Dokumen tersebut membahas proses manajemen sumber daya manusia di Rumah Sakit Stella Maris Makassar yang meliputi perencanaan SDM, tahap seleksi calon pegawai, pelatihan dan pengembangan, serta penilaian kinerja pegawai. Proses manajemen SDM di RS Stella Maris dilakukan secara sistematis mulai dari perencanaan kebutuhan tenaga, rekrutmen, seleksi, pelatihan, hingga evaluasi kinerja pegawai untuk meningkat
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang terintegrasi dan berkesinambungan untuk mendukung pelayanan kesehatan dan manajemen rumah sakit."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen rumah sakit, termasuk definisi rumah sakit, fungsi, tugas, sarana prasarana, jenis, kelasifikasi, dan proses manajemen rumah sakit seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem utilitas rumah sakit yang mendukung pelayanan kesehatan, termasuk sistem air bersih, kelistrikan, gas medis, drainase, dan tempat pembuangan sampah. Sistem-sistem tersebut harus memenuhi standar kesehatan dan peraturan yang berlaku untuk menjamin keamanan pasien dan staff rumah sakit.
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menganalisis kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk metode rasio, Gillies, dan standar Depkes. Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor seperti tingkat ketergantungan pasien, jumlah pasien, dan jam perawatan yang dibutuhkan."
Laporan ICRA Komite PPIRS RSUD Kota Padang Panjang tahun 2016 mengidentifikasi berbagai risiko infeksi silang di rumah sakit terkait proses pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap, termasuk risiko terkait kebersihan tangan, isolasi pasien, penanganan peralatan tajam, dan prosedur invasif. Laporan ini memberikan daftar risiko rinci beserta dampaknya bagi pasien, petugas, dan pengunjung untuk meningkatkan penceg
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang terintegrasi dan berkesinambungan untuk mendukung pelayanan kesehatan dan manajemen rumah sakit."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen rumah sakit, termasuk definisi rumah sakit, fungsi, tugas, sarana prasarana, jenis, kelasifikasi, dan proses manajemen rumah sakit seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem utilitas rumah sakit yang mendukung pelayanan kesehatan, termasuk sistem air bersih, kelistrikan, gas medis, drainase, dan tempat pembuangan sampah. Sistem-sistem tersebut harus memenuhi standar kesehatan dan peraturan yang berlaku untuk menjamin keamanan pasien dan staff rumah sakit.
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menganalisis kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk metode rasio, Gillies, dan standar Depkes. Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor seperti tingkat ketergantungan pasien, jumlah pasien, dan jam perawatan yang dibutuhkan."
Laporan ICRA Komite PPIRS RSUD Kota Padang Panjang tahun 2016 mengidentifikasi berbagai risiko infeksi silang di rumah sakit terkait proses pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap, termasuk risiko terkait kebersihan tangan, isolasi pasien, penanganan peralatan tajam, dan prosedur invasif. Laporan ini memberikan daftar risiko rinci beserta dampaknya bagi pasien, petugas, dan pengunjung untuk meningkatkan penceg
Modul ini membahas konsep pengembangan sumber daya manusia kesehatan, termasuk definisi, peran, dan tujuan pengembangan SDM kesehatan. SDM kesehatan didefinisikan secara luas sebagai semua orang yang berperan dalam peningkatan kesehatan, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Tujuan pengembangan SDM kesehatan adalah memfasilitasi pembangunan kapasitas dan kapabilitas SDM kesehatan agar d
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxNaniMulyani17
Dokumen tersebut membahas tentang revisi standar akreditasi klinik berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021. Dokumen menjelaskan unsur-unsur standar yang terdiri atas tata kelola klinik, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta pelayanan kesehatan perseorangan.
Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu rumah sakit sesuai standar akreditasi Kementerian Kesehatan tahun 2022. Terdapat penjelasan mengenai definisi indikator mutu, jenis-jenis indikator yang harus diukur seperti Indikator Nasional Mutu, Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit, dan Indikator Mutu Prioritas Unit. Juga dijelaskan cara memilih dan menentukan indikator mutu yang tepat di rumah sakit dan unit-unitny
Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas yang memberikan layanan kesehatan seperti imunisasi, gizi, dan KB. Posyandu dilaksanakan dengan sistem lima kegiatan (meja posyandu) yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan penkes. Posyandu dikembangkan pada tahun 1984 atas prakarsa Presiden Soeharto untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
Berisi program manajemen risiko dan pengelolaan fasilitas serta keselamatan (MFK) di Puskesmas yang mencakup 7 program utama yaitu mutu dan keselamatan pasien, manajemen risiko, MFK dan K3, PPI, serta terintegrasi dalam RUK dan RPK. Terdapat berbagai kegiatan seperti identifikasi risiko, penyusunan panduan, simulasi, pelatihan, evaluasi, dan lainnya guna menjamin keamanan, kenyamanan, dan efisiensi fas
Dokumen tersebut membahas upaya pelayanan kesehatan dasar di Kota Depok yang dilakukan oleh seksi Yandis dan Rujukan Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Kota Depok. Dokumen ini menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum, tugas dan fungsi Puskesmas, serta berbagai program kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi, penyakit menular, dan
HFMEA atau FMEA di Puskesmas merupakan salah satu alat manajemen risiko yang cukup lengkap dan mudah digunakan, termasuk untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien di fasiltas layanan kesehatan.
Catatan: diperlukan diklat khusus untuk melatih kemampuan staf melakukan FMEA.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko di rumah sakit yang meliputi pengertian, jenis, dan tugas manajemen risiko di setiap unit kerja untuk mencegah insiden, kecelakaan, dan penyakit akibat kerja serta menjaga citra rumah sakit dan mencegah tuntutan hukum.
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi rumah sakit terkait program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP). PMKP meliputi pengelolaan program, pemilihan indikator mutu, pengumpulan dan analisis data, pencapaian perbaikan, serta pelaporan hasil. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien di seluruh unit rumah sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
Peraturan ini mengatur tentang penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pejabat fungsional kesehatan. Uji kompetensi dilaksanakan oleh tim penguji untuk memenuhi syarat kenaikan jenjang jabatan. Pedoman penyelenggaraan mencakup penyelenggara, peserta, dan tim penguji uji kompetensi.
Dokumen tersebut membahas tentang etnografi kesehatan dan hubungannya dengan budaya lokal dan pelayanan kesehatan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa budaya lokal dan keyakinan masyarakat mempengaruhi penyakit dan kesehatan, peran pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan kesehatan, serta pengaruh sosial budaya terhadap tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana. Rumah sakit harus memiliki rencana tanggap darurat (disaster plan) dan melatih tenaga medisnya untuk penanganan korban bencana secara cepat dan tepat. Dokumen ini juga menjelaskan tentang persiapan sarana prasarana medis, SDM, alur penanganan korban, sistem informasi, dan anggaran yang dibutuhkan rumah sak
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar pelayanan kesehatan yang penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan pada pasien. Dokumen ini membahas berbagai aspek keselamatan pasien mulai dari beban global akibat kejadian tidak aman sampai dengan pentingnya pelaporan insiden untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Analisis jabatan digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi terkait tugas, tanggung jawab, persyaratan, dan karakteristik pekerjaan untuk setiap jabatan secara sistematis. Hasilnya berupa uraian dan spesifikasi jabatan yang digunakan sebagai acuan untuk berbagai keperluan sumber daya manusia termasuk rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan pengembangan karir.
Modul ini membahas konsep pengembangan sumber daya manusia kesehatan, termasuk definisi, peran, dan tujuan pengembangan SDM kesehatan. SDM kesehatan didefinisikan secara luas sebagai semua orang yang berperan dalam peningkatan kesehatan, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Tujuan pengembangan SDM kesehatan adalah memfasilitasi pembangunan kapasitas dan kapabilitas SDM kesehatan agar d
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxNaniMulyani17
Dokumen tersebut membahas tentang revisi standar akreditasi klinik berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021. Dokumen menjelaskan unsur-unsur standar yang terdiri atas tata kelola klinik, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta pelayanan kesehatan perseorangan.
Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu rumah sakit sesuai standar akreditasi Kementerian Kesehatan tahun 2022. Terdapat penjelasan mengenai definisi indikator mutu, jenis-jenis indikator yang harus diukur seperti Indikator Nasional Mutu, Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit, dan Indikator Mutu Prioritas Unit. Juga dijelaskan cara memilih dan menentukan indikator mutu yang tepat di rumah sakit dan unit-unitny
Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas yang memberikan layanan kesehatan seperti imunisasi, gizi, dan KB. Posyandu dilaksanakan dengan sistem lima kegiatan (meja posyandu) yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan penkes. Posyandu dikembangkan pada tahun 1984 atas prakarsa Presiden Soeharto untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
Berisi program manajemen risiko dan pengelolaan fasilitas serta keselamatan (MFK) di Puskesmas yang mencakup 7 program utama yaitu mutu dan keselamatan pasien, manajemen risiko, MFK dan K3, PPI, serta terintegrasi dalam RUK dan RPK. Terdapat berbagai kegiatan seperti identifikasi risiko, penyusunan panduan, simulasi, pelatihan, evaluasi, dan lainnya guna menjamin keamanan, kenyamanan, dan efisiensi fas
Dokumen tersebut membahas upaya pelayanan kesehatan dasar di Kota Depok yang dilakukan oleh seksi Yandis dan Rujukan Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Kota Depok. Dokumen ini menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum, tugas dan fungsi Puskesmas, serta berbagai program kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi, penyakit menular, dan
HFMEA atau FMEA di Puskesmas merupakan salah satu alat manajemen risiko yang cukup lengkap dan mudah digunakan, termasuk untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien di fasiltas layanan kesehatan.
Catatan: diperlukan diklat khusus untuk melatih kemampuan staf melakukan FMEA.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko di rumah sakit yang meliputi pengertian, jenis, dan tugas manajemen risiko di setiap unit kerja untuk mencegah insiden, kecelakaan, dan penyakit akibat kerja serta menjaga citra rumah sakit dan mencegah tuntutan hukum.
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi rumah sakit terkait program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP). PMKP meliputi pengelolaan program, pemilihan indikator mutu, pengumpulan dan analisis data, pencapaian perbaikan, serta pelaporan hasil. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien di seluruh unit rumah sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
Peraturan ini mengatur tentang penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pejabat fungsional kesehatan. Uji kompetensi dilaksanakan oleh tim penguji untuk memenuhi syarat kenaikan jenjang jabatan. Pedoman penyelenggaraan mencakup penyelenggara, peserta, dan tim penguji uji kompetensi.
Dokumen tersebut membahas tentang etnografi kesehatan dan hubungannya dengan budaya lokal dan pelayanan kesehatan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa budaya lokal dan keyakinan masyarakat mempengaruhi penyakit dan kesehatan, peran pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan kesehatan, serta pengaruh sosial budaya terhadap tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana. Rumah sakit harus memiliki rencana tanggap darurat (disaster plan) dan melatih tenaga medisnya untuk penanganan korban bencana secara cepat dan tepat. Dokumen ini juga menjelaskan tentang persiapan sarana prasarana medis, SDM, alur penanganan korban, sistem informasi, dan anggaran yang dibutuhkan rumah sak
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar pelayanan kesehatan yang penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan pada pasien. Dokumen ini membahas berbagai aspek keselamatan pasien mulai dari beban global akibat kejadian tidak aman sampai dengan pentingnya pelaporan insiden untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Analisis jabatan digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi terkait tugas, tanggung jawab, persyaratan, dan karakteristik pekerjaan untuk setiap jabatan secara sistematis. Hasilnya berupa uraian dan spesifikasi jabatan yang digunakan sebagai acuan untuk berbagai keperluan sumber daya manusia termasuk rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan pengembangan karir.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi manajemen rumah sakit dengan fokus pada penyelenggaraan rumah sakit, manajemen keuangan, mutu pelayanan, tenaga kerja, pelayanan medis dan penunjang, serta hal-hal yang perlu dipersiapkan seperti buku standar pelayanan dan komite medis.
Dokumen tersebut membahas proses perekrutan karyawan baru oleh PT PLN (Persero). Prosesnya meliputi persiapan dengan menentukan kebutuhan jabatan, rekrutmen calon pegawai, seleksi calon pegawai melalui tes tertulis dan wawancara, pelatihan prajabatan, hingga pengangkatan sebagai pegawai tetap. PT PLN (Persero) membuka lowongan untuk berbagai jabatan teknik dan nonteknik di seluruh
Dokumen tersebut membahas mengenai perencanaan staf rumah sakit, mulai dari rekrutmen, evaluasi, penugasan, pendidikan dan pelatihan staf. Termasuk didalamnya adalah proses yang harus dilakukan untuk memastikan staf memiliki kualifikasi yang sesuai dengan tugasnya dan terus meningkatkan kompetensinya.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pengembangan jabatan fungsional terapis gigi dan mulut beserta pengelolaannya, mencakup tujuan pembentukan kebijakan, landasan hukum, pola karier, perencanaan formasi, pengangkatan, pengembangan, serta arah pengembangan karier pejabat fungsional terapis gigi dan mulut."
Sistem Perencanaan tenaga kerja - Human Resources Planning | Consultant HRdjidanbp
Aryasentra Consulting merupakan jasa konsultan manajemen yang sudah TERBUKTI & berpengalaman menangani sistem HR manajemen di banyak perusahaan lokal/Asing tanpa melihat besar kecil perusahaan.
Untuk Informasi Hub. :
Aryasentra Consulting
Telp. 021- 2930 5166
Hp. 0812 9311 1959
Dokumen tersebut membahas mengenai manajemen sumber daya manusia di puskesmas, termasuk perencanaan SDM, pengorganisasian, pemantauan dan penilaian kinerja, serta pengembangan SDM di puskesmas."
Bagi Para Peminat Template JobDesc ini, Template dijual dengan harga hanya Rp 500 Ribu. Hubungi : 0878-7063-5053 (HARD-Hi SMART CONSULTING) untuk Pemesanannya. Terimakasih
Bagi Para Peminat Template JobDesc ini, Template dijual dengan harga hanya Rp 500 Ribu. Hubungi : 0878-7063-5053 (HARD-Hi SMART CONSULTING) untuk Pemesanannya. Terimakasih
Formulir ini menjelaskan tentang informasi jabatan Kepala Puskesmas Cugenang yang meliputi tugas dan tanggung jawab membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, memimpin seluruh kegiatan Puskesmas, dan memenuhi syarat pendidikan minimal S2.
Analisis jabatan memberikan informasi tentang pekerjaan dan persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut dengan baik. Analisis jabatan digunakan sebagai dasar untuk kegiatan SDM seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan penggajian. Tujuan analisis jabatan adalah untuk menentukan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Paparan KAPUS proses inpassing jabfungkes 260917 c.pptxicank_z
Dokumen tersebut membahas proses pelaksanaan penyesuaian atau inpassing jabatan fungsional kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2017. Proses tersebut meliputi penetapan kebutuhan formasi, seleksi administrasi, uji kompetensi, penerbitan sertifikat lulus, dan pengangkatan."
4. DireksiPT. TUGU IBU mempunyai wewenangatas pengangkatan dan
pemberhentian Direksi RS. TUGU IBU dan menjalankan dengan penuh
tanggung jawab tugas pengurusan Perseroan dengan tetap memperhatikan
keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang berkepentingan dengan
aktivitas Perseroan.
Direksi
5. 1.Direktur
Direktur bertanggung jawab atas penyusunan kebijksanaan pelaksanaan
(memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan) seluruh pekerjaan dan
kegiatan RS Tugu Ibu yang dibantu oleh Komite Medis.
Wakil Direktur
WakilDirektur mempunyai tugas memberi pertimbangan terhadap
keputusan/kebijakan sebelum diputuskan oleh Direktur RS. Tugu Ibu
tentang masalah-masalah kerumah sakitan.
6. 2.Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
TUGAS
1)Memimpin, merencanakan, mengendalikan, mengawasi, membuat pencatatan dan pelaporan
serta evaluasi tugas-tugas dalam pengelolaan bagian SDM.
2)Melaksanakan Administrasi dan penatausahaan kepegawaian/personalia yang tertib dan
teratur meliputi perencanaan tenaga, rekrut/seleksi calon tenaga, penyusunan data
pegawai/personalia, evaluasi kerja pegawai dan program pembinaan pegawai untuk
peningkatan mutu dan karier.
3)Melaksanakan pengembangan dan pendidikan, pelatihan serta penelitian yang berhubungan
dengan situasi kerj, praktek penggajian ekstern dan inovasi.
4) Penyusunan kebijakan SDM.
7. 1)Mengusulkan kebijakan-kebijakan tentang SDM kepada Direktur RS. Tugu
Ibu.
2)Melakukan pembinaan kepada pegawai sesuai dengan mekanisme/aturan/
pedoman yang berlaku di RS. Tugu Ibu.
3)Memberi masukan/pertimbangan kepada Direktur tentang masalah-masalah
kepegawaian di RS. Tugu Ibu.
4)Melakukan interview langsung kepada calon pegawai dan memberi
pertimbangan/rekomendasi selanjutnya kepada Direktur RS. Tugu Ibu
Wewenang Kepala Bagian SDM
8. 3.Kepala Sub. Bagian Personalia
TUGAS
1)Membantu Kepala Bagian SDM dalam menyusun rencana ketenagaan,
pelaksanaan Rekrutmen, proses seleksi calon karyawan serta penempatan agar
sesuai dengan prosedur.
2)Melaksanakan program pembinaan dan pengembangan, evaluasi kinerja
karyawan untuk peningkatan mutu dan karier
WEWENANG 1)Melakukan kroscek data mengenal administrasi
kepegawaian ke unit-unit terkait.
2)Melakukan koordinasi langsung ke unit terkait
mengenai masalah administrasi kepegawaian.
9. 4.Penanggung Jawab Penggajian
TUGAS
1)Melaksanakan tertib administrasi, menyusun data file karyawan,
pencatatan absen (sakit, ijin, cuti, dan alfa) secara teratur.
2) Melaksanakan program penggajian kepegawaian
WEWENANG
1)Memberi masukan kepada atasan langsung mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan sistem penggajian di RS. Tugu Ibu.
2)Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan direktur
sepanjang tidak melebihi batas tanggung jawabnya
10. 5.Penanggung Jawab Administrasi dan Rekrutmen
TUGAS
1)Melaksanakan proses rekrutmen, seleksi dan penempatan sesuai dengan
prosedur dan waktu yang telah direncanakan.
2)Melaksanakan tertib administrasi, menyusun data file karyawan secara
teraturserta melakukan pengetikan surat-surat yang berkaiatan dengan
karyawan dan tugas-tugas lainnya di Bagian SDM
11. 1)Memberi masukan kepada atasan langsung mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi & rekrutmen di RS. Tugu Ibu.
2)Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan direktur sepanjang tidak
melebihi batas tanggung jawabnya
wewenang
14. Perencanaan SDM di RS Stella Maris prosesnya, yaitu setiap kepala bagian mengusulkan
kebutuhan tenaganya sesuai dengan latar belakang pendidikannya kepada bagian personalia dan
akan dibahas dalam program kerja rumah sakit.
Perencanaan tersebut dilakukan setiap awal tahun, dan orang yang terlibat dalam proses
perencanaan tersebut adalah seluruh kepala bagian dan seluruh wadir, direktur.
Dalam perencanaan SDM Rumah Sakit Stella Maris lebih berfokus pada tenaga medis karena tenaga
medis merupakan tenaga inti dalam melakukan pelayanan kepada pasien.
1.Tahap perencanan SDM
15. Tahap seleksi SDM yang dilakukan di RS Stella Maris melalui tiga tahap, yaitu seleksi administratif
(seleksi berkas calon tenaga), tes psikologi tenaga, melakukan tes kemampuan pada bidang
masing masing. Seleksi administratif (seleksi berkas) calon tenaga yang ingin bekerja di Rumah
Sakit Stella Maris mengumpulkan surat lamarannya pada bagian personalia Rumah sakit Stella
Maris setelah dilakukan analisis berkas lamaran tersebut sudah memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan oleh pihak rumah sakit maka calon tenaga tersebut sudah dinyatakan lulus pada tahap
seleksi berkas maka akan dilakukan tahap seleksi selanjutnya, yaitu tes psikologi.
2. Tahap Seleksi
16. Sistem pelatihan dan pengembangan SDM yang dilakukan oleh pihak RS Stella
Maris, yaitu setiap tahunnya dilakukan pelatihanyang sesuai dengan renstra rumah
sakit untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga untuk me-
ningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Sistem penilaian di RS Stella Maris dilihat
melalui DP3 (Daftar Penilaian Prestasi Pegawai),penilaian melalui kotak
saran/kotak keluhan pasien yang dirawat pada RS Stella Maris
3.Pelatihan dan pengembangan
17. Tahap penilaian kinerja karyawan yang dilakukan oleh RS Stella Maris,
yaitu dengan cara mengisi instrumen DP3 dan orang yang terlibat dalam
penilaian SDM, yaitu kepala bagian yang menilai stafnya ,kepala bidang
yang menilai kepala bagian atau kepala ruangan, kepala bidang dinilai oleh
wakil direktur.
Hasil dari penilaian tersebut didokumnetasikan dan diadakan evaluasi
untuk mendapatkan solusi dalam meningkatkan kualitas SDM kedepanya.
Penilaian kinerja dilakukan setiap tahun.
4. Penilaian kinerja karyawan