SlideShare a Scribd company logo
i
PSIKOLOGI DALAM KESEHATAN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi
Dosen Pengampu : Annik Megawati, M.Sc, Apt
Disusun oleh :
Intan Sabrina A J. (201302371)
STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
PROGAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
2015
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah Psikologi yang
berjudul “PSIKOLOGI DALAM KESEHATAN” dengan tepat waktu tanpa
halangan suatu apapun. Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan dan
informasi kepada pembaca tentang perkembangan pentingnya psikologi bagi
kesehatan seseorang.
Bagaimana pun penulis telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-
baiknya, namun tidak ada kesempurnaan dalam karya manusia. Penulis menyadari
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangat penulis harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
Mudah-mudahan sedikit yang penulis sumbangkan ini, akan menjadi ilmu yang
bermanfaat.
Kudus, 26 Januari 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
BAB I PEDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3
A. Budaya dan Psikologi Kesehatan........................................................ 3
B. Ilmu Psikologi Dalam Kesehatan........................................................ 4
C. Pendekatan Perilaku Dalam Kesehatan Masyarakat........................... 5
D. Peran Psikologi dalam Dunia Kesehatan............................................ 6
1. Penolakan (Denial)....................................................................... 9
2. Cemas ........................................................................................... 10
3. Depresi.......................................................................................... 10
E. Contoh Aplikasi Psikologi dalam Kesehatan...................................... 12
BAB III PENUTUP....................................................................................... 14
A. Kesimpulan.......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum kesehatan dibedakan atas kesehatan individu dan
kesehatan masyarakat. Kesehatan individu tercermin dari kesehatan fisik dan
kesehatan mental seseorang. Sehat secara fisik apabila seseorang merasa
dirinya sehat dan dapat dibuktikan secara klinis ketika organ-organ didalam
tubuh berfungsi normal. Sedangkan sehat secara mental meliputi sehat pada
pikiran, emosional dan spiritual.
Kesehatan masyarakat sebagai sebuah cabang keilmuan mempelajari
cara-cara pencegahan penyakit dengan mengenali faktor-faktor risiko penyakit
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara agregat.
Prof. Winslow dari Yale University memberikan batasan ilmu
kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi
melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi
lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang
kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan
untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial,
yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar
kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya (Leavel and Clark, 1958).
Dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat, dipelajari Ilmu Perilaku
untuk pendidikan kesehatan. Biasanya disebut Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku (PKIP). Dalam disiplin ilmu tersebut, mempelajari pentingnya
Psikologi dalam dunia Kesehatan menyangkut ilmu-ilmu perilaku kesehatan
untuk memberikan kontribusi nyata kepada peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Psikologi kesehatan merupakan bidang spesialitas dalam psikologi
yang lebih spesifik mengacu pada peranan utama psikologi sebagai ilmu dan
2
profensi dalam pengobatan keprilakuan. Menurut Smet (1994) psikologi
kesehatan ini merupakan kepedulian para pakar psikologi yang peduli akan
kesehatan yang sifatnya holistic mencakup aspek fisiki, mental, dan sosial.
Psikologi kesehatan secara khusus dapat didefinisikan Penggerak konstribusi
disiplin psikologi pendidikan, ilmiah, dan professional yang spesifik untuk
mempromosikan dan memelihara kesehatan, prevensi dan penanganan sakit,
dan identifikasi hubungan etiologis dan diagnostis mengenai kesehatan, sakit,
dan disfungsi yang berkaitan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik beberapa pokok
permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana peran psikologi dalam dunia kesehatan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui peran psikologi dalam dunia kesehatan.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun maanfaat penulisan makalah ini, yaitu :
a. Bagi pembaca
Memberikan pengetahuan umum dan menambah wawasan tentang
“Peran Psikologi Dalam Dunia Kesehatan” bagi para pembaca.
b. Bagi penulis
Guna memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan dan
mendapatkan informasi terkait “Peran Psikologi Dalam Dunia Kesehatan”.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Budaya dan Psikologi Kesehatan
Pada awal abad ke-20, pemahaman tentang kesehatan didominasi oleh
pandangan dari perspektif biologis medis, dimana kesehatan di definisikan
sebagai sebuah keadaan dimana tidak adanya penyakit.
Kemudian berkembang pandangan dari biopsikososial yang
menekankan peran sosial-budaya dalam membentuk kesehatan atau
menimbulkan sebuah penyakit. Sebagaimana definisi kesehatan menurut
WHO (World health organization) pada tahun 1948, mendefinisikan
kesehatan sebagai keadaan lengkap dari fisik, mental dan sosial serta
kesejahteraan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Defenisi
ini meminta perhatian terhadap kompleksitas dan multidimensionalitas
konsep dari kesehatan. Menambahkan kesejahteraan sosial pada definisi itu
membuka jalan untuk konseptualisasi individu sebagai makhluk sosial dalam
definisi kesehatan bukan hanya dari aspek fisik/biologi/fisiologi semata.
Pergeseran dari definisi ini, juga berimbas pada ilmu psikologi, yang
sebelumnya hanya menganalisis penyakit dan gangguan psikologis, menjadi
analisis individu untuk mencapai kesejahteraan seperti promosi-promosi
kesehatan. Sebelumnya, ilmu psikologi dikenal sebagai psikologi negatif
(psikologi orang sakit), dengan definisi ini berubah dan menjadikan psikologis
sebagai sarana keilmuan memanusiakan manusia (mencapai kesejahteraan).
Kita mengetahui bahwa perkembangan ilmu psikologi dimulai dari teori
psikoanalisia, behavioristic, humanistic, dan sekarang sedang berkembangan
indigenous psychology yang menekankan pentingnya dan besarnya pengaruh
budaya setempat terhadap tingkah laku seseorang.
Perkembangan terbaru dari pendekatan ini memandang kesehatan
sebagai sebuah jaringan yang kompleks yang sangat di pengaruhi oleh sosial-
budaya. Bisa saja sebuah budaya memandang sebuah perilaku itu adalah
penyimpangan, tetapi pada budaya lain, itu adalah hal yang normal.
4
Memasukkan budaya dan psikologi ke dalam terapan ilmu kesehatan
sangat penting. Misalnya, dalam promosi kesehatan, preventif, keratif,
rehabilitasi, tidak mungkin mengesampingkan budaya setempat. Bahkan
beberapa budaya terdapat berbagai penyakit yang memang khas budaya
tersebut, yang hanya bisa dipahami, jika kita memasukkan konsep budaya
dalam penangan penyakit tersebut. Misalnya beberapa penyakit yang memiliki
kecenderungan mendapat pengaruh budaya seperti Hikokomori (lazim di
Jepang) dan anoreksia (lazim dalam masyarakat barat). Memahami alasan
yang mendasari hal ini, cara pencegahan dan pengobatan yang efektif untuk
penyakit seperti ini akan memerlukan pendekatan budaya.
B. Ilmu Psikologi Dalam Kesehatan
Secara umum kesehatan dibedakan atas kesehatan individu dan
kesehatan masyarakat. Kesehatan individu tercermin dari kesehatan fisik dan
kesehatan mental seseorang. Sehat secara fisik apabila seseorang merasa
dirinya sehat dan dapat dibuktikan secara klinis ketika organ-organ didalam
tubuh berfungsi normal. Sedangkan sehat secara mental meliputi sehat pada
pikiran, emosional dan spiritual. Kesehatan masyarakat sebagai sebuah
cabang keilmuan mempelajari cara-cara pencegahan penyakit dengan
mengenali faktor-faktor risiko penyakit sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat secara agregat. Prof. Winslow dari Yale University
memberikan batasan ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan
mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk
meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan
individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis
dan perawatan untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan
aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat
mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya (Leavel
and Clark, 1958).
5
Dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat, dipelajari Ilmu Perilaku
untuk pendidikan kesehatan. Biasanya disebut Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku (PKIP). Dalam disiplin ilmu tersebut, mempelajari pentingnya
Psikologi dalam dunia Kesehatan menyangkut ilmu-ilmu perilaku kesehatan
untuk memberikan kontribusi nyata kepada peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Pengembangan keilmuan dibidang Pendidikan Kesehatan dan
Ilmu Perilaku diarahkan kepada aspek konseptual dan aspek terapan, di
antaranya metode dan teknologi pendidikan promosi kesehatan serta bidang
ilmu perilaku kesehatan dengan mempertimbangkan dan mengapresiasi aspek-
aspek sosial budaya masyarakat. Peminat cabang keilmuan psikologi
kesehatan diharapkan memiliki kemampuan merumuskan, menganalisis,
merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi berbagai strategi, metode dan
teknik promosi kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat
kesehatan masyarakat.
C. Pendekatan Perilaku Dalam Kesehatan Masyarakat
Kesehatan merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang
mempengaruhi, baik secara internal maupun secara eksternal. Secara internal,
kesehatan dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan kesehatan psikis, sedangkan
secara eksternal dipengaruhi oleh masalah sosial, budaya, politik, ekonomi,
pendidikan, lingkungan, dan sebagainya. Upaya penyelenggaraan kesehatan
dibedakan atas tiga yakni:
1. Primary Care, sarana pemeliharaan kesehatan primer;
2. Secondary Care, sarana pemeliharaan kesehatan tingkat dua;
3. Tertiery Care, sarana pemeliharaan kesehatan tingkat tiga.
Sasaran primary care seperti kepala keluarga untuk kesehatan umum,
ibu hamil dan menyusui, anak usia sekolah, dan sebagainya. Sedangkan
sasaran secondary care meliputi pemasyarakat tanaman obat keluarga (toga),
penyuluhan cara menjaga lingkungan sehat, dan seterusnya. Sementara
sasaran tertiery care adalah para penentu kebijakan bidang kesehatan, baik
pada tingkat pusat maupun level daerah. Untuk memasyarakatkan
6
pemeliharaan kesehatan melalui pola hidup sehat, maka pendekatan ilmu
perilaku sangat penting. Menurut L. Green, perilaku seseorang dipengaruhi
oleh tiga faktor yakni faktor predisposisi, faktor pemungkin (enabling factors)
dan faktor penguat (reinforcing factors). Faktor predisposisi meliputi
pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi, dan
kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan,
sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan dan tingkat sosial-
ekonomi, dan sebagainya. Faktor pemungkin mencakup ketersediaan sarana
dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya ketersediaan
air bersih, tempat pembuangan sampah dan tinja, ketersediaan makanan
bergizi, termasuk keterjangkauan pada sarana pelayanan kesehatan seperti
Puskesmas, Posyandu, Polindes, dan sebagainya. Sedangkan faktor penguat
mencakup faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, perilaku petugas
kesehatan, serta peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan mulai dari
undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan teknis dibidang kesehatan.
Untuk mempengaruhi perilaku masyarakat agar menerapkan pola
hidup sehat, pendekatan pendidikan kesehatan mutlak dilakukan. Karena pada
dasarnya, Pendidikan adalah sebuah proses sosialisasi ilmu dan nilai untuk
mempengaruhi orang lain secara individu atau kelompok agar mau mengikuti
ilmu dan nilai yang diajarkan seorang pendidik kesehatan. Unsur-unsur dalam
pendidikan kesehatan untuk mempengaruhi perilaku seseorang adalah unsur
input dan unsur output. Unsur input seperti sarana pendidikan dan tenaga
pendidik sedang unsur output yakni proses pendidikan yang dilakukan sebagai
upaya untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan tindakan sesuai yang
diharapkan petugas pendidik.
D. Peran Psikologi dalam Dunia Kesehatan
Harapannya semua orang berada dalam kondisi sehat. Psikologi
Kesehatan (keperawatan) dikembangkan untuk memahami pengaruh
psikologis terhadap bagaimana seseorang menjaga dirinya agar tetap sehat,
7
dan mengapa mereka menjadi sakit dan untuk menjelaskan apa yang mereka
lakukan saat mereka jatuh sakit.
Selain mempelajari hal-hal tersebut di atas, psikologi kesehatan
mempromosikan intervensi untuk membantu orang agar tetap sehat dan juga
mengatasi kesakitan yang dideritanya. Psikologi kesehatan tidak
mendefinisikan “sehat” sebagai tidak sakit. Sehat dilihat sebagai pencapaian
yang melibatkan keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental dan sosial.
Psikologi kesehatan mempelajari seluruh aspek kesehatan dan sakit sepanjang
rentang hidup. Psikologi kesehatan fokus pada pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan, seperti bagaimana mendorong anak mengembangkan kebiasaan
hidup sehat, bagaimana meningkatkan aktivitas fisik, dan bagaimana
merancang suatu kampanye yang dapat mendorong orang lain memperbaiki
pola makannya.
Psikologi Kesehatan juga mempelajari aspek-aspek psikologis dari
pencegahan dan perawatan sakit. Seorang psikologi kesehatan misalnya,
membantu mereka yang bekerja di lingkungan yang memiliki tingkat stress
yang tinggi untuk mengelola stress dengan efektif, sehingga tekanan yang
dialami di lingkungan kerja tidak mempengaruhi kesehatan mereka. Seorang
psikolog kesehatan juga dapat bekerja dengan mereka yang sedang menderita
suatu penyakit agar dapat menyesuaikan mental dan fisik mereka dengan
penyakit tersebut atau untuk mematuhi treatment yang dirancang oleh dokter
yang merawatnya. Psikologi kesehatan juga fokus pada etiologi dan kaitannya
dengan kesehatan, sakit dan disfungsi. Etiologi merujuk pada asal dan
penyebab sakit, dan psikolog kesehatan secara khusus tertarik pada faktor-
faktor perilaku dan sosial yang menyumbang kesehatan dan sakit dan
disfungsi. Faktor-faktor tersebut meliputi kebiasaaan yang merusak atau
menunjang kesehatan seperti konsumsi alkohol, merokok, olahraga,
mengenakan sabuk pengaman, dan cara-cara ‘berkawan’ dengan stress. Pada
akhirnya, psikolog kesehatan menganalisa dan berusaha meningkatkan system
perawatan kesehatan dan merumuskannya dalam kebijakan kesehatan.
8
Psikologi kesehatan mempelajari dampak institusi kesehatan dan tenaga medis
dan paramedis terhadap perilaku orang.
Psikologi kesehatan bertujuan untuk memahami dinamika psikologis
individu yang tetap menjaga kesehatannya, dinamika psikologis individu yang
sehat namun kemudian mendapat diagnosa penyakit kronis serta dinamika
psikologis individu saat merespon keadaan sakit kronis yang sedang dialami.
Kita pasti pernah bertemu dengan orang yang tampak selalu sehat dan jarang
sakit. Terbersit dalam benak kita, apa yang dilakukan orang tersebut sehingga
kesehatannya terjaga? How does he or she maintain his or her
health? Dinamika psikologis apa yang tercermin pada individu yang berhasil
menjaga kesehatannya? Kita pernah pula berjumpa dengan orang yang sehat,
namun setelah orang tersebut mendapat diagnosa penyakit tertentu, muncul
banyak perubahan pada dirinya. Perubahan fisik dan juga perubahan
emosional. Orang tersebut menjadi lebih sensitif perasaannya-lebih emosional,
menjadi kurang semangat dalam berkarya-malas, bahkan mungkin
memperlihatkan perubahan perilaku yang sangat berbeda dalam
kesehariannya.
Dinamika psikologis apa yang terlihat pada individu yang demikian?
Kita mungkin juga pernah bertemu dengan orang yang tengah berjuang dalam
menghadapi penyakit kronis yang dideritanya. Kita seolah dapat membaca
cerminan jiwanya, antara yakin dan tidak yakin bahwa dirinya bisa terbebas
dari penyakit yang dideritanya. Terkadang kita melihat orang itu tampak
bersemangat dan akan melakukan apapun demi kesembuhannya, namun di
saat lain kita meyaksikan orang tersebut berada pada puncak keputusasaannya.
Sehingga apapun yang kita katakan atau kita lakukan seolah tidak terlalu
bermakna bagi dirinya. Dinamika psikologis apa yang ada pada individu yang
demikian? Dinamika psikologis individu yang sehat ? Individu ini menyadari
bahwa kesehatan adalah sesuatu yang teramat penting. Bentuk kesadaran ini
tercermin dalam perilaku sehat (health behaviour). Perilaku sehat adalah
perilaku seseorang dalam mempertahankan status kesehatannya. Olah raga
9
teratur dan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi adalah contoh perilaku
sehat.
Individu selalu belajar (learn) dari kisah kesehatan orang lain. Proses
ini adalah bagian dari dinamika psikologis orang yang sehat. Karena ia
mendapatkan pemahaman (insight) bagaimana menjaga kesehatannya dan
bagaimana terhindar dari penyakit yang dialami oleh orang lain. Sehingga jika
ada keinginan untuk melakukan perilaku yang tidak sehat (poor health
behavior) - misal merokok - akan selalu ada yang informotaknya untuk tidak
meneruskan keinginan berperilaku tidak sehat. Dinamika psikologis individu
yang sehat kemudian sakit ? Individu yang sehat dapat melakukan banyak
aktivitas secara mandiri. Ketika kemudian ia terdiagnosa dengan penyakit
kronis tertentu akan muncul ketakutan dan kecemasan atas eksistensi dan
performansinya.
Kecemasan ini merupakan masalah tersendiri, bukan karena
mendatangkan stres bagi individu namun mempengaruhi kemampuan individu
dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari. Ketika suatu penyakit terjadi
pada seseorang, seluruh aspek kehidupannya akan terpengaruh. Dinamika
psikologis dan emosional yang muncul seringkali berupa pertanyaan seperti
"siapa yang akan merawat mereka ketika mereka telah sembuh? Jika pada
akhirnya mereka tidak dapat bekerja lagi, bagaimana mereka dapat
membayar/menangani masalah keuangan? Jika selama ini individu tersebut
merasa mampu melakukan semua hal sendiri secara mandiri, dapatkah mereka
kemudian menerima keadaan baru mereka (jadi tergantung pada orang lain).
Bagaimana jika individu ini tidak dapat lagi melakukan hobi lama?
Ada beberapa respon emosional yang muncul pada pasien atas
penyakit kronis yang dideritanya, yaitu :
1. Penolakan (Denial)
Merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit
kronis seperti jantung, stroke dan kanker. Atas penyakit yang dideritanya
ini, pasien akan memperlihatkan sikap seolah-olah penyakit yang diderita
tidak terlalu berat (menolak untuk mengakui bahwa penyakit yang diderita
10
sebenarnya berat) dan menyakini bahwa penyakit kronis ini akan segera
sembuh dan hanya akan memberi efek jangka pendek (menolak untuk
mengakui bahwa penyakit kronis ini belum tentu dapat disembuhkan secara
total dan menolak untuk mengakui bahwa ada efek jangka panjang atas
penyakit ini, misalnya perubahan body image).
2. Cemas
Setelah muncul diagnosa penyakit kronis, reaksi kecemasan
merupakan sesuatu yang umum terjadi. Beberapa pasien merasa terkejut
atas reaksi dan perubahan yang terjadi pada dirinya bahkan membayangkan
kematian yang akan terjadi padanya. Bagi individu yang telah menjalani
operasi jantung, rasa nyeri yang muncul di daerah dada, akan memberikan
reaksi emosional tersendiri. Perubahan fisik yang terjadi dengan cepat akan
memicu reaksi cemas pada individu dengan penyakit kanker.
3. Depresi
Depresi juga merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita
penyakit kronis. Kurang lebih sepertiga dari individu penderita stroke,
kanker dan penyakit jantung mengalami depresi. Untuk dapat memahami
respon yang terjadi atas perubahan yang ada pada penderita penyakit
kronis, perlu pemahaman yang mendalam tentang diri individu (self) itu
sendiri. Self merupakan salah satu konsep utama dalam ilmu psikologi. Para
psikolog mengacu pada self concept sebagai keyakinan atas kualitas dan
penilaian yang dimiliki seseorang.
Penyakit kronis dapat menghasilkan perubahan yang drastis
pada self concept dan self esteem. Beberapa perubahan yang ada bisa
bersifat sementara, walaupun ada juga yang bersifat permanen. Self
concept itu sendiri merupakan bagian dari self evaluation termasuk
didalamnya beberapa aspek seperti body image, prestasi, fungsi sosial dan
the private self.
1. The Physical Self
Body image merupakan penilaian dan evaluasi atas fungsi dan
penampilan fisik seseorang. Body image yang rendah berhubungan
11
dengan harga diri yang rendah diikuti dengan terjadinya peningkatan
depresi serta kecemasan.
2. The Achieving Self
Jika keadaan penyakit kronis menjauhkan individu dari
aktivitas ini, konsep diri individu yang bersangkutan bisa terkoyak dan
rusak. Namun jika pekerjaan dan hobi sama sekali tidak terpengaruh
oleh keadaan sakit dan sebagainya, individu dapat memperoleh
kepuasan tersendiri dan meningkatkan harga dirinya.
3. The Social Self
Sebagaimana yang telah diketahui bersama, menciptakan
kembali kehidupan sosial pasien penderita penyakit kronis merupakan
aspek yang penting. Bentuk sumber daya sosial yang dapat membantu
individu yang menderita penyakit kronis misalnya dengan pemberian
informasi, bantuan dan dukungan emosional. Partisipasi keluarga
dalam proses rehabilitasi merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan.
Memberikan informasi pada anggota keluarga lain (bahkan anak-anak)
yang akurat dan cukup mengenai keadaan individu yangs akit
(misalnya gangguan/penyakit yang dialaminya, proses/treatment yang
akan dijalaninya bahka perubahan emosional yang terlihat) merupakan
sesuatu yang penting untuk dilaksanakan agar terhindar dari
kebingungan dan kesalahpahaman dalam berkomunikasi antara
individu yang sakit dengan pihak keluarga.
Dengan demikian, setiap individu memiliki dinamika
psikologisnya tersendiri bilamana dikaitkan dengan status
kesehatannya. Antara individu yang sehat, individu yang sehat
kemudian sakit dan individu yang telah terkena penyakit kronis
memiliki dinamika psikologis dan emosional yang harus dipahami.
Psikologi kesehatan mencoba memahami aspek kejiwaan (psikologis
dan emosional) individu yang berada pada salah satu situasi diatas
(terlebih pada individu yang sakit).
12
E. Contoh Aplikasi Psikologi dalam Kesehatan
Studi Kasus Perilaku Merokok
Berbagai penelitian kesehatan tentang dampak rokok sudah banyak
dilakukan para ahli kesehatan masyarakat. Namun meski telah banyak
dilakukan penelitian dan sudah terbukti berdampak buruk bagi kesehatan,
jumlah perokok tidak kunjung turun, utamanya dinegara-negara berkembang
termasuk Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan perilaku dalam
promosi kesehatan tentang bahaya rokok. Publikasi terbaru hasil penelitian
tentang rokok dirilis pada 6 Februari 2012 dalam jurnal Archives of General
Psychiatry, yang dilakukan Severine Sabia dan rekan-rekannya dari University
College London. Penilaian fungsi mental para responden dilakukan selama
tiga kali selama kurun waktu 10 tahun. Sedangkan penilaian status merokok
responden dilakukan enam kali dalam kurun waktu 25 tahun. Usia rata-rata
responden adalah sekitar 56 tahun ketika penilaian pertama dilakukan.
Hasil analisis data sekitar 5.100 pria dan lebih dari 2.100 wanita terkait
fungsi mental, seperti memori, pembelajaran, dan pengolahan pikiran. Peneliti
menemukan bahwa di kalangan kaum pria, merokok berhubungan dengan
merosotnya kemampuan otak yang lebih cepat. Selain itu, penurunan yang
lebih massif terjadi pada pria yang terus merokok selama masa penelitian.
Peneliti menemukan bahwa pria yang berhenti merokok dalam 10 tahun
sebelum penilaian pertama dilakukan ternyata masih berisiko mengalami
penurunan mental, terutama terkait fungsi “eksekutif” pada otak. Namun,
mereka yang telah berhenti merokok dalam jangka waktu lama, cenderung
mengalami penurunan fungsi otak lebih lambat. Dalam riset tersebut, Severine
Sabia dan rekan-rekannya tidak menemukan hubungan antara efek merokok
dan penurunan fungsi mental pada kaum wanita. Alasan untuk perbedaan jenis
kelamin ini belum terungkap dengan jelas. Tetapi, hal itu mungkin berkaitan
dengan fakta bahwa pria umumnya cenderung merokok lebih banyak
ketimbang wanita. Untuk merubah perilaku merokok, maka beberapa teori
perilaku bisa menjadi rujukan seperti Teori Kurt Lewin, Teori Festinger, dan
sebagainya. Menurut Kurt Lewin (1970), perilaku manusia adalah suatu
13
keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong (driven forces)
dan kekuatan-kekuatan penahan (restining forces). Pada teori Kurt Lewin,
melakukan perubahan perilaku dengan cara melakukan ketidakseimbangan
antara kedua kekuatan didalam diri seseorang sehingga ada tiga kemungkinan
terjadinya perubahan pada diri seseorang.
Ketiga kemungkinan tersebut adalah pertama, kekuatan-kekuatan
pendorong meningkat; adanya stimulus yang mendorong untuk terjadinya
perubahan-perubahan perilaku, seperti penyuluhan kesehatan dan bentuk-
bentuk promosi kesehatan lainnya. Kedua, kekuatan-kekuatan penahan
menurun; adanya stimulus yang memperlemah kekuatan penahan seperti
anggapan bahwa merokok tidak mengganggu kesehatan. Anggapan yang
keliru tersebut dapat memperlemah driven forces. Ketiga, kekuatan
pendorong meningkat sedang kekuatan penahan menurun; kondisi inilah yang
memungkinkan terjadinya perubahan perilaku, termasuk perilaku merokok.
Dari studi kasus perilaku merokok, maka bisa dilihat hubungan erat
pentingnya Ilmu Psikologi dalam dunia kesehatan. Apalagi Ilmu Kesehatan
Masyarakat yang memiliki pendekatan preventif dan promotif, maka
penggunaan Psikologi sangat penting dan relevan dalam upaya-upaya
pencegahan ancaman terjangkit penyakit.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peranan Psikologi dalam dunia keperawatan sangat besar. Hal tersebut
disebabkan karena peran psokologis seseorang selalu menyertai diri, sejak
mulai merasakan sakit kemudian masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah
sakit dan sembuh, peran psikologis seseorang tersebut sangat besar. Selain itu,
dengan ilmu psikologi kita dapat lebih memahami kepribadian dan tingkah
laku pasien sehingga kita dapat menyeleseikan masalah tersebut dengan sudut
pandang yang berbeda.
Psikologi kesehatan bertujuan untuk memahami tentang seseorang
dalam dinamika psikologis yang selalu menjaga kesehatannya, dinamika
psikologis seseorang yang sehat tetapi dia mengalami diagnosa penyakit
kronis serta dinamika psikologis seseorang saat merespon sakit kronis yang
dialaminya.
15
DAFTAR PUSTAKA
 http://www.yarsi.ac.id/web-directory/kolom-dosen/73-fakultas-psikologi/173-
metta.html
 http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2012/03/20/pentingnya-ilmu-
psikologi-dalam-kesehatan/
 http://ml.scribd.com/doc/22686304/MAKALAH-PSIKOLOGI
 http://www.anneahira.com/psikologi-kesehatan.htm
 http://www.psikologi.ui.ac.id/pages/peminatan-terapan-psikologi-kesehatan
 http://www.psychologymania.com/2012/03/budaya-dan-psikologi-
kesehatan.html
 http://psikologi.infogue.com/apakah_psikologi_kesehatan_

More Related Content

What's hot

PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaPPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaFerdiansah Umar
 
Model konsep florence nightingale
Model konsep florence nightingaleModel konsep florence nightingale
Model konsep florence nightingaleIndri Khoirotul Kubah
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
nuniek20
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
Mustaqim Furohman
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
Nur Arifaizal Basri
 
Psikologi kesehatan
Psikologi kesehatanPsikologi kesehatan
Psikologi kesehatanAfra Balqis
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
pjj_kemenkes
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanom_wiez
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
Moch Lutvie
 
Five level prevention
Five level preventionFive level prevention
Five level prevention
rickygunawan84
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
Septian Muna Barakati
 
Jenis kewirausahaan bagi tenaga perawat
Jenis kewirausahaan bagi tenaga perawatJenis kewirausahaan bagi tenaga perawat
Jenis kewirausahaan bagi tenaga perawat
IHSANKURNIAWANJAGOAN
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
anisya nana
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
Elisabeth Singarimbun
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
Cahya
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
Anggita Dewi
 

What's hot (20)

PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaPPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
 
Model konsep florence nightingale
Model konsep florence nightingaleModel konsep florence nightingale
Model konsep florence nightingale
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Psikologi kesehatan
Psikologi kesehatanPsikologi kesehatan
Psikologi kesehatan
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatan
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
Five level prevention
Five level preventionFive level prevention
Five level prevention
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Jenis kewirausahaan bagi tenaga perawat
Jenis kewirausahaan bagi tenaga perawatJenis kewirausahaan bagi tenaga perawat
Jenis kewirausahaan bagi tenaga perawat
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 

Similar to MAKALAH Psikologi dalam kesehatan

Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2
Dedi Prasetiawan
 
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"Febri Budianto
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Pangestu S
 
reza nopalia
reza nopaliareza nopalia
reza nopalia
Reza Nopalia
 
Paradigma_Sehat_pptx.pptx
Paradigma_Sehat_pptx.pptxParadigma_Sehat_pptx.pptx
Paradigma_Sehat_pptx.pptx
SopanMd
 
KULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdfKULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdf
FitriaOva
 
Kel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mentalKel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mental
YudiSiswanto5
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
Roni Anasoka
 
Agama dan kesehatan
Agama dan kesehatanAgama dan kesehatan
Agama dan kesehatan
adriismi
 
MATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdf
MATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdfMATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdf
MATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdf
DhilaOcs1
 
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docxTUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
HARISFADILLAH54
 
Materi kesehatan mental
Materi kesehatan mentalMateri kesehatan mental
Materi kesehatan mentalFario TJ's Sahaja
 
Makalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anakMakalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anak
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anakMakalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anak
Operator Warnet Vast Raha
 
Hubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakat
murianda
 

Similar to MAKALAH Psikologi dalam kesehatan (20)

Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2
 
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
 
reza nopalia
reza nopaliareza nopalia
reza nopalia
 
Paradigma_Sehat_pptx.pptx
Paradigma_Sehat_pptx.pptxParadigma_Sehat_pptx.pptx
Paradigma_Sehat_pptx.pptx
 
KULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdfKULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdf
 
Kel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mentalKel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mental
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
 
Agama dan kesehatan
Agama dan kesehatanAgama dan kesehatan
Agama dan kesehatan
 
MATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdf
MATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdfMATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdf
MATERI_ REHABILITASI_ SOSIAL_OLEH_PSIKOLOG.pdf
 
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docxTUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
Materi kesehatan mental
Materi kesehatan mentalMateri kesehatan mental
Materi kesehatan mental
 
Makalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anakMakalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anak
 
Makalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anakMakalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anak
 
Hubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakat
 

More from Firdika Arini

Kumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisKumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisFirdika Arini
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisFirdika Arini
 
Soal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statikaSoal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statikaFirdika Arini
 
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airBiokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airFirdika Arini
 
Fungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhinggaFungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhinggaFirdika Arini
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaFirdika Arini
 
Narrative text
Narrative textNarrative text
Narrative textFirdika Arini
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisFirdika Arini
 
Kumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawaKumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawaFirdika Arini
 
Cara menggunakan email
Cara menggunakan emailCara menggunakan email
Cara menggunakan emailFirdika Arini
 
Cerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggrisCerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggrisFirdika Arini
 
Lapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malangLapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malangFirdika Arini
 
Macam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasiMacam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasiFirdika Arini
 
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahSejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahFirdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)Firdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikutUn bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikutFirdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikanFirdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikanFirdika Arini
 
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikanUn bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikanFirdika Arini
 

More from Firdika Arini (20)

Kumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisKumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggris
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
 
Soal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statikaSoal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statika
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airBiokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
 
Fungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhinggaFungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhingga
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusia
 
Narrative text
Narrative textNarrative text
Narrative text
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
 
Kumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawaKumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawa
 
Cara menggunakan email
Cara menggunakan emailCara menggunakan email
Cara menggunakan email
 
Cerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggrisCerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggris
 
Lapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malangLapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malang
 
Macam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasiMacam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasi
 
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahSejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikutUn bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
 
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
 
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
 
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikanUn bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
 

Recently uploaded

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 

Recently uploaded (20)

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 

MAKALAH Psikologi dalam kesehatan

  • 1. i PSIKOLOGI DALAM KESEHATAN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Dosen Pengampu : Annik Megawati, M.Sc, Apt Disusun oleh : Intan Sabrina A J. (201302371) STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS PROGAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT 2015
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah Psikologi yang berjudul “PSIKOLOGI DALAM KESEHATAN” dengan tepat waktu tanpa halangan suatu apapun. Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan dan informasi kepada pembaca tentang perkembangan pentingnya psikologi bagi kesehatan seseorang. Bagaimana pun penulis telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik- baiknya, namun tidak ada kesempurnaan dalam karya manusia. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Mudah-mudahan sedikit yang penulis sumbangkan ini, akan menjadi ilmu yang bermanfaat. Kudus, 26 Januari 2015 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI Halaman Judul.............................................................................................. i Kata Pengantar............................................................................................. ii Daftar Isi ....................................................................................................... iii BAB I PEDAHULUAN................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan................................................................................. 2 1.4 Manfaat Penulisan............................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3 A. Budaya dan Psikologi Kesehatan........................................................ 3 B. Ilmu Psikologi Dalam Kesehatan........................................................ 4 C. Pendekatan Perilaku Dalam Kesehatan Masyarakat........................... 5 D. Peran Psikologi dalam Dunia Kesehatan............................................ 6 1. Penolakan (Denial)....................................................................... 9 2. Cemas ........................................................................................... 10 3. Depresi.......................................................................................... 10 E. Contoh Aplikasi Psikologi dalam Kesehatan...................................... 12 BAB III PENUTUP....................................................................................... 14 A. Kesimpulan.......................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 15
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum kesehatan dibedakan atas kesehatan individu dan kesehatan masyarakat. Kesehatan individu tercermin dari kesehatan fisik dan kesehatan mental seseorang. Sehat secara fisik apabila seseorang merasa dirinya sehat dan dapat dibuktikan secara klinis ketika organ-organ didalam tubuh berfungsi normal. Sedangkan sehat secara mental meliputi sehat pada pikiran, emosional dan spiritual. Kesehatan masyarakat sebagai sebuah cabang keilmuan mempelajari cara-cara pencegahan penyakit dengan mengenali faktor-faktor risiko penyakit sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara agregat. Prof. Winslow dari Yale University memberikan batasan ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya (Leavel and Clark, 1958). Dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat, dipelajari Ilmu Perilaku untuk pendidikan kesehatan. Biasanya disebut Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP). Dalam disiplin ilmu tersebut, mempelajari pentingnya Psikologi dalam dunia Kesehatan menyangkut ilmu-ilmu perilaku kesehatan untuk memberikan kontribusi nyata kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Psikologi kesehatan merupakan bidang spesialitas dalam psikologi yang lebih spesifik mengacu pada peranan utama psikologi sebagai ilmu dan
  • 5. 2 profensi dalam pengobatan keprilakuan. Menurut Smet (1994) psikologi kesehatan ini merupakan kepedulian para pakar psikologi yang peduli akan kesehatan yang sifatnya holistic mencakup aspek fisiki, mental, dan sosial. Psikologi kesehatan secara khusus dapat didefinisikan Penggerak konstribusi disiplin psikologi pendidikan, ilmiah, dan professional yang spesifik untuk mempromosikan dan memelihara kesehatan, prevensi dan penanganan sakit, dan identifikasi hubungan etiologis dan diagnostis mengenai kesehatan, sakit, dan disfungsi yang berkaitan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik beberapa pokok permasalahan, yaitu: 1. Bagaimana peran psikologi dalam dunia kesehatan? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui peran psikologi dalam dunia kesehatan. 1.4 Manfaat Penulisan Adapun maanfaat penulisan makalah ini, yaitu : a. Bagi pembaca Memberikan pengetahuan umum dan menambah wawasan tentang “Peran Psikologi Dalam Dunia Kesehatan” bagi para pembaca. b. Bagi penulis Guna memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan dan mendapatkan informasi terkait “Peran Psikologi Dalam Dunia Kesehatan”.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Budaya dan Psikologi Kesehatan Pada awal abad ke-20, pemahaman tentang kesehatan didominasi oleh pandangan dari perspektif biologis medis, dimana kesehatan di definisikan sebagai sebuah keadaan dimana tidak adanya penyakit. Kemudian berkembang pandangan dari biopsikososial yang menekankan peran sosial-budaya dalam membentuk kesehatan atau menimbulkan sebuah penyakit. Sebagaimana definisi kesehatan menurut WHO (World health organization) pada tahun 1948, mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan lengkap dari fisik, mental dan sosial serta kesejahteraan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Defenisi ini meminta perhatian terhadap kompleksitas dan multidimensionalitas konsep dari kesehatan. Menambahkan kesejahteraan sosial pada definisi itu membuka jalan untuk konseptualisasi individu sebagai makhluk sosial dalam definisi kesehatan bukan hanya dari aspek fisik/biologi/fisiologi semata. Pergeseran dari definisi ini, juga berimbas pada ilmu psikologi, yang sebelumnya hanya menganalisis penyakit dan gangguan psikologis, menjadi analisis individu untuk mencapai kesejahteraan seperti promosi-promosi kesehatan. Sebelumnya, ilmu psikologi dikenal sebagai psikologi negatif (psikologi orang sakit), dengan definisi ini berubah dan menjadikan psikologis sebagai sarana keilmuan memanusiakan manusia (mencapai kesejahteraan). Kita mengetahui bahwa perkembangan ilmu psikologi dimulai dari teori psikoanalisia, behavioristic, humanistic, dan sekarang sedang berkembangan indigenous psychology yang menekankan pentingnya dan besarnya pengaruh budaya setempat terhadap tingkah laku seseorang. Perkembangan terbaru dari pendekatan ini memandang kesehatan sebagai sebuah jaringan yang kompleks yang sangat di pengaruhi oleh sosial- budaya. Bisa saja sebuah budaya memandang sebuah perilaku itu adalah penyimpangan, tetapi pada budaya lain, itu adalah hal yang normal.
  • 7. 4 Memasukkan budaya dan psikologi ke dalam terapan ilmu kesehatan sangat penting. Misalnya, dalam promosi kesehatan, preventif, keratif, rehabilitasi, tidak mungkin mengesampingkan budaya setempat. Bahkan beberapa budaya terdapat berbagai penyakit yang memang khas budaya tersebut, yang hanya bisa dipahami, jika kita memasukkan konsep budaya dalam penangan penyakit tersebut. Misalnya beberapa penyakit yang memiliki kecenderungan mendapat pengaruh budaya seperti Hikokomori (lazim di Jepang) dan anoreksia (lazim dalam masyarakat barat). Memahami alasan yang mendasari hal ini, cara pencegahan dan pengobatan yang efektif untuk penyakit seperti ini akan memerlukan pendekatan budaya. B. Ilmu Psikologi Dalam Kesehatan Secara umum kesehatan dibedakan atas kesehatan individu dan kesehatan masyarakat. Kesehatan individu tercermin dari kesehatan fisik dan kesehatan mental seseorang. Sehat secara fisik apabila seseorang merasa dirinya sehat dan dapat dibuktikan secara klinis ketika organ-organ didalam tubuh berfungsi normal. Sedangkan sehat secara mental meliputi sehat pada pikiran, emosional dan spiritual. Kesehatan masyarakat sebagai sebuah cabang keilmuan mempelajari cara-cara pencegahan penyakit dengan mengenali faktor-faktor risiko penyakit sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara agregat. Prof. Winslow dari Yale University memberikan batasan ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya (Leavel and Clark, 1958).
  • 8. 5 Dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat, dipelajari Ilmu Perilaku untuk pendidikan kesehatan. Biasanya disebut Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP). Dalam disiplin ilmu tersebut, mempelajari pentingnya Psikologi dalam dunia Kesehatan menyangkut ilmu-ilmu perilaku kesehatan untuk memberikan kontribusi nyata kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pengembangan keilmuan dibidang Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku diarahkan kepada aspek konseptual dan aspek terapan, di antaranya metode dan teknologi pendidikan promosi kesehatan serta bidang ilmu perilaku kesehatan dengan mempertimbangkan dan mengapresiasi aspek- aspek sosial budaya masyarakat. Peminat cabang keilmuan psikologi kesehatan diharapkan memiliki kemampuan merumuskan, menganalisis, merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi berbagai strategi, metode dan teknik promosi kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan masyarakat. C. Pendekatan Perilaku Dalam Kesehatan Masyarakat Kesehatan merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang mempengaruhi, baik secara internal maupun secara eksternal. Secara internal, kesehatan dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan kesehatan psikis, sedangkan secara eksternal dipengaruhi oleh masalah sosial, budaya, politik, ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan sebagainya. Upaya penyelenggaraan kesehatan dibedakan atas tiga yakni: 1. Primary Care, sarana pemeliharaan kesehatan primer; 2. Secondary Care, sarana pemeliharaan kesehatan tingkat dua; 3. Tertiery Care, sarana pemeliharaan kesehatan tingkat tiga. Sasaran primary care seperti kepala keluarga untuk kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui, anak usia sekolah, dan sebagainya. Sedangkan sasaran secondary care meliputi pemasyarakat tanaman obat keluarga (toga), penyuluhan cara menjaga lingkungan sehat, dan seterusnya. Sementara sasaran tertiery care adalah para penentu kebijakan bidang kesehatan, baik pada tingkat pusat maupun level daerah. Untuk memasyarakatkan
  • 9. 6 pemeliharaan kesehatan melalui pola hidup sehat, maka pendekatan ilmu perilaku sangat penting. Menurut L. Green, perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yakni faktor predisposisi, faktor pemungkin (enabling factors) dan faktor penguat (reinforcing factors). Faktor predisposisi meliputi pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi, dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan dan tingkat sosial- ekonomi, dan sebagainya. Faktor pemungkin mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya ketersediaan air bersih, tempat pembuangan sampah dan tinja, ketersediaan makanan bergizi, termasuk keterjangkauan pada sarana pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Posyandu, Polindes, dan sebagainya. Sedangkan faktor penguat mencakup faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, perilaku petugas kesehatan, serta peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan teknis dibidang kesehatan. Untuk mempengaruhi perilaku masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat, pendekatan pendidikan kesehatan mutlak dilakukan. Karena pada dasarnya, Pendidikan adalah sebuah proses sosialisasi ilmu dan nilai untuk mempengaruhi orang lain secara individu atau kelompok agar mau mengikuti ilmu dan nilai yang diajarkan seorang pendidik kesehatan. Unsur-unsur dalam pendidikan kesehatan untuk mempengaruhi perilaku seseorang adalah unsur input dan unsur output. Unsur input seperti sarana pendidikan dan tenaga pendidik sedang unsur output yakni proses pendidikan yang dilakukan sebagai upaya untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan tindakan sesuai yang diharapkan petugas pendidik. D. Peran Psikologi dalam Dunia Kesehatan Harapannya semua orang berada dalam kondisi sehat. Psikologi Kesehatan (keperawatan) dikembangkan untuk memahami pengaruh psikologis terhadap bagaimana seseorang menjaga dirinya agar tetap sehat,
  • 10. 7 dan mengapa mereka menjadi sakit dan untuk menjelaskan apa yang mereka lakukan saat mereka jatuh sakit. Selain mempelajari hal-hal tersebut di atas, psikologi kesehatan mempromosikan intervensi untuk membantu orang agar tetap sehat dan juga mengatasi kesakitan yang dideritanya. Psikologi kesehatan tidak mendefinisikan “sehat” sebagai tidak sakit. Sehat dilihat sebagai pencapaian yang melibatkan keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental dan sosial. Psikologi kesehatan mempelajari seluruh aspek kesehatan dan sakit sepanjang rentang hidup. Psikologi kesehatan fokus pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, seperti bagaimana mendorong anak mengembangkan kebiasaan hidup sehat, bagaimana meningkatkan aktivitas fisik, dan bagaimana merancang suatu kampanye yang dapat mendorong orang lain memperbaiki pola makannya. Psikologi Kesehatan juga mempelajari aspek-aspek psikologis dari pencegahan dan perawatan sakit. Seorang psikologi kesehatan misalnya, membantu mereka yang bekerja di lingkungan yang memiliki tingkat stress yang tinggi untuk mengelola stress dengan efektif, sehingga tekanan yang dialami di lingkungan kerja tidak mempengaruhi kesehatan mereka. Seorang psikolog kesehatan juga dapat bekerja dengan mereka yang sedang menderita suatu penyakit agar dapat menyesuaikan mental dan fisik mereka dengan penyakit tersebut atau untuk mematuhi treatment yang dirancang oleh dokter yang merawatnya. Psikologi kesehatan juga fokus pada etiologi dan kaitannya dengan kesehatan, sakit dan disfungsi. Etiologi merujuk pada asal dan penyebab sakit, dan psikolog kesehatan secara khusus tertarik pada faktor- faktor perilaku dan sosial yang menyumbang kesehatan dan sakit dan disfungsi. Faktor-faktor tersebut meliputi kebiasaaan yang merusak atau menunjang kesehatan seperti konsumsi alkohol, merokok, olahraga, mengenakan sabuk pengaman, dan cara-cara ‘berkawan’ dengan stress. Pada akhirnya, psikolog kesehatan menganalisa dan berusaha meningkatkan system perawatan kesehatan dan merumuskannya dalam kebijakan kesehatan.
  • 11. 8 Psikologi kesehatan mempelajari dampak institusi kesehatan dan tenaga medis dan paramedis terhadap perilaku orang. Psikologi kesehatan bertujuan untuk memahami dinamika psikologis individu yang tetap menjaga kesehatannya, dinamika psikologis individu yang sehat namun kemudian mendapat diagnosa penyakit kronis serta dinamika psikologis individu saat merespon keadaan sakit kronis yang sedang dialami. Kita pasti pernah bertemu dengan orang yang tampak selalu sehat dan jarang sakit. Terbersit dalam benak kita, apa yang dilakukan orang tersebut sehingga kesehatannya terjaga? How does he or she maintain his or her health? Dinamika psikologis apa yang tercermin pada individu yang berhasil menjaga kesehatannya? Kita pernah pula berjumpa dengan orang yang sehat, namun setelah orang tersebut mendapat diagnosa penyakit tertentu, muncul banyak perubahan pada dirinya. Perubahan fisik dan juga perubahan emosional. Orang tersebut menjadi lebih sensitif perasaannya-lebih emosional, menjadi kurang semangat dalam berkarya-malas, bahkan mungkin memperlihatkan perubahan perilaku yang sangat berbeda dalam kesehariannya. Dinamika psikologis apa yang terlihat pada individu yang demikian? Kita mungkin juga pernah bertemu dengan orang yang tengah berjuang dalam menghadapi penyakit kronis yang dideritanya. Kita seolah dapat membaca cerminan jiwanya, antara yakin dan tidak yakin bahwa dirinya bisa terbebas dari penyakit yang dideritanya. Terkadang kita melihat orang itu tampak bersemangat dan akan melakukan apapun demi kesembuhannya, namun di saat lain kita meyaksikan orang tersebut berada pada puncak keputusasaannya. Sehingga apapun yang kita katakan atau kita lakukan seolah tidak terlalu bermakna bagi dirinya. Dinamika psikologis apa yang ada pada individu yang demikian? Dinamika psikologis individu yang sehat ? Individu ini menyadari bahwa kesehatan adalah sesuatu yang teramat penting. Bentuk kesadaran ini tercermin dalam perilaku sehat (health behaviour). Perilaku sehat adalah perilaku seseorang dalam mempertahankan status kesehatannya. Olah raga
  • 12. 9 teratur dan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi adalah contoh perilaku sehat. Individu selalu belajar (learn) dari kisah kesehatan orang lain. Proses ini adalah bagian dari dinamika psikologis orang yang sehat. Karena ia mendapatkan pemahaman (insight) bagaimana menjaga kesehatannya dan bagaimana terhindar dari penyakit yang dialami oleh orang lain. Sehingga jika ada keinginan untuk melakukan perilaku yang tidak sehat (poor health behavior) - misal merokok - akan selalu ada yang informotaknya untuk tidak meneruskan keinginan berperilaku tidak sehat. Dinamika psikologis individu yang sehat kemudian sakit ? Individu yang sehat dapat melakukan banyak aktivitas secara mandiri. Ketika kemudian ia terdiagnosa dengan penyakit kronis tertentu akan muncul ketakutan dan kecemasan atas eksistensi dan performansinya. Kecemasan ini merupakan masalah tersendiri, bukan karena mendatangkan stres bagi individu namun mempengaruhi kemampuan individu dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari. Ketika suatu penyakit terjadi pada seseorang, seluruh aspek kehidupannya akan terpengaruh. Dinamika psikologis dan emosional yang muncul seringkali berupa pertanyaan seperti "siapa yang akan merawat mereka ketika mereka telah sembuh? Jika pada akhirnya mereka tidak dapat bekerja lagi, bagaimana mereka dapat membayar/menangani masalah keuangan? Jika selama ini individu tersebut merasa mampu melakukan semua hal sendiri secara mandiri, dapatkah mereka kemudian menerima keadaan baru mereka (jadi tergantung pada orang lain). Bagaimana jika individu ini tidak dapat lagi melakukan hobi lama? Ada beberapa respon emosional yang muncul pada pasien atas penyakit kronis yang dideritanya, yaitu : 1. Penolakan (Denial) Merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis seperti jantung, stroke dan kanker. Atas penyakit yang dideritanya ini, pasien akan memperlihatkan sikap seolah-olah penyakit yang diderita tidak terlalu berat (menolak untuk mengakui bahwa penyakit yang diderita
  • 13. 10 sebenarnya berat) dan menyakini bahwa penyakit kronis ini akan segera sembuh dan hanya akan memberi efek jangka pendek (menolak untuk mengakui bahwa penyakit kronis ini belum tentu dapat disembuhkan secara total dan menolak untuk mengakui bahwa ada efek jangka panjang atas penyakit ini, misalnya perubahan body image). 2. Cemas Setelah muncul diagnosa penyakit kronis, reaksi kecemasan merupakan sesuatu yang umum terjadi. Beberapa pasien merasa terkejut atas reaksi dan perubahan yang terjadi pada dirinya bahkan membayangkan kematian yang akan terjadi padanya. Bagi individu yang telah menjalani operasi jantung, rasa nyeri yang muncul di daerah dada, akan memberikan reaksi emosional tersendiri. Perubahan fisik yang terjadi dengan cepat akan memicu reaksi cemas pada individu dengan penyakit kanker. 3. Depresi Depresi juga merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis. Kurang lebih sepertiga dari individu penderita stroke, kanker dan penyakit jantung mengalami depresi. Untuk dapat memahami respon yang terjadi atas perubahan yang ada pada penderita penyakit kronis, perlu pemahaman yang mendalam tentang diri individu (self) itu sendiri. Self merupakan salah satu konsep utama dalam ilmu psikologi. Para psikolog mengacu pada self concept sebagai keyakinan atas kualitas dan penilaian yang dimiliki seseorang. Penyakit kronis dapat menghasilkan perubahan yang drastis pada self concept dan self esteem. Beberapa perubahan yang ada bisa bersifat sementara, walaupun ada juga yang bersifat permanen. Self concept itu sendiri merupakan bagian dari self evaluation termasuk didalamnya beberapa aspek seperti body image, prestasi, fungsi sosial dan the private self. 1. The Physical Self Body image merupakan penilaian dan evaluasi atas fungsi dan penampilan fisik seseorang. Body image yang rendah berhubungan
  • 14. 11 dengan harga diri yang rendah diikuti dengan terjadinya peningkatan depresi serta kecemasan. 2. The Achieving Self Jika keadaan penyakit kronis menjauhkan individu dari aktivitas ini, konsep diri individu yang bersangkutan bisa terkoyak dan rusak. Namun jika pekerjaan dan hobi sama sekali tidak terpengaruh oleh keadaan sakit dan sebagainya, individu dapat memperoleh kepuasan tersendiri dan meningkatkan harga dirinya. 3. The Social Self Sebagaimana yang telah diketahui bersama, menciptakan kembali kehidupan sosial pasien penderita penyakit kronis merupakan aspek yang penting. Bentuk sumber daya sosial yang dapat membantu individu yang menderita penyakit kronis misalnya dengan pemberian informasi, bantuan dan dukungan emosional. Partisipasi keluarga dalam proses rehabilitasi merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan. Memberikan informasi pada anggota keluarga lain (bahkan anak-anak) yang akurat dan cukup mengenai keadaan individu yangs akit (misalnya gangguan/penyakit yang dialaminya, proses/treatment yang akan dijalaninya bahka perubahan emosional yang terlihat) merupakan sesuatu yang penting untuk dilaksanakan agar terhindar dari kebingungan dan kesalahpahaman dalam berkomunikasi antara individu yang sakit dengan pihak keluarga. Dengan demikian, setiap individu memiliki dinamika psikologisnya tersendiri bilamana dikaitkan dengan status kesehatannya. Antara individu yang sehat, individu yang sehat kemudian sakit dan individu yang telah terkena penyakit kronis memiliki dinamika psikologis dan emosional yang harus dipahami. Psikologi kesehatan mencoba memahami aspek kejiwaan (psikologis dan emosional) individu yang berada pada salah satu situasi diatas (terlebih pada individu yang sakit).
  • 15. 12 E. Contoh Aplikasi Psikologi dalam Kesehatan Studi Kasus Perilaku Merokok Berbagai penelitian kesehatan tentang dampak rokok sudah banyak dilakukan para ahli kesehatan masyarakat. Namun meski telah banyak dilakukan penelitian dan sudah terbukti berdampak buruk bagi kesehatan, jumlah perokok tidak kunjung turun, utamanya dinegara-negara berkembang termasuk Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan perilaku dalam promosi kesehatan tentang bahaya rokok. Publikasi terbaru hasil penelitian tentang rokok dirilis pada 6 Februari 2012 dalam jurnal Archives of General Psychiatry, yang dilakukan Severine Sabia dan rekan-rekannya dari University College London. Penilaian fungsi mental para responden dilakukan selama tiga kali selama kurun waktu 10 tahun. Sedangkan penilaian status merokok responden dilakukan enam kali dalam kurun waktu 25 tahun. Usia rata-rata responden adalah sekitar 56 tahun ketika penilaian pertama dilakukan. Hasil analisis data sekitar 5.100 pria dan lebih dari 2.100 wanita terkait fungsi mental, seperti memori, pembelajaran, dan pengolahan pikiran. Peneliti menemukan bahwa di kalangan kaum pria, merokok berhubungan dengan merosotnya kemampuan otak yang lebih cepat. Selain itu, penurunan yang lebih massif terjadi pada pria yang terus merokok selama masa penelitian. Peneliti menemukan bahwa pria yang berhenti merokok dalam 10 tahun sebelum penilaian pertama dilakukan ternyata masih berisiko mengalami penurunan mental, terutama terkait fungsi “eksekutif” pada otak. Namun, mereka yang telah berhenti merokok dalam jangka waktu lama, cenderung mengalami penurunan fungsi otak lebih lambat. Dalam riset tersebut, Severine Sabia dan rekan-rekannya tidak menemukan hubungan antara efek merokok dan penurunan fungsi mental pada kaum wanita. Alasan untuk perbedaan jenis kelamin ini belum terungkap dengan jelas. Tetapi, hal itu mungkin berkaitan dengan fakta bahwa pria umumnya cenderung merokok lebih banyak ketimbang wanita. Untuk merubah perilaku merokok, maka beberapa teori perilaku bisa menjadi rujukan seperti Teori Kurt Lewin, Teori Festinger, dan sebagainya. Menurut Kurt Lewin (1970), perilaku manusia adalah suatu
  • 16. 13 keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong (driven forces) dan kekuatan-kekuatan penahan (restining forces). Pada teori Kurt Lewin, melakukan perubahan perilaku dengan cara melakukan ketidakseimbangan antara kedua kekuatan didalam diri seseorang sehingga ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan pada diri seseorang. Ketiga kemungkinan tersebut adalah pertama, kekuatan-kekuatan pendorong meningkat; adanya stimulus yang mendorong untuk terjadinya perubahan-perubahan perilaku, seperti penyuluhan kesehatan dan bentuk- bentuk promosi kesehatan lainnya. Kedua, kekuatan-kekuatan penahan menurun; adanya stimulus yang memperlemah kekuatan penahan seperti anggapan bahwa merokok tidak mengganggu kesehatan. Anggapan yang keliru tersebut dapat memperlemah driven forces. Ketiga, kekuatan pendorong meningkat sedang kekuatan penahan menurun; kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku, termasuk perilaku merokok. Dari studi kasus perilaku merokok, maka bisa dilihat hubungan erat pentingnya Ilmu Psikologi dalam dunia kesehatan. Apalagi Ilmu Kesehatan Masyarakat yang memiliki pendekatan preventif dan promotif, maka penggunaan Psikologi sangat penting dan relevan dalam upaya-upaya pencegahan ancaman terjangkit penyakit.
  • 17. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Peranan Psikologi dalam dunia keperawatan sangat besar. Hal tersebut disebabkan karena peran psokologis seseorang selalu menyertai diri, sejak mulai merasakan sakit kemudian masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit dan sembuh, peran psikologis seseorang tersebut sangat besar. Selain itu, dengan ilmu psikologi kita dapat lebih memahami kepribadian dan tingkah laku pasien sehingga kita dapat menyeleseikan masalah tersebut dengan sudut pandang yang berbeda. Psikologi kesehatan bertujuan untuk memahami tentang seseorang dalam dinamika psikologis yang selalu menjaga kesehatannya, dinamika psikologis seseorang yang sehat tetapi dia mengalami diagnosa penyakit kronis serta dinamika psikologis seseorang saat merespon sakit kronis yang dialaminya.
  • 18. 15 DAFTAR PUSTAKA  http://www.yarsi.ac.id/web-directory/kolom-dosen/73-fakultas-psikologi/173- metta.html  http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2012/03/20/pentingnya-ilmu- psikologi-dalam-kesehatan/  http://ml.scribd.com/doc/22686304/MAKALAH-PSIKOLOGI  http://www.anneahira.com/psikologi-kesehatan.htm  http://www.psikologi.ui.ac.id/pages/peminatan-terapan-psikologi-kesehatan  http://www.psychologymania.com/2012/03/budaya-dan-psikologi- kesehatan.html  http://psikologi.infogue.com/apakah_psikologi_kesehatan_