SlideShare a Scribd company logo
1
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG
POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA
19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Pendidikan di
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh :
FATMAWATI
2011.IB.0010
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2014
2
LEMBAR PERSETUJUAN
KaryaTulisIlmiah
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
pada Ny. “S” dengan Anemia Berat di Ruang Poli KIA/KB
Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
19 Juli s.d 08 Agustus 2014
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Agustus
2014
Pembimbing I Pembimbing II
Sitti ArafahThamrin, S.ST. Samudra Taufik,
SGz
Mengetahui,
DirekturAkbidParamata Raha
Kabupaten Muna
RosminahMansyarif, S.Si.T, M.Kes.
ii
3
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis
Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Sartina, S.ST. (…………………………)
2. SittiArafahThamrin, S.ST (.......................................)
3. Samudra Taufik, SGz (..……….……………….)
Raha, Agustus 2014
Pembimbing I Pembimbing II
SittiArafahThamrin, S.ST Samudra Taufik, SGz
Mengetahui,
DirekturAkbidParamata Raha
Kabupaten Muna
RosminahMansyarif, S.Si.T, M.Kes.
iii
4
RIWAYAT PENULIS
A. IDENTITAS PENULIS
Nama : FATMAWATI
Nim : 2011.IB.0010
Tempat/Tanggal Lahir : Palangga 01 April 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Muna/Indonesia
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
TK Dharma Wanita, Tamat Tahun 1999.
SD Negeri 14 Katobu, Tamat Tahun 2005.
SMP Negeri 1 Raha, Tamat Tahun 2008.
SMA Negeri 2 Raha, Tamat Tahun 2011.
Terdaftar pada DIII Kebidanan AKBID Paramata Raha Kabupaten Muna
sejak tahun 2011 sampai sekarang.
Sementara menyelesaikan pendidikan DIII Kebidanan di AKBID
Paramata Raha Kabupaten Muna.
iv
5
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis memanjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat, taufiq dan hidayah Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi kasus ini walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana,
yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi
Kebidanan Paramata Raha dengan judul “Manajemen dan Pendokumentasian
Asuhan Kebidanan Antenatal Patologi pada Ny”S” GIV PIII A0 Umur Kehamilan
24 Minggu 3 Hari di Poli KIA Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tanggal 19
Juli 2014”. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun studi kasus ini masih
banyak kekeliruan, kesalahan dan kekurangan yang di sebabkan oleh
keterbatasan waktu, kemampuan dan pengetahuan penulis. Oeh karena itu, saran,
pendapat, dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari
semua pihak demi kesempurnan studi kasus ini.
Selama persiapan, pelaksanaan, penyusunan, sampai penyelesaian studi kasus ini,
penulis banyak mendapat hambatan dan kesulitan yang di jumpai namun berkat
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga karya studi kasus ini dapat di
selesaikan. Tak lupa ucapan terimakasih kepada Ibu Sitti Arafah Thamrin, SST,
selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan kritik dan saran yang postif
untuk kesempurnaan. Dan Bapak Samudra Taufik S.Gz selaku pembimbing II
v
6
yang memberikan kritik dan saran yang positif guna untuk penyempurnaan. Dan
tak lupa ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak La Ode Muhlisi A.Kep.M.Kes, selaku Ketua Yayasan Akademi
Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
2. Ibu Rosminah Mansyarif,S.Si.T,M.Kes selaku Direktur Akademi
Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Mua.
3. Ibu Wa Ode Siti Asma, SST.M.Kes selaku pudir I Akademi Kebidanan
Paramata Raha Kabupaten Muna.
4. Ibu Sartina,SST sebagai pembimbing akademik yang telah banyak
memberikan motifasi dan bimbingan dalam menyelesaikan studi.
5. Terimakasih yang tulus dan tak terhingga untuk orangtuaku tercinta,
ayahanda (Alm.La Udi) dan ibunda (Hamidah) yang telah melahirkan,
mengasuh dan mendidik penulis sejak kecil hingga kini yang di sertai
dengan pengorbanan moril maupun material serta kasih sayang yang
tidak ada duanya, serta kakak dan adikku tersayang beserta keluarga besar
yang telah turut memberikan dukungan dalam setiap langkahku.
Akhir katapenulis ucapkan Wassalamu Alaikum Wr.Wb
Raha, Juli 2014
Penulis
vi
7
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................. i
Lembar Persetujuan ............................................................................................ ii
Lembar Pengesahan ........................................................................................... iii
Riwayat Hidup ........................................................................................... iv
Kata Pengantar ........................................................................................... v
Daftar isi ........................................................................................... vi
Daftar Gambar .......................................................................................... vii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Ruang Lingkup Pembahasan ..................................................................... 1
C. Tujuan Telaah ............................................................................................. 4
D. Manfaat Telaah ................................................................................ 4
E. Metode Telaah ................................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 6
BAB II Tinjauan Pustaka
A. Telaah Pustaka ................................................................................ 9
1. Kehamilan ............................................................................................ 9
2. Asuhan Antenatal ................................................................................. 9
3. Pemeriksaan Fisik ................................................................................24
B. Konsep Manajemen Kebidanan ........................................................41
C. Langkah-Langkah Manajemen ....................................................... 42
D. Dokumentasi Asuhan Kebidanan ........................................................44
vii
8
BAB III Studi Kasus
A. Pengumpulan Data Dasar ................................................................... 47
B. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Aktual ........................................... 52
C. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial ............................... 58
D. Perlunya Tindakan Segera atau Kolaborasi ........................................... 59
E. Perencanaan Asuhan ............................................................................... 59
F. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan ....................................................... 60
G. Evaluasi Keefektifan Asuhan ................................................................... 63
H. Pendokumentasian ............................................................................... 64
BAB IV Pembahasan ........................................................................................... 79
BAB V Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan ........................................................................................... 87
B. Saran ....................................................................................................... 89
Dftar Pustaka ....................................................................................................... 91
viii
9
DAFTAR GAMBAR
Gambar Leopold I ........................................................................................... 26
Gambar Leopold II ........................................................................................... 29
Gambar Leopold III ........................................................................................... 30
Gambar Leopold IV ........................................................................................... 31
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan Maternal merupakan salah satu unsur penentu status
kesehatan (Saifuddin,2009). Namun berdasarkan penelitian WHO, selama tahun
2005 terdapat 536.000 wanita yang meninggal di sebabkan komplikasi kehamilan
dan persalinan, maka di dapatkan 400 ibu yang meninggal setiap 100.000
kelahiran hidup dari seluruh kematian maternal di dunia (Depkes,2010).
Ibu hamil di Indonesia mengalami anemia akibat kekurangan gizi dan pada
pengamatan lebih lanjut menunjukan bahwa kebanyakan kekurangan zat besi
yang dapat di atasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi
(Manuaba,2010).
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesehjatraan sosial, ekonomi, masyarakat dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia (Manuaba,2010).
Safe Motherhood marupakan upaya unruk menyelamatkan wanita agar
kehamilan dan persalinanya sehat dan aman, serta melahirkan bayi yang sehat
sehingga dapat menentukan angka kesakitan dan kematian ibu hami, bersalin,
nifas dan menemukan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir
(Safruddin,2009).
2
Pada siklus kehamilan, fokus pelayanan di arahkan pada pelayanan ibu
hamil atau Atenatal Care (ANC) yang di lakukan sejak awal kehamilan. Melalui
pelayanan ANC yang berkualitas sebenarnya perkembangan kesehatan ibu hamil
setiap saat bisa di pantau secara dini (Depkes,2008).
Menurut WHO, kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20 hingga
89% dengan menetapkan HB 11 g % (g/dl) sebagai dasarnya. Angka anemia
kehamilan di Indonesia menunjukan nilai yang cukup tinggi. Hwo Swie Tjiong
menemukan angka anemia kehamilan 3,8% padea trimester I, 13,6 % pada
trimester II dan 24,8 % pada trimester III (Manuaba,2010).
Berdasarkan SDKI survey terakhir tahun 2007 angka kematian ibu di
Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI,2007). Di Indonesia
angka kematian ibu melahirkan (Maternal Multavity Ratio / MMR) menurun dari
390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007
(Bappenas,2010). Namun jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih
masih tergolong tinggi di antara negara-negara ASIA lainya. Demikian pula
Angka Kematian Bayi (AKB) khususnya bayi baru lahir di Indonesia berada di
bawah di bandingkan negara asia lainya yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup
(Muliani 2010).
Salah satu tujuan pembangunan Millenium Dvelopment Goals (MDGS)
adalah menemukan AKI sebanyak 3 per 4 dari angka nasional pada tahun 2015.
Selain itu kesempatan MDGS meningkatkan AKI di Indonesia dapat di turunkan
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012, sedangkan untuk AKB
adalah 23 per 100.000 kelahiran. Upaya untuk menurunkan AKI harus di
3
fokuskan pada penyebab langsung kematian ibu, yang terjadi 90% pada saat
persalinan dan segera setelah persalinan. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa
lebih dari 90% kematian ibu di sebabkan komplikasi obstetri yang sering dan
dapat di ramalkan pada saat kehamilan. Kebanyakan komplikasi itu terjadi pada
saat atau sekitar persalinan (Saifuddin,2009). Penyebab langsung kematian ibu di
Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi (Saifuddin,2009).
Berdasarkan laporan rutin Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) tahun
2007 penyebab langsung kematian ibu dari 228 per 100.000 yaitu perdarahan
sekitar 84 kasus (39%), eklamsi 49 kasus (20%), infeksi 21 kasusu (7%) dan lain-
lain 71 kasus (33%) per 100.000 kelahiran hidup (Depkes,2008). Selain itu,
keadaan ibu sejak pra hamil dapat berpengaruh terhadap kehamilanya. Penyebab
tidak langsung kematian ibu antara lain anemia (Saifuddin,2009). Angka kejadian
anemia di Indonesia semakin tinggi 63,5% akibat kekurangan zat besi di
karenakan penanganan anemia di lakukan ketika ibu hamil bukan di mulai
sebelim kehamilan. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2010 di
dapatkan data K4 meningkat menjadi 80,26% menjadi 86,04%. Sedangkan data
sulawesi tenggara tahun 2011 adalah 85,56% dan data kejadian anemia sulawesi
tenggara pada tahun 2010 adalah 20%. Cakupan FE di Indonesia untuk ibu hamil
menurun dari 66,03% tahun 2009 menjadi 48,14% tahun 2010 (Saifuddin 2020).
Data khusus yang di peroleh dari dinas kesehatan kabupaten muna, pada
tahun 2013 dari 74% ibu hamil terdapat 89 orang ibu hamil yang mengalami
anemia dalam kehamilan. Pada tahun 2014 periode januari-juli terdapat 52 orang
ibu hamil yang mengalami anemia dari 40% ibu hamil. Dan cakupan FE 2014
4
sejumlah 74%. Data khusus yang di peroleh dari Puskesmas Wapunto Kabupaten
Muna, pada tahun 2013 tercatat angka kejadian anemia berjumlah 13 orang dari
50% ibu hamil. Dan data terakhir yang di peroleh pada tahun 2014 periode
januari-juli adalah 30 orang dari 48% ibu hamil. Berdasarkan data yang di peroleh
di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna, kejadiann Anemia
menduduki posisi kedua setelah hipertensi.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup pembahasan studi kasus ini meliputi Manajemen dan
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny”S” dengan Anemia
Berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna 2014.
C. Tujuan Telaah
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan manajemen asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny “S”
dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
tahun 2014, sehungga dapat menurunkan angka mortalitas dan morbilitas akibat
anema.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengumpulkan data dan analisa data ibu hamil pada Ny”S”
dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten
Muna tahun 2014.
5
b. Mampu merumuskan diagnosa / masalah aktual ibu hamil pada Ny”S”
dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten
Muna tahun 2014.
c. Mampu menentukan dan merumuskan diagnosa/ masalah potensial ibu
hamil pada Ny”S” dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas
Wapunto Kabupaen Muna tahun 2014.
d. Mampu melaksanakan identifikasi perlunya tindakan segera ibu hamil
pada Ny”S” dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna tahun 2014.
e. Mampu menentukan rencana tindakan asuhan kebidanan ibu hamil pada
Ny “S” dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna tahun 2014.
f. Mampu melaksanakan tindakan asuhan kebidanan i bu hamil pada Ny”S”
dengan anemia berat di ruang Poli Keidanan Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna tahun 2014.
g. Mampu melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny”S”
dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten
Muna tahun 2014.
h. Mampu melaksanakan pendokumentasian asuhan kebidanan ibu hamil
pada Ny”S” dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesma Wapunto
Kabupaten Muna tahun 2014.
D. Manfaat Telaah
1. Manfaat Bagi Lahan Praktik
6
Di harapkan dapat menjadi bahan masukan/informasi bagi tenaga
kesehatan di Puskesmas Wapunto tentang bagaimana kehamilan dengan
anemia berat dan asuhan yang di berikan sesuai dengan teori.
2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan proses
Asuhan Kebidanan Antenatal pada kasus kehamilan dengan anemia berat.
3. Manfaat Bagi Klien
Dapat menambah pengetahuan pasien/klien tentang kehamilan khususnya
tentang anemia yang di derita ibu saat ini.
4. Manfaat Bagi Penulis
Dapat menerapkan secara langsung ilmu yang di dapat selama kuliah
mengenai manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
berat sesuai prosedur. Dapat memperluas dan menambah wawasan,
pengetahuan, dan pengalaman dalam asuhan kebidanan pada kasus
kehamilan dengan anemia berat.
E. Metode Telaah
Metode yang di gunakan penulis dalam studi kasus ini yaitu metode
deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan Asuhan Kebidanan yaitu:
Pengumpulan Data Dasar, Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial, Identifikasi
Diagnosa/Masalah Aktual, Menilai Perlunya Tindakan Segera/Kolaborasi,
Perencanaan Asuhan Kebidanan, Pelaksanaan Asuhan Kebidanan, Evaluasi dan
7
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan. Adapun teknik pengumpulan data yang di
gunakan adalah :
1. Wawancara
Pengumpulan data dengan melakukan komunikasi lisan secara langsung
pada klien dan keluarga.
2. Observasi
Mengamati keadaan klien.
3. Pemeriksaan Fisik
Pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan fisik pada klien dengan
cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang,
seperti USG dan pemeriksaan laboratorium.
4. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data dan mempelajari data serta status pasien yang
bersumber dari catatan dokter, bidan maupun buku KIA yang dapat
menunjang hasil pemeriksaan diagnostik.
5. Studi Kepustakaan
Pencarian sumber melalui bahan bacaan atau buku-buku literature yang
dapat di percaya untuk mendapatkan kejelasan teori yang berhubungan
dengan masalah klien.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan studi kasus ini di bagi dalam lima BAB yang di susun sebagai berikut:
8
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, ruang lingkup pembahasan,
tujuan telaah yang meliputi tujuan umum dan khusus, manfaat telaah
yang meliputi manfaat bagi Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna,
manfaat bagi institusi pendidikan, manfaat bagi klien dan manfaat bagi
penulis, metode telaah yang meliputi studi kepustakaan dan studi kasus,
studi kasus terdiri dari wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik, studi
dokumentasi dan diskusi serta sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan pustaka yang terdiri dari telaah pustaka yang terdiri dari
tinjauan medis tentang kehamilan dan anemia dalam kehamilan, konsep
manajemen kebidanan, langkah-langkah manajemen kebidanan serta
dokumentasi asuhan kebidanan meliputi definisi dokumentasi dan unsur-
unsur dokumentasi.
BAB III : Tinjauan kasus merupakan hasil studi kasus yang berisi pengkajian
yang di mulai dari pengumpulan data dasar, identifikasi diagnosa/
masalah potensial, identifikasi diagnosa / masalah aktual, menilai
perlunya tindakan segera, konsultasi dan kolaborasi, perencanaan asuhan,
pelaksanaan asuhan dan evaluasi kefektifan asuhan hingga
pendokumentasian.
BAB IV : Pembahasan yang berisi perbandingan antara teori dan fakta yang ada
di lahan praktik pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien dengan
kasus anemia dalam kehamilan secara sistematis.
9
BAB V : Penutup, berisi kesimpulan dan hasil pelaksanaan studi kasus yang di
laksanakan serta saran yang merupakan alternatif rujukan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Indonesia, kehamilan di
definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoadan
ovum dan di lanjutkan dengan implementasi atau nidasi. Bila di hitung
dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasioanal. Kehamilan terdiri dari tiga trimester
di mana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester
kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga
13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Sarwono,2010).
Kehamilan merupakan matarantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterem
(Manuaba,2010).
Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) di hitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi
dalam tiga triwulan. Triwulan pertama di mulai dari hasil konsepsi
11
sampai 3 bulan, triwulan kedua di mulai dari bulan ke-4 sampai 6
bulan, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan
(Saifuddin,2008).
Dari berbagai teori para ahli, penulis menyimpulkan bahwa
kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan di lanjutkan dengan implementasi atau nidasi, yang lamanya
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari di hitung dari haid
pertama haid terakhir yang kemudian di bagi menjadi 3 triwulan.
b. Diagnosis Kehamilan
Dalam menegakkan diagnosis kehamilan, bidan harus dapat menjawab
pertanyaan sebagai berikut :
1) Keadaan umum kehamilan (apakah kesehatan optimal untuk ibu
hamil, apakah di sertai anemia hamil dan jenisnya).
2) Tentang kehamilan :
a) Apakah pasti hamil atau tidak.
b) Apakah primigravida/multigravida.
c) Apakah grande multipara.
d) Perkiraan usia kehamilan dan tanggal persalinan.
e) Apakah tergolong hamil dengan resiko rendah meragukan atau
tergolong resiko tinggi.
f) Apakah hamil gand, tunggal, intrauterin atau ekstrauterin.
12
g) Apakah kehamilanya disertai penyakit ibu atau terjadi
kompikasi kehamilan.
3) Tentang Janin :
a) Apakah tunggal, ganda, intrauterin atau ekstra uterin.
b) Apakah janin hidup sehat atau terdapat kelainan kongenital.
c) Apakah kehamilan prematur, aterm, atau lewat bulan.
d) Tentang letak dan kedudukan janin dalam rahim.
e) Pertumbuhan janin (IUGR, BBLR, atau janin besar).
4) Tentang keadaan panggul. Normal untuk multipara jika persalinan
spontan, aterm dan hidup. Normal untuk primigravida jika :
a) Kepala janin masuk PAP pada minggu ke-36.
b) Perkiraan persalinan berdasarkan pelvimetri dapat di lakukan
normal, spontan pervagina atau kemungkinan dengan tindakan
vaginal atau langsung seksio sesaria.
c) Apakah pemeriksaan pasien baru atau kelanjutan ANC.
5) Membuat diagnosis diferensial tanda kehamilan yang pasti dan
tidak pasti.
a) Tanda pasti kehamilan : merasakan gerak janin dalam rahim,
mendengar bunyi jantung janin, melihat kerangka janin dengan
rontgen atau USG, serta teraba bagian janin dalam rahim.
b) Tanda tidak pasti kehamilan : pembesaran rahim, perubahan
serviks, terasa gerakan janin, gejala subjektif (amenore, mual
13
muntah, merasakan gerak janin dalam rahim, sering kencing,
serta perubahan mammae menuju perubahan hamil).
c. Perubahan Fisiologi dan Psikologi yang Terjadi pada Kehamilan
1) Perubahan Fisiologi
Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genitalia wanita
mengalami perubahan yang membesar sehingga dapat menunjang
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta
dalam perkembanganya mengeluarkan hormon samatomamotropin,
estrogen dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada
bagian-bagian tubuh.
2) Uterus
Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya
30 gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia menjadi lebih
besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin.
Perubahan pada isthmus uteri (rahim) menyebabkan isthmus
menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam
seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh. Perlunakan isthmus di
sebut tanda hegar. Hubungan antara besarnya rahim dan usia
kehamilan penting untuk di ketahui karena kemungkinan
penyimpanan kehamilan seperti hamil kenbar, hamil
molahidatidosa, hamil dengan hidramnion yang akan teraba lebih
besar.
14
Sebagai gambaran dapat di kemukakan sebagai berikut :
a) Panjang fundus uteri pada usia kehamilan 28 minggu adalah 25
cm, pada usia kehamilan 32 minggu panjang 27 cm dan umur
kehamilan 36 minggu panjangnya 30 cm. Regangan diding
rahim karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin
menyebabkan isthmus uteri makin tertarik keatas dan menipis
di Segmen Bawah Rahim (SBR).
b) Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah, tetapi
terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta,
sehingga rahim bentuknya tidak sama. Bantuk rahim yang tidak
sama di sebut tanda piskaseck.
c) Pembesaran dinding abdomen sering di anggap sabagai tanda
dari terjadinya kehamilan. Pembesaran tersebut berkaitan
dengan terjadinya pembesaran uterus di rongga abdomen.
Apabila terjadi perdrahan pada kehamilan muda dengan uji
kehamilan yang tidak jelas, pembesaran uterus yang tidak
sesuai dengan umur kehamilan di sertai adanya nyeri abdomen
pada saat janin bergerak di sebabkan oleh kehamilan ektopik
(Sarwono,2010).
d) Perubahan konsentrasi hormonal yang memengaruhi rahim
yaitu estrogen dan progesteron menyebabkan progesteron
mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi rahim yang
di sebut dengan Braxton Hicks. Terjadinya Braxton Hicks
15
tidak di rasakan nyeri dan terjadi bersamaan di seluruh rahim.
Kontraksi Braxton Hicks akan berlanjut menjadi kontraksi
untuk persalinan.
e) Bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim, di ikuti oleh makin besarnya aliran darah menuju
rahim dari arteri uterin dan arteri ovarika. Otot rahim
mempunyai susunan istimewa yaitu longitudinal, sirkuler dan
oblika sehingga keseluruhanya membuat anyaman yang dapat
menutup pembuluh darah dengan sempurna. Meningkatnya
pembuluh darah menuju rahim memengaruhi serviks yang akan
mengalami perlunakan. Serviks hanya memiliki sekitar 10%
jaringan otot.
3) Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
karenapengaruh estrogen sehingga tampak makin berwarna merah
dan kebiru-biruan (tanda chadwicks).
4) Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung
korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu.
Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan vili korealis yang
mengeluarkan hormon korionik gonadotropin yang mirip dengan
hormon luteotropik hipofisis anterior.
16
5) Paudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan
payudara tidak dapat di lepaskan dari pengaruh hormon saat
kehamilan, yaitu estrogen, progesteron dan somatomamotrofin.
Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI di
jabarkan sebagai berikut.
a) Estrogen, berfungsi :
(1) Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.
(2) Menimbulkan penimbuhan lemak dan air serta garam
sehingga paudara tampak makin membesar.
(3) Tekanan serat saraf akibat penimbungan lemak, air dan
garam menyebabkan rasa sakit pada pada payudara.
b) Progesteron, berfungsi :
(1) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
(2) Meningkatkan jumlah sel asinus.
c) Somatomamotrofin, berfungsi :
(1) Memengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,
laktalbumin dan laktoglobulin.
(2) Penimbungan lemak di sekitar alveolus payudara.
(3) Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan.
d) Sirkulasi Darah Ibu
Peredaran darah ibu di pengaruhi beberapa faktor, antara lain :
17
(1) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan
janin dalam rahim.
(2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada
sirkulasi.
e) Retroplasenter
Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin meningkat.
Akibat dari faktor tersebut di jumpai beberapa perubahan
peredaran darah.
1) Volume Darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi), degan puncaknya pada
usia kehamilan 32 minggu. Serum darah (volume darah)
bertambah 25 sampai 30% sedangkan sel darah bertambah
sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.
Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar usia
kehamilan 16 minggu, sehingga penderita penyakit jantung
harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan
selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil
dengan sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasi
kordis. Pada post partum, terjadi hemokonsentrasi dengan
puncak hari ketiga sampai kelima.
18
2) Sel Darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat
mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi
pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan
volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang di sertai
anemia fisiologis. Jumlah sel darah putih meningkat hingga
mencapai 10.000/ml dengan hemodilusi dan anemia
fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat
mencapai empat kali dari angka normal. Protein darah
dalam bentuk albumin dan gamaglobin dapat menurun
pada triwulan pertama, sedangkan fibrinogen meningkat.
Pada post partum dengan terjadinya hemokonsentrasi dapat
terjadi tromboflebitis.
f) Sistem Respirasi
Pada kehamilan, terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk
dapat memenuhi kebutuhan 02. Di samping itu terjadi desakan
diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada usia
kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan
rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hsmil akan
bernapas lebih dalam sekitar 20-25% dari pada biasanya.
g) Sistem Pencernaan
Oleh pengaruh Estrogen, pengeluaran asam lambung
meningkat dan dapat menyebabkan :
19
1) Pengeluaran air liur berlebihan (Hipersalivasi).
2) Daerah lambung terasa panas.
3) Terjadi mual dan sakit kepala atau pusing terutama pada
pagi hari, yang di sebut morning sickness.
4) Muntah, yang terjadi di sebut emesis gravidarum.
5) Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan
sehari-hari di sebut Hiperemesis Gravidarum.
6) Progesteron menimbulkan gerak usus makan berkurang dan
dapat menyebabkan obstipasi.
h) Traktus urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunya kepala bayi
pada hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering
berkemih. Desakan tersebut menyebabkan kandun g kemih
cepat terasa penuh. Hemodilusi menyebabkan metabolisme air
makin lancar sehingga pembentukan urin akan bertambah.
Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69 sampai 70%.
Pada kehamilan, ureter membesar untuk dapat menampung
banyaknya pembentukan urin, terutama pada ureter kanan
karena peristaltik ureter terhambat karena pengaruh
progesteron, tekanan rahim yang membesar dan terjadi
perputaran ke kanan dan terdapat kolon sigmoid di sebelah kiri
yang menyebabkan perputaran rahim ke kanan. Tekanan rahim
20
pada ureter kanan dapat menyebabkan infeksi pielonefritis
ginjal kanan.
i) Perubahan pada Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh melanophon stimulating
hormon lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum
livide atau alba, areola mammae, papilla mammae, linea nigra,
pipi (khloasma gravidarum). Setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan menghilang.
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai
daerah payudara dan paha. Perubahan ini di kenal dengan nama
striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu
sering kali di temukan garis berwarna perak berkilau yang
merupakan sikatrik dari striae sebelumnya. Pada banyak
perempuan kulit di garis pertengahan perutnya (linea alba) akan
berubah menjadi hitam kecolatan yang di sebut dengan linea
nigra (Sarwono,2010).
j) Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami
perubahan yang mendasar, di mana kebutuhan nutrisi makin
21
tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan
ASI.
Memperhatikan hal tersebut dapat di kemukakan bahwa ibu
hamil memerlukan makanan yang mempunyai nilai gizi yang
tinggi. Oleh karena itu, perlu di perhatikan susunan makanan
“empat sehat dan lima sempurna”. Di perkirakan selama
kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg
(Saifuddin,2008).
Pada Trimester ke II dan III di anjurkan berat badan per
minggu sebesar 0,4 kg untuk penentuan dengan gizi baik dan
0,5 kg untuk gizi kurang. Menurut Saifuddin bertambahnya
berat badan minimal 8 kg selama kehamilan. Sedangkan
menurut Manuaba2010 berat badan ibu hamil akan bertambah
anatara 6,5 sampai 16,5 kg. Atau kenaikan berat badan sekitar
0,5 kg per minggu.
k) Plasenta dan Air Ketuban
Plasenta berbentuk bundar dengan ukuran 15 cm x 20 cm
dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan berat plasenta 500 gram. Tali
pusat yang menghubungkan plasenta panjangnya 25-60 cm.
Tali pusat terpendek yang pernah di laporkan adalah 2,5 cm
dan terpanjang sekitar 200 cm. Plasenta terbentuk sempurna
pada minggu ke-16 di mana desidua parietalis dan desidua
kapluralis telah menjadi satu. Sebelum plasenta terbentuk
22
sempurna dan sanggup untuk memelihara janin, fungsinya di
lakukan oleh korpus luteum gravidarum. Saat nidasi vili
korialis mengeluarkan hormon korionik gonadotropin sehingga
korpus luteum dapat bertahan. Plasenta merupakan akar janin
untuk mengisap nutrisi dari ibu dalam bentuk O2 asam amino,
vitamin, mineral, dan zat lainya ke janin dan membuang sisa
metabolisme janin dan CO2.
Jumlah likuor amnion (air ketuban) sekitar 1000 ml sampai
1500 ml pada kehamilan aterm. Berat jenisnya antara 1,007
sampai 1,008. Likuor amni terdiri dari 2,3% bahan organik
(protein, vernik kaseosa, rambut lanugo, zat lemak, lesitin dan
spingomielin) dan 97% bahan anorganik (air dan garam).
Peredaran cairan ketuban sekitar 500 cc/jam atau sekitar 1%
yang di telan bayi dan di keluarkan sebagai urin. Bila akan
terjadi gangguan peredaran air ketuban akan menimbulkan
hidramnion yaitu jumlah cairan ketuban melebihi 1.500 ml
(Manuaba 2010).
2 ) Perubahan Psikologi
a) Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester I
Trimester pertama sering di anggap sebagai periode penyesuaian.
Penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.
Sebagian wanita merasa sedih tentang kenyataan bahwa ia hamil.
Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan,
23
kecemasan, depresi dan kesedihan. Wanita yang telah merencanakan
kehamilan atau berusaha keras untuk hamil, merasa senang sekaligus
tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari tanda bukti
kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya.
Trimester pertama adalah saat yang speial karena seorang ibu akan
menyadari kehamilanya. Selama kehamilan sedapat mungkin wanita
hamil harus beradaptasi dengan kondisi psikologisnya. Pada trimester
pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
b) Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester II
Trimester kedua biasanya kondisi ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi dan rasa tidak nyaman. Ibu sudah menerima
kehamilanya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikiranya
secara konstruktif. Pada periode ini pula ibu mulai merasakan gerakan
bayi dalam perutnya dan merasakan kehadiran bayinya sebagai
seseorang di luar dari dirinya sendiri.
c) Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester III
Trimester ketiga di tandai dengan klimaks kegembiraan emosi
menunggu kelahiran bayi atau sering kali di sebut periode menunggu
dan waspada, sebab pada saat itu ibu merasa khawatir atau takut kalau
bayi yang akan di lahirkanya tidak normal. Rasa tidak nyaman akibat
kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga banyak ibu merasa
bahwa dirinya aneh dan jelek di samping ibu mulai merasa sedih
24
karena akan terpisah dari banynya dan kehilangan perhatian khusus
yang di terima selama hamil (Rukiyah 2009).
2. Asuhan Antenatal
Menurut Saifuddin (2009), pelayanan atau asuhan antenatal merupakan
cara penting untuk memonitor atau mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Oleh karena itu, kunjungan antenatal
sebaiknya di lakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan. Asuhan antenatal
adalah upaya prefentif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi
luaran internal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin
selama kehamilan.
a. Tujuan Asuhan Antenatal
Tujuan asuhan antenatal adalah sebagai berikut :
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan fisik, mental dan sosial ibu dan
bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termaksud riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin.
25
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjhalan normal dan pemberian
ASI eklusif.
b. Kebijakan Program
Menurut syaifuddin (2009), kunjungan antenatal sebaiknya di
lakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan :
1) Satu kali pada triwulan pertama,
2) Satu kali pada triwulan kedua, dan
3) Dua kali pada triwulan ketiga.
Atau menurut Manuaba (2010) yaitu :
a) Pemeriksaan pertama di lakukan segera setelah di ketahui terlambat
haid.
b) Pemeriksaan ulang :
1. Setiap bulan sampai usia kehamiulan 6 sampai 7 bulan.
2. Setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 8 bulan.
3. Setiap 1 minggu sejak usia kehmilan 8 bulan sampai terjadi
persalinan.
c) Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan tertentu.
Pelayanan/asuhan standar minimal termaksud 10 T, yaitu :
1. Timbang berat badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai status lingkar lengan (Lila).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentase janin dan DJJ.
26
6. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
7. Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan.
8. Tes laboratorium.
9. Tes terhadap penyakit menuluar seksual (PMS).
10. Temu wicara atau konseling termaksud perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi serta KB pasca persalinan (Depkes
RI,2009).
C . Jadwal Kunjungan Ulang
Menurut Saifuddin (2009), jadwal kunjungan ulang pada kehamilan yaitu :
1) Kunjungan I (16 minggu) di lakukan untuk :
a) Persiapan dan pengobatan anemia.
b) Perencanaan persalinan.
c) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatanya.
2) Kinjungan II (24-28 minggu ) dan kunjungan III (32 minggu), di
lakukan untuk :
a) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatanya.
b) Penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran
perkemihan.
c) Mengulang perencanaan persalinan.
3) Kunjungan IV yaitu 36 minggu sampai lahir :
a) Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III.
b) Mengenali adanya kelainan letak dan presentase.
27
c) Menetapkan rencana persalinan.
d) Mengenali tanda-tanda persalinan.
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik di lakukan pada bgian tubuh dari kepala sampai kaki.
Tujuanya untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin saat ini, dan untuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada pemeriksaan berikutnya. Jika hasil
pemeriksaan kunjungan pertama sang ibu di nyatakan hamil maka langkah
selanjutnya perlu di tentukan berapa usia kehamilanya. Setiap pemeriksaan
kehamilan adalah dengan melihat dan meraba, petugas akan mengetahui apakah
ibu sehat, janin tumbuh dengan baik, Tinggi Fundus Uteri (TFU) sesuai denganu
umur kehamilan atau tidak, serta di mana letak janin (Hidayati 2009).
Tahapan Pemeriksaan Fisik :
1) Identifikasi dan riwayat kesehatan (Anamnese)
a. Identitas pribadi.
b. Keluhan saat ini.
c. Riwayat haid (Hari Pertama Haid Terakhir, usia kehamilan, tafsiran
persalinan).
d. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu.
e. Riwayat kehamilan saat ini.
f. Riwayat penyakit dalam keluarga.
g. Riwayat penyakit ibu.
28
h. Riwayat Keluarga Berencana (KB).
i. Riwayat imunisasi.
2) Pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki.
3) Pemeriksaan ginekologi.
4) Pemeriksaan Laboratorium.
5) Pemeriksaan Obstetrik.
a. Pemeriksaan Palpasi dengan Teknik Leopold
Palpasi juga di sebut periksa raba. Periksa raba abdomen pada
wanita hamil di lakukan pada usia kehamilan 36 minggu untuk kehamilan
normal dengan alasan pada usia kehamilan tersebut janin sudah tumbuh
optimal sehingga memenuhi seluruh rongga rahim. Organ-organ tubuh
bayi sudah simetris, kepala sudah tumbuh dalam ukuran optimal dan
merupakan bagian terberat dari seluruh organ tubuhnya. Dengan demikian,
menurut hukum gravitasi bumi, benda yang terberat akan mencari posisi
paling bawah. Pada saat ini kepala mulai turun masuk ke pintu atas
panggul dan posisi janin sudah menetap di dalam rongga uterus sehingga
tidak kemungkinan berubah posisi. Pemeriksaan dengan palpasi sebelum
36 minggu tidak di lakukan karena letak, posisi, dan presentasi janin masih
berubah-ubah. Selain itu, setiap pemeriksaan palpasi yang kita lakukan,
janin dalam kandungan akan terganggu walaupun pemeriksaan sudah di
lakukan secara cermat dan berhati-hati. Palpasi pada usia kehamilan 28
minggu di lakukan bila pada pemeriksaan McDonald, di temukan tinggi
fundus uteri lebih tinggi dari seharusnya.
29
Tujuan pemeriksaan dengan teknik palpasi Leopold adalah
mengetahui letak janin dan sebagai bahan pertimbangan dalam
memperkirakan usia kehamilan. Secara terperinci tujuan palpasi leopold
untuk setiap langkah pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1) Gambar Teknik Pemeriksaan Palpasi Leopold I
Tujuan pemeriksaan :
a) Mengetahui tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia
kehamilan.
b) Menentukan bagian-bagian janin yang berada di fundus uteri.
Cara pemeriksaan :
30
Sebelum di periksa, ibu hamil di persiapkan antara lain di beri tahu
maksud dan tujuan pemeriksaan. Pakaian dalam yang menghalangi
pemeriksaan di buka, pakaian luar di longgarkan, dan bila ketat di ganti
dengan pakaian longgar untuk mempermudah pemeriksaan. Ibu hamil di
periksa dalam keadaan tidur terlentang. Kedua lutut agak di tekuk,
pemeriksaan di sebelah kanan ibu dengan posisi kaki kiri di depan dan
kaki kanan di belakang menghadap kewajah ibu.
Suhu tangan pemeriksa disesuaikan dengan tangan ibu supaya
uterus tidak berkontraksi saat di lakukan palpasi. Bila cuaca dingin
pemeriksa mencuci tangan dengan menggunakan air hangat, atau setelah
mencuci tangan kedua telapak tangan di gosok-gosokan sampai terasa
hangat.
Mulai pemeriksaan dengan mendorong fundus uteri kebagian
tengah menggunakan tangan kiri, kemudian di tahan dengan tangan kanan
dengan menggunakan jari-jari tangan kir, tinggi fundus uteri di ukur dari
prosesus xifoideus sampai pusat. Akan di peroleh tinggi fundus uteri
berapa jari di bawah prosesus xifoideus. Bila fundus uteri mendekati pusat,
tangan kiri pemeriksa menahan fundus uteri, tangan kanan mengukur
tinggi fundus uteri mulai dari pusat. Berdasarkan pengukuran dari
pemeriksaan palpasi di perkirakan usia kehamilan di sesuaikan pula
dengan hasil anamnese hari pertama haid terakhir.
31
Setelah tinggi fundus uteri di ukur, dilanjutkan meraba bagian-
bagian janin yang berada pada fundus uteri menggunakan tangan kanan
dan tangan kiri secara bergantian. Bila meraba dengan tangan kanan,
tangan kiri menahan demikian sebaliknya. Bila teraba bagian yang bulat,
keras dan bila di tekan terasa lentingan merupakan pertanda dari kepala
janin. Bila kepala janin berada pada fundus uteri, janin adalah presentase
bokong.
Bila bagian yang besar, bulat, lunak dan bila di tekan tidak terasa
lentingan, merupakan pertanda dari bokong janin. Bila bokong janin
berada pada fundus uteri berarti janin presentase kepala. Bila teraba bagian
yang datar melebar adalah pertanda dari punggung janin. Bila punggung
berada pada fundus uteri, berarti posisi janin melintang. Bila teraba bagian
yang berbenjol kecil-kecil merupakan pertanda dari bagian-bagian terkecil
dari janin, seperti tangan dan kaki. Bila bagian-bagian kecil janin berada
pada fundus uteri berarti janin juga posisinya melintang.
Bila pada pemeriksaan palpasi dengan teknik leopold I kita
menemukan dua bagian besar janin. Fundus uteri itu merupakan pertanda
dari kehamilan ganda/kembar. Misalnya, dua bagian yang bulat dan keras
atau satu bagian yang bulat dan keras, dan satu bagian yang besar dan
lunak, dan biasanya di sertai dengan tinggi fundus uteri lebih tinggi dari
usia kehamilan apabila di perhitungkan berdasarkan hari pertama haid
terakhir.
32
2) Gambar Teknik Pemeriksaan Palpasi Leopold II
Tujuan pemeriksaan :
Mengetahui bagian-bagian janin yang berada pada bagian
samping kanan dan samping kiri uterus.
Cara pemeriksaan :
Setelah meraba bagian-bagian janin pada fundus uteri pada
pemeriksaan leopold I, tangan kiri di pindahkan kebagian kanan uterus
ibu, dan tangan kanan di pindahkan kebagian kiri uterus ibu. Tangan
kanan meraba bagian janin yang ada di bagian samping kiri uterus,
dan tangan kiri menahan uterus pada bagian samping kanan.
Selanjutnya, tangan kiri meraba bagian janin yang bberada di bagian
33
samping kanan uterus ibu, dan tangan kanan menahan bagian samping
kiri uterus ibu. Bila yang di rasakan bagian yang datar dan melebar
adalah pertanda punggung janin, dan bila di rasakan bagian samping
kiri uterus berarti posisi janin punggung kiri, sedangkan apabila di
rasakan sebelah kanan berarti posisi janin punggung kanan.
Sebaliknya, bila di temukan di samping kiri uterus bagian yang bulat
keras, mudah di gerakan dan ada lentingan, sebagai pertanda kepala
janin, dan di sebelah kanan di temukan bagian yang besar, lunak dan
sulit di gerakan, sebagai pertanda bokong janin, berarti posisi janin
melintang dengan kepala di kiri, demikian sebaliknya.
3) Gambar Teknik Pemeriksaan Palpasi Leopold III
34
Tujuan pemeriksaan :
a) Menentukan bagian tubuh janin yang bberada pada bagian bawah
uterus.
b) Mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada pada bagian
uterus sudah atau belum masuk ke pintu atas panggul ibu.
Cara pemriksaan :
Setelah meraba samping kanan dan samping kiri uterus, tangan
kiri di pindahkan ke fundus uteri, tangan kanan memegang bagian
bawah uterus di antara tulang pipa isciadika anterior superior dan
batas uterus bagian bawah, kemudian menggoyangkan secara
perlahan-lahan, apabila teraba keras, bila di goyangkan ada lentingan,
pertanda bokong janin. Pada satu bagian terendah janin di goyangkan,
terasa bergoyang, berarti bagian terendah janin belum masuk ke pintu
atas panggul. Sebaliknya, apabila saat di goyangkan tidak terasa
bergoyang berarti bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas
panggul.
35
4) Gambar Teknik Pemeriksaan Palpasi Leopold IV
Tujuan pemeriksaan :
a) Memastkan apakah bagian terendah janin sudah benar-benar
masuk ke pintu atas panggul atau belum.
b) Menentukan seberapa banyak bagian terendah janin sudah
memasuki pintu atas panggul.
Cara pemeriksaan :
Pemeriksaan palpasi dengan teknik leopold IV, apabila dari
hasil pemeriksaan leopold III di temukan bagian terendah janin sudah
masuk ke pintu atas panggul, atau hasil pemeriksaan dengan teknik
36
leopold III masih ada keragu-raguan. Untuk mengecek hasil
pemeriksaan palpasi leopold III.
Setelah melakukan pemeriksaan palpasi dengan teknik leopold
III, pemeriksa mengubah posisi mengahadap bagian kaki ibu, ibu di
minta untuk meluruskan kakinya atau tidak tidak menekuk lutut.
Tangan kiri pemeriksa di pindahkan ke sebelah lateral kiri uterus ibu,
dan tangan kanan di pindahkan ke sebelah lateral kanan uterus ibu,
ujung jari tangan kanan dan kiri berada pada tepi atas tulang simpisis
pubis. Pertemukan ke dua ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan
dan kiri. Apabila ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri
dapat bertemu satu sama lain di sebut konvergen, berarti bagian
terendah janin belum masuk pintu atas panggul ibu. Apabila ibu jari
dan unjung-ujung jari tangan kanan dan tangan kiri tidak dapat di
pertemukan di sebut divergen, berarti sebagian besar bagian terendah
janin sudah masuk ke pintu rongga panggul ibu. Pemeriksaan palpasi
teknik leopold di laksanakan setelah melaksanakan pemeriksaan tinggi
fundus uteri dengan teknik McDonald hasilnya lebih tinggi dari usia
kehamilan berdasarkan data Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
Pada saat palpasi abdomen di temukan tiga bagian besar janin
yaitu bokong, punggung dan kepala, menandakan janin tunggal di
sertai dengan auskultasi DJJ terdengar jelas pada salah satu sisi perut
ibu. Pada kehamilan ganda pembesaran perut melebihi ukuran yang
seharusnya usia kehamilan pada kehamilan tunggal (Dian,2013).
37
b. Menentukan Usia Kehamilan
Tinggi Fundus Uteri (TFU) untuk menentukan Usia kehamilan
TFU berdasarkan perabaan Usia kehamilan
1/3 di atas simpisis 12 minggu
1/2 di atas simpisis pusat 16 minggu
2/3 di atas simpisis 20 minggu
Setinggi pusat 22 minggu
1/3 di atas pusat 28 minggu
1/2 pusat-xifoideus 34 minggu
Setinggi xifoideus 36 minggu
2 jari (4 cm) PX 40 minggu
Sumber : Manuaba,2010).
Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). Bila hari
pertama haid terakhir di ketahui, maka dapat di jabarkan tafsiran tanggal
persalinan memakai rumus Neagle : hari + 7, bulan – 3, dan tahun + 1
(Manuaba 2010).
c. Anemia Dalam Kehamialan
1) Pengertian Anemia dalam Kehamilan
38
Anemia dalam kehamilan merupakan suatu keadaan adanya
penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit di
bawah nilai normal. Pada penderita anemia, lebih sering di sebut
kurang darah, kadar sel darah merah (hemoglobin/HB) di bawah
nilai normal. Penyebabnya bisa karena kekurangan zat gizi untuk
pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin
B12. Tetapi sering terjadi anemia karena kekurangan zat besi.
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang di sebabkan
oleh kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi
(Fe) untuk eritrosit tidak cukupo yang di tandai dengan gambaran
sel darah merah hipokrom-mikrositer, kadar besi serum iron,
cadangan jenuh transferin menurun, kapasitas besi total meninggi
dan cadangan besi dalam sumsung tulang serta di tempat lain
sangat kurang atau tidak ada sama sekali (Rukiyah, 2010).
Anemia adalah penurunan kapasitas darah dalam membawa
oksigen, hal tersebut dapat terjadi akibat penurunan produksi sel
darah merah, dan atau penurunan Hemoglobin (Hb) dalam darah.
Anemia sering di definisikan sebagai penurunan kadar Hb dalam
darah sampai di bawah rentang normal (Cooper, 2009).
Anemia merupakan keadaan di mana kadar hemoglobin
atau eritrosit menurun. Kadar Hb ibu di bawah 11 gr% pada
trimester I dan 3, atau < 10,5 gr %. Terjadi karena penurunan aliran
O2 dari paru-paru ke jaringan perifer. Anemia dalam kehamilan
39
adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr %
pada trimester I dan III, < 10,5 gr % pada trimester I dan III.
Terjadi karena penurunan aliran O2 dari paru-paru ke jaringan
perifer (Astuti,2012).
d. Etiologi Anemia dalam Kehamilan
Biasanya selama kehamilan, terjadi hyperplasia dari sum-sum
tulang, dan meningkatkan massa RBC. Namun, peningkatan yang
tidak proposional dalam hasil volume plasma menyebabkan
hemodilusi (hydremia kehamilan). HCT menurun dari antara 38 dan 45
% pada wanita sehat yang tidak hamil sampai sekitar 34 % selama
kehamilan tunggal dan sampai 30 % selama akhir kehamilan
multifetal. Jadi selama kehamilan, anemia di definisikan sebagai Hb 10
g/dl (HT < 30 %) (Proverawati,2011).
Penyebab anemia umunya adalah :
1) Kurang gizi (mal nutrisi),
2) Kurang zat besi dalam diet,
3) Mal absorbsi,
4) Kehilangan darah yang banyak, dan
5) Penyakit-penyakit kronis : TBC, paru, cacing usus, malaria, dan
lain-lain (Marmi, 2011).
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang
membawa oksigen ke sel-sel lain dalam tubuh. Banyak wanita
40
mengalami defisiensi besi pada trimester ke II dan ke III. Ketika
tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi di bandingkan dengan
yang telah tersedia, maka dapat berpotensi terjadinya anemia. Anemia
sweama kehamilan akibat peningkatan volume darah merupakan
anemia ringan (Proverawati,2011).
Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu
mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30
- 40 % yang puncaknya pada kehamilan 32 – 34 minggu. Jumlah
peningkatan sel darah 18 – 30 % dan hemoglobin sekitar 19 %. Bila
hemoglobin ibu selama hamil sekitar 11 g %, dengan terjadi
hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil fisiologi, dan Hb ibu
akan menjadi 9,5 – 10 g % (Manuaba,2010).
Pada kehamilan dan fetus yang normal, sejak minggu ke
enam kehamilan terjadi percepatan peningkatan volume plasma yang
disproporsional dengan volume sel darah merah dan mencapai
puncaknya pada minggu ke 24 atau terus mengikat sampai minggu ke
37, di mana volume plasma mencapai kurang lebih 43% lebih besar
di bandingkan perempuan tidak hamil. Di sisi lain, hal ini akan
menurunkan nilai hematokrit (Ht) dan (Hb) (“dilutional anemia”)
sejak minggu ke enam seterusnya sampai minggu ke 16 atau 26
kehamilan, yang kemudian mencapai keseimbangan baru. Beberapa
kondisi yang menyebabkan kehilangan darah seperti lokasi
41
implantasi plasenta yang abnormal, komorbid lain seperti hemoroid,
akan semakin memperberat anemia defisiensi (Laksmi,2008).
e. Diagnosa Anemia dalam Kehamilan
Untuk menegakan diagnosis anemia kehamilan dapat di lakukan
dengan anamnese. Pada anamnese akan di dapatkan keluhan cepat lelah,
sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih
hebat pada hamil muda (Manuaba,2010).
Pemeriksaan dan pengawasan Hemoglobin (Hb) dapat di lakukan
dengan menggunakan alat sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat
di golongkan sebagai berikut :
a) Hb 11 g% di sebut tidak anemia.
b) Hb 9-10 g% di sebut anemia ringan.
c) Hb 7-8 g% di sebut anemia sedang.
d) Hb < 7 g% di sebut anemia berat.
Pemeriksaan darah di lakukan minimal dua kali selama kehamilan
yaitu pada trimester pertama dan ke dua (Manuaba,2010). Penggolongan
anemia menurut Manuaba tahun 2010 yaitu :
1) Anemia Defisiensi Besi (kekurangan zat besi).
2) Anemia Megaloblastik (kekurangan vitamin B12).
3) Anemia Hemolitik (Pemecahan sel-sel darah lebih cepat dari
pembentukan).
42
4) Anemia Hipoplastik (gangguan pembekuan sel-sel darah).
f. Komplikasi Anemia dalam Kehamilan
Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko menurut penelitian,
tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia
juga mnenyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel
tubuh tidak mendapat pasukan oksigen. Pada wanita hamil, anemia
meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan.
Resiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir
rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Perdarahan
antepartum dan post partum lebih sering di jumpai pada wanita yang
anemis dan lebih seri ng berakibat fatal, sebab wanita yang anemis
tidak dapat mentolerir kehilangan darah (Rukiyah,2010).
Penyakit anemia yuang menyerang ibu hamil, berpengaruh
terhadap kehamilan, persalinan dan saat masa nifas. Adapun
pengaruhnya anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas
mengakibatkan :
1) Keguguran,
2) Partus prematurus,
3) Inersia uteri dan partus lama,
4) Atonia uteri dan menyebabkan perdarahan,
5) Syok,
43
6) Afibrinogenemia dan hipofibrinogemia,
7) Infeksi intrapartum dan dalam nifas, dan
8) Terjadi anemia gravis (Hb < 4 gr %).
Hasil konsepsi (janin, plasenta, darah) membutuhkan zat besi
dalam jumlah besar. Zat besi tersebut di butuhkan untuk pembuatan
butir-butir darah merah dan pertumbuhanya. Terjadi anemia dalam
kehamilan bergantung dari jumlah persediaan besi dalam hati, limpa,
sum-sum tulang. Anemia pada ibu hamil dapat berkomplikasi. Adapun
komplikasi anemia adalah sebagai berikut :
a) Kematian mudigah (keguguran),
b) Kematian janin dalam kandungan,
c) Kematian janin waktu lahir,
d) Prematuritas, dan
e) Dapat terjadi cacat bawaan.
Bahaya selama kehamilan yaitu dapat terjadi abortus,
persalinan prematuritas, hambatan tubuh kembang janin dalam rahim,
mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 g %),
molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum,
ketuban pecah dini.
Bahaya saat persalinan yaitu gangguan his (kekuatan
mengedan), kala I berlangsung lama, terjadi partus terlantar, kala II
berlangsung lama hingga melelahkan dan sering memerlukan tindakan
44
operasi kebidanan, kala uri dapat di ikuti retensio plasenta, dan
perdarahan post partum karena atonia uteri, kala IV dapat terjadi
perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.
Bahaya anemia terhadap janin, sekalipun tampaknya janin
mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan
anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk abortus, kematian
intrauterin, persalinan prematuritas tinggi, barat badan lahir rendah,
kelahiran dengan anemia, dan terjadi cacat bawaan, bayi mudah
mendapat infeksi sampai kematian perinatal, dan inteligensia rendah
(Manuaba,2010).
g. Penanganan Anemia Dalam Kehamilan
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil
melakukan pemeriksaan sebelum hamil hingga dapat di ketahui data-
data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dengan pertimbangan
bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka di lakukan
pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-ibu hamil di
puskesmas (Manuaba,2010).
Pencegahan dan penanggulangan anemia pada ibu hamil, antara
lain meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan seperti daging,
ikan, telur, sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan dan padi-
padian. Hindari mengonsumsi makanan yanag mengandung zat
45
inhibitor saat bersamaan dengan makan nasi seperti teh karena
mengandung tanin yang akan mengurangi penyerapan zat besi
(Simanjuntak,2009).
Terapi anemia defisiensi besi ialah dengan preparat besi oral.
Terapi oral ialah dengan pemberian preparat besi : Fero Sulfat, Fero
Gluconat atau Naferobisitrat dan masih banyak lagi. Pemberian
preparat 60 mg/ hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 g% per
bulan. Kini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan
500 mg asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin,2009).
Di mulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera
mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSo4 329
mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg minimal masing-masing
90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak di minum bersama teh atau kopi
karena akan mengganggu penyerapan (Saifuddin,2009).
h. Kebutuhan Fe/Zat Besi dalam Kehamilan
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati
800 mg. Kebutuhan ini terdiri sekitar 300 mg di perlukan untuk janin
dan plasenta serta 500 mg lagi di gunakan untuk meningkatkan massa
haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan di ekresikan
lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan
menghasilkan sekitar 6-10 mg zat besi. Perhitungan makan tiga kali
dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20-25 mg zat besi per
46
hari (Manuaba,2001). Sedangkan menurut Saifuddin kebutuhan ibu
selama kehamilan 800 mg besi. Di antaranya 300 mg untuk janin dan
plasenta, sedangkan untuk pertambahan eritrosit ibu ialah 500 mg.
Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar 2-3 mg besi per
hari (Saifuddin,2009).
B. Konsep Manajemen Kebidanan
1. Pengertian Manajemen Kebidanan
Manajemen asuhan kebidanan adalah yang di gunakan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sisatematis mulai
dari pengkajian, analisa data, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang di
gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampiilan dalam rangkaian tahapan
logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien
(Simatupang, 2008).
2. Prinsip-Prinsip Manajemen
a. Efisiensi
Bagaimana mencapai akhir dengan hanya menggunakan sarana yang
perlu/ dengan menggunakan sarana sedikit mungkin.
b. Efektifitas
Seberapa besar suatu tujuan sedang atau telah tercapai rasional dalam
mengambil keputusan. Keputusan merupakan suatu pilihan dari dua
47
atau lebih tindakan. Pengambilan keputusan merupakan jawaban atas
pertanyaan tentang perkembangan suatu kegiatan.
C. Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan
Proses manajemen kebidanan tersebut terdiri dari langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Langkah I. Identifikasi Data dan Analisa Data Dasar
Pada langkah ini di kumpulkan semua informasi yang aktual dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien untuk
memperoleh data dapat di lakukan dengan cara :
a) Anamnese,
b) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda
vital,
c) Pemeriksaan khusus, dan
d) Pemeriksaan penunjang.
Bila klien mengalami komplikasi yang perlu di konsultasikan kepada
dokter dalam penatalaksanaan maka bidan perlu melakukan konsultasi atau
kolaborasi dengan dokter. Tahap ini langkah awal yang akan menentukan
langkah berikutnya sehingga kelengkapan data sesuai kasus yang di hadapi
akan menentukan proses interprestasi yang benar atau tidak dalam tahap
selanjutnya, sehingga dalam pendekatan ini harus yang komprehensif
meliputi data subyektif, obyektif dari hasil pemeriksaan sehingga dapat
menggambarkan kondisi/masukan klien yang sebenarnya dan valid.
48
2. Langkah II. Perumusan Diagnosa/Masalah Aktual
Pada langkah ini data dasar yang telah di kumpulkan di
interprestasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah spesifik.
Rumusan diagnosa dan masalah keduanya di gunakan karena masalah tidak
dapat di definisikan seperti diagnosis tetapi membutuhkan penanganan
masalah yang berkaitan dengan hal-hal yang sedang di alami wanita yang di
identifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian.
3. Langkah III. Perumusan Diagnosa/Masalah Potensial
Pada langkah ini bidan di tuntut untuk mampu mengantisipasi masalah
potensial tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan terjadi tetapi
juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah/diagnosa potensial tidak
terjadi sehingga langkah benar merupakan langkah yang bersifat antisipasi
yang rasional/logis.
4. Langkah IV. Pelaksanaan Tindakan Segera dan Kolaborasi
Proses asuhan kebidanan di lakukan secara terus-menerus, ini
menghasilkan data baru yang juga segera di nilai. Data yang muncul dapat
menggambarkan suatu keadaan darurat. Di mana bidan harus segera bertindak
untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Misalnya perdarahan post partum (kala
III) dan apgar skor yang rendah. Beberapa data merupakan indikasi adanya
situasi yang membutuhkan tindakan segera sambil menunggu intervensi
dokter misalnya prolapsus tali pusat. Dalam situasi ini yang tidak darurat
akan tetapi membutuhkan konsultasi dokter dan kolaborasi seperti kehamilan
lewat waktu membutuhkan konsultasi seorang dokter. Bidan harus
49
mengkonsultasikan keadaan klien dan memutuskan tentang perawatan klien
selanjutnya yang sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Langkah V. Perumusan Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien
tersebut. Seperti apa yang di perkirakan akan terjadi berikutnya, penyuluhan
apa yang di butuhkan, konseling apa yang berkaitan dengan rasional ekonomi
– kultural atau masalah psikologis. Dalam kata lain asuhan terhadap klien
tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek
asuhan kebidanan.
Setiap rencana asuhan haruslah di setujui oleh kedua pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat di laksanakan dengan efektif karena klien juga
akan melaksanakan rencana tersebut. Oleh karena itu pada langkah ini tugas
bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan
rencana asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama
sebelum melakukanya.
6. Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Implementasi dapat di kerjakan oleh bidan maupun dapat bekerja
sama dengan tim kesehatan lain berdasarkan rencana yang telah di tetapkan.
Pelaksanaan asuhan kebidanan dalam waktu yang singkat/efisien sehingga
akan mengurangi waktu perawatan dan meningkatkan kualitas pelayanan
pada klien.
50
7. Langkah VII. Evaluasi Asuhan Kebidanan
Langkah akhir dari manajemen asuhan kebidanan adalah evaluasi,
namun sebenarnya langkah evaluasi ini di lakukan pada setiap langkah
manajemen kebidanan. Bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan
asuhan kebidanan yang di berikan kepada klien.
D. Dokumentasian Asuhan Kebidanan
1. Definisi Dokumentasi
Secara umum dokumentasi dapat di artikan sebagai suatu otentik
atau semua surat asli yang dapat di buktikan atau di jadikan bukti dalam
persoalan hukum (Sudarti,2010).
Dokumentasi dalam asuhan kebidanan merupakan suatu bukti
pencatatan dan pelaporan yang di miliki oleh bidan dalam melakukan
catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, bidan dan tim
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar
komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggug jawab
bidan (Sudarti,2010).
Dokumentasi dalam asuhan kebidanan merupakan suatu
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan atau kejadian yang
di lihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan)
(Sudarti, 2010).
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhanan, jelas, logis dan
tertulis. Metode 4 langkah yang di sebut SOAP ini di hasilkan dari proses
51
pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Metode SOAP di pakai untuk
mendokumentasikan asuhan pasien dalam rekam medis sebagian catatan
kemajuan informasi yang sistematis yang mengorganisir penemuan dan
kesimpulan menjadi suatu rencana asuhan.
2. Unsur-unsur Dokumentasi
Adapun unsur dokumentasi terdiri dari :
a) S (Subyektif) : menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan
data klien melalui anamnese.
b) O (Obyektif) : menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan
fisik klien, laboratorium dan uji diagnosis lain.
c) A (Assesment) : menggambarkan pendokumentasian hasil analisis
dan interprestasi data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi
sebagai langkah II, III, IV varney.
d) P (Planning) : menggambarkan pendokumentasian dan tindakan /
implementasi dan evaluasi perencanaan.
e) E (Evaluasi) : berdasarkan Assesment sebagai langkah V, VI, VII
varney.
52
BAB III
STUDI KASUS
Pada bab ini akan di uraikan tentang penerapan manajemen kebidanan
dalam asuhan kebidanan antenatal patologi pada Ny “S” GIV PIII A0 Di Puskesmas
Wapunto Kabupaten Muna pada tanggal 19 Juli sampai 23 Juli 2014 yang di awali
dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi.
A. Manajemen Asuhan Kebidanan
Langkah I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
1. IDENTITAS ISTRI/SUAMI
Nama : Ny”S”/Tn”J”
Umur : 36 tahun / 41 tahun
Suku : muna / muna
Agama : islam /islam
Pendidikan : SD / SD
Pekerjaan : IRT / Swasta
Perkawinan ke : I / I
Lama menikah : 9 tahun
Alamat : wapunto
2. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
Ibu mengatakan :
a. Ingin memeriksakan kehamilanya, kunjungan yang ke dua.
53
b. Hamil yang ke empat, pernah melahirkan tiga kali dan tidak pernah
keguguran.
c. Hamil kuran lebih 6 bulan, haid yang terakhir pada tanggal 29-01-2014.
d. Merasakan pergerakan janinya bpada usia kehamilan 4 bulan sampai
sekarang dan sering bergerak kuat pada bagian perut sebelah kiri ibu.
e. Pernah mendapat imunisasi TT yaitu hamil pertama 2 kali, hamil ke dua
1 kali dan hamil sekarang belum mendapatkan imunisasi TT.
f. Sejak hamil :
1) Tidak ada pengeluaran darah bercak (spooting) maupun banyak
(blooding).
2) Tidak ada nyeri perut yang hebat.
3) Tidak pernah merasa sakit kepala pada terimester pertama. Sering
merasa pusing dan mudah lelah saat melakukan aktifitas sehari-hari.
4) Jantungnya sering berdebar-debar.
5) Nafsu makan menurun, susah tidur, susah buang air besar, dan sering
pusing-pusing, terasa keram pada tungkai bawah sejak tanggal 17
juli 2014.
6) Tidak ada cairan yang keluar dari vagina / jalan lahir.
7) Tidak ada keluhan buang air kecil maupun buang air besar.
8) Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan maupun obat-obatan.
9) Tidak pernah menggunakan obat-obatan terlaranag, merokok, dan
minum minuman keras.
54
3. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU
No Kehamilan persalinan nifas
Thn UK J.pers penol JK BBL KU ibu perlang meny
1 2001 9 bln spontan bidan P 3,5 baik normal 15 bln
2 2005 8 bln spontan bidan P 3,7 baik normal 15 bln
3 2008 8 bln spontan bidan L 3,1 baik normal 10 bln
4 2014 kehamilan sekarang
Sumber : Data Primer.
4. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU DAN SEKARANG /
PENYAKIT YANG PERNAH DI DERITA
Ibu mengatakan :
a) Tidak ada riwayat penyakit seperti asma, jantung, ginjal, hipertensi,
malaria, anemia, DM, TBC, hepatitis, dan lain-lain.
b) Tidak ada riwayat penyakit menular baik diri sendiri maupun dalam
keluarga seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS, dan lain-lain.
c) Tidak ada riwayat transfusi darah dan opname.
d) Tidak ada riwayat trauma dan operasi khususnya yang berhubungan alat
reproduksi.
e) Tidak ada riwayat alergi makanan dan obat-obatan.
f) Tidak pernah merokok, minum minuman keras atau menggunakan obat-
obatan terlarang (NAPZA).
g) Tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM, hipertensi.
55
5. RIWAYAT BIOPSIKO, SOSIAL, EKONOMI
a. Pola kebutuhan sehari-hari
No Kebutuhan sehari-hari Sebelum hamil Selama hamil
1. Nutrisi
a. Makanan
- Jenis makanan Nasi, sayur,ikan, buah Tidak teratur kar-
- Frekuensi 3x sehari ena tidak ada na-
psu makan.
b. Minuman
- jenis minuman air putih, susu Air putih
- frekuensi 2-3 gelas sehari 1 – 2 kali
2. pola Eliminasi
- BAB 1 x sehari Tidak teratur
- BAK 2-3 x sehari 1 – 2 kali
3. Pola istirahat
- Tidur siang 2 jam pola istirahat te-
- Tidur malam 6-7 jam rganggu karena
tidak bisa tidur.
4. Personal Hygiene 2 x sehari 2 x sehari
Sumber : Data Primer.
56
6. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA (KB)
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.
A. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN FISIK UMUM
a) Keadaan umum ibu : Lemah
b) Kesadaran : Komposmentis
c) Tafsiran Persalinan : 05-10-2014
d) Berat badan sebelum hamil : 56 kg
e) Berat badan selama hamil : 60 kg
f) Tinggi badan : 155 cm
g) Lingkar lengan atas : 24 cm
h) Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 90/60 mmHg
2) Nadi : 86x/menit
3) Pernapasan : 20x/menit
4) Suhu : 37 0C
2. PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS
a. Kepala dan Leher
1) Tidak ada oedema dan tidak ada cloasma gravidarum.
2) Sklera tidak ikterus dan konjungtiva pucat.
3) Bibir pucat, tidak ada sariawan.
b. Payudara
1) Simetris kiri dan kanan.
57
2) Tampak hyperpigmentasi pada areolla mammae.
3) Putting susu menonjol kiri dan kanan.
4) Belum ada pengeluaran kolostrum.
c. Abdomen
1) Tampak striae livide.
2) Tidak ada luka bekas operasi.
3) Palpasi :
a) Leopold I : TFU : 20 cm. Pada derah fundus teraba bulat,
lunak dan tidak melenting yaitu bokong.
b) Leopold II : Pada sisi kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil
janin yaitu tangan dan kaki, dan pada sisi kanan perut ibu
teraba keras, datar, memanjang seperti papan yaitu punggung.
(Pu-Ka).
c) Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bundar, keras
dan melenting yaitu kepala (presentase kepala).
d) Leopold IV : Pada pemeriksaan, kedua ujung jari-jari tangan
masih bertemu dan kepala masih dapat di gerakan artinya
kepala belum masuk pintu atas panggul (PAP) atau konvergen.
e) Auskultasi : denyut jantung janin terdengar jelas, kuat pada
sisi kanan perut ibu dengan frekuensi 130 x/menit.
LP : 79 cm
TBJ : 1.580 gram
58
d. Ekstremitas Atas dan Bawah
1) Simetris kiri dan kanan, pergerakan baik, tidak ada kelainan, tidak
ada oedema, ujung-ujung jari tampak pucat.
2) Simetris kiri dan kanan, kuku kaki dan tangan pucat, tidak ada
varises, tidak ada oedema, refleks patella positif kiri dan kanan
(+).
e. Pemeriksaan genitalia dan panggul tidak di lakukan.
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
GIV PIII A0, umur kehamilan 24 minggu 3 hari, punggung kiri, presentase
kepala, kepala belum masuk pintu atas panggul (PAP), intrauterin, tunggal,
hidup, keadaan umum ibu lemah dan janin baik, dengan anemia berat.
1. GIV PIII A0
Dasar
Data Subyektif :
- bu mengatakan hamil yang ke empat, pernahmelahirkan tiga
kali, dan tidak pernah keguguran.
Data Obyektif :
- tonus otot perut kendor.
- Tampak striae livide
Analisis dan interprestasi
59
- Peningkatan hormon estrogen, progesteron dan somatotropin. Uterus
mengalami hipertrofi dan hyperplasia dan otot abdomen mengalami
peregangan untuk mengimbangi pembesaran uterus. Otot abdomen
yang kendor menandakan pernah mengalami peregangan pada
kehamilan sebelumnya (Manuaba,2010).
- Pada multigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong di
perut saat kehamilan lanjut, warna garis-garis ini membiru dan di sebut
striae livide (Manuaba,2010).
2. Umur kehamilan 24 minggu 3 hari
Dasar
Data Subyektif :
- Ibu mengatakan hamil kuran lebih 6 bulan
- Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT) tanggal
29-01-2014.
Data Obyektif :
- Tinggi fundu uteri 24 cm.
- Tafsiran persalinan tanggal 05-10-2014.
Analisis dan interprestasi
- Tujuan leopld I adalah menentukan usia kehamilan, tinggi fundus uteri
dan bagian apa yang terdapat pada fundus. Dengan mengetahui tinggi
fundus uteri maka kita dapat menentukan umur kehamilan
(Sarwono,2009).
60
- Dari HPHT tanggal 29-01-2014 sampai dengan tanggal pengkajian
tanggal 17-07-2014 masa gestasinya 171 hari (24 minggu 3 hari).
Berdasarkan perhitungan Niegle, tafsiran persalinan dapat di hitung
dengan acuan HPHT yaitu tanggal + 7, bulan – 3, tahun + 1 jika bulan
HPHT antara bulan 4 – 12. Jika antara bulan 1 – 3 , tanggal + 7, bulan
+ 9, tahun tetap (Sarwono,2010). Sehingga tafsiran persalinan ibu
berdasarkan haid terakhirnya adalah tanggal 05-10-2014.
3. Punggung Kiri
Dasar
Data Subyektif :
- Ibu mengatakan pergerakan janin sering di rasakan pada perut
sebelah kananya.
Data Obyektif :
- Leopold II : Pada sisi kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil
janin yaitu tangan dan kaki dan pada sisi kanan perut ibu teraba
keras, datar, memanjang seperti papan yaitu punggug. (Pu-ka).
- Auskultasi : Denyut jantung janin terdengar jelas, kuat pada sisi
kanan perut ibu dengan frekuensi 130 x / menit.
Analisis dan Interprestasi
- Tujuan dari leopold II adalah untuk mengetahui bagian janin yang ada
pada salah satu sisi perut ibu. Jika teraba datar, keras dan memanjang
seperti papan maka itu adalah punggung bayi (Sarwono,2009).
61
- Auskultasi DJJ 140x/menit pda kuadran kanan perut ibu tidak sesuai
dengan denyut nadi ibu, hal ini menunjukan punggung janin terletak
di sebelah kanan (Wiliams,2009).
4. Presentase Kepala
Dasar
Data Subyektif : -
Data Obyektif :
- Pada palpasi leopold I teraba bokong pada fundus.
- Pada palpasi leopold III bagian yang terendah dari janin teraba
kepala.
Analisis dan interprestasi
- Pada pemeriksaan leopold I, pada fundus teraba bundar, lunak, dan
tidak melenting yaitu bokong.
- Pada pemeriksaan leopold III, teraba bagian yang keras, bundar dan
melenting pada bagian bawah uterus (atas simpisis), hal ini
menunjukan bahwa janin letak kepala (Sarwono, 2010).
5. Belum Masuk Pintu Atas Panggul (PAP)
Dasar
Data Subyektif : -
Data Obyektif :
- Pada palpasi leopold IV, bagian terendah janin belum masuk
pintu atas panggul, jari-jari tangan masih bertemu (tangan
konvergen).
62
Analisis dan interprestasi
- Tujian leopold IV yaitu untuk mengetahui apakah bagian terendah
janin sudah masuk Pintu Atas Panggul atau belum. Pada perabaan
tangan konvergen (Sarwono,2008).
- Pada palpasi leopold IV, kedua ujung jari tangan masih bertemu
(konvergen), di mana bagian terendah janin masih bisa di gerakan. Hal
ini berarti bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul
(bagian dalam panggul) (Sarwono,2009).
6. Ibu mengatakan janinya bergerak sejak umur 16 minggu sampai sekarang.
Data Obyektif :
- Pada palpasi tidak ada nyeri tekan.
- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan.
Analisis dan Interprestasi
Kehamilan di katakan intrauterin apabila nidasi terjadi pada endometrium
bagian korpus uteri. Implantasi yang terjadi di luar endometrium di sebut
kehamilan ekstra uterin. Kehamilan intrauterin tidak menunjukan gejala-
gejala seperti perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba di perut seperti di iris
pisau di sertai muntah dan bisa jatuh pingsan, nyeri bahu, pada
pemeriksaan dalam terdapat nyeri ayun pada porsio dan serviks, rasa nyeri
pada kavum douglasi, dan kavum douglasi menonjol (Sarwono, 2010).
7. Tunggal
Dasar
63
Data Subyektif :
- Ibu mengatakan merasakan pergerakan janinya pada usia
kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan sering bergerak kuat
pada bagian perut sebelah kiri ibu.
Data Obyektif :
- Leopold I : - TFU 20 cm, Letak bokong
- Leopold II : Punggung Kanan (PUKA)
- Leopold III : Kepala
- Leopold IV : Kepala konvergen
- DJJ : 130X/menit
Analisis dan interprestasi
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, teraba dua bagian besar janin
pada lokasi yang berbeda, kepala teraba di atas simpisis pubis dan bokong
teraba di fundus uteri. Menandakan bahwa janin tunggal (Sarwono,2010).
8. Hidup
Dasar
Data Subyektif :
- Ibu mengatakan merasakan pada usia kehamilan 4 bulan sampai
sekarang dan sering bergerak kuat pada bagian perut sebelah kiri
ibu.
Data Obyektif :
64
- Auskultasi DJJ terdengar jelas, kuat pada sisi kanan perut ibu
dengan frekuensi 130x/menit
Analisis dan interprestasi
- Gerakan janin bermula pada usia kehamilan mencapai 12 minggu
tetapi baru di rasakan oeh ibu pada usia kehamilan 16-20 minggu
karena di usia kehamilan tersebut, dinding uterus mulai menipis dan
pergerakan janin menjadi lebih kuat yang menandakan janin hidup
(Sarwono,2010).
- Terabanya pergerakan janin dan terdengarnya DJJ menandakan janin
dalam keadaan hidup (Sarwono, 2010).
9. Keadaan umum ibu lemah, janin baik
Dasar
Data Subyektif :
- Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan janinya sejak umur
kehamilan 4 bulan dan di rasakan sampai sekarang di perut
sebelah kirinya.
Data Obyektif :
- Detak jantung janin terdengar jelas, kuat dan terdengar frekuensi
130 x /menit.
Analisis dan interprestasi
- Dalam keadaan normal frekuensi dasar DJJ berkisar antara 120-160
x/menit (Sarwono, 2009).
65
10. Masalah Anemia
Dasar
Data Subyektif :
- Ibu mengatakan sering merasakan pusing dan mudah lelah.
- Ibu mengatakan tidak dapat lagi beraktifitas seperti biasa hanya
berbaring saja.
- Ibu mengatakan keram pada tungkai bawah.
- Ibu mengatakan susah tidur.
- Ibu mengatakan jantungnya berdebar-debar.
Data Obyektif :
- Konjungtiva pucat, bibir pucat, ujung-ujung jari pucat.
- Hb sahli : 6,8 gr.
Analisis dan interprestasi
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin
di bawah 11 gr % pada trimester I dan III, < 10,5 gr% pada trimester I dan
III, atau <10,5 gr%. Terjadi karena penurunan aliran O2 dari paru-paru ke
jaringan perifer (Astuti,2012
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Berdasarkan keadaan kesehatan Ny”S” dapat di tetapkan adanya satu masalah
potensial yang akan terjadinya pertumbuhan janin terhambat, prematuritas dan
perdarahan.
66
LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Lakukan pemantauan kehamilan, pemeriksaan haemoglobin serta kolaborasi
dengan dokter puskesmas tentang pemberian tablet Fe.
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN
Sesuai dengan beberapa diagnosa dan masalah yang ada maka di susunlah
rencana asuhan yang komprehensif guna mengatasi dan memenuhi kebutuhan
ibu yang meliputi upaya preventif, promotif dan rehabilitasi. Dalam memilih
asuhan yang akan di laksanakan di maksudkan untuk mencapai tujuan yang di
kehendaki berdasarkan diagnosa dan masalah yang ada. Asuhan tersebut adalah
sebagai berikut :
A. Tujuan
1. Kehamilan berlangsung normal dan anemia teratasi.
2. Menyiapkan secara fisik, psikis, dan sosial ibu dengan menjalin
komunikasi yang baik dan saling percaya dengan tetap mempunyai rasa
aman dan nayaman pada klien.
3. Deteksi dini akan adanya bahaya kehamilan dan mencegah terjadinya
komplikasi.
4. Mendiskusikan dengan ibu dan keluarga tentang persiapan persalinan.
B. Kriteria
1. Kondisi ibu dan janin baik dengan tanda-tanda vital dan DJJ dalam
batas normal yang di tandai dengan :
a. Tekanan darah : 90 – 120 / 70 – 90 mmHg
67
b. Nadi : 60 – 100 x / menit
c. Pernapasan : 16 – 24 x/menit
d. Suhu : 36,5 – 37,5 0C
e. DJJ : 120 – 160 x / menit
f. Hb : 11 gr %
2. Tidak ada kompikasi dalam kehamilan yang di tandai dengan :
a. Tidak ada perdarahan pervaginam.
b. Tidak ada mual muntah berlebihan.
c. Tidak ada oedema pada wajah dan tungkai.
d. Tidak pusing dan penglihatan tidak kabur.
e. Tidak ada nyeri perut hebat.
f. Tidak demam tinggi.
g. Gerakan janin aktif.
h. Tidak ada pengeluaran air yang banyak dari jalan lahir.
3. Ibu melahirkan pada tenaga kesehatan (bidan/dokter) yang di tandai
dengan rencana persalinan di tolong oleh bidan.
C. Rencana Tindakan
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan keadaan ibu saat ini.
Rasional : Informasi yang jelas memudahkan ibu untuk mengetahui dan
memahami keadaanya.
2. Beri tablet Fe pada ibu dan jelaskan aturan pakai, manfaat dan efek
sampingnya.
68
Rasional :Tablet Fe sangat penting bagi ibu hamil karena dapat
mengurangi anemia megaloblastik pada kehamilan dan
mencegah perdarahan pada persalinan serta penjelasan yang
cukup tentang tablet Fe, efek samping, aturan pakai,
memotivasi ibu untuk minum tablet Fe secara teratur sesuai
anjuran.
3. Pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan nutrisi seimbang.
Rasional : Nutrisi yang seimbang sangat bermanfaat bagi janin, dengan
mengonsumsi gizi yang baik dapat memenuhi kebutuhan zat
besi yang meningkat selama kehamilan. Selain itu dapat
memperbaiki keadaan ibu yang dalam keadaan anemia
berat.
4. Jelaskan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
Rasioanal : Agar ibu mengetahui secara dini masalah yang di alami dan
segera menghubungi bidan atau fasilitas kesehatan apabila
menemukan salah satu tanda bahaya dalam kehamilan.
5. Beritahu ibu agar istirahat yang cukup.
Rasional : agar ibu tidak lemas dan dapat mengumpulkan tenaga karena
saat ini ibu dalam keadaan lemah dan tidak bisa bangun.
6. Anjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kehamilanya secara rutin.
Rasional : memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi
kelainan-kelainan yang mungkin terjadi pada ibu dan
janinya.
69
LANGKAH VI. PELAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal : 19-07-2014, jam : 10.15 wita
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan keadaan ibu saat ini
yaitu mengalami anemia berat.
2. Memberikan tablet Fe pada ibu dan menjelaskan aturan pakai, manfaat
dan efek sampingnya yaitu 60 mg 2x1 di minum siang hari menjelang
tidur siang dan malam hari sebelum tidur. Dan efek sampingnya yaitu
mual.
3. Memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan nutrisi
seimbang yaitu protein hewani seperti daging, ikan, susu, telur, dan
protein nabati seperti tahu, tempe, dan sayuran yang mengandung zat besi
seperti bayam.
4. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada kehamilan, seperti :
a. Keluar darah dari jalan lahir baik sedikit maupun banyak.
b. Sakit kepala hebat, pusing, gangguan penglihatan, bengkak pada
wajah dan tangan.
c. Demam tinggi.
d. Pergerakan janin berkuran atau tidak ada.
e. Nyeri perut hebat.
f. Keluar cairan banyak dari jalan lahir.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
6. Menganjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kehamilanya secara rutin.
70
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal : 19-07-2014, jam : 10.40 wita
1. Keadaan umum janin baik, keadaan umum ibu lemah :
- Tekanan darah : 90/60 mmHg
- Nadi : 86 x/menit
- Pernapasan : 20 x/menit
- Suhu : 37 0C
- Hb : 6,8 gr %
- DJJ : 130 x/menit
2. Ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang telah di anjurkan.
3. Ibu bersedia memeriksakan kembali kehamilanya.
71
B. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Setelah di lakukan manajemen 7 langkah varney pada Ny”S” GIV PIII A0
kehamilan 24 minggu 3 hari dengan anemia berat maka penulis akan merangkum
manajemen dalam pendokumentasian SOAP “Pendokumentasian Asuhan
Kebidanan Antenatal Patologi pada Ny “S” GIV PIII A0 Umur Kehamilan 24
Minggu 3 Hari Dengan Anemia Berat di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
Tanggal 19 Juli S.D 23 Juli 2014” Untuk lebih jelasnya, dapat di lihat pada uraian
di bawah ini :
IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama : Ny”S” / Tn “J”
Umur : 36 tahun / 41 tahun.
Suku : muna / muna
Agama : islam / islam
Pendidikan : SD / SD
Pekerjaan : IRT / swasta
Pernikahan ke : I / I
Lama menikah : 9 tahun
Alamat : Wapunto
DATA SUBYEKTIF (S)
Ibu mengatakan :
1. Ingin memeriksakan kehamilanya.
2. Ini adalah kunjungan yang pertama
72
3. Hamil yang ke empat, sudah pernah melahirkan dan tidak pernah
keguguran, Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) pada tanggal 29-01-2014,
dan tafsiran persalinan tanggal 05-10-2014.
4. Merasakan pergerakan janinya pada usia kehamilan 4 bulan sampai
sekarang dan sering bergerak kuat pada bagian perut sebelah kiri ibu.
5. Belum mendapatkan imunisasi TT.
6. Sejak hamil :
a. Tidak ada pengeluaran darah bercak (spooting) maupun banyak
(blooding).
b. Tidak ada nyeri perut yang hebat
c. Tidak pernah merasa sakit kepala pada trimester pertama.
d. Sering merasa pusing dan mudah lelah saat melakukan aktifitas sehari-
hari.
e. Jantungnya sering berdebar-debar.
f. Keram pada kaki.
g. Napsu makan menurun, susah tidur, dan susah buang air besar.
h. Tidak ada cairan yang keluar dari vagina / jalan lahir.
i. Tidak ada keluhan buang air kecil maupun buang air besar.
7. Tidak ada riwayat penyakit yang pernah di derita.
8. Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan.
9. Tidak ada riwayat operasi, transfusi darah.
10. Tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang, merokok dan minum
minuman keras.
73
DATA OBYEKTIF (O)
1. Keadaan umum ibu : lemah
2. Kesadaran : kompesmentis
3. Tefsiran persalinan : 05-10-2014
4. Berat badan sebelum hami : 56 kg.
5. Berat badan selama hamil : 60 kg
6. Tinggi badan : 155 cm
7. Lingkar lengan atas : 24 cm
8. Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 90/60 mmHg
b) Nadi : 82 x/menit
c) Pernapasan : 20 x/menit
d) Suhu : 37 0C
9. Kepala – leher
a) Tidak ada oedema dan tidak ada cloasma gravidarum.
b) Sklera tidak ikterus dan konjungtiva pucat.
c) Bibir tidak mpecah-pecah dan tampak pucat.
d) Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembuluh limfe serta tidak
ada pelebaran vena jugularis.
10. Payudara
a) Simetris kiri dan kanan.
b) Tampak hyperpigmentasi pada areolla mammae.
c) Putting susu menonjol kiri dan kanan.
74
11. Abdomen
a) Tonus otot perut kendor
b) Tampak striae livide
c) Tidak ada luka bekas operasi
d) Palpasi :
1) Leopold I : TFU : 20 cm
LP : 79 cm
TBJ : 1.580 gram
Pada daerah fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting yaitu bokong.
2) Leopold II : Pada sisi kiri perut ibu teraba bagian – bagian kecil
janin yaitu tangan dan kaki dan pada sisi kanan perut ibu teraba
keras, datar, memanjang seperti papan yaitu punggung (Pu-Ka).
3) Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bundar, keras
dan melentig yaitu kepala (presentase kepala).
4) Leopold IV : Pada pemeriksaan kedua ujung jari –jari tangan
masih bertemu dan kepala masih dapat di gerakan artinya kepala
belum masuk pintu atas panggul (PAP) atau konvergen.
5) Auskultasi : Denyut jantung janin terdengar jelas, kuat pada sisi
kanan perut ibu dengan frekuensi 130 x / menit.
6) Ekstremitas atas dan bawah
a) Simetris kiri dan kanan, pergerakan baik, tidak ada kelainan,
tidak ada oedema, kuku tangan pucat.
75
b) Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, kuku kaki pucat,
terasa keram, tidak ada oedema, refleks patella positif kiri dan
kanan (+).
7) Pemeriksaan genitalia dan panggul tidak di lakukan.
8) Pemeriksaan penunjang :
Hb Sahli : 6,8 gr %
USG / EKG : tidak di lakukan
ASSESMENT
GIV PIII A0, umur kehamilan 24 minggu 3 hari, punggung kanan, presentase
kepala, kepala belum masuk PAP, intrauterin, tunggal, hidup, keadaan umum
janin baik, ibu kurang baik dengan anemia berat.
PLANNING (P)
Tanggal : 19-07-2014, jam : 10.15 wita
1) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan keadaan ibu saat ini.
2) Memberikan tablet Fe pada ibu dan menjelaskan aturan pakai manfaat dan
efek sampingnya.
3) Memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan nutrisi
seimbang.
4) Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada kehamilan, seperti :
(a) Keluar darah dari jalan lahir baik sedikit ataupun banyak.
76
(b) Sakit kepala hebat, pusing, gangguan penglihatan, bengkak pada wajah
dan tangan.
(c) Demam tinggi, nyeri perut hebat.
(d) Pergerakan janin berkurang atau tidak ada.
(e) Menjelaskan pada ibu agar proses persalinanya di tolong oleh bidan /
dokter.
(f) Menganjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kehamilanya secara
rutin.
(g) Kesimpulan :
- Keadaan umum janin baik, keadaan umum ibu lemah.
- Ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang telah di anjurkan.
- Ibu bersedia memeriksa kembali kehamilanya.
- Ibu bersedia melahirkan di rumah sakit di tolong bidan / dokter.
77
Data Perkembangan
Tanggal : 20 juli 2014 jam : 10.00 wita
Data Subyektif (S)
1. Ibu mengatakan merasa pusing dan lemas.
2. Ibu mengatakan kepalanya sakit, napsu makan berkurang, dan susah tidur.
3. Ibu mengatakan jantungnya berdebar-debar
Data Obyektif (O)
1. Keadaan umum ibu lemah dan kesadaran kompesmentis.
2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 88x/menit
c. Suhu : 36,9 0C
d. Pernapasan : 20 x/menit
3. Wajah tampak pucat.
4. Konjungtiva pucat.
5. Pemeriksaan penunjang :
Hasil pemeriksaan Hb tanggal 20 juli 2014 : 6,9 gr%.
ASSESMENT (A)
1. GIV PIII A0, umur kehamilan 24 minggu 4 hari, dengan anemia berat.
2. Potensial terjadinya prematuritas dan perdarahan pada persalinan.
3. Kolaborasi dengan petugas laboratorium.
78
PLANNING (P)
Tanggal : 21 Juli 2014 jam : 10.00 wita
1. Memberi tahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini, bahwa ibu dalam
keadaan anemia berat.
3. Menjelaskan pada ibu komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan
dengan anemia berat.
4. Melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk melakukan
pemeriksaan Hb, dan memberikan terapi obat Sulfat Ferosus 200 mg 2x1
sesuai anjuran dokter.
5. Memberikan susu ibu hamil dan menganjurkan ibu untuk mengonsumsi
susu secara teratur.
6. Menjelaskan pada ibu tentang makanan yang bergizi seimbang yang dapat
meningkatka kadar Hb.
7. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan istirahat
selama hamil terlebih dengan keadaan anemia berat yang di almi ibu.
8. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
9. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dan di tolong
oleh tenaga kesehatan yang profesional seperti bidan / dokter.
79
Data Perkembangan
Tanggal ; 22 juli 2014 jam : 10.00 wita
Data Subyektif (S)
1. Ibu mengatakan merasa pusing dan lemas.
2. Ibu mengatakan kepalanya sakit, nafsu makan berkurang, dan susah tidur.
3. Ibu mengatakan jantungnya berdebar-debar.
Data Obyektif (O)
1. Keadaan umum ibu lemah dan kesadaran kompesmentis.
2. Tanda-tanda vital
(a) Tekanan darah : 110/70 mmHg.
(b) Nadi : 88 x/menit
(c) Suhu : 36,9 0C
(d) Pernapasan : 20 x/menit
3. Wajah tampak pucat.
4. Konjungtiva pucat.
5. Ujung-ujung jari tangan dan kaki pucat.
6. TFU sejajar pusat.
7. Pemeriksaan penunjang :
Hasil pemeriksaan Hb tanggal 21 Juli 2014 : 7,4 gr%.
ASSESMENT (A)
1. GIV PIII A0, umur kehamilan 24 minggu 5 hari, dengan anemia berat.
80
2. Potensial terjadinya prematuritas dan perdarahan pada persalinan.
3. Kolaborasi dengan petugas laboratorium.
PLANNING (P)
Tanggal : 23 Juli 2014 Jam : 10.00 Wita
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini, bahwa ibu dalam
keadaan anemia berat.
3. Menjelaskan pada ibu komplikasi yang terjadi pada kehamilan dengan
anemia berat.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C yang
telah di berikan sesuai anjuran bidan.
5. Manganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi susu yang telah di berikan.
6. Manjelaskan pada ibu tentang makanan yang bergizi seimbang yang dapat
meningkatkan kadar Hb.
7. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan istirahat
selama hamil terlebih dengan keadaan anemia berat yang di alami ibu.
8. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
9. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dan di tolong
oleh tenaga kesehatan yang profesional seperti bidan / dokter.
81
Data Perkembangan
Tanggal : 24 Juli 2014 Jam : 10.00 Wita
Data Subyektif (S)
1. Ibu mengatakan masih merasa lemas.
2. Ibu mengatakan nafsu makan membaik, dan sudah mulai bisa tidur.
3. Ibu mengatakan jantungnya berdebar-debar.
Data Obyektif (O)
1. Keadaan umum ibu lemah dan kesadaran komposmentis.
2. Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 110/70 mmHg.
b) Nadi : 88 x/menit.
c) Suhu : 36,9 0C.
d) Pernapasan : 20 x/menit.
3. Wajah tampak pucat.
4. Konjungtiva pucat.
5. Ujung-ujung jari tangan dan kaki pucat
6. TFU sejajar pusat.
7. Pemeriksaan penunjang :
Hasil pemeriksaan Hb tanggal 24 juli 2014 : 7,8 gr %
Assesment (A)
1. GIV PIII A0, umur kehamilan 24 minggu 6 hari, dengan anemia berat.
82
2. Potensial terjadinya prematuritas dan perdarahan pada persalinan.
3. Kolaborasi dengan petugas laboratorium.
Planning (P)
Tanggal : 24 Juli 2014 Jam : 10.00 Wita
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini, bahwa ibu da lam
keadaan anemia berat.
3. Menjelaskan pada ibu komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan
dengan anemia berat.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C yang
telah di berikan sesuai anjuran bidan.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi susu yang telah di berikan.
6. Menjelaskan pada ibu tentang makanan yang bergizi seimbang yang dapat
meningkatkan kadar Hb.
7. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan istirahat
selama hamil terlebih dengan keadaan anemia berat yang di alami ibu.
8. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
9. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dan di tolong
oleh tenaga kesehatan yang profesional seperti bidan / dokter.
83
Data Perkembangan
Tanggal : 25 Juli 2014 Jam : 10.00 Wita
Data Subyektif (S)
1. Ibu mengatakan masih merasa lemas.
2. Ibu mengatakan nafsu makan membaik, dan sudah mulai bisa tidur.
3. Ibu mengatakan jantungnya berdebar-debar.
Data Obyektif (O)
1. Keadaan umum ibu lemah dan kesadaran kompesmentis.
2. Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 110/70 mmHg.
b) Nadi : 88 x/menit.
c) Suhu : 36,9 0C.
d) Pernapasan : 20 x/menit.
3. Wajah tampak pucat.
4. Konjungtiva pucat.
5. Ujung-ujung jari tangan dan kaki tampak pucat.
6. TFU sejajar pusat.
7. Pemeriksaan penunjang :
Hasil pemeriksaan Hb tanggal 25 Juli 2014 : 8,9 gr %.
Assesment (A)
1. GIV PIII A0, umur kehamilan 25 minggu, dengan anemia berat.
84
2. Potensial terjadinya prematuritas dan perdarahan pada persalinan.
3. Kolaborasi dengan petugan laboratorium.
Planning (P)
Tanggal : 25 juli 2014 Jam : 10.00 Wita
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini, bahwa ibu dalam
keadaan anemia berat.
3. Menjelaskan pada ibu komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan
dengan anemia berat.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C yang
telah di berikan sesuai anjuran bidan.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi susu yang telah di berikan.
6. Menjelaskan pada ibu tentang makanan yang bergizi seimbang yang dapat
meningkatkan kadar Hb.
7. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan istirahat
selama hamil terlebih dengan keadaan anemia berat yang di alami ibu.
8. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
9. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dan di tolong
oleh tenaga yang profesional seperti bidan / dokter.
85
Data Perkembangan
Tanggal 08 Agustus 2014 Jam : 10.00 Wita
Data Subyektif (O)
1. Ibu mengatakan masih merasa lemas.
2. Ibu mengatakan nafsu makan membaik, dan sudah mulai bisa tidur.
3. Ibu mengatakan jantungnya berdebar-debar.
Data Obyektif (O)
1. Keadaan umum ibu lemah dan kesadaran kompesmentis.
2. Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 110/70 mmHg.
b) Nadi : 88 x/menit.
c) Suhu : 36,9 0C
d) Pernapasan : 20 x/menit.
3. Wajah tampak pucat.
4. Konjungtiva merah muda.
5. Ujung-ujung jari tangan dan kaki tidak pucat.
6. TFU sejajar pusat.
7. Pemeriksaan Penunjang :
Hasil pemeriksaan Hb tanggal 08 Agustus : 11 gr%.
Assesment (A)
GIV PIII A0, umur kehamilan 26 minggu 6 hari, keadaan umum ibu baik.
86
Planning (P)
Tanggal 08 Agustus 2014 Jam : 10.00 Wita
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini, bahwa ibu dalam
keadaan baik
3. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C yang
telah di berikan sesuai anjuran bidan.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi susu yang telah di berikan.
5. Menjelaskan pada ibu tentang makanan yang bergizi seimbang yang dapat
meningkatkan kadar Hb.
6. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan istirahat
selama hamil.
7. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
8. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dan di tolong
oleh tenaga kesehatan yang profesional seperti bidan / dokter.
87
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan di uraikan mengenai kesenjangan yang terjadi
antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus dalam pelaksanaan proses
manajemen kebidanan antenatal pada Ny”S” dengan anemia berat di ruang poli
kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna. Untuk memudahkan
pembahasan maka penulis akan menguraikan sebagai berikut :
A. Langkah I. Identifikasi Data Dasar
Pada tahapan identifikasi data dasar, penulis tidak menemukan hambatan
yang berat karena pada saat mengumpulkan data, klien memberikan informasi
secara jelas dan terbuka sehingga memudahkan penulis untuk memperoleh data –
data yang sesuai dengan permasalahan yang di angkat. Data yang di ambil oleh
penulis terfokus pada masalah yang di alami Ny”S”. Adapun tanda gejala anemia
berat dalam tinjauan pustaka adalah sering pusing dan mudah lemas dalam
beraktifitas sehari-hari. Selain itu ibu juga mengeluh jantungnya sering terasa
berdebar-debar saat istirahat, sakit kepala, pekah terhadap suhu yang rendah,
nafsu makan menurun, gangguan pencernaan dan susah tidur (H.Franklin
Bunn,2009), sedangkan pada studi kasus Ny”S”, tanda dan gejala yang di dapat
sama halnya dengan ada pada tinjauan pustaka yaitu ibu mangatakan sering
merasa pusing dan cepat lelah dalam aktifitas sehari-hari, nafsu makan ibu
menurun, jantung berdebar-debar saat istirahat, susah buang air besar dan susah
tidur.
88
Pemeriksaan Hb dengan sahli dapat di golongkan Hb 11 gr% (tidak
anemia), Hb 9-10 gr% (anemia ringan), Hb 7-8 gr% (anemia sedang), Hb < 7 g%
(anemia berat). Sama halnya dengan teori yang di kemukakan oleh Rukiyah,2010
bahwa gejala-gejala dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang,
perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neurumuskular, lesu, lemah,
lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar limpa. Bila kadar Hb < 7 gr/dl maka
gejala-gejala dan tanda-tanda anemia akan jelas (Manuaba,2010). Sedangkan data
yang di peroleh pada studi kasus Ny “S” yaitu hasil pemeriksaan kadar Hb ibu
dengan menggunakan Hb sahli adalah 6,8 gr%. Data ini bertujuan untuk
menunjang diagnosa terjadinya anemia berat yang terjadi pada Ny”S” karena
sejalan dengan teori yang di ungkapkan oleh (Manuaba,2010).
Penyebab anemia dalah kurang gizi, kurang zat besi dalam diet,
malabsorbsi, kehilangan darah banyak dan penyakit-penyakit kronis
(Marmi,2011). Hal ini sejalan dengan studi kasus pada Ny”S”dan hasil data yang
di peroleh adalah ibu susah tidur belakangan ini, pola makan tidak teratur dan
tidak mengonsumsi tablet Fe yang di berikan bidan secara rutin sementara ibu
dalam kehamilan trimester II. Data ini merupakan data yang menunjang
terjadinya anemia pada Ny”S”.
Hal ini di dukung oleh Atikah,2011 yang mengungkapkan bahwa tubuh
mengalami perubahan yang signifikan saat hamil. Jumlah darah dalam tubuh
meningkat 20-30%, sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan besi
dan vitamin untuk membuat hemoglobin. Ketika hamil, tubuh membuat lebih
banyak darah untuk berbagi dengan bayinya. Tubuh mungkinmemerlukan darah
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014

More Related Content

What's hot

Kti akbid paramata nurlili
Kti akbid paramata nurliliKti akbid paramata nurlili
Kti akbid paramata nurlili
Operator Warnet Vast Raha
 
K imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuantoK imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuantoAndi Rahim
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” PIIA0 HARI KE III...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” PIIA0 HARI KE III...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” PIIA0 HARI KE III...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” PIIA0 HARI KE III...
Warnet Raha
 
Lembar depan yani‮cod.scr
Lembar depan yani‮cod.scrLembar depan yani‮cod.scr
Lembar depan yani‮cod.scr
Septian Muna Barakati
 
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniatiKti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
YENNIKURNIATI
 
Intan. iii.a
Intan. iii.aIntan. iii.a
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
Warnet Raha
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
lombkTBK
 
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas BelajarIlmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
Mono Manullang
 
Kelas11 kimia crys
Kelas11 kimia crysKelas11 kimia crys
Kelas11 kimia crys
Cahyaddin Nk
 
Kimia3 budi
Kimia3 budiKimia3 budi
Kimia3 budi
Moechammad Fajar
 
Ipa kls 5 sd (munawar)
Ipa kls 5 sd (munawar)Ipa kls 5 sd (munawar)
Ipa kls 5 sd (munawar)khusnul92
 
Kti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata rahaKti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata raha
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (14)

Kti akbid paramata nurlili
Kti akbid paramata nurliliKti akbid paramata nurlili
Kti akbid paramata nurlili
 
K imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuantoK imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuanto
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” PIIA0 HARI KE III...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” PIIA0 HARI KE III...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” PIIA0 HARI KE III...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” PIIA0 HARI KE III...
 
Lembar depan yani‮cod.scr
Lembar depan yani‮cod.scrLembar depan yani‮cod.scr
Lembar depan yani‮cod.scr
 
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniatiKti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
 
Intan. iii.a
Intan. iii.aIntan. iii.a
Intan. iii.a
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
 
Kls 6 ips
Kls 6 ipsKls 6 ips
Kls 6 ips
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas BelajarIlmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
 
Kelas11 kimia crys
Kelas11 kimia crysKelas11 kimia crys
Kelas11 kimia crys
 
Kimia3 budi
Kimia3 budiKimia3 budi
Kimia3 budi
 
Ipa kls 5 sd (munawar)
Ipa kls 5 sd (munawar)Ipa kls 5 sd (munawar)
Ipa kls 5 sd (munawar)
 
Kti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata rahaKti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata raha
 

Viewers also liked

refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG ) refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )Dea Noviana
 
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
Warnet Raha
 
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” G4P3A0H3 USIA KEHAMILAN 33 ...
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S”  G4P3A0H3 USIA KEHAMILAN 33 ...MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S”  G4P3A0H3 USIA KEHAMILAN 33 ...
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” G4P3A0H3 USIA KEHAMILAN 33 ...
MJM Networks
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian  asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian  asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan kehamilan
Asuhan kebidanan kehamilan Asuhan kebidanan kehamilan
Asuhan kebidanan kehamilan
Fadila Sri
 
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (6)

refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG ) refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
 
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” G4P3A0H3 USIA KEHAMILAN 33 ...
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S”  G4P3A0H3 USIA KEHAMILAN 33 ...MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S”  G4P3A0H3 USIA KEHAMILAN 33 ...
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” G4P3A0H3 USIA KEHAMILAN 33 ...
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian  asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian  asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
 
Asuhan kebidanan kehamilan
Asuhan kebidanan kehamilan Asuhan kebidanan kehamilan
Asuhan kebidanan kehamilan
 
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
 

Similar to MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014

Kti titi lestari akbid paramata
Kti titi lestari akbid paramataKti titi lestari akbid paramata
Kti titi lestari akbid paramata
Warnet Raha
 
Kti saraswati akbid paramata
Kti saraswati akbid paramataKti saraswati akbid paramata
Kti saraswati akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...
Warnet Raha
 
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
Warnet Raha
 
Kti yunianti akbid paramata raha
Kti yunianti akbid paramata rahaKti yunianti akbid paramata raha
Kti yunianti akbid paramata raha
Operator Warnet Vast Raha
 
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
Warnet Raha
 
Kti ratma ningsih
Kti ratma ningsihKti ratma ningsih
Kti ratma ningsih
Operator Warnet Vast Raha
 
Kti fatmawati akbid paramata
Kti fatmawati akbid paramataKti fatmawati akbid paramata
Kti fatmawati akbid paramata
Septian Muna Barakati
 
Kti fatmawati akbid paramata
Kti fatmawati akbid paramataKti fatmawati akbid paramata
Kti fatmawati akbid paramata
Septian Muna Barakati
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “M” DENGAN INFE...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “M” DENGAN INFE...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “M” DENGAN INFE...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “M” DENGAN INFE...
Warnet Raha
 
Kti ice musnawati akbid paramata
Kti ice musnawati akbid paramataKti ice musnawati akbid paramata
Kti ice musnawati akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY R DENGAN M...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY R DENGAN M...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY R DENGAN M...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY R DENGAN M...
Warnet Raha
 
Kti muslyaninsi
Kti muslyaninsiKti muslyaninsi
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...
Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
Warnet Raha
 
Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA
Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA
Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
Warnet Raha
 
Kti kiki andriani (iii a) akbid paramata
Kti kiki andriani  (iii a)  akbid paramata Kti kiki andriani  (iii a)  akbid paramata
Kti kiki andriani (iii a) akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
Warnet Raha
 
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...
Warnet Raha
 

Similar to MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014 (20)

Kti titi lestari akbid paramata
Kti titi lestari akbid paramataKti titi lestari akbid paramata
Kti titi lestari akbid paramata
 
Kti saraswati akbid paramata
Kti saraswati akbid paramataKti saraswati akbid paramata
Kti saraswati akbid paramata
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “L” DENGAN...
 
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
 
Kti yunianti akbid paramata raha
Kti yunianti akbid paramata rahaKti yunianti akbid paramata raha
Kti yunianti akbid paramata raha
 
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
 
Kti ratma ningsih
Kti ratma ningsihKti ratma ningsih
Kti ratma ningsih
 
Kti fatmawati akbid paramata
Kti fatmawati akbid paramataKti fatmawati akbid paramata
Kti fatmawati akbid paramata
 
Kti fatmawati akbid paramata
Kti fatmawati akbid paramataKti fatmawati akbid paramata
Kti fatmawati akbid paramata
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “M” DENGAN INFE...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “M” DENGAN INFE...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “M” DENGAN INFE...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “M” DENGAN INFE...
 
Kti ice musnawati akbid paramata
Kti ice musnawati akbid paramataKti ice musnawati akbid paramata
Kti ice musnawati akbid paramata
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY R DENGAN M...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY R DENGAN M...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY R DENGAN M...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY R DENGAN M...
 
Kti muslyaninsi
Kti muslyaninsiKti muslyaninsi
Kti muslyaninsi
 
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
 
Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA
Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA
Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
 
Kti kiki andriani (iii a) akbid paramata
Kti kiki andriani  (iii a)  akbid paramata Kti kiki andriani  (iii a)  akbid paramata
Kti kiki andriani (iii a) akbid paramata
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
 
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...
 

More from Warnet Raha

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
Warnet Raha
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
Warnet Raha
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
Warnet Raha
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Warnet Raha
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
Warnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
Warnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
Warnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
Warnet Raha
 
Ipink
IpinkIpink
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
Warnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
Warnet Raha
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
Warnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Warnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Warnet Raha
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
Warnet Raha
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
Warnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Recently uploaded

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 

MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014

  • 1. 1 MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADA NY”S” DENGAN ANEMIA BERAT DI RUANG POLI KIA/KB PUSEKSMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA 19 JULI S.D 08 AGUSTUS 2014 Karya Tulis Ilmiah Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Oleh : FATMAWATI 2011.IB.0010 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2014
  • 2. 2 LEMBAR PERSETUJUAN KaryaTulisIlmiah Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. “S” dengan Anemia Berat di Ruang Poli KIA/KB Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna 19 Juli s.d 08 Agustus 2014 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Agustus 2014 Pembimbing I Pembimbing II Sitti ArafahThamrin, S.ST. Samudra Taufik, SGz Mengetahui, DirekturAkbidParamata Raha Kabupaten Muna RosminahMansyarif, S.Si.T, M.Kes. ii
  • 3. 3 LEMBAR PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. Sartina, S.ST. (…………………………) 2. SittiArafahThamrin, S.ST (.......................................) 3. Samudra Taufik, SGz (..……….……………….) Raha, Agustus 2014 Pembimbing I Pembimbing II SittiArafahThamrin, S.ST Samudra Taufik, SGz Mengetahui, DirekturAkbidParamata Raha Kabupaten Muna RosminahMansyarif, S.Si.T, M.Kes. iii
  • 4. 4 RIWAYAT PENULIS A. IDENTITAS PENULIS Nama : FATMAWATI Nim : 2011.IB.0010 Tempat/Tanggal Lahir : Palangga 01 April 1993 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Suku/Bangsa : Muna/Indonesia B. RIWAYAT PENDIDIKAN TK Dharma Wanita, Tamat Tahun 1999. SD Negeri 14 Katobu, Tamat Tahun 2005. SMP Negeri 1 Raha, Tamat Tahun 2008. SMA Negeri 2 Raha, Tamat Tahun 2011. Terdaftar pada DIII Kebidanan AKBID Paramata Raha Kabupaten Muna sejak tahun 2011 sampai sekarang. Sementara menyelesaikan pendidikan DIII Kebidanan di AKBID Paramata Raha Kabupaten Muna. iv
  • 5. 5 KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Wr.Wb Segala puji dan syukur penulis memanjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat rahmat, taufiq dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi kasus ini walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha dengan judul “Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Antenatal Patologi pada Ny”S” GIV PIII A0 Umur Kehamilan 24 Minggu 3 Hari di Poli KIA Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tanggal 19 Juli 2014”. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun studi kasus ini masih banyak kekeliruan, kesalahan dan kekurangan yang di sebabkan oleh keterbatasan waktu, kemampuan dan pengetahuan penulis. Oeh karena itu, saran, pendapat, dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak demi kesempurnan studi kasus ini. Selama persiapan, pelaksanaan, penyusunan, sampai penyelesaian studi kasus ini, penulis banyak mendapat hambatan dan kesulitan yang di jumpai namun berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga karya studi kasus ini dapat di selesaikan. Tak lupa ucapan terimakasih kepada Ibu Sitti Arafah Thamrin, SST, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan kritik dan saran yang postif untuk kesempurnaan. Dan Bapak Samudra Taufik S.Gz selaku pembimbing II v
  • 6. 6 yang memberikan kritik dan saran yang positif guna untuk penyempurnaan. Dan tak lupa ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Bapak La Ode Muhlisi A.Kep.M.Kes, selaku Ketua Yayasan Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. 2. Ibu Rosminah Mansyarif,S.Si.T,M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Mua. 3. Ibu Wa Ode Siti Asma, SST.M.Kes selaku pudir I Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. 4. Ibu Sartina,SST sebagai pembimbing akademik yang telah banyak memberikan motifasi dan bimbingan dalam menyelesaikan studi. 5. Terimakasih yang tulus dan tak terhingga untuk orangtuaku tercinta, ayahanda (Alm.La Udi) dan ibunda (Hamidah) yang telah melahirkan, mengasuh dan mendidik penulis sejak kecil hingga kini yang di sertai dengan pengorbanan moril maupun material serta kasih sayang yang tidak ada duanya, serta kakak dan adikku tersayang beserta keluarga besar yang telah turut memberikan dukungan dalam setiap langkahku. Akhir katapenulis ucapkan Wassalamu Alaikum Wr.Wb Raha, Juli 2014 Penulis vi
  • 7. 7 DAFTAR ISI Halaman Judul ............................................................................................. i Lembar Persetujuan ............................................................................................ ii Lembar Pengesahan ........................................................................................... iii Riwayat Hidup ........................................................................................... iv Kata Pengantar ........................................................................................... v Daftar isi ........................................................................................... vi Daftar Gambar .......................................................................................... vii BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Ruang Lingkup Pembahasan ..................................................................... 1 C. Tujuan Telaah ............................................................................................. 4 D. Manfaat Telaah ................................................................................ 4 E. Metode Telaah ................................................................................. 5 F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Telaah Pustaka ................................................................................ 9 1. Kehamilan ............................................................................................ 9 2. Asuhan Antenatal ................................................................................. 9 3. Pemeriksaan Fisik ................................................................................24 B. Konsep Manajemen Kebidanan ........................................................41 C. Langkah-Langkah Manajemen ....................................................... 42 D. Dokumentasi Asuhan Kebidanan ........................................................44 vii
  • 8. 8 BAB III Studi Kasus A. Pengumpulan Data Dasar ................................................................... 47 B. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Aktual ........................................... 52 C. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial ............................... 58 D. Perlunya Tindakan Segera atau Kolaborasi ........................................... 59 E. Perencanaan Asuhan ............................................................................... 59 F. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan ....................................................... 60 G. Evaluasi Keefektifan Asuhan ................................................................... 63 H. Pendokumentasian ............................................................................... 64 BAB IV Pembahasan ........................................................................................... 79 BAB V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ........................................................................................... 87 B. Saran ....................................................................................................... 89 Dftar Pustaka ....................................................................................................... 91 viii
  • 9. 9 DAFTAR GAMBAR Gambar Leopold I ........................................................................................... 26 Gambar Leopold II ........................................................................................... 29 Gambar Leopold III ........................................................................................... 30 Gambar Leopold IV ........................................................................................... 31 ix
  • 10. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan Maternal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan (Saifuddin,2009). Namun berdasarkan penelitian WHO, selama tahun 2005 terdapat 536.000 wanita yang meninggal di sebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan, maka di dapatkan 400 ibu yang meninggal setiap 100.000 kelahiran hidup dari seluruh kematian maternal di dunia (Depkes,2010). Ibu hamil di Indonesia mengalami anemia akibat kekurangan gizi dan pada pengamatan lebih lanjut menunjukan bahwa kebanyakan kekurangan zat besi yang dapat di atasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi (Manuaba,2010). Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesehjatraan sosial, ekonomi, masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia (Manuaba,2010). Safe Motherhood marupakan upaya unruk menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinanya sehat dan aman, serta melahirkan bayi yang sehat sehingga dapat menentukan angka kesakitan dan kematian ibu hami, bersalin, nifas dan menemukan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir (Safruddin,2009).
  • 11. 2 Pada siklus kehamilan, fokus pelayanan di arahkan pada pelayanan ibu hamil atau Atenatal Care (ANC) yang di lakukan sejak awal kehamilan. Melalui pelayanan ANC yang berkualitas sebenarnya perkembangan kesehatan ibu hamil setiap saat bisa di pantau secara dini (Depkes,2008). Menurut WHO, kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20 hingga 89% dengan menetapkan HB 11 g % (g/dl) sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukan nilai yang cukup tinggi. Hwo Swie Tjiong menemukan angka anemia kehamilan 3,8% padea trimester I, 13,6 % pada trimester II dan 24,8 % pada trimester III (Manuaba,2010). Berdasarkan SDKI survey terakhir tahun 2007 angka kematian ibu di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI,2007). Di Indonesia angka kematian ibu melahirkan (Maternal Multavity Ratio / MMR) menurun dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (Bappenas,2010). Namun jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih masih tergolong tinggi di antara negara-negara ASIA lainya. Demikian pula Angka Kematian Bayi (AKB) khususnya bayi baru lahir di Indonesia berada di bawah di bandingkan negara asia lainya yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup (Muliani 2010). Salah satu tujuan pembangunan Millenium Dvelopment Goals (MDGS) adalah menemukan AKI sebanyak 3 per 4 dari angka nasional pada tahun 2015. Selain itu kesempatan MDGS meningkatkan AKI di Indonesia dapat di turunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012, sedangkan untuk AKB adalah 23 per 100.000 kelahiran. Upaya untuk menurunkan AKI harus di
  • 12. 3 fokuskan pada penyebab langsung kematian ibu, yang terjadi 90% pada saat persalinan dan segera setelah persalinan. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa lebih dari 90% kematian ibu di sebabkan komplikasi obstetri yang sering dan dapat di ramalkan pada saat kehamilan. Kebanyakan komplikasi itu terjadi pada saat atau sekitar persalinan (Saifuddin,2009). Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi (Saifuddin,2009). Berdasarkan laporan rutin Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) tahun 2007 penyebab langsung kematian ibu dari 228 per 100.000 yaitu perdarahan sekitar 84 kasus (39%), eklamsi 49 kasus (20%), infeksi 21 kasusu (7%) dan lain- lain 71 kasus (33%) per 100.000 kelahiran hidup (Depkes,2008). Selain itu, keadaan ibu sejak pra hamil dapat berpengaruh terhadap kehamilanya. Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain anemia (Saifuddin,2009). Angka kejadian anemia di Indonesia semakin tinggi 63,5% akibat kekurangan zat besi di karenakan penanganan anemia di lakukan ketika ibu hamil bukan di mulai sebelim kehamilan. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2010 di dapatkan data K4 meningkat menjadi 80,26% menjadi 86,04%. Sedangkan data sulawesi tenggara tahun 2011 adalah 85,56% dan data kejadian anemia sulawesi tenggara pada tahun 2010 adalah 20%. Cakupan FE di Indonesia untuk ibu hamil menurun dari 66,03% tahun 2009 menjadi 48,14% tahun 2010 (Saifuddin 2020). Data khusus yang di peroleh dari dinas kesehatan kabupaten muna, pada tahun 2013 dari 74% ibu hamil terdapat 89 orang ibu hamil yang mengalami anemia dalam kehamilan. Pada tahun 2014 periode januari-juli terdapat 52 orang ibu hamil yang mengalami anemia dari 40% ibu hamil. Dan cakupan FE 2014
  • 13. 4 sejumlah 74%. Data khusus yang di peroleh dari Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna, pada tahun 2013 tercatat angka kejadian anemia berjumlah 13 orang dari 50% ibu hamil. Dan data terakhir yang di peroleh pada tahun 2014 periode januari-juli adalah 30 orang dari 48% ibu hamil. Berdasarkan data yang di peroleh di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna, kejadiann Anemia menduduki posisi kedua setelah hipertensi. B. Ruang Lingkup Pembahasan Ruang lingkup pembahasan studi kasus ini meliputi Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny”S” dengan Anemia Berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna 2014. C. Tujuan Telaah 1. Tujuan Umum Mampu melaksanakan manajemen asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny “S” dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2014, sehungga dapat menurunkan angka mortalitas dan morbilitas akibat anema. 2. Tujuan Khusus a. Mampu mengumpulkan data dan analisa data ibu hamil pada Ny”S” dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2014.
  • 14. 5 b. Mampu merumuskan diagnosa / masalah aktual ibu hamil pada Ny”S” dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2014. c. Mampu menentukan dan merumuskan diagnosa/ masalah potensial ibu hamil pada Ny”S” dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaen Muna tahun 2014. d. Mampu melaksanakan identifikasi perlunya tindakan segera ibu hamil pada Ny”S” dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2014. e. Mampu menentukan rencana tindakan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny “S” dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2014. f. Mampu melaksanakan tindakan asuhan kebidanan i bu hamil pada Ny”S” dengan anemia berat di ruang Poli Keidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2014. g. Mampu melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny”S” dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2014. h. Mampu melaksanakan pendokumentasian asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny”S” dengan anemia berat di Poli Kebidanan Puskesma Wapunto Kabupaten Muna tahun 2014. D. Manfaat Telaah 1. Manfaat Bagi Lahan Praktik
  • 15. 6 Di harapkan dapat menjadi bahan masukan/informasi bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Wapunto tentang bagaimana kehamilan dengan anemia berat dan asuhan yang di berikan sesuai dengan teori. 2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan proses Asuhan Kebidanan Antenatal pada kasus kehamilan dengan anemia berat. 3. Manfaat Bagi Klien Dapat menambah pengetahuan pasien/klien tentang kehamilan khususnya tentang anemia yang di derita ibu saat ini. 4. Manfaat Bagi Penulis Dapat menerapkan secara langsung ilmu yang di dapat selama kuliah mengenai manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia berat sesuai prosedur. Dapat memperluas dan menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam asuhan kebidanan pada kasus kehamilan dengan anemia berat. E. Metode Telaah Metode yang di gunakan penulis dalam studi kasus ini yaitu metode deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan Asuhan Kebidanan yaitu: Pengumpulan Data Dasar, Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial, Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual, Menilai Perlunya Tindakan Segera/Kolaborasi, Perencanaan Asuhan Kebidanan, Pelaksanaan Asuhan Kebidanan, Evaluasi dan
  • 16. 7 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan. Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah : 1. Wawancara Pengumpulan data dengan melakukan komunikasi lisan secara langsung pada klien dan keluarga. 2. Observasi Mengamati keadaan klien. 3. Pemeriksaan Fisik Pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan fisik pada klien dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang, seperti USG dan pemeriksaan laboratorium. 4. Studi Dokumentasi Pengumpulan data dan mempelajari data serta status pasien yang bersumber dari catatan dokter, bidan maupun buku KIA yang dapat menunjang hasil pemeriksaan diagnostik. 5. Studi Kepustakaan Pencarian sumber melalui bahan bacaan atau buku-buku literature yang dapat di percaya untuk mendapatkan kejelasan teori yang berhubungan dengan masalah klien. F. Sistematika Penulisan Penulisan studi kasus ini di bagi dalam lima BAB yang di susun sebagai berikut:
  • 17. 8 BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, ruang lingkup pembahasan, tujuan telaah yang meliputi tujuan umum dan khusus, manfaat telaah yang meliputi manfaat bagi Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna, manfaat bagi institusi pendidikan, manfaat bagi klien dan manfaat bagi penulis, metode telaah yang meliputi studi kepustakaan dan studi kasus, studi kasus terdiri dari wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan diskusi serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan pustaka yang terdiri dari telaah pustaka yang terdiri dari tinjauan medis tentang kehamilan dan anemia dalam kehamilan, konsep manajemen kebidanan, langkah-langkah manajemen kebidanan serta dokumentasi asuhan kebidanan meliputi definisi dokumentasi dan unsur- unsur dokumentasi. BAB III : Tinjauan kasus merupakan hasil studi kasus yang berisi pengkajian yang di mulai dari pengumpulan data dasar, identifikasi diagnosa/ masalah potensial, identifikasi diagnosa / masalah aktual, menilai perlunya tindakan segera, konsultasi dan kolaborasi, perencanaan asuhan, pelaksanaan asuhan dan evaluasi kefektifan asuhan hingga pendokumentasian. BAB IV : Pembahasan yang berisi perbandingan antara teori dan fakta yang ada di lahan praktik pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien dengan kasus anemia dalam kehamilan secara sistematis.
  • 18. 9 BAB V : Penutup, berisi kesimpulan dan hasil pelaksanaan studi kasus yang di laksanakan serta saran yang merupakan alternatif rujukan.
  • 19. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Indonesia, kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoadan ovum dan di lanjutkan dengan implementasi atau nidasi. Bila di hitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasioanal. Kehamilan terdiri dari tiga trimester di mana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Sarwono,2010). Kehamilan merupakan matarantai yang berkesinambungan dan terdiri dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterem (Manuaba,2010). Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi dalam tiga triwulan. Triwulan pertama di mulai dari hasil konsepsi
  • 20. 11 sampai 3 bulan, triwulan kedua di mulai dari bulan ke-4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (Saifuddin,2008). Dari berbagai teori para ahli, penulis menyimpulkan bahwa kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan implementasi atau nidasi, yang lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari di hitung dari haid pertama haid terakhir yang kemudian di bagi menjadi 3 triwulan. b. Diagnosis Kehamilan Dalam menegakkan diagnosis kehamilan, bidan harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut : 1) Keadaan umum kehamilan (apakah kesehatan optimal untuk ibu hamil, apakah di sertai anemia hamil dan jenisnya). 2) Tentang kehamilan : a) Apakah pasti hamil atau tidak. b) Apakah primigravida/multigravida. c) Apakah grande multipara. d) Perkiraan usia kehamilan dan tanggal persalinan. e) Apakah tergolong hamil dengan resiko rendah meragukan atau tergolong resiko tinggi. f) Apakah hamil gand, tunggal, intrauterin atau ekstrauterin.
  • 21. 12 g) Apakah kehamilanya disertai penyakit ibu atau terjadi kompikasi kehamilan. 3) Tentang Janin : a) Apakah tunggal, ganda, intrauterin atau ekstra uterin. b) Apakah janin hidup sehat atau terdapat kelainan kongenital. c) Apakah kehamilan prematur, aterm, atau lewat bulan. d) Tentang letak dan kedudukan janin dalam rahim. e) Pertumbuhan janin (IUGR, BBLR, atau janin besar). 4) Tentang keadaan panggul. Normal untuk multipara jika persalinan spontan, aterm dan hidup. Normal untuk primigravida jika : a) Kepala janin masuk PAP pada minggu ke-36. b) Perkiraan persalinan berdasarkan pelvimetri dapat di lakukan normal, spontan pervagina atau kemungkinan dengan tindakan vaginal atau langsung seksio sesaria. c) Apakah pemeriksaan pasien baru atau kelanjutan ANC. 5) Membuat diagnosis diferensial tanda kehamilan yang pasti dan tidak pasti. a) Tanda pasti kehamilan : merasakan gerak janin dalam rahim, mendengar bunyi jantung janin, melihat kerangka janin dengan rontgen atau USG, serta teraba bagian janin dalam rahim. b) Tanda tidak pasti kehamilan : pembesaran rahim, perubahan serviks, terasa gerakan janin, gejala subjektif (amenore, mual
  • 22. 13 muntah, merasakan gerak janin dalam rahim, sering kencing, serta perubahan mammae menuju perubahan hamil). c. Perubahan Fisiologi dan Psikologi yang Terjadi pada Kehamilan 1) Perubahan Fisiologi Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genitalia wanita mengalami perubahan yang membesar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembanganya mengeluarkan hormon samatomamotropin, estrogen dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada bagian-bagian tubuh. 2) Uterus Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin. Perubahan pada isthmus uteri (rahim) menyebabkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh. Perlunakan isthmus di sebut tanda hegar. Hubungan antara besarnya rahim dan usia kehamilan penting untuk di ketahui karena kemungkinan penyimpanan kehamilan seperti hamil kenbar, hamil molahidatidosa, hamil dengan hidramnion yang akan teraba lebih besar.
  • 23. 14 Sebagai gambaran dapat di kemukakan sebagai berikut : a) Panjang fundus uteri pada usia kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada usia kehamilan 32 minggu panjang 27 cm dan umur kehamilan 36 minggu panjangnya 30 cm. Regangan diding rahim karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan isthmus uteri makin tertarik keatas dan menipis di Segmen Bawah Rahim (SBR). b) Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama. Bantuk rahim yang tidak sama di sebut tanda piskaseck. c) Pembesaran dinding abdomen sering di anggap sabagai tanda dari terjadinya kehamilan. Pembesaran tersebut berkaitan dengan terjadinya pembesaran uterus di rongga abdomen. Apabila terjadi perdrahan pada kehamilan muda dengan uji kehamilan yang tidak jelas, pembesaran uterus yang tidak sesuai dengan umur kehamilan di sertai adanya nyeri abdomen pada saat janin bergerak di sebabkan oleh kehamilan ektopik (Sarwono,2010). d) Perubahan konsentrasi hormonal yang memengaruhi rahim yaitu estrogen dan progesteron menyebabkan progesteron mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi rahim yang di sebut dengan Braxton Hicks. Terjadinya Braxton Hicks
  • 24. 15 tidak di rasakan nyeri dan terjadi bersamaan di seluruh rahim. Kontraksi Braxton Hicks akan berlanjut menjadi kontraksi untuk persalinan. e) Bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, di ikuti oleh makin besarnya aliran darah menuju rahim dari arteri uterin dan arteri ovarika. Otot rahim mempunyai susunan istimewa yaitu longitudinal, sirkuler dan oblika sehingga keseluruhanya membuat anyaman yang dapat menutup pembuluh darah dengan sempurna. Meningkatnya pembuluh darah menuju rahim memengaruhi serviks yang akan mengalami perlunakan. Serviks hanya memiliki sekitar 10% jaringan otot. 3) Vagina Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karenapengaruh estrogen sehingga tampak makin berwarna merah dan kebiru-biruan (tanda chadwicks). 4) Ovarium Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan vili korealis yang mengeluarkan hormon korionik gonadotropin yang mirip dengan hormon luteotropik hipofisis anterior.
  • 25. 16 5) Paudara Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat di lepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron dan somatomamotrofin. Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI di jabarkan sebagai berikut. a) Estrogen, berfungsi : (1) Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara. (2) Menimbulkan penimbuhan lemak dan air serta garam sehingga paudara tampak makin membesar. (3) Tekanan serat saraf akibat penimbungan lemak, air dan garam menyebabkan rasa sakit pada pada payudara. b) Progesteron, berfungsi : (1) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi. (2) Meningkatkan jumlah sel asinus. c) Somatomamotrofin, berfungsi : (1) Memengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin dan laktoglobulin. (2) Penimbungan lemak di sekitar alveolus payudara. (3) Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan. d) Sirkulasi Darah Ibu Peredaran darah ibu di pengaruhi beberapa faktor, antara lain :
  • 26. 17 (1) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. (2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi. e) Retroplasenter Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin meningkat. Akibat dari faktor tersebut di jumpai beberapa perubahan peredaran darah. 1) Volume Darah Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi), degan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah 25 sampai 30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar usia kehamilan 16 minggu, sehingga penderita penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasi kordis. Pada post partum, terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima.
  • 27. 18 2) Sel Darah Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang di sertai anemia fisiologis. Jumlah sel darah putih meningkat hingga mencapai 10.000/ml dengan hemodilusi dan anemia fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapai empat kali dari angka normal. Protein darah dalam bentuk albumin dan gamaglobin dapat menurun pada triwulan pertama, sedangkan fibrinogen meningkat. Pada post partum dengan terjadinya hemokonsentrasi dapat terjadi tromboflebitis. f) Sistem Respirasi Pada kehamilan, terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan 02. Di samping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada usia kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hsmil akan bernapas lebih dalam sekitar 20-25% dari pada biasanya. g) Sistem Pencernaan Oleh pengaruh Estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat dan dapat menyebabkan :
  • 28. 19 1) Pengeluaran air liur berlebihan (Hipersalivasi). 2) Daerah lambung terasa panas. 3) Terjadi mual dan sakit kepala atau pusing terutama pada pagi hari, yang di sebut morning sickness. 4) Muntah, yang terjadi di sebut emesis gravidarum. 5) Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari di sebut Hiperemesis Gravidarum. 6) Progesteron menimbulkan gerak usus makan berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi. h) Traktus urinarius Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunya kepala bayi pada hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan tersebut menyebabkan kandun g kemih cepat terasa penuh. Hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan urin akan bertambah. Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69 sampai 70%. Pada kehamilan, ureter membesar untuk dapat menampung banyaknya pembentukan urin, terutama pada ureter kanan karena peristaltik ureter terhambat karena pengaruh progesteron, tekanan rahim yang membesar dan terjadi perputaran ke kanan dan terdapat kolon sigmoid di sebelah kiri yang menyebabkan perputaran rahim ke kanan. Tekanan rahim
  • 29. 20 pada ureter kanan dapat menyebabkan infeksi pielonefritis ginjal kanan. i) Perubahan pada Kulit Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophon stimulating hormon lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mammae, papilla mammae, linea nigra, pipi (khloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang. Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini di kenal dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu sering kali di temukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya. Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecolatan yang di sebut dengan linea nigra (Sarwono,2010). j) Metabolisme Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, di mana kebutuhan nutrisi makin
  • 30. 21 tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI. Memperhatikan hal tersebut dapat di kemukakan bahwa ibu hamil memerlukan makanan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi. Oleh karena itu, perlu di perhatikan susunan makanan “empat sehat dan lima sempurna”. Di perkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg (Saifuddin,2008). Pada Trimester ke II dan III di anjurkan berat badan per minggu sebesar 0,4 kg untuk penentuan dengan gizi baik dan 0,5 kg untuk gizi kurang. Menurut Saifuddin bertambahnya berat badan minimal 8 kg selama kehamilan. Sedangkan menurut Manuaba2010 berat badan ibu hamil akan bertambah anatara 6,5 sampai 16,5 kg. Atau kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg per minggu. k) Plasenta dan Air Ketuban Plasenta berbentuk bundar dengan ukuran 15 cm x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan berat plasenta 500 gram. Tali pusat yang menghubungkan plasenta panjangnya 25-60 cm. Tali pusat terpendek yang pernah di laporkan adalah 2,5 cm dan terpanjang sekitar 200 cm. Plasenta terbentuk sempurna pada minggu ke-16 di mana desidua parietalis dan desidua kapluralis telah menjadi satu. Sebelum plasenta terbentuk
  • 31. 22 sempurna dan sanggup untuk memelihara janin, fungsinya di lakukan oleh korpus luteum gravidarum. Saat nidasi vili korialis mengeluarkan hormon korionik gonadotropin sehingga korpus luteum dapat bertahan. Plasenta merupakan akar janin untuk mengisap nutrisi dari ibu dalam bentuk O2 asam amino, vitamin, mineral, dan zat lainya ke janin dan membuang sisa metabolisme janin dan CO2. Jumlah likuor amnion (air ketuban) sekitar 1000 ml sampai 1500 ml pada kehamilan aterm. Berat jenisnya antara 1,007 sampai 1,008. Likuor amni terdiri dari 2,3% bahan organik (protein, vernik kaseosa, rambut lanugo, zat lemak, lesitin dan spingomielin) dan 97% bahan anorganik (air dan garam). Peredaran cairan ketuban sekitar 500 cc/jam atau sekitar 1% yang di telan bayi dan di keluarkan sebagai urin. Bila akan terjadi gangguan peredaran air ketuban akan menimbulkan hidramnion yaitu jumlah cairan ketuban melebihi 1.500 ml (Manuaba 2010). 2 ) Perubahan Psikologi a) Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester I Trimester pertama sering di anggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian wanita merasa sedih tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan,
  • 32. 23 kecemasan, depresi dan kesedihan. Wanita yang telah merencanakan kehamilan atau berusaha keras untuk hamil, merasa senang sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari tanda bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya. Trimester pertama adalah saat yang speial karena seorang ibu akan menyadari kehamilanya. Selama kehamilan sedapat mungkin wanita hamil harus beradaptasi dengan kondisi psikologisnya. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. b) Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester II Trimester kedua biasanya kondisi ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi dan rasa tidak nyaman. Ibu sudah menerima kehamilanya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikiranya secara konstruktif. Pada periode ini pula ibu mulai merasakan gerakan bayi dalam perutnya dan merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di luar dari dirinya sendiri. c) Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester III Trimester ketiga di tandai dengan klimaks kegembiraan emosi menunggu kelahiran bayi atau sering kali di sebut periode menunggu dan waspada, sebab pada saat itu ibu merasa khawatir atau takut kalau bayi yang akan di lahirkanya tidak normal. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga banyak ibu merasa bahwa dirinya aneh dan jelek di samping ibu mulai merasa sedih
  • 33. 24 karena akan terpisah dari banynya dan kehilangan perhatian khusus yang di terima selama hamil (Rukiyah 2009). 2. Asuhan Antenatal Menurut Saifuddin (2009), pelayanan atau asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor atau mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Oleh karena itu, kunjungan antenatal sebaiknya di lakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan. Asuhan antenatal adalah upaya prefentif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran internal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. a. Tujuan Asuhan Antenatal Tujuan asuhan antenatal adalah sebagai berikut : 1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi. 2) Meningkatkan dan mempertahankan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi. 3) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termaksud riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. 4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
  • 34. 25 5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjhalan normal dan pemberian ASI eklusif. b. Kebijakan Program Menurut syaifuddin (2009), kunjungan antenatal sebaiknya di lakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan : 1) Satu kali pada triwulan pertama, 2) Satu kali pada triwulan kedua, dan 3) Dua kali pada triwulan ketiga. Atau menurut Manuaba (2010) yaitu : a) Pemeriksaan pertama di lakukan segera setelah di ketahui terlambat haid. b) Pemeriksaan ulang : 1. Setiap bulan sampai usia kehamiulan 6 sampai 7 bulan. 2. Setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 8 bulan. 3. Setiap 1 minggu sejak usia kehmilan 8 bulan sampai terjadi persalinan. c) Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan tertentu. Pelayanan/asuhan standar minimal termaksud 10 T, yaitu : 1. Timbang berat badan. 2. Ukur tekanan darah. 3. Nilai status lingkar lengan (Lila). 4. Ukur tinggi fundus uteri. 5. Tentukan presentase janin dan DJJ.
  • 35. 26 6. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT). 7. Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan. 8. Tes laboratorium. 9. Tes terhadap penyakit menuluar seksual (PMS). 10. Temu wicara atau konseling termaksud perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi serta KB pasca persalinan (Depkes RI,2009). C . Jadwal Kunjungan Ulang Menurut Saifuddin (2009), jadwal kunjungan ulang pada kehamilan yaitu : 1) Kunjungan I (16 minggu) di lakukan untuk : a) Persiapan dan pengobatan anemia. b) Perencanaan persalinan. c) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatanya. 2) Kinjungan II (24-28 minggu ) dan kunjungan III (32 minggu), di lakukan untuk : a) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatanya. b) Penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan. c) Mengulang perencanaan persalinan. 3) Kunjungan IV yaitu 36 minggu sampai lahir : a) Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III. b) Mengenali adanya kelainan letak dan presentase.
  • 36. 27 c) Menetapkan rencana persalinan. d) Mengenali tanda-tanda persalinan. 3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik di lakukan pada bgian tubuh dari kepala sampai kaki. Tujuanya untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin saat ini, dan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada pemeriksaan berikutnya. Jika hasil pemeriksaan kunjungan pertama sang ibu di nyatakan hamil maka langkah selanjutnya perlu di tentukan berapa usia kehamilanya. Setiap pemeriksaan kehamilan adalah dengan melihat dan meraba, petugas akan mengetahui apakah ibu sehat, janin tumbuh dengan baik, Tinggi Fundus Uteri (TFU) sesuai denganu umur kehamilan atau tidak, serta di mana letak janin (Hidayati 2009). Tahapan Pemeriksaan Fisik : 1) Identifikasi dan riwayat kesehatan (Anamnese) a. Identitas pribadi. b. Keluhan saat ini. c. Riwayat haid (Hari Pertama Haid Terakhir, usia kehamilan, tafsiran persalinan). d. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu. e. Riwayat kehamilan saat ini. f. Riwayat penyakit dalam keluarga. g. Riwayat penyakit ibu.
  • 37. 28 h. Riwayat Keluarga Berencana (KB). i. Riwayat imunisasi. 2) Pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki. 3) Pemeriksaan ginekologi. 4) Pemeriksaan Laboratorium. 5) Pemeriksaan Obstetrik. a. Pemeriksaan Palpasi dengan Teknik Leopold Palpasi juga di sebut periksa raba. Periksa raba abdomen pada wanita hamil di lakukan pada usia kehamilan 36 minggu untuk kehamilan normal dengan alasan pada usia kehamilan tersebut janin sudah tumbuh optimal sehingga memenuhi seluruh rongga rahim. Organ-organ tubuh bayi sudah simetris, kepala sudah tumbuh dalam ukuran optimal dan merupakan bagian terberat dari seluruh organ tubuhnya. Dengan demikian, menurut hukum gravitasi bumi, benda yang terberat akan mencari posisi paling bawah. Pada saat ini kepala mulai turun masuk ke pintu atas panggul dan posisi janin sudah menetap di dalam rongga uterus sehingga tidak kemungkinan berubah posisi. Pemeriksaan dengan palpasi sebelum 36 minggu tidak di lakukan karena letak, posisi, dan presentasi janin masih berubah-ubah. Selain itu, setiap pemeriksaan palpasi yang kita lakukan, janin dalam kandungan akan terganggu walaupun pemeriksaan sudah di lakukan secara cermat dan berhati-hati. Palpasi pada usia kehamilan 28 minggu di lakukan bila pada pemeriksaan McDonald, di temukan tinggi fundus uteri lebih tinggi dari seharusnya.
  • 38. 29 Tujuan pemeriksaan dengan teknik palpasi Leopold adalah mengetahui letak janin dan sebagai bahan pertimbangan dalam memperkirakan usia kehamilan. Secara terperinci tujuan palpasi leopold untuk setiap langkah pemeriksaan adalah sebagai berikut : 1) Gambar Teknik Pemeriksaan Palpasi Leopold I Tujuan pemeriksaan : a) Mengetahui tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia kehamilan. b) Menentukan bagian-bagian janin yang berada di fundus uteri. Cara pemeriksaan :
  • 39. 30 Sebelum di periksa, ibu hamil di persiapkan antara lain di beri tahu maksud dan tujuan pemeriksaan. Pakaian dalam yang menghalangi pemeriksaan di buka, pakaian luar di longgarkan, dan bila ketat di ganti dengan pakaian longgar untuk mempermudah pemeriksaan. Ibu hamil di periksa dalam keadaan tidur terlentang. Kedua lutut agak di tekuk, pemeriksaan di sebelah kanan ibu dengan posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang menghadap kewajah ibu. Suhu tangan pemeriksa disesuaikan dengan tangan ibu supaya uterus tidak berkontraksi saat di lakukan palpasi. Bila cuaca dingin pemeriksa mencuci tangan dengan menggunakan air hangat, atau setelah mencuci tangan kedua telapak tangan di gosok-gosokan sampai terasa hangat. Mulai pemeriksaan dengan mendorong fundus uteri kebagian tengah menggunakan tangan kiri, kemudian di tahan dengan tangan kanan dengan menggunakan jari-jari tangan kir, tinggi fundus uteri di ukur dari prosesus xifoideus sampai pusat. Akan di peroleh tinggi fundus uteri berapa jari di bawah prosesus xifoideus. Bila fundus uteri mendekati pusat, tangan kiri pemeriksa menahan fundus uteri, tangan kanan mengukur tinggi fundus uteri mulai dari pusat. Berdasarkan pengukuran dari pemeriksaan palpasi di perkirakan usia kehamilan di sesuaikan pula dengan hasil anamnese hari pertama haid terakhir.
  • 40. 31 Setelah tinggi fundus uteri di ukur, dilanjutkan meraba bagian- bagian janin yang berada pada fundus uteri menggunakan tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian. Bila meraba dengan tangan kanan, tangan kiri menahan demikian sebaliknya. Bila teraba bagian yang bulat, keras dan bila di tekan terasa lentingan merupakan pertanda dari kepala janin. Bila kepala janin berada pada fundus uteri, janin adalah presentase bokong. Bila bagian yang besar, bulat, lunak dan bila di tekan tidak terasa lentingan, merupakan pertanda dari bokong janin. Bila bokong janin berada pada fundus uteri berarti janin presentase kepala. Bila teraba bagian yang datar melebar adalah pertanda dari punggung janin. Bila punggung berada pada fundus uteri, berarti posisi janin melintang. Bila teraba bagian yang berbenjol kecil-kecil merupakan pertanda dari bagian-bagian terkecil dari janin, seperti tangan dan kaki. Bila bagian-bagian kecil janin berada pada fundus uteri berarti janin juga posisinya melintang. Bila pada pemeriksaan palpasi dengan teknik leopold I kita menemukan dua bagian besar janin. Fundus uteri itu merupakan pertanda dari kehamilan ganda/kembar. Misalnya, dua bagian yang bulat dan keras atau satu bagian yang bulat dan keras, dan satu bagian yang besar dan lunak, dan biasanya di sertai dengan tinggi fundus uteri lebih tinggi dari usia kehamilan apabila di perhitungkan berdasarkan hari pertama haid terakhir.
  • 41. 32 2) Gambar Teknik Pemeriksaan Palpasi Leopold II Tujuan pemeriksaan : Mengetahui bagian-bagian janin yang berada pada bagian samping kanan dan samping kiri uterus. Cara pemeriksaan : Setelah meraba bagian-bagian janin pada fundus uteri pada pemeriksaan leopold I, tangan kiri di pindahkan kebagian kanan uterus ibu, dan tangan kanan di pindahkan kebagian kiri uterus ibu. Tangan kanan meraba bagian janin yang ada di bagian samping kiri uterus, dan tangan kiri menahan uterus pada bagian samping kanan. Selanjutnya, tangan kiri meraba bagian janin yang bberada di bagian
  • 42. 33 samping kanan uterus ibu, dan tangan kanan menahan bagian samping kiri uterus ibu. Bila yang di rasakan bagian yang datar dan melebar adalah pertanda punggung janin, dan bila di rasakan bagian samping kiri uterus berarti posisi janin punggung kiri, sedangkan apabila di rasakan sebelah kanan berarti posisi janin punggung kanan. Sebaliknya, bila di temukan di samping kiri uterus bagian yang bulat keras, mudah di gerakan dan ada lentingan, sebagai pertanda kepala janin, dan di sebelah kanan di temukan bagian yang besar, lunak dan sulit di gerakan, sebagai pertanda bokong janin, berarti posisi janin melintang dengan kepala di kiri, demikian sebaliknya. 3) Gambar Teknik Pemeriksaan Palpasi Leopold III
  • 43. 34 Tujuan pemeriksaan : a) Menentukan bagian tubuh janin yang bberada pada bagian bawah uterus. b) Mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada pada bagian uterus sudah atau belum masuk ke pintu atas panggul ibu. Cara pemriksaan : Setelah meraba samping kanan dan samping kiri uterus, tangan kiri di pindahkan ke fundus uteri, tangan kanan memegang bagian bawah uterus di antara tulang pipa isciadika anterior superior dan batas uterus bagian bawah, kemudian menggoyangkan secara perlahan-lahan, apabila teraba keras, bila di goyangkan ada lentingan, pertanda bokong janin. Pada satu bagian terendah janin di goyangkan, terasa bergoyang, berarti bagian terendah janin belum masuk ke pintu atas panggul. Sebaliknya, apabila saat di goyangkan tidak terasa bergoyang berarti bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul.
  • 44. 35 4) Gambar Teknik Pemeriksaan Palpasi Leopold IV Tujuan pemeriksaan : a) Memastkan apakah bagian terendah janin sudah benar-benar masuk ke pintu atas panggul atau belum. b) Menentukan seberapa banyak bagian terendah janin sudah memasuki pintu atas panggul. Cara pemeriksaan : Pemeriksaan palpasi dengan teknik leopold IV, apabila dari hasil pemeriksaan leopold III di temukan bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul, atau hasil pemeriksaan dengan teknik
  • 45. 36 leopold III masih ada keragu-raguan. Untuk mengecek hasil pemeriksaan palpasi leopold III. Setelah melakukan pemeriksaan palpasi dengan teknik leopold III, pemeriksa mengubah posisi mengahadap bagian kaki ibu, ibu di minta untuk meluruskan kakinya atau tidak tidak menekuk lutut. Tangan kiri pemeriksa di pindahkan ke sebelah lateral kiri uterus ibu, dan tangan kanan di pindahkan ke sebelah lateral kanan uterus ibu, ujung jari tangan kanan dan kiri berada pada tepi atas tulang simpisis pubis. Pertemukan ke dua ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri. Apabila ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri dapat bertemu satu sama lain di sebut konvergen, berarti bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul ibu. Apabila ibu jari dan unjung-ujung jari tangan kanan dan tangan kiri tidak dapat di pertemukan di sebut divergen, berarti sebagian besar bagian terendah janin sudah masuk ke pintu rongga panggul ibu. Pemeriksaan palpasi teknik leopold di laksanakan setelah melaksanakan pemeriksaan tinggi fundus uteri dengan teknik McDonald hasilnya lebih tinggi dari usia kehamilan berdasarkan data Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Pada saat palpasi abdomen di temukan tiga bagian besar janin yaitu bokong, punggung dan kepala, menandakan janin tunggal di sertai dengan auskultasi DJJ terdengar jelas pada salah satu sisi perut ibu. Pada kehamilan ganda pembesaran perut melebihi ukuran yang seharusnya usia kehamilan pada kehamilan tunggal (Dian,2013).
  • 46. 37 b. Menentukan Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri (TFU) untuk menentukan Usia kehamilan TFU berdasarkan perabaan Usia kehamilan 1/3 di atas simpisis 12 minggu 1/2 di atas simpisis pusat 16 minggu 2/3 di atas simpisis 20 minggu Setinggi pusat 22 minggu 1/3 di atas pusat 28 minggu 1/2 pusat-xifoideus 34 minggu Setinggi xifoideus 36 minggu 2 jari (4 cm) PX 40 minggu Sumber : Manuaba,2010). Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). Bila hari pertama haid terakhir di ketahui, maka dapat di jabarkan tafsiran tanggal persalinan memakai rumus Neagle : hari + 7, bulan – 3, dan tahun + 1 (Manuaba 2010). c. Anemia Dalam Kehamialan 1) Pengertian Anemia dalam Kehamilan
  • 47. 38 Anemia dalam kehamilan merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit di bawah nilai normal. Pada penderita anemia, lebih sering di sebut kurang darah, kadar sel darah merah (hemoglobin/HB) di bawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kekurangan zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12. Tetapi sering terjadi anemia karena kekurangan zat besi. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang di sebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritrosit tidak cukupo yang di tandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-mikrositer, kadar besi serum iron, cadangan jenuh transferin menurun, kapasitas besi total meninggi dan cadangan besi dalam sumsung tulang serta di tempat lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali (Rukiyah, 2010). Anemia adalah penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen, hal tersebut dapat terjadi akibat penurunan produksi sel darah merah, dan atau penurunan Hemoglobin (Hb) dalam darah. Anemia sering di definisikan sebagai penurunan kadar Hb dalam darah sampai di bawah rentang normal (Cooper, 2009). Anemia merupakan keadaan di mana kadar hemoglobin atau eritrosit menurun. Kadar Hb ibu di bawah 11 gr% pada trimester I dan 3, atau < 10,5 gr %. Terjadi karena penurunan aliran O2 dari paru-paru ke jaringan perifer. Anemia dalam kehamilan
  • 48. 39 adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr % pada trimester I dan III, < 10,5 gr % pada trimester I dan III. Terjadi karena penurunan aliran O2 dari paru-paru ke jaringan perifer (Astuti,2012). d. Etiologi Anemia dalam Kehamilan Biasanya selama kehamilan, terjadi hyperplasia dari sum-sum tulang, dan meningkatkan massa RBC. Namun, peningkatan yang tidak proposional dalam hasil volume plasma menyebabkan hemodilusi (hydremia kehamilan). HCT menurun dari antara 38 dan 45 % pada wanita sehat yang tidak hamil sampai sekitar 34 % selama kehamilan tunggal dan sampai 30 % selama akhir kehamilan multifetal. Jadi selama kehamilan, anemia di definisikan sebagai Hb 10 g/dl (HT < 30 %) (Proverawati,2011). Penyebab anemia umunya adalah : 1) Kurang gizi (mal nutrisi), 2) Kurang zat besi dalam diet, 3) Mal absorbsi, 4) Kehilangan darah yang banyak, dan 5) Penyakit-penyakit kronis : TBC, paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain (Marmi, 2011). Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke sel-sel lain dalam tubuh. Banyak wanita
  • 49. 40 mengalami defisiensi besi pada trimester ke II dan ke III. Ketika tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi di bandingkan dengan yang telah tersedia, maka dapat berpotensi terjadinya anemia. Anemia sweama kehamilan akibat peningkatan volume darah merupakan anemia ringan (Proverawati,2011). Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30 - 40 % yang puncaknya pada kehamilan 32 – 34 minggu. Jumlah peningkatan sel darah 18 – 30 % dan hemoglobin sekitar 19 %. Bila hemoglobin ibu selama hamil sekitar 11 g %, dengan terjadi hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil fisiologi, dan Hb ibu akan menjadi 9,5 – 10 g % (Manuaba,2010). Pada kehamilan dan fetus yang normal, sejak minggu ke enam kehamilan terjadi percepatan peningkatan volume plasma yang disproporsional dengan volume sel darah merah dan mencapai puncaknya pada minggu ke 24 atau terus mengikat sampai minggu ke 37, di mana volume plasma mencapai kurang lebih 43% lebih besar di bandingkan perempuan tidak hamil. Di sisi lain, hal ini akan menurunkan nilai hematokrit (Ht) dan (Hb) (“dilutional anemia”) sejak minggu ke enam seterusnya sampai minggu ke 16 atau 26 kehamilan, yang kemudian mencapai keseimbangan baru. Beberapa kondisi yang menyebabkan kehilangan darah seperti lokasi
  • 50. 41 implantasi plasenta yang abnormal, komorbid lain seperti hemoroid, akan semakin memperberat anemia defisiensi (Laksmi,2008). e. Diagnosa Anemia dalam Kehamilan Untuk menegakan diagnosis anemia kehamilan dapat di lakukan dengan anamnese. Pada anamnese akan di dapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda (Manuaba,2010). Pemeriksaan dan pengawasan Hemoglobin (Hb) dapat di lakukan dengan menggunakan alat sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat di golongkan sebagai berikut : a) Hb 11 g% di sebut tidak anemia. b) Hb 9-10 g% di sebut anemia ringan. c) Hb 7-8 g% di sebut anemia sedang. d) Hb < 7 g% di sebut anemia berat. Pemeriksaan darah di lakukan minimal dua kali selama kehamilan yaitu pada trimester pertama dan ke dua (Manuaba,2010). Penggolongan anemia menurut Manuaba tahun 2010 yaitu : 1) Anemia Defisiensi Besi (kekurangan zat besi). 2) Anemia Megaloblastik (kekurangan vitamin B12). 3) Anemia Hemolitik (Pemecahan sel-sel darah lebih cepat dari pembentukan).
  • 51. 42 4) Anemia Hipoplastik (gangguan pembekuan sel-sel darah). f. Komplikasi Anemia dalam Kehamilan Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko menurut penelitian, tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga mnenyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak mendapat pasukan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Perdarahan antepartum dan post partum lebih sering di jumpai pada wanita yang anemis dan lebih seri ng berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah (Rukiyah,2010). Penyakit anemia yuang menyerang ibu hamil, berpengaruh terhadap kehamilan, persalinan dan saat masa nifas. Adapun pengaruhnya anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas mengakibatkan : 1) Keguguran, 2) Partus prematurus, 3) Inersia uteri dan partus lama, 4) Atonia uteri dan menyebabkan perdarahan, 5) Syok,
  • 52. 43 6) Afibrinogenemia dan hipofibrinogemia, 7) Infeksi intrapartum dan dalam nifas, dan 8) Terjadi anemia gravis (Hb < 4 gr %). Hasil konsepsi (janin, plasenta, darah) membutuhkan zat besi dalam jumlah besar. Zat besi tersebut di butuhkan untuk pembuatan butir-butir darah merah dan pertumbuhanya. Terjadi anemia dalam kehamilan bergantung dari jumlah persediaan besi dalam hati, limpa, sum-sum tulang. Anemia pada ibu hamil dapat berkomplikasi. Adapun komplikasi anemia adalah sebagai berikut : a) Kematian mudigah (keguguran), b) Kematian janin dalam kandungan, c) Kematian janin waktu lahir, d) Prematuritas, dan e) Dapat terjadi cacat bawaan. Bahaya selama kehamilan yaitu dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tubuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 g %), molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini. Bahaya saat persalinan yaitu gangguan his (kekuatan mengedan), kala I berlangsung lama, terjadi partus terlantar, kala II berlangsung lama hingga melelahkan dan sering memerlukan tindakan
  • 53. 44 operasi kebidanan, kala uri dapat di ikuti retensio plasenta, dan perdarahan post partum karena atonia uteri, kala IV dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri. Bahaya anemia terhadap janin, sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk abortus, kematian intrauterin, persalinan prematuritas tinggi, barat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia, dan terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal, dan inteligensia rendah (Manuaba,2010). g. Penanganan Anemia Dalam Kehamilan Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan sebelum hamil hingga dapat di ketahui data- data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka di lakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-ibu hamil di puskesmas (Manuaba,2010). Pencegahan dan penanggulangan anemia pada ibu hamil, antara lain meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan seperti daging, ikan, telur, sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan dan padi- padian. Hindari mengonsumsi makanan yanag mengandung zat
  • 54. 45 inhibitor saat bersamaan dengan makan nasi seperti teh karena mengandung tanin yang akan mengurangi penyerapan zat besi (Simanjuntak,2009). Terapi anemia defisiensi besi ialah dengan preparat besi oral. Terapi oral ialah dengan pemberian preparat besi : Fero Sulfat, Fero Gluconat atau Naferobisitrat dan masih banyak lagi. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 g% per bulan. Kini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 500 mg asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin,2009). Di mulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSo4 329 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak di minum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu penyerapan (Saifuddin,2009). h. Kebutuhan Fe/Zat Besi dalam Kehamilan Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg. Kebutuhan ini terdiri sekitar 300 mg di perlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi di gunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan di ekresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 6-10 mg zat besi. Perhitungan makan tiga kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20-25 mg zat besi per
  • 55. 46 hari (Manuaba,2001). Sedangkan menurut Saifuddin kebutuhan ibu selama kehamilan 800 mg besi. Di antaranya 300 mg untuk janin dan plasenta, sedangkan untuk pertambahan eritrosit ibu ialah 500 mg. Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar 2-3 mg besi per hari (Saifuddin,2009). B. Konsep Manajemen Kebidanan 1. Pengertian Manajemen Kebidanan Manajemen asuhan kebidanan adalah yang di gunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sisatematis mulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang di gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampiilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Simatupang, 2008). 2. Prinsip-Prinsip Manajemen a. Efisiensi Bagaimana mencapai akhir dengan hanya menggunakan sarana yang perlu/ dengan menggunakan sarana sedikit mungkin. b. Efektifitas Seberapa besar suatu tujuan sedang atau telah tercapai rasional dalam mengambil keputusan. Keputusan merupakan suatu pilihan dari dua
  • 56. 47 atau lebih tindakan. Pengambilan keputusan merupakan jawaban atas pertanyaan tentang perkembangan suatu kegiatan. C. Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan Proses manajemen kebidanan tersebut terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut : 1. Langkah I. Identifikasi Data dan Analisa Data Dasar Pada langkah ini di kumpulkan semua informasi yang aktual dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien untuk memperoleh data dapat di lakukan dengan cara : a) Anamnese, b) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital, c) Pemeriksaan khusus, dan d) Pemeriksaan penunjang. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu di konsultasikan kepada dokter dalam penatalaksanaan maka bidan perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter. Tahap ini langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya sehingga kelengkapan data sesuai kasus yang di hadapi akan menentukan proses interprestasi yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya, sehingga dalam pendekatan ini harus yang komprehensif meliputi data subyektif, obyektif dari hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi/masukan klien yang sebenarnya dan valid.
  • 57. 48 2. Langkah II. Perumusan Diagnosa/Masalah Aktual Pada langkah ini data dasar yang telah di kumpulkan di interprestasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah spesifik. Rumusan diagnosa dan masalah keduanya di gunakan karena masalah tidak dapat di definisikan seperti diagnosis tetapi membutuhkan penanganan masalah yang berkaitan dengan hal-hal yang sedang di alami wanita yang di identifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. 3. Langkah III. Perumusan Diagnosa/Masalah Potensial Pada langkah ini bidan di tuntut untuk mampu mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah/diagnosa potensial tidak terjadi sehingga langkah benar merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional/logis. 4. Langkah IV. Pelaksanaan Tindakan Segera dan Kolaborasi Proses asuhan kebidanan di lakukan secara terus-menerus, ini menghasilkan data baru yang juga segera di nilai. Data yang muncul dapat menggambarkan suatu keadaan darurat. Di mana bidan harus segera bertindak untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Misalnya perdarahan post partum (kala III) dan apgar skor yang rendah. Beberapa data merupakan indikasi adanya situasi yang membutuhkan tindakan segera sambil menunggu intervensi dokter misalnya prolapsus tali pusat. Dalam situasi ini yang tidak darurat akan tetapi membutuhkan konsultasi dokter dan kolaborasi seperti kehamilan lewat waktu membutuhkan konsultasi seorang dokter. Bidan harus
  • 58. 49 mengkonsultasikan keadaan klien dan memutuskan tentang perawatan klien selanjutnya yang sesuai dengan kebutuhan klien. 5. Langkah V. Perumusan Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien tersebut. Seperti apa yang di perkirakan akan terjadi berikutnya, penyuluhan apa yang di butuhkan, konseling apa yang berkaitan dengan rasional ekonomi – kultural atau masalah psikologis. Dalam kata lain asuhan terhadap klien tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kebidanan. Setiap rencana asuhan haruslah di setujui oleh kedua pihak yaitu oleh bidan dan klien agar dapat di laksanakan dengan efektif karena klien juga akan melaksanakan rencana tersebut. Oleh karena itu pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melakukanya. 6. Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan Implementasi dapat di kerjakan oleh bidan maupun dapat bekerja sama dengan tim kesehatan lain berdasarkan rencana yang telah di tetapkan. Pelaksanaan asuhan kebidanan dalam waktu yang singkat/efisien sehingga akan mengurangi waktu perawatan dan meningkatkan kualitas pelayanan pada klien.
  • 59. 50 7. Langkah VII. Evaluasi Asuhan Kebidanan Langkah akhir dari manajemen asuhan kebidanan adalah evaluasi, namun sebenarnya langkah evaluasi ini di lakukan pada setiap langkah manajemen kebidanan. Bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang di berikan kepada klien. D. Dokumentasian Asuhan Kebidanan 1. Definisi Dokumentasi Secara umum dokumentasi dapat di artikan sebagai suatu otentik atau semua surat asli yang dapat di buktikan atau di jadikan bukti dalam persoalan hukum (Sudarti,2010). Dokumentasi dalam asuhan kebidanan merupakan suatu bukti pencatatan dan pelaporan yang di miliki oleh bidan dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, bidan dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggug jawab bidan (Sudarti,2010). Dokumentasi dalam asuhan kebidanan merupakan suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan atau kejadian yang di lihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan) (Sudarti, 2010). SOAP adalah catatan yang bersifat sederhanan, jelas, logis dan tertulis. Metode 4 langkah yang di sebut SOAP ini di hasilkan dari proses
  • 60. 51 pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Metode SOAP di pakai untuk mendokumentasikan asuhan pasien dalam rekam medis sebagian catatan kemajuan informasi yang sistematis yang mengorganisir penemuan dan kesimpulan menjadi suatu rencana asuhan. 2. Unsur-unsur Dokumentasi Adapun unsur dokumentasi terdiri dari : a) S (Subyektif) : menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnese. b) O (Obyektif) : menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, laboratorium dan uji diagnosis lain. c) A (Assesment) : menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interprestasi data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi sebagai langkah II, III, IV varney. d) P (Planning) : menggambarkan pendokumentasian dan tindakan / implementasi dan evaluasi perencanaan. e) E (Evaluasi) : berdasarkan Assesment sebagai langkah V, VI, VII varney.
  • 61. 52 BAB III STUDI KASUS Pada bab ini akan di uraikan tentang penerapan manajemen kebidanan dalam asuhan kebidanan antenatal patologi pada Ny “S” GIV PIII A0 Di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna pada tanggal 19 Juli sampai 23 Juli 2014 yang di awali dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. A. Manajemen Asuhan Kebidanan Langkah I. IDENTIFIKASI DATA DASAR 1. IDENTITAS ISTRI/SUAMI Nama : Ny”S”/Tn”J” Umur : 36 tahun / 41 tahun Suku : muna / muna Agama : islam /islam Pendidikan : SD / SD Pekerjaan : IRT / Swasta Perkawinan ke : I / I Lama menikah : 9 tahun Alamat : wapunto 2. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG Ibu mengatakan : a. Ingin memeriksakan kehamilanya, kunjungan yang ke dua.
  • 62. 53 b. Hamil yang ke empat, pernah melahirkan tiga kali dan tidak pernah keguguran. c. Hamil kuran lebih 6 bulan, haid yang terakhir pada tanggal 29-01-2014. d. Merasakan pergerakan janinya bpada usia kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan sering bergerak kuat pada bagian perut sebelah kiri ibu. e. Pernah mendapat imunisasi TT yaitu hamil pertama 2 kali, hamil ke dua 1 kali dan hamil sekarang belum mendapatkan imunisasi TT. f. Sejak hamil : 1) Tidak ada pengeluaran darah bercak (spooting) maupun banyak (blooding). 2) Tidak ada nyeri perut yang hebat. 3) Tidak pernah merasa sakit kepala pada terimester pertama. Sering merasa pusing dan mudah lelah saat melakukan aktifitas sehari-hari. 4) Jantungnya sering berdebar-debar. 5) Nafsu makan menurun, susah tidur, susah buang air besar, dan sering pusing-pusing, terasa keram pada tungkai bawah sejak tanggal 17 juli 2014. 6) Tidak ada cairan yang keluar dari vagina / jalan lahir. 7) Tidak ada keluhan buang air kecil maupun buang air besar. 8) Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan maupun obat-obatan. 9) Tidak pernah menggunakan obat-obatan terlaranag, merokok, dan minum minuman keras.
  • 63. 54 3. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU No Kehamilan persalinan nifas Thn UK J.pers penol JK BBL KU ibu perlang meny 1 2001 9 bln spontan bidan P 3,5 baik normal 15 bln 2 2005 8 bln spontan bidan P 3,7 baik normal 15 bln 3 2008 8 bln spontan bidan L 3,1 baik normal 10 bln 4 2014 kehamilan sekarang Sumber : Data Primer. 4. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU DAN SEKARANG / PENYAKIT YANG PERNAH DI DERITA Ibu mengatakan : a) Tidak ada riwayat penyakit seperti asma, jantung, ginjal, hipertensi, malaria, anemia, DM, TBC, hepatitis, dan lain-lain. b) Tidak ada riwayat penyakit menular baik diri sendiri maupun dalam keluarga seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS, dan lain-lain. c) Tidak ada riwayat transfusi darah dan opname. d) Tidak ada riwayat trauma dan operasi khususnya yang berhubungan alat reproduksi. e) Tidak ada riwayat alergi makanan dan obat-obatan. f) Tidak pernah merokok, minum minuman keras atau menggunakan obat- obatan terlarang (NAPZA). g) Tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM, hipertensi.
  • 64. 55 5. RIWAYAT BIOPSIKO, SOSIAL, EKONOMI a. Pola kebutuhan sehari-hari No Kebutuhan sehari-hari Sebelum hamil Selama hamil 1. Nutrisi a. Makanan - Jenis makanan Nasi, sayur,ikan, buah Tidak teratur kar- - Frekuensi 3x sehari ena tidak ada na- psu makan. b. Minuman - jenis minuman air putih, susu Air putih - frekuensi 2-3 gelas sehari 1 – 2 kali 2. pola Eliminasi - BAB 1 x sehari Tidak teratur - BAK 2-3 x sehari 1 – 2 kali 3. Pola istirahat - Tidur siang 2 jam pola istirahat te- - Tidur malam 6-7 jam rganggu karena tidak bisa tidur. 4. Personal Hygiene 2 x sehari 2 x sehari Sumber : Data Primer.
  • 65. 56 6. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA (KB) Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi. A. PEMERIKSAAN 1. PEMERIKSAAN FISIK UMUM a) Keadaan umum ibu : Lemah b) Kesadaran : Komposmentis c) Tafsiran Persalinan : 05-10-2014 d) Berat badan sebelum hamil : 56 kg e) Berat badan selama hamil : 60 kg f) Tinggi badan : 155 cm g) Lingkar lengan atas : 24 cm h) Tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 90/60 mmHg 2) Nadi : 86x/menit 3) Pernapasan : 20x/menit 4) Suhu : 37 0C 2. PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS a. Kepala dan Leher 1) Tidak ada oedema dan tidak ada cloasma gravidarum. 2) Sklera tidak ikterus dan konjungtiva pucat. 3) Bibir pucat, tidak ada sariawan. b. Payudara 1) Simetris kiri dan kanan.
  • 66. 57 2) Tampak hyperpigmentasi pada areolla mammae. 3) Putting susu menonjol kiri dan kanan. 4) Belum ada pengeluaran kolostrum. c. Abdomen 1) Tampak striae livide. 2) Tidak ada luka bekas operasi. 3) Palpasi : a) Leopold I : TFU : 20 cm. Pada derah fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting yaitu bokong. b) Leopold II : Pada sisi kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin yaitu tangan dan kaki, dan pada sisi kanan perut ibu teraba keras, datar, memanjang seperti papan yaitu punggung. (Pu-Ka). c) Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bundar, keras dan melenting yaitu kepala (presentase kepala). d) Leopold IV : Pada pemeriksaan, kedua ujung jari-jari tangan masih bertemu dan kepala masih dapat di gerakan artinya kepala belum masuk pintu atas panggul (PAP) atau konvergen. e) Auskultasi : denyut jantung janin terdengar jelas, kuat pada sisi kanan perut ibu dengan frekuensi 130 x/menit. LP : 79 cm TBJ : 1.580 gram
  • 67. 58 d. Ekstremitas Atas dan Bawah 1) Simetris kiri dan kanan, pergerakan baik, tidak ada kelainan, tidak ada oedema, ujung-ujung jari tampak pucat. 2) Simetris kiri dan kanan, kuku kaki dan tangan pucat, tidak ada varises, tidak ada oedema, refleks patella positif kiri dan kanan (+). e. Pemeriksaan genitalia dan panggul tidak di lakukan. LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL GIV PIII A0, umur kehamilan 24 minggu 3 hari, punggung kiri, presentase kepala, kepala belum masuk pintu atas panggul (PAP), intrauterin, tunggal, hidup, keadaan umum ibu lemah dan janin baik, dengan anemia berat. 1. GIV PIII A0 Dasar Data Subyektif : - bu mengatakan hamil yang ke empat, pernahmelahirkan tiga kali, dan tidak pernah keguguran. Data Obyektif : - tonus otot perut kendor. - Tampak striae livide Analisis dan interprestasi
  • 68. 59 - Peningkatan hormon estrogen, progesteron dan somatotropin. Uterus mengalami hipertrofi dan hyperplasia dan otot abdomen mengalami peregangan untuk mengimbangi pembesaran uterus. Otot abdomen yang kendor menandakan pernah mengalami peregangan pada kehamilan sebelumnya (Manuaba,2010). - Pada multigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong di perut saat kehamilan lanjut, warna garis-garis ini membiru dan di sebut striae livide (Manuaba,2010). 2. Umur kehamilan 24 minggu 3 hari Dasar Data Subyektif : - Ibu mengatakan hamil kuran lebih 6 bulan - Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT) tanggal 29-01-2014. Data Obyektif : - Tinggi fundu uteri 24 cm. - Tafsiran persalinan tanggal 05-10-2014. Analisis dan interprestasi - Tujuan leopld I adalah menentukan usia kehamilan, tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat pada fundus. Dengan mengetahui tinggi fundus uteri maka kita dapat menentukan umur kehamilan (Sarwono,2009).
  • 69. 60 - Dari HPHT tanggal 29-01-2014 sampai dengan tanggal pengkajian tanggal 17-07-2014 masa gestasinya 171 hari (24 minggu 3 hari). Berdasarkan perhitungan Niegle, tafsiran persalinan dapat di hitung dengan acuan HPHT yaitu tanggal + 7, bulan – 3, tahun + 1 jika bulan HPHT antara bulan 4 – 12. Jika antara bulan 1 – 3 , tanggal + 7, bulan + 9, tahun tetap (Sarwono,2010). Sehingga tafsiran persalinan ibu berdasarkan haid terakhirnya adalah tanggal 05-10-2014. 3. Punggung Kiri Dasar Data Subyektif : - Ibu mengatakan pergerakan janin sering di rasakan pada perut sebelah kananya. Data Obyektif : - Leopold II : Pada sisi kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin yaitu tangan dan kaki dan pada sisi kanan perut ibu teraba keras, datar, memanjang seperti papan yaitu punggug. (Pu-ka). - Auskultasi : Denyut jantung janin terdengar jelas, kuat pada sisi kanan perut ibu dengan frekuensi 130 x / menit. Analisis dan Interprestasi - Tujuan dari leopold II adalah untuk mengetahui bagian janin yang ada pada salah satu sisi perut ibu. Jika teraba datar, keras dan memanjang seperti papan maka itu adalah punggung bayi (Sarwono,2009).
  • 70. 61 - Auskultasi DJJ 140x/menit pda kuadran kanan perut ibu tidak sesuai dengan denyut nadi ibu, hal ini menunjukan punggung janin terletak di sebelah kanan (Wiliams,2009). 4. Presentase Kepala Dasar Data Subyektif : - Data Obyektif : - Pada palpasi leopold I teraba bokong pada fundus. - Pada palpasi leopold III bagian yang terendah dari janin teraba kepala. Analisis dan interprestasi - Pada pemeriksaan leopold I, pada fundus teraba bundar, lunak, dan tidak melenting yaitu bokong. - Pada pemeriksaan leopold III, teraba bagian yang keras, bundar dan melenting pada bagian bawah uterus (atas simpisis), hal ini menunjukan bahwa janin letak kepala (Sarwono, 2010). 5. Belum Masuk Pintu Atas Panggul (PAP) Dasar Data Subyektif : - Data Obyektif : - Pada palpasi leopold IV, bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul, jari-jari tangan masih bertemu (tangan konvergen).
  • 71. 62 Analisis dan interprestasi - Tujian leopold IV yaitu untuk mengetahui apakah bagian terendah janin sudah masuk Pintu Atas Panggul atau belum. Pada perabaan tangan konvergen (Sarwono,2008). - Pada palpasi leopold IV, kedua ujung jari tangan masih bertemu (konvergen), di mana bagian terendah janin masih bisa di gerakan. Hal ini berarti bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul (bagian dalam panggul) (Sarwono,2009). 6. Ibu mengatakan janinya bergerak sejak umur 16 minggu sampai sekarang. Data Obyektif : - Pada palpasi tidak ada nyeri tekan. - Pembesaran perut sesuai umur kehamilan. Analisis dan Interprestasi Kehamilan di katakan intrauterin apabila nidasi terjadi pada endometrium bagian korpus uteri. Implantasi yang terjadi di luar endometrium di sebut kehamilan ekstra uterin. Kehamilan intrauterin tidak menunjukan gejala- gejala seperti perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba di perut seperti di iris pisau di sertai muntah dan bisa jatuh pingsan, nyeri bahu, pada pemeriksaan dalam terdapat nyeri ayun pada porsio dan serviks, rasa nyeri pada kavum douglasi, dan kavum douglasi menonjol (Sarwono, 2010). 7. Tunggal Dasar
  • 72. 63 Data Subyektif : - Ibu mengatakan merasakan pergerakan janinya pada usia kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan sering bergerak kuat pada bagian perut sebelah kiri ibu. Data Obyektif : - Leopold I : - TFU 20 cm, Letak bokong - Leopold II : Punggung Kanan (PUKA) - Leopold III : Kepala - Leopold IV : Kepala konvergen - DJJ : 130X/menit Analisis dan interprestasi Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, teraba dua bagian besar janin pada lokasi yang berbeda, kepala teraba di atas simpisis pubis dan bokong teraba di fundus uteri. Menandakan bahwa janin tunggal (Sarwono,2010). 8. Hidup Dasar Data Subyektif : - Ibu mengatakan merasakan pada usia kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan sering bergerak kuat pada bagian perut sebelah kiri ibu. Data Obyektif :
  • 73. 64 - Auskultasi DJJ terdengar jelas, kuat pada sisi kanan perut ibu dengan frekuensi 130x/menit Analisis dan interprestasi - Gerakan janin bermula pada usia kehamilan mencapai 12 minggu tetapi baru di rasakan oeh ibu pada usia kehamilan 16-20 minggu karena di usia kehamilan tersebut, dinding uterus mulai menipis dan pergerakan janin menjadi lebih kuat yang menandakan janin hidup (Sarwono,2010). - Terabanya pergerakan janin dan terdengarnya DJJ menandakan janin dalam keadaan hidup (Sarwono, 2010). 9. Keadaan umum ibu lemah, janin baik Dasar Data Subyektif : - Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan janinya sejak umur kehamilan 4 bulan dan di rasakan sampai sekarang di perut sebelah kirinya. Data Obyektif : - Detak jantung janin terdengar jelas, kuat dan terdengar frekuensi 130 x /menit. Analisis dan interprestasi - Dalam keadaan normal frekuensi dasar DJJ berkisar antara 120-160 x/menit (Sarwono, 2009).
  • 74. 65 10. Masalah Anemia Dasar Data Subyektif : - Ibu mengatakan sering merasakan pusing dan mudah lelah. - Ibu mengatakan tidak dapat lagi beraktifitas seperti biasa hanya berbaring saja. - Ibu mengatakan keram pada tungkai bawah. - Ibu mengatakan susah tidur. - Ibu mengatakan jantungnya berdebar-debar. Data Obyektif : - Konjungtiva pucat, bibir pucat, ujung-ujung jari pucat. - Hb sahli : 6,8 gr. Analisis dan interprestasi Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr % pada trimester I dan III, < 10,5 gr% pada trimester I dan III, atau <10,5 gr%. Terjadi karena penurunan aliran O2 dari paru-paru ke jaringan perifer (Astuti,2012 LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL Berdasarkan keadaan kesehatan Ny”S” dapat di tetapkan adanya satu masalah potensial yang akan terjadinya pertumbuhan janin terhambat, prematuritas dan perdarahan.
  • 75. 66 LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI Lakukan pemantauan kehamilan, pemeriksaan haemoglobin serta kolaborasi dengan dokter puskesmas tentang pemberian tablet Fe. LANGKAH V. RENCANA ASUHAN Sesuai dengan beberapa diagnosa dan masalah yang ada maka di susunlah rencana asuhan yang komprehensif guna mengatasi dan memenuhi kebutuhan ibu yang meliputi upaya preventif, promotif dan rehabilitasi. Dalam memilih asuhan yang akan di laksanakan di maksudkan untuk mencapai tujuan yang di kehendaki berdasarkan diagnosa dan masalah yang ada. Asuhan tersebut adalah sebagai berikut : A. Tujuan 1. Kehamilan berlangsung normal dan anemia teratasi. 2. Menyiapkan secara fisik, psikis, dan sosial ibu dengan menjalin komunikasi yang baik dan saling percaya dengan tetap mempunyai rasa aman dan nayaman pada klien. 3. Deteksi dini akan adanya bahaya kehamilan dan mencegah terjadinya komplikasi. 4. Mendiskusikan dengan ibu dan keluarga tentang persiapan persalinan. B. Kriteria 1. Kondisi ibu dan janin baik dengan tanda-tanda vital dan DJJ dalam batas normal yang di tandai dengan : a. Tekanan darah : 90 – 120 / 70 – 90 mmHg
  • 76. 67 b. Nadi : 60 – 100 x / menit c. Pernapasan : 16 – 24 x/menit d. Suhu : 36,5 – 37,5 0C e. DJJ : 120 – 160 x / menit f. Hb : 11 gr % 2. Tidak ada kompikasi dalam kehamilan yang di tandai dengan : a. Tidak ada perdarahan pervaginam. b. Tidak ada mual muntah berlebihan. c. Tidak ada oedema pada wajah dan tungkai. d. Tidak pusing dan penglihatan tidak kabur. e. Tidak ada nyeri perut hebat. f. Tidak demam tinggi. g. Gerakan janin aktif. h. Tidak ada pengeluaran air yang banyak dari jalan lahir. 3. Ibu melahirkan pada tenaga kesehatan (bidan/dokter) yang di tandai dengan rencana persalinan di tolong oleh bidan. C. Rencana Tindakan 1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan keadaan ibu saat ini. Rasional : Informasi yang jelas memudahkan ibu untuk mengetahui dan memahami keadaanya. 2. Beri tablet Fe pada ibu dan jelaskan aturan pakai, manfaat dan efek sampingnya.
  • 77. 68 Rasional :Tablet Fe sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mengurangi anemia megaloblastik pada kehamilan dan mencegah perdarahan pada persalinan serta penjelasan yang cukup tentang tablet Fe, efek samping, aturan pakai, memotivasi ibu untuk minum tablet Fe secara teratur sesuai anjuran. 3. Pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan nutrisi seimbang. Rasional : Nutrisi yang seimbang sangat bermanfaat bagi janin, dengan mengonsumsi gizi yang baik dapat memenuhi kebutuhan zat besi yang meningkat selama kehamilan. Selain itu dapat memperbaiki keadaan ibu yang dalam keadaan anemia berat. 4. Jelaskan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Rasioanal : Agar ibu mengetahui secara dini masalah yang di alami dan segera menghubungi bidan atau fasilitas kesehatan apabila menemukan salah satu tanda bahaya dalam kehamilan. 5. Beritahu ibu agar istirahat yang cukup. Rasional : agar ibu tidak lemas dan dapat mengumpulkan tenaga karena saat ini ibu dalam keadaan lemah dan tidak bisa bangun. 6. Anjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kehamilanya secara rutin. Rasional : memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin terjadi pada ibu dan janinya.
  • 78. 69 LANGKAH VI. PELAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN Tanggal : 19-07-2014, jam : 10.15 wita 1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan keadaan ibu saat ini yaitu mengalami anemia berat. 2. Memberikan tablet Fe pada ibu dan menjelaskan aturan pakai, manfaat dan efek sampingnya yaitu 60 mg 2x1 di minum siang hari menjelang tidur siang dan malam hari sebelum tidur. Dan efek sampingnya yaitu mual. 3. Memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan nutrisi seimbang yaitu protein hewani seperti daging, ikan, susu, telur, dan protein nabati seperti tahu, tempe, dan sayuran yang mengandung zat besi seperti bayam. 4. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada kehamilan, seperti : a. Keluar darah dari jalan lahir baik sedikit maupun banyak. b. Sakit kepala hebat, pusing, gangguan penglihatan, bengkak pada wajah dan tangan. c. Demam tinggi. d. Pergerakan janin berkuran atau tidak ada. e. Nyeri perut hebat. f. Keluar cairan banyak dari jalan lahir. 5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. 6. Menganjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kehamilanya secara rutin.
  • 79. 70 LANGKAH VII. EVALUASI Tanggal : 19-07-2014, jam : 10.40 wita 1. Keadaan umum janin baik, keadaan umum ibu lemah : - Tekanan darah : 90/60 mmHg - Nadi : 86 x/menit - Pernapasan : 20 x/menit - Suhu : 37 0C - Hb : 6,8 gr % - DJJ : 130 x/menit 2. Ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang telah di anjurkan. 3. Ibu bersedia memeriksakan kembali kehamilanya.
  • 80. 71 B. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Setelah di lakukan manajemen 7 langkah varney pada Ny”S” GIV PIII A0 kehamilan 24 minggu 3 hari dengan anemia berat maka penulis akan merangkum manajemen dalam pendokumentasian SOAP “Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Antenatal Patologi pada Ny “S” GIV PIII A0 Umur Kehamilan 24 Minggu 3 Hari Dengan Anemia Berat di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tanggal 19 Juli S.D 23 Juli 2014” Untuk lebih jelasnya, dapat di lihat pada uraian di bawah ini : IDENTITAS ISTRI / SUAMI Nama : Ny”S” / Tn “J” Umur : 36 tahun / 41 tahun. Suku : muna / muna Agama : islam / islam Pendidikan : SD / SD Pekerjaan : IRT / swasta Pernikahan ke : I / I Lama menikah : 9 tahun Alamat : Wapunto DATA SUBYEKTIF (S) Ibu mengatakan : 1. Ingin memeriksakan kehamilanya. 2. Ini adalah kunjungan yang pertama
  • 81. 72 3. Hamil yang ke empat, sudah pernah melahirkan dan tidak pernah keguguran, Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) pada tanggal 29-01-2014, dan tafsiran persalinan tanggal 05-10-2014. 4. Merasakan pergerakan janinya pada usia kehamilan 4 bulan sampai sekarang dan sering bergerak kuat pada bagian perut sebelah kiri ibu. 5. Belum mendapatkan imunisasi TT. 6. Sejak hamil : a. Tidak ada pengeluaran darah bercak (spooting) maupun banyak (blooding). b. Tidak ada nyeri perut yang hebat c. Tidak pernah merasa sakit kepala pada trimester pertama. d. Sering merasa pusing dan mudah lelah saat melakukan aktifitas sehari- hari. e. Jantungnya sering berdebar-debar. f. Keram pada kaki. g. Napsu makan menurun, susah tidur, dan susah buang air besar. h. Tidak ada cairan yang keluar dari vagina / jalan lahir. i. Tidak ada keluhan buang air kecil maupun buang air besar. 7. Tidak ada riwayat penyakit yang pernah di derita. 8. Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan. 9. Tidak ada riwayat operasi, transfusi darah. 10. Tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang, merokok dan minum minuman keras.
  • 82. 73 DATA OBYEKTIF (O) 1. Keadaan umum ibu : lemah 2. Kesadaran : kompesmentis 3. Tefsiran persalinan : 05-10-2014 4. Berat badan sebelum hami : 56 kg. 5. Berat badan selama hamil : 60 kg 6. Tinggi badan : 155 cm 7. Lingkar lengan atas : 24 cm 8. Tanda-tanda vital a) Tekanan darah : 90/60 mmHg b) Nadi : 82 x/menit c) Pernapasan : 20 x/menit d) Suhu : 37 0C 9. Kepala – leher a) Tidak ada oedema dan tidak ada cloasma gravidarum. b) Sklera tidak ikterus dan konjungtiva pucat. c) Bibir tidak mpecah-pecah dan tampak pucat. d) Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembuluh limfe serta tidak ada pelebaran vena jugularis. 10. Payudara a) Simetris kiri dan kanan. b) Tampak hyperpigmentasi pada areolla mammae. c) Putting susu menonjol kiri dan kanan.
  • 83. 74 11. Abdomen a) Tonus otot perut kendor b) Tampak striae livide c) Tidak ada luka bekas operasi d) Palpasi : 1) Leopold I : TFU : 20 cm LP : 79 cm TBJ : 1.580 gram Pada daerah fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting yaitu bokong. 2) Leopold II : Pada sisi kiri perut ibu teraba bagian – bagian kecil janin yaitu tangan dan kaki dan pada sisi kanan perut ibu teraba keras, datar, memanjang seperti papan yaitu punggung (Pu-Ka). 3) Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bundar, keras dan melentig yaitu kepala (presentase kepala). 4) Leopold IV : Pada pemeriksaan kedua ujung jari –jari tangan masih bertemu dan kepala masih dapat di gerakan artinya kepala belum masuk pintu atas panggul (PAP) atau konvergen. 5) Auskultasi : Denyut jantung janin terdengar jelas, kuat pada sisi kanan perut ibu dengan frekuensi 130 x / menit. 6) Ekstremitas atas dan bawah a) Simetris kiri dan kanan, pergerakan baik, tidak ada kelainan, tidak ada oedema, kuku tangan pucat.
  • 84. 75 b) Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, kuku kaki pucat, terasa keram, tidak ada oedema, refleks patella positif kiri dan kanan (+). 7) Pemeriksaan genitalia dan panggul tidak di lakukan. 8) Pemeriksaan penunjang : Hb Sahli : 6,8 gr % USG / EKG : tidak di lakukan ASSESMENT GIV PIII A0, umur kehamilan 24 minggu 3 hari, punggung kanan, presentase kepala, kepala belum masuk PAP, intrauterin, tunggal, hidup, keadaan umum janin baik, ibu kurang baik dengan anemia berat. PLANNING (P) Tanggal : 19-07-2014, jam : 10.15 wita 1) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan keadaan ibu saat ini. 2) Memberikan tablet Fe pada ibu dan menjelaskan aturan pakai manfaat dan efek sampingnya. 3) Memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan nutrisi seimbang. 4) Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada kehamilan, seperti : (a) Keluar darah dari jalan lahir baik sedikit ataupun banyak.
  • 85. 76 (b) Sakit kepala hebat, pusing, gangguan penglihatan, bengkak pada wajah dan tangan. (c) Demam tinggi, nyeri perut hebat. (d) Pergerakan janin berkurang atau tidak ada. (e) Menjelaskan pada ibu agar proses persalinanya di tolong oleh bidan / dokter. (f) Menganjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kehamilanya secara rutin. (g) Kesimpulan : - Keadaan umum janin baik, keadaan umum ibu lemah. - Ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang telah di anjurkan. - Ibu bersedia memeriksa kembali kehamilanya. - Ibu bersedia melahirkan di rumah sakit di tolong bidan / dokter.
  • 86. 77 Data Perkembangan Tanggal : 20 juli 2014 jam : 10.00 wita Data Subyektif (S) 1. Ibu mengatakan merasa pusing dan lemas. 2. Ibu mengatakan kepalanya sakit, napsu makan berkurang, dan susah tidur. 3. Ibu mengatakan jantungnya berdebar-debar Data Obyektif (O) 1. Keadaan umum ibu lemah dan kesadaran kompesmentis. 2. Tanda-tanda vital a. Tekanan darah : 110/70 mmHg b. Nadi : 88x/menit c. Suhu : 36,9 0C d. Pernapasan : 20 x/menit 3. Wajah tampak pucat. 4. Konjungtiva pucat. 5. Pemeriksaan penunjang : Hasil pemeriksaan Hb tanggal 20 juli 2014 : 6,9 gr%. ASSESMENT (A) 1. GIV PIII A0, umur kehamilan 24 minggu 4 hari, dengan anemia berat. 2. Potensial terjadinya prematuritas dan perdarahan pada persalinan. 3. Kolaborasi dengan petugas laboratorium.
  • 87. 78 PLANNING (P) Tanggal : 21 Juli 2014 jam : 10.00 wita 1. Memberi tahu ibu tentang hasil pemeriksaan. 2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini, bahwa ibu dalam keadaan anemia berat. 3. Menjelaskan pada ibu komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan dengan anemia berat. 4. Melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk melakukan pemeriksaan Hb, dan memberikan terapi obat Sulfat Ferosus 200 mg 2x1 sesuai anjuran dokter. 5. Memberikan susu ibu hamil dan menganjurkan ibu untuk mengonsumsi susu secara teratur. 6. Menjelaskan pada ibu tentang makanan yang bergizi seimbang yang dapat meningkatka kadar Hb. 7. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan istirahat selama hamil terlebih dengan keadaan anemia berat yang di almi ibu. 8. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. 9. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dan di tolong oleh tenaga kesehatan yang profesional seperti bidan / dokter.
  • 88. 79 Data Perkembangan Tanggal ; 22 juli 2014 jam : 10.00 wita Data Subyektif (S) 1. Ibu mengatakan merasa pusing dan lemas. 2. Ibu mengatakan kepalanya sakit, nafsu makan berkurang, dan susah tidur. 3. Ibu mengatakan jantungnya berdebar-debar. Data Obyektif (O) 1. Keadaan umum ibu lemah dan kesadaran kompesmentis. 2. Tanda-tanda vital (a) Tekanan darah : 110/70 mmHg. (b) Nadi : 88 x/menit (c) Suhu : 36,9 0C (d) Pernapasan : 20 x/menit 3. Wajah tampak pucat. 4. Konjungtiva pucat. 5. Ujung-ujung jari tangan dan kaki pucat. 6. TFU sejajar pusat. 7. Pemeriksaan penunjang : Hasil pemeriksaan Hb tanggal 21 Juli 2014 : 7,4 gr%. ASSESMENT (A) 1. GIV PIII A0, umur kehamilan 24 minggu 5 hari, dengan anemia berat.
  • 89. 80 2. Potensial terjadinya prematuritas dan perdarahan pada persalinan. 3. Kolaborasi dengan petugas laboratorium. PLANNING (P) Tanggal : 23 Juli 2014 Jam : 10.00 Wita 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan. 2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini, bahwa ibu dalam keadaan anemia berat. 3. Menjelaskan pada ibu komplikasi yang terjadi pada kehamilan dengan anemia berat. 4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C yang telah di berikan sesuai anjuran bidan. 5. Manganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi susu yang telah di berikan. 6. Manjelaskan pada ibu tentang makanan yang bergizi seimbang yang dapat meningkatkan kadar Hb. 7. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan istirahat selama hamil terlebih dengan keadaan anemia berat yang di alami ibu. 8. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. 9. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dan di tolong oleh tenaga kesehatan yang profesional seperti bidan / dokter.
  • 90. 81 Data Perkembangan Tanggal : 24 Juli 2014 Jam : 10.00 Wita Data Subyektif (S) 1. Ibu mengatakan masih merasa lemas. 2. Ibu mengatakan nafsu makan membaik, dan sudah mulai bisa tidur. 3. Ibu mengatakan jantungnya berdebar-debar. Data Obyektif (O) 1. Keadaan umum ibu lemah dan kesadaran komposmentis. 2. Tanda-tanda vital a) Tekanan darah : 110/70 mmHg. b) Nadi : 88 x/menit. c) Suhu : 36,9 0C. d) Pernapasan : 20 x/menit. 3. Wajah tampak pucat. 4. Konjungtiva pucat. 5. Ujung-ujung jari tangan dan kaki pucat 6. TFU sejajar pusat. 7. Pemeriksaan penunjang : Hasil pemeriksaan Hb tanggal 24 juli 2014 : 7,8 gr % Assesment (A) 1. GIV PIII A0, umur kehamilan 24 minggu 6 hari, dengan anemia berat.
  • 91. 82 2. Potensial terjadinya prematuritas dan perdarahan pada persalinan. 3. Kolaborasi dengan petugas laboratorium. Planning (P) Tanggal : 24 Juli 2014 Jam : 10.00 Wita 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan. 2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini, bahwa ibu da lam keadaan anemia berat. 3. Menjelaskan pada ibu komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan dengan anemia berat. 4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C yang telah di berikan sesuai anjuran bidan. 5. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi susu yang telah di berikan. 6. Menjelaskan pada ibu tentang makanan yang bergizi seimbang yang dapat meningkatkan kadar Hb. 7. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan istirahat selama hamil terlebih dengan keadaan anemia berat yang di alami ibu. 8. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. 9. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dan di tolong oleh tenaga kesehatan yang profesional seperti bidan / dokter.
  • 92. 83 Data Perkembangan Tanggal : 25 Juli 2014 Jam : 10.00 Wita Data Subyektif (S) 1. Ibu mengatakan masih merasa lemas. 2. Ibu mengatakan nafsu makan membaik, dan sudah mulai bisa tidur. 3. Ibu mengatakan jantungnya berdebar-debar. Data Obyektif (O) 1. Keadaan umum ibu lemah dan kesadaran kompesmentis. 2. Tanda-tanda vital a) Tekanan darah : 110/70 mmHg. b) Nadi : 88 x/menit. c) Suhu : 36,9 0C. d) Pernapasan : 20 x/menit. 3. Wajah tampak pucat. 4. Konjungtiva pucat. 5. Ujung-ujung jari tangan dan kaki tampak pucat. 6. TFU sejajar pusat. 7. Pemeriksaan penunjang : Hasil pemeriksaan Hb tanggal 25 Juli 2014 : 8,9 gr %. Assesment (A) 1. GIV PIII A0, umur kehamilan 25 minggu, dengan anemia berat.
  • 93. 84 2. Potensial terjadinya prematuritas dan perdarahan pada persalinan. 3. Kolaborasi dengan petugan laboratorium. Planning (P) Tanggal : 25 juli 2014 Jam : 10.00 Wita 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan. 2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini, bahwa ibu dalam keadaan anemia berat. 3. Menjelaskan pada ibu komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan dengan anemia berat. 4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C yang telah di berikan sesuai anjuran bidan. 5. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi susu yang telah di berikan. 6. Menjelaskan pada ibu tentang makanan yang bergizi seimbang yang dapat meningkatkan kadar Hb. 7. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan istirahat selama hamil terlebih dengan keadaan anemia berat yang di alami ibu. 8. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. 9. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dan di tolong oleh tenaga yang profesional seperti bidan / dokter.
  • 94. 85 Data Perkembangan Tanggal 08 Agustus 2014 Jam : 10.00 Wita Data Subyektif (O) 1. Ibu mengatakan masih merasa lemas. 2. Ibu mengatakan nafsu makan membaik, dan sudah mulai bisa tidur. 3. Ibu mengatakan jantungnya berdebar-debar. Data Obyektif (O) 1. Keadaan umum ibu lemah dan kesadaran kompesmentis. 2. Tanda-tanda vital a) Tekanan darah : 110/70 mmHg. b) Nadi : 88 x/menit. c) Suhu : 36,9 0C d) Pernapasan : 20 x/menit. 3. Wajah tampak pucat. 4. Konjungtiva merah muda. 5. Ujung-ujung jari tangan dan kaki tidak pucat. 6. TFU sejajar pusat. 7. Pemeriksaan Penunjang : Hasil pemeriksaan Hb tanggal 08 Agustus : 11 gr%. Assesment (A) GIV PIII A0, umur kehamilan 26 minggu 6 hari, keadaan umum ibu baik.
  • 95. 86 Planning (P) Tanggal 08 Agustus 2014 Jam : 10.00 Wita 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan. 2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini, bahwa ibu dalam keadaan baik 3. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C yang telah di berikan sesuai anjuran bidan. 4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi susu yang telah di berikan. 5. Menjelaskan pada ibu tentang makanan yang bergizi seimbang yang dapat meningkatkan kadar Hb. 6. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan istirahat selama hamil. 7. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. 8. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dan di tolong oleh tenaga kesehatan yang profesional seperti bidan / dokter.
  • 96. 87 BAB IV PEMBAHASAN Pada pembahasan ini akan di uraikan mengenai kesenjangan yang terjadi antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus dalam pelaksanaan proses manajemen kebidanan antenatal pada Ny”S” dengan anemia berat di ruang poli kebidanan Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna. Untuk memudahkan pembahasan maka penulis akan menguraikan sebagai berikut : A. Langkah I. Identifikasi Data Dasar Pada tahapan identifikasi data dasar, penulis tidak menemukan hambatan yang berat karena pada saat mengumpulkan data, klien memberikan informasi secara jelas dan terbuka sehingga memudahkan penulis untuk memperoleh data – data yang sesuai dengan permasalahan yang di angkat. Data yang di ambil oleh penulis terfokus pada masalah yang di alami Ny”S”. Adapun tanda gejala anemia berat dalam tinjauan pustaka adalah sering pusing dan mudah lemas dalam beraktifitas sehari-hari. Selain itu ibu juga mengeluh jantungnya sering terasa berdebar-debar saat istirahat, sakit kepala, pekah terhadap suhu yang rendah, nafsu makan menurun, gangguan pencernaan dan susah tidur (H.Franklin Bunn,2009), sedangkan pada studi kasus Ny”S”, tanda dan gejala yang di dapat sama halnya dengan ada pada tinjauan pustaka yaitu ibu mangatakan sering merasa pusing dan cepat lelah dalam aktifitas sehari-hari, nafsu makan ibu menurun, jantung berdebar-debar saat istirahat, susah buang air besar dan susah tidur.
  • 97. 88 Pemeriksaan Hb dengan sahli dapat di golongkan Hb 11 gr% (tidak anemia), Hb 9-10 gr% (anemia ringan), Hb 7-8 gr% (anemia sedang), Hb < 7 g% (anemia berat). Sama halnya dengan teori yang di kemukakan oleh Rukiyah,2010 bahwa gejala-gejala dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neurumuskular, lesu, lemah, lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar limpa. Bila kadar Hb < 7 gr/dl maka gejala-gejala dan tanda-tanda anemia akan jelas (Manuaba,2010). Sedangkan data yang di peroleh pada studi kasus Ny “S” yaitu hasil pemeriksaan kadar Hb ibu dengan menggunakan Hb sahli adalah 6,8 gr%. Data ini bertujuan untuk menunjang diagnosa terjadinya anemia berat yang terjadi pada Ny”S” karena sejalan dengan teori yang di ungkapkan oleh (Manuaba,2010). Penyebab anemia dalah kurang gizi, kurang zat besi dalam diet, malabsorbsi, kehilangan darah banyak dan penyakit-penyakit kronis (Marmi,2011). Hal ini sejalan dengan studi kasus pada Ny”S”dan hasil data yang di peroleh adalah ibu susah tidur belakangan ini, pola makan tidak teratur dan tidak mengonsumsi tablet Fe yang di berikan bidan secara rutin sementara ibu dalam kehamilan trimester II. Data ini merupakan data yang menunjang terjadinya anemia pada Ny”S”. Hal ini di dukung oleh Atikah,2011 yang mengungkapkan bahwa tubuh mengalami perubahan yang signifikan saat hamil. Jumlah darah dalam tubuh meningkat 20-30%, sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin. Ketika hamil, tubuh membuat lebih banyak darah untuk berbagi dengan bayinya. Tubuh mungkinmemerlukan darah