Indonesia memiliki kawasan karst terluas di Asia Tenggara yakni 142.000 km2 dan sekitar 15%-nya masuk dalam kawasan lindung (Clements et al 2006). Luasan karst tersebut belum banyak diungkap kekayaannya. Eksplorasi dan penelitian kawasan karst di Indonesia umumnya dilakukan oleh negara lain (Perancis, Inggris, Australia, Italia, dan lain-lain).
Indonesia memiliki kawasan karst terluas di Asia Tenggara yakni 142.000 km2 dan sekitar 15%-nya masuk dalam kawasan lindung (Clements et al 2006). Luasan karst tersebut belum banyak diungkap kekayaannya. Eksplorasi dan penelitian kawasan karst di Indonesia umumnya dilakukan oleh negara lain (Perancis, Inggris, Australia, Italia, dan lain-lain).
Berikut ini adalah slide contoh sewaktu saya presentasi proposal skripsi untuk kelulusan gelar sarjana saya. Sekedar berbagi untuk blog saya di http://arryrahmawan.net. Punya saran, tips, dan trik bagaimana membuat contoh slide presentasi proposal skripsi yang keren? Yuk mention Twitter saya di @ArryRahmawan
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020DeenAssalam
Proposal kegiatan sosial dari kami Komunitas Remaja Islam Deen Assalam Bersam Chayra berbagi Sembako pada dampak pandemi covid 19 yang dilaksanakan di Tangerang Selatan.
Materi Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptxNurAnnuhaMuniroh
A note about Seminar Online Materials by Dr. Frans Teguh
naindanxalcmlaaaaaaaaaxxmlkamlxkljdlmajjlajslamkxksomjaj ns msain hhibachvh ahbch kahksc bj kbb cjkjkakkjnkxknk abbc aknnkcanknkhkafhzznahkhckanhci bihiannnnnnnnaahkasijsjahlLACJJKKKKKKKSJFKNCKAKFKK AJAKNKAFKSH KNAHK AK KA AK KKKKKK KAKJSAKKKKKKKKKKAFKDJA JAKCNKIHKHAKNCJAJKCNAKKKDKSANA Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
bisul jerawat, sakit kepala, mengurangi nyeri pada rematik dan rematik gout atau pengobatan
luar lainnya. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas akut dengan metode BSLT (Brine
Shrimp Lethality Test) menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Penelitian ini
bertujuanuntuk menentukan nilai LC50Artemia salina Leach setelah pemberian ekstrak daun
suruhan dan pada konsentrasi berapa ekstrak daun suruhan dapat memberikan kematian 50 %
Artemia salina Leach. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rancangan dengan 8
perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak 1 ppm, 30 ppm, dan 60 ppm, 90 ppm, 120 ppm, 150 ppm,
180 ppm, kontrol negatif (Air laut). Data dianalisis dengan metode Reed and Muench dengan
nilai LC50 yang di dapat, yaitu 31,62 ppm. Dari hasil penelitian ini diperoleh data yang
menunjukkan bahwa ekstrak daun suruhan berpotensi toksik sedang karena nilai LC50> 1 dan <
100. Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
bisul jerawat, sakit kepala, mengurangi nyeri pada rematik dan rematik gout atau pengobatan
luar lainnya. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas akut dengan metode BSLT (Brine
Shrimp Lethality Test) menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Penelitian ini
bertujuanuntuk menentukan nilai LC50Artemia salina Leach setelah pemberian ekstrak daun
suruhan dan pada konsentrasi berapa ekstrak daun suruhan dapat memberikan kematian 50 %
Artemia salina Leach. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rancangan dengan 8
perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak 1 ppm, 30 ppm, dan 60 ppm, 90 ppm, 120 ppm, 150 ppm,
180 ppm, kontrol negatif (Air laut). Data dianalisis dengan metode Reed and Muench dengan
nilai LC50 yang di dapat, yaitu 31,62 ppm. Dari hasil penelitian ini diperoleh data yang
menunjukkan bahwa ekstrak daun suruhan berpotensi toksik sedang karena nilai LC50> 1 dan <
100. KKNCAKIKJNCA ANAKSJNNKCnK NAN NKX Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
Para pelaku pariwisata Indonesia seyogyanya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang yang akan “ bersliweran ” atau lalu lalang di kawasan kita. Pemanfaatan peluang harus dilakukan melalui pendekatan “ re-positioning ” keberadaan masing-masing kegiatan pariwisata dimulai dari sejak investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesemuanya ini harus disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara disekitar Indonesia.
Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia.
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024Dr. Zar Rdj
ARAHAN PRESIDEN TERPILIH
1. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR, Menyambungkan infrastruktur besar dengan kawasan-kawasan produksi rakyat: kawasan industri kecil, Kawasan Ekonomi Khusus, kawasan pariwisata, kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan;
2. PEMBANGUNAN SDM, Pembangunan SDM dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah, penurunan stunting-kematian ibu-kematian bayi, peningkatan kualitas pendidikan, vokasi, membangun lembaga manajemen talenta Indonesia, dan dukungan bagi diaspora bertalenta tinggi;
3. MENDORONG INVESTASI, Mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan, memangkas perizinan, pungli dan hambatan investasi lainnya;
4. REFORMASI BIROKRASI, Reformasi struktural agar lembaga semakin sederhana, semakin simple, semakin lincah, mindset berubah, kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, efisiensi Lembaga;
5. PENGGUNAAN APBN, Menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran, memastikan setiap rupiah dari APBN memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Terkait dengan proses pengambilan keputusan mengenai kelayakan suatu proyek atau program,
pemerintah memerlukan suatu alat analisis yang mampu digunakan dalam meminimalkan
kesalahan dalam pemilihan keputusan
Berikut ini adalah slide contoh sewaktu saya presentasi proposal skripsi untuk kelulusan gelar sarjana saya. Sekedar berbagi untuk blog saya di http://arryrahmawan.net. Punya saran, tips, dan trik bagaimana membuat contoh slide presentasi proposal skripsi yang keren? Yuk mention Twitter saya di @ArryRahmawan
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020DeenAssalam
Proposal kegiatan sosial dari kami Komunitas Remaja Islam Deen Assalam Bersam Chayra berbagi Sembako pada dampak pandemi covid 19 yang dilaksanakan di Tangerang Selatan.
Materi Seminar Online MSP Seri 8 - Dr. Frans Teguh, M.A.pptxNurAnnuhaMuniroh
A note about Seminar Online Materials by Dr. Frans Teguh
naindanxalcmlaaaaaaaaaxxmlkamlxkljdlmajjlajslamkxksomjaj ns msain hhibachvh ahbch kahksc bj kbb cjkjkakkjnkxknk abbc aknnkcanknkhkafhzznahkhckanhci bihiannnnnnnnaahkasijsjahlLACJJKKKKKKKSJFKNCKAKFKK AJAKNKAFKSH KNAHK AK KA AK KKKKKK KAKJSAKKKKKKKKKKAFKDJA JAKCNKIHKHAKNCJAJKCNAKKKDKSANA Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
bisul jerawat, sakit kepala, mengurangi nyeri pada rematik dan rematik gout atau pengobatan
luar lainnya. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas akut dengan metode BSLT (Brine
Shrimp Lethality Test) menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Penelitian ini
bertujuanuntuk menentukan nilai LC50Artemia salina Leach setelah pemberian ekstrak daun
suruhan dan pada konsentrasi berapa ekstrak daun suruhan dapat memberikan kematian 50 %
Artemia salina Leach. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rancangan dengan 8
perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak 1 ppm, 30 ppm, dan 60 ppm, 90 ppm, 120 ppm, 150 ppm,
180 ppm, kontrol negatif (Air laut). Data dianalisis dengan metode Reed and Muench dengan
nilai LC50 yang di dapat, yaitu 31,62 ppm. Dari hasil penelitian ini diperoleh data yang
menunjukkan bahwa ekstrak daun suruhan berpotensi toksik sedang karena nilai LC50> 1 dan <
100. Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
bisul jerawat, sakit kepala, mengurangi nyeri pada rematik dan rematik gout atau pengobatan
luar lainnya. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas akut dengan metode BSLT (Brine
Shrimp Lethality Test) menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Penelitian ini
bertujuanuntuk menentukan nilai LC50Artemia salina Leach setelah pemberian ekstrak daun
suruhan dan pada konsentrasi berapa ekstrak daun suruhan dapat memberikan kematian 50 %
Artemia salina Leach. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rancangan dengan 8
perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak 1 ppm, 30 ppm, dan 60 ppm, 90 ppm, 120 ppm, 150 ppm,
180 ppm, kontrol negatif (Air laut). Data dianalisis dengan metode Reed and Muench dengan
nilai LC50 yang di dapat, yaitu 31,62 ppm. Dari hasil penelitian ini diperoleh data yang
menunjukkan bahwa ekstrak daun suruhan berpotensi toksik sedang karena nilai LC50> 1 dan <
100. KKNCAKIKJNCA ANAKSJNNKCnK NAN NKX Daun Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas
di setiap daerah di Indonesia dan biasa hidup ditempat teduh atau lembab. Secara empiris
suruhan digunakan dalam pengobatan demam, penyakit perut, gangguan ginjal, obat abses,
Para pelaku pariwisata Indonesia seyogyanya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang yang akan “ bersliweran ” atau lalu lalang di kawasan kita. Pemanfaatan peluang harus dilakukan melalui pendekatan “ re-positioning ” keberadaan masing-masing kegiatan pariwisata dimulai dari sejak investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesemuanya ini harus disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara disekitar Indonesia.
Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia.
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024Dr. Zar Rdj
ARAHAN PRESIDEN TERPILIH
1. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR, Menyambungkan infrastruktur besar dengan kawasan-kawasan produksi rakyat: kawasan industri kecil, Kawasan Ekonomi Khusus, kawasan pariwisata, kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan;
2. PEMBANGUNAN SDM, Pembangunan SDM dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah, penurunan stunting-kematian ibu-kematian bayi, peningkatan kualitas pendidikan, vokasi, membangun lembaga manajemen talenta Indonesia, dan dukungan bagi diaspora bertalenta tinggi;
3. MENDORONG INVESTASI, Mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan, memangkas perizinan, pungli dan hambatan investasi lainnya;
4. REFORMASI BIROKRASI, Reformasi struktural agar lembaga semakin sederhana, semakin simple, semakin lincah, mindset berubah, kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, efisiensi Lembaga;
5. PENGGUNAAN APBN, Menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran, memastikan setiap rupiah dari APBN memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Terkait dengan proses pengambilan keputusan mengenai kelayakan suatu proyek atau program,
pemerintah memerlukan suatu alat analisis yang mampu digunakan dalam meminimalkan
kesalahan dalam pemilihan keputusan
Green Property I-Gist adalah Properti yang memiliki 5 kelayakan dalam memiliki Bisnis Property , seperti Kelayakan Ekonomi, Kelayakan Ekologis,Kelayakan Sosial, Kelayakan Lingkungan Kelayakan Spiritual.
Laporan fieldtrip Cagar Alam Pangandaran, Green Canyon dan Kampung NagaFlourentina Dwiindah P
Laporan Fieldtrip MK. Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan dan Ekologi Lanskap 2014. Pascasarjana Arsitektur Lanskap. Institut Pertanian Bogor.Mohon agar mencantumkan sumber jika mengambil materi dari laporan ini. Terima Kasih.
Studi Kasus Pariwisata Pokdarwis Dieng PandawaRumba .
Merupakan salah satu tugas dari mata kuliah PK5106 Kepranataan dalam Kepariwisataan Magister Perencanaan Pariwisata ITB 2019. Diupload agar dapat bermanfaat dan mendapatkan masukan apabila diperlukan.
2. • Perjalanan wisata tanggung jawab
dengan prinsip konservasi
• Pembangunan berwawasan
lingkungan/berkelanjutan
• Timbul dari keprihatinan terhadap
lingkungan, ekonomi dan sosial
EKOWISATA
MOUNTAINEERING
GN. LAWU
Kombinasi olahraga dan kegiatan rekreasi
untuk mengatasi tantangan dan bahaya
pada lereng dan jurang untuk
mendapatkan pemandangan yang indah
dari puncaknya walaupun harus melewati
kesulitan ataupun memanjat tebing
menjelang puncaknya
Gunung dengan ketinggian 3265 mdpl
yang terletak diperbatasan Provinsi
Jawa Tengah dan Jawa Timur
LATAR BELAKANG
3. 1. Pendaki gunung banyak yang kurang mengetahui tentang
keseluruhan letak dan potensi jalur pendakian Gunung Lawu di
Kabupaten Karanganyar.
2. Gunung Lawu mempunyai banyak jalur pendakian yang saat ini
belum dikelola dan dikembangkan secara optimal oleh
pemerintah.
3. Pengelolaan dan pengembangan jalur pendakian Gunung Lawu
di Kabupaten Karanganyar saat ini masih tersentral pada Cemoro
Kandang.
4. Jalur pendakian Gunung Lawu melalui Desa Tambak dan Candi
Cetho belum dimanfaatkan secara baik dan optimal oleh
pemerintah sebagai alternatif jalur pendakian lain selain melalui
Cemoro Kandang.
IDENTIFIKASI MASALAH
4. 1. Bagaimana potensi tiap jalur pendakian Gunung Lawu di
Kabupaten Karanganyar?
2. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat dalam
pengembangan tiap jalur pendakian Gunung Lawu di
Kabupaten Karanganyar?
3. Bagaimana arahan pengembangan tiap jalur pendakian
Gunung lawu di Kabupaten Karanganyar?
PERUMUSAN MASALAH
5. 1. Mengetahui potensi tiap jalur pendakian Gunung Lawu di
Kabupaten Karanganyar
2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam
pengembangan tiap jalur pendakian Gunung Lawu di
Kabupaten Karanganyar
3. Mengetahui arahan pengembangan tiap jalur pendakian
Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar
TUJUAN PENELITIAN
6. Manfaat teoritis :
1. Bahan kajian ilmu geografi khususnya geografi pariwisata
2. Referensi bagi penelitian-penelitian yang akan datang
Manfaat praktis :
1. Sumber informasi dan masukan bagi Kabupaten
Karanganyar dalam mengembangkan kebijakan wisata
alam untuk meningkatkan PAD
2. Bagi masyarakat sekitar untuk mengembangkan tiap jalur
pendakian
MANFAAT PENELITIAN
8. PENELITI YULITA EKA
RIASWATI
SITI NUR
KHASANAH
M. FARUQ
GUNTUR ASMORO
JUDUL
PENELITIAN
Potensi dan Arah
Pengembangan
Obyek Wisata di
Kabupaten
Wonogiri
Studi Tentang
Pariwisata dan
Pengembangannya
Pada Obyek Wisata
Alam di Kecamatan
Sawangan
Kabupaten
Magelang
Analisis Potensi
Obyek Wisata
Alam di Kecamatan
Plaosan Kabupaten
Magetan
PENELITIAN YANG RELEVAN
9. Gunung Lawu yang terletak di 3 kabupaten yaitu Kabupaten
Karanganyar Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi dan
Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur, yang terletak pada posisi
antara 111° 11' 39" Lintang Selatan sampai 07° 37' 37" Bujur Timur
Batas-batas wilayah Gunung Lawu adalah :
• Sebelah Utara : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten
Ngawi
• Sebelah Selatan : Kabupaten Wonogiri
• Selatan Barat : Kabupaten Karanganyar
• Sebelah Timur : Kabupaten Magetan
TEMPAT PENELITIAN
10. No. Kegiatan
Waktu (Tahun 2012)
Januari Februari Maret April Mei Juni-Juli
1. Penyusunan
Proposal
2. Penyusunan
Instrumen
3. Pengumpulan
Data
4. Analisis Data
5. Penulisan
Laporan
WAKTU PENELITIAN
11. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
kualitatif yaitu penelitian yang mengungkapkan suatu keadaan
sebagaimana adanya
Hasil penelitian ini ditekankan pada pemberian gambaran
secara obyektif tentang keadaan yang sebenarnya dari
obyek yang diteliti
BENTUK DAN STRATEGI PENELITIAN
12. Data Primer :
1. Letak obyek wisata dengan ploting GPS
2. Faktor pendukung dan penghambat pengembangan obyek
wisata, meliputi :
a. Daya tarik obyek wisata (Atraction)
b. Tingkat amenitas obyek wisata (Amenity)
c. Aksesibilitas obyek wisata (Accesibility)
3. Pengembangan obyek wisata, meliputi:
a. Kekuatan (Strength)
b. Kelemahan (Weakness)
c. Kesempatan (Opportunities)
d. Ancaman (Threats)
SUMBER DATA
13. Data Sekunder :
1. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1: 25.000 Tahun 2000
lembar 1508–131 Tawangmangu, lembar 1508–132
Poncol, lembar 1508–133 Karangpandan, lembar 1508–344
Ngrambe dan lembar 1508–141 Magetan serta lembar
1508–143 Jogorogo dari Outlet Badan Koordinasi Survey
dan Pemetaan Nasional Pendidikan Geografi FKIP UNS
2. Data statistik pariwisata Kabupaten Karanganyar dari Dinas
Perhubungan Komunikasi Informasi dan Pariwisata
Kabupaten Karanganyar
SUMBER DATA
14. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode
total sampling yakni seluruh populasi menjadi obyek yang akan
diamati sebagai sampel, karena sampel yang besar cenderung
memberikan atau lebih mendekati nilai sesungguhnya
terhadap populasi atau dapat dikatakan semakin kecil pula
kesalahan (penyimpangan terhadap nilai populasi).
TEKNIK SAMPLING
15. A. Observasi dengan melakukan pengamatan langsung ke
lapangan
B. Wawancara terhadap pengelola obyek wisata
wisata, pemerintah setempat dan wisatawan ekologis yang
datang untuk mendaki Gunung Lawu
C. Dokumentasi mengumpulkan data sekunder yang
diperoleh dari instansi yang berhubungan dengan topik
penelitian
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
16. • Validitas data menggunakan teknik trianggulasi yaitu
membandingkan keabsahan data
• Sumber data yang digunakan dalam trianggulasi data ialah
pihak Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan
Pariwisata Kabupaten Karanganyar, pengelola-pengelola
obyek wisata dan pengunjung
VALIDITAS DATA
17. 1. Skoring Daya Tarik Jalur Pendakian / Atraksi
2. Skoring Amenitas / Fasilitas / Sarana dan Prasarana
3. Skoring Aksesibilitas
4. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat
5. Analisis untuk Arahan Pengembangan (menggunakan SWOT)
TEKNIK ANALISIS DATA
18. 1. Tahap Persiapan dan Pengajuan Proposal
2. Penyusunan Instrumen Penelitian
3. Tahap Pengumpulan data
4. Tahap Analisis Data
5. Tahap Penulisan Laporan Penelitian
PROSEDUR PENELITIAN