Makalah ini membahas tentang teknik dan manfaat budidaya buah naga. Ia menjelaskan empat jenis buah naga yang umum dibudidayakan, yaitu Hylocereus undatus, Hylocereus polyrhizus, Hylocereus costaricensis, dan Selenicereus megalanthus. Teknik budidaya diuraikan mulai dari persiapan lahan, sistem penanaman, hingga perawatan tanaman. Manfaat budidaya buah naga dalam bidang ekonomi dan kese
1. 1
MAKALAH
TEKNIK DAN MANFAAT BUDI DAYA BUAH NAGA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK;
1. ...........................................
2. ..........................................
3. ...........................................
4. ...........................................
KELAS .............
SMP NEGER1 REBANG TANGKAS
KECAMATAN REBANG TANGKAS
KABUPATN WAY KANAN
TAHUN 2014/205
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran .............................
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Laksmi Arianti, selaku Guru Mata Pelajaran ...........................
2. Ibu ............................. selaku Wali Kelas ................
3. Semua pihak yang membantu.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, untuk itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan
perbaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Rebang Tangkas, 03 Februari 2015
Penyusun
3. 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..
1.1. Latar Belakang……………………………………………..
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………
1.3. Tujuan ……………………………………………………...
BAB II ASAL USUL DAN JENIS BUAH NAGA……………………..
2.1. Sejarah Singkat Buah Naga ………………………………..
2.2. Klasifikasi Buah Naga ……………………………………..
2.3. Jenis Buah Naga ……………………………………………
BAB III TEKNIK BUDI DAYA BUAH NAGA ………………………..
3.1. Budi Daya Buah Naga di Kebun …………………………...
3.1.1. Pengolahan Tanah …………………………………….
3.1.2. Sistem Pengairan ……………………………………..
3.1.3. Penanaman ……………………………………………
3.2. Budi Daya Buah Naga di Pot ………………………………
3.2.1. Penyediaan Pot………………………………………..
3.2.2. Penyediaan Tiang Panjatan…………………………...
3.2.3. Penyediaan Media Tanam…………………………….
3.2.4. Penanaman Bibit………………………………………
BAB IV MANFAAT PEMBUDIDAYAAN BUAH NAGA……………..
4.1. Manfaat dalam Bidang Ekonomi……………………………
4.2. Manfaat dalam Bidang Kesehatan………………………….
BAB V KESIMPULAN …………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..
DAFTAR ISTILAH………………………………………………………..
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Buah naga atau dragon fruit merupakan salah satu jenis tanaman buah yang
memiliki daya tarik tersendiri. Buahnya sangat tepat disajikan dalam setiap acara
sarapan maupun di sela-sela waktu. Rasa khas buah naga ini merupakan kombinasi
antara rasa manis, asam, dan sedikit gurih menyegarkan. Selain itu, buahnya pun
mengandung zat-zat berkhasiat sebagai obat. Oleh karena itu, bila tanaman ini
dikembangkan lebih lanjut, maka tidak tertutup kemungkinan bahwa buah ini dapat
diolah lebih lanjut menjadi suatu industri bahan pewarna alami.
Buah naga semakin marak di beberapa kota besar di Indonesia. Jumlah
permintaan untuk pasar lokal belum mampu dipenuhi oleh produksi di dalam negeri.
Akibatnya, di beberapa supermarket di kota-kota besar dibanjiri buah naga dari
mancanegara. Padahal, kondisi iklim Indonesia sangat mendukung pengembangan
tanaman ini.
Kendala utama dalam pengembangan tanaman buah naga di Indonesia adalah
kurangnya informasi pembudidayaannya. Oleh karena itu, dalam makalah ini
dijelaskan secara terperinci mengenai budi daya buah naga mulai dari
pembudidayaan di kebun sampai pembudidayaan di pot dan di halaman.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis buah naga ?
2. Bagaimana teknik pembudidayaan buah naga ?
3. Apa manfaat pembudidayaan buah naga ?
1.3. Tujuan
1. Menginformasikan asal usul dan jenis buah naga.
2. Menginformasikan teknik pembudidayaan buah naga.
3. Menginformasikan manfaat pembudidayaan buah naga.
5. 5
BAB II
ASAL USUL DAN JENIS BUAH NAGA
2.1. Sejarah Singkat Buah Naga
Buah naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah yang
membawa berkat. Biasanya buah naga diletakkan diantara patung naga di altar.
Sebenarnya tanaman ini bukan tanaman asli daratan Asia, tetapi merupakan
tanaman asal Meksiko dan Amerika Selatan bagian utara ( Columbia ).
Pada awalnya, buah naga ini dibawa ke kawasan Indocina ( Vietnam ) oleh
seorang warga negara Prancis sekitar tahun 1870 dari Guyama, Amerika Selatan
sebagai hiasan sebab sosoknya yang unik, bunganya yang cantik, dan berwarna
putih. Baru sekitar tahun 1980 setelah dibawa ke Okinawa, Jepang tanaman ini
mendunia karena sangat menguntungkan.
Pada tahun 1977 buah ini dibawa ke Indonesia dan berhasil disemaikan
kemudian dibudidayakan. Buah Naga kaya akan vitamin dan mineral dengan
kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet.
Buah ini banyak dilirik oleh masyarakat di Indonesia. Pada tahun 2001, buah
ini hanya bisa ditemui di Cina, Israel, Australia, Thailand, dan Vietnam, tetapi
sekarang sudah mulai merambah ke pasaran Indonesia. Saat itu, Thailand dan
Vietnam merupakan pemasok buah terbesar di dunia, tetapi permintaan tersebut
baru dapat dipenuhinya kurang dari 50 % dari kebutuhan pasar.
2.2. Klasifikasi Buah Naga
Menurut Tim Karya Tani Mandiri ( 2010 ), buah naga termasuk ke dalam
kelompok tanaman kaktus atau famili Cactaceae dan subfamili Hylocereanea.
Dalam subfamili ini terdapat beberapa genus, sedangkan buah naga termasuk
dalam genus Hylocereus. Genus ini pun terdiri atas sekitar enam belas spesies.
Dua di antaranya memiliki buah yang komersial, yaitu Hylocereus undatus (
berdaging putih ) dan Hylocereus costaricensis ( daging merah ). Adapun
klasifikasi buah naga tersebut sebagai berikut
Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
Subdivisi : Angiospemae ( berbiji tertutup )
Kelas : Dicotyledonae ( berkeping dua )
6. 6
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Subfamili : Hylodereanea
Genus : Hylocereus
Spesies : - Hylocereus undatus ( daging putih )
- Hylocereus polyrhizus ( daging merah )
- Hylocereus costaricensis ( daging merah super )
- Selenicereus megalanthus ( kulit kuning, tanpa sisik )
2.3. Jenis Buah Naga
Menurut Daniel Kristanto ( 2009 ), hingga kini ada empat jenis tanaman buah
naga yang diusahakan dan memiliki prospek baik. Keempat jenis tersebut sebagai
berikut.
1. Hylocereus undatus
Hylocereus undatus yang lebih popular dengan sebutan white pitaya adalah
buah naga yang kulitnya berwarna merah dan daging berwarna putih. Warna
merah buah ini sangat kontras dengan warna danging buah. Pada kulit buah
terdapat sisik atau jumbai berwarana hijau. Di dalam buah terdaoat banyak biji
berwarna hitam. Berat buah rata-rata 400-500 g, bahkan ada yang dapat mencapai
650 g. Rasa buanhya masam bercampur manis. Dibanding jenis lainya, kadar
kemanisannya tergolong rendah, sekitar 10-13 briks. Batang tanamanya berwarna
hijua tua. Daerah tumbuh yang ideal pada ketinggian kurang dari 400 m dpl. Bila
penanamannya dilakukan pada ketinggian diatas 400 m dpl, produktivitasnya
cenderung turun higga sekitar 25% karena akan lebuh banyak bermunculan tunas
dibanding bunga. Tanaman ini lebih banyak dikembangkan di negara-negara
produsen utama buah naga dibanding jenis lainnya karena buahnya cenderung
lebih banyak diekspor.
2. Hylocereus polyrhizus
Hylocereus polyrhizus yang lebih banyak dikembangkan di Cina dan Australia
ini memiliki buah dengan kulit berwarna merah dan daging berwarna merah
keunguan. Kulitnya terdapat sisik atau jumbai hijau. Rasa buah lebih manis
dibanding Hylocereus undatus, kadar kemanisan mencapai 13-15 briks.
Tanamannya lebih kekar dibanding Hylocereus undatus. Duri pada batang dan
cabang berjarak lebih rapat. Tanaman ini tergolong jenis yang sangat rajin
7. 7
berbunga, bahkan cenderung berbunga sepanjang tahun. Sayangnya tingkat
keberhasilan bunga menjadi buah sangat kecil, hanya mencapai 50 % sehingga
produktivitas buahnya tergolong rendah. Bahkan jenis ini termasuk jenis tanaman
yang buahnya hanya berukuran kecil. Rata-rata berat buahnya hanya sekitar 400 g.
Lokasi penanaman yang ideal pada ketinggian rendah sampai sedang.
3. Hylocereus costaricensis
Buah Hylocereus costaricensis sepintas memang mirip buah Hylocereus
polyrhizus. Namun, warna daging buahnya lebih merah. Itulah sebabnya tanaman
ini disebut buah naga berdaging super merah. Batangnya bersosok lebih besar
dibanding Hylocereus polyrhizus. Batang dan cabangnya akan berwarna loreng
saat berumur tua. Berat buahnya sekitar 400-500 g. Rasanya manis dengan kadar
kemanisan mencapai 13-15 briks. Tanamannya sangat menyukai daerah yang
panas dengan ketinggian rendah sampai sedang.
4. Selenicereus megalanthus
Selenicereus megalanthus berpenampilan berbeda dibanding jenis anggota
genus Hylocereus. Kulit buahnya berwarna kuning tanpa sisik sehingga cenderung
lebih halus. Walaupun tanpa sisik, kulit buahnya masih menampilkan tonjolan-
tonjolan. Rasa buahnya jauh lebih manis dibanding buah naga lainnya karena
memiliki kadar kemanisan mencapai 15-18 briks. Sayangnya, buah yang dijuluki
yellow pitaya ini kurang popular dibanding jenis lainnya. Hal ini kemungkinan
besar disebabkan oleh bobot buahnya yang tergolong kecil, hanya sekitar 80-100
g/buah. Tanamannya tidak seperti Hylocereus karena tampil lebih mungil dengan
warna hijau terang. Pertumbuhan tanaman ini akan optimal bila ditanam di daerah
dingin dengan ketinggian tempat lebih dari 800 m dpl.
8. 8
BAB III
TEKNIK BUDI DAYA BUAH NAGA
3.1. Budi Daya Buah Naga di Kebun
Pembudidayaan buah naga untuk tujuan bisnis dilakukan di kebun. Namun,
sebelum kegiatan pembudidayaan ini dilakukan, perlu persiapan yang matang agar
diperoleh hasil yang maksimal. Bahkan setelah bibit ditanam, tindakan perawatan
pun harus dilakukan seefektif mungkin. Menurut Sinarta Hardjadinata (2010),
langkah-langkah pembudidayaan buah naga tersebut sebagai berikut.
3.1.1. Pengolahan Tanah
Agar tanaman buah naga dapat tumbuh dengan baik, tanah harus diolah
terlebih dahulu. Tanaman buah naga akan tumbuh baik di tanah yang gembur. Ini
disebabkan perakaran tanaman ini tumbuh merayap di permukaan tanah. Bila
tanahnya terlalu keras atau liat, akar tidak dapat berpegangan erat pada tanah.
Pengolahan tanah untuk buah naga tidak terlalu sulit. Namun, sebelum
digemburkan terlebih dahulu tanahnya dibersihkan dari gulma dan rerumputan.
Hal ini sangat dianjurkan untuk menghindari serangan hama dan penyakit. Setelah
bersih, tanah digemburkan dengan cara dicangkul sedalam satu cangkulan,
kemudian dibolak-balik. Tanah yang sudah digemburkan selanjutnya dibuat
lubang-lubang tanam.
3.1.2. Sistem Pengairan
Untuk sistem pengairan pada lahan disesuaikan dengan kondisi lahan, sistem
cara tanamnya, dan pengadaan sumber air yang ada di sekitar lahan. Bisa
mengguanakan cara pengairan tradisional yaitu sistem leb dengan menggunakan
parit sedalam 20 cm yang dibuat di sekitar barisan tanaman atau juga dapat
menggunakan sistem pengairan pipa yang dibuat sedemikian rupa untuk
mengalirkan air pada seluruh tanaman.
3.1.3. Penanaman
Setelah tanah diolah dan digemburkan, batang stek atau bibit buah naga yang
sudah disiapkan dapat segera ditanam. Ada dua sistem penanaman buah naga,
yaitu sistem tunggal dan sistem kelompok.
Penanaman buah naga sistem tunggal dilakukan dengan menggunakan satu
tiang panjatan. Pada tiang panjatan tersebut ditanam tiga atau empat bibit buah
naga. Pembuatan lubang tanah disesuaikan dengan ukuran panjang bibit. Bibit
9. 9
yang ditanam harus merapat pada tiang panjatan sedalam 5-7 cm. Setelah ditanam,
bibit diikat kuat pada tiang panjatan menggunakan tali raffia atau mengguanakan
kawat supaya bibit tidak roboh.
Penanaman buah naga sistem kelompok dilakukan dengan menggunakan dua
atau lebih tiang panjatan. Tiang panjatan ini dibuat mirip dengan tiang untuk
menjemur pakaian dengan panjang 4 m yang dapat menampung 20-26 tanaman
buah naga. Jarak tanam antarbaris 30 cm dan antar tanaman dalam baris juga 30
cm. Bibit dirapatkan dan diikat pada tiang panjatan seperti penanaman buah naga
sistem tunggal.
3.2. Budi Daya Buah Naga di Pot
Buah naga yang ditanam di pot dapat digunakan sebagai tanaman hias untuk
memperindah halaman rumah sekaligus dapat dinikmati buahnya. Kelebihan
penanaman buah naga di pot adalah bisa dipindahkan dan diatur letak tanamannya
sesuai keinginan. Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010), langkah-langkah
pembudidayaan buah naga di pot adalah sebagai berikut.
3.2.1. Penyediaan Pot
Pot yang digunakan dapat terbuat dari bahan semen, plastik, tanah liat atau
drum bekas yang dipotong. Namun, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling
ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastis dari
siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin
besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40 cm.
3.2.2. Penyediaan Tiang Panjatan
Tiang panjatan yang digunakan terbuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm
atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa
mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan
besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa
kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam
dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang
diberi piringan yang berbentuk seperti setir mobil yang berfungsi untuk
menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.
3.2.3. Penyediaan Media Tanam
Bahan-bahan media tanam yang digunakan adalah pasir, tanah, pupuk
kandang, dan kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 3 : 1. Dapat juga ditambahkan
10. 10
bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit sebanyak 100 g dicampur rata
dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga
kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.
3.2.4. Penanaman Bibit
Bibit yang dipilih adalah bibit yang besar dari batang tua yang berwarna hijau
tua keabuan dan bebas dari penyakit. Ukuran bibit minimal 30 cm. Bibit ditanam
di sekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm. Setelah ditanam, media tanam
ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram
dengan air dan diletakkan di tempat terbuka yang tidak ternaungi sehingga terkena
sinar matahari yang full.
11. 11
BAB IV
MANFAAT PEMBUDIDAYAAN BUAH NAGA
Tanaman buah naga yang awalnya dikenal sebagai tanaman hias ini sudah cukup
lama dikenal masyarakat Taiwan, Vietnam, maupun Thailand. Terlebih saat
diketahui bahwa buahnya dapat dimakan, semakin banyak yang mengenalnya.
Buahnya terasa enak. Bagi masyarakat di daerah tersebut, usaha budi daya tanaman
buah naga terus dilakukan karena sangat bermanfaat. Manfaat tersebut antara lain:
4.1.Manfaat dalam Bidang Ekonomi
Buah naga yang dibudidayakan memiliki prospek usaha yang sangat
menjanjikan. Terbukti dengan adanya jumlah permintaan yang tinggi di berbagai
daerah. Tingginya permintaan buah naga ini disebabkan oleh promosi yang
menyebutnya sebagai buah meja ( sangat menarik dan menggiurkan bila disajikan di
meja makan ), berkhasiat mujarab untuk berbagai penyakit, dan bermanfaat sebagai
bahan baku di bidang industri pengolahan makanan, minuman, kosmetik, dan produk
kesehatan. Oleh karena itu , budi daya buah naga dalam skala luas dapat menjadi
peluang bisnis yang menguntungkan.
4.2.Manfaat dalam Bidang Kesehatan
Buah naga yang dibudidayakan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi
karena dalam buah naga banyak terdapat protein, serat, karoten, kalsium, zat besi,
vitamin B1, B2, B3, dan C. Khasiat buah naga antara lain: menyeimbangkan kadar
gula darah, membersihkan darah, menguatkan ginjal, menyehatkan liver, merawat
kecantikan, menguatkan daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata, mengurangi
keluhan panas dalam dan sariawan, menstabilkan tekanan darah, mengurangi
keluhan keputihan, mengurangi kolesterol dan mencegah kanker usus serta
mencegah sembelit dan memperlancar feses.
12. 12
BAB V
KESIMPULAN
1. Buah naga berasal dari Amerika, namun tanaman ini lebih dikenal sebagai
tanaman dari Asia karena dikembangkan secara besar-besaran di Asia seperti
Vietnam dan Thailand.
2. Buah naga memiliki empat jenis yaitu Hylocereus undatus, Hylocereus
polyrhizus, Hylocereus costaricensis, dan Selenicereus megalanthus.
3. Budi daya buah naga dapat diakukan di kebun dan di pot.
4. Budi daya buah naga bermanfaat dalam bidang ekonomi dan kesehatan.
13. 13
DAFTAR PUSTAKA
Hardjadinata S. 2010. Budi Daya Buah Naga Super Red Secara Organik. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Kristanto D. 2009. Buah Naga, Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Jakarta :
Penebar Swadaya.
[ Tim Karya Tani Mandiri ]. 2010. Pedoman Bertanam Buah Naga. Bandung :
Nuansa Aulia.