3. Bersuci dibagi dua macam :
1. Bathinah Maknawiyah (Bersuci secara Batin)
Membersihkan hati dari kotoran-kotoran Syirik,
Keraguan, dan Syubhat.
Caranya : -Ikhlas
-Tunduk hanya kerana Allah SWT.
-Mengikuti Ajaran Rasulullah SAW.
2. Zhahirah Hissiyah (Bersuci secara Lahir)
Membersihkan kotoran
Caranya : Menghilangkan najis / kotoran dengan air
yang suci dari anggota badan, pakaian / tempat
(ibadah), dll.
Membersihkan Hadas
Caranya : -Berwudhu
-Mandi
-Tayyamum
4. 1. Air Mutlak, Air yang memang
asalnya bersih/suci, tidak
bercampur dengan sesuatu
atau apapun yang dapat
merubah keasliannya.
2. Debu yang Suci, Bagian tanah
yang suci berupa debu ,
kerikil, atau tanah
berair/lembab dan asin.
5. 1. Air dan Hukumnya
a. Macam-macam Air
1) Air suci dan mensucikan (Air Mutlak), yaitu air
yang masih murni, dapat digunakan untuk bersuci
tanpa ada makruh didalamnya.
2) Air yang Suci dan tidak menyucikan (Air
Musta’mal), yaitu air yang telah digunakan untuk
menghilangkan najis meskipun rasa, warna, dan bau
tidak berubah.
3) Air Makruh yaitu air suci (Air Musyammas), yaitu
air yang menjadi panas atau dipanaskan dengan
matahari dalam bejana logam, besi atau tembaga selain
dan perak. Air tsb dapat mensucikan namun makruh
untuk digunakan.
4) Air Mutanajis/Air Najis, yaitu air yang terkena najis
sedang jumlahnya kurang dari Qullah atau mencapai
dua Qullah atu lebih. Namun sebagai air sudah
berubah dengan jelas, biak dari segi rasa, warna
ataupun bau.
6. b. Hukum Air Sumur
Jika air sumur kurang dari kulla, lalu ada bangkai hewan didalam nya maka air
tsb dihukumi najis, meskipun tidak berubah sebagimana jika jatuh sebuah najis.
Namun, jika ukurannya dua kulla atau lebih, maka tidak najis kecuali jika berubah.
Caranya:
o Bangkai Manusia, kambing atau lainnya., Mengurasnya sebanyak 200timba.
oBangkai burung, kucing, dll. Cukup dikuras seukuran 40timba saja.
7. c. Sisa Air Minum
a) Sisa Air Minuman Manusia
Hukumya adalah Suci, baik itu muslim, kafir, junub, dan haidh.
Firman Allah SWT., “… Sesungguhnya orang-orang Musyrik itu adalah Najis…,”
(at-Taubah[9]:28).
b) Sisa Air Minum Binatang yang Boleh diMakan
Hukumnya adalah Suci, karena ludah binatang tsb muncul dari daging yang suci.
Maka, ludahnya pun suci
c) Sisa Minuman Bigal, Keledai, Binatang, dan Burung.
Hukumnya adalah Suci.
d) Sisa Air Minum Kucing
Hukumnya ialah Suci
e) Sisa Air Minum Anjing dan Babi
Hukumnya ialah Najis dan harus dijauhi.
8.
9.
10. PEMBAGIAN NAJIS DAN CARA
MENYUCIKANNYA
1. Najis Mukhaffafah (Najis Ringan) ,
Air kencing bayi laki-laki yang
usianya 2 tahun dan belum
makan apa-apa, selain air susu
ibu (ASI), tapi tidak untuk air
kencing bayi perempuan.
Cara: Cukup dengan memercikkan air
bersih pada benda yang terkena
najis.
“Diceritakan dari Ummu Qois bahwa ia
datang menemui Rosûlullah . Dengan
membawa anak kecil yang tidak
mengkonsumsi (selain susu), kemudian ia
meletakkan anak kecil tersebut di
pangkuan Rosûlullah . Setelah
dipangku oleh Beliau, anak kecil tersebut
kencing di baju Beliau. Kemudian Beliau
meminta diambilkan air, dan oleh Beliau
air itu dipercikan ke bajunya, tanpa
membasuhnya.” (H.R. Al-Bukhâry)
11. 2. Najis Mutawwasithah (Najis
Sedang) , Kotoran manusia/hewan,
seperti air kencing, nanah, darah,
bangkai, minuman keras.
– Najis ‘Ainiyah : Jelas terlihat rupa, rasa
atau tercium baunya.
– Najis Hukmiyah : Tidak tampat (bekas
kencing & miras)
Cara: ‘ainiyah caranya dengan dibasuh 1
s/d 3 dengan air bersih hingga hilang
benar najisnya. Sedangkan untuk najis
hukmiyah dapat kembali suci dan hilang
najisnya dengan jalan dialirkan air di
tempat yang kena najis.
ِ َ
ّللا ِل ْوُسَر ىَلإ ٌةَأَرْام ْتَءاَج
هللا صلى
ْتَلاَقَف وسلم عليه
:
ُي َاناَدْحِإ
اَهَب ْوَث ُْبي ِ
ص
ْصَت َْفيَك ِ
ْضيَحْال ِمَد ْنِم
َلاَق ؟ ِهِب ُعَن
ِب ُهُصُرْقَت َمُث ُهُّتُحَت
ُحَضْنَت َمُث ِاءَمْال
َمُث ُه
ِهْيِف ْيِلَصُت(ومسلم البخاري )رواه
"Seorang perempuan datang menghadap
Rasûlullah. Kemudian ia bertanya
;“Baju salah satu dari kami terkena
darah haidl. Bagaimana sikap kami?”
Rasûlullah . menjawab “ Digosok
sekiranya sifat-sifatnya hilang. Setelah
itu dibasuh, kemudian gunakanlah baju
tersebut untuk shalat”(H.R. Al-Bukhâry
& Muslim)
12. 3. Najis Mughaladah (Najis Berat),
yaitu najis yang berupa air liur
anjing, babi dan sebangsanya.
Cara: Dicuci dengan air bersih 7 kali
dimana 1 kali diantaranya
menggunakan air dicampur tanah.
"Sucinya bejana kalian semua ketika
dijilati anjing adalah dengan dibasuh
tujuh kali, yang pertama dicampuri
dengan debu.".(H.R. Muslim)
ْمُكِدَحَأ َِاءنِإ ُر ْوُهُط
ْيِف َغَل َو اَذِإ
ِه
َلِسْغَي ْنَأ ُبْلَكْال
اتَرَم َعْبَس ُه
ِباَرُّتالِب َنُهَال ْوُأ
(.
مسلم رواه
)