Dokumen tersebut membahas hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan kecepatan lari sprint pada mahasiswa PJKR di sebuah perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tersebut dan cara meningkatkan kekuatan otot tungkai. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan bagi mahasiswa yang diteliti untuk meningkatkan kemampuan berlarinya.
1. HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN
LARI SPRINT PADA MAHASISWA PJKR IKIP BUDI UTOMO KELAS A ANGKATAN
2014
BAB 1
A. Latar Belakang Penelitian
Diabad modern sekarang ini kegunaan olahraga dirasakan sangat penting bagi kehidupan
masyarakat dalam usaha memelihara kesegaran jasmani dan kesehatan manusia seutuhnya.
Sehingga muncul beberapa ilmu pengetahuan yang membahas berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan olahraga.
Olahraga merupakan salah satu aktivitas untuk menjalani hidup sehat dan bugar. Dalam
berolahraga tidak hanya sehat yang didapatkan, namun dengan aktivitas olahraga seseorang akan
dapat memperoleh penghargaan atas prestasi cabang olahraga yang dicapai. Untuk itu seseorang
akan memberikan porsi latihan yang lebih, guna dapat bersaing dengan lainnya. Berolahraga
dapat menimbulkan jiwa sportivitas yang berarti, bersedia menerima kekalahan, fair play, dan
menumbuhkan jiwa semangat yang tidak pernah menyerah untuk terus berlatih dalam
meningkatkan kondisi fisik. Dari sekian banyak cabang olahraga yang ada, salah satunya yang
dapat menunjang prestasi adalah olahraga lari.
Lari adalah salah satu cabang olahraga tertua di dunia. Sebelum menjadi sebuah cabang
olahraga, lari sudah dikenal oleh peradaban-peradaban manusia kuno.
Olahraga adalah gerakan melangkah dengan kecepatan tinggi. Cabang olahraga lari dibagai
menjadi 3 nomor, yaitu nomor lari jarang pendek, lari jarak menengah, dan lari jarak jauh dan
2. sebagainya. Biasanya, cabang atletik ini dilakukan di sebuah lapangan yang disebut track and
fields atau lintasan dan lapangan.
Lapangan track and field
Olahraga Lari
Nomor-nomor dalam lari terdiri atas:
1. Lari jarak pendek:
a. putra: 100 m, 200 m, dan 400 m
b. putri: 100 m, 200 m, dan 400 m
2. Lari jarak menengah:
a. putra: 800 m, 1.500 m, 3.000 m (special chosse)
b. putri: 800 m, 1.500m, 3.000 m
3. Lari jarak jauh putra: 5.000 m, 10.000 m
4. Jalan cepat:
a. putra: 10 km, 20 km
b. putri: 5 km, 10 km
3. 5. Lari estafet:
a. putra: 4 × 100 m, 4 × 400 m
b. putri: 4 × 100 m, 4 × 400 m
6. Lari gawang:
a. putra: 110 m, 400 m
b. putri: 100 m, 400 m
7. Lari maraton putra/putri: 42,195 km
Pembahasan lari kali ini tentang lari jarak pendek. Hal-hal yang harus dipelajari dalam lari jarak
pendek (sprint) adalah teknik start, gerakan lari, dan gerakan masuk finis. Bagi seorang pelari
jarak pendek (sprinter) kunci pertama adalah menguasai teknik start. Keterlambatan start atau
ketidakcermatan dalam melakukan start akan merugikan pelari itu sendiri.
1. Teknik Dasar Lari Jarak Pendek
Aba-aba bersedia, badan dibungkukkan, kedua tangan diletakkan di belakang garis start. Aba-aba
siap, lutut diangkat, kedua kaki sedikit bergerak, pandangan ke depan pendek. Aba-aba yaa atau
bunyi pistol, secara refleks bertolak ke depan.
Start lari jarak pendek
a. Sikap melangkah
Kaki diangkat lalu ditekuk secara bergantian, kaki digerakkan ke depan, jari-jari kaki
sempit.
4. b. Sikap badan
Sikap badan bergerak ke depan, kaki menumpu dan mendorong pinggul ke depan.
c. Sikap tangan
Kedua tangan mengayun mengimbangi gerakan kedua kaki.
d. Pandangan
Pandangan ke arah depan ± 10 m.
2. Start lari
Start dalam nomor lari terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Start berdiri (standing start)
Start berdiri digunakan dalam lari jarak menengah dan jarak jauh.
b. Start melayang (flying start)
Start melayang digunakan oleh pelari II, III, dan IV lari dalam lari estafet 4 × 100 m.
c. Start jongkok (cruched start)
Start jongkok digunakan dalam lari jarak pendek.
Start jongkok terbagi menjadi 3 macam start, yaitu:
1. Start pendek (bunch start)
2. Start menengah (medium start)
3. Start panjang (long start)
Cara melakukan start jongkok:
a. Lutut kaki belakang diletakkan pada ujung kaki yang di depan dengan jarak satu kepal
tangan.
5. b. Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu. Telapak tangan (jari-jari) letakkan di belakang
garis start.
c. Pandangan lurus ke depan lintasan.
d. Berat badan berada di kedua tangan. Pada saat aba-aba, ya memindahkan gerak ke depan.
Aba-aba start: bersedia, siap, ya! (bunyi pistol/peluit). Secara refleks melesat bertolak ke
depan.
Start jongkok
3. Teknik Lari
Teknik lari dilakukan dengan cara:
a. Langkah atau gerakan kaki selebar dan secepat mungkin.
b. Pendaratan kaki pada ujung telapak kaki.
c. Sikap badan condong ke depan.
4. Akhir Lari/Finis
Finis adalah penyelesaian akhir lari. Ada 3 macam cara untuk masuk finis, yaitu:
a. Lari terus tanpa berhenti tanpa mengurangi kecepatan.
b. Pada saat menyentuh pita dada dicondongkan ke depan dan kedua tangan diayun ke
belakang.
c. Pada saat menyentuh bola, dada diputar dengan ayunan tangan ke depan.
6. Lari sprint atau lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai
dengan jarak 400 m. Oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah kecepatan.
Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang
diubah menjadi gerakan halus lancer dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk
mendapatkan kecepatan yang tinggi. Seoarang pelari jarak pendek (sprinter) yang potensial bila
dilihat dari komposisi atau susunan serabut otot persentase serabut otot cepat (fast twitch) lebih
besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam vitro disbanding dengan
serabut otot lambat (slow twitch) dengan kemampuan sampai 10kali perdetik dalam vitro. Oleh
karena itu seorang pelari jarak pendek itu dilahirkan/bakat bukan dibuat. Suatu analisis structural
prestasi lari jarak pendek dan kebutuhan latihan dan pembelajaran untuk memperbaiki harus
dilihat sebagai suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses biomekanika, biomotor, dan
energetic. Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-tahap berlari terdiri dari beberapa tahap yaitu :
tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive)
tahap percepatan (acceleration)
tahap transisi/perubahan (transition)
tahap kecepatan maksimum (speed maximum)
tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed)
finish Tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang
dihasilkan dari dorongan badan ke depan.
Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah
persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek harus dapat meningkatkan satu
atau kedua-duanya.
7. Urutan gerak dalam berlari bila dilihat dari tahap-tahapnya adalah tahap topang yang terdiri dari
topang depan dan satu tahap dorong, serta tahap melayang yang terdiri dari tahap ayun ke depan
dan satu tahap pemulihan atau recovery. Tahap Topang (support phase), pada tahap ini bertuuan
untuk memperkecil penghambatan saat sentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan.
Bila dilihat dari sifat-sifat teknisnya adalah mendarat pada telapak kaki (ballfoot). Tahap
melayang (flying phase), pada tahap ini bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan
untuk mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat sentuh tanah. Bila dilihat dari
sifat-sifat teknis pada tahap ini adalah lutut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas (untuk
meneruskan dorongan dan menambah panjang langkah)
Pembelajaran lari jarak pendek (sprint) terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
Tahap Bermain (games)
Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)
Tahap Bermain
Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem) lari jarak
pendek langsung, dan cara lari jarak pendek yang benar ditinjau secara anatomis, memperbaiki
sikap berlari jarak pendek serta meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga
pada akhirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lari
jarak pendek adalah meningkatkan reaksi bergerak, kecepatan dan percepatan gerak siswa, serta
koordinasi gerak siswa dalam berlari. Dalam bermain aa beberapa bentuk yang dapat diberikan,
yaitu bentuk perorangan, kelompok kecil atau kelompok besar
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari jarak pendek yang sistematis. Adapun
tahap-tahapnya sebagai berikut :
8. a. Latihan Dasar ABC
Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar lari dan mengembangkan koordinasi
gerak lari jarak pendek. Adapun latihannya adalah :
1. Tumit menendang pantat
2. Gerak ankling
3. Lutut diangkat tinggi dan kaki diluruskan
4. Lutut diangkat tinggi
b. Latihan Dasar Koordinasi ABC Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan keteramilan dan
koordinasi lari cepat.
c. Lari Cepat Dengan Tahanan Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau
support phase dan kekuatan khusus. Pada tahap ini dapat menggunakan tahanan dari teman atau
suatu alat penangan misalnya ban mobil atau beberapa ban motor, lakukan dngan tidak melebihi
berat tahanan, serta guru memperhatikan kaki topang betul-betul lurus dan kontak dengan tanah
sesingkat mungkin.
d. Lari Mengejar Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan percepatan
lari. Latihan ni dapat menggunakan tomgkat atau tali sepanjang 1,5 m; mulailah dengan berlari
pelan-pelan setelah teman pasangan di depan melepaskan tongkat atau tali siswa yang di
belakang mengejar sampai batas yang telah ditentukan.
e. Lari Percepatan Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan keceatan
maksimum. Buatlah tanda untuk menandai daerah 6 m, satu teman menunggu di ujung batas
yang telah ditentukan, dan pelari yang di belakang berlari optimum dan percepatlah berlari bila
9. pelari yang datang mencapai daerah 6 m dan pelari yang di depan mulai berlari secepat mungkin
bila pelari belakang telah menginjak garis 6 m di belakangnya.
f. Start Melayang Lari Sprint 20 m Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan
maksimum. Untuk melakukannya buatlah tanda 20 m dan gunakan awalan antara 20 sampai 30
m tetapi bias disesuaikan dengan keadaan lapangan antara 10 sampai 20 m, selanjutnya siswa
berusaha melewati batas yang telah ditentukan dengan kecepatan maksimum
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap kecepatan lari sprint dalam
cabang atletik nomor lari jarak pendek(sprint) pada mahasiswa pjkr Ikip Budi Utomo Malang
kelas A angkatan 2014?
Bagaimana cara meningkatkan kekuatan otot tungkai?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara otot tungkai terhadap kecepatan lari sprint dalam cabang
atletik nomor lari jarak pendek(sprint) pada mahasiswa pjkr Ikip Budi Utomo Malang kelas A
angkatan 2014. Dan juga mengetahui cara menguatkan otot tungkai.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian hubungan antara otot tungkai dengan kecepatan lari diharapkan akan
bermanfaat bagi :
∞. Mahasiswa yang diteliti, hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam menigkatkan
kemampuan berlari.
∞. Pembaca, diharapkan bisa dijadikan bahan penelitian selanjutnya.