Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19Tri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Kuliah Umum Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Mulawarman
Samarinda, 25 Juni 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan untuk Pelatihan Dasar CPNS
Lembaga Administrasi Negara RI
Jakarta, 8 Mei 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19Tri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Kuliah Umum Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Mulawarman
Samarinda, 25 Juni 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan untuk Pelatihan Dasar CPNS
Lembaga Administrasi Negara RI
Jakarta, 8 Mei 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
NAMA : WAHYU AGUSTIAN
NIM : 20102058
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN REGULER SEMESTER 3
MK. : TEKNOLOGI INFORMASI PEMERINTAHAN
ppt ini tentang e - participation
Melalui sertifikasi kompetensi pemerintahan, pegawai ASN harus jadi pelopor meminimalisir meluasnya musibah lima tahunan pasca pilkada dimana tim sukses tampil menjadi pejabat birokrasi pelayan masyarakat di daerah tanpa bekal kompetensi yang memadai
Diskursus mengenai birokrasi telah menjadi perhatian banyak peneliti sosial dan politik beberapa dekade. Ilmuwan Indonesia seperti Miftah Thoha juga menjadi bagian yang tak melepaskan kesempatan tersebut. Prinsip birokrasi yang dikemukakan oleh Thoha menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara didunia menggunakan pemikiran Webber. Namun dalam praktiknya banyak penyimpangan-penyimpangan ditemukan.
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
oleh Oswar Mungkasa
FGD Daring Optimalisasi Peran, Fungsi dan Pelayanan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP-TAPERA) bagi Penerima Manfaat Paska
Housing and Urban Development Institute
Jakarta, 24 Juni 2020
Disampaikan pada Kursus Singkat Manajemen Pertahanan Negara
(Suskatjemen Hanneg) untuk Eksekutif, Badan Diklat Kemhan RI
Jakarta, 4 Februari 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Judul nya :
E -Participation
Nama Mahasiswa :
Nama : Tomi
Nim : 20102057
Prodi : Ilmu pemerintahan
SMT : 3 (TIGA)
Tugas Mata kuliah :
Teknologi Informasi Pemerintah
Universitas :
STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang
"Semoga Bermanfaat"
NAMA : WAHYU AGUSTIAN
NIM : 20102058
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN REGULER SEMESTER 3
MK. : TEKNOLOGI INFORMASI PEMERINTAHAN
ppt ini tentang e - participation
Melalui sertifikasi kompetensi pemerintahan, pegawai ASN harus jadi pelopor meminimalisir meluasnya musibah lima tahunan pasca pilkada dimana tim sukses tampil menjadi pejabat birokrasi pelayan masyarakat di daerah tanpa bekal kompetensi yang memadai
Diskursus mengenai birokrasi telah menjadi perhatian banyak peneliti sosial dan politik beberapa dekade. Ilmuwan Indonesia seperti Miftah Thoha juga menjadi bagian yang tak melepaskan kesempatan tersebut. Prinsip birokrasi yang dikemukakan oleh Thoha menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara didunia menggunakan pemikiran Webber. Namun dalam praktiknya banyak penyimpangan-penyimpangan ditemukan.
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
oleh Oswar Mungkasa
FGD Daring Optimalisasi Peran, Fungsi dan Pelayanan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP-TAPERA) bagi Penerima Manfaat Paska
Housing and Urban Development Institute
Jakarta, 24 Juni 2020
Disampaikan pada Kursus Singkat Manajemen Pertahanan Negara
(Suskatjemen Hanneg) untuk Eksekutif, Badan Diklat Kemhan RI
Jakarta, 4 Februari 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Judul nya :
E -Participation
Nama Mahasiswa :
Nama : Tomi
Nim : 20102057
Prodi : Ilmu pemerintahan
SMT : 3 (TIGA)
Tugas Mata kuliah :
Teknologi Informasi Pemerintah
Universitas :
STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang
"Semoga Bermanfaat"
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and OpportunitiesMuhammadZidaneYustis
Materi ini Menjelaskan tentang Tantangan dan Peluang Regional yang menjelaskan tentang :
- Klasifikasi hubungan bentuk baru dari gabungan teknologi informasi dan komunikasi
- manfaat e-government
- peluang dan tantangan dalam pengembangan e-government
- implementasi e-government di kota surabaya dan bandung.
- e-government sebagai bagian dari smart government untuk mendukung perwujudan smart city
PENDAHULUAN
Manusia merupakan faktor paling menentukan dalam setiap organisasi termasuk
dalam hal ini birokrasi pemerintah yang terdiri dari sumberdaya manusia aparaturnya
sebagai birokrat profesional karier. Sebagai bagian dari reformasi birokrasi untuk
membangun birokrasi pemerintah, dalam rangka peningkatan kapasitas sumberdaya
manusia aparatur harus terus diupayakan penerapan kompetensi dengan profesionalisme
dan budaya kerja, dengan berkomitmen dan berintegritas dalam segala kreativitas dan
inovasinya ketika bekerja
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCATri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Kegiatan Workshop Internet of Things for Intellectual Property System
Kemenkumham, 10 November 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...Tri Widodo W. UTOMO
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Kajian Pengembangan Ekosistem Kearsipan Digital Arsip Nasional RI (ANRI)
Jakarta, 28 Maret 2019
Pelayanan publik sebagai bentuk dampak perubahan reformis paling riil tetap memerlukan 1) standardisasi pelayananyang bertumpu pada pelibatan masyarakat di dalam proses dan penilaian kinerjanya. Masalahnya, akar persoalan menyatu dengan kapasitas administratif kementerian/ lembaga itu sendiri sehingga 2) rasionalisasi penataan organisasidiperlukan untuk pengembangannya ke arah birokrasi yang dinamis, responsif, dan efisien.
Terlalu banyak unsur dalam birokrasi yang tersusun dan bekerja dalam hubungannya yang fragmenteddan mengedepankan ego-sektoral sehingga muncul kebutuhan untuk 3) mengintegrasikan administrasi pelayanan perizinanbagi dunia bisnis/pelaku swasta. Namun, dalam pelaksanaannya, 4) pengembangan penatalaksanaandiperlukan untuk mencapai target-target kerja administrasi dengan menghilangkan berbagai duplikasi dan inefisiensi prosedural. Sebagai langkah modernisasi yang mendorong hal tersebut, 5) aplikasi e-Officetak terelakkan untuk merespon tuntutan era informasi dewasa ini.
Aspek manajemen sumberdaya aparatur tak tertinggal dari agenda perubahan yang mesti dielaborasi secara praktis dan aplikatif. Berangkat dari kesadaran bahwa masalah kepegawaian bermula dari tahap perekrutan pegawai, buku ini tidak hanya memuat gagasan praktis 6) rekrutmen dan promosi aparatur secara terbuka tetapi juga diiringi 7) perbaikan remunerasiuntuk menunjang kinerjanya yang optimal.
Pengembangan dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen sumberdaya manajemen dalam lingkungan birokrasi mesti difasilitasi secara komprehensif, simultan, dan berkesinambungan melalui mekanisme 8) assessment center. Setelah pengembangan dilakukan, penjaminan mutu kinerja birokrasi sudah seharusnya keluar dari tradisi loyalitas PNS secara subyektif dalam rezim DP3 melalui pengembangan pengukuran kinerja yang dikaitkan dengan kerangka strategis pencapaian dampak kebijakan melalui penggunaan 9) balanced score card. Diperlukan inkubasi penumbuhan etos kerja positif dan integritas di samping pemeliharaan sistem antikorupsi secara komprehensif melalui penerapan 10) zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (ZI-WBK). Penerapan ZIWBK tidak mudah tidak hanya dasar peraturan belum tepat dalam menyediakan pedoman pelaksanaan teknisnya tetapi juga memerlukan kerja-keras semua pihak dan mengantisipasi resistensi dari dalam institusi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Lj ceramah study lapangan kinerja organisasi ndh 34
1. LEARNING JOURNAL
Program Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Angkatan : Angkatan I Tahun 2020
Nama Mata Pelatihan : Tranformasi Digital dalam Pelayanan Publik
Nama Peserta : Murliadi Palham, S.T., M.Eng
Nomor Daftar Hadir : 34
Lembaga Penyelenggara : Pusbangkom PIMNAS dan Manajerial ASN
Lembaga Administrasi Negara RI
A. Pokok Pikiran
1. Perubahan Sistem Administrasi Negara dan adaptasi aparatur
pemerintah merupakan kebutuhan yang sangat mendesak dan harus
menjadi perhatian utama pemerintah ketika dikaitkan dengan berbagai
perubahan dalam konteks era disrupsi.
2. Beberapa faktor lingkungan strategis yang perlu disikapi sehubungan
dengan Sistem Administrasi Negara dan pelayanan publik, diantaranya:
a. Pandemic Global,
b. Perkembangan Teknologi Informpasi,
c. Dampak Demografi,
d. Persaingan global,
e. Krisis global (wabah, perang, bencana, dan
f. Perubahan generasi.
3. Pemimpin dan aparat pemerintah dituntut untuk mampu merubah
VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity) menjadi VUCA
(Vision, Understanding, Clarity dan Agility).
4. Tantangan birokrasi Indonesia saat ini sangat beragam, baik dari sisi
internal maupun dari sisi eksternal birokrasi itu sendiri, seperti:
pertumbuhan ekonomi yang stagnan, defisit transaksi berjalan,
ketidakpastian global, bonus demografi, ekonomi digital, dan revolusi
industri 4.0.
Selain birokrasi, administrasi negara kita pun mempunyai permasala-
han yang sangat mendesak untuk ditangani dan diatasi. Beberapa
permasalah tersebut diantaranya: tatakelola pemerintahan yang belum
baik, kapabilitas pemerintahan yang masih rendah, struktur hubungan
tatakelola yang terpecah, kebijakan yang tidak adaptif terhadap
perubahan, dan pelayanan publik yang belum memuaskan.
5. Reformasi birokrasi menjadi usaha mendesak mengingat implikasinya
yang begitu luas bagi masyarakat dan negara. Perlu usaha-usaha serius
agar pembaharuan birokrasi menjadi lancar dan berkelanjutan.
Beberapa poin berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu ditempuh
untuk menuju reformasi birokrasi.
Reformasi regulasi
Reformasi struktural,
Reformasi budaya, dan
Reformasi digital.
2. 6. Reformasi digital adalah proses dan strategi menggunakan teknologi
digital untuk secara drastis mengubah proses bisnis dan pelayanan
yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas. Mengubah pola
yang sebelumnya masih manual dan minim teknologi menjadi meka-
nisme yang serba digital. Perubahan pola ini juga memberikan efek
positif dalam pelayanan publik seperti adanya efisiensi biaya, waktu,
dan tenaga, adanya transparansi informasi, dan adanya penghematan
keuangan Negara.
7. Salah satu implementasi dari reformasi digital adalah program Satu
Data Indonesia. Percepatan implementasi program Satu Data Indonesia
dibutuhkan untuk mendapatkan tata kelola data yang akurat, terpadu,
dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan dibagipakaikan.
Data diintegrasikan dalam sebuah system yang menghubungkan
beberapa data center yang telah terjamin keamanannya dan telah
memenuhi perlindungan data pribadi dalam sistem elektronik.
B. Penerapan
Salah satu persoalan penting reformasi birokrasi adalah masalah sumber
daya manusia (SDM) sebagai pelaksana dari birokrasi tersebut. Semua
upaya reformasi birokrasi tidak akan memberikan hasil yang optimal
tanpa disertai sumber daya manusia yang handal dan profesional. Oleh
karena itu untuk mendapatkan SDM yang memadai diperlukan penataan
dan sistem rekrutmen kepegawaian, sistem penggajian, pelaksanaan
pelatihan, dan peningkatan kesejahteraan.
Di era revolusi industri 4.0 saat ini, selain perlu didukung SDM yang
profesional, birokrasi dan pelayanan publik juga dituntut untuk
menyesuaikan diri. Penyesuaian dimaksudkan agar pemerintah dapat
menyelenggarakan pelayanan yang sesuai kebutuhan dan ekspektasi
masyarakat. Penerapan pelayanan publik yang berbasis teknologi (digital)
adalah solusi yang paling tepat. Digitalisasi administrasi dan pelayanan
diyakini akan mampu menjawab harapan masyarakat yang menginginkan
pelayan yang cepat dan mudah diakses.
Kreativitas penyelenggara birokrasi dalam melihat dan menyikapi revolusi
industri 4.0 menjadi hal penting. Berbagai aplikasi/sistem berbasis digital
dapat diterapkan atau diciptakan (inovasi) guna meningkatkan kinerja
organisasi dan pelayanan publik. Guna mendorong percepatan
peningkatan kualitas pelayanan publik, pada 9 Oktober 2013 yang lalu,
Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
Prof. Dr. Eko Prasojo, mencanangkan One Agency, One Innovation.
Gerakan tersebut mengharuskan setiap Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah menciptakan minimal satu inovasi utama setiap
tahun. Gerakan tersebut dibarengi dengan pemberian insentif berupa
alokasi Dana Insentif Daerah (DID) kepada daerah yang dinilai inovasinya
masuk kategori 45 terbaik atau Top 45. Sejak dicanangkan pada tahun
2013, gerakan One Agency, One Innovation telah menghasilkan ratusan
inovasi setiap tahun mulai dari inovasi pelayanan publik, tatalaksana
organisasi, deregulasi, dan lain-lain.