SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
MAKALAH
PENGEMBANGAN PRIBADI KONSELOR
“MENGEMBANGKAN DAN MEMPERLUAS KETERAMPILAN KONSELING”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pribadi Konselor
Dosen Pengampu : Ulvina Rachmawati, M.Pd.
.
Disusun oleh kelompok 7 :
1. Atikatul aziziyah (220801015)
2. Siti maiyasaroh (220801023)
3. Syahroni (220801029)
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI
BOJONEGORO
2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah
Pengembangan Pribadi Konselor yang berjudul “Mengembangkan dan Memperluas
Keterampilan Konseling” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
di berikan oleh Ibu Ulvina Rachmawati, M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Pribadi Konselor. Selain itu pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang sosialisasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Ulvina Rachmawati, M.Pd. Selaku
dosen pengampu. Serta kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga
dapat kami jadikan referensi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Bojonegoro, 13 Mei 2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
2.1 Mempertimbangkan Konseling Untuk Diri Sendiri...................................................................... 3
2.2 Menerima Pengawasan Berkualitas Tinggi.................................................................................. 4
2.3 Perhatikan Sesi Perilaku Konselor Lain........................................................................................ 5
2.4 Lanjutkan Membangun Keterampilan Konseptualisasi ............................................................... 5
2.5 Lanjutkan Pelatihan Formal Setelah Lulusan............................................................................... 6
2.6 Memahami Integrasi Teknologi Dan Konseling........................................................................... 8
2.7 Raih Dan Terima Kecemasan Anda Dan Insecuritas .................................................................. 12
BAB III PENUTUP................................................................................................................................. 14
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk menjadi konselor kesehatan mental yang kompeten. Juga baik untuk tetap kompeten
dari waktu ke waktu. Seperti semua profesi, sangat penting bagi anda untuk terus
mengembangkan keterampilan anda dan mendapatkan wawasan lebih jauh tentang praktik
anda dan diri anda sendiri. Anda tidak ingin menjadi stagnan. Dianggap tidak etis untuk tidak
memiliki orientasi teoretis yang membumi untuk mengatur keterampilan konseling anda (aca,
2014; amhca, 2020). Namun, terlepas dari orientasi teoretis anda, keefektifan anda terkait
dengan tingkat kompetensi anda. Anda memiliki tanggung jawab etis untuk memantau
keefektifan anda dan mengembangkan keterampilan anda jika diperlukan. Tidak mungkin bagi
anda untuk menjadi ahli dalam setiap bidang konseling. Namun demikian, anda harus
kompeten dalam menyajikan masalah dan klien yang anda layani. Anda berkewajiban secara
moral dan etis untuk memberikan perawatan terbaik yang anda bisa untuk semua klien anda.
Ini tidak akan terjadi jika pengembangan profesional dan pertumbuhan pribadi anda berakhir
setelah anda lulus. Pelatihan anda baru saja dimulai. Faktanya, setelah bekerja penuh waktu
sebagai konselor adalah saat keterampilan anda benar-benar mulai berkembang dan
berkembang.
Namun, kualitas pengembangan ditentukan oleh seberapa banyak anda berupaya dengan
sungguh-sungguh untuk mengembangkan keterampilan anda. Pelatihan dan pengembangan
anda harus berlanjut tanpa batas waktu sampai anda tidak lagi menjalankan profesinya. Berikut
ini mengidentifikasi bidang inti profesional dan pribadi mendasar untuk memastikan bahwa
anda terus mengembangkan dan mempertahankan kompetensi konseling anda. Pelatihan anda
baru saja dimulai. Faktanya, setelah bekerja penuh waktu sebagai konselor adalah saat
keterampilan anda benar-benar mulai berkembang dan berkembang. Namun, kualitas
pengembangan ditentukan oleh seberapa banyak anda berupaya dengan sungguh-sungguh
untuk mengembangkan keterampilan anda. Pelatihan dan pengembangan anda harus berlanjut
tanpa batas waktu sampai anda tidak lagi menjalankan profesinya. Berikut ini mengidentifikasi
bidang inti profesional dan pribadi mendasar untuk memastikan bahwa anda terus
mengembangkan dan mempertahankan kompetensi konseling anda. Pelatihan anda baru saja
dimulai. Faktanya, setelah bekerja penuh waktu sebagai konselor adalah saat keterampilan anda
benar-benar mulai berkembang dan berkembang. Namun, kualitas pengembangan ditentukan
2
oleh seberapa banyak anda berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mengembangkan
keterampilan anda.
Pelatihan dan pengembangan anda harus berlanjut tanpa batas waktu sampai anda tidak lagi
menjalankan profesinya. Berikut ini mengidentifikasi bidang inti profesional dan pribadi
mendasar untuk memastikan bahwa anda terus mengembangkan dan mempertahankan
kompetensi konseling anda. Pelatihan dan pengembangan anda harus berlanjut tanpa batas
waktu sampai anda tidak lagi menjalankan profesinya. Berikut ini mengidentifikasi bidang inti
profesional dan pribadi mendasar untuk memastikan bahwa anda terus mengembangkan dan
mempertahankan kompetensi konseling anda. Pelatihan dan pengembangan anda harus
berlanjut tanpa batas waktu sampai anda tidak lagi menjalankan profesinya.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana mempertimbangkan konseling untuk diri sendiri?
2. Bagaimana menerima pengawasan berkualitas tinggi?
3. Bagaimana memperhatikan sesi perilaku konselor lain?
4. Bagaimana membangun keterampilan konseptualisasi?
5. Bagaimana pelatihan formal setelah lulusan?
6. Bagaimana memahami integrasi teknologi dan konseling?
7. Bagaimana cara untuk raih dan terima kecemasan anda dan insecuritas?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana mempertimbangkan konseling untuk diri sendiri
2. Untuk mengetahui bagaimana menerima pengawasan berkualitas tinggi
3. Untuk mengetahui bagaimana memperhatikan sesi perilaku konselor lain
4. Untuk mengetahui bagaimana membangun keterampilan konseptualisasi
5. Untuk mengetahui bagaimana pelatihan formal setelah lulusan
6. Untuk mengetahui bagaimana memahami integrasi teknologi dan konseling
7. Untuk mengetahui cara meraih dan terima kecemasan anda dan insecuritas
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mempertimbangkan Konseling Untuk Diri Sendiri
Jika masuk akal, pertimbangkan untuk menerima konseling. Jangan memaksakan diri
untuk menerima konseling jika anda benar-benar merasa tidak perlu. Namun, jika anda
mengalami tekanan yang signifikan dan menggunakan beberapa teknik konseling anda sendiri
pada diri sendiri tidak bekerja pada tingkat yang diinginkan, maka tidak ada salahnya mencari
profesional kesehatan mental anda sendiri. (konseling mungkin merupakan pilihan yang baik
jika anda seorang mahasiswa pascasarjana!) Pada titik tertentu dalam hidup anda, merupakan
ide yang baik untuk mengetahui bagaimana rasanya duduk di kursi klien. Sebagian besar
profesional kesehatan mental (87%) di banyak disiplin ilmu (misalnya, konselor, pekerja sosial,
psikolog, psikiater) melaporkan menerima terapi pribadi (orlinsky et al., 2011). Nyatanya,
mayoritas konselor kesehatan mental telah berpengalaman menerima terapi dengan 90%
melaporkan kepuasan dan hasil yang positif (geller et al., 2005).
Menjadi klien akan memberi anda wawasan tentang keterampilan interpersonal dan
intervensi apa yang menurut anda bermanfaat dan tidak bermanfaat, termasuk faktor umum
dan faktor khusus untuk orientasi teoretis tertentu. Menerima konseling dapat sangat
meningkatkan kesadaran anda tentang pendekatan konseling anda, menghasilkan modifikasi
yang meningkatkan keterampilan interpersonal dan intervensi anda sendiri. Anda juga
cenderung memiliki rasa empati, kesabaran, dan toleransi yang meningkat untuk klien anda di
berbagai domain (norcross, 2005), terutama untuk mengungkapkan informasi pribadi dan
mengubah kebiasaan hidup. Terapi pribadi dapat meningkatkan kemanjuran diri keterampilan
konseling anda sambil meningkatkan keterampilan aliansi terapeutik dan kesepakatan dengan
klien tentang tujuan dan intervensi pengobatan (astrand & sandell, 2019; gold & hilsenroth,
2009; probst, 2015).
Secara keseluruhan, semakin anda dapat menyelesaikan masalah pribadi anda sendiri
dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola kesusahan anda, semakin anda dapat
membantu klien menyelesaikan masalah pribadi mereka sendiri dan mengelola kesusahan
mereka. Jika menurut anda itu memalukan atau membuat anda kurang dari seseorang untuk
mencari konseling, ini juga membutuhkan introspeksi. Pertimbangkan dengan serius alasan
pribadi anda untuk keengganan tersebut. Apa yang dikatakan di sini tentang bagaimana anda
memandang klien atau diri anda sendiri? Jika anda benar-benar meremehkan mereka yang
4
mencari konseling (“hanya orang lemah yang meminta bantuan orang lain"), klien anda pasti
akan memahami hal ini karena hal itu akan memengaruhi cara anda memandang orang lain.
Mungkin bijaksana untuk berkonsultasi dengan penyelia anda atau kolega tepercaya (atau
bahkan penasihat anda sendiri) untuk membantu mengatasi pikiran dan perasaan ini.
2.2 Menerima Pengawasan Berkualitas Tinggi
Dimulai dengan praktikum dan magang anda, lakukan yang terbaik untuk tidak
mengabaikan pentingnya pengawas berkualitas tinggi. Pengawasan kualitas adalah cara utama
untuk memastikan anda terus mempraktikkan keterampilan konseling yang anda pelajari di
sekolah pascasarjana sambil menerapkan keterampilan baru juga. Anda menginginkan penyelia
yang mengasuh dan mendukung sekaligus terampil menantang anda untuk meningkatkan
keterampilan konseling dan pengembangan pribadi anda. Supervisor yang baik memiliki
banyak kualitas yang sama dengan konselor dan guru yang baik: empatik, fleksibel, terbuka,
tidak menghakimi, menerima, tulus, hormat, peduli, sensitif, sabar, dapat diandalkan,
kolaboratif, ingin tahu, membantu, percaya diri, mendukung, dan menantang. (wilson et al.,
2015). Mereka juga harus merasa nyaman dengan otoritas dan evaluasi serta sadar diri akan
kekuatan dan keterbatasan mereka sendiri. Seperti disebutkan secara singkat sebelumnya, juga
sangat disarankan agar anda mendapatkan penyelia yang kompeten dalam orientasi teoretis
anda. Ini tidak hanya akan menghasilkan hubungan pengawasan yang berkualitas, tetapi juga
memungkinkan anda untuk benar-benar mengembangkan intervensi berbasis bukti, mungkin
pada tingkat ahli dari waktu ke waktu. Idealnya, anda menginginkan model yang baik untuk
konseling kesehatan mental klinis profesional.
Sangat mudah bagi beberapa konselor pemula untuk condong ke penyelia yang santai, tanpa
khawatir, "lakukan apa pun yang terasa benar dari naluri anda" karena mereka tampaknya tidak
terlalu menekan anda. Supervisor yang buruk memiliki kualitas tertentu yang dapat berdampak
negatif pada pengembangan pribadi dan profesional anda serta perawatan klien: tidak empatik,
tidak berkomitmen, tidak konsisten, tidak sabar, tidak produktif, sibuk dengan diri sendiri, dan
terlambat (wilson et al., 2015). Hindari jenis pengawas ini dengan cara apa pun! Pada awalnya,
orang-orang ini mungkin mengurangi kecemasan anda dengan pendekatan santai mereka,
tetapi dalam jangka panjang anda akan belajar sangat sedikit dan mengalami kecemasan yang
jauh lebih tinggi. Ya, anda memang menginginkan kepribadian yang suportif. Namun, bersikap
suportif tidak menutup kemungkinan untuk bisa diandalkan dan kompeten. Ini bermanfaat bagi
pengembangan profesional anda untuk ditantang. Terkadang juga bermanfaat untuk merasa
5
tidak nyaman. Sangat penting untuk memperluas kemandirian anda. Penting juga untuk
mengalami introspeksi mendalam. Secara keseluruhan, sangat penting untuk mengembangkan
keterampilan anda. Ingatlah bahwa tidak ada "pertandingan yang sempurna", tetapi pasti ada
"pertandingan yang mengerikan". Terkadang pertandingan yang mengerikan dapat berdampak
buruk pada pengembangan profesional dan pertumbuhan pribadi anda.
2.3 Perhatikan Sesi Perilaku Konselor Lain
Mengamati para ahli dan rekan pada tingkat perkembangan yang sama juga dapat
memperkuat pengembangan keterampilan dan membangun kemanjuran diri. Itu selalu bagus
untuk mengamati para ahli, terutama ketika mencoba menyempurnakan rangkaian
keterampilan tertentu. Adalah baik untuk pengembangan profesional anda untuk menetapkan
standar tinggi untuk dicapai. Dengan demikian, perkembangan anda akan sangat diuntungkan
dengan mengamati konselor lain yang memiliki tingkat keterampilan yang sama dengan anda.
Terutama mengamati para ahli di awal karir anda bisa sangat mengintimidasi dan membebani.
Jika seseorang terlalu mahir, akan sulit untuk mempelajari keterampilan mikro antara posisi
anda dan posisi ahlinya (yakni, banyak yang bisa hilang di antaranya). Dengan mengamati
konselor pada tingkat yang sama, anda lebih mungkin berhubungan dengan orang-orang itu
dan mempelajari keterampilan mikro mereka sementara anda secara bertahap mengembangkan
keterampilan yang lebih maju.
Jika anda yakin untuk mengikuti orientasi teoretis tertentu, maka cobalah untuk mengamati
orang lain dengan pendekatan konseling yang serupa. Kesetiaan pada orientasi teoretis penting
untuk efektivitas pengobatan. Juga, masih ada variasi dalam bagaimana intervensi digunakan
dalam orientasi teoretis. Di sisi lain, setelah anda memperoleh tingkat pengembangan self-
efficacy yang aman dari keterampilan konseling anda, akan bermanfaat juga untuk mengamati
mereka yang memiliki orientasi teoretis yang berbeda. Bahkan jika anda tidak berencana
mengambil orientasi teoretis baru, ada banyak faktor umum dalam keterampilan konseling
yang dapat diintegrasikan dan/atau ditingkatkan dalam praktik anda sendiri.
2.4 Lanjutkan Membangun Keterampilan Konseptualisasi
Saat mengembangkan dan meningkatkan keterampilan konseling dalam sesi anda,
pastikan untuk tidak mengabaikan keterampilan konseptualisasi anda, terutama melalui
orientasi teoretis anda. Efektivitas intervensi anda bergantung pada kekuatan formulasi kasus
dan rencana perawatan anda. Idealnya, perumusan kasus, rencana perawatan, dan intervensi
6
anda semuanya harus konsisten didasarkan pada orientasi teoretis anda. Keterampilan
konseling anda akan memiliki sedikit nilai jika masalah presentasi klien anda tidak dinilai dan
dikonseptualisasikan secara akurat. Manfaatkan pengawasan anda dengan meminta umpan
balik tentang kesehatan teoritis formulasi kasus anda. Anda juga dapat meminta umpan balik
dari kolega lain yang mengetahui orientasi teoretis anda. Selain itu, banyak lembaga kesehatan
mental mengharuskan anda merevisi formulasi kasus dan rencana perawatan setiap tiga bulan.
Ini adalah peluang bagus untuk memantau bagaimana keterampilan konseptualisasi kasus anda
berkembang dari waktu ke waktu.
2.5 Lanjutkan Pelatihan Formal Setelah Lulusan
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, pelatihan anda dalam konseling berlanjut dengan baik
setelah lulus dan di luar pengawasan anda. Untungnya, bidang konseling memberikan banyak
kesempatan untuk melanjutkan pengembangan profesional anda setelah mendapatkan gelar
dan lisensi anda. Lakukan yang terbaik untuk mengikuti perubahan di lapangan dan
pertahankan kompetensi, termasuk praktik berbasis bukti modern. Jika masuk akal, cobalah
untuk tetap mengikuti literatur dengan membaca artikel peer-review sesekali, buku yang diedit,
atau manual perawatan berbasis bukti. Maklum, terkadang motivasi anda mungkin rendah
untuk membaca banyak literatur saat bekerja penuh waktu. Lakukan yang terbaik untuk
mengingatkan diri sendiri tentang pentingnya tetap up to date dengan latihan yang efektif.
Mungkin pilih satu atau dua jurnal khusus untuk keahlian anda dan pilih artikel yang paling
relevan dengan praktik anda saat ini. Ada juga banyak buku khusus praktik yang
mengintegrasikan sains dan praktik sambil tetap mudah dibaca dan dipahami. Terkadang
memiliki kelompok membaca (misalnya, satu artikel/buku dalam sebulan) dapat meningkatkan
motivasi dan wawasan.
Apa yang akan sangat penting dalam pengembangan karir anda adalah menghadiri
konferensi dan berpartisipasi dalam pelatihan, termasuk unit pendidikan berkelanjutan (ceu),
yang diwajibkan oleh dewan lisensi untuk mempertahankan lisensi aktif. Persyaratan yang
ditetapkan untuk ceu pada dasarnya memastikan bahwa konselor kesehatan mental setidaknya
menghadiri pelatihan tentang topik yang relevan terkait dengan praktik. Tentu saja, bagaimana
ceu diperlukan untuk perpanjangan lisensi berbeda-beda di setiap negara bagian. Kisaran
(sering dalam kelipatan tiga) untuk ceu adalah 24-48 setiap dua tahun atau 12-24 setiap tahun,
7
tergantung pada jadwal pembaruan lisensi. Sebagian besar dewan lisensi juga memiliki
persyaratan untuk kategori dengan area konten yang ditentukan yang harus disertakan sebagai
bagian dari total ceu anda. Pastikan anda meninjau aturan dan peraturan dewan lisensi negara
anda untuk melanjutkan pendidikan. Beberapa negara bagian menyediakan dokumen yang
menguraikan persyaratan ceu. Misalnya, massachusetts membutuhkan 30 ceu setiap dua tahun
dan memiliki tiga kategori. Kategori i membutuhkan minimal 50% (15 ceu) termasuk bidang
konten berikut: teori konseling; pertumbuhan dan perkembangan manusia; yayasan sosial dan
budaya; hubungan membantu; dinamika kelompok, proses kelompok, dan konseling; penilaian
individu; penelitian dan evaluasi; layanan klinis dalam konseling kesehatan mental; gaya hidup
dan pengembangan karir; psikopatologi; legal dan etis; dan spiritualitas. Kategori ii
membutuhkan maksimal 50% (15 ceu) termasuk bidang konten orientasi profesional dan
konselor kesehatan mental dan sistem perawatan kesehatan mental. Kategori iii mensyaratkan
maksimal 25% (7,5 ceus) termasuk konten pengawasan/ konsultasi, menerbitkan publikasi, dan
disertasi. Selain itu, dari 30 ceu yang disyaratkan, setidaknya 50% (15 ceu) harus berupa
pelatihan tatap muka, yang berarti tidak lebih dari 50% (15 ceu) dapat berupa “belajar di
rumah” (yaitu online). Perhatikan bahwa jumlah ceu belajar di rumah yang diizinkan (jika ada)
sangat bervariasi di setiap negara bagian.
Ada beberapa opsi untuk mendapatkan ceu. Di salah satu ujung spektrum, anda dapat
mengambil kursus pascasarjana atau kursus multiday institut yang mengarah ke sertifikasi di
bidang praktik khusus. Di ujung lain dari spektrum anda dapat mengambil kursus online, yang
biasanya membutuhkan membaca artikel dan menjawab dengan benar persentase tertentu dari
pertanyaan pilihan ganda. Di antaranya, dan yang paling umum, adalah menghadiri lokakarya
setengah hari atau sehari penuh atau seminar konferensi. Lokakarya/seminar biasanya terdiri
dari mendengarkan seorang pakar (atau sekelompok pakar) tentang topik tertentu. Hal ini
terkadang dapat mencakup interaksi dengan penonton (misalnya, pertanyaan dan komentar)
dan permainan peran keterampilan target. Secara keseluruhan, biaya ceu bisa mahal, terutama
jika mengikuti kursus beberapa hari untuk pelatihan/sertifikasi khusus. Di samping itu, ceu
online relatif murah dan memakan waktu paling sedikit.
Perlu diingat bahwa tidak hanya menghadiri lokakarya/seminar/kursus online akan secara
otomatis memberi anda ceu. Pastikan bahwa pelatihan ini disetujui oleh national board of
certified counselors (nbcc), yang merupakan clearing house untuk melanjutkan pendidikan
8
konseling kesehatan mental. Sebelum pelatihan diberikan, individu atau organisasi harus
mengajukan aplikasi dan terlibat dalam proses pemeriksaan dengan nbcc untuk mendapatkan
persetujuan melanjutkan pendidikan, termasuk memperoleh nomor penyedia. Setelah
menyelesaikan pelatihan anda, anda harus menerima sertifikat yang setidaknya mencantumkan
nama individu/organisasi, judul pelatihan, jumlah ceu, dan nomor penyedia nbcc. Pastikan
untuk memegang sertifikat ini karena merupakan tanggung jawab anda untuk menyimpan
dokumentasi ceu anda. Banyak negara bagian melakukan audit acak selama perpanjangan
lisensi untuk memastikan bahwa anda telah memperoleh ceu yang diperlukan untuk periode
lisensi yang ditentukan. Jika anda tidak dapat mendokumentasikan ceu anda secara memadai,
lisensi anda dapat dikenakan masa percobaan. Pada akhirnya, jika anda mencari ceu untuk
pembaruan lisensi, akan membuang-buang waktu dan uang anda untuk menghadiri pelatihan
tanpa persetujuan nbcc. Selalu cari nomor penyedia; itu harus jelas. Tidak ada nomor penyedia
berarti tidak ada ceu.
2.6 Memahami Integrasi Teknologi Dan Konseling
Ada cara untuk menggunakan teknologi (misalnya, aplikasi ponsel cerdas dan tablet,
realitas virtual) untuk meningkatkan pembelajaran dan keefektifan keterampilan konseling
bagi anda dan klien anda. Teknologi sudah tersedia dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-
hari bagi banyak orang amerika (pew research center, 2019). Penelitian telah menemukan
bahwa klien terbuka dan dapat melengkapi intervensi pengobatan dengan teknologi (misalnya,
aplikasi smartphone; aguilera & munoz, 2011; proudfoot et al., 2010). Selanjutnya,
menggunakan teknologi untuk meningkatkan intervensi konseling untuk berbagai gangguan
telah terbukti efektif (misalnya, anderson et al., 2013; dettore et al., 2015). Teknologi dapat
sangat membantu untuk keterlibatan dan motivasi, psikoedukasi, pemantauan diri dan
perubahan perilaku kognitif, dan relaksasi.
Salah satu bidang penggunaan dan konseling teknologi yang berkembang adalah teleterapi
(juga dikenal sebagai telehealth atau terapi online). Melalui teknologi, konselor dapat
memberikan layanan klinis melalui telepon, pesan teks, email, dan sesi telekonferensi sebagai
tambahan atau alternatif dari konseling tatap muka. Konselor dan klien semakin terbuka untuk
menggunakan teleterapi, termasuk klien melaporkan kepuasan dalam aliansi terapeutik
(jenkins-guarnieri et al., 2015). Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa teleterapi sama
9
efektifnya dibandingkan dengan layanan langsung di berbagai gangguan dan di banyak
populasi, bersama dengan keuntungan tambahan (hilty et al., 2013; langarizadeh et al., 2017;
slone et al., 2012; turgoose et al., 2018; varker et al., 2019). Penggunaan teleterapi telah
mendapatkan pengakuan yang signifikan sejak pandemi covid-19. Uu cares melonggarkan
persyaratan untuk platform teleterapi menjadi keluhan hipaa. Meskipun dimaksudkan sebagai
tindakan sementara untuk memfasilitasi kesinambungan kesehatan mental dan perawatan
medis, tidak masuk akal untuk mengharapkan teleterapi menjadi modalitas umum untuk
memberikan konseling.
Teleterapi tentu memiliki kelebihan. Manfaat utama teleterapi adalah meningkatkan akses
ke perawatan untuk klien yang mungkin tidak memiliki alat transportasi ke dan dari janji temu
(dan/atau memiliki masalah biaya perjalanan) tetapi memiliki akses ke teknologi yang
memfasilitasi teleterapi. Sehubungan dengan itu, teleterapi memungkinkan klien mengakses
konselor dengan keahlian khusus yang mungkin tidak tersedia di daerah mereka (misalnya,
konselor yang mengetahui bahasa isyarat atau ahli dalam kondisi neurologis), terutama mereka
yang tinggal di daerah pedesaan yang mungkin tidak mudah diakses. Konselor dapat melihat
klien dari bagian mana pun di negara bagian, memberikan akses ke peluang rujukan yang lebih
besar. Selain itu, teleterapi memfasilitasi kesinambungan perawatan ketika sesi tatap muka
tidak tersedia karena berbagai alasan (misalnya, penyakit menular, gangguan fisik, cuaca
buruk). Teleterapi juga memberikan kesempatan bagi sekelompok orang untuk berkumpul
sekaligus di tempat yang mungkin tidak menjadi pilihan (misalnya, konseling kelompok atau
keluarga). Selain itu, beberapa klien (khususnya individu muda) lebih memilih teleterapi
sebagai bentuk utama dari modalitas konseling (misalnya, lebih nyaman di rumah, atau lokasi
lain, menggunakan teknologi; lebih mudah menjadwalkan/menghadiri sesi dan lebih efisien
dengan waktu bagi mereka yang memiliki jadwal sibuk; titik awal yang baik untuk akhirnya
bekerja menuju konseling langsung bagi mereka yang memiliki riwayat trauma atau
kecemasan). Terakhir, opsi teleterapi mencegah hilangnya pendapatan konselor jika terjadi
hambatan logistik yang tidak dapat dikendalikan (misalnya, pandemi, penyakit konselor, atau
disabilitas). Teleterapi juga memberikan kesempatan bagi sekelompok orang untuk berkumpul
sekaligus di tempat yang mungkin tidak menjadi pilihan (misalnya, konseling kelompok atau
keluarga). Selain itu, beberapa klien (khususnya individu muda) lebih memilih teleterapi
sebagai bentuk utama dari modalitas konseling (misalnya, lebih nyaman di rumah, atau lokasi
lain, menggunakan teknologi; lebih mudah menjadwalkan/ menghadiri sesi dan lebih efisien
10
dengan waktu bagi mereka yang memiliki jadwal sibuk; titik awal yang baik untuk akhirnya
bekerja menuju konseling langsung bagi mereka yang memiliki riwayat trauma atau
kecemasan). Terakhir, opsi teleterapi mencegah hilangnya pendapatan konselor jika terjadi
hambatan logistik yang tidak dapat dikendalikan (misalnya, pandemi, penyakit konselor, atau
disabilitas). Teleterapi juga memberikan kesempatan bagi sekelompok orang untuk berkumpul
sekaligus di tempat yang mungkin tidak menjadi pilihan (misalnya, konseling kelompok atau
keluarga). Selain itu, beberapa klien (khususnya individu muda) lebih memilih teleterapi
sebagai bentuk utama dari modalitas konseling (misalnya, lebih nyaman di rumah, atau lokasi
lain, menggunakan teknologi; lebih mudah menjadwalkan/menghadiri sesi dan lebih efisien
dengan waktu bagi mereka yang memiliki jadwal sibuk; titik awal yang baik untuk akhirnya
bekerja menuju konseling langsung bagi mereka yang memiliki riwayat trauma atau
kecemasan). Terakhir, opsi teleterapi mencegah hilangnya pendapatan konselor jika terjadi
hambatan logistik yang tidak dapat dikendalikan (misalnya, pandemi, penyakit konselor, atau
disabilitas). Beberapa klien (terutama individu muda) lebih memilih teleterapi sebagai bentuk
utama dari modalitas konseling (misalnya, lebih nyaman di rumah, atau loka
Tentu saja, ada beberapa kelemahan dari teleterapi. Kelemahan utama teleterapi adalah
bahwa itu bukan pilihan yang layak untuk klien yang tidak memilikinya akses ke teknologi
(misalnya, smartphone, tablet, komputer, wifi). Sehubungan dengan itu, kualitas koneksi
teleterapi bergantung pada teknologi kedua belah pihak (misalnya, wifi yang buruk, kesulitan
teknis). Selain itu, beberapa individu mungkin lebih suka konseling langsung daripada
teleterapi, termasuk membangun hubungan terapeutik yang dapat dipercaya. Banyak isyarat
dan nuansa nonverbal penting yang mungkin terlewatkan oleh konselor dan klien yang
mungkin diperhatikan dengan konseling tatap muka. Akhirnya, kerahasiaan teleterapi
bergantung pada lokasi konselor (misalnya, secara fisik terletak di ruang rahasia yang tertutup)
dan pada lokasi klien (misalnya, tinggal di apartemen kecil, beberapa individu mungkin merasa
tidak nyaman terbuka penuh,
Seperti teknologi apapun, meningkatnya penggunaan teleterapi telah menimbulkan
beberapa pertimbangan etika baru. Seperti halnya konseling dalam bentuk apa pun, konselor
kesehatan mental harus sangat waspada untuk memastikan kerahasiaan sesi mereka; tidak
hanya melalui penggunaan teknologi yang sesuai dengan hipaa. Dengan kata lain, konselor
harus memastikan klien melindungi kerahasiaannya sendiri. Misalnya, klien di ruang publik
11
dengan orang lain di sekitarnya (misalnya, kedai kopi) mungkin memerlukan pengingat lembut
untuk mencari tempat lain dengan privasi lebih, yang mungkin tidak selalu memungkinkan.
Terkait, konseling teleterapi dianggap berlangsung di lokasi anda dan lokasi klien. Meskipun
etika di lokasi konseling teleterapi masih dibahas di beberapa negara bagian (yaitu, badan
lisensi sedang mencari perampingan teleterapi melintasi batas negara bagian), umumnya
dianggap praktik terbaik untuk memberikan konseling secara fisik di negara bagian di mana
anda memiliki lisensi dan untuk memastikan bahwa klien yang menerima konseling juga secara
fisik berada dalam kondisi yang sama. Konselor juga harus dilatih untuk mengetahui kapan
klien tepat untuk teleterapi, serta kapan tidak (misalnya, klien berisiko tinggi untuk
keselamatan). Selain itu, jika ditentukan bahwa klien lebih cocok untuk konseling tatap muka,
konselor diwajibkan untuk memberikan rujukan (banyak negara bagian mensyaratkan
setidaknya tiga) kepada konselor di wilayah lokal mereka. Klien juga tidak boleh dipaksa untuk
menggunakan teleterapi atau bertanggung jawab secara finansial jika opsi tersebut diajukan
karena alasan unik (misalnya, cuaca buruk) dan mereka menolak. Misalnya, klien yang tidak
bersedia/dapat bertemu melalui teleterapi karena cuaca buruk harus diberi pilihan untuk
membatalkan atau menjadwal ulang alih-alih memperlakukannya sebagai ketidakhadiran dan
dikenakan biaya. Terakhir, konselor juga perlu memastikan bahwa mereka tampil profesional
selama sesi konseling teleterapi. Tentu saja, konselor harus selalu mempertahankan citra
profesionalnya, tetapi aspek-aspek tertentu dari presentasi dan lingkungan anda (kantor atau
kantor rumah) mudah diabaikan dengan teleterapi. Misalnya, penting untuk tetap berpakaian
lengkap (misalnya, tidak ada kemeja/blus yang bagus di bagian atas dan piyama di bagian
bawah!) Dan berdandan secara profesional (misalnya, rambut tidak acak-acakan). Dia tentu
saja, konselor harus selalu mempertahankan citra profesionalnya, tetapi aspek-aspek tertentu
dari presentasi dan lingkungan anda (kantor atau kantor rumah) mudah diabaikan dengan
teleterapi. Misalnya, penting untuk tetap berpakaian lengkap (misalnya, tidak ada kemeja/blus
yang bagus di bagian atas dan piyama di bagian bawah!) Dan berdandan secara profesional
(misalnya, rambut tidak acak-acakan). Dia tentu saja, konselor harus selalu mempertahankan
citra profesionalnya, tetapi aspek-aspek tertentu dari presentasi dan lingkungan anda (kantor
atau kantor rumah) mudah diabaikan dengan teleterapi. Misalnya, penting untuk tetap
berpakaian lengkap (misalnya, tidak ada kemeja/blus yang bagus di bagian atas dan piyama di
bagian bawah!) Dan berdandan secara profesional (misalnya, rambut tidak acak-acakan). Dia
juga penting untuk memastikan bahwa latar belakang terlihat sesuai dan ada sedikit suara
keras/mengganggu (misalnya, tidak ada anjing yang menggonggong atau anak-anak yang
menggedor pintu).
12
Secara keseluruhan, meskipun ada banyak manfaat menggunakan teknologi dalam
konseling untuk meningkatkan hasil terapi, pemilihan dan penerapan teknologi harus dilakukan
dengan hati-hati. Pertama, mirip dengan memilih penilaian, proses pemilihan anda untuk mode
teknologi yang sesuai harus mendapat pengawasan yang sama. Misalnya, tidak semua aplikasi
ponsel cerdas memiliki kualitas dan utilitas konten yang sama. Kedua, jangan menggunakan
teknologi hanya untuk kepentingan penggunaan teknologi. Penggunaan teknologi anda dalam
konseling harus memiliki tujuan. Jika tidak, anda dan klien anda kemungkinan besar akan
mengalami kebingungan dan frustrasi. Ketiga, pastikan anda terbiasa dengan teknologi apa pun
yang anda gunakan dalam konseling. Mengetahui kekuatan dan keterbatasan tentang teknologi
akan menghasilkan peluang yang lebih besar untuk implementasi yang berhasil dan umpan
balik klien yang relevan. Keempat, kesesuaian teknologi yang digunakan harus didasarkan
pada kebutuhan unik klien anda. Apa yang berhasil untuk satu klien belum tentu berhasil untuk
klien lain. Jika anda menyadari peringatan ini dan memiliki tujuan dalam penggunaan
teknologi, ada peluang besar untuk memperluas dan meningkatkan efektivitas intervensi anda.
2.7 Raih Dan Terima Kecemasan Anda Dan Insecuritas
Anda memiliki kecemasan dan ketidakamanan tentang diri anda dan sebagai seorang
konselor. Jika anda manusia, ini benar. Hal ini juga baik-baik saja. Cobalah untuk tidak
melawan ini atau tersinggung. Sebaliknya, rangkul dan terima siapa diri anda, termasuk
kelebihan dan kekurangan anda. Ini adalah langkah paling penting menuju pertumbuhan
pribadi dan profesional. Pikiran menjadi seorang konselor dalam posisi untuk mempengaruhi
kehidupan orang lain menjadi lebih baik atau lebih buruk bisa sangat memicu kecemasan. "saya
baru saja lulus dan pengalaman saya minim.” "apa yang terjadi jika saya katakan sesuatu yang
bodoh?" "bagaimana jika saya tidak dapat membentuk aliansi terapeutik?" "bagaimana jika
saya membuat mereka lebih buruk?" “bagaimana saya menanggapi jika saya ditanyai
pertanyaan pribadi?" semua konselor pemula memiliki jenis pertanyaan ini. Itu normal.
Seperti disebutkan sebelumnya, pengawasan yang baik dapat membantu memperbaiki
kelemahan anda dan membangun kepercayaan diri, kompetensi, dan keserbagunaan anda.
Dengan demikian, anda juga harus mengatasi beberapa rasa tidak aman dan kecemasan anda
sendiri. Apa yang membuat konseling menjadi ambigu adalah terkadang tidak ada jawaban
benar atau salah yang jelas; itu jauh berbeda dengan menerima nilai di atas kertas. Kadang-
13
kadang anda tidak melihat manfaat (atau kerugian) yang diterima klien dari konseling sampai
nanti, atau tidak pernah sama sekali. Terlepas dari tingkat perkembangan dan keterampilan
konseling anda, akan ada hari-hari ketika anda merasa kemajuan klien mulus dan hari-hari lain
anda akan merasa kemajuan klien hampir mustahil. Jika memungkinkan, cobalah luangkan
waktu untuk mundur dan renungkan secara luas status klien anda ketika mereka pertama kali
memulai konseling dan fungsi mereka saat ini.
Sering menjadi sadar diri dan merefleksikan diri atas keterampilan konseling anda adalah
suatu keharusan. Namun, berhati-hatilah untuk tidak terlalu fokus pada aspek mikro konseling
sehingga anda melewatkan aspek makro, termasuk klien anda. Keseluruhan benar-benar lebih
besar daripada jumlah bagian-bagiannya. Semakin anda dapat menerima rasa tidak aman anda
sebagai seorang konselor, semakin anda tidak sadar diri. Semakin anda kurang sadar diri,
semakin anda dapat sepenuhnya hadir dan otentik dengan klien anda. Bersamaan dengan itu,
saat anda terus mengembangkan dan memperluas keterampilan konseling anda, pastikan untuk
menantang zona nyaman anda secara bertahap. Terkadang pengalaman belajar yang paling
berpengaruh datang dari kegiatan yang membuat kita paling tidak nyaman. Kecemasan adalah
pengalaman yang umum dan diharapkan saat mempelajari keterampilan baru.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menerima konseling dapat sangat meningkatkan kesadaran anda tentang pendekatan
konseling anda, menghasilkan modifikasi yang meningkatkan keterampilan interpersonal dan
intervensi anda sendiri. Secara keseluruhan, semakin anda dapat menyelesaikan masalah
pribadi anda sendiri dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola kesusahan anda,
semakin anda dapat membantu klien menyelesaikan masalah pribadi mereka sendiri dan
mengelola kesusahan mereka. Supervisor yang baik memiliki banyak kualitas yang sama
dengan konselor dan guru yang baik: empatik, fleksibel, terbuka, tidak menghakimi, menerima,
tulus, hormat, peduli, sensitif, sabar, dapat diandalkan, kolaboratif, ingin tahu, membantu,
percaya diri, mendukung, dan menantang. Supervisor yang buruk memiliki kualitas tertentu
yang dapat berdampak negatif pada pengembangan pribadi dan profesional anda serta
perawatan klien: tidak empatik, tidak berkomitmen, tidak konsisten, tidak sabar, tidak
produktif, sibuk dengan diri sendiri, dan terlambat (wilson et al., 2015). Dengan demikian,
perkembangan anda akan sangat diuntungkan dengan mengamati konselor lain yang memiliki
tingkat keterampilan yang sama dengan anda.
Dengan mengamati konselor pada tingkat yang sama, anda lebih mungkin berhubungan
dengan orang-orang itu dan mempelajari keterampilan mikro mereka sementara anda secara
bertahap mengembangkan keterampilan yang lebih maju. Di sisi lain, setelah anda memperoleh
tingkat pengembangan self- efficacy yang aman dari keterampilan konseling anda, akan
bermanfaat juga untuk mengamati mereka yang memiliki orientasi teoretis yang berbeda. Apa
yang akan sangat penting dalam pengembangan karir anda adalah menghadiri konferensi dan
berpartisipasi dalam pelatihan, termasuk unit pendidikan berkelanjutan (ceu), yang diwajibkan
oleh dewan lisensi untuk mempertahankan lisensi aktif. Kategori ini membutuhkan minimal
50% (15 ceu) termasuk bidang konten berikut: teori konseling; pertumbuhan dan
perkembangan manusia; yayasan sosial dan budaya; hubungan membantu; dinamika
kelompok, proses kelompok, dan konseling; penilaian individu; penelitian dan evaluasi;
layanan klinis dalam konseling kesehatan mental; gaya hidup dan pengembangan karir;
psikopatologi; legal dan etis; dan spiritualitas. Manfaat utama teleterapi adalah meningkatkan
akses ke perawatan untuk klien yang mungkin tidak memiliki alat transportasi ke dan dari janji
15
temu (dan/atau memiliki masalah biaya perjalanan) tetapi memiliki akses ke teknologi yang
memfasilitasi teleterapi.
Sehubungan dengan itu, teleterapi memungkinkan klien mengakses konselor dengan
keahlian khusus yang mungkin tidak tersedia di daerah mereka (misalnya, konselor yang
mengetahui bahasa isyarat atau ahli dalam kondisi neurologis), terutama mereka yang tinggal
di daerah pedesaan yang mungkin tidak mudah diakses. Selain itu, beberapa klien (khususnya
individu muda) lebih memilih teleterapi sebagai bentuk utama dari modalitas konseling
(misalnya, lebih nyaman di rumah, atau lokasi lain, menggunakan teknologi; lebih mudah
menjadwalkan/ menghadiri sesi dan lebih efisien dengan waktu bagi mereka yang memiliki
jadwal sibuk; titik awal yang baik untuk akhirnya bekerja menuju konseling langsung bagi
mereka yang memiliki riwayat trauma atau kecemasan). Banyak isyarat dan nuansa nonverbal
penting yang mungkin terlewatkan oleh konselor dan klien yang mungkin diperhatikan dengan
konseling tatap muka. Meskipun etika di lokasi konseling teleterapi masih dibahas di beberapa
negara bagian (yaitu, badan lisensi sedang mencari perampingan teleterapi melintasi batas
negara bagian), umumnya dianggap praktik terbaik untuk memberikan konseling secara fisik
di negara bagian di mana anda memiliki lisensi dan untuk memastikan bahwa klien yang
menerima konseling juga secara fisik berada dalam kondisi yang sama. Mengetahui kekuatan
dan keterbatasan tentang teknologi akan menghasilkan peluang yang lebih besar untuk
implementasi yang berhasil dan umpan balik klien yang relevan. Jika anda menyadari
peringatan ini dan memiliki tujuan dalam penggunaan teknologi, ada peluang besar untuk
memperluas dan meningkatkan efektivitas intervensi anda. Raih dan terima kecemasan anda
dan insecuritas anda memiliki kecemasan dan ketidakamanan tentang diri anda dan sebagai
seorang konselor. Terlepas dari tingkat perkembangan dan keterampilan konseling anda, akan
ada hari-hari ketika anda merasa kemajuan klien mulus dan hari-hari lain anda akan merasa
kemajuan klien hampir mustahil. Bersamaan dengan itu, saat anda terus mengembangkan dan
memperluas keterampilan konseling anda, pastikan untuk menantang zona nyaman anda secara
bertahap.
16
DAFTAR PUSTAKA
Aguilera, a., & munoz, rf (2011). Pesan teks sebagai tambahan untuk cbt pada populasi
berpenghasilan rendah: studi percontohan kegunaan dan kelayakan. Psikologi
profesional: penelitian dan praktek,42, 472-478. Https://doi.org/10.1037/a0025499
Dettore, d., pozza, a., & andersson, g. (2015). Kemanjuran teknologi menyampaikan terapi
perilaku kognitif untuk ocd versus kondisi kontrol, dan dibandingkan dengan cbt yang
diberikan terapis: meta analisis uji coba terkontrol secara acak. Terapi perilaku
kognitif,44, 190- 211.https://doi.org/10.1080/16506073. 2015.1005660
Geller, jd, norcross, jc, & orlinsky, de (eds.). (2005).itu psikoterapipsikoterapis sendiri:
perspektif pasien dan dokter. Pers universitas oxford. https://doi.org/10.1037/0003-
066x.60.8.840
Jenkins-guarnieri, ma, pruitt, ld, luzton, dd, & johnson, k. (2015). Kemanjuran intervensi
telepsikologi sinkron untuk orang dengan kecemasan, depresi, gangguan stres
pascatrauma, dan gangguan penyesuaian: penilaian bukti cepat. layanan psikologis, 16,
621-635. Https://doi.org/10.1037/ser0000239
Rostami, a., & moghbeli, f. (2017). Perawatan kesehatan telemental, alternatif yang efektif
untuk perawatan mental konvensional: tinjauan sistemik. Acta informatika medika,25,
240-246.https://doi.org/10.5455/ aim.2017.25.240-246
Sk, zimand, e., & calamaras, mr (2013). Terapi paparan realitas virtual untuk gangguan
kecemasan sosial: uji coba terkontrol secara acak. Jurnal konsultasi dan psikologi
klinis,81, 751-760. Https://doi.org/ 10.1037/a0033559
Slone, nc, reese, rj, & mcclellan, mj (2012). Telepsikologi hasil penelitian dengan anak-anak
dan remaja: sebuah tinjauan literatur. Layanan psikologis,9, 272-292.https://doi.
Org/10.1037/a0027607
Volungis, Adam M. becoming a mental health counselora guide to career development and professional
identity. London: Rowman & littlefiel

More Related Content

Similar to MAKALAH Pengembangan pribadi konselor KEL 09.pdf

KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaanpjj_kemenkes
 
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"Kanaidi ken
 
Manajemen Umum dan Bidang Bidang Manajemen
Manajemen Umum dan Bidang Bidang ManajemenManajemen Umum dan Bidang Bidang Manajemen
Manajemen Umum dan Bidang Bidang ManajemenSMA Negeri 9 KERINCI
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosialrizkyaden
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredmisbakhulfirdaus
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredmisbakhulfirdaus
 
KB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan UsahaKB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan Usahapjj_kemenkes
 
Proposal produk-avalon-outbound-outing
Proposal produk-avalon-outbound-outingProposal produk-avalon-outbound-outing
Proposal produk-avalon-outbound-outingAhmadJazuli27
 
PELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNING
PELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNINGPELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNING
PELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNINGtemanna #LABEDDU
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha ipjj_kemenkes
 
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan UsahaKB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan Usahapjj_kemenkes
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanpjj_kemenkes
 
Makalah manajemen waktu
Makalah manajemen waktuMakalah manajemen waktu
Makalah manajemen waktuMJM Networks
 
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam BisnisKB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnispjj_kemenkes
 
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektifMakalah pengambilan keputusan secara obyektif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektifvitalfrans
 
MATERI BIMTEK COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.pptx
MATERI BIMTEK COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.pptxMATERI BIMTEK COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.pptx
MATERI BIMTEK COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.pptxHermansyahHermansyah41
 

Similar to MAKALAH Pengembangan pribadi konselor KEL 09.pdf (20)

KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
 
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
 
Manajemen Umum dan Bidang Bidang Manajemen
Manajemen Umum dan Bidang Bidang ManajemenManajemen Umum dan Bidang Bidang Manajemen
Manajemen Umum dan Bidang Bidang Manajemen
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
 
KB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan UsahaKB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan Usaha
 
Proposal produk-avalon-outbound-outing
Proposal produk-avalon-outbound-outingProposal produk-avalon-outbound-outing
Proposal produk-avalon-outbound-outing
 
PELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNING
PELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNINGPELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNING
PELATIHAN WIDYAISWARA PENYESUAIAN/INPASSING BERBASIS E-LEARNING
 
KB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika UsahaKB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika Usaha
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha i
 
040 Model P Diri
040 Model P Diri040 Model P Diri
040 Model P Diri
 
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan UsahaKB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
 
Makalah manajemen waktu
Makalah manajemen waktuMakalah manajemen waktu
Makalah manajemen waktu
 
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam BisnisKB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
 
Makalah uts
Makalah utsMakalah uts
Makalah uts
 
Laporan observasi BK
Laporan observasi BKLaporan observasi BK
Laporan observasi BK
 
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektifMakalah pengambilan keputusan secara obyektif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif
 
MATERI BIMTEK COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.pptx
MATERI BIMTEK COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.pptxMATERI BIMTEK COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.pptx
MATERI BIMTEK COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.pptx
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

MAKALAH Pengembangan pribadi konselor KEL 09.pdf

  • 1. MAKALAH PENGEMBANGAN PRIBADI KONSELOR “MENGEMBANGKAN DAN MEMPERLUAS KETERAMPILAN KONSELING” Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pribadi Konselor Dosen Pengampu : Ulvina Rachmawati, M.Pd. . Disusun oleh kelompok 7 : 1. Atikatul aziziyah (220801015) 2. Siti maiyasaroh (220801023) 3. Syahroni (220801029) BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO 2023
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Pengembangan Pribadi Konselor yang berjudul “Mengembangkan dan Memperluas Keterampilan Konseling” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh Ibu Ulvina Rachmawati, M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Pribadi Konselor. Selain itu pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang sosialisasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Ulvina Rachmawati, M.Pd. Selaku dosen pengampu. Serta kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga dapat kami jadikan referensi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Bojonegoro, 13 Mei 2023 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ ii DAFTAR ISI ............................................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang....................................................................................................................... 1 1.2 Rumusan masalah................................................................................................................. 2 1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3 2.1 Mempertimbangkan Konseling Untuk Diri Sendiri...................................................................... 3 2.2 Menerima Pengawasan Berkualitas Tinggi.................................................................................. 4 2.3 Perhatikan Sesi Perilaku Konselor Lain........................................................................................ 5 2.4 Lanjutkan Membangun Keterampilan Konseptualisasi ............................................................... 5 2.5 Lanjutkan Pelatihan Formal Setelah Lulusan............................................................................... 6 2.6 Memahami Integrasi Teknologi Dan Konseling........................................................................... 8 2.7 Raih Dan Terima Kecemasan Anda Dan Insecuritas .................................................................. 12 BAB III PENUTUP................................................................................................................................. 14 3.1 KESIMPULAN............................................................................................................................. 14 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 16
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjadi konselor kesehatan mental yang kompeten. Juga baik untuk tetap kompeten dari waktu ke waktu. Seperti semua profesi, sangat penting bagi anda untuk terus mengembangkan keterampilan anda dan mendapatkan wawasan lebih jauh tentang praktik anda dan diri anda sendiri. Anda tidak ingin menjadi stagnan. Dianggap tidak etis untuk tidak memiliki orientasi teoretis yang membumi untuk mengatur keterampilan konseling anda (aca, 2014; amhca, 2020). Namun, terlepas dari orientasi teoretis anda, keefektifan anda terkait dengan tingkat kompetensi anda. Anda memiliki tanggung jawab etis untuk memantau keefektifan anda dan mengembangkan keterampilan anda jika diperlukan. Tidak mungkin bagi anda untuk menjadi ahli dalam setiap bidang konseling. Namun demikian, anda harus kompeten dalam menyajikan masalah dan klien yang anda layani. Anda berkewajiban secara moral dan etis untuk memberikan perawatan terbaik yang anda bisa untuk semua klien anda. Ini tidak akan terjadi jika pengembangan profesional dan pertumbuhan pribadi anda berakhir setelah anda lulus. Pelatihan anda baru saja dimulai. Faktanya, setelah bekerja penuh waktu sebagai konselor adalah saat keterampilan anda benar-benar mulai berkembang dan berkembang. Namun, kualitas pengembangan ditentukan oleh seberapa banyak anda berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mengembangkan keterampilan anda. Pelatihan dan pengembangan anda harus berlanjut tanpa batas waktu sampai anda tidak lagi menjalankan profesinya. Berikut ini mengidentifikasi bidang inti profesional dan pribadi mendasar untuk memastikan bahwa anda terus mengembangkan dan mempertahankan kompetensi konseling anda. Pelatihan anda baru saja dimulai. Faktanya, setelah bekerja penuh waktu sebagai konselor adalah saat keterampilan anda benar-benar mulai berkembang dan berkembang. Namun, kualitas pengembangan ditentukan oleh seberapa banyak anda berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mengembangkan keterampilan anda. Pelatihan dan pengembangan anda harus berlanjut tanpa batas waktu sampai anda tidak lagi menjalankan profesinya. Berikut ini mengidentifikasi bidang inti profesional dan pribadi mendasar untuk memastikan bahwa anda terus mengembangkan dan mempertahankan kompetensi konseling anda. Pelatihan anda baru saja dimulai. Faktanya, setelah bekerja penuh waktu sebagai konselor adalah saat keterampilan anda benar-benar mulai berkembang dan berkembang. Namun, kualitas pengembangan ditentukan
  • 5. 2 oleh seberapa banyak anda berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mengembangkan keterampilan anda. Pelatihan dan pengembangan anda harus berlanjut tanpa batas waktu sampai anda tidak lagi menjalankan profesinya. Berikut ini mengidentifikasi bidang inti profesional dan pribadi mendasar untuk memastikan bahwa anda terus mengembangkan dan mempertahankan kompetensi konseling anda. Pelatihan dan pengembangan anda harus berlanjut tanpa batas waktu sampai anda tidak lagi menjalankan profesinya. Berikut ini mengidentifikasi bidang inti profesional dan pribadi mendasar untuk memastikan bahwa anda terus mengembangkan dan mempertahankan kompetensi konseling anda. Pelatihan dan pengembangan anda harus berlanjut tanpa batas waktu sampai anda tidak lagi menjalankan profesinya. 1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana mempertimbangkan konseling untuk diri sendiri? 2. Bagaimana menerima pengawasan berkualitas tinggi? 3. Bagaimana memperhatikan sesi perilaku konselor lain? 4. Bagaimana membangun keterampilan konseptualisasi? 5. Bagaimana pelatihan formal setelah lulusan? 6. Bagaimana memahami integrasi teknologi dan konseling? 7. Bagaimana cara untuk raih dan terima kecemasan anda dan insecuritas? 1.3 Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui bagaimana mempertimbangkan konseling untuk diri sendiri 2. Untuk mengetahui bagaimana menerima pengawasan berkualitas tinggi 3. Untuk mengetahui bagaimana memperhatikan sesi perilaku konselor lain 4. Untuk mengetahui bagaimana membangun keterampilan konseptualisasi 5. Untuk mengetahui bagaimana pelatihan formal setelah lulusan 6. Untuk mengetahui bagaimana memahami integrasi teknologi dan konseling 7. Untuk mengetahui cara meraih dan terima kecemasan anda dan insecuritas
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mempertimbangkan Konseling Untuk Diri Sendiri Jika masuk akal, pertimbangkan untuk menerima konseling. Jangan memaksakan diri untuk menerima konseling jika anda benar-benar merasa tidak perlu. Namun, jika anda mengalami tekanan yang signifikan dan menggunakan beberapa teknik konseling anda sendiri pada diri sendiri tidak bekerja pada tingkat yang diinginkan, maka tidak ada salahnya mencari profesional kesehatan mental anda sendiri. (konseling mungkin merupakan pilihan yang baik jika anda seorang mahasiswa pascasarjana!) Pada titik tertentu dalam hidup anda, merupakan ide yang baik untuk mengetahui bagaimana rasanya duduk di kursi klien. Sebagian besar profesional kesehatan mental (87%) di banyak disiplin ilmu (misalnya, konselor, pekerja sosial, psikolog, psikiater) melaporkan menerima terapi pribadi (orlinsky et al., 2011). Nyatanya, mayoritas konselor kesehatan mental telah berpengalaman menerima terapi dengan 90% melaporkan kepuasan dan hasil yang positif (geller et al., 2005). Menjadi klien akan memberi anda wawasan tentang keterampilan interpersonal dan intervensi apa yang menurut anda bermanfaat dan tidak bermanfaat, termasuk faktor umum dan faktor khusus untuk orientasi teoretis tertentu. Menerima konseling dapat sangat meningkatkan kesadaran anda tentang pendekatan konseling anda, menghasilkan modifikasi yang meningkatkan keterampilan interpersonal dan intervensi anda sendiri. Anda juga cenderung memiliki rasa empati, kesabaran, dan toleransi yang meningkat untuk klien anda di berbagai domain (norcross, 2005), terutama untuk mengungkapkan informasi pribadi dan mengubah kebiasaan hidup. Terapi pribadi dapat meningkatkan kemanjuran diri keterampilan konseling anda sambil meningkatkan keterampilan aliansi terapeutik dan kesepakatan dengan klien tentang tujuan dan intervensi pengobatan (astrand & sandell, 2019; gold & hilsenroth, 2009; probst, 2015). Secara keseluruhan, semakin anda dapat menyelesaikan masalah pribadi anda sendiri dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola kesusahan anda, semakin anda dapat membantu klien menyelesaikan masalah pribadi mereka sendiri dan mengelola kesusahan mereka. Jika menurut anda itu memalukan atau membuat anda kurang dari seseorang untuk mencari konseling, ini juga membutuhkan introspeksi. Pertimbangkan dengan serius alasan pribadi anda untuk keengganan tersebut. Apa yang dikatakan di sini tentang bagaimana anda memandang klien atau diri anda sendiri? Jika anda benar-benar meremehkan mereka yang
  • 7. 4 mencari konseling (“hanya orang lemah yang meminta bantuan orang lain"), klien anda pasti akan memahami hal ini karena hal itu akan memengaruhi cara anda memandang orang lain. Mungkin bijaksana untuk berkonsultasi dengan penyelia anda atau kolega tepercaya (atau bahkan penasihat anda sendiri) untuk membantu mengatasi pikiran dan perasaan ini. 2.2 Menerima Pengawasan Berkualitas Tinggi Dimulai dengan praktikum dan magang anda, lakukan yang terbaik untuk tidak mengabaikan pentingnya pengawas berkualitas tinggi. Pengawasan kualitas adalah cara utama untuk memastikan anda terus mempraktikkan keterampilan konseling yang anda pelajari di sekolah pascasarjana sambil menerapkan keterampilan baru juga. Anda menginginkan penyelia yang mengasuh dan mendukung sekaligus terampil menantang anda untuk meningkatkan keterampilan konseling dan pengembangan pribadi anda. Supervisor yang baik memiliki banyak kualitas yang sama dengan konselor dan guru yang baik: empatik, fleksibel, terbuka, tidak menghakimi, menerima, tulus, hormat, peduli, sensitif, sabar, dapat diandalkan, kolaboratif, ingin tahu, membantu, percaya diri, mendukung, dan menantang. (wilson et al., 2015). Mereka juga harus merasa nyaman dengan otoritas dan evaluasi serta sadar diri akan kekuatan dan keterbatasan mereka sendiri. Seperti disebutkan secara singkat sebelumnya, juga sangat disarankan agar anda mendapatkan penyelia yang kompeten dalam orientasi teoretis anda. Ini tidak hanya akan menghasilkan hubungan pengawasan yang berkualitas, tetapi juga memungkinkan anda untuk benar-benar mengembangkan intervensi berbasis bukti, mungkin pada tingkat ahli dari waktu ke waktu. Idealnya, anda menginginkan model yang baik untuk konseling kesehatan mental klinis profesional. Sangat mudah bagi beberapa konselor pemula untuk condong ke penyelia yang santai, tanpa khawatir, "lakukan apa pun yang terasa benar dari naluri anda" karena mereka tampaknya tidak terlalu menekan anda. Supervisor yang buruk memiliki kualitas tertentu yang dapat berdampak negatif pada pengembangan pribadi dan profesional anda serta perawatan klien: tidak empatik, tidak berkomitmen, tidak konsisten, tidak sabar, tidak produktif, sibuk dengan diri sendiri, dan terlambat (wilson et al., 2015). Hindari jenis pengawas ini dengan cara apa pun! Pada awalnya, orang-orang ini mungkin mengurangi kecemasan anda dengan pendekatan santai mereka, tetapi dalam jangka panjang anda akan belajar sangat sedikit dan mengalami kecemasan yang jauh lebih tinggi. Ya, anda memang menginginkan kepribadian yang suportif. Namun, bersikap suportif tidak menutup kemungkinan untuk bisa diandalkan dan kompeten. Ini bermanfaat bagi pengembangan profesional anda untuk ditantang. Terkadang juga bermanfaat untuk merasa
  • 8. 5 tidak nyaman. Sangat penting untuk memperluas kemandirian anda. Penting juga untuk mengalami introspeksi mendalam. Secara keseluruhan, sangat penting untuk mengembangkan keterampilan anda. Ingatlah bahwa tidak ada "pertandingan yang sempurna", tetapi pasti ada "pertandingan yang mengerikan". Terkadang pertandingan yang mengerikan dapat berdampak buruk pada pengembangan profesional dan pertumbuhan pribadi anda. 2.3 Perhatikan Sesi Perilaku Konselor Lain Mengamati para ahli dan rekan pada tingkat perkembangan yang sama juga dapat memperkuat pengembangan keterampilan dan membangun kemanjuran diri. Itu selalu bagus untuk mengamati para ahli, terutama ketika mencoba menyempurnakan rangkaian keterampilan tertentu. Adalah baik untuk pengembangan profesional anda untuk menetapkan standar tinggi untuk dicapai. Dengan demikian, perkembangan anda akan sangat diuntungkan dengan mengamati konselor lain yang memiliki tingkat keterampilan yang sama dengan anda. Terutama mengamati para ahli di awal karir anda bisa sangat mengintimidasi dan membebani. Jika seseorang terlalu mahir, akan sulit untuk mempelajari keterampilan mikro antara posisi anda dan posisi ahlinya (yakni, banyak yang bisa hilang di antaranya). Dengan mengamati konselor pada tingkat yang sama, anda lebih mungkin berhubungan dengan orang-orang itu dan mempelajari keterampilan mikro mereka sementara anda secara bertahap mengembangkan keterampilan yang lebih maju. Jika anda yakin untuk mengikuti orientasi teoretis tertentu, maka cobalah untuk mengamati orang lain dengan pendekatan konseling yang serupa. Kesetiaan pada orientasi teoretis penting untuk efektivitas pengobatan. Juga, masih ada variasi dalam bagaimana intervensi digunakan dalam orientasi teoretis. Di sisi lain, setelah anda memperoleh tingkat pengembangan self- efficacy yang aman dari keterampilan konseling anda, akan bermanfaat juga untuk mengamati mereka yang memiliki orientasi teoretis yang berbeda. Bahkan jika anda tidak berencana mengambil orientasi teoretis baru, ada banyak faktor umum dalam keterampilan konseling yang dapat diintegrasikan dan/atau ditingkatkan dalam praktik anda sendiri. 2.4 Lanjutkan Membangun Keterampilan Konseptualisasi Saat mengembangkan dan meningkatkan keterampilan konseling dalam sesi anda, pastikan untuk tidak mengabaikan keterampilan konseptualisasi anda, terutama melalui orientasi teoretis anda. Efektivitas intervensi anda bergantung pada kekuatan formulasi kasus dan rencana perawatan anda. Idealnya, perumusan kasus, rencana perawatan, dan intervensi
  • 9. 6 anda semuanya harus konsisten didasarkan pada orientasi teoretis anda. Keterampilan konseling anda akan memiliki sedikit nilai jika masalah presentasi klien anda tidak dinilai dan dikonseptualisasikan secara akurat. Manfaatkan pengawasan anda dengan meminta umpan balik tentang kesehatan teoritis formulasi kasus anda. Anda juga dapat meminta umpan balik dari kolega lain yang mengetahui orientasi teoretis anda. Selain itu, banyak lembaga kesehatan mental mengharuskan anda merevisi formulasi kasus dan rencana perawatan setiap tiga bulan. Ini adalah peluang bagus untuk memantau bagaimana keterampilan konseptualisasi kasus anda berkembang dari waktu ke waktu. 2.5 Lanjutkan Pelatihan Formal Setelah Lulusan Seperti yang dinyatakan sebelumnya, pelatihan anda dalam konseling berlanjut dengan baik setelah lulus dan di luar pengawasan anda. Untungnya, bidang konseling memberikan banyak kesempatan untuk melanjutkan pengembangan profesional anda setelah mendapatkan gelar dan lisensi anda. Lakukan yang terbaik untuk mengikuti perubahan di lapangan dan pertahankan kompetensi, termasuk praktik berbasis bukti modern. Jika masuk akal, cobalah untuk tetap mengikuti literatur dengan membaca artikel peer-review sesekali, buku yang diedit, atau manual perawatan berbasis bukti. Maklum, terkadang motivasi anda mungkin rendah untuk membaca banyak literatur saat bekerja penuh waktu. Lakukan yang terbaik untuk mengingatkan diri sendiri tentang pentingnya tetap up to date dengan latihan yang efektif. Mungkin pilih satu atau dua jurnal khusus untuk keahlian anda dan pilih artikel yang paling relevan dengan praktik anda saat ini. Ada juga banyak buku khusus praktik yang mengintegrasikan sains dan praktik sambil tetap mudah dibaca dan dipahami. Terkadang memiliki kelompok membaca (misalnya, satu artikel/buku dalam sebulan) dapat meningkatkan motivasi dan wawasan. Apa yang akan sangat penting dalam pengembangan karir anda adalah menghadiri konferensi dan berpartisipasi dalam pelatihan, termasuk unit pendidikan berkelanjutan (ceu), yang diwajibkan oleh dewan lisensi untuk mempertahankan lisensi aktif. Persyaratan yang ditetapkan untuk ceu pada dasarnya memastikan bahwa konselor kesehatan mental setidaknya menghadiri pelatihan tentang topik yang relevan terkait dengan praktik. Tentu saja, bagaimana ceu diperlukan untuk perpanjangan lisensi berbeda-beda di setiap negara bagian. Kisaran (sering dalam kelipatan tiga) untuk ceu adalah 24-48 setiap dua tahun atau 12-24 setiap tahun,
  • 10. 7 tergantung pada jadwal pembaruan lisensi. Sebagian besar dewan lisensi juga memiliki persyaratan untuk kategori dengan area konten yang ditentukan yang harus disertakan sebagai bagian dari total ceu anda. Pastikan anda meninjau aturan dan peraturan dewan lisensi negara anda untuk melanjutkan pendidikan. Beberapa negara bagian menyediakan dokumen yang menguraikan persyaratan ceu. Misalnya, massachusetts membutuhkan 30 ceu setiap dua tahun dan memiliki tiga kategori. Kategori i membutuhkan minimal 50% (15 ceu) termasuk bidang konten berikut: teori konseling; pertumbuhan dan perkembangan manusia; yayasan sosial dan budaya; hubungan membantu; dinamika kelompok, proses kelompok, dan konseling; penilaian individu; penelitian dan evaluasi; layanan klinis dalam konseling kesehatan mental; gaya hidup dan pengembangan karir; psikopatologi; legal dan etis; dan spiritualitas. Kategori ii membutuhkan maksimal 50% (15 ceu) termasuk bidang konten orientasi profesional dan konselor kesehatan mental dan sistem perawatan kesehatan mental. Kategori iii mensyaratkan maksimal 25% (7,5 ceus) termasuk konten pengawasan/ konsultasi, menerbitkan publikasi, dan disertasi. Selain itu, dari 30 ceu yang disyaratkan, setidaknya 50% (15 ceu) harus berupa pelatihan tatap muka, yang berarti tidak lebih dari 50% (15 ceu) dapat berupa “belajar di rumah” (yaitu online). Perhatikan bahwa jumlah ceu belajar di rumah yang diizinkan (jika ada) sangat bervariasi di setiap negara bagian. Ada beberapa opsi untuk mendapatkan ceu. Di salah satu ujung spektrum, anda dapat mengambil kursus pascasarjana atau kursus multiday institut yang mengarah ke sertifikasi di bidang praktik khusus. Di ujung lain dari spektrum anda dapat mengambil kursus online, yang biasanya membutuhkan membaca artikel dan menjawab dengan benar persentase tertentu dari pertanyaan pilihan ganda. Di antaranya, dan yang paling umum, adalah menghadiri lokakarya setengah hari atau sehari penuh atau seminar konferensi. Lokakarya/seminar biasanya terdiri dari mendengarkan seorang pakar (atau sekelompok pakar) tentang topik tertentu. Hal ini terkadang dapat mencakup interaksi dengan penonton (misalnya, pertanyaan dan komentar) dan permainan peran keterampilan target. Secara keseluruhan, biaya ceu bisa mahal, terutama jika mengikuti kursus beberapa hari untuk pelatihan/sertifikasi khusus. Di samping itu, ceu online relatif murah dan memakan waktu paling sedikit. Perlu diingat bahwa tidak hanya menghadiri lokakarya/seminar/kursus online akan secara otomatis memberi anda ceu. Pastikan bahwa pelatihan ini disetujui oleh national board of certified counselors (nbcc), yang merupakan clearing house untuk melanjutkan pendidikan
  • 11. 8 konseling kesehatan mental. Sebelum pelatihan diberikan, individu atau organisasi harus mengajukan aplikasi dan terlibat dalam proses pemeriksaan dengan nbcc untuk mendapatkan persetujuan melanjutkan pendidikan, termasuk memperoleh nomor penyedia. Setelah menyelesaikan pelatihan anda, anda harus menerima sertifikat yang setidaknya mencantumkan nama individu/organisasi, judul pelatihan, jumlah ceu, dan nomor penyedia nbcc. Pastikan untuk memegang sertifikat ini karena merupakan tanggung jawab anda untuk menyimpan dokumentasi ceu anda. Banyak negara bagian melakukan audit acak selama perpanjangan lisensi untuk memastikan bahwa anda telah memperoleh ceu yang diperlukan untuk periode lisensi yang ditentukan. Jika anda tidak dapat mendokumentasikan ceu anda secara memadai, lisensi anda dapat dikenakan masa percobaan. Pada akhirnya, jika anda mencari ceu untuk pembaruan lisensi, akan membuang-buang waktu dan uang anda untuk menghadiri pelatihan tanpa persetujuan nbcc. Selalu cari nomor penyedia; itu harus jelas. Tidak ada nomor penyedia berarti tidak ada ceu. 2.6 Memahami Integrasi Teknologi Dan Konseling Ada cara untuk menggunakan teknologi (misalnya, aplikasi ponsel cerdas dan tablet, realitas virtual) untuk meningkatkan pembelajaran dan keefektifan keterampilan konseling bagi anda dan klien anda. Teknologi sudah tersedia dan menjadi bagian dari kehidupan sehari- hari bagi banyak orang amerika (pew research center, 2019). Penelitian telah menemukan bahwa klien terbuka dan dapat melengkapi intervensi pengobatan dengan teknologi (misalnya, aplikasi smartphone; aguilera & munoz, 2011; proudfoot et al., 2010). Selanjutnya, menggunakan teknologi untuk meningkatkan intervensi konseling untuk berbagai gangguan telah terbukti efektif (misalnya, anderson et al., 2013; dettore et al., 2015). Teknologi dapat sangat membantu untuk keterlibatan dan motivasi, psikoedukasi, pemantauan diri dan perubahan perilaku kognitif, dan relaksasi. Salah satu bidang penggunaan dan konseling teknologi yang berkembang adalah teleterapi (juga dikenal sebagai telehealth atau terapi online). Melalui teknologi, konselor dapat memberikan layanan klinis melalui telepon, pesan teks, email, dan sesi telekonferensi sebagai tambahan atau alternatif dari konseling tatap muka. Konselor dan klien semakin terbuka untuk menggunakan teleterapi, termasuk klien melaporkan kepuasan dalam aliansi terapeutik (jenkins-guarnieri et al., 2015). Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa teleterapi sama
  • 12. 9 efektifnya dibandingkan dengan layanan langsung di berbagai gangguan dan di banyak populasi, bersama dengan keuntungan tambahan (hilty et al., 2013; langarizadeh et al., 2017; slone et al., 2012; turgoose et al., 2018; varker et al., 2019). Penggunaan teleterapi telah mendapatkan pengakuan yang signifikan sejak pandemi covid-19. Uu cares melonggarkan persyaratan untuk platform teleterapi menjadi keluhan hipaa. Meskipun dimaksudkan sebagai tindakan sementara untuk memfasilitasi kesinambungan kesehatan mental dan perawatan medis, tidak masuk akal untuk mengharapkan teleterapi menjadi modalitas umum untuk memberikan konseling. Teleterapi tentu memiliki kelebihan. Manfaat utama teleterapi adalah meningkatkan akses ke perawatan untuk klien yang mungkin tidak memiliki alat transportasi ke dan dari janji temu (dan/atau memiliki masalah biaya perjalanan) tetapi memiliki akses ke teknologi yang memfasilitasi teleterapi. Sehubungan dengan itu, teleterapi memungkinkan klien mengakses konselor dengan keahlian khusus yang mungkin tidak tersedia di daerah mereka (misalnya, konselor yang mengetahui bahasa isyarat atau ahli dalam kondisi neurologis), terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan yang mungkin tidak mudah diakses. Konselor dapat melihat klien dari bagian mana pun di negara bagian, memberikan akses ke peluang rujukan yang lebih besar. Selain itu, teleterapi memfasilitasi kesinambungan perawatan ketika sesi tatap muka tidak tersedia karena berbagai alasan (misalnya, penyakit menular, gangguan fisik, cuaca buruk). Teleterapi juga memberikan kesempatan bagi sekelompok orang untuk berkumpul sekaligus di tempat yang mungkin tidak menjadi pilihan (misalnya, konseling kelompok atau keluarga). Selain itu, beberapa klien (khususnya individu muda) lebih memilih teleterapi sebagai bentuk utama dari modalitas konseling (misalnya, lebih nyaman di rumah, atau lokasi lain, menggunakan teknologi; lebih mudah menjadwalkan/menghadiri sesi dan lebih efisien dengan waktu bagi mereka yang memiliki jadwal sibuk; titik awal yang baik untuk akhirnya bekerja menuju konseling langsung bagi mereka yang memiliki riwayat trauma atau kecemasan). Terakhir, opsi teleterapi mencegah hilangnya pendapatan konselor jika terjadi hambatan logistik yang tidak dapat dikendalikan (misalnya, pandemi, penyakit konselor, atau disabilitas). Teleterapi juga memberikan kesempatan bagi sekelompok orang untuk berkumpul sekaligus di tempat yang mungkin tidak menjadi pilihan (misalnya, konseling kelompok atau keluarga). Selain itu, beberapa klien (khususnya individu muda) lebih memilih teleterapi sebagai bentuk utama dari modalitas konseling (misalnya, lebih nyaman di rumah, atau lokasi lain, menggunakan teknologi; lebih mudah menjadwalkan/ menghadiri sesi dan lebih efisien
  • 13. 10 dengan waktu bagi mereka yang memiliki jadwal sibuk; titik awal yang baik untuk akhirnya bekerja menuju konseling langsung bagi mereka yang memiliki riwayat trauma atau kecemasan). Terakhir, opsi teleterapi mencegah hilangnya pendapatan konselor jika terjadi hambatan logistik yang tidak dapat dikendalikan (misalnya, pandemi, penyakit konselor, atau disabilitas). Teleterapi juga memberikan kesempatan bagi sekelompok orang untuk berkumpul sekaligus di tempat yang mungkin tidak menjadi pilihan (misalnya, konseling kelompok atau keluarga). Selain itu, beberapa klien (khususnya individu muda) lebih memilih teleterapi sebagai bentuk utama dari modalitas konseling (misalnya, lebih nyaman di rumah, atau lokasi lain, menggunakan teknologi; lebih mudah menjadwalkan/menghadiri sesi dan lebih efisien dengan waktu bagi mereka yang memiliki jadwal sibuk; titik awal yang baik untuk akhirnya bekerja menuju konseling langsung bagi mereka yang memiliki riwayat trauma atau kecemasan). Terakhir, opsi teleterapi mencegah hilangnya pendapatan konselor jika terjadi hambatan logistik yang tidak dapat dikendalikan (misalnya, pandemi, penyakit konselor, atau disabilitas). Beberapa klien (terutama individu muda) lebih memilih teleterapi sebagai bentuk utama dari modalitas konseling (misalnya, lebih nyaman di rumah, atau loka Tentu saja, ada beberapa kelemahan dari teleterapi. Kelemahan utama teleterapi adalah bahwa itu bukan pilihan yang layak untuk klien yang tidak memilikinya akses ke teknologi (misalnya, smartphone, tablet, komputer, wifi). Sehubungan dengan itu, kualitas koneksi teleterapi bergantung pada teknologi kedua belah pihak (misalnya, wifi yang buruk, kesulitan teknis). Selain itu, beberapa individu mungkin lebih suka konseling langsung daripada teleterapi, termasuk membangun hubungan terapeutik yang dapat dipercaya. Banyak isyarat dan nuansa nonverbal penting yang mungkin terlewatkan oleh konselor dan klien yang mungkin diperhatikan dengan konseling tatap muka. Akhirnya, kerahasiaan teleterapi bergantung pada lokasi konselor (misalnya, secara fisik terletak di ruang rahasia yang tertutup) dan pada lokasi klien (misalnya, tinggal di apartemen kecil, beberapa individu mungkin merasa tidak nyaman terbuka penuh, Seperti teknologi apapun, meningkatnya penggunaan teleterapi telah menimbulkan beberapa pertimbangan etika baru. Seperti halnya konseling dalam bentuk apa pun, konselor kesehatan mental harus sangat waspada untuk memastikan kerahasiaan sesi mereka; tidak hanya melalui penggunaan teknologi yang sesuai dengan hipaa. Dengan kata lain, konselor harus memastikan klien melindungi kerahasiaannya sendiri. Misalnya, klien di ruang publik
  • 14. 11 dengan orang lain di sekitarnya (misalnya, kedai kopi) mungkin memerlukan pengingat lembut untuk mencari tempat lain dengan privasi lebih, yang mungkin tidak selalu memungkinkan. Terkait, konseling teleterapi dianggap berlangsung di lokasi anda dan lokasi klien. Meskipun etika di lokasi konseling teleterapi masih dibahas di beberapa negara bagian (yaitu, badan lisensi sedang mencari perampingan teleterapi melintasi batas negara bagian), umumnya dianggap praktik terbaik untuk memberikan konseling secara fisik di negara bagian di mana anda memiliki lisensi dan untuk memastikan bahwa klien yang menerima konseling juga secara fisik berada dalam kondisi yang sama. Konselor juga harus dilatih untuk mengetahui kapan klien tepat untuk teleterapi, serta kapan tidak (misalnya, klien berisiko tinggi untuk keselamatan). Selain itu, jika ditentukan bahwa klien lebih cocok untuk konseling tatap muka, konselor diwajibkan untuk memberikan rujukan (banyak negara bagian mensyaratkan setidaknya tiga) kepada konselor di wilayah lokal mereka. Klien juga tidak boleh dipaksa untuk menggunakan teleterapi atau bertanggung jawab secara finansial jika opsi tersebut diajukan karena alasan unik (misalnya, cuaca buruk) dan mereka menolak. Misalnya, klien yang tidak bersedia/dapat bertemu melalui teleterapi karena cuaca buruk harus diberi pilihan untuk membatalkan atau menjadwal ulang alih-alih memperlakukannya sebagai ketidakhadiran dan dikenakan biaya. Terakhir, konselor juga perlu memastikan bahwa mereka tampil profesional selama sesi konseling teleterapi. Tentu saja, konselor harus selalu mempertahankan citra profesionalnya, tetapi aspek-aspek tertentu dari presentasi dan lingkungan anda (kantor atau kantor rumah) mudah diabaikan dengan teleterapi. Misalnya, penting untuk tetap berpakaian lengkap (misalnya, tidak ada kemeja/blus yang bagus di bagian atas dan piyama di bagian bawah!) Dan berdandan secara profesional (misalnya, rambut tidak acak-acakan). Dia tentu saja, konselor harus selalu mempertahankan citra profesionalnya, tetapi aspek-aspek tertentu dari presentasi dan lingkungan anda (kantor atau kantor rumah) mudah diabaikan dengan teleterapi. Misalnya, penting untuk tetap berpakaian lengkap (misalnya, tidak ada kemeja/blus yang bagus di bagian atas dan piyama di bagian bawah!) Dan berdandan secara profesional (misalnya, rambut tidak acak-acakan). Dia tentu saja, konselor harus selalu mempertahankan citra profesionalnya, tetapi aspek-aspek tertentu dari presentasi dan lingkungan anda (kantor atau kantor rumah) mudah diabaikan dengan teleterapi. Misalnya, penting untuk tetap berpakaian lengkap (misalnya, tidak ada kemeja/blus yang bagus di bagian atas dan piyama di bagian bawah!) Dan berdandan secara profesional (misalnya, rambut tidak acak-acakan). Dia juga penting untuk memastikan bahwa latar belakang terlihat sesuai dan ada sedikit suara keras/mengganggu (misalnya, tidak ada anjing yang menggonggong atau anak-anak yang menggedor pintu).
  • 15. 12 Secara keseluruhan, meskipun ada banyak manfaat menggunakan teknologi dalam konseling untuk meningkatkan hasil terapi, pemilihan dan penerapan teknologi harus dilakukan dengan hati-hati. Pertama, mirip dengan memilih penilaian, proses pemilihan anda untuk mode teknologi yang sesuai harus mendapat pengawasan yang sama. Misalnya, tidak semua aplikasi ponsel cerdas memiliki kualitas dan utilitas konten yang sama. Kedua, jangan menggunakan teknologi hanya untuk kepentingan penggunaan teknologi. Penggunaan teknologi anda dalam konseling harus memiliki tujuan. Jika tidak, anda dan klien anda kemungkinan besar akan mengalami kebingungan dan frustrasi. Ketiga, pastikan anda terbiasa dengan teknologi apa pun yang anda gunakan dalam konseling. Mengetahui kekuatan dan keterbatasan tentang teknologi akan menghasilkan peluang yang lebih besar untuk implementasi yang berhasil dan umpan balik klien yang relevan. Keempat, kesesuaian teknologi yang digunakan harus didasarkan pada kebutuhan unik klien anda. Apa yang berhasil untuk satu klien belum tentu berhasil untuk klien lain. Jika anda menyadari peringatan ini dan memiliki tujuan dalam penggunaan teknologi, ada peluang besar untuk memperluas dan meningkatkan efektivitas intervensi anda. 2.7 Raih Dan Terima Kecemasan Anda Dan Insecuritas Anda memiliki kecemasan dan ketidakamanan tentang diri anda dan sebagai seorang konselor. Jika anda manusia, ini benar. Hal ini juga baik-baik saja. Cobalah untuk tidak melawan ini atau tersinggung. Sebaliknya, rangkul dan terima siapa diri anda, termasuk kelebihan dan kekurangan anda. Ini adalah langkah paling penting menuju pertumbuhan pribadi dan profesional. Pikiran menjadi seorang konselor dalam posisi untuk mempengaruhi kehidupan orang lain menjadi lebih baik atau lebih buruk bisa sangat memicu kecemasan. "saya baru saja lulus dan pengalaman saya minim.” "apa yang terjadi jika saya katakan sesuatu yang bodoh?" "bagaimana jika saya tidak dapat membentuk aliansi terapeutik?" "bagaimana jika saya membuat mereka lebih buruk?" “bagaimana saya menanggapi jika saya ditanyai pertanyaan pribadi?" semua konselor pemula memiliki jenis pertanyaan ini. Itu normal. Seperti disebutkan sebelumnya, pengawasan yang baik dapat membantu memperbaiki kelemahan anda dan membangun kepercayaan diri, kompetensi, dan keserbagunaan anda. Dengan demikian, anda juga harus mengatasi beberapa rasa tidak aman dan kecemasan anda sendiri. Apa yang membuat konseling menjadi ambigu adalah terkadang tidak ada jawaban benar atau salah yang jelas; itu jauh berbeda dengan menerima nilai di atas kertas. Kadang-
  • 16. 13 kadang anda tidak melihat manfaat (atau kerugian) yang diterima klien dari konseling sampai nanti, atau tidak pernah sama sekali. Terlepas dari tingkat perkembangan dan keterampilan konseling anda, akan ada hari-hari ketika anda merasa kemajuan klien mulus dan hari-hari lain anda akan merasa kemajuan klien hampir mustahil. Jika memungkinkan, cobalah luangkan waktu untuk mundur dan renungkan secara luas status klien anda ketika mereka pertama kali memulai konseling dan fungsi mereka saat ini. Sering menjadi sadar diri dan merefleksikan diri atas keterampilan konseling anda adalah suatu keharusan. Namun, berhati-hatilah untuk tidak terlalu fokus pada aspek mikro konseling sehingga anda melewatkan aspek makro, termasuk klien anda. Keseluruhan benar-benar lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya. Semakin anda dapat menerima rasa tidak aman anda sebagai seorang konselor, semakin anda tidak sadar diri. Semakin anda kurang sadar diri, semakin anda dapat sepenuhnya hadir dan otentik dengan klien anda. Bersamaan dengan itu, saat anda terus mengembangkan dan memperluas keterampilan konseling anda, pastikan untuk menantang zona nyaman anda secara bertahap. Terkadang pengalaman belajar yang paling berpengaruh datang dari kegiatan yang membuat kita paling tidak nyaman. Kecemasan adalah pengalaman yang umum dan diharapkan saat mempelajari keterampilan baru.
  • 17. 14 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Menerima konseling dapat sangat meningkatkan kesadaran anda tentang pendekatan konseling anda, menghasilkan modifikasi yang meningkatkan keterampilan interpersonal dan intervensi anda sendiri. Secara keseluruhan, semakin anda dapat menyelesaikan masalah pribadi anda sendiri dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola kesusahan anda, semakin anda dapat membantu klien menyelesaikan masalah pribadi mereka sendiri dan mengelola kesusahan mereka. Supervisor yang baik memiliki banyak kualitas yang sama dengan konselor dan guru yang baik: empatik, fleksibel, terbuka, tidak menghakimi, menerima, tulus, hormat, peduli, sensitif, sabar, dapat diandalkan, kolaboratif, ingin tahu, membantu, percaya diri, mendukung, dan menantang. Supervisor yang buruk memiliki kualitas tertentu yang dapat berdampak negatif pada pengembangan pribadi dan profesional anda serta perawatan klien: tidak empatik, tidak berkomitmen, tidak konsisten, tidak sabar, tidak produktif, sibuk dengan diri sendiri, dan terlambat (wilson et al., 2015). Dengan demikian, perkembangan anda akan sangat diuntungkan dengan mengamati konselor lain yang memiliki tingkat keterampilan yang sama dengan anda. Dengan mengamati konselor pada tingkat yang sama, anda lebih mungkin berhubungan dengan orang-orang itu dan mempelajari keterampilan mikro mereka sementara anda secara bertahap mengembangkan keterampilan yang lebih maju. Di sisi lain, setelah anda memperoleh tingkat pengembangan self- efficacy yang aman dari keterampilan konseling anda, akan bermanfaat juga untuk mengamati mereka yang memiliki orientasi teoretis yang berbeda. Apa yang akan sangat penting dalam pengembangan karir anda adalah menghadiri konferensi dan berpartisipasi dalam pelatihan, termasuk unit pendidikan berkelanjutan (ceu), yang diwajibkan oleh dewan lisensi untuk mempertahankan lisensi aktif. Kategori ini membutuhkan minimal 50% (15 ceu) termasuk bidang konten berikut: teori konseling; pertumbuhan dan perkembangan manusia; yayasan sosial dan budaya; hubungan membantu; dinamika kelompok, proses kelompok, dan konseling; penilaian individu; penelitian dan evaluasi; layanan klinis dalam konseling kesehatan mental; gaya hidup dan pengembangan karir; psikopatologi; legal dan etis; dan spiritualitas. Manfaat utama teleterapi adalah meningkatkan akses ke perawatan untuk klien yang mungkin tidak memiliki alat transportasi ke dan dari janji
  • 18. 15 temu (dan/atau memiliki masalah biaya perjalanan) tetapi memiliki akses ke teknologi yang memfasilitasi teleterapi. Sehubungan dengan itu, teleterapi memungkinkan klien mengakses konselor dengan keahlian khusus yang mungkin tidak tersedia di daerah mereka (misalnya, konselor yang mengetahui bahasa isyarat atau ahli dalam kondisi neurologis), terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan yang mungkin tidak mudah diakses. Selain itu, beberapa klien (khususnya individu muda) lebih memilih teleterapi sebagai bentuk utama dari modalitas konseling (misalnya, lebih nyaman di rumah, atau lokasi lain, menggunakan teknologi; lebih mudah menjadwalkan/ menghadiri sesi dan lebih efisien dengan waktu bagi mereka yang memiliki jadwal sibuk; titik awal yang baik untuk akhirnya bekerja menuju konseling langsung bagi mereka yang memiliki riwayat trauma atau kecemasan). Banyak isyarat dan nuansa nonverbal penting yang mungkin terlewatkan oleh konselor dan klien yang mungkin diperhatikan dengan konseling tatap muka. Meskipun etika di lokasi konseling teleterapi masih dibahas di beberapa negara bagian (yaitu, badan lisensi sedang mencari perampingan teleterapi melintasi batas negara bagian), umumnya dianggap praktik terbaik untuk memberikan konseling secara fisik di negara bagian di mana anda memiliki lisensi dan untuk memastikan bahwa klien yang menerima konseling juga secara fisik berada dalam kondisi yang sama. Mengetahui kekuatan dan keterbatasan tentang teknologi akan menghasilkan peluang yang lebih besar untuk implementasi yang berhasil dan umpan balik klien yang relevan. Jika anda menyadari peringatan ini dan memiliki tujuan dalam penggunaan teknologi, ada peluang besar untuk memperluas dan meningkatkan efektivitas intervensi anda. Raih dan terima kecemasan anda dan insecuritas anda memiliki kecemasan dan ketidakamanan tentang diri anda dan sebagai seorang konselor. Terlepas dari tingkat perkembangan dan keterampilan konseling anda, akan ada hari-hari ketika anda merasa kemajuan klien mulus dan hari-hari lain anda akan merasa kemajuan klien hampir mustahil. Bersamaan dengan itu, saat anda terus mengembangkan dan memperluas keterampilan konseling anda, pastikan untuk menantang zona nyaman anda secara bertahap.
  • 19. 16 DAFTAR PUSTAKA Aguilera, a., & munoz, rf (2011). Pesan teks sebagai tambahan untuk cbt pada populasi berpenghasilan rendah: studi percontohan kegunaan dan kelayakan. Psikologi profesional: penelitian dan praktek,42, 472-478. Https://doi.org/10.1037/a0025499 Dettore, d., pozza, a., & andersson, g. (2015). Kemanjuran teknologi menyampaikan terapi perilaku kognitif untuk ocd versus kondisi kontrol, dan dibandingkan dengan cbt yang diberikan terapis: meta analisis uji coba terkontrol secara acak. Terapi perilaku kognitif,44, 190- 211.https://doi.org/10.1080/16506073. 2015.1005660 Geller, jd, norcross, jc, & orlinsky, de (eds.). (2005).itu psikoterapipsikoterapis sendiri: perspektif pasien dan dokter. Pers universitas oxford. https://doi.org/10.1037/0003- 066x.60.8.840 Jenkins-guarnieri, ma, pruitt, ld, luzton, dd, & johnson, k. (2015). Kemanjuran intervensi telepsikologi sinkron untuk orang dengan kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma, dan gangguan penyesuaian: penilaian bukti cepat. layanan psikologis, 16, 621-635. Https://doi.org/10.1037/ser0000239 Rostami, a., & moghbeli, f. (2017). Perawatan kesehatan telemental, alternatif yang efektif untuk perawatan mental konvensional: tinjauan sistemik. Acta informatika medika,25, 240-246.https://doi.org/10.5455/ aim.2017.25.240-246 Sk, zimand, e., & calamaras, mr (2013). Terapi paparan realitas virtual untuk gangguan kecemasan sosial: uji coba terkontrol secara acak. Jurnal konsultasi dan psikologi klinis,81, 751-760. Https://doi.org/ 10.1037/a0033559 Slone, nc, reese, rj, & mcclellan, mj (2012). Telepsikologi hasil penelitian dengan anak-anak dan remaja: sebuah tinjauan literatur. Layanan psikologis,9, 272-292.https://doi. Org/10.1037/a0027607 Volungis, Adam M. becoming a mental health counselora guide to career development and professional identity. London: Rowman & littlefiel