GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...Warnet Raha
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT PADA AKSEPTOR DI DESA WAWESA KECAMATAN BATALAIWORU KABUPATEN MUNA TAHUN 2016
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...Warnet Raha
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT PADA AKSEPTOR DI DESA WAWESA KECAMATAN BATALAIWORU KABUPATEN MUNA TAHUN 2016
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. 1
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABAWO
KECAMATAN KABAWO KAB. MUNA
PERIODE JANUARI S.D. JULI
TAHUN 2016
Karya Tulis
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh:
SINAR HASRI
PSW.B.2013.IB.0034
YAYASAN PENDINDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2016
4. 4
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI :
Nama : Sinar Hasri
Nim : Psw. B. 2013. IB. 0034
Tempat/ Tanggal Lahir : Kendari, 21 Februari 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/ Bangsa : Muna/ Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Desa Kambawuna, Kec. Kabawo, Kabupaten
Muna.
II. PENDIDIKAN
A. SD : SD Negeri 9 Kabawo 2000-2006
B. SMP : SMP Negeri 1 Kabawo 2006 - 2009
C. SMA : SMA Negeri 1 Kabawo 2009 – 2012
D. Mulai Tahun 2013 mengekuti pendidikan Diploma III Akademi
Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna dan Insyaallah akan
menyelesaiakannya Tahun 2016.
5. 5
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe
di Wilayah Kerja Puskesmas Kabawo Kec. Kabawo Kabupaten Muna Periode
Januari s.d. Juli Tahun 2016 “.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini banyak hambatan dan kesulitan
yang dijumpai, namun berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
Ibu Milawati, SST selaku pembimbing I dan Ibu Rosmina Susen, SST selaku
pembimbing II atas kesediaannya berupa waktu, bimbingan, motivasi, pengarahan
dan dorongan moril begitu sangat berharga.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas pula dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini dengan penuh kerendahan
hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak La Ode Muhlisi, S.Kep., M.Kes selaku ketua Yayasan Pendidikan Sowite
Akademi Kebidanan Paramata Raha.
2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku direktur Akademi Kebidanan
Paramata Raha Kabupaten Muna yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha
6. 6
Kabupaten Muna dan Terimakasih banyak atas motivasi, arahan-arahan yang telah
di berikan selama pendidikan dan selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.
3. Ibu Wa Ode Siti Asma, S.ST, M.Kes selaku Pudir I dan Ibu Sartina, S.ST selaku
Pudir III Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
4. Seluruh dosen dan staf Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, pengetahuan dan
keterampilan yang sangat bermanfaat bagi penulis selama mengikuti pendidikan.
5. Bapak H. Marudin, SKM., M.Kes selaku Kepala Puskesmas Kabawo serta seluruh
petugas kesehatan Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna
yang telah membantu penulis dalam pengambilan data.
6. Terkhusus kepada ibundaku Wa Koja dan ayahandaku Asis tercinta yang telah
mencurahkan kasih sayang, motivasi, doa dan pengorbanan materi maupun non
materi yang diberikan kepadaku selama mengikuti pendidikan serta adikku
tersayang yang selalu memberi dukungan dan selalu menyayangiku.
7. Untuk rekan-rekan seperjuangan dalam mengikuti pendidikan di Akademi
Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Angkatan 2013, serta pihak yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu terima kasih atas dorongan, semangat dan
kebersamaannya selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.
vi
7. 7
Akhir kata penulis mengucapkan semoga Allah SWT memberikan imbalan
yang setimpal atas jerih payah dari semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Raha, Juli 2016
Penulis
8. 8
DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................................i
Lembar Persetujuan......................................................................................................ii
Lembar Pengesahan.....................................................................................................iii
Riwayat Hidup.............................................................................................................iv
Kata Pengantar..............................................................................................................v
Daftar Isi....................................................................................................................viii
Daftar Tabel.................................................................................................................xi
Intisari.........................................................................................................................xii
Pernyataan.................................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................3
C. Tujuan Penelitian…....................................................................................4
D. Manfaat Penelitian......................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah pustaka............................................................................................6
1. Kehamilan.............................................................................................6
2. Tablet Fe..............................................................................................14
3. Pengetahuan........................................................................................23
B. Landasan Teori.........................................................................................26
C. Kerangka Konsep.....................................................................................28
D. Pertanyaan Penelitian...............................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian..............................................30
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................30
C. Subjek Penelitian......................................................................................30
D. Identivikasi Variabel Penelitian ..............................................................31
E. Variabel dan Devenisi Oprasional..........................................................32
F. Instrumen Penelitian ...............................................................................33
G. Pengelolahan dan Cara Analisi Data........................................................33
9. 9
H. Jalannya Penelitian...................................................................................34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.........................................................................................35
1. Pengetahuan Tingkat Tahu...............................................................36
2. Pengetahuan Tingkat Memahami.....................................................37
3. Pengetahuan Tingkat Aplikasi..........................................................38
B. Pembahasan ..............................................................................................39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................42
B. Saran.........................................................................................................42
Daftar Pustaka
Lampiran- Lampiran
ix
10. 10
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Variabel dan defenis operasional.................................................. 32
Tabel 2 : Pengetahuan Responden berdasarkan Tingkat Tahu................. 36
Tabel 4 : Distribusi Pengetahuan Responden berdasarkan Tingkat
Memahami................................................................................ 37
Tabel 5 : Distribusi Pengetahuan Responden berdasarkan Tingkat
Aplikasi.................................................................................... .38
11. 11
INTISARI
SINAR HASRI. (PSW.B.2013.IB.0034) “Gambaran Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas Kabawo
Kacamatan Kabawo Kabupaten Muna Periode Januari s.d. Juli Tahun
2016” dibimbing oleh Ibu Milawati dan Ibu Rosmina Susen.
Latar Belakang : Data yang diperoleh dari laporan kumulatif KIA
puskesmas Kabawo Kecanatan Kabawo Kabupaten Muna dari bulan Januari
s.d. Juli tahun 2016 jumlah ibu hamil sebanyak 109 0rang, yang mengunakan
Tablet Fe sebanyak 102 orang, dan tidak mengunakan Tablet Fe sebanyak 7
orang.
Metode Penelitian:Penelitian deskriptif yaitu menggambarkan sebagian ibu
hamil yang mengunakan Tablet Fe dengan jumlah populasi 109 orang dan
sampel sebanyak 85 orang dengan tehnik pengambilan sampel Purposive
Sampling.
Hasil : Ibu hamil dengan pengetahuan tingkat Tahu yang baik sebesar 28,2%,
cukup sebesar 23,6%, Kurang sebesar 48,2%. Ibu dengan pengetahuan tingkat
memahami yang baik sebesar 22,4%, cukup sebesar 30,6%, kurang sebesar
47,0%. Dan ibu dengan pengetahuan aplikasi yang baik sebesar 29,4%, cukup
sebesar 25,9% dan kurang sebesar 44,7%.
Kesimpulan : Pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe dari tingkat tahu,
memahami, aplikasi, dengan kategori kurang, sebagian responden masih
memiliki pengetahuankurang pada tingkat tahu sebesar 48,2%, tingkat
memahami sebesar 47,0% dan tingkat aplikasi sebesar 44,7%.
Kata Kunci : Ibu Hamil, Pengetahuan Tablet Fe.
Daftar Pustaka : 13 literatur (2009-2015)
xi
12. 12
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kersarjanaan di suatu
perguruan tinggi, di sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah dan tulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Raha, Juli 2016
Penulis
xii
13. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Masa kehamilan di mulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil mormal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
menjadi 3 triwulan pertama di mulai sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4
sampai bulan ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan. (Pudiastuti,
2012).
Tablet Fe adalah salah satu mineral penting yang diperlukan selama
kehamilan bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil. Bayi akan menyerap
dan menggunakan Fe dengan cepat sehinga jika ibu kekurangan masukan Fe selama
hamil, bayi akan mengambil kebutuhannya dari tubuh sehinga ibu mengalami anemia
dan merasa lelah (Sumiati, 2010).
Anemia defisiensi besi adalah bentuk anemia yang paling umum. Sekitar 20%
wanita, 50% wanita hamil, dan 3% dari pria tidak punya cukup zat besi dalam tubuh
mereka, besi merupakan bagian penting dari hemoglobin, yang merupakan protein
pembawa oksigen dalam darah. Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan
adalah kekurangan Zat besi. Anemia adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak
memiliki cukup sehat sel darah merah. Sel darah menyediakan oksigen kejaringan
tubuh. Anemia defisiensi Zat besi adalah penurunan sejumlah sel darah merah dalam
darah yang di sebabkan oleh zat besi yang tarlalu sedikit (Proverawati, 2009).
1
14. 2
Pemberian suplementasi tablet besi dan asam folat harian bagi ibu hamil
didasarkan pada interfensi berbasis kesehatan masyarakat dengan tujuan
memperbaiki hasil kehamilan dan mengurangi kejadian anemia pada ibu hamil.
Tindakan sesuai dengan kesepakatan Millenium Development Goals (MDG)
khususnya untuk mengurangi kematian anak (MDG 4) dan upaya memperbaiki
kesehatan ibu (MDG 5). Masalah-masalah kesehatan yang di hadapi bangsa
Indonesia sekarang ini adalah masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, masalah
gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasarkan karena secara langsung
menentukan kualitas sumber daya manusia serta meningkatkan derajat
kesehatan.Masalah gizi di Indonesia yang belum teratasi, salah satunya adalah
anemia.Anemia masih merupakan masalah pada wanita Indonesia sebagai akibat
kekurangan zat besi (Udu, 2014).
World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 35-75% ibu hamil
di negara berkembang dan 18 % ibu hamil di negara maju mengalami anemia
(Prawirohardjo, 2009). Pada tahun 2008, prevalensi anemia pada ibu hamil di Asia
Tenggara sebesar 48,2% (WHO, 2008). Prevalensi anemia pada wanita hamil di
Indonesia berkisar 20-80%, tetapi pada umumnya banyak penelitian yang
menunjukkan prevalensi anemia pada wanita hamil yang besarnya lebih dari
50%.Selain itu, banyak dilaporkan bahwa prevalensi anemia pada trimester III yang
berkisar 50-79%. Tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil sebagian besar
penyebabnya adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan
hemoglobin. Keadaan kekurangan zat besi pada ibu hamil akan menimbulkan
15. 3
gangguan atau hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak janin
(Udu, 2014).
Cakupan pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menunjukkan
cakupan pemberian tablet Fe sebanyak 2760 orang (45,34%) dan Fe3 sebanyak 2526
(41,49%) dari jumlah ibu hamil 6088, pada tahun 2010 jumlah ibu hamil 5073 orang
dengan cakupan Fe1 sebanyak 4432 orang (87,36%), dan Fe3 sebanyak 4364 orang
(86,02%). Pada tahun 2011 jumlah ibu hamil sebanyak 4812 orang dengan cakupan
Fe1 sebanyak 4488 orang (93,27%) dan Fe3 sebanyak 4645 orang (96,53%) (Udu,
2014)
Berdasarkan pengambilan data awal di institusi Dinas Kesehatan Kabupaten
Muna tahun 2015 ibu hamil dengan anemia berjumlah 509 orang. Dan laporan
Kumulatif KIA Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna dari bulan
Januari sampai Juli tahun 2016 jumlah ibu hamil 109 orang, dan yang mengunakan
tablet Fe 102orang (93,57%) dan yang tidak mengunakan tablet Fe 7 orang (4,21%).
Berdasarkan hasil study pendahuluan tersebut diatas penulis tertarik umtuk
melakukan penelitian tentang “ Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil TentangTablet Fe
di Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna Periode Januari s.d
Juli Tahun 2016.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat di buat suatu rumusan
permasalahan sebagaai berikut “ BagaimanakahGambaranPengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tablet Fe di Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten
MunaPeriode Januari s.d Juli Tahun 2016.
16. 4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentangTablet Fe di Puskesmas
Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna Periode Januari s.d Juli Tahun
2016.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan tingkat tahu ibu hamil tentang Tablet Fe
di Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna Periode Januari
s.d Juli Tahun 2016.
b. Mengetahui gambaran pengetahuan tingkat memahami ibu hamil tentang
Tablet Fe di Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna
Periode Januari s.d Juli Tahun 2016.
c. Mengetahui gambaran pengetahuan tingkat aplikasi ibu hamil tentang Tablet
Fe di Puskesmas Kabawo Kecamatan KabawoKabupaten Muna Periode
Januari s.d Juli Tahun 2016.
D. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
Sebagai bahan masukan dalam bidang ilmu kesehatan tentang tablet Fe bagi ibu
hamil.
17. 5
2) Manfaat praktis
a. Bagi Petugas /Kesehatan
Sebagai bahan masukan untuk perencanaan interpensi asuhan kebidanan
pada ibu hamil, khususnya mengenai pemberian tablet Fe dalam upaya
mencegah anemia.
b. Bagi Instansi Pendidikan
Untuk menambah khasanah bacaan atau kepustakaan diploma III Kebidanan
Paramata Raha serta dapat dikembangkan melalui penelitian selanjutnya.
c. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan tentangmetode
penelitian yang telah diperoleh selama perkuliahan.
18. 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah masa yang penting, karena disini mutu seorang
anak ditentukan. Salah satu upaya memelihara kehamilan adalah dengan
menjaga kecakupan makanan (Syafrudin dkk, 2011).
Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil mormal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3
triwulan pertama di mulai sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4
sampai bulan ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan.
(Pudiastuti, 2012).
b. Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilandibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Tanda tidak pasti kehamilan.
a) Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan
akan terjadi, dengan memakai rumus Neagle : HT (bulan+7) – 3
(tahun + 1) dan (bulan+7)+9 tahun tetap.
6
19. 7
b) Mual dan muntah.
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama.sering terjadi pada pagi hari disebut “morning
sickness”.
c) Mengidam.
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d) Anoreksia (tidak ada selera makan).
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah
itu nafsu makan timbul lagi.
e)Mamae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron
yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
f) Miksi sering.
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada
triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
g) Konstipasi atau obstipasi.
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
20. 8
h) Pigmentasi (perubahan warna kulit).
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih
tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah.
i) Epulis.
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi pada
triwulan pertama.
j) Varises (pemekaran vena-vena).
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena.
2) Tanda kemungkinan kehamilan
a) Perut membesar.
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai
pembesaran perut.
b) Uterus membesar.
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim.
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
bentuknya makin lama makin bundar.
c)Tanda Hegar.
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama
daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami
hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama
mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak.
21. 9
d) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina,
dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon
estrogen.
e) Tanda Piscaseck.
Uterus mengalami pembesaran, kadang–kadang pembesaran tidak rata
tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya.Hal ini
menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol
jelas ke jurusan pembesaran.
f) Tanda Braxton-Hicks.
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus
dalam masa hamil.Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak
ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak
ditemukan.
g) Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik.Ini adalah tanda
adanya janin di dalam uterus.
h) Reaksi kehamilan positif.
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada
pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa
kehamilan sedini mungkin.
22. 10
3) Tanda pasti kehamilan
a) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-
bagian janin.
b) Denyut jantung janin
c) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec.
d) Dicatat dan didengar dengan alat doppler.
e) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram.
f) Dilihat pada ultrasonografi.
g) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen (Sunarti, 2013).
c. Macam-Macam Komplikasi Kehamilan
Menurut Dep Kes RI (1997), jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturan
dikhawatirkan akan terjadi komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3
kelompok sebagai berikut :
1) Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
a) Perdarahan.
b) Pre-eklampsia/eklampsia.
c) Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang).
d) Hidramnion.
e) Ketuban Pecah Dini.
2) Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung:
a) Penyakit Jantung.
b) Tuberculosis
c) Anemia
23. 11
d) Malaria
3) Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi
akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Sunarti, 2013).
d. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
Perubahan fisiologis pada ibu hamil yaitu:
1) Uterus
Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30
gram akan akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi
1000 gram saat akhir kehamilan (Manuaba dkk, 2010).
2) Vagina
Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehinga tampak makin merah dan kebiru- biruan
(tanda Chadwicks) (Manuaba dkk, 2010).
3) Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus
leteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya
plasenta yang sempurna pada umur kehamilan 16 minggu. Kejadian ini
tidak dapat lepas dari kemampuan Vili korealis yang mengeluarkan
hormon korionik gonadotropin yang mirip dengan hormon leteotropik
hipofisis anterior (Manuaba dkk, 2010).
4) Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara
24. 12
tidak dapat dilepaskan pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen
progesteron, dan somatomamotrofin.Fungsi hormon mempersiapakan
payudara untuk pemberian ASI dijabarkan sebagai berikut:
a) Estrogen, berfungsi : menimbulkan hipertrofi sistem saluran
payudara, menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam
sehingga payudara tampak membesar, tekanan serat saraf akibat
penimbunan lemak, air, dan garam menyebabkan rasa sakit pada
payudara.
b) Progesteron, berfungsi mempersiapkan asinus sehingga dapat
berfungsi, meningkatkan jumlah sel asinus.
c) Somatomamotrofin, berfungsi: memengaruhi sel asinus untuk
membuat kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin, penimbunan lemak
disekitar aveolus payudara, merangsang pengeluaran kolestrum pada
kehamilan.
5) Sirkulasi Darah Ibu
Peredaran darah ibu dipebgaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a) Meningkatkan kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
b) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi
retroplasenter.
c) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin meningkat.
Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan
peredaran darah :
25. 13
a) Volume darah semakin meningkat dan jumlah seru darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah, sehingga menjadi pengencaran darah
(hemodilusi), dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu.
b) Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat
mengimbangi pertumbuhan janin dan rahim, tetapi pertambahan sel
darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga
terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologi.
c) Sistem respirasi, pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem
respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2.
d) Sistem pencernaan, oleh karena pengaruh estrogen, pengeluaran
asam lambung meningkat.
e) Traktus urinarius, karena pengaruh desakan hamil muda dan
turunnya kepala bayi pada hamil tua, terjadi ganguan miksi dalam
bentuk sering berkemih.
f) Perubahan pada kulit, terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating
hormonlobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
g) Metabolisme, dengan terjadinya kehamilan metabolisme tubuh
mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi
makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan
ASI.
26. 14
6) Plasenta dan Air Ketuban
Plasenta berbentuk bundar dengan ukuran 15 cm x 20 cm dengan
tebal 2,5 samapai 3 cm dan berat plasenta 500 gram. Tali pusat yang
menghubungkan plasenta panjangnya 25 samapai 60 cm. Plasenta
merupakan akar janin untuk mengisap nutrisi dari ibu dalam bentuk O2,
asam amino, vitamin, mineral, dan zat lainya ke janin dan membuang
sisa metabolisme janin CO2 (Manuaba dkk, 2010).
2. Tablet Fe
a. Pengertian
Tablet zat besi adalah mineral yang di perlukan oleh semua sistem biologis
tubuh dalam tubuh, (syafrudin dkk, 2011).
b. Manfaat Zat Besi
Manfaat zat besi adalah
1) Untuk sintensis hemoglobin dalam darah.
2) Memproduksi panas untuk adenotrifosfat dalam repirasi sel.
3) Untuk kompensasi peningkatan volume darah yang terjadi selama
kehamilan.
4) Untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin yang adekuat.
c. EfekSampingPemberianTableFe
Efek samping dari pemberian tablet Fe adalah gangguan gastrointestinal
sepertimual, muntah, kembung, konstipasi, atau diare.
27. 15
d. Indikasi Pemberian Tablet Fe
Indikasi pemberian tablet Fe adalah ibu hamil, balita, anak usia sekolah, dan
wanita usia subur termasuk remaja putri dan pekerja wanita dengan
kurangnya asupan zat besi.
e. Kontraindikasi Pemberian Tablet Fe
Kontraindikasi pemberian tablet Fe adalah jangan diberikan pada
pasien yang mengalami tranfusi darah yang berulang atau anemia yang tidak
disebabkan oleh kekurangan besi, pasien dengan ulcus peptikum,
hemokromatosis, colitis ulseratif, enteritis, serta penderita yang hipersensitif
terhadap salah satu atau kedua zat aktif.
f. Konsumsi dan Manfaat Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil
Pemberian tablet zat selama kehamilan merupakan salah satu cara
yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai
tahap yang diinginkan, sangat efektif dimana satu tablet mengandung 60 mg
fe. Setiap tablet setara dengan 200 mg feerrosulfat. Selama kehamilan
minimal yang diberikan 90 tablet sampai 42 minggu setelah melahirkan
setelah diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil pertama. Pemberian zat besi
lebih bisa ditoleransi jika dilakukan pada saat sebelum tidur malam.
Pemberian zat besi Harus dibagi serta dilakukan dengan interval sedikitnya
6-8 jam, dan kemudian interval ini ditingkatkan hingga 12 atau 24 jam jika
timbul efek samping.
Bagi kaum perempuan, hamil dan melahirkan merupakan bagian dari
kehidupan normalnya. Perhatian akan kesehatan terutama kesehatan yang
28. 16
berkaitan dengan proses reproduksi menjadi sangat penting. Dalam hal ini
remaja perempuan harus memperhatikan masalah anemia atau sering disebut
dengan penyakit kurang darah. Anemia masih banyak diderita oleh
perempuan Indonesia. Anemia terjadi karena kurangnya zat besi dan asam
folat dalam tubuh.Perempuan yang menderita anemia berpotensi melahirkan
bayi dengan berat badan rendah (kurang dari 2.5 kg). Di samping itu,
anemia dapat mengakibatkan kematian baik ibu maupun bayi pada waktu
proses persalinan.
Anemia atau kurang darah tidak sama dengan darah rendah. Secara
medis jika kita ingin mengetahui kalau kita menderita anemia adalah dengan
melakukan pemeriksaan haemoglobin darah (Hb). Namun secara sederhana
tanda-tanda anemia dapat dilihat dari: mudah lelah, muka pucat, tidak
bersemangat, mudah mengantuk, dan mudah pusing dan lai- lain.
Pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan sedikit
karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat.
Menginjak trimester kedua hingga ketiga, volume darah dalam tubuh wanita
akan meningkat sampai 35 %, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk
memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus mengankut oksigen
lebih banyak untuk janin.Sedangkan saat melahirkan, perlu tambahan besi
300-350 mg akibat kehilangan darah.Sampai saat melahirkan, wanita hamil
butuh besi sekitar 40 mg per hari atau dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak
hamil.
29. 17
Tubuh mengalami perubahan yang signifikan saat hamil. Jumlah
darah dalam tubuh meningkat sekitar 20-30% sehingga memerlukan pasokan
besi dan vitamin untuk membuat Hemoglobin. Ketika hamil, tubuh membuat
lebih banyak darah untuk berbagi dengan bayinya. Tubuh mungkin
memerlukan darah hingga 30% lebih banyak dari pada ketika tidak hamil.
Jika tubuh tidak memiliki cukup zat besi, tubuh tidak dapat membuat sel-sel
darah merah yang dibutuhkan untuk membuat darah ekstra. Hemoglobin
adalah protein sel darah merah yang membawa oksigen ke sel-sel lain dalam
tubuh. Banyak wanita mengalami defisiensi besi pada trimester kedua dan
ketiga (Proverawati, 2012).
1) Tablet Fe dalam Kehamilan
a) Kebutuhan Zat besi pada Ibu Hamil
Zat besi di gunakan untuk memindahkan dan mengangkat
oksigen. Sumber yang terbaik adalah hati dan jeroan, tiram dan
molase. Sendangkan sumbernya yang baiknya adalah bayam, kacang
dan polong. Dan sumber yang cukup baik adalah daging tampa lemak,
tiram lain, kuning telur, kacang, buah kering, sayuran berwarna hijau
lainya, biji-bijian utuh, ikan, dan unggas. Kebutuhan zat besi pada
wanita hamil adalah 48-78 gram. Dan Vit C dapat membantu
penyerapan zat besi dari sumber hewani jauh lebih baik dari sumber
nabati (Syafrudin, 2011).
Sebagai gambaran banyak kebutuhan zat besi pada kehamilan
adalah : meningkatkan sel darah ibu 500 mgr Fe, terdapat dalam
30. 18
plasenta 300 mgr Fe, untuk darah janin 100 mgr Fe, dan jumlah
keseluruhan 900 mgr Fe. Jika persalinan cadangan Fe minimal, maka
setiap kehamilan akan mengurus persedian Fe tubuh dan akhirnya
menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya (Rochadi, 2013).
Pada setiap tahap kehamilan, seseorang ibu hamil
membutuhkan makanan dengan kandungan zat besi yang berbeda dan
disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin masa
kehamilan ibu dibagi dalam tiga tahapan/ semester yaitu :
1) Trimester pertama
Saat kehamilan mencapai usia 1-3 bulan, adalah masalah
penyesuaian tubuh terhadap kehamilanya, karena pada tiga bulan
pertama ini, pertumbuhan janin masih lambat, dan penambahan
kebutuhan zat- zat gizinya pun masih relatif kecil. Pada tahap ini
ibu hamil banyak- banyaknya dari makanaan yang disantap untuk
setiap hari untuk cadangan pada trimester berikutnya.
1) Trimester Kedua
Saat kehamilan berusia 4-6, janin mulai tumbuh pesat
dibadingkan dengan sebelumnya, kecepatan itu mencapai 10
gram perhari. Tubuh ibu mengalami perubahan dan adaptasi,
misalnya perubahan payudara, dan mulai berfungsinya rahim
serta plasenta, untuk itu, peningkatan kualitas gizi sangat penting
karena pada tahap ini, ibu hamil mulai menyipan lemak dan gizi
31. 19
lainya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI (air susu
ibu).
3) Trimestar Ketiga
Ketika usia kehamilan mencapai 7-9 bulan, dibutuhkan
vitamin dan mineral untuk mendukung energi janin didapat dari
energi janinya yang disimpan ibu selama tahap sebelumya.
Wanita hamil cenderung terkena anemia pada tiga bulan terakhir
kehamilanya, karena pada masa ini, janin menimbun cadangan
zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persedian bulan pertama
sesudah lahir.
Jadi zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau kekurangan
sel darah merah sebagi adaptasi adanya perubahan fisiologis
selama kehamilan yang di sebabkan oleh meningkatnaya
kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin (Sumiati,2010).
b) Akibat Kekurangan Tablet Fe Selama Hamil
Kekurangan tablet Fe pada seseorang akan diambilkan dari zat
besi cadangan yang ada dalam tubuh, namun jika cadangan ini terus
menurun maka tubuh akan mengalami kekurangan zat besi yang
berlarut-larut dan perlu penanganan segera, karena kekurangan zat
besi menyebabkan keletihan, lemah badan, terdebar, sakit dada,
kesukaran bernafas dan anemia. Sehingga kekurangan zat besi sejak
sebelum hamil bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil
menderita anemia, kondisi ini meningkatkan resiko kematian pada
32. 20
saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah,
janin dan ibu mudah terkena infeksi. Selain itu juga zat besi sangat
dibutuhkan perkembangan otak bayi di awal kelahiranya (Sumiati,
2010).
2) Anemia pada Kehamilan
Anemia adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak memiliki
cukup sehat sel darah merah.Biasanya selama kehamilan, terjadi
hiperplasia erythoroid dari sum tulang, dan meningkat massa RBC.
Namun, peningkatan yang tidak proporsional dalam hasil volume
plasma menyebabkan hemodilusi (hydremia kehamilan) : Hct
menurun dari anatara 38 dan 45% pada wanita yang tidak hamil
sampai sekitar 34% selama kehamilan tungalan dan sampai 30%
selama kehamilan multifetal. Jadi selama kehamilan, anemia
didenfinisikan sebagai Hb 10 g</dl (Ht<30%). Jika Hb <11,5 g/dl
pada awal kehamilan, wanita mungkin perlu diberikan obat profilaktik
karena hemodilusi berikutnya biasanya mengurangi kadar Hb untuk
<10 g/dl. Meskipun hemodilusi, kapasitas pembawa O2 tetap normal
selama kehamilan. Hct biasanya meningkat segera setelah melahirkan.
Anemia terjadi pada 1/3 dari perempuan selama trimester ketiga.
Penyebab paling umum adalah defisiensi zat besi dan folat.
Anemia pada ibu hamil didenifisikan bila kadar hb di bawah 11 gr/dl.
Enssential diagnosis CDC tahun 1990 hb kurang dari 11 gram pada
semester 1 dan 3 dan Hb kurang dari 10,5 g/dl pada semester 2. WHO
33. 21
yaitu ibu hamil tidak boleh memiliki Hb kurang dari g/dl selama
kehamilan (Nugroho, 2012).
Faktor risiko anemia defisiensi besi pada kehamilan adalah
kurangnya asupan besi dalam diet.
a) Penyebab Anemia Pada Kehamilan
Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah
kekurangan zat besi. Hal ini penting dilakukan pemerikrasaan
untuk anemia pada kunjungan pertama kehamilan. Bahkan jika
tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama, masih
mungkin terjadi anemia kehamilan selanjutnya (Proverawati,
2009).
Disebut anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl, disebut anemia
sedang, jika Hb 7-8 gr/dl di sebut anemia berat, atau bila kurang
dari 6 gr/ dl di sebut anemia grafis. Wanita tidak hamil mempunyai
mempunyai nilai normal 12-15 gram /dl dan hematokrik 35-34 %
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan atau 2 kali pada
trimester 1 dan 1 kali pada trimester akhir (Nugraheny 2010).
Kehamilan dengan anemia merupakan keadaan menurunya
kadar hemoglobin, hematorik dan eritrosit di bawah nilai normal.
Kadar hemoglobin yang normal adalah :
1) Anak praseekolah : 11 gr%
2) Anak sekolah : 12 gr%
3) Wanita hamil : 12 %
34. 22
4) Wanita dewasa : 12 gr%
5) Pria dewasa : 13 gr%
Penyebab anemia yaitu:
1) Rusaknya butir darah merah.
2) Ganguan pembentukan darah akibat beberapa bahan enssesial
seperti kekurangan zat besi, vit b kompleks, vitC, asam folat .
3) Kehilangan darah baik yang akut maupun kronis (perdarahan,
cancing tambang) (Pudiastuti, 2012).
Penyebab Anemia menurut Esti Nugraheny dalam buku
Asuhan kebidanan patologi tahun 2010 yaitu: kurang gizi, kurang
Zat besi dalam diit, malabsobsi, kehilangan darah yang banyak
pada persalinan yang lalu, haid dan penyakit Kronik : TBC, Paru,
Cacing usus, Maria dan lain – lain.
b) Macam- Macam anemia dalam kehamilan
1) Anemia defisiensi besi
Sekitar 95% kasus anemia selama kehamilan adalah karena
kekurangan zat besi (Anemia Defisiensi Besi) Penyebabnya
biasanya asupan makanan tidak memadai (terutama pada anak
perempuan remaja), kehamilan sebelumnya, atau kehilangan
normal secara berulang zat besi dalam darah haid (yang
mendeteksi dalam jumlah tertentu, biasanya berlangsung setiap
bulan dan dengan demikian mencegah penyimpanan zat besi).
Anemia defisiensi besi yaitu :
35. 23
a) Gejala dari anemia akan membaik dengan perbaikananemia.
b) Perbaikan gejala dengan preparat besi parental hanya sedikit
berbeda di bandingkan besi oral pada anemia besi (Nugroho,
2012).
2) Anemia defisiensi folat
Defisiensi folat meningkatkan risiko kecatatan pada tabung
saraf (medulla spinalis di sumsum tulang belakang) dan
mungkin sindrom alkohol janin. Defisiensi terjadi pada 0,5
sampai 1,5% wanita hamil dan jika kekurangan adalah moderat
atau berat maka akan mengalami anemia megaloblastik
makrositik.
3. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasiltahu yang terjadi setelah orang
mengadakan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terhadap
objek terjadi melalui panca indra seperti penglihatan, penciuman,
pendengaran, perasa dan peraba dengan sendiri (Ariani,2014).
b. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan merupakan salah faktor yang mempengaruhi terbentuknya
sikap seseorang. Berdasarkan pengalaman dan penelitian jika seseorang
memiliki pengetahuan yang baik maka akan memiliki prilaku yang baik pula,
pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif terbagi 6 tingkatan yaitu :
36. 24
1) Tahu( Know)
Tahu merupakan mengingat kembali (reccall) terhadap suatu yang
spesifik dan seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di
terima.
mengunakan pertanyaan- pertanyaan.
2) Memahami(Comprehension)
Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang di ketahui sehingga dapat mengiterprestasikan dengan
benar. Orang yang paham terhadap suatu objek atau materi dapat
menjelaskan menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, terhadap
suatu objek yang di pelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi merupakan untuk mengunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi ataupaun kondisi rill (sebenarnya).
4) Analisa (Analisys)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menanyakan materi atau
suatu objek ke dalam komponen- komponen tetapi masih dalam struktur
organisasi dan masih ada kaitanya satu dengan yang lain.
5) Sintesis ( Synthesis)
Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian di
dalam suatu keseluruhan yang baru.
37. 25
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek (Ariani, 2014).
c. Cara Mengukur Pengetahuan
Pengukuran dikemukakan Bloom dan Skiner (2007) adalah dengan
cara orang bersangkuta mengungkapkan kata-kata yang diketahuinya dalam
bentuk bukti atau jawaban baik lisan maupun tulisan. Bukti atau jawaban
tersebut merupakan reaksi dari suatu rangsangan yang berupa pertanyaan baik
lisan maupun tulisan. Pertanyaan yang dapat dipergunakan untuk mengukur
pengetahuan umum dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu :
1) Pertanyaan subjektif berupa jenis pertanyaan essay, disebut pertanyaan
subjektif dari penilai, sehingga nilainya akan berbeda dengan penilai 1
dengan yang lain dari waktu yang lainnya.
2) Pertanyaan objektif berupa pertanyaan pilihan ganda, salah betul dan
menjodohkannya, penilaian dari bentuk pertanyaan ini bersifat pasti
tanpa menggunakan subjektifitas dari perilaku.
Dari kedua bentuk pertanyaan diatas, dapat dibuat dalam bentuk
kuasioner.
38. 26
B. Landasan Teori
Kehamilan adalah masa yang penting, karena disini mutu seorang anak
ditentukan. Salah satu upaya memelihara kehamilan adalah dengan menjaga
kecakupan makanan. Tablet zat besi adalah merupakan mineral yang di perlukan
oleh semua system biologis dalam tubuh, (Syafrudin dkk, 2011). Fungsi tablet besi
bagi ibu hamil yaitu untuk membentuk sel darah merah, sementara sel darah merah
bertugas mengangkut oksigen dan zat-zat makanan keseluruh tubuh serta membantu
metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi, jika asupan zat besi kedalam tubuh
berkurang sendirinya sel darah merah juga akan berkurang, tubuh pun akan
kekurangan oksigen akibatnya timbulnya gejala- gejala anemia (Sumiati, 2010).
Pengetahuan adalah merupakan hasiltahu yang terjadi setelah orang mengadakan
pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terhadap objek terjadi melalui
panca indra seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa dan peraba dengan
sendiri. Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif terbagi 6 tingkatan, tetapi
yang di jadikan sebagai landasan teori terdiri hanya 3 tingkatan di sesuaiakan dengan
variabel yang ada.
1) Tahu merupakan mengingat kembali (reccall) terhadap suatu yang spesifik dan
seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima.
2) Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang di ketahui sehingga dapat mengiterprestasikan dengan benar. Orang
yang paham terhadap suatu objek atau materi dapat menjelaskan menyebutkan
contoh, menyimpulkan, meramalkan, terhadap suatu objek yang di pelajari.
39. 27
3) Aplikasi merupakan untuk mengunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
ataupaun kondisi rill (sebenarnya).
Tahu diartikan sebagai mengingat saatu materi yang di peljr sebelumnya.
Termasuk pengetahuandalm tingkat ini adalah mengingat kembali
reccal) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau
ransangan yang telah di terima. Oleh sebab itu tahu merupakan tingkat
pengetahauan yang paling rendah terutama yang berhubungan dengan tablet Fe.
Memahami diartiakan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang di ketahu, dan dapat mengiterprestasi materi tersebut secara
benar terutama yang berhubungan denagan Tablet Fe. Aplikasi diartikan
sebagai kemampuan untuk mengunakan materi yang telah di pelajari pada situasi
atau kondisi sebenarnya terutama yang berhubungan denagan Tablet Fe. Dapat
di simpulkan bahwa pengetahuan merupakan kesan dalam pikiran manusia yang
merupakan hasil penginderaan terhadap objek tertentu. Dalam penelitian ini
yang dimaksudkan dengan pengetahuan merupakan kesan dalam pikiran
manusia sebagai hasil penginderaan terhadap tablet Fe (Lestari, 2012).
.
40. 28
C. KerangkaKonsep
Variabel Independent Variabel Dependen
Keterangan :
: Variabel Independen
: Hubungan variabel yang diteliti
: Variabel Dependent
Gambar 1. Kerangka Konsep
Pengetahuan tentang
Tablet Fe pada Tingkat
Tahu
Pengetahuan tentang
Tablet Fe pada Tingkat
Memahami
Pengetahuan tentang
Tablet Fe pada Tingkat
Aplikasi
Ibu Hamil
41. 29
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran pengetahuan pada tingkat tahu ibu hamil tentang tablet
Fe di Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna Tahun 2016 ?
2. Bagaimana gambaran pengetahuan padatingkat memahami ibu hamil tentang
Tablet Fe di Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna Tahun
2016 ?
3. Bagaimana gambaran pengetahuan pada tingkat aplikasi ibu hamil tentang
Tablet Fe di Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna Tahun
2016 ?
42. 30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan utama
memberikan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang manfaat pengunaan tablet Fe .
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2016.
2. Tempat Penelitian
Penelitian di laksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kabawo Kecamatan
Kabawo Kabupaten Muna.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang pernah
diberikan tablet Fe diwilayah kerja Puskesmas Kabawo Kabupaten Muna tahun
2016 yang berjumlah 109 0rang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu hamil yang mengkonsumsi
tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten
Muna. Dengan tehnik penarikan sampel Purposive Sampling yaitu pengambilan
sampel berdasarkan penilaian peneliti mengenai siapa- siapa saja yang pantas
memenuhi persyaratan untuk dijadikan sampel.
Rumus : =
( )
30
43. 31
n =
109
1 + 109(0,05)
= ( , )
=
.
= 85
Jadi Sampelnya adalah 85 orang.
Keterangan :
N : Populasi
n : Jumlah Sampel
b : 0,05
D. Identifikasi Variabel Penelitian
1) Variabel Dependen :Ibu Hamil.
2) Variabel Idependen : Pengetahuan tentang Tablet Fe. Pengetahuan ada 6 tingkat
tetapi yang akan di teliti hanya terdiri dari 3 tingkat yaitu tingkat Tahu, tingkat
Memahami, tingkat Aplikasi.
44. 32
E. Variabel dan Defenisi Oprasional
Variabel dan Defenisi Operasional dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Variabel dan Defenisi Oprasinal
No Variabel Devenisi Oprasional Kriteria
Objektif
Alat
Ukur
Skala
1. Dependent
Ibu Hamil
Ibu hamil adalah ibu yang
sedang hamil dan tercatat di
register poli KIA
Kusioner
2 Idenpendet
Pengetahuan
tentang Tablet Fe
pada :
1) Tingkat Tahu Tngkat Tahu adalah segala
sesuatu yang diketahui ibu
hamil tentang tablet Fe
1. Baik 76-
100%
2. Cukup 56-
75%
3. Kurang
≤55%
Kusioner Ordinal
2) Tingkat
Memahami
Tingkat Memahamiadalah
kemampuan ibu hamil
memahami tentang Tablet
Fe.
1. Baik 76-
100%
2. Cukup 56-
75%
3. Kurang
≤55%
Kusioner Ordinal
3) Tingkat
Aplikasi
Tingkat Aplikasi adalah
segala sesuatu yang dapat di
aplikasikan oleh ibu hamil
tentang Tablet Fe.
1. Baik 76-
100%
2. Cukup 56-
75%
3. Kurang
≤55
Kusioner Ordinal
45. 33
F. Instrument Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan kuisioner yaitu
digunakan sebagai alat pengumpul data untuk memeperoleh data yang sesuai dengan
tujuan penelitian.
G. Pengelolahan dan Cara Analisis Data
1. Jenis dan Sumber Data
Data yang di gunakandalam penelitian ini adalah data primer yang di peroleh
langsung dari responden yang di berikan kuesioner dan berisi pertanyaan-
pertanyaan tentang Tablet Fedi wilayah kerja puskesmas Kabawo Kecamatan
Kabawo Kabupaten Muna pada tahun 2016.
2. Pengolahan dan Penyajian Data
Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data kuesioner yang disajikan
dalam bentuk tabel atau grafik, dianalisa secara univariat selanjutnya hasil
analisa dimasukan dalam bentuk tabel atau grafik secara deskriptif. Sehingga
dalam penelitian ini dapat dilakukan analisis dengan rumus:
P = x K
Keterangan:
P = Presentase hasil yang di capai n = Jumlah sampel penelitian
f = Variabel yang diteliti K = Konstanta
46. 34
G. Jalannya Penelitian
Jalanya penelitian yang telah di lakukan di bagi dalam beberapa tahap yaitu:
1. Tahap Persiapan
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mempersiapkan dan mengurus surat izin
penelitian di akbid Paramata Raha Kabupaten Muna dan melapor pada kepala
kesbang pol setelah itu, membawa surat izin dari kesbang pol ke kantor dinas
kesehatan, ketempat penelitian dengan melakukan pengumpulan data di wilayah
kerja Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabupaten Muna.
2. Tahap Pelaksanaan
Denganmengisi kuesioner berdasarkan Pengetahuan,pemahaman, dan
mengaplikasikan, berdasarkan jawaban ibu di kuesioner.
3. Tahap Pengelolaan dan Analisis Data
Data yang di kumpulkan kemudian di olah, di analisis dan disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi.
4. Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Pada tahap ini di susun suatu laporan dari penelitian ini.
47. 35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1 Gambaran Lokasi Penelitian
a. Geografi
Secara astronomis, Kecamatan Kabawo terletak dibagian barat
Kabupaten Muna. Kecamatan Kabawo merupakan salah satu kecamatan dari
33 Kecamatan yang ada di Kabupaten Muna. Kecamatan Kabawo yang
beribukota di Lasehao memiliki batas –batas wilayah administratif sebagai
berikut :
1) Sebelah Utara : Kecamatan Kontukowuna.
2) Sebelah Selatan : Kecamatan Parigi.
3) Sebelah Timur : Kecamatan Tongkuno.
4) Sebelah Barat : Kecamatan Kabangka dan Selat Spelman.
Kecamatan Kabawo terdiri dari 1 kelurahan dan 10 desa, yaitu
Kelurahan Laimpi, Desa Kawite-wite, Lamanu, Wantiworo, Kasaka, Lamaeo,
Kontumere, Kambawuna, Bente, Rangka, dan Bea. Luas wilayah Kecamatan
Kabawo sekitar 204,94 Km². Desa terluas saat ini adalah Desa Tanjung Batu
(Lamanu) dengan luas 58,13 Km² atau sebesar 28, 38% dari total luas
wilayah Kecamatan. Desa yang memiliki luas terkecil adalah Desa
Kambawuna dengan luas hanya sebesar 5,54 Km² atau 2,7% dari total luas
Kecamatan Kabawo.
33
48. 36
b. Demografi
1) Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan Penduduk adalah angka yang menujukan tingkat
pertambahan penduduk per tahun dalam jangka waktu tertentu. Rasio
jenis kelamin adalah perbandingan antara banyaknya Penduduk laki-laki
dengan banyak penduduk perempuan pada satu daerah dan waktu
tertentu.
2) Suku, Tingkat Pendidikan dan Mata Pencaharian Kecamatan Kabawo
Kabupaten Muna.
Suku Kecamatan Kabawo terdiri dari suku Muna, Bugis, suku
Tolaki, suku bajo dan yang paling banyak yaitu suku muna. Tingkat
pendidikan Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna terdiri dari Sarjana,
SMA, SMP, SD, dan TK. Sedangkan mata pencaharianya yaitu
berkebun, berdagang, pegawai, dan pengusaha.
2 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kabawo Kecamatan
Kabawo Kabupaten Muna dengan membagikan kuesioner pada ibu hamil yang
menjadi responden. Setelah data tersebut di kumpulkan, kemudian dilakukan
pengolahan sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan, selanjutnya di bahas
dalam bentuk tabel dan di sertai penjelasan sebagai berikut:
a. Pengetahuan Tingkat Tahu
Distribusi pengetahuan responden berdasarkan tingkat tahu dapat dilihat
pada tabel 2.
49. 37
Tabel 2
Distribusi Pengetahuan Responden berdasarkan Tingkat Tahu tentang
Tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas Kabawo Kecamatan
Kabawo Kabupaten Muna Tahun 2016.
PengetahuanTingkat
Tahu Ibu Hamil
Jumlah Presentase
(%)
Baik 24 28,2
Cukup 20 23,6
Kurang 41 48,2
Total 85 100
Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 2 menunjukan bahwa dari 85 responden yang
memiliki pengetahuan tingkat tahu yang baik sebanyak 24 orang (28,2%),
pengetahuan tingkat tahu yang cukup sebanyak 20 orang (23,6%) sedangkan
pengetahuan tingkat tahu yang kurang sebayak 41 orang (48,2%).
b Pengetahuan Tingkat Memahami
Distribusi pengetahuan responden berdasarkan tingkat memahami
dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3
Distribusi Pengetahuan Responden berdasarkan Tingkat Memahami tentang
Tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas KabawoKecamatan Kabawo
Kabupaten Muna Tahun 2016.
PengetahuanTingkat
Memahami Ibu Hamil
Jumlah Presentase
(%)
Baik 19 22,4
Cukup 26 30,6
Kurang 40 47,0
Total 85 100
Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa dari 85 responden yang
memiliki pengetahuan tingkat memahaminya yang baik sebanyak 19
50. 38
orang (22,4%), pengetahuan tingkat memahaminya yang cukup sebanyak
26 orang (30,6%) sedangkan pengetahuan tingkat memahaminya yang
kurang sebayak 40 orang (47,0%).
c Pengetahuan Tingkat Aplikasi
Distribusi pengetahuan responden berdasarkan tingkat memahami
dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 4
Distribusi Pengetahuan Responden berdasarkan Tingkat Aplikasitentang
Tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas Kabawo Kecamatan
Kabawo Kabupaten Muna Tahun 2016.
PengetahuanTingkat
Aplikasi Ibu Hamil
Jumlah Presentase
(%)
Baik 25 29,4
Cukup 22 25,9
Kurang 38 44,7
Total 85 100
Sumber : Data Primer, 2016.
Berdasarkan Tabel 4 menunjukan bahwa dari 85 responden yang
memiliki pengetahuan tingkat Aplikasi yang baik sebanyak 25 orang
(29,4%), pengetahuan tingkat Aplikasi yang cukup sebanyak 22 orang
(25,9%) sedangkan pengetahuan tingkat Aplikasi yang kurang sebayak 38
orang (44,7%).
51. 39
B. Pembahasan
1. Pengetahuan Tingkat Tahu Ibu Hamil tentang Tablet Fe.
Tahu merupakan mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik
dan seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima.Tahu
merupakan tingkat pengetahuan paling rendah. Tahu artinya dapat mengingat
kembali sesuatu materi yang telah di pelajari sebelumnya (Efendi, 2009).
Dari 85 responden ibu hamil yang di bagikan kusioner, terdapat 24
responden (28,2%) yang memiliki Pengetahuan tingkat tahu yang baik, 20
responden (23,6) yang memiliki Pengetahuan tingkat tahu yang cukup, sedangkan
pengetahuan tingkat tahu yang kurang mencapai 41 responden (48,2%). Dengan
demikian dapat di katakan bahwa ibu hamil yang memiliki pengetahuan tingkat
tahu masih kurang terutama mengenai Tablet Fe. Hasil penelitian sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Uun Sumiati di Desa Gunung Jaya Kecamatan
Cisaat Kabupaten Sukabumi Tahun 2010 yang terdiri dari 22 responden, sebagian
kecil responden yaitu 9 orang responden (23,58%) memiliki tingkat pengetahuan
yang baik tentang tablet Fe, hampir sebagian responden yaitu 7 orang respoden
(39,12%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang tablet Fe dan 6 orang
responden yaitu (37,3%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tentang tablet
Fe dari segi cara pengolahan data.
Hasil analisis peneliti menujukan kurangnya pengetahuan tingkat tahu ibu
hamil tentang Tablet Fe ini di sebabkan kurangnya ke ingintahuan ibu untuk
mengetahui apa sebenarnya tablet Fe itu sendiri.Notoadmodjo (2010), mengatakan
bahwa semakin tinggi pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang objek
52. 40
tertentu, maka kemampuan menganalisa dan mengiterprestasikan objek tersebut
semakin baik dan sebaliknya semakin kurang pengetahuan dan pemahaman
seseorang tentang suatu objek tertentu maka kemampuan menganalisa dan
mengiterprestasikan objek tersebut tidak maksimal.
2. Pengetahuan Tingkat Memahami Ibu Hamil tentang Tablet Fe.
Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang di ketahui sehingga dapat mengiterprestasikan dengan benar.
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang di ketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut
secara benar. Dari 85 responden ibu hamil yang di bagikan kusioner, terdapat 19
responden (22,4%) yang memiliki Pengetahuan tingkat memahami yang baik,
26 responden (30,6) yang memiliki Pengetahuan tingka memahami yang cukup,
sedangkan pengetahuan tingkat memahami yang kurang mencapai 40 responden
(47,0%). Dengan demikian dapat di katakan bahwa ibu hamil yang memiliki
pengetahuan tingkat memahami masih kurang terutama mengenai Tablet Fe.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dyah Ayu Sitoresmi di BPM Sri
Sunaryati Sukoharjo Tahun 2012 dengan hasil penelitian pengetahuan baik
sebanyak 9 orang responden (26,5%), pengetahuan cukup 19 responden (55,9%)
dan pengetahuan kurang sebanyak 19 responden (55,9%) dari segi pengolahan
datanya.
Hasil analisis peneliti menujukan kurangnya pengetahuan tingkat tahu ibu
hamil tentang Tablet Fe ini di sebabkan kurangnya ke ingintahuan ibu untuk
mengetahui apa sebenarnya tablet Fe itu sendiri.
53. 41
3. Pengetahuan Tingkat Aplikasi Ibu Hamil tentang Tablet Fe.
Aplikasi merupakan kemampuan untuk mengunakan materi yang telah di
pelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya). Dari 85 responden ibu
hamil yang di bagikan kusioner, terdapat 25 responden (29,4%) yang memiliki
Pengetahuan tingkat aplikasi yang baik, 22 responden (25,9) yang memiliki
Pengetahuan tingkat aplikasi yang cukup, sedangkan pengetahuan tingkat
memahami yang kurang mencapai 38 responden (44,7%). Dengan demikian
dapat di katakan bahwa ibu hamil yang memiliki pengetahuan tingkat aplikasi
masih kurang terutama mengenai Tablet Fe. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Dyah Ayu Sitoresmi di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo Tahun 2012
dengan hasil penelitian pengetahuan baik sebanyak 9 orang responden (26,5%),
pengetahuan cukup 19 responden (55,9%) dan pengetahuan kurang sebanyak 19
responden (55,9%) dari segi pengolahan datanya.
Hasil analisis peneliti menujukan kurangnya pengetahuan tingkat aplikasi
ibu hamil tentang Tablet Fe ini di karenakan sebagian dari ibu hamil kurang
menyukai Tablet Fe.Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan kesan
dalam pikiran manusia yang merupakan hasil penginderaan terhadap objek
tertentu. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengetahuan merupakan
kesan dalam pikiran manusia sebagia hasil pengideraan terhadap tablet Fe
(Lestari, 2012)
54. 42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan pada Tingkat Tahu Ibu Hamil tentang Tablet Fe di Wilayah Kerja
Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna masih kurang (48,2%).
2. Pengetahuan pada Tingkat Memahami Ibu Hamil tentang Tablet Fe di Wilayah
Kerja Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna masih kurang
(47,0%).
3. Pengetahuan pada Tingkat Aplikasi Ibu Hamil tentang Tablet Fe di Wilayah Kerja
Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna masih kurang (44,0%).
B. Saran
Di harapkan memiliki tingkat pengetahuan yang baik serta menyeluruh dalam
mengetahui tentang tablet Fe. Dalam hal ini responden harus lebih mengerti dalam
meningkatkan pengetahuan terutama tentang Tablet Fe. Selanjutnya di harapkan
dapat mengunakan hasil penelitian ini sebagai bahan acuan dengan
mengembangkan variabel yang lebih lengkap dan penulisan mengunakan desain
yang lebih bagus serta sampel yang lebih representatif. Bagi bidan atau tempat
penelitian agar meningkatkan kuliatas pengetahuan dengan melakukan
penyuluhan atau konseling kepada setiap responden terutama yang berhubungan
dengan tablet Fe.
42
55. 43
DAFTAR PUSTAKA
Ariani Putri, Ayu. (2014). Aplikasi Metode Penelitian Kebidanan dan Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta. Nuha Medika.
Efendy, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
Lestari, Prasetya. (2012). Hubungan Pengetahuan dengan Tablet Fe Saat Menstruasi
Remaja Putri. Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Manuaba, Chandranita A. Manuaba, Fajar Gde B. Manuaba, Gde B. (2010). Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Kb. Jakarta. Buku Kedokteran ECG.
Nugroho, Taufan. (2012). Patologi Kebidanan. Yogyakarta. Medikal Book.
Nugraheny, Esti. (2010). Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta. Pustaka Rihama.
Nasir, A.(2012). Buku Ajar Metologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Haighi.
Proverawati, Atikah. (2009). Anemia dan Anemia Kehamilan,Yogyakarta. Medikal
Book.
Pudiastuti, Dewi R. (2012) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal dan
Patologi. Cetakan I, Yogyakarta. Nuha Medika.
Udu, Asfiah SW. Yulia, Andi. Asryani, Wahidatun S.(2014). Faktor- Faktor Resiko
Usia, Asupan Tablet Fe dan Status Gizi yang Berhubungan dengan Kejadian
Anemia pada Ibu Hamil. Skripsi.
Sunarti. W. (2013). Teknologi Pendidikan Komplikasi Kehamilan danPenatalaksaan.
http://windisunarti.co.id/2013/02/komplikasi-kehamialan-dan 15.html.
Sumiati, Uun. (2010). Gambaran Pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di Desa
Gunung Jaya. http://id.Scribd.Com/doc/45420707/gambaran-pengetahuan-ibu-
hamil-tentang-tablet fe-di-desa-gunung-jaya.
Syafrudin, Karmaningsih, NR., Dairi, M. (2012). Untaian Materi Penyuluhan Kia
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta, CV. Trans Info Media.
56. 44
FORMAT PERSETUJUAN ( INFOMERED CONSENT )
Nama :
Umur :
Alamat :
Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia dan tidak keberatan menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh mahahsiswa akademi kebidanan
paramata kabupataen muna dengan judul “ Gambaran Pengetahuan Ibu hamil tentang
Tablet Fe di Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna Tahun 2016.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan suka rela tampa paksaan dari
pihak mana pun untuk dipergunakan sebagai mana mestinya.
Raha, Juli 2016
Responden Peneliti
( ) ( Sinar Hasri)
57. 45
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET FE
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABAWO
KECAMATAN KABAWO KAB. MUNA
TAHUN 2016
Nama :
Umur :
Alamat/ Desa :
Hamil Ke :
Umur Kehamilan :
A. PENGETAHUAN IBU HAMIL (TAHU)
Petunjuk : Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban.
Berikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar.
1. Apa yang ibu ketahui tentang tablet zat besi ?
a. Tablet tambah darah yang berwarna merah.
b. Tablet untuk kekebalan tubuh.
c. Tablet Penambah nafsu makan
d. Tablet untuk menjaga stamina tubuh.
2. Siapa saja yang paling perlu mendapat suplementasi zat besi ?
a. Anak- Anak.
b. Remaja
c. Dewasa
d. Anak Usia Sekolah
3. Apa warna isi Tablet zat Fe ?
a. Hijau
b. Kunung
c. Merah
d. Biru
4. Jumlah suplemen tablet zat besi yang di perlukan ibu hamil selama kehamilan
adalah ......
a. 30 tablet
b. 40 tablet
c. 80 tablet
d. 90 tablet
5. Kenapa ibu hamil harus mengosumsi zat besi ?
a. Karna tidak terjadi anemia pada ibu hamil.
58. 46
b. Karana pengen saja minum.
c. Karna suka-suka ibunya.
d. Karna tidak ingin di lihat orang.
B. PENGETAHUAN IBU HAMIL ( MEMAHAMI )
Petunjuk : Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban.
Berikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar.
1. Apa akibat yang bisa di timbulkan apabila tidak mengosumsi tablet zat besi ?
a. Kurang nafsu makan.
b. Anemia.
c. Sakit Kronik.
d. Nyeri persendian.
2. Ibu hamil di anjurkan mengosumsi suplementasi tablet zat besi ?
a. Trimester I
b. Trimester II
c. Trimester III
d. Selagi tidak mengalami anemia tidak di perlukan untuk mengosumsi.
3. Ibu hamil sangat membutuhkan banyak asupan zat besi di usia kehamilan .......
a. Trimester I
b. Trimester II
c. Trimester III
d. Tidak di butuhkan sama sekali asupan zat besi.
4. Ibu hmil yang kurang mengosumsi zat besi biasanya sering mengalami.....
a. Sering lelah
b. Muka pucat
c. Pusing
d. Jawaban diatas benar semua
5. Ibu hamil yang kurang mengosumsi zat besi selama kehamilan biasanya pada
saat melahirkan ibunya mengalami.......
a. Sehat
b. Perdarahan
c. Tidur
d. Makannya banyak
59. 47
C. PENGETAHUAN IBU HAMIL ( APLIKASI )
Petunjuk : Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban.
Berikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar.
1. Bagaimana cara minum tablet Fe ?
a. Diminum pada malam hari sebelum tidur.
b. Diminum siang hari
c. Diminum pagi hari
d. Minum semaunya ibuya
2. Yang harus di perhatikan saat mengosumsi tablet zat besi adalah.....
a. Minum tablet zat besi dengan air teh dan kopi
b. Minum tablet zat besi dengan air putih
c. Sebaiknya di usahakan duluan mengosumsi sejenis roti
d. Zat besi lebih bagus diminum dalam keadaan perut kenyang
3. Agar ibu hamil terhindar dari anemia, maka di anjurkan dalam sehari ibu
mengosumsi Tablet zat besi ?
a. 1 tablet sehari berturut-turut selama minimal 90 hari
b. 3 tablet sehari
c. 5 tablet sehari
d. Selagi ingat ( berapa ibu mau )
4. Agar ibu selalu ingat jadwal minum tablet Fe, ibu menyimpanya di bawa bantal
tempat tidur, atau tempt yang selalu dia ingat
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Masa bodoh
d. Kurang Pintar
5. Ibu hamil yang mengalami anemia atau kekuranagan darah biasanya
pengaruh....
a. Berdiri
b. Kurang asupan zat besi
c. Sering makan
d. Sering minum
60. 48
Master Tabel Penelitian
No Nama Umur Alamat/
Desa
Hamil Ke Umur
Kehamilan
Pengetahuan
Tingkat Tahu Tingkat Memahami Tingkat Aplikasi
Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai
1. Ny. Ic 28 Kontumere I ± 8 bulan Baik 100 Baik 80 Baik 100
2. Ny.Mb 35 Kawite-wite VII ± 6 bulan Kurang 40 Kurang 20 Kurang 20
3. Ny. Ta 22 Kawite-wite IV ± 6 bulan Kurang 20 Kurang 20 Baik 100
4. Ny. Ri 20 Kawite-wite III ± 7 bulan Kurang 0 Kurang 20 Kurang 20
5. Ny. Nu 20 Kawite-wite II ± 8 bulan Baik 80 Cukup 60 Baik 100
6. Ny.De 35 Kawite-wite VI ± 8 bulan Baik 80 Cukup 60 Baik 100
7. Ny. Ru 21 Kawite-wite II ± 8 bulan Cukup 60 Baik 100 Kurang 40
8. Ny.Ma 28 Kontumere III ± 7 bulan Kurang 20 Kurang 40 Kurang 20
9. Ny. Ri 29 Kontumere III ± 9 bulan Baik 100 Baik 80 Baik 80
10 Ny. Mu 30 Laimpi II ± 8 bulan Kurang 20 Kurang 40 Kurang 20
11. Ny. Sa 34 Laimpi IV ± 8 bulan Kurang 40 Kurang 40 Kurang 20
12. Ny. Jo 25 Kontumere II ± 8 bulan Baik 80 Baik 80 Baik 100
13. Ny. Ma 36 Kontumere VII ± 9 bulan Baik 100 Baik 80 Baik 100
14. Ny.Ren 25 Kontumere II ± 9 bulan Kurang 20 Cukup 60 Baik 100