Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth) sebagai upaya ...Farid Ma'ruf
Perum Perhutani dengan segala keterbatasannya membutuhkan pihak lain untuk mewujudkan tujuannya yakni memenuhi hajat hidup orang banyak dalam beberapa bidang, misal dalam bidang pemberdayaan dan pengembangan hutan di desa. Untuk merealisasikan tujuannya tersebut, organisasi ini membutuhkan bantuan dalam hal sumber daya manusia (SDM), modal dan manajemen yang profesional.
Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth) sebagai upaya ...Farid Ma'ruf
Perum Perhutani dengan segala keterbatasannya membutuhkan pihak lain untuk mewujudkan tujuannya yakni memenuhi hajat hidup orang banyak dalam beberapa bidang, misal dalam bidang pemberdayaan dan pengembangan hutan di desa. Untuk merealisasikan tujuannya tersebut, organisasi ini membutuhkan bantuan dalam hal sumber daya manusia (SDM), modal dan manajemen yang profesional.
tentang teori sistem kepariwisataan yang telah berkembang di dunia dan sistem kepariwisataan berdasarkan UU 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan PP No. 50 Tahun 2011 tentang Ripparnas Tahun 2010-2025.
Setiap ilmu pasti tidak dapat berdiri sendiri, karena pasti akan saling berhubungan satu dengan lainnya.
Pariwisata erat kaitannya dengan struktur, bentuk, penggunaan lahan dan perlindungan bentang alam (landscape), selain itu juga terkait dengan kondisi alam, kondisi manusia, dan interaksi diantara keduanya.
Para pelaku pariwisata Indonesia seyogyanya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang yang akan “ bersliweran ” atau lalu lalang di kawasan kita. Pemanfaatan peluang harus dilakukan melalui pendekatan “ re-positioning ” keberadaan masing-masing kegiatan pariwisata dimulai dari sejak investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesemuanya ini harus disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara disekitar Indonesia.
STRATEGI PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN POTENSI PARIWISATA KAWASAN WADUK JEHEM KABUPA...deliadzanni
Studi kelayakan terhadap pembangunan waduk yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh Satuan Kerja Sementara Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Air Bali, Bagian Pelaksana Kegiatan Pengelolaan Sumber Air/PPSA Bali melalui Kegiatan Studi Kelayakan Waduk Jehem di Kabupaten Bangli, Tahun Anggaran 2005, dilakukan dengan lingkup pemanfaatanhanya untuk pemenuhan air irigasi dan airbaku di Kabupaten Bangli. Tahap perencanaan waduk ini seperti Desain Detail (DD), Model Test dan Analisis Terhadap Dampak Lingkungan (Amdal) juga telah dilaksanakan. Hasil kajian ekonomi pada studi kelayakan menyatakan bahwa pembangunan waduk layak untuk dilaksanakan.
tentang teori sistem kepariwisataan yang telah berkembang di dunia dan sistem kepariwisataan berdasarkan UU 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan PP No. 50 Tahun 2011 tentang Ripparnas Tahun 2010-2025.
Setiap ilmu pasti tidak dapat berdiri sendiri, karena pasti akan saling berhubungan satu dengan lainnya.
Pariwisata erat kaitannya dengan struktur, bentuk, penggunaan lahan dan perlindungan bentang alam (landscape), selain itu juga terkait dengan kondisi alam, kondisi manusia, dan interaksi diantara keduanya.
Para pelaku pariwisata Indonesia seyogyanya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang yang akan “ bersliweran ” atau lalu lalang di kawasan kita. Pemanfaatan peluang harus dilakukan melalui pendekatan “ re-positioning ” keberadaan masing-masing kegiatan pariwisata dimulai dari sejak investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesemuanya ini harus disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara disekitar Indonesia.
STRATEGI PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN POTENSI PARIWISATA KAWASAN WADUK JEHEM KABUPA...deliadzanni
Studi kelayakan terhadap pembangunan waduk yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh Satuan Kerja Sementara Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Air Bali, Bagian Pelaksana Kegiatan Pengelolaan Sumber Air/PPSA Bali melalui Kegiatan Studi Kelayakan Waduk Jehem di Kabupaten Bangli, Tahun Anggaran 2005, dilakukan dengan lingkup pemanfaatanhanya untuk pemenuhan air irigasi dan airbaku di Kabupaten Bangli. Tahap perencanaan waduk ini seperti Desain Detail (DD), Model Test dan Analisis Terhadap Dampak Lingkungan (Amdal) juga telah dilaksanakan. Hasil kajian ekonomi pada studi kelayakan menyatakan bahwa pembangunan waduk layak untuk dilaksanakan.
Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Sumber Daya AlamIrwan Haribudiman
Sumberdaya - segala sesuatu yg bernilai bila diproduksi, diolah & digunakan. (subyektif, tergantung pandangan individu, kemajuan teknologi & waktu).
Dalam konteks pariwisata adalah segala sesuatu, baik berupa alam maupun hasil budaya manusia yang menarik dan unik bagi wisatawan.
Sumberdaya bagi pariwisata :
Berupa kenampakan, sosial, budaya dan segala sesuatu yg bernilai ekonomis u/ diolah dalam industri pariwisata.
Sumberdaya yang dipasarkan tidak berdiri sendiri, artinya harus selalu ditunjang oleh pengelolaan, penataan, dan ditunjang fasilitas yang terkait dengan kepariwisataan.
Sumberdaya pada umumnya mempunyai fungsi ganda, jadi tidak hanya sebagai objek wisata yang dapat dilihat saja, tapi harus ada sesuatu yang dapat dikerjakan dan dibeli sebagai oleh-oleh. Ruang untuk kawasan wisata pun berfungsi ganda, seperti kawasan pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, cagar alam, konservasi dan sebagainya.
Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Aspek Ekonomi, Sosial, Politik, & Lingkun...Irwan Haribudiman
Selain menjadikan fakta makroekonomi sebagai input dalam studi kelayakan bisnis, hendaknya perlu dikaji imbal-baliknya, yaitu bahwa bisnis yang direncanakan hendaknya bermanfaat bagi pihak lain.
Panduan Berbisnis Waterpark Daftar Harga dan Katalog Konsep WaterparkRaja Fiber
Berbisnis water park atau wahana wisata air memiliki prospek yang cukup menjanjikan.Didukung oleh kondisi sumber daya alam Indonesia yang cukup mendukung untuk menarik wisatawan baik manca negara maupun domestik.Bali adalah salah satu contohnya, dimana kondisi alam yang masih natural menjadi pusat kunjungan wisatawan seluruh dunia.
Raja Fiber membantu Anda dalam hal perencanaan hingga pembangunan tempat wisata wahana air khususnya waterpark.Kami memberikan Anda berbagai opsi dan referensi yang membantu dalam berinvestasi di bisnis waterpark.Segera hubungi kami untuk informasi mengenai harga konsep dan wahana waterpark.
Office Marketing:
Perum.Griya Permata Asri II B40-41 Parangjoro Grogol Sukoharjo
JAWA TENGAH 57552
HP.0821 3660 8248 - 0817 9475 943
Pin BB 24E0669
eMail rajafiber.info@gmail.com
1. LOGICAL FRAMEWORK
Narrative Summary Assumption Indicators Measure of Verification
Goals
Mewujudkan Kawasan
Pariwisata Mangunharjo
Mangrove Resort dengan
konsep Eco Tourism
Pelestarian potensi mangrove
sebagai ciri khas kawasan
Adanya tindakan pencegahan
abrasi dengan penanaman
mangrove yang ditanam dipinggir
kawasan
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
Kawasan sudah menerapkan
resort dan infrastruktur
berwawasan lingkungan
Adanya pembangunan sempadan
sungai beserta beton untuk
mencegahbanjir dan rob
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
Terdapatnya sistem transportasi
berupa dermaga, jalur sepeda,
dan lahan parkir
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
Adaptif terhadap bencana alam
yakni membuat sistem apung
dengan adanya tiang-tiang
pancang disetiap bangunan
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
2. Narrative Summary Assumption Indicators Measure of Verification
Purpose
Mewujudkan kawasan
pariwisata dengan mangrove
plantation, beroperasinya
lahan parkir, terbangunnya
zona perdagangan dan jasa,
serta penginapan type kecil
Kesadaran masyarakat untuk
menjaga kelestarian
lingkungan
Terwujudnya resort typekecil
yang sesuai dengan analisis arah
mata angin dan lintasan matahari
dengan area mangrove sebagai
viewresort
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
Pelaksanaan reklamasi lahan
disetujui oleh dinas terkait
Terwujudnya lahan parkir yang
dapat menampung kebutuhan
parkir pada kawasan pariwisata
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
Developeryang
mengedepankan
pembangunan berkelanjutan,
tidak hanya berorientasi
keuntungan
Terwujudnya zona perdagangan
dan jasa sebagai indikator
pendukung stabilitas ekonomi
kawasan
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
Tidak terjadi bencana alam
dalam skala besar
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
Output Mangrove plantation
Masyarakat yang kooperatif
terhadap pembangunan
kawasan pariwisata
Penanaman hutan mangrove dan
area tambak di sekeliling resort
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
3. Narrative Summary Assumption Indicators Measure of Verification
developer
Reklamasi
Pembangunan dilakukan
dengan mengedepankan
kualitas lingkungan
Penyediaan lahan parkir yang
dapat menampung 5 buah bis, 90
buah mobil, 35 buah motor, dan
sebanyak 1 buah gedung
penyewaan sepeda yang
menampung sebesar 200 buah
sepeda
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
Integrated Transportation
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
Walkable Neighbourhood
Pengawasan yang dilakukan
oleh pemerintah secara
intensif terkait proses
pembangunan
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
Floating Shop
Pembangunan yang dilakukan
secara transparan dan
akuntable
Terdapat 1 unit spa center,1 unit
bakery, 1 unit coffee shop, dan 1
unit ice cream
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
4. Narrative Summary Assumption Indicators Measure of Verification
Floating Resort
Konsistensi pembangunan resort
type kecil sejumlah 75 unit
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
GreenInfrastucture
Penyediaan 1 unit IPAL serta 1 unit
taman besar dan 1 unit taman
kecil
Data sekunder terkait laporan
pembangunan kawasan
pariwisata tahun 2015-2034dari
developer
Input
Lokasi kawasan yang
strategis (memiliki jarak
kurang dari 2,5 km dengan
jalan nasional)
Pembebasan lahan berjalan
dengan lancar
Pembebasan lahan berlangsung
tidak lebih dari 1 tahun
Data sekunder berupa sertifikat
kepemilikan tanah oleh
pemerintah tahun 2016 yang
dikeluarkan oleh BPN
Lahan yang cocok untuk
dikembangkan mangrove
Kerjasama pemerintah, swasta,
dan developer yang terjalan
dengan baik
Adanya developer yang
menangani proyek pembangunan
kawasan
Data sekunder berupa perjanjian
kerjasama tahun 2014 yang
didapatkan dari notaris
Investasi dari pihak swasta
berupa bantuan dana, tenaga
ahli, serta peralatan
pendukung proses konstruksi
Lancarnya investasi yang
ditanamkan investor di
kawasan pariwisata
Terjalinnya kerjasama dengan
dinas terkait selama proses
pembangunan dan pengoperasian
yang berjalan selama 20 tahun
Data sekunder berupa perjanjian
kerjasama tahun 2014 yang
didapatkan dari notaris
Dinas terkait Pemanfaatan sumber daya
5. Narrative Summary Assumption Indicators Measure of Verification
Peraturan yang mendukung
pengembangan kawasan
pariwisata
secara optimal
SumberDaya Manusia yang
terampil