SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Disease Control
DisCo Domba
pada
KELOMPOK 7
Ema Yarohima

200110110027

Jajat Rohmana

200110110030

Yeti Haryati

200110110032

I’an Natu Sa’diah

200110110035
Status sehat ternak



Bebas dari penyakit yang bersifat menular atau tidak
menular



Bebas dari penyakit zoonosis



Tidak mengandung bahan-bahan yang merugikan
manusia sebagai konsumen



Berproduksi secara optimum
Ukuran keberhasilan
pengendalian penyakit
1.

Angka sakit (morbiditas), diukur dari banyak tidaknya
jumlah ternak yang sakit.

2.

Angka kematian (mortalitas), diukur atau diamati
oleh banyak tidaknya jumlah ternak yang mengalami
kematian.

3.

Angka kecelakaan atau kasus yang terjadi misalnya
patah tulang, jatuh dll.

4.

Jumlah kelahiran ternak/tingkat reproduksi dicapai
tinggi.

5.

Pencapaian pertambahan bobot badan.

6.

Kejadian penyakit yang berulang dalam satu musim
(prevalensi).
Penyebab Penyakit
1. Penyakit menular dapat disebabkan mikroorganisme
bakteri, virus, parasit, rickettsia, chlamidia, prion
2. Penyakit tidak menular pada umumnya disebabkan oleh
gangguan yang bersifat fisiologis dan gangguan
individual yang disebut dengan penyakit metabolik

Predisposisi utamanya adalah :
Stress dan rendahnya kondisi tubuh
Masalah
Masalah-masalah kesehatan yang sering dihadapi pada
usaha peternakan domba:
1.

Kematian neonatal.
Kejadian diperkirakan rata-rata 35% sehingga mengurangi
keuntungan.

2.

Produktivitas ternak rendah karena infeksi parasit (endo
dan ektoparasit).

Manajemen pengendalian penyakit merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan faktor zooteknik dan
manajemen usaha ternak secara umum
Pengendalian penyakit
Pengendalian Penyakit Hewan (diseases control), adalah :
1.

Upaya mencegah timbulnya penyakit, yaitu
mengurangi interaksi antara hospest agen
(penyebab penyakit) sampai pada tingkat dimana
hanya sedikit hewan yang terinfeksi

2. Upaya Pemberantasan penyakit hewan (diseases
eradication) untuk mengeliminasi agen penyakit
dari suatu wilayah.
3. Pengobatan ternak yang menderita atau tersangka
sakit.
Pengendalian penyakit
3. Kasus mortalitas
. Speedy, di Inggris mencapai 5%( 3 – 29%),

. Haresign (5 – 40%).
. Di Indonesia kemungkinan lebih tinggi. Kematian karena
infeksi MO.
4. Kesehatan reproduksi yang berakibat pada rendahnya
efisiensi reproduksi.
5. Kualitas produk rendah.
Breeding
Feeding
1. Mencegah timbulnya penyakit (preventif),
mengurangi interaksi antara hospest agen
(penyebab penyakit) sampai pada tingkat dimana
hanya sedikit hewan yang terinfeksi
Management
2. Upaya Pemberantasan penyakit hewan
Disease Control
(diseases eradication) untuk mengeliminasi agen
penyakit dari suatu wilayah.
3. Pengobatan ternak yang menderita atau
tersangka sakit (kuratif).
Jenis Penyakit
berdasarkan penyebabnya



Bakteri:



Virus:



Jamur:



Fisik:



Parasit



Genetik
Jenis Penyakit
berdasarkan cara penyebaran

1.

Penyakit yang bersifat vertikal yaitu yang ditularkan
langsung melalui induk pada saat janin masih dalam
kandungan

2.

Penyakit yang bersifat horizontal, yaitu penyakit yang
secara langsung atau tidak langsung ditularkan dari
hewan satu ke hewan yang lain
Prinsip dasar program
kesehatan ternak
1. Mencegah timbulnya suatu organisme penyebab
penyakit:
Beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain :
(a) melakukan sanitasi/kebersihan secara baik, benar dan
teratur
(b) biasakan memisahkan ternak yang baru datang terlebih
dahulu untuk beberapa saat
(c) menjaga lingkungan tetap baik
(d) Bila perlu ternak yang sering sakit-sakitan dikeluarkan
Prinsip dasar program
kesehatan ternak
2. Menjaga agar ketahanan tubuh ternak tetap baik.
Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain :

(a)

Jagalah kebutuhan pakan untuk tetap baik, cukup
dan seimbang

(b)

Bila di daerah tersebut sering muncul penyakit
menular, kontak dengan petugas setempat untuk
diupayakan adanya vaksinasi

(c)

Biasakan melakukan program seleksi ternak secara
baik dan teratur.
Prinsip dasar program
kesehatan ternak
3. Mengurangi penyebaran penyakit:
Beberapa hal yang dapat dilakukan ialah
(a)

Bila ada ternak yang sakit harus segera dipisahkan

(b)

Segera lakukan pengamatan secara mendalam pada
ternak-ternak yang lain apakah ada tanda-tanda sakit
atau tidak, misalnya tingkah laku ternak, tanda-tanda
fisiknya, nafsu makan dan sebagainya

(c)

Bila perlu upayakan pengobatan sementara.

4. Melakukan sistem pencatatan (produksi dan reproduksi
secara teratur
Prinsip dasar program
kesehatan ternak
3. Mengurangi penyebaran penyakit:
Beberapa hal yang dapat dilakukan ialah
(a)

Bila ada ternak yang sakit harus segera dipisahkan

(b)

Segera lakukan pengamatan secara mendalam pada
ternak-ternak yang lain apakah ada tanda-tanda sakit
atau tidak, misalnya tingkah laku ternak, tanda-tanda
fisiknya, nafsu makan dan sebagainya

(c)

Bila perlu upayakan pengobatan sementara.

4. Melakukan sistem pencatatan (produksi dan reproduksi
secara teratur
1. Kembung, Tympani, Bloat
Bloat adalah keadaan dimana rumen penuh dengan gas
yang tidak dapat keluar.
Gejala :


Lambung (abdomen) sebelah kiri atas tampak besar dan
bila diketuk berbunyi seperti drum.



Frekuensi pernafasan cepat



Punggung domba tampak membungkuk seperti busur
1. Kembung, Tympani, Bloat


Penyebab :



Karena adanya rintangan pada esofagus atau bisa juga
ada penyumbatan di saluran pengeluaran karena
konsumsi pakan yang berlebihan



Disebabkan oleh makanan dalam rumen yang cepat
mengalami fermentasi sehingga membentuk timbunan
gas yang cukup besar sedangkan proses pelepasannya
tak seimbang.
1. Kembung, Tympani, Bloat


Pencegahan dan pengobatan :



Hindarkan agar domba tak digembalakan di tempat
rumput nya basah akibat embun pagi dsb.



Domba yang terserang penyakit ini di beri antibiotik



Cara lainnya, kedua kaki depan di angkat ke atas, kedua
kaki peternak menjepit sisi perut sebelah kanan dan
kiri, dan mulut domba dalam keadaan terbuka, dengan
demikian gas akan keluar.



Bila terlalu parah dan tak bisa keluar, bisa menusukkan
trocard, sehingga gas bisa keluar melaluinya
2. Cacing Hati/Fasciolosis


Gejala :


Kondisi tubuh lemah



Selaput lendir bola mata dan gusi tampak pucat



Kadang-kadang dibawah dagu membengkak lunak karena
berisi air



Perut buncit akibat adanya penimbunan cairan didalam
perut
2. Cacing Hati


penyebab :


Penularan lewat pakan seperti rumput dan hijauan lain
yang terkontaminasi oleh larva Fasciola hepatica yang
termasuk keluarga cacing pipih/platyhelminthes
3. Kudis, Kurap, Gudik/scabies
Gejala:


Bercak merah pada kulit akibat gigitan kutu, kulit
bersisik dan berkeropeng serta bulu rontok.



Domba kurus, nafsu makan turun dan gatal-gatal.



Menyerang bibir -> kepala -> seluruh tubuh
3. Kudis (kurap/ scabies)
Penyebab:
Parasit Sarcoptes scabei. Menular dengan kontak langsung.
3. Kudis (kurap/ scabies)
Pengobatan:
Menggunakan salep Asuntol yang dioleskan pada bagian
tubuh domba yang terserang. Apabila sebagian besar
kulit terserang kudis pengobatan dimulai satu per tiga
bagian tubuh dan setelah membaik dilanjutkan ke satu
per tiga bagian lainnya.
4. Foot rot (penyakit kuku
busuk)
Gejala:


Bengkak pada celah kuku



Sebagian atau seluruh kaki lumpuh
4. Foot rot (penyakit kuku
busuk)
Penyebab: adanya bakteri yang masuk ke dalam kaki yang
luka atau lecet karena kemasukan batu kecil atau yang
lainnya. Penularan dapat melalui ternak yang terinfeksi,
tempat penggembalaan dan tanah lembap yang
tercemari bakteri.
4. Foot rot (penyakit kuku
busuk)
Pencegahan dan pengobatan:


Jaga kebersihan kuku pada domba



Hindarkan lantai kandang menjadi basah atau becek



Isolasi domba yang terinfeksi



Bersihkan kuku yang terinfeksi dengan formalin 2%
dangan merendam kuku selama 1-3 menit. Cara
pengobatan lainnya menggunakan sulfa. Lakukan secara
berulang-ulang hingga sembuh.
5. Penyakit Mulut dan Kuku
(PMK)
Aphtae epizooticae, Foot and Mouth Disease
Gejala:


Lidah, bibir dan dagu melepuh



Dari mulut keluar air ludah yang bergantung berbentuk
benang



Kulit sekitar kuku mangalami peradangan
5. Penyakit Mulut dan Kuku
(PMK)
Penyebab: Adanya virus picorna yang penyebarannya
berlangsung cepat sekali melalui pakan, udara, kontak
langsung dan carier.
5. Penyakit Mulut dan Kuku
(PMK)
Pencegahan dan pengobatan:


Desinfektasikan (sucihamakan) semua kandang tempat
pakan dan tempat minum.



Lakukan vaksinasi pada domba yang masih sehat.



Domba yang penyakitnya belum parah bisa diberi
antibiotik.



Bakar atau kubur dalam-dalam domba yang mati akibat
penyakit PMK dan taburi dengan kapur bila perlu.
6. Dakangan, Puru, Orf


Gejala: Pembengkakan disertai keropeng pada bagian
sekitar mulut dan bisa menyebar. Orf bersifat zoonosis.
6. Dakangan, Puru, Orf


Penyebab: parapox virus
6. Dakangan, Puru, Orf
Pencegahan dan Pengobatan:


Memakai sarung tangan saat kontak dengan domba



Injeksi antibiotika wide spectrum serta pemberian
vitamin



Vaksinasi hanya dilakukan pada daerah yang pernah
berjangkit penyakit orf



Pengolesan salep pada bagian lesi atau bengkak
Keberhasilan
Keberhasilan pencegahan penyakit sangat ditunjang oleh
bagaimana usaha peternakan tersebut dikelola
dengan memperhatikan :
. aspek epidemiologi penyakit
. dukungan riset dan sistem recording yang baik
. ukuran-ukuran sistem pencegahan penyakit

sehingga pemantauan dan penanganan kesehatan ternak
dapat dilakukan secara maksimal
Pertanyaan?
Terima kasih
Daftar Pustaka


Sudarmono,. Bambang Sugeng. 2003. Beternak Domba.
Jakarta: Penebar Swadaya.



Sodiq, Ahmad. 2008. Sukses Menggemukkan Domba.
Jakarta: Agromedia Pustaka

More Related Content

What's hot

Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.Yusuf Ahmad
 
Katalog Produk Waroeng Domba : Obat Ternak & Peralatan Ternak
Katalog Produk Waroeng Domba : Obat Ternak & Peralatan TernakKatalog Produk Waroeng Domba : Obat Ternak & Peralatan Ternak
Katalog Produk Waroeng Domba : Obat Ternak & Peralatan TernakRian Rahardi
 
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacingBeberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacingsilviarosalina
 
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015Nusdianto Triakoso
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurMuhammad Eko
 
Budidaya enthok mudah dan sederhana
Budidaya enthok mudah dan sederhanaBudidaya enthok mudah dan sederhana
Budidaya enthok mudah dan sederhanaFitriHastuti2
 
Istilah dalam ilmu kesehatan ternak.
Istilah dalam ilmu kesehatan ternak.Istilah dalam ilmu kesehatan ternak.
Istilah dalam ilmu kesehatan ternak.Yusuf Ahmad
 
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...Emir Firdaus
 
PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASMuhammad Eko
 
hubungan mikroba (bakteri) terhadap penyakit
hubungan mikroba (bakteri) terhadap penyakithubungan mikroba (bakteri) terhadap penyakit
hubungan mikroba (bakteri) terhadap penyakitDesiana Ika Listiani
 
Penyakit viral bag.7
Penyakit viral bag.7Penyakit viral bag.7
Penyakit viral bag.7tristyanto
 
Virus flu burung.bag 15
Virus flu burung.bag 15Virus flu burung.bag 15
Virus flu burung.bag 15tristyanto
 
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOKBakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOKNandita Larasati
 
Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)
Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)
Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)FazaFirdaus
 

What's hot (20)

manajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternakmanajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternak
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.
 
Katalog Produk Waroeng Domba : Obat Ternak & Peralatan Ternak
Katalog Produk Waroeng Domba : Obat Ternak & Peralatan TernakKatalog Produk Waroeng Domba : Obat Ternak & Peralatan Ternak
Katalog Produk Waroeng Domba : Obat Ternak & Peralatan Ternak
 
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacingBeberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
 
Penyakit parasit pada unggas
Penyakit parasit pada unggasPenyakit parasit pada unggas
Penyakit parasit pada unggas
 
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
 
Penyakit Zoonosis Pada Ternak
Penyakit Zoonosis Pada TernakPenyakit Zoonosis Pada Ternak
Penyakit Zoonosis Pada Ternak
 
Budidaya enthok mudah dan sederhana
Budidaya enthok mudah dan sederhanaBudidaya enthok mudah dan sederhana
Budidaya enthok mudah dan sederhana
 
Istilah dalam ilmu kesehatan ternak.
Istilah dalam ilmu kesehatan ternak.Istilah dalam ilmu kesehatan ternak.
Istilah dalam ilmu kesehatan ternak.
 
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
 
PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGAS
 
hubungan mikroba (bakteri) terhadap penyakit
hubungan mikroba (bakteri) terhadap penyakithubungan mikroba (bakteri) terhadap penyakit
hubungan mikroba (bakteri) terhadap penyakit
 
Up3m E
Up3m EUp3m E
Up3m E
 
Avian ectoparasites
Avian ectoparasitesAvian ectoparasites
Avian ectoparasites
 
Cacingan
CacinganCacingan
Cacingan
 
Penyakit viral bag.7
Penyakit viral bag.7Penyakit viral bag.7
Penyakit viral bag.7
 
Virus flu burung.bag 15
Virus flu burung.bag 15Virus flu burung.bag 15
Virus flu burung.bag 15
 
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOKBakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
 
Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)
Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)
Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)
 

Similar to DISEASE CONTROL

Pengendalian_Penyakit_ppt.ppt
Pengendalian_Penyakit_ppt.pptPengendalian_Penyakit_ppt.ppt
Pengendalian_Penyakit_ppt.pptItangPurnama1
 
pengendalian-penyakit1.ppt
pengendalian-penyakit1.pptpengendalian-penyakit1.ppt
pengendalian-penyakit1.pptLukman Nurdiana
 
KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan ILKKM SG BULOH
 
Foodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaFoodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaAmanyMufida
 
Demam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriDemam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriAndiMardiyani
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiAnjani Hidayah
 
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
Makalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit TifusMakalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit TifusDwi Aprilianto
 
Bab viii pengendalian dan penanggulangan penyakit
Bab viii pengendalian dan penanggulangan penyakitBab viii pengendalian dan penanggulangan penyakit
Bab viii pengendalian dan penanggulangan penyakitRMontong
 
Manajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.ppt
Manajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.pptManajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.ppt
Manajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.pptmaulanadvm2006
 
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdfKERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdfMira66540
 
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptxa3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptxJundi2019
 
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologiKAMARIAH S.Pd
 

Similar to DISEASE CONTROL (20)

Pengendalian_Penyakit_ppt.ppt
Pengendalian_Penyakit_ppt.pptPengendalian_Penyakit_ppt.ppt
Pengendalian_Penyakit_ppt.ppt
 
pengendalian-penyakit1.ppt
pengendalian-penyakit1.pptpengendalian-penyakit1.ppt
pengendalian-penyakit1.ppt
 
KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan
 
Giardiasis presentasi
Giardiasis presentasiGiardiasis presentasi
Giardiasis presentasi
 
Foodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaFoodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne Bacteria
 
Bovine Tuberculosis.pdf
Bovine Tuberculosis.pdfBovine Tuberculosis.pdf
Bovine Tuberculosis.pdf
 
Demam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriDemam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteri
 
Penyehatan Makmin A
Penyehatan Makmin APenyehatan Makmin A
Penyehatan Makmin A
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
Samonella thypi
Samonella thypiSamonella thypi
Samonella thypi
 
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Makalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit TifusMakalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit Tifus
 
Bab viii pengendalian dan penanggulangan penyakit
Bab viii pengendalian dan penanggulangan penyakitBab viii pengendalian dan penanggulangan penyakit
Bab viii pengendalian dan penanggulangan penyakit
 
Manajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.ppt
Manajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.pptManajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.ppt
Manajemen Kesehatan Hewan untuk Paramedik Veteriner.ppt
 
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdfKERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
 
What is Epidemic?
What is Epidemic?What is Epidemic?
What is Epidemic?
 
Mikroba patogen
 Mikroba patogen Mikroba patogen
Mikroba patogen
 
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptxa3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
 
Flu babi & flu burung
Flu babi & flu burungFlu babi & flu burung
Flu babi & flu burung
 
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
 

DISEASE CONTROL

  • 1. Disease Control DisCo Domba pada KELOMPOK 7 Ema Yarohima 200110110027 Jajat Rohmana 200110110030 Yeti Haryati 200110110032 I’an Natu Sa’diah 200110110035
  • 2. Status sehat ternak  Bebas dari penyakit yang bersifat menular atau tidak menular  Bebas dari penyakit zoonosis  Tidak mengandung bahan-bahan yang merugikan manusia sebagai konsumen  Berproduksi secara optimum
  • 3. Ukuran keberhasilan pengendalian penyakit 1. Angka sakit (morbiditas), diukur dari banyak tidaknya jumlah ternak yang sakit. 2. Angka kematian (mortalitas), diukur atau diamati oleh banyak tidaknya jumlah ternak yang mengalami kematian. 3. Angka kecelakaan atau kasus yang terjadi misalnya patah tulang, jatuh dll. 4. Jumlah kelahiran ternak/tingkat reproduksi dicapai tinggi. 5. Pencapaian pertambahan bobot badan. 6. Kejadian penyakit yang berulang dalam satu musim (prevalensi).
  • 4. Penyebab Penyakit 1. Penyakit menular dapat disebabkan mikroorganisme bakteri, virus, parasit, rickettsia, chlamidia, prion 2. Penyakit tidak menular pada umumnya disebabkan oleh gangguan yang bersifat fisiologis dan gangguan individual yang disebut dengan penyakit metabolik Predisposisi utamanya adalah : Stress dan rendahnya kondisi tubuh
  • 5. Masalah Masalah-masalah kesehatan yang sering dihadapi pada usaha peternakan domba: 1. Kematian neonatal. Kejadian diperkirakan rata-rata 35% sehingga mengurangi keuntungan. 2. Produktivitas ternak rendah karena infeksi parasit (endo dan ektoparasit). Manajemen pengendalian penyakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan faktor zooteknik dan manajemen usaha ternak secara umum
  • 6. Pengendalian penyakit Pengendalian Penyakit Hewan (diseases control), adalah : 1. Upaya mencegah timbulnya penyakit, yaitu mengurangi interaksi antara hospest agen (penyebab penyakit) sampai pada tingkat dimana hanya sedikit hewan yang terinfeksi 2. Upaya Pemberantasan penyakit hewan (diseases eradication) untuk mengeliminasi agen penyakit dari suatu wilayah. 3. Pengobatan ternak yang menderita atau tersangka sakit.
  • 7. Pengendalian penyakit 3. Kasus mortalitas . Speedy, di Inggris mencapai 5%( 3 – 29%), . Haresign (5 – 40%). . Di Indonesia kemungkinan lebih tinggi. Kematian karena infeksi MO. 4. Kesehatan reproduksi yang berakibat pada rendahnya efisiensi reproduksi. 5. Kualitas produk rendah.
  • 8. Breeding Feeding 1. Mencegah timbulnya penyakit (preventif), mengurangi interaksi antara hospest agen (penyebab penyakit) sampai pada tingkat dimana hanya sedikit hewan yang terinfeksi Management 2. Upaya Pemberantasan penyakit hewan Disease Control (diseases eradication) untuk mengeliminasi agen penyakit dari suatu wilayah. 3. Pengobatan ternak yang menderita atau tersangka sakit (kuratif).
  • 10. Jenis Penyakit berdasarkan cara penyebaran 1. Penyakit yang bersifat vertikal yaitu yang ditularkan langsung melalui induk pada saat janin masih dalam kandungan 2. Penyakit yang bersifat horizontal, yaitu penyakit yang secara langsung atau tidak langsung ditularkan dari hewan satu ke hewan yang lain
  • 11. Prinsip dasar program kesehatan ternak 1. Mencegah timbulnya suatu organisme penyebab penyakit: Beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain : (a) melakukan sanitasi/kebersihan secara baik, benar dan teratur (b) biasakan memisahkan ternak yang baru datang terlebih dahulu untuk beberapa saat (c) menjaga lingkungan tetap baik (d) Bila perlu ternak yang sering sakit-sakitan dikeluarkan
  • 12. Prinsip dasar program kesehatan ternak 2. Menjaga agar ketahanan tubuh ternak tetap baik. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain : (a) Jagalah kebutuhan pakan untuk tetap baik, cukup dan seimbang (b) Bila di daerah tersebut sering muncul penyakit menular, kontak dengan petugas setempat untuk diupayakan adanya vaksinasi (c) Biasakan melakukan program seleksi ternak secara baik dan teratur.
  • 13. Prinsip dasar program kesehatan ternak 3. Mengurangi penyebaran penyakit: Beberapa hal yang dapat dilakukan ialah (a) Bila ada ternak yang sakit harus segera dipisahkan (b) Segera lakukan pengamatan secara mendalam pada ternak-ternak yang lain apakah ada tanda-tanda sakit atau tidak, misalnya tingkah laku ternak, tanda-tanda fisiknya, nafsu makan dan sebagainya (c) Bila perlu upayakan pengobatan sementara. 4. Melakukan sistem pencatatan (produksi dan reproduksi secara teratur
  • 14. Prinsip dasar program kesehatan ternak 3. Mengurangi penyebaran penyakit: Beberapa hal yang dapat dilakukan ialah (a) Bila ada ternak yang sakit harus segera dipisahkan (b) Segera lakukan pengamatan secara mendalam pada ternak-ternak yang lain apakah ada tanda-tanda sakit atau tidak, misalnya tingkah laku ternak, tanda-tanda fisiknya, nafsu makan dan sebagainya (c) Bila perlu upayakan pengobatan sementara. 4. Melakukan sistem pencatatan (produksi dan reproduksi secara teratur
  • 15. 1. Kembung, Tympani, Bloat Bloat adalah keadaan dimana rumen penuh dengan gas yang tidak dapat keluar. Gejala :  Lambung (abdomen) sebelah kiri atas tampak besar dan bila diketuk berbunyi seperti drum.  Frekuensi pernafasan cepat  Punggung domba tampak membungkuk seperti busur
  • 16. 1. Kembung, Tympani, Bloat  Penyebab :  Karena adanya rintangan pada esofagus atau bisa juga ada penyumbatan di saluran pengeluaran karena konsumsi pakan yang berlebihan  Disebabkan oleh makanan dalam rumen yang cepat mengalami fermentasi sehingga membentuk timbunan gas yang cukup besar sedangkan proses pelepasannya tak seimbang.
  • 17. 1. Kembung, Tympani, Bloat  Pencegahan dan pengobatan :  Hindarkan agar domba tak digembalakan di tempat rumput nya basah akibat embun pagi dsb.  Domba yang terserang penyakit ini di beri antibiotik  Cara lainnya, kedua kaki depan di angkat ke atas, kedua kaki peternak menjepit sisi perut sebelah kanan dan kiri, dan mulut domba dalam keadaan terbuka, dengan demikian gas akan keluar.  Bila terlalu parah dan tak bisa keluar, bisa menusukkan trocard, sehingga gas bisa keluar melaluinya
  • 18. 2. Cacing Hati/Fasciolosis  Gejala :  Kondisi tubuh lemah  Selaput lendir bola mata dan gusi tampak pucat  Kadang-kadang dibawah dagu membengkak lunak karena berisi air  Perut buncit akibat adanya penimbunan cairan didalam perut
  • 19. 2. Cacing Hati  penyebab :  Penularan lewat pakan seperti rumput dan hijauan lain yang terkontaminasi oleh larva Fasciola hepatica yang termasuk keluarga cacing pipih/platyhelminthes
  • 20. 3. Kudis, Kurap, Gudik/scabies Gejala:  Bercak merah pada kulit akibat gigitan kutu, kulit bersisik dan berkeropeng serta bulu rontok.  Domba kurus, nafsu makan turun dan gatal-gatal.  Menyerang bibir -> kepala -> seluruh tubuh
  • 21. 3. Kudis (kurap/ scabies) Penyebab: Parasit Sarcoptes scabei. Menular dengan kontak langsung.
  • 22. 3. Kudis (kurap/ scabies) Pengobatan: Menggunakan salep Asuntol yang dioleskan pada bagian tubuh domba yang terserang. Apabila sebagian besar kulit terserang kudis pengobatan dimulai satu per tiga bagian tubuh dan setelah membaik dilanjutkan ke satu per tiga bagian lainnya.
  • 23. 4. Foot rot (penyakit kuku busuk) Gejala:  Bengkak pada celah kuku  Sebagian atau seluruh kaki lumpuh
  • 24. 4. Foot rot (penyakit kuku busuk) Penyebab: adanya bakteri yang masuk ke dalam kaki yang luka atau lecet karena kemasukan batu kecil atau yang lainnya. Penularan dapat melalui ternak yang terinfeksi, tempat penggembalaan dan tanah lembap yang tercemari bakteri.
  • 25. 4. Foot rot (penyakit kuku busuk) Pencegahan dan pengobatan:  Jaga kebersihan kuku pada domba  Hindarkan lantai kandang menjadi basah atau becek  Isolasi domba yang terinfeksi  Bersihkan kuku yang terinfeksi dengan formalin 2% dangan merendam kuku selama 1-3 menit. Cara pengobatan lainnya menggunakan sulfa. Lakukan secara berulang-ulang hingga sembuh.
  • 26. 5. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Aphtae epizooticae, Foot and Mouth Disease Gejala:  Lidah, bibir dan dagu melepuh  Dari mulut keluar air ludah yang bergantung berbentuk benang  Kulit sekitar kuku mangalami peradangan
  • 27. 5. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Penyebab: Adanya virus picorna yang penyebarannya berlangsung cepat sekali melalui pakan, udara, kontak langsung dan carier.
  • 28. 5. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pencegahan dan pengobatan:  Desinfektasikan (sucihamakan) semua kandang tempat pakan dan tempat minum.  Lakukan vaksinasi pada domba yang masih sehat.  Domba yang penyakitnya belum parah bisa diberi antibiotik.  Bakar atau kubur dalam-dalam domba yang mati akibat penyakit PMK dan taburi dengan kapur bila perlu.
  • 29. 6. Dakangan, Puru, Orf  Gejala: Pembengkakan disertai keropeng pada bagian sekitar mulut dan bisa menyebar. Orf bersifat zoonosis.
  • 30. 6. Dakangan, Puru, Orf  Penyebab: parapox virus
  • 31. 6. Dakangan, Puru, Orf Pencegahan dan Pengobatan:  Memakai sarung tangan saat kontak dengan domba  Injeksi antibiotika wide spectrum serta pemberian vitamin  Vaksinasi hanya dilakukan pada daerah yang pernah berjangkit penyakit orf  Pengolesan salep pada bagian lesi atau bengkak
  • 32. Keberhasilan Keberhasilan pencegahan penyakit sangat ditunjang oleh bagaimana usaha peternakan tersebut dikelola dengan memperhatikan : . aspek epidemiologi penyakit . dukungan riset dan sistem recording yang baik . ukuran-ukuran sistem pencegahan penyakit sehingga pemantauan dan penanganan kesehatan ternak dapat dilakukan secara maksimal
  • 35. Daftar Pustaka  Sudarmono,. Bambang Sugeng. 2003. Beternak Domba. Jakarta: Penebar Swadaya.  Sodiq, Ahmad. 2008. Sukses Menggemukkan Domba. Jakarta: Agromedia Pustaka

Editor's Notes

  1. Assalamu’alaikum wr wbKami dari kelompok 7 kelas A akan menjelaskan tentangpenangananpenyakit pada domba
  2. Menjaga kesehatan ternak domba menjadi prioritas utama yang dilakukan peternak domba. Selain pemilihan bibit unggul dan pemberian pakanberkualitas, perlu diperhatikan pula pengelolaan dan pemeliharaan aspek yang lainnya seperti sanitasi (kandang, lingkungan, penghuni kandang dan peralatan), penggembalaan domba (exercise) dan vaksinasi.Jenis penyakit berdasarkan penyebabnya
  3. Dalam memelihara semua jenis ternak termasuk ternak domba, kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan usaha pemeliharaan. Sebab bila terjadi penyakit pasti merugikan secara ekonomis. Oleh karena itu perlu adanya Disco yaitu Disease Control atau kontrol terhadap penyakit, yaitu usaha mencegah, mengenali dan mengobati penyakit yang terjadi. Disease COntrol1. Upaya mencegah timbulnya penyakit, yaitu mengurangi interaksi antara hospest agen (penyebab penyakit) sampai pada tingkat dimana hanya sedikit hewan yang terinfeksi2. Upaya Pemberantasan penyakit hewan (diseases eradication) untuk mengeliminasi agen penyakit dari suatu wilayah.3. Pengobatan ternak yang menderita atau tersangka sakit.Pepatah menyatakan lebih baik mencegah dari pada mengobati. Namun pada kenyataannya pemahaman tentang penyakit yang menyerang ternak sangat minim dalam pengetahuan di kalangan peternak. Oleh karena itu kami bermaksud berbagi informasi tentang penyakit-penyakit yang biasa menyerang ternak domba beserta gejala, penyebab, cara pencegahan dan cara pengobatannya.
  4. Menjaga kesehatan ternak domba menjadi prioritas utama yang dilakukan peternak domba. Selain pemilihan bibit unggul dan pemberian pakanberkualitas, perlu diperhatikan pula pengelolaan dan pemeliharaan aspek yang lainnya seperti sanitasi (kandang, lingkungan, penghuni kandang dan peralatan), penggembalaan domba (exercise) dan vaksinasi.Jenis penyakit berdasarkan penyebabnya
  5. Menjaga kesehatan ternak domba menjadi prioritas utama yang dilakukan peternak domba. Selain pemilihan bibit unggul dan pemberian pakanberkualitas, perlu diperhatikan pula pengelolaan dan pemeliharaan aspek yang lainnya seperti sanitasi (kandang, lingkungan, penghuni kandang dan peralatan), penggembalaan domba (exercise) dan vaksinasi.Jenis penyakit berdasarkan penyebabnya