2. Status sehat ternak
Bebas dari penyakit yang bersifat menular atau tidak
menular
Bebas dari penyakit zoonosis
Tidak mengandung bahan-bahan yang merugikan
manusia sebagai konsumen
Berproduksi secara optimum
3. Ukuran keberhasilan
pengendalian penyakit
1.
Angka sakit (morbiditas), diukur dari banyak tidaknya
jumlah ternak yang sakit.
2.
Angka kematian (mortalitas), diukur atau diamati
oleh banyak tidaknya jumlah ternak yang mengalami
kematian.
3.
Angka kecelakaan atau kasus yang terjadi misalnya
patah tulang, jatuh dll.
4.
Jumlah kelahiran ternak/tingkat reproduksi dicapai
tinggi.
5.
Pencapaian pertambahan bobot badan.
6.
Kejadian penyakit yang berulang dalam satu musim
(prevalensi).
4. Penyebab Penyakit
1. Penyakit menular dapat disebabkan mikroorganisme
bakteri, virus, parasit, rickettsia, chlamidia, prion
2. Penyakit tidak menular pada umumnya disebabkan oleh
gangguan yang bersifat fisiologis dan gangguan
individual yang disebut dengan penyakit metabolik
Predisposisi utamanya adalah :
Stress dan rendahnya kondisi tubuh
5. Masalah
Masalah-masalah kesehatan yang sering dihadapi pada
usaha peternakan domba:
1.
Kematian neonatal.
Kejadian diperkirakan rata-rata 35% sehingga mengurangi
keuntungan.
2.
Produktivitas ternak rendah karena infeksi parasit (endo
dan ektoparasit).
Manajemen pengendalian penyakit merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan faktor zooteknik dan
manajemen usaha ternak secara umum
6. Pengendalian penyakit
Pengendalian Penyakit Hewan (diseases control), adalah :
1.
Upaya mencegah timbulnya penyakit, yaitu
mengurangi interaksi antara hospest agen
(penyebab penyakit) sampai pada tingkat dimana
hanya sedikit hewan yang terinfeksi
2. Upaya Pemberantasan penyakit hewan (diseases
eradication) untuk mengeliminasi agen penyakit
dari suatu wilayah.
3. Pengobatan ternak yang menderita atau tersangka
sakit.
7. Pengendalian penyakit
3. Kasus mortalitas
. Speedy, di Inggris mencapai 5%( 3 – 29%),
. Haresign (5 – 40%).
. Di Indonesia kemungkinan lebih tinggi. Kematian karena
infeksi MO.
4. Kesehatan reproduksi yang berakibat pada rendahnya
efisiensi reproduksi.
5. Kualitas produk rendah.
8. Breeding
Feeding
1. Mencegah timbulnya penyakit (preventif),
mengurangi interaksi antara hospest agen
(penyebab penyakit) sampai pada tingkat dimana
hanya sedikit hewan yang terinfeksi
Management
2. Upaya Pemberantasan penyakit hewan
Disease Control
(diseases eradication) untuk mengeliminasi agen
penyakit dari suatu wilayah.
3. Pengobatan ternak yang menderita atau
tersangka sakit (kuratif).
10. Jenis Penyakit
berdasarkan cara penyebaran
1.
Penyakit yang bersifat vertikal yaitu yang ditularkan
langsung melalui induk pada saat janin masih dalam
kandungan
2.
Penyakit yang bersifat horizontal, yaitu penyakit yang
secara langsung atau tidak langsung ditularkan dari
hewan satu ke hewan yang lain
11. Prinsip dasar program
kesehatan ternak
1. Mencegah timbulnya suatu organisme penyebab
penyakit:
Beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain :
(a) melakukan sanitasi/kebersihan secara baik, benar dan
teratur
(b) biasakan memisahkan ternak yang baru datang terlebih
dahulu untuk beberapa saat
(c) menjaga lingkungan tetap baik
(d) Bila perlu ternak yang sering sakit-sakitan dikeluarkan
12. Prinsip dasar program
kesehatan ternak
2. Menjaga agar ketahanan tubuh ternak tetap baik.
Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain :
(a)
Jagalah kebutuhan pakan untuk tetap baik, cukup
dan seimbang
(b)
Bila di daerah tersebut sering muncul penyakit
menular, kontak dengan petugas setempat untuk
diupayakan adanya vaksinasi
(c)
Biasakan melakukan program seleksi ternak secara
baik dan teratur.
13. Prinsip dasar program
kesehatan ternak
3. Mengurangi penyebaran penyakit:
Beberapa hal yang dapat dilakukan ialah
(a)
Bila ada ternak yang sakit harus segera dipisahkan
(b)
Segera lakukan pengamatan secara mendalam pada
ternak-ternak yang lain apakah ada tanda-tanda sakit
atau tidak, misalnya tingkah laku ternak, tanda-tanda
fisiknya, nafsu makan dan sebagainya
(c)
Bila perlu upayakan pengobatan sementara.
4. Melakukan sistem pencatatan (produksi dan reproduksi
secara teratur
14. Prinsip dasar program
kesehatan ternak
3. Mengurangi penyebaran penyakit:
Beberapa hal yang dapat dilakukan ialah
(a)
Bila ada ternak yang sakit harus segera dipisahkan
(b)
Segera lakukan pengamatan secara mendalam pada
ternak-ternak yang lain apakah ada tanda-tanda sakit
atau tidak, misalnya tingkah laku ternak, tanda-tanda
fisiknya, nafsu makan dan sebagainya
(c)
Bila perlu upayakan pengobatan sementara.
4. Melakukan sistem pencatatan (produksi dan reproduksi
secara teratur
15. 1. Kembung, Tympani, Bloat
Bloat adalah keadaan dimana rumen penuh dengan gas
yang tidak dapat keluar.
Gejala :
Lambung (abdomen) sebelah kiri atas tampak besar dan
bila diketuk berbunyi seperti drum.
Frekuensi pernafasan cepat
Punggung domba tampak membungkuk seperti busur
16. 1. Kembung, Tympani, Bloat
Penyebab :
Karena adanya rintangan pada esofagus atau bisa juga
ada penyumbatan di saluran pengeluaran karena
konsumsi pakan yang berlebihan
Disebabkan oleh makanan dalam rumen yang cepat
mengalami fermentasi sehingga membentuk timbunan
gas yang cukup besar sedangkan proses pelepasannya
tak seimbang.
17. 1. Kembung, Tympani, Bloat
Pencegahan dan pengobatan :
Hindarkan agar domba tak digembalakan di tempat
rumput nya basah akibat embun pagi dsb.
Domba yang terserang penyakit ini di beri antibiotik
Cara lainnya, kedua kaki depan di angkat ke atas, kedua
kaki peternak menjepit sisi perut sebelah kanan dan
kiri, dan mulut domba dalam keadaan terbuka, dengan
demikian gas akan keluar.
Bila terlalu parah dan tak bisa keluar, bisa menusukkan
trocard, sehingga gas bisa keluar melaluinya
18. 2. Cacing Hati/Fasciolosis
Gejala :
Kondisi tubuh lemah
Selaput lendir bola mata dan gusi tampak pucat
Kadang-kadang dibawah dagu membengkak lunak karena
berisi air
Perut buncit akibat adanya penimbunan cairan didalam
perut
19. 2. Cacing Hati
penyebab :
Penularan lewat pakan seperti rumput dan hijauan lain
yang terkontaminasi oleh larva Fasciola hepatica yang
termasuk keluarga cacing pipih/platyhelminthes
20. 3. Kudis, Kurap, Gudik/scabies
Gejala:
Bercak merah pada kulit akibat gigitan kutu, kulit
bersisik dan berkeropeng serta bulu rontok.
Domba kurus, nafsu makan turun dan gatal-gatal.
Menyerang bibir -> kepala -> seluruh tubuh
22. 3. Kudis (kurap/ scabies)
Pengobatan:
Menggunakan salep Asuntol yang dioleskan pada bagian
tubuh domba yang terserang. Apabila sebagian besar
kulit terserang kudis pengobatan dimulai satu per tiga
bagian tubuh dan setelah membaik dilanjutkan ke satu
per tiga bagian lainnya.
23. 4. Foot rot (penyakit kuku
busuk)
Gejala:
Bengkak pada celah kuku
Sebagian atau seluruh kaki lumpuh
24. 4. Foot rot (penyakit kuku
busuk)
Penyebab: adanya bakteri yang masuk ke dalam kaki yang
luka atau lecet karena kemasukan batu kecil atau yang
lainnya. Penularan dapat melalui ternak yang terinfeksi,
tempat penggembalaan dan tanah lembap yang
tercemari bakteri.
25. 4. Foot rot (penyakit kuku
busuk)
Pencegahan dan pengobatan:
Jaga kebersihan kuku pada domba
Hindarkan lantai kandang menjadi basah atau becek
Isolasi domba yang terinfeksi
Bersihkan kuku yang terinfeksi dengan formalin 2%
dangan merendam kuku selama 1-3 menit. Cara
pengobatan lainnya menggunakan sulfa. Lakukan secara
berulang-ulang hingga sembuh.
26. 5. Penyakit Mulut dan Kuku
(PMK)
Aphtae epizooticae, Foot and Mouth Disease
Gejala:
Lidah, bibir dan dagu melepuh
Dari mulut keluar air ludah yang bergantung berbentuk
benang
Kulit sekitar kuku mangalami peradangan
27. 5. Penyakit Mulut dan Kuku
(PMK)
Penyebab: Adanya virus picorna yang penyebarannya
berlangsung cepat sekali melalui pakan, udara, kontak
langsung dan carier.
28. 5. Penyakit Mulut dan Kuku
(PMK)
Pencegahan dan pengobatan:
Desinfektasikan (sucihamakan) semua kandang tempat
pakan dan tempat minum.
Lakukan vaksinasi pada domba yang masih sehat.
Domba yang penyakitnya belum parah bisa diberi
antibiotik.
Bakar atau kubur dalam-dalam domba yang mati akibat
penyakit PMK dan taburi dengan kapur bila perlu.
29. 6. Dakangan, Puru, Orf
Gejala: Pembengkakan disertai keropeng pada bagian
sekitar mulut dan bisa menyebar. Orf bersifat zoonosis.
31. 6. Dakangan, Puru, Orf
Pencegahan dan Pengobatan:
Memakai sarung tangan saat kontak dengan domba
Injeksi antibiotika wide spectrum serta pemberian
vitamin
Vaksinasi hanya dilakukan pada daerah yang pernah
berjangkit penyakit orf
Pengolesan salep pada bagian lesi atau bengkak
32. Keberhasilan
Keberhasilan pencegahan penyakit sangat ditunjang oleh
bagaimana usaha peternakan tersebut dikelola
dengan memperhatikan :
. aspek epidemiologi penyakit
. dukungan riset dan sistem recording yang baik
. ukuran-ukuran sistem pencegahan penyakit
sehingga pemantauan dan penanganan kesehatan ternak
dapat dilakukan secara maksimal
Assalamu’alaikum wr wbKami dari kelompok 7 kelas A akan menjelaskan tentangpenangananpenyakit pada domba
Menjaga kesehatan ternak domba menjadi prioritas utama yang dilakukan peternak domba. Selain pemilihan bibit unggul dan pemberian pakanberkualitas, perlu diperhatikan pula pengelolaan dan pemeliharaan aspek yang lainnya seperti sanitasi (kandang, lingkungan, penghuni kandang dan peralatan), penggembalaan domba (exercise) dan vaksinasi.Jenis penyakit berdasarkan penyebabnya
Dalam memelihara semua jenis ternak termasuk ternak domba, kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan usaha pemeliharaan. Sebab bila terjadi penyakit pasti merugikan secara ekonomis. Oleh karena itu perlu adanya Disco yaitu Disease Control atau kontrol terhadap penyakit, yaitu usaha mencegah, mengenali dan mengobati penyakit yang terjadi. Disease COntrol1. Upaya mencegah timbulnya penyakit, yaitu mengurangi interaksi antara hospest agen (penyebab penyakit) sampai pada tingkat dimana hanya sedikit hewan yang terinfeksi2. Upaya Pemberantasan penyakit hewan (diseases eradication) untuk mengeliminasi agen penyakit dari suatu wilayah.3. Pengobatan ternak yang menderita atau tersangka sakit.Pepatah menyatakan lebih baik mencegah dari pada mengobati. Namun pada kenyataannya pemahaman tentang penyakit yang menyerang ternak sangat minim dalam pengetahuan di kalangan peternak. Oleh karena itu kami bermaksud berbagi informasi tentang penyakit-penyakit yang biasa menyerang ternak domba beserta gejala, penyebab, cara pencegahan dan cara pengobatannya.
Menjaga kesehatan ternak domba menjadi prioritas utama yang dilakukan peternak domba. Selain pemilihan bibit unggul dan pemberian pakanberkualitas, perlu diperhatikan pula pengelolaan dan pemeliharaan aspek yang lainnya seperti sanitasi (kandang, lingkungan, penghuni kandang dan peralatan), penggembalaan domba (exercise) dan vaksinasi.Jenis penyakit berdasarkan penyebabnya
Menjaga kesehatan ternak domba menjadi prioritas utama yang dilakukan peternak domba. Selain pemilihan bibit unggul dan pemberian pakanberkualitas, perlu diperhatikan pula pengelolaan dan pemeliharaan aspek yang lainnya seperti sanitasi (kandang, lingkungan, penghuni kandang dan peralatan), penggembalaan domba (exercise) dan vaksinasi.Jenis penyakit berdasarkan penyebabnya