Profesor Danang Parikesit memberikan kuliah umum mengenai pentingnya infrastruktur bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Ia menjelaskan konsep Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI) yang berfokus pada enam koridor ekonomi untuk meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja di seluruh Indonesia. Profesor Danang juga membahas tantangan urbanisasi dan pentingnya pengembangan infrastruktur yang
1. Nama : Grace R Pangaribuan
NIM :16612271
Kelas :PRI-01
Resume Kuliah Umum-1
Pada Senin, 25 Maret 2012 Bapak Prof. Danang Parikesit beliau adalah seorang
Guru Besar di Program Studi Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan
yang saat ini juga menjabat sebagai Staf Khusus di Kementrian Pekerjaan Umum,
memberikan kuliah umum pada seluruh mahasiswa FTSL 2012 di Aula Barat ITB.
Prof. Danang menjelaskan bahwa secara epistemologis infrastruktur disusun dari
kata infra dan struktur, yang memiliki makna struktur yang sangant penting dalam
kehidupan manusia. Infrastruktur melingkupi waduk, pemukiman penduduk, bandar
udara, pelabuhan dan lain-lain. Secara perspektif publik infrastruktur merupakan barang
yagn digunakan secara bersama-sama, sehingga sulit untuk mengidentifikasi
pengguna, pengelola, dan pemilik barang tersebut.
Pada kuliah umum tersebut beliau menjelaskan bahwa menurut Adam Smith,
infrastruktur merupakan tanggung jawab negara, karena tidak mungkin setiap orang
membangun dan mengelola infrastruktur yang dibutuhkannya. Atas dasar pemikiran
tersebut maka pada sebagian besar negara. Pemerintah mengambil alih tanggung
jawab untuk membangun, mengelola dan mengembangakan infrastruktur. Beberapa
tindakan nyata yagn dilakukan pemerintah ialah: memungut pajak yang kemudian
diinvestasikan untuk pemeliharaan dan pembangunan infrasturkur.
2. Dewasa ini yang menjadi permasalahan negara pada bidang infrastruktur adalah
ketersediaan fasilitas infrastruktur yng kurang merata di daerah perkotaan hingga
daerah pedesaan. Padahal, infrastruktur merupakan jejak peradaban terpenting yang
kita miliki. Pembangunan konstruksi juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Jakarta merupakan wilayah dengan skala ekonomi tertinggi di Indonesi, hal ini
merupakan akibat dari trilogi pembangunan yang diterapkan pada masa orde baru
sebelumnya. Trilogi pembangunan yang dimaksud adalah pertumbuhan, pemerataan
dan stabilitas pembangunan. Keadaan Jakarta yang memiliki perkembangan yang
cukup pesat mengakibatkan pemerintah harus melakukan intervensi, agar tidak terjadi
urbanisasi besar-besaran menuju Kota Jakarta.
Dalam mengatasi masalah ini menurut Prof. Danang Bapak Hatta Radjasa
memiliki solusinya yaitu MP3EI yang merupakan singkatan dari Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Indonesia.
Adapun konsep dari MP3EI ini adaalah pengembangan paradigma yang berubah
dimana pada zaman orde baru pembangunan dilkaukan pada titik-titik daerah- daerah
tertentu dengan harapan daerah sekitar spot tersebut akan terimbas kemajuan dari
wilayah sekitarnya menjadi pembangunan yang berfokus pada koridor yang mencakup
beberapa daerah tertentu. Program MP3EI ini diyakini mampu menggerakkan roda
perekonomian hingga ke daerah-daerah yang belum maju. Dalam penerapan MP3EI
terdapat tiga hal yang dijadikan sebagai pegangan, antara lain:
Pertama, mengedepankan terobosan strategi dan kebijakan, dengan titik berat pada
pendekatan solusi dan tidak berkutat pada masalah yang dihadapi.
Kedua, menitikberatkan pada percepatan transformasi ekonomi dengan pendekatan
3. peningkatan value added, mendorong investasi, integrasi sektoral dan regional, serta
memfasilitasi percepatan investasi swasta sesuai kebutuhan.
Ketiga, MP3EI mendengarkan masukan dan pendapat dari seluruh pemangku
kepentingan, mulai dari pelaku usaha maupun pemerintah daerah. Kalkulasi waktu
yang panjang (hingga 2025) atas pelaksanaan program MP3EI mengharuskan adanya
skala prioritas dalam implementasi di lapangan.
Perlunya skala prioritas adalah supaya tujuan yang diinginkan bisa dicapai, tidak
berada di awang-awang. Prioritas pertama tampaknya sudah dijalankan pemerintah
dengan pengembangan potensi daerah melalui enam koridor ekonomi (Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara dan Papua-Kepulauan Maluku).
Pengembangan enam koridor ekonomi ini akan mampu mendorong investasi
yang berasal dari BUMN, swasta nasional dan investasi langsung.
Pengembangan enam koridor ekonomi ini sejalan dengan penyelesaian berbagai
hambatan di daerah, pembaruan regulasi dan kebijakan birokrasi. Melalui
pengembangan potensi enam koridor ekonomi ini pemerintah sejak awal bisa
membangun komitmen dengan para investor.
Dengan adanya pengembangan enam koridor ekonomi yang terintegrasi dalam
program MP3EI, sektor tenaga kerja informal bisa dialihkan ke daerah-daerah.
Pengalihan tenaga kerja ke daerah-daerah yang masuk dalam program enam koridor
ekonom otomatis akan mengurangi beban pengangguran di kota-kota besar. Dalam
cetak biru pengembangan enam koridor ekonomi, penciptaan lapangan kerja paling
besar terjadi di Kalimantan.
4. Selain hal di atas, beliau juga memaparkan mengenai World Development
People. Adapun isi dari World Development People tersebut merupakan prediksi-
prediksi antara lain:
- Pada tahun 2020 diprediksikan sebagai massa puncak terjadinya urbanisasi.
Dimana mayoritas rakyat Indonesia tinggal di perkotaan.
- Pada tahun 2050 diprediksikan tidak akan terjadi pertambahan penduduk di
dunia.
Akibat dari urbanisasi ini nantinya akan muncul “Urban Engineering” yang mencakup
bagaimana solusi teknis untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pada hal ini yang
menjadi fokus adalah bagaimana para engineer mampu meneyediakan infrastruktur
yang erat kaitannya bagi perkembangan ekonomi dan kesejahteraan manusia dengan
kondisi tersebut.
Disamping itu, beliau juga menjelaskan mengenai permasalahan-permasalahan
yang sering dialami dalam pembangunan infrastruktur. Beliau meringkas permasalahan
tersebut menjadi 6 permasalahan infrastruktur, yaitu: akses jalan, biaya transport,
kualitas jalan, kualitas listrik, kualitas informasi.
Beliau juga memberikan suatu informasi bahwa mengapa sering terjadi
kesalahan kebijakan dalam pembangunan daerah? Menurut beilau salah satunya
adalah berkaitan dengan data infrastruktur. Faktanya seringkali terjadi kesalahan baik
dalam pencatatan suatu data maupun dalam pembacaan suatu data infrastruktur. Tentu
saja kesalahan tersebut mengakibatkan terjadinya suatu kegagalan dalam pencapaian
pembangunan infrastruktur.
5. Dan hal terakhir yang beliau sampaikan adalah SID COM yang merupakan
singkatan dari survey, investigation, design, construction, maintenance. SID COM
merupakanlangkah-langkah utama dalam proses pembangunan infrastruktur. Setiap
tahapan memiliki peranan penting dan berkaitan erat dengan yang lainnya. Jadi, dalam
pelaksanaannya setiap tahapan harus diperhatikan agar hasilnya yang terbaik.