Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi Pulau Sulawesi yang terletak pada pertemuan tiga lempeng besar. Sulawesi dibagi menjadi empat mandala berdasarkan litologinya, yaitu Mandala Barat yang merupakan busur magmatik, Mandala Tengah berupa batuan metamorf, Mandala Timur berupa ofiolit, dan fragmen benua di timur. Setiap mandala memiliki karakteristik batuan dan proses pembentukannya.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Batuan sedimen terbentuk dari endapan sedimen yang mengalami proses kompaksi dan sementasi. Terdiri dari batuan klastik yang berasal dari erosi batuan lain, dan non-klastik yang berasal dari endapan kimiawi/biokimia. Memiliki ciri berlapis, mengandung fosil, dan terdiri dari fragmen butiran.
Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) melibatkan penilaian morfologi, kemudahan dikerjakan, dan kestabilan lereng lahan untuk menentukan kemampuan lahan di suatu wilayah. Faktor-faktor yang dinilai meliputi jenis tanah, kemiringan, ketinggian, dan penggunaan lahan eksisting untuk menghasilkan peta SKL dengan nilai kemampuan lahan dari yang paling rendah hingga paling tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat tanah dan konsep dasar mekanika tanah. Secara ringkas, dibahas tentang jenis-jenis tanah berdasarkan proses pembentukannya, karakteristik fisik partikel tanah, hubungan antara berat dan volume dalam tanah, serta beberapa sifat penting tanah seperti permeabilitas, konsolidasi, dan kekuatan geser yang relevan dalam analisis mekanika tanah.
Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi Pulau Sulawesi yang terletak pada pertemuan tiga lempeng besar. Sulawesi dibagi menjadi empat mandala berdasarkan litologinya, yaitu Mandala Barat yang merupakan busur magmatik, Mandala Tengah berupa batuan metamorf, Mandala Timur berupa ofiolit, dan fragmen benua di timur. Setiap mandala memiliki karakteristik batuan dan proses pembentukannya.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Batuan sedimen terbentuk dari endapan sedimen yang mengalami proses kompaksi dan sementasi. Terdiri dari batuan klastik yang berasal dari erosi batuan lain, dan non-klastik yang berasal dari endapan kimiawi/biokimia. Memiliki ciri berlapis, mengandung fosil, dan terdiri dari fragmen butiran.
Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) melibatkan penilaian morfologi, kemudahan dikerjakan, dan kestabilan lereng lahan untuk menentukan kemampuan lahan di suatu wilayah. Faktor-faktor yang dinilai meliputi jenis tanah, kemiringan, ketinggian, dan penggunaan lahan eksisting untuk menghasilkan peta SKL dengan nilai kemampuan lahan dari yang paling rendah hingga paling tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat tanah dan konsep dasar mekanika tanah. Secara ringkas, dibahas tentang jenis-jenis tanah berdasarkan proses pembentukannya, karakteristik fisik partikel tanah, hubungan antara berat dan volume dalam tanah, serta beberapa sifat penting tanah seperti permeabilitas, konsolidasi, dan kekuatan geser yang relevan dalam analisis mekanika tanah.
Kuliah Hidrogeologi membahas genetika, proses, dan dinamika air di litosfer secara kuantitatif dan kualitatif agar mahasiswa dapat menganalisis hidrogeologi dengan baik. Kuliah ini memerlukan praktikum lapangan untuk menghasilkan laporan akhir. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menganalisis sistem hidrogeologi suatu daerah dengan tepat.
Tahapan eksplorasi bahan galian terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemetaan geologi, penyelidikan geokimia dan geofisika, pembuatan parit uji dan sumur uji, pemetaan topografi, hingga penyelidikan lebih lanjut seperti geoteknik dan lingkungan. Eksplorasi bertujuan mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar, dan cadangan endapan mineral untuk analisis kelayakan
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Dokumen tersebut merangkum analisis data Vertical Electrical Sounding (VES) dengan menggunakan software IP2WIN untuk dua set data (SET 1 dan SET 2) untuk mempelajari struktur lapisan bawah permukaan tanah. Hasil analisis menunjukkan adanya selang-seling lapisan pasir dan lempung ditutupi lapisan tipis alluvium di permukaan untuk kedua set data.
Proses geologi terbagi menjadi proses endogen dan eksogen. Proses endogen berasal dari dalam bumi seperti aktivitas tektonik dan magmatisme, sedangkan proses eksogen berasal dari luar bumi seperti pelapukan dan erosi. Kedua proses tersebut berperan dalam perubahan bentangalam di permukaan bumi dengan membentuk berbagai bentuk bentangalam seperti gawir, bukit tertekan, cekungan kantong, bukit terpotong, dan sungai
Dokumen menjelaskan enam jenis sumber daya mineral dan cadangan berdasarkan tingkat kepastian geologi dan kelayakan ekonomisnya, mulai dari Sumber Daya Mineral Hipotetik yang didasarkan pada perkiraan hingga Cadangan Terbukti yang telah terbukti layak untuk ditambang secara ekonomis.
Laporan praktikum geomorfologi tentang peta bentuk lahan asal denudasional. Menguraikan proses denudasi yang menghasilkan berbagai bentuk lahan seperti pegunungan, perbukitan, peneplain, dan lereng akibat erosi, pelapukan, dan gerakan massa batuan yang dipengaruhi gravitasi.
Batuan beku memiliki berbagai warna, tekstur, struktur, dan komposisi mineral yang beragam. Terdapat tiga jenis batuan beku utama yaitu batuan beku asam, intermediet, dan basa; serta variasi ultra basa. Masing-masing jenis batuan memiliki ciri khas yang berbeda sesuai dengan proses pembentukannya di dalam atau di permukaan bumi.
Dokumen tersebut berisi ringkasan singkat tentang praktikum geomorfologi yang disampaikan untuk mahasiswa teknik geologi, mencakup topik peta geomorfologi, teori dasar, dan metode pembuatan peta geomorfologi.
Evaluasi GL Terpadu Minahasa, Sulawesi Utara.pptxAris Dwi Nugroho
Evaluasi geologi lingkungan kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara memberikan informasi tentang sumber daya geologi, kebencanaan geologi, dan kesesuaian lahan berdasarkan aspek geologi untuk pengembangan wilayah. Penelitian ini menganalisis data primer dan sekunder untuk menghasilkan peta kesesuaian lahan serta memberikan rekomendasi untuk perencanaan pengembangan wilayah."
Kuliah Hidrogeologi membahas genetika, proses, dan dinamika air di litosfer secara kuantitatif dan kualitatif agar mahasiswa dapat menganalisis hidrogeologi dengan baik. Kuliah ini memerlukan praktikum lapangan untuk menghasilkan laporan akhir. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menganalisis sistem hidrogeologi suatu daerah dengan tepat.
Tahapan eksplorasi bahan galian terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemetaan geologi, penyelidikan geokimia dan geofisika, pembuatan parit uji dan sumur uji, pemetaan topografi, hingga penyelidikan lebih lanjut seperti geoteknik dan lingkungan. Eksplorasi bertujuan mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar, dan cadangan endapan mineral untuk analisis kelayakan
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Dokumen tersebut merangkum analisis data Vertical Electrical Sounding (VES) dengan menggunakan software IP2WIN untuk dua set data (SET 1 dan SET 2) untuk mempelajari struktur lapisan bawah permukaan tanah. Hasil analisis menunjukkan adanya selang-seling lapisan pasir dan lempung ditutupi lapisan tipis alluvium di permukaan untuk kedua set data.
Proses geologi terbagi menjadi proses endogen dan eksogen. Proses endogen berasal dari dalam bumi seperti aktivitas tektonik dan magmatisme, sedangkan proses eksogen berasal dari luar bumi seperti pelapukan dan erosi. Kedua proses tersebut berperan dalam perubahan bentangalam di permukaan bumi dengan membentuk berbagai bentuk bentangalam seperti gawir, bukit tertekan, cekungan kantong, bukit terpotong, dan sungai
Dokumen menjelaskan enam jenis sumber daya mineral dan cadangan berdasarkan tingkat kepastian geologi dan kelayakan ekonomisnya, mulai dari Sumber Daya Mineral Hipotetik yang didasarkan pada perkiraan hingga Cadangan Terbukti yang telah terbukti layak untuk ditambang secara ekonomis.
Laporan praktikum geomorfologi tentang peta bentuk lahan asal denudasional. Menguraikan proses denudasi yang menghasilkan berbagai bentuk lahan seperti pegunungan, perbukitan, peneplain, dan lereng akibat erosi, pelapukan, dan gerakan massa batuan yang dipengaruhi gravitasi.
Batuan beku memiliki berbagai warna, tekstur, struktur, dan komposisi mineral yang beragam. Terdapat tiga jenis batuan beku utama yaitu batuan beku asam, intermediet, dan basa; serta variasi ultra basa. Masing-masing jenis batuan memiliki ciri khas yang berbeda sesuai dengan proses pembentukannya di dalam atau di permukaan bumi.
Dokumen tersebut berisi ringkasan singkat tentang praktikum geomorfologi yang disampaikan untuk mahasiswa teknik geologi, mencakup topik peta geomorfologi, teori dasar, dan metode pembuatan peta geomorfologi.
Evaluasi GL Terpadu Minahasa, Sulawesi Utara.pptxAris Dwi Nugroho
Evaluasi geologi lingkungan kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara memberikan informasi tentang sumber daya geologi, kebencanaan geologi, dan kesesuaian lahan berdasarkan aspek geologi untuk pengembangan wilayah. Penelitian ini menganalisis data primer dan sekunder untuk menghasilkan peta kesesuaian lahan serta memberikan rekomendasi untuk perencanaan pengembangan wilayah."
1. Dokumen tersebut membahas tentang geologi lingkungan dan perannya dalam perencanaan tata ruang wilayah. Geologi lingkungan berperan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam penggunaan lahan dan pengelolaan lingkungan.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa analisis geologi lingkungan dapat memberikan gambaran sumber daya alam, bahaya geologi, dan daya dukung lahan suatu wilayah untuk kepenting
Teks tersebut membahas tentang hubungan antara geomorfologi dengan proses sedimentasi di perairan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur. Proses sedimentasi dipengaruhi oleh faktor geomorfologi seperti erosi, transportasi sedimen oleh gelombang dan arus, serta pengendapan sedimen. Jenis sedimen yang dominan di perairan tersebut adalah lumpur dan pasir yang sebarannya dipengaruhi oleh kondisi geomorfologi."
Dokumen tersebut merangkum hasil kegiatan Badan Geologi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Berdasarkan survei lapangan, ditemukan indikasi mineralisasi tipe porfiri di Blok Tasikmadu. Untuk tindak lanjut, rencananya akan dilakukan pengukuran geofisika lanjutan dan pemboran di satu titik untuk menambah data. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan kawasan tersebut menjadi geowisata dan
Dokumen tersebut merangkum hasil kajian lingkungan pasca bencana gempa bumi dan tsunami di pesisir selatan Jawa tahun 2006. Kajian ini meliputi pemetaan kerusakan, survei kualitas lingkungan, dan rekomendasi untuk pemulihan lingkungan dan penataan kawasan. Hasilnya menunjukkan tingginya rendaman air tsunami hingga 500 meter dari pantai, kerusakan struktur bangunan, dan penurunan kualitas air akibat kontaminasi limbah.
Dokumen ini membahas tentang berbagai faktor lingkungan fisik dan bahaya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta mutu dan daya dukung lingkungan, termasuk geologi, geomorfologi, hidrologi, dan rencana pembangunan. Dokumen ini juga memberikan rekomendasi untuk penataan lingkungan, kebijakan, teknik rekayasa, serta pengurangan risiko dan pengendalian dampak lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Wilayah pesisir merupakan kawasan transisi antara daratan dan laut yang saling mempengaruhi. Pengelolaan sumber daya pesisir dan laut perlu mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial secara berkelanjutan dengan mengintegrasikan sektor, wilayah, pemangku kepentingan, dan ilmu pengetahuan.
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021CIkumparan
Dokumen tersebut memberikan ringkasan aktivitas Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2020 dan rencana kerja 2021. Termasuk di dalamnya adalah mitigasi bencana geologi seperti gunung api, gempa bumi, longsor, dan penurunan tanah serta pengembangan pos pengamatan gunung api.
Dokumen tersebut membahas metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada. Dibahas pula definisi dan jenis-jenis tanah longsor serta faktor-faktor penyebabnya. Metode penanganan kelongsoran penting untuk meminimalkan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam."
1. Dokumen tersebut membahas potensi sumber daya alam di wilayah pesisir dan laut Indonesia serta ancaman terhadap keberlangsungan sumber daya tersebut akibat degradasi lingkungan.
2. Sumber daya alam pesisir dan laut Indonesia memiliki beragam manfaat ekonomis dan ekosistem, namun sering terdegradasi akibat polusi, pemanfaatan berlebihan, dan perubahan iklim.
3. Diperlukan upaya pemantauan dan pengelolaan
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bidang gelincir untuk menentukan daerah rawan longsor di Desa Majannang, Kabupaten Gowa, dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi struktur tanah di bawah permukaan berdasarkan perbedaan resistivitasnya. Hasilnya berupa kontur 2-D yang menggambarkan distribusi resistivitas secara horizontal dan vertikal, yang dapat digunakan untuk
1. Mata kuliah Geologi Teknik membahas hubungan antara geologi, planologi, dan teknik sipil dalam pengembangan wilayah
2. Pembelajaran terdiri atas 16 pertemuan tatap muka yang mencakup teori tektonik lempeng, proses geologi, batuan, dan aplikasinya dalam penataan wilayah
3. Geologi teknik berperan menyediakan informasi geologi untuk perencanaan struktur bangunan dan pengembangan wilay
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
5. kul geo tata lingkungan
1. ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN DALAM
PENGEMBANGAN WILAYAH, PENATAAN RUANG
DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Oleh:
Musnajam, ST.,M.Eng
Teknik Pertambangan
Universitas Sembilanbelas November Kolaka
3. GEOLOGI LINGKUNGAN
DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
• Pembangunan berkelanjutan adalah kegiatan pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup, yang memperhatikan
kelestarian fungsi dan kemampuannya, dengan demikian
kegiatan pembangunan tidak justru menjadi pemicu terjadinya
bencana, dan lokasi pembangunan harus berada pada daerah
yang aman dari bencana.
• Informasi geologi lingkungan dapat membantu mewujudkan
pembangunan berkelanjutan melalui rekomendasi (lokasi)
penggunaan lahan yang sesuai dengan kondisi (daya dukung)
lingkungan geologi dan terhindar dari bencana alam geologi.
7. KRITERIA GEOLOGI LINGKUNGAN UNTUK
PEMBANGUNAN
1. KELELUASAAN PENEMPATAN &
PENGORGANISASIAN RUANG KEGIATAN
2. KEMANTAPAN TANAH UNTUK PONDASI
3. KETERSEDIAAN AIR
4. KETERSEDIAAN BAHAN BANGUNAN
5. POTENSI BENCANA ALAM GEOLOGI
6. KETERSEDIAAN SUMBERDAYA MINERAL
8. GEOLOGI LINGKUNGAN DI INDONESIA SEHUBUNGAN
DENGAN RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH DAN
PEMBANGUNAN
1. Rancangan kegiatan pembangunan atau pengembangan wilayah di Indonesia, menyangkut banyak
bidang dan tersebar di semua pulau di Indonesia, khususnya di lokasi strategis yang menjadi pusat-
pusat pertumbuhan.
2. Pembangunan yang dilaksanakan tanpa perencanaan yang matang, akan menimbulkan permasalahan,
seperti :
a. Kegiatan pembangunan tidak sesuai dengan ketersediaan sumber daya (geologi)
Kawasan industri di Pantura Jawa ( minim sumber air )
b. Kegiatan pembangunan dengan skala yang tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan
(geologi)
Metropolitan Bandung (air tanah tereksploitasi berlebihan)
c. Kegiatan pembangunan yang lokasinya terletak pada daerah rawan bencana alam (geologi)
Kabupaten/Kota di jalur Sesar Semangko Sumatera
d. Kegiatan pembangunan yang lokasinya rentan terhadap pencemaran dan degradasi lingkungan.
Kota-kota yang berbatasan dengan DKI Jakarta
9. GEOLOGI LINGKUNGAN DI INDONESIA SEHUBUNGAN DENGAN
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH DAN PEMBANGUNAN
3. TUPOKSI DTLGKP berkewenangan dalam menyediakan data/informasi geologi lingkungan
melalui kegiatan INVENTARISASI GEOLOGI LINGKUNGAN DI WILAYAH :
a. Kabupaten/Kota rawan bencana alam (geologi) dan atau miskin (minim) sumber daya
alam (geologi)
Kab. Lampung Barat dan Kota Maumere
b. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) dan Kawasan Andalan
KAPET Manado – Bitung, KAPET Batulicin Kalsel
c. Pulau-pulau kecil dan sedang (ekosistemnya rentan terhadap kerusakan)
Kepulauan Natuna dan Pulau Sangihe
d. Kawasan perbatasan (dengan negara lain), merupakan daerah tertinggal/terisolasi
Kabupaten Nunukan
e. Cepat tumbuh yang rentan terhadap degradasi lingkungan,
Jabodetabekpunjur, Semarang – Ungaran, Metropolitan Bandung
10. GEOLOGI LINGKUNGAN SEBAGAI DATA DASAR PENATAAN RUANG
DAN PENGEMBANGAN WILAYAH
• Dalam rangka penataan ruang dan pengembangan wilayah, data dan informasi
(peta) geologi lingkungan meliputi geomorfologi, sumber daya air, sumber daya
mineral dan energi, sumber bahan bangunan, daya dukung tanah dan batuan
untuk fondasi, dan kebencanaan geologi.
• Data dan informasi (peta) tersebut dianalisis (penggabungan), sehingga
diperoleh hasil kajian yang sifatnya holistik dan telah disesuaikan dengan
penataan ruang dan pengembangan wilayah.
• Kajian secara holistik menghasilkan tingkat keleluasaan suatu wilayah untuk
dikembangkan dengan memperlihatkan peranan kondisi lingkungan geologi
sebagai faktor pendukung maupun kendala dalam penggunaan lahan seperti
kawasan permukiman, perdagangan, industri, pertanian, perkebunan dan
pariwisata.
11. MEKANISME PROSES PENYEDIAAN INFORMASI GEOLOGI LINGKUNGAN
UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH DAN PENATAAN RUANG
Informasi Sumber
Daya Geologi
(mencakup peta
faktor pendukung :
Kemiringan
Lereng, Geologi
Teknik,
Hidrogeologi, dan
Sumber Daya
Mineral)
Informasi
Kebencanaan
Geologi (mencakup
peta faktor kendala :
Gerakan Tanah,
Kegempaan,
Tsunami, dan
Kegunung Apian)
Informasi
Lingkungan
Berfungsi Lindung
(mencakup peta
faktor penyisih :
Kehutanan, Zona
Sempadan, Situs/
Bangunan
Bersejarah,
Konservasi Geologi
dan Seismotektonik
Peta
Lingkungan
Geologi;
menggambar-
kan satuan-
satuan dengan
ciri lingkungan
geologi sebagai
pendukung dan
kendala
pembangunan
Peta Gabungan
Faktor
Penyisih;
menggambar-
kan daerah
terlarang untuk
dikembang-
kan & daerah
konservasi
Peta Geologi
Lingkungan;
menggambarkan :
1. Rekomendasi bagi
pengembangan
berdasarkan kajian
holistik dari aspek
geologi
2. Daerah potensial
untuk dikembangkan
3. Daerah terlarang/
tidak layak untuk
dikembangkan
INFORMASI
GEOLOGI
LINGKUNGAN
MERUPAKAN
DATA DASAR BAGI
PENGEMBANGAN
WILAYAH DAN
PENATAAN
RUANG UNTUK
-PEMUKIMAN
-PERDAGANGAN
-INDUSTRI
-PERTANIAN
-PERKEBUNAN
-PARIWISATA
12. Bidang Pembangunan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Komponen Geologi Lingkungan
Bentuk Topografi vv (vv) (vv) v vv vv v (vv) vv (vv) (vv) (vv) (vv)
Bentang Alam Ketinggian Wilayah vv vv (vv) v vv vv (vv) v v v v vv v
Kemiringan Lereng (vv) (vv) (vv) v vv vv v v (vv) (vv) (vv) vv (vv)
Potensi Airtanah vv (vv) (vv) v vv v o o o o o o vv
Air Tanah Kedudukan Muka Airtanah (vv) vv v vv vv v o o vv o v o (vv)
Daerah Resapan Air vv (vv) (vv) (vv) (vv) (vv) (vv) vv vv o v o (vv)
Daya Dukung Tanah dan Batuan vv (vv) (vv) o o o o v (vv) (vv) o vv v
Sifat Fisik Tanah dan Batuan v v v o o o o v vv vv vv vv vv
Tanah dan Batuan Sifat Keteknikan Tanah dan Batuan vv vv vv v o o o v vv vv vv vv vv
Sifat Kimia Tanah dan Batuan v v v v vv vv vv o v o o v v
Kesuburan Tanah v v v vv (vv) vv vv o o o o vv vv
Jenis Bahan Galian (vv) vv vv (vv) o o o o vv o o vv o
Bahan Galian Potensi Bahan Galian v vv vv (vv) o o o o vv o o vv o
(Bahan Bangunan) Posisi dan Letak Bahan Galian v (vv) (vv) vv o o o o v o o vv o
Gunungapi dan Lahar (vv) (vv) (vv) vv v v v (vv) vv vv vv (vv) vv
Gerakantanah dan Erosi (vv) (vv) (vv) vv v v v (vv) (vv) vv vv (vv) vv
Perosokan Tanah vv (vv) (vv) o o o o v (vv) vv vv vv vv
Bencana Geologi Penurunan Tanah v vv (vv) o o o o v (vv) vv v v vv
Gempa Bumi dan Sesar Aktif vv (vv) vv vv o o v (vv) vv vv vv vv vv
Tsunami (vv) vv vv vv o o o v v v v o v
Likuifaksi v (vv) (vv) v o o o v vv vv vv vv vv
Intrusi Air Laut vv (vv) (vv) vv o o o o o o o o o
(vv): sangat dipertimbangkan; vv: dipertimbangkan; v: cukup dipertimbangkan dan o: kurang dipertimbangkan
1. Pemukiman 8. Pariwisata
2. Perdagangan dan Perkantoran 9. Jaringan Transportasi (lapangan terbang, pelabuhan, jalan raya, jalan kereta api)
3. Industri 10. Jaringan Telekomunikasi dan Kelistrikan (menara transmisi dan telekomunikasi)
4. Pertambangan 11. Jaringan Perpipaan (pipa minyak dan gas serta air bersih)
5. Pertanian (lahan kering dan basah) 12. Prasarana dan Sarana Air baku (waduk, bendungan dan saluran irigasi)
6. Perkebunan (tanaman keras dan hortikultura) 13. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah domestik dan tempat penimbunan
7. Hutan (hutan produksi dan hutan rakyat) limbah industri.
13. I. Proses-Proses AlamI. Proses-Proses Alam ::
Proses InternalProses Internal ::
adalah “ Proses Peristiwa Bumi yang ditimbulkanadalah “ Proses Peristiwa Bumi yang ditimbulkan
oleh adanya kegiatan yang berasal dari dalam bumioleh adanya kegiatan yang berasal dari dalam bumi
((endogenendogen), yakni kegiatan volkanik, tektonik, yang), yakni kegiatan volkanik, tektonik, yang
berpengaruh terhadap kerentanan daya dukungberpengaruh terhadap kerentanan daya dukung
fisik lahan dan lingkungan.fisik lahan dan lingkungan.
AKTIVITAS TEKTONIKAKTIVITAS TEKTONIKAKTIVITAS VOLKANIKAKTIVITAS VOLKANIK AKTIVITAS TEKTONIK
14. Proses Eksternal :Proses Eksternal :
yaitu “ Proses alam yang ditimbulkan oleh adanyayaitu “ Proses alam yang ditimbulkan oleh adanya
proses kegiatan yang berasal dari permukaan bumiproses kegiatan yang berasal dari permukaan bumi
((exogenexogen), yaitu perubahan iklim, erosi dan), yaitu perubahan iklim, erosi dan
sedimentasi termasuk perubahan muka air laut yangsedimentasi termasuk perubahan muka air laut yang
mempengaruhi kemampuan daya dukung fisik danmempengaruhi kemampuan daya dukung fisik dan
lingkungan suatu daerah “lingkungan suatu daerah “
ABRASI PANTAIABRASI PANTAI GERAKAN TANAHBANJIRBANJIR
I. Proses-Proses AlamI. Proses-Proses Alam :: (lanjutan)(lanjutan)
15. Eksploitasi Sumber Daya AlamEksploitasi Sumber Daya Alam , yaitu, yaitu
pemanfaatan sumberdaya alam yang tidakpemanfaatan sumberdaya alam yang tidak
terkendali, akan berpengaruh terhadap daya dukungterkendali, akan berpengaruh terhadap daya dukung
sosial, budaya, fisik lahan dan lingkungan.sosial, budaya, fisik lahan dan lingkungan.
Pembangunan Fisik LahanPembangunan Fisik Lahan , adalah, adalah
pembangunan sarana-prasarana fisik daerahpembangunan sarana-prasarana fisik daerah
perkotaan dan pedesaan yang cenderungperkotaan dan pedesaan yang cenderung
menimbulkan perubahan daya dukung lingkungan.menimbulkan perubahan daya dukung lingkungan.
II. Aktivitas ManusiaII. Aktivitas Manusia ::
EKSPLOITASI SUMBERDAYAEKSPLOITASI SUMBERDAYA
MINERALMINERAL
EKSPLOITASI BAHAN GALIAN GOL.CAKTIVITAS PEMBANGUNAN FISIKAKTIVITAS PEMBANGUNAN FISIK
16. Proses Geologi dan PerubahanProses Geologi dan Perubahan
Delta CitarumDelta Citarum
107°00'BT
6°10'LS
107°00'BT
6°00'LS 6°53'51"LS
107°15'BT
107°15'BT
6°10'LS
Tamiang
Rangas
C
MFM
BMC
C CM
C
C
FCM
FCM FCM
FM FCM
C
C
C
C
C
C
FCM
FCM
FCMFCM
FCMFM
FCM
F F
FC
FFCM FC
C
F
C
C
BM
BM
C
FCM
C
C FCM
FCM
FCM
C F
FC
C
FCM
BMFM
M
M
C
C
FM
C
C
C
FM
M
M
FM
M
FM
FM
C
MM
FCM
FM
BM
C
C
FCM
FM
BM
M
FM
M
FM
M
M
FM
FM
BM
FM
C
Kobakbadak
Bakung
Pengarengan
Gombong
Cabangdua
Pulokendal
Kampungbaru Kalimati
GALIAN
Muarabungin 2
Muarabungin
H.13
E.38D.25
D.21
D.5
D.7
D.35
D.34
A.3
A.8
D.15
D.16
A.9
E.3
B.13
B.20
B.11
B.4
E.28
E.31
E.23
F.18
F.19
F.6
F.27
F.21
F.36
C.12
F.11
H.1
17. Data GL memberikan
informasi tentang kondisi
fisik lahan dan lingkungan
saat ini termasuk
didalamnya kandungan
potensinya.
Data GL memberikan
informasi tentang proses-
proses geologi yang telah
dan sedang berlangsung
baik yang disebabkan oleh
proses-proses alam maupun
dampak aktifitas manusia.
Data GL mengemukakan
proyeksi terhadap
pembangunan dimasa
mendatang yang diharapkan
dalam sekian banyak
kemungkinan kondisi.
PETA GEOLOGI DKI JAKARTA
34. 9 5 . 0 0 1 0 0 . 0 0 1 0 5 . 0 0
- 5 . 0 0
0 . 0 0
5 . 0 0
0 . 0 0 t o 3 4 . 0 0
3 4 . 0 0 t o 9 0 . 0 0
9 0 . 0 0 t o 1 5 0 . 0 0
1 5 0 . 0 0 t o 6 0 0 . 0 0
D . T O B A
35. 9 7 9 8 9 9 1 0 0
1
2
3
4
T a r u t u n g R a n t a u p r a p a t
S ip ir o k
P a d a n g s id e m p u a n
S id i k a la n g
K a b a n j a h e
B in j a i M E D A N
K o t a c a n e
T a p a k t u a n
P e m a t a n g s ia n t a r
T e b in g t in g g i
K is a r a n
T a n j u n g b a l a i
P R O P . R I A U
P R O P . S U M A T E R A B A R A T
P R O P . D A E R A H I S T I M E W A A C E H
P R O P . S U M A T E R A U T A R A
S E L A T
M A L A K ASAMUDRAINDONESIA
S E B A R A N P U S A T G E M P A D A E R A H S U M A T E R A U T A R A D A N S E K I T A R N Y A
U
< 3 0 K M
3 0 - 9 0 K M
> 9 0 K M
D . T O B A
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48. Peta pendukung GPW
• Peta geologi (litologi, stratigrafi, struktur
geologi, topografi),
• Peta geomorfologi
• Peta geologi lingkungan (geologi teknik,
geoteknik : mekanika anah, mekanika batuan)
Unit GPW = litho-tectono-morpho unit
49. Dukungan Solusi
Tumpang-Tindih Pembangunan
• Contoh kasus pada pengembangan
sumber daya mineral (pertambangan),
menuju perencanaan tata ruang dan
pengembangan wilayah
• Berdasarkan pendekatan unit GPW
50. PARADIGMA LAMA PERTAMBANGAN
Industri pertambangan untung
TETAPI
Nilai ekonomi kewilayahan turun,
Lingkungan rusak,
Tanpa pemberdayaan masyarakat,
INHARMONI PETI marak
54. PARADIGMA BARU PERTAMBANGAN
Industri pertambangan tetap untung
DISERTAI
Nilai ekonomi kewilayahan naik,
Lingkungan kondusif,
Keberdayaan masyarakat tumbuh,
HARMONI PETI tidak ada
Pertambangan = pemicu pembangunan
58. PARADIGMA BARU
PERTAMBANGAN
Evaluasi holistik melalui
Studi Geologi Lingkungan Wilayah
guna mendapatkan kejelasan :
• Karakteristik wilayah
• Potensi wilayah
• Kendala wilayah
• Skenario arah pengembangan wilayah
59. Skenario Arah Pengembangan
Wilayah
Dapat menjadi :
• Produk hukum DPRD Prop./Kab.
• Alat pemantauan Dinas Pertam-
bangan, Bapedalda, Kantor LH
• Alat evaluasi Dispenda, Kantor
Pajak,
• Juklak bagi pemrakarsa
60. PARADIGMA BARU PERLU
DIWUJUDKAN
Menuju keharmonisan 4 faktor :
pertambangan,
kewilayahan,
lingkungan, dan
keberdayaan masyarakat.
Wilayah pasca tambang tumbuh
- sentra kegiatan ekonomi baru
Keuntungan pertambangan
keuntungan sektor-sektor terkait
61. INDIKATOR TERUKUR
masing-masing faktor harus terukur
untuk memperoleh kemudahan
penilaian
maka melalui pendekatan genesis
dilakukan :
pemetaan GL untuk PW,
Identifikasi karakteristik Geologi
Wil.,
Studi sosial
menuju skenario pengembangan sum-
ber daya mineral dan kewilayahan
terpadu YANG TERUKUR
62. PENUTUP
• Informasi geologi lingkungan adalah informasi gabungan dari
sumber daya dan bencana geologi yang dikaji secara holistik dan
telah disesuaikan dengan keperluan pengembangan wilayah,
penataan ruang dan pengelolaan lingkungan hidup. Kajian holistik
tersebut menghasilkan tingkat keleluasaan suatu wilayah untuk
dikembangkan.
• Geologi lingkungan dapat membantu mengatasi permasalahan
pembangunan melalui rekomendasi dalam penggunaan lahan
(lokasi) yang sesuai dengan daya dukung lingkungan dan sumber
daya lokal, sehingga memperbesar harapan terwujudnya
pemerataan pembangunan berkelanjutan yang berbasis sumber
daya lokal dan berwawasan lingkungan.