SlideShare a Scribd company logo
D. M. Gabrielle, Ph.D.
“Gabrielle”
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
1 1Ken_MBT, Sept 2011 1
Kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah bunga, imbalan atau
pembagian hasil keuntungan.
Pengertian Kredit
Arti Kredit
 Umum (populer) :
 Credire (yunani) > Kepercayaan
 Creditum (latin ) > Kepercayaan akan
kebenaran.
 Sisi Bank/Lembaga Keuangan :
 kredit adalah kekayaan bank yang dikelola
pihak lain.
 Pihak lain = Peminjam, bukan pemilik.
 Merupakan karateristik bank dibanding
bisnis-bisnis lainya.
1. Adanya Dua Pihak:
Kreditor Debitor
Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit
merupakan hubungan kerja sama yang saling
menguntungkan
Unsur-unsur Kredit
2. Adanya Kepercayaan;
Unsur-unsur Kredit
3. Uang atau Tagihan
Tunai, BG, L/C,
Kartu Kredit
Unsur-unsur Kredit
SPH/PK
(Surat Pengakuan hutang)
4. Persetujuan.
1. Tidak boleh atas dasar paksaan
2. Harus didukung oleh bukti
persetujuan,
dikuatkan oleh pejabat
berwenang (notaris/PPAT).
Unsur-unsur Kredit
5. Wajib lunas
1. Pinjaman
2. Dana dari pinjaman
6. Jangka waktu tertentu
1. Risiko
2. Jangka waktu dana tertentu
3. Siklus usaha
7. Bunga dan imbalan.
1. Biaya dana
2. Biaya OHC
3. Risiko
Unsur-unsur Kredit
8. KEKAYAAN BANK
1. Sisi aktiva
2. Harus dimonitor
9. KEYAKINAN (unsur penting !!!)
1. Kredit = kekayaan bank
2. Berisiko = lepas dari tangan bank
jangka waktu.
3. Dana dari (kepercayaan) masyarakat.
Unsur-unsur Kredit
FUNGSI Kredit
1. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan
kegiatan perdagangan dan perekonomian.
2. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.
3. Memperlancar arus barang dan arus uang.
4. Meningkatkan hubungan internasional.
5. Meningkatkan produktifitas dana yang ada.
6. Meningkatkan daya guna barang.
7. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat.
8. Memperbesar modal kerja perusahaan.
9. Meningkatkan “Income Percapita” masyarakat.
10. Mengubah cara berfikir atau cara bertindak
masyarakat untuk lebih ekonomis.
Semisal
Membutuhkan dana
PT/CV
Individu
Credit
Dirut PT. XYZ
Kekurangan Dana
utk Ekspansi Usaha
Mengapa Kredit Diperlukan?
Dari sisi Peminjam :
1. Kekurangan dana sendiri.
 Kanaikan penjualan
 Penundaan pelunasan utang
(kedua sebab ini muncul bersamaan)
 Tenggang waktu pendapatan.
 Substitusi hutang pihak ke tiga.
 Untuk semangat bisnis.
2. Reputasi. Orang yg punya hubungan dengan
bank punya reputasi tersendiri.
3. Tertib manajemen keuangan.
Proses Pelayanan Kredit
Penetapan Rencana Strategis :
Menentukan Target (sasaran)
penentuan (pasar Sasaran)
Segmentasi bisnis (pengelompokan
Usaha)
untuk memudahkan pelayanan, hasil
yg optimal, memudahkan
pengembangan.
Risiko Perkreditan yang bisa ditolelir.
Siklus Proses Kredit
2
1
5
4
3
7b
7
7a
7c
Permohonan
Pemrakarsa
Kredit
Analisa & Evaluasi
kredit
Negosiasi
Kredit
Penetapan
Struktur &
Tipe Kredit
Rekomendasi
Putusan Kredit
Monitoring
Pengawasan
kredit
Pelunasan
Tambahan
kredit
Kredit
bermasalah
6
Putusan,
Perjanjian
Pencairan
kredit
Dasar-dasar Analisa Kredit
Sebagai seorang Analis kredit suatu instansi
(Bank/Lembaga Keuangan Non Bank)
biasanya dihadapkan pada beberapa prinsip
untuk menilai kredit seseorang atau suatu
instansi.
Sebagai seorang Analis Kredit harus
mempunyai sifat independensi dan tidak boleh
terpengaruh oleh berbagai hal secara
subyektif.
Analisis Kredit
 Analisis kredit mengandung pengertian
penilaian kredit dalam segala aspek,
baik keuangan maupun non-keuangan.
 Analisis kredit adalah suatu proses
analisis kredit dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan dan rasio-rasio
keuangan untuk menentukan kebutuhan
kredit yang wajar.
 Tujuan utama analisis permohonan kredit
adalah untuk memperoleh keyakinan apakah
nasabah mempunyai kemauan dan
kemampuan memenuhi kewajibannya
kepada bank secara tertib, baik pembayaran
pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai
dengan kesepakatan dengan bank.
 Kredit berdasarkan tujuan penggunaannya,
kita bagi dalam 2 kategori, yaitu :
1. Kredit Produktif.
2. Kredit Konsumtif.
Analisis Kredit
TIPE-TIPE Kredit
Ada 4 macam klasifikasi kredit/
pinjaman yang disalurkan oleh bank-
bank komersial:
1. Real estate,
2. Individual,
3. Komersial & Industri (C&I),
4. Kredit lainnya.
Real Estate
meliputi pinjaman hipotek &
pinjaman kepemilikan rumah.
Hipotek penduduk merupakan
pinjaman berjangka sangat panjang
dengan maturitas rata-rata
mendekati 25 tahun.
TIPE-TIPE Kredit
TIPE-TIPE Kredit
Pinjaman individu (Konsumen)
meliputi pinjaman personal & mobil.
Penyedia pinjaman individu: bank
komersial, perusahaan
pembiayaan, pengecer, dll.
 Pinjaman konsumen terbesar: pinjaman
konsumen berputar, termasuk utang kartu
kredit.
 Pinjaman berputar: batas kredit dalam mana
peminjam dapat menarik & membayar kembali
beberapa kali selama masa berlakunya kontrak
pinjaman.
TIPE-TIPE Kredit
Pinjaman Komersial & Industri (C&I)
dapat diberikan kepada usaha kecil &
korporasi.
Tingkat bunga: tetap atau
mengambang.
Jangka waktu: beberapa minggu s.d
 8 tahun.
D. M. Gabrielle, Ph.D.
“Gabrielle”
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
23 23Ken_MBT, Sept 2011 23
PERSIAPAN Analisa Kredit
• Persiapan analisa kredit, segala
aktivitas yang di lakukan
mengumpulkan informasi dan data
yang diperlukan untuk bahan analisa
sehingga akan memperlancar proses
analisa kredit.
• Beberapa faktor yang perlu di
perhatikan dalam analisis Kredit.
A. Faktor sumber daya manusia (SDM).
B. Faktor data analisis.
C. Faktor teknis Analisis.
A. Faktor Sumber Daya Manusia
(SDM)
 Analis Kredit dalam hal ini harus memiliki
keterampilan yg bersifat teknis maupun
pengetahuan bersifat teoritis disamping harus
mempunyai mental yang kuat.
 Syarat – syarat bagi seorang Analis Kredit:
 Sudah terbiasa dengan formolir analisis dan cara
menganalisis.
 Memiliki pengetahuan tentang pengertian yang tepat
mengenai prinsip-prinsip perkreditan.
 Mengetahui praktik/kebiasaan dalam
perdagangan/perusahaan;
 Mempunyai wawasan luas dalam bidang
kauangan/permodalan, manajemen, akuntansi, dan
ekonomi;
 Mempunyai mental yang kuat sehingga tidak mudah
terpengaruh;
B. Faktor Data Analisis.
1. Melakukan
penelitian
secara fisik (on
The Spot)
ke; rumah,
kelokasi usaha,
dan lokasi
jaminan.
2. Data yang di
dapat secara (On
Site) data laporan
keuangan
(neraca, laba rugi)
bisa dengan
bantuan akuntan
Publik.
C. Teknik Analisis
Analisis harus dilakukan dg cara teliti sesuai ketentuan-
ketentuan / sesuai SOP, teknis analisis
a. analisis kuantitatif;
b. analisis kualitatif.
Informasi dan data yang diperlukan
1. Informasi dan data umum tentang calon nasabah.
2. Informasi dan data khusus untuk kredit:
• Modal Kerja (MK)
• Investasi
• Konsumtif.
• Ekspor / impor
3. Data mengenai aktivitas yang berjalan.
4. Data mengenai rencana usaha pemohon.
5. Izin rekomendasi.
Sumber dan cara memperoleh
Informasi
a. Sumber informasi:
 Sebagian besar sumber informasi bersumber
dari nasabah.
 Dari pihak ketiga (aparat satempat yg
mengeluar perijinan, relasi bisnis, bahkan dari
BI).
b. Cara memperoleh Informasi.
 Interview dan pengisian formolir yang
disediakan oleh bank.
 Pemeriksaan setempat/ on the spot.
 Meminta informasi antarbak dan Bank
Indonesia ( SID)
 Bank to bank information antarkantor cabang
bank.
 Informasi nasabah individu (IDI) dari Bank
Indonesia (SID).
Feasibility Study
Feasibilty study; adalah studi yang
mengambarkan keadaan dan
prospek suatu proyek, baik dari segi
teknis maupun ekonomis.
a. Kegunaan Feasibilty Study
1. Bahan Pengwasan;
Untuk bahan
pengawasan,
digunakan saat
permohonan kredit
dan ketika kredit
sedang
berjalan.digunakan
2. Memperlancar proses
analisi kredit;
Data yang dibutuhkan bank
cukup terpenuhi dan dapat
dipertanggung jawabakan
FS dibuat oleh konsultan.
Didalam mengenai:
 Penilaian atas jalannya
proyek.
 Realisasi penggunaan
kredit.
 Kredit yang diperlukan
b.Kredit yang memerlukan
Feasibility :
Untuk setiap permohonan kredit
Investasi untuk jumlah tertentu,
disamping project proposal.
Pada saat nasabah mengajukan
kredit baru, maupun kredit lama
sepanjang dibutuhkan.
Aspek-
aspek
Feasibility
Study
Aspek Yuridis; status hukum, kapasitas
calon debitur, akte pendirian & Perubahan, legalitas / perijinan.
Aspek organisasi /Mgt; bentuk dan sifat
Organisasi, kemampuan menejer, kewibawaan, pengalaman dan
pendidikan, karakter.
Aspek Ekonomi Makro; apakah ada kebijakan pemerintah yng
berpengaruh negatif, bagaimana perdagangan produk Regional,
nasional atau Internasional, adakah LSM yg memboikot produk,
adanya kebijakan Moneter, Fiskal dan sistem tarif bea
masuk.apakah produk dan jasa usaha nasabah termasuk yang
dilarang.
Aspek Teknis ; a. Lokasi usaha, b.luas areal/barang modal
dan kapasitas, c. tenaga kerja komposisinya (asing, dlmngri),
d. bahan baku
Aspek Keuangan; penilaian kembali komposisi keuangan,
pengkalkulasian Hpp produk baik lama/baru, harga jual
produk lama/baru, pendapatan mingguan,perbulan, pertahun,
jadwal penarikan pelunasan kredit.
Aspek pemasaran:. saluran distribusi, kemampuan bersaing
produk konsumen tunggal atau bukan, penjualan
tunai/kredit, selera konsumen terhadap produk, propek
produk (umur produk), pasar nasional, luar.
Aspek Sosial ; seberapa besar proyek tersebut menyerap
tenagakerja, pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi setempat,
apakah perusahaan telah melakukan CSR, Amdal.
Peran Konsultan
 Bagi Bank/Lembaga Keuangan:
 Meneliti, mempelajari, dan menganalisa
suatu proyek yg akan dibiayai dg adanya
Feasiblity Study yg disusun oleh konsultan
pihak bank akan lebih cepat, tepat dan
cermat dalam analisa kredit.
 Membantu mengawasi suatu proyek yang
telah mendapat bantuan bank (kredit).
• Bagi Calon/Nasabah :
• Sebagai penasihat bila terjadi kesulitan-
kesulitan usaha.
• Dapat memonitor pencapaian usaha dan
propek uasaha di masa yang akan
datang.
Prinsip Kehati-hatian
(Prudential)
• Beberapa indikator mengenai prinsip
kehati-hatian yang perlu diperhatikan
oleh Analis Kredit:
– Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
– Capital Adequacy Ratio (CAR)
– Net Open Position (NOP atau PDN)
– Loan to Deposit Rasio (LDR)
– Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Penyediaan dana yang diperkenankan bank
kepada peminjam.
D. M. Gabrielle, Ph.D.
“Gabrielle”
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
35 35Ken_MBT, Sept 2011 35
Siklus Proses Kredit
2
1
5
4
3
7b
7
7a
7c
Permohonan
Pemrakarsa
Kredit
Analisa & Evaluasi
kredit
Negosiasi
Kredit
Penetapan
Struktur &
Tipe Kredit
Rekomendasi
Putusan Kredit
Monitoring
Pengawasan
kredit
Pelunasan
Tambahan
kredit
Kredit
bermasalah
6
Putusan,
Perjanjian
Pencairan
kredit
Proses analisis kredit, yaitu :
· Descriptive →Menggambarkan bisnis
usaha debitur.
· Explanatory→Menjelaskan tentang bisnis
Dasar Hukum
Analisis Kredit
Pasal 8 UU No.7 th 1992 / UU No.10 1998
“Dalam memberikan kredit, bank umum
wajib mempunyai keyakinan atas
kemampuan debitur untuk melunasi
hutangnya sesuai dengan jangka waktu
yang telah diperjanjikan.”
Pedoman Analisa Kredit
Pasal 8 UU No.10 tahun 1998
(penjelasan):
“…. Sebelum memberikam kredit,
bank harus melakukan penilaian
yang seksama terhadap Watak
(Character), Kemampuan
(Capacity), Modal (Capital), Agunan
(Collerateral), dan prospek usaha
(Condition) dari debitur”.
Analisa/Penilaian
Permohonan Kredit
Maksud:
Kajian yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui atau menilai
kelayakan suatu permohonan kredit yang diajukan oleh debitur atau
calon debitur.
Melalui hasil analisa kredit, dan dapat diketahui apakah usaha nasabah
leyak (Feasible) dan hasil usahanya dapat dipasarkan (marketable) dan
profitable menguntungkan (profitable).
Tujuan:
Memberikan keyakinan yang memadai bagi bank bahwa usaha/proyek yang
akan dibiayai dengan kredit cukup layak dan debitur mempunyai kemauan dan
kemampuan memenuhi kewajibanya kepada bank secara tertib, baik
pembayaran pokok maupun bungan sesuai dangan kesepakatan Debitur &
kreditur.
Analis
Kredit
Debitur
Penyampaian permohonan kredit
oleh calon debitur kepada bagian
kredit perlu diusahakan berkasnya
selengkap mungkin.
 Prosedurnya a.l. sbb: . . . . .
Prosedur Analisis Kredit
1. Berkas permohonan kredit diserahkan kepada analis untuk
dilakukan analisis tentang permohonan kredit yang
bersangkutan.
2. Analis segera menghubungi calon debitur (pemohon kredit)
untuk memperoleh informasi yang sewajarnya.
3. Bila berkas tidak lengkap, analis kredit mengembalikan ke
bagian kredit
4. Jika persyaratan telah terpenuhi dalam berkas permohonan
kredit yang bersangkutan maka proses analisis berlanjut dgn :
 Aspek manajemen berupa pelengkap yang harus diketahui analis
 Bidang marketing menuntut analis untuk dapat diketahui tentang
kelancaran pemasaran produksi calon nasabah yang bersangkutan
 Bidang keuangan sebagai sasaran utama analis untuk mengetahui
benar tentang kondisi keuangan calon debitur, serta kemungkinan di
hari kemudian, bila kredit diberikan
 Penguji analis atas beberapa Turn’s Over yang dapat dilakukannya
terhadap rencana usaha calon-calon peminjam (calon debitur)
 Sebagai langkah akhir daripada analisis kredit, adalah penyampaian
laporan analisisnya kepada kepala bagian kredit, untuk kemudian
diteruskan kepada yang berwenang mengambil keputusan kredit.
Prosedur Analisis Kredit
Aspek-aspek Analisa Kredit
1. Aspek Yuridis/Hukum
2. Aspek Pemasaran;
3. Aspek manajemen dan organisasi;
4. Aspek Teknis;
5. Aspek Keuangan;
1. Aspek Hukum
a. Legalitas pendirian usaha:
• Apakah sudah menmenuhi syarat sebagai
subjek hukum.
• Keabsahan Pendirian perusahaan sesuai
hukum;
• Bila terjadi berubahan baik pengurus maupu
pemilik sudah sah menurut hukum.
b. Legalitas Usaha:
• Apakah nasabah telah memiliki ijin dari
instansi terkait.
• Apakah antara ijin usaha telah sesuai
dengan kegiatan usahanya.
• Apakah perijinan masih berlaku.
c. Kontrak kerja sebagai dasar permohonan
kredit:
 Bila yang mengajukan kredit perusahaan yang
bersifat kontrak kerja maka teliti surat perjanjian
kontraknya.
d. Legalitas pengajuan permohonan Kredit.
 Bila calon debitur perorangan apakah orang yang mengajukan
permohonan sudah benar (bukti Diri)
 Bila calon debitur corporate/perusahaan kebeneranya berdasarkan akta
pendirian AD/AR perusahaan dap siapa yang berhak menandatangani
perjanjian yg mewakilia perusahaan.
e. Legalitas barang jaminan.
 Bukti kepemilikan agunan. Exm ( SHM cek ke BPN)
 Meneliti surat kuasa menjaminkan dari pemilik barang bila barang
bukan milik sendiri calon debitur.
 Meneliti status kepamilikan jaminan.
2. Aspek Pemasaran
a. Produk atau jasa yang dipasarkan ;
 Product life Cycle (umur dari barang
atau jasa).
 Adanya barang substitusi.
 Adanya pesaing yang memproduksi
barang sejenis.
 Apakah barang yang dihasilkan
barang setengah jadi (bahan baku
produk lain) atau produk jadi.
 Segmen pasar yang akan dituju untuk
produk tersebut.
b. Penentuan volume atau Rencana
pemasaran produk;
 Market test approach. Uji coba
pemasaran. Sifat dari market test
Aproach ;
o Untuk nasabah yang produknya baru
masuk pasar.
o Produk tersebut bukan produk untuk
kebutuhan sehari-haris.
o Produk yang baru sama sekali.
Market Corrolary Approach; dgn
pendekatan ini Volume pemasaran
suatu barang atau jasa ditentukan oleh
perkembangan volume pemasaran
produk utama.
 Peningkatan usaha Real estate
pembangunan akan meningkat permintaan
akan (semen, pasir, bata merah).
 Kenaikan penjualan mobil akan
meningkatkan permintaan (Ban,
sukucadang lainya).
 Industri market Approach;
Debitur yang memproduksi barang
atau jasa tapi tergantung pada
sektor lainya:
contoh :
Kenaikan tingkat kunjungan wisata ke
pulau Bali akan meningkatkan
permohonan kamar, sehingga debitur
untuk membangun kamar yang baru
dan kebutuhan dana dan mengajukan
kredit.
c. Mengadakan penilaian terhadap manajemen
pemasaran perusahaan nasabah:
 Strategi pemasaran yang akan ditempuh,
 Apakah organisasi pemasaraan sudah berkualitas.
 Pengalaman para salesman,
 Biaya yang dianggarkan untuk pemasaran,
 Sarana pemasaran yang dimiliki,
 Sarana promosi.
d. Mengadakan penilaian tentang kebijakan dan
strategi yang akan ditempuh oleh nasabah
(perusahaan):
 Program promosi (diskont, dll)
 Program produk/servis delivery.
e. Target Pemasaran :
 Target pemasaran teliti omzet penjualan dan proyeksi
tahun berikutnya.
 Teliti antara target yang ditetapkan dengan pencapaian.
f. Keadaan pemasaran saat ini ;
 Realisasi produk dan penjualan, (tingkat pencapaian)
 Sistem pemasaran, ( konsinyasi, tunai, kredit) bandingan
ketiganya secara prosentis.
 Market share yang telah dikuasai,
g. Prosfek Pemasaran;
 Jumlah produksi/penjualan, daerah pemasaran.
 Adanya krontrak-kontrak pembalian dari konsumen.
 Meneliti kemungkan adanya pekembangan pemasaran dng
adanya kondisi ekonomi yang membaik.
3. Aspek Manajeman dan
Organisasi.
a) Aspek manajeman dan organisasi ;
 Pemilik sebagai pengelola atau ada pemisahan.
 Sejarah perusahaan apakah perkembangan dari
usaha kecil-kecilan sehingga rasa memiliki
perusahaan tersebut tinggi.
 Tidak atau kurang membuat perencanaan secara
tertulis.
 Apakah penyelenggarakan catatan akuntansi.
 Apakah perusahaan selalu melakukan/membuat
inovasi terhadap produk untuk mempertahankan
umur produk.
 Apakah produk atau jasa yang dijual tergantung
pada satu pelanggan atau pemasok.
a. Manajemen.
1. Pengertian manajemen:
 Mempu menjalankan empat fungsi manajemen dalam
perusahaan , planing, organzing, actuating dan controling
 Kemampuan mengelola perusahaan.
2. Proses manajemen; proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan.
3. Jenjang manajemen; Manajer Puncak (Top), manajer
menengah (Middle), manajemen lini pertama (Frist-line
management)
4. Aspek manajerial dalam fungsi manajemen; Fungsi
perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan,
fungsi pengawsan dan fungsi pengendalian.
5. Keterampilan Manajerial: keterampilan teknik (technical skill)
keterampilan komunikasi (human relation) keterampilan membuat
konsep (conceptual skill), keterampilan menganalisis (diagnostic
skill).
b. Bentuk Organisasi. Bentuk
organisasi sangat dipengaruhi
besar kecilnya perusahaan dan
jenis usaha.
4. Aspek teknis
a. Ruang lingkup Aspek Teknis :
dalam aspek teknis yaitu menyangkut
kemampuan :
 Memilih tanah dan lokasi usaha,
 Mesin-mesin yang digunakan,
 Bangunan pabrik, toko, gudang, kantor.
 Peralatan penunjang lainya komputer, dll
 Cara memperoleh ( proses)
 Kebutuhan penunjang (air, listrik, jalan
akases ke lokasi).
b. Proses analisis aspek teknis:
 Lokasi usaha,
 Sumber daya manusia (SDM)
 Pengalaman usaha,
 Perusahaan, mesin-mesin serta proses
produkasi yang sesuai
 Pemilihan mesin dan peralatan.
 Lay out.
 Sarana dan prasarana.
 Memperkirakan kebutuhan biaya.
5. Aspek Keuangan.
Dapat dilihat dari laporan keuangan,;
Neraca
Laporan Laba Rugi,
Laporan sumber dan penggunaan
Dana.
Neraca ;
Lakukan analisa vertikal, analisa
horizontal, analisa per Pos dalam
Neraca.
Analisa Laba Rugi
Lakukan analisa vertikal, Analisa
horizontal, dan analisa per pos
dalam Laporan Laba-Rugi.
Hal – hal yang menjadi Pokok
Penilaian (6C)
 Watak/karakter (Character).
 Kemauan untuk melunasi.
 Kemampuan (Capacity).
 Manajemen
 Membayar.
 Modal (Capital)
 Kesanggupan menyediakan modal sendiri.
 Agunan (Collateral).
 Sumber dari usaha yang dibiayai
 Salah satu unsur jaminan.
 Kondisi Ekonomi & prospek usaha (Condition).
 Faktor external
 Batasan dan hambatan (Constraint)
D. M. Gabrielle, Ph.D.
“Gabrielle”
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
61 61Ken_MBT, Sept 2011 61
Analisis CHARACTER
adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam
kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan
usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter
ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana
kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya
(willingness to pay) sesuai dengan perjanjian yang
telah ditetapkan.
TUJUAN ANALISA CHARACTER (WATAK):
 Melihat tanggung jawab, kejujuran, keseriusan
bisnis, keinginan untuk membayar semua
kewajiban dengan seluruh kekayaan yang dimiliki,
sehingga bank dapat meyakini itikad baik
peminjam dan dapat mengetahui risiko atas kredit
yang diberikan.
 Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang
karakter dari calon nasabah tersebut, dapat ditempuh
melalui upaya, antara lain:
a. Meneliti riwayat hidup calon nasabah;
b. Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan
usahanya;
c. Meminta bank to bank information (Sistem Informasi
Debitur);
d. Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha
dimana calon nasabah berada;
e. Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi;
f. Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi
berfoya-foya.2
Analisis CHARACTER
RESIKO WATAK :
 Nasabah pindahan
 Informasi tidak benar/terbuka
 Cara berhubungan mendesak/iming
iming/janji/pemberian hadiah
 Kurang dikenal
 Kurang dipercaya pemasok/pelanggan/rekan
bisnis, info BI, catatan intern bank, pesaing,dsb
 Tingkah laku moral
 Istri lebih dari 1 (simpanan)
 Penarikan cek kosong,termasuk Daftar Hitam
 Catatan kriminal
 Manajemen tertutup, administrasi tidak tertib
 Ambisius, suka jalan pintas
 Tidak kooperatif dalam proses analisa
Analisis CHARACTER
65
Analisis CAPACITY
 adalah kemampuan yang dimiliki calon
nasabah dalam menjalankan usahanya guna
memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan
dari penilaian ini adalah untuk mengetahui
sampai sejauh mana calon nasabah mampu
untuk mengembalikan atau melunasi utang-
utangnya secara tepat waktu dari usaha yang
diperolehnya.
Analisis CAPACITY
Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan
melalui berbagai pendekatan berikut ini:
a. Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah
menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu.
b. Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang
pendidikan para pengurus
c. Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon
nasabah mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha
yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit
dengan bank.
d. Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana
kemampuan dan keterampilan nasabah melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan.
e. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana
kemampuan calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi
seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan-
peralatan, administrasi dan keuangan, industrial relation
sampai pada kemampuan merebut pasar.
Analisis CAPACITY
MANAJEMEN PUNCAK :
 Kemampuan menetapkan visi, misi,
tujuan dan strategi perusahaan.
 Kemampuan merencanakan manajemen
(rencana kerja, penetapan standar
operasional & anggaran).
 Kemampuan melaksanakan kegiatan
manajemen organisasi (penyusunan
struktur, pendelegasian wewenang).
 Kemampuan melakukan evaluasi dan
pengawasan
KEMAMPUAN MANAJEMEN PRODUKSI :
 Pabrik, mesin produksi kurang tepat guna.
 Lokasi pabrik jauh.
 Persediaan yang menumpuk.
 Ketergantungan terhadap supplier/bahan
tertentu.
 Produk inferior.
 Banyak di sub kontrak.
Analisis CAPACITY
KEMAMPUAN MANAJ.PEMASARAN :
Kemampuan nasabah menjual produk :
 Angka keragaan masa lalu
 Angka proyeksi pemasaran
 Perencanaan, strategi pemasaran & marketing
mix (bauran pemasaran)
Resiko Kemampuan Manajemen Pemasaran:
 Lokasi kurang strategis, produk tidak
diversifikasi, promosi terlalu besar,
ketergantungan konsumen tertentu, segmen
terbatas
Analisis CAPACITY
70
MANAJEMEN PERSONALIA:
 Menilai kekuatan perusahaan dilihat dari
segi kualitas dan kuantitas tenaga kerjanya
 Menilai kemampuan perusahaan
memelihara hubungan yang baik antara
pegawai dgn perusahaan/pemilik.
Resiko Kemampuan Personalia :
“ one man show, tua/sakit-sakitan,tidak ada
regenerasi, tergantung seseorang,
produktifitas rendah, tumpang tindih tugas,
SDM terbatas”.
Analisis CAPACITY
 Kemampuan sendiri perusahaan dalam
memikul beban pembiayaan yang
dibutuhkan.
 Kemampuan menanggung beban resiko
(risk sharing).
 Kesungguhan debitur dalam mengelola
usahanya.
Analisis CAPACITY
Analisis CAPITAL
 adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki
oleh calon nasabah. Semakin besar modal
sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi
kesungguhan calon nasabah dalam
menjalankan usahanya dan bank akan merasa
lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal
sendiri juga diperlukan bank sebagai alat
kesungguhan dan tangung jawab nasabah
dalam menjalankan usahanya karena ikut
menanngung resiko terhadap gagalnya usaha.
 Dalam praktik, kemampuan capital ini
dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk
menyediakan self-financing, yang sebaiknya
jumlahnya lebih besar daripada kredit yang
dimintakan kepada bank.
Analisis CAPITAL
INDIKATOR UTAMA : D E R
 DER adalah alat ukur ketergantungan
debitur terhadap pihak luar perusahaan
 Semakin tinggi DER, kemampuan
perush menanggung beban pembiayaan
semakin rendah, semakin tinggi resiko
yang dihadapi perusahaan
 Besarnya modal sendiri tidak
mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam pembayaran hutangnya.
KOMPONEN MODAL ;
1. Modal disetor
2. Laba ditahan
3. Tambahan modal
disetor
4. Modal sumbangan
5. Modal revaluasi
6. Hutang pada Persero
Analisis CAPITAL
PRINSIP-PRINSIP DALAM
MENILAI MODAL SENDIRI:
1. Harus ada pemisahan Assets
secara jelas.
2. Pemisahan secara jelas atas
hutang.
3. Perhitungan nilai assets hrs
didasarkan pada prinsip
akuntansi.
4. Nilai Equity diperoleh dari
pengurangan total assets
dengan seluruh hutang.
5. Debitur yang memiliki
beberapa usaha agar dibuat
neraca konsolidasi.
RESIKO CAPITAL :
1. Leverage Ratio tinggi
2. Profitabilitas rendah
3. Prive/deviden besar
4. Modal disetor belum notariil
5. Laba ditahan rendah
6. Pemilikan satu keluarga
7. Pemilikan modal tidak dikenal
8. Modal revaluasi
Analisis CAPITAL
Analisis COLLATERAL
 adalah barang-barang yang diserahkan
nasabah sebagai agunan terhadap kredit
yang diterimanya. Collateral tersebut
harus dinilai oleh bank untuk mengetahui
sejauh mana resiko kewajiban finansial
nasabah kepada bank.
 Pada hakikatnya bentuk collateral tidak
hanya berbentuk kebendaan, tetapi juga
collateral yang tidak berwujud seperti
jaminan pribadi (borgtocht), letter of
guarantee, letter of comfort, rekomendasi
dan avalis.
Analisis COLLATERAL
PERANAN AGUNAN KREDIT :
1. Memberikan hak dan kekuasaan
kepada bank untuk mendapatkan
pelunasan dari hasil penjualan
barang agunan apabila debitur
cidera janji
2. Menjamin agar debitur berperan
serta di dalam transaksi untuk
membiayai dan mengembangkan
usahanya.
3. Mendorong debitur untuk memenuhi
perjanjian kredit
SYARAT AGUNAN KREDIT :
A.ASPEK EKONOMIS
1. Dapat diperjual belikan secara
umum dan bebas
2. Nilainya lebih besar dibandingkan
kreditnya
3. Dapat dipertukarkan
4. Nilainya stabil dan cenderung naik
5. Kondisi dan lokasi agunan strategis
6. Manfaat ekonominya lebih panjang
Analisis COLLATERAL
79
SYARAT AGUNAN KREDIT :
B.ASPEK YURIDIS
1. Benar-benar milik pihak yang
bersedia mengagunkan
2. Tidak dalam sengketa
3. Memiliki bukti kepemilikan yang sah
dan masih berlaku serta mempunyai
kekuatan hukum
4. Agunan dalam kondisi bebas
Analisis COLLATERAL
JENIS AGUNAN KREDIT
(BERDASARKAN SUMBER PENDANAANNYA)
1. Agunan Pokok, meliputi seluruh
assets perusahaan baik yg dibiayai
dengan kredit maupun yg tdk
langsung dibiayai dengan kredit
2. Agunan Tambahan, merupakan
harta milik debitur pribadi
Analisis COLLATERAL
JENIS AGUNAN KREDIT
(BERDASARKAN ASPEK YURIDIS)
1. Agunan Kebendaan, meliputi
seluruh benda bergerak dan tidak
bergerak, berwujud dan tidak
berwujud
2. Agunan Penanggungan
(borgtocht):
- Personal guarantee
- Corporate guarantee
- Bank guarantee
Analisis COLLATERAL
NILAI AGUNAN KREDIT
1. Nilai saat ini :
- Nilai Pasar Wajar (NPW)
- Nilai Likuiditas (NL)
2. Nilai akan datang/proyeksi :
- Proyeksi Nilai Pasar Wajar (PNPW)
- Proyeksi Nilai Likuidasi (PNL)
Analisis COLLATERAL
DASAR PERTIMBANGAN
PENETAPAN NILAI AGUNAN ( 5 P )
1. PENILAIAN, dengan cara dan
metode yang berlaku
2. PENGIKATAN, bukti pemilikan yang
sah menurut hukum
3. PENGUASAAN, dapat dikuasai atas
nama pemohon,shg apabila dilikuidasi
proses tdk panjang dan tdk butuh
biaya besar.
4. PENGAMANAN, dapat ditutup
dengan asuransi
5. PEMANFAATAN, sbgai sumber
pembayaran kembali thd kredit
Analisis COLLATERAL
84
BENTUK PENGIKATAN AGUNAN
1. HAK TANGGUNGAN
2. HIPOTIK atau CREDITVERBAND
3. GADAI ( PAND )
4. FIDUSIA
5. CESSIE
6. PENANGGUNGAN HUTANG
(BORGTOCHT)
Analisis COLLATERAL
85
RESIKO AGUNAN
1. Bentuk pemilikan jaminan kurang kuat
2. Pengikatan barang agunan kurang
sempurna
3. Harga barang agunan fluktuatif
4. Nilai barang agunan menurun
5. Barang agunan kurang marketable
6. Nilai agunan tidak mengcover nilai
kredit
7. Agunan milik orang lain
Analisis COLLATERAL
Analisis CONDITION
yaitu situasi dan kondisi politik, sosial,
ekonomi, budaya yeng mempengaruhi
keadaan perekonomian pada suatu
saat yang kemungkinannya
memengaruhi kelancaran perusahaan
calon debitur.
a. Keadaan konjungtur
b. Peraturan-peraturan pemerintah
c. Situasi, politik dan perekonomian dunia
d. Keadaan lain yang memengaruhi
pemasaran
Analisis CONDITION
1. Pemasok
2. Pembeli
3. Persaingan
4. Barang Substitusi
5. Potensi Calon Pesaing
6. Peraturan Pemerintah
7. Perdagangan Internasional
88
Resiko CONDITION :
 PEMASOK, juml supplier sedikit, tidak ada
bahan baku alternatif
 PEMBELI, pasar sasaran terbatas,
bergaining power langganan tinggi
 PERSAINGAN, pesaing banyak, pesaing
dominan,tdk ada asosiasi industri
 BARANG SUBSTITUSI
 KONDISI PUBLIK, publik kritis,
perlindungan konsumen berlebihan,dll
 PERATURAN PEMERINTAH
 PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Analisis CONDITION
Analisis CONSTRAINT
 adalah batasan dan hambatan yang
tidak memungkinkan suatu bisnis untuk
dilaksanakan pada tempat tertentu,
 misalnya : pendirian suatu usaha pompa
bensin yang disekitarnya banyak bengkel
las atau pembakaran batu bata.
Dari keenam prinsip di atas, yang paling perlu
mendapatkan perhatian Analis adalah Character,
dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip
lainnya tidak berarti. Dengan perkataan lain,
permohonannya harus ditolak.
Materi Credit Analysis  _Materi Training KREDIT PERBANKAN

More Related Content

What's hot

Penilaian surat berharga
Penilaian surat berhargaPenilaian surat berharga
Penilaian surat berhargaMastrynie Then
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Manajemen Aktiva Dan Pasiva
Manajemen Aktiva  Dan PasivaManajemen Aktiva  Dan Pasiva
Manajemen Aktiva Dan Pasiva
Syafril Djaelani,SE, MM
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
Kasmadi Rais
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Phuji Maisaroh
 
pembiayaan bank syariah
pembiayaan bank syariahpembiayaan bank syariah
pembiayaan bank syariah
Zikrun As-soleh
 
Sumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber PendanaanSumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber Pendanaan
Gusstiawan Raimanu
 
Ppt anjak piutang
Ppt anjak piutangPpt anjak piutang
Ppt anjak piutang
Haryanti Najah
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnisStudi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnis
Judianto Nugroho
 
Modal ventura syariah
Modal ventura syariahModal ventura syariah
Modal ventura syariahErik Nugroho
 
Kartu plastik
Kartu plastikKartu plastik
Kartu plastik
dionteguhpratomo
 
Tingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankTingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankAsep Sahwani
 
Makalah Manajemen Keuangan Leasing
Makalah Manajemen Keuangan LeasingMakalah Manajemen Keuangan Leasing
Makalah Manajemen Keuangan Leasing
Doni Ramdhani
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganTeori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Arif Misgiyanto
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Jiantari Marthen
 

What's hot (20)

Penilaian surat berharga
Penilaian surat berhargaPenilaian surat berharga
Penilaian surat berharga
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Manajemen Aktiva Dan Pasiva
Manajemen Aktiva  Dan PasivaManajemen Aktiva  Dan Pasiva
Manajemen Aktiva Dan Pasiva
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
 
Bank indonesia
Bank indonesiaBank indonesia
Bank indonesia
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
pembiayaan bank syariah
pembiayaan bank syariahpembiayaan bank syariah
pembiayaan bank syariah
 
Sumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber PendanaanSumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber Pendanaan
 
Ppt anjak piutang
Ppt anjak piutangPpt anjak piutang
Ppt anjak piutang
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnisStudi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnis
 
Anjak Piutang
Anjak PiutangAnjak Piutang
Anjak Piutang
 
Modal ventura syariah
Modal ventura syariahModal ventura syariah
Modal ventura syariah
 
Kartu plastik
Kartu plastikKartu plastik
Kartu plastik
 
Tingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankTingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bank
 
Makalah Manajemen Keuangan Leasing
Makalah Manajemen Keuangan LeasingMakalah Manajemen Keuangan Leasing
Makalah Manajemen Keuangan Leasing
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
 
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganTeori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 

Similar to Materi Credit Analysis _Materi Training KREDIT PERBANKAN

Prinsip CREDIT Management & Analysis _Materi Training CREDIT SCORING
Prinsip CREDIT Management & Analysis _Materi Training CREDIT SCORINGPrinsip CREDIT Management & Analysis _Materi Training CREDIT SCORING
Prinsip CREDIT Management & Analysis _Materi Training CREDIT SCORING
Kanaidi ken
 
Pelatihan "CREDIT ANALYSIS" bagi para karyawan PT Asuransi ASEI Indonesia & B...
Pelatihan "CREDIT ANALYSIS" bagi para karyawan PT Asuransi ASEI Indonesia & B...Pelatihan "CREDIT ANALYSIS" bagi para karyawan PT Asuransi ASEI Indonesia & B...
Pelatihan "CREDIT ANALYSIS" bagi para karyawan PT Asuransi ASEI Indonesia & B...
Kanaidi ken
 
Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)
Eka Wahyuliana
 
Persiapan Credit Analysis _Materi Training "CREDIT SCORING"
Persiapan Credit Analysis _Materi Training "CREDIT SCORING"Persiapan Credit Analysis _Materi Training "CREDIT SCORING"
Persiapan Credit Analysis _Materi Training "CREDIT SCORING"
Kanaidi ken
 
10 analisis kredit
10 analisis kredit10 analisis kredit
10 analisis kreditImo Priyanto
 
BANK DAN PERKREDITAN
BANK DAN PERKREDITANBANK DAN PERKREDITAN
BANK DAN PERKREDITAN
reidjen raden
 
Kredit Macet
Kredit MacetKredit Macet
Kredit Macet
Ismi Islamia
 
KREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNANKREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNAN
Propaningtyas Windardini
 
P-5-6 Kredit.pptx
P-5-6 Kredit.pptxP-5-6 Kredit.pptx
Manajemen kredit dan macam-macam kredit di Indonesia
Manajemen kredit dan macam-macam kredit di IndonesiaManajemen kredit dan macam-macam kredit di Indonesia
Manajemen kredit dan macam-macam kredit di Indonesia
Supardi56
 
Kredit Macet
Kredit MacetKredit Macet
Kredit Macet
Wulan Haryaningrum
 
Memahami kredit perbankan
Memahami kredit perbankanMemahami kredit perbankan
Memahami kredit perbankanFridin Skidds
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
RirilMardiana
 
Analisis Kredit dan Kegagalan Usaha _ Materi Training "Business Analysis an...
Analisis Kredit dan Kegagalan Usaha  _ Materi Training  "Business Analysis an...Analisis Kredit dan Kegagalan Usaha  _ Materi Training  "Business Analysis an...
Analisis Kredit dan Kegagalan Usaha _ Materi Training "Business Analysis an...
Kanaidi ken
 
Pertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptx
Pertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptxPertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptx
Pertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptx
Yogianto8
 
Penilaian dalam CREDIT Analysis _Training "CREDIT MANAGEMENT and RISK MANAGEM...
Penilaian dalam CREDIT Analysis _Training "CREDIT MANAGEMENT and RISK MANAGEM...Penilaian dalam CREDIT Analysis _Training "CREDIT MANAGEMENT and RISK MANAGEM...
Penilaian dalam CREDIT Analysis _Training "CREDIT MANAGEMENT and RISK MANAGEM...
Kanaidi ken
 
3. pembiayaan usaha
3. pembiayaan usaha3. pembiayaan usaha
3. pembiayaan usahaecko gmc
 
Analisis kredit
Analisis kreditAnalisis kredit
Analisis kreditadelaa09
 

Similar to Materi Credit Analysis _Materi Training KREDIT PERBANKAN (20)

17981045.ppt
17981045.ppt17981045.ppt
17981045.ppt
 
Prinsip CREDIT Management & Analysis _Materi Training CREDIT SCORING
Prinsip CREDIT Management & Analysis _Materi Training CREDIT SCORINGPrinsip CREDIT Management & Analysis _Materi Training CREDIT SCORING
Prinsip CREDIT Management & Analysis _Materi Training CREDIT SCORING
 
Pelatihan "CREDIT ANALYSIS" bagi para karyawan PT Asuransi ASEI Indonesia & B...
Pelatihan "CREDIT ANALYSIS" bagi para karyawan PT Asuransi ASEI Indonesia & B...Pelatihan "CREDIT ANALYSIS" bagi para karyawan PT Asuransi ASEI Indonesia & B...
Pelatihan "CREDIT ANALYSIS" bagi para karyawan PT Asuransi ASEI Indonesia & B...
 
Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)
 
Persiapan Credit Analysis _Materi Training "CREDIT SCORING"
Persiapan Credit Analysis _Materi Training "CREDIT SCORING"Persiapan Credit Analysis _Materi Training "CREDIT SCORING"
Persiapan Credit Analysis _Materi Training "CREDIT SCORING"
 
10 analisis kredit
10 analisis kredit10 analisis kredit
10 analisis kredit
 
BANK DAN PERKREDITAN
BANK DAN PERKREDITANBANK DAN PERKREDITAN
BANK DAN PERKREDITAN
 
Kredit Macet
Kredit MacetKredit Macet
Kredit Macet
 
KREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNANKREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNAN
 
P-5-6 Kredit.pptx
P-5-6 Kredit.pptxP-5-6 Kredit.pptx
P-5-6 Kredit.pptx
 
Manajemen kredit dan macam-macam kredit di Indonesia
Manajemen kredit dan macam-macam kredit di IndonesiaManajemen kredit dan macam-macam kredit di Indonesia
Manajemen kredit dan macam-macam kredit di Indonesia
 
Kredit Macet
Kredit MacetKredit Macet
Kredit Macet
 
Memahami kredit perbankan
Memahami kredit perbankanMemahami kredit perbankan
Memahami kredit perbankan
 
22
2222
22
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Analisis Kredit dan Kegagalan Usaha _ Materi Training "Business Analysis an...
Analisis Kredit dan Kegagalan Usaha  _ Materi Training  "Business Analysis an...Analisis Kredit dan Kegagalan Usaha  _ Materi Training  "Business Analysis an...
Analisis Kredit dan Kegagalan Usaha _ Materi Training "Business Analysis an...
 
Pertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptx
Pertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptxPertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptx
Pertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptx
 
Penilaian dalam CREDIT Analysis _Training "CREDIT MANAGEMENT and RISK MANAGEM...
Penilaian dalam CREDIT Analysis _Training "CREDIT MANAGEMENT and RISK MANAGEM...Penilaian dalam CREDIT Analysis _Training "CREDIT MANAGEMENT and RISK MANAGEM...
Penilaian dalam CREDIT Analysis _Training "CREDIT MANAGEMENT and RISK MANAGEM...
 
3. pembiayaan usaha
3. pembiayaan usaha3. pembiayaan usaha
3. pembiayaan usaha
 
Analisis kredit
Analisis kreditAnalisis kredit
Analisis kredit
 

More from Kanaidi ken

Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...
Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...
Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...
Kanaidi ken
 
BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...
BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...
BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...
Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT WRITING Skill".
PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT  WRITING  Skill".PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT  WRITING  Skill".
PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT WRITING Skill".
Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...
Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...
Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...
Kanaidi ken
 
Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...
Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...
Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...
Kanaidi ken
 
Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...
Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...
Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...
Kanaidi ken
 
Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...
Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
Kanaidi ken
 
Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...
Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...
Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...
Kanaidi ken
 
Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...
Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
Kanaidi ken
 
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan  Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan  Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...
Kanaidi ken
 
Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...
Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...
Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...
Kanaidi ken
 
(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...
(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...
(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...
Kanaidi ken
 
(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Wor...
(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen  _Wor...(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen  _Wor...
(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Wor...
Kanaidi ken
 
Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Kanaidi ken
 
Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Kanaidi ken
 
Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Kanaidi ken
 
Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Kanaidi ken
 
Strategi Penulisan LAPORAN YANG EFEKTIF_ Training "Effective REPORT WRITING S...
Strategi Penulisan LAPORAN YANG EFEKTIF_ Training "Effective REPORT WRITING S...Strategi Penulisan LAPORAN YANG EFEKTIF_ Training "Effective REPORT WRITING S...
Strategi Penulisan LAPORAN YANG EFEKTIF_ Training "Effective REPORT WRITING S...
Kanaidi ken
 
Teknik PENULISAN LAPORAN_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Teknik PENULISAN LAPORAN_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Teknik PENULISAN LAPORAN_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Teknik PENULISAN LAPORAN_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Kanaidi ken
 

More from Kanaidi ken (20)

Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...
Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...
Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...
 
BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...
BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...
BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT WRITING Skill".
PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT  WRITING  Skill".PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT  WRITING  Skill".
PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT WRITING Skill".
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...
Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...
Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...
 
Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...
Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...
Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...
 
Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...
Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...
Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...
 
Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...
Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
 
Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...
Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...
Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...
 
Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...
Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
 
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan  Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan  Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...
 
Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...
Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...
Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...
 
(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...
(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...
(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...
 
(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Wor...
(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen  _Wor...(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen  _Wor...
(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Wor...
 
Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
 
Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
 
Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
 
Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
 
Strategi Penulisan LAPORAN YANG EFEKTIF_ Training "Effective REPORT WRITING S...
Strategi Penulisan LAPORAN YANG EFEKTIF_ Training "Effective REPORT WRITING S...Strategi Penulisan LAPORAN YANG EFEKTIF_ Training "Effective REPORT WRITING S...
Strategi Penulisan LAPORAN YANG EFEKTIF_ Training "Effective REPORT WRITING S...
 
Teknik PENULISAN LAPORAN_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Teknik PENULISAN LAPORAN_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Teknik PENULISAN LAPORAN_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Teknik PENULISAN LAPORAN_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 

Materi Credit Analysis _Materi Training KREDIT PERBANKAN

  • 1. D. M. Gabrielle, Ph.D. “Gabrielle” By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP kanaidi963@gmail.com ..08122353284 1 1Ken_MBT, Sept 2011 1
  • 2. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Pengertian Kredit
  • 3. Arti Kredit  Umum (populer) :  Credire (yunani) > Kepercayaan  Creditum (latin ) > Kepercayaan akan kebenaran.  Sisi Bank/Lembaga Keuangan :  kredit adalah kekayaan bank yang dikelola pihak lain.  Pihak lain = Peminjam, bukan pemilik.  Merupakan karateristik bank dibanding bisnis-bisnis lainya.
  • 4. 1. Adanya Dua Pihak: Kreditor Debitor Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit merupakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan Unsur-unsur Kredit
  • 6. 3. Uang atau Tagihan Tunai, BG, L/C, Kartu Kredit Unsur-unsur Kredit
  • 7. SPH/PK (Surat Pengakuan hutang) 4. Persetujuan. 1. Tidak boleh atas dasar paksaan 2. Harus didukung oleh bukti persetujuan, dikuatkan oleh pejabat berwenang (notaris/PPAT). Unsur-unsur Kredit
  • 8. 5. Wajib lunas 1. Pinjaman 2. Dana dari pinjaman 6. Jangka waktu tertentu 1. Risiko 2. Jangka waktu dana tertentu 3. Siklus usaha 7. Bunga dan imbalan. 1. Biaya dana 2. Biaya OHC 3. Risiko Unsur-unsur Kredit
  • 9. 8. KEKAYAAN BANK 1. Sisi aktiva 2. Harus dimonitor 9. KEYAKINAN (unsur penting !!!) 1. Kredit = kekayaan bank 2. Berisiko = lepas dari tangan bank jangka waktu. 3. Dana dari (kepercayaan) masyarakat. Unsur-unsur Kredit
  • 10. FUNGSI Kredit 1. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian. 2. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat. 3. Memperlancar arus barang dan arus uang. 4. Meningkatkan hubungan internasional. 5. Meningkatkan produktifitas dana yang ada. 6. Meningkatkan daya guna barang. 7. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat. 8. Memperbesar modal kerja perusahaan. 9. Meningkatkan “Income Percapita” masyarakat. 10. Mengubah cara berfikir atau cara bertindak masyarakat untuk lebih ekonomis.
  • 11. Semisal Membutuhkan dana PT/CV Individu Credit Dirut PT. XYZ Kekurangan Dana utk Ekspansi Usaha
  • 12. Mengapa Kredit Diperlukan? Dari sisi Peminjam : 1. Kekurangan dana sendiri.  Kanaikan penjualan  Penundaan pelunasan utang (kedua sebab ini muncul bersamaan)  Tenggang waktu pendapatan.  Substitusi hutang pihak ke tiga.  Untuk semangat bisnis. 2. Reputasi. Orang yg punya hubungan dengan bank punya reputasi tersendiri. 3. Tertib manajemen keuangan.
  • 13. Proses Pelayanan Kredit Penetapan Rencana Strategis : Menentukan Target (sasaran) penentuan (pasar Sasaran) Segmentasi bisnis (pengelompokan Usaha) untuk memudahkan pelayanan, hasil yg optimal, memudahkan pengembangan. Risiko Perkreditan yang bisa ditolelir.
  • 14. Siklus Proses Kredit 2 1 5 4 3 7b 7 7a 7c Permohonan Pemrakarsa Kredit Analisa & Evaluasi kredit Negosiasi Kredit Penetapan Struktur & Tipe Kredit Rekomendasi Putusan Kredit Monitoring Pengawasan kredit Pelunasan Tambahan kredit Kredit bermasalah 6 Putusan, Perjanjian Pencairan kredit
  • 15. Dasar-dasar Analisa Kredit Sebagai seorang Analis kredit suatu instansi (Bank/Lembaga Keuangan Non Bank) biasanya dihadapkan pada beberapa prinsip untuk menilai kredit seseorang atau suatu instansi. Sebagai seorang Analis Kredit harus mempunyai sifat independensi dan tidak boleh terpengaruh oleh berbagai hal secara subyektif.
  • 16. Analisis Kredit  Analisis kredit mengandung pengertian penilaian kredit dalam segala aspek, baik keuangan maupun non-keuangan.  Analisis kredit adalah suatu proses analisis kredit dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan rasio-rasio keuangan untuk menentukan kebutuhan kredit yang wajar.
  • 17.  Tujuan utama analisis permohonan kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan kesepakatan dengan bank.  Kredit berdasarkan tujuan penggunaannya, kita bagi dalam 2 kategori, yaitu : 1. Kredit Produktif. 2. Kredit Konsumtif. Analisis Kredit
  • 18. TIPE-TIPE Kredit Ada 4 macam klasifikasi kredit/ pinjaman yang disalurkan oleh bank- bank komersial: 1. Real estate, 2. Individual, 3. Komersial & Industri (C&I), 4. Kredit lainnya.
  • 19. Real Estate meliputi pinjaman hipotek & pinjaman kepemilikan rumah. Hipotek penduduk merupakan pinjaman berjangka sangat panjang dengan maturitas rata-rata mendekati 25 tahun. TIPE-TIPE Kredit
  • 20. TIPE-TIPE Kredit Pinjaman individu (Konsumen) meliputi pinjaman personal & mobil. Penyedia pinjaman individu: bank komersial, perusahaan pembiayaan, pengecer, dll.  Pinjaman konsumen terbesar: pinjaman konsumen berputar, termasuk utang kartu kredit.  Pinjaman berputar: batas kredit dalam mana peminjam dapat menarik & membayar kembali beberapa kali selama masa berlakunya kontrak pinjaman.
  • 21. TIPE-TIPE Kredit Pinjaman Komersial & Industri (C&I) dapat diberikan kepada usaha kecil & korporasi. Tingkat bunga: tetap atau mengambang. Jangka waktu: beberapa minggu s.d  8 tahun.
  • 22.
  • 23. D. M. Gabrielle, Ph.D. “Gabrielle” By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP kanaidi963@gmail.com ..08122353284 23 23Ken_MBT, Sept 2011 23
  • 24. PERSIAPAN Analisa Kredit • Persiapan analisa kredit, segala aktivitas yang di lakukan mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan untuk bahan analisa sehingga akan memperlancar proses analisa kredit. • Beberapa faktor yang perlu di perhatikan dalam analisis Kredit. A. Faktor sumber daya manusia (SDM). B. Faktor data analisis. C. Faktor teknis Analisis.
  • 25. A. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)  Analis Kredit dalam hal ini harus memiliki keterampilan yg bersifat teknis maupun pengetahuan bersifat teoritis disamping harus mempunyai mental yang kuat.  Syarat – syarat bagi seorang Analis Kredit:  Sudah terbiasa dengan formolir analisis dan cara menganalisis.  Memiliki pengetahuan tentang pengertian yang tepat mengenai prinsip-prinsip perkreditan.  Mengetahui praktik/kebiasaan dalam perdagangan/perusahaan;  Mempunyai wawasan luas dalam bidang kauangan/permodalan, manajemen, akuntansi, dan ekonomi;  Mempunyai mental yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh;
  • 26. B. Faktor Data Analisis. 1. Melakukan penelitian secara fisik (on The Spot) ke; rumah, kelokasi usaha, dan lokasi jaminan. 2. Data yang di dapat secara (On Site) data laporan keuangan (neraca, laba rugi) bisa dengan bantuan akuntan Publik.
  • 27. C. Teknik Analisis Analisis harus dilakukan dg cara teliti sesuai ketentuan- ketentuan / sesuai SOP, teknis analisis a. analisis kuantitatif; b. analisis kualitatif. Informasi dan data yang diperlukan 1. Informasi dan data umum tentang calon nasabah. 2. Informasi dan data khusus untuk kredit: • Modal Kerja (MK) • Investasi • Konsumtif. • Ekspor / impor 3. Data mengenai aktivitas yang berjalan. 4. Data mengenai rencana usaha pemohon. 5. Izin rekomendasi.
  • 28. Sumber dan cara memperoleh Informasi a. Sumber informasi:  Sebagian besar sumber informasi bersumber dari nasabah.  Dari pihak ketiga (aparat satempat yg mengeluar perijinan, relasi bisnis, bahkan dari BI). b. Cara memperoleh Informasi.  Interview dan pengisian formolir yang disediakan oleh bank.  Pemeriksaan setempat/ on the spot.  Meminta informasi antarbak dan Bank Indonesia ( SID)  Bank to bank information antarkantor cabang bank.  Informasi nasabah individu (IDI) dari Bank Indonesia (SID).
  • 29. Feasibility Study Feasibilty study; adalah studi yang mengambarkan keadaan dan prospek suatu proyek, baik dari segi teknis maupun ekonomis.
  • 30. a. Kegunaan Feasibilty Study 1. Bahan Pengwasan; Untuk bahan pengawasan, digunakan saat permohonan kredit dan ketika kredit sedang berjalan.digunakan 2. Memperlancar proses analisi kredit; Data yang dibutuhkan bank cukup terpenuhi dan dapat dipertanggung jawabakan FS dibuat oleh konsultan. Didalam mengenai:  Penilaian atas jalannya proyek.  Realisasi penggunaan kredit.  Kredit yang diperlukan
  • 31. b.Kredit yang memerlukan Feasibility : Untuk setiap permohonan kredit Investasi untuk jumlah tertentu, disamping project proposal. Pada saat nasabah mengajukan kredit baru, maupun kredit lama sepanjang dibutuhkan.
  • 32. Aspek- aspek Feasibility Study Aspek Yuridis; status hukum, kapasitas calon debitur, akte pendirian & Perubahan, legalitas / perijinan. Aspek organisasi /Mgt; bentuk dan sifat Organisasi, kemampuan menejer, kewibawaan, pengalaman dan pendidikan, karakter. Aspek Ekonomi Makro; apakah ada kebijakan pemerintah yng berpengaruh negatif, bagaimana perdagangan produk Regional, nasional atau Internasional, adakah LSM yg memboikot produk, adanya kebijakan Moneter, Fiskal dan sistem tarif bea masuk.apakah produk dan jasa usaha nasabah termasuk yang dilarang. Aspek Teknis ; a. Lokasi usaha, b.luas areal/barang modal dan kapasitas, c. tenaga kerja komposisinya (asing, dlmngri), d. bahan baku Aspek Keuangan; penilaian kembali komposisi keuangan, pengkalkulasian Hpp produk baik lama/baru, harga jual produk lama/baru, pendapatan mingguan,perbulan, pertahun, jadwal penarikan pelunasan kredit. Aspek pemasaran:. saluran distribusi, kemampuan bersaing produk konsumen tunggal atau bukan, penjualan tunai/kredit, selera konsumen terhadap produk, propek produk (umur produk), pasar nasional, luar. Aspek Sosial ; seberapa besar proyek tersebut menyerap tenagakerja, pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi setempat, apakah perusahaan telah melakukan CSR, Amdal.
  • 33. Peran Konsultan  Bagi Bank/Lembaga Keuangan:  Meneliti, mempelajari, dan menganalisa suatu proyek yg akan dibiayai dg adanya Feasiblity Study yg disusun oleh konsultan pihak bank akan lebih cepat, tepat dan cermat dalam analisa kredit.  Membantu mengawasi suatu proyek yang telah mendapat bantuan bank (kredit). • Bagi Calon/Nasabah : • Sebagai penasihat bila terjadi kesulitan- kesulitan usaha. • Dapat memonitor pencapaian usaha dan propek uasaha di masa yang akan datang.
  • 34. Prinsip Kehati-hatian (Prudential) • Beberapa indikator mengenai prinsip kehati-hatian yang perlu diperhatikan oleh Analis Kredit: – Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). – Capital Adequacy Ratio (CAR) – Net Open Position (NOP atau PDN) – Loan to Deposit Rasio (LDR) – Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Penyediaan dana yang diperkenankan bank kepada peminjam.
  • 35. D. M. Gabrielle, Ph.D. “Gabrielle” By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP kanaidi963@gmail.com ..08122353284 35 35Ken_MBT, Sept 2011 35
  • 36. Siklus Proses Kredit 2 1 5 4 3 7b 7 7a 7c Permohonan Pemrakarsa Kredit Analisa & Evaluasi kredit Negosiasi Kredit Penetapan Struktur & Tipe Kredit Rekomendasi Putusan Kredit Monitoring Pengawasan kredit Pelunasan Tambahan kredit Kredit bermasalah 6 Putusan, Perjanjian Pencairan kredit
  • 37. Proses analisis kredit, yaitu : · Descriptive →Menggambarkan bisnis usaha debitur. · Explanatory→Menjelaskan tentang bisnis
  • 38. Dasar Hukum Analisis Kredit Pasal 8 UU No.7 th 1992 / UU No.10 1998 “Dalam memberikan kredit, bank umum wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan.”
  • 39. Pedoman Analisa Kredit Pasal 8 UU No.10 tahun 1998 (penjelasan): “…. Sebelum memberikam kredit, bank harus melakukan penilaian yang seksama terhadap Watak (Character), Kemampuan (Capacity), Modal (Capital), Agunan (Collerateral), dan prospek usaha (Condition) dari debitur”.
  • 40. Analisa/Penilaian Permohonan Kredit Maksud: Kajian yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui atau menilai kelayakan suatu permohonan kredit yang diajukan oleh debitur atau calon debitur. Melalui hasil analisa kredit, dan dapat diketahui apakah usaha nasabah leyak (Feasible) dan hasil usahanya dapat dipasarkan (marketable) dan profitable menguntungkan (profitable). Tujuan: Memberikan keyakinan yang memadai bagi bank bahwa usaha/proyek yang akan dibiayai dengan kredit cukup layak dan debitur mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibanya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok maupun bungan sesuai dangan kesepakatan Debitur & kreditur. Analis Kredit Debitur
  • 41. Penyampaian permohonan kredit oleh calon debitur kepada bagian kredit perlu diusahakan berkasnya selengkap mungkin.  Prosedurnya a.l. sbb: . . . . . Prosedur Analisis Kredit
  • 42. 1. Berkas permohonan kredit diserahkan kepada analis untuk dilakukan analisis tentang permohonan kredit yang bersangkutan. 2. Analis segera menghubungi calon debitur (pemohon kredit) untuk memperoleh informasi yang sewajarnya. 3. Bila berkas tidak lengkap, analis kredit mengembalikan ke bagian kredit 4. Jika persyaratan telah terpenuhi dalam berkas permohonan kredit yang bersangkutan maka proses analisis berlanjut dgn :  Aspek manajemen berupa pelengkap yang harus diketahui analis  Bidang marketing menuntut analis untuk dapat diketahui tentang kelancaran pemasaran produksi calon nasabah yang bersangkutan  Bidang keuangan sebagai sasaran utama analis untuk mengetahui benar tentang kondisi keuangan calon debitur, serta kemungkinan di hari kemudian, bila kredit diberikan  Penguji analis atas beberapa Turn’s Over yang dapat dilakukannya terhadap rencana usaha calon-calon peminjam (calon debitur)  Sebagai langkah akhir daripada analisis kredit, adalah penyampaian laporan analisisnya kepada kepala bagian kredit, untuk kemudian diteruskan kepada yang berwenang mengambil keputusan kredit. Prosedur Analisis Kredit
  • 43. Aspek-aspek Analisa Kredit 1. Aspek Yuridis/Hukum 2. Aspek Pemasaran; 3. Aspek manajemen dan organisasi; 4. Aspek Teknis; 5. Aspek Keuangan;
  • 44. 1. Aspek Hukum a. Legalitas pendirian usaha: • Apakah sudah menmenuhi syarat sebagai subjek hukum. • Keabsahan Pendirian perusahaan sesuai hukum; • Bila terjadi berubahan baik pengurus maupu pemilik sudah sah menurut hukum. b. Legalitas Usaha: • Apakah nasabah telah memiliki ijin dari instansi terkait. • Apakah antara ijin usaha telah sesuai dengan kegiatan usahanya. • Apakah perijinan masih berlaku.
  • 45. c. Kontrak kerja sebagai dasar permohonan kredit:  Bila yang mengajukan kredit perusahaan yang bersifat kontrak kerja maka teliti surat perjanjian kontraknya. d. Legalitas pengajuan permohonan Kredit.  Bila calon debitur perorangan apakah orang yang mengajukan permohonan sudah benar (bukti Diri)  Bila calon debitur corporate/perusahaan kebeneranya berdasarkan akta pendirian AD/AR perusahaan dap siapa yang berhak menandatangani perjanjian yg mewakilia perusahaan. e. Legalitas barang jaminan.  Bukti kepemilikan agunan. Exm ( SHM cek ke BPN)  Meneliti surat kuasa menjaminkan dari pemilik barang bila barang bukan milik sendiri calon debitur.  Meneliti status kepamilikan jaminan.
  • 46. 2. Aspek Pemasaran a. Produk atau jasa yang dipasarkan ;  Product life Cycle (umur dari barang atau jasa).  Adanya barang substitusi.  Adanya pesaing yang memproduksi barang sejenis.  Apakah barang yang dihasilkan barang setengah jadi (bahan baku produk lain) atau produk jadi.  Segmen pasar yang akan dituju untuk produk tersebut.
  • 47. b. Penentuan volume atau Rencana pemasaran produk;  Market test approach. Uji coba pemasaran. Sifat dari market test Aproach ; o Untuk nasabah yang produknya baru masuk pasar. o Produk tersebut bukan produk untuk kebutuhan sehari-haris. o Produk yang baru sama sekali.
  • 48. Market Corrolary Approach; dgn pendekatan ini Volume pemasaran suatu barang atau jasa ditentukan oleh perkembangan volume pemasaran produk utama.  Peningkatan usaha Real estate pembangunan akan meningkat permintaan akan (semen, pasir, bata merah).  Kenaikan penjualan mobil akan meningkatkan permintaan (Ban, sukucadang lainya).
  • 49.  Industri market Approach; Debitur yang memproduksi barang atau jasa tapi tergantung pada sektor lainya: contoh : Kenaikan tingkat kunjungan wisata ke pulau Bali akan meningkatkan permohonan kamar, sehingga debitur untuk membangun kamar yang baru dan kebutuhan dana dan mengajukan kredit.
  • 50. c. Mengadakan penilaian terhadap manajemen pemasaran perusahaan nasabah:  Strategi pemasaran yang akan ditempuh,  Apakah organisasi pemasaraan sudah berkualitas.  Pengalaman para salesman,  Biaya yang dianggarkan untuk pemasaran,  Sarana pemasaran yang dimiliki,  Sarana promosi. d. Mengadakan penilaian tentang kebijakan dan strategi yang akan ditempuh oleh nasabah (perusahaan):  Program promosi (diskont, dll)  Program produk/servis delivery.
  • 51. e. Target Pemasaran :  Target pemasaran teliti omzet penjualan dan proyeksi tahun berikutnya.  Teliti antara target yang ditetapkan dengan pencapaian. f. Keadaan pemasaran saat ini ;  Realisasi produk dan penjualan, (tingkat pencapaian)  Sistem pemasaran, ( konsinyasi, tunai, kredit) bandingan ketiganya secara prosentis.  Market share yang telah dikuasai, g. Prosfek Pemasaran;  Jumlah produksi/penjualan, daerah pemasaran.  Adanya krontrak-kontrak pembalian dari konsumen.  Meneliti kemungkan adanya pekembangan pemasaran dng adanya kondisi ekonomi yang membaik.
  • 52. 3. Aspek Manajeman dan Organisasi. a) Aspek manajeman dan organisasi ;  Pemilik sebagai pengelola atau ada pemisahan.  Sejarah perusahaan apakah perkembangan dari usaha kecil-kecilan sehingga rasa memiliki perusahaan tersebut tinggi.  Tidak atau kurang membuat perencanaan secara tertulis.  Apakah penyelenggarakan catatan akuntansi.  Apakah perusahaan selalu melakukan/membuat inovasi terhadap produk untuk mempertahankan umur produk.  Apakah produk atau jasa yang dijual tergantung pada satu pelanggan atau pemasok.
  • 53. a. Manajemen. 1. Pengertian manajemen:  Mempu menjalankan empat fungsi manajemen dalam perusahaan , planing, organzing, actuating dan controling  Kemampuan mengelola perusahaan. 2. Proses manajemen; proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. 3. Jenjang manajemen; Manajer Puncak (Top), manajer menengah (Middle), manajemen lini pertama (Frist-line management) 4. Aspek manajerial dalam fungsi manajemen; Fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, fungsi pengawsan dan fungsi pengendalian. 5. Keterampilan Manajerial: keterampilan teknik (technical skill) keterampilan komunikasi (human relation) keterampilan membuat konsep (conceptual skill), keterampilan menganalisis (diagnostic skill).
  • 54. b. Bentuk Organisasi. Bentuk organisasi sangat dipengaruhi besar kecilnya perusahaan dan jenis usaha.
  • 55. 4. Aspek teknis a. Ruang lingkup Aspek Teknis : dalam aspek teknis yaitu menyangkut kemampuan :  Memilih tanah dan lokasi usaha,  Mesin-mesin yang digunakan,  Bangunan pabrik, toko, gudang, kantor.  Peralatan penunjang lainya komputer, dll  Cara memperoleh ( proses)  Kebutuhan penunjang (air, listrik, jalan akases ke lokasi).
  • 56. b. Proses analisis aspek teknis:  Lokasi usaha,  Sumber daya manusia (SDM)  Pengalaman usaha,  Perusahaan, mesin-mesin serta proses produkasi yang sesuai  Pemilihan mesin dan peralatan.  Lay out.  Sarana dan prasarana.  Memperkirakan kebutuhan biaya.
  • 57. 5. Aspek Keuangan. Dapat dilihat dari laporan keuangan,; Neraca Laporan Laba Rugi, Laporan sumber dan penggunaan Dana.
  • 58. Neraca ; Lakukan analisa vertikal, analisa horizontal, analisa per Pos dalam Neraca. Analisa Laba Rugi Lakukan analisa vertikal, Analisa horizontal, dan analisa per pos dalam Laporan Laba-Rugi.
  • 59. Hal – hal yang menjadi Pokok Penilaian (6C)  Watak/karakter (Character).  Kemauan untuk melunasi.  Kemampuan (Capacity).  Manajemen  Membayar.  Modal (Capital)  Kesanggupan menyediakan modal sendiri.  Agunan (Collateral).  Sumber dari usaha yang dibiayai  Salah satu unsur jaminan.  Kondisi Ekonomi & prospek usaha (Condition).  Faktor external  Batasan dan hambatan (Constraint)
  • 60.
  • 61. D. M. Gabrielle, Ph.D. “Gabrielle” By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP kanaidi963@gmail.com ..08122353284 61 61Ken_MBT, Sept 2011 61
  • 62. Analisis CHARACTER adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. TUJUAN ANALISA CHARACTER (WATAK):  Melihat tanggung jawab, kejujuran, keseriusan bisnis, keinginan untuk membayar semua kewajiban dengan seluruh kekayaan yang dimiliki, sehingga bank dapat meyakini itikad baik peminjam dan dapat mengetahui risiko atas kredit yang diberikan.
  • 63.  Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah tersebut, dapat ditempuh melalui upaya, antara lain: a. Meneliti riwayat hidup calon nasabah; b. Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya; c. Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur); d. Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah berada; e. Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi; f. Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya.2 Analisis CHARACTER
  • 64. RESIKO WATAK :  Nasabah pindahan  Informasi tidak benar/terbuka  Cara berhubungan mendesak/iming iming/janji/pemberian hadiah  Kurang dikenal  Kurang dipercaya pemasok/pelanggan/rekan bisnis, info BI, catatan intern bank, pesaing,dsb  Tingkah laku moral  Istri lebih dari 1 (simpanan)  Penarikan cek kosong,termasuk Daftar Hitam  Catatan kriminal  Manajemen tertutup, administrasi tidak tertib  Ambisius, suka jalan pintas  Tidak kooperatif dalam proses analisa Analisis CHARACTER
  • 65. 65 Analisis CAPACITY  adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang- utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya.
  • 66. Analisis CAPACITY Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan berikut ini: a. Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu. b. Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang pendidikan para pengurus c. Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit dengan bank. d. Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan. e. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan- peralatan, administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada kemampuan merebut pasar.
  • 67. Analisis CAPACITY MANAJEMEN PUNCAK :  Kemampuan menetapkan visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan.  Kemampuan merencanakan manajemen (rencana kerja, penetapan standar operasional & anggaran).  Kemampuan melaksanakan kegiatan manajemen organisasi (penyusunan struktur, pendelegasian wewenang).  Kemampuan melakukan evaluasi dan pengawasan
  • 68. KEMAMPUAN MANAJEMEN PRODUKSI :  Pabrik, mesin produksi kurang tepat guna.  Lokasi pabrik jauh.  Persediaan yang menumpuk.  Ketergantungan terhadap supplier/bahan tertentu.  Produk inferior.  Banyak di sub kontrak. Analisis CAPACITY
  • 69. KEMAMPUAN MANAJ.PEMASARAN : Kemampuan nasabah menjual produk :  Angka keragaan masa lalu  Angka proyeksi pemasaran  Perencanaan, strategi pemasaran & marketing mix (bauran pemasaran) Resiko Kemampuan Manajemen Pemasaran:  Lokasi kurang strategis, produk tidak diversifikasi, promosi terlalu besar, ketergantungan konsumen tertentu, segmen terbatas Analisis CAPACITY
  • 70. 70 MANAJEMEN PERSONALIA:  Menilai kekuatan perusahaan dilihat dari segi kualitas dan kuantitas tenaga kerjanya  Menilai kemampuan perusahaan memelihara hubungan yang baik antara pegawai dgn perusahaan/pemilik. Resiko Kemampuan Personalia : “ one man show, tua/sakit-sakitan,tidak ada regenerasi, tergantung seseorang, produktifitas rendah, tumpang tindih tugas, SDM terbatas”. Analisis CAPACITY
  • 71.  Kemampuan sendiri perusahaan dalam memikul beban pembiayaan yang dibutuhkan.  Kemampuan menanggung beban resiko (risk sharing).  Kesungguhan debitur dalam mengelola usahanya. Analisis CAPACITY
  • 72. Analisis CAPITAL  adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal sendiri juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab nasabah dalam menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko terhadap gagalnya usaha.  Dalam praktik, kemampuan capital ini dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self-financing, yang sebaiknya jumlahnya lebih besar daripada kredit yang dimintakan kepada bank.
  • 73. Analisis CAPITAL INDIKATOR UTAMA : D E R  DER adalah alat ukur ketergantungan debitur terhadap pihak luar perusahaan  Semakin tinggi DER, kemampuan perush menanggung beban pembiayaan semakin rendah, semakin tinggi resiko yang dihadapi perusahaan  Besarnya modal sendiri tidak mencerminkan kemampuan perusahaan dalam pembayaran hutangnya.
  • 74. KOMPONEN MODAL ; 1. Modal disetor 2. Laba ditahan 3. Tambahan modal disetor 4. Modal sumbangan 5. Modal revaluasi 6. Hutang pada Persero Analisis CAPITAL PRINSIP-PRINSIP DALAM MENILAI MODAL SENDIRI: 1. Harus ada pemisahan Assets secara jelas. 2. Pemisahan secara jelas atas hutang. 3. Perhitungan nilai assets hrs didasarkan pada prinsip akuntansi. 4. Nilai Equity diperoleh dari pengurangan total assets dengan seluruh hutang. 5. Debitur yang memiliki beberapa usaha agar dibuat neraca konsolidasi.
  • 75. RESIKO CAPITAL : 1. Leverage Ratio tinggi 2. Profitabilitas rendah 3. Prive/deviden besar 4. Modal disetor belum notariil 5. Laba ditahan rendah 6. Pemilikan satu keluarga 7. Pemilikan modal tidak dikenal 8. Modal revaluasi Analisis CAPITAL
  • 76. Analisis COLLATERAL  adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank.  Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentuk kebendaan, tetapi juga collateral yang tidak berwujud seperti jaminan pribadi (borgtocht), letter of guarantee, letter of comfort, rekomendasi dan avalis.
  • 77. Analisis COLLATERAL PERANAN AGUNAN KREDIT : 1. Memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapatkan pelunasan dari hasil penjualan barang agunan apabila debitur cidera janji 2. Menjamin agar debitur berperan serta di dalam transaksi untuk membiayai dan mengembangkan usahanya. 3. Mendorong debitur untuk memenuhi perjanjian kredit
  • 78. SYARAT AGUNAN KREDIT : A.ASPEK EKONOMIS 1. Dapat diperjual belikan secara umum dan bebas 2. Nilainya lebih besar dibandingkan kreditnya 3. Dapat dipertukarkan 4. Nilainya stabil dan cenderung naik 5. Kondisi dan lokasi agunan strategis 6. Manfaat ekonominya lebih panjang Analisis COLLATERAL
  • 79. 79 SYARAT AGUNAN KREDIT : B.ASPEK YURIDIS 1. Benar-benar milik pihak yang bersedia mengagunkan 2. Tidak dalam sengketa 3. Memiliki bukti kepemilikan yang sah dan masih berlaku serta mempunyai kekuatan hukum 4. Agunan dalam kondisi bebas Analisis COLLATERAL
  • 80. JENIS AGUNAN KREDIT (BERDASARKAN SUMBER PENDANAANNYA) 1. Agunan Pokok, meliputi seluruh assets perusahaan baik yg dibiayai dengan kredit maupun yg tdk langsung dibiayai dengan kredit 2. Agunan Tambahan, merupakan harta milik debitur pribadi Analisis COLLATERAL
  • 81. JENIS AGUNAN KREDIT (BERDASARKAN ASPEK YURIDIS) 1. Agunan Kebendaan, meliputi seluruh benda bergerak dan tidak bergerak, berwujud dan tidak berwujud 2. Agunan Penanggungan (borgtocht): - Personal guarantee - Corporate guarantee - Bank guarantee Analisis COLLATERAL
  • 82. NILAI AGUNAN KREDIT 1. Nilai saat ini : - Nilai Pasar Wajar (NPW) - Nilai Likuiditas (NL) 2. Nilai akan datang/proyeksi : - Proyeksi Nilai Pasar Wajar (PNPW) - Proyeksi Nilai Likuidasi (PNL) Analisis COLLATERAL
  • 83. DASAR PERTIMBANGAN PENETAPAN NILAI AGUNAN ( 5 P ) 1. PENILAIAN, dengan cara dan metode yang berlaku 2. PENGIKATAN, bukti pemilikan yang sah menurut hukum 3. PENGUASAAN, dapat dikuasai atas nama pemohon,shg apabila dilikuidasi proses tdk panjang dan tdk butuh biaya besar. 4. PENGAMANAN, dapat ditutup dengan asuransi 5. PEMANFAATAN, sbgai sumber pembayaran kembali thd kredit Analisis COLLATERAL
  • 84. 84 BENTUK PENGIKATAN AGUNAN 1. HAK TANGGUNGAN 2. HIPOTIK atau CREDITVERBAND 3. GADAI ( PAND ) 4. FIDUSIA 5. CESSIE 6. PENANGGUNGAN HUTANG (BORGTOCHT) Analisis COLLATERAL
  • 85. 85 RESIKO AGUNAN 1. Bentuk pemilikan jaminan kurang kuat 2. Pengikatan barang agunan kurang sempurna 3. Harga barang agunan fluktuatif 4. Nilai barang agunan menurun 5. Barang agunan kurang marketable 6. Nilai agunan tidak mengcover nilai kredit 7. Agunan milik orang lain Analisis COLLATERAL
  • 86. Analisis CONDITION yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yeng mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. a. Keadaan konjungtur b. Peraturan-peraturan pemerintah c. Situasi, politik dan perekonomian dunia d. Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran
  • 87. Analisis CONDITION 1. Pemasok 2. Pembeli 3. Persaingan 4. Barang Substitusi 5. Potensi Calon Pesaing 6. Peraturan Pemerintah 7. Perdagangan Internasional
  • 88. 88 Resiko CONDITION :  PEMASOK, juml supplier sedikit, tidak ada bahan baku alternatif  PEMBELI, pasar sasaran terbatas, bergaining power langganan tinggi  PERSAINGAN, pesaing banyak, pesaing dominan,tdk ada asosiasi industri  BARANG SUBSTITUSI  KONDISI PUBLIK, publik kritis, perlindungan konsumen berlebihan,dll  PERATURAN PEMERINTAH  PERDAGANGAN INTERNASIONAL Analisis CONDITION
  • 89. Analisis CONSTRAINT  adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu,  misalnya : pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata. Dari keenam prinsip di atas, yang paling perlu mendapatkan perhatian Analis adalah Character, dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip lainnya tidak berarti. Dengan perkataan lain, permohonannya harus ditolak.