Bila Anda adalah seorang Account Officer sebuah BPR, Koperasi atau Lembaga Keuangan lainnya, berapa besar kredit yang seharusnya anda berikan bagi calon nasabah? Berikut ini akan diberikan metode analisa kredit.Dengan
Bahan ini guna memenuhi mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnnya. Adapun materi yang dibahas mengenai pegadaian yang merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia, jenis pegadaian yang terbagi dua macam yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah.
Dan juga dibahas mengenai perbedaan diantara keduanya.
Bila Anda adalah seorang Account Officer sebuah BPR, Koperasi atau Lembaga Keuangan lainnya, berapa besar kredit yang seharusnya anda berikan bagi calon nasabah? Berikut ini akan diberikan metode analisa kredit.Dengan
Bahan ini guna memenuhi mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnnya. Adapun materi yang dibahas mengenai pegadaian yang merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia, jenis pegadaian yang terbagi dua macam yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah.
Dan juga dibahas mengenai perbedaan diantara keduanya.
Flow chart untuk nasabah
Keteragan:
1. Fotokopi identitas diri dan pasangan
2. Fotokopi Kartu Keluarga
3. Fotokopi surat nikah
4. Fotokopi NPWP dan SPT
5. Fotokopi Laporan Keuangan 6 bulan terakhir
6. Fotokopi Rekening Bank 6 bulan terakhir
7. Fotokopi Jaminan
8. Slip gaji 3 bulan terakhir
9. SK pengangkatan terakhir
Keteragan:
1. Fotokopi identitas diri dan pasangan
2. Fotokopi Kartu Keluarga
3. Fotokopi surat nikah
4. Fotokopi NPWP dan SPT
5. Fotokopi Laporan Keuangan 6 bulan terakhir
6. Fotokopi Rekening Bank 6 bulan terakhir
7. Fotokopi Jaminan
8. Slip gaji 3 bulan terakhir
9. SK pengangkatan terakhir
Keteragan:
1. Fotokopi identitas diri dan pasangan
2. Fotokopi Kartu Keluarga
3. Fotokopi surat nikah
4. Fotokopi NPWP dan SPT
5. Fotokopi Laporan Keuangan 6 bulan terakhir
6. Fotokopi Rekening Bank 6 bulan terakhir
7. Fotokopi Jaminan
8. Slip gaji 3 bulan terakhir
9. SK pengangkatan terakhir
Keterangan Flow Chart :
1. MITRA USAHA menyampaikan tujuan untuk kebutuhan dana sebagai modal kerja untuk suatu proyek tertentu. Dengan menjelaskan tentang proyek yang akan dikerjakan, pihak-pihak yang terlibat dan tujuan proyek. Juga pihak yang akan memanfaatkan proyek, pengalaman mitra usaha dalam melaksanakan proyek sejenis atau pengalaman mitra usaha dalam proyek lain. Keuntungan yang dapat diraih dari proyek ini dan sumber dana untuk mengembalikan modal tersebut. Mitra usaha juga menyertakan data-data perusahaan (Neraca, Rugi/Laba,) dan spesifikasi proyek (Cash flow, asumsi pendapatan, biaya, laba/rugi). Keseluruhan proposal harus dapat menggambarkan kegiatan proyek secara lengkap dan akurat.
2. mengisi form permohonan
3. Menyerahkan berkas permohonan ke Account Officer
Flow chart untuk Account Officer
1. Account officer menganalisis atau memeriksa kelayakan bisnis dengan melakukan survai
2. Melapor kekomite pembiayaan untuk memperoleh keputusan.
3. Jika tidak sesuai dikembalikan kenasabah dan account officer menyampaikan penolakan tersebut kepada nasabah
4. Bila permintaan nasabahdianggap layak serta memenuhi kriteria, komite akan memberikan persetujuan menyangkut :
a. Jumlah Modal Mitra usaha
b. Jumlah Modal KJKS atau UJKS Koperasi
c. Jangka waktu Kerja sama
d. Nisbah bagi hasil dari keuntungan atau pendapatan proyek
e. dan persyaratan lain yang harus dipenuhi Mitra usaha.
Account officer akan membuat Surat Persetujuan akad pembiayaan (Musyarakah/ Mudharabah dan/atau yang lainnya) untuk nasabah atau biasa disebut sp3 (surat penegasan persetujuan pembiayaan).
SP3 ditandatanganin oleh kepala cabang dan MM.
jika nasabah blm memiliki buku tabugan maka nasabah harus membuatnya dulu.
8. persepakatan dana yang diberikan kepada nasabah, jika tidak sesuai maka batal, dan jika sesuai maka diinput ke sistem.9. menyepakati Akad pembiayaan yang ingin digunakan.10. melapor ke co dan memeriksa berkas sudah lengkap dan sesuai prosedur, jika sdh lengkap dan se
Tugas mata kuliah manajemen keuangan mengenai leasing, berisi tentang seluk beluk leasing mulai dari definisi dan sejarah leasing sampai proses perhitungan pada lembaga leasing
Flow chart untuk nasabah
Keteragan:
1. Fotokopi identitas diri dan pasangan
2. Fotokopi Kartu Keluarga
3. Fotokopi surat nikah
4. Fotokopi NPWP dan SPT
5. Fotokopi Laporan Keuangan 6 bulan terakhir
6. Fotokopi Rekening Bank 6 bulan terakhir
7. Fotokopi Jaminan
8. Slip gaji 3 bulan terakhir
9. SK pengangkatan terakhir
Keteragan:
1. Fotokopi identitas diri dan pasangan
2. Fotokopi Kartu Keluarga
3. Fotokopi surat nikah
4. Fotokopi NPWP dan SPT
5. Fotokopi Laporan Keuangan 6 bulan terakhir
6. Fotokopi Rekening Bank 6 bulan terakhir
7. Fotokopi Jaminan
8. Slip gaji 3 bulan terakhir
9. SK pengangkatan terakhir
Keteragan:
1. Fotokopi identitas diri dan pasangan
2. Fotokopi Kartu Keluarga
3. Fotokopi surat nikah
4. Fotokopi NPWP dan SPT
5. Fotokopi Laporan Keuangan 6 bulan terakhir
6. Fotokopi Rekening Bank 6 bulan terakhir
7. Fotokopi Jaminan
8. Slip gaji 3 bulan terakhir
9. SK pengangkatan terakhir
Keterangan Flow Chart :
1. MITRA USAHA menyampaikan tujuan untuk kebutuhan dana sebagai modal kerja untuk suatu proyek tertentu. Dengan menjelaskan tentang proyek yang akan dikerjakan, pihak-pihak yang terlibat dan tujuan proyek. Juga pihak yang akan memanfaatkan proyek, pengalaman mitra usaha dalam melaksanakan proyek sejenis atau pengalaman mitra usaha dalam proyek lain. Keuntungan yang dapat diraih dari proyek ini dan sumber dana untuk mengembalikan modal tersebut. Mitra usaha juga menyertakan data-data perusahaan (Neraca, Rugi/Laba,) dan spesifikasi proyek (Cash flow, asumsi pendapatan, biaya, laba/rugi). Keseluruhan proposal harus dapat menggambarkan kegiatan proyek secara lengkap dan akurat.
2. mengisi form permohonan
3. Menyerahkan berkas permohonan ke Account Officer
Flow chart untuk Account Officer
1. Account officer menganalisis atau memeriksa kelayakan bisnis dengan melakukan survai
2. Melapor kekomite pembiayaan untuk memperoleh keputusan.
3. Jika tidak sesuai dikembalikan kenasabah dan account officer menyampaikan penolakan tersebut kepada nasabah
4. Bila permintaan nasabahdianggap layak serta memenuhi kriteria, komite akan memberikan persetujuan menyangkut :
a. Jumlah Modal Mitra usaha
b. Jumlah Modal KJKS atau UJKS Koperasi
c. Jangka waktu Kerja sama
d. Nisbah bagi hasil dari keuntungan atau pendapatan proyek
e. dan persyaratan lain yang harus dipenuhi Mitra usaha.
Account officer akan membuat Surat Persetujuan akad pembiayaan (Musyarakah/ Mudharabah dan/atau yang lainnya) untuk nasabah atau biasa disebut sp3 (surat penegasan persetujuan pembiayaan).
SP3 ditandatanganin oleh kepala cabang dan MM.
jika nasabah blm memiliki buku tabugan maka nasabah harus membuatnya dulu.
8. persepakatan dana yang diberikan kepada nasabah, jika tidak sesuai maka batal, dan jika sesuai maka diinput ke sistem.9. menyepakati Akad pembiayaan yang ingin digunakan.10. melapor ke co dan memeriksa berkas sudah lengkap dan sesuai prosedur, jika sdh lengkap dan se
Tugas mata kuliah manajemen keuangan mengenai leasing, berisi tentang seluk beluk leasing mulai dari definisi dan sejarah leasing sampai proses perhitungan pada lembaga leasing
Kredit, jenis, analisis kredit, penentuan suku bunga kredit, perhitungan pinjaman kredit, kolektabilitas kredit, perjanjian dan penyelesaian kredit macet.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Materi Credit Analysis _Materi Training KREDIT PERBANKAN
1. D. M. Gabrielle, Ph.D.
“Gabrielle”
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
1 1Ken_MBT, Sept 2011 1
2. Kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah bunga, imbalan atau
pembagian hasil keuntungan.
Pengertian Kredit
3. Arti Kredit
Umum (populer) :
Credire (yunani) > Kepercayaan
Creditum (latin ) > Kepercayaan akan
kebenaran.
Sisi Bank/Lembaga Keuangan :
kredit adalah kekayaan bank yang dikelola
pihak lain.
Pihak lain = Peminjam, bukan pemilik.
Merupakan karateristik bank dibanding
bisnis-bisnis lainya.
4. 1. Adanya Dua Pihak:
Kreditor Debitor
Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit
merupakan hubungan kerja sama yang saling
menguntungkan
Unsur-unsur Kredit
6. 3. Uang atau Tagihan
Tunai, BG, L/C,
Kartu Kredit
Unsur-unsur Kredit
7. SPH/PK
(Surat Pengakuan hutang)
4. Persetujuan.
1. Tidak boleh atas dasar paksaan
2. Harus didukung oleh bukti
persetujuan,
dikuatkan oleh pejabat
berwenang (notaris/PPAT).
Unsur-unsur Kredit
8. 5. Wajib lunas
1. Pinjaman
2. Dana dari pinjaman
6. Jangka waktu tertentu
1. Risiko
2. Jangka waktu dana tertentu
3. Siklus usaha
7. Bunga dan imbalan.
1. Biaya dana
2. Biaya OHC
3. Risiko
Unsur-unsur Kredit
9. 8. KEKAYAAN BANK
1. Sisi aktiva
2. Harus dimonitor
9. KEYAKINAN (unsur penting !!!)
1. Kredit = kekayaan bank
2. Berisiko = lepas dari tangan bank
jangka waktu.
3. Dana dari (kepercayaan) masyarakat.
Unsur-unsur Kredit
10. FUNGSI Kredit
1. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan
kegiatan perdagangan dan perekonomian.
2. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.
3. Memperlancar arus barang dan arus uang.
4. Meningkatkan hubungan internasional.
5. Meningkatkan produktifitas dana yang ada.
6. Meningkatkan daya guna barang.
7. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat.
8. Memperbesar modal kerja perusahaan.
9. Meningkatkan “Income Percapita” masyarakat.
10. Mengubah cara berfikir atau cara bertindak
masyarakat untuk lebih ekonomis.
12. Mengapa Kredit Diperlukan?
Dari sisi Peminjam :
1. Kekurangan dana sendiri.
Kanaikan penjualan
Penundaan pelunasan utang
(kedua sebab ini muncul bersamaan)
Tenggang waktu pendapatan.
Substitusi hutang pihak ke tiga.
Untuk semangat bisnis.
2. Reputasi. Orang yg punya hubungan dengan
bank punya reputasi tersendiri.
3. Tertib manajemen keuangan.
13. Proses Pelayanan Kredit
Penetapan Rencana Strategis :
Menentukan Target (sasaran)
penentuan (pasar Sasaran)
Segmentasi bisnis (pengelompokan
Usaha)
untuk memudahkan pelayanan, hasil
yg optimal, memudahkan
pengembangan.
Risiko Perkreditan yang bisa ditolelir.
15. Dasar-dasar Analisa Kredit
Sebagai seorang Analis kredit suatu instansi
(Bank/Lembaga Keuangan Non Bank)
biasanya dihadapkan pada beberapa prinsip
untuk menilai kredit seseorang atau suatu
instansi.
Sebagai seorang Analis Kredit harus
mempunyai sifat independensi dan tidak boleh
terpengaruh oleh berbagai hal secara
subyektif.
16. Analisis Kredit
Analisis kredit mengandung pengertian
penilaian kredit dalam segala aspek,
baik keuangan maupun non-keuangan.
Analisis kredit adalah suatu proses
analisis kredit dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan dan rasio-rasio
keuangan untuk menentukan kebutuhan
kredit yang wajar.
17. Tujuan utama analisis permohonan kredit
adalah untuk memperoleh keyakinan apakah
nasabah mempunyai kemauan dan
kemampuan memenuhi kewajibannya
kepada bank secara tertib, baik pembayaran
pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai
dengan kesepakatan dengan bank.
Kredit berdasarkan tujuan penggunaannya,
kita bagi dalam 2 kategori, yaitu :
1. Kredit Produktif.
2. Kredit Konsumtif.
Analisis Kredit
18. TIPE-TIPE Kredit
Ada 4 macam klasifikasi kredit/
pinjaman yang disalurkan oleh bank-
bank komersial:
1. Real estate,
2. Individual,
3. Komersial & Industri (C&I),
4. Kredit lainnya.
19. Real Estate
meliputi pinjaman hipotek &
pinjaman kepemilikan rumah.
Hipotek penduduk merupakan
pinjaman berjangka sangat panjang
dengan maturitas rata-rata
mendekati 25 tahun.
TIPE-TIPE Kredit
20. TIPE-TIPE Kredit
Pinjaman individu (Konsumen)
meliputi pinjaman personal & mobil.
Penyedia pinjaman individu: bank
komersial, perusahaan
pembiayaan, pengecer, dll.
Pinjaman konsumen terbesar: pinjaman
konsumen berputar, termasuk utang kartu
kredit.
Pinjaman berputar: batas kredit dalam mana
peminjam dapat menarik & membayar kembali
beberapa kali selama masa berlakunya kontrak
pinjaman.
21. TIPE-TIPE Kredit
Pinjaman Komersial & Industri (C&I)
dapat diberikan kepada usaha kecil &
korporasi.
Tingkat bunga: tetap atau
mengambang.
Jangka waktu: beberapa minggu s.d
8 tahun.
22.
23. D. M. Gabrielle, Ph.D.
“Gabrielle”
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
23 23Ken_MBT, Sept 2011 23
24. PERSIAPAN Analisa Kredit
• Persiapan analisa kredit, segala
aktivitas yang di lakukan
mengumpulkan informasi dan data
yang diperlukan untuk bahan analisa
sehingga akan memperlancar proses
analisa kredit.
• Beberapa faktor yang perlu di
perhatikan dalam analisis Kredit.
A. Faktor sumber daya manusia (SDM).
B. Faktor data analisis.
C. Faktor teknis Analisis.
25. A. Faktor Sumber Daya Manusia
(SDM)
Analis Kredit dalam hal ini harus memiliki
keterampilan yg bersifat teknis maupun
pengetahuan bersifat teoritis disamping harus
mempunyai mental yang kuat.
Syarat – syarat bagi seorang Analis Kredit:
Sudah terbiasa dengan formolir analisis dan cara
menganalisis.
Memiliki pengetahuan tentang pengertian yang tepat
mengenai prinsip-prinsip perkreditan.
Mengetahui praktik/kebiasaan dalam
perdagangan/perusahaan;
Mempunyai wawasan luas dalam bidang
kauangan/permodalan, manajemen, akuntansi, dan
ekonomi;
Mempunyai mental yang kuat sehingga tidak mudah
terpengaruh;
26. B. Faktor Data Analisis.
1. Melakukan
penelitian
secara fisik (on
The Spot)
ke; rumah,
kelokasi usaha,
dan lokasi
jaminan.
2. Data yang di
dapat secara (On
Site) data laporan
keuangan
(neraca, laba rugi)
bisa dengan
bantuan akuntan
Publik.
27. C. Teknik Analisis
Analisis harus dilakukan dg cara teliti sesuai ketentuan-
ketentuan / sesuai SOP, teknis analisis
a. analisis kuantitatif;
b. analisis kualitatif.
Informasi dan data yang diperlukan
1. Informasi dan data umum tentang calon nasabah.
2. Informasi dan data khusus untuk kredit:
• Modal Kerja (MK)
• Investasi
• Konsumtif.
• Ekspor / impor
3. Data mengenai aktivitas yang berjalan.
4. Data mengenai rencana usaha pemohon.
5. Izin rekomendasi.
28. Sumber dan cara memperoleh
Informasi
a. Sumber informasi:
Sebagian besar sumber informasi bersumber
dari nasabah.
Dari pihak ketiga (aparat satempat yg
mengeluar perijinan, relasi bisnis, bahkan dari
BI).
b. Cara memperoleh Informasi.
Interview dan pengisian formolir yang
disediakan oleh bank.
Pemeriksaan setempat/ on the spot.
Meminta informasi antarbak dan Bank
Indonesia ( SID)
Bank to bank information antarkantor cabang
bank.
Informasi nasabah individu (IDI) dari Bank
Indonesia (SID).
30. a. Kegunaan Feasibilty Study
1. Bahan Pengwasan;
Untuk bahan
pengawasan,
digunakan saat
permohonan kredit
dan ketika kredit
sedang
berjalan.digunakan
2. Memperlancar proses
analisi kredit;
Data yang dibutuhkan bank
cukup terpenuhi dan dapat
dipertanggung jawabakan
FS dibuat oleh konsultan.
Didalam mengenai:
Penilaian atas jalannya
proyek.
Realisasi penggunaan
kredit.
Kredit yang diperlukan
31. b.Kredit yang memerlukan
Feasibility :
Untuk setiap permohonan kredit
Investasi untuk jumlah tertentu,
disamping project proposal.
Pada saat nasabah mengajukan
kredit baru, maupun kredit lama
sepanjang dibutuhkan.
32. Aspek-
aspek
Feasibility
Study
Aspek Yuridis; status hukum, kapasitas
calon debitur, akte pendirian & Perubahan, legalitas / perijinan.
Aspek organisasi /Mgt; bentuk dan sifat
Organisasi, kemampuan menejer, kewibawaan, pengalaman dan
pendidikan, karakter.
Aspek Ekonomi Makro; apakah ada kebijakan pemerintah yng
berpengaruh negatif, bagaimana perdagangan produk Regional,
nasional atau Internasional, adakah LSM yg memboikot produk,
adanya kebijakan Moneter, Fiskal dan sistem tarif bea
masuk.apakah produk dan jasa usaha nasabah termasuk yang
dilarang.
Aspek Teknis ; a. Lokasi usaha, b.luas areal/barang modal
dan kapasitas, c. tenaga kerja komposisinya (asing, dlmngri),
d. bahan baku
Aspek Keuangan; penilaian kembali komposisi keuangan,
pengkalkulasian Hpp produk baik lama/baru, harga jual
produk lama/baru, pendapatan mingguan,perbulan, pertahun,
jadwal penarikan pelunasan kredit.
Aspek pemasaran:. saluran distribusi, kemampuan bersaing
produk konsumen tunggal atau bukan, penjualan
tunai/kredit, selera konsumen terhadap produk, propek
produk (umur produk), pasar nasional, luar.
Aspek Sosial ; seberapa besar proyek tersebut menyerap
tenagakerja, pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi setempat,
apakah perusahaan telah melakukan CSR, Amdal.
33. Peran Konsultan
Bagi Bank/Lembaga Keuangan:
Meneliti, mempelajari, dan menganalisa
suatu proyek yg akan dibiayai dg adanya
Feasiblity Study yg disusun oleh konsultan
pihak bank akan lebih cepat, tepat dan
cermat dalam analisa kredit.
Membantu mengawasi suatu proyek yang
telah mendapat bantuan bank (kredit).
• Bagi Calon/Nasabah :
• Sebagai penasihat bila terjadi kesulitan-
kesulitan usaha.
• Dapat memonitor pencapaian usaha dan
propek uasaha di masa yang akan
datang.
34. Prinsip Kehati-hatian
(Prudential)
• Beberapa indikator mengenai prinsip
kehati-hatian yang perlu diperhatikan
oleh Analis Kredit:
– Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
– Capital Adequacy Ratio (CAR)
– Net Open Position (NOP atau PDN)
– Loan to Deposit Rasio (LDR)
– Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Penyediaan dana yang diperkenankan bank
kepada peminjam.
35. D. M. Gabrielle, Ph.D.
“Gabrielle”
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
35 35Ken_MBT, Sept 2011 35
37. Proses analisis kredit, yaitu :
· Descriptive →Menggambarkan bisnis
usaha debitur.
· Explanatory→Menjelaskan tentang bisnis
38. Dasar Hukum
Analisis Kredit
Pasal 8 UU No.7 th 1992 / UU No.10 1998
“Dalam memberikan kredit, bank umum
wajib mempunyai keyakinan atas
kemampuan debitur untuk melunasi
hutangnya sesuai dengan jangka waktu
yang telah diperjanjikan.”
39. Pedoman Analisa Kredit
Pasal 8 UU No.10 tahun 1998
(penjelasan):
“…. Sebelum memberikam kredit,
bank harus melakukan penilaian
yang seksama terhadap Watak
(Character), Kemampuan
(Capacity), Modal (Capital), Agunan
(Collerateral), dan prospek usaha
(Condition) dari debitur”.
40. Analisa/Penilaian
Permohonan Kredit
Maksud:
Kajian yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui atau menilai
kelayakan suatu permohonan kredit yang diajukan oleh debitur atau
calon debitur.
Melalui hasil analisa kredit, dan dapat diketahui apakah usaha nasabah
leyak (Feasible) dan hasil usahanya dapat dipasarkan (marketable) dan
profitable menguntungkan (profitable).
Tujuan:
Memberikan keyakinan yang memadai bagi bank bahwa usaha/proyek yang
akan dibiayai dengan kredit cukup layak dan debitur mempunyai kemauan dan
kemampuan memenuhi kewajibanya kepada bank secara tertib, baik
pembayaran pokok maupun bungan sesuai dangan kesepakatan Debitur &
kreditur.
Analis
Kredit
Debitur
41. Penyampaian permohonan kredit
oleh calon debitur kepada bagian
kredit perlu diusahakan berkasnya
selengkap mungkin.
Prosedurnya a.l. sbb: . . . . .
Prosedur Analisis Kredit
42. 1. Berkas permohonan kredit diserahkan kepada analis untuk
dilakukan analisis tentang permohonan kredit yang
bersangkutan.
2. Analis segera menghubungi calon debitur (pemohon kredit)
untuk memperoleh informasi yang sewajarnya.
3. Bila berkas tidak lengkap, analis kredit mengembalikan ke
bagian kredit
4. Jika persyaratan telah terpenuhi dalam berkas permohonan
kredit yang bersangkutan maka proses analisis berlanjut dgn :
Aspek manajemen berupa pelengkap yang harus diketahui analis
Bidang marketing menuntut analis untuk dapat diketahui tentang
kelancaran pemasaran produksi calon nasabah yang bersangkutan
Bidang keuangan sebagai sasaran utama analis untuk mengetahui
benar tentang kondisi keuangan calon debitur, serta kemungkinan di
hari kemudian, bila kredit diberikan
Penguji analis atas beberapa Turn’s Over yang dapat dilakukannya
terhadap rencana usaha calon-calon peminjam (calon debitur)
Sebagai langkah akhir daripada analisis kredit, adalah penyampaian
laporan analisisnya kepada kepala bagian kredit, untuk kemudian
diteruskan kepada yang berwenang mengambil keputusan kredit.
Prosedur Analisis Kredit
44. 1. Aspek Hukum
a. Legalitas pendirian usaha:
• Apakah sudah menmenuhi syarat sebagai
subjek hukum.
• Keabsahan Pendirian perusahaan sesuai
hukum;
• Bila terjadi berubahan baik pengurus maupu
pemilik sudah sah menurut hukum.
b. Legalitas Usaha:
• Apakah nasabah telah memiliki ijin dari
instansi terkait.
• Apakah antara ijin usaha telah sesuai
dengan kegiatan usahanya.
• Apakah perijinan masih berlaku.
45. c. Kontrak kerja sebagai dasar permohonan
kredit:
Bila yang mengajukan kredit perusahaan yang
bersifat kontrak kerja maka teliti surat perjanjian
kontraknya.
d. Legalitas pengajuan permohonan Kredit.
Bila calon debitur perorangan apakah orang yang mengajukan
permohonan sudah benar (bukti Diri)
Bila calon debitur corporate/perusahaan kebeneranya berdasarkan akta
pendirian AD/AR perusahaan dap siapa yang berhak menandatangani
perjanjian yg mewakilia perusahaan.
e. Legalitas barang jaminan.
Bukti kepemilikan agunan. Exm ( SHM cek ke BPN)
Meneliti surat kuasa menjaminkan dari pemilik barang bila barang
bukan milik sendiri calon debitur.
Meneliti status kepamilikan jaminan.
46. 2. Aspek Pemasaran
a. Produk atau jasa yang dipasarkan ;
Product life Cycle (umur dari barang
atau jasa).
Adanya barang substitusi.
Adanya pesaing yang memproduksi
barang sejenis.
Apakah barang yang dihasilkan
barang setengah jadi (bahan baku
produk lain) atau produk jadi.
Segmen pasar yang akan dituju untuk
produk tersebut.
47. b. Penentuan volume atau Rencana
pemasaran produk;
Market test approach. Uji coba
pemasaran. Sifat dari market test
Aproach ;
o Untuk nasabah yang produknya baru
masuk pasar.
o Produk tersebut bukan produk untuk
kebutuhan sehari-haris.
o Produk yang baru sama sekali.
48. Market Corrolary Approach; dgn
pendekatan ini Volume pemasaran
suatu barang atau jasa ditentukan oleh
perkembangan volume pemasaran
produk utama.
Peningkatan usaha Real estate
pembangunan akan meningkat permintaan
akan (semen, pasir, bata merah).
Kenaikan penjualan mobil akan
meningkatkan permintaan (Ban,
sukucadang lainya).
49. Industri market Approach;
Debitur yang memproduksi barang
atau jasa tapi tergantung pada
sektor lainya:
contoh :
Kenaikan tingkat kunjungan wisata ke
pulau Bali akan meningkatkan
permohonan kamar, sehingga debitur
untuk membangun kamar yang baru
dan kebutuhan dana dan mengajukan
kredit.
50. c. Mengadakan penilaian terhadap manajemen
pemasaran perusahaan nasabah:
Strategi pemasaran yang akan ditempuh,
Apakah organisasi pemasaraan sudah berkualitas.
Pengalaman para salesman,
Biaya yang dianggarkan untuk pemasaran,
Sarana pemasaran yang dimiliki,
Sarana promosi.
d. Mengadakan penilaian tentang kebijakan dan
strategi yang akan ditempuh oleh nasabah
(perusahaan):
Program promosi (diskont, dll)
Program produk/servis delivery.
51. e. Target Pemasaran :
Target pemasaran teliti omzet penjualan dan proyeksi
tahun berikutnya.
Teliti antara target yang ditetapkan dengan pencapaian.
f. Keadaan pemasaran saat ini ;
Realisasi produk dan penjualan, (tingkat pencapaian)
Sistem pemasaran, ( konsinyasi, tunai, kredit) bandingan
ketiganya secara prosentis.
Market share yang telah dikuasai,
g. Prosfek Pemasaran;
Jumlah produksi/penjualan, daerah pemasaran.
Adanya krontrak-kontrak pembalian dari konsumen.
Meneliti kemungkan adanya pekembangan pemasaran dng
adanya kondisi ekonomi yang membaik.
52. 3. Aspek Manajeman dan
Organisasi.
a) Aspek manajeman dan organisasi ;
Pemilik sebagai pengelola atau ada pemisahan.
Sejarah perusahaan apakah perkembangan dari
usaha kecil-kecilan sehingga rasa memiliki
perusahaan tersebut tinggi.
Tidak atau kurang membuat perencanaan secara
tertulis.
Apakah penyelenggarakan catatan akuntansi.
Apakah perusahaan selalu melakukan/membuat
inovasi terhadap produk untuk mempertahankan
umur produk.
Apakah produk atau jasa yang dijual tergantung
pada satu pelanggan atau pemasok.
53. a. Manajemen.
1. Pengertian manajemen:
Mempu menjalankan empat fungsi manajemen dalam
perusahaan , planing, organzing, actuating dan controling
Kemampuan mengelola perusahaan.
2. Proses manajemen; proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan.
3. Jenjang manajemen; Manajer Puncak (Top), manajer
menengah (Middle), manajemen lini pertama (Frist-line
management)
4. Aspek manajerial dalam fungsi manajemen; Fungsi
perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan,
fungsi pengawsan dan fungsi pengendalian.
5. Keterampilan Manajerial: keterampilan teknik (technical skill)
keterampilan komunikasi (human relation) keterampilan membuat
konsep (conceptual skill), keterampilan menganalisis (diagnostic
skill).
54. b. Bentuk Organisasi. Bentuk
organisasi sangat dipengaruhi
besar kecilnya perusahaan dan
jenis usaha.
55. 4. Aspek teknis
a. Ruang lingkup Aspek Teknis :
dalam aspek teknis yaitu menyangkut
kemampuan :
Memilih tanah dan lokasi usaha,
Mesin-mesin yang digunakan,
Bangunan pabrik, toko, gudang, kantor.
Peralatan penunjang lainya komputer, dll
Cara memperoleh ( proses)
Kebutuhan penunjang (air, listrik, jalan
akases ke lokasi).
56. b. Proses analisis aspek teknis:
Lokasi usaha,
Sumber daya manusia (SDM)
Pengalaman usaha,
Perusahaan, mesin-mesin serta proses
produkasi yang sesuai
Pemilihan mesin dan peralatan.
Lay out.
Sarana dan prasarana.
Memperkirakan kebutuhan biaya.
57. 5. Aspek Keuangan.
Dapat dilihat dari laporan keuangan,;
Neraca
Laporan Laba Rugi,
Laporan sumber dan penggunaan
Dana.
58. Neraca ;
Lakukan analisa vertikal, analisa
horizontal, analisa per Pos dalam
Neraca.
Analisa Laba Rugi
Lakukan analisa vertikal, Analisa
horizontal, dan analisa per pos
dalam Laporan Laba-Rugi.
59. Hal – hal yang menjadi Pokok
Penilaian (6C)
Watak/karakter (Character).
Kemauan untuk melunasi.
Kemampuan (Capacity).
Manajemen
Membayar.
Modal (Capital)
Kesanggupan menyediakan modal sendiri.
Agunan (Collateral).
Sumber dari usaha yang dibiayai
Salah satu unsur jaminan.
Kondisi Ekonomi & prospek usaha (Condition).
Faktor external
Batasan dan hambatan (Constraint)
60.
61. D. M. Gabrielle, Ph.D.
“Gabrielle”
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
61 61Ken_MBT, Sept 2011 61
62. Analisis CHARACTER
adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam
kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan
usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter
ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana
kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya
(willingness to pay) sesuai dengan perjanjian yang
telah ditetapkan.
TUJUAN ANALISA CHARACTER (WATAK):
Melihat tanggung jawab, kejujuran, keseriusan
bisnis, keinginan untuk membayar semua
kewajiban dengan seluruh kekayaan yang dimiliki,
sehingga bank dapat meyakini itikad baik
peminjam dan dapat mengetahui risiko atas kredit
yang diberikan.
63. Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang
karakter dari calon nasabah tersebut, dapat ditempuh
melalui upaya, antara lain:
a. Meneliti riwayat hidup calon nasabah;
b. Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan
usahanya;
c. Meminta bank to bank information (Sistem Informasi
Debitur);
d. Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha
dimana calon nasabah berada;
e. Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi;
f. Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi
berfoya-foya.2
Analisis CHARACTER
64. RESIKO WATAK :
Nasabah pindahan
Informasi tidak benar/terbuka
Cara berhubungan mendesak/iming
iming/janji/pemberian hadiah
Kurang dikenal
Kurang dipercaya pemasok/pelanggan/rekan
bisnis, info BI, catatan intern bank, pesaing,dsb
Tingkah laku moral
Istri lebih dari 1 (simpanan)
Penarikan cek kosong,termasuk Daftar Hitam
Catatan kriminal
Manajemen tertutup, administrasi tidak tertib
Ambisius, suka jalan pintas
Tidak kooperatif dalam proses analisa
Analisis CHARACTER
65. 65
Analisis CAPACITY
adalah kemampuan yang dimiliki calon
nasabah dalam menjalankan usahanya guna
memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan
dari penilaian ini adalah untuk mengetahui
sampai sejauh mana calon nasabah mampu
untuk mengembalikan atau melunasi utang-
utangnya secara tepat waktu dari usaha yang
diperolehnya.
66. Analisis CAPACITY
Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan
melalui berbagai pendekatan berikut ini:
a. Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah
menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu.
b. Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang
pendidikan para pengurus
c. Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon
nasabah mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha
yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit
dengan bank.
d. Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana
kemampuan dan keterampilan nasabah melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan.
e. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana
kemampuan calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi
seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan-
peralatan, administrasi dan keuangan, industrial relation
sampai pada kemampuan merebut pasar.
67. Analisis CAPACITY
MANAJEMEN PUNCAK :
Kemampuan menetapkan visi, misi,
tujuan dan strategi perusahaan.
Kemampuan merencanakan manajemen
(rencana kerja, penetapan standar
operasional & anggaran).
Kemampuan melaksanakan kegiatan
manajemen organisasi (penyusunan
struktur, pendelegasian wewenang).
Kemampuan melakukan evaluasi dan
pengawasan
68. KEMAMPUAN MANAJEMEN PRODUKSI :
Pabrik, mesin produksi kurang tepat guna.
Lokasi pabrik jauh.
Persediaan yang menumpuk.
Ketergantungan terhadap supplier/bahan
tertentu.
Produk inferior.
Banyak di sub kontrak.
Analisis CAPACITY
69. KEMAMPUAN MANAJ.PEMASARAN :
Kemampuan nasabah menjual produk :
Angka keragaan masa lalu
Angka proyeksi pemasaran
Perencanaan, strategi pemasaran & marketing
mix (bauran pemasaran)
Resiko Kemampuan Manajemen Pemasaran:
Lokasi kurang strategis, produk tidak
diversifikasi, promosi terlalu besar,
ketergantungan konsumen tertentu, segmen
terbatas
Analisis CAPACITY
70. 70
MANAJEMEN PERSONALIA:
Menilai kekuatan perusahaan dilihat dari
segi kualitas dan kuantitas tenaga kerjanya
Menilai kemampuan perusahaan
memelihara hubungan yang baik antara
pegawai dgn perusahaan/pemilik.
Resiko Kemampuan Personalia :
“ one man show, tua/sakit-sakitan,tidak ada
regenerasi, tergantung seseorang,
produktifitas rendah, tumpang tindih tugas,
SDM terbatas”.
Analisis CAPACITY
71. Kemampuan sendiri perusahaan dalam
memikul beban pembiayaan yang
dibutuhkan.
Kemampuan menanggung beban resiko
(risk sharing).
Kesungguhan debitur dalam mengelola
usahanya.
Analisis CAPACITY
72. Analisis CAPITAL
adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki
oleh calon nasabah. Semakin besar modal
sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi
kesungguhan calon nasabah dalam
menjalankan usahanya dan bank akan merasa
lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal
sendiri juga diperlukan bank sebagai alat
kesungguhan dan tangung jawab nasabah
dalam menjalankan usahanya karena ikut
menanngung resiko terhadap gagalnya usaha.
Dalam praktik, kemampuan capital ini
dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk
menyediakan self-financing, yang sebaiknya
jumlahnya lebih besar daripada kredit yang
dimintakan kepada bank.
73. Analisis CAPITAL
INDIKATOR UTAMA : D E R
DER adalah alat ukur ketergantungan
debitur terhadap pihak luar perusahaan
Semakin tinggi DER, kemampuan
perush menanggung beban pembiayaan
semakin rendah, semakin tinggi resiko
yang dihadapi perusahaan
Besarnya modal sendiri tidak
mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam pembayaran hutangnya.
74. KOMPONEN MODAL ;
1. Modal disetor
2. Laba ditahan
3. Tambahan modal
disetor
4. Modal sumbangan
5. Modal revaluasi
6. Hutang pada Persero
Analisis CAPITAL
PRINSIP-PRINSIP DALAM
MENILAI MODAL SENDIRI:
1. Harus ada pemisahan Assets
secara jelas.
2. Pemisahan secara jelas atas
hutang.
3. Perhitungan nilai assets hrs
didasarkan pada prinsip
akuntansi.
4. Nilai Equity diperoleh dari
pengurangan total assets
dengan seluruh hutang.
5. Debitur yang memiliki
beberapa usaha agar dibuat
neraca konsolidasi.
75. RESIKO CAPITAL :
1. Leverage Ratio tinggi
2. Profitabilitas rendah
3. Prive/deviden besar
4. Modal disetor belum notariil
5. Laba ditahan rendah
6. Pemilikan satu keluarga
7. Pemilikan modal tidak dikenal
8. Modal revaluasi
Analisis CAPITAL
76. Analisis COLLATERAL
adalah barang-barang yang diserahkan
nasabah sebagai agunan terhadap kredit
yang diterimanya. Collateral tersebut
harus dinilai oleh bank untuk mengetahui
sejauh mana resiko kewajiban finansial
nasabah kepada bank.
Pada hakikatnya bentuk collateral tidak
hanya berbentuk kebendaan, tetapi juga
collateral yang tidak berwujud seperti
jaminan pribadi (borgtocht), letter of
guarantee, letter of comfort, rekomendasi
dan avalis.
77. Analisis COLLATERAL
PERANAN AGUNAN KREDIT :
1. Memberikan hak dan kekuasaan
kepada bank untuk mendapatkan
pelunasan dari hasil penjualan
barang agunan apabila debitur
cidera janji
2. Menjamin agar debitur berperan
serta di dalam transaksi untuk
membiayai dan mengembangkan
usahanya.
3. Mendorong debitur untuk memenuhi
perjanjian kredit
78. SYARAT AGUNAN KREDIT :
A.ASPEK EKONOMIS
1. Dapat diperjual belikan secara
umum dan bebas
2. Nilainya lebih besar dibandingkan
kreditnya
3. Dapat dipertukarkan
4. Nilainya stabil dan cenderung naik
5. Kondisi dan lokasi agunan strategis
6. Manfaat ekonominya lebih panjang
Analisis COLLATERAL
79. 79
SYARAT AGUNAN KREDIT :
B.ASPEK YURIDIS
1. Benar-benar milik pihak yang
bersedia mengagunkan
2. Tidak dalam sengketa
3. Memiliki bukti kepemilikan yang sah
dan masih berlaku serta mempunyai
kekuatan hukum
4. Agunan dalam kondisi bebas
Analisis COLLATERAL
80. JENIS AGUNAN KREDIT
(BERDASARKAN SUMBER PENDANAANNYA)
1. Agunan Pokok, meliputi seluruh
assets perusahaan baik yg dibiayai
dengan kredit maupun yg tdk
langsung dibiayai dengan kredit
2. Agunan Tambahan, merupakan
harta milik debitur pribadi
Analisis COLLATERAL
81. JENIS AGUNAN KREDIT
(BERDASARKAN ASPEK YURIDIS)
1. Agunan Kebendaan, meliputi
seluruh benda bergerak dan tidak
bergerak, berwujud dan tidak
berwujud
2. Agunan Penanggungan
(borgtocht):
- Personal guarantee
- Corporate guarantee
- Bank guarantee
Analisis COLLATERAL
82. NILAI AGUNAN KREDIT
1. Nilai saat ini :
- Nilai Pasar Wajar (NPW)
- Nilai Likuiditas (NL)
2. Nilai akan datang/proyeksi :
- Proyeksi Nilai Pasar Wajar (PNPW)
- Proyeksi Nilai Likuidasi (PNL)
Analisis COLLATERAL
83. DASAR PERTIMBANGAN
PENETAPAN NILAI AGUNAN ( 5 P )
1. PENILAIAN, dengan cara dan
metode yang berlaku
2. PENGIKATAN, bukti pemilikan yang
sah menurut hukum
3. PENGUASAAN, dapat dikuasai atas
nama pemohon,shg apabila dilikuidasi
proses tdk panjang dan tdk butuh
biaya besar.
4. PENGAMANAN, dapat ditutup
dengan asuransi
5. PEMANFAATAN, sbgai sumber
pembayaran kembali thd kredit
Analisis COLLATERAL
84. 84
BENTUK PENGIKATAN AGUNAN
1. HAK TANGGUNGAN
2. HIPOTIK atau CREDITVERBAND
3. GADAI ( PAND )
4. FIDUSIA
5. CESSIE
6. PENANGGUNGAN HUTANG
(BORGTOCHT)
Analisis COLLATERAL
85. 85
RESIKO AGUNAN
1. Bentuk pemilikan jaminan kurang kuat
2. Pengikatan barang agunan kurang
sempurna
3. Harga barang agunan fluktuatif
4. Nilai barang agunan menurun
5. Barang agunan kurang marketable
6. Nilai agunan tidak mengcover nilai
kredit
7. Agunan milik orang lain
Analisis COLLATERAL
86. Analisis CONDITION
yaitu situasi dan kondisi politik, sosial,
ekonomi, budaya yeng mempengaruhi
keadaan perekonomian pada suatu
saat yang kemungkinannya
memengaruhi kelancaran perusahaan
calon debitur.
a. Keadaan konjungtur
b. Peraturan-peraturan pemerintah
c. Situasi, politik dan perekonomian dunia
d. Keadaan lain yang memengaruhi
pemasaran
87. Analisis CONDITION
1. Pemasok
2. Pembeli
3. Persaingan
4. Barang Substitusi
5. Potensi Calon Pesaing
6. Peraturan Pemerintah
7. Perdagangan Internasional
88. 88
Resiko CONDITION :
PEMASOK, juml supplier sedikit, tidak ada
bahan baku alternatif
PEMBELI, pasar sasaran terbatas,
bergaining power langganan tinggi
PERSAINGAN, pesaing banyak, pesaing
dominan,tdk ada asosiasi industri
BARANG SUBSTITUSI
KONDISI PUBLIK, publik kritis,
perlindungan konsumen berlebihan,dll
PERATURAN PEMERINTAH
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Analisis CONDITION
89. Analisis CONSTRAINT
adalah batasan dan hambatan yang
tidak memungkinkan suatu bisnis untuk
dilaksanakan pada tempat tertentu,
misalnya : pendirian suatu usaha pompa
bensin yang disekitarnya banyak bengkel
las atau pembakaran batu bata.
Dari keenam prinsip di atas, yang paling perlu
mendapatkan perhatian Analis adalah Character,
dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip
lainnya tidak berarti. Dengan perkataan lain,
permohonannya harus ditolak.