2. Setelah mempelajari materi bab ini, peserta didik
diharapkan mampu:
• menunjukkan keberagaman budaya sebagai suatu
kenyataan;
• mengevaluasi perubahan budaya dalam kehidupan
bermasyarakat;
• menjelaskan pentingnya kearifan lokal dalam
kehidupan bermasyarakat;
• menanggapi secara proporsional kondisi yang ada di
lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang
ada di masyarakat.
Tujuan Pembelajaran
BAB 5
KEBERAGAMAN DAN PERUBAHAN BUDAYA
SERTA KEARIFAN LOKAL
PENDIDIKAN PANCASILA
Indonesia Landmark
Sumber: shutterstock.com
3. A. Budaya dalam Masyarakat Indonesia
Kata budaya berasal dari
bahasa Sanskerta, yaitu
buddayah yang merupakan
bentuk jamak dari kata
buddhi yang berarti
‘budi’ atau ‘akal’. Jadi,
budaya atau kebudayaan
berkaitan dengan hasil
dari daya budi atau akal
yang berupa hasil cipta,
rasa, dan karsa.
PENDIDIKAN PANCASILA
Sumber: shutterstock.com
4. A. Budaya dalam Masyarakat Indonesia
PENDIDIKAN PANCASILA
Tujuh unsur kebudayaan universal
- Bahasa
- Sistem pengetahuan
- Sistem organisasi kemasyarakatan
- Sistem peralatan hidup dan teknologi
- Sistem mata pencarian dan sistem
ekonomi
- Sistem religi
- Kesenian.
5. A. Budaya dalam Masyarakat Indonesia
Bangsa Indonesia terdiri
atas beragam suku bangsa.
Interaksi antarbudaya
daerah yang diterima
sebagai nilai bersama
seluruh bangsa pada
akhirnya membentuk
kebudayaan nasional.
PENDIDIKAN PANCASILA
Sumber: shutterstock.com
6. B. Perubahan Kebudayaan dalam Masyarakat
Budaya bersifat dinamis,
artinya, berubah terus-
menerus dari waktu ke
waktu. Perubahan budaya
(cultural change)
merupakan perubahan unsur-
unsur kebudayaan karena
adanya perubahan pada pola
pikir masyarakat sebagai
salah satu unsur pendukung
kebudayaan.
PENDIDIKAN PANCASILA
Sumber: shutterstock.com
7. B. Perubahan Kebudayaan dalam Masyarakat
PENDIDIKAN PANCASILA
4. Berdasarkan
pengaruhnya : perubahan
kecil dan perubahan besar
2. Berdasarkan perencanaannya :
dikehendaki dan tidak dikehendaki
3. Berdasarkan hasilnya : progresif
dan regresif
1. Berdasarkan waktunya :
cepat (revolusi)
Lambat: evolusi
Bentuk-bentuk perubahan
sosial budaya dapat
dilihat berdasarkan hal-
hal berikut.
8. B. Perubahan Kebudayaan dalam Masyarakat
Penyebab perubahan sosial
budaya dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
- Faktor internal
- Faktor eksternal
PENDIDIKAN PANCASILA
9. B. Perubahan Kebudayaan dalam Masyarakat
PENDIDIKAN PANCASILA
Pola pikir masyarakat menjadi
makin kritis
Berbagai peralatan hidup
memudahkan kehidupan dan taraf
hidup masyarakat meningkat
Masyarakat makin rasional dan
menjauhi hal yang irasional
Dampak positif
perubahan
budaya
Meningkatnya kepekaan dan
pemikiran tentang kemanusiaan
10. B. Perubahan Kebudayaan dalam Masyarakat
PENDIDIKAN PANCASILA
Dampak negatif perubahan budaya
• Kian terdesaknya kesenian tradisional oleh kesenian
modern
• Terdesaknya peralatan tradisional oleh peralatan
modern
• Kehadiran mesin menggantikan peran manusia
• Timbulnya sikap individualistis
• Materialistis & konsumtif
• Pudarnya prinsip-prinsip kekeluargaan
• Tergerusnya nilai-nilai rohaniah
• Meningkatnya pencemaran lingkungan
• Dan hasil pembangunan yang tidak menyeluruh dan
merata oleh rakyat yang berakibat muncul
11. C. Kearifan Lokal untuk Menghadapi Perubahan Budaya
PENDIDIKAN PANCASILA
Kearifan lokal disebut
juga sebagai kebijakan
setempat (local wisdom),
pengetahuan setempat
(local knowledge), atau
kecerdasan setempat
(local genius) (Rajab,
2006).
Sumber: shutterstock.com
12. Mampu mengendalikan budaya lokal
yang berkembang sebagai
keunggulan yang melekat
Mengakomodasi budaya luar
Menjadi pertahanan terhadap
pengaruh budaya luar
Ciri-ciri
kearifan local
Mengarahkan perkembangan budaya
Memadukan budaya asli dengan
budaya luar
C. Kearifan Lokal untuk Menghadapi Perubahan Budaya
PENDIDIKAN PANCASILA
13. C. Kearifan Lokal untuk Menghadapi Perubahan Budaya
PENDIDIKAN PANCASILA
Karakteristik kearifan lokal,
antara lain kearifan lokal
mampu menggabungkan
pengetahuan tentang kebijakan
mengenai etika dan moral;
mengajarkan orang untuk
mencintai alam; berasal dari
anggota komunitas yang lebih
tua; dan berbentuk nilai,
norma, etika, kepercayaan,
adat-istiadat, dan aturan-
aturan khusus.
Sumber: shutterstock.com
14. C. Kearifan Lokal untuk Menghadapi Perubahan Budaya
PENDIDIKAN PANCASILA
Fungsi Kearifan Lokal
• Fungsi konservasi dan pelestarian
mengakses sumber daya alam
• Pengembangan sumber daya manusia
• Pengembangan kebudayaan dan ilmu
pengetahuan
• Penuntun dalam bersikap dan berperilaku
• Dan penuntun mengenai etika dan moral
15. C. Kearifan Lokal untuk Menghadapi Perubahan Budaya
PENDIDIKAN PANCASILA
Kebudayaan dapat
dilihat sebagai sebuah
produk ketika dipandang
sebagai karya dan
praktik intelektual
artistik individu atau
kelompok masyarakat
yang memiliki makna
budaya tertentu. Produk
budaya dapat berupa
barang dan jasa
(cultural goods and
services).
Sumber: shutterstock.com
16. C. Kearifan Lokal untuk Menghadapi Perubahan Budaya
PENDIDIKAN PANCASILA
Menurut UNESCO, barang
budaya (cultural goods)
umumnya mengacu pada barang-
barang konsumen yang
menyampaikan ide, simbol,
dan cara hidup masyarakat
tertentu.
Jasa budaya (cultural
services) menurut UNESCO
merupakan layanan untuk
memuaskan minat atau
kebutuhan budaya.
Sumber: Id.Wikipedia.org
17. D. Menanggapi Perubahan Budaya
PENDIDIKAN PANCASILA
Keberagaman dan keunikan budaya yang dimiliki bangsa
Indonesia merupakan daya tarik bangsa Indonesia di mata
dunia. Dalam rangka menghadapi perubahan budaya, sikap
dan perilaku penting yang perlu dikembangkan adalah
memperkokoh nilai-nilai karakter budaya bangsa.
Sumber: shutterstock.com
18. D. Menanggapi Perubahan Budaya
PENDIDIKAN PANCASILA
Salah satu dampak
perubahan budaya adalah
terancamnya kelestarian
lingkungan hidup.
Menghadapi ancaman
tersebut, kearifan lokal
perlu dikedepankan
sebagai asas untuk
perlindungan dan
pengelolaan lingkungan
hidup. Sumber: shutterstock.com
19. D. Menanggapi Perubahan Budaya
PENDIDIKAN PANCASILA
Proses pemberdayaan masyarakat
hendaknya berbasis kearifan
lokal, karena kearifan lokal
mengandung nilai-nilai keutamaan
seperti kebijaksanaan,
kemanusiaan, keterbukaan,
integritas dan kedinamisan, dan
memiliki kepribadian yang
berkontribusi bagi kehidupan
masyarakatnya terutama dalam
menghadapi lingkungan yang
dinamis (Bertha Sri dkk, 2020).
Sumber: shutterstock.com
Kata budaya berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu buddayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti ‘budi’ atau ‘akal’. Jadi, budaya atau kebudayaan berkaitan dengan hasil dari daya budi atau akal yang berupa hasil cipta, rasa, dan karsa.
Menurut Clyde Kluckhohn ada tujuh unsur kebudayaan universal. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencarian dan sistem ekonomi, sistem religi, dan kesenian.
Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Interaksi antarbudaya daerah yang diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa pada akhirnya membentuk kebudayaan nasional.
Budaya bersifat dinamis, artinya, berubah terus-menerus dari waktu ke waktu. Perubahan budaya (cultural change) merupakan perubahan unsur-unsur kebudayaan karena adanya perubahan pada pola pikir masyarakat sebagai salah satu unsur pendukung kebudayaan.
Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya dapat dilihat berdasarkan hal-hal berikut.
Berdasarkan waktunya, terdapat dua bentuk perubahan, yaitu perubahan lambat atau evolusi dan perubahan cepat atau revolusi.
Berdasarkan perencanaannya, ada dua bentuk perubahan, yaitu perubahan yang dikehendaki atau direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.
Berdasarkan hasilnya, ada dua bentuk perubahan, yaitu informasi perubahan progresif dan perubahan regresif.
Berdasarkan pengaruhnya, ada dua bentuk perubahan, yaitu perubahan kecil dan perubahan besar.
Penyebab perubahan sosial budaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Faktor internal. Hal-hal yang termasuk faktor internal penyebab perubahan sosial adalah bertambah atau berkurangnya penduduk, adanya penemuan-penemuan baru, adanya pertentangan atau konflik dalam masyarakat, dan terjadinya untuk pemberontakan atau revolusi.
Faktor eksternal. Hal-hal yang termasuk faktor eksternal faktor penyebab penyebab perubahan sosial budaya adalah mencakup perubahan lingkungan alam atau fisik yang ada di sekitar manusia, adanya budaya. peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Dampak positif perubahan budaya, antara lain pola pikir masyarakat menjadi makin kritis, masyarakat makin rasional dan menjauhi hal yang irasional, berbagai peralatan hidup memudahkan kehidupan dan taraf hidup masyarakat meningkat, serta meningkatnya kepekaan dan pemikiran tentang kemanusiaan.
Dampak negatif perubahan budaya, antara lain kian terdesaknya kesenian tradisional oleh kesenian modern, terdesaknya peralatan tradisional oleh peralatan modern, kehadiran mesin menggantikan peran manusia, timbulnya sikap individualistis, materialistis, dan konsumtif, pudarnya prinsip-prinsip kekeluargaan, tergerusnya nilai-nilai rohaniah, meningkatnya pencemaran lingkungan, dan hasil pembangunan yang tidak menyeluruh dan merata oleh rakyat yang berakibat muncul kesenjangan sosial.
Kearifan lokal disebut juga sebagai kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat (local knowledge), atau kecerdasan setempat (local genius) (Rajab, 2006).
Tety Nur Cholifah dan Luthfiatus Zuhroh (2019) menguraikan beberapa ciri kearifan lokal. Ciri-ciri kearifan lokal, di antaranya adalah mampu mengendalikan budaya lokal yang berkembang sebagai keunggulan yang melekat; menjadi pertahanan terhadap pengaruh budaya luar; mengakomodasi budaya luar; mengarahkan perkembangan budaya; dan memadukan budaya asli dengan budaya luar.
Karakteristik kearifan lokal, antara lain kearifan lokal mampu menggabungkan pengetahuan tentang kebajikan mengenai etika dan moral; mengajarkan orang untuk mencintai alam; berasal dari anggota komunitas yang lebih tua; dan berbentuk nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, dan aturan-aturan khusus.
Fungsi kearifan lokal antara lain, fungsi konservasi dan pelestarian mengakses sumber daya alam; pengembangan sumber daya manusia; pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan; penuntun dalam bersikap dan berperilaku; dan penuntun mengenai etika dan moral.
Kebudayaan dapat dilihat sebagai sebuah produk ketika dipandang sebagai karya dan praktik intelektual artistik individu atau kelompok masyarakat yang memiliki makna budaya tertentu. Produk budaya dapat berupa barang dan jasa (cultural goods and services).
Menurut UNESCO, barang budaya (cultural goods) umumnya mengacu pada barang-barang konsumen yang menyampaikan ide, simbol, dan cara hidup masyarakat tertentu.
Jasa budaya (cultural services) menurut UNESCO merupakan layanan untuk memuaskan minat atau kebutuhan budaya.
Keberagaman dan keunikan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan daya tarik bangsa Indonesia di mata dunia. Dalam rangka menghadapi perubahan budaya, sikap dan perilaku penting yang perlu dikembangkan adalah memperkokoh nilai-nilai karakter budaya bangsa.
Salah satu dampak perubahan budaya adalah terancamnya kelestarian lingkungan hidup. Menghadapi ancaman tersebut, kearifan lokal perlu dikedepankan sebagai asas untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Proses pemberdayaan masyarakat hendaknya berbasis kearifan lokal, karena kearifan lokal mengandung nilai-nilai keutamaan seperti kebijaksanaan, kemanusiaan, keterbukaan, integritas dan kedinamisan, dan memiliki kepribadian yang berkontribusi bagi kehidupan masyarakatnya terutama dalam menghadapi lingkungan yang dinamis (Bertha Sri dkk, 2020).