SlideShare a Scribd company logo
PENGERTIAN RESISTOR
Resisitor merupakan salah satu komponen
elektronika yang bersifat pasif dimana komponen
ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja.
Resisitor memiliki sifat menghambat arus listrik
dan resistor sendiri memiliki nilai besaran
hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol
Ω.
Sesuai dengan nama dan kegunaanya untuk membatasi atau menghambat arus listrik
yang melewatinya dalam suatu rangkaian maka resistor mempunyai sifat resistif (menghambat)
yang umunya terbuat dari bahan karbon. Hal ini bisa terjadi karena resistor yang memiliki dua
kutub akan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya. Dengan mengatur besarnya
arus yang mengalir, kita dapat mengatur alat elektronik untuk melakukan berbagai hal.
Dari hukum Ohm di jelaskan bahwa resistansi akan berbanding terbalik dengan jumlah
arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya resistansi dari sebuah resistor
dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk
menggambarkanya dalam suatu rangkaian dilambangkan dengan huruf R, karena huruf ini
merupakan standart internasional yang sudah disepakati bersama untuk melambangkan sebuah
komponen resistor dalam sebuah rangkaian.
FUNGSI RESISTOR
Selain untuk membatasi atau menghambat arus listrik, resistor mempunyai kegunaan atau
fungsi lainnya, diantara nya adalah sebagai berikut :
• Sebagai pembagi arus
• Sebagai pembagi tegangan
• Sebagai penurun tegangan
• Sebagai penghambat arus listrik
• Menghambat arus listrik
• Pengatur volume (potensiometer)
• Pengatur kecepatan motor (rheostat), dll.
KARATERISTIK RESISTOR
Karakteristik berbagai macam resistor dipengaruhi oleh
bahan yang digunakan. Resistansi resistor komposisi tidak
stabil disebabkan pengaruh suhu, jika suhu naik maka resistansi
turun. Kurang sesuai apabila digunakan dalam rangkaian
elektronika tegangan tinggi dan arus besar. Resistansi sebuah
resistor komposisi berbeda antara kenyataan dari resistansi nominalnya. Jika perbedaan nilai
sampai 10 % tentu kurang baik pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi. Resistor
variabel resistansinya berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari pengaturannya. Resistor
variabel dengan pengatur mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature suhu
atau pengaturan lainnya. Jika perubahan nilai, resistansi potensiometer sebanding dengan
kedudukan kontak gesernya maka potensiometer semacam ini disebut potensiometer linier.
Tetapi jika perubahan nilai resistansinya tidak sebanding dengan kedudukan kontak gesernya
disebut potensio logaritmis.
Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni akan tetapi pada prakteknya
sebuah resistor mempunyai sifat tambahan yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada dasarnya
bernilai rendah resistor cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi resistor
tersebut mempunyai sifat tambahan kapasitif. Suhu memiliki pengaruh yang cukup berarti
terhadap suatu hambatan. Didalam penghantar ada electron bebas yang jumlahnya sangat besar
sekali, dan sembarang energi panas yang dikenakan padanya akan memiliki dampak yang sedikit
pada jumlah total pembawa bebas. Kenyataannya energi panas hanya akan meningkatkan
intensitas gerakan acak dari partikel yang berada dalam bahan yang membuatnya semakin sulit
bagi aliran electron secara umum pada sembarang satu arah yang ditentukan. Hasilnya adalah
untuk penghantar yang bagus, peningkatan suhu akan menghasilkan peningkatan harga tahanan.
Akibatnya, penghantar memiliki koefisien suhu positif.
BAHAN PEMBUATAN RESISTOR
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan resistor yaitu :
1. Substrat alumina; untuk karateristik resistor (lebar 2 inci)
2. Pasta resistor dengan nilai 10 ohm, 1 kilo ohm, 10 kilo ohm dan 100 kilo ohm
3. Dua pont birox seri 17
4. ESL
5. Shoel
6. Al2O3; digunakan untuk pencucian substrat, screen dan bahan-bahan pelarut
MACAM-MACAM DAN JENIS-JENIS RESISTOR
1. Fixed Resistor (resistor tetap)
Merupakan resistor yang mempunyai nilai tetap. Ciri fisik dari
resistor ini adalah bahan pembuat resisttor terdapat ditengah–
tengah dan pada pinggirnya terdapat 2 Conducting Metal, bisanya
kemasan seperti ini disebut dengan Axial. Ukuran fisik fixed
resistor bermacam – macam, tergantung pada daya resistor yang
dimilikinya. Misalnya fixed resistor dengan daya 5 watt pasti
mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan fixed resistor yang
mempunyai daya ¼ watt. Pada gambar 1 disamping ditunjukkan beberapa contoh bentuk
fisik dari fixed resistor. Dari yang paling atas dapat dilihat bentuk fisik dari resistor dengan
daya 1/8, ¼, 1, 2, dan 5 watt.
Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, diciptakanlah
sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMT (Surface
Mount Technology). Dengan menggunakan teknologi ini
bentuk dari fixed resistor menjadi lebih kecil lagi, sehingga kita
dapat membuat suatu sistem yang mempunyai ukuran sekecil mungkin. Contoh bentuk
fixed resistor dengan teknologi SMT dapat dilihat pada gambar 2. Ada beberapa macam
kemasan standard yang sudah ditentukan oleh Industri elektronik antara lain:
- 1206 ukuran = 3.0 mm x 1.5 mm, 2 terminal
- 0805 ukuran = 2.0 mm x 1.3 mm, 2 terminal
- 0603 ukuran = 1.5 mm x 0.8 mm, 2 terminal
Selain kemasan axial terdapat pula kemasan lain yang disebut SIP (Single-In-Line).
Didalam kemasan ini terdapat lebih dari 1 resistor yang biasanya disusun pararel dan
mempunyai 1 pusat yang dinamakan common. Untuk contoh dapat dilihat pada gambar 3.
Tipe atau jenis resistor saat ini sangat beragam, tergantung dari pemakain untuk suatu
sistem elektronika yang akan kita rancang. Berikut ini akan dijelaskan sedikit tentang
penggunaan resistor berdasarkan tipe atau jenisnya.
• Precision Wirewound resistor
Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi sampai 0.005%
dan TCR (Temperature coeffisient of resistance) sangat rendah. Sehingga sangat cocok
digunakan untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Tetapi
jangan menggunakan jenis ini untuk aplikasi rf (radio frequency) sebab mempunyai Q
resonant frequency yang rendah. Contoh aplikasi penggunaan resistor ini adalah
DC Measuring equipment, dan reference resistor untuk voltage regulator dan decoding
Network.
• NIST Standard resistor
NIST (National Institute of Standard and Technology)
merupakan tipe resistor dengan tingkat keakuratan paling
tinggi yaitu 0.001% , TCR yang rendah dan sangat stabil
dibandingkan dengan Precision Wirewound Resistor. Komponen
ini biasanya digunakan sebagai standard di dalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur
resistive.
• Power Wirewound resistor
Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi
yang membutuhkan daya yang yang sangat besar.
Komponen ini dapat mengatasi daya yang besar
dibandingkan dengan resistor yang lain. Karena
panas yang ditimbulkan cukup besar biasanya
resistor ini dilapisi oleh bahan seperti ceramic Tube, Ceramic rods, anodized aluminum,
fiberglass mandels, dll . Gambar disamping merupakan contoh dari Power Wirewound
resistor.
• Fuse Resistor
Komponen ini selain berfungsi sebagai resistor, juga berfungsi sebagai
sekering. Resistor ini didesain sedemikian rupa sehingga bila ada arus
yang sangat besar melalui maka hambatannya menjadi takterhingga. Pada
kondisi normal suhu dari resistor ini akan panas ketika ada arus yang melaluinya.
• Carbon Composition
Ini merupakan salah satu tipe resistor yang banyak
sekali dijual dipasaran. Biasanya untuk nilai
hambatan yang besar, misalnya 1K2, 2K2, 4K7, dll
mudah mencarinya. Tetapi untuk nilai hambatan yang kecil, misalnya 2Ω, 3Ω, dll susah
dicari. Resistor ini memiliki koefisien temperature dengan batas 1000 ppm/°C terhadap nilai
hambatannya, dimana nilai hambatannya akan turun ketika suhunya naik. Selain itu resistor
juga memiliki koefisien tegangan, dimana nilai hambatan akan berubah ketika diberi
tegangan. Semakin besar tegangan maka semakin besar perubahannya. Voltage Rating dari
resistor Carbon Composition ditentukan berdasarkan ukuran fisik, nilai, dan dayanya. Pada
saat menggunakan resistor jenis ini diharapkan agar berhati – hati didalam perancangan,
karena dapat menghasilkan noise dimana noise ini tergantung pada nilai dari resistor dan
ukurannya.
• Carbon Film Resistor
Resistor jenis Carbon Film mempunyai karakteristik
yang sama dengan resistor carbon composition tetapi
noise, voltage coeficient, temperature coeficient nilainya
lebih rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan
memotong batangan keramik yang panjang dan kemudian dicampur dengan material
karbon. Frekuensi respon dari resistor ini jauh lebih bagus dibandingkan dengan wirewound
dan lebih bagus lagi dibandingkan dengan carbon composition. Dimana wirewound akan
menjadi suatu induktansi ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi apabila
frekuensinya tinggi. Dan untuk carbon composition hanya menjadi kapasitansi apabila
dilalui oleh frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
• Metal Film Resistor
Metal Film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis resistor
Carbon composition dan carbon film . Karena resistor ini lebih
akurat, tidak mempunyai voltage coefisient, noise dan temperature
coefisient yang lebih rendah. Tetapi resistor ini tidak sebagus jenis resistor Precision
wirewound. Bahan dasar pembuat dari resistor ini adalah metal dan keramik, bahan ini
mirip seperti yang digunakan untuk membentuk carbon film resistor.
• Foil Resistor
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan jenis
metal film. Kelebihan utama dibandingkan dengan metal film
adalah tingkat kestabilannya yang lebih tinggi, TCR paling kecil,
dan frek respon tinggi. Selain kelebihan terdapat pula kelemahan
yaitu nilai maksimum dari resistor ini lebih kecil dari nilai resistor metal film. Resistor ini
biasanya dipakai di dalam strain gauge, nilai strain dapat diukur berdasarkan perubahan
nilai resistansinya. Ketika digunakan sebagai strain gauge, foil-nya dipasangkan di suatu
substrate fleksibel sehingga dapat dipasang didaerah tempat pengukuran strain dilakukan.
• Power Film Resistor
Material yang digunakan untuk membuat resistor ini
sama dengan jenis metal film dan carbon film. Tetapi
karakteristik dayanya lebih tinggi. Power film
resistor mempunyai nilai yang lebih tinggi dan
respon frekuensi yang lebih baik dibandingkan Power wirewound resistor. Resistor ini
banyak digunakan untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik,
daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor. Biasanya
komponen ini memiliki toleransi yang cukup lebar.
2. Resistor tidak tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang dapat diubah2
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya dapat dilkaukan dengan cara memutar
atau menggeser pengaturnya yang memang sudah disediakan, namun ada pula nilai perubahan
resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya suhu, cahanya, suara, dll,
sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar otomatis.
 Potensiometer
Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang nilai
resistansinya dapat disetel sesuai dengan keinginan dengan cara memutar
tungkai pengaturnya. Nilai resistansinya sendiri tertera pada bodi yang
dituliskan dalam bentuk angka, sehingga akan memudahkan untuk
mengetahui berapa besar nilainya tersebut. Penggunaan potensiometer
biasanya adalah untuk pengaturan suara (tone control) Bass, Treable,
Volume, dan lain-lain. beberapa jenis potensiometer :
• Potensiometer liniar
Potensiometer linier mempunyap unsur resistif dengan
penampang konstan, menghasilkan peranti dengan
resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal
proporsional dengan jarak antara keduanya..
Potensiometer linier digunakan jika relasi proporsional diinginkan antara putaran sumbu
dengan rasio pembagian dari potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan untuk
menyetel titik pusat layar osiloskop.
• Potensiometer logaritmik
Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif
yang semakin menyempit atau dibuat dari bahan
yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan
peranti yang resistansinya merupakan fungsi
logaritmik terhadap sudut poros potensiometer.
Sebagian besar potensiometer log (terutama yang
murah) sebenarnya tidak benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier
untuk meniru hukum logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat dengan menggunakan
potensiometer linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif
sangat mahal. Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio, terutama
sebagai pengendali volume.
• Rheostat
Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam
sebuah sirkuit adalah dengan menggunakan resistor tidak tetap
atau rheostat. Sebuah rheostat adalah resistor tidak tetap dua
terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan
tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan untuk
membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid, menyentuh
koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya. Potensiometer tiga terminal dapat digunakan
sebagai resistor tidak tetap dua terminal dengan tidak menggunakan terminal ketiga.
Seringkali terminal ketiga yang tidak digunakan disambungkan dengan terminal penyapu
untuk mengurangi fluktuasi resistansi yang disebabkan oleh kotoran.
• Potensiometer digital
Potensiometer digital adalah sebuah komponen
elektronik yang meniru fungsi dari potensiometer
analog untuk diterapkan pada isyarat digital.
 Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk
fisiknya kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah-
rubah namun dengan menggunakan alat bantu berupa obeng
kecil, karena untuk merubah nilai resistansinya tidak bisa
menggunakan tangan. Sebagai tahanan bahan resistansinya
adalah menggunakan bahan karbon atau arang.
 NTC dan PTC
NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat
komponen ini resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila
temperatur disekelilingnya naik. Sedangkan PTC adalah singkatan
dari Positive Temperature Coeficient, yang nilai resistansinya akan
bertambah besar apabila termperatur disekelilingnya turun.. Komponen
NTC dan PTC biasanya digunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau disebut
juga termistor. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara kerjanya akan
ditentukan oleh suhu disekitarnya.
 LDR
LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu
sebuah resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah
sesuai dengan cahaya yang diterimanya. Biasanya LDR
digunakan untuk rangkain-rangkaian sakelar otomatis tertentu seperti lampu taman, lampu jalan,
dll, dimana LDR akan bekerja secra otomatis sesuai dengan tingkat cahaya yang ada didepannya.
 VDR
VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu
sebuah resistor tidak tetap yang nilai resistansinya akan berubah
tergantung dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah
semakin besar tegangan yang diterima, maka nilai tahanannya akan
semakin mengecil, sehingga arus yang melaluinya akan semakin
besar. Dengan adanya sifat tersebut maka VDR akan sangat cocok
digunakan sebagai stabilizer bagi komponen transistor.
KODE WARNA PADA RESISTOR
Untuk mengetahui berapa besar nilai resistan (hambatan) sebuah resistor tetap, maka kita
dapat melihat dan membaca kode warna yang berupa cincin-cincin warna pada bodi resistor.
Karena tidak semua nilai resistor dicantumkan dengan lambang bilangan berupa angka-angka,
melainkan dengan cincin kode warna. Banyaknya cincin kode warna setiap resistor berjumlah 4
cincin atau ada juga 5 cincin bahkan lebih. Untuk cara pembacaannya tidak jauh berbeda yaitu :
Sebelum memahami cara menghitung resistor kita perlu memahami dulu komponen resistor 4 warna, 5
warna, dan 6 warna.
WARNA ANGKA [1-3]MULTIPLIER [4]TOLERANSI [5] THERMAL COEFICIENT [6]
HITAM 0 1
COKLAT 1 10 1% 100ppm
MERAH 2 100 2% 50ppm
ORANGE 3 1k 15ppm
KUNING 4 10k 25ppm
HIJAU 5 100k 0.5%
BIRU 6 1M 0.25%
UNGU 7 10M
ABU-ABU 8
PUTIH 9
EMAS 5%
SILVER
10%
GAMBAR RESISTOR KETERANGAN
Resistor 4 Warna
Warna (1) dan (2) = Angka Digit
Warna (3) = Multiplier
Warna (4) = Nilai Toleransi
Resistor 5 Warna
Warna (1) (2) (3) = Angka Digit
Warna (4) = Multiplier
Warna (5) = Nilai Toleransi
Resistor 6 Warna
Warna (1) (2) (3) = Angka Digit
Warna (4) = Multiplier
Warna (5) = Nilai Toleransi
Warna (6) = Koefisien Suhu
Cara Menghitung Resistor 4 Warna
untuk mengetahui cara menghitung resistor warna kita langsung pakai contoh saja resistor berikut:
Gelang 1 = Coklat (1)
Gelang 2 = Hitam (0)
Gelang 3 = Merah (102
)
Gelang 4 = Emas (5%)
Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102
= 1000 Ω = 1 KΩ ± 5 %
Cara Menghitung Resistor 5 Warna
kita pakai contoh resistor dengan warna sebagai berikut
Gelang 1 = Merah (2)
Gelang 2 = Kuning (4)
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah (102
)
Gelang 5 = Hijau (0,5%)
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102
= 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 %
Cara Menghitung Resistor 6 Warna
anda mempunyai resistor 6 warna misalnya sebagai berikut
Gelang 1 = Merah (2)
Gelang 2 = Kuning (4)
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah (102
)
Gelang 5 = Hijau (0,5%)
Gelang 6 = Orange (15 ppm/derajat celcius)
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102
= 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 % 15 ppm/derajat
RANGKAIAN SERI DAN PARALEL PADA RESISTOR
 RANGKAIAN SERI
Yang dimaksud dengan rangkaian seri adalah apabila beberapa resistor dihubungkan secara
berturut-turut, yaitu ujung akhir dari resistor pertama disambung dengan ujung awal dari
resistor kedua, dan seterusnya. Jika ujung awal dari resistor pertam dan ujung akhir resistor
terakhir diberika tegangan, maka arus akan mengalir berturut-turut melalui semua resistor
yang besarnya sama.
Gambar rangkaian:
Hubungan pada rangkaian seri :
• Besar tahanan totalnya adalah
RT = R1 + R2 + R3 + ……Rn
• Besar arus listriknya adalah
I = IR1 = IR2 = IR3 ….= In
ER1 ER3ER2
I
E
RT
I =
• Besar tegangan listriknya adalah
ER1 = I . R1
ER2 = I . R2
ER3 = I . R3
ERn = I . Rn
ET = ER1 + ER2 + ER3
Contoh :
1. Berapa nilai Resistansi Seri (Rs) dari sebuah Rangkaian Seri Resistor yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu
R1=100Ω dan R2=200Ω.
Jawab : Diket : R1 = 100 Ω
R2 = 200 Ω
Ditanya : Rs = ……..?
Jawab : Rs = R1+ R2
= 100 Ω + 200 Ω
= 300 Ω
 RANGKAIAN PARALEL
Yang dimkasud rangkaian pararel jika beberapa resistor secara bersama dihubungkan antara dua
titik yang dihubungkan antara tegangan yang sama. Dalam praktek rangkaian paralel, semua alat listrik
yang ada dirumah dihubungkan secara paralel (lampu, setrika, pompa air, dll).
Contoh :
1. Berapa nilai Resistansi Paralel (Rp) dari sebuah Rangkaian Seri Paralel yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu
R1=100Ω dan R2=100Ω.
Jawab : Diket : R1 = 100 Ω
R2 = 100 Ω
Ditanya : Rp = ……..?
Jawab : 1 / Rp = 1 / R1 + 1 / R2
1 / Rp = 1 / 100 + 1 / 100
1 / Rp = 2 / 100
2 x Rp = 1 x 100 ⇒ Hasil kali silang
2 x Rp = 100
Rp = 100 / 2
Rp = 50 Ω
 RANGKAIAN SERI-PARALEL
Yang di maksud dengan rangkaian seri-paralel adalah gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian
paralel. Oleh karena itu, rangkaian seri-paralel biasa disebut rangkaian campuran.
Gambar rangkaian:
• Besar tahanan totalnya adalah
Pertama-tama kita cari dahulu tahanan paralel R2 dan R3
R 2,3 =
Setelah kita hitung tahanan seri R 2,3, gmbar rangkaian diatas menjadi seperti dibawah ini.
Maka tahanan totalnya adalah
RT = R1 + R 2,3 + R4
• Besar arus listriknya adalah
I ER1 ER 2,3 ER3
IR2
IR3
IT =
Untuk arus pada cabang R2 Dan R3 adalah
IR2 = IR3 =
• Besar tegangan listriknya adalah
ER1 = I . R1
ER 2 = ER3 = I . RParalel 2,3
ER4 = I . R4
Dimana besar tegangan total adalah jumlah tegangan tiap-tiap tahanan.
E = ER1 + ER 2,3 + ER4
Contoh :
1. Tentukan nilai tegangan dan arus pada semua resistor, dan juga nilai V.
Rangkaian pengganti total adalah Rx seri dengan R1
Rtotal = Rx + R1 = 5 Ω + 5 Ω = 10 Ω
iR1 = 10 V / 10 Ω = 1 A
Dengan pembagi arus
iR2 = i1 × 10 / (10 + 10) = 0.5 A
iR3 = i1 × 10 / (10 + 10) = 0.5 A
vR1 = iR1 × R1 = (1 A) (5 Ω) = 5 V
vR2 = iR2 × R2 = 0.5 A × 10 Ω = 5 V
vR3 = iR3 × R3 = 0.5 A × 10 Ω = 5 V
v = -vR3 = -5 V
Hasilnya adalah:
KESIMPULAN
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan dalam sebuah alat.
http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
http://aji-apps.blogspot.com/2013/08/makalah-tugas-tentang-resistor.html
http://electro-bee.blogspot.com/2013/02/pengertian-resistor-dan-jenis-jenis.html
http://rumushitung.com/2012/12/29/cara-menghitung-resistor-berdasarkan-warna/
http://mekatronikasekayu.blogspot.com/2012/09/rangkaian-seri-paralel-resistor.html
MAKALAH RESISTOR
BAHAN-BAHAN LISTRIK
DISUSUN OLEH :
• Arifin Ramadhan 5115131480
• Azelia Puteri 5115136228
• Gina Aini Rahman 5115136233
• Lestari Nurreta .H. 5115134261
• Luthfiah M.I. 5115136230
• Novia Fidianti 5115131462
• Satria Wiraganda 5115134265
Universitas Negeri Jakarta
Fakultas Teknik
Pendidikan Teknik Elektro

More Related Content

What's hot

Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Muhammad Hendra
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
personal
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolUniv of Jember
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliUniv of Jember
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Anarstn
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
Ryan Aryoko
 
Induktor
InduktorInduktor
Induktorrisal07
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
Simon Patabang
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
sinta novita
 
TEMBUS PADA ZAT CAIR
TEMBUS PADA ZAT CAIRTEMBUS PADA ZAT CAIR
TEMBUS PADA ZAT CAIR
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
Varilia Wardani
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrol
arie eric
 
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan NyquistRespon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Fadhly Yusuf
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
FEmi1710
 
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaRL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaMuhammad Dany
 
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
sintaKikiAprilia
 

What's hot (20)

Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Induktor
InduktorInduktor
Induktor
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
root locus
root locusroot locus
root locus
 
TEMBUS PADA ZAT CAIR
TEMBUS PADA ZAT CAIRTEMBUS PADA ZAT CAIR
TEMBUS PADA ZAT CAIR
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrol
 
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan NyquistRespon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
1 karakteristik sensor
1 karakteristik sensor1 karakteristik sensor
1 karakteristik sensor
 
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaRL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
 
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
 

Similar to Makalah resistor

Elektronikla dcasar
Elektronikla dcasarElektronikla dcasar
Elektronikla dcasaramronzamzami
 
Resistor materi rangkaian listrik.pptx
Resistor materi rangkaian listrik.pptxResistor materi rangkaian listrik.pptx
Resistor materi rangkaian listrik.pptx
Prasetyo930132
 
Komponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronikaKomponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronikaAris Saputro
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
PTIK BB
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
PTIK BB
 
Modul 1 resistor
Modul 1 resistorModul 1 resistor
Modul 1 resistor
Djukarna Djapri
 
Presentation resistor
Presentation resistorPresentation resistor
Presentation resistor
ANAKilang81
 
Karya ilmiah resistor.
Karya ilmiah resistor.Karya ilmiah resistor.
Karya ilmiah resistor.
RehabeamKuera
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum OhmLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Lydia Nurkumalawati
 
JENIS RESISTOR.pptx
JENIS RESISTOR.pptxJENIS RESISTOR.pptx
JENIS RESISTOR.pptx
LeoKamarga
 
Komponen elektronika
Komponen elektronikaKomponen elektronika
Komponen elektronika
Hapsari Aristaningrum
 
Mengidentifikasi Komponen
Mengidentifikasi KomponenMengidentifikasi Komponen
Mengidentifikasi Komponen
fairuz059
 
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistorElektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
Dian Nugroho
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
sigitpurnama12
 
Komponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronikaKomponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronika
Ilham Khoir
 
Dasar dasar teknik elektronika
Dasar dasar teknik elektronikaDasar dasar teknik elektronika
Dasar dasar teknik elektronika
aliluqman
 
Siskom.pptx
Siskom.pptxSiskom.pptx
Siskom.pptx
RinadThalib
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
sutono stn
 
Mdde visual
Mdde visualMdde visual
Mdde visual
Arya Shandy
 

Similar to Makalah resistor (20)

Elektronikla dcasar
Elektronikla dcasarElektronikla dcasar
Elektronikla dcasar
 
Resistor materi rangkaian listrik.pptx
Resistor materi rangkaian listrik.pptxResistor materi rangkaian listrik.pptx
Resistor materi rangkaian listrik.pptx
 
Komponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronikaKomponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronika
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
 
Modul 1 resistor
Modul 1 resistorModul 1 resistor
Modul 1 resistor
 
Presentation resistor
Presentation resistorPresentation resistor
Presentation resistor
 
Karya ilmiah resistor.
Karya ilmiah resistor.Karya ilmiah resistor.
Karya ilmiah resistor.
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum OhmLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
 
JENIS RESISTOR.pptx
JENIS RESISTOR.pptxJENIS RESISTOR.pptx
JENIS RESISTOR.pptx
 
Komponen elektronika
Komponen elektronikaKomponen elektronika
Komponen elektronika
 
Mengidentifikasi Komponen
Mengidentifikasi KomponenMengidentifikasi Komponen
Mengidentifikasi Komponen
 
Pertemuan 5-7.pptx
Pertemuan 5-7.pptxPertemuan 5-7.pptx
Pertemuan 5-7.pptx
 
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistorElektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
 
Komponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronikaKomponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronika
 
Dasar dasar teknik elektronika
Dasar dasar teknik elektronikaDasar dasar teknik elektronika
Dasar dasar teknik elektronika
 
Siskom.pptx
Siskom.pptxSiskom.pptx
Siskom.pptx
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
 
Mdde visual
Mdde visualMdde visual
Mdde visual
 

Makalah resistor

  • 1. PENGERTIAN RESISTOR Resisitor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif dimana komponen ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja. Resisitor memiliki sifat menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki nilai besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol Ω. Sesuai dengan nama dan kegunaanya untuk membatasi atau menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian maka resistor mempunyai sifat resistif (menghambat) yang umunya terbuat dari bahan karbon. Hal ini bisa terjadi karena resistor yang memiliki dua kutub akan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya. Dengan mengatur besarnya arus yang mengalir, kita dapat mengatur alat elektronik untuk melakukan berbagai hal. Dari hukum Ohm di jelaskan bahwa resistansi akan berbanding terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk menggambarkanya dalam suatu rangkaian dilambangkan dengan huruf R, karena huruf ini merupakan standart internasional yang sudah disepakati bersama untuk melambangkan sebuah komponen resistor dalam sebuah rangkaian. FUNGSI RESISTOR Selain untuk membatasi atau menghambat arus listrik, resistor mempunyai kegunaan atau fungsi lainnya, diantara nya adalah sebagai berikut : • Sebagai pembagi arus • Sebagai pembagi tegangan • Sebagai penurun tegangan
  • 2. • Sebagai penghambat arus listrik • Menghambat arus listrik • Pengatur volume (potensiometer) • Pengatur kecepatan motor (rheostat), dll. KARATERISTIK RESISTOR Karakteristik berbagai macam resistor dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Resistansi resistor komposisi tidak stabil disebabkan pengaruh suhu, jika suhu naik maka resistansi turun. Kurang sesuai apabila digunakan dalam rangkaian elektronika tegangan tinggi dan arus besar. Resistansi sebuah resistor komposisi berbeda antara kenyataan dari resistansi nominalnya. Jika perbedaan nilai sampai 10 % tentu kurang baik pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi. Resistor variabel resistansinya berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari pengaturannya. Resistor variabel dengan pengatur mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature suhu atau pengaturan lainnya. Jika perubahan nilai, resistansi potensiometer sebanding dengan kedudukan kontak gesernya maka potensiometer semacam ini disebut potensiometer linier. Tetapi jika perubahan nilai resistansinya tidak sebanding dengan kedudukan kontak gesernya disebut potensio logaritmis. Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni akan tetapi pada prakteknya sebuah resistor mempunyai sifat tambahan yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada dasarnya bernilai rendah resistor cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi resistor tersebut mempunyai sifat tambahan kapasitif. Suhu memiliki pengaruh yang cukup berarti terhadap suatu hambatan. Didalam penghantar ada electron bebas yang jumlahnya sangat besar sekali, dan sembarang energi panas yang dikenakan padanya akan memiliki dampak yang sedikit pada jumlah total pembawa bebas. Kenyataannya energi panas hanya akan meningkatkan intensitas gerakan acak dari partikel yang berada dalam bahan yang membuatnya semakin sulit
  • 3. bagi aliran electron secara umum pada sembarang satu arah yang ditentukan. Hasilnya adalah untuk penghantar yang bagus, peningkatan suhu akan menghasilkan peningkatan harga tahanan. Akibatnya, penghantar memiliki koefisien suhu positif. BAHAN PEMBUATAN RESISTOR Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan resistor yaitu : 1. Substrat alumina; untuk karateristik resistor (lebar 2 inci) 2. Pasta resistor dengan nilai 10 ohm, 1 kilo ohm, 10 kilo ohm dan 100 kilo ohm 3. Dua pont birox seri 17 4. ESL 5. Shoel 6. Al2O3; digunakan untuk pencucian substrat, screen dan bahan-bahan pelarut
  • 4. MACAM-MACAM DAN JENIS-JENIS RESISTOR 1. Fixed Resistor (resistor tetap) Merupakan resistor yang mempunyai nilai tetap. Ciri fisik dari resistor ini adalah bahan pembuat resisttor terdapat ditengah– tengah dan pada pinggirnya terdapat 2 Conducting Metal, bisanya kemasan seperti ini disebut dengan Axial. Ukuran fisik fixed resistor bermacam – macam, tergantung pada daya resistor yang dimilikinya. Misalnya fixed resistor dengan daya 5 watt pasti mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan fixed resistor yang mempunyai daya ¼ watt. Pada gambar 1 disamping ditunjukkan beberapa contoh bentuk fisik dari fixed resistor. Dari yang paling atas dapat dilihat bentuk fisik dari resistor dengan daya 1/8, ¼, 1, 2, dan 5 watt. Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, diciptakanlah sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMT (Surface Mount Technology). Dengan menggunakan teknologi ini bentuk dari fixed resistor menjadi lebih kecil lagi, sehingga kita dapat membuat suatu sistem yang mempunyai ukuran sekecil mungkin. Contoh bentuk fixed resistor dengan teknologi SMT dapat dilihat pada gambar 2. Ada beberapa macam kemasan standard yang sudah ditentukan oleh Industri elektronik antara lain: - 1206 ukuran = 3.0 mm x 1.5 mm, 2 terminal - 0805 ukuran = 2.0 mm x 1.3 mm, 2 terminal - 0603 ukuran = 1.5 mm x 0.8 mm, 2 terminal
  • 5. Selain kemasan axial terdapat pula kemasan lain yang disebut SIP (Single-In-Line). Didalam kemasan ini terdapat lebih dari 1 resistor yang biasanya disusun pararel dan mempunyai 1 pusat yang dinamakan common. Untuk contoh dapat dilihat pada gambar 3. Tipe atau jenis resistor saat ini sangat beragam, tergantung dari pemakain untuk suatu sistem elektronika yang akan kita rancang. Berikut ini akan dijelaskan sedikit tentang penggunaan resistor berdasarkan tipe atau jenisnya. • Precision Wirewound resistor Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi sampai 0.005% dan TCR (Temperature coeffisient of resistance) sangat rendah. Sehingga sangat cocok digunakan untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Tetapi jangan menggunakan jenis ini untuk aplikasi rf (radio frequency) sebab mempunyai Q resonant frequency yang rendah. Contoh aplikasi penggunaan resistor ini adalah DC Measuring equipment, dan reference resistor untuk voltage regulator dan decoding Network. • NIST Standard resistor NIST (National Institute of Standard and Technology) merupakan tipe resistor dengan tingkat keakuratan paling tinggi yaitu 0.001% , TCR yang rendah dan sangat stabil dibandingkan dengan Precision Wirewound Resistor. Komponen ini biasanya digunakan sebagai standard di dalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive. • Power Wirewound resistor
  • 6. Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya yang yang sangat besar. Komponen ini dapat mengatasi daya yang besar dibandingkan dengan resistor yang lain. Karena panas yang ditimbulkan cukup besar biasanya resistor ini dilapisi oleh bahan seperti ceramic Tube, Ceramic rods, anodized aluminum, fiberglass mandels, dll . Gambar disamping merupakan contoh dari Power Wirewound resistor. • Fuse Resistor Komponen ini selain berfungsi sebagai resistor, juga berfungsi sebagai sekering. Resistor ini didesain sedemikian rupa sehingga bila ada arus yang sangat besar melalui maka hambatannya menjadi takterhingga. Pada kondisi normal suhu dari resistor ini akan panas ketika ada arus yang melaluinya. • Carbon Composition Ini merupakan salah satu tipe resistor yang banyak sekali dijual dipasaran. Biasanya untuk nilai hambatan yang besar, misalnya 1K2, 2K2, 4K7, dll mudah mencarinya. Tetapi untuk nilai hambatan yang kecil, misalnya 2Ω, 3Ω, dll susah dicari. Resistor ini memiliki koefisien temperature dengan batas 1000 ppm/°C terhadap nilai hambatannya, dimana nilai hambatannya akan turun ketika suhunya naik. Selain itu resistor juga memiliki koefisien tegangan, dimana nilai hambatan akan berubah ketika diberi tegangan. Semakin besar tegangan maka semakin besar perubahannya. Voltage Rating dari resistor Carbon Composition ditentukan berdasarkan ukuran fisik, nilai, dan dayanya. Pada saat menggunakan resistor jenis ini diharapkan agar berhati – hati didalam perancangan, karena dapat menghasilkan noise dimana noise ini tergantung pada nilai dari resistor dan ukurannya. • Carbon Film Resistor
  • 7. Resistor jenis Carbon Film mempunyai karakteristik yang sama dengan resistor carbon composition tetapi noise, voltage coeficient, temperature coeficient nilainya lebih rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan memotong batangan keramik yang panjang dan kemudian dicampur dengan material karbon. Frekuensi respon dari resistor ini jauh lebih bagus dibandingkan dengan wirewound dan lebih bagus lagi dibandingkan dengan carbon composition. Dimana wirewound akan menjadi suatu induktansi ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi apabila frekuensinya tinggi. Dan untuk carbon composition hanya menjadi kapasitansi apabila dilalui oleh frekuensi tinggi dan frekuensi rendah. • Metal Film Resistor Metal Film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis resistor Carbon composition dan carbon film . Karena resistor ini lebih akurat, tidak mempunyai voltage coefisient, noise dan temperature coefisient yang lebih rendah. Tetapi resistor ini tidak sebagus jenis resistor Precision wirewound. Bahan dasar pembuat dari resistor ini adalah metal dan keramik, bahan ini mirip seperti yang digunakan untuk membentuk carbon film resistor. • Foil Resistor Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan jenis metal film. Kelebihan utama dibandingkan dengan metal film adalah tingkat kestabilannya yang lebih tinggi, TCR paling kecil, dan frek respon tinggi. Selain kelebihan terdapat pula kelemahan yaitu nilai maksimum dari resistor ini lebih kecil dari nilai resistor metal film. Resistor ini biasanya dipakai di dalam strain gauge, nilai strain dapat diukur berdasarkan perubahan nilai resistansinya. Ketika digunakan sebagai strain gauge, foil-nya dipasangkan di suatu substrate fleksibel sehingga dapat dipasang didaerah tempat pengukuran strain dilakukan. • Power Film Resistor
  • 8. Material yang digunakan untuk membuat resistor ini sama dengan jenis metal film dan carbon film. Tetapi karakteristik dayanya lebih tinggi. Power film resistor mempunyai nilai yang lebih tinggi dan respon frekuensi yang lebih baik dibandingkan Power wirewound resistor. Resistor ini banyak digunakan untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor. Biasanya komponen ini memiliki toleransi yang cukup lebar. 2. Resistor tidak tetap (Variable Resistor) Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang dapat diubah2 sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya dapat dilkaukan dengan cara memutar atau menggeser pengaturnya yang memang sudah disediakan, namun ada pula nilai perubahan resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya suhu, cahanya, suara, dll, sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar otomatis.  Potensiometer Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang nilai resistansinya dapat disetel sesuai dengan keinginan dengan cara memutar tungkai pengaturnya. Nilai resistansinya sendiri tertera pada bodi yang dituliskan dalam bentuk angka, sehingga akan memudahkan untuk mengetahui berapa besar nilainya tersebut. Penggunaan potensiometer biasanya adalah untuk pengaturan suara (tone control) Bass, Treable, Volume, dan lain-lain. beberapa jenis potensiometer : • Potensiometer liniar Potensiometer linier mempunyap unsur resistif dengan penampang konstan, menghasilkan peranti dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal proporsional dengan jarak antara keduanya..
  • 9. Potensiometer linier digunakan jika relasi proporsional diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik pusat layar osiloskop. • Potensiometer logaritmik Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit atau dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan peranti yang resistansinya merupakan fungsi logaritmik terhadap sudut poros potensiometer. Sebagian besar potensiometer log (terutama yang murah) sebenarnya tidak benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier untuk meniru hukum logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat dengan menggunakan potensiometer linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat mahal. Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio, terutama sebagai pengendali volume. • Rheostat Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah dengan menggunakan resistor tidak tetap atau rheostat. Sebuah rheostat adalah resistor tidak tetap dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan untuk membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid, menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya. Potensiometer tiga terminal dapat digunakan sebagai resistor tidak tetap dua terminal dengan tidak menggunakan terminal ketiga. Seringkali terminal ketiga yang tidak digunakan disambungkan dengan terminal penyapu untuk mengurangi fluktuasi resistansi yang disebabkan oleh kotoran. • Potensiometer digital
  • 10. Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik yang meniru fungsi dari potensiometer analog untuk diterapkan pada isyarat digital.  Trimpot Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk fisiknya kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah- rubah namun dengan menggunakan alat bantu berupa obeng kecil, karena untuk merubah nilai resistansinya tidak bisa menggunakan tangan. Sebagai tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan bahan karbon atau arang.  NTC dan PTC NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat komponen ini resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila temperatur disekelilingnya naik. Sedangkan PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coeficient, yang nilai resistansinya akan bertambah besar apabila termperatur disekelilingnya turun.. Komponen NTC dan PTC biasanya digunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau disebut juga termistor. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara kerjanya akan ditentukan oleh suhu disekitarnya.  LDR LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterimanya. Biasanya LDR
  • 11. digunakan untuk rangkain-rangkaian sakelar otomatis tertentu seperti lampu taman, lampu jalan, dll, dimana LDR akan bekerja secra otomatis sesuai dengan tingkat cahaya yang ada didepannya.  VDR VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor tidak tetap yang nilai resistansinya akan berubah tergantung dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterima, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil, sehingga arus yang melaluinya akan semakin besar. Dengan adanya sifat tersebut maka VDR akan sangat cocok digunakan sebagai stabilizer bagi komponen transistor.
  • 12. KODE WARNA PADA RESISTOR Untuk mengetahui berapa besar nilai resistan (hambatan) sebuah resistor tetap, maka kita dapat melihat dan membaca kode warna yang berupa cincin-cincin warna pada bodi resistor. Karena tidak semua nilai resistor dicantumkan dengan lambang bilangan berupa angka-angka, melainkan dengan cincin kode warna. Banyaknya cincin kode warna setiap resistor berjumlah 4 cincin atau ada juga 5 cincin bahkan lebih. Untuk cara pembacaannya tidak jauh berbeda yaitu : Sebelum memahami cara menghitung resistor kita perlu memahami dulu komponen resistor 4 warna, 5 warna, dan 6 warna. WARNA ANGKA [1-3]MULTIPLIER [4]TOLERANSI [5] THERMAL COEFICIENT [6] HITAM 0 1 COKLAT 1 10 1% 100ppm MERAH 2 100 2% 50ppm ORANGE 3 1k 15ppm KUNING 4 10k 25ppm HIJAU 5 100k 0.5% BIRU 6 1M 0.25% UNGU 7 10M ABU-ABU 8 PUTIH 9 EMAS 5% SILVER 10% GAMBAR RESISTOR KETERANGAN Resistor 4 Warna Warna (1) dan (2) = Angka Digit Warna (3) = Multiplier Warna (4) = Nilai Toleransi Resistor 5 Warna Warna (1) (2) (3) = Angka Digit
  • 13. Warna (4) = Multiplier Warna (5) = Nilai Toleransi Resistor 6 Warna Warna (1) (2) (3) = Angka Digit Warna (4) = Multiplier Warna (5) = Nilai Toleransi Warna (6) = Koefisien Suhu Cara Menghitung Resistor 4 Warna untuk mengetahui cara menghitung resistor warna kita langsung pakai contoh saja resistor berikut: Gelang 1 = Coklat (1) Gelang 2 = Hitam (0) Gelang 3 = Merah (102 ) Gelang 4 = Emas (5%) Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102 = 1000 Ω = 1 KΩ ± 5 % Cara Menghitung Resistor 5 Warna kita pakai contoh resistor dengan warna sebagai berikut Gelang 1 = Merah (2) Gelang 2 = Kuning (4) Gelang 3 = Hitam (0) Gelang 4 = Merah (102 ) Gelang 5 = Hijau (0,5%) Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102 = 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 % Cara Menghitung Resistor 6 Warna anda mempunyai resistor 6 warna misalnya sebagai berikut Gelang 1 = Merah (2) Gelang 2 = Kuning (4)
  • 14. Gelang 3 = Hitam (0) Gelang 4 = Merah (102 ) Gelang 5 = Hijau (0,5%) Gelang 6 = Orange (15 ppm/derajat celcius) Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102 = 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 % 15 ppm/derajat RANGKAIAN SERI DAN PARALEL PADA RESISTOR  RANGKAIAN SERI Yang dimaksud dengan rangkaian seri adalah apabila beberapa resistor dihubungkan secara berturut-turut, yaitu ujung akhir dari resistor pertama disambung dengan ujung awal dari resistor kedua, dan seterusnya. Jika ujung awal dari resistor pertam dan ujung akhir resistor terakhir diberika tegangan, maka arus akan mengalir berturut-turut melalui semua resistor yang besarnya sama. Gambar rangkaian: Hubungan pada rangkaian seri : • Besar tahanan totalnya adalah RT = R1 + R2 + R3 + ……Rn • Besar arus listriknya adalah I = IR1 = IR2 = IR3 ….= In ER1 ER3ER2 I E RT
  • 15. I = • Besar tegangan listriknya adalah ER1 = I . R1 ER2 = I . R2 ER3 = I . R3 ERn = I . Rn ET = ER1 + ER2 + ER3 Contoh : 1. Berapa nilai Resistansi Seri (Rs) dari sebuah Rangkaian Seri Resistor yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu R1=100Ω dan R2=200Ω. Jawab : Diket : R1 = 100 Ω R2 = 200 Ω Ditanya : Rs = ……..? Jawab : Rs = R1+ R2 = 100 Ω + 200 Ω = 300 Ω  RANGKAIAN PARALEL Yang dimkasud rangkaian pararel jika beberapa resistor secara bersama dihubungkan antara dua titik yang dihubungkan antara tegangan yang sama. Dalam praktek rangkaian paralel, semua alat listrik yang ada dirumah dihubungkan secara paralel (lampu, setrika, pompa air, dll).
  • 16. Contoh : 1. Berapa nilai Resistansi Paralel (Rp) dari sebuah Rangkaian Seri Paralel yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu R1=100Ω dan R2=100Ω. Jawab : Diket : R1 = 100 Ω R2 = 100 Ω Ditanya : Rp = ……..? Jawab : 1 / Rp = 1 / R1 + 1 / R2 1 / Rp = 1 / 100 + 1 / 100 1 / Rp = 2 / 100 2 x Rp = 1 x 100 ⇒ Hasil kali silang 2 x Rp = 100 Rp = 100 / 2 Rp = 50 Ω  RANGKAIAN SERI-PARALEL Yang di maksud dengan rangkaian seri-paralel adalah gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel. Oleh karena itu, rangkaian seri-paralel biasa disebut rangkaian campuran. Gambar rangkaian:
  • 17. • Besar tahanan totalnya adalah Pertama-tama kita cari dahulu tahanan paralel R2 dan R3 R 2,3 = Setelah kita hitung tahanan seri R 2,3, gmbar rangkaian diatas menjadi seperti dibawah ini. Maka tahanan totalnya adalah RT = R1 + R 2,3 + R4 • Besar arus listriknya adalah I ER1 ER 2,3 ER3 IR2 IR3
  • 18. IT = Untuk arus pada cabang R2 Dan R3 adalah IR2 = IR3 = • Besar tegangan listriknya adalah ER1 = I . R1 ER 2 = ER3 = I . RParalel 2,3 ER4 = I . R4 Dimana besar tegangan total adalah jumlah tegangan tiap-tiap tahanan. E = ER1 + ER 2,3 + ER4 Contoh : 1. Tentukan nilai tegangan dan arus pada semua resistor, dan juga nilai V. Rangkaian pengganti total adalah Rx seri dengan R1 Rtotal = Rx + R1 = 5 Ω + 5 Ω = 10 Ω iR1 = 10 V / 10 Ω = 1 A Dengan pembagi arus iR2 = i1 × 10 / (10 + 10) = 0.5 A iR3 = i1 × 10 / (10 + 10) = 0.5 A
  • 19. vR1 = iR1 × R1 = (1 A) (5 Ω) = 5 V vR2 = iR2 × R2 = 0.5 A × 10 Ω = 5 V vR3 = iR3 × R3 = 0.5 A × 10 Ω = 5 V v = -vR3 = -5 V Hasilnya adalah:
  • 20. KESIMPULAN Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan dalam sebuah alat. http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor http://aji-apps.blogspot.com/2013/08/makalah-tugas-tentang-resistor.html http://electro-bee.blogspot.com/2013/02/pengertian-resistor-dan-jenis-jenis.html http://rumushitung.com/2012/12/29/cara-menghitung-resistor-berdasarkan-warna/
  • 22. DISUSUN OLEH : • Arifin Ramadhan 5115131480 • Azelia Puteri 5115136228 • Gina Aini Rahman 5115136233 • Lestari Nurreta .H. 5115134261 • Luthfiah M.I. 5115136230 • Novia Fidianti 5115131462 • Satria Wiraganda 5115134265 Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik Pendidikan Teknik Elektro