SlideShare a Scribd company logo
LOGO
Teori dan Prinsip Pengeringan
Arie Febrianto Mulyadi
Jur TIP-FTP-Univ. Brawijaya
arie_febrianto@ub.ac.id
ariefm.lecture.ub.ac.id
LOGO
Merupakan metode pengawetan pangan
yang paling tua  sinar matahari
Definisi pengeringan adalah proses
pengeluaran air dari bahan pangan
dengan menggunakan energi panas
sehingga tingkat kadar air dari bahan
tersebut menurun.
Pengeringan dalam agroindustri
merupakan operasi yang penting, baik
terhadap bahan padat maupun bahan cair.
LOGO
Proses pengeringan dapat mengawetkan
bahan pangan karena sebagian air dalam
bahan pangan dihilangkan sehingga
mikroba pembusuk tidak dapat tumbuh
pada jumlah air yang terbatas,
Demikian pula enzim yang dapat
menstimulasi reaksi-reaksi kimia dalam
bahan pangan tidak dapat aktif tanpa air.
LOGO
Dua proses penting yang terjadi dalam
pengeringan :
a. Pindah panas yang mengakibatkan
penguapan air
b. Pindah massa yang menyebabkan
pergerakan air atau uap air melalui bahan
pangan yang kemudian
mengakibatkannya terpisah dari bahan
pangan
LOGO
Fungsi pengeringan yang lain :
- Memperkecil volume bahan sehingga
memudahkan dan mengefisienkan dalam
penyimpanan, pengemasan, dan
distribusi.
- Mencegah penurunan mutu produk oleh
perubahan sifat fisik dan kimia
LOGO
Kerugian pengeringan antara lain:
 terjadi perubahan pada struktur, tekstur dan
tampilan bahan pada bahan;
 terjadi perubahan pada sifat fisik: rasa,
aroma, warna atau menyebabkan reaksi
browning;
 terjadi perubahan kimia yaitu komposisi kimia
dan nilai-nilai gizinya;
 terjadi case hardening;
 terjadi penurunan mutu;
 dan memerlukan perlakuan tambahan
sebelum digunakan.
LOGO
Klasifikasi proses pengeringan
1.Pengering alamiah (sun drying) dan
Pengeringan secara alamiah digunakan
karena energi panas murah dan
berlimpah, tetapi energi panas tidak stabil
atau tidak bisa ditetapkan, waktu
pengeringan sulit untuk diperkirakan dan
tidak terjaminnya mutu bahan.
LOGO
2.Pengeringan buatan atau artificial
drying, konsumsi energi dapat
diatur, waktu pengeringan dapat
ditentukan, mutu dan kebersihan bahan
yang dikeringkan dapat dijaga, serta
memerlukan biaya operasional yang lebih
mahal dari pada sun drying.
LOGO
Penghilangan air dalam proses
pengeringan dapat terjadi dengan
beberapa cara ;
A. Pengeringan yg terjadi pada tekanan
atmosfer, dimana panas dipindahkan dari
udara kering (air drying) atau dari
permukaan benda (seperti logam) yang
dipanaskan yang kontak langsung dengan
bahan pangan , sehingga mengakibatkan
air dari bahan pangan dipindahkan ke
udara.
LOGO
B. Pengeringan yang terjadi pada tekanan
vakum (vaccuum drying), pindah panas
dilakukan pada tekanan rendah sehingga
air lebih menguap pada suhu yang lebih
rendah.
C. Pengeringan beku (freeze drying), yaitu
pengeringan dengan cara sublimasi air
dari fase padat (beku) langsung menjadi
uap air dengan cara pengaturan suhu dan
tekanan yang memungkinkan proses
sublimasi terjadi
LOGO
Teori Dasar Pengeringan
Air memiliki 3 fase : padat, cair, gas 
tergantung pada kondisi suhu dan tekanan
Air yang berada pada garis sepanjang
kurva berada pada fase transisi, dimana
perubahan fase akan terjadi pada suhu
konstan yang melibatkan panas laten.
LOGODiagram Perubahan Fase Air sebagai
Pengaruh dari Suhu
LOGO
Apabila panas dialirkan pada bahan
pangan, maka bahan pangan akan
mengalami peningkatan suhu dari T1 ke
T2, dimana akan terjadi perubahan fase
dari air menjadi uap pada tekanan
konstan. Pada suhu T akan terjadi transisi
dari cair ke uap air.
LOGO
Penguapan air juga dapat terjadi dengan
menurunkan tekanan sehingga di bawah
tekanan atmosfer pada suhu konstan.
Proses sublimasi dapat terkjadi apabila air
dalam fase padat (es) ditempatkan pada
tekanan yang rendah sehingga air akan
langsung berubah fasenya menjadi uap.
LOGO
Aktivitas Air
Air dalam bahan pangan berbeda-beda
derajat keterikatannya, tergantung pada
bagaimana air diikat oleh bahan pangan.
Ada air yang terikat secara fisik (misalnya
terperangkap dalam jaringan kapiler) dan
ada yang terikat secara kimia (misalnya
dalam bentuk air hidrat)
Hal ini mempengaruhi kecepatan dalam
menghilangkan air.
LOGO
Semakin lemah derajat keterikatan air
oleh bahan pangan, maka air semakin
mudah dihilangkan, dan sebaliknya.
Pada prakteknya, proses pengeringan
tidak dapat menghilangkan keseluruhan
air dalam bahan pangan, karena terdapat
air yg teriikat sangat kuat (terutama yg
terikat secara kima) yang tidak dapat
dilepaskan dengan pengeringan.
LOGO
Perbedaan derajat keterikatan air dari
bahan pangan ini juga menyebabkan air
dapat digunakan atau tidak dapat
digunakan oleh mikroba untuk
pertumbuhannya.
Mikroba hanya dapat menggunakan air
yang terikat lemah oleh bahan pangan.
LOGO
Air yang dapat digunakan oleh bahan
pangan untuk pertumbuhannya disebut air
bebas (free water)
Dalam proses pengeringan, air bebas
mudah untuk dihilangkan.
Dengan menghilangkan air bebas, maka
mikroba tidak mendapatkan cukup air
sehingga tidak dapat tumbuh dalam bahan
pangan, demikian juga reaksi enzimatis
tidak dapat terkadi bila tidak cukup air.
LOGO
Kadar air bahan pangan tidak berkorelasi
langsung dengan pertumbuhan
mikroba, karena tidak menggambarkan
derajat keterikatan air
Kadar air menunjukkan pada kandungan
air dari bahan pangan tersebut, tetapi
tidak menunjukkan aktivitasnya.
Derajat keterikatan air untuk
menggambarkan penggunaan air oleh
reaksi kimia atau pertumbuhan mikroba
dinyatakan dengan aktivitas air atau ditulis
dengan simbol Aw
LOGO
Aw bernilai dari 0 – 1,0
Pada umumnya, mikroba dapat tumbuh
pada Aw yang tinggi (Aw > 0,7)
Reaksi-reaksi kimia (pencoklatan non
enzimatis, reaksi enzimatis, reaksi
hidrolisis terhambat pada Aw yang rendah.
Peengeringan  penghilangan sebagian
air  Aw menurun
Semakin rendah Aw, maka produk pangan
akan semakin awet.
LOGO
Pindah panas dalam Pengeringan
A. Konveksi. Digunakan udara sebagai
medium pemanas yang kontak langsung
dengan bahan pangan. Contoh :
pengeringan dengan oven, fluidized bed
dryer, spray dryer, flash dryer, dan rotary
dryer.
B. Konduksi. Medium yang digunakan
adalah uap air (steam) yang dialirkan
melalui penukar panas, atau permukaan
logam. Contoh : drum dyer dan cone
dryer.
LOGO
C. Radiasi. Panas berasal dari energi
radiasi. Contoh pengeringan dgn
microwave.
LOGO
Berdasarkan Bahannya
Alat pengering dikelompokkan menjadi 2
macam berdasarkan bahan yang
dikeringkan, yaitu pengering bahan padat
dan pasta, seperti tray dryer, pengering
konveyor, rotary dryer, flash dryer,
pengering beku, dan pengering fluidized
bed. Sedangkan untuk pengering bahan
cair contohnya adalah drum dryer dan
spray dryer.
LOGO
Kurva Laju Pengeringan
Laju pengeringan bahan pangan
tergantung pada sifat bahan, seperti
densitas, kadar air awal. Dan kadar air
kesetimbangan pada kondisi pengeringan.
Laju pengeringan perlu dikendalikan untuk
menghindarkan terjadinya pengerutan
bahan (shrinkage), retak-retak pada
bahan, dll.
LOGO
Tipikal Laju Pengeringan Bahan Pangan
LOGO
Penjelasan Gambar
1. Sepanjang garis A-B adalah proses
evaporasi air bebas (free water) yang
terdapat pada permukaan bahan.
2. Sepanjang garis B-C adalah periode falling
rate I, dimana laju penguapan air mengalami
penurunan yang disebabkan oleh semakin
sulitnya air keluar. Yang dikeluarkan adalah
air bebas yang terdapat dlm bahan pangan
yang berdifusi ke permukaan dan
mengalami penguapan. Pada periode ini, air
bebas pada permukaan bahan sudah tidak
ada lagi
LOGO
3. Sepanjang garis C-D adalah periode
falling rate II, dimana air yg dikeluarkan
adalah air yang terikat lebih kuat, yaitu air
yg teradsorpsi pada molekul atau air
kapiler. Air ini lebih sulit dikeluarkan,
sehingga laju pengeringan lebih lambat
dibanding falling rate I serta membutuhkan
lebih banyak energi panas.
LOGO
4. Sepanjang garis D-E adalah air periode
penguapan air yang terikat lebih kuat
(pada kisaran Aw 0,3-0,7)
5. Pada titik E, proses penguapan air
terhenti dan bahan pangan telah
mencapai kondisi kadar air
kesetimbangan.
LOGO
www.themegallery.com
www.themegallery.com

More Related Content

What's hot

Analisa zat padat
Analisa zat padatAnalisa zat padat
Analisa zat padat
Yunda Pertiwi
 
Percobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensi
Percobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensiPercobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensi
Percobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensi
Rini Wulandari
 
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: airITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
Fransiska Puteri
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimia
Diyah Ayu Ayu
 
Istilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkunganIstilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkungan
Jho Baday
 
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
ShabrinaAfhar
 
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambakPengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambakJulianto Subekti
 
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiEssay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Muhamad Imam Khairy
 

What's hot (8)

Analisa zat padat
Analisa zat padatAnalisa zat padat
Analisa zat padat
 
Percobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensi
Percobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensiPercobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensi
Percobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensi
 
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: airITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimia
 
Istilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkunganIstilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkungan
 
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
 
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambakPengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
 
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiEssay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
 

Similar to 2. kuliah rpa pengeringan

Makalah ptp
Makalah ptpMakalah ptp
Makalah ptp
rizki siregar
 
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan KalorPengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
Faiprianda Assyari Rahmatullah
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
Ratna54
 
Pengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan NanasPengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan Nanas
Ernalia Rosita
 
makalah dryer
makalah dryermakalah dryer
makalah dryer
Zahwa Rigayo
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Luhur Moekti Prayogo
 
Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1
Iffah 'phyt' Fitria
 
Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)
BLi' 'Abiee
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
Luhur Moekti Prayogo
 
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
Rolina Zahhara Tambunan
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
Hotnida D'kanda
 
Freeze Drying.pptx
Freeze Drying.pptxFreeze Drying.pptx
Freeze Drying.pptx
GioV3
 
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan PengeringanMata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Ezron Wenggo
 
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik PengeringanPengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Ria Merlita
 
3. BAB II
3. BAB II3. BAB II
3. BAB II
sirlifitriani_
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
Abulkhair Abdullah
 
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.pptPPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
BuyungRizqiMaharani
 
3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia
Muhammad Luthfan
 
Ilmu lingkungan
Ilmu lingkunganIlmu lingkungan
Ilmu lingkungan
marufmuhammad27
 

Similar to 2. kuliah rpa pengeringan (20)

Makalah ptp
Makalah ptpMakalah ptp
Makalah ptp
 
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan KalorPengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
 
Pengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan NanasPengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan Nanas
 
makalah dryer
makalah dryermakalah dryer
makalah dryer
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1
 
Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
 
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Freeze Drying.pptx
Freeze Drying.pptxFreeze Drying.pptx
Freeze Drying.pptx
 
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan PengeringanMata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
 
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik PengeringanPengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
 
3. BAB II
3. BAB II3. BAB II
3. BAB II
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.pptPPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
 
3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia
 
Ilmu lingkungan
Ilmu lingkunganIlmu lingkungan
Ilmu lingkungan
 

More from University of Brawijaya

Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
University of Brawijaya
 
Pertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product managementPertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product management
University of Brawijaya
 
Pertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuriesPertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuries
University of Brawijaya
 
Pertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deteriorationPertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deterioration
University of Brawijaya
 
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh producePertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
University of Brawijaya
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustriUniversity of Brawijaya
 
13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan
University of Brawijaya
 
12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri
University of Brawijaya
 
11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri
University of Brawijaya
 
7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri
University of Brawijaya
 
7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan
University of Brawijaya
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)University of Brawijaya
 
5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi
University of Brawijaya
 

More from University of Brawijaya (20)

Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
 
Pertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product managementPertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product management
 
Pertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuriesPertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuries
 
Pertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deteriorationPertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deterioration
 
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh producePertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
 
15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan
 
12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri
 
12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri
 
11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan
 
11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri
 
7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
 
6. manajemen produksi
6. manajemen produksi6. manajemen produksi
6. manajemen produksi
 
5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri
 
5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi
 
2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri
 

2. kuliah rpa pengeringan

  • 1. LOGO Teori dan Prinsip Pengeringan Arie Febrianto Mulyadi Jur TIP-FTP-Univ. Brawijaya arie_febrianto@ub.ac.id ariefm.lecture.ub.ac.id
  • 2. LOGO Merupakan metode pengawetan pangan yang paling tua  sinar matahari Definisi pengeringan adalah proses pengeluaran air dari bahan pangan dengan menggunakan energi panas sehingga tingkat kadar air dari bahan tersebut menurun. Pengeringan dalam agroindustri merupakan operasi yang penting, baik terhadap bahan padat maupun bahan cair.
  • 3. LOGO Proses pengeringan dapat mengawetkan bahan pangan karena sebagian air dalam bahan pangan dihilangkan sehingga mikroba pembusuk tidak dapat tumbuh pada jumlah air yang terbatas, Demikian pula enzim yang dapat menstimulasi reaksi-reaksi kimia dalam bahan pangan tidak dapat aktif tanpa air.
  • 4. LOGO Dua proses penting yang terjadi dalam pengeringan : a. Pindah panas yang mengakibatkan penguapan air b. Pindah massa yang menyebabkan pergerakan air atau uap air melalui bahan pangan yang kemudian mengakibatkannya terpisah dari bahan pangan
  • 5. LOGO Fungsi pengeringan yang lain : - Memperkecil volume bahan sehingga memudahkan dan mengefisienkan dalam penyimpanan, pengemasan, dan distribusi. - Mencegah penurunan mutu produk oleh perubahan sifat fisik dan kimia
  • 6. LOGO Kerugian pengeringan antara lain:  terjadi perubahan pada struktur, tekstur dan tampilan bahan pada bahan;  terjadi perubahan pada sifat fisik: rasa, aroma, warna atau menyebabkan reaksi browning;  terjadi perubahan kimia yaitu komposisi kimia dan nilai-nilai gizinya;  terjadi case hardening;  terjadi penurunan mutu;  dan memerlukan perlakuan tambahan sebelum digunakan.
  • 7. LOGO Klasifikasi proses pengeringan 1.Pengering alamiah (sun drying) dan Pengeringan secara alamiah digunakan karena energi panas murah dan berlimpah, tetapi energi panas tidak stabil atau tidak bisa ditetapkan, waktu pengeringan sulit untuk diperkirakan dan tidak terjaminnya mutu bahan.
  • 8. LOGO 2.Pengeringan buatan atau artificial drying, konsumsi energi dapat diatur, waktu pengeringan dapat ditentukan, mutu dan kebersihan bahan yang dikeringkan dapat dijaga, serta memerlukan biaya operasional yang lebih mahal dari pada sun drying.
  • 9. LOGO Penghilangan air dalam proses pengeringan dapat terjadi dengan beberapa cara ; A. Pengeringan yg terjadi pada tekanan atmosfer, dimana panas dipindahkan dari udara kering (air drying) atau dari permukaan benda (seperti logam) yang dipanaskan yang kontak langsung dengan bahan pangan , sehingga mengakibatkan air dari bahan pangan dipindahkan ke udara.
  • 10. LOGO B. Pengeringan yang terjadi pada tekanan vakum (vaccuum drying), pindah panas dilakukan pada tekanan rendah sehingga air lebih menguap pada suhu yang lebih rendah. C. Pengeringan beku (freeze drying), yaitu pengeringan dengan cara sublimasi air dari fase padat (beku) langsung menjadi uap air dengan cara pengaturan suhu dan tekanan yang memungkinkan proses sublimasi terjadi
  • 11. LOGO Teori Dasar Pengeringan Air memiliki 3 fase : padat, cair, gas  tergantung pada kondisi suhu dan tekanan Air yang berada pada garis sepanjang kurva berada pada fase transisi, dimana perubahan fase akan terjadi pada suhu konstan yang melibatkan panas laten.
  • 12. LOGODiagram Perubahan Fase Air sebagai Pengaruh dari Suhu
  • 13. LOGO Apabila panas dialirkan pada bahan pangan, maka bahan pangan akan mengalami peningkatan suhu dari T1 ke T2, dimana akan terjadi perubahan fase dari air menjadi uap pada tekanan konstan. Pada suhu T akan terjadi transisi dari cair ke uap air.
  • 14. LOGO Penguapan air juga dapat terjadi dengan menurunkan tekanan sehingga di bawah tekanan atmosfer pada suhu konstan. Proses sublimasi dapat terkjadi apabila air dalam fase padat (es) ditempatkan pada tekanan yang rendah sehingga air akan langsung berubah fasenya menjadi uap.
  • 15. LOGO Aktivitas Air Air dalam bahan pangan berbeda-beda derajat keterikatannya, tergantung pada bagaimana air diikat oleh bahan pangan. Ada air yang terikat secara fisik (misalnya terperangkap dalam jaringan kapiler) dan ada yang terikat secara kimia (misalnya dalam bentuk air hidrat) Hal ini mempengaruhi kecepatan dalam menghilangkan air.
  • 16. LOGO Semakin lemah derajat keterikatan air oleh bahan pangan, maka air semakin mudah dihilangkan, dan sebaliknya. Pada prakteknya, proses pengeringan tidak dapat menghilangkan keseluruhan air dalam bahan pangan, karena terdapat air yg teriikat sangat kuat (terutama yg terikat secara kima) yang tidak dapat dilepaskan dengan pengeringan.
  • 17. LOGO Perbedaan derajat keterikatan air dari bahan pangan ini juga menyebabkan air dapat digunakan atau tidak dapat digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya. Mikroba hanya dapat menggunakan air yang terikat lemah oleh bahan pangan.
  • 18. LOGO Air yang dapat digunakan oleh bahan pangan untuk pertumbuhannya disebut air bebas (free water) Dalam proses pengeringan, air bebas mudah untuk dihilangkan. Dengan menghilangkan air bebas, maka mikroba tidak mendapatkan cukup air sehingga tidak dapat tumbuh dalam bahan pangan, demikian juga reaksi enzimatis tidak dapat terkadi bila tidak cukup air.
  • 19. LOGO Kadar air bahan pangan tidak berkorelasi langsung dengan pertumbuhan mikroba, karena tidak menggambarkan derajat keterikatan air Kadar air menunjukkan pada kandungan air dari bahan pangan tersebut, tetapi tidak menunjukkan aktivitasnya. Derajat keterikatan air untuk menggambarkan penggunaan air oleh reaksi kimia atau pertumbuhan mikroba dinyatakan dengan aktivitas air atau ditulis dengan simbol Aw
  • 20. LOGO Aw bernilai dari 0 – 1,0 Pada umumnya, mikroba dapat tumbuh pada Aw yang tinggi (Aw > 0,7) Reaksi-reaksi kimia (pencoklatan non enzimatis, reaksi enzimatis, reaksi hidrolisis terhambat pada Aw yang rendah. Peengeringan  penghilangan sebagian air  Aw menurun Semakin rendah Aw, maka produk pangan akan semakin awet.
  • 21. LOGO Pindah panas dalam Pengeringan A. Konveksi. Digunakan udara sebagai medium pemanas yang kontak langsung dengan bahan pangan. Contoh : pengeringan dengan oven, fluidized bed dryer, spray dryer, flash dryer, dan rotary dryer. B. Konduksi. Medium yang digunakan adalah uap air (steam) yang dialirkan melalui penukar panas, atau permukaan logam. Contoh : drum dyer dan cone dryer.
  • 22. LOGO C. Radiasi. Panas berasal dari energi radiasi. Contoh pengeringan dgn microwave.
  • 23. LOGO Berdasarkan Bahannya Alat pengering dikelompokkan menjadi 2 macam berdasarkan bahan yang dikeringkan, yaitu pengering bahan padat dan pasta, seperti tray dryer, pengering konveyor, rotary dryer, flash dryer, pengering beku, dan pengering fluidized bed. Sedangkan untuk pengering bahan cair contohnya adalah drum dryer dan spray dryer.
  • 24. LOGO Kurva Laju Pengeringan Laju pengeringan bahan pangan tergantung pada sifat bahan, seperti densitas, kadar air awal. Dan kadar air kesetimbangan pada kondisi pengeringan. Laju pengeringan perlu dikendalikan untuk menghindarkan terjadinya pengerutan bahan (shrinkage), retak-retak pada bahan, dll.
  • 26. LOGO Penjelasan Gambar 1. Sepanjang garis A-B adalah proses evaporasi air bebas (free water) yang terdapat pada permukaan bahan. 2. Sepanjang garis B-C adalah periode falling rate I, dimana laju penguapan air mengalami penurunan yang disebabkan oleh semakin sulitnya air keluar. Yang dikeluarkan adalah air bebas yang terdapat dlm bahan pangan yang berdifusi ke permukaan dan mengalami penguapan. Pada periode ini, air bebas pada permukaan bahan sudah tidak ada lagi
  • 27. LOGO 3. Sepanjang garis C-D adalah periode falling rate II, dimana air yg dikeluarkan adalah air yang terikat lebih kuat, yaitu air yg teradsorpsi pada molekul atau air kapiler. Air ini lebih sulit dikeluarkan, sehingga laju pengeringan lebih lambat dibanding falling rate I serta membutuhkan lebih banyak energi panas.
  • 28. LOGO 4. Sepanjang garis D-E adalah air periode penguapan air yang terikat lebih kuat (pada kisaran Aw 0,3-0,7) 5. Pada titik E, proses penguapan air terhenti dan bahan pangan telah mencapai kondisi kadar air kesetimbangan.