Jadi waktu dulu jaman semester empat punya tugas untuk ppt ini...
Silakan untuk pengetahuan aja.. Tentang bagaimana perilaku agama pada masa lanjut usia, ppt ini merupakan terjemahan dari buku Psikologi Agama.. Jadi kehidupan beragama di sini lebih kepada kehidupan beragama lansia di Amerika.. :)
Presented at the seminar Libraries and the Semantic Web: the role of International Standard Bibliographic Description (ISBD), National Library of Scotland, Edinburgh, 25 Feb 2011
Jadi waktu dulu jaman semester empat punya tugas untuk ppt ini...
Silakan untuk pengetahuan aja.. Tentang bagaimana perilaku agama pada masa lanjut usia, ppt ini merupakan terjemahan dari buku Psikologi Agama.. Jadi kehidupan beragama di sini lebih kepada kehidupan beragama lansia di Amerika.. :)
Presented at the seminar Libraries and the Semantic Web: the role of International Standard Bibliographic Description (ISBD), National Library of Scotland, Edinburgh, 25 Feb 2011
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanIpin Okehzz
A. PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP Lingkungan hidup merupakan semua benda dan kondisi dalam ruang (spasial) yang memengaruhi kehidupan manusia.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup dinyatakan bahwa lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia, dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
183138505 isbd-ppt
1. ISBD: ILMU SOSIAL DAN
BUDAYA DASAR
MATAKULIAH BERKEHIDUPAN
BERMASYARAKAT
(MBB)
2. POKOK KAJIAN ISBD
• Pengantar ISBD
• Manusia Sebagai Makhluk Budaya
• Manusia dan Peradaban
• Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial
• Manusia, Keseragaman, dan Kesederajatan
• Moralitas dan Hukum
• Manusia, Sains dan Teknologi
• Manusia dan Lingkungan
3. Macam-Macam Bentuk
Perubahan Kebudayaan
• Evolusi: Perubahan kebudayaan yg terjadi secara
lambat dg arah perubahan untuk mencapai bentuk
yang lebih sempurna.
• Revolusi: Proses perubahan kebudayaan yg terjadi
secara cepat, shg perubahan itu segera terlihat dan
dapat dirasakan masyarakat.
• Inovasi: Proses perubahan kebudayaan yang terja-
di disebabkan oleh berbagai faktor yg berasal dari
dalam diri masyarakat itu sendiri.
• Defusi: Proses perubahan kebudayaan yg terjadi
disebabkan oleh faktor-faktor dari luar masyarakat
masyarakat itu sendiri.
4. Perubahan Kebudayaan Terjadi
Dlm Diri Individu Ketika Proses
• Internalisasi: Suatu proses dari berbagai pengeta-
huan yg berada di luar diri individu dan masuk
menjadi bagian dari diri individu.
• Sosialisasi: proses penyesuaian diri seorang indi-
vidu ke dalam kehidupan kelompok tempat indivi-
du itu berada, sehingga kehadirannya dapat diteri-
ma oleh anggota kelompok yang lain.
• Enkulturasi: Proses ketika individu memilih nilai-
nilai yang dianggap baik dan pantas untuk hidup
bermasyarakat, sehingga dapat dipakai sebagai
pedoman bertindak.
6. Macam-Macam Bentuk Perilaku
di Masyarakat
• Cultural lag: penggambaran keadaan ma-
syarakat yang dengan mudah menyerap bu-
daya yang bersifat material tetapi belum
mampu untuk mengadaptasi budaya yang
bersifat non-material.
• Deviant behavior: salah satu bentuk perila-
ku sosial yang menyimpang di masyarakat.
7. Macam-Macam Peristiwa
Kontak Budaya
• Asimilasi: proses bertemuanya dua atau lebih bu-
daya yang berbeda, dan masing-masing unsur bu-
daya tersebut saling ber-interaksi secara intensif
dan menghasilkan budaya baru. Ciri khas dari ma-
sing-masing unsur budaya tersebut sudah tdk tam-
pak lagi.
• Akulturasi: bertemunya dua atau lebih kebudayaan
yg berbeda, yang masing-masing unsurnya saling
bersentuhan dan saling meminjam dengan tidak
menghilangkan ciri khas masing-masing budaya
tersebut.
8. Faktor-Faktor yg Mempengaruhi
Sikap Menerima Perubahan
• Kebutuhan
• Keuntungan langsung yg dpt dinikmati
• Senang thd sesuatu hal yg baru (novelty)
• Sifat inovatif yg selalu ingin berkreasi.
9. Sikap Menolak Perubahan
Dikarenakan
• Hal-hal yang baru dianggap merugikan
• Bertentangan dengan tata nilai yang sudah
ada sebelumnya
• Menolak karena tanpa alasan yang jelas.
10. Sistem Nilai dan
Pandangan Hidup
• Sistem nilai merupakan pedoman hidup
yang dianut oleh sebagian besar warga
masyarakat.
• Pandangan hidup atau world view adalah
suatu sistem pedoman yang dianut oleh
golongan-golongan, atau individu-individu
di dalam masyarakat.
11. Mentalitas Nilai Budaya
Tradisional dan Modern
• Hidup dikuasai alam
• Banyak bergantung pd
kaum kerabat
• Orientalisme pada
kehidupan desa
• Gotong royong
• Hubungan keturunan
• Info media kurang penting
• Memandang rendah
kapasitas orang lain
• Percaya dg orang lain
• Pandangan aktif thd hidup
• Tdk bergantung pada
kaum kerabat
• Orientalisme thd
kehidupan kota
• Individualisme
• Condong pd hubungan
demokratis
• Butuh media massa
• Pandangan sama rata
untuk maju
• Kurang percaya dg orla
12. Lanjutan Mentalitas
Tradisional dan Modern
• Berpandangan feodal thd
dunia kerja
• Mengagungkan
pranatanya sendiri
• Tidak mengutamakan
mutu karya
• Tdk berani mengambil
resiko dlm berkarya
• Orientasi thd keluarga inti
sangat besar
• Aktivitas religi sangat
tinggi sbg kebutuhan
hidup
• Menghargai pekerjaan
lapangan
• Segan thd pranata luar
• Mengutamakan mutu hasil
karya
• Berani mengambil resiko
dlm berkarya
• Orientasi thd keluarga inti
kecil
• Aktivitas religi rendah
13. Ukuran Tindakan Manusia
• Didasarkan pada seberapa besar tindakan itu dapat
menguntungkan serta menyempurnakan
kemanusiaan masyarakat lain disekitarnya.
• Akal dan budi manusia menampakkan dirinya sbg
pencipta kebahagiaan manusia yang bersifat non
spiritual dan spiritual serta menuntun dan menga-
rahkan tindakan manusia yang sesuai dengan nilai
moral.
14. Keistimewaan Manusia Perlu
Dipahami Sebagai
• Bekal “tahu diri” bahwa manusia hanya sbg salah
satu makhluk ciptaan dari Allah.
• Untuk memahami Firman Allah dlm. Surat At Tin,
ayat 4-6 yang artinya: “Sesungguhnya telah Aku
ciptakan manusia itu dalam sebaik-baiknya cipta-
an.Kemudian akan aku kembalikan dia ke tempat
yang serendah-rendahnya, kecuali orang yang ber-
iman dan berbuat kebajikan.
• Bekal ‘mawas diri’ agar tidak sombong, takabur,
dan kufur nikmat atas kekayaan, jabatan, dan ke-
kuasaannya, sehingga paham akan amanahnya.
15. Budaya manusia harus
dikembangkan dg etika, karena:
• Budaya sbg bentuk perilaku diri manusia.
• Manusia sbg inti & puncak sgl kebudayaan.
• Pengembangan budaya tanpa etika akan dpt
membawa kehancuran manusia itu sendiri.
• Budaya sbg bentuk keberadaban manusia.
• Peradaban sebagai wujud nyata tingkat
kebudayaan manusia itu sendiri.
16. Tahap-Tahap Kebudayaan
• Tahap mistis: tahap dimana manusia merasakan
dirinya terkepung oleh kekuatan-kekuatan gaib
yang ada di sekitarnya.
• Tahap ontologis: suatu tahap dimana sikap
manusia sudah tidak lagi hidup dalam kepungan
kekuasaan mistis, melainkan ingin meneliti segala
hal ikhwal.
• Tahap fungsional: sikap manusia yang sudah ber-
usaha untuk mengadakan relasi-relasi baru dengan
alam sekitarnya secara fungsional.
17. Lima Masalah Pokok yang
Dihadapi Manusia
• Hakekat dari hidup manusia
• Hakekat dari karya manusia: makna dan fungsinya
• Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan
waktu
• Hakekat manusia hubungannya dengan alam
sekitar
• Hakekat manusia hubungannya dengan manusia
18. Identifikasi Suatu Kebudayaan
• Hanya ada dalam kehidupan manusia
• Hanya diperoleh dalam anggota masyarakat
• Diwariskan dengan cara belajar
• Berwujud material dan non material
19. Manusia sbg Pencipta
Kebudayaan
• Kelakuan manusia didasarkan pada akalnya
• Kehidupan manusia berlangsung atas bantuan
peralatan sbg hasil kerja akalnya
• Perilaku manusia didapat dan dibiasakan dengan
proses belajar
• Dengan akalnya manusia memiliki alat
komunikasi berupa bahasa
• Pengetahuan manusia bersifat akumulatif
• Dengan akalnya manusia dpt merumuskan segala
pengetahuannya yang bersifat akumulatif
• Sistem pembagian kerja manusia lebih kompleks
20. VISI ISBD
• Menjadi sumber nilai, moral, estetika, etika, dan
panduan bagi penyelenggaraan pendidikan dlm
mengantarkan mhs mengembangkan kemampuan
pemahaman serta penguasaan tentang:
• 1. Keanekaragaman, kesederajatan, dan kemarta-
batan sbg individu dan makhluk sosial di dlm ke-
hidupan bermasyarakat dg berpedoman kpd kebu-
dayaan melalui pranata pendidikan.
• 2. Tanggung jawab manusia thd sumber daya alam
dan lingkungannya dlm berkehidupan bermasyara-
kat baik nasional, global, yg membatasi tindak ke-
karyaan seseorang sesuai dg kompetensi keahlian-
21. MISI ISBD
• Memberikan landasan pengetahuan dan wa-
wasan luas serta keyakinan kpd mhs
sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku
individu, makhluk sosial yg beradab,
bertanggung ja-wab thd sumber daya alam
dan lingkungan-nya.
22. Kompetensi MBB
• Agar mhs menguasai kemampuan berpikir rasio-
nal, berwawasan luas, berjiwa besar sbg manusia
intelektual beradab dan bermartabat yg bertang-
gung jawab thd. :
• A. Terwujudnya estetika, etika & moral atau nilai-
nilai budaya bagi keteraturan, kebersamaan, dan
kesejahteraan hidup bermasyarakat.
• B. Terpeliharanya sumber daya alam dan lingku-
ngannya.
23. KOMPETENSI ISBD
• Menguasai pengetahuan ttg keanekaragaman, ke-
sederajatan, dan kebermartabatan manusia sbg in-
dividu dan makhluk sosial dlm berkehidupan ber-
masyarakat.
• Memahami dan menghormati estetika, etika dan
nilai-nilai budaya yg menjadi pedoman bagi kete-
raturan dan kesejahteraan hidup dlm menata hidup
kebersamaan dlm masyarakat.
24. TUJUAN ISBD
• Mengembangkan kesadaran mhs menguasai pe-
ngetahuan ttg keanekaragaman dan kesederajatan
manusia sbg individu & makhluk sosial dalam ke-
hidupan bermasyarakat.
• Menumbuhkan sikap kritis, peka & arif dlm me-
mahami keragaman dan kesederajatan manusia dg
landasan nilai estetika, etika dan moral dalam ke-
hidupan bermasyarakat.
• Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan
yg luas serta keyakinan kpd mhs sbg bekal bagi
hidup bermasyarakat, selaku individu & makhluk
sosial yg beradab dlm mempraktikkan pengetahu-
25. Hakekat Kebudayaan
• Penjilmaan manusia dalam menghadapi waktu,
peluang, keinambungan dan per-ubahan yakni
sejarah.
• Kebudayaan merupakan perwujudan dari budi,
yang berupa cipta, karsa, dan rasa.
• Sbg makhluk budaya manusia berkemam-puan
menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan
bertanggung jawab.
• Sbg makhluk berbudaya, manusia mendayakan
akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan,
baik bagi dirinya & masy demi kesempurnaan
hidupnya.
26. Pengertian cipta, karsa, dan rasa
• Cipta: kerinduan manusia untuk mengeta-hui
rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya,
baik lahir maupun batin.
• Karsa: kerinduan manusia untuk menginsyafi ttg
“sangkan paran”, dari mana manusia itu ada
(sangkan) dan kemana manusia kembali (paran).
• Rasa: kerinduan manusia akan keindahan,
sehingga menimbulkan dorongan untuk menikmati
keindahan.
27. Wujud Kebudayaan
• Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia untuk memenuhi kehidupannya
dengan cara belajar, yang semuanya tersusun
dalam kehidupan masyarakat.
• Menurut J.J. Honigmann berdasarkan gejalanya
wujud kebudayaan dpt debedakan meliputi: ideas,
activities, dan artifact.
• Menurut Koentjoroningrat: 1) suatu kompleks ide-
ide, gagasan nilai-nilai, norma-norma, dsb.2)
kompleks aktivitas serta tindakan berpola manusia
dlm masyarakat; 3) benda-benda hasil karya
manusia.
28. 7 Unsur Kebudayaan Universal
• 1. Sistem religi dan upacara keagamaan
• 2. Sistem organisasi kemasyarakatan
• 3. Sistem pengetahuan
• 4. Sistem bahasa
• 5. Sistem kesenian
• 6. Sistem mata pencaharian hidup
• 7. Sistem teknologi dan peralatan
29. Berbagai Pemahaman Cinta
• Cinta: perpaduan rasa simpati antara dua
manusia yang tidak terbatas antara wanita
dengan pria.
• Cinta ibarat seni untuk menggapainya perlu
pengetahuan dan latihan.
30. Sudut Pandang Tentang Cinta
• 1. Sebagai masalah dicintai bukan masalah
mencintai.
• 2. Masalah objek bukan masalah bakat.
• 3. Cinta tidak perlu dipelajari.
• Menurut Erich Fromm cinta sebagai suatu seni,
maka memerlukan syarat:
• 1. Perlu pengetahuan dan latihan
• 2. Sebagai suatu kegiatan, bukan pengaruh yg
pasif
• 3. Salah satu esensinya adalah adanya kreativitas,
terutama memberi bukan hanya menerima.
31. Pengertian Kasih Sayang
• 1. Perasaan sayang, cinta, dan suka kepada
orang lain.
• 2. Dituntut ada dua orang yang terlibat: yg
mencurahkan dan yg menerima.
• 3. Faktor perhatian menjadi hal penting dlm
hal kasih sayang.
32. Unsur Kasih Sayang
• 1. Tanggung jawab
• 2. Pengorbanan
• 3. Kejujuran
• 4. Saling percaya
• 5. Saling pengertian
• 6. Saling terbuka
• Luapan kasih sayang dapat dirasakan oleh siapa
saja tidak sebatas anggota keluarga: suami-istri
dan anak-anak, melainkan dapat juga pada suatu
institusi kelembagaan atau kelompok.
33. Contoh Kasus Hub. Kasih
Sayang Orang Tua Dan Anak
• 1. Jika orang tua dan anak aktif diprediksi akan
terjadi hubungan: intim, mesra, saling mencintai,
menghargai, dan membutuhkan.
• 2. Jika orang tua aktif dan anak pasif: anak takut,
minder, kurang berani dalam masyarakat, tidak
berani menyatakan pendapat, tidak mampu berdiri
sendiri.
• 3. Jika anak aktif dan orang tua pasif: terjadi
adanya kurang kurang perhatian.
• 4. Jika anak pasif dan orang tua pasif: dingin,
tidak ada rasa kasih sayang.
34. Bagaimana Islam Menempatkan
Cinta Dalam Kehidupan
• Cinta dan kasih sayang dalam Islam ditempatkan
sebagai landasan dasar kehidupan. Dengan cinta
manusia dapat melakukan ritualitas ibadah yang
sebenarnya.
• Berbagai contoh bukti bahwa Islam menempatkan
cinta dan kasih sayang sebagai hal yang penting:
• 1. Semua wujud ritual ibadah dalam Islam selalu
menempatkan nilai cinta kasih yang tertuju pada
hubungan horisontal dan vertikal, misalnya dalam
sholat selalu disertai dengan menebar doa pada
sesama sebagai wujud cinta kasih pada sesama
manusia dan pemujaan pada Yang Maha Kuasa.
35. Yang Mempengaruhi Perasaan
Cinta dalam Diri Manusia
• 1. Akal Budi: tanpa pamrih dipandang
sebagai cinta sejati.
• 2. Nafsu: dengan pamrih (utilitaris), yang
dilakukan untuk kepentingan diri sendiri.
• Tugas manusia sebagai pengemban nilai
moral dapat membawa perasaan cintanya
yang sesuai dengan esensi kemanusiaannya.
36. Kriteria Cinta Kasih Sejati
• Berangkat dari rasa tenggang rasa
• Tidak ada kehendak untuk memiliki apalagi
menguasai.
• Yang ada rasa solidaritas.
• Senasib sepenanggungan.
• Tidak menimbulkan kewajiban melainkan
tanggung jawab.
• Tidak menuntut balas melainkan lebih banyak
memberi.
37. Karakteristik Kemesraan
• Dari kata “mesra” yang berarti ada perasaan
simpati yang akrab, yang dijalin adanya
hubungan antara pria dengan wanita, suami
dengan istri.
• Tertanam adanya perwujudan kasih yang
mendalam.
• Mampu mendorong adamya kreativitas,
nisalnya dalam bidang seni.
38. Prinsip Pemujaan
• Perwujudan cinta manusia kepada Tuhan.
• Merupakan inti, nilai, dan makna kehidupan
yang sebenarnya.
• Wujud cinta yang mutlak.
• Ungkapan rasa syukur terhadap yang Maha
Rohman dan Rohim.
39. Surat Alquran yang Terkait
Dengan Hal Tersebut
• Al Furqon, ayat 59-60: Tuhan telah menciptakan
langit dan bumi serta apa saja di antara keduanya
dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia
bertahta di atas singgasana-Nya, Dia Maha
Pengasih, Maha Penyayang, maka tanyakanlah
kepada-Nya tentang persoalan apa saja yang perlu
diketahui.
• Mereka manusia sujudlah kepada Tuhan Yang
Maha Pengasih.
• Rum, ayat 1-2: Muliakanlah Dia sebagai Allah
atau mengucapkan syukur kepada-Nya.
40. Lanjutan Perintah Takwa
Kepada Allah
• Dalam Hadist Muttafaqun’alaih: Barang siapa
yang menghubungkan Aku, maka Allah akan
menghubungkan-nya, dan barang siapa yang
memutuskan Aku, maka Allah akan memutuskan-
nya.
• Hadist R.W. Ahmad dan Turmudi, dari Mu’adz:
Bertakwalah engkau dimana saja engkau berada.
Ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik.
Perbuatan baik bisa menghapus perbuatan buruk
dan pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang
baik.
41. Tiga Hal Ketakutan Manusia
(Menurut Talcott Person)
• Ketidakmengertian manusia dalam
menghadapi masalah kematian.
• Kemampuan manusia yang terbatas dalam
mengatasi masalah tersebut.
• Kelangkaan akan hal yang dapat memberi
kepuasan.
42. Reaksi Terhadap Ketiga Hal
• Melakukan pemujaan terhadap Tuhan, yang
implementasinya dapat dilakukan di rumah,
masjid, gereja, pura, candi, kuil, dll.
• Melakukan berbagai kreativitas budaya dan
seni sebagai bentuk pengagungan.
• Reaksi yang salah penyalurannya terhadap
ketiga hal tersebut dapat menimbulkan
perilaku yang asosial dan anti sosial.
43. Fungsi Tempat Beribadah
• Memberi dukungan emosional dan moral.
• Menjadi sarana hubungan transendental.
• Mengkramatkan dan mensucikan nilai-nilai
dan norma-norma masyarakat.
• Memberi identitas pada individu dan
kelompok.
• Memberi indikasi adanya siklus
pertumbuhan (life cycle).
44. Komponen Sistem Religi
• Emosi keagamaan
• Sistem keyakinan
• Sistem upacara keagamaan
• Kelompok keagamaan atau umat
45. Efek Emosi Keagamaan
(Religius Emosion)
• Mendorong orang melakukan tindakan
religi.
• Membuat suatu benda, tindakan, dan
gagasan memperoleh nilai keramat dan
disucikan (sacred value).
46. Beragam Bentuk
Sistem Keyakinan
• Muncul konsepsi Dewa-Dewa (Mitologi)
dan esensi ketuhanan.
• Muncul konsepsi kosmogoni, yaitu
peristiwa terjadinya alam semesta.
• Muncul konsepsi kosmologi, yaitu masalah
bentuk dan sifat-sifat alam.
• Muncul konsepsi tentang hidup dan maut.
• Muncul konsepsi alam nyata dan alam gaib.
47. Empat Macam Aspek Sistem
Upacara Keagamaan
• Tempat upacara keagamaan
• Waktu upacara keagamaan
• Benda-benda dan alat upacara
• Pelaku peribadatan dan pemimpin upacara
48. Sub-Unsur Umat Beragama
• Pengikutnya
• Hubungan antara pengikut agama
• Hubungan antara pengikut dengan
pemimpin agama
• Organisasi para umat
• Kewajiban serta hak-haknya
49. Aspek Sistem Ilmu Gaib
• Memiliki konsepsi dan ajaran
• Pengikut
• Sistem upacara
• Pemimpin danpelaku upacara
• Peralatan dan tempat
50. Memahami Keindahan
• Semakin tinggi pengetahuan seseorang, semakin
besar pula hasrat dan keinginan seseorang untuk
menghargai keindahan.
• Penghayatan arti dan fungsi keindahan akan
memperluas wawasan, pandangan, penalaran, dan
persepsi.
• Keindahan berasal dari kata indah, yang berarti
bagus, permai, cantik, elok, permai, dan lain-lain.
51. Identivikasi Keindahan
• Identik dengan kebenaran, bernilai sama
yaitu abadi dan punya daya tarik yang
bertambah.
• Bersifat universal, artinya tidak terikat oleh
selera perorangan, waktu dan tempat, mode
dan selera, kedaerahan dan lokal.
52. Keindahan Menurut Plato
• Meliputi dunia ide dan dunia nyata.
• Bercirikan kesederhanaan dan
keistimewaan
• Pengetahuan murni (episteme) lebih tinggi
nilainya daripada pengetahuan semu (dosa)
• Ia menekankan pada arti suatu ide (eidos),
yang bukan ide adalah berhala (eidola)
53. Tiga Macam Bentuk Keindahan
• 1. Keindahan yang didasarkan pada keseimbangan
keteraturan, ukuran dll. Tokohnya: Pythagoras,
Plato, Thomas.
• 2. Keindahan adalah jalan untuk menuju kontem-
plasi. Tokohnya: Plato, Platinos, Agustinus.
• 3. Keindahan yang didasarkan pada perhatian em-
piris yang terjadi dalam diri subjek. Tokohnya:
Aristoteles dan Rhomas.
54. Keindahan Menurut Konsepnya
The Liang Gie
• Keindahan dalam arti luas: ide kebaikan,
watak, hukum, pikiran, pendapat dll.
• Keindahan dalam arti estetik, yang meliputi
keindahan symmetria didasarkan penglihat-
an dan harmonia yakni keindahan yang
didasarkan pada pendengaran disebut
harmonia.
55. Ragam Keindahan
Dalam Arti Luas
• Keindahan seni
• Keindahan alam
• Keindahan moral
• Keindahan intelektual
56. Katagori Estetik
• Estetik murni menyangkut pengalaman
estetik seseorang dalam hubungannya dg
segala sesuatu yang diserapnya.
• Keindahan dalam arti sempit, meliputi
benda-benda yang dapat diserap dengan
penglihatan, terkait dengan bentuk dan
warna.
57. Hakekat Keindahan
• Sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat
pada sesuatu hal.
• Kualita adalah kesatuan (unity), kebalikan
(contrast), keseimbangan (balance).
• Jadi, keindahan dapat dipandang sebagai kualitas
hakiki dari segala benda yang mengandung
kesatuan (unity), keseimbangan (balance),
keselarasan (harmony), kesimetrisan (symetry),
pertentangan (contrast).
58. Nilai Estetik
• Segala sesuatu yang tercakup dalam kein-
dahan.
• Keberhargaan dan kebaikan
• Realita psikologi yang harus dibedakan
secara tegas dengan kegunaan.
• Ada yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
59. Makna keindahan
Menurut Para Pakar
• Keseluruhan yg tersusun
secara teratur
• Yang baik, memupuk
perasaan moral.
• Memiliki proporsi yg
harmonis.
• Keindahan terlepas dari
masalah kebaikan
• Sesuatu yg mendatangkan
rasa senang bagi yg
melihat.
• Dapat mendatangkan rasa
senang
• Baumgarten
• Sulzer
• Shaftesbury
• Winchelmann
• Tolstoy
• Hume
60. Manusia dan Penderitaan
• Al Quran, Surat Al Balad, ayat 4: Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia berada dalam
susah payah.
• Dengan mempelajari kasus-kasus penderitaan
manusia berarti telah belajar tentang sikap, nilai,
harga diri, ketamakan , dan kesombongan
manusia.
• Kasus-kasus tsb perlu dipelajari untuk
memperdalam dan memperluas persepsi,
pandangan, dan penalaran.
61. Penderitaan Sbg Fenomena
Universal dan Anak Penguasaan
• Sebagai fenomena
universal tidak mengenal
ruang dan waktu, serta
dapat menimpa siapa saja.
• Dapat terjadi di masa lalu,
kini, dan yg akan datang
serta dapat terjadi pada
siapa pun.
• Semakin tinggi tingkat
kebutuhan dan tuntutan
hidup manusia maka akan
semakin tinggi pula
tingkat intensitas
penderitaannya.
• Manusia pada dasarnya
adalah penyebab utama
adanya penderitaan.
• Penderitaan pada dasarnya
merupakan anak
penguasaan, sangat jarang
yang berupa anak
kebebasan.
• Timbulnya perang, rasa
sakit, bencana alam, dan
penindasan adalah ulah
dari manusia itu sendiri.
• Al Quran, surat An Nisam,
ayat 79: Apa saja Nikmat
63. Manusia dan Keadilan
• Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan
yang seimbang antara hak dan kewajiban.
• Dunia keadilan tidak terlepas dari masalah
kejujuran, kecurangan, pemulihan nama
baik, dan pembalasan.
64. Ada Tiga Macam Keadilan
• Keadilan legal (terkait dg moralitas), yang oleh
Plato dikatakan bahwa keadilan dan hukum adalah
substansi rohani umum dari masyarakat yang
membuat dan menjaga kesatuannya.
• Keadilan distributif adalah sejalan dengan
pandangan Aristoteles, yang mengatakan bahwa
keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang
sama diperlakukan secara sama, dan hal-hal yang
tidak sama diperlakukan secara tidak sama.
• Keadilan komunikatif adalah keadilan yang
bertujuan memelihara pertalian dan ketertiban
masyarakat dan kesejahteraan umum.
66. Pengertian Kejujuran dan
Fungsinya
• Jujur sering diartikan apa yang dikatakatan sesuai
dengan hati nurani.
• Menepati janji atau kesanggupan, baik yang telah
terlahir dalam bentuk kata-kata atau yang masih
berupa niat dalam hati.
• Kejujuran akan mendatangkan ketentraman,
menghilangkan rasa takut, membuat orang dapat
bersikap tegas, dan dapat mendatangkan keadilan.
68. Tanda-Tanda Kemunafikan
• Jika berbicara selalu berbohong
• Jika berjanji selalu diingkari
• Jika diberi kepercayaan selalu berkhianat
69. Kapan Pemulihan Nama Baik
Diperlukan
• Ketika seseorang telah dicemarkan
riputasinya di mata masyarakat.
• Ketika seseorang diperkarakan secara
hukum tidak terbukti melakukan berbagai
hal yang dituduhkan.
70. Ukuran Kebenaran dan Moral
Meliputi Dua Sisi
• Kebenaran dalam ukuran masyarakat
• Kebenaran dalam ukuran rohaniah/agama
• Moralitas masyarakat
• Moralitas agama
71. Tiga Macam Godaan Manusia
yang Menumbuhkan Kejahatan
• Harta
• Tahta dan Pangkat
• Nafsu syahwat yang tak terjendali
72. Beragam Istilah yang Terkait
Dengan Pembalasan
• Pembalasan: suatu reaksi atas perbuatan orang
lain, yg sesuai dengan perbuatannya.
• Reaksi tersebut sbg wujud mempertahankan hak
dan kewajibannya.
• Hak: suatu kekuasaan yang secara syah dimiliki
seseorang, baik atas pribadi, orang lain, maupun
harta benda yang di luar dirinya.
• Kewajiban: tugas yg harus dijalankan oleh setiap
manusia dlm mempertahankan & membela haknya
• Pembalasan dpt bersifat positif dan negatif.
73. Lanjutan dari Pembalasan
• Penyebab pembalasan adalah adanya
pergaulan.
• Pada dasarnya manusia adalah makhluk
sosial dan bermoral.
• Sebagai makhluk sosial, manusia dibatasi
oleh norma-norma masyarakat dan negara.
• Sebagai makhluk bermoral, ia dibatasi oleh
norma-norma ketuhanan dan kemanusiaan.
74. Macam-Macam
Hak dan Kewajiban
• Hak hidup
• Hak kemerdekaan
• Hak mendapatkan
perlindungan hukum
• Hak memiliki sesuatu
• Hak memperoleh nama
baik.
• Hak berfikir dan
berpendapat.
• Hak berkeyakinan/agama.
• Hak mendapatkan
pendidikan & pengajaran
• Hak dpt pekerjaan
• Kw pada diri sendiri
• Kw kepada orang lain
• Kw kepada bangsa dan
negara
• Kw kepada Tuhan
75. Konsep Memanusiawikan
Manusia Melalui
• Memahami konsep keadilan, penderitaan,
cinta kasih, tanggung jawab, pengabdian,
pandangan hidup, keindahan, kegelisahan.
76. Manusia dan Pendangan Hidup
• Pandangan hidup: cita-cita, idealitas, sikap
hidup, dan kebajikan.
• Cita-cita dan idealitas wujudnya berupa
angan-angan, keinginan, harapan, tujuan.
• Kadar dan tingkatannya sangat tergantung
pada pendidikan, pergaulan, dan lingkungan
masing-masing.
77. Konsep Peradaban
• Berasal dari kata adab, artinya akhlak atau
kesopanan serta kehalusan budi pekerti yang
berhubungan dengan konsep nilai, moral, norma,
etika, dan estetika yang ada di masyarakat.
• Kebutuhan akan adab dan peradaban berhubungan
dengan kebudayaan dan organisasi sosial.
• Peradaban merupakan wujud kebudayaan sebagai
hasil kreativitas manusia, yang sekaligus
mempengaruhi serta menjadi pedoman bagi
kehidupannya.
78. Wujud dan Makna Hakiki Peradaban
• Wujud peradaban adalah nilai, norma,
moral, etika dan estetika.
• Contoh bentuk peradaban adalah tradisi,
modernisasi, dan masyarakat madani.
• Makna hakiki manusia beradab adalah
ketenangan, kenyamanan, ketenteraman,
dan kedamaian.
79. Masyarakat Madani
• Masyarakat Madani (Civil Society): masyarakat yang telah
mengenal, menghormati, dan melindungi hak-hak dasar
manusia (human rights) warganya, yang kemudian dikenal
dengan hak-hak sipil (civil rights).
• Civil Society: kondisi masyarakat yang diberi makna
memiliki peradaban dan sering kali dikontroversikan
dengan masyarakat yang tidak beradab atau barbarian.
• Dua macam Civil Society: 1) suatu bentuk dari societal self
organization yang memungkinkan setiap individu
mengaktualisasikan aspirasi politiknya tanpa intervensi
dari luar; 2) bebas dari kontrol berlebihan terhadap
individu dan pembatasan otonomi moral sebagai
konsekuensi dari keswakarsaan individu.
80. Elemen Civil Society
• Adanya peraturan hukum yang efektif melindungi
warga negara.
• Adanya kelompok kepentingan yang diorganisasi
dengan baik yang memiliki kemampuan untuk
mengontrol kegiatan kekuasaan yang
disalahgunakan yang mengontrol administrasi
dengan paksa.
• Adanya pluralisme yang seimbang di anatara
penduduk, dan tidak sekelompok orang pun
memposisikan diri sebagai kelompok yang
memiliki dominasi absolut.
81. Dampak Positif IPTEK
• Dampak positif: 1) segala kebutuhan hidup
manusia akan dengan mudah terbantu oleh sarana
dan prasarana yang diciptakan; 2) di bidang
transportasi manusia akan dengan mudah pergi
kemana pun dengan alat transportasi; 3) di bidang
informasi manusia akan dengan mudah mengakses
informasi dari manapun tanpa beranjak dari
rumah; 4) di bidang komunikasi manusia akan
dengan mudah berkomunikasi dengan siapa pun
tanpa harus menuju ke tempat orang yang diajak
bicara; dan lain-lain.
82. Dampak Negatif IPTEK
• Terhadap kondisi sosial yang memunculkan gaya
hidup: instan, pola pikir linier, lahirnya pola pikir
post modernisme yang memunculkan pola pikir
zig-zag, hedonisme, pragmatisme.
• Perubahan sosial banyak dipengaruhi indikator
zaman: perkembangan IPTEK yang pesat,
perkembangan informasi dan komunikasi yang
semakin canggih, isu politik ekonomi pasar bebas
yang cenderung kapitalistik, isu globalisasi dan
pengaruhnya terhadap gaya hidup, pertambahan
penduduk yang belum terkendali.
83. Tahap-Tahap Peradaban Manusia
• Tahap mistis adalah tahap cara berpikir manusia yang masih
terkungkung oleh kekuatan-kekuatan alam di sekitarnya. Contohnya
adalah cara berpikir dalam masyarakat tradisional.
• Tahap ontologis adalah tahap cara berpikir manusia yang mulai
mempertanyakan asal muasal, kausalitas dan tidak lagi terkungkung
oleh alam sekitar. Contohnya terdapat dalam kehidupan masyarakat
modern.
• Tahap fungsional adalah tahap cara berpikir manusia yang sudah
menempatkan konsep manfaat dan kegunaan dalam melihat segala hal
yang terjadi di muka buni dan tidak lagi terpengaruh oleh kekuatan
alam di luar dirinya. Contohnya adalah dalam kehidupan masyarakat
yang benar-benar sudah menjadi madani.
84. Faktor Yang Mempengaruhi
Peradaban dan Perubahan Sosial
• Kemajuan media komunikasi
• Kemajuan IPTEK
• Pertumbuhan dan perkembangan demografi
85. Eksistensi, Peran,
dan Tanggung jawab Manusia
• Peran manusia di muka bumi adalah sebagai salah
satu mahkluk Allah yg diamanahkan untuk
menjadi khalifah. Manusia memiliki eksistensi
ganda sebagai individu dan sbg makhluk sosial.
• Manusia sebagai individu memiliki hak,
kewajiban dan tanggung jawab.
• Manusia sebagai makhluk sosial juga punya hak,
kewajiban dan tanggung jawab.
86. Manusia Sebagai
Individu dan Makhluk Sosial
• Manusia sebagai individu adalah sebagai seorang
pribadi yang utuh, terdiri dari jiwa dan badan.
Sebagai pribadi manusia punya pendapat sendiri,
cita-cita sendiri, perasaan, mencintai dirinya
sendiri, keyakinan sendiri dan lain sebagainya.
• Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia
itu hidup bermasyarakat, mereka saling membu-
tuhkan, saling tolong-menolong, dan hidup saling
menghargai.
87. Tanggung Jawab Manusia sbg
Makhluk Individu & Makhluk Sosial
• Sebagai individu manusia bertanggung
jawab terhadap diri sendiri, keluarga,
masyarakat, negara, dan Tuhan
sebagaimana yang diamanahkan pada
dirinya.
• Sebagai makhluk sosial manusia
bertanggung jawab atas segala konsekuensi
yang diembannya secara sosial.
88. Faktor Penyebab Hidup
Bermasyarakat
• Manusia tidak dapat hidup sendiri
• Manusia perlu bantuan orang lain
• Manusia sebagai makhluk sosial
• Manusia sebagai makhluk Allah yang
memiliki daya cipta, karsa, dan rasa
• Manusia sebagai makhluk Allah yang budi
pekerti dan akal
89. Penghambat Hidup Bermasyarakat
• Terlalu membesarkan egonya
• Merasa lebih tinggi baik karena status
keturunan, jabatan, kekayaan, kekuasaan
• Tidak memahami hakekat hidupnya sebagai
makhluk Allah secara benar.
90. Fungsi Masyarakat
dan Tugas Keluarga
• Fungsi masyarakat sebagai wadah
pemanusiaan individu.
• Tugas keluarga membina individu sebagai
makhluk sosial.
91. Bermasyarakat Dalam Berbagai
Jenis Kehidupan
• Tatanan hidup berkelompok
• Tatanan hidup kelompok sosial
• Peranan, status, kepemimpinan dan
kelompok
• Struktur dan sistem sosial
92. Dampak Interaksi Sosial
• Memunculkan berbagai corak steriotip atau
peniruan
• Memunculkan prasangka yang berakibat
pada diskriminasi
93. Penyebab Diskriminasi
• Faktor kesedrajatan
• Persaingan
• Tekanan atau intimidasi
• Ketidakberdayaan
• Demokrasi dan hak asasi
94. Indikasi Keragaman, Makna
Keragaman dan Menyikapinya
• Indikasi keragaman berupa: keragaman suku bangsa,
agama, kebudayaan, dll.
• Makna keragaman adalah menjadi kekayaan budaya yang
membanggakan namun juga mengandung potensi masalah.
• Dalam menyikapi keragaman harus mampu menempatkan
diri dengan arif dan bijak.
• Bhineka tunggal ika sebagai salah satu upaya mengatasi
keragaman sosio kultural harus diwadahi dengan simbol-
simbol pengikat yang dapat mempersatukan bangsa dan
negara.
• Keragaman disamping menunjukkan potensi kekayaan
bangsa tetapi juga merupakan potensi kelemahan bangsa.
95. Manusia, Moralitas, dan Hukum
• Nilai: ukuran yang dipakai dalam melihat baik-buruknya perilaku
seseorang dalam suatu masya-rakat, bangsa, dan negara.
• Perwujudan nilai-nilai tersebut akan merepresentasikan perilaku
manusia yg berupa etika.
• Etika merupakan representasi dari suara hati nurani manusia sebagai
pribadi, suara hati masyarakat, suara hati Tuhan.
• Suara hati diri manusia, suara hati masyarakat, dan suara hati Tuhan
adalah ruh yang mendasari peri-laku manusia dalam kebaikan, yang
selanjutnya disebut moral.
• Nilai moral yang terakumulasi dalam kehidupan masyarakat akan
menjadi aturan-aturan yang secara langsung maupun tidak langsung
akan mengikat perilaku manusia, sehingga disebut sebagai norma
masyarakat.
96. Makna Etika
• 1) berarti nilai-nilai dan norma-norma moral
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
• 2) kumpulan asas atau nilai moral, sama
halnya dengan kode etik.
• 3) ilmu tentang yang baik dan yang buruk.
97. Pengertian Moral
• Moral berarti akhlak, budi pekerti.
• Bermoral berarti orang yang berakhlak baik.
• Moralitas artinya segala sesuatu yang
berhubungan dengan perbuatan dan perilaku
manusia yang mengandung nilai akhlak maupun
budi pekerti yang baik; keseluruhan asas dan nilai
yang berkenaan dengan baik dan buruk.
• Moralitas merupakan ciri khas manusia sebagai
bentuk manusiawi.
98. Pengertian Hukum Moral
• Hukum moral merupakan himbauan kepada kemauan
manusia.
• Hukum moral mengarahkan diri kepada kemauan manusia
dengan menyuruhnya untuk melakukan sesuatu.
• Hukum moral mewajibkan manusia memiliki kewajiban
moral atau keharusan moral.
• Keharusan moral didasarkan pada kenyataan bahwa
manusia mengatur tingkah lakunya menurut kaidah-kaidah
atau norma-norma.
• Norma-norma adalah hukum, yang mengharuskan manusia
menakhlukkan diri
99. Empat Standar Norma di Masyarakat
• Cara (usage), Kebiasaan (folkways), Tata
kelakuan (mores), Adat-istiadat (custom).
• Masing-masing kelembagaan itu memiliki
tingkat kekuatan moral yang melembaga
untuk mengatur dan memberikan sangsi.
• Kekuatan sangsi tergantung dari tingkat
keterikatan masyarakat dan jenjang
kelembagaannya.
100. Kebajikan/Suara Hati,
Supremasi Hukum
• Kebajikan atau kebaikan adalah kemampuan manusia
untuk menempatkan kesadaran dirinya sebagai individu,
makhluk sosial, dan makhluk Tuhan.
• Supremasi hukum tergantung dari materi hukum, sarana
dan prasarana hukum, aparatur hukum dan budaya
masyarakat.
• Ketika terjadi dilema antara empat komponen tersebut
maka harus mengembalikan rasa keadilan hukum
masyarakat, artinya harus mengutamakan moralitas
masyarakat.
• Wujud masyarakat bermoral dan mentaati hukum adalah
adanya keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat.
101. Manusia dan Lingkungan
• Manusia sebagai subjek dan objek
• Perlu dijaga keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan
sosial budaya
• Pengaruh timbal balik anatara lingkungan alam dan lingkungan sosial
• Lingkungan alam perlu dipelihara agar terjaga dan dapat
dipertahankan tingkat kemanfaatannya.
• Problematika lingkungan alam dan demografinya bagi peningkatan
kesejahteraan hidup manusia.
• Hubungan mortalitas, fertilitas, dan kependudukan terhadap
pelestarian lingkungan.
• Dalam segala tindakan yang terkait dengan lingkungan perlu melihat
dampak dan resikonya.