SlideShare a Scribd company logo
BAMBANG GUNAWAN
INSTITUT PADHAKU INDRAMAYU
PRODI PTI
Philiph phenix (1964) menegaskan “since education is means of
helping human beings to become what they can and should
become,the educator needs to understand human nature . he
needs to understand people in their actualities,in their
possibilities,and in their idealities . he must also know how to foster
desirable changes in them”
“ karena pendidikan merupakan sarana untuk membantu
manusia untuk menjadi apa yang mereka bisa dan harus
menjadi, pendidik perlu memahami sifat manusia. ia perlu
memahami orang di aktualitas mereka, di kemungkinan
mereka, dan dalam ideal mereka .ia juga harus tahu bagaimana
untuk mendorong perubahan yang diinginkan di dalamnya”
2
3
Manusia adalah Mahluk Tuhan Yang Maha Esa.Evolusionisme dan
kreasionisme (J.D. Butler, 1968).Menurut evolusionisme, manusia adalah hasil
puncak dari mata rantai evolusi yang terjadi di alam semesta.Manusia
sebagaimana halnya alam semesta ada dengan sendirinya berkembang dari
alam itu sendiri, tanpa pencipta.Sebaliknya,filsafat creasionisme menyatakan
bahwa asal usul manusia sebagaimana halnya alam semesta – adalah ciptaan
suatu creative cause atau personality,yaitu Tuhan YME.
Secara filosofis penolakan tersebut antara lain didasarkan kepada
empat argumen berikut ini :
Argumen Ontologis : semua manusia memiliki ide tentang
tuhan.Sementara itu,bahwa realitas (kenyataan) lebih sempurna
dari pada ide manusia.
Argumen kosmolo-gis : segala sesuatu yang ada mesti
mempunyai suatu sebab. Adanya alam semesta termasuk manusia
adalah sebagai akibat.
Argumen Teleologis segala sesuatu memiliki tujuan
(contoh: mata untuk melihat, kaki untuk berjalan dsb).
Sebab itu, segala sesuatu(realitas) tidak terjadi dengan sendirinya,
melainkan diciptakan oleh pengatur tujuan tersebut yaitu tuhan.
Argumen moral : manusia bermoral, ia dapat membedakan
perbuatan yang baik dan yang jahat, dsb. itu menunjukan adanya
dasar, sumber dan tujuan moralitas. Dasar, sumber, dan tujuan
moralitas itu adalah tuhan.
4
Menurut Julien de La Mettrie dan feuerbach dua orang
penganut materialisme bahwa esensi manusia semata-mata bersifat
badani (tubuh/fisiknya). Sebab itu, segala hal yang bersifat
kejiwaan/spiritual dipandang hanya sebagai resonansi dari berfungsinya
badan/organ tubuh.Tubuhlah yang mempengaruhi jiwa pandangan
hubungan antara badan dan jiwa seperti itu dikenal sebagai
epiphenomenalisme (J.D Butler, 1968)
5
Manusia adalah kesatuan yang tidak dapat di bagi ia memiliki perbedaan
daripada yang lainnya, sehingga setiap manusia hakikatnya bersifat unik.
Perbedaan ini berkenaan dengan postur tubuhnya, kemampuan berfikirnya,
minat, hoby dan cita-cita. Setiap manusia juga memiliki subjektivitas ( kediri -
sendirian ), Sebab itu, ia hakikatnya adalah pribadi, ia adalah subjek dan bukan
objek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia adalah satu
kesatuan yang tak dapat dibagi,memiliki perbedaan dengan yang lainya
sehingga bersifat unik, merupakan subjek yang otonom, serta berada dalam
pertumbuhan dan perkembangan.
6
Setiap manusia adalah individual/ personal, tetapi
tidak hidup sendirian, tak mungkin hidup sendirian
dan tidak mungkin hanya hidup untuk hidupnya
sendiri, melainkan ia juga hidup dalam keterpautan
dengan sesamanya.
Sehubungan dengan ini Aristoteles menyebut manusia
sebagai mahluk sosial atau mahluk bermasyarakat (ernst
cassirer,1987), menyatakan : “Manusia takan menemukan
diri,manusia takan menyadari individualitasnya kecuali
melalui perantaraan pergaulan sosial.
7
keberbudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar.
( Koentjaraningrat,1985 )
Tiga Jenis Wujud Kebudayaan
1. Sebagai kompleks dari ide-ide, ilmu pengetahuan,
nilai- nilai, norma-norma, peraturan-peraturan,dsb.
2. Sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
3. Sebagai benda-benda hasil karya manusia.
8
Manusia memiliki dimensi moralitas karena ia memiliki kata
hati yang dapat membedakan antara baik dan jahat. Oleh
karena itu manusia mempunyai kebebasan memilih untuk
bertindak/berbuat, maka selalu ada penilaian moral atau
tuntutan pertanggung jawaban atas setiap perbuatannya.
Merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi
manusia yang terungkap dalam bentuk keyakinan akan
kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan
perilakunya dan ia memperoleh kejelasan tentang asal
usulnya, dasar hidupnya, tata cara hidupnya, dan menjadi
jelas pula kemana arah tujuan hidupnya.
9
Artinya bahwa keberadaan manusia pada saat ini
terpaut kepada masa lalunya,ia belum selesai
mewujudkan dirinya sebagai manusia,ia mengarah
kemasa depan untuk mencapai tujuan hidupnya
Tujuan manusia mencangkup 3 dimensi
1. Dimensi Ruang (disini-disana, dunia-akhirat)
2. Dimensi waktu ( masa sekarang-masa datang)
3. Dimensi nilai ( baik-tidak baik)
10
Dilakukannya baik secara vertikal,yaitu
dengan Tuhannya,secara Horizontal yaitu
dengan alam dan sesama manusia serta
budayanya,dan bahkan dengan dirinya
sendiri
N Drijarkara S.J. (1986).Menyatakan bahwa manusia
mempunyai dinamika, artinya manusia tidak pernah
berhenti, selalu dalam keaktifan, baik dalam aspek fisiologik
maupun spiritualnya. Dinamika mempunyai arah horizontal
(kearah sesama dan dunia) maupun arah transendental
(kearah yang mutlak).Adapun dinamika itu adalah untuk
penyempurnaan diri baik dalam hubungannya dengan
sesama,dunia dan Tuhan.
11
12
Prinsip dimana
manusia belum
selesai mewujudkan
dirinya sebagai
manusia.
Sosok manusia ideal
merupakan gambaran
manusia yang dicita-
citakan atau yang
seharusnya. Sebab itu
sosok manusia ideal
tersebut belum
terwujudkan
melainkan harus
diupayakan untuk
diwujudkan.
Bahwa berbagai kemampuan
yang seharusnya dimiliki
manusia tidak dibawa sejak
kelahirannya, melainkan
harus diperoleh setelah
kelahirannya dalam
perkembangannya menuju
kedewasaannya. Dalam
bereksistensi yang harus
mengadakan/menjadikan diri
itu hakikatnya adalah manusia
itu sendiri
Manusia memiliki berbagai potensi, yaitu: potensi
untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
potensi untuk mampu berbuat baik, potensi cipta,
rasa, karsa, dan potensi karya,
oleh sebab itu manusia akan dapat di didik karena
ia memiliki potensi untuk menjadi manusia ideal.
Manusia itu sendiri memiliki dinamika untuk menjadi
manusia ideal yang selalu aktif baik dalam aspek fisiologik
maupun spiritualnya, ia selalu menginginkan dan
mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada
atau yang telah dicapainya. Ia berupaya untuk
mengaktualisasikan diri agar menjadi manusia ideal, baik
dalam rangka interaksi/komunikasi secara horizontal
maupun vertikal.
13
Manusia adalah individu yang memiliki
kediri sendirian (subyektivitas), bebas
dan aktif berupaya untuk menjadi
dirinya sendiri.
Pendidikan hakikatnya berlangsung
dalam pergaulan (interaksi/komunikasi)
antar sesama manusia (pendidik dan
peserta didik). Melalui pergaulan
tersebut pengaruh pendidikan
disampaikan oleh pendidik dan diterima
oleh peserta didik.
Pendidikan bersifat normatif, artinya
dilaksanakan berdasarkan sistem norma
dan nilai tertentu. Pendidikan bertujuan
agar manusia berakhlak mulia, agar
manusia berprilaku sesuai dengan nilai
dan norma-norma yang bersumber dari
agama, manusia dan masyarakat dan
budayanya.
14
15
Manusia dan Pendidikan sangat berkaitan erat karena fungsi dari
pendidikan tersebut adalah untuk memanusiakan manusia. Maka dari
itu para pendidik dan calon pendidik perlu memahami hakikat manusia.
Dengan pendidikan maka manusia akan menjadi manusia yang
seutuhnya, yaitu menjadi manusia yang ideal dengan kata lain manusia
yang ideal itu adalah manusia yang diharapkan,di cita–citakan atau
menjadi manusia yang seharusnya

More Related Content

Similar to Manusia dan Pendidikan.pptx

Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikanbigbossjava
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxFaisalFaiz19
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxFaisalFaiz19
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia1231011994
 
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...Lovita Ivan Hidayatullah S. Pd.I
 
pengantar-pendidikan-1.ppt
pengantar-pendidikan-1.pptpengantar-pendidikan-1.ppt
pengantar-pendidikan-1.pptrezaejha2
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiNabilaMaulinanm
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafatMask Kur
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandumPotpotya Fitri
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptbertha_tandi
 
hakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyahakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyaMerlinda Ambinari
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikanSarli Arham
 
Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidemutia123
 
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffiDarmawan1
 
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptxSubjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptxMukhammadLuqmanHakim4
 

Similar to Manusia dan Pendidikan.pptx (20)

Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
 
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptxPertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
 
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
pengantar-pendidikan-1.ppt
pengantar-pendidikan-1.pptpengantar-pendidikan-1.ppt
pengantar-pendidikan-1.ppt
 
Afdha hidayat pp
Afdha hidayat ppAfdha hidayat pp
Afdha hidayat pp
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafat
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandum
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan ppt
 
hakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyahakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannya
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slide
 
BAB I AGAMA.pptx
BAB I AGAMA.pptxBAB I AGAMA.pptx
BAB I AGAMA.pptx
 
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
 
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptxSubjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
 
Kepribadian makhluk manusia
Kepribadian makhluk manusiaKepribadian makhluk manusia
Kepribadian makhluk manusia
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdfZulkhaidirZulkhaidir
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...Kanaidi ken
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...Kanaidi ken
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxaristasaputri46
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt xjohan199969
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 

Manusia dan Pendidikan.pptx

  • 1. BAMBANG GUNAWAN INSTITUT PADHAKU INDRAMAYU PRODI PTI
  • 2. Philiph phenix (1964) menegaskan “since education is means of helping human beings to become what they can and should become,the educator needs to understand human nature . he needs to understand people in their actualities,in their possibilities,and in their idealities . he must also know how to foster desirable changes in them” “ karena pendidikan merupakan sarana untuk membantu manusia untuk menjadi apa yang mereka bisa dan harus menjadi, pendidik perlu memahami sifat manusia. ia perlu memahami orang di aktualitas mereka, di kemungkinan mereka, dan dalam ideal mereka .ia juga harus tahu bagaimana untuk mendorong perubahan yang diinginkan di dalamnya” 2
  • 3. 3 Manusia adalah Mahluk Tuhan Yang Maha Esa.Evolusionisme dan kreasionisme (J.D. Butler, 1968).Menurut evolusionisme, manusia adalah hasil puncak dari mata rantai evolusi yang terjadi di alam semesta.Manusia sebagaimana halnya alam semesta ada dengan sendirinya berkembang dari alam itu sendiri, tanpa pencipta.Sebaliknya,filsafat creasionisme menyatakan bahwa asal usul manusia sebagaimana halnya alam semesta – adalah ciptaan suatu creative cause atau personality,yaitu Tuhan YME.
  • 4. Secara filosofis penolakan tersebut antara lain didasarkan kepada empat argumen berikut ini : Argumen Ontologis : semua manusia memiliki ide tentang tuhan.Sementara itu,bahwa realitas (kenyataan) lebih sempurna dari pada ide manusia. Argumen kosmolo-gis : segala sesuatu yang ada mesti mempunyai suatu sebab. Adanya alam semesta termasuk manusia adalah sebagai akibat. Argumen Teleologis segala sesuatu memiliki tujuan (contoh: mata untuk melihat, kaki untuk berjalan dsb). Sebab itu, segala sesuatu(realitas) tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan diciptakan oleh pengatur tujuan tersebut yaitu tuhan. Argumen moral : manusia bermoral, ia dapat membedakan perbuatan yang baik dan yang jahat, dsb. itu menunjukan adanya dasar, sumber dan tujuan moralitas. Dasar, sumber, dan tujuan moralitas itu adalah tuhan. 4
  • 5. Menurut Julien de La Mettrie dan feuerbach dua orang penganut materialisme bahwa esensi manusia semata-mata bersifat badani (tubuh/fisiknya). Sebab itu, segala hal yang bersifat kejiwaan/spiritual dipandang hanya sebagai resonansi dari berfungsinya badan/organ tubuh.Tubuhlah yang mempengaruhi jiwa pandangan hubungan antara badan dan jiwa seperti itu dikenal sebagai epiphenomenalisme (J.D Butler, 1968) 5
  • 6. Manusia adalah kesatuan yang tidak dapat di bagi ia memiliki perbedaan daripada yang lainnya, sehingga setiap manusia hakikatnya bersifat unik. Perbedaan ini berkenaan dengan postur tubuhnya, kemampuan berfikirnya, minat, hoby dan cita-cita. Setiap manusia juga memiliki subjektivitas ( kediri - sendirian ), Sebab itu, ia hakikatnya adalah pribadi, ia adalah subjek dan bukan objek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia adalah satu kesatuan yang tak dapat dibagi,memiliki perbedaan dengan yang lainya sehingga bersifat unik, merupakan subjek yang otonom, serta berada dalam pertumbuhan dan perkembangan. 6
  • 7. Setiap manusia adalah individual/ personal, tetapi tidak hidup sendirian, tak mungkin hidup sendirian dan tidak mungkin hanya hidup untuk hidupnya sendiri, melainkan ia juga hidup dalam keterpautan dengan sesamanya. Sehubungan dengan ini Aristoteles menyebut manusia sebagai mahluk sosial atau mahluk bermasyarakat (ernst cassirer,1987), menyatakan : “Manusia takan menemukan diri,manusia takan menyadari individualitasnya kecuali melalui perantaraan pergaulan sosial. 7
  • 8. keberbudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar. ( Koentjaraningrat,1985 ) Tiga Jenis Wujud Kebudayaan 1. Sebagai kompleks dari ide-ide, ilmu pengetahuan, nilai- nilai, norma-norma, peraturan-peraturan,dsb. 2. Sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat. 3. Sebagai benda-benda hasil karya manusia. 8
  • 9. Manusia memiliki dimensi moralitas karena ia memiliki kata hati yang dapat membedakan antara baik dan jahat. Oleh karena itu manusia mempunyai kebebasan memilih untuk bertindak/berbuat, maka selalu ada penilaian moral atau tuntutan pertanggung jawaban atas setiap perbuatannya. Merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi manusia yang terungkap dalam bentuk keyakinan akan kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dan ia memperoleh kejelasan tentang asal usulnya, dasar hidupnya, tata cara hidupnya, dan menjadi jelas pula kemana arah tujuan hidupnya. 9
  • 10. Artinya bahwa keberadaan manusia pada saat ini terpaut kepada masa lalunya,ia belum selesai mewujudkan dirinya sebagai manusia,ia mengarah kemasa depan untuk mencapai tujuan hidupnya Tujuan manusia mencangkup 3 dimensi 1. Dimensi Ruang (disini-disana, dunia-akhirat) 2. Dimensi waktu ( masa sekarang-masa datang) 3. Dimensi nilai ( baik-tidak baik) 10
  • 11. Dilakukannya baik secara vertikal,yaitu dengan Tuhannya,secara Horizontal yaitu dengan alam dan sesama manusia serta budayanya,dan bahkan dengan dirinya sendiri N Drijarkara S.J. (1986).Menyatakan bahwa manusia mempunyai dinamika, artinya manusia tidak pernah berhenti, selalu dalam keaktifan, baik dalam aspek fisiologik maupun spiritualnya. Dinamika mempunyai arah horizontal (kearah sesama dan dunia) maupun arah transendental (kearah yang mutlak).Adapun dinamika itu adalah untuk penyempurnaan diri baik dalam hubungannya dengan sesama,dunia dan Tuhan. 11
  • 12. 12 Prinsip dimana manusia belum selesai mewujudkan dirinya sebagai manusia. Sosok manusia ideal merupakan gambaran manusia yang dicita- citakan atau yang seharusnya. Sebab itu sosok manusia ideal tersebut belum terwujudkan melainkan harus diupayakan untuk diwujudkan. Bahwa berbagai kemampuan yang seharusnya dimiliki manusia tidak dibawa sejak kelahirannya, melainkan harus diperoleh setelah kelahirannya dalam perkembangannya menuju kedewasaannya. Dalam bereksistensi yang harus mengadakan/menjadikan diri itu hakikatnya adalah manusia itu sendiri
  • 13. Manusia memiliki berbagai potensi, yaitu: potensi untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, potensi untuk mampu berbuat baik, potensi cipta, rasa, karsa, dan potensi karya, oleh sebab itu manusia akan dapat di didik karena ia memiliki potensi untuk menjadi manusia ideal. Manusia itu sendiri memiliki dinamika untuk menjadi manusia ideal yang selalu aktif baik dalam aspek fisiologik maupun spiritualnya, ia selalu menginginkan dan mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada atau yang telah dicapainya. Ia berupaya untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi manusia ideal, baik dalam rangka interaksi/komunikasi secara horizontal maupun vertikal. 13
  • 14. Manusia adalah individu yang memiliki kediri sendirian (subyektivitas), bebas dan aktif berupaya untuk menjadi dirinya sendiri. Pendidikan hakikatnya berlangsung dalam pergaulan (interaksi/komunikasi) antar sesama manusia (pendidik dan peserta didik). Melalui pergaulan tersebut pengaruh pendidikan disampaikan oleh pendidik dan diterima oleh peserta didik. Pendidikan bersifat normatif, artinya dilaksanakan berdasarkan sistem norma dan nilai tertentu. Pendidikan bertujuan agar manusia berakhlak mulia, agar manusia berprilaku sesuai dengan nilai dan norma-norma yang bersumber dari agama, manusia dan masyarakat dan budayanya. 14
  • 15. 15 Manusia dan Pendidikan sangat berkaitan erat karena fungsi dari pendidikan tersebut adalah untuk memanusiakan manusia. Maka dari itu para pendidik dan calon pendidik perlu memahami hakikat manusia. Dengan pendidikan maka manusia akan menjadi manusia yang seutuhnya, yaitu menjadi manusia yang ideal dengan kata lain manusia yang ideal itu adalah manusia yang diharapkan,di cita–citakan atau menjadi manusia yang seharusnya