SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang sudah dikenal sejak dahulu, merupakan hasil
perpaduan antara seni dan teknologi para leluhur yang sangat tinggi nilainya. Batik merupakan citra
ketinggian budaya kriya bangsa Indonesia yang mencirikan kerumitan dan kerhalusan ragam hias yang
tumbuh melalui goresan canting yang dilukiskan. Karena mempunyai seni tinggi, maka batik Indonesia
diakui oleh dunia sebagai batik yang betul-betul sempurna keindahannya, baik mengenai desain maupun
proses pembuatannya (Ampri Helmy dan Mujiyono, 1992:61.
Seni tradisi yang mempunyai bentuk dan aspek visual yang unik dan menarik bagi siapa saja yang melihat
batik akan terpesona oleh keindahan coretan motif-motif yang menghiasi kain yang ditorehkan dan ditata
sedemikian rupa. Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tingggi dan telah menjadi bagian
dari budaya Indonesia di wilayah Jawa pada khususnya. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau
menjadikan ketrampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada waktu itu
pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang
memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini,
yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”,
dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif
dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status
seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga kraton.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia (Jawa) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga
pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik
pada Konferensi PBB. Di Solo dan Yogyakarta dikenal sekitar abad 17,18 dan 19. Batik awalnya hanya
sebagai hobi keluarga kerajaan. Namun perkembangan selanjutnya, komoditi batik dikembangkan oleh
masyarakat luas. Batik Solo terkenal dengan gaya dan pola-pola tradisional dalam proses pembatikannya
dilakukan dengan cap dan tulis. Bahan yang digunakan untuk pewarnaan masih banyak memakai bahan-
bahan domestik yaitu Soga Jawa. Pola tetap antara lain dikenal sebagai "Sidomukti" dan "Sidoluhur".
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian batik dan sejarah munculnya batik di Indonesia?
2. Apa saja jenis batik yang ada di Indonesia?
3. Bagaimana sejarah perkembangan batik tradisional dan modern?
4. Dimana sajakah daerah penyebaran batik?
5. Bagaimana Proses pembuatan batik?
6. Bagaimana Perkembangan Batik Indonesia di mata dunia?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan mampu memahami pengertian batik serta memahami sejarah
munculnya batik di Indonesia.
2. Mahasiswa diharapkan untuk mencintai kebudayaan mereka yaitu batik .
3. Memahami Perkembangan batik yang ada di Indonesia .
4. Mengetahui proses pembuatan batik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Batik dan Sejarah Munculnya Batik
1.Pengertian Batik
Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik". Batik
adalah seni melukis dilakukan diatas kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai
pelindung untuk mendapatkan ragam hias diatas kain tersebut.
Ciri-ciri batik tradisional :
 Ragam hias motif ular, barong, geometris, pagoda.
 Coraknya mempunyai arti simbolik.
 Warna cenderung gelap ( putih – hitam – coklat kehitaman ).
 Motif ciri khas daerah asal.
Ciri-ciri batik modern :
 Ragam hias bebas binatang, tumbuhan, rangkaian bunga dll.
 Corak tidak mempunyai arti simbolik tertentu.
 Penggunaan warna bebas seperti biru, merah, ungu dsb.
2.Sejarah Batik di Indonesia
Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit
dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik
banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan
Yogyakarta.Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan
terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian
batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-
XVIII atau awal abad ke-XIX.
4
Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap
dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan
penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah
santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim
melawan perekonomian Belanda.Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk
pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya
batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga
serta para pengikutnya.
Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik
ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.Lama-lama
kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum
wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya
hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita
maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.Sedang
bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat
sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda
abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.
a. Jaman Majapahit
Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah
Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan
Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit.
Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah
riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan
Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam
sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit
daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada
kerajaan Majapahit.Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati,
Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang
bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit
5
yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara
lain juga membawa kesenian membuat batik asli.
Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan
Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada
beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu
kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi
dan sebagainya.Obat-obat luar negeri baru dikenal sesudah perang dunia kesatu yang dijual oleh
pedagang-pedagang Cina di Mojokerto. Batik cap dikenal bersamaan dengan masuknya obat-
obat batik dari luar negeri. Cap dibuat di Bangil dan pengusaha-pengusaha batik Mojokerto dapat
membelinya dipasar Porong Sidoarjo, Pasar Porong ini sebelum krisis ekonomi dunia dikenal
sebagai pasar yang ramai, dimana hasil-hasil produksi batik Kedungcangkring dan Jetis Sidoarjo
banyak dijual. Waktu krisis ekonomi, pengusaha batik Mojoketo ikut lumpuh, karena pengusaha-
pengusaha kebanyakan kecil usahanya. Sesudah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali
sampai Jepang masuk ke Indonesia, dan waktu pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh
lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi dimana Mojokerto sudah menjadi
daerah pendudukan.
Ciri khas dari batik Kalangbret dari Mojokerto adalah hampir sama dengan batik-batik
keluaran Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Yang
dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu tempat pembatikan didesa Majan dan Simo. Desa ini
juga mempunyai riwayat sebagai peninggalan dari zaman peperangan Pangeran Diponegoro
tahun 1825.Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahait namun perkembangan batik
mulai menyebar sejak pesat didaerah Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakata, pada jaman
kerajaan di daerah ini. Hal itu tampak bahwa perkembangan batik di Mojokerto dan Tulung
Agung berikutnya lebih dipenagruhi corak batik Solo dan Yogyakarta.Didalam berkecamuknya
clash antara tentara kolonial Belanda dengan pasukan-pasukan pangeran Diponegoro maka
sebagian dari pasukan-pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri kearah timur dan sampai sekarang
6
bernama Majan. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan ini desa Majan
berstatus desa Merdikan (Daerah Istimewa), dan kepala desanya seorang kiyai yang statusnya
Uirun-temurun.Pembuatan batik Majan ini merupakan naluri (peninggalan) dari seni membuat
batik zaman perang Diponegoro itu.
Warna babaran batik Majan dan Simo adalah unik karena warna babarannya merah menyala
(dari kulit mengkudu) dan warna lainnya dari tom. Sebagai batik setra sejak dahulu kala terkenal
juga didaerah desa Sembung, yang para pengusaha batik kebanyakan berasal dari Sala yang
datang di Tulungagung pada akhir abad ke-XIX. Hanya sekarang masih terdapat beberapa
keluarga pembatikan dari Sala yang menetap didaerah Sembung. Selain dari tempat-tempat
tesebut juga terdapat daerah pembatikan di Trenggalek dan juga ada beberapa di Kediri, tetapi
sifat pembatikan sebagian kerajinan rumah tangga dan babarannya batik tulis.
b.Jaman Penyebaran Islam
Riwayat pembatikan di daerah Jawa Timur lainnya adalah di Ponorogo, yang kisahnya
berkaitan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah ini. Riwayat Batik. Disebutkan masalah seni
batik didaerah Ponorogo erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam dan kerajaan-
kerajaan dahulu. Konon, di daerah Batoro Katong, ada seorang keturunan dari kerajaan
Majapahit yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro Katong inilah yang
membawa agama Islam ke Ponorogo dan petilasan yang ada sekarang ialah sebuah mesjid
didaerah Patihan Wetan. Perkembangan selanjutanya, di Ponorogo, di daerah Tegalsari ada
sebuah pesantren yang diasuh Kyai Hasan Basri atau yang dikenal dengan sebutan Kyai Agung
Tegalsari. Pesantren Tegalsari ini selain mengajarkan agama Islam juga mengajarkan ilmu
ketatanegaraan, ilmu perang dan kesusasteraan. Seorang murid yang terkenal dari Tegalsari
dibidang sastra ialah Raden Ronggowarsito. Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh
raja Kraton Solo.
Waktu itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. Oleh karena putri keraton
Solo menjadi istri Kyai Hasan Basri maka dibawalah ke Tegalsari dan diikuti oleh pengiring-
pengiringnya. disamping itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar dipesantren ini. Peristiwa
7
inilah yang membawa seni bafik keluar dari kraton menuju ke Ponorogo. Pemuda-pemudi yang
dididik di Tegalsari ini kalau sudah keluar, dalam masyarakat akan menyumbangkan dharma
batiknya dalam bidang-bidang kepamongan dan agama.
Daerah perbatikan lama yang bisa kita lihat sekarang ialah daerah Kauman yaitu
Kepatihan Wetan sekarang dan dari sini meluas ke desa-desa Ronowijoyo, Mangunsuman,
Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan
Ngunut. Waktu itu obat-obat yang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri
dari kayu-kayuan antara lain; pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. Sedangkan bahan
kainputihnyajugamemakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import bam dikenal
di Indonesia kira-kira akhir abad ke-19.
Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa
oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. Daerah Ponorogo awal abad ke-20
terkenal batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha-
pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha-
pengusaha batik di Ponorogo. Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah
perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu
batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia.
2.2 Jenis-jenis Batik
1.Batik tradisonal
Batik klasik mempunyai nilai dan cita rasa seni yang tinggi, dengan pengerjaan yang
rumit dan dalam waktu berminggu-minggu. Batik klasik mempunyai pola-pola dasar
tertentu dengan berbagai macam variasi motif, seperti kawung, parang, nitik, tuntum,
ceplok, tambal, dan lain sebagainya. Bahan dasar batik berupa kain katun putih kwalitas
halus, juga kain sutera putih, batik dengan bahan sutera akan menghasilkan warna yang
lebih hidup.
Batik tradisional adalah batik yang susunan motifnya terikat oleh suatu aturan tertentu
dan dengan isen-isen tertentu. Oleh karena itu, dalam pembuatannya pun banyak aturan-
8
aturan yang harus dipatuhi. Batik tradisional bersifat terikat dengan aturan terutama
dalam hal pembuatan motif (BIPIK 20, 1994: 19).
Batik pada zaman dahulu disebut juga dengan batik lawas. Ciri utana dari batik ini
adalah warna yang cenderung lebih gelap, dan juga didominasi dengan warna cokelat yang
cenderung tua, hitam, dan juga putih. Corak – corak yang terdapat di batik lawas merupakan
corak – corak yang klasik.
Dalam istilah, batik lawas dapat diartikan juga sebagai batik yang pernah digunakan dahulu, atau
bisa disebut juga second hand.
Kain – kain yang digunakan untuk batik lawas ini, tentunya saja merupakan kain tua yang
benang – benangnya sudah mulai rapuh, oleh karena itu diperlukan beberapa metode untuk
menyimpannya, yaitu; dicuci dan direndam, keringkan batik dengan menggunakan handuk
kering, lalu setrika dengan menggunakan suhu yang sedang – sedang saja. Selain itu batik lawas
tidak boleh dilipat dan dimasukan ke dalam plastik, karena akan merusak benang – benang kain
yang sudah mulai tua itu. Penyimpanan terbaik untuk kain lawas adalah dijepit menggunakan
hanger, dan ditaruh dengan rapi di dalam lemari.
Motif-motif Batik Tradisional
1. Motif Batik Keraton
Batik Keraton merupakan asal muasal dari segala batik yang sekarang beredar di Indonesia.
Motif dari batik keraton ini memiliki makna filosofi hidup. Batik keraton ini merupakan batik
yang sangat khas dan terhormat, karena dibuat oleh putri keraton beserta para pembatik –
pembatik ahli di lingkungan keraton. Corak – corak yang ada pada batik keraton ini, bisa
dibilang “teralarang” untuk digunakan ataupun dibuat pada batik biasa. Motif – motif tersebut
seperti Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak, dan termasuk juga Batik Udan Liris.
2. Motif Batik Kawung
Motif dari batik kawung ini adalah berpola buatan mirip buah kawung. Kawung adalah sejenis
kelapa atau kadang – kadang sebagai buah kolang – kaling. Motif kawung ini diurut secara
9
geometris. Kadang – kadang motif kawung ini digambarkan juga sebagai bunga lotus. Makna
dari bunga lotus itu sendiri adalah melambangkan umur panjang dan juga kesucian. Lotus
sendiri merupakan sebuah tumbuhan yang memiliki 4 buah daun bunga yang merekah.
Batik kawung ini diklasifikasikan lagi secara lebih spesifik dengan memperhatikan motif dan
juga pola. Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil.
Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil
adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis.
Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan
bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada
Kawung Bribil disebut Kawung Sen.
2.Batik Modern
Berbeda dengan batik klasik, pada batik modern motif maupun pewarnaan tidak tergantung pada
pola-pola dan pewarnaan tertentu seperti pada batik klasik, namun dress designnya bisa berupa
apa saja dan warna yang beraneka macam. Batik modern juga menggunakan bahan-bahan dan
proses pewarnaan yang mengikuti perkembangan dari bahan-bahan pewarnanya. Terkadang pada
beberapa area design kaos, canting tidak dipergunakan namun dengan menggunakan kuas dan
untuk pewarnaan kadang diterapkan langsung dengan menggunakan kapas atau kain. Dengan
kata lain, proses pembuatan batik modern hampir seperti batik klasik namun desain baju batik
modern dan pewarnaan baju batik modern terserah pada citarasa seni pembuat design kaos dan
tergantung bahan-bahan pewarnanya. Bahkan dengan berkembangnya bahan dasar kain dan
bahan kain berwarna, batik modern menjadi semakin bervariasi, seperti misalnya batik pada
bahan katun lurik Jogja , bahan kain poplin, bahan piyama, bahan wool, dsb.
Motif Batik Modern
Pada dasarnya, batik modern dan batik zaman dahulu ( yang lebih dikenal dengan nama batik
lawas) memiliki corak yang tidak jauh berbeda. Hanya saja, corak batik lawas dan batik modern
berbeda dalam pembuatan dan teknik.
10
Pada batik lawas, terdapat beberapa batasan motif yang harus dibuat. Contohnya saja Batik
Keraton seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Pada batik modern tidak ada batasan dalam
memebuat motif ataupun warna – warna yang digunakan untuk pewarnaan.
Pada batik modern, motif – motif yang digunakan sangat beragam dari beberapa daerah. Bahkan,
beberapa moti khusus dibuat untuk anak – anak seperti batik bola bahkan sampai batik kartun.
1.BATIK MADURA
Batik madura merupakan batik yang dibuat di unit – unit rumah tertentu. Dalam produksi batik
madura ini, tetap mempertahankan sistem pembuatan secara tradisional. Batik madura ini
terkenal akan coraknya yang bebas dan warna yang berani seperti warna merah, kuning, dan
hijau muda.
Di Madura ini, para pengrajin batik ini dikumpulkan di suatu wilayah yang disebut dengan
Pamekasan. Di kawasan Pamekasan ini, para pengrajin batik membuat dan menjual langsung
batik – batik yang sudah siap untuk dijual.
2. BATIK CIREBON
Batik cirebonan atau yang lebih dikenal dengan motifnya megamendung ini merupakan batik
yang telah terkenal di kancah mancanegara. Bahkan motif megamendung ini adalah motif
pertama dan satu – satunya di dunia. Oleh karena itu, Departemen Kebudayaan dan
Kepariwisataan RI akan mendaftarkan corak batik megamendung ini ke UNESCO sebagai salah
satu world heritage.
Motif megamendung ini pada awalnya diharuskan untuk selalu berwarna biru yang diselingi
dengan warna merah untuk menggambarkan sisi kemaskulinan dan suasana yang dinamis. Sisi
kemaskulinan dari batik ini harus ditonjolkan karena ada campur tangan laki – laki dalam
membuatnya. Kaum laki – laki anggota tarekat adalah yang pertama kali merintis tradisi ini.
Warna biru dan merah juga menggambarkan keadaan masyarakat pesisir yang terbuka, lugas,
dan juga egaliter.
Arti lain dari warna biru sendiri digambarkan sebagai warna langit yang berarti luas, bersahabat,
dan juga tenang. Warna biru ini juga digambarkan sebagai pembawa hujan yang telah dinanti –
11
nantikan sebagai pembawa kesuburan dan yang memberi kehidupan. Warna biru yang
digunakqan dalam batik ini beragam mulai dari biru muda hingga biru tua. Arti dari biru muda
adalah cerahnya kehidupan, sedangkan biru tua menggambarkan awan gelap mengandung air
hujan dan akan memberi kehidupan.
Saat ini motif megamendung telah mengalami berbagai perkembangan dan modifikasi sesuai
dengan permintaan konsumen. Motif megamendung ini dapat dipadupadankan dengan motif
yang lucu – lucu seperti kapal, hewan, tumbuhan, dan lain – lain. Selain itu, sekarang warna dari
batik megamendung ini tidak selalu biru dan merah. Warna batik megamendung ini telah
berkembang menjadi warna kuning, hijau, coklat, dan lain – lain.
2.3 Sejarah perkembangan batik tradisional dan Modern
Sebelum penjajahan Belanda berlangsung di Indonesia, batik sudah dikenal di tanah Jawa sejak
jaman Kerajaan Kediri tahun 932 Masehi hingga Kerajaan Majapahit sampai pada masa kejayaan
Islam Demak, yang masih memakai bubur ketan sebagai perekatnya sebelum ditemukan lilin
(malam). Namun demikian, perkembangan batik tradisional diawali pada jaman penjajahan
Belanda yang disebut dengan gaya Van Zuylen sebagai orang pertama yang memperkenalkan
seni batik kepada seluruh masyarakat di negeri Belanda yang disebut sebagai “Batik Belanda”,
batik ini tumbuh dan berkembang antara tahun 1840-1940. Hampir semua Batik Belanda
berbentuk sarung yang pada mulanya hanya dibuat masyarakat Belanda dan Indo-Belanda di
daerah pesisiran (Pekalongan). Batik Belanda sangat terkenal dengan kehalusan, ketelitian dan
keserasian pembatikannya. Selain itu ragam hiasnya sebagian besar menampilkan paduan aneka
bunga yang dirangkai menjadi buket atau pohon bunga dengan ragam hias burung atau dongeng-
dongeng Eropa sebagai tema pola. Paduan sejenis juga dibuat dengan ragam hias China atau
Jawadengan warna yang selalu lebih cerah sesuai dengan selera masyarakat Eropa pada masa itu.
Selanjutnya pengaruh budaya China juga terdapat pada batik di pesisir utara Jawa Tengah hingga
saat ini yang dikenal dengan nama Lok Can.
Orang-orang China mulai membuat batik pada awal abad ke 19. Jenis batik ini dibuat oleh
orang-orang China atau peranakan yang menampilkanpola-pola dengan ragam hias satwa mitos
China, seperti naga, ragam hias yang berasal dari keramik China kuno serta ragam hias yang
berbetuk mega dengan warna merah atau merah dan biru. Batik China juga mengandung ragam
12
hias buketan, terutama batik China yang dipengaruhi pola Batik Belanda. Pola-pola batik China
dimensional, suatu efek yang diperoleh karena penggunaan perbedaan ketebalan dari satu warna
dengan warna lain dan isian pola yang sangat rumit. Hal ini ditunjang oleh penggunaan zat warna
sintetis jauh sebelum orang-orang Indo-Belanda menggunakannya.
Kemudian pada jaman Jepang dikenal Batik Jawa Baru atau BatikJawa Hokokai. Batik ini
diproduksi oleh perusahaan-perusahaan batik di Pekalongan sekitar tahun 1942-1945 dengan
pola dan warna yang sangat dipengaruhi oleh budaya Jepang, meskipun pada latarnya masih
menampakkan pola keraton. Batik Jawa Hokokai selalu hadir dalam
bentuk “pagi-sore” yaitu batik dengan penataan dua pola yang berlainan pada sehelai kain batik.
Batik ini terkenal rumit karena selalu menampilkan isisan pola dan isian latar kecil dalam tata
warna yang banyak. selain itu ragam warnanya lebih kuat seperti penggunaan warna kuning,
lembayung, merah muda dan merah yang merupakan warna-warna yang secara jelas
menggambarkan nuansa dan citra Jepang.
Batik Indonesia lahir sekitar tahun 1950, selain secara teknis merupakan paduan antara pola batik
keraton dan batik pesisiran, juga mengandung makna persatuan. Pada perkembangannya batik
Indonesia bukan hanya menampilkan paduan pola batik keraton dengan teknik batik
pesisiran melainkan juga memasukkan ragam hias yang berasal dari berbagai suku bangsa di
Indonesia. Ketekunan yang tinggi serta keterampilan seni yang tiada banding dari para pengrajin
batik maka batik Indonesia tampil lebih serasi dan mengagumkan.
Hal ini disebabkankarena unsur-unsur budaya pendukungnya yang sangat kuat sehingga
terwujud paduan ideal antara pola batik keraton yang anggun atau pola ragam hias busana adat
berbagai daerah di Indonesia dengan teknologi batik pesisiran dan dikemas dalam sebuah
simfoni warna yang tidak terbatas pada latarnya. Batik ada yang dibuat secara tradisional yaitu
ditulis dengan tangan dan adapula batik yang diproduksi secara besar-besaran di pabrik dengan
teknik pembuatan yang lebih modern.
Dengan demikian terdapat dua pengertian mengenai batik yaitu tradisional dan modern. Batik
tradisional umumnya ditandai oleh adanya bentuk motif, fungsi dan teknik produksinya yang
bertolak dari budaya tradisional, sementara itu batik modern mencerminkan bentuk motif, fungsi
13
dan teknik produksi yang merupakan aspirasi budaya modern. Menurut macamnya kain batik
terdiri atas tiga, yaitu Kain batik tulis yang dianggap paling baik dan paling
tradisional, Kain batik cap dan Kain batik yang merupakan perpaduan antara batik tulis dan batik
cap yang biasanya disebut batik kombinasi.Seni batik kini dilindungi Undang-Undang Hak Cipta
Indonesia lama No. 19 Tahun 2002.
2. 4 Daerah Penyebaran Batik
Terdapat beberapa pemahaman tentang dari mana batik awalnya berasal. Walaupun kata batik
berasal dari bahasa Jawa, menurut G.P Rouffaer berpendapat bahwa batik mulai dikenalkan dari
India. Tetapi, menurut F.A Sutjipto, Ia percaya bahwa tradisi batik asli dari Toraja, Flores,
Halmahera, ataupun Papua.
Dalam literatur Eropa, teknik pembuatan batik ini diceritakan dalam History of Java.
Di Asia, terknik seni rupa membuat pola di atas kain juga ditemukan di Tioongkok semasa
dinasti T’ang dan juga di India serta Jepang. Di Afrika, seni ini juga dikenal di Nigeria.
Di Indonesia sendiri, kesenian membatik dipercaya sudah mulai ada semenjak zaman Majapahit
dan menjadi populer pada akhir abad ke 18 atau awal abad ke-19. Seluruh batik tersebut ditulis
dan baru memulai batik cap saat tahun 1920-an.
2.5 Proses Pembuatan Batik
Proses pembuatan batik memiliki dua cara yang utama yaitu teknik batik tulis dan batik cap.
Batik tulis adalah batik yang dikerjakan dengan canting tulis sedangkan batik cap adalah batik
yang dikerjakan dengan teknik cap. Namun ada juga batik yang dikerjakan dengan gabungan dua
teknik tersebut yaitu gabungan teknik tulis dan cap. Batik seperti ini disebut batik kombinasi.
Banyaknya proses pengerjaan batik tergantung dari jumlah pewarnaan (celup). Batik
monokromatik dikerjakan dengan sekali proses (mbabar sepisan), batik dengan dua warna
dikerjakan dengan dua kali proses (mbabar pindo), sementara batik dengan tiga warna dikerjakan
dengan tiga kali proses yang disebut batik tiga negeri sebagai salah satu cirri batik pesisiran.
Setiap proses pembatikan pada dasarnya mengalami proses yang sama sebagai berikut :
14
Pemalaman - Membatik adalah pekerjaan yang saling berurutan. Artinya satu langkah dapat
dikerjakan jika langkah sebelumnya telah selesai dikerjakan. Setiap tahap dikerjakan dengan
tahap yang berbeda. Sepotong mori tidak dapat dikerjakan oleh beberapa orang dalam waktu
yang sama untuk beberapa tahapan.
Pemalaman adalah proses penempelan malam sebagai bahan utama perintang batik ke mori.
Mori yang telah di buat polanya kemudian dimalam dengan canting tulis maupun canting cap.
Canting batik tulis yang dipakai pada saat membuat pola batik adalang canting klowongan atau
canting dengan cucuk ukuran sedang.
Setelah pola pokok selesai dimalam kemudian membuat isen-isennya. Canting yang digunakan
ketika membuat isen-isen bermacam-macam yaitu; canting cecekan, canting telon, canting
prapatan.
Pewarnaan - Motif batik yang telah dicap ataupun ditulis dengan lilin malam merupakan
gambaran atau motif dari batik yang akan dibuat. Proses selanjutnya pemberian warna sehingga
pada tempat yang terbuka menjadi berwarna, sedangkan tempat yang ditutup lilin tidak terkena
warna yang diwarnai. Oleh karena itu, jumlah pemberian lilin malam tergantung jumlah warna
yang digunakan.
Pelorodan - Pelorodan adalah proses penghilangan lilin malam yang menempel pada kain mori.
Menghilangkan lilin malam pada batik dapat bersifat menghilangkan sebagian atau
menghilangkan keseluruhan lilin malam. Menghilangkan sebagian atau setempat adalah melepas
lilin malam pada tempat-tempat tertentu dengan cara m,engerok dengan alat sejenis pisau.
Pekerjaan dengan cara mengerok disebut ngerok atau ngerik. Pekerjaan ini dilakukan setelah
kain diwedel untuk batik sogan dari solo atau yogyakarta. Maksud dari pekerjaan ini, yaitu
membuaka lilin klowongan, dimana pada bekas lilin yang dikerok ini nantinya akan diberi warna
soga.
Penghilangan lilin malam secara keseluruhan dapat dilakukan pada pertengahan atau akhir
proses pembuatan kain batik. Penghilangan lilin secara keseluruhan disebut peleorodan. Pada
batik pekalongan prose ini sering dilakukan. Pelorodan yang dilakukan di tengah proses
pembatikan biasanya dilakukan untuk memberikan warna lain pada jejak lilin yang dilorod.
15
Pelorodan yang dilakukan di akhir disebut mbabar atau ngebyok. Pelepasan lilin dilakukan
dengan air panas. Lilin akan meleleh dalam air panas sehingga terlepas dari kain. Untuk kain
dengan pewarnaan bahan alam (nabati), air panas diberi kanji. Sementara untuk pelepas lilin
(pelorodan), kain batik dengan pewarnaan obat sintesis air lorodan lainnya diberi soda abu.
2.6 Perkembangan batik Indonesia di mata dunia.
Batik Indonesia Resmi Diakui UNESCO Batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO dengan
dimasukkannya ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia
(Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite
Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Seperti dilansir ANTARA, dalam siaran pers dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata,
UNESCO mengakui batik Indonesia bersama dengan 111 nominasi mata budaya dari 35 negara,
dan memasukkannya dalam Daftar Representatif 76 mata budaya.
UNESCO mengakui bahwa Batik Indonesia mempunyai teknik dan simbol budaya yang menjadi
identitas rakyat Indonesia mulai dari lahir sampai meninggal. hal itu terlihat dari bayi yang
digendong dengan kain batik bercorak simbol yang membawa keberuntungan, dan yang
meninggal ditutup dengan kain batik. Selain itu, pakaian dengan corak sehari-hari juga dipakai
secara rutin dalam kegiatan bisnis dan akademis. Sementara berbagai corak lainnya dipakai
dalam upacara pernikahan, kehamilan, juga dalam wayang, kebutuhan non-sandang dan berbagai
penampilan kesenian. Kain batik bahkan memainkan peran utama dalam ritual tertentu.
Berbagai corak Batik Indonesia menandakan adanya berbagai pengaruh dari luar mulai dari
kaligrafi Arab, burung phoenix dari Cina, bunga ceri dari Jepang, sampai burung merak dari
India atau Persia. Tradisi membatik Indonesia juga diturunkan dari generasi ke generasi. Ini
memperlihatkan batik terkait dengan identitas budaya rakyat indonesia. Berbagai arti simbolik
dari warna dan corak mengekspresikan kreativitas dan spiritual rakyat Indonesia.
UNESCO memasukkan Batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif karena telah memenuhi
kriteria, antara lain kaya dengan simbol-simbol dan filosofi kehidupan rakyat Indonesia, serta
16
memberi kontribusi bagi terpeliharanya warisan budaya tak-benda pada saat ini dan di masa
mendatang. Dalam menyiapkan nominasi, para pihak terkait telah melakukan berbagai aktivitas,
termasuk melakukan penelitian di lapangan, pengkajian, seminar, dan sebagainya untuk
mendiskusikan isi dokumen dan memperkaya informasi secara bebas dan terbuka.
Depbudpar menyatakan masuknya Batik Indonesia dalam UNESCO Representative List of
Intangible Cultural Heritage of Humanity merupakan pengakuan internasional terhadap salah
satu mata budaya Indonesia, sehingga diharapkan dapat memotivasi dan mengangkat harkat para
pengrajin batik dan mendukung usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Depbudpar menyatakan bahwa perjuangan supaya Batik Indonesia diakui UNESCO ini
melibatkan banyak pihak, baik pemerintah, para pengrajin, pakar, asosiasi pengusaha dan
yayasan atau lembaga batik, serta masyarakat luas. Perwakilan RI di negara anggota Tim Juri
yaitu di Persatuan Emirat Arab, Turki, Estonia, Meksiko, Kenya dan Korea Selatan serta
UNESCO-Paris turut memegang peranan penting dalam memperkenalkan batik secara lebih luas
kepada para anggota Tim Juri, sehingga mereka lebih seksama mempelajari dokumen nominasi
Batik Indonesia.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah memasukkan Batik Indonesia ke dalam Daftar
Inventaris Mata Budaya Indonesia. Pada 2003 dan 2005 UNESCO telah mengakui Wayang dan
Keris sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak-benda Warisan Manusia (Masterpieces of the
Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity).
Hari batik Indonesia
Pengecekan di UNESCO tentang alasan menjadikan batik sebagai warisan budaya dunia
dari Indonesia, ternyata pengakuan UNESCO itu sudah melalui riset bertahun-tahun. Batik di
Indonesia ada motif dan filosofi, bukan sekadar produksi.Untuk merayakan keberhasilan itu,
lanjut dia, Presiden Yudhoyono mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk
mengenakan pakaian batik demi penghargaan terhadap kebudayaan Indonesia tersebut.Warisan
budaya tak benda kemanusiaan merupakan satu dari tiga daftar yang dibuat di bawah Konvensi
UNESCO 2003 mengenai Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda untuk Kemanusiaan.
17
Sejak 2008, pemerintah telah melakukan penelitian lapangan dan melibatkan komunitas
serta ahli batik di 19 provinsi di Indonesia untuk menominasikan batik sebagai warisan budaya
tak benda kemanusiaan dari UNESCO.Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik
mengatakan, sejak 2003 kebudayaan Indonesia telah diakui oleh UNESCO dengan diraihnya
sertifikat wayang sebagai warisan budaya tak benda dan keris sebagai warisan budaya dunia dari
Indonesia.Pemerintah sedang menominasikan angklung sebagai warisan budaya dari Indonesia.
Hari Jumat (02/10) ini merupakan hari yang special karena President Susilo Bambang
Yudhoyono telah meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk mengenakan batik dalam rangka
untuk mendukung keputusan UNESCO yang telah memasukan batik dalam list item "Intangible
Cultural Heritage of Humanity".Batik merupakan icon budaya yang sangat berharga karena
keunikannya. Batik memiliki simbol dan filosofi unik, termasuk alur kehidupan laki-laki, dan
batik telah dianggap Indonesia sebagai element non-material dari warisan budaya negara. Kami
menyatakan bahwa batik telah diakui sebagai element warisan budaya global yang diproduksi
Indonesia. Presiden SBY juga mendorong seluruh warga negara Indonesia untuk mengenakan
batik di tanggal 2 Oktober ini, untuk merayakan Hari Batik.“ ungkap Menkokesra, Aburizal
Bakrie.
UNESCO (United Nations Education, Scientific and Cultural Organization) telah
mendeskripsikan Batik Indonesia dilihat dari sisi teknis, sebagai symbol dan budaya yang terbuat
dari bahan kapas dengan celupan hiasan dari canting atau dari bahan sutra. Namun, tidak seperti
negara lain, Indonesia sangat bangga atas Batik yang dapat dipakai sebagai pakaian formal untuk
acara resmi. Batik sendiri biasanya dibuat dari kain katun atau sutra, yang sangat nyaman untuk
dipakai.
Sebelumnya, UNESCO juga telah meresmikan Keris dan Wayang, juga Angklung dan
Gamelan menjadi warisan budaya Indonesia. Untuk mendukung Hari Batik, maka pemerintah
kota Jakarta memberikan diskon khusus ketika memasuki pusat rekreasi di Jakarta. Pabrik Batik
pola tradisional juga ditemukan di beberapa negara seperti Malaysia, Japan, China, India, Sri
Lanka, Egypt, Nigeria, Senegal dan Singapura.Jadi menurut saya sebagai penulis,batik akan
selalu jadi warisan budaya nusantara ini bahkan akan menjadikannya ikon dunia di masa depan
kelak.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan diatas dapat di ambil kesimpulan yaitu:
3.1.1 Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik".
Batik adalah seni melukis dilakukan diatas kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai
pelindung untuk mendapatkan ragam hias diatas kain tersebut.
3.1.2 Batik tradisional adalah batik yang susunan motifnya terikat oleh suatu aturan tertentu dan
dengan isen-isen tertentu. Oleh karena itu, dalam pembuatannya pun banyak aturan-aturan yang
harus dipatuhi. Batik tradisional bersifat terikat dengan aturan terutama dalam hal pembuatan
motif (BIPIK 20, 1994: 19). Berbeda dengan batik tradisional , pada batik modern motif maupun
pewarnaan tidak tergantung pada pola-pola dan pewarnaan tertentu seperti pada batik klasik,
namun dress designnya bisa berupa apa saja dan warna yang beraneka macam.
3.1.3 Pada jaman Jepang dikenal Batik Jawa Baru atau BatikJawa Hokokai. Batik ini diproduksi
oleh perusahaan-perusahaan batik di Pekalongan sekitar tahun 1942-1945 dengan pola dan warna
yang sangat dipengaruhi oleh budaya Jepang,.
3.1.4 Di Indonesia sendiri, kesenian membatik dipercaya sudah mulai ada semenjak zaman
Majapahit dan menjadi populer pada akhir abad ke 18 atau awal abad ke-19. Seluruh batik
tersebut ditulis dan baru memulai batik cap saat tahun 1920-an.
3.1.5 Proses pembuatan batik memiliki dua cara yang utama yaitu teknik batik tulis dan batik
cap. Batik tulis adalah batik yang dikerjakan dengan canting tulis sedangkan batik cap adalah
batik yang dikerjakan dengan teknik cap.
3.1.6 UNESCO (United Nations Education, Scientific and Cultural Organization) telah
mendeskripsikan Batik Indonesia dilihat dari sisi teknis, sebagai symbol dan budaya yang terbuat
dari bahan kapas dengan celupan hiasan dari canting atau dari bahan sutra.
19
3.2 Saran
Untuk melestarikan batik yang ada di Indonesia sebaiknya kita menghargai budaya batik yang
ada di Indonesia dengan cara menggunakan kostum batik dan mencintai batik agar tidak di klaim
oleh Negara lain yang berada di luar Indonesia.Serta membuat Undang-Undang bahwa budaya
batik adalah warisan Indonesia yang sejak turun temurun harus di lestarikan.selain itu
mensosialisasikan batik kepada generasi muda agar batik dapat berkembang pada era
selanjutnya.
20
Daftar Pustaka
http://batikcintaku.com/node/37
http://www.lasembatikart.com/menu.php?idx=64
http://id.wikipedia.org/wiki/Batik_Kraton
www.kayanabatik.com
www.batikindonesia.com
http://labsky2012.blogspot.com/2012/08/tugas-5-perkembangan-batik-di-indonesia.html
diakses pada tanggal 18 April 2014
Sumber: http://www.topix.com/forum/world/east-timor/TNDJN0GIPVOIFF42H
http://puribatiksolo.blogspot.com/2010/03/latar-belakang-batik-di-indonesia.html
diakses pada tanggal 18 April 2014

More Related Content

What's hot

BUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdf
BUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdfBUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdf
BUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdfguruppkn11
 
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsikAnalisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsikttanitaaprilia
 
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Muhamad Yogi
 
PKWu - Unggas Pedaging
PKWu - Unggas PedagingPKWu - Unggas Pedaging
PKWu - Unggas PedagingSiti Farida
 
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.dinailmikamila
 
BAB 4 Perubahan Masyarakat Indonesia
BAB 4 Perubahan Masyarakat IndonesiaBAB 4 Perubahan Masyarakat Indonesia
BAB 4 Perubahan Masyarakat IndonesiaRisdiana Hidayat
 
Makalah pembuatan tahu
Makalah pembuatan tahuMakalah pembuatan tahu
Makalah pembuatan tahuAyang Ayg
 
Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017Muhamad Yogi
 
Makanan Internasional.pdf
Makanan Internasional.pdfMakanan Internasional.pdf
Makanan Internasional.pdfazizainul
 
MAKALAH_TENTANG_BATIK.docx
MAKALAH_TENTANG_BATIK.docxMAKALAH_TENTANG_BATIK.docx
MAKALAH_TENTANG_BATIK.docxIppang4
 
Makalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttMakalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttetto kono
 
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)Risdiana Hidayat
 
Proposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa sma
Proposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa smaProposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa sma
Proposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa smajonniyanra1
 
BAHAN AJAR BALI SIMBAR B
BAHAN AJAR BALI SIMBAR BBAHAN AJAR BALI SIMBAR B
BAHAN AJAR BALI SIMBAR BJULIADI SUPADI
 

What's hot (20)

BUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdf
BUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdfBUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdf
BUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdf
 
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsikAnalisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
 
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
 
SENI ANYAMAN
SENI ANYAMAN SENI ANYAMAN
SENI ANYAMAN
 
PKWu - Unggas Pedaging
PKWu - Unggas PedagingPKWu - Unggas Pedaging
PKWu - Unggas Pedaging
 
Ips kelas 5 sd - sri mulyaningsih
Ips kelas 5 sd  - sri mulyaningsihIps kelas 5 sd  - sri mulyaningsih
Ips kelas 5 sd - sri mulyaningsih
 
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
 
Makalah Masalah ekonomi
Makalah Masalah ekonomiMakalah Masalah ekonomi
Makalah Masalah ekonomi
 
BAB 4 Perubahan Masyarakat Indonesia
BAB 4 Perubahan Masyarakat IndonesiaBAB 4 Perubahan Masyarakat Indonesia
BAB 4 Perubahan Masyarakat Indonesia
 
Makalah pembuatan tahu
Makalah pembuatan tahuMakalah pembuatan tahu
Makalah pembuatan tahu
 
Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017
 
Membuat batik
Membuat batikMembuat batik
Membuat batik
 
Makanan Internasional.pdf
Makanan Internasional.pdfMakanan Internasional.pdf
Makanan Internasional.pdf
 
MAKALAH_TENTANG_BATIK.docx
MAKALAH_TENTANG_BATIK.docxMAKALAH_TENTANG_BATIK.docx
MAKALAH_TENTANG_BATIK.docx
 
Ppt puisi
Ppt puisiPpt puisi
Ppt puisi
 
Makalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttMakalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat ntt
 
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
 
Proposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa sma
Proposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa smaProposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa sma
Proposal penelitian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa sma
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
BAHAN AJAR BALI SIMBAR B
BAHAN AJAR BALI SIMBAR BBAHAN AJAR BALI SIMBAR B
BAHAN AJAR BALI SIMBAR B
 

Similar to Makalah batik 2

Sejarah batik di indonesia
Sejarah batik di indonesiaSejarah batik di indonesia
Sejarah batik di indonesiaAnto King
 
Sejarah batik di indonesia e
Sejarah batik di indonesia eSejarah batik di indonesia e
Sejarah batik di indonesia eAnto King
 
Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...
Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...
Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...yayan26091989
 
Sejarteknik batik
Sejarteknik batikSejarteknik batik
Sejarteknik batikatmo666
 
Tugas mata kuliah Desain kemasan produk batik
Tugas mata kuliah Desain kemasan produk batikTugas mata kuliah Desain kemasan produk batik
Tugas mata kuliah Desain kemasan produk batikArka Pratama
 
Sejarah batik indonesia, baju batik solo
Sejarah batik indonesia, baju batik soloSejarah batik indonesia, baju batik solo
Sejarah batik indonesia, baju batik solopusatbatiksolo
 
Tugas mata kuliah it entrepreneurship
Tugas mata kuliah it entrepreneurshipTugas mata kuliah it entrepreneurship
Tugas mata kuliah it entrepreneurshipMargareth Landry
 
budaya batik solo dikalangan masyarakatnya
budaya batik solo dikalangan masyarakatnyabudaya batik solo dikalangan masyarakatnya
budaya batik solo dikalangan masyarakatnyaBilhad Hard
 
Identitas Budaya Batik Jambi 1980-2010
Identitas Budaya Batik Jambi 1980-2010Identitas Budaya Batik Jambi 1980-2010
Identitas Budaya Batik Jambi 1980-2010putrirsel1
 
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkkPerkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkkAlexandria Kairo
 
Materi Seminar Teknik Industri uin 7 0kt 2014.
Materi Seminar Teknik Industri uin 7 0kt 2014.Materi Seminar Teknik Industri uin 7 0kt 2014.
Materi Seminar Teknik Industri uin 7 0kt 2014.Alexandria Kairo
 
Prakarya Batik indonesia
Prakarya Batik indonesiaPrakarya Batik indonesia
Prakarya Batik indonesiaKrisdiana 1911
 
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"Nopiie Deep Deep
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiahDae Zhun
 

Similar to Makalah batik 2 (20)

Prakarya xi.pptx
Prakarya xi.pptxPrakarya xi.pptx
Prakarya xi.pptx
 
Sejarah batik di indonesia
Sejarah batik di indonesiaSejarah batik di indonesia
Sejarah batik di indonesia
 
Sejarah batik di indonesia e
Sejarah batik di indonesia eSejarah batik di indonesia e
Sejarah batik di indonesia e
 
Batik indonesia
Batik indonesiaBatik indonesia
Batik indonesia
 
Batik dindonesia
Batik dindonesiaBatik dindonesia
Batik dindonesia
 
Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...
Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...
Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...
 
Sejarteknik batik
Sejarteknik batikSejarteknik batik
Sejarteknik batik
 
Tugas mata kuliah Desain kemasan produk batik
Tugas mata kuliah Desain kemasan produk batikTugas mata kuliah Desain kemasan produk batik
Tugas mata kuliah Desain kemasan produk batik
 
Sejarah batik indonesia, baju batik solo
Sejarah batik indonesia, baju batik soloSejarah batik indonesia, baju batik solo
Sejarah batik indonesia, baju batik solo
 
Tugas mata kuliah it entrepreneurship
Tugas mata kuliah it entrepreneurshipTugas mata kuliah it entrepreneurship
Tugas mata kuliah it entrepreneurship
 
budaya batik solo dikalangan masyarakatnya
budaya batik solo dikalangan masyarakatnyabudaya batik solo dikalangan masyarakatnya
budaya batik solo dikalangan masyarakatnya
 
Nusantara
NusantaraNusantara
Nusantara
 
Identitas Budaya Batik Jambi 1980-2010
Identitas Budaya Batik Jambi 1980-2010Identitas Budaya Batik Jambi 1980-2010
Identitas Budaya Batik Jambi 1980-2010
 
Melestarikan Budaya Batik
Melestarikan Budaya BatikMelestarikan Budaya Batik
Melestarikan Budaya Batik
 
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkkPerkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
 
Materi Seminar Teknik Industri uin 7 0kt 2014.
Materi Seminar Teknik Industri uin 7 0kt 2014.Materi Seminar Teknik Industri uin 7 0kt 2014.
Materi Seminar Teknik Industri uin 7 0kt 2014.
 
Prakarya Batik indonesia
Prakarya Batik indonesiaPrakarya Batik indonesia
Prakarya Batik indonesia
 
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Batik warisan
Batik warisanBatik warisan
Batik warisan
 

Makalah batik 2

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang sudah dikenal sejak dahulu, merupakan hasil perpaduan antara seni dan teknologi para leluhur yang sangat tinggi nilainya. Batik merupakan citra ketinggian budaya kriya bangsa Indonesia yang mencirikan kerumitan dan kerhalusan ragam hias yang tumbuh melalui goresan canting yang dilukiskan. Karena mempunyai seni tinggi, maka batik Indonesia diakui oleh dunia sebagai batik yang betul-betul sempurna keindahannya, baik mengenai desain maupun proses pembuatannya (Ampri Helmy dan Mujiyono, 1992:61. Seni tradisi yang mempunyai bentuk dan aspek visual yang unik dan menarik bagi siapa saja yang melihat batik akan terpesona oleh keindahan coretan motif-motif yang menghiasi kain yang ditorehkan dan ditata sedemikian rupa. Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tingggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia di wilayah Jawa pada khususnya. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan ketrampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada waktu itu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga kraton. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia (Jawa) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB. Di Solo dan Yogyakarta dikenal sekitar abad 17,18 dan 19. Batik awalnya hanya sebagai hobi keluarga kerajaan. Namun perkembangan selanjutnya, komoditi batik dikembangkan oleh masyarakat luas. Batik Solo terkenal dengan gaya dan pola-pola tradisional dalam proses pembatikannya dilakukan dengan cap dan tulis. Bahan yang digunakan untuk pewarnaan masih banyak memakai bahan- bahan domestik yaitu Soga Jawa. Pola tetap antara lain dikenal sebagai "Sidomukti" dan "Sidoluhur".
  • 2. 2 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian batik dan sejarah munculnya batik di Indonesia? 2. Apa saja jenis batik yang ada di Indonesia? 3. Bagaimana sejarah perkembangan batik tradisional dan modern? 4. Dimana sajakah daerah penyebaran batik? 5. Bagaimana Proses pembuatan batik? 6. Bagaimana Perkembangan Batik Indonesia di mata dunia? 1.3 Tujuan 1. Mahasiswa diharapkan mampu memahami pengertian batik serta memahami sejarah munculnya batik di Indonesia. 2. Mahasiswa diharapkan untuk mencintai kebudayaan mereka yaitu batik . 3. Memahami Perkembangan batik yang ada di Indonesia . 4. Mengetahui proses pembuatan batik.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Batik dan Sejarah Munculnya Batik 1.Pengertian Batik Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik". Batik adalah seni melukis dilakukan diatas kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai pelindung untuk mendapatkan ragam hias diatas kain tersebut. Ciri-ciri batik tradisional :  Ragam hias motif ular, barong, geometris, pagoda.  Coraknya mempunyai arti simbolik.  Warna cenderung gelap ( putih – hitam – coklat kehitaman ).  Motif ciri khas daerah asal. Ciri-ciri batik modern :  Ragam hias bebas binatang, tumbuhan, rangkaian bunga dll.  Corak tidak mempunyai arti simbolik tertentu.  Penggunaan warna bebas seperti biru, merah, ungu dsb. 2.Sejarah Batik di Indonesia Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke- XVIII atau awal abad ke-XIX.
  • 4. 4 Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur. a. Jaman Majapahit Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit
  • 5. 5 yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli. Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan sebagainya.Obat-obat luar negeri baru dikenal sesudah perang dunia kesatu yang dijual oleh pedagang-pedagang Cina di Mojokerto. Batik cap dikenal bersamaan dengan masuknya obat- obat batik dari luar negeri. Cap dibuat di Bangil dan pengusaha-pengusaha batik Mojokerto dapat membelinya dipasar Porong Sidoarjo, Pasar Porong ini sebelum krisis ekonomi dunia dikenal sebagai pasar yang ramai, dimana hasil-hasil produksi batik Kedungcangkring dan Jetis Sidoarjo banyak dijual. Waktu krisis ekonomi, pengusaha batik Mojoketo ikut lumpuh, karena pengusaha- pengusaha kebanyakan kecil usahanya. Sesudah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali sampai Jepang masuk ke Indonesia, dan waktu pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi dimana Mojokerto sudah menjadi daerah pendudukan. Ciri khas dari batik Kalangbret dari Mojokerto adalah hampir sama dengan batik-batik keluaran Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Yang dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu tempat pembatikan didesa Majan dan Simo. Desa ini juga mempunyai riwayat sebagai peninggalan dari zaman peperangan Pangeran Diponegoro tahun 1825.Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahait namun perkembangan batik mulai menyebar sejak pesat didaerah Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakata, pada jaman kerajaan di daerah ini. Hal itu tampak bahwa perkembangan batik di Mojokerto dan Tulung Agung berikutnya lebih dipenagruhi corak batik Solo dan Yogyakarta.Didalam berkecamuknya clash antara tentara kolonial Belanda dengan pasukan-pasukan pangeran Diponegoro maka sebagian dari pasukan-pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri kearah timur dan sampai sekarang
  • 6. 6 bernama Majan. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan ini desa Majan berstatus desa Merdikan (Daerah Istimewa), dan kepala desanya seorang kiyai yang statusnya Uirun-temurun.Pembuatan batik Majan ini merupakan naluri (peninggalan) dari seni membuat batik zaman perang Diponegoro itu. Warna babaran batik Majan dan Simo adalah unik karena warna babarannya merah menyala (dari kulit mengkudu) dan warna lainnya dari tom. Sebagai batik setra sejak dahulu kala terkenal juga didaerah desa Sembung, yang para pengusaha batik kebanyakan berasal dari Sala yang datang di Tulungagung pada akhir abad ke-XIX. Hanya sekarang masih terdapat beberapa keluarga pembatikan dari Sala yang menetap didaerah Sembung. Selain dari tempat-tempat tesebut juga terdapat daerah pembatikan di Trenggalek dan juga ada beberapa di Kediri, tetapi sifat pembatikan sebagian kerajinan rumah tangga dan babarannya batik tulis. b.Jaman Penyebaran Islam Riwayat pembatikan di daerah Jawa Timur lainnya adalah di Ponorogo, yang kisahnya berkaitan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah ini. Riwayat Batik. Disebutkan masalah seni batik didaerah Ponorogo erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam dan kerajaan- kerajaan dahulu. Konon, di daerah Batoro Katong, ada seorang keturunan dari kerajaan Majapahit yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro Katong inilah yang membawa agama Islam ke Ponorogo dan petilasan yang ada sekarang ialah sebuah mesjid didaerah Patihan Wetan. Perkembangan selanjutanya, di Ponorogo, di daerah Tegalsari ada sebuah pesantren yang diasuh Kyai Hasan Basri atau yang dikenal dengan sebutan Kyai Agung Tegalsari. Pesantren Tegalsari ini selain mengajarkan agama Islam juga mengajarkan ilmu ketatanegaraan, ilmu perang dan kesusasteraan. Seorang murid yang terkenal dari Tegalsari dibidang sastra ialah Raden Ronggowarsito. Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh raja Kraton Solo. Waktu itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. Oleh karena putri keraton Solo menjadi istri Kyai Hasan Basri maka dibawalah ke Tegalsari dan diikuti oleh pengiring- pengiringnya. disamping itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar dipesantren ini. Peristiwa
  • 7. 7 inilah yang membawa seni bafik keluar dari kraton menuju ke Ponorogo. Pemuda-pemudi yang dididik di Tegalsari ini kalau sudah keluar, dalam masyarakat akan menyumbangkan dharma batiknya dalam bidang-bidang kepamongan dan agama. Daerah perbatikan lama yang bisa kita lihat sekarang ialah daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan sekarang dan dari sini meluas ke desa-desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut. Waktu itu obat-obat yang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri dari kayu-kayuan antara lain; pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. Sedangkan bahan kainputihnyajugamemakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import bam dikenal di Indonesia kira-kira akhir abad ke-19. Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. Daerah Ponorogo awal abad ke-20 terkenal batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha- pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha- pengusaha batik di Ponorogo. Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia. 2.2 Jenis-jenis Batik 1.Batik tradisonal Batik klasik mempunyai nilai dan cita rasa seni yang tinggi, dengan pengerjaan yang rumit dan dalam waktu berminggu-minggu. Batik klasik mempunyai pola-pola dasar tertentu dengan berbagai macam variasi motif, seperti kawung, parang, nitik, tuntum, ceplok, tambal, dan lain sebagainya. Bahan dasar batik berupa kain katun putih kwalitas halus, juga kain sutera putih, batik dengan bahan sutera akan menghasilkan warna yang lebih hidup. Batik tradisional adalah batik yang susunan motifnya terikat oleh suatu aturan tertentu dan dengan isen-isen tertentu. Oleh karena itu, dalam pembuatannya pun banyak aturan-
  • 8. 8 aturan yang harus dipatuhi. Batik tradisional bersifat terikat dengan aturan terutama dalam hal pembuatan motif (BIPIK 20, 1994: 19). Batik pada zaman dahulu disebut juga dengan batik lawas. Ciri utana dari batik ini adalah warna yang cenderung lebih gelap, dan juga didominasi dengan warna cokelat yang cenderung tua, hitam, dan juga putih. Corak – corak yang terdapat di batik lawas merupakan corak – corak yang klasik. Dalam istilah, batik lawas dapat diartikan juga sebagai batik yang pernah digunakan dahulu, atau bisa disebut juga second hand. Kain – kain yang digunakan untuk batik lawas ini, tentunya saja merupakan kain tua yang benang – benangnya sudah mulai rapuh, oleh karena itu diperlukan beberapa metode untuk menyimpannya, yaitu; dicuci dan direndam, keringkan batik dengan menggunakan handuk kering, lalu setrika dengan menggunakan suhu yang sedang – sedang saja. Selain itu batik lawas tidak boleh dilipat dan dimasukan ke dalam plastik, karena akan merusak benang – benang kain yang sudah mulai tua itu. Penyimpanan terbaik untuk kain lawas adalah dijepit menggunakan hanger, dan ditaruh dengan rapi di dalam lemari. Motif-motif Batik Tradisional 1. Motif Batik Keraton Batik Keraton merupakan asal muasal dari segala batik yang sekarang beredar di Indonesia. Motif dari batik keraton ini memiliki makna filosofi hidup. Batik keraton ini merupakan batik yang sangat khas dan terhormat, karena dibuat oleh putri keraton beserta para pembatik – pembatik ahli di lingkungan keraton. Corak – corak yang ada pada batik keraton ini, bisa dibilang “teralarang” untuk digunakan ataupun dibuat pada batik biasa. Motif – motif tersebut seperti Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak, dan termasuk juga Batik Udan Liris. 2. Motif Batik Kawung Motif dari batik kawung ini adalah berpola buatan mirip buah kawung. Kawung adalah sejenis kelapa atau kadang – kadang sebagai buah kolang – kaling. Motif kawung ini diurut secara
  • 9. 9 geometris. Kadang – kadang motif kawung ini digambarkan juga sebagai bunga lotus. Makna dari bunga lotus itu sendiri adalah melambangkan umur panjang dan juga kesucian. Lotus sendiri merupakan sebuah tumbuhan yang memiliki 4 buah daun bunga yang merekah. Batik kawung ini diklasifikasikan lagi secara lebih spesifik dengan memperhatikan motif dan juga pola. Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen. 2.Batik Modern Berbeda dengan batik klasik, pada batik modern motif maupun pewarnaan tidak tergantung pada pola-pola dan pewarnaan tertentu seperti pada batik klasik, namun dress designnya bisa berupa apa saja dan warna yang beraneka macam. Batik modern juga menggunakan bahan-bahan dan proses pewarnaan yang mengikuti perkembangan dari bahan-bahan pewarnanya. Terkadang pada beberapa area design kaos, canting tidak dipergunakan namun dengan menggunakan kuas dan untuk pewarnaan kadang diterapkan langsung dengan menggunakan kapas atau kain. Dengan kata lain, proses pembuatan batik modern hampir seperti batik klasik namun desain baju batik modern dan pewarnaan baju batik modern terserah pada citarasa seni pembuat design kaos dan tergantung bahan-bahan pewarnanya. Bahkan dengan berkembangnya bahan dasar kain dan bahan kain berwarna, batik modern menjadi semakin bervariasi, seperti misalnya batik pada bahan katun lurik Jogja , bahan kain poplin, bahan piyama, bahan wool, dsb. Motif Batik Modern Pada dasarnya, batik modern dan batik zaman dahulu ( yang lebih dikenal dengan nama batik lawas) memiliki corak yang tidak jauh berbeda. Hanya saja, corak batik lawas dan batik modern berbeda dalam pembuatan dan teknik.
  • 10. 10 Pada batik lawas, terdapat beberapa batasan motif yang harus dibuat. Contohnya saja Batik Keraton seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Pada batik modern tidak ada batasan dalam memebuat motif ataupun warna – warna yang digunakan untuk pewarnaan. Pada batik modern, motif – motif yang digunakan sangat beragam dari beberapa daerah. Bahkan, beberapa moti khusus dibuat untuk anak – anak seperti batik bola bahkan sampai batik kartun. 1.BATIK MADURA Batik madura merupakan batik yang dibuat di unit – unit rumah tertentu. Dalam produksi batik madura ini, tetap mempertahankan sistem pembuatan secara tradisional. Batik madura ini terkenal akan coraknya yang bebas dan warna yang berani seperti warna merah, kuning, dan hijau muda. Di Madura ini, para pengrajin batik ini dikumpulkan di suatu wilayah yang disebut dengan Pamekasan. Di kawasan Pamekasan ini, para pengrajin batik membuat dan menjual langsung batik – batik yang sudah siap untuk dijual. 2. BATIK CIREBON Batik cirebonan atau yang lebih dikenal dengan motifnya megamendung ini merupakan batik yang telah terkenal di kancah mancanegara. Bahkan motif megamendung ini adalah motif pertama dan satu – satunya di dunia. Oleh karena itu, Departemen Kebudayaan dan Kepariwisataan RI akan mendaftarkan corak batik megamendung ini ke UNESCO sebagai salah satu world heritage. Motif megamendung ini pada awalnya diharuskan untuk selalu berwarna biru yang diselingi dengan warna merah untuk menggambarkan sisi kemaskulinan dan suasana yang dinamis. Sisi kemaskulinan dari batik ini harus ditonjolkan karena ada campur tangan laki – laki dalam membuatnya. Kaum laki – laki anggota tarekat adalah yang pertama kali merintis tradisi ini. Warna biru dan merah juga menggambarkan keadaan masyarakat pesisir yang terbuka, lugas, dan juga egaliter. Arti lain dari warna biru sendiri digambarkan sebagai warna langit yang berarti luas, bersahabat, dan juga tenang. Warna biru ini juga digambarkan sebagai pembawa hujan yang telah dinanti –
  • 11. 11 nantikan sebagai pembawa kesuburan dan yang memberi kehidupan. Warna biru yang digunakqan dalam batik ini beragam mulai dari biru muda hingga biru tua. Arti dari biru muda adalah cerahnya kehidupan, sedangkan biru tua menggambarkan awan gelap mengandung air hujan dan akan memberi kehidupan. Saat ini motif megamendung telah mengalami berbagai perkembangan dan modifikasi sesuai dengan permintaan konsumen. Motif megamendung ini dapat dipadupadankan dengan motif yang lucu – lucu seperti kapal, hewan, tumbuhan, dan lain – lain. Selain itu, sekarang warna dari batik megamendung ini tidak selalu biru dan merah. Warna batik megamendung ini telah berkembang menjadi warna kuning, hijau, coklat, dan lain – lain. 2.3 Sejarah perkembangan batik tradisional dan Modern Sebelum penjajahan Belanda berlangsung di Indonesia, batik sudah dikenal di tanah Jawa sejak jaman Kerajaan Kediri tahun 932 Masehi hingga Kerajaan Majapahit sampai pada masa kejayaan Islam Demak, yang masih memakai bubur ketan sebagai perekatnya sebelum ditemukan lilin (malam). Namun demikian, perkembangan batik tradisional diawali pada jaman penjajahan Belanda yang disebut dengan gaya Van Zuylen sebagai orang pertama yang memperkenalkan seni batik kepada seluruh masyarakat di negeri Belanda yang disebut sebagai “Batik Belanda”, batik ini tumbuh dan berkembang antara tahun 1840-1940. Hampir semua Batik Belanda berbentuk sarung yang pada mulanya hanya dibuat masyarakat Belanda dan Indo-Belanda di daerah pesisiran (Pekalongan). Batik Belanda sangat terkenal dengan kehalusan, ketelitian dan keserasian pembatikannya. Selain itu ragam hiasnya sebagian besar menampilkan paduan aneka bunga yang dirangkai menjadi buket atau pohon bunga dengan ragam hias burung atau dongeng- dongeng Eropa sebagai tema pola. Paduan sejenis juga dibuat dengan ragam hias China atau Jawadengan warna yang selalu lebih cerah sesuai dengan selera masyarakat Eropa pada masa itu. Selanjutnya pengaruh budaya China juga terdapat pada batik di pesisir utara Jawa Tengah hingga saat ini yang dikenal dengan nama Lok Can. Orang-orang China mulai membuat batik pada awal abad ke 19. Jenis batik ini dibuat oleh orang-orang China atau peranakan yang menampilkanpola-pola dengan ragam hias satwa mitos China, seperti naga, ragam hias yang berasal dari keramik China kuno serta ragam hias yang berbetuk mega dengan warna merah atau merah dan biru. Batik China juga mengandung ragam
  • 12. 12 hias buketan, terutama batik China yang dipengaruhi pola Batik Belanda. Pola-pola batik China dimensional, suatu efek yang diperoleh karena penggunaan perbedaan ketebalan dari satu warna dengan warna lain dan isian pola yang sangat rumit. Hal ini ditunjang oleh penggunaan zat warna sintetis jauh sebelum orang-orang Indo-Belanda menggunakannya. Kemudian pada jaman Jepang dikenal Batik Jawa Baru atau BatikJawa Hokokai. Batik ini diproduksi oleh perusahaan-perusahaan batik di Pekalongan sekitar tahun 1942-1945 dengan pola dan warna yang sangat dipengaruhi oleh budaya Jepang, meskipun pada latarnya masih menampakkan pola keraton. Batik Jawa Hokokai selalu hadir dalam bentuk “pagi-sore” yaitu batik dengan penataan dua pola yang berlainan pada sehelai kain batik. Batik ini terkenal rumit karena selalu menampilkan isisan pola dan isian latar kecil dalam tata warna yang banyak. selain itu ragam warnanya lebih kuat seperti penggunaan warna kuning, lembayung, merah muda dan merah yang merupakan warna-warna yang secara jelas menggambarkan nuansa dan citra Jepang. Batik Indonesia lahir sekitar tahun 1950, selain secara teknis merupakan paduan antara pola batik keraton dan batik pesisiran, juga mengandung makna persatuan. Pada perkembangannya batik Indonesia bukan hanya menampilkan paduan pola batik keraton dengan teknik batik pesisiran melainkan juga memasukkan ragam hias yang berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Ketekunan yang tinggi serta keterampilan seni yang tiada banding dari para pengrajin batik maka batik Indonesia tampil lebih serasi dan mengagumkan. Hal ini disebabkankarena unsur-unsur budaya pendukungnya yang sangat kuat sehingga terwujud paduan ideal antara pola batik keraton yang anggun atau pola ragam hias busana adat berbagai daerah di Indonesia dengan teknologi batik pesisiran dan dikemas dalam sebuah simfoni warna yang tidak terbatas pada latarnya. Batik ada yang dibuat secara tradisional yaitu ditulis dengan tangan dan adapula batik yang diproduksi secara besar-besaran di pabrik dengan teknik pembuatan yang lebih modern. Dengan demikian terdapat dua pengertian mengenai batik yaitu tradisional dan modern. Batik tradisional umumnya ditandai oleh adanya bentuk motif, fungsi dan teknik produksinya yang bertolak dari budaya tradisional, sementara itu batik modern mencerminkan bentuk motif, fungsi
  • 13. 13 dan teknik produksi yang merupakan aspirasi budaya modern. Menurut macamnya kain batik terdiri atas tiga, yaitu Kain batik tulis yang dianggap paling baik dan paling tradisional, Kain batik cap dan Kain batik yang merupakan perpaduan antara batik tulis dan batik cap yang biasanya disebut batik kombinasi.Seni batik kini dilindungi Undang-Undang Hak Cipta Indonesia lama No. 19 Tahun 2002. 2. 4 Daerah Penyebaran Batik Terdapat beberapa pemahaman tentang dari mana batik awalnya berasal. Walaupun kata batik berasal dari bahasa Jawa, menurut G.P Rouffaer berpendapat bahwa batik mulai dikenalkan dari India. Tetapi, menurut F.A Sutjipto, Ia percaya bahwa tradisi batik asli dari Toraja, Flores, Halmahera, ataupun Papua. Dalam literatur Eropa, teknik pembuatan batik ini diceritakan dalam History of Java. Di Asia, terknik seni rupa membuat pola di atas kain juga ditemukan di Tioongkok semasa dinasti T’ang dan juga di India serta Jepang. Di Afrika, seni ini juga dikenal di Nigeria. Di Indonesia sendiri, kesenian membatik dipercaya sudah mulai ada semenjak zaman Majapahit dan menjadi populer pada akhir abad ke 18 atau awal abad ke-19. Seluruh batik tersebut ditulis dan baru memulai batik cap saat tahun 1920-an. 2.5 Proses Pembuatan Batik Proses pembuatan batik memiliki dua cara yang utama yaitu teknik batik tulis dan batik cap. Batik tulis adalah batik yang dikerjakan dengan canting tulis sedangkan batik cap adalah batik yang dikerjakan dengan teknik cap. Namun ada juga batik yang dikerjakan dengan gabungan dua teknik tersebut yaitu gabungan teknik tulis dan cap. Batik seperti ini disebut batik kombinasi. Banyaknya proses pengerjaan batik tergantung dari jumlah pewarnaan (celup). Batik monokromatik dikerjakan dengan sekali proses (mbabar sepisan), batik dengan dua warna dikerjakan dengan dua kali proses (mbabar pindo), sementara batik dengan tiga warna dikerjakan dengan tiga kali proses yang disebut batik tiga negeri sebagai salah satu cirri batik pesisiran. Setiap proses pembatikan pada dasarnya mengalami proses yang sama sebagai berikut :
  • 14. 14 Pemalaman - Membatik adalah pekerjaan yang saling berurutan. Artinya satu langkah dapat dikerjakan jika langkah sebelumnya telah selesai dikerjakan. Setiap tahap dikerjakan dengan tahap yang berbeda. Sepotong mori tidak dapat dikerjakan oleh beberapa orang dalam waktu yang sama untuk beberapa tahapan. Pemalaman adalah proses penempelan malam sebagai bahan utama perintang batik ke mori. Mori yang telah di buat polanya kemudian dimalam dengan canting tulis maupun canting cap. Canting batik tulis yang dipakai pada saat membuat pola batik adalang canting klowongan atau canting dengan cucuk ukuran sedang. Setelah pola pokok selesai dimalam kemudian membuat isen-isennya. Canting yang digunakan ketika membuat isen-isen bermacam-macam yaitu; canting cecekan, canting telon, canting prapatan. Pewarnaan - Motif batik yang telah dicap ataupun ditulis dengan lilin malam merupakan gambaran atau motif dari batik yang akan dibuat. Proses selanjutnya pemberian warna sehingga pada tempat yang terbuka menjadi berwarna, sedangkan tempat yang ditutup lilin tidak terkena warna yang diwarnai. Oleh karena itu, jumlah pemberian lilin malam tergantung jumlah warna yang digunakan. Pelorodan - Pelorodan adalah proses penghilangan lilin malam yang menempel pada kain mori. Menghilangkan lilin malam pada batik dapat bersifat menghilangkan sebagian atau menghilangkan keseluruhan lilin malam. Menghilangkan sebagian atau setempat adalah melepas lilin malam pada tempat-tempat tertentu dengan cara m,engerok dengan alat sejenis pisau. Pekerjaan dengan cara mengerok disebut ngerok atau ngerik. Pekerjaan ini dilakukan setelah kain diwedel untuk batik sogan dari solo atau yogyakarta. Maksud dari pekerjaan ini, yaitu membuaka lilin klowongan, dimana pada bekas lilin yang dikerok ini nantinya akan diberi warna soga. Penghilangan lilin malam secara keseluruhan dapat dilakukan pada pertengahan atau akhir proses pembuatan kain batik. Penghilangan lilin secara keseluruhan disebut peleorodan. Pada batik pekalongan prose ini sering dilakukan. Pelorodan yang dilakukan di tengah proses pembatikan biasanya dilakukan untuk memberikan warna lain pada jejak lilin yang dilorod.
  • 15. 15 Pelorodan yang dilakukan di akhir disebut mbabar atau ngebyok. Pelepasan lilin dilakukan dengan air panas. Lilin akan meleleh dalam air panas sehingga terlepas dari kain. Untuk kain dengan pewarnaan bahan alam (nabati), air panas diberi kanji. Sementara untuk pelepas lilin (pelorodan), kain batik dengan pewarnaan obat sintesis air lorodan lainnya diberi soda abu. 2.6 Perkembangan batik Indonesia di mata dunia. Batik Indonesia Resmi Diakui UNESCO Batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO dengan dimasukkannya ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Seperti dilansir ANTARA, dalam siaran pers dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, UNESCO mengakui batik Indonesia bersama dengan 111 nominasi mata budaya dari 35 negara, dan memasukkannya dalam Daftar Representatif 76 mata budaya. UNESCO mengakui bahwa Batik Indonesia mempunyai teknik dan simbol budaya yang menjadi identitas rakyat Indonesia mulai dari lahir sampai meninggal. hal itu terlihat dari bayi yang digendong dengan kain batik bercorak simbol yang membawa keberuntungan, dan yang meninggal ditutup dengan kain batik. Selain itu, pakaian dengan corak sehari-hari juga dipakai secara rutin dalam kegiatan bisnis dan akademis. Sementara berbagai corak lainnya dipakai dalam upacara pernikahan, kehamilan, juga dalam wayang, kebutuhan non-sandang dan berbagai penampilan kesenian. Kain batik bahkan memainkan peran utama dalam ritual tertentu. Berbagai corak Batik Indonesia menandakan adanya berbagai pengaruh dari luar mulai dari kaligrafi Arab, burung phoenix dari Cina, bunga ceri dari Jepang, sampai burung merak dari India atau Persia. Tradisi membatik Indonesia juga diturunkan dari generasi ke generasi. Ini memperlihatkan batik terkait dengan identitas budaya rakyat indonesia. Berbagai arti simbolik dari warna dan corak mengekspresikan kreativitas dan spiritual rakyat Indonesia. UNESCO memasukkan Batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif karena telah memenuhi kriteria, antara lain kaya dengan simbol-simbol dan filosofi kehidupan rakyat Indonesia, serta
  • 16. 16 memberi kontribusi bagi terpeliharanya warisan budaya tak-benda pada saat ini dan di masa mendatang. Dalam menyiapkan nominasi, para pihak terkait telah melakukan berbagai aktivitas, termasuk melakukan penelitian di lapangan, pengkajian, seminar, dan sebagainya untuk mendiskusikan isi dokumen dan memperkaya informasi secara bebas dan terbuka. Depbudpar menyatakan masuknya Batik Indonesia dalam UNESCO Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity merupakan pengakuan internasional terhadap salah satu mata budaya Indonesia, sehingga diharapkan dapat memotivasi dan mengangkat harkat para pengrajin batik dan mendukung usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat. Depbudpar menyatakan bahwa perjuangan supaya Batik Indonesia diakui UNESCO ini melibatkan banyak pihak, baik pemerintah, para pengrajin, pakar, asosiasi pengusaha dan yayasan atau lembaga batik, serta masyarakat luas. Perwakilan RI di negara anggota Tim Juri yaitu di Persatuan Emirat Arab, Turki, Estonia, Meksiko, Kenya dan Korea Selatan serta UNESCO-Paris turut memegang peranan penting dalam memperkenalkan batik secara lebih luas kepada para anggota Tim Juri, sehingga mereka lebih seksama mempelajari dokumen nominasi Batik Indonesia. Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah memasukkan Batik Indonesia ke dalam Daftar Inventaris Mata Budaya Indonesia. Pada 2003 dan 2005 UNESCO telah mengakui Wayang dan Keris sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak-benda Warisan Manusia (Masterpieces of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity). Hari batik Indonesia Pengecekan di UNESCO tentang alasan menjadikan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia, ternyata pengakuan UNESCO itu sudah melalui riset bertahun-tahun. Batik di Indonesia ada motif dan filosofi, bukan sekadar produksi.Untuk merayakan keberhasilan itu, lanjut dia, Presiden Yudhoyono mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mengenakan pakaian batik demi penghargaan terhadap kebudayaan Indonesia tersebut.Warisan budaya tak benda kemanusiaan merupakan satu dari tiga daftar yang dibuat di bawah Konvensi UNESCO 2003 mengenai Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda untuk Kemanusiaan.
  • 17. 17 Sejak 2008, pemerintah telah melakukan penelitian lapangan dan melibatkan komunitas serta ahli batik di 19 provinsi di Indonesia untuk menominasikan batik sebagai warisan budaya tak benda kemanusiaan dari UNESCO.Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, sejak 2003 kebudayaan Indonesia telah diakui oleh UNESCO dengan diraihnya sertifikat wayang sebagai warisan budaya tak benda dan keris sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.Pemerintah sedang menominasikan angklung sebagai warisan budaya dari Indonesia. Hari Jumat (02/10) ini merupakan hari yang special karena President Susilo Bambang Yudhoyono telah meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk mengenakan batik dalam rangka untuk mendukung keputusan UNESCO yang telah memasukan batik dalam list item "Intangible Cultural Heritage of Humanity".Batik merupakan icon budaya yang sangat berharga karena keunikannya. Batik memiliki simbol dan filosofi unik, termasuk alur kehidupan laki-laki, dan batik telah dianggap Indonesia sebagai element non-material dari warisan budaya negara. Kami menyatakan bahwa batik telah diakui sebagai element warisan budaya global yang diproduksi Indonesia. Presiden SBY juga mendorong seluruh warga negara Indonesia untuk mengenakan batik di tanggal 2 Oktober ini, untuk merayakan Hari Batik.“ ungkap Menkokesra, Aburizal Bakrie. UNESCO (United Nations Education, Scientific and Cultural Organization) telah mendeskripsikan Batik Indonesia dilihat dari sisi teknis, sebagai symbol dan budaya yang terbuat dari bahan kapas dengan celupan hiasan dari canting atau dari bahan sutra. Namun, tidak seperti negara lain, Indonesia sangat bangga atas Batik yang dapat dipakai sebagai pakaian formal untuk acara resmi. Batik sendiri biasanya dibuat dari kain katun atau sutra, yang sangat nyaman untuk dipakai. Sebelumnya, UNESCO juga telah meresmikan Keris dan Wayang, juga Angklung dan Gamelan menjadi warisan budaya Indonesia. Untuk mendukung Hari Batik, maka pemerintah kota Jakarta memberikan diskon khusus ketika memasuki pusat rekreasi di Jakarta. Pabrik Batik pola tradisional juga ditemukan di beberapa negara seperti Malaysia, Japan, China, India, Sri Lanka, Egypt, Nigeria, Senegal dan Singapura.Jadi menurut saya sebagai penulis,batik akan selalu jadi warisan budaya nusantara ini bahkan akan menjadikannya ikon dunia di masa depan kelak.
  • 18. 18 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari beberapa penjelasan diatas dapat di ambil kesimpulan yaitu: 3.1.1 Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik". Batik adalah seni melukis dilakukan diatas kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai pelindung untuk mendapatkan ragam hias diatas kain tersebut. 3.1.2 Batik tradisional adalah batik yang susunan motifnya terikat oleh suatu aturan tertentu dan dengan isen-isen tertentu. Oleh karena itu, dalam pembuatannya pun banyak aturan-aturan yang harus dipatuhi. Batik tradisional bersifat terikat dengan aturan terutama dalam hal pembuatan motif (BIPIK 20, 1994: 19). Berbeda dengan batik tradisional , pada batik modern motif maupun pewarnaan tidak tergantung pada pola-pola dan pewarnaan tertentu seperti pada batik klasik, namun dress designnya bisa berupa apa saja dan warna yang beraneka macam. 3.1.3 Pada jaman Jepang dikenal Batik Jawa Baru atau BatikJawa Hokokai. Batik ini diproduksi oleh perusahaan-perusahaan batik di Pekalongan sekitar tahun 1942-1945 dengan pola dan warna yang sangat dipengaruhi oleh budaya Jepang,. 3.1.4 Di Indonesia sendiri, kesenian membatik dipercaya sudah mulai ada semenjak zaman Majapahit dan menjadi populer pada akhir abad ke 18 atau awal abad ke-19. Seluruh batik tersebut ditulis dan baru memulai batik cap saat tahun 1920-an. 3.1.5 Proses pembuatan batik memiliki dua cara yang utama yaitu teknik batik tulis dan batik cap. Batik tulis adalah batik yang dikerjakan dengan canting tulis sedangkan batik cap adalah batik yang dikerjakan dengan teknik cap. 3.1.6 UNESCO (United Nations Education, Scientific and Cultural Organization) telah mendeskripsikan Batik Indonesia dilihat dari sisi teknis, sebagai symbol dan budaya yang terbuat dari bahan kapas dengan celupan hiasan dari canting atau dari bahan sutra.
  • 19. 19 3.2 Saran Untuk melestarikan batik yang ada di Indonesia sebaiknya kita menghargai budaya batik yang ada di Indonesia dengan cara menggunakan kostum batik dan mencintai batik agar tidak di klaim oleh Negara lain yang berada di luar Indonesia.Serta membuat Undang-Undang bahwa budaya batik adalah warisan Indonesia yang sejak turun temurun harus di lestarikan.selain itu mensosialisasikan batik kepada generasi muda agar batik dapat berkembang pada era selanjutnya.
  • 20. 20 Daftar Pustaka http://batikcintaku.com/node/37 http://www.lasembatikart.com/menu.php?idx=64 http://id.wikipedia.org/wiki/Batik_Kraton www.kayanabatik.com www.batikindonesia.com http://labsky2012.blogspot.com/2012/08/tugas-5-perkembangan-batik-di-indonesia.html diakses pada tanggal 18 April 2014 Sumber: http://www.topix.com/forum/world/east-timor/TNDJN0GIPVOIFF42H http://puribatiksolo.blogspot.com/2010/03/latar-belakang-batik-di-indonesia.html diakses pada tanggal 18 April 2014