Program Pintar Bersama Daihatsu di SMK Negeri 1 Pasirian melibatkan berbagai inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan Daihatsu untuk berkontribusi dalam pendidikan, kesehatan masyarakat, dan pelestarian lingkungan hidup. Daihatsu juga berkomitmen untuk tumbuh bersama masyarakat dengan memberdayakan untuk meningkatkan taraf hidup.
Program 5S merupakan landasan utama penerapan budaya kerja di PT. VUTEQ INDONESIA melalui tahapan Seiri (meringkas), Seiton (merapikan), Seiso (membersihkan), Seiketsu (mestandarisasi), dan Shitsuke (memelihara kedisiplinan). Latihan implementasi 5S ini memberikan pengertian dan tujuan dari masing-masing tahapan serta prinsip-prinsip dan aktivitas yang harus dilakukan.
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
5S diambil dari term bahasa Jepang yang di adopsi ke dalam bahasa Inggris, atau lebih dikenal di bahasa Indonesia adalah 5R, dimana ini adalah suatu sistem yang dipakai dalam pelaksanaan improvement dan juga sangat baik diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
1. 5S merupakan metode untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dengan cara mengatur dan membersihkan lingkungan kerja.
2. Terdiri dari 5 tahap yaitu seiri (membereskan), seiton (menata), seiso (membersihkan), seiketsu (standarisasi), dan shitsuke (pembiasaan).
3. Penerapan 5S bertujuan agar setiap barang memiliki tempatnya sendiri, lingkungan kerja bersih dan rapi, serta budaya kerja yang disipl
Program 5S merupakan landasan utama penerapan budaya kerja di PT. VUTEQ INDONESIA melalui tahapan Seiri (meringkas), Seiton (merapikan), Seiso (membersihkan), Seiketsu (mestandarisasi), dan Shitsuke (memelihara kedisiplinan). Latihan implementasi 5S ini memberikan pengertian dan tujuan dari masing-masing tahapan serta prinsip-prinsip dan aktivitas yang harus dilakukan.
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
5S diambil dari term bahasa Jepang yang di adopsi ke dalam bahasa Inggris, atau lebih dikenal di bahasa Indonesia adalah 5R, dimana ini adalah suatu sistem yang dipakai dalam pelaksanaan improvement dan juga sangat baik diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
1. 5S merupakan metode untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dengan cara mengatur dan membersihkan lingkungan kerja.
2. Terdiri dari 5 tahap yaitu seiri (membereskan), seiton (menata), seiso (membersihkan), seiketsu (standarisasi), dan shitsuke (pembiasaan).
3. Penerapan 5S bertujuan agar setiap barang memiliki tempatnya sendiri, lingkungan kerja bersih dan rapi, serta budaya kerja yang disipl
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan 5S. Metode 5S (sort, set in order, shine, standardize, sustain) merupakan konsep manajemen kebersihan dan efisiensi dari Jepang yang dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, manfaat, tujuan, definisi, dan hubungan pelaksanaan 5S dengan kualitas, keselamatan, dan moral karyawan.
Este documento apresenta um treinamento sobre os princípios e benefícios do método 5S para organização do ambiente de trabalho. O 5S é baseado em cinco palavras japonesas que representam princípios como organização sistemática, limpeza, padronização e disciplina. Seu objetivo é melhorar a produtividade, qualidade, segurança e desempenho dos funcionários por meio da organização do ambiente de trabalho.
Visual elements in a workplace have a tremendous impact on education, morale, and productivity.
A visually dynamic workplace energizes employees, builds pride and ownership, and conveys the strength and currency of the organization.
Visual control are means, devices, or mechanisms that were designed to manage or control our operations (processes) so as to meet the following purposes:
Make the problems, abnormalities, or deviation from standards visible to everyone and thus corrective action can be taken immediately (Identification).
Display the operating or progress status in a easy to see format (Informative).
Provide instruction (Instructional).
Helps formulate and proliferate plans (Planning).
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Reduce Liquid Natural Gas Consumption Rate at Ladle Preheating ProcessDeanMardilan
Tim "Kabut" PT Jatim Taman Steel Mfg mengangkat tema menurunkan konsumsi gas di ladle preheater. Beberapa faktor penyebab tingginya konsumsi gas diidentifikasi, yaitu pengaturan PID yang belum terstandarisasi, jarak cup burner-ladle yang tidak terkontrol, serta lamanya proses preheating yang beragam. Rencana penanggulangan mencakup standarisasi pengaturan PID, menentukan jarak cup burner secara terukur, serta menghitung lamanya pre
The document provides an overview of Total Productive Maintenance (TPM). It begins with definitions of TPM and its history originating from preventive maintenance practices in the US that were developed into productive maintenance approaches in Japan. The document outlines the objectives and benefits of TPM, as well as lists certified companies. It describes the goals, participants, strategies, and pillars (such as autonomous maintenance, 5S, and planned maintenance) that are core to TPM. Throughout, it provides details on the philosophy and approaches involved in TPM for improving productivity, equipment effectiveness, and eliminating losses and defects.
This document provides guidance on implementing the 5S methodology in three parts:
Part 1 introduces the 5S methodology and its benefits, which include improved quality, productivity, safety, and equipment reliability. The 5S methodology consists of five steps: Sort, Set In Order, Shine, Standardize, and Sustain.
Part 2 describes how to implement each of the 5S steps, including setting goals, appointing champions, sorting through items to eliminate unnecessary ones, reorganizing the workspace, defining cleaning standards, and documenting new standards.
Part 3 discusses sustaining 5S efforts through monitoring, expanding to other areas, continuous improvement, and recognizing strong efforts. The overall goal is to create a clean,
Autonomous Maintenance - TPM ATI (1).pptxRobi Cahyadi
Dokumen ini menjelaskan tentang Autonomous Maintenance, yaitu perawatan mandiri yang dilakukan operator produksi untuk memelihara mesin dan peralatan yang mereka gunakan sehari-hari. Dokumen ini menyarankan operator untuk melakukan kegiatan perawatan seperti membersihkan, melumasi, memeriksa, dan mengencangkan bagian-bagian mesin serta mencatat kejanggalan pada mesin menggunakan red tagging. Tujuannya agar performa mesin selalu siap
This document provides an overview of Total Productive Maintenance (TPM). It defines TPM, describes its origins in quality management techniques, and outlines its eight pillars including autonomous maintenance, planned maintenance, and equipment improvement. The document explains how to implement a TPM program over multiple steps, from establishing goals to training personnel. It concludes by noting the benefits of TPM such as increased equipment productivity and reduced costs.
The document discusses the importance of implementing 6S (Sort, Set in Order, Shine, Standardize, and Sustain) in the workplace. It describes each element of 6S and provides examples of how work areas are improved by sorting unneeded items, properly storing and labeling needed items, cleaning the workspace, establishing work standards, and making cleanup and organization part of daily work routines. Implementing 6S leads to a cleaner, safer, more organized work environment where work is easier and stress is reduced.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan 5S. Metode 5S (sort, set in order, shine, standardize, sustain) merupakan konsep manajemen kebersihan dan efisiensi dari Jepang yang dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, manfaat, tujuan, definisi, dan hubungan pelaksanaan 5S dengan kualitas, keselamatan, dan moral karyawan.
Este documento apresenta um treinamento sobre os princípios e benefícios do método 5S para organização do ambiente de trabalho. O 5S é baseado em cinco palavras japonesas que representam princípios como organização sistemática, limpeza, padronização e disciplina. Seu objetivo é melhorar a produtividade, qualidade, segurança e desempenho dos funcionários por meio da organização do ambiente de trabalho.
Visual elements in a workplace have a tremendous impact on education, morale, and productivity.
A visually dynamic workplace energizes employees, builds pride and ownership, and conveys the strength and currency of the organization.
Visual control are means, devices, or mechanisms that were designed to manage or control our operations (processes) so as to meet the following purposes:
Make the problems, abnormalities, or deviation from standards visible to everyone and thus corrective action can be taken immediately (Identification).
Display the operating or progress status in a easy to see format (Informative).
Provide instruction (Instructional).
Helps formulate and proliferate plans (Planning).
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Reduce Liquid Natural Gas Consumption Rate at Ladle Preheating ProcessDeanMardilan
Tim "Kabut" PT Jatim Taman Steel Mfg mengangkat tema menurunkan konsumsi gas di ladle preheater. Beberapa faktor penyebab tingginya konsumsi gas diidentifikasi, yaitu pengaturan PID yang belum terstandarisasi, jarak cup burner-ladle yang tidak terkontrol, serta lamanya proses preheating yang beragam. Rencana penanggulangan mencakup standarisasi pengaturan PID, menentukan jarak cup burner secara terukur, serta menghitung lamanya pre
The document provides an overview of Total Productive Maintenance (TPM). It begins with definitions of TPM and its history originating from preventive maintenance practices in the US that were developed into productive maintenance approaches in Japan. The document outlines the objectives and benefits of TPM, as well as lists certified companies. It describes the goals, participants, strategies, and pillars (such as autonomous maintenance, 5S, and planned maintenance) that are core to TPM. Throughout, it provides details on the philosophy and approaches involved in TPM for improving productivity, equipment effectiveness, and eliminating losses and defects.
This document provides guidance on implementing the 5S methodology in three parts:
Part 1 introduces the 5S methodology and its benefits, which include improved quality, productivity, safety, and equipment reliability. The 5S methodology consists of five steps: Sort, Set In Order, Shine, Standardize, and Sustain.
Part 2 describes how to implement each of the 5S steps, including setting goals, appointing champions, sorting through items to eliminate unnecessary ones, reorganizing the workspace, defining cleaning standards, and documenting new standards.
Part 3 discusses sustaining 5S efforts through monitoring, expanding to other areas, continuous improvement, and recognizing strong efforts. The overall goal is to create a clean,
Autonomous Maintenance - TPM ATI (1).pptxRobi Cahyadi
Dokumen ini menjelaskan tentang Autonomous Maintenance, yaitu perawatan mandiri yang dilakukan operator produksi untuk memelihara mesin dan peralatan yang mereka gunakan sehari-hari. Dokumen ini menyarankan operator untuk melakukan kegiatan perawatan seperti membersihkan, melumasi, memeriksa, dan mengencangkan bagian-bagian mesin serta mencatat kejanggalan pada mesin menggunakan red tagging. Tujuannya agar performa mesin selalu siap
This document provides an overview of Total Productive Maintenance (TPM). It defines TPM, describes its origins in quality management techniques, and outlines its eight pillars including autonomous maintenance, planned maintenance, and equipment improvement. The document explains how to implement a TPM program over multiple steps, from establishing goals to training personnel. It concludes by noting the benefits of TPM such as increased equipment productivity and reduced costs.
The document discusses the importance of implementing 6S (Sort, Set in Order, Shine, Standardize, and Sustain) in the workplace. It describes each element of 6S and provides examples of how work areas are improved by sorting unneeded items, properly storing and labeling needed items, cleaning the workspace, establishing work standards, and making cleanup and organization part of daily work routines. Implementing 6S leads to a cleaner, safer, more organized work environment where work is easier and stress is reduced.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang dasar dan implementasi metode kerja 5S, yang terdiri dari lima tahapan yaitu SEIRI (Ringkas), SEITON (Rapi), SEISO (Resik), SEIKETSU (Rawat), dan SHITSUKE (Rajin);
2) Setiap tahapan 5S memiliki definisi, tujuan, dan cara implementasinya untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik;
3)
5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) merupakan dasar KAIZEN di tempat kerja. 5S meliputi (1) pemilahan barang yang diperlukan dan tidak diperlukan, (2) penyusunan barang secara teratur, (3) pembersihan sampai bersih, (4) pemeliharaan kebersihan, dan (5) kedisiplinan untuk menerapkan empat komponen sebelumnya. Tujuan penerapan 5S adal
Modul 2 memberikan ringkasan singkat tentang aturan umum pengelolaan arsip dan inventaris kantor berdasarkan landasan hukum dan teknik perbaikan file seperti klasifikasi, kode, peta lokasi, hak akses, dan masa retensi.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) dalam manajemen operasi untuk mencapai tempat kerja yang rapi, bersih, dan efisien serta melatih karyawan untuk dapat mengelola pekerjaan secara mandiri. Metode 5S digunakan untuk mengubah perilaku karyawan melalui perubahan lingkungan kerja yang lebih teratur.
Dokumen tersebut membahasakan konsep-konsep kualiti dan produktiviti serta menjelaskan pendekatan 5S untuk meningkatkan kedua-duanya. Ia mendefinisikan kualiti menurut pandangan beberapa ahli, menekankan kepentingan memenuhi keperluan pelanggan, dan menjelaskan unsur-unsur yang mempengaruhi produktiviti seperti sumber daya manusia, peralatan, dan kaedah. Dokumen itu juga menerangkan amalan-
Presentasi 2 APA ITU 5 S dalam dunia Industri/ SMKEdi Sutanto
Dokumen tersebut membahas tentang konsep 5S, yaitu metode untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja dengan cara memelihara tempat kerja yang rapi dan bersih. Konsep 5S terdiri atas 5 tahapan yaitu Seiri (memilah), Seiton (penataan), Seiso (pembersihan), Seiketsu (pemeliharaan), dan Shitsuke (pembiasaan).
Dokumen ini membahas tentang 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) dalam bahasa Jepang. Seiri adalah pemilahan barang berguna dan tidak berguna dengan menandai barang tidak berguna dengan label merah. Seiton adalah penataan barang berguna secara rapi dan teratur dengan memberikan informasi lokasi dan jumlah barang. Seiso adalah pembersihan barang dan lingkungan kerja. Seiketsu adalah penjagaan standar lingkungan ker
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan Tata Graha yang menerapkan konsep 5R untuk mencapai lingkungan kerja yang rapi, efisien, dan aman. Pelatihan tersebut meliputi pengertian dan penerapan 5R yaitu Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, dan Rajin dalam kegiatan sehari-hari di tempat kerja.
Ringkasan: Dokumen tersebut membahas pelatihan pemahaman dan penerapan sistem 5S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke). Pelatihan ini bertujuan agar peserta memahami definisi 5S dan dapat menerapkannya untuk meningkatkan efisiensi area kerja. Materi pelatihan meliputi pemahaman 5S, semangat 5S, definisi dan penerapan 5S secara rinci.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Pengantar Persekitaran Berkualiti (5S) yang merupakan metodologi untuk menjaga kebersihan tempat kerja.
2. Prinsip 5S adalah "Tempat untuk semua dan semua di tempatnya" dan terdiri dari 5 tahap yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke.
3. Penerapan 5S diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, keselamatan,
Dokumen tersebut membahas konsep 5S, yang merupakan metode untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dengan menghilangkan pemborosan. Konsep 5S terdiri dari 5 langkah, yaitu: SEIRI (mengenal pasti barang yang tidak diperlukan), SEITON (menyusun barang dengan sistematis), SEISO (membersihkan secara berkala), SEIKETSU (menjaga kebersihan), dan SHITSUKE (mendisiplinkan diri untuk men
2. DAIHATSU CSR
Daihatsu turut serta berperan dalam
mengurangi dampak lingkungan dan
erkontribusi membangun bisnis yang
berkelanjutan
Hijau Bersama Daihatsu
Daihatsu menyadari bahwa kesehatan
masyarakat adalah kebutuhan dasar
untuk meraih masa depan yang lebih
baik
Sehat Bersama Daihatsu
Daihatsu berkomitment untuk
berkontribusi meningkatkan kualitas
pendidikan seiring dengan
perkembangan bisnis perusahaan
Pintar Bersama Daihatsu
Daihatsu berkomitment untuk tumbuh
kembang bersama masyarakat dengan
pemberdayaan untuk meningkatkan
kesejahteraan
Sejahtera Bersama Daihatsu
9. karena5S adalah sebagai
Ilmu Perilaku
Perbuatan lebih meyakinkan
dari pada kata kata, maka untuk
menyadarkan setiap orang adalah
dengan mengajarkan mereka
ikut ambil bagian,
menciptakan rasa partisipasi dan
identitas kelompok serta
menciptakan rasa bangga dan
prestasi
Takashi Osada
(the 5S: five keys to a Tottal Quality Environtment)
10.
11. MANFAAT 5 S
Mempermudah Pekerjaan
Perbaikan terus menerus
Peningkatan Partisipasi
Meningkatkan Tanggung Jawab
Memperkecil Kesalahan Kerja
Menciptakan Suasana Nyaman
12. TARGET PELATIHAN
01
02
04
03
Memahami apa yang dimaksud
dengan 5 S/R
Merancang layout tempat kerja
sesuai std 5S
Mengimplementasikan /hasil
rancangan pada tempat kerja/area
masing-masing Menyusun administrasi dokumen-
dokumen area kerja yang telah di
standarisasi
Menyusun dan merancang program
audit 5S
13. Apa Itu 5 S ??
....adalah sebuah budaya kerja yang menitik beratkan
pada proses perubahan sikap dengan
menerapkan pola penataan dan
kebersihan tempat kerja
14. COMPUTER REPAIR & SUPPORT
DEFINISI 5 S
SEIRI (Ringkas)
SEITON (Rapi)
SEISO (Resik)
SEIKETSU
(Rawat)
SHITSUKE
(Rajin)
Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari
15. COMPUTER REPAIR & SUPPORT
DEFINISI
Seiri : Memilah barang yang dibutuhkan & tidak、lalu mengeliminasi barang yang tidak
dibutuhkan
me Ringkas
Seiton : Agar barang yang dibutuhkan mudah dipakai, di tata di tempat yang ditentukan, diberi
penandaan
= me Rapi kan
Seiso : Dengan membersihkan kotoran dan debu,menciptakan area kerja yang dapat
memaksimalkan kemampuan SDM & mesin membuat mekanisme supaya tidak
mengotori・tidak kotor)
= membersihlam Resik
Seiketsu : Menjaga kondisi seiri, seiton, seiso
= Menjaga(3S) / Rawat
Shitsuke : Menciptakan cara & pekerjaan yang benar
= Rajin
16. COMPUTER REPAIR & SUPPORT
Seiri : Memilah barang yang dibutuhkan & tidak、lalu mengeliminasi barang
yang tidak dibutuhkan
membuang
Seiton : Agar barang yang dibutuhkan mudah dipakai, di tata di tempat yang
ditentukan, diberi penandaan
= Supaya mudah dipakai
Seiso : Dengan membersihkan kotoran dan debu,menciptakan area kerja
yang dapat memaksimalkan kemampuan SDM & mesin membuat
mekanisme supaya tidak mengotori・tidak kotor)
= Pembersihan
Seiketsu : Menjaga kondisi seiri, seiton, seiso
= Menjaga(3S) / Merawat
Shitsuke : Menciptakan cara & pekerjaan yang benar
= Membiasakan / Rajin
K E R J A K A N
O T O M A T I S
17. COMPUTER REPAIR & SUPPORT
SEIRI (Ringkas)
Tujuan
Menciptakan keleluasaan dalam
bekerja/belajar
Kebebasan dalam bergerak tanpa
terhalang barang yang tidak berguna
EFISIENSI Tempat
Definisi
Memisahkan dan Membuang
barang-barang yang tidak
diperlukan
18. BAGAIAMANA
C A R A N Y A ? ? ? ? ?
RINGKAS
SEIRI (Ringkas)
Putuskan benda apa yang masih terpakai dan sudah tidak terpakai
Buang barang yang sudah tidak terpakai/sampah
Semua barang perlu di identifikasi dan di data
Simpan barang yang mungkin masih terpakai dikemudian hari pada
tempat yang berbeda
20. SEIRI flow chart
Red tag menunjukan barang
yang sudah tidak diperlukan
Jika barang ditempeli label
ini, maka kesampingkan atau
tempatkan di penyimpanan
khusus
Buang barang yang sudah
tidak diperlukan
23. Tujuan
Mengetahui dengan cepat bila ada
penyimpangan
Mempermudah pengambilan barang
Mempercepat penyimpanan kembali
Definisi
Men-standar-kan tempat
penyimpanan barang
SEITON (Rapi)
24. A
B
C
D
Menentukan tempat
Lebelisasi (Layout dan Identitas)
Memberi Warna dan Nomor
Memberi Layout Sesuai Bentuk
F Pemakain Foto
E Mengelompokkan berdsarkan
fungsi
SEITON (Rapi)
BAGAIAMANA C A R A N Y A ? ? ? ? ?
25. Cara Menentukan Tempat
A= alat selalu dipakai
B = alat yang kadang dipakai
C= alat untuk kondisi
tertentu (repair)
Dari bahu hingga perut ,adalah area yang paling mudah ditemukan &
di ambil
Dari mata hingga lutut ,adalah area yang mudah ditemukan & di ambil
Dari mata keatas,lutut kebawah adalah batas area tempat penyimpanan
30. !
Garis batas luar jalur hijau khusus
untuk pekerja menuju area kerja
HIJAU-KUNING
Content Content
Content
Garis Batas Luar jalur hijau untuk
pejalan kaki (Umum)
HIJAU-PUTIH
Jalur aman untuk pejalan kaki atau tempat
orang berdiri. Aman tidak ada kendaraan
/ proses yang bergerak yang dapat
berakibat berbenturan dengan orang lain
HIJAU
Area berbahaya, Orang
tidak boleh erada di tempat
tersebut kecuali yang
MERAH
Standarisasi Warnda
33. SEISO (Resik)
Tujuan
Menciptakan tempat kerja agar selalu
bersih dan terang
Menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman
Mencegah perlengkapan kerja supaya
Definisi
Menjaga segala sesuatu tetap
bersih di
lingkungan kerja
34. SEISO (Resik)
BAGAIAMANA C A R A N Y A ? ? ? ? ?
A
B
C
D
Menentukan sasaran
Menentukan
petugas
Membuat metode
Menentukan
peralatan
E Penerapan Resik
35. metode SEISO (Resik)
BAGAIAMANA C A R A N Y A ? ? ? ? ?
Sebelumnya di beri alas
dibawah, sehingga sampah
mudah terkumpul
Membersihkan
sampah
dengan
sapu,makan
waktu
36. 36
Pengelompokan Limbah
LIMBAH ANORGANIK
Limbah yang tdk dapat di daur ulang
secara alami, contoh : kaca, logam dll
Menggunakan drum berwarna biru
LIMBAH B3
Limbah yang mengandung bahan berbahayakarena sifat
dan jumlahnya, Contoh : oli bekas, coolant,
Menggunakan kaleng warna merah
LIMBAH ORGANIK
Limbah yang dapat di daur ulang secara
alami, contoh : kayu, dau,. Dan kertas
Menggunakan drum berwarna biru
38. SEIKETSU (Rawat)
BAGAIAMANA C A R A N Y A ? ? ? ? ?
A
B
C
D
Membuat Pengendalian Visual
Membuat foto Sebelum dan Sesudah
5S
Membuat Slogan 5S
Membuat Lembar Kontrol
5S
39. TIDAK ada barang yang
tidak diperlukan
TIDAK Berserakan
TIDAK Kotor
3 prinsip tidak
41. SHITSUKE (Rajin)
Tujuan
Evaluasi dan perbaikan
Menjaga kebiasaan (habits)
Definisi
Membiasakan untuk
mempertahankan dan
meningkatkan prosedur yang
benar secara berkesinambungan
42. Rumus Habit
Rumus Habits Di dalam How To Master Your Habits, terdapat
unsur-unsur yang dapat membentuk habits yaitu: Learn
(pembelajaran) --->Commit (komitmen)--->Practice
(latihan) --->Repetition (pengulangan)
48. HAMBATAN 5 S
Your Text Here
Merasa
Diperlakukan
Seperti Aanak
Kecil
5 s hanya untuk tanggung
jawab
tim/guru/management yang
berkepentingan saja5S
5 s tidak
meningkatkan
output
Merasa sudah terbiasa
dalam lingkungan yang
kotor dan tidak rapi
Merasa 5S hanya untuk
dunia Industri dan urusan
pekerjaan
49. LAKSANAKAN
KONSISTEN
Perubahan Itu Perlu!!!
PARTISIPASI SEMUA PIHAK
Mustahil
mengimplementasikan
5S hanya 1 orang saja,
anda harus melibatkan
setiap orang secara
aktif. Segala sesuatu
yang dikerjakan
sebenarnya cukup
mudah, yang sulit
adalah
mengerjakannya.
Yang penting adlah memulai dengan
mengerjakannya, bagaimanapun baiknya
memahmi teori, teori tidak akan
memberikan hasil, Usahalan yang
memberikan hasil
Komitment : Merupakan langkah awal dari pimpinan tertingii perusahaan, menunjukkan betapa kuatnya keinginan kesuksesan suatu program
contoh : membuat SK, membentuk tim 5 S (penanggungjawab, trainer, auditor dsb)
Keterlibatan Individu : komitmen keterlibatan dan bertanggungjawab di area kerja dalam melakukan kaidah-kaidah 5S
Sosialisasi : merubah prespektif bahwa 5S bukan program bersih2, melakukan pendampingan, membuat program-program perlombaan 5s dsb, keuntungan, manfaat, aturan aturan dsb
Implementasi : Penerapan di area kerja masing-masing, membuat plan, SOP, melakukan kaidah 3 s, membuat jadwal piket dll
Audit : dilakukan untuk menilai performance, oleh : tim khusus, dan saling silang antar divisi, audit terjadwal (mingguan, bulanan) surprise audit
Reward : untuk memberikan motivasi/dorongan, bagi individu maupun divisi