Buletin ini berisi tentang sejarah perkembangan pers di Indonesia sejak zaman kolonial hingga Orde Baru. Pers pada masa Orde Lama digunakan partai-partai politik untuk menyebarkan ideologi mereka. Pada masa Orde Baru, pers berjalan bersama pemerintah dalam upaya penertiban masyarakat. Di era modern, banyak lembaga pers yang melakukan strategi konvergensi media dengan memanfaatkan media daring untuk mempertahankan eksistens
5. Selama dasawarsa 1950,surat
kabar tumbuh menjamur karena
dipergunakanolehpartai-partaipolitik
sebagaicorongideologinya.Padatahun
1955ketikapemilihanumum yang
pertama,jumlahmediacetakmencapai
angka457terbitan.PersIndonesia
sangatpartisipatif,terutamakarena
ketergantungandanadaripartai-partai
politik.Padaawaltahun 1960-an,
jumlahterbitanterusmeningkatseiring
keadaanpolitikdalamnegeriyangkian
memanas.Padatahun1965,Menteri
Penerangan mengeluarkan Surat
Keputusanyangmewajibkanpenerbit
untuk menggabungkan diridenganuntuk menggabungkan diridengan
sebuahpartaipolitik,organisasimassa
atau golongan. Setelah peristiwa
G30S/PKI,sebanyak43dari163surat
kabar yang ada ditutup oleh
pemerintah. Kekuasaan pemerintah
atas pers muncul lagi melalui
pembentukanUndang-UndangNo.11pembentukanUndang-UndangNo.11
Tahun 1966 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers.
Suratkabardiizinkanterbitapabila
mengantongiSuratIzinTerbit(SIT)
dariDepartemenPenerangandanSurat
Izin Cetak (SIC) dari Komando
PemulihanKeamanandanKetertiban.PemulihanKeamanandanKetertiban.
Tanpakeduasuratizintersebut,sebuah
terbitandianggaptidaksahdankalau
satupunsuratizinnyadicabut,terbitan
itu dilarang terbit.Ketentuan ini
berlakuhinggatahun1982(Achmad,
2014).
Pada tahun 1973,pemerintah
2014).
Pada tahun 1973,pemerintah
OrdeBarumengeluarkanperaturan
yang memaksa penggabungan
partai-partaipolitikmenjaditigapartai.
Hubungan partai-partaipolitik dan
organisasi terhadap pers terhenti
4
7. Sebelum Indonesiamenyatakan
kemerdekaan pada tahun 1945,
eksistensipersditanahairtelahada.
Sejarah telatmencatatbahwasanya
keberadaanperssudahmunculketika
berdirinya Pemerintahan Hindia
Belandapadatahun1624.Padatahun
tersebut,eksistensipersyangdidorong
oleh Belanda dibuathanya untuk
kepentinganpemerintahkolonialkala
itu, yaknimenyebarkan beberapa
literatur-literaturKristenkeseluruh
bagiannegara.Namun,tidakjarang
jugaditemukanbahwabeberapapers
diIndonesiamengkritisipemerintahan
mengenaipersoalankebijakanyangmengenaipersoalankebijakanyang
berlaku diIndonesia(Chaniago &
Umairah,2018).
Hinggatahun1966,ternyatapers
memegangperanpentingdalamdunia
politik Indonesia. Kepemimpinan
PresidenSoekarnoyangdigantikan
oleh JenderalSoeharto beriringan
dengan pembenahan sistem
ketatanegaraanpadakalaitudemi
menjagastabilitaspolitikatasnama
pembangunannasional.Pembenahan
tersebutmelahirkan pers kembali
dalam menyuarakan aspirasi
masyarakat yang sebelumnya
dibungkampadamasakepemimpinan
Soekarno.Dalam OrdeBaru,pers
berjalan dengan pemerintah dalam
upayapenertibanhal-halyangterjadiupayapenertibanhal-halyangterjadi
dimasyarakat(Saptohadi,2011).
Lem bagaPersIndonesia&
StrategiKonvergensiMedia:
ApakahMediaCetakakan
Terancam ?
MuhammadZakariaH
6
8. Pers Indonesia menggunakan
beberapamediacetakdanelektronik
sepertisuratkabar,dantelevisisebagai
upayapenertibanmasyarakat.Pada
kalaitu,hanyaduamediatersebutyang
dapat memberikan masyarakat
informasimengenaisuatuperistiwa
ataupun kejadian yang terjadidi
Indonesia. Hal ini dikarenakan
aksesibilitasyangmudahdidapatbagi
seluruh kalangan masyarakat
Indonesia. Di abad ke-21 ini,
perkembangan teknologi
memudahkan masyarakat untuk
mendapatkaninformasidaribelahan
duniamanapun.Keberadaaninternet
ternyatajugaberpengaruhpadadunia
persdidunia.Realitasnya,banyak
orangyangberalihdarimembaca
koranmenjadiberselancardijejaring
sosialuntukmendapatkaninformasi.
Masadepankoranpunkinimenjadi
tersingkirkan akibat keberadaantersingkirkan akibat keberadaan
internetsebagaimediadaring.Di
Amerikaserikat,mediacetakmajalah
Newsweek, yang pionir dunia
pemberitaan selama 80 tahun,
akhirnyatutupusiapadatanggal31
Desember2012.Halinidiakibatkan
minat masyarakat yang mulai
berkurangseiringberjalanyawaktu
terhadapmediacetak(Kusuma,2016).
Lantas,bagaimanakondisidunia
pers di Indonesia? Apakah
Lantas,bagaimanakondisidunia
pers di Indonesia? Apakah
lembaga-lembagapersdiIndonesia
mendapatkan dampak yang sama
akibatmediadaring?Bagaimanapers
menjaga eksistensinya diera ini?
BerdasarkansebuahdatadariDewan
Pers mencatatjumlah keberadaan
media cetak,elektronik,maupun
daringdiIndonesia.Selamatahun
2014,terdapat567mediacetak,
1.166 stasiun radio,399 stasiun
televisi,serta 211 media daring
tersebar di Indonesia. Jika
dibandingkan dengan tahun
sebelumnya,mediacetakmengalami
kenaikan.Peningkatanyangadapada
mediacetaksangatterlihatpadamedia
suratkabar,dimanapadatahun2013
berjumlah215menjadi311.Tidak
hanyamediacetaksaja,medialainjuga
mengalami kenaikan. Kenaikan
kemunculanmedia-mediadiIndonesia
tersebutkuranglebihberjumlah10
persen(Kusuma,2016).
Walaupun jumlah keberadaan
media cetak,elektronik,maupun
Walaupun jumlah keberadaan
media cetak,elektronik,maupun
daring di Indonesia mengalami
peningkatan,berdasarkandatadari
BadanPusatStatistikmenunjukkan
bahwaangkapembacasuratkabarkian
menurunsetiaptahunya.Halinijuga
seiring dengan peningkatan
penggunaaninternetdiIndonesiayang
kian meningkat,akibatnya,media
daringdiprediksiakanmenggantikan
media cetak. Untuk menjaga
eksistensinya,beberapalembagapers
di Indonesia melakukan strategi
konvergensi media. Konvergensi
media merupakan salah satu
perkembangandarimediamassayang
melibatkanbeberapafaktorteknologi,
sepertipenggunaan mediadaring,
e-paper,e-books,radiostreamingdan
mediasosial(Saragih & Harahap,
2020).
Melakukanstrategikonvergensi
2020).
Melakukanstrategikonvergensi
mediatidaklahsemudahmengubah
platform ataupun‘log-in’padasuatu
mediasosialsaja.Berdasarkanartikel
karya Anton Wahyu menjelaskan
bahwastrategiinidilakukan oleh
seluruhaspekdalam lembagaitu-
7