SlideShare a Scribd company logo
DISUSUN OLEH :
RIZKI HOTMATUA SIREGAR
AGUS PURNA IRAWAN
ANDIKA PRAWIRA
ANDRIAWAN
FAISALAGIMGA
RIZKY PUTRAANANDA
Pengawetan makanan adalah proses perawatan dan penanganan makanan
untuk menghentikan atau memperlambat pembusukan (penurunan kualitas, sifat dapat
dimakan atau nilai gizi) dan penurunan kualitas pangan yang disebabkan atau
dipercepat oleh mikro-organisme.
Prinsip pengawetan pangan ada tiga, yaitu:
 1. Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial;
 2. Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan
pangan; dan
 3. Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk
serangan hama.
Pengeringan adalah proses perpindahan panas dan uap air secara simultan yang
memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari
permukaan bahan yang dikeringkan oleh media pengeringan yang biasanya berupa
panas. (Thaib 1988).
Pengeringan adalah pengurangan sebagian kadar air dengan bantuan energi panas
alami atau buatan. Yaitu sampai mikroorganisme tidak dapat tumbuh /berkembang.
(Winarno 1980).
MEKANISME DAN PRINSIP PENGERINGAN
A. Mekanisme Pengeringan
1.Perpindahan energi dari lingkungan untuk menguapkan air yang terdapat di permukaan
benda padat.
Perpindahan energi dari lingkungan ini dapat berlangsung secara konduksi,
konveksi , radiasi, atau kombinasi dari ketiganya. Proses ini dipengaruhi oleh
temperatur, kelembapan, laju dan arah aliran udara, bentuk fisik padatan, luas
permukaan kontak dengan udara dan tekanan
2. Perpindahan massa air yang terdapat di dalam benda ke permukaan
Ketika terjadi penguapan pada permukaan padatan, terjadi perbedaan
temperatur sehingga air mengalir dari bagian dalam benda padat menuju ke permukaan
benda padat. Struktur benda padat tersebut akan menentukan mekanisme aliran internal
air.
Beberapa mekanisme aliran internal air yang dapat berlangsung : Diffusi dan Capillary
flow (Leni.,H, 2008).
B. PRINSIP PENGERINGAN
Prinsip pengeringan adalah menghambat pertumbuhan mikroba dengan
mengurangi kadar air, juga menurunkan “aw” (water activity). Water activity adalah
jumlah air bebas yang dapat dipergunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya. Jika
kita mengeringkan sesuatu bahan pangan, ada 2 masalah pokok yang terlibat di
dalamnya, yaitu :
1. Hantaran panas kepada bahan yang dikeringkan
2. Penguapan air dari dalam bahan
FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI PENGERINGAN
Terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi pengeringan yaitu :
A. Factor yang berhubungan dengan udara pengering (dari luar), yaitu:
1. suhu
Semakin tinggi suhu udara pengering, semakin besar energi panas yang dibawa oleh
udara, sehingga semakin semakin banyak jumlah massa cairan yang diuapkan dari
permukaan bahan yang di keringkan.
2. kecepatan aliran udara
Semakin cepat/tinggi aliran udara pengering akan mengakibatkan semakin cepat pula
massa air yang dipindahkan dari bahan ke atmosfer.
3. kelembaban udara
Apabila kelembaban udara tinggi, maka perbedaan tekanan uap air di dalam dan diluar
bahan menjadi kecil, sehingga menghambat pemindahan/ penguapan air dari dalam
bahan ke luar/atmosfer.
4. Arah aliran udara
makin kecil sudut arah udara terhadap posisi bahan, maka bahan semakin cepat kering.
B. Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan(dari dalam), diantaranya yaitu :
1. ukuran bahan
Semakin kecil ukuran benda, pengeringan akan makin cepat
2. kadar air bahan
Semakin sedikit air yang dikandung, pengeringan akan makin cepat. Kandungan air
yang terdapat di dalam suatu bahan terdiri atas tiga jenis, masing- masing air bahan itu
adalah sebagai berikut :
 Air Bebas (Free Water)
Bagian air tersebut terdapat pada permukaan bahan, dapat dipergunakan oleh mikroba
untuk pertumbuhan, serta dapat pula dijadikan sebagai media reaksi kimiawi. Air bebas
dapat dengan mudah diuapi pada prosespengeringan.
 Air Terikat secara Fisik
Merupakan bagian air bahan yang terdapat dalam jaringan matriks bahan (tenunan
bahan) karena adanya ikatan-ikatanfisik.
Air Terikat secara Kimia
Untuk menguapkan air tersebut dalam proses pengeringan, dibutuhkan energi yang
besar. Apabila kandungan air tersebut dihilangkan maka pertumbuhan mikroorganisme
dan reaksi pencoklatan (browning). Hidrolisis atau oksidasi lemak dapat dikurangi. Jika
air tersebut dihilangkan semuanya, kadar air bahan berkisar antara 3-7%. Akan tercapai
kestabilan optimal pada bahan, kecuali pada bahan teroksidasi akibat lemak tidak jenuh.
MACAM-MACAMPENGERINGAN
1. Pengeringan Alami (Sun Drying)
Suatu proses untuk mengurangi atau menhilangkan sebagian air dari suatu
bahan pangan dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas
yang berasal langsung dari sinar matahari. Teknik pengeringan dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung (dikeringanginkan), dengan rak-rak maupun lantai
semen atau tanah serta penampung bahan lainnya.
Pengeringan alami terdiri dari:
Sun Drying
Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari sebaiknya dilakukan di tempat yang
udaranya kering dan suhunya lebih dari 100o Fahrenheit. Pengeringan dengan metode
ini memerlukan waktu 3-4 hari. Untuk kualitas yang lebih baik, setelah pengeringan,
panaskan bahan di oven dengan suhu 175 o Fahrenheit selama 10-15 menit untuk
menghilangkan telur serangga dan kotoran lainnya
Air Drying
Pengeringan dengan udara berbeda dengan pengeringan dengan menggunakan sinar
matahari. Pengeringan ini dilakukan dengan cara menggantung bahan di tempat udara
kering berhembus. Misalnya di beranda atau di daun jendela. Bahan yang biasa
dikeringkan dengan metode ini adalah kacang-kacangan.
Pengeringan secara alami memiliki beberapa keuntungan yaitu:
 Biaya ekonomis
 Energi matahari berlimpah
 Dan praktis
 Jumlah bahan yang dijemur tanpa batas
Kerugian penjemuran secara alami yaitu :
Jumlah panas sinar matahari yang tidak tetap sepanjang hari
Tidak tepat waktu atau kurang efisien, karena kenaikan suhu tidak dapat diatur
sehingga waktu penjemuran sukar untuk ditentukan dengan tepat.
Kebersihan kurang terjaga karena penjemuran dilakukan ditempat terbuka yang
langsung berhubungan dengan sinar matahari, energi panas yang diterima oleh bahan
selama penjemuran merupakan kombinasi panas yang berasal dari radiasi langsung
sinar matahari dan konvensi dengan pertolongan udara disekitarnya.
Tergantung musim.
Mutu pengeringan kurang terjaga,
Dapat terjadi case hardening, karena suhu yang berlebihan
2. Pengeringan Buatan (Aartificial Drying)
Suatu metode untuk mengurangi atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan
dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas yang berasal
dari alat pengeringan.
Proses pengeringan selain dapat dilakukan dengan pemanasan langsung, juga dapat
dilakukan dengan cara lain:
a. Dehydro freezing
adalah pengeringan disusul dengan pembekuan yang mempunyai daya pengawetan
lebih baik.
b. freeze drying
Pada freeze drying, bahan terlebih dahulu dibekukan dan air dikeluarkan dari bahan
secara sublimasi, jadi prosesnya adalah perubahan dari bahan padat menjadi uap dan
proses ini dilakukan dalam keadaan vakum (tekanan lebih kecil dari 4 (mmHg). Suhu
yang digunakan pada freeze drying adalah sekitar -100 F (-12,20 C) oleh karena itu
dengan cara ini bahan pangan akan terhindar dari kerusakan kimiawi dan mikrobiolog
Keuntungan pengeringan secara buatan:
•Kebersihan lebih terjaga
•Lebih efisien karna suhu dan aliran udara dapat diatur sehingga waktu pengeringan
dapat ditentukan dengan tepat.
•Tidak tergantung musim
•Suhu panas stbil.
Kerugian pengeringan buatan yaitu ;
•Biaya mahal
•Memerlukan tempat khusus
•Kapasitas pengeringan terbatas
PENGARUH PENGERINGAN TERHADAP SIFAT BAHAN PANGAN
Bahan pangan yang mengalami proses pengeringan dan penyimpanan mempunyai
kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan pangan yang tidak mengalami
proses pengolahan. Perubahan utama yang diakibatkan oleh proses pengeringan adalah
perubahan terhadap tekstur bahan pangan dan hilangnya aroma. Pengeringan juga
mengakibatkan perubahan warna dan nilai gizi yang cukup signifikan pada beberapa
bahan pangan (Fellows, 2000).
 Tekstur
Perubahan tekstur pada bahan pangan selama proses pengeringan dapat diakibatkan
oleh berbagai proses, seperti gelatinisasi pati, kristalisasi selulosa, dan lokalisasi variasi
dalam kandungan air ketika dilakukan pengeringan (Fellows,2000).
Perubahan pada tekstur bahan pangan akan semakin besar, apabila proses
pengeringan dilakukan secara cepat dan memakai suhu tinggi. Beberapa zat yang
terdapat pada bahan pangan ketika dilakukan penghilangan air, zat tersebut akan
mengalami perpindahan ke permukaan dengan mekanisme dan kecepatan yang spesifik.
Suhu tinggi akan mengakibatkan perubahan yang kompleks pada zat di permukaan
bahan pangan, sehingga terbentuk kulit yang keras. Perubahan tersebut terjadi secara
kimiawi dan fisik (Fellows, 2000).
 Aroma dan Flavor
Pengeringan dengan pemanasan akan mengakibatkan terjadinya penguapan air dan
hilangnya komponen pangan yang bersifat mudah menguap, sehingga bahan pangan
mengalami penurunan dari segi flavor. Kehilangan komponen tersebut tergantung pada
suhu, tekanan uap komponen yang mudah menguap, kandungan air dalam bahan
pangan, dan kelarutan komponen yang mudah menguap dalam uap air. Oleh karena itu,
komponen yang tingkat menguapnya tinggi akan lebih cepat hilang selama proses
pengeringan, sehingga pengeringan bahan pangan dilakukan pada suhu rendah
(Fellows, 2000).
Aroma pada bahan pangan dapat hilang apabila struktur terbuka pada bahan pangan
yang dikeringkan berkontak dengan oksigen. Hilangnya aroma terjadi dalam proses
oksidasi komponen yang mudah menguap dan lipida ketika penyimpanan. Hidrogen
peroksida dapat terjadi dalam bahan pangan yang di dalamnya terkandung sedikit
lipida, misalnya sayuran dan buah-buahan. Reaksi lebih lanjut akan mengakibatkan
terjadinya polimerasi, oksidasi, atau dehidrasi. Akibat dari reaksi tersebut adalah
terbentuknya aldehida, keton, dan asam, bahkan dapat menyebabkan ketengikan dan
bau yang tidak diinginkan pada bahan pangan. Perubahan ini dapat dikurangi dengan
cara melakukan pengemasan vakum atau gas, penyimpanan bahan pangan pada suhu
rendah, penambahan antioksidan sintetik atau antioksidan alami, dan penjagaan
kandungan air rendah, serta pengeluaran sinar ultraviolet dan sinar tampak, (Fellows,
2000).
 Pengaruh Pengeringan Terhadap Mikrobia
Mikrobia akan menjadi aktif bila kondisi pertumbuhan mengizinkan. Salah satu
metode pengendalian yaitu pembatasan air untuk pertumbuhannya. jumlah aidalam
bahan pangan menentukan jenis mikrobia yang memiliki kesempatan untuk tumbuh.
pada umumnya, netrium khlorida digunakan dalam pengeringan. Garam bertindak
sebagai penyeleksi terhadap mikrobia yang dapat tumbuh (Fellows, 2000).
Selain itu garam sangat bermanfaat dalam penghambatan pertumbuhan selama proses
pengeringan matahari dan dehidrasi misalnya pada pengeringan ikan dan daging.
pengendalian akan berhasil bila kualitas bahan pangan sangat baik dengan jumlah
kontaminan yang rendah, pasteurisasi bahan sebelum pengeringan, sanitasi pabrik
pengolah yang baik, dan penyimpanan dalam kondisi di mana bahan pangan terlindung
dati infeksi, debu, insekta, rodensia, dll. (Fellows, 2000).
 Pengaruh Pengeringan terhadap Nilai Gizi Protein Bahan Pangan
Nilai biologis bahan kering tergantung pada metode pengeringan. Pemanasan yang
terlalu lama pada suhu tinggi dapat mengakibatkan protein menjadi kurang berguna
dalam makanan. perlakuan suhu rendah terhadap protein dapat menaikkan daya cerna
protein dibandingkan bahan aslinya (Fellows, 2000).
 Pengaruh Pengeringan terhadap Nilai Gizi Lemak Bahan Pangan
Ketengikan merupakan masalah penting pada bahan kering. pada suhu pengeringan
yang tinggi, oksidasi lemak dalam bahn pangan lebih besar daripada suhu yang rendah.
pengendalian yang efektif yaitu melindungi lemak dengan antioksidasi (Fellows, 2000).
 Pengaruh Pengeringan terhadap Nilai Gizi yang lainnya
Nilai gizi pada bahan pangan yang dikeringkan dapat berbeda-beda. Hal ini dikarenakan
oleh suhu dan waktu pengeringan, kondisi penyimpanan, serta variasi persiapan. Kehilangan
gizi pada buah dan sayur lebih banyak terjadi pada tahap persiapan dibandingkan pada tahap
pengeringan. Perbedaan kelarutan dalam air pada vitamin menyebabkan proses pengeringan
menjadi supersaturated dan mengendap dari larutan, sehingga mengakibatkan kecilnya
kehilangan vitamin tersebut (Fellows, 2000).
 Pengaruh Pengeringan terhadap Aktivitas Enzim
Umumnya enzim peka terhadap kondisi yang panas-lembab, terutama pada rentang suhu
di atas maksimum untuk aktivitasnya. suhu panas dan lembab yang mendekati titik didih air
mampu menginaktifkan enzim saat itu. ada dua macam enzim yang umumnya dipakai
sebagai indikator untuk mengetahui sisa aktivitas enzim yaitu enzim katalase dan
peroksidase. metode pengujiaanya sederhana dan cepat (Fellows, 2000).
 Pengaruh Pengeringan terhadap Zat Warna Dalam Bahan Pangan
Warna bahan pangan tergantung pada kenampakan pangan tersebut, dan kemampuan dari
bahan pangan untuk memantulkan, menyebarkan, menyerap/ meneruskan sinar tampak.
pengeringan bahan pangan akan mengubah sifat fisis dan warna bahan pangan (Fellows,
2000).
 Pengaruh Pengeringan terhadap Akseptasi Bahan Pangan
Pengeringan merupakan salah satu metode pengawetan penting dan suatu kejadian alami
pada peristiwa pengawetan biji dan buah-buahan oleh tanamannya. pada masa ini teknik
pengeringan dapat menghasilkan produk bahan pangan dengan akseptabilitas yang tinggi
(Fellows, 2000).
TUJUAN, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN
1. Tujuan pengeringan bahan pangan,yaitu :
a. Mengurangi risiko kerusakan karena kegiatan mikroba. Mikroba memerlukan air
untuk pertumbuhannya. Bila kadar air bahan berkurang, maka aktivitas mikroba
dihambat atau dimatikan.
b. Menghemat ruang penyimpanan atau pengangkutan.Umumnya bahan pangan
mengandung air dalam jumlah yang tinggi, maka hilangnya air akan sangat mengurangi
berat dan volume bahan tersebut.
c. Untuk mendapatkan produk yang lebih sesuai dengan penggunaannya. Misalnya
kopi instant.
d. Untuk mempertahankan nutrien yang berguna yang terkandung dalam bahan
pangan, misalnya mineral, vitamin, dsb.
2. Keuntungan pengawetan dengan cara pengeringan bahan pangan, yaitu:
a. Bahan lebih awet
b. Volume dan berat berkurang, sehingga biaya lebih rendah untuk pengemasan,
pengangkutan, dan penyimpanan.
c. Kemudahan dalam penyajian
d. Penganekaragaman pangan, misalnya makanan ringan /camilan
3. Kerugian pengawetan dengan cara pengeringan bahan pangan, yaitu:
a. Sifat asal dari bahan yang dikeringkan dapat berubah, misalnya bentuknya, sifat
fisik dan kimianya, penurunan mutu, dll.
b. Beberapa bahan kering perlu pekerjaan tambahan sebelum dipakai, misalnya
harus dibasahkan kembali (rehidrasi) sebelum digunakan.
 Tujuan pengolahan dan pengawetan dengan teknik
pengeringan adalah untuk memperpanjang umur simpan
prduk dan dapat digunakan sebagai modifikasi makanan
 Prinsip dari pengeringan ini adalah mengurangi kadar air
dalam bahan pangan, pengurangan ini dilakukan dengan
cara menghambat pertumbuhan mikroba dan aktivitas
enzim, tanpa harus menginaktifkannya
 Suhu pengeringan pada umumnya adalah 450-600C
Makalah ptp

More Related Content

What's hot

Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
Agnescia Sera
 
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Sutyawan
 
Pangan fungsional
Pangan fungsionalPangan fungsional
Pangan fungsional
Agnescia Sera
 
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Yunita Sari
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik PengeringanPengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Ria Merlita
 
Perencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolahPerencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolah
Triana Septianti
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
UIN Alauddin Makassar
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Indri Wati
 
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Agnescia Sera
 
Vitamin larut air
Vitamin larut airVitamin larut air
Vitamin larut air
Muhammad Luthfan
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Fanny K. Sari
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
Ratnawati Sigamma
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
Agnescia Sera
 
Makalah tentang garnish
Makalah tentang garnishMakalah tentang garnish
Makalah tentang garnish
Amphie Yuurisman
 
Kontaminasi makanan
Kontaminasi makananKontaminasi makanan
Kontaminasi makanan
Agnescia Sera
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
Emmy Kardinasari
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Andre Milanisti
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
Shela Rizky Tarinda
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa

What's hot (20)

Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
 
Pangan fungsional
Pangan fungsionalPangan fungsional
Pangan fungsional
 
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik PengeringanPengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
 
Perencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolahPerencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolah
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
 
Vitamin larut air
Vitamin larut airVitamin larut air
Vitamin larut air
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
 
Makalah tentang garnish
Makalah tentang garnishMakalah tentang garnish
Makalah tentang garnish
 
Kontaminasi makanan
Kontaminasi makananKontaminasi makanan
Kontaminasi makanan
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 

Similar to Makalah ptp

Pengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan NanasPengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan Nanas
Ernalia Rosita
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
Ratna54
 
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan KalorPengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
Faiprianda Assyari Rahmatullah
 
Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)
BLi' 'Abiee
 
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan PengeringanMata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Ezron Wenggo
 
Laporan Pengeringan
Laporan PengeringanLaporan Pengeringan
Laporan Pengeringan
muammar albahaj
 
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.pptPPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
BuyungRizqiMaharani
 
makalah dryer
makalah dryermakalah dryer
makalah dryer
Zahwa Rigayo
 
DASAR TEKNOLOGI PANGAN.pptx
DASAR TEKNOLOGI PANGAN.pptxDASAR TEKNOLOGI PANGAN.pptx
DASAR TEKNOLOGI PANGAN.pptx
sukmiyatiagustin
 
Alat pengering 2
Alat pengering 2Alat pengering 2
Alat pengering 2
emenda ginting
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuan
Mela Fitriani
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuan
Mela Fitriani
 
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptxdokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
NathasaWeisdania
 
3.-Pendinginan.pptx
3.-Pendinginan.pptx3.-Pendinginan.pptx
3.-Pendinginan.pptx
BocahAngon8
 
3.-Pendinginan.pptx (2).pptx
3.-Pendinginan.pptx (2).pptx3.-Pendinginan.pptx (2).pptx
3.-Pendinginan.pptx (2).pptx
SitiRahayuSalsabila1
 
3.-Pendinginan.pptx.pptx
3.-Pendinginan.pptx.pptx3.-Pendinginan.pptx.pptx
3.-Pendinginan.pptx.pptx
Hafizmuchti
 
konsep pengeringan (1).pptx
konsep pengeringan (1).pptxkonsep pengeringan (1).pptx
konsep pengeringan (1).pptx
AnchuBoringSyamsulBa
 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
bintangdamayanti
 
Penggunaan Suhu 2.pptx
Penggunaan Suhu 2.pptxPenggunaan Suhu 2.pptx
Penggunaan Suhu 2.pptx
asridwiyanti1
 

Similar to Makalah ptp (20)

Pengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan NanasPengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan Nanas
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
 
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan KalorPengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
 
Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)
 
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan PengeringanMata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
 
Laporan Pengeringan
Laporan PengeringanLaporan Pengeringan
Laporan Pengeringan
 
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.pptPPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
 
makalah dryer
makalah dryermakalah dryer
makalah dryer
 
2. kuliah rpa pengeringan
2. kuliah rpa pengeringan2. kuliah rpa pengeringan
2. kuliah rpa pengeringan
 
DASAR TEKNOLOGI PANGAN.pptx
DASAR TEKNOLOGI PANGAN.pptxDASAR TEKNOLOGI PANGAN.pptx
DASAR TEKNOLOGI PANGAN.pptx
 
Alat pengering 2
Alat pengering 2Alat pengering 2
Alat pengering 2
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuan
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuan
 
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptxdokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
 
3.-Pendinginan.pptx
3.-Pendinginan.pptx3.-Pendinginan.pptx
3.-Pendinginan.pptx
 
3.-Pendinginan.pptx (2).pptx
3.-Pendinginan.pptx (2).pptx3.-Pendinginan.pptx (2).pptx
3.-Pendinginan.pptx (2).pptx
 
3.-Pendinginan.pptx.pptx
3.-Pendinginan.pptx.pptx3.-Pendinginan.pptx.pptx
3.-Pendinginan.pptx.pptx
 
konsep pengeringan (1).pptx
konsep pengeringan (1).pptxkonsep pengeringan (1).pptx
konsep pengeringan (1).pptx
 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
 
Penggunaan Suhu 2.pptx
Penggunaan Suhu 2.pptxPenggunaan Suhu 2.pptx
Penggunaan Suhu 2.pptx
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 

Makalah ptp

  • 1. DISUSUN OLEH : RIZKI HOTMATUA SIREGAR AGUS PURNA IRAWAN ANDIKA PRAWIRA ANDRIAWAN FAISALAGIMGA RIZKY PUTRAANANDA
  • 2. Pengawetan makanan adalah proses perawatan dan penanganan makanan untuk menghentikan atau memperlambat pembusukan (penurunan kualitas, sifat dapat dimakan atau nilai gizi) dan penurunan kualitas pangan yang disebabkan atau dipercepat oleh mikro-organisme. Prinsip pengawetan pangan ada tiga, yaitu:  1. Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial;  2. Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan; dan  3. Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk serangan hama. Pengeringan adalah proses perpindahan panas dan uap air secara simultan yang memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan yang dikeringkan oleh media pengeringan yang biasanya berupa panas. (Thaib 1988). Pengeringan adalah pengurangan sebagian kadar air dengan bantuan energi panas alami atau buatan. Yaitu sampai mikroorganisme tidak dapat tumbuh /berkembang. (Winarno 1980).
  • 3. MEKANISME DAN PRINSIP PENGERINGAN A. Mekanisme Pengeringan 1.Perpindahan energi dari lingkungan untuk menguapkan air yang terdapat di permukaan benda padat. Perpindahan energi dari lingkungan ini dapat berlangsung secara konduksi, konveksi , radiasi, atau kombinasi dari ketiganya. Proses ini dipengaruhi oleh temperatur, kelembapan, laju dan arah aliran udara, bentuk fisik padatan, luas permukaan kontak dengan udara dan tekanan 2. Perpindahan massa air yang terdapat di dalam benda ke permukaan Ketika terjadi penguapan pada permukaan padatan, terjadi perbedaan temperatur sehingga air mengalir dari bagian dalam benda padat menuju ke permukaan benda padat. Struktur benda padat tersebut akan menentukan mekanisme aliran internal air. Beberapa mekanisme aliran internal air yang dapat berlangsung : Diffusi dan Capillary flow (Leni.,H, 2008).
  • 4. B. PRINSIP PENGERINGAN Prinsip pengeringan adalah menghambat pertumbuhan mikroba dengan mengurangi kadar air, juga menurunkan “aw” (water activity). Water activity adalah jumlah air bebas yang dapat dipergunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya. Jika kita mengeringkan sesuatu bahan pangan, ada 2 masalah pokok yang terlibat di dalamnya, yaitu : 1. Hantaran panas kepada bahan yang dikeringkan 2. Penguapan air dari dalam bahan
  • 5. FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI PENGERINGAN Terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi pengeringan yaitu : A. Factor yang berhubungan dengan udara pengering (dari luar), yaitu: 1. suhu Semakin tinggi suhu udara pengering, semakin besar energi panas yang dibawa oleh udara, sehingga semakin semakin banyak jumlah massa cairan yang diuapkan dari permukaan bahan yang di keringkan. 2. kecepatan aliran udara Semakin cepat/tinggi aliran udara pengering akan mengakibatkan semakin cepat pula massa air yang dipindahkan dari bahan ke atmosfer. 3. kelembaban udara Apabila kelembaban udara tinggi, maka perbedaan tekanan uap air di dalam dan diluar bahan menjadi kecil, sehingga menghambat pemindahan/ penguapan air dari dalam bahan ke luar/atmosfer. 4. Arah aliran udara makin kecil sudut arah udara terhadap posisi bahan, maka bahan semakin cepat kering.
  • 6. B. Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan(dari dalam), diantaranya yaitu : 1. ukuran bahan Semakin kecil ukuran benda, pengeringan akan makin cepat 2. kadar air bahan Semakin sedikit air yang dikandung, pengeringan akan makin cepat. Kandungan air yang terdapat di dalam suatu bahan terdiri atas tiga jenis, masing- masing air bahan itu adalah sebagai berikut :  Air Bebas (Free Water) Bagian air tersebut terdapat pada permukaan bahan, dapat dipergunakan oleh mikroba untuk pertumbuhan, serta dapat pula dijadikan sebagai media reaksi kimiawi. Air bebas dapat dengan mudah diuapi pada prosespengeringan.  Air Terikat secara Fisik Merupakan bagian air bahan yang terdapat dalam jaringan matriks bahan (tenunan bahan) karena adanya ikatan-ikatanfisik. Air Terikat secara Kimia Untuk menguapkan air tersebut dalam proses pengeringan, dibutuhkan energi yang besar. Apabila kandungan air tersebut dihilangkan maka pertumbuhan mikroorganisme dan reaksi pencoklatan (browning). Hidrolisis atau oksidasi lemak dapat dikurangi. Jika air tersebut dihilangkan semuanya, kadar air bahan berkisar antara 3-7%. Akan tercapai kestabilan optimal pada bahan, kecuali pada bahan teroksidasi akibat lemak tidak jenuh.
  • 7. MACAM-MACAMPENGERINGAN 1. Pengeringan Alami (Sun Drying) Suatu proses untuk mengurangi atau menhilangkan sebagian air dari suatu bahan pangan dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas yang berasal langsung dari sinar matahari. Teknik pengeringan dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (dikeringanginkan), dengan rak-rak maupun lantai semen atau tanah serta penampung bahan lainnya. Pengeringan alami terdiri dari: Sun Drying Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari sebaiknya dilakukan di tempat yang udaranya kering dan suhunya lebih dari 100o Fahrenheit. Pengeringan dengan metode ini memerlukan waktu 3-4 hari. Untuk kualitas yang lebih baik, setelah pengeringan, panaskan bahan di oven dengan suhu 175 o Fahrenheit selama 10-15 menit untuk menghilangkan telur serangga dan kotoran lainnya Air Drying Pengeringan dengan udara berbeda dengan pengeringan dengan menggunakan sinar matahari. Pengeringan ini dilakukan dengan cara menggantung bahan di tempat udara kering berhembus. Misalnya di beranda atau di daun jendela. Bahan yang biasa dikeringkan dengan metode ini adalah kacang-kacangan.
  • 8. Pengeringan secara alami memiliki beberapa keuntungan yaitu:  Biaya ekonomis  Energi matahari berlimpah  Dan praktis  Jumlah bahan yang dijemur tanpa batas Kerugian penjemuran secara alami yaitu : Jumlah panas sinar matahari yang tidak tetap sepanjang hari Tidak tepat waktu atau kurang efisien, karena kenaikan suhu tidak dapat diatur sehingga waktu penjemuran sukar untuk ditentukan dengan tepat. Kebersihan kurang terjaga karena penjemuran dilakukan ditempat terbuka yang langsung berhubungan dengan sinar matahari, energi panas yang diterima oleh bahan selama penjemuran merupakan kombinasi panas yang berasal dari radiasi langsung sinar matahari dan konvensi dengan pertolongan udara disekitarnya. Tergantung musim. Mutu pengeringan kurang terjaga, Dapat terjadi case hardening, karena suhu yang berlebihan 2. Pengeringan Buatan (Aartificial Drying) Suatu metode untuk mengurangi atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas yang berasal dari alat pengeringan.
  • 9. Proses pengeringan selain dapat dilakukan dengan pemanasan langsung, juga dapat dilakukan dengan cara lain: a. Dehydro freezing adalah pengeringan disusul dengan pembekuan yang mempunyai daya pengawetan lebih baik. b. freeze drying Pada freeze drying, bahan terlebih dahulu dibekukan dan air dikeluarkan dari bahan secara sublimasi, jadi prosesnya adalah perubahan dari bahan padat menjadi uap dan proses ini dilakukan dalam keadaan vakum (tekanan lebih kecil dari 4 (mmHg). Suhu yang digunakan pada freeze drying adalah sekitar -100 F (-12,20 C) oleh karena itu dengan cara ini bahan pangan akan terhindar dari kerusakan kimiawi dan mikrobiolog Keuntungan pengeringan secara buatan: •Kebersihan lebih terjaga •Lebih efisien karna suhu dan aliran udara dapat diatur sehingga waktu pengeringan dapat ditentukan dengan tepat. •Tidak tergantung musim •Suhu panas stbil. Kerugian pengeringan buatan yaitu ; •Biaya mahal •Memerlukan tempat khusus •Kapasitas pengeringan terbatas
  • 10. PENGARUH PENGERINGAN TERHADAP SIFAT BAHAN PANGAN Bahan pangan yang mengalami proses pengeringan dan penyimpanan mempunyai kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan pangan yang tidak mengalami proses pengolahan. Perubahan utama yang diakibatkan oleh proses pengeringan adalah perubahan terhadap tekstur bahan pangan dan hilangnya aroma. Pengeringan juga mengakibatkan perubahan warna dan nilai gizi yang cukup signifikan pada beberapa bahan pangan (Fellows, 2000).  Tekstur Perubahan tekstur pada bahan pangan selama proses pengeringan dapat diakibatkan oleh berbagai proses, seperti gelatinisasi pati, kristalisasi selulosa, dan lokalisasi variasi dalam kandungan air ketika dilakukan pengeringan (Fellows,2000). Perubahan pada tekstur bahan pangan akan semakin besar, apabila proses pengeringan dilakukan secara cepat dan memakai suhu tinggi. Beberapa zat yang terdapat pada bahan pangan ketika dilakukan penghilangan air, zat tersebut akan mengalami perpindahan ke permukaan dengan mekanisme dan kecepatan yang spesifik. Suhu tinggi akan mengakibatkan perubahan yang kompleks pada zat di permukaan bahan pangan, sehingga terbentuk kulit yang keras. Perubahan tersebut terjadi secara kimiawi dan fisik (Fellows, 2000).
  • 11.  Aroma dan Flavor Pengeringan dengan pemanasan akan mengakibatkan terjadinya penguapan air dan hilangnya komponen pangan yang bersifat mudah menguap, sehingga bahan pangan mengalami penurunan dari segi flavor. Kehilangan komponen tersebut tergantung pada suhu, tekanan uap komponen yang mudah menguap, kandungan air dalam bahan pangan, dan kelarutan komponen yang mudah menguap dalam uap air. Oleh karena itu, komponen yang tingkat menguapnya tinggi akan lebih cepat hilang selama proses pengeringan, sehingga pengeringan bahan pangan dilakukan pada suhu rendah (Fellows, 2000). Aroma pada bahan pangan dapat hilang apabila struktur terbuka pada bahan pangan yang dikeringkan berkontak dengan oksigen. Hilangnya aroma terjadi dalam proses oksidasi komponen yang mudah menguap dan lipida ketika penyimpanan. Hidrogen peroksida dapat terjadi dalam bahan pangan yang di dalamnya terkandung sedikit lipida, misalnya sayuran dan buah-buahan. Reaksi lebih lanjut akan mengakibatkan terjadinya polimerasi, oksidasi, atau dehidrasi. Akibat dari reaksi tersebut adalah terbentuknya aldehida, keton, dan asam, bahkan dapat menyebabkan ketengikan dan bau yang tidak diinginkan pada bahan pangan. Perubahan ini dapat dikurangi dengan cara melakukan pengemasan vakum atau gas, penyimpanan bahan pangan pada suhu rendah, penambahan antioksidan sintetik atau antioksidan alami, dan penjagaan kandungan air rendah, serta pengeluaran sinar ultraviolet dan sinar tampak, (Fellows, 2000).
  • 12.  Pengaruh Pengeringan Terhadap Mikrobia Mikrobia akan menjadi aktif bila kondisi pertumbuhan mengizinkan. Salah satu metode pengendalian yaitu pembatasan air untuk pertumbuhannya. jumlah aidalam bahan pangan menentukan jenis mikrobia yang memiliki kesempatan untuk tumbuh. pada umumnya, netrium khlorida digunakan dalam pengeringan. Garam bertindak sebagai penyeleksi terhadap mikrobia yang dapat tumbuh (Fellows, 2000). Selain itu garam sangat bermanfaat dalam penghambatan pertumbuhan selama proses pengeringan matahari dan dehidrasi misalnya pada pengeringan ikan dan daging. pengendalian akan berhasil bila kualitas bahan pangan sangat baik dengan jumlah kontaminan yang rendah, pasteurisasi bahan sebelum pengeringan, sanitasi pabrik pengolah yang baik, dan penyimpanan dalam kondisi di mana bahan pangan terlindung dati infeksi, debu, insekta, rodensia, dll. (Fellows, 2000).  Pengaruh Pengeringan terhadap Nilai Gizi Protein Bahan Pangan Nilai biologis bahan kering tergantung pada metode pengeringan. Pemanasan yang terlalu lama pada suhu tinggi dapat mengakibatkan protein menjadi kurang berguna dalam makanan. perlakuan suhu rendah terhadap protein dapat menaikkan daya cerna protein dibandingkan bahan aslinya (Fellows, 2000).  Pengaruh Pengeringan terhadap Nilai Gizi Lemak Bahan Pangan Ketengikan merupakan masalah penting pada bahan kering. pada suhu pengeringan yang tinggi, oksidasi lemak dalam bahn pangan lebih besar daripada suhu yang rendah. pengendalian yang efektif yaitu melindungi lemak dengan antioksidasi (Fellows, 2000).
  • 13.  Pengaruh Pengeringan terhadap Nilai Gizi yang lainnya Nilai gizi pada bahan pangan yang dikeringkan dapat berbeda-beda. Hal ini dikarenakan oleh suhu dan waktu pengeringan, kondisi penyimpanan, serta variasi persiapan. Kehilangan gizi pada buah dan sayur lebih banyak terjadi pada tahap persiapan dibandingkan pada tahap pengeringan. Perbedaan kelarutan dalam air pada vitamin menyebabkan proses pengeringan menjadi supersaturated dan mengendap dari larutan, sehingga mengakibatkan kecilnya kehilangan vitamin tersebut (Fellows, 2000).  Pengaruh Pengeringan terhadap Aktivitas Enzim Umumnya enzim peka terhadap kondisi yang panas-lembab, terutama pada rentang suhu di atas maksimum untuk aktivitasnya. suhu panas dan lembab yang mendekati titik didih air mampu menginaktifkan enzim saat itu. ada dua macam enzim yang umumnya dipakai sebagai indikator untuk mengetahui sisa aktivitas enzim yaitu enzim katalase dan peroksidase. metode pengujiaanya sederhana dan cepat (Fellows, 2000).  Pengaruh Pengeringan terhadap Zat Warna Dalam Bahan Pangan Warna bahan pangan tergantung pada kenampakan pangan tersebut, dan kemampuan dari bahan pangan untuk memantulkan, menyebarkan, menyerap/ meneruskan sinar tampak. pengeringan bahan pangan akan mengubah sifat fisis dan warna bahan pangan (Fellows, 2000).  Pengaruh Pengeringan terhadap Akseptasi Bahan Pangan Pengeringan merupakan salah satu metode pengawetan penting dan suatu kejadian alami pada peristiwa pengawetan biji dan buah-buahan oleh tanamannya. pada masa ini teknik pengeringan dapat menghasilkan produk bahan pangan dengan akseptabilitas yang tinggi (Fellows, 2000).
  • 14. TUJUAN, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN 1. Tujuan pengeringan bahan pangan,yaitu : a. Mengurangi risiko kerusakan karena kegiatan mikroba. Mikroba memerlukan air untuk pertumbuhannya. Bila kadar air bahan berkurang, maka aktivitas mikroba dihambat atau dimatikan. b. Menghemat ruang penyimpanan atau pengangkutan.Umumnya bahan pangan mengandung air dalam jumlah yang tinggi, maka hilangnya air akan sangat mengurangi berat dan volume bahan tersebut. c. Untuk mendapatkan produk yang lebih sesuai dengan penggunaannya. Misalnya kopi instant. d. Untuk mempertahankan nutrien yang berguna yang terkandung dalam bahan pangan, misalnya mineral, vitamin, dsb.
  • 15. 2. Keuntungan pengawetan dengan cara pengeringan bahan pangan, yaitu: a. Bahan lebih awet b. Volume dan berat berkurang, sehingga biaya lebih rendah untuk pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan. c. Kemudahan dalam penyajian d. Penganekaragaman pangan, misalnya makanan ringan /camilan 3. Kerugian pengawetan dengan cara pengeringan bahan pangan, yaitu: a. Sifat asal dari bahan yang dikeringkan dapat berubah, misalnya bentuknya, sifat fisik dan kimianya, penurunan mutu, dll. b. Beberapa bahan kering perlu pekerjaan tambahan sebelum dipakai, misalnya harus dibasahkan kembali (rehidrasi) sebelum digunakan.
  • 16.  Tujuan pengolahan dan pengawetan dengan teknik pengeringan adalah untuk memperpanjang umur simpan prduk dan dapat digunakan sebagai modifikasi makanan  Prinsip dari pengeringan ini adalah mengurangi kadar air dalam bahan pangan, pengurangan ini dilakukan dengan cara menghambat pertumbuhan mikroba dan aktivitas enzim, tanpa harus menginaktifkannya  Suhu pengeringan pada umumnya adalah 450-600C