SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
LIKUIDASI PERSEKUTUAN SECARA BERANGSUR
A. Pengertian Likuidasi
Likuidasi seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya merupakan proses
pembubaran persekutuan ditandai penjualan aktiva non-kas dari persekutuan karena
perusahaan persekutuan sudah tidak memungkinkan untuk melunasi kewajiban jangka
pendek maupun jangka panjangnya dan operasional perusahaan juga sudah tidak
menguntungkan sehingga terjadi pengunduran diri semua sekutu dan pembubaran perusahaan
persekutuan.
Jadi likuidasi yaitu proses penjualan aktiva non-kas dari persekutuan karena
perusahaan persekutuan sudah tidak memungkinkan untuk melunasi kewajiban jangka
pendek maupun jangka panjangnya dan operasional perusahaan juga sudah tidak
menguntungkan.
B. Tujuan Likuidasi
 Mengkonversi aktiva perusahaan menjadi uang tunai dengan kerugian minimum dari realisasi
aktiva.
 Untuk menyelesaikan kewajiban yang sah dari persekutuan.
 Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan kepada masing-
masing sekutu dengan cara yang adil.
Tujuan fungsi akuntansi yang terkait dengan likuidasi adalah untuk menyajikan
informasi yang memadai agar aktiva dapat dibagikan secara adil kepada kreditor dan sekutu
dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian terjadi
pergeseran dari pengukuran rugi laba periodik menjadi penentuan realisasi keuntungan dan
kerugian.
C. Asumsi Dasar: Solvensi vs Insolvensi Persekutuan
Likuidasi akan terjadi pada persekutuan yang solven dan tidak solven (insolven).
Persekutuan dianggap tidak solven apabila aktiva tercatat tidak memadai untuk melunasi
kewajiban persekutuan yang ada. Hal ini merupakan pendekatan entirtas terhadap masalah
insolvensi.
Dari segi hukum insolvensi persekutuan dilihat dari sisi agregat/ kumpulan yaitu
persekutuan yang dinyatakan tidak solven jika harta masing-masing sekutu ditambah harta
persekutuan tidak mencukupi untuk melunasi kewajiban persekutuan.
D. Pengertian Likuidasi Berangsur
Di dalam penjualan aktiva non-kas ini dalam kenyataannya tidak mudah karena
banyak pihak persekutuan maupun pihak pembeli tidak mau rugi sehingga harus setiap aktiva
yang akan dijual diperhitungkan dengan akurat dan teliti. Dengan demikian membutuhkan
waktu lama sehingga likuidasi untuk sementara bisa dilakukan dengan aktiva non-kas yang
telah diketahui harganya secara pasti, kemudian baru menyusul realisasi aktiva non-kas yang
lain pada periode berikutnya. Oleh karena itu likuidasi dilakukan secara bertahap/ berangsur
dalam kurun waktu berbulan-bulan bahkan sampai satu tahun.
Maka pengertian likuidasi secara berangsur yaitu likuidasi yang nilai realisasi non-
kasnya diketahui secara bertahap sehingga realisasinya juga dilakukan secara berangsur.
Proses realisasi kadang memakan waktu lama karena memerlukan prediksi dan proyeksi yang
akurat untuk harga realisasi. Oleh karena itu pembagian kas dapat dilakukan sebelum
selesainya realisasi. Setelah semua hutang kepada pihak ketiga berarti ada sisa kas lagi yang
dapat dibagi dan menjadi hak sekutu.
Kemudian untuk menentukan besarnya pembagian kas ada dua cara, yaitu:
1. Membuat perhitungan pembagian
2. Membuat program pembagian kas
E. Prosedur Perhitungan Pembagian Kas
Prosedur yang harus dilakukan dalam perhitungan pembagian kas:
1. Mencatat realisasi aktiva non kas yang berhasil dijual.
2. Membebankan laba atau rugi akibat realisasi aktiva non kas kepada modal masing-masing
anggota.
3. Melunasi hutang-hutang dengan menggunakan kas yang ada.
4. Apabila ada sebagian aktiva non kas yang belum berhasil dijual, maka dianggap suatu
kerugian dan membebankan kerugian tersebut kepada para anggota.
5. Apabila ada biaya likuidasi yang timbul , biaya tersebut dibebankan kepada para anggota
sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi.
6. Membagikan kas yang ada sebagai pengembalian modal kepada anggota- anggota yang
mempunyai rekening modal bersaldo kredit ( tidak defisit ).
Contoh:
Fa. “ABCD”
Neraca
Per 31 Desember 2000
Kas 80.000.000 Hutang dagang 25.000.000
Piutang 20.000.000 Hutang pada Tn A 75.000.000
Persediaan 200.000.000 Hutang pada Tn B 50.000.000
Aktiva tetap 700.000.000 Modal A ( 30 % ) 200.000.000
Modal B ( 20 % ) 175.000.000
Modal C ( 25 % ) 215.000.000
Modal D ( 25 % ) 260.000.000
1.000.000.000 1.000.000.000
Likuidasi Firma dilakukan secara berangsur yang terdiri dari tahapan sebagai berikut:
a. Januari 2001
 Piutang berhasil ditagih sebesar Rp 17.500.000,00
 Aktiva tetap yang harga pokoknya Rp 250.000.000,00 berhasil dijual seharga Rp
300.000.000,00
b. Maret 2001
 Persediaan yang harga pokoknya Rp 180.000.000,00 laku dijual seharga Rp 225.000.000,00
c. Mei 2001
 Sisa persediaan yang belum tertagih dihapuskan
 Piutang yang belum ditagih dihapuskan
 Sisa aktiva tetap laku dijual seharga Rp 400.000.000,00
Bahasan:
Realisasi tahap I
Realisasi piutang 17.500.000
Realisasi Aktiva Tetap 300.000.000
Kas hasil realisasi 317.500.000
Laba realisasi aktiva tetap : ( 300.000.000 – 250.000.000 ) = 50.000.000
Dibagikan kepada anggota :
A = 30 % X 50.000.000 = 15.000.000
B = 20 % X 50.000.000 = 10.000.000
C = 25 % X 50.000.000 = 12.500.000
D = 25 % X 50.000.000 = 12.500.000
Jurnal realisasi tahap I:
Kas 317.500.000
Piutang dagang 17.500.000
Aktiva tetap 250.000.000
Modal A 15.000.000
Modal B 10.000.000
Modal C 12.500.000
Modal D 12.500.000
Pelunasan hutang – hutang Firma:
Hutang dagang 25.000.000
Hutang dagang A 75.000.000
Hutang dagang B 50.000.000
Kas 150.000.000
Aktiva non kas yang belum terjual dianggap sebagai kerugian :
Aktiva non kas 920.000.000
Yang terealisasi 267.500.000
Yang belum terealisasi 652.500.000
Modal A
(30%)
Modal B
(20%)
Modal C
(25%)
Modal D
(25%)
Saldo 1 Jan
Laba realisasi 1
200.000.000
15.000.000
175.000.000
10.000.000
215.000.000
12.500.000
260.000.000
12.500.000
Rugi aktiva non
kas blm realisasi
215.000.000
(195.750.000)
185.000.000
(130.500.000)
227.500.000
(163.125.000)
272.500.000
(163.125.000)
Saldo 31 Jan 19.250.000 54.500.000 64.375.000 109.375.000
Membagi kas yang ada :
Modal A 19.250.000
Modal B 54.500.000
Modal C 64.375.000
Modal D 109.375.000
Kas 247.500.000
Realisasi tahap II
Realisasi persediaan 225.000.000
Harga pokok persediaan 180.000.000
Laba realisasi 45.000.000
Jurnal realisasi tahap II :
Kas 225.000.000
Persediaan 180.000.000
Modal A 13.500.000
Modal B 9.000.000
Modal C 11.250.000
Modal D 11.250.000
Aktiva non kas yang belum terjual dianggap sebagai kerugian :
Aktiva non kas 652.500.000
Yang terealisasi 180.000.000
Yang belum terealisasi 472.500.000
Modal A
(30%)
Modal B
(20%)
Modal C
(25%)
Modal D
(25%)
Saldo 1 Jan
Pembagian tahap
1
200.000.000
(19.250.000)
175.000.000
(54.500.000)
215.000.000
(64.375.000)
260.000.000
(109.375.000)
Bagian laba
realisasi
Tahap I
Tahap II
180.750.000
15.000.000
13.500.000
120.500.000
10.000.000
9.000.000
150.625.000
12.500.000
11.500.000
150.625.000
12.500.000
11.250.000
Rugi aktiva non
kas blm realisasi
209.250.000
(141.750.000)
139.500.000
(94.500.000)
174.375.000
(118.125.000)
174.375.000
(118.125.000)
Saldo 31 Maret 67.500.000 45.000.000 56.250.000 56.250.000
Membagi kas yang ada :
Modal A 67.500.000
Modal B 45.000.000
Modal C 56.250.000
Modal D 56.500.000
Kas 225.000.000
Realisasi tahap III
Piutang yang belum tertagih 2.500.000
Persediaan yang belum terjual 20.000.000
Dihapuskan 22.500.000
Realisasi aktiva tetap 400.000.000
Harga pokok aktiva tetap 450.000.000
Rugi realisasi 50.000.000
Total kerugian : 22.500.000 + 50.000.000 = 72.500.000
Jurnal realisasi tahap III :
Kas 400.000.000
Modal A 21.750.000
Modal B 14.500.000
Modal C 18.125.000
Modal D 18.125.000
Piutang dagang 2.500.000
Persediaan 20.000.000
Aktiva tetap 450.000.000
Modal A
(30%)
Modal B
(20%)
Modal C
(25%)
Modal D
(25%)
Saldo 1 Jan
Pembagian thp I
Pembagian thp II
200.000.000
(19.250.000)
(67.500.000)
175.000.000
(54.500.000)
(45.000.000)
215.000.000
(64.375.000)
(56.250.000)
260.000.000
(109.375.000)
(56.250.000)
Bagian laba
realisasi
Tahap I
Tahap II
Tahap III
113.250.000
15.000.000
13.500.000
(21.750.000)
75.500.000
10.000.000
9.000.000
(14.500.000)
94.375.000
12.500.000
11.250.000
(18.125.000)
94.375.000
12.500.000
11.250.000
(18.125.000)
Saldo 31 Mei 120.000.000 80.000.000 100.000.000 100.000.000
Membagi kas yang ada :
Modal A 120.000.000
Modal B 80.000.000
Modal C 100.000.000
Modal D 100.000.000
Kas 400.000.000

More Related Content

What's hot

Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasLusi Mei
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma findira
 
Dilutive securities and eps chapter 16
Dilutive securities and eps chapter 16Dilutive securities and eps chapter 16
Dilutive securities and eps chapter 16Rahmat Febrianto
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanDhita Arum
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiTrisna Wahyuni
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahcitra Joni
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Falanni Firyal Fawwaz
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Chp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eChp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eFelix Novendra
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Majid
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 

What's hot (20)

Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma
 
Dilutive securities and eps chapter 16
Dilutive securities and eps chapter 16Dilutive securities and eps chapter 16
Dilutive securities and eps chapter 16
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasi
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Analisis rasio
Analisis rasioAnalisis rasio
Analisis rasio
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Audit investasi
Audit investasiAudit investasi
Audit investasi
 
Chp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eChp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11e
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Bab 3-pembubaran-firma
Bab 3-pembubaran-firmaBab 3-pembubaran-firma
Bab 3-pembubaran-firma
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 

Viewers also liked

Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1Falanni Firyal Fawwaz
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanadelaa09
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanevi hermawati
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9Ica Shakilah
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IZombie Black
 

Viewers also liked (6)

1. pendahuluan ppt
1. pendahuluan ppt1. pendahuluan ppt
1. pendahuluan ppt
 
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuan
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
 

Similar to Likuidasi persekutuan secara berangsur

Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)Lelys x'Trezz
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Contoh perhitungan zakat perusahaan
Contoh perhitungan zakat perusahaanContoh perhitungan zakat perusahaan
Contoh perhitungan zakat perusahaanAhmad Jumirin
 
Konsep Akuntansi
Konsep AkuntansiKonsep Akuntansi
Konsep Akuntansiiraf50
 
Bab 2 piutang dagang
Bab 2 piutang dagangBab 2 piutang dagang
Bab 2 piutang dagangRian Ekawati
 
Likuidasi persekutuan Akuntansi DRIZIZ
Likuidasi persekutuan Akuntansi DRIZIZLikuidasi persekutuan Akuntansi DRIZIZ
Likuidasi persekutuan Akuntansi DRIZIZdriziz abdulaziz
 
Anggaran Keuangan Departement
Anggaran Keuangan DepartementAnggaran Keuangan Departement
Anggaran Keuangan DepartementEko Mardianto
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPerum Perumnas
 
Sesi 2 Chapter-02_Menganalisis-Transaksi.ppt
Sesi 2 Chapter-02_Menganalisis-Transaksi.pptSesi 2 Chapter-02_Menganalisis-Transaksi.ppt
Sesi 2 Chapter-02_Menganalisis-Transaksi.ppterwinfebriansyah3
 
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212Sri Apriyanti Husain
 
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212Sri Apriyanti Husain
 
Konsolidasi Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Konsolidasi Akuntansi Keuangan Lanjutan 1Konsolidasi Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Konsolidasi Akuntansi Keuangan Lanjutan 1yhczkvzt8r
 

Similar to Likuidasi persekutuan secara berangsur (20)

Likuidasi bertahap.pptx
Likuidasi bertahap.pptxLikuidasi bertahap.pptx
Likuidasi bertahap.pptx
 
Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Contoh perhitungan zakat perusahaan
Contoh perhitungan zakat perusahaanContoh perhitungan zakat perusahaan
Contoh perhitungan zakat perusahaan
 
Konsep Akuntansi
Konsep AkuntansiKonsep Akuntansi
Konsep Akuntansi
 
Bab 2-piutang
Bab 2-piutangBab 2-piutang
Bab 2-piutang
 
Bab 2 piutang dagang
Bab 2 piutang dagangBab 2 piutang dagang
Bab 2 piutang dagang
 
Likuidasi persekutuan Akuntansi DRIZIZ
Likuidasi persekutuan Akuntansi DRIZIZLikuidasi persekutuan Akuntansi DRIZIZ
Likuidasi persekutuan Akuntansi DRIZIZ
 
Anggaran Keuangan Departement
Anggaran Keuangan DepartementAnggaran Keuangan Departement
Anggaran Keuangan Departement
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
 
Likuidasi firma
Likuidasi firmaLikuidasi firma
Likuidasi firma
 
Sesi 2 Chapter-02_Menganalisis-Transaksi.ppt
Sesi 2 Chapter-02_Menganalisis-Transaksi.pptSesi 2 Chapter-02_Menganalisis-Transaksi.ppt
Sesi 2 Chapter-02_Menganalisis-Transaksi.ppt
 
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
 
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
 
Konsolidasi Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Konsolidasi Akuntansi Keuangan Lanjutan 1Konsolidasi Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Konsolidasi Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
 
Bab 5 xii ips
Bab 5 xii ipsBab 5 xii ips
Bab 5 xii ips
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 

Recently uploaded

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 

Recently uploaded (7)

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 

Likuidasi persekutuan secara berangsur

  • 1. LIKUIDASI PERSEKUTUAN SECARA BERANGSUR A. Pengertian Likuidasi Likuidasi seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya merupakan proses pembubaran persekutuan ditandai penjualan aktiva non-kas dari persekutuan karena perusahaan persekutuan sudah tidak memungkinkan untuk melunasi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya dan operasional perusahaan juga sudah tidak menguntungkan sehingga terjadi pengunduran diri semua sekutu dan pembubaran perusahaan persekutuan. Jadi likuidasi yaitu proses penjualan aktiva non-kas dari persekutuan karena perusahaan persekutuan sudah tidak memungkinkan untuk melunasi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya dan operasional perusahaan juga sudah tidak menguntungkan. B. Tujuan Likuidasi  Mengkonversi aktiva perusahaan menjadi uang tunai dengan kerugian minimum dari realisasi aktiva.  Untuk menyelesaikan kewajiban yang sah dari persekutuan.  Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan kepada masing- masing sekutu dengan cara yang adil. Tujuan fungsi akuntansi yang terkait dengan likuidasi adalah untuk menyajikan informasi yang memadai agar aktiva dapat dibagikan secara adil kepada kreditor dan sekutu dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian terjadi pergeseran dari pengukuran rugi laba periodik menjadi penentuan realisasi keuntungan dan kerugian. C. Asumsi Dasar: Solvensi vs Insolvensi Persekutuan Likuidasi akan terjadi pada persekutuan yang solven dan tidak solven (insolven). Persekutuan dianggap tidak solven apabila aktiva tercatat tidak memadai untuk melunasi kewajiban persekutuan yang ada. Hal ini merupakan pendekatan entirtas terhadap masalah insolvensi. Dari segi hukum insolvensi persekutuan dilihat dari sisi agregat/ kumpulan yaitu persekutuan yang dinyatakan tidak solven jika harta masing-masing sekutu ditambah harta persekutuan tidak mencukupi untuk melunasi kewajiban persekutuan. D. Pengertian Likuidasi Berangsur Di dalam penjualan aktiva non-kas ini dalam kenyataannya tidak mudah karena banyak pihak persekutuan maupun pihak pembeli tidak mau rugi sehingga harus setiap aktiva yang akan dijual diperhitungkan dengan akurat dan teliti. Dengan demikian membutuhkan waktu lama sehingga likuidasi untuk sementara bisa dilakukan dengan aktiva non-kas yang telah diketahui harganya secara pasti, kemudian baru menyusul realisasi aktiva non-kas yang lain pada periode berikutnya. Oleh karena itu likuidasi dilakukan secara bertahap/ berangsur dalam kurun waktu berbulan-bulan bahkan sampai satu tahun.
  • 2. Maka pengertian likuidasi secara berangsur yaitu likuidasi yang nilai realisasi non- kasnya diketahui secara bertahap sehingga realisasinya juga dilakukan secara berangsur. Proses realisasi kadang memakan waktu lama karena memerlukan prediksi dan proyeksi yang akurat untuk harga realisasi. Oleh karena itu pembagian kas dapat dilakukan sebelum selesainya realisasi. Setelah semua hutang kepada pihak ketiga berarti ada sisa kas lagi yang dapat dibagi dan menjadi hak sekutu. Kemudian untuk menentukan besarnya pembagian kas ada dua cara, yaitu: 1. Membuat perhitungan pembagian 2. Membuat program pembagian kas E. Prosedur Perhitungan Pembagian Kas Prosedur yang harus dilakukan dalam perhitungan pembagian kas: 1. Mencatat realisasi aktiva non kas yang berhasil dijual. 2. Membebankan laba atau rugi akibat realisasi aktiva non kas kepada modal masing-masing anggota. 3. Melunasi hutang-hutang dengan menggunakan kas yang ada. 4. Apabila ada sebagian aktiva non kas yang belum berhasil dijual, maka dianggap suatu kerugian dan membebankan kerugian tersebut kepada para anggota. 5. Apabila ada biaya likuidasi yang timbul , biaya tersebut dibebankan kepada para anggota sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi. 6. Membagikan kas yang ada sebagai pengembalian modal kepada anggota- anggota yang mempunyai rekening modal bersaldo kredit ( tidak defisit ). Contoh: Fa. “ABCD” Neraca Per 31 Desember 2000 Kas 80.000.000 Hutang dagang 25.000.000 Piutang 20.000.000 Hutang pada Tn A 75.000.000 Persediaan 200.000.000 Hutang pada Tn B 50.000.000 Aktiva tetap 700.000.000 Modal A ( 30 % ) 200.000.000 Modal B ( 20 % ) 175.000.000 Modal C ( 25 % ) 215.000.000 Modal D ( 25 % ) 260.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 Likuidasi Firma dilakukan secara berangsur yang terdiri dari tahapan sebagai berikut:
  • 3. a. Januari 2001  Piutang berhasil ditagih sebesar Rp 17.500.000,00  Aktiva tetap yang harga pokoknya Rp 250.000.000,00 berhasil dijual seharga Rp 300.000.000,00 b. Maret 2001  Persediaan yang harga pokoknya Rp 180.000.000,00 laku dijual seharga Rp 225.000.000,00 c. Mei 2001  Sisa persediaan yang belum tertagih dihapuskan  Piutang yang belum ditagih dihapuskan  Sisa aktiva tetap laku dijual seharga Rp 400.000.000,00 Bahasan: Realisasi tahap I Realisasi piutang 17.500.000 Realisasi Aktiva Tetap 300.000.000 Kas hasil realisasi 317.500.000 Laba realisasi aktiva tetap : ( 300.000.000 – 250.000.000 ) = 50.000.000 Dibagikan kepada anggota : A = 30 % X 50.000.000 = 15.000.000 B = 20 % X 50.000.000 = 10.000.000 C = 25 % X 50.000.000 = 12.500.000 D = 25 % X 50.000.000 = 12.500.000 Jurnal realisasi tahap I: Kas 317.500.000 Piutang dagang 17.500.000 Aktiva tetap 250.000.000 Modal A 15.000.000 Modal B 10.000.000 Modal C 12.500.000 Modal D 12.500.000 Pelunasan hutang – hutang Firma: Hutang dagang 25.000.000 Hutang dagang A 75.000.000 Hutang dagang B 50.000.000 Kas 150.000.000 Aktiva non kas yang belum terjual dianggap sebagai kerugian : Aktiva non kas 920.000.000 Yang terealisasi 267.500.000 Yang belum terealisasi 652.500.000
  • 4. Modal A (30%) Modal B (20%) Modal C (25%) Modal D (25%) Saldo 1 Jan Laba realisasi 1 200.000.000 15.000.000 175.000.000 10.000.000 215.000.000 12.500.000 260.000.000 12.500.000 Rugi aktiva non kas blm realisasi 215.000.000 (195.750.000) 185.000.000 (130.500.000) 227.500.000 (163.125.000) 272.500.000 (163.125.000) Saldo 31 Jan 19.250.000 54.500.000 64.375.000 109.375.000 Membagi kas yang ada : Modal A 19.250.000 Modal B 54.500.000 Modal C 64.375.000 Modal D 109.375.000 Kas 247.500.000 Realisasi tahap II Realisasi persediaan 225.000.000 Harga pokok persediaan 180.000.000 Laba realisasi 45.000.000 Jurnal realisasi tahap II : Kas 225.000.000 Persediaan 180.000.000 Modal A 13.500.000 Modal B 9.000.000 Modal C 11.250.000 Modal D 11.250.000 Aktiva non kas yang belum terjual dianggap sebagai kerugian : Aktiva non kas 652.500.000 Yang terealisasi 180.000.000 Yang belum terealisasi 472.500.000 Modal A (30%) Modal B (20%) Modal C (25%) Modal D (25%) Saldo 1 Jan Pembagian tahap 1 200.000.000 (19.250.000) 175.000.000 (54.500.000) 215.000.000 (64.375.000) 260.000.000 (109.375.000)
  • 5. Bagian laba realisasi Tahap I Tahap II 180.750.000 15.000.000 13.500.000 120.500.000 10.000.000 9.000.000 150.625.000 12.500.000 11.500.000 150.625.000 12.500.000 11.250.000 Rugi aktiva non kas blm realisasi 209.250.000 (141.750.000) 139.500.000 (94.500.000) 174.375.000 (118.125.000) 174.375.000 (118.125.000) Saldo 31 Maret 67.500.000 45.000.000 56.250.000 56.250.000 Membagi kas yang ada : Modal A 67.500.000 Modal B 45.000.000 Modal C 56.250.000 Modal D 56.500.000 Kas 225.000.000 Realisasi tahap III Piutang yang belum tertagih 2.500.000 Persediaan yang belum terjual 20.000.000 Dihapuskan 22.500.000 Realisasi aktiva tetap 400.000.000 Harga pokok aktiva tetap 450.000.000 Rugi realisasi 50.000.000 Total kerugian : 22.500.000 + 50.000.000 = 72.500.000 Jurnal realisasi tahap III : Kas 400.000.000 Modal A 21.750.000 Modal B 14.500.000 Modal C 18.125.000 Modal D 18.125.000 Piutang dagang 2.500.000 Persediaan 20.000.000 Aktiva tetap 450.000.000 Modal A (30%) Modal B (20%) Modal C (25%) Modal D (25%)
  • 6. Saldo 1 Jan Pembagian thp I Pembagian thp II 200.000.000 (19.250.000) (67.500.000) 175.000.000 (54.500.000) (45.000.000) 215.000.000 (64.375.000) (56.250.000) 260.000.000 (109.375.000) (56.250.000) Bagian laba realisasi Tahap I Tahap II Tahap III 113.250.000 15.000.000 13.500.000 (21.750.000) 75.500.000 10.000.000 9.000.000 (14.500.000) 94.375.000 12.500.000 11.250.000 (18.125.000) 94.375.000 12.500.000 11.250.000 (18.125.000) Saldo 31 Mei 120.000.000 80.000.000 100.000.000 100.000.000 Membagi kas yang ada : Modal A 120.000.000 Modal B 80.000.000 Modal C 100.000.000 Modal D 100.000.000 Kas 400.000.000