Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman. Kurikulum yang baik adalah Kurikulum yang sesuai dengan zamannya, dan terus dikembangakan atau diadaptasi sesuai dengan konteks dan karaktersistik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.
Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman. Kurikulum yang baik adalah Kurikulum yang sesuai dengan zamannya, dan terus dikembangakan atau diadaptasi sesuai dengan konteks dan karaktersistik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
LAPORAN_PKR.docx.pdf
1. LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PKR)
MODEL 221
DI SDN 294/VI BANGKO
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap
Dosen Pengampuh Yul Pendri, M.Pd
Disusun Oleh :
NOVAARMA RESKI
NIM. 856577614
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) S-1
PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021.2
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpakan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini merupakan
gambaran pelaksanaan kegiatan Pembelajaran Kelas Rangkap, baik yang
dilaksanakan di kelas Tutorial maupun di sekolah. Laporan pelaksanakan
Pembelajaran Kelas Rangkap ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat dalam
perkuliahan mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari taraf
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari Bapak Tutor dan pembaca lainnya, sehingga laporan ini dapat
disempurnakan pada masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis megucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
a. Bapak Yul Pendri, M.Pd yang telah membimbing penulis dalam pelaksanaan
Simulasi Pembelajaran Kelas Rangkap di kelas Tutorial
b. Bapak/Ibu Kepala Sekolah SDN 294/VI BANGKO yang telah memberikan
kesempatan kepada Penulis nuntuk melaksanakan pembelajaran Kelas
Rangkap di SDN 294/VI BANGKO
c. Rekan-rekan yang tak dapat saya utarakan satu persatu
Demikianlah laporan ini disusun, atas perhatian semua pihak
diucapkan terima kasih.
Bangko, 08 Desember 2021
Mahasiswa
NOVAARMA RESKI
NIM. 856577614
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................6
D. Manfaat.................................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
LANDASAN TEORI........................................................................................................7
A. Pembelajaran di Sekolah Dasar..........................................................................7
B. Pembelajaran Kelas Rangkap.............................................................................8
BAB III............................................................................................................................11
PEMBAHASAN.............................................................................................................11
A. Laporan Hasil Observasi Awal..........................................................................11
B. Proses Pelaksanaan PKR...................................................................................14
BAB IV............................................................................................................................41
KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................41
A. Kesimpulan.........................................................................................................41
B. Saran...................................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................42
LAMPIRAN FOTO........................................................................................................43
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang – undang no. 20 tahun 2003 tentang pendidikan Nasional pasal I,
menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pembelajaran tidak hanya sebatas pemberian informasi untuk memahami suatu
pengetahuan saja, tetapi bagaimana pengetahuan tersebut dapat digunakan dalam
pembelajaran. Dengan demikian, hasil pembelajaran haruslah memberi perubahan
tingkah laku, keterampilan dan juga konsep-konsep bidang study tertentu.
Pada dasarnya,Pembelajaran Kelas Rangkap adalah penggabungan
sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan usia,kemampuan,minat dan
tingkat kelas,dimana di kelola oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam
pembelajarannya di fokuskan pada kemajuan individual para siswa menururt
Degeng (1997). Menurut Djalil (2011:1.4) pembelajaran kelas rangkap adalah satu
bentuk pembelajaran yang memperisyaratkanseorang guru mengajar dalam satu
ruang kelas atau lebih,dalam saat yang sama,dan menghadapi dua atau lebih
tingkat yang berbeda.
Sebagai upaya untuk mencapai suatu perubahan, maka kegiatan belajar itu
sendiri harus dirancang sedemikian rupa. Sehingga, seluruh siswa menjadi
termotivasi untuk merangsang daya cipta rasa maupun karsa.Setelah pembelajaran
kelas rangkap (PKR) maka strategi pembelajaran merupakan suatu hal yang
penting, karena dengan strategi yang tepat pembelajaran akan menarik dan
menyenangkan kondisi ini memacu siswa untuk bisa belajar dengan baik dan
termotivasi dalam kegiatan belajar mengajar yang pada akhirnya akan
memberikan prestasi belajar yang baik.
5. Pada pembelajaran kelas rangkap, guru melakukan penggabungan antara
kelas –kelas antara kelas tinggi dan kelas rendah antara peserta didik yang satu
tingkat dengan kelas yang terbagi,pembelajaran ini menggunakan metode-metode
berbasis keaktifan siswa, seperti diskusi, kerja kelompok, permainan, eksperimen
dan tutor sebaya yang berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya yang
lebih bersifat konvensional, dimana semua berpusat pada guru,hal ini sangat
berperan dalam melakukan pembentukan kemandirian siswa.
Guru yang diperlukan untuk mengelola PKR memang guru yang berbekal
pengetahuan dan keterampilan, dalam model-model pembelajaran non-
konvensional dalam pengelolaan kelas PKR, pembelajaran harus diubah menuju
model berpusat pada siswa, guru tidak lagi menempatkan diri sebagai satu-
satunya sumber belajar, berbagai sumber belajar harus di manfaatkan secara
optimal dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran berbasis keaktifan
siswa, seperti diskusi, kerja kelompok, resitasi, eksperimen, tutor sebaya
merupakan metode yang harus lebih banyak digunakan.
Guru hendaklah selalu berada di dalam kelas terutama pada kelas rendah
karena mereka sangat butuh perhatian dan pengawasan yang ketat tapi ini tidak
berlaku bagi sekolah yang kekurangan guru karena satu guru mengajarkan 2 kelas
sekaligus,jadi disini guru sangat sulit menerapkan kepada siswa untuk bisa belajar
mandiri.Berdasarkan uraian yang telah di paparkan di atas maka dapat di
identifikasi masalah dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, yaitu siswa
kurang mandiri dalam pembelajaran kelas rangkap dan lemahnya motivasi siswa
dalam mengikuti pembelajaran kelas rangkap.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas,maka fokus penelitian
adalah “ bagaimana penerapan dan kendala saat pembelajaran kelas rangkap
(PKR) di SDN 294/VI BANGKO?”
6. C. Tujuan
1. Meningkatkan hasil pembelajaran kelas rangkap (PKR) di SDN 294/VI
BANGKO.
2. Meningkatkan profesional guru dalam pembelajaran kelas rangkap (PKR)
di SDN 294/VI BANGKO.
D. Manfaat
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka diharapkan penelitian ini bermanfaat
bagi :
a) Bagi siswa
Meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran kelas rangkap.
b) Bagi guru
Sebagai pedoman untuk mempermudah siswa dalam meningkatkan
hasil belajar siswa di Sekolah Dasar dan meningkatkannya secara
optimal.
c) Bagi sekolah
Dapat meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Dasar.
d) Bagi penulis
Hasil penulisan dapat dijadikan sumber inspirasi dan informasi bagi
penulis lain, untuk membuat karya tulis dimasa yang akan datang
dengan aspek yang berbeda.
7. BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran di Sekolah Dasar
Pembelajaran merupakan salah satu bagian dari proses interaksi dua
arah yang dilakukan okeh guru dan nurid. Pendidikan menurut Susanto
(2013: 85) adalah upaya yang terorganisasi, berencana dan berlangsung secara
terus menerus sepanjang hanyat untuk membina anak didik menjadi manusia
paripurna, dewasa dan berbudaya. Proses pembinaan asas pendidikan harus
berorientasi pada pengembangan seluruh potensi anak didik yang mencakup
tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.
Mengembangkan potensi peserta didik perlu diterapkan sebuah model
pembelajaran inovatif dan konstruktif. Dalam mempersiapkan pembelajaran
pendidik harus memahami karakteristik mata pelajaran, karakteristik peserta
didik dan metode yang digunakan sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran
akan lebih inovatif dan konstruktif. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
berkenaan dengan upaya mewujudkan pembelajaran yang inovatif dan
konstruktif, yaitu: situasi kelas dan peran guru dalam proses pembelajaran.
Masa anak usia sekolah dasar merupakan masa dimana anak memiliki
keingintahuan yang tinggi, mudah terpengaruh lingkungan dan berkelompok
dengan teman sebaya, oleh karena itu di sekolah guru memerlukan suasana
yang kondusif dan menyenangkan. Pendidik perlu memperhatikan beberapa
prinsip pembelajaran yang diperlukan agar tercipta suasana yang kondusif dan
menyenangkan, prinsip tersebut antara lain: prinsip motivasi, latar belakang,
pemusatan perhatian, keterpaduan, pemecahan masalah, menemukan, belajar
sambil bermain, pendekatan individu dan sosial. Menurut Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 hasil belajar yang
diharapkan dalam proses pembelajaran adalah pengembangan potensi didik
dan keterampilan siswa sehingga pendidik harus memahami dan
melaksanakan prinsip-prinsip pembelajaran.
8. Tujuan pembelajaran di Sekolah dasar menurut Susanto (2013: 89)
adalah memberikan bekal kemampuan dasar membaca, tulis hitung,
pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai
dengan tingkat perkembangan serta mempersiapkan mereka untuk pendidikan
di SMP. Sekolah dasar merupakan pondasi awal pendidikan formal yang
membentuk bekal kemampuan dasar baik dari membaca, menulis, berhitung
dan berbicara. Dalam pondasi inilah perlu dibentuk dengan kokoh dan kuat
agar lebih mudah mencapai tahap selanjutnya.
B. Pembelajaran Kelas Rangkap
a. Pengertian Pembelajaran
Menurut Sagala (2012: 61) pembelajaran ialah membelajarkan
siswa dengan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu
utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses
komunikasi 2 arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik
sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Pembelajaran
biasanya perubahan yang selalu mengarah ke arah yang lebih baik.
Senada dengan konsep pembelajaran yang diungkapkan oleh Corey
(Sagala, 2012: 61) konsep pembelajaran adalah suatu proses dimana
lingkungan secara sengaja dikelola untuk menungkinkan ia turut serta
dalam tingkah laku dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan
respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus
dari pendidikan.
b. Pengertian Kelas
Pengertian kelas dalam proses pengajaran tidak serta merta
diartikan sebuah ruangan yang digunakan untuk belajar namun dalam
pembelajaran kelas merupakan sekumpulan siswa yang melakukan
kegiatan belajar. Hal ini diperkuat menurut Arikunto (2008: 3) menurut
pengertian pengajaran, kelas bukan wujud ruangan, tetapi sekelompok
9. peserta didik yang sedang belajar. Jadi pengertian kelas dalam bidang
pendidikan tidak sekedar diartikan sebagai ruangan kelas semata namun
sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran atau
materi dari guru yang sama.
c. Pengertian Pembelajaran Kelas Rangkap
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata Rangkap memiliki arti
doubel yang bermakna dua, tiga kelas yang sederajat. Dalam hal ini
rangkap dapat digolongkan dalam penggolongan kelas ketika dilihat dari
bidang pendidikan. Menurut Djalil (2011: 1.4) pembelajaran kelas rangkap
adalah satu bentuk pembelajaran yang memperisyaratkan seorang guru
mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan
menghadapi dua atau lebih tingkat yang berbeda.
Pembelajaran kelas rangkap juga bermakna, seorang guru mengajar
dalam satu kelas atau lebih dan menghadapi murid-murid dengan tingkat
kemampuan yang berbeda. Namun, pada saat ini pengertian pembelajaran
kelas rangkap di Indonesia lebih ditekankan pada mengajar dua kelas yang
berbeda pada waktu yang sama. Sejumlah penelitian melaporkan bahwa
ukuran murid satu kelas (class size) berpengarauh signifikan terhadap hasil
belajar.
Finn, dan Pannozzo, dalam Charles M. Achickles 2003
mengungkapkan bahwa kelas kecil berkorelasi signifikan dan positif
dengan kinerja akademik siswa. keterangannya adalah ... when class size
reduced, major changes occurs in student’s engagement on the classroom
(ketika jumlah murid dalam kelas berkurang maka perubahan besar terjadi
pada partisipatif murid dalam kelas yang ada). Selanjutnya Charles M.
Achickles membubuhkan keterangan. tambahan: Engagement is composed
of “learning behaviour” and pro- and anti social behaviour. Both are
highly related to academic performance (partisipasi aktif ini terdiri atas
“perilaku belajar” dan disiplin murid dikelas. Kedua-duanya sangat
berhubungan dengan kinerja akademik murid).
10. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran kelas rangkap adalah
pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru kepada dua atau lebih
kelas yang berbeda baik secara tingkat ataupun kemampuan siswa.
Namun, di Indonesia yang sering dijumpai pembelajaran kelas rangkap
yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru terhadap dua atau
lebih tingkat yang berbeda.
11. BAB III
PEMBAHASAN
A. Laporan Hasil Observasi Awal
1. Tempat Observasi
Observator melakukan kegiatan observasi di SDN 294/VI
BANGKO, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi.
2. Identitas Sekolah
Nama Sekolah: SDN 294/VI BANGKO
Alamat : SEI piul RT 26 Kel. Dusun Bangko
3. Waktu Observasi
Kegiatan observasi di SDN 294/VI BANGKO dilaksanakan pada
hari Rabu, tanggal 24 November 2021, mulai pukul 07.30 s.d. selesai.
4. Objek Observasi
Obsevator mengobservasi dengan objek dua orang, yaitu Salah satu
guru SDN 294/VI BANGKO. Berikut ini merupakan identitas:
Indentitas:
Nama : Agustiningsih
Jabatan : Guru Kelas
5. Aspek yang di observasi
1) Alasan pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap
2) Kendala yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran.
3) Upaya yang sudah dilakukan untuk menangani kendala-kendala yang
dihadapi.
6. Hasil Observasi
SDN 294/VI BANGKO berlokasi di Kecamatan Bangko,
Kabupaten Merangin, Jambi. Terdapat 6 ruangan di SDN 294/VI
BANGKO yang digunakan. Kelas yang diampu 6 kelas dengan orang guru
dan 1 orang kepala sekolah. Rata-rata siswa dari masing-masing kelas
lebih dari 20 orang. 4 orang guru serta kepala sekolah sudah tercatat
12. sebagai PNS, 2 guru tercatat sebagai guru tidak tetap (GTT).
Kepala Sekolah SDN 294/VI BANGKO ialah Ibu Salma, S.Pd.
Menurutnya, di SDN 294/VI BANGKO belum ada dan belum pernah
melaksanakan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). Selain itu juga belum
pernah ada sosialisasi mengenai Pembelajaran Kelas Rangkap. Mengingat
guru yang ada di SDN 294/VI BANGKO berjumlah enam orang saja,
maka jika ada guru cuti, maka guru yang hadir harus merangkap. Adanya
guru yang cuti hamil memang sudah direncanakan lebih dahulu agar pada
proses pembelajaran tidak terjadi kekacauan.
Untuk mendukung proses pembelajaran, guru menggunakan alat
peraga. Karena keterbatasan, guru hanya dapat menggunakan alat peraga
yang berupa gambar-gambar saja. Metode pembelajaran yang digunakan
adalah metode tanya jawab, ceramah, observasi, klasikal, cerita, dan
bermain. Sumber belajar yang digunakan SDN 294/VI BANGKO berasal
dari buku materi pelajaran dan lingkungan alam sekitar (seperti sawah,
kebun). Model pembelajaran yang dilakukan berupa kelompok, dan
membuat skema.
Tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah anak mampu
menguasai seluruh standar kompetensi. Akan tetapi pada kenyataannya
kurang dari 80% dari tujuan pembelajaran masih belum tercapai dan masih
perlu dilakukan evaluasi. Bentuk evaluasi yang sudah dilaksanakan berupa
tes lisan, tertulis, dan penugasan.
7. Analisis Data
Pembelajaran Kelas Rangkap merupakan model pembelajaran
dengan mencampur beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga
tingkatan kelas dalam satu kelas dan pembelajaran diberikan oleh satu
guru saja untuk beberapa waktu. Pembelajaran kelas rangkap sangat
menekankan dua hal utama, yaitu kelas digabung secara terintegrasi dan
pembelajaran terpusat pada siswa sehingga guru tidak perlu berlari-lari
antara dua ruang kelas untuk mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda
dengan program yang berbeda.
13. Pembelajaran kelas rangkap adalah satu bentuk pembelajaran yang
mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau
lebih, dalam waktu yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat
kelas yang berbeda dengan pembelajaran yang telah direncanakan. PKR
juga mengandung arti bahwa, seorang guru mengajar dalam satu ruang
kelas atau lebih dan menghadapi siswa-siswa dengan kemampuan belajar
yang berbeda (IG.AK.Wardhani, 1998).
Berdasarkan pengamatan lapangan, terdapat enam kelas yang
diampu oleh 5 orang guru dan 1 orang kepala sekolah. Oleh karena itu,
tugas kepala sekolah yang seharusnya bertugas sebagai pemimpin sekolah
juga merangkap sebagai pengajar dan guru kelas. Beliau mengampu kelas
6. Mengingat jumlah siswa yang tidak sedikit tiap kelasnya serta guru
yang ada di SDN 294/VI BANGKO berjumlah enam orang saja, maka jika
ada guru cuti, maka guru yang hadir harus merangkap. Beberapa hal
tersebut seharusnya dapat dijadikan alasan bagi SDN 294/VI BANGKO
untuk melakukan Pembelajaran Kelas Rangkap karena hanya terdapat lima
orang guru dan satu orang kepala sekolah. Perangkapan kelas juga harus
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik.
SDN 294/VI BANGKO terkadang melakukan perangkapan kelas
ketika terdapat guru yang tidak hadir. Bagi guru yang akan cuti, maka
harus membuat RPP terlebih dahulu untuk guru yang akan merangkap
kelas yang akan ditinggal cuti. Sehingga guru yang akan merangkap kelas
tinggal menjalankan RPP yang telah direncanakan. Jadi meskipun guru
mengajar dua kelas yang dirangkap, RPP yang dibuat tetap dipisah.
Perangkapan kelas ini terkadang juga menimbulkan masalah bagi
guru dan orang tua peserta didik. Bagi guru, memfokuskan konsentrasi
pada materi yang sedang diajarkan untuk siswa dengan tingkatan kelas
yang berbeda sulit untuk dilakukan. Apalagi untuk kelas rendah yang
menggunakan pembelajaran tematik, guru harus memutar otak untuk
menggunakan strategi yang tepat bagi siswanya. Di SDN 294/VI
BANGKO, hanya terdapat tiga ruangan untuk menampung enam kelas.
14. Jadi, untuk satu ruangan berisi dua tingkat kelas yang berbeda. Untuk
kelas I dan II meskipun berada dalam satu ruangan yang sama dan tidak
terdapat penyekat ruangan, namun dalam kegiatan belajarnya
menggunakan model dan metode yang berbeda. Misalnya untuk kelas II
guru dapat menggunakan metode diskusi, sedangkan untuk kelas I
menggunakan metode ceramah. Dengan begitu peserta didik dapat nyaman
dalam pembelajaran dan tidak terganggu dengan kelas lain.
Perangkapan kelas pun juga menimbulkan kekhawatiran bagi
orang tua peserta didik. Mereka berpikir bahwa dengan perangkapan kelas
ini fokus guru menjadi terpecah dan dapat mengabaikan beberapa siswa.
Sudah menjadi kewajiban bagi guru untuk mengayomi orang tua peserta
didik untuk menjelaskan sistem pembelajaran rangkap kelas. Pembelajaran
rangkap kelas ini dilakukan juga dikarenakan faktor kekurangan guru dan
kurangnya ruang kelas yang tersedia.
Jadi, dalam hal ini pemerintah juga harus berperan dalam
peningkatan kualitas pembelajaran bukan hanya di daerah kota saja tetapi
juga hingga daerah terpencil seperti SDN 294/VI BANGKO. Dengan
keterbatasan, mereka harus dapat memberikan pelayanan pendidikan yang
baik bagi masyarakat sekitar. Pembelajaran Kelas Rangkap seharusnya
disosialisasikan pada setiap sekolah terutama sekolah yang memiliki
keterbatasan.
B. Proses Pelaksanaan PKR
1. Dokumen perangkat Utuh Rancangan pembelajaran kelas Rangkap di
Sekolah
RPP KELAS RANGKAP KURIKULUM 2013 MODEL 221
2 Mata Pelajaran – 2 Tingkat Kelas Berbeda – 1 Ruangan
Kelas 2 : Tema : 2 – Bermain di Lngkunganku
Subtema : 1 – Bermain di Lingkungan Rumah
15. Pemelajaran : 4
Kelas 3 : Tema : 3 – Benda disekitarku
Subtema : 2- Wujud benda
Pemelajaran : 1
IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : SDN 294/VI BANGKO
Kelas/Semeste
r
: II / I Kelas/Semester : III/I
Tema : 2 – Bermain dilingkungan Tema : 3 – Benda
disekitarku
Subtema : 1 – Bermain dilingkungan
rumah
Subtema : 2 – Wujud benda
Pembelajaran : 4 Pembelajaran : 1
Muatan
Pembelajaran
: Bahasa Indonesia, SBdP,
Matematika
Muatan
Pembelajaran
: Bahasa Indonesia,
SBdP, Matematika
A. Kompetensi Inti
KI
1
: Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI
2
: Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI
3
: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan sekolah sekolah.
KI
4
: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
Kelas II Kelas III
SBdP SBdP
3. Memahami pola irama sederhana 3. Mengetahui bentuk dan variasi
16. 2 melalui lagu anak-anak. 2 pola irama dalam lagu.
4.
2
Menampilkan pola irama
sederhana melalui lagu anak-
anak.
4.
2
Menampilkan bentuk dan variasi
irama melalui lagu.
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
3.
2
Menguraikan kosakata dan
konsep tentang keragaman benda
berdasarkan bentuk dan
wujudnya dalam bahasa
Indonesia atau bahasa daerah
melalui teks tulis, lisan, visual,
dan atau eksplorasi lingkungan.
3.
1
Menggali informasi tentang
konsep perubahan wujud benda
dalam kehidupan sehari-hari yang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau eksplorasi
lingkungan
4.
2
Melaporkan penggunaan
kosakata bahasa Indonesia yang
tepat atau bahasa daerah hasil
pengamatan tentang keragaman
benda berdasarkan bentuk dan
wujudnya dalam bentuk teks
tulis, lisan, dan visual.
4.
1
Menyajikan hasil informasi
tentang konsep perubahan wujud
benda dalam kehidupan sehari-
hari dalam bentuk lisan, tulis, dan
visual menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif.
Matematika Matematika
3.
4
Menjelaskan perkalian dan
pembagian yang melibatkan
bilangan cacah dengan hasil kali
sampai dengan 100 dalam
kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan perkalian dan
pembagian.
3.
7
Mendeskripsikan dan menentukan
hubungan antar satuan baku untuk
panjang, berat, dan waktu yang
umumnya digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
4.
4
Menyelesaikan masalah
perkalian dan pembagian yang
melibatkan bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan
100 dalam kehidupan sehari-hari
serta mengaitkan perkalian dan
4.
7
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan hubungan
antarsatuan baku untuk panjang,
berat, dan waktu yang umumnya
digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
17. pembagian.
C. IPK (Indeks Pencapaian Kompetensi)
Kelas II Kelas III
SBdP
3.2.1 Membedakan panjang dan pendek
bunyi pada lagu anak menggunakan
simbol dengan benar.
4.2.1 Memainkan/menyuarakan panjang dan
pendek nada pada lagu anak dengan
benar.
SBdP
3.2.1 Mengidentifikasi gerak kuat dan
lemah kaki dengan tepat.
4.2.1 Mempraktikkan dinamika gerakan
kaki dengan baik.
Bahasa Indonesia
Mencatat isi teks pendek yang berkaitan
dengan keragaman benda dengan rinci
Menguraikan isi teks yang dibacakan
berkaitan dengan keragaman benda di sekitar
dengan rinci.
4.2.1 Melakukan pengamatan sederhana
tentang keragaman benda di
lingkungan sekitar dengan benar.
Bahasa Indonesia
Menelaah informasi yang terkait dengan
wujud benda dengan benar.
Menguraikan informasi
dalam bentuk teks terkait
dengan wujud benda
dengan tepat.
4.1.1 Menemukan sifat-sifat benda sesuai
dengan wujudnya dengan benar.
Matematika Matematika
3.4.1 Menyatakan perkalian dua bilangan
sebagai penjumlahan berulang dengan
benar.
4.4.1 Menghitung hasil kali dua bilangan
dengan hasil bilangan cacah sampai
100 dengan tepat.
3.7.1 Mengkonversi satuan km ke m atau
sebaliknya.
4.7.1 Memecahkan masalah sehari-hari
mengenai panjang.
D. Tujuan Pembelajaran
Kelas II Kelas III
18. 1. Dengan mendengar penjelasan guru,
siswa dapat membedakan panjang dan
pendek bunyi pada lagu Berdayung
Ciptaan A.T Mahmud menggunakan
simbol dengan benar.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat
memainkan/menyuarakan panjang dan
pendek nada pada lagu Berdayung
Ciptaan
A.T Mahmud dengan benar.
1. Dengan mengamati contoh Gerakan tari,
siswa dapat mengidentifikasi gerak kuat
dan lemah kaki dengan tepat.
2. Dengan menirukan Gerakan kaki di buku,
siswa dapat mempraktikkan dinamika
Gerakan kaki dengan tepat.
3. Dengan melakukan percobaan secara
berkolompok siswa dapat membedakan
sifat-sifat benda padat, cair, dan gas
secara benar.
4. Dengan mendengarkan teman membaca
teks percakapan, siswa dapat mencatat isi
teks pendek yang berkaitan dengan
keragaman benda secara rinci.
5. Dengan bekerja secara mandiri siswa
dapat menguraikan isi teks percakapan
yang berkaitan tentang sifat benda cair
dengan tepat.
6. Dengan mengamati contoh yang
dijelaskan guru, siswa dapat menyatakan
perkalian dua bilangan sebagai
penjumlahan berulang dengan benar.
7. Dengan bimbingan guru, siswa dapat
menghitung hasil kali dua bilangan
dengan hasil bilangan cacah sampai 100
3. Dengan melakukan percobaan secara
berkelompok, siswa dapat membedakan
sifat-sifat benda padat, cair, dan gas
secara benar.
4. Dengan berdiskusi secara berkelompok
siswa dapat merumuskan sifat-sifat benda
padat, cair, dan gas ke dalam bentuk peta
konsep.
5. Dengan membaca teks yang berjudul
“Wujud benda” secara mandiri siswa
dapat menelaah berbagai wujud benda
yang ada di sekitarnya.
6. Dengan mengamati penjelasan guru
siswa dapat mengkonversi satuan
kilometer ke meter atau sebaliknya
dengan tepat.
7. Dengan mengerjakan soal cerita, siswa
dapat memecahkan masalah sehari-hari
mengenai panjang dengan tepat.
19. dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
Kelas II Kelas III
1. Membedakan nada panjang dan pendek
bunyi pada lagu.
1. Mengidentifikasi gerak kuat dan lemah
kaki.
2. Menyuarakan nada Panjang dan pendek
pada lagu.
3. Melakukan percobaan untuk
membedakan sifat-sifat benda padat,
cair, dan gas.
4. Mencatat isi teks percakapan
5. Menguraikan isi teks percakapan secara
mandiri
6. Menyatakan perkalian dua bilangan
sebagai penjumlahan berulang
7. Menghitung hasil kali dua bilangan
cacah
2. Mempraktikkan dinamika Gerakan kaki
3. Menelaah berbagai wujud benda yang
ada di sekitarnya.
4. Merumuskan sifat-sifat benda padat,
cair, dan gas.
5. Mengkonversi satuan kilometer ke
meter atau sebaliknya
6. memecahkan masalah sehari-hari
mengenai satuan Panjang.
F. METODE PEMBELAJARAN
Kelas II Kelas III
Metode : Ceramah, ekperimen, tanya
jawab, diskusi, penugasan
Pendekatan : Seintific
Model : Kooperatif Learning
Metode : Demonstrasi, diskusi, ceramah,
penugasan
Pendekatan : Seintific
Model : Kooperatif Learning
20. G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan
Pembelajaran
Kelas II Kelas III Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran
siswa.
2. Kelas dilanjutkan Doa dipimpin oleh salah-satu siswa. Siswa yang diminta
memimpin baca doa adalah siswa yang mengerjakan sholat shubuh hari
ini. (Menghargaai ketaatan beribadah siswa)
3. Siswa diingatkan selalu untuk mengerjakan sholat lima waktu, sebagai
bentuk ketaatan kepada Allah SWT agar digolongkan ke dalam orang-
orang yang bertakwa.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca 10 menit, dimulai dengan guru menceritakan kisah
salah-satu sahabat Rasulullah SAW.
6. Sebelum membacakan buku, guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan
mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut :
Apa yang tergambar pada sampul buku ?
Apa judul buku ?
Menceritakan tentang apa ?
Pernahkah kamu membaca buku seperti ini ?
15
Menit
Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap anggota
kelompok merupakan tingkat kelas yang sama.
175
Menit
Siswa mendengarkan penjelasan
guru tentang Panjang dan pendek
bunyi nada lagu “Berdayung”
Siswa secara berkelompok
mengamati contoh Gerakan tari
yang ada pada buku siswa.
22. Secara berkelompok siswa berlatih
membunyikan Panjang dan pendek
lagu.
Siswa mendengarkan penjelasan
guru tantang gerak kuat dan
lemah pada kaki.
Guru menunjuk 1 orang perwakilan kelas II untuk menyuarakan bunyi
Panjang dan pendek nada pada lagu “Berdayung”. Dan menunjuk 1 orang
perwakilan kelas III untuk mempraktikkan dinamika Gerakan kaki sambil
diiringi lagu “Berdayung” yang dinyanyikan oleh perwakilan siswa kelas
II.
Secara berkelompok siswa melakukan percobaan untuk menemukan sifat-
sifat benda padat, cair, dan gas.
Menuliskan hasil temuan
kelompoknya dalam lembar
observasi yang telah disediakan
guru.
Secara berkelompok siswa
merumuskan sifat-sifat benda
padat, cair dan gas dan
menuangkan hasil diskusinya
dalam bentuk Peta Konsep.
Perwakilan setiap kelompok siswa kelas III secara bergantian
mempresentasikan peta konsep Sifat-sifat benda di depan kelas. Dan siswa
kelas II juga ikut menyimak penjelasan dari kakak kelasnya.
Guru sambil memberikan penguatan terhadap materi yang sedang dibahas.
Guru menunjuk 2 orang dari siswa
kelas II untuk membacakan teks
percakapan.
Dua orang siswa membacakan
teks, sementara siswa lain
mencatat isi teks percakapan di
buku tulisnya.
Guru menunjuk 3 orang
perwakilan siswa kelas II untuk
menguraikan isi percakapan
Siswa mendengarkan penjelasan
guru tentang konsep perkalian
dengan penjumlahan berulang
Siswa secara mandiri membaca
teks bacaan tentang wujud benda
yang ada di buku.
Secara mandiri siswa menelaah
gambar yang ada pada bacaan,
wujud benda. Benda apa saja
yang tergolong ke dalam masing-
masing wujud benda.
Siswa menyimak penjelasan guru
tentang cara mengkonfersi
kilometer ke meter atau
sebaliknya.
Siswa menelaah soal cerita untuk
23. menggunakan media botol air
mineral sisa percobaan siswa.
Satu orang siswa mempraktekkan
cara menghitung perkalian dengan
penjumlahan berulang di depan
kelas.
menyelesaikan masalah yang ada
sesuai permintaan soal.
Penutup Guru bertanya kepada siswa terkait menyenangkankah pembelajaran hari
ini ?
Guru memberikan kesimpulan dan penguatan
Guru membagikan form penilaian diri sendiri yang telah disiapkan
sebelumnya.
Siswa melakukan penilaian diri sendiri dengan mengisi form yang telah
dibagikan.
Menyanyikan lagu daerah
Guru menutup kelas dengan berdoa bersama siswa.
20
menit
H. Penilaian
Kelas II Kelas III
1. Penilaian Sikap : 1. Penilaian Sikap :
- Observasi selama kegiatan
- Lembar penilaian diri
2. Penilaian pengetahuan :
- Menyelesaikan lembar kerja
tentang sifat-sifat benda
- Mengerjakan soal perkalian
dengan konsep penjumlahan
berulang.
3. Penilaian Keterampilan :
- Menyanyikan lagu berdayung
sesuai Panjang dan pendek bunyi
lagu.
- Menghitung hasil kali dua
- Observasi selama kegiatan
- Lembar penilaian diri
2. Penilaian Pengetahuan
- Menelaah gambar tentang wujud
benda
- Mengerjakan soal tentang
mengkonversi satuan Panjang
kilometer ke meter atau
sebaliknya.
3. Penilaian Keterampilan
- Melakukan Gerakan kuat dan
lemah pada kaki
- Menyelesaikan sosal cerita
24. bilangan mengenai kehidupan sehari-hari
tentang cara mengkonversi satuan
Panjang.
I. Evaluasi
Kelas II
Jawablah dengan benar !
1. Tentukan jumlah ketukan penggalan lagu “Berdayung” di bawah ini !
2. Isilah pertanyaan berikut berdasarkan teks percakapan halaman 31 dan
31 !
a.
b.
c.
27. Kelas III
1. Gerakan apa yang dilakukan seorang anak pada gambar di bawah ini ?
a)
b)
2. Amatilah gambar di bawah ini.
Tuliskanlah dalam tabel apa saja
yang termasuk dalam benda padat, cair, dan gas berdasarkan
gambar di samping.
No Wujud Benda Nama Benda Yang Ada Pada
Gambar
28. A Padat
B Cair
C Gas
3. Klasifikasikanlah sifat-sifat benda padat, cair, dan gas. Isilah pada tabel di
bawah ini.
No Padat Cair Gas
4. Perhatikan gambar di bawah ini !
a. Berapa ketinggian pesawat A dalam satuan kilometer ?
b. Berapa ketinggian pesawat B dalam satuan kilometer ?
c. Berapa perbedaan ketinggian antara pesawat B dan pesawat A
?
29. Panduan Penskoran
Nomor Soal Bobot Soal
1 10
2 30
3 30
4 30
Total Skor 100
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SALMA, S.Pd
NIP.196401301986032003
Bangko, 18 November 2021
Guru Praktik
NOVAARMA RESKI
NIM.856577614
33. PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
1. NAMA
GURU/MAHASISWA
: NOVA ARMA RESKI
2. NIM : 856577614
3. TEMPAT MENGAJAR : SDN 294/VI BANGKO
4. MODEL PKR : 221
5. KELAS/SEMESTER : II (DUA), III (TIGA) / 1 (SATU)
6. MATA PELAJARAN : 1.BAHASA INDONESIA
2.SBdP
3.MATEMATIKA
7. WAKTU : 2 dan 3
8. TANGGAL : 3 × 35 MENIT ( 1 ×
PERTEMUAN)
Petunjuk
Bacalah dengan cermat Rancangan PKR yang akan
digunakan oleh guru/mahasiswa untuk praktek PKR di kelasnya
sendiri. Kemudian nilailah semua aspek yang terdapat dalam
rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah
ini.
1. Menentukan bahan pembelajaran
dan merumuskan tujuan/indikator
1 2 3 4 5
1.1. Menggunakan bahan
pembelajaran yang sesuai
dengan Standar Isi dan
Kompetensi
1.2. Merumuskan tujuan / indikator
pembelajaran
Rata-rata butir 1 = A
2. Mengembangkan &
mengorganisasikan materi, media
√
√
5
34. pembelajaran dan sumber belajar
2.1. Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi dari
model PKR yang dipilih
2.2. Menentukan dan
mengembangkan alat
bantu/media pembelajaran
2.3. Memilih sumber belajar.
Rata-rata butir 2 = B
3. Merencanakan skenario kegiatan
pembelajaran kelas rangkap
3.1. Menyusun langkah-langkah
pembelajaran kelas rangkap
3.2. Menentukan alokasi waktu
pembelajaran kelas rangkap
3.3. Menentukan cara-cara
memotivasi siswa
Rata-rata butir 3 = C
4. Merancang pengelolaan kelas
Menentukan cara-cara
pengorganisasian siswa agar dapat
berpartisipasi dalam pembelajaran
kelas rangkap.
Rata-rata butir 4 = D
5. Merencanakan prosedur, jenis dan
menyiapkan alat penilaian
5.1. Menentukan prosedur dan jenis
penilaian
5.2. Membuat alat-alat penilaian
dan kunci jawaban
Rata-rata butir 5 = E
√
√
√
4,7
√
√
5
5
√
√
√
√
4,7
35. 6. Tampilan dokumen rancangan
pembelajaran kelas rangkap
6.1. Kebersihan dan kerapian
6.2. Penggunaan bahasa tulis
Rata-rata butir 6 = F
Nilai APKG I = R
R =
5+4,7+4,7+5+5
6
=¿
24,4
6
=¿
4,08
R = Rata-rata butir
Bangko, 18 November 2021
Pengamat,
Kepala Sekolah/Teman
Sejawat/Tutor*
AGUSTININGSIH
√
√
5
36. ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU II (APKG II)
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
1. NAMA GURU/MAHASISWA : NOVAARMA RESKI
2. NIM : 856577614
3. ALAMAT SEKOLAH : BTN SEI Piul Kodim
4. MODEL PKR : 221
5. KELAS/SEMESTER : II (DUA), III (TIGA) / 1 (SATU)
6. MATA PELAJARAN : 1. BAHASA INDONESIA
2. SBdP
3. MATEMATIKA
7. TOPIK : 1. Kosakata dan konsep tentang keragaman
benda berdasarkan bentuk dan wujudnya
dalam bahasa (Bahasa Indonesia)
2. Pola Irama dalam lagu (SbdP)
3. Perkalian dan pembagian, serta satuan
baku umtuk panjang, berat, waktu
(Matematika)
8. TANGGAL : 18 November 2021
9. KELOMPOK BELAJAR : -
10.UPBJJ-UT : 17/Jambi
Petunjuk
1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung.
2. Pusatkan perhatian anda pada kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa.
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian
di bawah ini.
37. 4. Khusus untuk butir 3, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran, pilih salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata
pelajaran yang sedang diajarkan.
1. Menentukan bahan pembelajaran dan
merumuskan tujuan/indikator
1 2 3 4 5
a. Melaksanakan tugas rutin kelas
b. Memulai kegiatan pembelajaran
c. Menggunakan ragam kegiatan yang
sesuai dengan kemampuan/ tujuan/
indikator, siswa, situasi dan lingkungan
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
secara individual, kelompok atau klasikal
e. Menggunakan sumber belajar yang
sesuai dengan kemampuan/ tujuan,
siswa, situasi dan lingkungan
f. Menggunakan media belajar yang sesuai
dengan tujuan, siswa, situasi dan
lingkungan
g. Menggunakan waktu pembelajaran
secara efisien
h. Mengakhiri kegiatan pembelajaran
√
√
√
√
√
√
√
√
38. Rata-rata butir 1 = P
2. Mengelola interaksi kelas
a. Menunjukan perhatian serta sikap
bersahabat, terbuka dan penuh pengertian
pada siswa
b. Memicu dan memelihara keterlibatan
siswa
c. Melakukan komunikasi secara efektif
Rata-rata butir 2 = Q
3. Mendemonstrasikan kemampuan khusus
dalam pembelajaran kelas rangkap (isi yang
sesuai dengan RPKR yang sedang dinilai)
a. Bahasa Indonesia
1) Mendemonstrasikan penguasaan
materi Bahasa Indonesia
2) Memberikan latihan keterampilan
berbahasa
3) Mengembangkan kemampuan siswa
untuk berkomunikasi dan bernalar
Rata-rata butir 3.a = R
b. Matematika
1) Menanamkan konsep matematika
melalui kegiatan manipulatif
2) Menguasai simbol-simbol
matematika
√
√
√
√
√
√
√
5
√
√
4
4,3
39. 3) Memberikan latihan penggunaan
konsep matematika dalam kehidupan
sehari-hari
Rata-rata butir 3.b = R
c. IPA
1) Mendemonstrasikan pembelajaran
IPA melalui pengalaman langsung
2) Meningkatkan keterlibatan siswa
melalui pengalaman langsung
3) Menampilkan penguasaan IPA
Rata-rata butir 3.c = R
d. IPS
1) Mengembangkan pemahaman
konsep waktu
2) Mengembangkan pemahaman
konsep ruang
3) Mengembangkan pemahaman
konsep kelangkaan (scarcity)
Rata-rata butir 3.d = R
e. PKn
1) Ketepatan menggunakan istilah-
istilah khusus dan konsep dalam
Pendidikan Kewarganegaraan
2) Penguasaan materi Pendidikan
Kewarganegaraan
√
4,7
√
√ √
4
√ √
4,7
√
√
√
40. 3) Menerapkan konsep Pendidikan
Kewarganegaraan dalam kehidupan
sehari-hari
Rata-rata butir 3.e = R
4. Melaksanakan penilaian proses dan hasil
belajar
a. Melaksanakan penilaian selama proses
pembelajaran
b. Melaksanakan penilaian hasil belajar
pada akhir pembelajaran
Rata-rata butir 4 = S
5. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
kelas rangkap
a. Peka terhadap kemampuan berbahasa
b. Penampilan guru dalam pembelajaran
kelas rangkap
c. Keefektifan pembelajaran kelas rangkap
Rata-rata butir 5 = T
Nilai APKG I I = R
Bangko, 18 November 2021
Pengamat,
Kepala Sekolah/Teman Sejawat/Tutor*
√
√
√
5
√
√
5
4
42. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pembelajaran Kelas Rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa
yang mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas, di
mana dikelola oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya
difokuskan pada kemajuan individual para siswa. Dalam menerapakannya guru
harus menggunakan beberapa model dan hal itu perlu diperhatikan.
Pembelajaran kelas rangkap yang dilaksanakan di SDN 294/VI BANGKO
sudah berlangsung dengan baik serta memenuhi prinsip-prinsip pelaksanaan
pembelajaran kelas rangkap. Pembelajaran kelas rangkap di sekolah tersebut juga
sudah memenuhi karakteristik PKR yang ideal. Ketika ada guru yang tidak hadir
yang merupakan alasan melaksanakan PKR dan guru yang menggantikan guru
tersebut dapat memberikan tugas kepada siswa dengan menjelaskan pembelajaran
sesuai kurikulum. Siswa aktif dalam pembelajaran dan kegiatan belajar berjalan
dengan baik.
Dengan seorang guru atau beberapa guru saja proses pembelajaran dapat
berlangsung. Demikian juga dengan satu ruang atau beberapa ruang kelas, proses
pembelajaran tetap dapat berlangsung. Jadi secara ekonomis biaya pendidikan
yang ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat akan lebih kecil. Oleh karena
itu, dengan jumlah dana pendidikan yang sama, perluasan pelayanan pendidikan
dapat diberikan hingga ke daerah yang sulit, kecil, dan terpencil sekalipun.
B. Saran
1. Harus ada kesesuaian antara Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas
Rangkap (RP-PKR) dengan video yang dibuat
2. Perlunya pemberian motivasi siswa untuk memancing keingintahuan
siswa akan materi yang akan dipelajari
43. 3. Guru harus mengasah kembali dalam pembuatan video pembelajaran agar
lebih logis dan menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fahimah,Iffah.2012.Pembelajaran Kelas Rangkap.(Online) http://pelangi-
iffah.blogspot.com/2011/04/pembelajaran-kelas-rangkap.html
Suardika.2010.Mengapa PKR Diperlukan. (Online)
http://aritmaxx.wordpress.com/2010/04/mengapa-pkr-diperlukan.html
Winataputra,Udin.1998.Pembelajaran Kelas Rangkap.Pamulang: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Aria Djalil, dkk. (2021), Pembelajaran Kelas Rangkap, Jakarta: Universitas
Terbuka.