SlideShare a Scribd company logo
MODUL PELATIHAN
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (PBJP)
TINGKAT DASAR
MATERI 9:
PENGADAAN KHUSUS
Oleh:
Dharma Nursani
Inamawati Mastuti Dewi
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGADAAN BARANG/JASA
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
JAKARTA
TAHUN 2021
i
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Materi 9: Pengadaan Khusus
KATA PENGANTAR
Segala Puji Bagi Tuhan Yang Maha Esa, berkat Ramat-Nya modul berjudul
Materi 9: Pengadaan Khusus ini dapat diselesaikan. Terima kasih kami sampaikan
atas masukan dan peran dari berbagai pihak melalui pembahasan yang intensif
dengan para widyaiswara lingkup Pusat Pendidikan dan Pelatihan PBJ - LKPP.
Penyusunan modul “Pengadaan Khusus” untuk Pelatihan PBJP Tingkat
Dasar versi 4 berdasarkan pada Surat Tugas Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan PBJ Nomor 8116/Pusdiklat/04/2021 tanggal 22 April 2021 tentang Tim
Penyusun Program Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4.
Modul ini diharapkan dapat membantu para peserta pelatihan pengadaan
barang/jasa tingkat dasar dalam memahami Pengadaan Khusus. Modul pelatihan ini
juga dapat digunakan para peserta yang kelak menjadi Pejabat Pembuat Komitmen
atau Kelompok Kerja Pemilihan ketika melaksanakan perencanaan/persiapan
pengadaan barang/jasa pemerintah, khususnya dalam konteks pengadaan khusus.
Isi Modul ini mengacu pada pengaturan pengadaan barang/jasa yang tertuang
dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2021 tentang Perubahan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Modul ini disusun oleh Dharma Nursani dan Inamawati Mastuti Dewi. Kami
sampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pimpinan LKPP
dan semua pihak yang memberikan sumbangsih masukan konstruktifnya.
Diharapkan modul ini dapat membantu para peserta pelatihan dalam memahami
pengadaan khusus sehingga dalam pengelolaannya menjadi lebih profesional.
Modul ini diharapkan menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait dalam
penyelenggaraan pelatihan tersebut.
Masukan dan saran perbaikan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk
kesempurnaan penulisan modul ini. Demikian Modul ini dibuat semoga bermanfaat .
Jakarta, Agustus 2021
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengadaan Barang/Jasa
Hardi Afriansyah
NIP. 196904212002121001
ii
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Materi 9: Pengadaan Khusus
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................iv
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL....................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Deskripsi Singkat.............................................................................................. 2
C. Tujuan Pembelajaran ....................................................................................... 2
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ................................................................ 3
BAB II PENGADAAN KHUSUS ............................................................................... 4
A. Uraian Materi.................................................................................................... 4
1. Pengadaan Barang/Jasa Dalam Rangka Penanganan Keadaan Darurat . 4
2. Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri.................................................... 9
3. Pengecualian ........................................................................................... 10
4. Penelitian................................................................................................. 25
5. Tender/Seleksi Internasional dan Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah
Luar Negeri..................................................................................................... 27
B. Latihan............................................................................................................ 29
C. Rangkuman.................................................................................................... 29
D. Evaluasi Materi Pokok.................................................................................... 30
E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut...................................................................... 31
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 32
A. Kesimpulan..................................................................................................... 32
B. Implikasi ......................................................................................................... 32
C. Tindak Lanjut.................................................................................................. 32
KUNCI JAWABAN................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 34
GLOSARIUM ........................................................................................................... 35
iii
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Materi 9: Pengadaan Khusus
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Contoh Mekanisme Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Pada Pengadaan
Barang/Jasa yang Dilaksanakan Sesuai Praktik Bisnis yang Mapan.......................23
Tabel 2.2 Contoh Pengadaan Barang/Jasa yang Telah Diatur dengan Ketentuan
Tersendiri dalam Peraturan Perundang-Undangan..................................................24
Tabel 2.3. Batasan Tender/Seleksi Internasional.....................................................27
iv
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Materi 9: Pengadaan Khusus
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahapan Penelitian ..............................................................................26
v
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Materi 9: Pengadaan Khusus
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
A. Petunjuk Bagi Peserta
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal bagi peserta, maka modul
ini digunakan dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Peserta membaca dan memahami dengan saksama uraian-uraian materi
dalam modul ini. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta dapat bertanya
pada Widyaiswara/Fasilitator/Narasumber yang mengampu kegiatan belajar.
2. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) yang ada dalam modul ini, untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi
yang akan dibahas dalam kegiatan belajar.
B. Petunjuk Bagi Widyaiswara/Fasilitator
Dalam setiap kegiatan belajar Widyaiswara/Fasilitator harus:
1. Membaca dan memahami isi modul ini.
2. Menyusun bahan ajar dan skenario pembelajaran untuk mata pelatihan dalam
modul ini.
3. Membantu peserta dalam merencanakan proses belajar.
4. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap materi dalam modul.
5. Membantu peserta dalam memahami konsep, praktik dan menjawab
pertanyaan peserta mengenai proses belajar
6. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang diperlukan untuk belajar.
7. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 1
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2018 dan
Perubahannya yaitu Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021, disebutkan
bahwa proses pengadaan barang/jasa pemerintah dimulai dari identifikasi
kebutuhan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan. Proses itu secara umum
terdiri dari empat tahap utama yaitu tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan
pemilihan, dan pelaksanaan kontrak.
Secara umum, proses/ketentuan pengadaan barang/jasa yang tercantum
dalam Peraturan Presiden tersebut dapat diberlakukan untuk berbagai jenis
barang/jasa pada berbagai lokasi dan situasi. Namun ternyata, ketentuan
pengadaan barang/jasa tidak bisa disamaratakan untuk semua situasi dan kondisi
lapangan. Ada pengadaan tertentu yang perlu ketentuan khusus antara lain
pengadaan untuk penanganan darurat, pengadaan diluar negeri dan lain-lain.
Ketentuan pengadaan dengan kondisi khusus tersebut tidak bisa disamakan
dengan pengadaan pada kondisi normal. Pengadaan di luar negeri misalnya, tidak
bisa disamakan dengan pengadaan di dalam wilayah Indonesia mengingat adanya
karakteristik pasar yang berbeda antara Indonesia dengan negara lain.
Perbedaan pengadaan khusus ini berbeda sebagian atau seluruhnya pada
satu atau lebih tahapan proses pengadaan barang/jasa. Misalnya pada
penanganan darurat, proses/ketentuan pada tahap perencanaan PBJ sama
dengan pada kondisi normal. Namun proses/ketentuan pada tahap pelaksanaan
pengadaan penanganan keadaan darurat dapat berbeda sebahagian dengan
kondisi normal.
Pelatihan mengenai pengadaan khusus ini mendapat tempat istimewa
dalam himpunan materi/modul pelatihan PBJ, mengingat pentingnya penguasaan
materi ini bagi pelaku pengadaan. Dalam penerapannya di lapangan kelak,
sebagai pelaku, peserta diharapkan mampu menangani pengadaan yang khusus,
sehingga memberi kemudahan dan kepastian bagi kinerja yang lebih baik.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 2
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
B. Deskripsi Singkat
Modul Pelatihan ini memuat materi pelatihan tentang Pengadaan Khusus
dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pengadaan Khusus terdiri dari 1)
Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka Penanganan Keadaan Darurat, 2)
Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri, 3) Pengadaan Barang/Jasa yang caranya
dikecualikan, 4) Pelaksanaan Penelitian, dan 5) Tender/Seleksi Internasional dan
penggunaan Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri dalam
Pengadaan Barang/Jasa.
Istilah Pengadaan Khusus sebagaimana terdapat dalam Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 dan Perubahannya yaitu Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2021, antara lain terdapat dalam Pasal:
1. Pasal 59: Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka Penanganan Keadaan
Darurat.
2. Pasal 60: Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri.
3. Pasal 61: Pengadaan Barang/Jasa yang caranya dikecualikan (terdapat
perubahan).
4. Pasal 62: Pelaksanaan Penelitian.
5. Pasal 63: Tender/Seleksi Internasional dan penggunaan Dana Pinjaman Luar
Negeri atau Hibah Luar Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan
mampu menjelaskan gambaran umum tentang Pengadaan Khusus dalam
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat
menjelaskan pengertian, tujuan dan landasan hukum pengadaan khusus yang
meliputi:
a. Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka Penanganan Keadaan Darurat;
b. Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri;
c. Pengadaan Barang/Jasa yang caranya dikecualikan;
d. Pelaksanaan Penelitian;
Materi 9: Pengadaan Khusus | 3
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
e. Tender/Seleksi Internasional dan penggunaan Dana Pinjaman Luar
Negeri atau Hibah Luar Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa.
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
Materi pokok dan sub materi pokok yang dibahas dalam modul ini adalah:
1. Pengadaan Barang/Jasa dalam Rangka Penanganan Keadaan Darurat
a. Pengertian
b. Para pelaku yang terlibat dalam keadaan darurat
c. Jenis Keadaan darurat
d. Tahapan penanganan Keadaan Darurat Bencana
e. Tata cara PBJP Keadaan Darurat melalui Penyedia
f. Tata cara PBJP Keadaan Darurat melalui Swakelola
g. Bentuk Pekerjaan Konstruksi Keadaan Darurat
2. Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri
a. Tata cara Pengadaan Barang/Jasa di luar negeri
b. Contoh Pengadaan Barang/Jasa di luar negeri
3. Pengecualian
a. Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum (BLU)/ Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD)
b. Pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan berdasarkan tarif
barang/jasa yang dipublikasikan secara luas kepada masyarakat
c. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan sesuai dengan praktik
bisnis yang sudah mapan
d. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya
4. Penelitian
a. Pengertian
b. Pelaku Penelitian
c. Metode pemilihan pelaksanaan Penelitian
d. Tahapan kegiatan Penelitian
5. Tender/Seleksi Internasional dan Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah
Luar Negeri
a. Tender/seleksi Internasional
b. Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri
Materi 9: Pengadaan Khusus | 4
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Indikator keberhasilan: Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
pelatihan mampu menjelaskan PBJ dalam rangka penanganan
kedaaan darurat, PBJ di luar negeri, Pengecualian, Penelitian, dan
Tender/Seleksi internasional dan dana pinjaman luar negeri atau hibah
luar negeri.
BAB II
PENGADAAN KHUSUS
Pengadaan khusus adalah pengadaan yang dibedakan karena suatu
keadaan tertentu yang tidak memungkinkan penerapan secara umum ketentuan
Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Pengadaan barang/jasa yang termasuk khusus meliputi:
a. Pengadaan barang/jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat;
b. Pengadaan barang/jasa di luar negeri;
c. Pengecualian;
d. Penelitian;
e. Tender/seleksi internasional dan dana pinjaman luar negeri atau hibah luar
negeri.
A. Uraian Materi
1. Pengadaan Barang/Jasa Dalam Rangka Penanganan Keadaan
Darurat
Pengadaan Barang/Jasa dalam Penanganan Keadaan Darurat adalah
kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dalam masa status keadaan darurat yang
ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang
ditetapkan oleh Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar
rekomendasi Badan yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana, sesuai
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.
Penanganan keadaan darurat dilakukan untuk keselamatan/
perlindungan masyarakat atau warga negara Indonesia yang berada di dalam
negeri dan luar negeri yang pelaksanaannya tidak dapat ditunda dan harus
dilakukan segera.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 5
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Para Pelaku yang terlibat dalam rangka penanganan keadaan darurat
adalah:
a. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) memiliki tugas:
1) Menetapkan identifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya
yang dimiliki/tersedia;
2) Memerintahkan PPK untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa
berdasarkan Status Keadaan Darurat; dan
3) Mengalokasikan anggaran yang diperlukan untuk Pengadaan
Barang/Jasa dalam penanganan keadaan darurat.
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memiliki tugas:
1) Melakukan identifikasi kebutuhan dan menganalisis ketersediaan
sumber daya yang dimiliki/tersedia;
2) Melakukan penunjukan Penyedia dalam penanganan keadaan
darurat;
3) Menerbitkan SPPBJ;
4) Apabila diperlukan, melakukan serah terima lokasi pekerjaan
kepada Penyedia;
5) Menerbitkan SPMK/SPP;
6) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan; dan
7) Melakukan perikatan/perjanjian.
c. Penyedia Barang/Jasa memiliki tugas:
1) Melaksanakan pekerjaan; dan
2) Melakukan serah terima hasil pekerjaan kepada PPK.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan
Perubahannya yaitu Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021, yang disebut
sebagai Keadaan Darurat meliputi:
a. Keadaan yang disebabkan oleh bencana alam, bencana non alam
dan/atau bencana sosial setelah ditetapkan Status Keadaan Darurat
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
1) Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain
namun tidak terbatas berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 6
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
2) Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain namun tidak
terbatas berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan
wabah penyakit
3) Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang
meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas
masyarakat, dan terror antara lain namun tidak terbatas berupa
bantuan untuk korban konflik.
b. Pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan pada suatu situasi
dimana diperlukan operasi pencarian dan pertolongan lintas institusi
yang bersifat segera, misalnya: kecelakaan pesawat yang jatuh/hilang
di laut/hutan, dll.
c. Kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu pelayanan
publik. Pada suatu situasi dimana terdapat sarana/prasarana publik
yang secara insidental atau mendadak mengalami kerusakan/gangguan
sehingga pelayanan publik terganggu secara signifikan/terhenti dan
harus segera dikembalikan fungsinya pada kondisi normal, misalnya:
jembatan penghubung antar wilayah yang terputus akibat faktor masa
manfaat, kondisi alam atau mengalami efek ikutan dari wilayah yang
terkena bencana.
d. Bencana alam, bencana non alam, bencana sosial, perkembangan
situasi politik dan keamanan diluar negeri yang memiliki dampak
langsung terhadap keselamatan dan ketertiban warga negara
Indonesia di luar negeri, misalnya: evakuasi WNI dari negara yang
sedang mengalami peperangan.
e. Pemberian bantuan kemanusiaan kepada negara lain yang terkena
bencana, misalnya: bantuan kemanusiaan berupa barang dan/atau
tenaga medis terhadap pengungsi di Negara XYZ akibat bencana alam.
Prosedur Pengadaan Barang/Jasa dalam penanganan keadaan darurat
berlaku pada keadaan darurat berdasarkan penetapan Status Keadaan
Darurat yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang dan/atau keadaan
tertentu.

Materi 9: Pengadaan Khusus | 7
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Keadaan tertentu merupakan suatu keadaan dimana status keadaan
darurat bencana belum ditetapkan atau status keadaan darurat bencana telah
berakhir dan/atau tidak diperpanjang, namun diperlukan atau masih diperlukan
tindakan guna mengurangi risiko bencana dan dampak yang lebih luas. 
Hal
ini sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dalam Keadaan
Tertentu.
Rangkaian kegiatan penanganan keadaan darurat bencana alam,
bencana non alam, dan/atau bencana sosial meliputi:
a. Siaga darurat
Siaga darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
Contoh: Sewa/kontrak rumah/ruangan untuk pos komando siaga darurat
bencana.
b. Tanggap darurat
Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana.
Contoh: Makanan siap saji (nasi bungkus, roti, makanan kemasan
kaleng, dan sejenisnya).
c. Transisi darurat ke pemulihan
Transisi sampai Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena
bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan
sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi.
Contoh: Tempat hunian masyarakat bagi rumah yang
hancur/hilang/hanyut/rusak melalui pembangunan hunian sementara
atau hunian tetap.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 8
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Tata cara Pengadaan Barang/Jasa Keadaan Darurat melalui penyedia
dilakukan dalam beberapa tahapan, baik yang sama dengan kondisi normal
maupun yang berbeda sebagai berikut:
a. Perencanaan pengadaan
Perencanaan PBJ darurat sama dengan pengadaan kondisi normal
meliputi identifikasi kebutuhan, analisis ketersediaan sumber daya dan
penetapan cara pengadaan.
b. Pelaksanaan pengadaan
Pelaksanaan pengadaan berbeda dengan pengadaan pada kondisi
normal sebagai berikut:
1) Penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ),
untuk pengadaan barang dapat digantikan dengan surat pesanan.
2) Pemeriksaan bersama dan rapat persiapan;
Pemeriksaan bersama dilakukan oleh PPK di bantu oleh tim
pendukung/pengelola kontrak dengan penyedia barang/jasa;
3) Serah terima lapangan;
4) Penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/Surat Perintah
Pengiriman (SPP);
5) Pelaksanaan pekerjaan;
6) Perhitungan hasil pekerjaan; dan
7) Serah terima hasil pekerjaan
c. Penyelesaian pembayaran meliputi Kontrak, Pembayaran dan post
audit.
Sebagai catatan, jenis Kontrak yang digunakan untuk Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalam penanganan
keadaan darurat disebut sebagai Kontrak Biaya Plus Imbalan. Dalam
kontrak semacam ini nilai kontrak dihitung berdasarkan biaya aktual
ditambah imbalan dengan persentase tetap atas biaya aktual atau
imbalan dengan jumlah tetap. (Lihat pasal 27 Perpres 12/2021 ayat 1e
dan 2e).
Tata cara Pengadaan Barang/Jasa Keadaan Darurat melalui swakelola
sebagai berikut:
a. Mengoordinasikan pihak lain yang akan terlibat dalam penanganan
Materi 9: Pengadaan Khusus | 9
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
darurat;
b. Pemeriksaan bersama dan rapat persiapan;
c. Pelaksanaan pekerjaan; dan
d. Serah terima hasil pekerjaan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan bersama dapat ditetapkan bentuk
pekerjaan konstruksi untuk penanganan keadaan darurat yaitu:
a. Konstruksi darurat
Pada prinsipnya penanganan keadaan darurat menggunakan konstruksi
darurat, hal ini dikarenakan sifat pekerjaan harus segera dilaksanakan
dan diselesaikan dengan segera karena menyangkut keamanan dan
keselamatan masyarakat, menghindari kerugian negara/masyarakat
yang lebih besar, dan/atau terhentinya kegiatan pelayanan publik.
Contohnya: Pembangunan MCK darurat, membuat tanggul dan
pengarah arus dari bronjong, hunian sementara (barak), atau pasar
darurat.
b. Konstruksi permanen
Penggunaan konstruksi permanen diperbolehkan jika penyerahan
pekerjaan diperkirakan masih dalam kurun waktu keadaan darurat atau
penanganan keadaan darurat hanya dapat diatasi dengan konstruksi
permanen untuk menghindari kerugian negara/masyarakat yang lebih
besar dan penyelesaian pekerjaan dapat melewati masa keadaan
darurat.
Contoh: Bangunan yang sifatnya permanen dalam Penanggulangan
Darurat pada prasarana sumber daya air yang rusak terkait langsung
dampak bencana.
2. Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri
Kegiatan memperoleh barang/jasa merupakan aktivitas setiap tahun
yang dilakukan oleh setiap kementerian/lembaga/perangkat daerah. Kegiatan
tersebut ada yang dilakukan di dalam negeri dan ada juga yang dilakukan di
luar negeri antara lain perwakilan diplomatik dan konsuler Republik Indonesia
serta kantor perwakilan Indonesia pada Organisasi Internasional seperti
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional lainnya.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 10
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Dasar hukum untuk pengadaan barang/jasa di luar negeri mengikuti
ketentuan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Perubahannya yaitu
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021. Dalam hal tidak dapat
dilaksanakan maka cara pengadaan dapat menyesuaikan dengan ketentuan
pengadaan barang/jasa negara setempat. Ketentuan lebih lanjut mengenai
tata cara pengadaan barang/jasa di luar negeri diatur oleh Menteri Luar
Negeri setelah berkonsultasi dengan LKPP.
Berikut ini contoh kondisi pasar dibeberapa negara antara lain:
a. Pengadaan peralatan kantor di Kantor Konsulat Jenderal (Konjen)
Indonesia di Jeddah Arab Saudi, kondisi pasar yang ada di Arab Saudi
tidak mengenal tender/seleksi sehingga tidak terbiasa mengisi dokumen
kualifikasi dan dokumen penawaran. Pelaku usaha hanya menunggu
pembeli. Kondisi demikian tidak tepat dilakukan dengan tender/seleksi,
pilihan yang paling tepat adalah dengan penunjukan langsung. Kondisi
pasar di Arab Saudi pasti berbeda dengan negara lain seperti di
Belanda maupun di Jepang, sehingga perlu penyesuaian di setiap
negara.
b. Pencetakan surat suara untuk pemilihan umum presiden untuk warga
negara Indonesia di Taiwan yang dilakukan oleh Kantor Dagang
Indonesia di Taiwan senilai Rp. 2 milyar dilakukan melalui Tender
dengan mengundang minimal 3 pelaku usaha jasa percetakan.
3. Pengecualian
Pengadaan Barang/Jasa yang dikecualikan adalah Pengadaan
Barang/Jasa yang ketentuannya dikecualikan baik sebagian atau seluruhnya
dari ketentuan yang diatur dalam Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun
2018 beserta Perubahannya.
Tahapan proses Pengadaan Barang/Jasa dilakukan melalui 4 tahapan
yaitu perencanaan, persiapan, pemilihan dan pelaksanaan kontrak.
Pengadaan yang dikecualikan dapat mengikuti sebagian atau seluruh tahapan
tersebut. Misalnya, untuk Pengadaan barang/Jasa pada Badan Layanan
Umum/Daerah (BLU/D) sebagian tahapan PBJP dikecualikan yaitu pada
proses pemilihannya, yang mana dapat ditetapkan oleh pimpinan BLU/D.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 11
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Sedangkan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang ketentuannya diatur dalam
aturan perundang-undangan lainnya, dikecualikan seluruhnya.
Pengadaan Barang/Jasa yang dikecualikan meliputi:
a. Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum (BLU)/ Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD);
b. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan berdasarkan tarif
barang/jasa yang dipublikasikan secara luas kepada masyarakat;
c. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan sesuai dengan praktik
bisnis yang sudah mapan; dan/atau
d. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya.
a. Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum (BLU)/ Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD)
BLU/D adalah badan layanan umum/daerah di lingkungan Pemerintah
Pusat atau Badan Layanan Umum di lingkungan Pemerintah Daerah yang
diatur secara umum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum dan secara teknis pengaturannya ditetapkan di
beberapa Peraturan Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri serta
Peraturan Daerah.
Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/ BLUD adalah kegiatan pengadaan
barang/jasa oleh BLU/ BLUD dengan ketentuan:
1) Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/ BLUD diatur tersendiri dengan
peraturan pimpinan BLU/ BLUD.
2) Pengaturan Pengadaan Barang/Jasa dalam peraturan pimpinan BLU/
BLUD meliputi perencanaan pengadaan, persiapan pengadaan,
persiapan pemilihan, pelaksanaan pemilihan, dan pelaksanaan kontrak.
3) BLU/ BLUD mengumumkan rencana Pengadaan Barang/Jasa kedalam
aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP).
4) BLU menyampaikan data Kontrak dalam aplikasi SPSE.
5) Dalam hal BLU/ BLUD belum menetapkan peraturan pimpinan BLU,
Materi 9: Pengadaan Khusus | 12
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU berpedoman pada
peraturan perundang-undangan dibidang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
b. Pengadaan Barang/Jasa yang Dilaksanakan Berdasarkan Tarif
Barang/Jasa yang Dipublikasikan Secara Luas Kepada Masyarakat
Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan berdasarkan tarif
barang/jasa yang dipublikasikan secara luas kepada masyarakat adalah
pengadaan barang/jasa yang telah memiliki harga satuan barang/jasa,
pungutan, atau bea yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Daftar Barang/jasa yang dilaksanakan sesuai dengan tarif barang/jasa
yang dipublikasikan secara luas kepada masyarakat antara lain:
1) Listrik;
2) Telepon/komunikasi;
3) Air bersih;
4) Bahan Bakar Gas; atau
5) Bahan Bakar Minyak.
Ketentuan Pengadaan barang/jasa berdasarkan Tarif:
1) Pada tahapan perencanaan pengadaan, PA/KPA menyusun perkiraan
biaya/RAB berdasarkan perkiraan jumlah kebutuhan dan tarif
barang/jasa.
2) Pada tahapan persiapan pengadaan, PPK menetapkan mekanisme
pembayaran melalui pembayaran secara berlangganan/periodik atau
pembayaran secara total penggunaan.
3) Tahapan pembelian dan pelaksanaan kontrak, dilakukan oleh PPK
dengan pembelian secara langsung kepada Penyedia, serah terima
pekerjaan dan pembayaran dalam pelaksanaan kontrak dilakukan
sesuai dengan mekanisme pasar/yang ditetapkan oleh Penyedia.
c. Pengadaan Barang/Jasa yang Dilaksanakan Sesuai dengan Praktik
Bisnis yang Sudah Mapan
Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan sesuai dengan praktik
bisnis yang sudah mapan adalah pengadaan barang/jasa yang pelaksanaan
Materi 9: Pengadaan Khusus | 13
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
praktik transaksinya berlaku secara umum dan terbuka sesuai dengan kondisi
pasar yang telah memiliki mekanisme transaksi tersendiri.
Barang/Jasa yang pengadaannya dilaksanakan sesuai dengan praktik
bisnis yang sudah mapan:
1) Pengadaan barang/jasa yang pelaksanaan transaksi dan usahanya
telah berlaku secara umum dalam persaingan usaha yang sehat,
terbuka dan Pemerintah telah menetapkan standar pengeluaran untuk
barang/jasa tersebut atau harga sudah terpublikasi secara resmi,
misalnya:
a) Jasa akomodasi hotel.
b) Jasa tiket transportasi.
c) Langganan koran/majalah.
Tahapan Pengadaan Barang/Jasa untuk barang/jasa seperti ini ada
yang sama dengan kondisi umum dan ada pula yang berbeda sebagai berikut:
a) Tahapan Perencanaan:
Perencanaan pengadaan dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang
Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Pada tahap perencanaan pengadaan, PA/KPA menyusun perkiraan
biaya (RAB) berdasarkan perkiraan volume dan tarif barang/jasa.
Perkiraan volume diidentifikasi berdasarkan realisasi volume pada
tahun-tahun sebelumnya dan proyeksi/perkiraan peningkatan
kebutuhan pada tahun selanjutnya.
b) Tahapan Persiapan Pengadaan:
PPK menetapkan mekanisme pembayaran melalui pembayaran secara
berlangganan/periodik atau pembayaran secara total penggunaan.
Dalam hal mekanisme pembayaran melalui pembayaran secara
berlangganan/periodik, PPK tidak perlu menyusun rancangan kontrak.
Dalam hal mekanisme pembayaran secara total penggunaan, PPK
dapat menyusun rancangan kontrak. Penetapan mekanisme
pembayaran dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dengan
memperhatikan pagu anggaran.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 14
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
c) Tahapan Pemilihan :
Pemilihan penyedia dilakukan melalui metode pemilihan lainnya,
yaitu pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya, yang
sekurang-kurangnya melalui tahap sebagai berikut:
 spesifikasi teknis/kriteria teknis dan RAB, Pejabat
Pengadaan/Pokja Pemilihan mengidentifikasi Pelaku Usaha
yang dianggap mampu.
 Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan melakukan pembelian/
sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya kepada Pelaku
Usaha yang dianggap mampu, atau mengundang 1 (satu)
Pelaku Usaha yang dianggap mampu untuk menyampaikan
penawaran.
 Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dapat melakukan
negosiasi teknis dan harga kepada calon Penyedia.
Batas-batas nilai pengadaan yang disiapkan oleh Pejabat
Pengadaan dan Pokja Pemilihan sesuai dengan yang diatur dalam
tahapan persiapan sebagaimana diatur dalam Perpres 16 Tahun
2018 dan perubahannya.
d) Tahapan Pembelian dan Pelaksanaan Kontrak:
Proses pembelian barang/jasa dilakukan oleh PPK dengan
pembelian secara langsung kepada Penyedia. Serah terima
pekerjaan dan pembayaran dalam pelaksanaan kontrak dilakukan
sesuai dengan mekanisme pasar/yang ditetapkan penyedia. Bentuk
kontrak dapat berupa bukti pembayaran/kuitansi/surat perjanjian
kerja/surat perjanjian. Pembayaran pelaksanaan kontrak sesuai
dengan mekanisme pembayaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
2) Barang/jasa yang jumlah permintaan atas barang/jasa lebih besar
daripada jumlah penawaran (excess demand) dan/atau memiliki
mekanisme pasar tersendiri, misalnya:
a) Keikutsertaan seminar/pelatihan/pendidikan.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 15
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
b) Jurnal/publikasi ilmiah/ penelitian/laporan riset.
c) Kapal bekas.
d) Pesawat bekas.
e) Jasa sewa gedung/gudang.
Sekurang-kurangnya dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a) Tahapan Perencanaan:
Perencanaan pengadaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
telah diatur dalam Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
b) Tahapan Persiapan Pengadaan:
(1) PPK menyusun spesifikasi/kriteria teknis;
(2) PPK menyusun RAB dengan memperhatikan pagu anggaran;
dan
(3) PPK dapat menyusun rancangan kontrak.
Dalam melaksanakan persiapan pengadaan, PPK dapat dibantu Tim
Teknis/Tim Ahli atau Tenaga Ahli. RAB, spesifikasi/kriteria teknis, serta
rancangan kontrak (bila ada) selanjutnya disampaikan kepada Pejabat
Pengadaan/UKPBJ.
c) Tahapan Persiapan dan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia
(1) Pejabat Pengadaan dan Pokja Pemilihan melaksanakan
pemilihan penyedia dengan nilai sesuai dengan batas-batas
yang diatur dalam Perpres 16 Tahun 2018 dan perubahannya.
(2) Pelaksanaan pemilihan penyedia dilaksanakan dengan
mengikuti lelang atau metode pemilihan lainnya, dengan
ketentuan:
(a) Mengikuti lelang yang diselenggarakan oleh Penyedia atau
penyelenggara lelang sesuai mekanisme dan persyaratan
yang ditetapkan oleh Penyedia atau penyelenggara lelang.
(b) Metode pemilihan lainnya melalui pembelian/sewa/
pemesanan/langganan/cara lainnya dilakukan dengan cara
Materi 9: Pengadaan Khusus | 16
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
menyampaikan penawaran kepada Penyedia.
(3) Dalam melakukan persiapan dan pelaksanaan pemilihan,
Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dapat dibantu oleh Tim
Teknis.
(4) Persiapan dan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia dengan
mengikuti lelang yang diselenggarakan oleh Penyedia atau
penyelenggara lelang dilakukan sekurang-kurangnya melalui
tahap sebagai berikut:
(a) Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dan Tim Teknis
mengidentifikasi barang/jasa yang sesuai dengan
spesifikasi/kriteria teknis;
(b) Tim teknis memeriksa kesesuaian teknis dan memberikan
rekomendasi harga barang/jasa; dan
(c) Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan menyampaikan
penawaran sesuai dengan mekanisme dan persyaratan
yang ditetapkan oleh Penyedia atau penyelenggara lelang.
(5) Persiapan dan Pelaksanaan Pemilihan penyedia dengan
pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya dilakukan
sekurang-kurangnya melalui tahap sebagai berikut:
(a) Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan mengidentifikasi
barang/jasa sesuai dengan spesifikasi/kriteria teknis dan
RAB;
(b) Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dapat melakukan
pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya
kepada Pelaku Usaha, atau mengundang 1 (satu) Pelaku
Usaha untuk menyampaikan penawaran; dan
(c) Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dapat melakukan
negosiasi teknis dan harga kepada calon Penyedia.
d) Tahapan Pelaksanaan Kontrak
(1) Pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya atas
barang/jasa dibayarkan kepada Penyedia berdasarkan hasil
negosiasi atau hasil lelang; atau
(2) Pembayaran kepada Penyedia berdasarkan surat perjanjian
Materi 9: Pengadaan Khusus | 17
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
kerja/surat perjanjian berdasarkan hasil negosiasi atau hasil
lelang.
3) Pengadaan Jasa profesi tertentu yang standar remunerasi/imbalan
jasa/honorarium, layanan keahlian, praktik pemasaran, dan kode etik
telah ditetapkan oleh perkumpulan profesinya:
a) Jasa Arbiter.
b) Jasa Pengacara/Penasihat Hukum.
c) Jasa Tenaga Kesehatan.
d) Jasa PPAT/Notaris.
e) Jasa Auditor.
f) Jasa Penerjemah.
g) Jasa Penilai.
Sekurang-kurangnya dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a) Tahapan Perencanaan:
(1) Perencanaan pengadaan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang
Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
(2) Penyusunan RAB dengan memperhatikan standar remunerasi
yang diterbitkan oleh Asosiasi Jasa Profesi.
b) Tahapan Persiapan Pengadaan:
(1) PPK menyusun KAK pekerjaan;
(2) PPK menyusun RAB dengan memperhatikan Pagu Anggaran
dan standar remunerasi yang diterbitkan oleh Asosiasi Jasa
Profesi; dan
(3) PPK menyusun rancangan kontrak.
RAB, KAK Pekerjaan, dan rancangan kontrak selanjutnya
disampaikan kepada Pejabat Pengadaan/UKPBJ.
c) Tahapan Persiapan dan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia:
(1) Pelaksanaan pemilihan penyedia dilakukan melalui kompetisi
atau metode pemilihan lainnya, yaitu pembelian/sewa/
Materi 9: Pengadaan Khusus | 18
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
pemesanan/langganan/cara lainnya.
(2) Pemilihan penyedia melalui kompetisi dilaksanakan untuk
Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai pagu anggaran paling
sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(3) Pemilihan penyedia untuk Pengadaan Barang/Jasa dengan
nilai pagu anggaran paling sedikit di atas Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) dapat dilaksanakan melalui
pembelian/sewa/ pemesanan/langganan/cara lainnya dalam hal
portfolio/ reputasi/hak ekslusif yang disediakan/dimiliki jasa
profesi yang dibutuhkan hanya dapat disediakan oleh 1 (satu)
Pelaku Usaha.
(4) Pemilihan penyedia melalui pembelian/sewa/pemesanan/
langganan/cara lainnya dilaksanakan untuk Pengadaan
Barang/Jasa dengan nilai pagu anggaran paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(5) Pokja Pemilihan melakukan persiapan dan pelaksanaan
pemilihan Penyedia untuk:
 Pemilihan penyedia yang dilaksanakan melalui kompetisi;
atau
 Pemilihan penyedia yang dilaksanakan melalui
pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya
dengan nilai pagu anggaran paling sedikit di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(6) Pejabat Pengadaan melaksanakan pemilihan Penyedia untuk
Pengadaan Barang/Jasa melalui pembelian/sewa/
pemesanan/langganan/cara lainnya dengan nilai pagu
anggaran paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
(7) Dalam melakukan persiapan dan pelaksanaan pemilihan,
Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dapat dibantu oleh Tim
Teknis.
(8) Tim Teknis membantu Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan
dalam menyusun kriteria teknis dan perkiraan harga pasar
barang/jasa.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 19
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
(9) Persiapan dan pelaksanaan pemilihan melalui kompetisi
dilakukan sekurang-kurangnya melalui tahapan sebagai berikut:
 Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis melaksanakan survei
pasar ketersediaan jasa profesi sesuai kriteria yang
ditetapkan;
 Pokja Pemilihan mengumumkan pengadaan jasa profesi
dan/atau mengundang peserta untuk menyampaikan
penawaran harga;
 Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis melakukan evaluasi
penawaran harga;
 Pokja Pemilihan menetapkan peserta terpilih berdasarkan
nilai penawaran harga terendah.
 dalam hal terdapat beberapa penawaran harga terendah
yang sama, Pokja Pemilihan mengundang peserta untuk
menyampaikan paparan/wawancara;
 Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis melakukan penilaian
atas hasil paparan/wawancara;
 peserta dengan nilai tertinggi ditetapkan sebagai peserta
terpilih; dan
 Pokja Pemilihan dapat melakukan negosiasi teknis dan
harga kepada peserta terpilih.
(10) Persiapan dan Pemilihan penyedia melalui
pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya dilakukan
sekurang-kurangnya melalui tahap sebagai berikut:
 Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis
mengidentifikasi Pelaku Usaha yang dianggap mampu;
 Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan mengundang 1 (satu)
Pelaku Usaha yang dianggap mampu untuk menyampaikan
penawaran harga;
 Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dapat mengundang
peserta untuk menyampaikan paparan/wawancara;
 Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis
melakukan penilaian atas penawaran harga dan/atau hasil
Materi 9: Pengadaan Khusus | 20
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
wawancara; dan
 Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan melakukan negosiasi
harga kepada calon Penyedia.
d) Tahapan Pelaksanaan Kontrak
Pembayaran kepada Penyedia berdasarkan surat perjanjian kerja/surat
perjanjian.
4) Pengadaan Barang/Jasa yang merupakan karya seni dan budaya
dan/atau industri kreatif:
a) pembuatan/sewa/pembelian film.
b) pembuatan/sewa/pembelian iklan layanan masyarakat.
c) jasa pekerja seni dan budaya.
d) pembuatan/sewa/pembelian barang/karya seni dan budaya.
Mekanismenya sebagai berikut:
a) Tahapan Perencanaan:
Perencanaan pengadaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
telah diatur dalam Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
b) Tahapan Persiapan Pengadaan:
(1) PPK menyusun spesifikasi/kriteria teknis/KAK;
(2) PPK menyusun RAB dengan memperhatikan pagu anggaran;
(3) PPK dapat menyusun rancangan kontrak; dan
(4) PPK menyusun perkiraan harga pasar barang/jasa.
Dalam melaksanakan persiapan pengadaan, PPK dapat dibantu
Tim Teknis/Tim Ahli atau Tenaga Ahli. RAB, spesifikasi/kriteria
teknis, serta rancangan kontrak (bila ada) selanjutnya disampaikan
kepada Pejabat Pengadaan/UKPBJ.
c) Tahapan Persiapan dan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia
(1) Pemilihan dilaksanakan melalui kompetisi atau metode
pemilihan lainnya, yaitu pembelian/sewa/pemesanan/
Materi 9: Pengadaan Khusus | 21
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
langganan/cara lainnya.
(2) Pemilihan penyedia melalui kompetisi dilaksanakan untuk
Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai pagu anggaran paling
sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(3) Pemilihan penyedia untuk Pengadaan Barang/Jasa dengan
nilai pagu anggaran paling sedikit di atas Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) dapat dilaksanakan melalui
pembelian/sewa/pemesanan/ langganan/cara lainnya dalam hal
barang/jasa yang dibutuhkan memiliki karakteristik/spesifikasi
khusus/tertentu yang hanya dapat disediakan oleh 1 (satu)
Pelaku Usaha.
(4) Pemilihan penyedia melalui pembelian/sewa/pemesanan/
langganan/cara lainnya dilaksanakan untuk Pengadaan
Barang/Jasa dengan nilai pagu anggaran paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(5) Pemilihan penyedia melalui pembelian/sewa/pemesanan/
langganan/cara lainnya dilakukan melalui negosiasi.
(6) Pelaksanaan pemilihan oleh Pejabat Pengadaan/Pokja
Pemilihan dan dibantu Tim Juri/Tim Teknis.
(7) Pokja Pemilihan melakukan persiapan dan pelaksanaan
pemilihan Penyedia untuk:
 Pemilihan penyedia yang dilaksanakan melalui Kompetisi;
atau
 Pemilihan penyedia yang dilaksanakan melalui
pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya
dengan nilai pagu anggaran paling sedikit di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(8) Pejabat Pengadaan melakukan persiapan pemilihan dan
pelaksanaan pemilihan Penyedia yang dilaksanakan melalui
pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya dengan
nilai pagu anggaran paling banyak Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
(9) Tim Juri/Tim Teknis memiliki tugas:
 Membantu Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan melakukan
Materi 9: Pengadaan Khusus | 22
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
evaluasi proposal peserta pemilihan; dan
 melakukan penilaian paparan/wawancara peserta
pemilihan;
(10) Persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia melalui
kompetisi dilakukan sekurang-kurangnya melalui tahap sebagai
berikut:
 Berdasarkan spesifikasi teknis/kriteria teknis/KAK dan RAB,
Pokja Pemilihan mengidentifikasi paling sedikit 2 (dua)
pelaku usaha yang dianggap mampu;
 Pokja Pemilihan mengumumkan Pengadaan Barang/Jasa
dan mengundang pelaku usaha yang dianggap mampu
untuk menyampaikan proposal;
 Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis/Tim Juri melakukan
evaluasi proposal berbasis kualitas;
 Pokja Pemilihan dapat mengundang peserta untuk
menyampaikan paparan/wawancara;
 Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis/Tim Juri melakukan
penilaian atas proposal dan hasil paparan/wawancara;
 peserta dengan nilai tertinggi ditetapkan sebagai peserta
terpilih; dan
 Pokja Pemilihan dapat melakukan negosiasi teknis dan
harga kepada peserta terpilih.
(11) Persiapan dan Pemilihan penyedia melalui
pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya dilakukan
sekurang-kurangnya melalui tahap sebagai berikut:
 Berdasarkan spesifikasi teknis/kriteria teknis/KAK dan RAB,
Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan mengidentifikasi
pelaku usaha yang dianggap mampu;
 Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan mengundang 1 (satu)
pelaku usaha yang dianggap mampu untuk menyampaikan
proposal;
 Tim Juri/Tim Teknis membantu penilaian atas proposal;
 Tim Juri/Tim Teknis menyampaikan hasil penilaian proposal
Materi 9: Pengadaan Khusus | 23
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
kepada Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan; dan
 Dalam hal hasil penilaian proposal memenuhi kriteria
teknis, Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan melakukan
negosiasi harga.
d) Tahapan Pelaksanaan Kontrak
Pelaksanaan kontrak dilaksanakan dengan pembayaran kepada
Penyedia berdasarkan SPK/Surat Perjanjian.
Tabel 1.1 Contoh Mekanisme Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Pada Pengadaan
Barang/Jasa yang Dilaksanakan Sesuai Praktik Bisnis yang Mapan
No. Barang/Jasa Kompetisi
Metode
Pemilihan
yang Lain
Mengikuti
lelang
1. Jasa Akomodasi Hotel   -
2. Jasa Tiket Transportasi -  -
3. Langganan Koran/Majalah -  -
4. Keikutsertaan
Seminar/Pelatihan/Pendidikan
-  -
5. Jurnal/Publikasi
Ilmiah/Penelitian/
Laporan Riset
-  -
6. Kapal Bekas - - 
7. Pesawat Bekas - - 
8. Jasa Sewa Gedung/Gudang  - -
9. Jasa Arbiter -  -
10.
Jasa Pengacara/Penasihat
Hukum.
  -
11 Jasa Tenaga Kesehatan -  -
12 Jasa PPAT/Notaris   -
13 Jasa Auditor   -
14 Jasa Penerjemah/Interpreter   -
15 Jasa Penilai   -
16 Pembuatan/Sewa Film   -
17 Pembelian Film - - 
18 Pembuatan Iklan Layanan
Masyarakat
 - -
19 Jasa Pekerja Seni Dan
Budaya
-  -
20 Pembuatan/Sewa
Barang/Karya Seni Dan
Budaya
 - -
21 Pembelian Barang/Karya Seni
Dan Budaya
- - 
Materi 9: Pengadaan Khusus | 24
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
d. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya
Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan lainnya adalah Pengadaan Barang/Jasa yang
diatur dengan ketentuan tersendiri dalam peraturan perundang-undangan
dalam lingkup perencanaan pengadaan, persiapan pengadaan dan pemilihan
penyedia.
Tabel 2.2 Beberapa Contoh Barang/Jasa yang pengadaannya Telah Diatur
dengan Ketentuan Tersendiri dalam Peraturan Perundang-Undangan
No Barang/Jasa
Peraturan Perundang-
Undangan
Keterangan
1 Pengadaan Pita
Cukai
Undang-Undang Nomor
11 Tahun 1995 tentang
Cukai sebagaimana telah
diubah dengan Undang-
Undang Nomor 39 Tahun
2007
Pengadaan Pita Cukai
dilaksanakan oleh badan
usaha milik negara dan/atau
badan atau lembaga yang
ditunjuk oleh Menteri dengan
syarat-syarat yang
ditetapkan.
2 Pencetakan Mata
Uang
Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2011 tentang Mata
Uang
Pencetakan Mata Uang
dilakukan dengan menunjuk
badan usaha milik negara
sebagai pelaksana
Pencetakan Rupiah.
3 Percepatan
Infrastruktur
Prioritas
Peraturan Presiden
Nomor 75 Tahun 2014
dan Perubahannya
tentang Percepatan
Penyediaan Infrastruktur
Prioritas.
Penanggung Jawab Program
melaksanakan pengadaan
tanah sesuai rencana aksi
Penyediaan Infrastruktur
Prioritas.
4 Penyelenggara
Prasarana
Perkeretaapian
umum
Peraturan Pemerintah
Nomor 33 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Bidang Perkeretaapian
Pengadaan Badan Usaha
penyelenggara prasarana
Perkeretaapian umum
dilakukan melalui: a. tender;
b. penunjukan langsung; atau
c. penugasan.
5 Pengadaan
Pembaruan
Sistem
Administrasi
Perpajakan
Peraturan Presiden
Nomor 40 Tahun 2018
tentang Pembaruan
Sistem Administrasi
Perpajakan
Dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan di
bidang pengadaan
barang/jasa pemerintah
kecuali diatur khusus.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 25
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
4. Penelitian
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode
ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan
yang berkaitan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran
suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
dan menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi.
Kegiatan penelitian bertujuan untuk memperoleh inovasi dan invensi
teknologi. Inovasi merupakan kegiatan untuk menambah manfaat dari
teknologi yang sudah ada contoh pengembangan ekstrak daun sirsak untuk
obat kanker sedangkan invensi adalah kegiatan untuk menemukan sesuatu
teknologi yang baru dan belum ada sebelumnya contoh penemuan bola lampu
(lampu pijar).
Penelitian dilakukan oleh:
a. PA/KPA pada Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagai
penyelenggara penelitian; dan (kewenangan menambahkan ke pelaku
pengadaan atau tidak)
b. Pelaksana penelitian terdiri dari:
1) Individu atau kelompok individu meliputi Aparatur Sipil Negara dan
Non Aparatur Sipil Negara, misalnya: penelitian yang dilakukan
para ahli penyakit kanker;
2) Kementerian/lembaga/perangkat daerah contoh Balitbangkes
Kemenkes, LIPI, BPPT, BATAN, LAPAN, Badan Penelitian
Pertanian Daerah;
3) Perguruan Tinggi, misalnya: UI, IPB, Universitas Pelita Harapan,
Universitas Trisakti;
4) Organisasi kemasyarakatan, misalnya: Ikatan Dokter Indonesia
(IDI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI);
5) Badan Usaha, misalnya: Divisi Litbang PT. Dirgantara Indonesia,
Divisi Penelitian PT. Uniliver Indonesia.
Metode pemilihan pelaksana penelitian yaitu:
a. Kompetisi yang dilaksanakan melalui seleksi proposal penelitian oleh
tim ahli di bidangnya yang dibentuk Kemristekdikti. Contohnya
Materi 9: Pengadaan Khusus | 26
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
penelitian yang telah dimuat di Rencana Strategis Penelitian K/L/D.
b. Penugasan ditetapkan oleh penyelenggara penelitian untuk penelitian
yang bersifat khusus. Contohnya penelitian aktual strategis dalam
rangka pengambilan/penyusunan kebijakan.
Dalam melaksanakan penelitian dapat menggunakan anggaran
dan/atau fasilitas yang berasal dari 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu)
penyelenggara dan kontrak penelitian dapat dilakukan selama 1 (satu) tahun
anggaran atau melebihi 1 (satu ) tahun anggaran. Pembayaran berdasarkan
produk keluaran, dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus sesuai
kontrak penelitian.
Tahapan kegiatan penelitian terdiri dari:
a. Pengusulan baik untuk proposal baru maupun lanjutan.
b. Seleksi proposal yang meliputi evaluasi dokumen proposal baru dan
lanjutan, pemaparan dan pembahasan proposal, kunjungan lapangan
dan penetapan penugasan.
c. Penugasan meliputi kontrak penugasan, pelaksanaan penugasan
(pengisian catatan harian, laporan kemajuan, penggunaan anggaran,
monev internal dan eksternal.
d. Pelaporan meliputi laporan tahunan/akhir, laporan penggunaan
anggaran, seminar hasil, laporan luaran.
Tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1 Tahapan Penelitian
Materi 9: Pengadaan Khusus | 27
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Ketentuan lebih lanjut mengenai penelitian diatur dengan peraturan
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset,
teknologi, dan pendidikan tinggi.
5. Tender/Seleksi Internasional dan Dana Pinjaman Luar Negeri atau
Hibah Luar Negeri
a. Tender/seleksi Internasional
Ruang Lingkup PBJP Internasional adalah sebagai berikut:
1) Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Internasional di lingkungan
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang menggunakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBN/APBD); dan
2) Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Internasional di lingkungan
Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah yang sumber pendanaannya
baik sebagian atau seluruhnya melalui Pinjaman Luar Negeri/ Hibah
Luar Negeri.
Metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Internasional terdiri dari
namun tidak terbatas pada:
1) Tender;
2) Seleksi; atau
3) Penunjukan Langsung.
Tender/ Seleksi Internasional adalah pemilihan Penyedia Barang/Jasa
dengan peserta pemilihan dapat berasal dari pelaku usaha nasional dan
pelaku usaha asing. Batasan nilai paket pada Tender/Seleksi Internasional
ditetapkan sesuai dengan jenis pekerjaan (lihat tabel 3).
Tabel 3.3. Batasan Tender/Seleksi Internasional
No Jenis Pekerjaan Nilai Paket (Rp)
1 Pekerjaan Konstruksi > 1 triliun
2 Barang/Jasa Lainnya > 50 miliar
3 Jasa Konsultansi > 25 miliar
4 Lembaga Penjamin Kredit Ekspor atau Kreditor Swasta Asing.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 28
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
Tender/ Seleksi Internasional dilaksanakan untuk nilai kurang dari
batasan diatas (nomor 1,2,3) dalam hal tidak ada Pelaku Usaha dalam negeri
yang mampu dan memenuhi persyaratan.
Perusahaan asing yang mengikuti Tender/Seleksi Internasional harus
memenuhi beberapa syarat antara lain:
1) Kerja sama usaha dengan perusahaan nasional dalam bentuk
konsorsium, subkontrak atau bentuk kerja sama lainnya dalam
pembuatan suku cadang dan pelaksanaan pelayanan purna jual.
2) Diumumkan dalam situs web Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah
Daerah dan situs web komunitas internasional (contohnya
www.dgmarket.com).
3) Dokumen Pemilihan melalui Tender/Seleksi Internasional sekurang-
kurangnya ditulis dalam 2 (dua) bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris. Dalam hal terjadi penafsiran arti yang berbeda terhadap
Dokumen Pemilihan dokumen yang berbahasa Indonesia dijadikan
acuan
4) Pembayaran kontrak melalui Tender/Seleksi Internasional dapat
menggunakan mata uang Rupiah dan/atau sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
b. Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri
Pinjaman Luar Negeri adalah setiap pembiayaan melalui utang yang
diperoleh Pemerintah dari Pemberi Pinjaman Luar Negeri yang diikat oleh
suatu perjanjian pinjaman dan tidak berbentuk surat berharga negara, yang
harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu (PP Nomor 10 Tahun
2011).
Hibah Pemerintah, yang selanjutnya disebut Hibah, adalah setiap
penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang dirupiahkan, rupiah,
barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari Pemberi Hibah yang
tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri
(PP Nomor 10 Tahun 2011).
Pengadaan Barang/Jasa untuk kegiatan yang pendanaannya
bersumber dari pinjaman luar negeri atau hibah luar negeri berlaku ketentuan
Peraturan Presiden ini, kecuali diatur lain dalam perjanjian pinjaman luar
Materi 9: Pengadaan Khusus | 29
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
negeri atau hibah luar negeri. Dalam menyusun perjanjian dapat
dikonsultasikan kepada LKPP.
Proses Pengadaan Barang/Jasa untuk kegiatan yang pendanaannya
bersumber dari pinjaman luar negeri dapat dilaksanakan sebelum
disepakatinya perjanjian pinjaman luar negeri (advance procurement).
B. Latihan
Untuk lebih memahami materi pokok modul ini, anda diminta untuk
menjawab beberapa pertanyaan berikut :
1. Sebutkan dan jelaskan Keadaan darurat yang disebabkan oleh bencana
alam, bencana non alam dan/atau bencana sosial setelah ditetapkan
Status Keadaan Darurat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan!
2. Sebutkan 4 keadaan darurat lainnya!
3. Instansi apakah yang mengatur tatacara pengadaan barang/jasa di luar
negeri? Berikan contoh-contoh pengadaan barang /jasa di luar negeri!
4. Sebutkan macam-macam pengadaan barang/jasa pemerintah yang
dikecualikan!
5. Sebutkan ketentuan pengadaan Listrik!
6. Sebutkan daftar barang/jasa yang pengadaannya dilaksanakan sesuai
dengan praktik bisnis yang sudah mapan, berikut 1 contohnya masing-
masing!
7. Siapa saja yang dapat melakukan penelitian? Jelaskan!
8. Sebutkan beberapa macam Tender/Seleksi Internasional!
9. Sebutkan batasan nilai paket Tender/Seleksi Internasional untuk
pengadaan Barang, Pekerjaan Konstruksi, Jasa Lainnya, dan Jasa
Konsultansi!
C. Rangkuman
Terdapat beberapa jenis pengadaan barang/jasa yang termasuk ke dalam
pengadaan khusus, yaitu:
1. Pengadaan barang/jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat
2. Pengadaan barang/jasa di luar negeri
3. Pengecualian
4. Penelitian
Materi 9: Pengadaan Khusus | 30
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
5. Tender/seleksi internasional dan dana pinjaman luar negeri atau hibah luar
negeri.
Kelima jenis pengadaan yang termasuk pengadaan khusus tersebut
memiliki karakter yang istimewa, sehingga diatur secara berbeda dengan
peraturan pengadaan barang/jasa pada umumnya. Namun, untuk menjaga tata
laksana yang baik dan tetap akuntabel, maka masing-masing dari kelima
pengadaan khusus tersebut juga memiliki proses dan tata cara tersendiri.
D. Evaluasi Materi Pokok
1. Berikut ini Peraturan yang mengatur mengenai Penanggulangan Bencana:
A. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009
B. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
C. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
D. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
2. Berikut ini pengadaan barang/jasa yang termasuk khusus, kecuali:
A. Pengadaan barang/jasa di luar negeri
B. Pengadaan Khusus
C. Penelitian
D. Pengecualian
3. Daftar Barang/Jasa yang pengadaannya dilaksanakan sesuai dengan
praktik bisnis yang sudah mapan, kecuali:
A. Barang/jasa yang pelaksanaan transaksi dan usahanya telah berlaku
secara umum
B. Barang/jasa yang jumlah permintaan atas barang/jasa lebih besar
daripada jumlah penawaran
C. Jasa profesi tertentu
D. Barang/jasa yang telah ditentukan kriterianya oleh Pemerintah
4. Tahapan kegiatan Penelitian meliputi:
A. Pengusulan, Seleksi Proposal, Penugasan, Pelaporan
B. Penugasan, Pengusulan, Seleksi Proposal, Pelaporan
C. Seleksi Proposal, Penugasan, Pengusulan, Pelaporan
D. Penelaahan, Penugasan, Pengusulan, Pelaporan
5. Berikut merupakan batasan nilai paket untuk tender/seleksi Internasional,
kecuali:
Materi 9: Pengadaan Khusus | 31
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
A. Pekerjaan Konstruksi > 1 triliun
B. Barang/Jasa Lainnya > 50 miliar
C. Jasa Konsultansi > 15 miliar
D. Jasa Konsultansi > 25 miliar
E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban evaluasi materi pokok
yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar,
kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
anda terhadap materi pokok.
Rumus:
Tingkat Penguasaan = x 100%
Arti tingkat penguasaan yang anda capai:
100% = baik sekali
80% = baik
0-60% = kurang
Apabila tingkat penguasaan anda mencapai 80% ke atas, bagus ! Berarti Anda
telah memahami materi pokok. Tetapi bila tingkat penguasaan anda masih di
bawah 80%, anda harus mengulangi lagi materi pokok terutama bagian yang belum
anda kuasai.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 32
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Perubahannya yaitu
Perpres 12 tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah diatur hal-hal
mengenai Pengadaan Khusus dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
terdiri dari:
1. Pengadaan barang/jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat
2. Pengadaan barang/jasa di luar negeri
3. Pengecualian
4. Penelitian
5. Tender/seleksi internasional dan dana pinjaman luar negeri atau hibah luar
negeri.
Pengadaan Khusus ini merupakan kebijakan pemerintah yang
mengakomodir jenis pengadaan barang/jasa lainnya yang memiliki keadaan
tertentu yang tidak memungkinkan penerapan secara umum.
B. Implikasi
Setelah mempelajari modul ini, para peserta pelatihan diharapkan dapat
memahami dan menambah pengetahuan tentang gambaran umum Pengadaan
Khusus dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
C. Tindak Lanjut
Untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan lebih memahami tantang
Gambaran umum Pengadaan Khusus dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, maka setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan
dapat memperdalam pemahaman materi dengan membaca buku yang ada dalam
daftar pustaka maupun literatur lain.
Materi 9: Pengadaan Khusus | 33
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
KUNCI JAWABAN
Jawaban Materi Pokok
1. C
2. B
3. D
4. A
5. C
Materi 9: Pengadaan Khusus | 34
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta Perubahannya
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan
Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah
Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman dan Tata
Cara Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah RI Di Luar Negeri
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12
Tahun 2018 Tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Yang Dikecualikan
pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13
Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Dalam Penanganan
Keadaan Darurat
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 5
Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa yang Dikecualikan pada
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Materi 9: Pengadaan Khusus | 35
Pelatihan PBJP Tingkat Dasar
Versi 4, 2021
GLOSARIUM
Bencana alam : bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain namun tidak
terbatas berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor
Bencana non
alam
: bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa non alam yang antara lain namun tidak terbatas
berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit
Bencana sosial : bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antarkelompok atau antar komunitas masyarakat, dan
terror
Penelitian : kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah
secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan
keterangan yang berkaitan pemahaman dan pembuktian
kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dan
menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi
Pengadaan
khusus
: pengadaan yang diistimewakan karena suatu keadaan tertentu
yang tidak memungkinkan penerapan secara umum ketentuan
peraturan presiden tentang pengadaan barang/jasa pemerintah
Siaga darurat : serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna
Tanggap
darurat
: serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat
kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta
pemulihan prasarana dan sarana
Transisi
sampai
Pemulihan
: serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat
dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan
memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana
dengan melakukan upaya rehabilitasi

More Related Content

What's hot

Materi 7 pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4
Materi 7   pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4Materi 7   pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4
Materi 7 pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4
Nurul Angreliany
 
Materi 1 ketentuan umum - versi 4
Materi 1   ketentuan umum - versi 4Materi 1   ketentuan umum - versi 4
Materi 1 ketentuan umum - versi 4
Nurul Angreliany
 
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelolaPengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Sujatmiko Wibowo
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Dr. Zar Rdj
 
Materi 7 pbj melalui swakelola
Materi 7 pbj melalui swakelolaMateri 7 pbj melalui swakelola
Materi 7 pbj melalui swakelola
Mikhail Rasyid
 
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Nurul Angreliany
 
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
Nurul Angreliany
 
Materi 3 pelaku pbj
Materi 3 pelaku pbjMateri 3 pelaku pbj
Materi 3 pelaku pbj
Mikhail Rasyid
 
Materi 6 persiapan pbj
Materi 6 persiapan pbjMateri 6 persiapan pbj
Materi 6 persiapan pbj
Mikhail Rasyid
 
Materi 4 pengadaan scr elektronik, sdm kelembagaan, pengaduan
Materi 4 pengadaan scr elektronik, sdm   kelembagaan, pengaduanMateri 4 pengadaan scr elektronik, sdm   kelembagaan, pengaduan
Materi 4 pengadaan scr elektronik, sdm kelembagaan, pengaduan
Mikhail Rasyid
 
Materi 5. perencanaan pengadaan
Materi 5. perencanaan pengadaanMateri 5. perencanaan pengadaan
Materi 5. perencanaan pengadaan
Mikhail Rasyid
 
1. soal try out pbjp v.2
1. soal try out pbjp v.21. soal try out pbjp v.2
1. soal try out pbjp v.2
Syibral Malasyi
 
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Khalid Mustafa
 
Materi 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola
Materi 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara SwakelolaMateri 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola
Materi 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola
Massaputro Delly TP
 
Materi 03 Persiapan Pengadaan Barang/Jasa 2
Materi 03 Persiapan Pengadaan Barang/Jasa 2Materi 03 Persiapan Pengadaan Barang/Jasa 2
Materi 03 Persiapan Pengadaan Barang/Jasa 2
Massaputro Delly TP
 
Sk tim perencana
Sk tim perencanaSk tim perencana
Sk tim perencana
Dedi Yulianto
 
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan PemerintahTata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Sujatmiko Wibowo
 
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
dodimeigo
 
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJTata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Nurul Angreliany
 
SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015
SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015
SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015
Dani Setiawan
 

What's hot (20)

Materi 7 pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4
Materi 7   pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4Materi 7   pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4
Materi 7 pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4
 
Materi 1 ketentuan umum - versi 4
Materi 1   ketentuan umum - versi 4Materi 1   ketentuan umum - versi 4
Materi 1 ketentuan umum - versi 4
 
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelolaPengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
Materi 7 pbj melalui swakelola
Materi 7 pbj melalui swakelolaMateri 7 pbj melalui swakelola
Materi 7 pbj melalui swakelola
 
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
 
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
 
Materi 3 pelaku pbj
Materi 3 pelaku pbjMateri 3 pelaku pbj
Materi 3 pelaku pbj
 
Materi 6 persiapan pbj
Materi 6 persiapan pbjMateri 6 persiapan pbj
Materi 6 persiapan pbj
 
Materi 4 pengadaan scr elektronik, sdm kelembagaan, pengaduan
Materi 4 pengadaan scr elektronik, sdm   kelembagaan, pengaduanMateri 4 pengadaan scr elektronik, sdm   kelembagaan, pengaduan
Materi 4 pengadaan scr elektronik, sdm kelembagaan, pengaduan
 
Materi 5. perencanaan pengadaan
Materi 5. perencanaan pengadaanMateri 5. perencanaan pengadaan
Materi 5. perencanaan pengadaan
 
1. soal try out pbjp v.2
1. soal try out pbjp v.21. soal try out pbjp v.2
1. soal try out pbjp v.2
 
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
 
Materi 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola
Materi 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara SwakelolaMateri 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola
Materi 05 Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola
 
Materi 03 Persiapan Pengadaan Barang/Jasa 2
Materi 03 Persiapan Pengadaan Barang/Jasa 2Materi 03 Persiapan Pengadaan Barang/Jasa 2
Materi 03 Persiapan Pengadaan Barang/Jasa 2
 
Sk tim perencana
Sk tim perencanaSk tim perencana
Sk tim perencana
 
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan PemerintahTata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
 
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
 
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJTata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
 
SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015
SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015
SK Tim Kegiatan Diklat Barjas 2015
 

Similar to Materi 9 pengadaan khusus - versi 4

buku kerja
buku kerjabuku kerja
Buku informasi beton semen final
Buku informasi beton semen finalBuku informasi beton semen final
Buku informasi beton semen final
alpian nur
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Studyhaikal
 
Panduan IHT 2023 Satuan Pendidikan.pdf
Panduan IHT 2023 Satuan Pendidikan.pdfPanduan IHT 2023 Satuan Pendidikan.pdf
Panduan IHT 2023 Satuan Pendidikan.pdf
ssuser638382
 
modul-mengidentifikasi-pengertian-dan-ruang-lingkup-sarana-dan-prasarana-kant...
modul-mengidentifikasi-pengertian-dan-ruang-lingkup-sarana-dan-prasarana-kant...modul-mengidentifikasi-pengertian-dan-ruang-lingkup-sarana-dan-prasarana-kant...
modul-mengidentifikasi-pengertian-dan-ruang-lingkup-sarana-dan-prasarana-kant...
aninditakusuma2
 
Mengorganisasikan peningkatan produktivas
Mengorganisasikan peningkatan produktivasMengorganisasikan peningkatan produktivas
Mengorganisasikan peningkatan produktivas
novidian4
 
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Lukmanulhakim Almamalik
 
03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf
03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf
03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf
ropindasinaga
 
03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf
03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf
03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf
DerSpana
 
Isi domsun-modul-dllampiran
Isi domsun-modul-dllampiranIsi domsun-modul-dllampiran
Isi domsun-modul-dllampiranFitri Wijarini
 
Modul Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan EvaluasiModul Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan Evaluasi
MAHMUN SYARIF
 
1. Modul Berorientasi Pelayanan.pdf
1. Modul Berorientasi Pelayanan.pdf1. Modul Berorientasi Pelayanan.pdf
1. Modul Berorientasi Pelayanan.pdf
kuakecpakem
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"PROCUREMENT Contract & Biding EVALU...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"PROCUREMENT Contract & Biding EVALU...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"PROCUREMENT Contract & Biding EVALU...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"PROCUREMENT Contract & Biding EVALU...
Kanaidi ken
 
DASAR LAS FCAW
DASAR LAS FCAWDASAR LAS FCAW
DASAR LAS FCAW
Irvana Dicky
 
Proker lab
Proker labProker lab
Proker lab
Nur Farida
 
C b id-4
C b id-4C b id-4
C b id-4
Frikho Polii
 
Menganalisis produktivitas
Menganalisis produktivitasMenganalisis produktivitas
Menganalisis produktivitas
novidian4
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiLukmanulhakim Almamalik
 

Similar to Materi 9 pengadaan khusus - versi 4 (20)

buku kerja
buku kerjabuku kerja
buku kerja
 
Buku informasi beton semen final
Buku informasi beton semen finalBuku informasi beton semen final
Buku informasi beton semen final
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
 
Panduan IHT 2023 Satuan Pendidikan.pdf
Panduan IHT 2023 Satuan Pendidikan.pdfPanduan IHT 2023 Satuan Pendidikan.pdf
Panduan IHT 2023 Satuan Pendidikan.pdf
 
modul-mengidentifikasi-pengertian-dan-ruang-lingkup-sarana-dan-prasarana-kant...
modul-mengidentifikasi-pengertian-dan-ruang-lingkup-sarana-dan-prasarana-kant...modul-mengidentifikasi-pengertian-dan-ruang-lingkup-sarana-dan-prasarana-kant...
modul-mengidentifikasi-pengertian-dan-ruang-lingkup-sarana-dan-prasarana-kant...
 
Mengorganisasikan peningkatan produktivas
Mengorganisasikan peningkatan produktivasMengorganisasikan peningkatan produktivas
Mengorganisasikan peningkatan produktivas
 
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
 
03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf
03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf
03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf
 
03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf
03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf
03.21 Modul Pelatihan Teknis Penyusunan KTI (PTK).pdf
 
Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01
 
Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01
 
Isi domsun-modul-dllampiran
Isi domsun-modul-dllampiranIsi domsun-modul-dllampiran
Isi domsun-modul-dllampiran
 
Modul Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan EvaluasiModul Monitoring dan Evaluasi
Modul Monitoring dan Evaluasi
 
1. Modul Berorientasi Pelayanan.pdf
1. Modul Berorientasi Pelayanan.pdf1. Modul Berorientasi Pelayanan.pdf
1. Modul Berorientasi Pelayanan.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"PROCUREMENT Contract & Biding EVALU...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"PROCUREMENT Contract & Biding EVALU...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"PROCUREMENT Contract & Biding EVALU...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training _"PROCUREMENT Contract & Biding EVALU...
 
DASAR LAS FCAW
DASAR LAS FCAWDASAR LAS FCAW
DASAR LAS FCAW
 
Proker lab
Proker labProker lab
Proker lab
 
C b id-4
C b id-4C b id-4
C b id-4
 
Menganalisis produktivitas
Menganalisis produktivitasMenganalisis produktivitas
Menganalisis produktivitas
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
 

More from Nurul Angreliany

Pengantar Pengadaan
Pengantar PengadaanPengantar Pengadaan
Pengantar Pengadaan
Nurul Angreliany
 
Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Teknik Penulisan Karya Tulis IlmiahTeknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Nurul Angreliany
 
Pengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJ
Pengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJPengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJ
Pengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJ
Nurul Angreliany
 
SKHK JF PPBJ - Ahli Madya
SKHK JF PPBJ - Ahli MadyaSKHK JF PPBJ - Ahli Madya
SKHK JF PPBJ - Ahli Madya
Nurul Angreliany
 
SKHK Pengembangan Profesi & Penunjang
SKHK Pengembangan Profesi & PenunjangSKHK Pengembangan Profesi & Penunjang
SKHK Pengembangan Profesi & Penunjang
Nurul Angreliany
 
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJTata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Nurul Angreliany
 
SKHK JF PPBJ - Ahli Muda
SKHK JF PPBJ  - Ahli MudaSKHK JF PPBJ  - Ahli Muda
SKHK JF PPBJ - Ahli Muda
Nurul Angreliany
 
SKHK JF PPBJ Ahli Pertama
SKHK JF PPBJ Ahli PertamaSKHK JF PPBJ Ahli Pertama
SKHK JF PPBJ Ahli Pertama
Nurul Angreliany
 
Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)
Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)
Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)
Nurul Angreliany
 
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
Nurul Angreliany
 
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 KotaSurat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
Nurul Angreliany
 
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
Nurul Angreliany
 
SOP/UPM/DJBM-141 PROSEDUR PENYELENGGARAAN JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DI...
SOP/UPM/DJBM-141 PROSEDUR PENYELENGGARAAN JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DI...SOP/UPM/DJBM-141 PROSEDUR PENYELENGGARAAN JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DI...
SOP/UPM/DJBM-141 PROSEDUR PENYELENGGARAAN JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DI...
Nurul Angreliany
 
SOP/UPM/DJBM-49 Prosedur Hibah BMN Berupa Bahan dan/atau Peralatan Konstruksi...
SOP/UPM/DJBM-49 Prosedur Hibah BMN Berupa Bahan dan/atau Peralatan Konstruksi...SOP/UPM/DJBM-49 Prosedur Hibah BMN Berupa Bahan dan/atau Peralatan Konstruksi...
SOP/UPM/DJBM-49 Prosedur Hibah BMN Berupa Bahan dan/atau Peralatan Konstruksi...
Nurul Angreliany
 
Lampiran I.A dari SE Nomor 10/SE/M/2018
Lampiran I.A dari SE Nomor 10/SE/M/2018Lampiran I.A dari SE Nomor 10/SE/M/2018
Lampiran I.A dari SE Nomor 10/SE/M/2018
Nurul Angreliany
 
SE Nomor 10/SE/M/2018
SE Nomor 10/SE/M/2018SE Nomor 10/SE/M/2018
SE Nomor 10/SE/M/2018
Nurul Angreliany
 
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Nurul Angreliany
 
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Nurul Angreliany
 

More from Nurul Angreliany (18)

Pengantar Pengadaan
Pengantar PengadaanPengantar Pengadaan
Pengantar Pengadaan
 
Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Teknik Penulisan Karya Tulis IlmiahTeknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
 
Pengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJ
Pengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJPengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJ
Pengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJ
 
SKHK JF PPBJ - Ahli Madya
SKHK JF PPBJ - Ahli MadyaSKHK JF PPBJ - Ahli Madya
SKHK JF PPBJ - Ahli Madya
 
SKHK Pengembangan Profesi & Penunjang
SKHK Pengembangan Profesi & PenunjangSKHK Pengembangan Profesi & Penunjang
SKHK Pengembangan Profesi & Penunjang
 
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJTata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
 
SKHK JF PPBJ - Ahli Muda
SKHK JF PPBJ  - Ahli MudaSKHK JF PPBJ  - Ahli Muda
SKHK JF PPBJ - Ahli Muda
 
SKHK JF PPBJ Ahli Pertama
SKHK JF PPBJ Ahli PertamaSKHK JF PPBJ Ahli Pertama
SKHK JF PPBJ Ahli Pertama
 
Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)
Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)
Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)
 
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
 
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 KotaSurat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
 
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
 
SOP/UPM/DJBM-141 PROSEDUR PENYELENGGARAAN JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DI...
SOP/UPM/DJBM-141 PROSEDUR PENYELENGGARAAN JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DI...SOP/UPM/DJBM-141 PROSEDUR PENYELENGGARAAN JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DI...
SOP/UPM/DJBM-141 PROSEDUR PENYELENGGARAAN JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DI...
 
SOP/UPM/DJBM-49 Prosedur Hibah BMN Berupa Bahan dan/atau Peralatan Konstruksi...
SOP/UPM/DJBM-49 Prosedur Hibah BMN Berupa Bahan dan/atau Peralatan Konstruksi...SOP/UPM/DJBM-49 Prosedur Hibah BMN Berupa Bahan dan/atau Peralatan Konstruksi...
SOP/UPM/DJBM-49 Prosedur Hibah BMN Berupa Bahan dan/atau Peralatan Konstruksi...
 
Lampiran I.A dari SE Nomor 10/SE/M/2018
Lampiran I.A dari SE Nomor 10/SE/M/2018Lampiran I.A dari SE Nomor 10/SE/M/2018
Lampiran I.A dari SE Nomor 10/SE/M/2018
 
SE Nomor 10/SE/M/2018
SE Nomor 10/SE/M/2018SE Nomor 10/SE/M/2018
SE Nomor 10/SE/M/2018
 
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
 
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
 

Recently uploaded

AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Mirza Sohirin
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
MuhamadIkbalThola1
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 

Recently uploaded (17)

AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 

Materi 9 pengadaan khusus - versi 4

  • 1. MODUL PELATIHAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (PBJP) TINGKAT DASAR MATERI 9: PENGADAAN KHUSUS Oleh: Dharma Nursani Inamawati Mastuti Dewi PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGADAAN BARANG/JASA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH JAKARTA TAHUN 2021
  • 2. i Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Materi 9: Pengadaan Khusus KATA PENGANTAR Segala Puji Bagi Tuhan Yang Maha Esa, berkat Ramat-Nya modul berjudul Materi 9: Pengadaan Khusus ini dapat diselesaikan. Terima kasih kami sampaikan atas masukan dan peran dari berbagai pihak melalui pembahasan yang intensif dengan para widyaiswara lingkup Pusat Pendidikan dan Pelatihan PBJ - LKPP. Penyusunan modul “Pengadaan Khusus” untuk Pelatihan PBJP Tingkat Dasar versi 4 berdasarkan pada Surat Tugas Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan PBJ Nomor 8116/Pusdiklat/04/2021 tanggal 22 April 2021 tentang Tim Penyusun Program Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4. Modul ini diharapkan dapat membantu para peserta pelatihan pengadaan barang/jasa tingkat dasar dalam memahami Pengadaan Khusus. Modul pelatihan ini juga dapat digunakan para peserta yang kelak menjadi Pejabat Pembuat Komitmen atau Kelompok Kerja Pemilihan ketika melaksanakan perencanaan/persiapan pengadaan barang/jasa pemerintah, khususnya dalam konteks pengadaan khusus. Isi Modul ini mengacu pada pengaturan pengadaan barang/jasa yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Modul ini disusun oleh Dharma Nursani dan Inamawati Mastuti Dewi. Kami sampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pimpinan LKPP dan semua pihak yang memberikan sumbangsih masukan konstruktifnya. Diharapkan modul ini dapat membantu para peserta pelatihan dalam memahami pengadaan khusus sehingga dalam pengelolaannya menjadi lebih profesional. Modul ini diharapkan menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pelatihan tersebut. Masukan dan saran perbaikan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk kesempurnaan penulisan modul ini. Demikian Modul ini dibuat semoga bermanfaat . Jakarta, Agustus 2021 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Hardi Afriansyah NIP. 196904212002121001
  • 3. ii Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Materi 9: Pengadaan Khusus DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................ii DAFTAR TABEL........................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................iv PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL....................................................................... v BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................................. 1 B. Deskripsi Singkat.............................................................................................. 2 C. Tujuan Pembelajaran ....................................................................................... 2 D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ................................................................ 3 BAB II PENGADAAN KHUSUS ............................................................................... 4 A. Uraian Materi.................................................................................................... 4 1. Pengadaan Barang/Jasa Dalam Rangka Penanganan Keadaan Darurat . 4 2. Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri.................................................... 9 3. Pengecualian ........................................................................................... 10 4. Penelitian................................................................................................. 25 5. Tender/Seleksi Internasional dan Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri..................................................................................................... 27 B. Latihan............................................................................................................ 29 C. Rangkuman.................................................................................................... 29 D. Evaluasi Materi Pokok.................................................................................... 30 E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut...................................................................... 31 BAB III PENUTUP .................................................................................................. 32 A. Kesimpulan..................................................................................................... 32 B. Implikasi ......................................................................................................... 32 C. Tindak Lanjut.................................................................................................. 32 KUNCI JAWABAN................................................................................................... 33 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 34 GLOSARIUM ........................................................................................................... 35
  • 4. iii Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Materi 9: Pengadaan Khusus DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Contoh Mekanisme Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Pada Pengadaan Barang/Jasa yang Dilaksanakan Sesuai Praktik Bisnis yang Mapan.......................23 Tabel 2.2 Contoh Pengadaan Barang/Jasa yang Telah Diatur dengan Ketentuan Tersendiri dalam Peraturan Perundang-Undangan..................................................24 Tabel 2.3. Batasan Tender/Seleksi Internasional.....................................................27
  • 5. iv Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Materi 9: Pengadaan Khusus DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Tahapan Penelitian ..............................................................................26
  • 6. v Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Materi 9: Pengadaan Khusus PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL A. Petunjuk Bagi Peserta Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal bagi peserta, maka modul ini digunakan dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1. Peserta membaca dan memahami dengan saksama uraian-uraian materi dalam modul ini. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta dapat bertanya pada Widyaiswara/Fasilitator/Narasumber yang mengampu kegiatan belajar. 2. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) yang ada dalam modul ini, untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi yang akan dibahas dalam kegiatan belajar. B. Petunjuk Bagi Widyaiswara/Fasilitator Dalam setiap kegiatan belajar Widyaiswara/Fasilitator harus: 1. Membaca dan memahami isi modul ini. 2. Menyusun bahan ajar dan skenario pembelajaran untuk mata pelatihan dalam modul ini. 3. Membantu peserta dalam merencanakan proses belajar. 4. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap materi dalam modul. 5. Membantu peserta dalam memahami konsep, praktik dan menjawab pertanyaan peserta mengenai proses belajar 6. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. 7. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
  • 7. Materi 9: Pengadaan Khusus | 1 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2018 dan Perubahannya yaitu Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021, disebutkan bahwa proses pengadaan barang/jasa pemerintah dimulai dari identifikasi kebutuhan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan. Proses itu secara umum terdiri dari empat tahap utama yaitu tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan pemilihan, dan pelaksanaan kontrak. Secara umum, proses/ketentuan pengadaan barang/jasa yang tercantum dalam Peraturan Presiden tersebut dapat diberlakukan untuk berbagai jenis barang/jasa pada berbagai lokasi dan situasi. Namun ternyata, ketentuan pengadaan barang/jasa tidak bisa disamaratakan untuk semua situasi dan kondisi lapangan. Ada pengadaan tertentu yang perlu ketentuan khusus antara lain pengadaan untuk penanganan darurat, pengadaan diluar negeri dan lain-lain. Ketentuan pengadaan dengan kondisi khusus tersebut tidak bisa disamakan dengan pengadaan pada kondisi normal. Pengadaan di luar negeri misalnya, tidak bisa disamakan dengan pengadaan di dalam wilayah Indonesia mengingat adanya karakteristik pasar yang berbeda antara Indonesia dengan negara lain. Perbedaan pengadaan khusus ini berbeda sebagian atau seluruhnya pada satu atau lebih tahapan proses pengadaan barang/jasa. Misalnya pada penanganan darurat, proses/ketentuan pada tahap perencanaan PBJ sama dengan pada kondisi normal. Namun proses/ketentuan pada tahap pelaksanaan pengadaan penanganan keadaan darurat dapat berbeda sebahagian dengan kondisi normal. Pelatihan mengenai pengadaan khusus ini mendapat tempat istimewa dalam himpunan materi/modul pelatihan PBJ, mengingat pentingnya penguasaan materi ini bagi pelaku pengadaan. Dalam penerapannya di lapangan kelak, sebagai pelaku, peserta diharapkan mampu menangani pengadaan yang khusus, sehingga memberi kemudahan dan kepastian bagi kinerja yang lebih baik.
  • 8. Materi 9: Pengadaan Khusus | 2 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 B. Deskripsi Singkat Modul Pelatihan ini memuat materi pelatihan tentang Pengadaan Khusus dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pengadaan Khusus terdiri dari 1) Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka Penanganan Keadaan Darurat, 2) Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri, 3) Pengadaan Barang/Jasa yang caranya dikecualikan, 4) Pelaksanaan Penelitian, dan 5) Tender/Seleksi Internasional dan penggunaan Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa. Istilah Pengadaan Khusus sebagaimana terdapat dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Perubahannya yaitu Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021, antara lain terdapat dalam Pasal: 1. Pasal 59: Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka Penanganan Keadaan Darurat. 2. Pasal 60: Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri. 3. Pasal 61: Pengadaan Barang/Jasa yang caranya dikecualikan (terdapat perubahan). 4. Pasal 62: Pelaksanaan Penelitian. 5. Pasal 63: Tender/Seleksi Internasional dan penggunaan Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa. C. Tujuan Pembelajaran 1. Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan mampu menjelaskan gambaran umum tentang Pengadaan Khusus dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 2. Indikator Keberhasilan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menjelaskan pengertian, tujuan dan landasan hukum pengadaan khusus yang meliputi: a. Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka Penanganan Keadaan Darurat; b. Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri; c. Pengadaan Barang/Jasa yang caranya dikecualikan; d. Pelaksanaan Penelitian;
  • 9. Materi 9: Pengadaan Khusus | 3 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 e. Tender/Seleksi Internasional dan penggunaan Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa. D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Materi pokok dan sub materi pokok yang dibahas dalam modul ini adalah: 1. Pengadaan Barang/Jasa dalam Rangka Penanganan Keadaan Darurat a. Pengertian b. Para pelaku yang terlibat dalam keadaan darurat c. Jenis Keadaan darurat d. Tahapan penanganan Keadaan Darurat Bencana e. Tata cara PBJP Keadaan Darurat melalui Penyedia f. Tata cara PBJP Keadaan Darurat melalui Swakelola g. Bentuk Pekerjaan Konstruksi Keadaan Darurat 2. Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri a. Tata cara Pengadaan Barang/Jasa di luar negeri b. Contoh Pengadaan Barang/Jasa di luar negeri 3. Pengecualian a. Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum (BLU)/ Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) b. Pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan berdasarkan tarif barang/jasa yang dipublikasikan secara luas kepada masyarakat c. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis yang sudah mapan d. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dengan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya 4. Penelitian a. Pengertian b. Pelaku Penelitian c. Metode pemilihan pelaksanaan Penelitian d. Tahapan kegiatan Penelitian 5. Tender/Seleksi Internasional dan Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri a. Tender/seleksi Internasional b. Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri
  • 10. Materi 9: Pengadaan Khusus | 4 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Indikator keberhasilan: Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan mampu menjelaskan PBJ dalam rangka penanganan kedaaan darurat, PBJ di luar negeri, Pengecualian, Penelitian, dan Tender/Seleksi internasional dan dana pinjaman luar negeri atau hibah luar negeri. BAB II PENGADAAN KHUSUS Pengadaan khusus adalah pengadaan yang dibedakan karena suatu keadaan tertentu yang tidak memungkinkan penerapan secara umum ketentuan Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pengadaan barang/jasa yang termasuk khusus meliputi: a. Pengadaan barang/jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat; b. Pengadaan barang/jasa di luar negeri; c. Pengecualian; d. Penelitian; e. Tender/seleksi internasional dan dana pinjaman luar negeri atau hibah luar negeri. A. Uraian Materi 1. Pengadaan Barang/Jasa Dalam Rangka Penanganan Keadaan Darurat Pengadaan Barang/Jasa dalam Penanganan Keadaan Darurat adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dalam masa status keadaan darurat yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi Badan yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana, sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Penanganan keadaan darurat dilakukan untuk keselamatan/ perlindungan masyarakat atau warga negara Indonesia yang berada di dalam negeri dan luar negeri yang pelaksanaannya tidak dapat ditunda dan harus dilakukan segera.
  • 11. Materi 9: Pengadaan Khusus | 5 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Para Pelaku yang terlibat dalam rangka penanganan keadaan darurat adalah: a. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) memiliki tugas: 1) Menetapkan identifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki/tersedia; 2) Memerintahkan PPK untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan Status Keadaan Darurat; dan 3) Mengalokasikan anggaran yang diperlukan untuk Pengadaan Barang/Jasa dalam penanganan keadaan darurat. b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memiliki tugas: 1) Melakukan identifikasi kebutuhan dan menganalisis ketersediaan sumber daya yang dimiliki/tersedia; 2) Melakukan penunjukan Penyedia dalam penanganan keadaan darurat; 3) Menerbitkan SPPBJ; 4) Apabila diperlukan, melakukan serah terima lokasi pekerjaan kepada Penyedia; 5) Menerbitkan SPMK/SPP; 6) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan; dan 7) Melakukan perikatan/perjanjian. c. Penyedia Barang/Jasa memiliki tugas: 1) Melaksanakan pekerjaan; dan 2) Melakukan serah terima hasil pekerjaan kepada PPK. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Perubahannya yaitu Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021, yang disebut sebagai Keadaan Darurat meliputi: a. Keadaan yang disebabkan oleh bencana alam, bencana non alam dan/atau bencana sosial setelah ditetapkan Status Keadaan Darurat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 1) Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain namun tidak terbatas berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
  • 12. Materi 9: Pengadaan Khusus | 6 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 2) Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain namun tidak terbatas berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit 3) Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan terror antara lain namun tidak terbatas berupa bantuan untuk korban konflik. b. Pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan pada suatu situasi dimana diperlukan operasi pencarian dan pertolongan lintas institusi yang bersifat segera, misalnya: kecelakaan pesawat yang jatuh/hilang di laut/hutan, dll. c. Kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu pelayanan publik. Pada suatu situasi dimana terdapat sarana/prasarana publik yang secara insidental atau mendadak mengalami kerusakan/gangguan sehingga pelayanan publik terganggu secara signifikan/terhenti dan harus segera dikembalikan fungsinya pada kondisi normal, misalnya: jembatan penghubung antar wilayah yang terputus akibat faktor masa manfaat, kondisi alam atau mengalami efek ikutan dari wilayah yang terkena bencana. d. Bencana alam, bencana non alam, bencana sosial, perkembangan situasi politik dan keamanan diluar negeri yang memiliki dampak langsung terhadap keselamatan dan ketertiban warga negara Indonesia di luar negeri, misalnya: evakuasi WNI dari negara yang sedang mengalami peperangan. e. Pemberian bantuan kemanusiaan kepada negara lain yang terkena bencana, misalnya: bantuan kemanusiaan berupa barang dan/atau tenaga medis terhadap pengungsi di Negara XYZ akibat bencana alam. Prosedur Pengadaan Barang/Jasa dalam penanganan keadaan darurat berlaku pada keadaan darurat berdasarkan penetapan Status Keadaan Darurat yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang dan/atau keadaan tertentu.

  • 13. Materi 9: Pengadaan Khusus | 7 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Keadaan tertentu merupakan suatu keadaan dimana status keadaan darurat bencana belum ditetapkan atau status keadaan darurat bencana telah berakhir dan/atau tidak diperpanjang, namun diperlukan atau masih diperlukan tindakan guna mengurangi risiko bencana dan dampak yang lebih luas. 
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dalam Keadaan Tertentu. Rangkaian kegiatan penanganan keadaan darurat bencana alam, bencana non alam, dan/atau bencana sosial meliputi: a. Siaga darurat Siaga darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Contoh: Sewa/kontrak rumah/ruangan untuk pos komando siaga darurat bencana. b. Tanggap darurat Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana. Contoh: Makanan siap saji (nasi bungkus, roti, makanan kemasan kaleng, dan sejenisnya). c. Transisi darurat ke pemulihan Transisi sampai Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi. Contoh: Tempat hunian masyarakat bagi rumah yang hancur/hilang/hanyut/rusak melalui pembangunan hunian sementara atau hunian tetap.
  • 14. Materi 9: Pengadaan Khusus | 8 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Tata cara Pengadaan Barang/Jasa Keadaan Darurat melalui penyedia dilakukan dalam beberapa tahapan, baik yang sama dengan kondisi normal maupun yang berbeda sebagai berikut: a. Perencanaan pengadaan Perencanaan PBJ darurat sama dengan pengadaan kondisi normal meliputi identifikasi kebutuhan, analisis ketersediaan sumber daya dan penetapan cara pengadaan. b. Pelaksanaan pengadaan Pelaksanaan pengadaan berbeda dengan pengadaan pada kondisi normal sebagai berikut: 1) Penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), untuk pengadaan barang dapat digantikan dengan surat pesanan. 2) Pemeriksaan bersama dan rapat persiapan; Pemeriksaan bersama dilakukan oleh PPK di bantu oleh tim pendukung/pengelola kontrak dengan penyedia barang/jasa; 3) Serah terima lapangan; 4) Penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/Surat Perintah Pengiriman (SPP); 5) Pelaksanaan pekerjaan; 6) Perhitungan hasil pekerjaan; dan 7) Serah terima hasil pekerjaan c. Penyelesaian pembayaran meliputi Kontrak, Pembayaran dan post audit. Sebagai catatan, jenis Kontrak yang digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalam penanganan keadaan darurat disebut sebagai Kontrak Biaya Plus Imbalan. Dalam kontrak semacam ini nilai kontrak dihitung berdasarkan biaya aktual ditambah imbalan dengan persentase tetap atas biaya aktual atau imbalan dengan jumlah tetap. (Lihat pasal 27 Perpres 12/2021 ayat 1e dan 2e). Tata cara Pengadaan Barang/Jasa Keadaan Darurat melalui swakelola sebagai berikut: a. Mengoordinasikan pihak lain yang akan terlibat dalam penanganan
  • 15. Materi 9: Pengadaan Khusus | 9 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 darurat; b. Pemeriksaan bersama dan rapat persiapan; c. Pelaksanaan pekerjaan; dan d. Serah terima hasil pekerjaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan bersama dapat ditetapkan bentuk pekerjaan konstruksi untuk penanganan keadaan darurat yaitu: a. Konstruksi darurat Pada prinsipnya penanganan keadaan darurat menggunakan konstruksi darurat, hal ini dikarenakan sifat pekerjaan harus segera dilaksanakan dan diselesaikan dengan segera karena menyangkut keamanan dan keselamatan masyarakat, menghindari kerugian negara/masyarakat yang lebih besar, dan/atau terhentinya kegiatan pelayanan publik. Contohnya: Pembangunan MCK darurat, membuat tanggul dan pengarah arus dari bronjong, hunian sementara (barak), atau pasar darurat. b. Konstruksi permanen Penggunaan konstruksi permanen diperbolehkan jika penyerahan pekerjaan diperkirakan masih dalam kurun waktu keadaan darurat atau penanganan keadaan darurat hanya dapat diatasi dengan konstruksi permanen untuk menghindari kerugian negara/masyarakat yang lebih besar dan penyelesaian pekerjaan dapat melewati masa keadaan darurat. Contoh: Bangunan yang sifatnya permanen dalam Penanggulangan Darurat pada prasarana sumber daya air yang rusak terkait langsung dampak bencana. 2. Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri Kegiatan memperoleh barang/jasa merupakan aktivitas setiap tahun yang dilakukan oleh setiap kementerian/lembaga/perangkat daerah. Kegiatan tersebut ada yang dilakukan di dalam negeri dan ada juga yang dilakukan di luar negeri antara lain perwakilan diplomatik dan konsuler Republik Indonesia serta kantor perwakilan Indonesia pada Organisasi Internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional lainnya.
  • 16. Materi 9: Pengadaan Khusus | 10 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Dasar hukum untuk pengadaan barang/jasa di luar negeri mengikuti ketentuan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Perubahannya yaitu Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021. Dalam hal tidak dapat dilaksanakan maka cara pengadaan dapat menyesuaikan dengan ketentuan pengadaan barang/jasa negara setempat. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengadaan barang/jasa di luar negeri diatur oleh Menteri Luar Negeri setelah berkonsultasi dengan LKPP. Berikut ini contoh kondisi pasar dibeberapa negara antara lain: a. Pengadaan peralatan kantor di Kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Indonesia di Jeddah Arab Saudi, kondisi pasar yang ada di Arab Saudi tidak mengenal tender/seleksi sehingga tidak terbiasa mengisi dokumen kualifikasi dan dokumen penawaran. Pelaku usaha hanya menunggu pembeli. Kondisi demikian tidak tepat dilakukan dengan tender/seleksi, pilihan yang paling tepat adalah dengan penunjukan langsung. Kondisi pasar di Arab Saudi pasti berbeda dengan negara lain seperti di Belanda maupun di Jepang, sehingga perlu penyesuaian di setiap negara. b. Pencetakan surat suara untuk pemilihan umum presiden untuk warga negara Indonesia di Taiwan yang dilakukan oleh Kantor Dagang Indonesia di Taiwan senilai Rp. 2 milyar dilakukan melalui Tender dengan mengundang minimal 3 pelaku usaha jasa percetakan. 3. Pengecualian Pengadaan Barang/Jasa yang dikecualikan adalah Pengadaan Barang/Jasa yang ketentuannya dikecualikan baik sebagian atau seluruhnya dari ketentuan yang diatur dalam Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2018 beserta Perubahannya. Tahapan proses Pengadaan Barang/Jasa dilakukan melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, persiapan, pemilihan dan pelaksanaan kontrak. Pengadaan yang dikecualikan dapat mengikuti sebagian atau seluruh tahapan tersebut. Misalnya, untuk Pengadaan barang/Jasa pada Badan Layanan Umum/Daerah (BLU/D) sebagian tahapan PBJP dikecualikan yaitu pada proses pemilihannya, yang mana dapat ditetapkan oleh pimpinan BLU/D.
  • 17. Materi 9: Pengadaan Khusus | 11 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Sedangkan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang ketentuannya diatur dalam aturan perundang-undangan lainnya, dikecualikan seluruhnya. Pengadaan Barang/Jasa yang dikecualikan meliputi: a. Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum (BLU)/ Badan Layanan Umum Daerah (BLUD); b. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan berdasarkan tarif barang/jasa yang dipublikasikan secara luas kepada masyarakat; c. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis yang sudah mapan; dan/atau d. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dengan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. a. Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum (BLU)/ Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) BLU/D adalah badan layanan umum/daerah di lingkungan Pemerintah Pusat atau Badan Layanan Umum di lingkungan Pemerintah Daerah yang diatur secara umum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan secara teknis pengaturannya ditetapkan di beberapa Peraturan Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri serta Peraturan Daerah. Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/ BLUD adalah kegiatan pengadaan barang/jasa oleh BLU/ BLUD dengan ketentuan: 1) Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/ BLUD diatur tersendiri dengan peraturan pimpinan BLU/ BLUD. 2) Pengaturan Pengadaan Barang/Jasa dalam peraturan pimpinan BLU/ BLUD meliputi perencanaan pengadaan, persiapan pengadaan, persiapan pemilihan, pelaksanaan pemilihan, dan pelaksanaan kontrak. 3) BLU/ BLUD mengumumkan rencana Pengadaan Barang/Jasa kedalam aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP). 4) BLU menyampaikan data Kontrak dalam aplikasi SPSE. 5) Dalam hal BLU/ BLUD belum menetapkan peraturan pimpinan BLU,
  • 18. Materi 9: Pengadaan Khusus | 12 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU berpedoman pada peraturan perundang-undangan dibidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. b. Pengadaan Barang/Jasa yang Dilaksanakan Berdasarkan Tarif Barang/Jasa yang Dipublikasikan Secara Luas Kepada Masyarakat Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan berdasarkan tarif barang/jasa yang dipublikasikan secara luas kepada masyarakat adalah pengadaan barang/jasa yang telah memiliki harga satuan barang/jasa, pungutan, atau bea yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Daftar Barang/jasa yang dilaksanakan sesuai dengan tarif barang/jasa yang dipublikasikan secara luas kepada masyarakat antara lain: 1) Listrik; 2) Telepon/komunikasi; 3) Air bersih; 4) Bahan Bakar Gas; atau 5) Bahan Bakar Minyak. Ketentuan Pengadaan barang/jasa berdasarkan Tarif: 1) Pada tahapan perencanaan pengadaan, PA/KPA menyusun perkiraan biaya/RAB berdasarkan perkiraan jumlah kebutuhan dan tarif barang/jasa. 2) Pada tahapan persiapan pengadaan, PPK menetapkan mekanisme pembayaran melalui pembayaran secara berlangganan/periodik atau pembayaran secara total penggunaan. 3) Tahapan pembelian dan pelaksanaan kontrak, dilakukan oleh PPK dengan pembelian secara langsung kepada Penyedia, serah terima pekerjaan dan pembayaran dalam pelaksanaan kontrak dilakukan sesuai dengan mekanisme pasar/yang ditetapkan oleh Penyedia. c. Pengadaan Barang/Jasa yang Dilaksanakan Sesuai dengan Praktik Bisnis yang Sudah Mapan Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis yang sudah mapan adalah pengadaan barang/jasa yang pelaksanaan
  • 19. Materi 9: Pengadaan Khusus | 13 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 praktik transaksinya berlaku secara umum dan terbuka sesuai dengan kondisi pasar yang telah memiliki mekanisme transaksi tersendiri. Barang/Jasa yang pengadaannya dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis yang sudah mapan: 1) Pengadaan barang/jasa yang pelaksanaan transaksi dan usahanya telah berlaku secara umum dalam persaingan usaha yang sehat, terbuka dan Pemerintah telah menetapkan standar pengeluaran untuk barang/jasa tersebut atau harga sudah terpublikasi secara resmi, misalnya: a) Jasa akomodasi hotel. b) Jasa tiket transportasi. c) Langganan koran/majalah. Tahapan Pengadaan Barang/Jasa untuk barang/jasa seperti ini ada yang sama dengan kondisi umum dan ada pula yang berbeda sebagai berikut: a) Tahapan Perencanaan: Perencanaan pengadaan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pada tahap perencanaan pengadaan, PA/KPA menyusun perkiraan biaya (RAB) berdasarkan perkiraan volume dan tarif barang/jasa. Perkiraan volume diidentifikasi berdasarkan realisasi volume pada tahun-tahun sebelumnya dan proyeksi/perkiraan peningkatan kebutuhan pada tahun selanjutnya. b) Tahapan Persiapan Pengadaan: PPK menetapkan mekanisme pembayaran melalui pembayaran secara berlangganan/periodik atau pembayaran secara total penggunaan. Dalam hal mekanisme pembayaran melalui pembayaran secara berlangganan/periodik, PPK tidak perlu menyusun rancangan kontrak. Dalam hal mekanisme pembayaran secara total penggunaan, PPK dapat menyusun rancangan kontrak. Penetapan mekanisme pembayaran dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dengan memperhatikan pagu anggaran.
  • 20. Materi 9: Pengadaan Khusus | 14 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 c) Tahapan Pemilihan : Pemilihan penyedia dilakukan melalui metode pemilihan lainnya, yaitu pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya, yang sekurang-kurangnya melalui tahap sebagai berikut:  spesifikasi teknis/kriteria teknis dan RAB, Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan mengidentifikasi Pelaku Usaha yang dianggap mampu.  Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan melakukan pembelian/ sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya kepada Pelaku Usaha yang dianggap mampu, atau mengundang 1 (satu) Pelaku Usaha yang dianggap mampu untuk menyampaikan penawaran.  Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dapat melakukan negosiasi teknis dan harga kepada calon Penyedia. Batas-batas nilai pengadaan yang disiapkan oleh Pejabat Pengadaan dan Pokja Pemilihan sesuai dengan yang diatur dalam tahapan persiapan sebagaimana diatur dalam Perpres 16 Tahun 2018 dan perubahannya. d) Tahapan Pembelian dan Pelaksanaan Kontrak: Proses pembelian barang/jasa dilakukan oleh PPK dengan pembelian secara langsung kepada Penyedia. Serah terima pekerjaan dan pembayaran dalam pelaksanaan kontrak dilakukan sesuai dengan mekanisme pasar/yang ditetapkan penyedia. Bentuk kontrak dapat berupa bukti pembayaran/kuitansi/surat perjanjian kerja/surat perjanjian. Pembayaran pelaksanaan kontrak sesuai dengan mekanisme pembayaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 2) Barang/jasa yang jumlah permintaan atas barang/jasa lebih besar daripada jumlah penawaran (excess demand) dan/atau memiliki mekanisme pasar tersendiri, misalnya: a) Keikutsertaan seminar/pelatihan/pendidikan.
  • 21. Materi 9: Pengadaan Khusus | 15 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 b) Jurnal/publikasi ilmiah/ penelitian/laporan riset. c) Kapal bekas. d) Pesawat bekas. e) Jasa sewa gedung/gudang. Sekurang-kurangnya dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: a) Tahapan Perencanaan: Perencanaan pengadaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. b) Tahapan Persiapan Pengadaan: (1) PPK menyusun spesifikasi/kriteria teknis; (2) PPK menyusun RAB dengan memperhatikan pagu anggaran; dan (3) PPK dapat menyusun rancangan kontrak. Dalam melaksanakan persiapan pengadaan, PPK dapat dibantu Tim Teknis/Tim Ahli atau Tenaga Ahli. RAB, spesifikasi/kriteria teknis, serta rancangan kontrak (bila ada) selanjutnya disampaikan kepada Pejabat Pengadaan/UKPBJ. c) Tahapan Persiapan dan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia (1) Pejabat Pengadaan dan Pokja Pemilihan melaksanakan pemilihan penyedia dengan nilai sesuai dengan batas-batas yang diatur dalam Perpres 16 Tahun 2018 dan perubahannya. (2) Pelaksanaan pemilihan penyedia dilaksanakan dengan mengikuti lelang atau metode pemilihan lainnya, dengan ketentuan: (a) Mengikuti lelang yang diselenggarakan oleh Penyedia atau penyelenggara lelang sesuai mekanisme dan persyaratan yang ditetapkan oleh Penyedia atau penyelenggara lelang. (b) Metode pemilihan lainnya melalui pembelian/sewa/ pemesanan/langganan/cara lainnya dilakukan dengan cara
  • 22. Materi 9: Pengadaan Khusus | 16 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 menyampaikan penawaran kepada Penyedia. (3) Dalam melakukan persiapan dan pelaksanaan pemilihan, Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dapat dibantu oleh Tim Teknis. (4) Persiapan dan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia dengan mengikuti lelang yang diselenggarakan oleh Penyedia atau penyelenggara lelang dilakukan sekurang-kurangnya melalui tahap sebagai berikut: (a) Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dan Tim Teknis mengidentifikasi barang/jasa yang sesuai dengan spesifikasi/kriteria teknis; (b) Tim teknis memeriksa kesesuaian teknis dan memberikan rekomendasi harga barang/jasa; dan (c) Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan menyampaikan penawaran sesuai dengan mekanisme dan persyaratan yang ditetapkan oleh Penyedia atau penyelenggara lelang. (5) Persiapan dan Pelaksanaan Pemilihan penyedia dengan pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya dilakukan sekurang-kurangnya melalui tahap sebagai berikut: (a) Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan mengidentifikasi barang/jasa sesuai dengan spesifikasi/kriteria teknis dan RAB; (b) Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dapat melakukan pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya kepada Pelaku Usaha, atau mengundang 1 (satu) Pelaku Usaha untuk menyampaikan penawaran; dan (c) Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dapat melakukan negosiasi teknis dan harga kepada calon Penyedia. d) Tahapan Pelaksanaan Kontrak (1) Pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya atas barang/jasa dibayarkan kepada Penyedia berdasarkan hasil negosiasi atau hasil lelang; atau (2) Pembayaran kepada Penyedia berdasarkan surat perjanjian
  • 23. Materi 9: Pengadaan Khusus | 17 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 kerja/surat perjanjian berdasarkan hasil negosiasi atau hasil lelang. 3) Pengadaan Jasa profesi tertentu yang standar remunerasi/imbalan jasa/honorarium, layanan keahlian, praktik pemasaran, dan kode etik telah ditetapkan oleh perkumpulan profesinya: a) Jasa Arbiter. b) Jasa Pengacara/Penasihat Hukum. c) Jasa Tenaga Kesehatan. d) Jasa PPAT/Notaris. e) Jasa Auditor. f) Jasa Penerjemah. g) Jasa Penilai. Sekurang-kurangnya dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: a) Tahapan Perencanaan: (1) Perencanaan pengadaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (2) Penyusunan RAB dengan memperhatikan standar remunerasi yang diterbitkan oleh Asosiasi Jasa Profesi. b) Tahapan Persiapan Pengadaan: (1) PPK menyusun KAK pekerjaan; (2) PPK menyusun RAB dengan memperhatikan Pagu Anggaran dan standar remunerasi yang diterbitkan oleh Asosiasi Jasa Profesi; dan (3) PPK menyusun rancangan kontrak. RAB, KAK Pekerjaan, dan rancangan kontrak selanjutnya disampaikan kepada Pejabat Pengadaan/UKPBJ. c) Tahapan Persiapan dan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia: (1) Pelaksanaan pemilihan penyedia dilakukan melalui kompetisi atau metode pemilihan lainnya, yaitu pembelian/sewa/
  • 24. Materi 9: Pengadaan Khusus | 18 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 pemesanan/langganan/cara lainnya. (2) Pemilihan penyedia melalui kompetisi dilaksanakan untuk Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai pagu anggaran paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). (3) Pemilihan penyedia untuk Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai pagu anggaran paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dapat dilaksanakan melalui pembelian/sewa/ pemesanan/langganan/cara lainnya dalam hal portfolio/ reputasi/hak ekslusif yang disediakan/dimiliki jasa profesi yang dibutuhkan hanya dapat disediakan oleh 1 (satu) Pelaku Usaha. (4) Pemilihan penyedia melalui pembelian/sewa/pemesanan/ langganan/cara lainnya dilaksanakan untuk Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai pagu anggaran paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). (5) Pokja Pemilihan melakukan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia untuk:  Pemilihan penyedia yang dilaksanakan melalui kompetisi; atau  Pemilihan penyedia yang dilaksanakan melalui pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya dengan nilai pagu anggaran paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). (6) Pejabat Pengadaan melaksanakan pemilihan Penyedia untuk Pengadaan Barang/Jasa melalui pembelian/sewa/ pemesanan/langganan/cara lainnya dengan nilai pagu anggaran paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). (7) Dalam melakukan persiapan dan pelaksanaan pemilihan, Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dapat dibantu oleh Tim Teknis. (8) Tim Teknis membantu Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dalam menyusun kriteria teknis dan perkiraan harga pasar barang/jasa.
  • 25. Materi 9: Pengadaan Khusus | 19 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 (9) Persiapan dan pelaksanaan pemilihan melalui kompetisi dilakukan sekurang-kurangnya melalui tahapan sebagai berikut:  Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis melaksanakan survei pasar ketersediaan jasa profesi sesuai kriteria yang ditetapkan;  Pokja Pemilihan mengumumkan pengadaan jasa profesi dan/atau mengundang peserta untuk menyampaikan penawaran harga;  Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis melakukan evaluasi penawaran harga;  Pokja Pemilihan menetapkan peserta terpilih berdasarkan nilai penawaran harga terendah.  dalam hal terdapat beberapa penawaran harga terendah yang sama, Pokja Pemilihan mengundang peserta untuk menyampaikan paparan/wawancara;  Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis melakukan penilaian atas hasil paparan/wawancara;  peserta dengan nilai tertinggi ditetapkan sebagai peserta terpilih; dan  Pokja Pemilihan dapat melakukan negosiasi teknis dan harga kepada peserta terpilih. (10) Persiapan dan Pemilihan penyedia melalui pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya dilakukan sekurang-kurangnya melalui tahap sebagai berikut:  Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis mengidentifikasi Pelaku Usaha yang dianggap mampu;  Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan mengundang 1 (satu) Pelaku Usaha yang dianggap mampu untuk menyampaikan penawaran harga;  Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dapat mengundang peserta untuk menyampaikan paparan/wawancara;  Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis melakukan penilaian atas penawaran harga dan/atau hasil
  • 26. Materi 9: Pengadaan Khusus | 20 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 wawancara; dan  Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan melakukan negosiasi harga kepada calon Penyedia. d) Tahapan Pelaksanaan Kontrak Pembayaran kepada Penyedia berdasarkan surat perjanjian kerja/surat perjanjian. 4) Pengadaan Barang/Jasa yang merupakan karya seni dan budaya dan/atau industri kreatif: a) pembuatan/sewa/pembelian film. b) pembuatan/sewa/pembelian iklan layanan masyarakat. c) jasa pekerja seni dan budaya. d) pembuatan/sewa/pembelian barang/karya seni dan budaya. Mekanismenya sebagai berikut: a) Tahapan Perencanaan: Perencanaan pengadaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. b) Tahapan Persiapan Pengadaan: (1) PPK menyusun spesifikasi/kriteria teknis/KAK; (2) PPK menyusun RAB dengan memperhatikan pagu anggaran; (3) PPK dapat menyusun rancangan kontrak; dan (4) PPK menyusun perkiraan harga pasar barang/jasa. Dalam melaksanakan persiapan pengadaan, PPK dapat dibantu Tim Teknis/Tim Ahli atau Tenaga Ahli. RAB, spesifikasi/kriteria teknis, serta rancangan kontrak (bila ada) selanjutnya disampaikan kepada Pejabat Pengadaan/UKPBJ. c) Tahapan Persiapan dan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia (1) Pemilihan dilaksanakan melalui kompetisi atau metode pemilihan lainnya, yaitu pembelian/sewa/pemesanan/
  • 27. Materi 9: Pengadaan Khusus | 21 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 langganan/cara lainnya. (2) Pemilihan penyedia melalui kompetisi dilaksanakan untuk Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai pagu anggaran paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). (3) Pemilihan penyedia untuk Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai pagu anggaran paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dapat dilaksanakan melalui pembelian/sewa/pemesanan/ langganan/cara lainnya dalam hal barang/jasa yang dibutuhkan memiliki karakteristik/spesifikasi khusus/tertentu yang hanya dapat disediakan oleh 1 (satu) Pelaku Usaha. (4) Pemilihan penyedia melalui pembelian/sewa/pemesanan/ langganan/cara lainnya dilaksanakan untuk Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai pagu anggaran paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). (5) Pemilihan penyedia melalui pembelian/sewa/pemesanan/ langganan/cara lainnya dilakukan melalui negosiasi. (6) Pelaksanaan pemilihan oleh Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan dan dibantu Tim Juri/Tim Teknis. (7) Pokja Pemilihan melakukan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia untuk:  Pemilihan penyedia yang dilaksanakan melalui Kompetisi; atau  Pemilihan penyedia yang dilaksanakan melalui pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya dengan nilai pagu anggaran paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). (8) Pejabat Pengadaan melakukan persiapan pemilihan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia yang dilaksanakan melalui pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya dengan nilai pagu anggaran paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). (9) Tim Juri/Tim Teknis memiliki tugas:  Membantu Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan melakukan
  • 28. Materi 9: Pengadaan Khusus | 22 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 evaluasi proposal peserta pemilihan; dan  melakukan penilaian paparan/wawancara peserta pemilihan; (10) Persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia melalui kompetisi dilakukan sekurang-kurangnya melalui tahap sebagai berikut:  Berdasarkan spesifikasi teknis/kriteria teknis/KAK dan RAB, Pokja Pemilihan mengidentifikasi paling sedikit 2 (dua) pelaku usaha yang dianggap mampu;  Pokja Pemilihan mengumumkan Pengadaan Barang/Jasa dan mengundang pelaku usaha yang dianggap mampu untuk menyampaikan proposal;  Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis/Tim Juri melakukan evaluasi proposal berbasis kualitas;  Pokja Pemilihan dapat mengundang peserta untuk menyampaikan paparan/wawancara;  Pokja Pemilihan dibantu Tim Teknis/Tim Juri melakukan penilaian atas proposal dan hasil paparan/wawancara;  peserta dengan nilai tertinggi ditetapkan sebagai peserta terpilih; dan  Pokja Pemilihan dapat melakukan negosiasi teknis dan harga kepada peserta terpilih. (11) Persiapan dan Pemilihan penyedia melalui pembelian/sewa/pemesanan/langganan/cara lainnya dilakukan sekurang-kurangnya melalui tahap sebagai berikut:  Berdasarkan spesifikasi teknis/kriteria teknis/KAK dan RAB, Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan mengidentifikasi pelaku usaha yang dianggap mampu;  Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan mengundang 1 (satu) pelaku usaha yang dianggap mampu untuk menyampaikan proposal;  Tim Juri/Tim Teknis membantu penilaian atas proposal;  Tim Juri/Tim Teknis menyampaikan hasil penilaian proposal
  • 29. Materi 9: Pengadaan Khusus | 23 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 kepada Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan; dan  Dalam hal hasil penilaian proposal memenuhi kriteria teknis, Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan melakukan negosiasi harga. d) Tahapan Pelaksanaan Kontrak Pelaksanaan kontrak dilaksanakan dengan pembayaran kepada Penyedia berdasarkan SPK/Surat Perjanjian. Tabel 1.1 Contoh Mekanisme Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Pada Pengadaan Barang/Jasa yang Dilaksanakan Sesuai Praktik Bisnis yang Mapan No. Barang/Jasa Kompetisi Metode Pemilihan yang Lain Mengikuti lelang 1. Jasa Akomodasi Hotel   - 2. Jasa Tiket Transportasi -  - 3. Langganan Koran/Majalah -  - 4. Keikutsertaan Seminar/Pelatihan/Pendidikan -  - 5. Jurnal/Publikasi Ilmiah/Penelitian/ Laporan Riset -  - 6. Kapal Bekas - -  7. Pesawat Bekas - -  8. Jasa Sewa Gedung/Gudang  - - 9. Jasa Arbiter -  - 10. Jasa Pengacara/Penasihat Hukum.   - 11 Jasa Tenaga Kesehatan -  - 12 Jasa PPAT/Notaris   - 13 Jasa Auditor   - 14 Jasa Penerjemah/Interpreter   - 15 Jasa Penilai   - 16 Pembuatan/Sewa Film   - 17 Pembelian Film - -  18 Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat  - - 19 Jasa Pekerja Seni Dan Budaya -  - 20 Pembuatan/Sewa Barang/Karya Seni Dan Budaya  - - 21 Pembelian Barang/Karya Seni Dan Budaya - - 
  • 30. Materi 9: Pengadaan Khusus | 24 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 d. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dengan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan lainnya adalah Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dengan ketentuan tersendiri dalam peraturan perundang-undangan dalam lingkup perencanaan pengadaan, persiapan pengadaan dan pemilihan penyedia. Tabel 2.2 Beberapa Contoh Barang/Jasa yang pengadaannya Telah Diatur dengan Ketentuan Tersendiri dalam Peraturan Perundang-Undangan No Barang/Jasa Peraturan Perundang- Undangan Keterangan 1 Pengadaan Pita Cukai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2007 Pengadaan Pita Cukai dilaksanakan oleh badan usaha milik negara dan/atau badan atau lembaga yang ditunjuk oleh Menteri dengan syarat-syarat yang ditetapkan. 2 Pencetakan Mata Uang Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang Pencetakan Mata Uang dilakukan dengan menunjuk badan usaha milik negara sebagai pelaksana Pencetakan Rupiah. 3 Percepatan Infrastruktur Prioritas Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014 dan Perubahannya tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas. Penanggung Jawab Program melaksanakan pengadaan tanah sesuai rencana aksi Penyediaan Infrastruktur Prioritas. 4 Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian umum Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perkeretaapian Pengadaan Badan Usaha penyelenggara prasarana Perkeretaapian umum dilakukan melalui: a. tender; b. penunjukan langsung; atau c. penugasan. 5 Pengadaan Pembaruan Sistem Administrasi Perpajakan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pembaruan Sistem Administrasi Perpajakan Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah kecuali diatur khusus.
  • 31. Materi 9: Pengadaan Khusus | 25 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 4. Penelitian Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dan menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi. Kegiatan penelitian bertujuan untuk memperoleh inovasi dan invensi teknologi. Inovasi merupakan kegiatan untuk menambah manfaat dari teknologi yang sudah ada contoh pengembangan ekstrak daun sirsak untuk obat kanker sedangkan invensi adalah kegiatan untuk menemukan sesuatu teknologi yang baru dan belum ada sebelumnya contoh penemuan bola lampu (lampu pijar). Penelitian dilakukan oleh: a. PA/KPA pada Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagai penyelenggara penelitian; dan (kewenangan menambahkan ke pelaku pengadaan atau tidak) b. Pelaksana penelitian terdiri dari: 1) Individu atau kelompok individu meliputi Aparatur Sipil Negara dan Non Aparatur Sipil Negara, misalnya: penelitian yang dilakukan para ahli penyakit kanker; 2) Kementerian/lembaga/perangkat daerah contoh Balitbangkes Kemenkes, LIPI, BPPT, BATAN, LAPAN, Badan Penelitian Pertanian Daerah; 3) Perguruan Tinggi, misalnya: UI, IPB, Universitas Pelita Harapan, Universitas Trisakti; 4) Organisasi kemasyarakatan, misalnya: Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI); 5) Badan Usaha, misalnya: Divisi Litbang PT. Dirgantara Indonesia, Divisi Penelitian PT. Uniliver Indonesia. Metode pemilihan pelaksana penelitian yaitu: a. Kompetisi yang dilaksanakan melalui seleksi proposal penelitian oleh tim ahli di bidangnya yang dibentuk Kemristekdikti. Contohnya
  • 32. Materi 9: Pengadaan Khusus | 26 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 penelitian yang telah dimuat di Rencana Strategis Penelitian K/L/D. b. Penugasan ditetapkan oleh penyelenggara penelitian untuk penelitian yang bersifat khusus. Contohnya penelitian aktual strategis dalam rangka pengambilan/penyusunan kebijakan. Dalam melaksanakan penelitian dapat menggunakan anggaran dan/atau fasilitas yang berasal dari 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu) penyelenggara dan kontrak penelitian dapat dilakukan selama 1 (satu) tahun anggaran atau melebihi 1 (satu ) tahun anggaran. Pembayaran berdasarkan produk keluaran, dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus sesuai kontrak penelitian. Tahapan kegiatan penelitian terdiri dari: a. Pengusulan baik untuk proposal baru maupun lanjutan. b. Seleksi proposal yang meliputi evaluasi dokumen proposal baru dan lanjutan, pemaparan dan pembahasan proposal, kunjungan lapangan dan penetapan penugasan. c. Penugasan meliputi kontrak penugasan, pelaksanaan penugasan (pengisian catatan harian, laporan kemajuan, penggunaan anggaran, monev internal dan eksternal. d. Pelaporan meliputi laporan tahunan/akhir, laporan penggunaan anggaran, seminar hasil, laporan luaran. Tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2.1 Tahapan Penelitian
  • 33. Materi 9: Pengadaan Khusus | 27 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Ketentuan lebih lanjut mengenai penelitian diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi. 5. Tender/Seleksi Internasional dan Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri a. Tender/seleksi Internasional Ruang Lingkup PBJP Internasional adalah sebagai berikut: 1) Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Internasional di lingkungan Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD); dan 2) Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Internasional di lingkungan Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah yang sumber pendanaannya baik sebagian atau seluruhnya melalui Pinjaman Luar Negeri/ Hibah Luar Negeri. Metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Internasional terdiri dari namun tidak terbatas pada: 1) Tender; 2) Seleksi; atau 3) Penunjukan Langsung. Tender/ Seleksi Internasional adalah pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan peserta pemilihan dapat berasal dari pelaku usaha nasional dan pelaku usaha asing. Batasan nilai paket pada Tender/Seleksi Internasional ditetapkan sesuai dengan jenis pekerjaan (lihat tabel 3). Tabel 3.3. Batasan Tender/Seleksi Internasional No Jenis Pekerjaan Nilai Paket (Rp) 1 Pekerjaan Konstruksi > 1 triliun 2 Barang/Jasa Lainnya > 50 miliar 3 Jasa Konsultansi > 25 miliar 4 Lembaga Penjamin Kredit Ekspor atau Kreditor Swasta Asing.
  • 34. Materi 9: Pengadaan Khusus | 28 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 Tender/ Seleksi Internasional dilaksanakan untuk nilai kurang dari batasan diatas (nomor 1,2,3) dalam hal tidak ada Pelaku Usaha dalam negeri yang mampu dan memenuhi persyaratan. Perusahaan asing yang mengikuti Tender/Seleksi Internasional harus memenuhi beberapa syarat antara lain: 1) Kerja sama usaha dengan perusahaan nasional dalam bentuk konsorsium, subkontrak atau bentuk kerja sama lainnya dalam pembuatan suku cadang dan pelaksanaan pelayanan purna jual. 2) Diumumkan dalam situs web Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah dan situs web komunitas internasional (contohnya www.dgmarket.com). 3) Dokumen Pemilihan melalui Tender/Seleksi Internasional sekurang- kurangnya ditulis dalam 2 (dua) bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dalam hal terjadi penafsiran arti yang berbeda terhadap Dokumen Pemilihan dokumen yang berbahasa Indonesia dijadikan acuan 4) Pembayaran kontrak melalui Tender/Seleksi Internasional dapat menggunakan mata uang Rupiah dan/atau sesuai dengan peraturan perundang-undangan. b. Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri Pinjaman Luar Negeri adalah setiap pembiayaan melalui utang yang diperoleh Pemerintah dari Pemberi Pinjaman Luar Negeri yang diikat oleh suatu perjanjian pinjaman dan tidak berbentuk surat berharga negara, yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu (PP Nomor 10 Tahun 2011). Hibah Pemerintah, yang selanjutnya disebut Hibah, adalah setiap penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang dirupiahkan, rupiah, barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari Pemberi Hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri (PP Nomor 10 Tahun 2011). Pengadaan Barang/Jasa untuk kegiatan yang pendanaannya bersumber dari pinjaman luar negeri atau hibah luar negeri berlaku ketentuan Peraturan Presiden ini, kecuali diatur lain dalam perjanjian pinjaman luar
  • 35. Materi 9: Pengadaan Khusus | 29 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 negeri atau hibah luar negeri. Dalam menyusun perjanjian dapat dikonsultasikan kepada LKPP. Proses Pengadaan Barang/Jasa untuk kegiatan yang pendanaannya bersumber dari pinjaman luar negeri dapat dilaksanakan sebelum disepakatinya perjanjian pinjaman luar negeri (advance procurement). B. Latihan Untuk lebih memahami materi pokok modul ini, anda diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut : 1. Sebutkan dan jelaskan Keadaan darurat yang disebabkan oleh bencana alam, bencana non alam dan/atau bencana sosial setelah ditetapkan Status Keadaan Darurat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan! 2. Sebutkan 4 keadaan darurat lainnya! 3. Instansi apakah yang mengatur tatacara pengadaan barang/jasa di luar negeri? Berikan contoh-contoh pengadaan barang /jasa di luar negeri! 4. Sebutkan macam-macam pengadaan barang/jasa pemerintah yang dikecualikan! 5. Sebutkan ketentuan pengadaan Listrik! 6. Sebutkan daftar barang/jasa yang pengadaannya dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis yang sudah mapan, berikut 1 contohnya masing- masing! 7. Siapa saja yang dapat melakukan penelitian? Jelaskan! 8. Sebutkan beberapa macam Tender/Seleksi Internasional! 9. Sebutkan batasan nilai paket Tender/Seleksi Internasional untuk pengadaan Barang, Pekerjaan Konstruksi, Jasa Lainnya, dan Jasa Konsultansi! C. Rangkuman Terdapat beberapa jenis pengadaan barang/jasa yang termasuk ke dalam pengadaan khusus, yaitu: 1. Pengadaan barang/jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat 2. Pengadaan barang/jasa di luar negeri 3. Pengecualian 4. Penelitian
  • 36. Materi 9: Pengadaan Khusus | 30 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 5. Tender/seleksi internasional dan dana pinjaman luar negeri atau hibah luar negeri. Kelima jenis pengadaan yang termasuk pengadaan khusus tersebut memiliki karakter yang istimewa, sehingga diatur secara berbeda dengan peraturan pengadaan barang/jasa pada umumnya. Namun, untuk menjaga tata laksana yang baik dan tetap akuntabel, maka masing-masing dari kelima pengadaan khusus tersebut juga memiliki proses dan tata cara tersendiri. D. Evaluasi Materi Pokok 1. Berikut ini Peraturan yang mengatur mengenai Penanggulangan Bencana: A. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 B. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 C. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 D. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 2. Berikut ini pengadaan barang/jasa yang termasuk khusus, kecuali: A. Pengadaan barang/jasa di luar negeri B. Pengadaan Khusus C. Penelitian D. Pengecualian 3. Daftar Barang/Jasa yang pengadaannya dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis yang sudah mapan, kecuali: A. Barang/jasa yang pelaksanaan transaksi dan usahanya telah berlaku secara umum B. Barang/jasa yang jumlah permintaan atas barang/jasa lebih besar daripada jumlah penawaran C. Jasa profesi tertentu D. Barang/jasa yang telah ditentukan kriterianya oleh Pemerintah 4. Tahapan kegiatan Penelitian meliputi: A. Pengusulan, Seleksi Proposal, Penugasan, Pelaporan B. Penugasan, Pengusulan, Seleksi Proposal, Pelaporan C. Seleksi Proposal, Penugasan, Pengusulan, Pelaporan D. Penelaahan, Penugasan, Pengusulan, Pelaporan 5. Berikut merupakan batasan nilai paket untuk tender/seleksi Internasional, kecuali:
  • 37. Materi 9: Pengadaan Khusus | 31 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 A. Pekerjaan Konstruksi > 1 triliun B. Barang/Jasa Lainnya > 50 miliar C. Jasa Konsultansi > 15 miliar D. Jasa Konsultansi > 25 miliar E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban evaluasi materi pokok yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi pokok. Rumus: Tingkat Penguasaan = x 100% Arti tingkat penguasaan yang anda capai: 100% = baik sekali 80% = baik 0-60% = kurang Apabila tingkat penguasaan anda mencapai 80% ke atas, bagus ! Berarti Anda telah memahami materi pokok. Tetapi bila tingkat penguasaan anda masih di bawah 80%, anda harus mengulangi lagi materi pokok terutama bagian yang belum anda kuasai.
  • 38. Materi 9: Pengadaan Khusus | 32 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Perubahannya yaitu Perpres 12 tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah diatur hal-hal mengenai Pengadaan Khusus dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terdiri dari: 1. Pengadaan barang/jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat 2. Pengadaan barang/jasa di luar negeri 3. Pengecualian 4. Penelitian 5. Tender/seleksi internasional dan dana pinjaman luar negeri atau hibah luar negeri. Pengadaan Khusus ini merupakan kebijakan pemerintah yang mengakomodir jenis pengadaan barang/jasa lainnya yang memiliki keadaan tertentu yang tidak memungkinkan penerapan secara umum. B. Implikasi Setelah mempelajari modul ini, para peserta pelatihan diharapkan dapat memahami dan menambah pengetahuan tentang gambaran umum Pengadaan Khusus dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. C. Tindak Lanjut Untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan lebih memahami tantang Gambaran umum Pengadaan Khusus dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, maka setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan dapat memperdalam pemahaman materi dengan membaca buku yang ada dalam daftar pustaka maupun literatur lain.
  • 39. Materi 9: Pengadaan Khusus | 33 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 KUNCI JAWABAN Jawaban Materi Pokok 1. C 2. B 3. D 4. A 5. C
  • 40. Materi 9: Pengadaan Khusus | 34 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta Perubahannya Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah RI Di Luar Negeri Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Yang Dikecualikan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa yang Dikecualikan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
  • 41. Materi 9: Pengadaan Khusus | 35 Pelatihan PBJP Tingkat Dasar Versi 4, 2021 GLOSARIUM Bencana alam : bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain namun tidak terbatas berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor Bencana non alam : bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain namun tidak terbatas berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit Bencana sosial : bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antar komunitas masyarakat, dan terror Penelitian : kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dan menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi Pengadaan khusus : pengadaan yang diistimewakan karena suatu keadaan tertentu yang tidak memungkinkan penerapan secara umum ketentuan peraturan presiden tentang pengadaan barang/jasa pemerintah Siaga darurat : serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna Tanggap darurat : serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana Transisi sampai Pemulihan : serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi