SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah
secara signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik dan juga
peserta didik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern dan
kritis. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di
Indonesia. Pendidikan merupakan hal yang paling penting untuk menuju
kehidupan yang lebih baik, dan masalah sukses tidaknya pendidikan tidak lepas
dari faktor pembawaan dan lingkungan. Pembawaan dan lingkungan
merupakan hal yang tidak mudah untuk dijelaskan sehingga memerlukan
penjelasan dan uraian yang tidak sedikit
Dalam hal ini akan dipaparkan beberapa pendapat dari aliran-aliran
filsafat modern, diantaranya aliran progresivisme, esensialisme, perenialisme,
dan rekonstruksionisme
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
diambil beberapa masalah yang akan dibahas antara lain:
1. Apa saja yang termasuk aliran filsafat pendidikan modern?
2. Apa itu kurikulum 2013?
3. Aliran filsafat pendidikan apa yang sesuai untuk menjelaskan kurikulum
2013?
C. TUJUAN
Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini, diantaranya:
1. Menjelaskan aliran yang tergabung dalam filsafat pendidikan modern.
2. Menjelaskan Kurikulum 2013.
3. Mengetahui aliran filsafat yang sesuai untuk menjelaskan Kurikulum 2013
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR DAN DEFINISI ALIRAN-ALIRAN MODERN
PENDIDIKAN
Kemunculan filsafat modern sebetulnya seiring dengan zaman baru atau
“renaisance” dalam Istilah Barat, sekitar abad 15 dan 16 di masa abad
pertengahan. Renaisance berarti kelahiran kembali; yaitu usaha untuk
menghidupkan kembali kebudayaan klasik (Yunani-Romawi). yang paling
penting dari masa ini adalah timbulnya ilmu pengetahuan Alam yang modern
berdasarkan eksperimental dan matematis. Perintis jalan baru untuk
perkembangan ilmiah modern adalah Leonardo Da Vinci (1452-1519), Nicolas
Copernicus (1473-1543), Johanes Kepler (1571-1630) dan Galileo (1564-
1643).
Bapak filsafat modern adalah Rene Descartes (1596-1650), bahkan
setiap filosof modern merupakan pengikutnya. prinsip Cagito ergo sum (saya
berfikir, maka saya ada) menjadi inspirasi pemikiran yang banyak melahirkan
banyak philosophy-rasionalisme.
Filsafat modern sangat mengagungkan rasionalisme dan empirisme
(materialisme). menurut Thomas Kuhn, keduanya adalah paradigma sains, tapi
bagi John Dewey seorang filosof Amerika apabila rasionalisme dan empirisme
dikawinkan dapat membuahkan pemikiran ilmiah modern. ini menjadi karakter
dan stigma yang cukup kuat dalam istilah modernisasi sampai saat ini.
B. ALIRAN-ALIRAN MODERN PENDIDIKAN
1. Progresivisme
Aliran progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan asas
progesivisme dalam sebuah realita kehidupan, agar manusia
bisasurvive menghadapi semua tantangan hidup. Aliran progesivisme telah
memberikan sumbangan yang besar di dunia pendidikan saat ini. Aliran ini
telah meletakkan dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada anak
3
didik. Anak didik diberikan kebaikan baik secara fisik maupun cara
berpikir, guna mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam
dalam dirinya tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat oleh orang lain
(Ali, 1990: 146). Oleh karena itu, filsafat progesivisme tidak menyetujui
pendidikan yang otoriter.
Aliran ini berpendapat bahwa sekolah yang ideal adalah sekolah
yang isi pendidikannya berintegrasi dengan lingkungan sekitar. Karena
sekolah adalah bagian dari masyarakat. Dan untuk itu, sekolah harus dapat
mengupyakan pelestarian karakteristik atau kekhasan lingkungan sekolah
sekitar atau daerah di mana sekolah itu berada. Untuk dapat melestarikan
usaha ini, sekolah harus menyajikan program pendidikan yang dapat
memberikan wawasan kepada anak didik tentang apa yang menjadi
karakteristik atau kekhususan daerah itu. Untuk itulah, fisafat progesivisme
menghendaki sis pendidikan dengan bentuk belajar “sekolah sambil
berbuat” alearning by doing.
2. Esensialisme
Aliran esensialisme merupakan aliran pendidikan yang didasarkan
pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat
manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaisance dengan cirri-
cirinya yang berbeda dengan progesivisme. Dasar pijakan aliran ini lebih
fleksibel dan terbuka untuk perubahan, toleran, dan tidak ada keterkaitan
dengan doktrin tertentu. Esensiliasme memandang bahwa pendidikan harus
berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, yang
meberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang
jelas.
Penganut aliran ini berpendapat bahwa belajar adalah menerima dan
mengenal secara sungguh-sungguh nilai-nilai social angkatan baru yang
timbul untuk ditambah, dikurangi dan diteruskan pada angkatan
berikutnya.
4
3. Perenialisme
Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau
proses mengembalikan keadaan sekarang. Perenialisme memberikan
sumbangan yang berpengaruh baik teori maupun praktik bagi kebudayaan
dan pendidikan zaman sekarang (Muhammad Noor Syam, 1986: 154). Dari
pendapat ini diketahui bahwa perenialisme merupakan hasil pemikiran
yang memberikan kemungkinan bagi sseorang untukk bersikap tegas dan
lurus. Karena itulah, perenialisme berpendapat bahwa mencari dan
menemukan arah arsah tujuan yang jelas merupakan tugas yang utama dari
filsafat, khususnya filsafat pendidikan.
Aliran ini berpendapat bahwa Tugas utama pendidiakn adalah
mempersiapkan anak didik kea rah kematangan. Matang dalam arti hiodup
akalnya. Jadi, akl inilah yang perlu mendapat tuntunan kea rah kematangan
tersebut. Sekolah rendah memberikan pendidikan dan pengetahuan serba
dasar. Dengan pengetahuan yang tradisional seperti membaca, menulis, dan
berhitung, anak didik memperoleh dasar penting bagi pengetahuan-
pengetahuan yang lain.
Sekolah, sebagai tempat utama dalam pendidikan, mempesiapkan
anak didik ke arah kematangan akal dengan memberikan pengetahuan.
Sedangkan tugas utama guru adalah memberikan pendidikan dan
pengajaran (pengetahuan) kepada anak didik. Dengan kata lain,
keberhasilan anak dalam nidang akalnya sangat tergantung kepada guru,
dalam arti orang yang telah mendidik dan mengajarkan
4. Rekonstruksionisme
Kata Rekonstruksionisme bersal dari bahasa
Inggris reconstruct, yang berarti menyusun kembali. Dalam konteks filsafat
pendidikan, rekonstruksionisme merupakan suatu aliran yang berusaha
merombak tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Aliran
rekonstruksionisme pada prinsipnya sepaham dengan aliran perenialisme,
yaitu berawal dari krisis kebudayaan modern. Menurut Muhammad Noor
Syam (1985: 340), kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan
5
sekarang merupakan zaman yang mempumyai kebudayaan yang terganggu
oleh kehancuran, kebingungan, dan kesimpangsiuran.
Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan
dunia merupakan tugas semua umat manusia. Karenanya, pembinaan
kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat melalui pendidikan yang
tepat akan membina kembali manusia dengan nilai dan norma yang benar
pula demi generasi yang akan datang, sehingga terbentuk dunia baru dalam
pengawasan umat manusia.
Di samping itu, aliran ini memiliki persepsi bahwa masa depan suatu
bangsa merupakan suatu dunia yang diatur dan diperintah oleh rakyat
secara demokratis, bukan dunia yang dikuasai oleh golongan tertentu. Cita-
cita demokrasi yang sesungguhnya tidak hanya teori, tetapi mesti
diwujudkan menjadi kenyataan, sehingga mampu meningkatkan kualitas
kesehatan, kesejahteraan dan kemakmuran serta keamanan masyarakat
tanpa membedakan warna kulit,, keturunan, nasionalisme, agama
(kepercayaan) dan masyarakat bersangkutan.
C. KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah
untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku
selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya
di tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah
percobaan. Di tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV,
dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI.
Diharapkan, pada tahun 2015 telah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan.
Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013,
terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan
materi yang ditambahkan.
Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS,
PPKn, dsb, sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
6
Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika) disesuaikan dengan materi
pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat
menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar
negeri. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, menyatakan
menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi sekolah-sekolah yang baru
melaksanakan kurikulum ini selama satu semester pada tanggal 5 Desember
2014.
Beberapa aspek yang terkandung dalam kurikulum 2013 tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan
Untuk aspek pengetahuan pada kurikulum 2013, masih serupa dengan aspek
di kurikulum yang sebelumnya, yakni masih pada penekanan pada tingkat
pemahaman siswa dalam hal pelajaran. Nilai dari aspek pengetahuan bisa
diperolehjuga dari Ulangan Harian, Ujian Tengah/Akhir Semester, dan
Ujian Kenaikan Kelas. Pada kurikulum 2013 tersebut, pengetahuan
bukanlah aspek utama seperti pada kurikulum-kurikulum yang
dilaksanakan sebelumnya.
2. Keterampilan
Keterampilan merupakan aspek baru yang dimasukkan dalam kurikulum di
Indonesia. Keterampilan merupakan upaya penekanan pada bidang skill
atau kemampuan. Misalnya adalah kemampuan untuk mengemukakan opini
pendapat, berdiksusi/bermusyawarah, membuat berkas laporan, serta
melakukan presentasi. Aspek Keterampilansendiri merupakan salah satu
aspek yang cukup penting karena jika hanya dengan pengetahuan, maka
siswa tidak akan dapat menyalurkan pengetahuan yang dimiliki sehingga
hanya menjadi teori semata.
3. Sikap
Aspek sikap tersebut merupakan aspek tersulit untuk dilakukan penilaian.
Sikap meliputi perangai sopan santun, adab dalam belajar, sosial,
absensi,dan agama. Kesulitan penilaian dalam aspek ini banyak disebabkan
7
karena guru tidak setiap saat mampu mengawasi siswa-siswinya. Sehingga
penilaian yang dilakukan tidak begitu efektif.
Sementara untuk buku Laporan Belajar atau Rapor pada Kurikulum
2013 tersebut ditulis berdasarkan pada Interval serta dihapuskannya sistem
ranking yang sebelumnya ada pada kurikulum. Hal ini dilakukan untuk
meredam persaingan antar peserta didik. Upaya penilaian pada Rapor di
kurikulum 2013 tersebut dibagi ke dalam 3 kolom yaitu Pengetahuan,
Keterampilan, danjuga Sikap. Setiap kolom nilai tersebut (Pengetahuan dan
Keterampilan) dibagi lagi menjadi 2bagian kolom yaitu kolom angka dan juga
kolom huruf, dimana setiap kolom diisi menggunakan system nilai interval.
Gambar 1. Rapor Kurikulum 2013
D. ALIRAN UNTUK MENJELASKAN KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 lebih mengacu kepada aliran filsafat klasik yaitu aliran
konstruktivisme. Konstruktivisme menekankan perkembangan dan konsep dan
pengertian yang lebih mandalam, pengetahuan sebagai konstruksi aktif yang
dibuat siswa. Jika seseorang tidak aktif membangun pengetahuannya,
8
meskipun usianya tua tetap tidak akan berkembang pengetahuannya.Penerapan
pendidikan dengan pola konstruktivisme diwujudkan dengan mengajak siswa
secara aktif membangun konsep-konsep kognitif. Guru tidak sekedar memberi,
namun siswa mencari secara aktif, dan mengembangkannya.
Ciri-ciri konstruktivisme dalam pembelajaran:
1. Siswa aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.
2. Siswa membina sendiri pengetahuan
3. Proses pembinaan pengetahuan pada siswa melalui proses saling
mempengaruhi antara pembelajaran yang terdahulu dengan pembelajaran
yang terbaru
4. Membandingkan informasi baru dengan pemahaman yang sudah ada
5. Ketidak-seimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama
6. Bahan pengajaran dikaitkan dengan pengalaman siswa untuk menarik minat
belajarnya
Pembelajaran konstruktivisme sebaiknya melibatkan guru yang
konstruktif pula. Guru tidak hanya memberi pengetahuan kepada siswa, tetapi
guru membantu siswa membangun sendiri pengetahuan dalam benaknya,
dengan memberikan kesempatan siswa untuk menentukan atau menerapkan
ide-ide mereka sendiri. Guru memberikan kepada siswa anak tangga untuk
membawa siswa kepada pemahaman yang lebih tinggi dan siswa harus
memanjat sendirianak tangga tersebut.
Guru yang konstruktivisme memiliki ciri- ciri:
1. Mendukung dan menerima inisiatif dan otonomi siswa.
2. Mencari tahu tentang pengertian siswa akan konsep yang diberikan sebelum
membagi pengertian mereka akan konsep tersebut.
3. Mendukung siswa untuk terlibat dalam dialog, baik dengan guru atau
sesama siswa.
4. Memberikan pertanyaan terbuka untuk mendorong siswa bertanya.
5. Mencari perluasan dari tanggapan siswa.
6. Mengajak siswa terlibat dalam pengalaman yang mungkin bertentangan
dengan hipotesa awal mereka dan kemudian mendorongnya untuk diskusi.
9
7. Memberi waktu bagi siswa untuk membentuk hubungan dan menciptakan
metafora atau perumpamaan
8. Mengembangkan keinginan dari siswa dengan sering menggunakan model
lingkaran belajar atau siklus belajar.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup
manusia,karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi
muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari
orangtuanya. Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa aliran yang
sesuai untuk menjelaskan konsep Kurikulum 2013 adalah aliran
konstruktivisme dimana aliran ini akan menciptakan pengalaman baru yang
menuntut aktivitas kreatif produktif dalam konteks nyata yang mendorong
siswa untuk berfikir dan berfikir ulang lalu mendemonstrasikan hasil
pemikirannya.
Pembelajaran yang berorientasi pada permasalahan yang ada di
lingkungan, dan selalu mengikuti perkembangan, akan memperluas
pandangan siswa, sehingga pengetahuannya tidak terbatas pada apa yang
didapat di kelas. Pengetahuannya berkembang sesuai tuntutan zaman,
sehingga pada saatnya nanti harus bekerja, aplikasi ilmunya sesuai dengan
apa yang diperlukan saat itu.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapatkan pengalaman
yang sangat berharga mengenai aliran filsafat modern, dan kurikulum 2013.
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini tak lepas dari kesalahan.
Oleh karenanya, penulis sangat membuka apabila ada yang ingin
menyampaikan saran demi memperbaiki penulisan makalah ini kedepannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Gambar
https://www.google.com/search?q=rapor+kurikulum+2013&source=lnms&tbm=i
sch&sa=X&ei=DDP5VKPKDIGRuATu3YHQCg&ved=0CAcQ_AUo
AQ&biw=1366&bih=629#imgrc=ILKd67C3jCCAzM%253A%3Bt0ux
InYYGiprWM%3Bhttps%253A%252F%252Ffatkoer.files.wordpress.c
om%252F2013%252F10%252Frapor-smp.png%3Bhttps%253A%25
2F%252Ffatkoer.wordpress.com%252F2013%252F10%252F20%252F
sistem-penilaian-kurikulum-2013-jenjangsmp%252F%3B545%3B511
Web
Wikipedia. 2015. Kurikulum 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/ Kurikulum_2013.
Diakses pada : 5 Maret 2015
Burhanudin, Afid. 2013. Aliran – Aliran Klasik Pendidikan.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/26/aliran-aliran-klasik-
pendidikan-2/. Diakses pada : 5 Maret 2015.
Molle, Julian Errick. Apa Itu Kurikulum 2013 ?.
http://www.gubuginformasi.com/2014/04/apa-itu-kurikulum-2013.html.
Diakses pada : 5 Maret 2015
Murhadi. 2012. Aliran Filsafat Pendidikan Modern.
http://www.muhardi.com/2012/10/25/aliran-filsafat-pendidikan-
modern/.Diakses pada : 5 Maret 2015.

More Related Content

What's hot

Bab 12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
Bab  12 Shalat Sunah Berjamaah dan MunfaridBab  12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaihTerminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Marhamah Saleh
 
Surah al alaq
Surah al alaqSurah al alaq
Surah al alaq
nurul293
 
Ppt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'an
Yulan Afriani
 
Usuluddin 2(takrif makiyyah dan madaniah)
Usuluddin 2(takrif makiyyah dan madaniah)Usuluddin 2(takrif makiyyah dan madaniah)
Usuluddin 2(takrif makiyyah dan madaniah)MUHAMMAD FAUZI YUSOF
 
Tata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahTata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan Jenazah
Ardhia Pramesti
 
Qadariah dan jabariah
Qadariah dan jabariahQadariah dan jabariah
Qadariah dan jabariah
Early Ridho Kismawadi
 
makalah takhrij hadits
makalah takhrij haditsmakalah takhrij hadits
makalah takhrij hadits
Feri Nugroho
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
Fiqih kelas-X smt 1
Fiqih kelas-X smt 1Fiqih kelas-X smt 1
Fiqih kelas-X smt 1
ellisanuraini
 
Bab 7 Shalat Jama'ah dan Munfarid
Bab 7 Shalat Jama'ah dan Munfarid Bab 7 Shalat Jama'ah dan Munfarid
NASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINTNASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINT
Johan Safrijal
 
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldun
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldunKonsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldun
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldun
Ltfltf
 
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islamPengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Abdul Ghani
 
Adab tidur
Adab tidurAdab tidur
Adab tidur
Siti Mariyam
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
fissilmikaffah1
 
Ppt MT
Ppt MTPpt MT
Ppt MT
finakhusna
 
Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8
mas karebet
 

What's hot (20)

Al munasabah
Al munasabahAl munasabah
Al munasabah
 
Bab 12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
Bab  12 Shalat Sunah Berjamaah dan MunfaridBab  12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
Bab 12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
 
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaihTerminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
 
Surah al alaq
Surah al alaqSurah al alaq
Surah al alaq
 
Talfiq dalam pandangan ulama
Talfiq dalam pandangan ulamaTalfiq dalam pandangan ulama
Talfiq dalam pandangan ulama
 
Ppt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'an
 
Usuluddin 2(takrif makiyyah dan madaniah)
Usuluddin 2(takrif makiyyah dan madaniah)Usuluddin 2(takrif makiyyah dan madaniah)
Usuluddin 2(takrif makiyyah dan madaniah)
 
Tata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahTata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan Jenazah
 
Qadariah dan jabariah
Qadariah dan jabariahQadariah dan jabariah
Qadariah dan jabariah
 
makalah takhrij hadits
makalah takhrij haditsmakalah takhrij hadits
makalah takhrij hadits
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
IJTIHAD
 
Fiqih kelas-X smt 1
Fiqih kelas-X smt 1Fiqih kelas-X smt 1
Fiqih kelas-X smt 1
 
Bab 7 Shalat Jama'ah dan Munfarid
Bab 7 Shalat Jama'ah dan Munfarid Bab 7 Shalat Jama'ah dan Munfarid
Bab 7 Shalat Jama'ah dan Munfarid
 
NASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINTNASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINT
 
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldun
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldunKonsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldun
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldun
 
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islamPengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
 
Adab tidur
Adab tidurAdab tidur
Adab tidur
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
 
Ppt MT
Ppt MTPpt MT
Ppt MT
 
Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8
 

Similar to Makalah filsafat aliran modern

Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Rizki Lia Ismawati
 
Falsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratFalsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratAmir Ibrahim
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
 
Ppt kurikulum
Ppt kurikulumPpt kurikulum
Ppt kurikulum
FarelIbnuAkil
 
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
ria gustini
 
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdfMakalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
JatiPamungkas5
 
Asas Falsafah
Asas FalsafahAsas Falsafah
Asas Falsafah
Azizi Ahmad
 
SitiNurhaliza_2021 A_Analisis Krisis Jurnal
SitiNurhaliza_2021 A_Analisis Krisis JurnalSitiNurhaliza_2021 A_Analisis Krisis Jurnal
SitiNurhaliza_2021 A_Analisis Krisis Jurnal
nurhalizast1608
 
NANDA SAFITRI_2021 B_Analisa Kritis Jurnal.pdf
NANDA SAFITRI_2021 B_Analisa Kritis Jurnal.pdfNANDA SAFITRI_2021 B_Analisa Kritis Jurnal.pdf
NANDA SAFITRI_2021 B_Analisa Kritis Jurnal.pdf
Nanda Safitri
 
Curriculum Development
Curriculum DevelopmentCurriculum Development
Curriculum Development
Es Be
 
Pengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iiiPengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iii
hartoni tastie
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
Ady Setiawan
 
Tugas 3 tik maria monica situmorang
Tugas 3 tik maria monica situmorangTugas 3 tik maria monica situmorang
Tugas 3 tik maria monica situmorang
Maria Situmorang
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Jhon Nahak
 
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan PembelajaranUTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulumpapih
 
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaRekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Averoez Averoez
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
Yamanto Isa
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
anitaairhi
 

Similar to Makalah filsafat aliran modern (20)

Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
Falsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratFalsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan barat
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
 
Ppt kurikulum
Ppt kurikulumPpt kurikulum
Ppt kurikulum
 
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdfMakalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
 
Asas Falsafah
Asas FalsafahAsas Falsafah
Asas Falsafah
 
SitiNurhaliza_2021 A_Analisis Krisis Jurnal
SitiNurhaliza_2021 A_Analisis Krisis JurnalSitiNurhaliza_2021 A_Analisis Krisis Jurnal
SitiNurhaliza_2021 A_Analisis Krisis Jurnal
 
NANDA SAFITRI_2021 B_Analisa Kritis Jurnal.pdf
NANDA SAFITRI_2021 B_Analisa Kritis Jurnal.pdfNANDA SAFITRI_2021 B_Analisa Kritis Jurnal.pdf
NANDA SAFITRI_2021 B_Analisa Kritis Jurnal.pdf
 
Curriculum Development
Curriculum DevelopmentCurriculum Development
Curriculum Development
 
Pengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iiiPengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iii
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
Tugas 3 tik maria monica situmorang
Tugas 3 tik maria monica situmorangTugas 3 tik maria monica situmorang
Tugas 3 tik maria monica situmorang
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
 
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan PembelajaranUTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
 
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaRekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Landasan kurikulum
Landasan kurikulumLandasan kurikulum
Landasan kurikulum
 

Recently uploaded

KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 

Recently uploaded (20)

KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 

Makalah filsafat aliran modern

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik dan juga peserta didik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern dan kritis. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan hal yang paling penting untuk menuju kehidupan yang lebih baik, dan masalah sukses tidaknya pendidikan tidak lepas dari faktor pembawaan dan lingkungan. Pembawaan dan lingkungan merupakan hal yang tidak mudah untuk dijelaskan sehingga memerlukan penjelasan dan uraian yang tidak sedikit Dalam hal ini akan dipaparkan beberapa pendapat dari aliran-aliran filsafat modern, diantaranya aliran progresivisme, esensialisme, perenialisme, dan rekonstruksionisme B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diambil beberapa masalah yang akan dibahas antara lain: 1. Apa saja yang termasuk aliran filsafat pendidikan modern? 2. Apa itu kurikulum 2013? 3. Aliran filsafat pendidikan apa yang sesuai untuk menjelaskan kurikulum 2013? C. TUJUAN Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini, diantaranya: 1. Menjelaskan aliran yang tergabung dalam filsafat pendidikan modern. 2. Menjelaskan Kurikulum 2013. 3. Mengetahui aliran filsafat yang sesuai untuk menjelaskan Kurikulum 2013
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. KONSEP DASAR DAN DEFINISI ALIRAN-ALIRAN MODERN PENDIDIKAN Kemunculan filsafat modern sebetulnya seiring dengan zaman baru atau “renaisance” dalam Istilah Barat, sekitar abad 15 dan 16 di masa abad pertengahan. Renaisance berarti kelahiran kembali; yaitu usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik (Yunani-Romawi). yang paling penting dari masa ini adalah timbulnya ilmu pengetahuan Alam yang modern berdasarkan eksperimental dan matematis. Perintis jalan baru untuk perkembangan ilmiah modern adalah Leonardo Da Vinci (1452-1519), Nicolas Copernicus (1473-1543), Johanes Kepler (1571-1630) dan Galileo (1564- 1643). Bapak filsafat modern adalah Rene Descartes (1596-1650), bahkan setiap filosof modern merupakan pengikutnya. prinsip Cagito ergo sum (saya berfikir, maka saya ada) menjadi inspirasi pemikiran yang banyak melahirkan banyak philosophy-rasionalisme. Filsafat modern sangat mengagungkan rasionalisme dan empirisme (materialisme). menurut Thomas Kuhn, keduanya adalah paradigma sains, tapi bagi John Dewey seorang filosof Amerika apabila rasionalisme dan empirisme dikawinkan dapat membuahkan pemikiran ilmiah modern. ini menjadi karakter dan stigma yang cukup kuat dalam istilah modernisasi sampai saat ini. B. ALIRAN-ALIRAN MODERN PENDIDIKAN 1. Progresivisme Aliran progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan asas progesivisme dalam sebuah realita kehidupan, agar manusia bisasurvive menghadapi semua tantangan hidup. Aliran progesivisme telah memberikan sumbangan yang besar di dunia pendidikan saat ini. Aliran ini telah meletakkan dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada anak
  • 3. 3 didik. Anak didik diberikan kebaikan baik secara fisik maupun cara berpikir, guna mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam dalam dirinya tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat oleh orang lain (Ali, 1990: 146). Oleh karena itu, filsafat progesivisme tidak menyetujui pendidikan yang otoriter. Aliran ini berpendapat bahwa sekolah yang ideal adalah sekolah yang isi pendidikannya berintegrasi dengan lingkungan sekitar. Karena sekolah adalah bagian dari masyarakat. Dan untuk itu, sekolah harus dapat mengupyakan pelestarian karakteristik atau kekhasan lingkungan sekolah sekitar atau daerah di mana sekolah itu berada. Untuk dapat melestarikan usaha ini, sekolah harus menyajikan program pendidikan yang dapat memberikan wawasan kepada anak didik tentang apa yang menjadi karakteristik atau kekhususan daerah itu. Untuk itulah, fisafat progesivisme menghendaki sis pendidikan dengan bentuk belajar “sekolah sambil berbuat” alearning by doing. 2. Esensialisme Aliran esensialisme merupakan aliran pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaisance dengan cirri- cirinya yang berbeda dengan progesivisme. Dasar pijakan aliran ini lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan, toleran, dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu. Esensiliasme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, yang meberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas. Penganut aliran ini berpendapat bahwa belajar adalah menerima dan mengenal secara sungguh-sungguh nilai-nilai social angkatan baru yang timbul untuk ditambah, dikurangi dan diteruskan pada angkatan berikutnya.
  • 4. 4 3. Perenialisme Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan sekarang. Perenialisme memberikan sumbangan yang berpengaruh baik teori maupun praktik bagi kebudayaan dan pendidikan zaman sekarang (Muhammad Noor Syam, 1986: 154). Dari pendapat ini diketahui bahwa perenialisme merupakan hasil pemikiran yang memberikan kemungkinan bagi sseorang untukk bersikap tegas dan lurus. Karena itulah, perenialisme berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah arsah tujuan yang jelas merupakan tugas yang utama dari filsafat, khususnya filsafat pendidikan. Aliran ini berpendapat bahwa Tugas utama pendidiakn adalah mempersiapkan anak didik kea rah kematangan. Matang dalam arti hiodup akalnya. Jadi, akl inilah yang perlu mendapat tuntunan kea rah kematangan tersebut. Sekolah rendah memberikan pendidikan dan pengetahuan serba dasar. Dengan pengetahuan yang tradisional seperti membaca, menulis, dan berhitung, anak didik memperoleh dasar penting bagi pengetahuan- pengetahuan yang lain. Sekolah, sebagai tempat utama dalam pendidikan, mempesiapkan anak didik ke arah kematangan akal dengan memberikan pengetahuan. Sedangkan tugas utama guru adalah memberikan pendidikan dan pengajaran (pengetahuan) kepada anak didik. Dengan kata lain, keberhasilan anak dalam nidang akalnya sangat tergantung kepada guru, dalam arti orang yang telah mendidik dan mengajarkan 4. Rekonstruksionisme Kata Rekonstruksionisme bersal dari bahasa Inggris reconstruct, yang berarti menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, rekonstruksionisme merupakan suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Aliran rekonstruksionisme pada prinsipnya sepaham dengan aliran perenialisme, yaitu berawal dari krisis kebudayaan modern. Menurut Muhammad Noor Syam (1985: 340), kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan
  • 5. 5 sekarang merupakan zaman yang mempumyai kebudayaan yang terganggu oleh kehancuran, kebingungan, dan kesimpangsiuran. Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas semua umat manusia. Karenanya, pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat melalui pendidikan yang tepat akan membina kembali manusia dengan nilai dan norma yang benar pula demi generasi yang akan datang, sehingga terbentuk dunia baru dalam pengawasan umat manusia. Di samping itu, aliran ini memiliki persepsi bahwa masa depan suatu bangsa merupakan suatu dunia yang diatur dan diperintah oleh rakyat secara demokratis, bukan dunia yang dikuasai oleh golongan tertentu. Cita- cita demokrasi yang sesungguhnya tidak hanya teori, tetapi mesti diwujudkan menjadi kenyataan, sehingga mampu meningkatkan kualitas kesehatan, kesejahteraan dan kemakmuran serta keamanan masyarakat tanpa membedakan warna kulit,, keturunan, nasionalisme, agama (kepercayaan) dan masyarakat bersangkutan. C. KURIKULUM 2013 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya di tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan. Di tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Diharapkan, pada tahun 2015 telah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb, sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
  • 6. 6 Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika) disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, menyatakan menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi sekolah-sekolah yang baru melaksanakan kurikulum ini selama satu semester pada tanggal 5 Desember 2014. Beberapa aspek yang terkandung dalam kurikulum 2013 tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pengetahuan Untuk aspek pengetahuan pada kurikulum 2013, masih serupa dengan aspek di kurikulum yang sebelumnya, yakni masih pada penekanan pada tingkat pemahaman siswa dalam hal pelajaran. Nilai dari aspek pengetahuan bisa diperolehjuga dari Ulangan Harian, Ujian Tengah/Akhir Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas. Pada kurikulum 2013 tersebut, pengetahuan bukanlah aspek utama seperti pada kurikulum-kurikulum yang dilaksanakan sebelumnya. 2. Keterampilan Keterampilan merupakan aspek baru yang dimasukkan dalam kurikulum di Indonesia. Keterampilan merupakan upaya penekanan pada bidang skill atau kemampuan. Misalnya adalah kemampuan untuk mengemukakan opini pendapat, berdiksusi/bermusyawarah, membuat berkas laporan, serta melakukan presentasi. Aspek Keterampilansendiri merupakan salah satu aspek yang cukup penting karena jika hanya dengan pengetahuan, maka siswa tidak akan dapat menyalurkan pengetahuan yang dimiliki sehingga hanya menjadi teori semata. 3. Sikap Aspek sikap tersebut merupakan aspek tersulit untuk dilakukan penilaian. Sikap meliputi perangai sopan santun, adab dalam belajar, sosial, absensi,dan agama. Kesulitan penilaian dalam aspek ini banyak disebabkan
  • 7. 7 karena guru tidak setiap saat mampu mengawasi siswa-siswinya. Sehingga penilaian yang dilakukan tidak begitu efektif. Sementara untuk buku Laporan Belajar atau Rapor pada Kurikulum 2013 tersebut ditulis berdasarkan pada Interval serta dihapuskannya sistem ranking yang sebelumnya ada pada kurikulum. Hal ini dilakukan untuk meredam persaingan antar peserta didik. Upaya penilaian pada Rapor di kurikulum 2013 tersebut dibagi ke dalam 3 kolom yaitu Pengetahuan, Keterampilan, danjuga Sikap. Setiap kolom nilai tersebut (Pengetahuan dan Keterampilan) dibagi lagi menjadi 2bagian kolom yaitu kolom angka dan juga kolom huruf, dimana setiap kolom diisi menggunakan system nilai interval. Gambar 1. Rapor Kurikulum 2013 D. ALIRAN UNTUK MENJELASKAN KURIKULUM 2013 Kurikulum 2013 lebih mengacu kepada aliran filsafat klasik yaitu aliran konstruktivisme. Konstruktivisme menekankan perkembangan dan konsep dan pengertian yang lebih mandalam, pengetahuan sebagai konstruksi aktif yang dibuat siswa. Jika seseorang tidak aktif membangun pengetahuannya,
  • 8. 8 meskipun usianya tua tetap tidak akan berkembang pengetahuannya.Penerapan pendidikan dengan pola konstruktivisme diwujudkan dengan mengajak siswa secara aktif membangun konsep-konsep kognitif. Guru tidak sekedar memberi, namun siswa mencari secara aktif, dan mengembangkannya. Ciri-ciri konstruktivisme dalam pembelajaran: 1. Siswa aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada. 2. Siswa membina sendiri pengetahuan 3. Proses pembinaan pengetahuan pada siswa melalui proses saling mempengaruhi antara pembelajaran yang terdahulu dengan pembelajaran yang terbaru 4. Membandingkan informasi baru dengan pemahaman yang sudah ada 5. Ketidak-seimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama 6. Bahan pengajaran dikaitkan dengan pengalaman siswa untuk menarik minat belajarnya Pembelajaran konstruktivisme sebaiknya melibatkan guru yang konstruktif pula. Guru tidak hanya memberi pengetahuan kepada siswa, tetapi guru membantu siswa membangun sendiri pengetahuan dalam benaknya, dengan memberikan kesempatan siswa untuk menentukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri. Guru memberikan kepada siswa anak tangga untuk membawa siswa kepada pemahaman yang lebih tinggi dan siswa harus memanjat sendirianak tangga tersebut. Guru yang konstruktivisme memiliki ciri- ciri: 1. Mendukung dan menerima inisiatif dan otonomi siswa. 2. Mencari tahu tentang pengertian siswa akan konsep yang diberikan sebelum membagi pengertian mereka akan konsep tersebut. 3. Mendukung siswa untuk terlibat dalam dialog, baik dengan guru atau sesama siswa. 4. Memberikan pertanyaan terbuka untuk mendorong siswa bertanya. 5. Mencari perluasan dari tanggapan siswa. 6. Mengajak siswa terlibat dalam pengalaman yang mungkin bertentangan dengan hipotesa awal mereka dan kemudian mendorongnya untuk diskusi.
  • 9. 9 7. Memberi waktu bagi siswa untuk membentuk hubungan dan menciptakan metafora atau perumpamaan 8. Mengembangkan keinginan dari siswa dengan sering menggunakan model lingkaran belajar atau siklus belajar.
  • 10. 10 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia,karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orangtuanya. Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa aliran yang sesuai untuk menjelaskan konsep Kurikulum 2013 adalah aliran konstruktivisme dimana aliran ini akan menciptakan pengalaman baru yang menuntut aktivitas kreatif produktif dalam konteks nyata yang mendorong siswa untuk berfikir dan berfikir ulang lalu mendemonstrasikan hasil pemikirannya. Pembelajaran yang berorientasi pada permasalahan yang ada di lingkungan, dan selalu mengikuti perkembangan, akan memperluas pandangan siswa, sehingga pengetahuannya tidak terbatas pada apa yang didapat di kelas. Pengetahuannya berkembang sesuai tuntutan zaman, sehingga pada saatnya nanti harus bekerja, aplikasi ilmunya sesuai dengan apa yang diperlukan saat itu. B. SARAN Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga mengenai aliran filsafat modern, dan kurikulum 2013. Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini tak lepas dari kesalahan. Oleh karenanya, penulis sangat membuka apabila ada yang ingin menyampaikan saran demi memperbaiki penulisan makalah ini kedepannya.
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA Gambar https://www.google.com/search?q=rapor+kurikulum+2013&source=lnms&tbm=i sch&sa=X&ei=DDP5VKPKDIGRuATu3YHQCg&ved=0CAcQ_AUo AQ&biw=1366&bih=629#imgrc=ILKd67C3jCCAzM%253A%3Bt0ux InYYGiprWM%3Bhttps%253A%252F%252Ffatkoer.files.wordpress.c om%252F2013%252F10%252Frapor-smp.png%3Bhttps%253A%25 2F%252Ffatkoer.wordpress.com%252F2013%252F10%252F20%252F sistem-penilaian-kurikulum-2013-jenjangsmp%252F%3B545%3B511 Web Wikipedia. 2015. Kurikulum 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/ Kurikulum_2013. Diakses pada : 5 Maret 2015 Burhanudin, Afid. 2013. Aliran – Aliran Klasik Pendidikan. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/26/aliran-aliran-klasik- pendidikan-2/. Diakses pada : 5 Maret 2015. Molle, Julian Errick. Apa Itu Kurikulum 2013 ?. http://www.gubuginformasi.com/2014/04/apa-itu-kurikulum-2013.html. Diakses pada : 5 Maret 2015 Murhadi. 2012. Aliran Filsafat Pendidikan Modern. http://www.muhardi.com/2012/10/25/aliran-filsafat-pendidikan- modern/.Diakses pada : 5 Maret 2015.