1. RME adalah pendekatan pembelajaran matematika yang menekankan penggunaan konteks nyata dalam pembelajaran. Pendekatan ini dicetuskan oleh matematikawan Belanda Hans Freudenthal yang meyakini bahwa matematika adalah kegiatan manusia dan harus dipelajari melalui penemuan konsep melalui masalah nyata.
2. Prinsip-prinsip RME meliputi guided re-invention, didactical phenomenology, dan self-developed model yang memberi kesempatan siswa
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian matriks, istilah-istilah yang terkait dengan matriks seperti baris, kolom, elemen, ordo, dan jenis-jenis matriks seperti matriks baris, kolom, persegi, nol, dan segitiga.
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Aisyah Turidho
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran sistem persamaan linier tiga variabel untuk siswa kelas X dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran kooperatif. RPP ini menjelaskan kompetensi, indikator, tujuan, materi, metode, dan penilaian pembelajaran.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika kelas XI tentang materi barisan ini membahas tentang pengertian barisan aritmetika dan geometri, prinsip-prinsipnya, langkah-langkah penyelesaian masalah, serta contoh-contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti pertumbuhan penduduk, bunga bank, dan lainnya. Pembelajaran dilakukan secara kooperatif dan disk
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viiiMartiwiFarisa
1. The document is a student worksheet for applying systems of linear equations with two variables. It provides context and examples for students to practice solving real-world problems that can be modeled with systems of two linear equations.
2. Students are instructed to carefully read the worksheet and examples, discuss problems in groups, and ask the teacher for help if needed. They are also given guidelines for building mathematical models from word problems and solving the corresponding systems of equations.
3. One example problem provided asks students to determine the price of each book and pen by setting up and solving a system of two equations modeling the prices paid by two students at a bookstore.
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1MartiwiFarisa
Pengembangan bahan ajar dibuat dengan tujuan menambah referensi belajar siswa SMA kelas X tentang materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV). Di dalam modul ini terdapat 4 metode penyelesaian SPLTV beserta langkah-langkahnya. Semoga bermanfaat..
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pelajaran matematika tentang pola bilangan untuk siswa kelas VII SMP. Materi yang diajarkan meliputi pola bilangan bulat, segitiga, persegi, persegipanjang, dan pascal. Metode pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dan sumber pembelajaran meliputi video dan buku teks.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian matriks, istilah-istilah yang terkait dengan matriks seperti baris, kolom, elemen, ordo, dan jenis-jenis matriks seperti matriks baris, kolom, persegi, nol, dan segitiga.
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Aisyah Turidho
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran sistem persamaan linier tiga variabel untuk siswa kelas X dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran kooperatif. RPP ini menjelaskan kompetensi, indikator, tujuan, materi, metode, dan penilaian pembelajaran.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika kelas XI tentang materi barisan ini membahas tentang pengertian barisan aritmetika dan geometri, prinsip-prinsipnya, langkah-langkah penyelesaian masalah, serta contoh-contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti pertumbuhan penduduk, bunga bank, dan lainnya. Pembelajaran dilakukan secara kooperatif dan disk
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viiiMartiwiFarisa
1. The document is a student worksheet for applying systems of linear equations with two variables. It provides context and examples for students to practice solving real-world problems that can be modeled with systems of two linear equations.
2. Students are instructed to carefully read the worksheet and examples, discuss problems in groups, and ask the teacher for help if needed. They are also given guidelines for building mathematical models from word problems and solving the corresponding systems of equations.
3. One example problem provided asks students to determine the price of each book and pen by setting up and solving a system of two equations modeling the prices paid by two students at a bookstore.
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1MartiwiFarisa
Pengembangan bahan ajar dibuat dengan tujuan menambah referensi belajar siswa SMA kelas X tentang materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV). Di dalam modul ini terdapat 4 metode penyelesaian SPLTV beserta langkah-langkahnya. Semoga bermanfaat..
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pelajaran matematika tentang pola bilangan untuk siswa kelas VII SMP. Materi yang diajarkan meliputi pola bilangan bulat, segitiga, persegi, persegipanjang, dan pascal. Metode pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dan sumber pembelajaran meliputi video dan buku teks.
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaHyronimus Lado
Dokumen tersebut berisi soal-soal pemecahan masalah matematika dan penyelesaiannya. Soal-soal tersebut meliputi bukti bilangan habis dibagi, menemukan bilangan terkecil dengan faktor tertentu, dan menentukan tanggal dua orang melakukan patroli bersama-sama berdasarkan pola patroli masing-masing.
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakMono Manullang
Pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak mencakup konsep harga mutlak dan sifat-sifatnya seperti persamaan dan pertidaksamaan yang melibatkan harga mutlak. Dibahas pula teorema-teorema terkait persamaan dan pertidaksamaan harga mutlak beserta contoh penerapannya.
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarAZLAN ANDARU
RPP ini merencanakan pembelajaran tentang konsep matriks dan operasi aljabar pada matriks untuk siswa kelas XI selama 3 pertemuan. Materi yang diajarkan meliputi pengertian matriks, transpose, kesamaan dua matriks, penjumlahan, pengurangan, dan perkalian skalar pada matriks. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut dan menyelesaikan masalah matematika berkaitan den
PPT Modul 1 Pembelajaran Matematika SD (PDGK4406)shinobi12
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran matematika SD yang mencakup landasan teori pembelajaran matematika berdasarkan KBK serta pelaksanaan pembelajaran matematika yang konstruktivis."
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika kelas VIII ini membahas tentang pola bilangan, termasuk pola bilangan segitiga, persegi, persegi panjang, dan Pascal dalam 3 pertemuan. Peserta didik akan belajar menentukan pola bilangan berikutnya dan menyelesaikan masalah terkait pola bilangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel menggunakan berbagai metode penyelesaian dan contoh soal.
2. Metode-metode penyelesaian yang dibahas antara lain metode grafik, eliminasi, substitusi, dan campuran beserta penjelasannya.
3. Terdapat pula contoh soal berupa pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian sing
Dokumen ini membahas karakteristik soal UN, PISA, dan TIMSS. PISA adalah penilaian internasional untuk siswa berusia 15 tahun yang bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan. Soal PISA mengukur kemampuan berpikir orde tinggi dan menuntut penalaran. TIMSS adalah studi internasional tentang matematika dan sains. Sedangkan UN adalah ujian nasional Indonesia.
RPP KD 3.3 Bilangan Berpangkat Kelas 7 SMP K13Ira Marion
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi bilangan berpangkat untuk siswa kelas VII semester 1. RPP ini menjelaskan kompetensi, tujuan, metode, dan langkah pembelajaran yang akan digunakan yaitu diskusi kelompok dengan model jigsaw untuk membantu siswa memahami sifat-sifat bilangan berpangkat.
Rencana pelaksanaan pembelajaran matematika realistikaditriasr
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pelajaran lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP.
2. Materi pelajaran meliputi unsur, keliling, dan luas lingkaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dan model pembelajaran kooperatif.
3. Kegiatan pembelajaran mencakup diskusi kelompok, presentasi, dan penyelesaian soal untuk menemukan rumus keliling lingkaran.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDEKATAN REALISTIKSiti Munirah
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pelajaran lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP.
2. Materi pelajaran meliputi unsur, keliling, dan luas lingkaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dan model pembelajaran kooperatif.
3. Kegiatan pembelajaran mencakup diskusi kelompok, presentasi, dan penyelesaian soal untuk menemukan rumus keliling lingkaran.
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaHyronimus Lado
Dokumen tersebut berisi soal-soal pemecahan masalah matematika dan penyelesaiannya. Soal-soal tersebut meliputi bukti bilangan habis dibagi, menemukan bilangan terkecil dengan faktor tertentu, dan menentukan tanggal dua orang melakukan patroli bersama-sama berdasarkan pola patroli masing-masing.
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakMono Manullang
Pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak mencakup konsep harga mutlak dan sifat-sifatnya seperti persamaan dan pertidaksamaan yang melibatkan harga mutlak. Dibahas pula teorema-teorema terkait persamaan dan pertidaksamaan harga mutlak beserta contoh penerapannya.
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarAZLAN ANDARU
RPP ini merencanakan pembelajaran tentang konsep matriks dan operasi aljabar pada matriks untuk siswa kelas XI selama 3 pertemuan. Materi yang diajarkan meliputi pengertian matriks, transpose, kesamaan dua matriks, penjumlahan, pengurangan, dan perkalian skalar pada matriks. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut dan menyelesaikan masalah matematika berkaitan den
PPT Modul 1 Pembelajaran Matematika SD (PDGK4406)shinobi12
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran matematika SD yang mencakup landasan teori pembelajaran matematika berdasarkan KBK serta pelaksanaan pembelajaran matematika yang konstruktivis."
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika kelas VIII ini membahas tentang pola bilangan, termasuk pola bilangan segitiga, persegi, persegi panjang, dan Pascal dalam 3 pertemuan. Peserta didik akan belajar menentukan pola bilangan berikutnya dan menyelesaikan masalah terkait pola bilangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel menggunakan berbagai metode penyelesaian dan contoh soal.
2. Metode-metode penyelesaian yang dibahas antara lain metode grafik, eliminasi, substitusi, dan campuran beserta penjelasannya.
3. Terdapat pula contoh soal berupa pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian sing
Dokumen ini membahas karakteristik soal UN, PISA, dan TIMSS. PISA adalah penilaian internasional untuk siswa berusia 15 tahun yang bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan. Soal PISA mengukur kemampuan berpikir orde tinggi dan menuntut penalaran. TIMSS adalah studi internasional tentang matematika dan sains. Sedangkan UN adalah ujian nasional Indonesia.
RPP KD 3.3 Bilangan Berpangkat Kelas 7 SMP K13Ira Marion
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi bilangan berpangkat untuk siswa kelas VII semester 1. RPP ini menjelaskan kompetensi, tujuan, metode, dan langkah pembelajaran yang akan digunakan yaitu diskusi kelompok dengan model jigsaw untuk membantu siswa memahami sifat-sifat bilangan berpangkat.
Rencana pelaksanaan pembelajaran matematika realistikaditriasr
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pelajaran lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP.
2. Materi pelajaran meliputi unsur, keliling, dan luas lingkaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dan model pembelajaran kooperatif.
3. Kegiatan pembelajaran mencakup diskusi kelompok, presentasi, dan penyelesaian soal untuk menemukan rumus keliling lingkaran.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDEKATAN REALISTIKSiti Munirah
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pelajaran lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP.
2. Materi pelajaran meliputi unsur, keliling, dan luas lingkaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dan model pembelajaran kooperatif.
3. Kegiatan pembelajaran mencakup diskusi kelompok, presentasi, dan penyelesaian soal untuk menemukan rumus keliling lingkaran.
Paket ini membahas pembelajaran matematika SD dengan pendekatan kontekstual dan realistik dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. Pendekatan ini diperlukan untuk mengaktifkan siswa dan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata. Paket ini berisi penjelasan konsep, contoh pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan kontekstual dan realistik.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang volume bola dengan menggunakan pendekatan volume kerucut. Guru akan mengajarkan rumus volume bola yaitu 4/3 πr^3 melalui diskusi kelompok dan alat peraga. Siswa diharapkan dapat menemukan rumus tersebut dan menghitung volume bola. Penilaian akan dilakukan melalui tes tertulis uraian.
Kelompok mahasiswa diberikan soal kontekstual tentang kebutuhan beras sehari-hari dan diminta menyelesaikannya. Masing-masing kelompok menawarkan solusi berbeda dengan menggunakan model dan strategi beragam, dari yang bersifat kontekstual hingga yang lebih abstrak. Kegiatan ini mencerminkan karakteristik pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah rendahnya prestasi belajar matematika siswa di SMA Darul Hikmah khususnya pada materi statistika. Pendekatan pembelajaran konvensional yang digunakan guru dianggap kurang efektif. Peneliti berniat menguji model pembelajaran Realistic Mathematics Education untuk meningkatkan prestasi belajar siswa."
Periode keemasan tasyri' pada abad ke-2 hingga ke-4 Masehi ditandai dengan tumbuhnya kajian ilmiah, kebebasan berpendapat, dan kodifikasi ilmu-ilmu agama seperti fiqh, ushul fiqh, hadis, dan tafsir. Lahirlah karya-karya klasik dan imam-imam madzhab utama seperti Imam Malik, Syafi'i, Hanafi, dan Ahmad bin Hambal.
Power Point Analisis Materi Matematika Menemukan Konsep SPLDV Berdasarkan Teo...Novi Suryani
Dokumen tersebut membahas tentang analisis materi pelajaran matematika mengenai konsep SPLDV berdasarkan teori perkembangan jiwa Piaget dan Erickson. Teori Piaget membahas periode perkembangan kognitif dan aspek-aspeknya, sedangkan teori Erickson membahas tahap-tahap perkembangan psikososial manusia. Analisis menyimpulkan bahwa soal matematika yang diberikan kepada siswa SMA sesuai dengan tahap
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran matematika untuk siswa kelas XII SMA yang mencakup penjelasan mengenai konsep integral tak tentu, integral tentu, dan penggunaannya dalam pemecahan masalah melalui metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan tugas.
Teori belajar Bruner menekankan tiga proses kognitif utama dalam belajar: perolehan informasi baru, transformasi informasi, dan pengujian pengetahuan. Ia menganjurkan pendekatan penemuan (discovery learning) yang melibatkan stimulasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, dan verifikasi. Bruner juga menyarankan penggunaan representasi untuk memahami konsep matematika abstrak.
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifFAJAR MENTARI
Teori belajar kognitif dan beberapa teori belajar berbasis kognitivisme seperti teori kognitif Gestalt, teori belajar medan kognitif Kurt Lewin, dan teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Teori-teori tersebut membahas proses kognitif dalam belajar manusia meliputi persepsi, ingatan, pemikiran, dan pengolahan informasi.
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarUkhty Nicken
Makalah ini membahas konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran dijelaskan sebagai pola umum perbuatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang bertujuan mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa pengelompokan strategi pembelajaran antara lain menurut Gagne dan Briggs serta Joyce dan Weil. Variabel strategi pembelajaran meliputi tujuan, bahan pelajaran, peran guru dan sis
Soal Latihan dan Pembahasan UN Matematika SMK 2017Muhtar Muhtar
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai:
1. Sifat-sifat pangkat dan logaritma
2. Metode penyelesaian soal-soal yang melibatkan pangkat dan logaritma
3. Teknik-teknik dasar menghitung determinan, barisan aritmatika, dan fungsi kuadrat
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas materi perpangkatan bilangan bulat untuk siswa kelas VII. RPP ini menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar, indikator, materi, metode, media, sumber belajar, dan langkah pembelajaran. Pembelajaran dilakukan secara kolaboratif melalui observasi, diskusi kelompok, dan penugasan. Penilaian dilakukan berdasarkan pengamatan sikap siswa dan
Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) adalah pendekatan pembelajaran matematika yang menggunakan konteks nyata untuk membantu siswa memahami konsep matematika secara bertahap melalui proses matematisasi horizontal dan vertikal. Pendekatan ini berfokus pada proses penemuan kembali konsep oleh siswa sendiri dengan bimbingan guru dan memanfaatkan kontribusi siswa dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) sebagai pendekatan pembelajaran matematika yang berfokus pada aktivitas siswa dalam menemukan konsep matematika melalui masalah-masalah nyata. PMRI menerapkan prinsip-prinsip seperti penemuan terbimbing, matematisasi berkelanjutan, dan pengembangan model sendiri oleh siswa. Pembelajaran dengan pendekatan ini dimulai dari masalah kontekst
Teks tersebut membahas tentang pendekatan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME). RME diawali dengan masalah-masalah nyata yang dapat dipahami siswa untuk menemukan kembali konsep matematika melalui bimbingan guru. Karakteristik RME antara lain penggunaan konteks nyata, model yang dikembangkan siswa, serta interaksi kelas untuk menemukan pemahaman bersama.
Makalah ini membahas pendekatan pembelajaran matematika realistik Indonesia (PMRI) yang menggunakan masalah nyata sebagai titik awal pembelajaran matematika untuk membantu siswa memahami konsep matematika secara kontekstual. PMRI memiliki prinsip penemuan kembali secara terbimbing, fenomena didaktik, dan pengembangan model mandiri oleh siswa. Karakteristik PMRI meliputi penggunaan masalah kontekstual, model,
Pendekatan Matematika Realistik adalah pendekatan pembelajaran matematika yang menggunakan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari siswa sebagai titik tolak untuk memperlancar pembelajaran matematika agar lebih bermakna. Pendekatan ini menekankan penggunaan model dan kontribusi siswa dalam menemukan konsep matematika secara mandiri."
Makalah ini membahas tentang Pendekatan Matematika Realistik (PMR). PMR mulai berkembang di Belanda untuk meningkatkan pembelajaran matematika yang bermakna. PMR menekankan pada matematisasi pengalaman sehari-hari siswa dan penerapan konsep matematika dalam kehidupan nyata. Makalah ini menjelaskan sejarah, kajian, kelebihan, kekurangan, teori belajar terkait, dan topik yang relevan dengan PMR.
1. Pendekatan matematika realistik didasarkan pada anggapan bahwa matematika adalah kegiatan manusia dan pembelajarannya dimulai dari masalah kontekstual dunia nyata.
2. Terdapat 5 karakteristik pendekatan ini, yaitu pembelajaran dimulai dari masalah kontekstual, menjembatani dunia nyata dan abstrak melalui model, memberi kesempatan siswa menggunakan bahasa sendiri, prosesnya interaktif, s
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme di mana siswa diberikan kesempatan untuk mengkonstruksi pengetahuan matematika secara mandiri dengan bimbingan guru. Guru perlu menyajikan soal-soal kontekstual untuk memotivasi siswa dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar melalui observasi, eksplorasi, inkuiri, dan representasi mate
1. Realistic Mathematics Education (RME) menempatkan pengalaman dan realitas siswa sebagai titik awal pembelajaran matematika.
2. RME menekankan pentingnya menghubungkan matematika dengan konteks nyata, memberikan kesempatan bagi siswa untuk menemukan kembali konsep matematika, dan mengembangkan model sendiri.
3. Tujuan utama RME adalah membantu siswa memahami struktur matematika secara progresif dari tingkat
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan pembelajaran matematika realistik Indonesia (PMRI) yang menekankan penggunaan konteks nyata dalam pembelajaran matematika dan proses penemuan konsep oleh siswa sendiri di bawah bimbingan guru. Prinsip-prinsip PMRI meliputi penemuan kembali terbimbing, matematisasi progresif, pengembangan model sendiri oleh siswa, serta interaksi antara siswa dan guru.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) dalam pembelajaran matematika di sekolah.
2. MEAs dirancang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui proses pemodelan matematika.
3. Terdapat beberapa tahapan MEAs mulai dari mengidentifikasi masalah, membangun model, hingga menyelesaikan masalah.
PMRI adalah model pembelajaran matematika yang mengaitkan konsep matematika dengan situasi kehidupan nyata untuk memudahkan pemahaman siswa. PMRI menggunakan masalah kontekstual untuk mengajarkan matematika secara bertahap mulai dari pengalaman sehari-hari siswa. Langkah-langkah PMRI meliputi memahami, menjelaskan, menyelesaikan, membandingkan, dan menyimpulkan masalah kontekstual.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
Makalah rme
1. 1
MAKALAH
REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran Matematika
Dosen pengampu: Dr. Sugiman
Oleh: Kelompok 4
EKA HEDAYANI (15709259008)
WIDI ASTUTI (15709259009)
PENDIDIKAN MATEMATIKA P2TK 2015
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2. 2
1. REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME)
Berbicara tentang pendidikan matematika realistik, tidak terlepas dari
tokoh utama pencetus istilah ini yaitu Prof. Hans Freudenthal seorang
matematikawan belanda yang berhasil menerapkan pedekatan ini di Belanda.
Pendekatan ini didasarkan pada anggapan Hans Freudenthal bahwa matematika
adalah kegiatan manusia. Menurut Freudenthal, matematika bukan merupakan
suatu subjek yang siap saji untuk siswa, melainkan suatu pelajaran yang dinamis
yang dipelajari dengan cara mengerjakannya. Dengan kata lain kelas matematika
bukan tempat memindahkan matematika dari guru kepada siswa, melainkan
tempat siswa menemukan kembali ide dan konsep matematika melalui eksplorasi
masalah-masalah nyata.
Penggunaan istilah “realistic” berasal dari bahasa Belanda “zich
realiseren” yang berarti untuk dibayangkan atau “to imagine” (Wijaya, 2012:
20). Menurut Van den Heuvel-Panhuizen, penggunaan kata “realistic” tersebut
tidak sekedar menunjukan suatu koneksi dengan dunia nyata, tetapi lebih
mengacu pada fokus pendekatan realistik dalam menempatkan penekanan
penggunaan suatu situasi yang bisa dibayangkan oleh siswa. Menurut Blum dan
Niss, dunia nyata adalah segala sesuatu diluar matematika seperti mata pelajaran
lain selain matematika atau kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar kita
(Krismanto, 2003: 12). Sementara itu, De Lange mendefinisikan dunia nyata
sebagai suatu dunia nyata yang kongkret, yang disampaikan kepada siswa
melalui aplikasi matematika (Supinah, 2008: 14).
Dikemukakan oleh Sutarto Hadi (Supinah dan Agus, 2009: 76) bahwa
teori “Realistic Mathemathics Education” (RME) sejalan dengan teori belajar
yang sedang berkembang saat ini, seperti konstruktivisme dan pembelajaran
kontekstual (CTL). Namun keduanya mewakili teori belajar secara umum,
sedangkan “Realistic Mathemathics Education” (RME) suatu teori pembelajaran
yang dikembangkan khusus untuk matematika dengan menekankan pada situasi
dunia nyata yang dapat dibayangkan oleh siswa. Penggunaan konteks situasi
dunia nyata siswa dalam pendekatan realistik dikenal dengan sebutan masalah
kontekstual. Masalah kontekstual ini dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
yang dapat diubah ke dalam model matematika.
3. 3
Menurut Van den Heuvel-Panhuizen (Wijaya, 2012: 32), konteks dalam
pendekatan realistik dapat dipandang secara sempit maupun luas. Konteks dalam
arti sempit merujuk pada suatu situasi yang spesifik yaitu tergantung dari
konteks pembicaraan. Sedangkan dalam arti yang luas, konteks merujuk pada
fenomena kehidupan sehari-hari, cerita rekaan atau fantasi, atau bisa juga
masalah matematika secara langsung. Konteks dalam pendekatan realistik
ditujukan untuk membangun atau menemukan kembali suatu konsep matematika
melalui proses matematisasi. Secara sederhana, proses matematisasi dapat
diartikan sebagai proses mematematikakan suatu konteks, yaitu proses
menerjemahkan suatu konteks menjadi konsep matematika. Proses matematisasi
akan terjadi jika konteks bisa dibayangkan oleh siswa serta memungkinkan siswa
untuk memahami dan bekerja dalam konteks tersebut dengan menggunakan
pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki.
Untuk menekankan bahwa proses lebih penting daripada hasil, dalam
pendekatan matematika realistik digunakan istilah matematisasi, yaitu proses
mematematikakan dunia nyata. De lange (Wijaya, 2012: 42) membagi proses
matematisasi menjadi dua, yaitu :
a. Matematisasi horizontal
Matematisasi horizontal adalah proses penyelesaian soal-soal kontekstual dari
dunia nyata. Dalam matematika horizontal, siswa mencoba menyelesaikan
soal-soal dari dunia nyata dengan cara mereka sendiri, dan menggunakan
bahasa dan simbol mereka sendiri. Contoh kegiatannya adalah
mengidentifikasi matematika dalam suatu konteks umum, perumusan,
visualisasi dan memformulasikan masalah dalam cara-cara yang berbeda,
mencari hubungan dan keteraturan antar konsep, dan mentransformasikan
masalah nyata kedalam model matematika.
b. Matematisasi vertikal
Matematisasi vertikal adalah proses formalisasi konsep matematika. Dalam
matematisasi vertikal, siswa mencoba menyusun prosedur umum yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan soal-soal sejenis secara langsung tanpa
bantuan konteks. Contoh kegiatannya adalah menuangkan gagasan dalam
suatu rumus, pembuktian keteraturan, penyesuaian dan pengembangan model
4. 4
matematika, menggunakan model yang bervariasi, memadukan dan
mengkombinasikan model matematika, merumuskan suatu konsep
matematika yang baru dan generalisasi
2. Prinsip Pendekatan Realistik
Dalam melaksanakan pendekatan realistik terdapat beberapa prinsip
yang digunakan. Gravemeijer (Supinah, 2008: 16-18) mengemukakan ada tiga
prinsip kunci pendekatan realistik yaitu Guided re-invention (menemukan
kembali secara seimbang), Didactical Phenomenology (fenomena didaktik) dan
Self-delevoped Model (model dibangun sendiri oleh siswa).
1) Guided Re-invention
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan matematisasi dengan
masalah kontekstual yang realistik bagi siswa dengan bantuan dari guru.
Siswa didorong atau ditantang untuk aktif bekerja bahkan diharapkan dapat
mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuan yang akan
diperolehnya. Pembelajaran tidak dimulai dari sifat-sifat atau definisi atau
teorema dan selanjutnya diikuti contoh-contoh, tetapi dimulai dengan
masalah kontekstual atau nyata yang selanjutnya diikuti oleh aktivitas
siswa, dimana dari aktivitas tersebut diharapkan siswa dapat menemukan
sendiri sifat atau definisi atau teorema.
2) Didactical Phenomenology
Topik-topik matematika disajikan atas dasar aplikasinya dan kontribusinya
bagi perkembangan matematika. Pembelajaran matematika yang cenderung
berorientasi kepada memberi informasi atau memberitahu siswa dan
memakai matematika yang sudah siap pakai untuk menyelesaikan masalah,
diubah dengan menjadikan masalah sebagai sarana utama untuk mengawali
pembelajaran sehingga memungkinkan siswa dengan caranya sendiri
mencoba memecahkannya. Dalam memecahkan masalah tersebut, siswa
diharapkan dapat melangkah kearah matematisasi horizontal dan
matematisasi vertikal. Pencapaian matematisasi horizontal ini, sangat
mungkin dilakukan melalui langkah-langkah informal. Dalam hal ini, siswa
5. 5
diharapkan dalam memecahkan masalah dapat melangkah kearah pemikiran
matematika sehingga akan mereka temukan sendiri konsep matematika
yang sedang dipelajari, kemudian ditingkatkan aspek matematisasinya.
Proses matematisasi inilah yang diharapkan dapat memberi kemungkinan
siswa lebih mudah memahami matematika yang berobyek abstrak. Masalah
kontekstual yang diberikan pada awal pembelajaran siswa dimungkikan
menemukan beraneka ragam cara dalam menyelesaikan masalah. Sehingga
siswa dibiasakan untuk bebas berfikir dan berani berpendapat. Hal ini
merupakan suatu fenomena didaktik. Jika memperhatikan fenomena
didaktik yang ada didalam kelas, maka akan terbentuk suatu proses
pembelajaran matematika yang tidak lagi berorientasi pada guru, tetapi
diubah kepada pembelajaran matematika yang berorientasi pada siswa.
3) Self-delevoped Model
Pada waktu siswa mengerjakan masalah kontekstual, siswa
mengembangkan suatu model. Model ini diharapkan dibangun sendiri oleh
siswa, baik dalam proses matematisasi horizontal ataupun vertikal.
Kebebasan yang diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara
mandiri atau kelompok, dengan sendirinya akan memungkinkan munculnya
berbagai model pemecahan masalah buatan siswa.
3. Karakteristik Pendekatan Realistik
Pendekatan Realistik mencerminkan pandangan matematika tertentu
mengenai bagaimana anak belajar matematika dan bagaimana matematika
harus dipelajari. Pandangan ini tercermin dari lima karakteristik pendekatan
realistik yang dikemukakan oleh Ismail (2007: 9.9-9.10) yaitu sebagai
berikut.
a. Menggunakan konteks
Pembelajaran matematika seyogyanya dimulai dengan masalah-masalah
yang kontekstual. Kontekstual yang dimaksud adalah lingkungan siswa
yang nyata atau dapat dibayangkan oleh siswa.
6. 6
Dari masalah nyata tersebut kemudian siswa menyatakan ke dalam
bahasa matematika, selanjutnya siswa menyelesaikan masalah itu dengan
alat-alat yang ada dalam matematika, kemudian siswa membahasakan
lagi jawaban yang diperoleh ke dalam bahasa sehari-hari. Dengan
langkah-langkah yang ditempuh tersebut diharapkan siswa akan dapat
melihat kegunaan matematika sebagai alat bantu untuk menyelesaikan
masalah-masalah kontekstual. Dalam belajar siswa akan lebih mudah
memahami konsep jika ia tahu manfaat atau kegunaannya. Karena
sesuatu yang bermakna akan lebih mudah dipahami siswa dari pada yang
tidak bermakna. Dalam hal ini yang dimaksud bermaknaadalah informasi
yang baru saja diterima mempunya kaitan dengan informasi yang sudah
diketahui siswa sebelumnya. Dengan penekanan pada aspek aplikasi,
pembelajaran matematika akan lebih bermakna.
b. Menggunakan model
Dalam belajar matematika siswa melewati berbagai jenjang pemahaman,
yaitu dari mampu menemukan solusi masalah kontekstual atau realistik
secara informal, melalui skematisasi memperoleh pengetahuan tentang
hal-hal yang mendasar sampai mampu menemukan solusi atau masalah
matematis secara formal.
c. Menggunakan kontribusi siswa
Dalam pembelajaran, perlu memperhatikan sumbangan atau kontribusi
siswa yang mungkin berupa ide, gagasan atau cara yang dikemukakan
siswa. Kontribusi tersebut dapat mengarahkan siswa untuk menemukan
hasil yang berhubungan dengan pemecahan masalah kontekstual. Berikut
adalah bentuk kegiatan yang bisa memunculkan ide dan gagasan siswa
mengenai simbol atau bentuk formal yang akan dibuat dengan harapan
bisa mengkonstruksi pikiran siswa tentang bentuk aljabar.
7. 7
d. Interaktivitas
Dalam pembelajaran jelas sekali perlu melaksanakan interaksi, baik
antara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru yang bertindak
sebagai fasilitator. Interaksi itu mungkin terjadi antara siswa dengan
sarana, siswa dengan matematika, ataupun siswa dengan lingkungan.
Bentuk interaksi itu juga dapat bermacam-macam, misalnya diskusi,
memberi penjelasan atau komunikasi.
Pada karakteristik ini, memungkinkan adanya umpan balik dalam
pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru dengan
memunculkan berbagai pertanyaan yang bisa merespon dan
menimbulkan rasa keingintahuan siswa mengenai materi yang sudah
dipelajari, sehingga siswa terbimbing untuk bertanya dan melakukan
diskusi dengan teman sekelasnya. Berikut adalah ilustrasinya.
Setelah mempelajari Operasi Hitung Bentuk Aljabar. Adakah materi
yang belum kalian pahami? Catatlah materi yang belum kalian
pahami, lalu tanyakan kepada temanmu yang lebih tahu atau kepada
gurumu.
Dapatkah kalian membuat contoh operasi hitung bentuk aljabar yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari? diskusikan dengan teman-
temanmu.
e. Keterkaitan antar topik (Intertwinning)
Berbagai aspek atau topik dalam matematika jangan dipandang dan
dipelajari sebagai bagian yang terpisah, tetapi terjalin satu sama lain
sehingga siswa dapat melihat hubungan antar materi secara lebih baik.
4. Langkah-langkah Pembelajaran Matematika Realistik
Langkah-langkah di dalam proses pembelajaran matematika dengan pendekatan
PMR, sebagai berikut.
1. Memahami masalah kontekstual, yaitu guru memberikan masalah kontekstual
dalam kehidupan sehari-hari dan meminta siswa untuk memahami masalah
tersebut.
8. 8
2. Menjelaskan masalah kontekstual, yaitu jika dalam memahami masalah siswa
mengalami kesulitan, maka guru menjelaskan situasi dan kondisi dari soal
dengan cara memberikan petunjuk-petunjuk atau berupa saran seperlunya,
terbatas pada bagian-bagian tertentu dari permasalahan yang belum dipahami.
3. Menyelesaikan masalah kontekstual, yaitu siswa menyelesaikan masalah
kontekstual dengan cara mereka sendiri. Cara pemecahan dan jawaban
masalah berbeda lebih diutamakan. Dengan menggunakan lembar kerja,
siswa mengerjakan soal. Guru memotivasi siswa untuk menyelesaikan
masalah dengan cara mereka sendiri.
4. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban, yaitu guru menyediakan waktu
dan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mendiskusikan
jawaban masalah secara berkelompok. Siswa dilatih untuk mengeluarkan ide-
ide yang mereka miliki dalam kaitannya dengan interaksi siswa dalam proses
belajar untuk mengoptimalkan pembelajaran.
5. Menyimpulkan, yaitu guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menarik
kesimpulan tentang suatu konsep atau prosedur.
5. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Realistik
Pendekatan realistik dalam pembelajaran matematika memiliki kelebihan
dan kelemahan. Berikut ini akan dijelaskan kelebihan pendekatan realistik
menurut Suherman (2003: 143). Kelebihan pendekatan realistik adalah sebagai
berikut.
a. Matematika lebih menarik, relevan, dan bermakna, tidak terlalu formal dan
tidak terlalu abstrak
b. Mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa
c. Menekankan belajar matematika pada “learning by doing”
d. Memfasilitasi penyelesaian masalah matematika
e. Menggunakan konteks sebagai titik awal pembelajaran matematika.
9. 9
Sementara itu, Suwarno dan Fadlun (Hadi dalam Rachmania, 2009: 24)
mengungkapkan kelemahan pendekatan realistik, antara lain:
a. Upaya untuk mengimplementasikan pendekatan realistik membutuhkan
pandangan yang sangat mendasar mengenai berbagai hal tentang guru,
siswa, dan peranan masalah kontekstual yang tidak mudah dipraktikan
b. Pencarian soal-soal yang kontekstual tidak selalu mudah untuk setiap topik
matematika yang dipelajari siswa
c. Upaya mendorong siswa agar bisa menemukan berbagai cara untuk
menyelesaikan soal juga merupakan hal yang tidak mudah dilakukan
d. Proses penelitian kemampuan berpikir siswa melalui soal-soal kontekstual,
proses matematisasi horizontal dan vertikal juga bukan merupakan sesuatu
yang sederhana, karena proses dan mekanisme berpikir siswa harus diikuti
dengan cermat
e. Membutuhkan waktu yang cukup banyak
Meskipun demikian, ada beberapa upaya untuk meminimalisasikan
kelemahan-kelemahan pembelajaran dengan pendekatan realistik, diantaranya
adalah:
a. Guru perlu mempersiapkan pembelajaran yang akan dilakukan secara lebih
terencana.
b. Guru mengoptimalkan kemampuan awal siswa sehingga siswa memiliki
kemampuan awal yang memadai untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
c. Guru memberikan motivasi dan memberi bimbingan kepada siswa jika
diperlukan.
d. Guru memantau cara-cara yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan
permasalahan kontekstual yang diberikan, agar proses dan mekanisme
berfikir siswa dapat dapat diikuti dengan cermat, sehingga jika ada siswa
yang mengalami kesulitan guru dapat memberikan bantuan.
10. 10
BAB III
KESIMPULAN
Penggunaan istilah “realistic” sebenarnya berasal dari bahasa Belanda “zich
realiseren” yang berarti untuk dibayangkan. Menurut Van den Heuvel-Panhuizen,
penggunaan kata “realistic” tersebut tidak sekedar menunjukan suatu koneksi dengan
dunia nyata, tetapi lebih mengacu pada fokus pendekatan realistik dalam
menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi yang bisa dibayangkan oleh
siswa. Dunia nyata yang dimaksud disini adalah segala sesuatu yang ada diluar
matematika seperti mata pelajaran lain atau kehidupan sehari-hari dan lingkungan
sekitar kita. Pendekatan matematika realistik memiliki beberapa karakteristik, yaitu
menggunakan konteks, menggunakan model, menggunakan kontribusi siswa,
interaktivitas dan keterkaitan antar topik. Kelima karakteristik tersebut tidak terlepas
dari tiga prinsip utama yang ada pada pendekatan realistik diantaranya guided
reinvention (penemuan terbimbing), didactical phenomenhology (fenomena
didaktik), dan self developed model (model yang dibangun sendiri). Seperti halnya
pendekatan lain, pendekatan realistik juga memliki kelebihan dan kekurangan.
Namun walaupun begitu, mudah-mudahan ini tidak mengurangi esensi dari
pendekatan itu sendiri, karena bagaimanapun suatu pendekatan merupakan cara yang
dilakukan oleh guru dengan melibatkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Yusuf. Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar Unit 7. Tersedia pada
:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PengembanganPembelajaranMat
ematika_UNIT_7_0.pdf
Ismail. (2007). Pembaharuan Dalam Pembelajaran Matematika. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Krismanto, Al. (2003). Beberapa Teknik, Model, dan Strategi Dalam
Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.
Rachmania, Yulia Ilfa. (2009). Pengembangan Bahan Ajar Dengan Pendekatan
Realistik Pada Pokok Bahasan Segi Empat Untuk Siswa SMP Kelas
VII. Skripsi FMIPA UNM Malang: tidak diterbitkan. Tersedia pada :
http://mulok.library.um.ac.id/artikel/01195KI10SKRIPSI%20BAHAN
%20AJAR%20RME%20LENGKAP.pdf. Diakses pada tanggal 9
November 2011.
Suherman, Erman dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: JICA UPI.
Supinah. (2008). Pembelajaran Matematika SDDengan Pendekatan Kontekstual
Dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: Depdiknas. Tersedia pada
http://p4tkmatematika.org/fasilitasi/11-Pembelajaran-matematika-
kontekstual-sd-ktsp-supinah.pdf. Diakses tanggal 23 November 2011.
______. (2009). Strategi Pembelajaran Matematika SD. Yogyakarta: Depdiknas.
Tersedia pada http://bchree.files.wordpress.com/2010/07/4-strategi-
pembelajaran-matematika-sd-gabungan.pdf. Diakses tanggal 29
November 2011.
Tarsial dan Daryanto. (2012). Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava
Media.
Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif
Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Zulkardi. (2002). Developing a Learning Environment On Realistic
Mathemathics Education For Indonesian Student Teachers. Tersedia
pada : http://doc.utwente.nl/58718/1/thesis_Zulkardi.pdf. Diakses pada
tangga 29 November 2013.