SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Antropologi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani. Kata Anthropos berarti mansia 
dan logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi, antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia. 
Oleh karena itu antropologi didasarkan pada kemajuan yang telah dicapai ilmu pengetahuan 
sebelumnya. 
Pitirim Sorokim mengatakan bahwa Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan 
dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (gejala ekonomi dengan 
agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi) dengan gejala lainnya (nonsosial). 
Berbeda dengan pendapat Rouceke dan Warren yang mengatakan bahwa Sosiologi adalah 
ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan kelompok-kelompok. Nah berasarkan 
uraian di atas, maka Sosiologi adalah jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah 
masyarakat sebagai ilmu. Ia berdiri sendiri karena telah memiliki unsur ilmu 
pengetahuan. 
Dalam ilmu antropologi hukum dipelajari juga mengenai Peran, Status atau kedudukan, Nilai, 
Norma dan juga Budaya atau kebudayaan. Kesemuanya ini merupakan hal-hal yang sangat 
erat kaitannya dengan ilmu antropologi hukum.Dan semua materi yang akan di pelajari dari 
antropologi hukum mempunyai manfaat. 
Warsa 1970-an dapat dicatat sebagai awal dari perkembangan pendidikan ilmu hukum 
empiris dengan menggunakan pendekatan sosiologis untuk mengkaji fenomena-fenomena 
hukum dalam masyarakat sedang berkembang di Indonesia, yang dikenal kemudian sebagai 
disiplin sosiologi hukum (sociology of law). Nama-nama akademisi hukum seperti Soerjono 
Soekanto (alm.) dari UI, Satjipto Rahardjo dari UNDIP, dan Sutandyo Wignyosubroto dari 
UNAIR dapat dicatat sebagai para perintis pengenalan mata kuliah sosiologi hukum di 
fakultas-fakultas hukum di Jawa. 
Kemudian, sejak warsa 1980-an dunia pendidikan ilmu hukum di Indonesia semakin 
diperkaya dengan pengenalan studi-studi hukum empiris dengan menggunakan pendekatan 
antropologis. Untuk ini, T.O. Ihromi dan Valerine J.L. Kriekhoff dari UI bekerjasama dengan 
F. von Benda-Beckmann dari Wageningen Agriculture University the Netherlands dapat 
dinobatkan sebagai peletak dasar studi-studi antropologis tentang hukum yang kemudian 
dikenal sebagai antropologi hukum (anthropology of law, legal anthropology, 
anthropological study of law). Makalah ini mencoba untuk memberi pemahaman mengenai 
bagaimana perkembangan antropologi Hukum.
B. Rumusan Masalah 
Adapun Rumusan Masalah dari Latar Belakang diatas adalah sebagai berikut : 
1. Bagaimana perkembangan Antropologi Hukum ? 
2. Apa manfaat – manfaat yang terkandung di dalam antropologi hukum? 
C. Tujuan 
1. Untuk mengetahui perkembangan Antropologi Hukum 
2. Untuk mengetahui manfaat – manfaat yang terkandung di dalam antropologi hukum
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. perkembangan Antropologi Hukum 
Dari optik ilmu hukum, antropologi hukum pada dasarnya adalah sub disiplin ilmu hukum 
empiris yang memusatkan perhatiannya pada studi-studi hukum dengan menggunakan 
pendekatan antropologis. Kendati demikian, dari sudut pandang antropologi, sub disiplin 
antropologi budaya yang memfokuskan kajiannya pada fenomena empiris kehidupan hukum 
dalam masyarakat secara luas dikenal sebagai antropologi hukum. Antropologi hukum pada 
dasarnya mempelajari hubungan timbal-balik antara hukum dengan fenomena-fenomena 
sosial secara empiris dalam kehidupan masyarakat; bagaimana hukum berfungsi dalam 
kehidupan masyarakat, atau bagaimana hukum bekerja sebagai alat pengendalian sosial 
(social control) atau sarana untuk menjaga keteraturan sosial (social order) dalam 
masyarakat. Dengan kata lain, studi-studi antropologis mengenai hukum memberi perhatian 
pada segi-segi kebudayaan manusia yang berkaitan dengan fenomena hukum dalam 
fungsinya sebagai sarana menjaga keteraturan sosial atau alat pengendalian sosial (Pospisil, 
1971:x, 1973:538; Ihromi, 1989:8). 
Karena itu, studi antropologis mengenai hukum secara khusus mempelajari proses-proses 
sosial di mana pengaturan mengenai hak dan kewajiban warga masyarakat diciptakan, 
dirobah, dimanipulasi, diinterpretasi, dan diimplementasikan oleh warga masyarakat (F. von 
Benda-Beckmann, 1979, 1986). 
Awal pemikiran antropologis tentang hukum dimulai dengan studi-studi yang dilakukan oleh 
kalangan ahli antropologi dan bukan dari kalangan sarjana hukum. Awal kelahiran 
antropologi hukum biasanya dikaitkan dengan karya klasik Sir Henry Maine yang bertajuk 
The Ancient Law yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1861. Ia dipandang sebagai 
peletak dasar studi antropologis tentang hukum melalui introduksi teori evolusionistik (the 
evolusionistic theory) mengenai masyarakat dan hukum, yang secara ringkas menyatakan: 
hukum berkembang seiring dan sejalan dengan perkembangan masyarakat, dari masyarakat 
yang sederhana (primitive), tradisional, dan kesukuan (tribal) ke masyarakat yang kompleks 
dan modern, dan hukum yang inherent dengan masyarakat semula menekankan pada status 
kemudian wujudnya berkembang ke bentuk kontrak (Nader, 1965; Roberts, 1979; Krygier, 
1980; Snyder, 1981). 
Tema kajian pada fase awal studi-studi teoritis mengenai hukum dengan pendekatan 
antropologis lebih difokuskan pada fenomena hukum dalam masyarakat bersahaja (primitive), 
tradisional (traditional), dan kesukuan (tribal) dalam skala evolusi bentuk-bentuk organisasi 
sosial dan hukum yang mengiringi perkembangan masyarakat manusia. Sedangkan, metode 
kajian yang digunakan untuk memahami fenomena hukum dalam masyarakat adalah apa
yang dikenal sebagai armchair methodology, yaitu metodologi untuk memahami hukum 
dalam perkembangan masyarakat melalui kajian-kajian yang dilakukan di belakang meja, 
sambil duduk di kursi empuk, dalam ruangan yang nyaman, dengan membaca dan 
menganalisis sebanyak mungkin documentary data yang bersumber dari catatan-catatan 
perjalanan para petualang atau pelancong, dari laporan-laporan berkala dan dokumen resmi 
para missionaris, pegawai sipil maupun para serdadu pemerintah kolonial dari daerah-daerah 
jajahannya (F. von Benda-Beckmann, 1989). 
Pada awal abad ke-20 metode kajian hukum dari belakang meja mulai ditinggalkan, dan 
mulai memasuki perkembangan metode studi lapangan (fieldwork methodology) dalam studi-studi 
antropologis tentang hukum. Karya Barton, misalnya, yang berjudul Ifugao Law yang 
dipublikasikan pertama kali pada tahun 1919 merupakan hasil dari fieldwork yang intensif 
dalam masyarakat suku Ifugao di Pulau Luzon Philipina. Kemudian, muncul karya 
Malinowski berjudul Crime and Custom in Savage Society yang pertama kali dipublikasikan 
pada tahun 1926 adalah hasil studi lapangan yang komprehensif dalam masyarakat suku 
Trobrian di kawasan Lautan Pasific, dan seterusnya sampai sekarang metode fieldwork 
menjadi metode khas dalam studi-studi antropologi hukum. 
Tema-tema kajian yang dominan pada fase awal perkembangan antropologi hukum berkisar 
pada pertanyaan-pertanyaan : apakah hukum itu ? apakah ada hukum dalam masyarakat yang 
bersahaja, tradisional, dan kesukuan ?; bagaimanakah hukum berujud dan beroperasi dalam 
kehidupan masyarakat ? Pada dekade tahun 1940-an sampai 1950-an tema-tema kajian 
antropologi hukum mulai bergeser ke mekanisme-mekanisme penyelesaian sengketa dalam 
masyarakat sederhana. Karya klasik dari Llewellyn dan Hoebel bertajuk The Cheyenne Way 
(1941) merupakan hasil studi lapangan kolaborasi dari seorang sarjana hukum dengan ahli 
antropologi dalam masyarakat suku Cheyenne (suku Indian) di Amerika Serikat. 
Kemudian, Hoebel mempublikasikan The Law of Primitive Man (1954), disusul dengan 
karya Gluckman mengenai hukum orang Barotse dan Lozi di Afrika, karya Bohannan 
mengenai hukum orang Tiv, karya Gulliver mengenai hukum orang Arusha dan Ndendeuli. 
Karya Fallers mengenai hukum dalam masyarakat suku Soga, dan karya Pospisil tentang 
hukum orang Kapauku di Papua. Fase perkembangan tema studi antropologi hukum ke arah 
mekanisme-mekanisme peneyelesaian sengketa seperti disebutkan di atas disebut oleh F. von 
Benda-Beckmann (1989) sebagai fase the anthropology of dispute settlements. Pada dekade 
tahun 1960-an tema studi-studi antropologi lebih memberi perhatian pada fenomena 
kemajemukan hukum atau pluralisme hukum. Tema pluralisme hukum pertama-tama 
difokuskan pada kemajemukan cara-cara penyelesaian melalui mekanisme tradisional, tetapi 
kemudian diarahkan kepada mekanisme dan institusi penyelesaian sengketa menurut hukum 
pemerintah kolonial dan pemerintah negara-negara yang sudah merdeka. Karya Bohannan, 
Gluckman, dan Gulliver misalnya, tidak secara sistematis memberi perhatian pada eksistensi
mekanisme dan institusi penyelesaian sengketa menurut hukum kolonial dan hukum negara-negara 
sedang berkembang. 
Sejak tahun 1970-an tema studi-studi antropologi hukum secara sistematis difokuskan pada 
hubungan antar institusi-institusi penyelesaian sengketa secara tradisional, neo-tradisional, 
dan menurut institusi hukum negara. Karya Nader dan Todd (1978) misalnya, memfokuskan 
kajiannya pada proses, mekanisme, dan institusi-institusi penyelesaian sengketa di komunitas 
masyarakat tradisional dan modern di beberapa negara di dunia, melalui Berkeley Village 
Law Projects, menjadi karya yang memperlihatkan kecenderungan baru dari topik-topik studi 
antropologi hukum. Publikasi lain yang perlu dicatat adalah mekanisme penyelesaian 
sengketa di kalangan orang Togo di Afrika karya van Rouveroy van Nieuwaal, kemudian 
karya F. von Benda-Beckmann (1979) dan K. von Benda-Beckmann (1984) yang memberi 
pemahaman tentang penyelesaian sengketa harta warisan di kalangan orang Minangkabau 
menurut pengadilan adat dan di pengadilan negeri di Sumatera Barat. 
Fase selanjutnya studi pluralisme mekanisme penyelesaian sengketa mulai ditinggalkan, dan 
mulai diarahkan kepada studi-studi pluralisme hukum di luar penyelesaian sengketa. Karya 
Sally F. Moore (1978) misalnya, mengenai kemajemukan hukum agraris dalam kehidupan 
suku Kilimanjaro di Afrika, dan mekanisme dalam proses produksi pabrik garment terkenal 
di Amerika dapat dicatat sebagai perkembangan baru studi pluralisme hukum. Kemudian, 
studi-studi pluralisme hukum mulai difokuskan pada mekanisme jaminan sosial (social 
security), pasar dan perdagangan, mekanisme irigasi pertanian, institusi koperasi dan 
perkreditan di daerah pedesaan di negara-negara sedang berkembang. Studi-studi ini 
dikembangkan oleh Agrarian Law Department Wageningen Agriculture University. Fase 
perkembangan tema pluralisme hukum yang menyoroti topik-topik penyelesaian sengketa 
maupun non penyelesaian sengketa, interaksi antara hukum negara, hukum rakyat, atau 
dengan hukum agama disebut oleh F. von Benda-Beckmann (1989) sebagai fase the 
anthropology of legal pluralism. Kecenderungan yang berkembang sejak tahun 1970-an 
adalah penggunaan pendekatan sejarah dalam studi-studi antropologi hukum. Studi yang 
dilakukan Moore (1986), Snyder (1981), F. von Benda-Beckmann (1979), K. von Benda- 
Beckmann (1984) misalnya, secara eksplisit menggunakan kombinasi dimensi sejarah untuk 
menjelaskan interaksi institusi hukum negara (state law) dengan hukum rakyat (folk law) 
dalam kajian pluralisme hukum penyelesaian sengketa.. 
B. manfaat – manfaat yang terkandung di dalam antropologi hukum 
Pengertian Antropologi dapat dilihat dari 2 sisi yaitu Antropologi sebagai ilmu pengetahuan 
artinya bahwa Antropologi merupakan kumpulan pengetahuan-pengetahuan tentang kajian 
masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis atas dasar pemikiran yang 
logis. Dan pengertian Antropologi yang kedua adalah cara-cara berpikir untuk
mengungkapkan realitassosial dan budaya yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan 
teori yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. 
Metode penelitian antropologi hukum : 
1. Metode Ideologis,metode ini dilakukan untuk penelitian penjajahan dengan 
memperlajari kaidah-kaidah hukum yg ideal (norma ideal) yg tertulis maupun yg tdk 
tertulis.Penelitian ini memperoleh prinsip-prinsip hukum dalam kehidupan 
masyarakat. 
2. Metode Deskriptif,penelitian ini bersifat penjajahan yang bermaksud untuk 
mengetahui bagaimana hukum dlm kenyataannya dapat diterima dalam kehidupan 
masyarakat. 
3. Study Kasus, biasanya mempelajari kasus-kasus perselisihan kelompok masyarakat, 
latar belakang kultur yg menyebabkannya dan rencana solusi penyelesaiannya. 
Selain dari metode penelitian diatas.Masih ada metode pendekatan dalam antropologi 
hukum.Metode Pendekatan dalam Antropologi Hukum yaitu: 
1. Metode Historis mempelajari perilaku manusia dan budaya hukumnya dgn kacamata 
sejarah. Perkembangan karakteristik budaya merupakan awal budaya masyarakat. 
2. Budaya hokum yaitu ide, gagasan, harapan masyarakat terhadap hokum. 
3. Metode Deskriptif Prilaku menggambarkan perilaku manusia dan budaya hukumnya 
termasuk melukiskan / menggambarkan perilaku nyata jika mereka sedang berselisih / 
bersengketa. (melihat system hukum mana yg digunakan (hukum adat atau hukum 
Negara) 
4. Metode Study Kasus mempelajari kasus-kasus hukum dan penyelesaiaannya yang 
berkembang dalam masyarakat. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan merupakan 
alternative terakhir. 
Setiap masyarakat mempunyai persamaan terhadap suatu perkara, peristiwa, bahkan terhadap 
ideology dan karena itu yg menjaminnya dalam suatu kesatuan (komunitas). Budaya hukum 
bukan merupakan budaya pribadi, melainkan merupakan budaya yang menyeluruh dari suatu 
masyarakat tertentu yang merupakan satu kesatuan sikap dan prilaku. 
Dengan mempelajari antropologi hukum ini kita dapat mengetahui bahwa kemanfaatan 
antropologi hukum tidak saja dapat dilihat dari segi kebutuhan tioritis tetapi dilihat juga dari 
peningkatan mutu berfikir ilmiah khususnya dilingkungan perguruan tinggi terutama kepada 
ilmu-ilmu social dan terkhusus pula yang mempelajari tentang ilmu kemasyarakatan serta 
ilmu ilmu-ilmu budaya dan hukum dan terkhusus kepada praktisi-praktisi hukum yaitu dalam 
rangka pembangunan hukum pembentukan peraturan-peraturan hukum ,penegakan serta 
penerapan hukum dan keadilan dalam kehidupan masyarakat. Manfaat Antropologi hukum 
ada 4 manfaat,antaralain: 
1. Manfaat bagi Teoritis 
2. Manfaat bagi praktisi hukum
3. Manfaat bagi praktisi politik 
4. Manfaat bagi pergaulan masyarakat 
1. MANFAAT BAGI TEORITIS 
Para teoritis yang dimaksud adalah ilmuan-ilmuan mahasiswa ilmu-ilmu social terutama pada 
sarjana-sarjana ilmu hukum antropologi. 
Ilmu hukum yang lebih banyak mengabdikan diri kepada kepentingan memajukan ilmu 
pengetahuan hukum,hukum yang termasuk dalam golongan ini adalah para tenagaten , staf 
peneliti ilmiah hukum, para dosen, asisten, staf pengajar, dan mahasiswa yang lebih banyak 
berfikir dan berprilaku sebagai pengamat (toeschower) terhadap kehidupan umum ,beberapa 
manfaat teoritisnya yaitu: 
1. Dapat mengetahui pengertian-pengertian hukum yg berlaku dalam masyarakat 
sederhana dan modern. 
2. Dapat mengetahui bagaimana masyarakat bisa mempertahankan nilai-nilai dasar yang 
dimiliki sekaligus mangetahui bagaimana masyarakat bisa melakukan perubahan-perubahan 
terhadap nilai- nilai dasar tersebut. 
3. Dapat mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat / pandangan masyarakat atas 
sesuatu yang seharusnya mereka lakukan. 
4. Dapat mengetahui suku bangsa / masyarakat mana yang masih kuat / fanatic 
mempertahankan keberlakuan nilai-nilai budaya mereka. 
2. MANFAAT BAGI PRAKTISI HUKUM 
Praktisi hukum yang dimaksud adalah cendikiawan hukum diatas panggung arena hukum 
didalam kehidupan masyarakat termasuk dalam golongan ini seperti pembentuk hukum yaitu 
seperti DPR, pelaksana hukum seperti pejabat instansi pemerintah para penegak hukum yaitu 
: Polisi, Jaksa, Hakim, dan termasuk Pengacara advokasi. 
3. MANFAATBAGI PRAKTISI POLITIK 
Dimaksudkan praktisi politik adalah aktivis politik yaitu semua yang dalam pikiran dan 
perilakunya berperan dalam era politik baik yang duduk dalam pelaksanaan pemerintah 
(penyelenggara Negara) maupun yang berada diluar pemerintahan seperti berada diluar 
pemerintahan seperti berada lembaga-lembaga partai, organisasipolitik dll. 
4. MANFAAT BAGI PERGAULAN MASYARAKAT 
Dimaksudkan dengan pergaulan didalam masyarakat adalah bahwa bumi ini bertambah kecil 
bukan saja radio dan televisi yang sudah sampai kepedesaan tetapi juga teleponmelalui 
jaringan hp yang sudah menjamur di pedesaan sehingga pembicaraan dalam jarak jauh sudah 
dapat dijangkau dalam waktu sesigkat mungkin ini adalah semua kemajuan ilmu teknologi.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
1. Antropologi Hukum pada dasarnya adalah sub disiplin ilmu hukum empiris yang 
memusatkan perhatiannya pada studi-studi hukum dengan menggunakan pendekatan 
antropologis. Kendati demikian, dari sudut pandang antropologi, sub disiplin 
antropologi budaya yang memfokuskan kajiannya pada fenomena empiris kehidupan 
hukum dalam masyarakat secara luas dikenal sebagai antropologi hukum. 
fase awal perkembangan antropologi hukum berkisar pada pertanyaan-pertanyaan : 
apakah hukum itu ? apakah ada hukum dalam masyarakat yang bersahaja, tradisional, 
dan kesukuan ?; bagaimanakah hukum berujud dan beroperasi dalam kehidupan 
masyarakat ? Pada dekade tahun 1940-an sampai 1950-an tema-tema kajian 
antropologi hukum mulai bergeser ke mekanisme-mekanisme penyelesaian sengketa 
dalam masyarakat sederhana. 
Fase selanjutnya studi pluralisme mekanisme penyelesaian sengketa mulai 
ditinggalkan, dan mulai diarahkan kepada studi-studi pluralisme hukum di luar 
penyelesaian sengketa. Karya Sally F. Moore (1978. Setelah di kaji kita dapat 
mengemukakan hasilnya bahwa manfaat di dalam antropologi hukum sangat 
luas.Antropologi hukum telah memberikan kontribusi yang sangat besar bangi 
perkembangan ilmu hukum.Dan kesimpulan yang dapat diambil adalah dimana pun 
kita ,kita tidak akan pernah jauh dari hukum selama kita berada di Negara hukum. 
B. Saran 
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini 
jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan 
dari penulisan Makalah ini oleh karena itu saran maupun kritikan yang sifatnya membangun 
sangat di harapkan guna untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA 
 Koentjaraningrat, “Antropologi Hukum”, dalam Antropologi Indonesia, Majalah 
Antropologi Sosial dan Budaya No. 47 Tahun XII 1989, FISIP UI, Jakarta, 1989. 
 Makalah Pluralisme Hukum, di susun oleh Perkumpulan Pembaruan Hukum Berbasis 
Masyarakat dan Ekologis (HuMa), pada tanggal 28-30 Agustus 2003 di Hotel Rudian, 
Cisarua, Bogor. 
 http://ardianrock.wordpress.com/2012/06/25/makalah-antropologi-hukum/ 
 http://mbahkarno.blogspot.com/2012/10/pengertian-antropologi-hukum-dan.html 
 http://statushukum.com/antropologi-hukum.html

More Related Content

What's hot

Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Vallen Hoven
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
Annisa Fitria SH MH M.kn
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Fenti Anita Sari
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
Kardoman Tumangger
 
Materi Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu RaniMateri Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu Ranielsaref
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Fenti Anita Sari
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Paradigma hukum
Paradigma hukumParadigma hukum
Paradigma hukum
rudo subayatn
 
aliran kriminologi
aliran kriminologialiran kriminologi
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
rupaka
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slideMael Aja
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Idik Saeful Bahri
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
Rima Kurniasih
 
Penelitian hukum (mph)
Penelitian hukum (mph)Penelitian hukum (mph)
Penelitian hukum (mph)
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Pengertian Kriminologi
Pengertian KriminologiPengertian Kriminologi
Pengertian Kriminologi
Taufikkurrahman Taufikkurrahman
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Nuelnuel11
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
Anto Neo Madani
 
Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 

What's hot (20)

Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
 
Materi Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu RaniMateri Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu Rani
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
 
Paradigma hukum
Paradigma hukumParadigma hukum
Paradigma hukum
 
aliran kriminologi
aliran kriminologialiran kriminologi
aliran kriminologi
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
 
Teori biologi kriminal
Teori biologi kriminalTeori biologi kriminal
Teori biologi kriminal
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Penelitian hukum (mph)
Penelitian hukum (mph)Penelitian hukum (mph)
Penelitian hukum (mph)
 
Pengertian Kriminologi
Pengertian KriminologiPengertian Kriminologi
Pengertian Kriminologi
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1
 

Viewers also liked

Makalah antropologi hukum
Makalah antropologi hukumMakalah antropologi hukum
Makalah antropologi hukum
Warnet Raha
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
Nur Fitrianna Damayanti
 
Antropologi Hukum 1
Antropologi Hukum 1Antropologi Hukum 1
Antropologi Hukum 1
Nur Fitrianna Damayanti
 
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPMateri kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPNur Fitriana Damayanti
 
MAKALAH ANTROPOLOGI HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT,BAHASA,DAN KEBUDAYAAN
MAKALAH ANTROPOLOGI HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT,BAHASA,DAN KEBUDAYAAN MAKALAH ANTROPOLOGI HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT,BAHASA,DAN KEBUDAYAAN
MAKALAH ANTROPOLOGI HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT,BAHASA,DAN KEBUDAYAAN
avandiliakireina
 
Tugas makalah antropologi kebudayaan
Tugas makalah antropologi kebudayaanTugas makalah antropologi kebudayaan
Tugas makalah antropologi kebudayaan
arifdefri
 
Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya
Natasha Rastie Aulia
 
Makalah ibd
Makalah ibdMakalah ibd
Makalah ibd
newskiem
 
Tugas Makalah Ilmu Budaya Dasar
Tugas Makalah Ilmu Budaya DasarTugas Makalah Ilmu Budaya Dasar
Tugas Makalah Ilmu Budaya Dasar
Debora Elluisa Manurung
 
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan HarapanMakalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
Shafa Nabilah Eka Puteri
 
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Nida Shafiyanti
 
Makalah ilmu sosial budaya dasar
Makalah ilmu sosial budaya dasarMakalah ilmu sosial budaya dasar
Makalah ilmu sosial budaya dasar
Yunitha Rahmah
 
Antropologi Budaya
Antropologi BudayaAntropologi Budaya
Antropologi Budaya
arifdefri
 
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaMakalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Warnet Raha
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah Jurnal
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah JurnalPENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah Jurnal
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah Jurnal
Diana Amelia Bagti
 
Budaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi globalBudaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi global
Bolinggo Joyo
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
EnvaPya
 
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologiPengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Muslimin B. Putra
 
Makalah Ilmu Budaya Dasar
Makalah Ilmu Budaya DasarMakalah Ilmu Budaya Dasar
Makalah Ilmu Budaya Dasar
mithasuciana
 

Viewers also liked (20)

Makalah antropologi hukum
Makalah antropologi hukumMakalah antropologi hukum
Makalah antropologi hukum
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
 
Antropologi Hukum 1
Antropologi Hukum 1Antropologi Hukum 1
Antropologi Hukum 1
 
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPMateri kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
 
MAKALAH ANTROPOLOGI HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT,BAHASA,DAN KEBUDAYAAN
MAKALAH ANTROPOLOGI HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT,BAHASA,DAN KEBUDAYAAN MAKALAH ANTROPOLOGI HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT,BAHASA,DAN KEBUDAYAAN
MAKALAH ANTROPOLOGI HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT,BAHASA,DAN KEBUDAYAAN
 
Tugas makalah antropologi kebudayaan
Tugas makalah antropologi kebudayaanTugas makalah antropologi kebudayaan
Tugas makalah antropologi kebudayaan
 
Antropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIPAntropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIP
 
Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya
 
Makalah ibd
Makalah ibdMakalah ibd
Makalah ibd
 
Tugas Makalah Ilmu Budaya Dasar
Tugas Makalah Ilmu Budaya DasarTugas Makalah Ilmu Budaya Dasar
Tugas Makalah Ilmu Budaya Dasar
 
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan HarapanMakalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
 
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
 
Makalah ilmu sosial budaya dasar
Makalah ilmu sosial budaya dasarMakalah ilmu sosial budaya dasar
Makalah ilmu sosial budaya dasar
 
Antropologi Budaya
Antropologi BudayaAntropologi Budaya
Antropologi Budaya
 
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaMakalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah Jurnal
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah JurnalPENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah Jurnal
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah Jurnal
 
Budaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi globalBudaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi global
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
 
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologiPengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
Pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi
 
Makalah Ilmu Budaya Dasar
Makalah Ilmu Budaya DasarMakalah Ilmu Budaya Dasar
Makalah Ilmu Budaya Dasar
 

Similar to Makalah antropologi hukum

Makalah antropologi hukum
Makalah antropologi hukumMakalah antropologi hukum
Makalah antropologi hukum
Septian Muna Barakati
 
UAS-D1A022565-RIGAN MAULANA KURNIAWAN (1).docx
UAS-D1A022565-RIGAN MAULANA KURNIAWAN (1).docxUAS-D1A022565-RIGAN MAULANA KURNIAWAN (1).docx
UAS-D1A022565-RIGAN MAULANA KURNIAWAN (1).docx
AgusDermawan12
 
Resensi pengantar antropologi hukum
Resensi pengantar antropologi hukumResensi pengantar antropologi hukum
Resensi pengantar antropologi hukum
Yanels Garsione
 
Antropologi Hukum
Antropologi HukumAntropologi Hukum
Antropologi Hukum
Fenti Anita Sari
 
Pengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
Pengantar-Anthropologi-Hukum.pptPengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
Pengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
DewiAuliaSantika
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
Novira Chaniago II
 
bahanklasikal soio.docx
bahanklasikal soio.docxbahanklasikal soio.docx
bahanklasikal soio.docx
Chorong Park
 
Definisi_Antropologi_Hukum.docx
Definisi_Antropologi_Hukum.docxDefinisi_Antropologi_Hukum.docx
Definisi_Antropologi_Hukum.docx
AryaWiguna9
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
Yasirecin Yasir
 
mashab aliran hukum.ppt
mashab aliran hukum.pptmashab aliran hukum.ppt
mashab aliran hukum.ppt
MaximuzArdibrata
 
Materi Antropologi Hukum
Materi Antropologi HukumMateri Antropologi Hukum
Materi Antropologi Hukum
Totok Priyo Husodo
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
VJ Asenk
 
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan InterdisiplinerKebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
 
BUNGA RHAMASTA FISABILLILAH - B1A018305 - FIHK.pdf
BUNGA RHAMASTA FISABILLILAH - B1A018305 - FIHK.pdfBUNGA RHAMASTA FISABILLILAH - B1A018305 - FIHK.pdf
BUNGA RHAMASTA FISABILLILAH - B1A018305 - FIHK.pdf
bungarhamasta
 
Materi Kuliah OL FH 7.ppt
Materi Kuliah OL FH 7.pptMateri Kuliah OL FH 7.ppt
Materi Kuliah OL FH 7.ppt
RipatKizuto
 
Bahan ajar 2 S2, SOSIOLOGI HUKUM Dr.Salle(1).pdf
Bahan ajar 2 S2, SOSIOLOGI HUKUM Dr.Salle(1).pdfBahan ajar 2 S2, SOSIOLOGI HUKUM Dr.Salle(1).pdf
Bahan ajar 2 S2, SOSIOLOGI HUKUM Dr.Salle(1).pdf
AndiMuhammadAlqadri1
 
KELOMPOK 2.pptx
KELOMPOK 2.pptxKELOMPOK 2.pptx
KELOMPOK 2.pptx
Vebyvitaloka
 
ANTROPOLOGI HUKUM (YULIKA D10118451).pptx
ANTROPOLOGI HUKUM (YULIKA D10118451).pptxANTROPOLOGI HUKUM (YULIKA D10118451).pptx
ANTROPOLOGI HUKUM (YULIKA D10118451).pptx
aditya776017
 
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Belum Kerja
 
SOSIOLOGI.ppt
SOSIOLOGI.pptSOSIOLOGI.ppt
SOSIOLOGI.ppt
BuyungAdiDharma
 

Similar to Makalah antropologi hukum (20)

Makalah antropologi hukum
Makalah antropologi hukumMakalah antropologi hukum
Makalah antropologi hukum
 
UAS-D1A022565-RIGAN MAULANA KURNIAWAN (1).docx
UAS-D1A022565-RIGAN MAULANA KURNIAWAN (1).docxUAS-D1A022565-RIGAN MAULANA KURNIAWAN (1).docx
UAS-D1A022565-RIGAN MAULANA KURNIAWAN (1).docx
 
Resensi pengantar antropologi hukum
Resensi pengantar antropologi hukumResensi pengantar antropologi hukum
Resensi pengantar antropologi hukum
 
Antropologi Hukum
Antropologi HukumAntropologi Hukum
Antropologi Hukum
 
Pengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
Pengantar-Anthropologi-Hukum.pptPengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
Pengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
bahanklasikal soio.docx
bahanklasikal soio.docxbahanklasikal soio.docx
bahanklasikal soio.docx
 
Definisi_Antropologi_Hukum.docx
Definisi_Antropologi_Hukum.docxDefinisi_Antropologi_Hukum.docx
Definisi_Antropologi_Hukum.docx
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
mashab aliran hukum.ppt
mashab aliran hukum.pptmashab aliran hukum.ppt
mashab aliran hukum.ppt
 
Materi Antropologi Hukum
Materi Antropologi HukumMateri Antropologi Hukum
Materi Antropologi Hukum
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan InterdisiplinerKebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
 
BUNGA RHAMASTA FISABILLILAH - B1A018305 - FIHK.pdf
BUNGA RHAMASTA FISABILLILAH - B1A018305 - FIHK.pdfBUNGA RHAMASTA FISABILLILAH - B1A018305 - FIHK.pdf
BUNGA RHAMASTA FISABILLILAH - B1A018305 - FIHK.pdf
 
Materi Kuliah OL FH 7.ppt
Materi Kuliah OL FH 7.pptMateri Kuliah OL FH 7.ppt
Materi Kuliah OL FH 7.ppt
 
Bahan ajar 2 S2, SOSIOLOGI HUKUM Dr.Salle(1).pdf
Bahan ajar 2 S2, SOSIOLOGI HUKUM Dr.Salle(1).pdfBahan ajar 2 S2, SOSIOLOGI HUKUM Dr.Salle(1).pdf
Bahan ajar 2 S2, SOSIOLOGI HUKUM Dr.Salle(1).pdf
 
KELOMPOK 2.pptx
KELOMPOK 2.pptxKELOMPOK 2.pptx
KELOMPOK 2.pptx
 
ANTROPOLOGI HUKUM (YULIKA D10118451).pptx
ANTROPOLOGI HUKUM (YULIKA D10118451).pptxANTROPOLOGI HUKUM (YULIKA D10118451).pptx
ANTROPOLOGI HUKUM (YULIKA D10118451).pptx
 
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
 
SOSIOLOGI.ppt
SOSIOLOGI.pptSOSIOLOGI.ppt
SOSIOLOGI.ppt
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
E
EE
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
AyuniDwiLestari
 
Materi pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih 2024.pdf
Materi pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih 2024.pdfMateri pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih 2024.pdf
Materi pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih 2024.pdf
yukaardiansyah921
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
sucibrooks86
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdfKurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
SamsulArifin441594
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
WAYANDARSANA1
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
SriWahyuni58535
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
walidumar
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
 
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdfModul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
ShintaKurniawatiSs
 
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.pptEpidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
yuanitaclara1
 
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah MingguMateri Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
BOWLNChannel
 
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdfLAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
kompdua2
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
 
Materi pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih 2024.pdf
Materi pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih 2024.pdfMateri pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih 2024.pdf
Materi pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih 2024.pdf
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdfKurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
 
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdfModul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
 
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.pptEpidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
 
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah MingguMateri Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
 
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdfLAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
 

Makalah antropologi hukum

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Antropologi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani. Kata Anthropos berarti mansia dan logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi, antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia. Oleh karena itu antropologi didasarkan pada kemajuan yang telah dicapai ilmu pengetahuan sebelumnya. Pitirim Sorokim mengatakan bahwa Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi) dengan gejala lainnya (nonsosial). Berbeda dengan pendapat Rouceke dan Warren yang mengatakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan kelompok-kelompok. Nah berasarkan uraian di atas, maka Sosiologi adalah jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat sebagai ilmu. Ia berdiri sendiri karena telah memiliki unsur ilmu pengetahuan. Dalam ilmu antropologi hukum dipelajari juga mengenai Peran, Status atau kedudukan, Nilai, Norma dan juga Budaya atau kebudayaan. Kesemuanya ini merupakan hal-hal yang sangat erat kaitannya dengan ilmu antropologi hukum.Dan semua materi yang akan di pelajari dari antropologi hukum mempunyai manfaat. Warsa 1970-an dapat dicatat sebagai awal dari perkembangan pendidikan ilmu hukum empiris dengan menggunakan pendekatan sosiologis untuk mengkaji fenomena-fenomena hukum dalam masyarakat sedang berkembang di Indonesia, yang dikenal kemudian sebagai disiplin sosiologi hukum (sociology of law). Nama-nama akademisi hukum seperti Soerjono Soekanto (alm.) dari UI, Satjipto Rahardjo dari UNDIP, dan Sutandyo Wignyosubroto dari UNAIR dapat dicatat sebagai para perintis pengenalan mata kuliah sosiologi hukum di fakultas-fakultas hukum di Jawa. Kemudian, sejak warsa 1980-an dunia pendidikan ilmu hukum di Indonesia semakin diperkaya dengan pengenalan studi-studi hukum empiris dengan menggunakan pendekatan antropologis. Untuk ini, T.O. Ihromi dan Valerine J.L. Kriekhoff dari UI bekerjasama dengan F. von Benda-Beckmann dari Wageningen Agriculture University the Netherlands dapat dinobatkan sebagai peletak dasar studi-studi antropologis tentang hukum yang kemudian dikenal sebagai antropologi hukum (anthropology of law, legal anthropology, anthropological study of law). Makalah ini mencoba untuk memberi pemahaman mengenai bagaimana perkembangan antropologi Hukum.
  • 2. B. Rumusan Masalah Adapun Rumusan Masalah dari Latar Belakang diatas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan Antropologi Hukum ? 2. Apa manfaat – manfaat yang terkandung di dalam antropologi hukum? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui perkembangan Antropologi Hukum 2. Untuk mengetahui manfaat – manfaat yang terkandung di dalam antropologi hukum
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. perkembangan Antropologi Hukum Dari optik ilmu hukum, antropologi hukum pada dasarnya adalah sub disiplin ilmu hukum empiris yang memusatkan perhatiannya pada studi-studi hukum dengan menggunakan pendekatan antropologis. Kendati demikian, dari sudut pandang antropologi, sub disiplin antropologi budaya yang memfokuskan kajiannya pada fenomena empiris kehidupan hukum dalam masyarakat secara luas dikenal sebagai antropologi hukum. Antropologi hukum pada dasarnya mempelajari hubungan timbal-balik antara hukum dengan fenomena-fenomena sosial secara empiris dalam kehidupan masyarakat; bagaimana hukum berfungsi dalam kehidupan masyarakat, atau bagaimana hukum bekerja sebagai alat pengendalian sosial (social control) atau sarana untuk menjaga keteraturan sosial (social order) dalam masyarakat. Dengan kata lain, studi-studi antropologis mengenai hukum memberi perhatian pada segi-segi kebudayaan manusia yang berkaitan dengan fenomena hukum dalam fungsinya sebagai sarana menjaga keteraturan sosial atau alat pengendalian sosial (Pospisil, 1971:x, 1973:538; Ihromi, 1989:8). Karena itu, studi antropologis mengenai hukum secara khusus mempelajari proses-proses sosial di mana pengaturan mengenai hak dan kewajiban warga masyarakat diciptakan, dirobah, dimanipulasi, diinterpretasi, dan diimplementasikan oleh warga masyarakat (F. von Benda-Beckmann, 1979, 1986). Awal pemikiran antropologis tentang hukum dimulai dengan studi-studi yang dilakukan oleh kalangan ahli antropologi dan bukan dari kalangan sarjana hukum. Awal kelahiran antropologi hukum biasanya dikaitkan dengan karya klasik Sir Henry Maine yang bertajuk The Ancient Law yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1861. Ia dipandang sebagai peletak dasar studi antropologis tentang hukum melalui introduksi teori evolusionistik (the evolusionistic theory) mengenai masyarakat dan hukum, yang secara ringkas menyatakan: hukum berkembang seiring dan sejalan dengan perkembangan masyarakat, dari masyarakat yang sederhana (primitive), tradisional, dan kesukuan (tribal) ke masyarakat yang kompleks dan modern, dan hukum yang inherent dengan masyarakat semula menekankan pada status kemudian wujudnya berkembang ke bentuk kontrak (Nader, 1965; Roberts, 1979; Krygier, 1980; Snyder, 1981). Tema kajian pada fase awal studi-studi teoritis mengenai hukum dengan pendekatan antropologis lebih difokuskan pada fenomena hukum dalam masyarakat bersahaja (primitive), tradisional (traditional), dan kesukuan (tribal) dalam skala evolusi bentuk-bentuk organisasi sosial dan hukum yang mengiringi perkembangan masyarakat manusia. Sedangkan, metode kajian yang digunakan untuk memahami fenomena hukum dalam masyarakat adalah apa
  • 4. yang dikenal sebagai armchair methodology, yaitu metodologi untuk memahami hukum dalam perkembangan masyarakat melalui kajian-kajian yang dilakukan di belakang meja, sambil duduk di kursi empuk, dalam ruangan yang nyaman, dengan membaca dan menganalisis sebanyak mungkin documentary data yang bersumber dari catatan-catatan perjalanan para petualang atau pelancong, dari laporan-laporan berkala dan dokumen resmi para missionaris, pegawai sipil maupun para serdadu pemerintah kolonial dari daerah-daerah jajahannya (F. von Benda-Beckmann, 1989). Pada awal abad ke-20 metode kajian hukum dari belakang meja mulai ditinggalkan, dan mulai memasuki perkembangan metode studi lapangan (fieldwork methodology) dalam studi-studi antropologis tentang hukum. Karya Barton, misalnya, yang berjudul Ifugao Law yang dipublikasikan pertama kali pada tahun 1919 merupakan hasil dari fieldwork yang intensif dalam masyarakat suku Ifugao di Pulau Luzon Philipina. Kemudian, muncul karya Malinowski berjudul Crime and Custom in Savage Society yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1926 adalah hasil studi lapangan yang komprehensif dalam masyarakat suku Trobrian di kawasan Lautan Pasific, dan seterusnya sampai sekarang metode fieldwork menjadi metode khas dalam studi-studi antropologi hukum. Tema-tema kajian yang dominan pada fase awal perkembangan antropologi hukum berkisar pada pertanyaan-pertanyaan : apakah hukum itu ? apakah ada hukum dalam masyarakat yang bersahaja, tradisional, dan kesukuan ?; bagaimanakah hukum berujud dan beroperasi dalam kehidupan masyarakat ? Pada dekade tahun 1940-an sampai 1950-an tema-tema kajian antropologi hukum mulai bergeser ke mekanisme-mekanisme penyelesaian sengketa dalam masyarakat sederhana. Karya klasik dari Llewellyn dan Hoebel bertajuk The Cheyenne Way (1941) merupakan hasil studi lapangan kolaborasi dari seorang sarjana hukum dengan ahli antropologi dalam masyarakat suku Cheyenne (suku Indian) di Amerika Serikat. Kemudian, Hoebel mempublikasikan The Law of Primitive Man (1954), disusul dengan karya Gluckman mengenai hukum orang Barotse dan Lozi di Afrika, karya Bohannan mengenai hukum orang Tiv, karya Gulliver mengenai hukum orang Arusha dan Ndendeuli. Karya Fallers mengenai hukum dalam masyarakat suku Soga, dan karya Pospisil tentang hukum orang Kapauku di Papua. Fase perkembangan tema studi antropologi hukum ke arah mekanisme-mekanisme peneyelesaian sengketa seperti disebutkan di atas disebut oleh F. von Benda-Beckmann (1989) sebagai fase the anthropology of dispute settlements. Pada dekade tahun 1960-an tema studi-studi antropologi lebih memberi perhatian pada fenomena kemajemukan hukum atau pluralisme hukum. Tema pluralisme hukum pertama-tama difokuskan pada kemajemukan cara-cara penyelesaian melalui mekanisme tradisional, tetapi kemudian diarahkan kepada mekanisme dan institusi penyelesaian sengketa menurut hukum pemerintah kolonial dan pemerintah negara-negara yang sudah merdeka. Karya Bohannan, Gluckman, dan Gulliver misalnya, tidak secara sistematis memberi perhatian pada eksistensi
  • 5. mekanisme dan institusi penyelesaian sengketa menurut hukum kolonial dan hukum negara-negara sedang berkembang. Sejak tahun 1970-an tema studi-studi antropologi hukum secara sistematis difokuskan pada hubungan antar institusi-institusi penyelesaian sengketa secara tradisional, neo-tradisional, dan menurut institusi hukum negara. Karya Nader dan Todd (1978) misalnya, memfokuskan kajiannya pada proses, mekanisme, dan institusi-institusi penyelesaian sengketa di komunitas masyarakat tradisional dan modern di beberapa negara di dunia, melalui Berkeley Village Law Projects, menjadi karya yang memperlihatkan kecenderungan baru dari topik-topik studi antropologi hukum. Publikasi lain yang perlu dicatat adalah mekanisme penyelesaian sengketa di kalangan orang Togo di Afrika karya van Rouveroy van Nieuwaal, kemudian karya F. von Benda-Beckmann (1979) dan K. von Benda-Beckmann (1984) yang memberi pemahaman tentang penyelesaian sengketa harta warisan di kalangan orang Minangkabau menurut pengadilan adat dan di pengadilan negeri di Sumatera Barat. Fase selanjutnya studi pluralisme mekanisme penyelesaian sengketa mulai ditinggalkan, dan mulai diarahkan kepada studi-studi pluralisme hukum di luar penyelesaian sengketa. Karya Sally F. Moore (1978) misalnya, mengenai kemajemukan hukum agraris dalam kehidupan suku Kilimanjaro di Afrika, dan mekanisme dalam proses produksi pabrik garment terkenal di Amerika dapat dicatat sebagai perkembangan baru studi pluralisme hukum. Kemudian, studi-studi pluralisme hukum mulai difokuskan pada mekanisme jaminan sosial (social security), pasar dan perdagangan, mekanisme irigasi pertanian, institusi koperasi dan perkreditan di daerah pedesaan di negara-negara sedang berkembang. Studi-studi ini dikembangkan oleh Agrarian Law Department Wageningen Agriculture University. Fase perkembangan tema pluralisme hukum yang menyoroti topik-topik penyelesaian sengketa maupun non penyelesaian sengketa, interaksi antara hukum negara, hukum rakyat, atau dengan hukum agama disebut oleh F. von Benda-Beckmann (1989) sebagai fase the anthropology of legal pluralism. Kecenderungan yang berkembang sejak tahun 1970-an adalah penggunaan pendekatan sejarah dalam studi-studi antropologi hukum. Studi yang dilakukan Moore (1986), Snyder (1981), F. von Benda-Beckmann (1979), K. von Benda- Beckmann (1984) misalnya, secara eksplisit menggunakan kombinasi dimensi sejarah untuk menjelaskan interaksi institusi hukum negara (state law) dengan hukum rakyat (folk law) dalam kajian pluralisme hukum penyelesaian sengketa.. B. manfaat – manfaat yang terkandung di dalam antropologi hukum Pengertian Antropologi dapat dilihat dari 2 sisi yaitu Antropologi sebagai ilmu pengetahuan artinya bahwa Antropologi merupakan kumpulan pengetahuan-pengetahuan tentang kajian masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis atas dasar pemikiran yang logis. Dan pengertian Antropologi yang kedua adalah cara-cara berpikir untuk
  • 6. mengungkapkan realitassosial dan budaya yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Metode penelitian antropologi hukum : 1. Metode Ideologis,metode ini dilakukan untuk penelitian penjajahan dengan memperlajari kaidah-kaidah hukum yg ideal (norma ideal) yg tertulis maupun yg tdk tertulis.Penelitian ini memperoleh prinsip-prinsip hukum dalam kehidupan masyarakat. 2. Metode Deskriptif,penelitian ini bersifat penjajahan yang bermaksud untuk mengetahui bagaimana hukum dlm kenyataannya dapat diterima dalam kehidupan masyarakat. 3. Study Kasus, biasanya mempelajari kasus-kasus perselisihan kelompok masyarakat, latar belakang kultur yg menyebabkannya dan rencana solusi penyelesaiannya. Selain dari metode penelitian diatas.Masih ada metode pendekatan dalam antropologi hukum.Metode Pendekatan dalam Antropologi Hukum yaitu: 1. Metode Historis mempelajari perilaku manusia dan budaya hukumnya dgn kacamata sejarah. Perkembangan karakteristik budaya merupakan awal budaya masyarakat. 2. Budaya hokum yaitu ide, gagasan, harapan masyarakat terhadap hokum. 3. Metode Deskriptif Prilaku menggambarkan perilaku manusia dan budaya hukumnya termasuk melukiskan / menggambarkan perilaku nyata jika mereka sedang berselisih / bersengketa. (melihat system hukum mana yg digunakan (hukum adat atau hukum Negara) 4. Metode Study Kasus mempelajari kasus-kasus hukum dan penyelesaiaannya yang berkembang dalam masyarakat. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan merupakan alternative terakhir. Setiap masyarakat mempunyai persamaan terhadap suatu perkara, peristiwa, bahkan terhadap ideology dan karena itu yg menjaminnya dalam suatu kesatuan (komunitas). Budaya hukum bukan merupakan budaya pribadi, melainkan merupakan budaya yang menyeluruh dari suatu masyarakat tertentu yang merupakan satu kesatuan sikap dan prilaku. Dengan mempelajari antropologi hukum ini kita dapat mengetahui bahwa kemanfaatan antropologi hukum tidak saja dapat dilihat dari segi kebutuhan tioritis tetapi dilihat juga dari peningkatan mutu berfikir ilmiah khususnya dilingkungan perguruan tinggi terutama kepada ilmu-ilmu social dan terkhusus pula yang mempelajari tentang ilmu kemasyarakatan serta ilmu ilmu-ilmu budaya dan hukum dan terkhusus kepada praktisi-praktisi hukum yaitu dalam rangka pembangunan hukum pembentukan peraturan-peraturan hukum ,penegakan serta penerapan hukum dan keadilan dalam kehidupan masyarakat. Manfaat Antropologi hukum ada 4 manfaat,antaralain: 1. Manfaat bagi Teoritis 2. Manfaat bagi praktisi hukum
  • 7. 3. Manfaat bagi praktisi politik 4. Manfaat bagi pergaulan masyarakat 1. MANFAAT BAGI TEORITIS Para teoritis yang dimaksud adalah ilmuan-ilmuan mahasiswa ilmu-ilmu social terutama pada sarjana-sarjana ilmu hukum antropologi. Ilmu hukum yang lebih banyak mengabdikan diri kepada kepentingan memajukan ilmu pengetahuan hukum,hukum yang termasuk dalam golongan ini adalah para tenagaten , staf peneliti ilmiah hukum, para dosen, asisten, staf pengajar, dan mahasiswa yang lebih banyak berfikir dan berprilaku sebagai pengamat (toeschower) terhadap kehidupan umum ,beberapa manfaat teoritisnya yaitu: 1. Dapat mengetahui pengertian-pengertian hukum yg berlaku dalam masyarakat sederhana dan modern. 2. Dapat mengetahui bagaimana masyarakat bisa mempertahankan nilai-nilai dasar yang dimiliki sekaligus mangetahui bagaimana masyarakat bisa melakukan perubahan-perubahan terhadap nilai- nilai dasar tersebut. 3. Dapat mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat / pandangan masyarakat atas sesuatu yang seharusnya mereka lakukan. 4. Dapat mengetahui suku bangsa / masyarakat mana yang masih kuat / fanatic mempertahankan keberlakuan nilai-nilai budaya mereka. 2. MANFAAT BAGI PRAKTISI HUKUM Praktisi hukum yang dimaksud adalah cendikiawan hukum diatas panggung arena hukum didalam kehidupan masyarakat termasuk dalam golongan ini seperti pembentuk hukum yaitu seperti DPR, pelaksana hukum seperti pejabat instansi pemerintah para penegak hukum yaitu : Polisi, Jaksa, Hakim, dan termasuk Pengacara advokasi. 3. MANFAATBAGI PRAKTISI POLITIK Dimaksudkan praktisi politik adalah aktivis politik yaitu semua yang dalam pikiran dan perilakunya berperan dalam era politik baik yang duduk dalam pelaksanaan pemerintah (penyelenggara Negara) maupun yang berada diluar pemerintahan seperti berada diluar pemerintahan seperti berada lembaga-lembaga partai, organisasipolitik dll. 4. MANFAAT BAGI PERGAULAN MASYARAKAT Dimaksudkan dengan pergaulan didalam masyarakat adalah bahwa bumi ini bertambah kecil bukan saja radio dan televisi yang sudah sampai kepedesaan tetapi juga teleponmelalui jaringan hp yang sudah menjamur di pedesaan sehingga pembicaraan dalam jarak jauh sudah dapat dijangkau dalam waktu sesigkat mungkin ini adalah semua kemajuan ilmu teknologi.
  • 8. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Antropologi Hukum pada dasarnya adalah sub disiplin ilmu hukum empiris yang memusatkan perhatiannya pada studi-studi hukum dengan menggunakan pendekatan antropologis. Kendati demikian, dari sudut pandang antropologi, sub disiplin antropologi budaya yang memfokuskan kajiannya pada fenomena empiris kehidupan hukum dalam masyarakat secara luas dikenal sebagai antropologi hukum. fase awal perkembangan antropologi hukum berkisar pada pertanyaan-pertanyaan : apakah hukum itu ? apakah ada hukum dalam masyarakat yang bersahaja, tradisional, dan kesukuan ?; bagaimanakah hukum berujud dan beroperasi dalam kehidupan masyarakat ? Pada dekade tahun 1940-an sampai 1950-an tema-tema kajian antropologi hukum mulai bergeser ke mekanisme-mekanisme penyelesaian sengketa dalam masyarakat sederhana. Fase selanjutnya studi pluralisme mekanisme penyelesaian sengketa mulai ditinggalkan, dan mulai diarahkan kepada studi-studi pluralisme hukum di luar penyelesaian sengketa. Karya Sally F. Moore (1978. Setelah di kaji kita dapat mengemukakan hasilnya bahwa manfaat di dalam antropologi hukum sangat luas.Antropologi hukum telah memberikan kontribusi yang sangat besar bangi perkembangan ilmu hukum.Dan kesimpulan yang dapat diambil adalah dimana pun kita ,kita tidak akan pernah jauh dari hukum selama kita berada di Negara hukum. B. Saran Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan Makalah ini oleh karena itu saran maupun kritikan yang sifatnya membangun sangat di harapkan guna untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA  Koentjaraningrat, “Antropologi Hukum”, dalam Antropologi Indonesia, Majalah Antropologi Sosial dan Budaya No. 47 Tahun XII 1989, FISIP UI, Jakarta, 1989.  Makalah Pluralisme Hukum, di susun oleh Perkumpulan Pembaruan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis (HuMa), pada tanggal 28-30 Agustus 2003 di Hotel Rudian, Cisarua, Bogor.  http://ardianrock.wordpress.com/2012/06/25/makalah-antropologi-hukum/  http://mbahkarno.blogspot.com/2012/10/pengertian-antropologi-hukum-dan.html  http://statushukum.com/antropologi-hukum.html