SlideShare a Scribd company logo
Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah
gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.[1] Trigliserida merupakan
penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani.

[sunting] Struktur kimia




Struktur umum trigliserida

Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR'-CH2-COOR", dimana R, R'
dan R" masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak
RCOOH, R'COOH and R"COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya berbeda
ataupun hanya dua diantaranya yang sama.

Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat
bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon.
Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari
jumlah atom karbon yang genap disebabkan cara asam lemak dibiosintesis dari asetil
KoA. Sekalipun begitu, bakteria memiliki kemampuan untuk menyintesis asam lemak
dengan atom karbon ganjil ataupun rantai bercabang. Karena itu, hewan memamah
biak biasanya memiliki asam lemak berkarbon ganjil, misalnya 15, karena aksi
bakteria didalam rumennya.

Kebanyakan lemak alami memiliki campuran kompleks dari berbagai macam
trigliserida; karena ini, lemak mencair pada suhu yang berbeda-beda. Anehnya,
mentega kokoa hanya terdiri dari beberapa trigliserida, salah satunya mengandung
berturut-turut palmitat, oleat, dan stearat. Hal ini menyebabkan terjadinya titik lebur
yang tajam, yang menyebabkan coklat meleleh dalam mulut tanpa terasa berminyak.

Pada sel, trigliserida (atau lemak netral) dapat melalui membran sel dengan bebas,
tidak seperti molekul lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar sehingga tidak
bereaksi dengan lapisan ganda fosfolipid pada membran.

Lipid
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Lipid dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak (organik, bukan minyak mineral
atau minyak bumi), lemak, dan lilin. Istilah "lipid" mengacu pada golongan senyawa
hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofob yang esensial dalam menyusun struktur
dan menjalankan fungsi sel hidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut dalam pelarut
polar, seperti air atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti eter atau
kloroform.

Terdapat beberapa golongan lipid:

   •   Gliserida dan asam lemak, termasuk di dalamnya minyak dan lemak;
   •   Fosfolipid;
   •   Sfingolipid;
   •   Glikolipid;
   •   Terpenoid, termasuk di dalamnya getah dan steroid.

             Kelainan Lipid Pengobatan Hiperlipid Info Produk Referensi


        PENDAHULUAN

        Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi
        sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak
        yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan
        dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak
        sebagai cadangan energi.

        Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh,
        pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut
        lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan,
        sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.

        Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

            A.Lipid sederhana :
                   o lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida),
                   o ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
                   B.Lipid majemuk
                   o fosfolipid
                   o lipoprotein
                   C.Lipid turunan
                   o asam lemak
                   o sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)

        Secara klinis, lemak yang penting adalah

            1.   Kolesterol
            2.   Trigliserida (lemak netral)
            3.   Fosfolipid
            4.   Asam Lemak

        TRIGLISERIDA

        Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida.
        Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam
lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan
gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah
sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida.
Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan
memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke
dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-
komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi,
karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

KOLESTEROL

Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol
merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan
komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara
untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk
membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya
Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).

Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500
mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam
tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit,
dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang
banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan
dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak
mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
tidak mengandung kolesterol.

LIPID PLASMA

Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut
dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah,
maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada
protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan
fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan
protein).

Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju
tempat penggunaannya.

Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:

   o   Kilomikron
   o   VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
   o   IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
   o   LDL (Low Density Lipoprotein)
   o   HDL (High Density Lipoprotein)

Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
o   Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah
       lipoprotein yang masuk ke dalam darah
   o   Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein
       dari dalam darah

JALUR PENGANGKUTAN LEMAK DALAM DARAH

Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen
dan jalur endogen

   1. Jalur eksogen

       Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus
       dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut
       Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran
       darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami
       penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam
       lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan
       menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi
       trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron
       remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan
       kolesterol bebas.

       Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam
       empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti
       detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan.
       Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu
       tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan
       mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur
       endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah
       diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati.

       Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang
       disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam
       aliran darah.

   2. Jalur endogen

       Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan
       sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan.

       Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian
       membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah
       dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL
       kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi
       IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui
       serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density
       Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol
       total dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL. LDL
ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh.

       Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah,
       dimana pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density
       Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan kolesterol dari
       dalam tubuh.

       Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak “jahat”
       dan HDL-Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga rasio keduanya
       harus seimbang.




                                                Gambar 1. Transport Lemak


       Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan
       mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati
       dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari
       pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim
       kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan
       kolesterol dari dalam sel untuk dibuang. (Sumber: Nutrition: Science and Applications,
       2nd edition, edited by L. A. Smaolin & M. B. Grosvenor. Saunders College Publishing, 1997.)


KELAINAN LIPID

Diagnosa Kelainan Lipid

Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untuk
mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita
berpuasa dulu minimal selama 12 jam.

                                    Kadar Lemak Darah [3]
Pemeriksaan         Kisaran yang Ideal (mg/
  Laboratorium                 dL darah)
Kolesterol total      120-200
                      negatif (setelah berpuasa
Kilomikron
                      selama 12 jam)
VLDL                  1-30
LDL                   60-160
HDL                   35-65
Perbandingan LDL
                      < 3,5
dengan HDL
Trigliserida          10-160                      Hiperlipidemia

Yang dimakud dengan Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai
oleh peningkatan kadar lipid/lemak darah.

Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu:

   o   Hiperlipidemia Primer

       Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan
       ini ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan.
       Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak
       berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan
       kulit).

   o   Hiperlipidemia Sekunder

       Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu
       penyakit tertentu, misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid,
       penyakit hepar & penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat
       reversibel (berulang).

       Ada juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme
       lemak, seperti : Beta-blocker, diuretik, kontrasepsi oral (Estrogen,
       Gestagen).

KLASIFIKASI KLINIS HIPERLIPIDEMIA
(dalam hubungannya dengan Penyakit Jantung Koroner)

   •   Hiperkolesterolemia yaitu : kadar kolesterol meningkat dalam darah .
   •   Hipertrigliseridemia yaitu : kadar trigliserida meningkat dalam darah.
   •   Hiperlipidemia campuran yaitu : kadar kolesterol dan trigliserida
       meningkat dalam darah.

Penyebab hiperlipidemia
o     Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik)
   o     Penyebab sekunder, seperti:
            1. Usia

                Kadar lipoprotein, terutama kolesterol ldl, meningkat sejalan
                dengan bertambahnya usia.

            2. Jenis kelamin

                Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi,
                tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai
                meningkat.

            3. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
            4. Obesitas / kegemukan
            5. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti
                mentega, margarin, whole milk, es krim, keju, daging
                berlemak.
            6. Kurang melakukan olah raga
            7. Penggunaan alkohol
            8. Merokok
            9. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
            10. Gagal ginjal
            11. Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
            12. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme
                lemak seperti estrogen, pil kb, kortikosteroid, diuretik tiazid
                (pada keadaan tertentu)

Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total
bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan
lemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki kecepatan
yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak
pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dl, sedangkan yang
lainnya menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki
kadar kolesterol total dibawah 260 mg/dl. Perbedaan ini tampaknya bersifat
genetik dan secara luas berhubungan dengan perbedaan kecepatan masuk dan
keluarnya lipoprotein dari aliran darah.

Gejala

Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-kadang,
jika kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu
penumpukan lemak yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di
dalam kulit.

Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dl atau lebih) bisa
menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala dari pankreatitis
(misalnya nyeri perut yang hebat).
Resiko

Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis, penyakit
jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes
melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Yang paling
sering adalah resiko terkena penyakit jantung.

Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung.
Kolesterol yang dibawa oleh LDL (disebut juga kolesterol jahat)
menyebabkan meningkatnya resiko; kolesterol yang dibawa oleh HDL
(disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko dan
menguntungkan. Lalu, apakah kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan
resiko terjadinya penyakit jantung atau stroke, masih belum jelas. Kadar
trigliserida darah diatas 250 mg/dl dianggap abnormal, tetapi kadar yang
tinggi ini tidak selalu meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis maupun
penyakit jantung koroner. Kadar trigliserid yang sangat tinggi (sampai lebih
dari 800 mg/dl) bisa menyebabkan pankreatitis (gangguan pada organ
pankreas).

Patofisiologi Terjadinya Penyakit Jantung Koroner

Tubuh sendiri memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan melalui hati. Bila
terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol, maka
kadar kolesterol dalam darah bisa berlebih (disebut hiperkolesterolemia).
Kelebihan kadar kolesterol dalam darah akan disimpan di dalam lapisan
dinding pembuluh darah arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma
(sumber utama plak berasal dari LDL-Kolesterol. Sedangkan HDL membawa
kembali kelebihan kolesterol ke dalam hati, sehingga mengurangi
penumpukan kolesterol di dalam dinding pembuluh darah). Ateroma berisi
bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama
kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.

Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu
penebalan pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan
pembuluh darah arteri. Kejadian ini disebut sebagai aterosklerosis
(terdapatnya aterom pada dinding arteri, berisi kolesterol dan zat lemak
lainnya). Hal ini menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada
dinding arteri & hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila ateroma yang
terbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi
bekuan darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran darah dalam arteri
tersebut.
Gambar 2a. Potongan melintang Arteri




                           Gambar 2b. Potongan melintang Arteri yang diperbesar




            Gambar 3. Otot jantung yang mati akibatpenyumbatan arteri koronaria (Infark Miokard)


Hal ini yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah serta suplai zat-
zat penting seperti oksigen ke daerah atau organ tertentu seperti jantung. Bila
mengenai arteri koronaria yang berfungsi mensuplai darah ke otot jantung
(istilah medisnya miokardium), maka suplai darah jadi berkurang dan
menyebabkan kematian di daerah tersebut (disebut sebagai infark miokard).

Konsekuensinya adalah terjadinya serangan jantung dan menyebabkan
timbulnya gejala berupa nyeri dada yang hebat (dikenal sebagai angina
pectoris). Keadaan ini yang disebut sebagai Penyakit Jantung Koroner
(PJK).




                   Gambar 4. Daerah yang sering mengalami nyeri dada (Angina Pectoris)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari




Segelas susu sapi. Susu sapi merupakan salah satu sumber protein.

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk
batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan
(dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk
asam amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein
ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.

Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa
DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang
dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari
asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein
yang memiliki fungsi penuh secara biologi.

Daftar isi
[sembunyikan]

   •   1 Struktur
   •   2 Kekurangan Protein
   •   3 Sintese protein
           o 3.1 Sumber Protein
           o 3.2 Keuntungan Protein

   •   4 Methode Pembuktian Protein

   [sunting] Struktur




Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan
alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari
Bank Data Protein (nomor 1EDH).

Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat
satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat).
Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Sementara itu, struktur sekunder protein
adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein
yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya
ialah sebagai berikut:

   •   alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino
       berbentuk seperti spiral;
   •   beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang
       tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan
       hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
   •   beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
   •   gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
Gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga
dimensi yang dinamakan struktur tersier. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan.
Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen
membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan
membentuk struktur kuartener. Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim
Rubisco dan insulin.

Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein
dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino
ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N
dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan
spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.

Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular
dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari
puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-
beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi
struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum
FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari
lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari
spektrum inframerah.

Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari
40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada
protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya.
Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah
fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada
struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen
domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan
struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah,
protein tersebut tidak fungsional.

[sunting] Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein
menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa
harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan
protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.

Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:

   •   Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
   •   Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan
       protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari
       yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam
       pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat
       dikenali adalah:
           o hipotonus
           o gangguan pertumbuhan
o  hati lemak
   •   Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat
       kematian.

[sunting] Sintese protein
       Artikel utama: Proteinbiosynthese

Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan
menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal
ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino.
Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil,
sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh.
Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan
diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk
asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan
DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom
atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

[sunting] Sumber Protein

   •   Daging
   •   Ikan
   •   Telur
   •   Susu, dan produk sejenis Quark
   •   Tumbuhan berbji
   •   Suku polong-polongan
   •   Kentang

Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk
biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan
kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani,
sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati
bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari
kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay
dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein
nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.

[sunting] Keuntungan Protein

   •   Sumber energi
   •   Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
   •   Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
   •   Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

[sunting] Methode Pembuktian Protein
   •   Tes UV-Absorbsi
   •   Reaksi Xanthoprotein
•   Reaksi Millon
•   Reaksi Ninhydrin
•   Reaksi Biuret
•   Reaksi Bradford
•   Tes Protein berdasar Lowry
•   Tes BCA-

More Related Content

What's hot

Aplikasi Proses Metabolisme Lemak
Aplikasi Proses Metabolisme LemakAplikasi Proses Metabolisme Lemak
Aplikasi Proses Metabolisme LemakRiya Khusna
 
Chapter 3. lipid
Chapter 3. lipidChapter 3. lipid
Chapter 3. lipid
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Metabolisme lipid
Metabolisme lipidMetabolisme lipid
Metabolisme lipid
Edihard'x Rider
 
Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4
Septian Muna Barakati
 
LIPID
LIPIDLIPID
Ppt trigger 4
Ppt trigger 4Ppt trigger 4
Ppt trigger 4
Lolyta Sucihara
 
Metabolisme lipid3-setelah-diedit
Metabolisme lipid3-setelah-dieditMetabolisme lipid3-setelah-diedit
Metabolisme lipid3-setelah-dieditRyan Guerriero
 
Lemak
LemakLemak
Makalah biokimia2
Makalah biokimia2Makalah biokimia2
Makalah biokimia2
Khomsha Sholikhah
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
pure chems
 
Ppt lemak
Ppt lemakPpt lemak
Makalah biokimia lipid
Makalah biokimia   lipidMakalah biokimia   lipid
Makalah biokimia lipidKhayyu Hanifah
 
Asam Lemak (Fatty Acid)
Asam Lemak (Fatty Acid)Asam Lemak (Fatty Acid)
Asam Lemak (Fatty Acid)
Irawati Nurani
 

What's hot (20)

Aplikasi Proses Metabolisme Lemak
Aplikasi Proses Metabolisme LemakAplikasi Proses Metabolisme Lemak
Aplikasi Proses Metabolisme Lemak
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
Chapter 3. lipid
Chapter 3. lipidChapter 3. lipid
Chapter 3. lipid
 
Metabolisme lipid
Metabolisme lipidMetabolisme lipid
Metabolisme lipid
 
Lemak dan Minyak
Lemak dan MinyakLemak dan Minyak
Lemak dan Minyak
 
Makalah "Lemak"
Makalah "Lemak"Makalah "Lemak"
Makalah "Lemak"
 
Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
Ppt trigger 4
Ppt trigger 4Ppt trigger 4
Ppt trigger 4
 
Metabolisme lipid3-setelah-diedit
Metabolisme lipid3-setelah-dieditMetabolisme lipid3-setelah-diedit
Metabolisme lipid3-setelah-diedit
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Makalah biokimia2
Makalah biokimia2Makalah biokimia2
Makalah biokimia2
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
 
Lipida,
Lipida,Lipida,
Lipida,
 
Ppt lemak
Ppt lemakPpt lemak
Ppt lemak
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Makalah biokimia lipid
Makalah biokimia   lipidMakalah biokimia   lipid
Makalah biokimia lipid
 
Asam Lemak (Fatty Acid)
Asam Lemak (Fatty Acid)Asam Lemak (Fatty Acid)
Asam Lemak (Fatty Acid)
 

Similar to Lipid

Makalah pjk
Makalah pjkMakalah pjk
Makalah kolesterol dan antikolesterol
Makalah kolesterol dan antikolesterolMakalah kolesterol dan antikolesterol
Makalah kolesterol dan antikolesterol
Mina Audina
 
lemak dalam pengolahan pangan, teknologi hasil pertanian
lemak dalam pengolahan pangan, teknologi hasil pertanianlemak dalam pengolahan pangan, teknologi hasil pertanian
lemak dalam pengolahan pangan, teknologi hasil pertanian
nancy560672
 
metabolisme lipid
metabolisme lipidmetabolisme lipid
metabolisme lipid
wulandarifs
 
lemak.ppt
lemak.pptlemak.ppt
lemak.ppt
Sieningsih
 
Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4
Warnet Raha
 
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptx
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptxMETABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptx
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptx
AlyahRmdni
 
Presentation nutrisi of lemak
Presentation nutrisi of lemakPresentation nutrisi of lemak
Presentation nutrisi of lemakYuliana
 
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
 Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin  Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
pjj_kemenkes
 
Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak.pdf
Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak.pdfMetabolisme_lemak-Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak.pdf
Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak.pdf
AgathaHaselvin
 
Penggolongan obat kolesterol
Penggolongan obat kolesterolPenggolongan obat kolesterol
Penggolongan obat kolesterolzebua89
 
Ilmu Gizi Lemak Lemak
Ilmu Gizi Lemak LemakIlmu Gizi Lemak Lemak
Ilmu Gizi Lemak Lemak
AnyRovikotulA
 
kadar kolesterol dalam darah pada penderita obesitas
kadar kolesterol dalam darah pada penderita obesitaskadar kolesterol dalam darah pada penderita obesitas
kadar kolesterol dalam darah pada penderita obesitas
eruna18
 
LEMAK.pptx
LEMAK.pptxLEMAK.pptx
LEMAK.pptx
RiaQadariahArief
 
Gambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme LipidGambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme Lipid
dimar aji
 
PPT PERTEMUAN 5 LIPID.pptx
PPT PERTEMUAN 5 LIPID.pptxPPT PERTEMUAN 5 LIPID.pptx
PPT PERTEMUAN 5 LIPID.pptx
ApriyanilailaMaddatu
 

Similar to Lipid (20)

Makalah pjk
Makalah pjkMakalah pjk
Makalah pjk
 
Makalah kolesterol dan antikolesterol
Makalah kolesterol dan antikolesterolMakalah kolesterol dan antikolesterol
Makalah kolesterol dan antikolesterol
 
lemak dalam pengolahan pangan, teknologi hasil pertanian
lemak dalam pengolahan pangan, teknologi hasil pertanianlemak dalam pengolahan pangan, teknologi hasil pertanian
lemak dalam pengolahan pangan, teknologi hasil pertanian
 
metabolisme lipid
metabolisme lipidmetabolisme lipid
metabolisme lipid
 
lemak.ppt
lemak.pptlemak.ppt
lemak.ppt
 
Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4
 
Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4
 
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptx
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptxMETABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptx
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptx
 
Presentation nutrisi of lemak
Presentation nutrisi of lemakPresentation nutrisi of lemak
Presentation nutrisi of lemak
 
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
 Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin  Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
 
Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak.pdf
Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak.pdfMetabolisme_lemak-Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak.pdf
Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak.pdf
 
lemak
lemaklemak
lemak
 
Penggolongan obat kolesterol
Penggolongan obat kolesterolPenggolongan obat kolesterol
Penggolongan obat kolesterol
 
Ilmu Gizi Lemak Lemak
Ilmu Gizi Lemak LemakIlmu Gizi Lemak Lemak
Ilmu Gizi Lemak Lemak
 
kadar kolesterol dalam darah pada penderita obesitas
kadar kolesterol dalam darah pada penderita obesitaskadar kolesterol dalam darah pada penderita obesitas
kadar kolesterol dalam darah pada penderita obesitas
 
LEMAK.pptx
LEMAK.pptxLEMAK.pptx
LEMAK.pptx
 
Gambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme LipidGambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme Lipid
 
PPT PERTEMUAN 5 LIPID.pptx
PPT PERTEMUAN 5 LIPID.pptxPPT PERTEMUAN 5 LIPID.pptx
PPT PERTEMUAN 5 LIPID.pptx
 
Pjk AKPER PEMKAB MUNA
Pjk AKPER PEMKAB MUNA Pjk AKPER PEMKAB MUNA
Pjk AKPER PEMKAB MUNA
 
Pjk AKPER MUNA
Pjk AKPER MUNA Pjk AKPER MUNA
Pjk AKPER MUNA
 

More from Rama Laweru

Fisiologi pembuluh darah
Fisiologi pembuluh darahFisiologi pembuluh darah
Fisiologi pembuluh darahRama Laweru
 
Fisiologi jantung & ekg
Fisiologi jantung & ekgFisiologi jantung & ekg
Fisiologi jantung & ekgRama Laweru
 
Sylabi keperawatan stikes
Sylabi keperawatan stikesSylabi keperawatan stikes
Sylabi keperawatan stikesRama Laweru
 
Komunikasi pada anak dan lansia
Komunikasi pada anak dan lansiaKomunikasi pada anak dan lansia
Komunikasi pada anak dan lansiaRama Laweru
 
Kisi2 anatomi alma ata
Kisi2 anatomi alma ataKisi2 anatomi alma ata
Kisi2 anatomi alma ataRama Laweru
 

More from Rama Laweru (12)

Fisiologi pembuluh darah
Fisiologi pembuluh darahFisiologi pembuluh darah
Fisiologi pembuluh darah
 
Fisiologi jantung & ekg
Fisiologi jantung & ekgFisiologi jantung & ekg
Fisiologi jantung & ekg
 
Penyakit torch
Penyakit torchPenyakit torch
Penyakit torch
 
Sylabi keperawatan stikes
Sylabi keperawatan stikesSylabi keperawatan stikes
Sylabi keperawatan stikes
 
Komunikasi pada anak dan lansia
Komunikasi pada anak dan lansiaKomunikasi pada anak dan lansia
Komunikasi pada anak dan lansia
 
Kisi2 anatomi alma ata
Kisi2 anatomi alma ataKisi2 anatomi alma ata
Kisi2 anatomi alma ata
 
Kimia inti
Kimia intiKimia inti
Kimia inti
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikaan kimia
Ikaan kimiaIkaan kimia
Ikaan kimia
 
Asam dan basa
Asam dan basaAsam dan basa
Asam dan basa
 
Biomolekul kg
Biomolekul kgBiomolekul kg
Biomolekul kg
 
Biomolekul
BiomolekulBiomolekul
Biomolekul
 

Lipid

  • 1. Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.[1] Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani. [sunting] Struktur kimia Struktur umum trigliserida Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR'-CH2-COOR", dimana R, R' dan R" masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH, R'COOH and R"COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama. Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon. Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari jumlah atom karbon yang genap disebabkan cara asam lemak dibiosintesis dari asetil KoA. Sekalipun begitu, bakteria memiliki kemampuan untuk menyintesis asam lemak dengan atom karbon ganjil ataupun rantai bercabang. Karena itu, hewan memamah biak biasanya memiliki asam lemak berkarbon ganjil, misalnya 15, karena aksi bakteria didalam rumennya. Kebanyakan lemak alami memiliki campuran kompleks dari berbagai macam trigliserida; karena ini, lemak mencair pada suhu yang berbeda-beda. Anehnya, mentega kokoa hanya terdiri dari beberapa trigliserida, salah satunya mengandung berturut-turut palmitat, oleat, dan stearat. Hal ini menyebabkan terjadinya titik lebur yang tajam, yang menyebabkan coklat meleleh dalam mulut tanpa terasa berminyak. Pada sel, trigliserida (atau lemak netral) dapat melalui membran sel dengan bebas, tidak seperti molekul lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar sehingga tidak bereaksi dengan lapisan ganda fosfolipid pada membran. Lipid Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Lipid dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak (organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin. Istilah "lipid" mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofob yang esensial dalam menyusun struktur dan menjalankan fungsi sel hidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut dalam pelarut
  • 2. polar, seperti air atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti eter atau kloroform. Terdapat beberapa golongan lipid: • Gliserida dan asam lemak, termasuk di dalamnya minyak dan lemak; • Fosfolipid; • Sfingolipid; • Glikolipid; • Terpenoid, termasuk di dalamnya getah dan steroid. Kelainan Lipid Pengobatan Hiperlipid Info Produk Referensi PENDAHULUAN Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh. Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut : A.Lipid sederhana : o lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida), o ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi B.Lipid majemuk o fosfolipid o lipoprotein C.Lipid turunan o asam lemak o sterol (kolesterol, ergosterol,dsb) Secara klinis, lemak yang penting adalah 1. Kolesterol 2. Trigliserida (lemak netral) 3. Fosfolipid 4. Asam Lemak TRIGLISERIDA Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam
  • 3. lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen- komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O). KOLESTEROL Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ). Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol. LIPID PLASMA Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya. Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain: o Kilomikron o VLDL (Very Low Density Lipoprotein) o IDL (Intermediate Density Lipoprotein) o LDL (Low Density Lipoprotein) o HDL (High Density Lipoprotein) Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
  • 4. o Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke dalam darah o Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah JALUR PENGANGKUTAN LEMAK DALAM DARAH Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen 1. Jalur eksogen Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati. Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah. 2. Jalur endogen Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan. Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL. LDL
  • 5. ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh. Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh. Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga rasio keduanya harus seimbang. Gambar 1. Transport Lemak Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk dibuang. (Sumber: Nutrition: Science and Applications, 2nd edition, edited by L. A. Smaolin & M. B. Grosvenor. Saunders College Publishing, 1997.) KELAINAN LIPID Diagnosa Kelainan Lipid Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untuk mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita berpuasa dulu minimal selama 12 jam. Kadar Lemak Darah [3]
  • 6. Pemeriksaan Kisaran yang Ideal (mg/ Laboratorium dL darah) Kolesterol total 120-200 negatif (setelah berpuasa Kilomikron selama 12 jam) VLDL 1-30 LDL 60-160 HDL 35-65 Perbandingan LDL < 3,5 dengan HDL Trigliserida 10-160 Hiperlipidemia Yang dimakud dengan Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid/lemak darah. Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu: o Hiperlipidemia Primer Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit). o Hiperlipidemia Sekunder Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel (berulang). Ada juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak, seperti : Beta-blocker, diuretik, kontrasepsi oral (Estrogen, Gestagen). KLASIFIKASI KLINIS HIPERLIPIDEMIA (dalam hubungannya dengan Penyakit Jantung Koroner) • Hiperkolesterolemia yaitu : kadar kolesterol meningkat dalam darah . • Hipertrigliseridemia yaitu : kadar trigliserida meningkat dalam darah. • Hiperlipidemia campuran yaitu : kadar kolesterol dan trigliserida meningkat dalam darah. Penyebab hiperlipidemia
  • 7. o Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik) o Penyebab sekunder, seperti: 1. Usia Kadar lipoprotein, terutama kolesterol ldl, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. 2. Jenis kelamin Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat. 3. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia 4. Obesitas / kegemukan 5. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega, margarin, whole milk, es krim, keju, daging berlemak. 6. Kurang melakukan olah raga 7. Penggunaan alkohol 8. Merokok 9. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik 10. Gagal ginjal 11. Kelenjar tiroid yang kurang aktif. 12. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti estrogen, pil kb, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu) Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan lemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dl, sedangkan yang lainnya menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total dibawah 260 mg/dl. Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dan secara luas berhubungan dengan perbedaan kecepatan masuk dan keluarnya lipoprotein dari aliran darah. Gejala Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-kadang, jika kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu penumpukan lemak yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di dalam kulit. Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dl atau lebih) bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala dari pankreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat).
  • 8. Resiko Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Yang paling sering adalah resiko terkena penyakit jantung. Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung. Kolesterol yang dibawa oleh LDL (disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan meningkatnya resiko; kolesterol yang dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko dan menguntungkan. Lalu, apakah kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung atau stroke, masih belum jelas. Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dl dianggap abnormal, tetapi kadar yang tinggi ini tidak selalu meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis maupun penyakit jantung koroner. Kadar trigliserid yang sangat tinggi (sampai lebih dari 800 mg/dl) bisa menyebabkan pankreatitis (gangguan pada organ pankreas). Patofisiologi Terjadinya Penyakit Jantung Koroner Tubuh sendiri memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan melalui hati. Bila terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah bisa berlebih (disebut hiperkolesterolemia). Kelebihan kadar kolesterol dalam darah akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma (sumber utama plak berasal dari LDL-Kolesterol. Sedangkan HDL membawa kembali kelebihan kolesterol ke dalam hati, sehingga mengurangi penumpukan kolesterol di dalam dinding pembuluh darah). Ateroma berisi bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu penebalan pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteri. Kejadian ini disebut sebagai aterosklerosis (terdapatnya aterom pada dinding arteri, berisi kolesterol dan zat lemak lainnya). Hal ini menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada dinding arteri & hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila ateroma yang terbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran darah dalam arteri tersebut.
  • 9. Gambar 2a. Potongan melintang Arteri Gambar 2b. Potongan melintang Arteri yang diperbesar Gambar 3. Otot jantung yang mati akibatpenyumbatan arteri koronaria (Infark Miokard) Hal ini yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah serta suplai zat- zat penting seperti oksigen ke daerah atau organ tertentu seperti jantung. Bila mengenai arteri koronaria yang berfungsi mensuplai darah ke otot jantung (istilah medisnya miokardium), maka suplai darah jadi berkurang dan menyebabkan kematian di daerah tersebut (disebut sebagai infark miokard). Konsekuensinya adalah terjadinya serangan jantung dan menyebabkan timbulnya gejala berupa nyeri dada yang hebat (dikenal sebagai angina pectoris). Keadaan ini yang disebut sebagai Penyakit Jantung Koroner (PJK). Gambar 4. Daerah yang sering mengalami nyeri dada (Angina Pectoris)
  • 10. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Segelas susu sapi. Susu sapi merupakan salah satu sumber protein. Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi. Daftar isi
  • 11. [sembunyikan] • 1 Struktur • 2 Kekurangan Protein • 3 Sintese protein o 3.1 Sumber Protein o 3.2 Keuntungan Protein • 4 Methode Pembuktian Protein [sunting] Struktur Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH). Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Sementara itu, struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut: • alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral; • beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H); • beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan • gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
  • 12. Gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga dimensi yang dinamakan struktur tersier. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener. Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin. Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa. Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng- beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah. Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional. [sunting] Kekurangan Protein Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet. Kekurangan Protein bisa berakibat fatal: • Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin) • Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah: o hipotonus o gangguan pertumbuhan
  • 13. o hati lemak • Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian. [sunting] Sintese protein Artikel utama: Proteinbiosynthese Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi. [sunting] Sumber Protein • Daging • Ikan • Telur • Susu, dan produk sejenis Quark • Tumbuhan berbji • Suku polong-polongan • Kentang Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama. [sunting] Keuntungan Protein • Sumber energi • Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan • Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi • Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel [sunting] Methode Pembuktian Protein • Tes UV-Absorbsi • Reaksi Xanthoprotein
  • 14. Reaksi Millon • Reaksi Ninhydrin • Reaksi Biuret • Reaksi Bradford • Tes Protein berdasar Lowry • Tes BCA-