Dokumen tersebut membahas tentang analisis berbagai jenis kerusakan lingkungan termasuk penyebabnya, gejala, dan upaya penanggulangannya. Jenis-jenis kerusakan lingkungan yang dijelaskan adalah air, udara, tanah, serta bencana alam seperti banjir dan kebakaran hutan beserta dampaknya.
1. TUGAS PLH
(ANALISIS MACAM-MACAM KERUSAKAN LINGKUNGAN )
Disusun Oleh
Nama
YUNI SHALESA
KELAS : XI IPS 1
SMA N 2 INDRAMAYU
TAHUN PELAJARAN
2014
2. BAB IV
ANALISIS MACAM-MACAM KERUSAKAN LINGKUNGAN
A. Macam-Macam Kerusakan Lingkungan
Manusia dan lingkungan sangat erat kaitannya. Diantara keduanya
terjadi hubungan simbolis mutualisme sejak manusia pertama kali
diciptakan. Pepohonan yang merupakan bagian dari lingkungan hidup
manusia melakukan fotosintesis ia mengeluarkan oksigen, suatu zat yang
dibutuhkan manusia pada saat membuang napas manusia mengeluarkan
karbondioksida yang sangat dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan.
Gangguan keharmonisan dari pihak alam adalah manakala terjadi
bencana alam. Sedangkan gangguan keharmonisan dari manusia adalah
manakala ada upaya perusakan-perusakan terhadap lingkngan hidup.
Sebenarnya ada juga kerusakan hasil kombinasi keduanya yang timbul
setelah jeda waktu akibat-akibat yang cukup panjang.
Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh manusia antara lain :
1. Pencemaran air akibat sampah dan limbah pabrik
2. Pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang berlebihan
3. Pencemaran tanah akibat sampah-sampah plastik
4. Pemakaian puput petisida yang berlebihan sehingga membuat tanah
menjadi jenuh, hilang kesuurannya.
Adapun kerusakan yang diakibatkan oleh bencana alam antara lain :
a. Adanya gempa bumi
b. Adanya gunung meletus
c. Adanya kebakaran hutan, serta
d. Tsunami seperti yang terjadi di Aceh dan sekitarnya.
3. B. Komponen-Komponen Alam Yang Tercemar dan Tidak Tercemar
1. Air
a. Air Yang Tercemar
Air yang tercemar biasanya mempunyai ciri fisik yaitu kotor,
berwarna dan berbau. Untuk kebutuhan konsumi, air yang
tercemar menjadi factor yang berbahaya bagi tubuh, jika
pencemaran air terus diabaikan maka merugikan kesehatan
b. Air Yang Tidak Tercemar
Air yang tidak tercemar adalah air yang memiliki susunan kimia
normal ciri fisiknya yaitu bening, bersih, dan tidak berbau. Ada
sebagian air sungai berwarna coklat. Itu bukan berarti telah
tercemar hal itu karena tercampur tanah yang tergerus seiring
dengan aliran sungai
2. Udara
a. Udara Yang Tercemar
Udara yang tercemar adalah udara yang sudah terkontaminasi
oleh suatu zat yang berbahaya. Udara yang tercemar selain sangat
berbahaya bagi kesehatan tubuh, juga tidak segar untuk dihirup
perkotaan yang padat dengan kendaraan bermotor, udaranya
relative
banyak tercemar dibandingkan
wilayah pedesaan
masyarakat yang dekat dengan pencemaran udara biasanya
masyarakat yang berdekatan dengan jalan raya, pemukiman dekat
pabrik pemukiman yang berdekatan dengan tempat pembuangan
akhir (TPA) Sampah , dan sebagainya.
b. Udara yang tidak tercemar
Udara yang tidak tercemar merupakan udara yang sehat untuk
dihurup. Contoh nyata udara yang belum tercemar adalah udara
4. pegunungan, udara pantai atau juga bisa lingkungan temat tinggal
kita yang jauh dari sumber polusi.
3. Tanah
a. Tanah yang tercemar
Tanah Indonesia terkenal dengan kesuburannya. Dalam sejarah
Indonesia tercatat, kesuburan itu telah mengundang para penjajah
asing untuk datang menjarah beragam rempah-rempah yang
bernilai ekonomis tinggi untuk memperkaya negaranya.
Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan
oleh kelalaian masyarakat. Pencemaran ini mengakibatkan tanah
menjadi rusak dan kesuburannyaberkurang. Hal ini dikarenakan
mengandung zat asam yang tinggi, berbau busuk, tandus,
mengandung logam berat dan sebagainya. Keadaan ini menjadikan
tanah yang tercemar akan sulit untuk dimanfaatkan.
b. Tanah yang tidak tercamar
Tanah yang tidak tercamar adalah tanah yang masih memenuhi
unsur dasarnya sebagai tanah, tanah yang tidak tercemar adalah
tanah yang baik. tanah yang baik tentu akan subur. Pertanian
dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan yang
berlipat ganda.
C. Kerusakan – Kerusakan Lingkungan
1. Air
Pencemaran air adalah terkontaminasinya air dari kondisi normal,
baik, dan aman menjadi sebaliknya. Hal ini disebabkan baerbagai hal,
antara lain limbah pabrik yang tidak terkendali, air pembuangan
rumah tangga yang mengandung zat kimia.
Berbicara kehidupan berarti salah satunya berbicara mengenai
manusia, berbicara mengenai diri kita sendiri akan bebiara mengenai
5. anak cucu kita kedepannya. Jika air dicemari bagaimana anak cucu
kita nanti.
2. Udara
Padatnya kendaraan bermotor diperkotaan aroma tersendiri bagi
hidunng kita. Mekin banyak kita menghirup makin berbahaya.
Pencemaran udara mengakibatkan daya tahan tubuh menurun dan
mudah sakit. Saat ini terdapat berbagai macam pencemaran. Asap
rokok yang mengepul setiap hari.
3. Tanah
Kualitas bahan makanan dipengaruhi oleh kualitas tanahnya. Tanah
yang
tidak
berkualitas
diakibatkan
oleh
pencemaran
tanah
pencemaran tanah dapat diakibatkan oleh banyak hal, misalnya
disebabkan oleh penggunaan pupuk secara berlebihan sehingga tidak
menyuburkan, tetapi justru mematikan zat hara yang ada di tanah.
D. Gejala – Gejala Bencana
Definisi bencana alam menurut Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) adalah satu peristiwa/rangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam, manusia ataupun keduanya yang mengakibatkan
korban manusia, kerugian harta, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana
prasarana dan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata
kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Banyak contoh bencana yang disebabkan oleh ulah manusia, misalnya
banjir bandang di sinjai, Sulawesi selatan dan banjir yang hampir
merendam seluruh daratan di kaimantan yang disebabkan penggundulan
hutan tanpa mengindahkan kaidah-kaidah lingkungan.
Gejala-Gejala Alam
a. Tsunami
6. Saat air menyurut, pantai menjadi lebih luas dan sejumlah orang yang
berada di tepi pantai pun dengan gembira berlarian mengarah ke
"pantai baru” yang tercipta karena penyusutan mendadak air laut
tersebut.
Tidak mereka sadari bahwa itulah awal dari mala petaka karena tidak
berselang lama, air laut yang menyusut tadi kembali bergerak
kepantai, kali ini justru dengan kekuatan, kecepatan, dan ketinggian
yang tidak terduga.
Masyarakat secara keseluruhan atau khususnya yang tinggal pada
daerah rawan bencana sudah seharusnya mengetahui tentang gejalagejala alam yang menandakan akan datangnya sebuah bencana.
b. Banjir
Secara umum, ketika subuah system aliran sungai yang memiliki
tingkat kemiringan sungai yang relative tinggi (lebih dari 30 % atau
lebih dari 27 derajat) apabila dibagian hulunya terjadi hujan yang
cukup lebat, maka potensi terjadinya banjir bandang relative tinggi.
Bencana banjir dan tanah longsor adalah bencana yang terjadi bukan
karena faktor alamiah alam, tetapi lebih banyak karena camput tangan
manusia. Bencana banjir dan tanah longsor merupakan becana yang
bias diprediksi dan di ukur.
c. Kebakaran
Kebakaran hutan, secara alami terjadi karena adanya gesekkan yang
terus menerus. Akan tetapi, bencana kebekaran yang sering terjadi
disebabkan oleh tindakan manusia yang sengaja membakar hutan.
E. Upaya Penanggulangan Bencana Alam
1. Mitigasi
Mitigasi dapat berarti mengurangi kerugian yang timbul oleh bencana
alam. Pada prinsipnya mitigasi adalah usaha-usaha baik bersifat
persiapan fisik maupun nonfisik dalam menghadapi bencana alam.
7. Persiapan fisik dapat berupa panataan ruang kawasan bencana dank
ode bangunan. Sementara itu, persiapan nonfifik dapat berupa
pendidikan tentang bencana alam, misalnya mengenai gejala-gejala
bencana alam, bagaimana reaksi ketika bencana terjadi dan setelah
bencana terjadi, dan diantara dua kejadian bencana.
2. Menempatkan korban disuatu tempat yang aman.
Terlepas dari masalah kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan ribuan jiwa meninggal dunia, sebenarnya ada persoalan yang
tidak kalah penting. Persoalan itu terkait dengan bencana tersebut
yaitu puluhan ribu pengungsi yang bernaung di tenda-tenda darurat
diseitar lokasi bencana.
Warga yang mengungsi itu tetap memerlukan perlindungan dan
bantuan dari pemerintah yang penyalurannya tidak saja harus
professional, tetapi juga harus proposional.
3. Membentuk Tim Penanggulangan Bencana
Tim ini dibawah penanggulangan pemerintah. Namun demikian tidak
ada salahnya jika pemerintah juga menjalin kerja sama dengan
berbagai pihak yang peduli biasanya berbentuk lembaga swadaya
masyarakat atau yayasan.
Hal yang kera terjadi apabila disuatu daerah terjadi bencana adalah
para mahasiswa secara antusias dan kreatif menggalang dana dari
masyarakat. Tidak sedikit pula diantara diantara mereka mewakili
teman-temannya untuk rela meninggalkan perkuliahan pergi menuju
tempat kejadian.
4. Memberikan Penyuluhan-Peyuluhan
Tidak sedikit korban bencana alam yang mengalami trauma dan putus
asa. Selain membantu kebutuhan sandang, pangan, dan papan, tim
penanggulangan bancana juga memberikan penyuluhan-penyluhan
bagi para korban agar korban tidak putus asa. Para korban perlu
dipupuk semangatnya agar tidak berputus asa. Berawal dari sikap
8. mental itulah akan menumbukan semangat dan kerkarya untuk
bangkit kembali.
5. Merelokasi Korban Secara Bertahap
Secara kuantitas, tampakya apa yang telah dilakukan pemerintah
dalam menangani dan memnerikan perlindungan terhadap para
pengungsi korban bencana banyak yang sudah sesuai dengan prinsipprinsip internasional. Namun, kalau dilihat kualitasnya sepertinya
perlu untuk ditingkatkan agar lebih baik lagi. Kasus yang terjadi
biasanya belum meratanya penyaluran bantuan terhadap korban
bencana alam dan penyebabnya. Ababila hal ini telah dipahami oleh
masyarakat, mereka dapat meningkatkan ketahanan mental sekaligus
menambah kesiapan mental mengadapi banana.
6. Upaya Pencegahan Dengan Membuat Pos Peringatan Bencana
Bencana selalu datang secara tiba-tiba. Waktu, pala, dan besar
kecilnya kapasitas bencana itu sendiri sulit diperhitungkan. Meskipun
demikian tidak semua bencana alam tidak terjadi diluar pengetahuan
manusia. Ada juga sebagian banana yang memberikan tanda
sebelumnya. Dengan demikian tim penanggulangan bencana bias
bergerak secepatnya untuk menyelamatkan warga sekitar kejadian.
Pos inilah yang kemudian menentukan warga masyarakat bias
kembali menempati tempat tinggalnya atau tidak.
a. Membiasakan hidup tertib dan disiplin
Banjir disebabkan antara lain oleh prilaku membuang sampah
sembarangan, penebangan pepohonan yang berada di resapan air,
buruknya system irigasi, dan kurangnya kepedulian masyarakat
terhadap
lingkungan
sekotar
tempat
tinggalnya.
Melihat
kenyataan ini kita perlu hidup tertib, yaitu dengan menegakkan
peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pelestarian
lingkungan hidup.
9. b. Memberikan pendidikan tentang lingkungan hidup.
Berbagai
studi
yang
berkaitan
dengan
bencana
alam
memperlihatkan bahwa minimnya pengetahuan dasar mengenai
cara-cara menghadapi bencana bencana merupakan salah satu
factor yang memperburuk situasi pasca bencana. Marusak
lingkungan pada dasarnya adalah merusak kehidupan itu sendiri
baik pada masa sekarang maupun pada masa depan. Untuk itu kita
harus menjaga keseimbangan lingkungan demi kelestarian
lingkungan.
F. Akibat Bencana Alam
1. Banjir
Kerusakan yang membawa banyak kerugian bagi keidupan manusia.
Oleh karena itu, alamgkah baiknya kita turut berpartisipasi
melestarika lingkungan untuk kepentingan bersama.
2. Tanah Longsor
Tanah longsor terjadi karena rusaknya hutan sebagai wilayah
pnyangga. Provinsi Jawa Barat pun akan terus menjadi daerah rawan
bencana banjir dan tanah longsor.
3. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan terbesar tahun 2008 terjadi di palangkaraya.
Kerugian terjadi bukan hanya hilangnya ratusan hectare, tetapi juga
terjangitnya penyakitkan ifeksi saluran pernafasan, macetnya roda
perekonomian dan gangguan transportasi.
4. Kekeringan
Dampak yang terjadi bukan hanya rawan pangan karena tidak adanya
panen, tetapi beberapa wilayah juga mengalami kekeringan.
5. Tsunami
Tsunami dapat terjadi akibat dari gempa besar yang terjadi di laut
atau gunung meletus di laut.
6. Gempa bumi
10. Gempa bumi dapat diakibatkan oleh proses Vulkanisme atau
pergeseran lempeng bumi. Gempa bumi merupakan salah satu jenis
bencana alam yang dapat merusak lingkungan hidup gempa bumi
sangat menimbulkan kerugian yang besar.
BAB V
MENILAI MACAM-MACAM KERUSAKAN LINGKUNGAN
A. Mengidentifikasi Gejala – Gejala Kerusakan Lingkungan
1. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh alam
a. Letusan gunung berapi
Gunung meletus terjadi akibat endapan magma didalam perut
bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Hasil
dari letusan gunung berapi akan membawa abu dan batu yang
menyembur dengan sangat keras. Letusan gunung berapi dapat
menimbulkan korban jiwa dan harta benda.
Tanda-tanda gunung berapi sebelum meletus meliputi :
1. Status waspada (Aktivitas rendah)
2. Status siaga (Aktivitas sedang) dan
3. Status awas (Aktivitas tinggi)
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi. Ada
dua gempa bumi, yaitu gempa bumi tektonik dan gempa bumi
vulkanik. Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi terjadi karena
pergeseran lempeng tektonik. Adapun gempa bumi vulkanik
adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi.
Gempa bumi dapat diukur dengan alat yang disebut seismograf.
Ilmu yang mempengaruhi tentang gempa bumi disebut dengan
seismologi berasal dari kata yunani, seismos yang berarti untuk
mengguncang.
c. Tanah longsor
11. Tanah longsor adalah suatu fenomena geologi yang beruupa
terjadinya pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau
gumpalan besar tanah. Penyebab utama longsor adalah adanya
gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam sehingga
terjadi pergesekan tanah. Tanah longsor juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor sebagai berikut.
1. Erosi
2. Gembp Bumi
3. Gunung Berapi
4. Getaran Mesin
5. Beban Berat
2. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh manusia
a. Limbah pertanian, limbah rumah tangga, dan limbah industri
Kerusakan lingkungan akibat limbah, baik limbah pertanian,
rumah tangga, industry maupun akibat racun ikan sangat
berbahaya.
b. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor,
dapat diakibatkan oleh sambaran petir oleh musim kemarau yang
panjang.
B. Akibat Dari Kerusakan Lingkungan
1. Bidang Kesehatan
Akibat kerusakan lingkungan, derajat kehidupan manusia juga dapat
terancam. Mengakibatkan turunnya tingkat kesehatan mulai dari
penyakit infeksi seluruh pernafasan (ISPA) sampai kerusakan sel yang
mengakibatkan tumor dan kangker.
2. Bidang Ekonomi
Sumber daya alam sedikit demi sedikit mengalami penurunan dari sisi
kuantitas sampai kualitasnya. Hal ini jelas tidak menguntungkan
12. masyarakat yang menggantungkan diri dari mengolah sumber daya
alam baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
3. Bidang Ekologis
Pada sistem ekologis, kerusakan lingkungan yang terjadi pada udara
berdampak pada penipisan lapisan ozon dan perubahan iklim secara
global.
4. Bidang Pertanian
Bidang pertanian biasanya dapat terganggu akibat buangan limbah
dari industri-industri besar yang ada di sekitarnya.
a. Pencemaran air
Air yang tercemar akan berbau dan berwarna. Bau air yang
tercemar, akan menyengat di hidung.
b. Pencemaran udara
Pencemaran udara menjadi masalah yang serius terutama dikotakota besar. Pencemaran udara terjadi saat komponen udara
berada dalam jumlah diatas ambang normal dan membahayakan
lingkungan.
c. Pencemaran tanah
Produk-produk industri pertanian yang bersifat kimiawi atau
buaten cenderung lebih menyebabkan pencemaran.
C. Menghindari Perilaku yang Menyebabkan Kerusakan
Lingkungan sebagai perwujudan dari IMTAQ
1. Membuang sampah sembarangan
Hal ini sering sekali dilakukan dan cenderung tidak kita pedulikan.
Sampah yang berserakan dan menumpuk di suatu tempat dapat
menyebabkan bau busuk yang dapat mengakibatkan terganggunya
pernafasan.
2. Penebangan hutan secara liar
13. Penebangan hutan secara liar menimbulkan kerusakan lingkungan
yang luar biasa. Setidaknya terdapat lima dampak kerusakan
lingkungan,
yaitu
banjir,
kekeringan,
kabakaran
hutan,
menurunnya debit air sungai, pendangkalan sungai, serta
menurunnya produksi pangan.
3. Membuang limbah industri
Limbah yang berasal dari pabrik – pabrik telah merusak
lingkungan di sekitar.