Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
laporan pendahuluan asuhan keperawatan DM tipe 2. definisi: Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. etiologi: Factor genetic, Factor imunologi
Factor lingkungan, Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia diatas 65 tahun), Obesitas, Riwayat keluarga. pathway dan masalah keperawatan. pengkajian, diagnosa intervensi rasional
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
laporan pendahuluan asuhan keperawatan DM tipe 2. definisi: Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. etiologi: Factor genetic, Factor imunologi
Factor lingkungan, Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia diatas 65 tahun), Obesitas, Riwayat keluarga. pathway dan masalah keperawatan. pengkajian, diagnosa intervensi rasional
3. Menurut Frykberg dalamD afianto
(2016), luka diabetik adalah luka ata
ulesi pada pasien DM yang
mengakibatkan ulserasi aktif dan
merupakan penyebab utama
amputasi kaki.
5. Beberapa etiologi yang menyebabkan ulkus diabetes meliputi
neuropati, penyakit arterial, tekanan dan deformitas kaki. Faktor
yang paling banyak menyebabkan ulkus diabetik adalah neuropati,
trauma, dan deformitas kaki, yang sering disebut dengan Critical
Triad of Diabetic Ulcers. Penyebab lain ulkusd iabetik adalah
iskemik, infeksi, edema, dan kalus. Ulkus diabetik merupakan
penyebab tersering pasien harus di amputasi, sehingga faktor-faktor
tersebut juga merupakan faktor predisposisi terjadinya amputasi
(Frykberg dalamDafianto, 2016).
7. 1. Sering kesemutan
2. Nyeri kaki saat istirahat
3. Sensasi rasa berkurang
4. Kerusakan jaringan
(nekrosis)
5. Penurunan denyut nadi
arteri dorsalis pedis,
tibialis, dan poplitea
6. Kaki menjadi atrofi,
dingin dan kuku
menebal
7. Kulit kering.
9. Keadaan hiperglikemia akan meningkatkan
metabolisme glukosa melalui jalur sorbitol. Sorbitol
yang meningkat dapat mengakibatkan keadaan
neuropati pada pasien DM. Keadaan makroangiopati
diabetic mempunyai gambaran hispatologis berupa
aterosklerosis. Pada keadaan makroangiopati diabetik
akan mengakibatkan penyumbatan vascular dan
apabila mengenai arteri-arteri perifer dapat
mengakibatkan insufisiensi vaskular perifer yang
disertai klaudikasio intermiten dan gangren pada
ekstermitas (Price & Wilson dalam Dafianto, 2016).
13. Derajat Keterangan
0 Belum ada luka terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan
Disertai kelainan bentuk kaki
1 Luka superfisial
2 Luka sampai pada tendon atau lapisan subkutan yang lebih dalam, namun
tidak sampai pada tulang
3 Luka yang dalam, dengan selulitis atau formasi abses
4 Gangren yang terlokalisir (gangrene dari jari-jari atau bagian depan
kaki/mid/forefoot
5 Gangren yang meliputi daerah yang lebih luas (sampai pada
Daerah lengkung kaki/mid/foot dan belakang kaki/hind foot)
Perawatan Luka Diabetes (Sari, 2016)
14. University of Texas
Tahapan Grade 0 Grade 1 Grade 2 Grade 3
Stage A Pre/post Pre/post
ulserasi,
dengan
jaringan epitel
yang lengkap
Luka
seuperfisial,
tidak
melibatkan
tendon atau
tulang
Luka
menembus
ke tendon
atau kapsul
tulang
Luka
menembus
ke tulang
atau sendi
Stage B Infeksi Infeksi Infeksi Infeksi
Stage C Iskemia Iskemia Iskemia Iskemia
Stage D Infeksi dan Infeksi dan Infeksi dan Infeksi dan
15. Klasifikasi PEDIS
Gangguan Perfusi 1. Tidak ada
2. Penyakit arteri perifer tetapi tidak parah
3. Iskemi parah pada kaki
Ukuran (Extend) dalam mm
dan
Dalamnya (Depth)
1. Permukaan kaki, hanya sampai dermis
2. Luka pada kaki sampai di bawah dermis
3. meliputi fasia, otot atau tendon
4. Sudah mencapai tulang dan sendi
Infeksi 1. Tidak ada gejala
2. Hanya infeksi pada kulit dan jaringan tisu
3. Eritema >2 cm atau infeksi meliputi subkutan
tetapi tidak ada tanda inflamasi
4. Infeksi dengan manifestasi demam,
leukositosis, hipotensi dan azotemia
Hilang sensasi 1. Tidak ada
2. ada
16. RYB (Red, Yellow, Black) atau merah, kuning, dan hitam (Arsanti
dalam Yunus, 2015), yaitu:
1. Red/Merah
Merupakan luka bersih, dengan banyak vaskulariasi, karena mudah
berdarah. Tujuan perawatan luka dengan warna dasar merah adalah
mempertahankan lingkungan luka dalam keadaan lembab dan mencegah
terjadinya trauma dan perdarahan.
2. Yellow/Kuning
Luka dengan warna dasar kuning atau kuning kehijauan adalah jaringan
nekrosis. Tujuan perawatannya adalah dengan meningkatkan sistem
autolisis debridement agar luka berwarna merah, absorb eksudate,
menghilangkan bau tidak sedap dan mengurangi kejadian infeksi.
3. Black/Hitam
Luka dengan warna dasar hitam adalah jaringan nekrosis,merupakan
jaringan vaskularisasi. Tujuannya adalah sama dengan warna dasar
kuning.
20. Penilaian Resiko
1. Lama menderita penyakit diabetes mellitus (≥ 10 tahun)
2. Kontrol gula darah yang buruk
3. Usia (≥ 60 tahun)
4. Obesitas
5. Perawatan kaki yang tidak teratur
6. Kurangnya aktivitas fisik
7. Penggunaan alas kaki yang tidakt epat
8. Pengetahuan yang kurang
26. Merawat Luka Diabetes
1. Bersihkan luka setiap hari
2. Kurangi tekanan pada luka
3. Gunakan alas kaki yang dirangcang untuk
penderita luka diabetes
4. Tutp luka dengan perban
5. Kontrol kadar gula darah
6. Perhatikan tanda infeksi
7. Penuhi asupan nutrisi harian
8. Hubungi dokter
28. Teori yang mendasari perawatan luka dengan suasana
lembab antara lain :
•Mempercepat fibrinolisis. Fibrin yang terbentuk pada luka
kronis dapat dihilangkan lebih cepat oleh neutrofil dan sel
endotel dalam suasana lembab.
•Mempercepat angiogenesis. Keadaan hipoksia pada
perawatan luka tertutup akan merangsang pembentukan
pembuluh darah lebihcepat.
•Menurunkan risiko infeksi; kejadian infeksi ternyata relatif
lebih rendah jika dibandingkan dengan perawatan kering.
•Mempercepat pembentukan growth factor. Growth factor
berperan pada proses penyembuhan luka untuk
membentuk stratum korneum dan angiogenesis.
•Mempercepat pembentukan sel aktif.