SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
PEDAGOGIK UMUM
Pedagogik Umum
BAHAN PENGAYAAN DAN REMEDI
PEDAGOGIK UMUM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS
2019
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
KATA PENGANTAR
I
ndonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang mempunyai wilayah geografis sangat luas dan
beragam, memiliki tantangan tersendiri terkait upaya peningkatan kualitas guru. Guru merupakan
gardaterdepandalamsebuahsistempendidikan.Betapapuncanggihkonseppendidikandirancang,
tanpa diimbangi oleh guru yang kompeten, maka hanya akan menjadi wacana tanpa realisasi yang
optimal. Dengan kata lain kualitas guru merupakan kunci utama kualitas pendidikan.
Sampai saat ini masih banyak wilayah di Indonesia yang memiliki keterbatasan akses. Wilayah
seperti ini seringkali disebut sebagai daerah khusus. Keterbatasan ini berimbas pada proses
peningkatan kualitas guru yang bertugas pada wilayah tersebut. Minimnya jaringan komunikasi
dan beratnya jarak tempuh menjadikan para guru daerah khusus (gurdasus) relatif sulit untuk
mengikutiperkembanganpendidikansebagaiupayameningkatkanprofesionalitasnya.Persoalan
ini menjadi semakin nyata tatkala fakta menunjukkan bahwa banyak gurdasus tidak mampu
melampaui passing grade yang dicanangkan dalam uji pengetahuan (UP) yang merupakan
bagian dari Uji Kompetensi Mahasiswa Pengembangan Profesi Guru (UKMPPG) sebagai
prasyarat uji profesionalitasinya.
Hal ini bukanlah persoalan yang sederhana, karena kelulusan dalam UPUKMPPG merupakan salah
satu indikator guru dikatakan profesional. Oleh karena itu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalitas gurdasus. Salah satu langkah
yang ditempuh pemerintah adalah melakukan pembuatan sumber belajar bagi gurdasus dalam
bentuk “Bahan Pengayaan dan Remedi”. Produk ini akan dicetak dalam bentuk buku dan dibagikan
bagi semua gurdasus yang belum lulus UP UKMPPG. Melalui buku ini diharapkan guru dapat
berproses secara mandiri maupun terbimbing untuk meningkatkan profesionalitasnya. Lebih jauh,
melalui sumber belajar buku “Bahan Pengayaan dan Remedi” ini, guru diharapkan akan terpicu
untuk terus belajar dalam usaha meningkatkan kemampuan dan profesionalitasnya.
Selanjutnya, buku ini pastinya mempunyai keterbatasan mengingat luasnya cakupan keilmuan yang
seharusnya dimasukkan. Pendekatan pelatihan yang dikemas dalam buku ini berbasis pada kisi-kisi
soal UP. Buku “Bahan Pengayaan dan Remedi” dilengkapi dengan dua jilid buku pendamping yang
berisikan soal-soal latihan sebagai pengayaan tambahan. Diharapkan, guru tidak hanya menggunakan
satu sumber buku ini tetapi dapat mengakses berbagai sumber-sumber pendukung lainnya. Dengan
demikian diharapkan kompetensi guru akan meningkat yang pada akhirnya akan berimbas pada
peningkatan kualitas pendidikan sebagai pendukung laju proses pembangunan bangsa.
Tidak lupa, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan buku ini. Semua kerja keras dan sumbangsih dari berbagai pihak dalam penyelesaian
buku ini merupakan bentuk kesadaran bersama bahwa peningkatan kualitas di daerah-daerah
khusus merupakan salah satu kunci pembangunan bangsa secara keseluruhan.
Jakarta, Maret 2019
Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan,
Supriano
NIP 196208161991031001
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. RASIONAL.................................................................................................... 1
B. TUJUAN PENULISAN................................................................................. 2
C. CARA PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN PENGAYAAN
DAN REMEDI............................................................................................... 2
BAB II KISI-KISI (KOMPETENSI, CAPAIAN PEMBELAJARAN, INDIKATOR
ESSENSIAL, CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN) PEDAGOGIK UMUM ... 3
BAB III SOAL-SOAL LATIHAN FORMATIF ................................................................ 23
A. SOAL-SOAL LATIHAN ............................................................................. 23
B. UMPAN BALIK ........................................................................................... 28
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 29
DAFTAR REFERENSI......................................................................................................... 30
KUNCI JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN .................................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Undang Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 8 menyatakan bahwa
guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani
dan rohani, serta mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Hal ini berlaku pula
untuk Guru daerah khusus (Gurdasus), bahwa di samping harus memenuhi kualifikasi
S1/DIV, juga harus memiliki sertifikat pendidik yang diperoleh melalui PPG. Gurdasus
yang telah mengabdi di daerah khusus umumnya memiliki kendala dalam meningkatkan
kompetensi dan keprofesionalannya yang diperoleh melalui program PPG. Dikarenakan
kondisi, tantangan, dan hambatan yang dihadapi Gurdasus dalam mengikuti program PPG,
maka pada tahun 2108 dilakukan kegiatan prakondisi dalam bentuk pelatihan yaitu PGDK
untuk menyiapkan Gurdasus agar berhasil dalam menyelesaikan program PPG. Hal ini
dalam rangka memenuhi amanat UU Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 Pasal 12, bahwa
setiap orang yang memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk
diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu.
Namun demikian hasil evaluasi penyelenggaraan pra kondisi dan PPG PGDK tahun 2018
dalam rangka sertifikasi guru melalui PPG, menunjukkan angka tingkat kelulusan peserta
khususnyadiUPPPG-PDGKrelatifmasihrendahyaitudibawah35%.Beberapacatatanhasil
evaluasi pada saat pembeklan awal sebelum program PPG berlangsung yaitu pelaksanaan
pembekalan yang berlangsung sebelum PPG dirasa masih kurang efektif karena beberapa
peserta mengalami penyesuaian budaya dan lingkungan, penyampaian materi dan soal yang
diujikan di UP kurang sinkron, tingkat kesukaran soal UP cukup tinggi dan lain sebagainya.
Untuk itu perlu adanya upaya dan strategi lain dalam rangka membekali peserta PPG-PGDK
agar dapat sukses mengikuti UP PPG khususnya pada waktu melakukan remedi.
Pengembangan bahan pengayaan dan remedi disusun sebagai upaya agar peserta PGDK
yang belum lulus dapat sukses ketika mengikuti program remedi UP PPG tahun 2019.
Bahan pengayaan dan remedi yang dikembangkan berisi kompetensi, capaian pembelajaran,
indikator esensial, soal dan pembahasan yang kisi-kisinya telah disinkronkan dengan kisi-
kisi UP PPG. Usaha ini tidak lain agar peserta Gurdasus memiliki sumber belajar yang
memudahkan guru dalam mengikuti program remedi UP PPG.
Bahan pengayaan dan remedi ini khusus untuk materi pedagogik, karena salah satu
kompetensi yang penting dikuasai oleh guru adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi
pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap
peserta didik dan pengelolaan pembeajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan
sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi inti pedagogi meliputi; (a)
menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual, (b) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,
(c) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu, (d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (e) memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, (f) memfasilitasi
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki, (g) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, (h)
menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (i) memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, (j) melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
B. TUJUAN PENULISAN
Penulisan bahan pengayaan dan remedi ini bertujuan untuk membantu peserta PPG-PGDK
dalam mempersiapkan diri menghadapi Uji Pengetahuan (UP) PPG. Bahan pengayaan dan
remedi ini dikembangkan sebagai sumber belajar yang dapat digunakan secara mandiri
maupun terbimbing.
C. CARA PENGGUNAAN BAHAN PENGAYAAN DAN REMEDI
Agar peserta dapat lebih mudah memahami buku bahan pengayaan dan remedi ini maka
pahamilah cara penggunaan berikut;
1. Bacalah secara menyeluruh dengan cermat maksud dan tujuan pembuatan yang termuat
di BAB I.
2. Perhatikan indikator/ kisi-kisi yang disajikan di BAB II
3. Perhatikan setiap soal yang menjadi contoh dari setiap indikator. Coba kerjakan, serta
cocokkan hasilnya dengan kunci jawaban yang tersedia. Pelajari pembahasan yang
tertera dari setiap soal/ indikator.
4. Tulislah hal yang dianggap penting dalam buku catatan dan didiskusikan dengan sejawat,
baik isi, penjelasan dan peluang pengembangan soalnya.
5. Coba kerjakan soal-soal latihan formatif yang ada di BAB III tanpa melihat kunci
jawaban.
6. Cocokan hasil kerjaan dengan kunci jawaban. Jika masih ada kesalahan, cek kembali
pemahaman anda dengan pembahasan yang ada di BAB II
7. Perluas pengetahuan anda dengan mencari soal maupun sumber materi yang lain.
8. Untuk semakin meningkatkan pemahaman anda terhadap materi pedagogik, silahkan
anda lanjutkan untuk mengerjakan soal-soal tryout 1 dan 2.
BAB II
KISI-KISI (KOMPETENSI, CAPAIAN PEMBELAJARAN,
INDIKATOR ESSENSIAL, CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN)
PEDAGOGIK UMUM
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan
pembelajaran
Merumuskan indikator
kompetensi dan capaian
pembelajaran berdasarkan
standar kompetensi lulusan
1. Dengan mencermati standar
kompetensi lulusan peserta dapat
merumuskan indikator kompetensi
Soal
1. Pada rancangan pembelajaran terdapat contoh kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi
jenis, sifat, dan fungsi bahan alam dari tanaman untuk produk karya seni rupa dan kriya,
maka rumusan indikator yang bisa dikembangkan guru pada tingkatan kognitif mencipta
(C6) yang tepat, adalah….
A. Mengelompokan bahan alam dari tanaman pandan untuk produk karya seni rupa
B. Menyebutkan fungsi tanaman pandan untuk produk karya seni rupa
C. Menjelaskan sifat tanaman pandan untuk produk karya seni rupa
D. Membedakan sifat tanaman pandan dengan tanaman suji untuk produk karya seni rupa
E. Membuat produk karya sei rupa dari tanaman pandan
Pembahasan
Untuk menjawab soal tersebut peserta harus memahami tingkatan kognitif dengan kata
kerja operasionalnya contoh;
Tingkatan kognitif Contoh kata kerja operasional
C1: Mengingat menyebutkan, menghafalkan, mengetahui, menuliskan, memberi label
C2: memahami Membedakan,menerangkan,mengartikan,merangkum,mengelompokan
C3: Menerapkan Melaksanakan, melakukan, melatih, membiasaan, membedakan,
menyelesaikan, menggunakan
C4: Menganalisis Memilih, menata, menyeleksi, megdiagnosis, mengedit, menguraikan
C5: Mengevaluasi Membuktikan, memisahkan, menguji, mengukur, mengkritik,
memvalidasi, memonitor
C6: Mencipta Membangun, membentuk, membuat, menamilkan, memperjelas,
menemukan, menyususn
Kata kerja operasional “membuat” termasuk dalam tingkatan kognitif C6 (Mencipta).
Jawaban: E
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan
pembelajaran
Merumuskan indikator
kompetensi dan capaian
pembelajaran berdasarkan
standar kompetensi lulusan
2. Berdasarkan rumusan indika-
tor kompetensi peserta dapat
merumuskan capaian pembelajaran
(tujuan pembelajaran)
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
Soal
2. Pada sebuah rancangan pembelajaran (RPP) tertulis contoh rumusan indikator kompetensi
yaitu “menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras”, jika seorang
pendidik akan menyusun menjadi tujuan pembelajaran maka rumusan yang tepat adalah….
A. Setelah melaksanakan proses pembelajaran melalui praktik, siswa dapat menjelaskan
kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras berupa komponen input, proses
dan output
B. Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi,
siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras secara
benar
C. Siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras berupa
komponen input, proses dan output secara benar
D. Menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras komponen input,
proses dan output tanpa melihat catatan
E. Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi,
materi kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras secara benar tanpa
melihat catatan.
Pembahasan
Unsur-unsur dalam merumuskan tujuan pembelajaran hendaknya memenuhi kaidah ABCD
yaitu;
A : Audience adalah peserta didik yang akan belajar
B : Behavior adalah perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh peserta didik
setelah selesai memperoleh pengalaman belajar dalam pelajaran tersebut
C : Condition adalah kondisi, yang berarti batasan yang dikenakan kepada peserta didik atau
alat/peralatan yang digunakan peserta didik pada saat dilakukan penilaian
D : Degree adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai perilaku
Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui
diskusi, siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras
secara benar
Jawaban: B
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan
pembelajaran
Menetapkan materi,
proses, sumber, media,
penilaian, dan evaluasi
pembelajaran
3. Berdasarkan capaian pembelajaran
(tujuan pembelajaran) yang telah
dirumuskan, peserta dapat menetapkan
materi pembelajaran yang diperlukan
Soal
3. Pada saat menyusun perencanaan pembelajaran pokok materi tentang Unggas, seorang
guru merumuskan tujuan pembelajaran agar siswa dapat mendefinisikan hewan
unggas, mengelompokan dan membedakan jenis-jenis unggas. Adapun pilihan strategi
pembelajaran untuk menjelaskan materi kepada siswa tersebut yaitu strategi pembelajaran
deduktif. Mendasarkan tujuan dan strategi pembelajaran tersebut mencerminkan ragam
pengetahuan yang jenisnya….
A. Fakta B. Prosedur C. Keterampilan D. Konsep E. Prinsip
C
B
D
A
Pembahasan
Berikut merupakan tabel untuk mempermudah dalam menentukan jenis materi
Jenis Materi Indikator hasil belajar yang harus dikuasai siswa
Fakta Apabila siswa diminta untuk menyebutkan nama, kapan, dimana suatu
peristiwa terjadi
Konsep Apabila siswa diminta untuk mengemukakan definisi, membedakan dua
hal, mengklasifikasikan
Prosedur Apabila siswa diminta untuk menjelaskan langkah-langkah pemecahan
suatu persoalan menurut prosedur tertentu
Prinsip Apabila siswa diminta untuk menjelaskan hubungan antar berbagai konsep,
sebab akibat
Keterampilan Apabila siswa diminta untuk membuat sesuatu
Aspek afektif Apabila siswa diminta memilih dan melakukan sikap tertentu terhadap
suatu kejadian
Aspek motorik Apabila siswa diminta untuk melakukan kegiatan menggunakan anggota badan
Tujuan pembelajaran yang meminta siswa dapat mendefinisikan hewan unggas,
mengelompokan dan membedakan jenis-jenis unggas termasuk jenis materi berupa konsep
Jawaban: D
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan
pembelajaran
Menetapkan materi, proses,
sumber, media, penilaian, dan
evaluasi pembelajaran
4. Berdasarkan capaian pembelajaran
(tujuan pembelajaran) yang
telah dirumuskan dan materi
yang ditentukan, peserta dapat
menetapkan proses pembelajaran
yang sesuai.
Soal
4. Perencanaan pembelajaran yang menenkankan pada proses keterlibatan peserta didik
secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan dihubungkan dengan
situasi kehidupan sehari-hari sehingga mendorong peserta didik dapat menerapkan dalam
kehidupan mereka, pilihan strategi pembelajaran yang tepat yaitu….
A. Kooperatif B. Inkuiri C. Problem solving
D. Discovery E. Kontekstual
Pembahasan
Untuk menjawab soal di atas peserta harus memahami model-model pembelajaran dan
karateristiknya, seperti;
• Kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana
siswa-siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota antara
empat sampai lima orang secara heterogen untuk mencapai tujuan-tujuan bersama
• Problem solving merupakan kerangka konseptual tentang proses pembelajaran yang
menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat tidak
tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa berpikir kritis untuk
memecahkannya.
• Inkuiri adalah proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan
observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah
terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan berpikir kritis dan logis
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
• Discovery learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif
untuk mencari dan menyelidiki suatu permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan
konsep dari pembelajaran yang telah dipelajari
• Kontektual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang mengaitkan
antara materi yang diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Jawaban: E
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan
pembelajaran
Menetapkan materi,
proses, sumber, media,
penilaian, dan evaluasi
pembelajaran
5. Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan
pembelajaran) yang telah dirumuskan dan materi
yangditentukan,pesertadapatmenetapkansumber
belajar/media pembelajaran yang diperlukan.
Soal
5. Saat merancang pembelajaran seorang guru ingin menyederhanakan konsep/prinsip /
hukum yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan secara tertulis, media
apa yang paling tepat dipilih oleh guru tersebut....
A. Bagan B. APE (Alat Permaian Edukadif)
C. Flip Chart D. Foto E. Gambar
Pembahasan
Untuk menjawab soal ini, peserta harus memahami pengertian, jenis, keunggulan dan
kelemahan masing-masing media pembelajaran;
1. Media foto
Kelebihan
• Sifatnya konkret, menunjukkan pokok masalah dibanding media verbal.
• Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
• Mengatasi keterbatasan pengamatan
• Dapat memperjelas suatu masalah
• Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan.
Kelemahan:
• Hanya menekankan persepsi indera mata
• Gambar /foto yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
• Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Syarat pembuatan media foto yang baik:
• Autentik
• Sederhana
• Ukuran relatif (menyesuaikan ruang)
• Mengandung gerak atau perbuatan
• Gambar hendaklah bagus dari sudut seni
2. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, draft kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokoknyatanpadetail.Sketsa,selaindapatmemeperjelaspenyampaianpesan,menghindari
verbalisme, menarik perhatian siswa, harganyapun tak perlu dipersoalkan sebab media ini
dibuat langsung oleh guru. Sketsa, yang dibuat secara cepat sementara guru menerangkan
dapat pula dipakai untuk tujuan tersebut.
3. Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol, diagram,
atau skema menggambarkan struktur dari obeyeknya secara garis besar, menunjukkan
hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang terjadi.
Ciri-ciri diagram yang perlu diketahui:
• bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang sulit dimengerti
• untuk dapat membaca diagram seoarang harus punya latar belakang tentang apa yang
didiagramkan
• walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti
Diagram yang baik sebagai media pendidikan:
• Benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu.
• Cukup besar dan ditempatkan secara strategis
• Penyusunanya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, dari kiri ke kanan, dan
dari atas ke bawah.
4. Bagan/chart
Seperti halnya media grafis yang lain, fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide
atau konsep yang sulit disampaikan secara tertulis atau secara.
Syarat bagan yang baik, adalah:
• Dapat dimengerti anak
• Sederhana dan lugas, tidak rumit dan berbelit-belit
• Diganti pada waktu-waktu tertentu agar tetap termasa juga tidak kehilangan daya tarik.
Contoh: bagan organisasi, bagan alur siklus air
5. Grafik
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-
titik, garis atau gambar. Grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan
menggunakan data-data komparatif.
Kelebihan grafik sebagai media adalah:
• Bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungan-
hubungannya.
• Memungkinkan secara cepat kita mengadakan analisis, interpretasi, dan perbandingan
anatara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, pertumbuhan dan arah.
• Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis.
Media grafis dikatakan baik, jika memenuhi ketentuan sebagai berikut:
• Jelas untuk dilihat seluruh kelas
• Hanya menyajikan satu ide setiap grafik
• Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya
• Warna yang digunakan kontras dan harmonis
• Berjudul dan ringkas
• Sederhana
• Mudah dibaca
• Praktis, mudah diatur
• Menggambarkan kenyataan/realisme
• Menarik
• Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan
• Teliti
6. APE
Alat permainan edukatif (APE) adalah alat yang digunakan oleh anak untuk bermain sambil
belajar artinya alat dan bermain itu sendiri merupakan sarana belajar yang menyenangkan.
Anak tidak akan bosan-bosan bermain, di samping itu dengan bermain akan membawa
anak kepada pengalaman yang positif dalam segala aspek, seperti aspek pengembangan
keimanan dan ketakwaan, daya pikir, daya cipta, kemampuan olah tubuh (jasmani)”.
Jawaban: A
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan
pembelajaran
Menetapkan materi,
proses, sumber, media,
penilaian, dan evaluasi
pembelajaran
6. Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan
pembelajaran) dan proses pembelajaran
yang telah ditentukan, peserta dapat
menetapkan jenis evaluasi yang tepat
Soal
6. Seorang guru merancang evaluasi dengan mendasarkan pada indikator dan tujuan
pembelajaran yang sudah ditentukan di RPP. Evaluasi tersebut dimaksudkan untuk
menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa, maka jenis evalausi yang tepat dipilih oleh
guru adalah….
A. Evaluasi formatif
B. Evaluasi sumatif
C. Evaluasi selektif
D. Evaluasi diagnostik
E. Evaluasi penempatan
Pembahasan
Jenis evaluasi berdasarkan tujuan
1. Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-
kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling
tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa
dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan
meningkatan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan
kemajuan belajar siswa.
Jenis evaluasi berdasarkan sasaran
1. Evaluasi konteks adalah valuasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program
baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan
yang muncul dalam perencanaan.
2. Evaluasi input adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber
daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses adalah evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan,
baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi hasil atau produk adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil
program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki,
dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi outcome atau lulusan adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil
belajar siswa lebih lanjut, yaitu evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
Jenis evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran
1. Evaluasi program pembelajaran; evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi
program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2. Evaluasi proses pembelajaran; evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses
pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan,
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
3. Evaluasi hasil pembelajaran; evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa
terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau
dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Berdasarkan objek:
1. Evaluasi input adalah evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian,
sikap, keyakinan.
2. Evaluasi transformasi adalah evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses
pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi output adalah evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian
hasil pembelajaran.
Berdasarkan subjek:
1. Evaluasi internal adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai
evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi eksternal adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai
evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
Jawaban: B
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan
pembelajaran
Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sesuai silabus
7. Dengan mencermati silabus, peserta dapat
menganalisis keterkaitan antar komponen
silabus
Soal
7. Seorang Guru mencari materi dan media dari internet saat menyusun rencana pembelajaran
(RPP), materi dan media tersebut akan disampaikan pada proses pembelajaran dengan
maksud agar siswa tidak mengalami kesulitan memahami pelajaran. Langkah apa yang
harus dilakukan oleh seorang Guru saat memilih materi pelajaran….
A. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti, kompetensi dasar,
dan indikator
B. Menganalisis potensi peserta didik; relevansi dengan karakteristik daerah; dan struktur
keilmuan
C. Menyesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spritual peserta didik
D. Melihat kebermanfaatan bagi peserta didik; aktualitas, kedalaman, dan keluasan
materi pembelajaran
E. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, alat dan sumber
bahan, dan alokasi waktu
Pembahasan
Langkah-langkah dalam memilih materi pelajaran
• Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti, kompetensi dasar, dan
indikator
• Mengidentifikasi jenis-jenis materi pelajaran
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
• MemilihmateripembelajaranyangsesuaiataurelevandenganKDdanindicatorpencapaian
• Memilih sumber materi pelajaran
Sementara
• Potensi peserta didik, relevansi dengan karakteristik daerah, dan struktur keilmuan
• Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik
• Kebermanfaatan bagi peserta didik, aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran
• Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, alat dan sumber
bahan, dan alokasi waktu
Bukan termasuk langkah-langkah memilih materi tetapi prinsip dalam memilih materi
Jawaban: A
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Perencanaan
pembelajaran
Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sesuai silabus
8. Dengan mencermati silabus yang telah
ditentukan, peserta dapat menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan tepat
Soal
8. Dengan mencermati silabus, seorang guru akan merancang pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud RI No 22 tahun 2016 Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mencakup sekurang-kurangnya....
A. Kompetesi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi ajar, model
pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan penilaian hasil belajar
B. Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi ajar, model
pembelajaran, metode pengajaran, sumber belajar, penilaian hasil belajar, dan bobot
penilaian hasil belajar
C. Standar kompetensi, kompetensi dasar, metode pengajaran, media pembelajaran,
sumber belajar, langkah pembelajaran, tes hasil belajar, dan kunci jawaban tes
D. Identitas mata pelajaran, tujuan pembelajaran, materi ajar, model pembelajaran, media,
sumber belajar, langkah pembelajaran, dan penilaian hasil belajar
E. Identitas sekolah, identitas mata pelajaran, tujuan pembelajaran, materi ajar, media,
sumber belajar, langkah pembelajaran, dan penilaian hasil belajar
Pembahasan
Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah
menjelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus
untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD).
RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan satu kali pertemuan atau lebih.
Dalam Permendikbud No 22 tahun 2016, secara tegas menjelaskan komponen minimal RPP
terdiri atas:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema, mencakup: 1) kelas/semester, 2) materi
pokok, dan 3) alokasi waktu ditentukan berdasarkan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar, dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
3. Kompetensi Dasar, adalah sejumlah kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator pencapaian
kompetensi. Kompetensi dasar dalam RPP, merujuk kompetensi dasar yang tercantum
dalam silabus;
4. Indikatorpencapaiankompetensiadalahperilakuyangdapatdiukurdan/ataudiobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu. Indikator pencapaian
kompetensi menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi
disusun guru dengan merujuk kompetensi dasar. Dengan pertimbangan tertentu, guru
dapat menentukan tingkatan indikator lebih tinggi dari kompetensi dasar (kemampuan
minimal) yang ditentukan silabus. Pertimbangan tertentu yang dimaksud, antara lain:
agar lulusan memiliki nilai kompetitif, atau kelengkapan fasilitas laboratorium lebih
baik dari satuan pendidikan sejenis. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan/atau diukur,
yang mencakup kompetensi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan
(psikomotor);
5. Tujuan Pembelajaran dirumuskan lebih spesifik atau detail dengan merujuk indikator
pencapaian kompetensi. Jika cakupan dan kedalaman materi pembelajaran sudah tidak
dapat dijabarkan lebih detail dan spesifik lagi, maka tujuan pembelajaran disusun sama
persis dengan indikator pencapaian kompetensi.
6. Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir pokok bahasan/sub pokok bahasan sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi. Materi pembelajaran secara lengkap dalam
bentuk Lembar Kerja Peserta Didik dapat dilampirkan.
7. Model/Metode pembelajaran, model pembelajaran (lebih luas dari metode, dan
mempunyai sintak jelas) digunakan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran
dan suasana belajar yang mengaktifkan peserta didik untuk mencapai kompetensi
dasar. Penggunaan model pembelajaran hendaknya mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, dan karakteristik materi pembelajaran. Untuk memperkuat pendekatan
ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar matapelajaran), dan tematik
(dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/
penelitian (model pembelajaran discovery/inquiry). Untuk mendorong kemampuan
berpikir peserta didik abad 21, baik secara individual maupun kelompok maka sangat
disarankan menggunakan model pembelajaran berbasis pemecahan masalah (problem
based learning). Untuk menstimulan kemampuan ketrampilan dan berkarya peserta
didik, baik secara individual maupun kelompok, maka pemilihan model pembelajaran
berbasis proyek sangat tepat. Tentunya para guru harus memahami berbagai model
pembelajaran lain yang dapat mengaktifkan pengalaman belajar peserta didik.
8. MediaPembelajaran,berupa alat bantu guru untukmenyampaikanmateripembelajaran,
agar peserta didik termotivasi, menarik perhatian, dan berminat mengikuti pelajaran.
Jenis-jenis media pembelajaran dan karakterisnya, perlu dipahami pada guru, sehingga
pemilihan media pembelajaran dapat mengoptimalkan perhatian dan hasil belajar
peserta didik.
9. Sumber belajar, dapat berupa buku cetak, buku elektronik, media yang berfungsi
sebagai sumber belajar, peralatan, lingkungan belajar yang relevan;
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
10. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, serangkaian aktivitas pengelolaan
pengalamanbelajarsiswa,melaluitahapanpendahuluan,intidanpenutup.Padatahapan
pendahuluan, guru melakukan kegiatan: 1) memimpin doa dan mempresensi kehadiran
peserta didik, 2) memberikan apersepsi, 3) menyampaikan tujuan pembelajaran, dan
4) memotivasi peserta didik. Pada tahapan inti, guru mengelola pembelajaran merujuk
pada sintak (prosedur) model pembelajaran yang dipilihnya. Tahapan penutup, guru
melakukan kegiatan: 1) rangkuman materi pembelajaran, 2) penilaian, dan 3) tindak
lanjut pembelajaran berikutnya.
11. Penilaian, penilaian proses belajar dan hasil belajar dikembangkan oleh guru,
dilakukan dengan prosedur:
12.menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun;
13.menyusun kisi-kisi penilaian;
a. membuat instrumen penilaian serta pedoman penilaian;
b. melakukan analisis kualitas instrumen penilaian;
c. melakukan penilaian;
d. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
e. melaporkan hasil penilaian; dan
f. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Jawaban: E
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Melaksanakan
pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran dengan
mewujudkan suasana dan proses
pembelajaran yang sesuai dengan
kaidah pedagogik untuk memfasilitasi
pengembangan potensi diri dan
karakter siswa
9. Melalui paparan kasus, peser-
ta dapat memberikan pilihan
pemecahan masalah pelaksana-
an pembelajaran untuk mengem-
bangkan potensi siswa.
Soal
9. Seorang guru senior mengajar siswanya dengan metode diskusi dan menggunakan media
gambar yang sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Pada awal semester baru 2019
siswa dikelas tersebut diketahui 70% memiliki preferensi belajar kinestetik sehingga
mereka tidak fokus saat pembelajaran dan diskusi berlangsung, siswa lebih senang jika
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dari kasus tersebut strategi pembelajaran
yang paling tepat dipilih guru….
A. Kooperatif B. Project based learning C. Kontekstual
D. Inqury E. Discovery
Pembahasan
Untuk menjawab pertanyaan, anda harus memahami macam-macam strategi pembelajaran;
• Kooperatif pada intinya adalah suatu strategi pembelajaran yang terstruktur secara
sistematis di mana siswa-siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan
anggota antara empat sampai lima orang secara heterogen untuk mencapai tujuan-tujuan
bersama
• Problem solving merupakan kerangka konseptual tentang proses pembelajaran yang
menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat tidak
tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa berpikir kritis untuk
memecahkannya.
• Project based learning atau PjBL merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan penerapan proyek dengan melibatkan siswa menyelidiki masalah dunia nyata
• Inkuiri adalah proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan
observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah terhadap
pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan berpikir kritis dan logis
• Discovery learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk
mencari dan menyelidiki suatu permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan konsep
dari pembelajaran yang telah dipelajari
• Kontektual kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidu-pan mereka sehari-hari.
Jawaban: B
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Melaksanakan
pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran
dengan mewujudkan suasana dan
proses pembelajaran yang sesuai
dengan kaidah pedagogik untuk
memfasilitasi pengembangan
potensi diri dan karakter siswa
10. Melalui paparan kasus,
peserta dapat memberikan
pilihan pemecahan masalah
pelaksanaan pembelajaran
untuk mengembangkan karakter
siswa.
Soal
10. Di sekolah seorang guru menuliskan beberapa aturan seperti dilarang menginjak rumput
dan mencoret-coret meja hal ini merupakan pembiasaan kepada peserta didik agar
berkembang kecerdasan….
A. Naturalis B. Kinestetis C. Visual spasial
D. Verbal linguistic E. Logis matematis
Pembahasan
Pembelajaran logis matematis di sekolah dapat dikembangkan melalui beberapa strategi
seperti berikut ini:
1. Menceritakan masalah yang dihadapi sehari-hari, kemudian dipecahkan dengan bantuan
pemikiran matematis dengan mengatur waktu penyelesaian dengan tepat dan efektif.
2. Merencanakan suatu eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah yang diawali
dengan mengungkapkan masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan, menafsirkan
data, dan menarik kesimpulan.
3. Membuat diagram venn untuk mempolakan masalah agar mudah membangun pengertian
sehingga mudah dipecahkan.
4. Membuat analogi untuk menjelaskan sesuatu sehingga mudah dipahami, misalnya
menjelaskan tentang peristiwa erosi diwujudkan dengan analogi menumpahkan air pada
kepala yang tidak berambut, air akan cepat mengalir ke badan.
5. Menggunakan ketrampilan berpikir dari tingkat rendah hingga berpikir tingkat tinggi
untuk menyelesaikan masalah.
6. Mengkategorikan fakta–fakta yang dipelajari sesuai sifat dan jenisnya untuk memudahkan
mengingat.
7. Merancang suatu pola atau kode, atau simbol untuk mengetahui obyek yang ingin
dipelajari.
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
Pembelajaran yang dirancang untuk mengaktifkan kecerdasan visual spasial adalah
1. Visualisasi
Penerapan metode ini dengan menciptakan “layar lebar” di benak siswa, guru dapat
membimbing dengan memejamkan mata dan membayangkan apa yang baru saja mereka
pelajari dan diminta untuk menceritakan kembali.
2. Penggunaan warna
Penggunaan warna untuk memberi penekanan pada pola peraturan atau klasifikasi
selama proses pembelajaran, misal warna merah pada semua kata–kata penting yang
harus dipahami peserta didik. Warna juga sebagai penghilang stress peserta didik ketika
menghadapi hal sulit menemukan makna.
3. Metafora gambar
Metafora gambar adalah pengekspresian gagasan melalui pencitraan visual. Nilai
pendidikan metafora ada pembentukan hubungan hal yang sudah diketahui siswa dan
yang diajarkan.
4. Sketsa gagasan
Strategi sketsa gagasan ini meminta peserta didik menggambarkan poin kunci, gagasan
utama, tema sentral, atau konsep yang diajarkan, agar cepat dan mudah sketsa tidak harus
rapi menyerupai kenyataan.
5. Simbol grafis
Pembelajaran yang dapat membangkitkan kecerdasan linguistik dalam diri peserta didik
dengan strategi berikut;
6. Bercerita
Peserta didik akan senang menceritakan kisah yang dimiliki kepada temannya sebayanya,
sebagian yang lain merasa malu. Mendengarkan cerita melibatkanketerampilan mendengar
dan linguistik. Metode bercerita bisa diajarkan kepada peserta didik dengan pendahuluan
yang menarik, pemilihan karakter, cerita yang dipilih mengandung imajinasi yang bias
dibayangkan oleh pendengar, memakai efek suara, tangan dan gerakan tubuh, suara jelas
serta ekspresif, dan kontak mata dengan pendengar.
7. Diskusi
Diskusi kelas digunakan hampir disetiap mata pelajaran dan semua tingkat. Ada beberapa
hal yang harus dipenuhi agar hasilnya positif dan memuaskan.
8. Merekam dengan tape recorder
Tape recorder digunakan untuk sebagai pengumpul informasi, wawancara, dan dapat
digunakan untuk menyediakan informasi. Peserta didik dapat menggunakan untuk
mempersiapkan tulisan, mengolah gagasan, sekaligus membicarakan topic mereka. Peserta
didik yang kurang cakap menulis mungkin bisa merekam pemikiran mereka sebagai mode
ekspresi alternative. Manfaat lain bias digunakan mengirim surat lisan kepada peserta
didik lain untuk menceritakan pengalaman pribadi mereka, dan memperoleh umpan balik
tentang sosialisasi di lingkungan kelas.
9. Menulis jurnal
Jurnal ini dapat dibuat sangat pribadi dan hanya diceritakan pada guru atau dibacakan
secara teratur di depan kelas. Jurnal ini dapat merangkum kecerdasan majemuk dengan
menggunakan gambar, sketsa foto, dialog, dan data non verbal. Topic yang ditulis bias
bidang umum, spesifik, catatan matematika, gagasan baru, dan mata pelajaran lain
10. Publikasi
Publikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tulisan peserta didik dapat difotocopi dan
disebarkan.Tulisan–tulisan dapat dijilid dalam bentuk buku dan ditempatkan khusus dikelas
atau perpustakaan, dan dipublikasikan di web site sekolah. Jika memungkinkan membentuk
kelompok khusus kepenulisan utuk diskusi buku dan tulisan peserta didik. Apabila peserta
didik tahu bahwa orang lain menggandakan, mendiskusikan, bahkan memperdebatkan
tulisan mereka, hal itu memotivasi untuk terus mengembangkan keahliannya.
Pembelajaran dikelas yang dapat mengaktifkan kecerdasan kinestetik adalah;
1. Respon tubuh
Mintalah peserta didik menanggapi pelajaran menggunakan tubuh sebagai media respon
misalnya mengangkat tangan, mengangguk, atau tersenyum jika memahami penjelasan guru.
2. Teater kelas
Meminta peserta didik memerankan teks, soal, atau materi lain yang harus dipelajari
dengan mendramakan isinya.
3. Konsep kinestetis
Permainan tebak–tebakan yang dilakukan dengan gerakan yang menantang kemampuan
peserta didik untuk mengungkapkan pengetahuan dengan cara tidak konvensional.
4. Hands on thinking
Memberi kesempatan peserta didik untuk memanipulasi obyek atau menciptakan sesuatu
dari tangan mereka dengan membuat patung, kolase, atau bentuk kerajinan lain.
5. Peta tubuh
Tubuh manusia dapat digunakan sebagai alat pedagogis yang berguna, missal jari untuk
menghitung, dengan menggunakan gerakan fisik akan menginternalisasikan gagasan.
Pembelajaran di kelas yang mengembangkan kecerdasan naturalis adalah;
1. Jalan–jalan di alam terbuka
Cara ini untuk menguatkan materi yang akan dipelajari untuk semua mata pelajaran,
misalnya untuk melukiskan perjuangan pahlawan, mempelajari pertumbuhan dan cuaca.
2. Melihat keluar jendela
Untuk mengurangi kebosanan peserta didik di kelas, metode ini dapat dilakukan oleh guru
dengan observasi diluar kelas, melakukan pengamatan, dan mencatatat hasilnya.
3. Ekostudi
Strategi ini mengintegrasikan kepedulian peserta didik pada kelangsungan bumi
untuk semua mata pelajaran, misal; tidak menginjak rumput, tidak membuang sampah
sembarangan.
Jawaban: A
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Menilai dan
mengevaluasi
pembelajaran
Melaksanakan penilaian
otentik-holistik yang mencakup
ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
11. Dengan mencermati RPP dan
proses pembelajaran, peserta dapat
memberikan pilihan jenis penilaian
otentik-holistik terhadap aspek sikap
Soal
11. Seorang guru ingin mengetahui kemampuan siswa dalam mengatur dan mengelola perbedaan
pendapatketikadilakukandiskusikelompok.Gurutersebutmembuatlembardaftarcek(check
list) dalam bentuk skala yang harus diisikan oleh siswa untuk menilai teman kelompoknya.
Jenis penilaian otentik-holistik yang dapat dipilih oleh guru tersebut yaitu….
A. Penilaian kinerja B. Penilaian proyek
C. Penilaian portofolio D. Pertanyaan terbuka E. Penilaian diri
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
Pembahasan
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance assessment).
Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik
berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk
mendemonstrasikan tugas belajar tertentu dengan maksud agar peserta didik mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk
merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan
anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale).
Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) adalah bentuk penilaian yang diujudkan dalam bentuk
pemberian tugas kepada peserta didik secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada
penilaian terhadap tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode/
waktu tertentu. Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai penilaian berbentuk penugasan
yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik menghasilkan karya tertentu
yang dilakukan secara berkelompok. Dengan menggunakan penilaian proyek pendidik dapat
memperoleh informasi berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, sintesis informasi atau data, sampai dengan pemaknaan atau
penyimpulan.
Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan salah satu penilaian otentik yang dikenakan pada sekumpulan
karya peserta didik yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
Karya-karya ini berkaitan dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir.
Proses penilaian portofolio dilakukan secara bersama antara antara peserta didik dan guru.
Hal ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses bagaimana
fakta-fakta tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti bahwa peserta didik telah memiliki
kompetensi dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Untuk melakukan penilaian portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal seperti
berikut ini, yaitu: kesesuaian, saling percaya antara pendidik dan peserta didik, kerahasiaan
bersama antara pendidik dan peserta didik, kepuasan, milik bersama antara pendidik guru dan
peserta didik, penilaian proses dan hasil.
Jurnal
Jurnal belajar merupakan rekaman tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan
dengan apa-apa yang telah dipelajari. Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk merekam
atau meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang dipelajari.
Misalnya, perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang dialami, atau keberhasilan
di dalam memecahkan masalah atau topik tertentu atau berbagai macam catatan dan komentar
yang dibuat siswa.Jurnal merupakan tulisan yang dibuat peserta didik untuk menunjukkan
segala sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal
dapat juga diartikan sebagai catatan pribadi siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru
di kelas maupun kondisi proses pembelajaran di kelas.
Penilaian Diri
Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi
yang diperolehnya dalam pelajaran tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan berarti tugas
pendidik untuk menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas dari kegiatan
melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat melengkapi dan menambah
penilaian yang telah dilakukan pendidik.
Untuk melaksanakan penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu memperhatikan hal-hal
seperti: menentukan terlebih dahulu kompetensi atau aspek apa yang akan dinilai; langkah
berikutnya menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan; merancang format penilaian
yang akan digunakan seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian; peserta
didik diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik mengkaji sampel hasil penilaian secara
acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat
dan objektif; dan pendidik menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang didasarkan
pada hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Penilaian Antarteman
Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peseta didik
untuk saling menilai temannya terkait dengan pencapain kompetensi, sikap, dan perilaku
keseharianpesertadidik.Penilaianinidapatdilakukansecaraberkelompokuntukmendapatkan
informasi sekitar kompetensi peserta didik dalam kelompok. Informasi ini dapat dijadikan
sebagai bahan menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Pertanyaan Terbuka
Penilaian otentik juga dilakukan dengan cara meminta peserta didik membaca materi
pelajaran, kemudian merespon pertanyaan terbuka. Penilaian ini lebih difokuskan terhadap
bagaimana peserta didik mengaplikasikan informasi daripada seberapa banyak peserta didik
memanggil kembali apa yang telah diajarkan. Pertanyaan terbuka tesebut harus dibatasi
supaya jawabannya tidak terlalu luas dan bermakna sesuai dengan tujuannya.
Jawaban: A
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Menilai dan
mengevaluasi
pembelajaran
Melaksanakan penilaian
otentik-holistik yang mencakup
ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
12. Dengan mencermati RPP dan proses
pembelajaran, peserta dapat memberikan
pilihan jenis penilaian otentik-holistik
terhadap aspek pengetahuan
Soal
12. Jika guru memberikan penugasan kepada siswa yang bertujuan untuk mengukur
kemampuan dalam menghasilkan karya tertentu dan dilakukan secara berkelompok. Maka
jenis penilaian otentik yang tepat adalah….
A. Peniaian kinerja B. Peniaian portofolio
C. Penilaian proyek D. Penilaian jurnal E. Penilaian diri
Pembahasan
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance assessment). Bentuk
penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil
kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan tugas
belajar tertentu dengan maksud agar peerta didik mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil belajar pada penilaian
kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale).
Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) adalah bentuk penilaian yang diwujudkan dalam bentuk
pemberian tugas kepada peserta didik secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada
penilaian terhadap tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode/
waktu tertentu. Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai penilaian berbentuk penugasan
yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik menghasilkan karya tertentu
yang dilakukan secara berkelompok. Dengan menggunakan penilaian proyek pendidik dapat
memperoleh informasi berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan,
pemahaman,aplikasi,sintesisinformasiataudata,sampaidenganpemaknaanataupenyimpulan.
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan salah satu penilaian otentik yang dikenakan pada sekumpulan
karya peserta didik yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
Karya-karya ini berkaitan dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir.
Proses penilaian portofolio dilakukan secara bersama antara antara peserta didik dan guru. Hal
ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses bagaimana fakta-fakta
tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi
dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Untuk melakukan penilaian portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut
ini, yaitu: kesesuaian, saling percaya antara pendidik dan peserta didik, kerahasiaan bersama
antara pendidik dan peserta didik, kepuasan, milik bersama antara pendidik guru dan peserta
didik, penilaian proses dan hasil.
Jurnal
Jurnal belajar merupakan rekaman tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan
dengan apa-apa yang telah dipelajari. Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk merekam atau
meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang dipelajari. Misalnya,
perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang dialami, atau keberhasilan di dalam
memecahkan masalah atau topik tertentu atau berbagai macam catatan dan komentar yang
dibuat siswa.Jurnal merupakan tulisan yang dibuat peserta didik untuk menunjukkan segala
sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal dapat juga
diartikan sebagai catatan pribadi siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru di kelas
maupun kondisi proses pembelajaran di kelas.
Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis mensuplai jawaban isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek
dan uraian. Penilaian tertulis yang termasuk dalam model penilaian otentik adalah penilaian
yang berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan sebagainya
atas materi yang telah dipelajari. Penilaian ini sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga
mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Dalam
menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal seperti kesesuaian soal
dengan indikator pada kurikulum, konstruksisoal atau pertanyaan harus jelas dan tegas, dan
bahasa yang digunakan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Penilaian Diri
Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi
yang diperolehnya dalam pelajaran tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan berarti tugas
pendidik untuk menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas dari kegiatan
melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat melengkapi dan menambah
penilaian yang telah dilakukan pendidik.
Untuk melaksanakan penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu memperhatikan hal-hal
seperti: menentukan terlebih dahulu kompetensi atau aspek apa yang akan dinilai; langkah
berikutnya menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan; merancang format penilaian
yang akan digunakan seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian; peserta
didik diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik mengkaji sampel hasil penilaian secara
acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat
dan objektif; dan pendidik menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang didasarkan
pada hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Jawaban: C
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Menilai dan
mengevaluasi
pembelajaran
Melaksanakan penilaian
otentik-holistik yang
mencakup ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
13. Dengan mencermati RPP dan proses
pembelajaran,pesertadapatmemberikan
pilihan jenis penilaian otentik-holistik
terhadap aspek keterampilan
Soal
13. Pada akhir pembelajaran siswa diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar
yang diberikan guru dengan tujuan agar siswa tersebut mengaplikasikan kemampuan
keterampilan yang dimilikinya dan guru dapat menilai kompetensinya. Instrumen yang
dapat dipilih oleh guru untuk merekam hasil belajar yaitu….
A. Daftar cek (check list)
B. Benar salah (true false)
C. Pilihan ganda (multiple choice)
D. Menjodohkan (matching)
E. Jawaban bebas (Completion test)
Pembahasan
Penilaian Kinerja
Secara umum tes dapat dipilahkan kedalam bentuk tes penampilan atau unjuk kerja
(performance test), tes lisan, dan tes tulis. Tes penampilan adalah tes dalam bentuk tindakan
atau unjuk kerja untuk mengukur seberapajauh seseorang dapat melakukan sesuatu tugas atau
pekerjaan sesuai dengan standar atau kriteria yang ditetapkan. Misalnya tes keterampilan
dalam mengoperasikan alat atau peralatan seperti komputer, peralatan produk teknologi,
memperagakan gerakan, dan kegiatan belajar lain yang sejenis. Dengan menggunakan tes
penampilan atau tes keterampilan maka dapat diketahui secara langsung tingkat atau kualitas
keterampilan peserta didik yang sudah dirumuskan dan ditetapkan dalam kompetensi dasar.
Di samping itu, tes keterampilan atau tes praktek dapat berfungsi sebagai media belajar untuk
mengurangi kejenuhan. Namun demikian, penggunaan tes keterampilan akan menghadapi
kendala jika peralatan yang digunakan tidak memadai untuk mendukung pelaksanaan tes
itu sendiri. Dilihat dari segi biaya, tes keterampilan relatif mahal manakala dibutuhkan
kelengkapan fasilitas tes keterampilan yang lebih kompleks.
Tes lisan (oral test) yang dilaksanakan secara lisan, soal atau pertanyaan diberikan secara lisan
dan jawaban yang diberikan juga dinyatakan secara lisan. Tes tulis (written test) adalah tes
yang dilaksanakan secara tertulis, pertanyaan atau soal dinyatakan secara tertulis dan jawaban
yang diberikan oleh peserta tes juga dinyatakan secara tertulis. Tes tulis dapat dikelompokkan
menjadi dua yakni tes bentuk uraian (essay test) dan tes bentuk obyektif (objective test). Tes
bentuk uraian adalah tes yang jawabannya tidak disediakan pada lembar soal, tetapi harus
diungkap atau diberikan sendiri oleh peserta tes. Pengungkapan jawaban oleh peserta tes
sangat bervariasi dilihat dari sisi gaya bahasa dan keluasan lingkup jawaban. Berdasarkan sifat
jawaban inilah maka tes bentuk uraian dapat dipilah menjadi uraian bebas dan uraian terbatas.
Tes uraian bebas memberi keleluasaan pada peserta tes untuk mengungkapkan secara panjang
lebar jawaban yang diberikan. Tes uraian terbatas membatasi peserta tes dalam menjawab
berdasarkan aspek-aspek tertentu dari materi yang diujikan.
Tes bentuk obyektif adalah yang jawabannya disediakan oleh pembuat soal, peserta tes hanya
memilih jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X), tanda centang (V),
atau lingkaran (O). Secara umum tes bentuk obyektif dapat dipilahkan menjadi dua yaitu tes
menyajikan (supply test) dan tes pilihan (selection test). Tes bentuk pilihan (selection test)
dapat dipilah menjadi benar – salah (true – false), menjodohkan (matching test), pilihan ganda
(multiple choice), tes analogi (analogy test), dan tes menyusun kembali (rearrangement test).
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
Tes menyajikan (supply test) adalah tes yang pertanyaan atau soalnya disusun sedemikian
rupa dengan maksud agar peserta tes memberikan jawaban cukup dengan satu atau dua kata
saja. Tes bentuk pilihan (selection test) adalah tes yang formatnya disusun sedemikian rupa
yang mengharuskan peserta tes menjawab dengan cara memilih alternatif jawaban yang
disediakan dengan memberi tanda sesuai petunjuk. Tes bentuk pilihan ini dapat disusun dalam
bentuk benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda. Tes benar-salah (true-false) adalah
bentuk tes yang soal atau pertanyaannya berupa pernyataan. Pernyataan tersebut dapat berupa
pernyataan yang benar dan pernyataan yang salah. Peserta tes diminta untuk merespons
pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda atau memilih huruf B jika pernyataan benar
dan memberi tanda atau memilih S jika pernyataan salah. Tes menjodohkan (matching test)
adalah format tes yang disusun dalam dua bagian yaitu bagian pertanyaan atau pernyataan dan
bagian jawaban.Tes pilihan ganda adalah bentuk tes yang disusun berupa pertanyaan sebagai
pokok soal (stem) dan alternatif pilihan jawaban. Alternatif pilihan jawaban dapat terdiri
tiga, empat, atau lima. Peserta tes diminta memilih satu jawaban yang benar dari alternatif
jawaban yang disediakan dengan cara memberi tanda sesuai dengan petunjuk. Tes pilihan
ganda ini dapat dipilah menjadi pilihan ganda, pilihan ganda sebab–akibat, pilihan ganda
analisis kasus, pilihan ganda kompleks, dan pilihan ganda membaca diagram/grafik/peta. Tes
analogi (analogy test) adalah jenis tes bentuk obyektif yang disusun sedemikian rupa dimana
dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan peserta tes diminta memilih bentuk yang sesuai
dengan pernyataan sebelumnya. Tes menyusun kembali (rearrangement test) adalah jenis tes
obyektif yang disusun sedemikian rupa sehingga format pernyataan atau pertanyaan tersusun
dalam kalimat yang tidak teratur. Dalam tes jenis ini peserta tes diminta untuk menyusun
kembali rangkaian kalimat yang tidak teratur tersebut menjadi urutan pengertian atau proses
yang benar.
Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance assessment).
Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik
berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk
mendemonstrasikan tugas belajar tertentu dengan maksud agar peerta didik mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk
merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan
anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale).
Jawaban: A
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Menilai dan
mengevaluasi
pembelajaran
Menggunakan hasil penilaian
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
14. Melalui paparan kasus, peserta
dapat menganalisis hasil penilaian
pembelajaran
Soal
14. Sebagian siswa mengalami kesulitan menjawab soal tes pilihan ganda yang disusun oleh
guru hal tersebut disebabkan materi dalam soal sebagian belum dipelajari oleh siswa,
karena materi tersebut seharusnya diberikan pada pertemuan berikutnya. Hal yang
seharusnya dilakukan guru dalam menyusun soal tes pilihan ganda pada aspek materi
yaitu….
A. Soal harus sesuai dengan indikator
B. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas
C. Pilihan jawaban harus homogen dan logis
D. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama
E. Butir tes tidak tergantung pada jawaban sebelumnya
Pembahasan
Analisis secara teoritis adalah telaah soal yang difokuskan pada aspek materi, konstruksi,
dan bahasa. Penelaahan kualitas soal bentuk obyektif pada aspek materi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah materi yang diujikan sudah sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar
yang ditetapkan, dan apakah materi soal sudah sesuai dengan tingkat atau jenjang kemampuan
berpikir peserta tes, serta apakah kunci jawaban sudah sesuai dengan isi pokok soal. Telaah
kualitas soal pada aspek konstruksi dimaksudkan untuk mengetahui teknik penulisan butir-
butir soal sudah merujuk pada kaidah-kaidah penulisan soal yang baik. Pada aspek bahasa,
telaah soal dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan cukup jelas
dan mudah dimengerti, tidak menimbulkan multi interpretasi, serta sesuai dengan kaidah
penggunaan bahasa yang berlaku.
Secara teoritis, kualitas soal tes bentuk objektif dapat ditelaah dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
• Butir harus sesuai dengan indicator yang ditetapkan
• Hanya ada satu jawaban yang benar
• Pengecoh homogin, dan berfungsi
Kelebihan tes bentuk obyektif
• Lingkup materi yang diujikan luas sehingga dapat mewakili materi yang sudah diajarkan
(representatif)
• Tingkat validitas isi relatif tinggi
• Proses koreksi dan penyekoran mudah dan obyektif
• Tidak memungkinkan peserta tes untuk mengemukakan hal-hal yang tidak berkaitan
dengan pertanyaan
• Informasi hasil tes dapat lebih cepat
• Tingkat reliabilitas tinggi
• Memungkinkan penyelenggaraan tes bersama pada wilayah yang luas
Kelemahan tes obyektif
• Tidak mengembangkan daya nalar peserta tes
• Peserta tes cenderung menjawab dengan jalan menerka
• Memungkinkan terjadinya kecurangan, saling menyontek
• Mengembangkan dan menyusun soal relatif sulit dan waktu lama
• Membutuhkan waktu untuk membaca soal dan jawabannya sehinnga mengurangi waktu
ujian
Salah satu bentuk tes obyektif yaitu tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda adalah bentuk tes
yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan.
Jawaban: A
Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial
Menilai dan
mengevaluasi
pembelajaran
Menggunakan hasil penilaian
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
15. Melalui paparan kasus, peserta
dapat menentukan tindak lanjut
hasil penilaian pembelajaran
Soal
15. Hasil penilaian akhir yang dilakukan oleh guru diketahui beberapa siswa telah memenuhi
ketuntasan belajar dan ada juga siswa yang belum memenuhi kreteria ketuntasan belajar.
Mendasarkan pada kasus tersebut guru dapat melakukan tindak lanjut hasil penilaian yang
dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal. Berikut merupakan pemanfaatan hasil penilaian
oleh Guru, kecuali…
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
A. Memperbaiki program pembelajaran
B. Menyelenggarakan program remedial bagi siswa yang hasilnya rendah
C. Menyelenggarakan program pengayaan bagi siswa yang hasilnya tinggi
D. Mengadministrasikan hasil penilaian
E. Menyusun laporan hasil penilaian
Pembahasan
Hasil tes atau hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan
perkembangan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam tugas tertentu. Di
samping itu hasil penilaian dapat juga memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan
pada satuan pendidikan. Berdasarkan analisis hasil penilaian, dapat ditentukan langkah atau
upaya yang harus dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar. Oleh sebab itu hasil penilaian yang diperoleh harus diinformasikan
langsung kepada peserta didik sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik
(assessment as learning), pendidik (assessment for learning), dan satuan pendidikan selama
proses pembelajaran berlangsung (melalui Penilaian Harian/pengamatan harian) maupun
setelah beberapa kali program pembelajaran (Penilaian Tengah Semester), atau setelah selesai
program pembelajaran selama satu semester.
Hasil penilaian berupa informasi tentang peserta didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM)/ Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) dan peserta didik yang belum mencapai
KKM/KBM, perlu ditindaklanjuti dengan program pembelajaran remedial dan pengayaan
bagi peserta didik yang telah melampaui KKM/KBM. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik
juga digunakan untuk mengetahui capaian akhir penguasaan kompetensi peserta didik yang
dituangkan dalam rapor.
Hasil penilaian merupakan cerminan prestasi dan tingkah laku peserta didik selama melakukan
kegiatan belajar. Dengan melihat hasil akhir beserta keterangan yang ada peserta didik dapat
mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga dia dapat memperbaiki sikap dalam
pembelajaran selanjutnya. Bagi pendidik, hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan
cerminan prestasi dan kondisi yang dapat dicapainya dalam mengimplementasikan program
pembelajaran yang sudah dirancang di dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Oleh karena itu, hasil penilaian yang diperoleh peserta didik menjadi bahan untuk
memperbaiki program pembelajaran yang disusunnya sekaligus mencari upaya untuk
meningkatkan keprofesionalannya.
Selain itu, pendidik bertanggung jawab pula untuk memperbaiki prestasi peserta didik yang
belum berhasil melalui program perbaikan/remediasi. Bagi peserta didik yang sudah mencapai
batasmaksimum,pendidikdapatmemberiprogrampengayaandengantujuanmengembangkan
prestasinya. Hal yang tidak boleh dilupakan dalam pemanfaatan hasil penilaian peserta didik
adalah untuk menyusun laporan hasil penilaian sebagai fungsí administrasi.
Pada prinsipnya nilai akhir suatu mata pelajaran adalah gabungan dari seluruh pencapaian KD
yang ditargetkan. Dengan demikian, pendidik harus membuat tabel spesifikasi yang memuat
macam KD dan pencapaian hasil setiap KD, termasuk aspek yang dinilai dalam setiap KD.
Pendidik juga harus membuat pembobotan atas dasar hasil yang diperoleh sesuai dengan jenis
penilaian yang dilakukan. Perlu diperhatikan bahwa yang lebih penting adalah penilaian harus
terbuka dalam arti bahwa peserta didik sejak awal sudah memahami bagaimana pendidik
dalam menilai keberhasilan belajarnya.
Jawaban: D
BAB III
SOAL-SOAL LATIHAN FORMATIF
Ketentuan mengerjakan soal latihan formatif;
• Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang
menurut anda paling benar.
• Cocokan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban
• Hitunglah jawaban Anda yang benar dengan rumus yang telah disediakan
• Berilah penilaian atas tingkat pengethuan yang telah anda kuasai
A. Soal-Soal Formatif
1. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dengan mengintegrasikan teknologi merupakan kompetensi inti pedagogik
pada aspek…
A. Penguasaan terhadap karateristik peserta didik
B. Penguasaan pada teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
C. Pengembangan kurikulum
D. Penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik
E. berkomunikasi pada peserta didik
2. Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan
dari luar (stimulus) dan balasan dari siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering
hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah
hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar yang dimaksud adalah….
A. Behaviorisme B. Kognitif C. Humanistik
D. Sibernetik E. Kontruktivisme
3. Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk
mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari
dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk
umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan teori
belajar….
A. Sibernetik B. Kognitif C. Humannistik
D. Behaviorisme E. Konstruktivisme
4. Seorang guru yang mengembangkan tujuan pembelajaran untuk menggambarkan proses
dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya
dimuat dalam....
A. Silabus B. RPP C. Silabus dan RPP
D. SKL E. Lembar penilaian
5. Dalammempersiapkanpembelajaranseorangguruakanselalubertemudenganistilahsilabus
dan RPP. Silabus dan RPP sama-sama sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya
adalah sebagai berikut...
A. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan belajar untuk
mencapai kompetensi dasar
B. Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan, sedangkan RPP bersumber dari
standar kompetensi lulusan
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
C. RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat oleh tim guru
D. RPP dan silabus keduanya disusun oleh setiap satan pendidikan.
E. Dalam silabus dijelaskan metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah
pembelajaran, evaluasi secara rinci
6. Model pembelajaran yang mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan bertindak kreatif,
memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis, merangsang perkembangan kemajuan
berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat, adalah….
A. Role Playing B. Inquiry C. Problem Solving
D. Picture and Picture E. Kontektual
7. Seorang guru mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan tujuan agar siswa tersebut
mengingat kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya, hal tersebut termasuk
kegiatan...
A. Memberikan acuan B. Melaksanakan tes awal
C. Memberikan bimbingan D. Membuat kaitan
E. Meningkatkan motivasi
8. Seorang guru menjumpai kebiasaan belajar yang kurang tepat yang dilakukan oleh salah
seorang siswa-nya sehingga kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Langkah awal yang tepat
untuk mengatasi kesulitan belajar demikian yaitu....
A. Tunjukkan akibat atau dampak kebiasaan belajar yang salah terhadap prestasi belajar
B. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan aspirasinya secara rasional
C. Ciptakan iklim sosial yang sehat antara guru dengan siswa dan antar siswa didalam kelas
D. Susun aturan dan batasan-batasan dalam proses pembelajaran
E. Berikan kesempatan memperoleh pengalaman yang menyenangkan atau memperoleh
sukses dalam belajar meskipun prestasinya minimal
9. Faktor yang penting dipertimbangkan oleh seorang guru dalam melaksanakan diskusi
pemecahan masalah pada proses pembelajaran adalah....
A. Waktu yang tersedia untuk melaksanakan diskusi
B. Rumusan masalah yang harus didiskusikan
C. Jumlah peserta didik yang mengikti pembelajaran
D. Motivasi belajar siswa
E. Ruang yang tersedia
10. Seorang guru menjumpai kelas yang motivasi dan prestasi belajar siswanya rendah, hal
utama yang menyebabkan motivasi dan prestasi belajar rendah karena....
A. Suasana kelas kurang kondusif karena tidak tersedia sarana belajar yang lengkap.
B. Siswa pasif dalam belajar dan lebih senang bemain.
C. Siswa tidak mendapat bimbingan belajar dari orang tua.
D. Pembelajaran kurang menghargai perbedaan individu siswa.
E. Siswa cenderung lebih suka belajar dalam kelompok
11. Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru dapat menyusun strategi pembelajaran
dan menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut. Kemampuan
dasar yang harus dimiliki seorang guru terkait dengan keterampilan memilih media
pembelajaran adalah…
A. Guru harus mengetahui latar sosial budaya siswa dan sekolah
B. Guru mengetahui cara mengevaluasi pembelajarang dengan media
C. Guru harus memahami karakteristik dari media pembelajaran tersebut.
D. Guru harus menyesuaikan diri dengan kemampuan sekolah.
E. Guru menyesuaikan dengan materi pembelajaran.
12. Seorang guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaraan utuh. Pernyataan berikut yang benar terkait dengan media
pembelajaran adalah...
A. Media pembelajaran yang paling baik adalah media yang berbasis TIK
B. Sebuah media dapat digunakan untuk semua kegiatan pembelajaran
C. Semua media pembelajaran sama cara pemanfaatannya
D. Media dapat digunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran
E. Memilih media tidak perlu banyak pertimbangan agar tidak merepotkan
13. Setiap materi pembelajaran memiliki tingkat kesukaran yangbervariasi. Untuk memudahkan
siswa memahami materi yang memiliki tingkat kesukaran tinggi guru sering memanfaatkan
media pembelajaran. Misalnya, media gambar atau tayangan video yang berisi sistem
peredaran darah. Fungsi media pada pernyataan tersebut adalah….
A. Menampilkan objek yang terlalu besar
B. Menampilkan obyek yang sulit diamati
C. Membuat konkrit konsep yang abstrak
D. Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
E. Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar
14. Jika guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai langkah
awal dalam mengumpulkan dan mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question)
dan membimbing peserta didik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek
(materi) dalam kurikulum. Pembelajaran yang dilakanakan oleh guru merupakan strategi
pembelajaran....
A. Projek based learning B. Kontektual
C. Discovery Learning D. Problem Based Learning
E. Inquiry learning
15. Seorang guru melaksanakan pembelajaran yang mengakomodasi semua anggota kelompok
mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga
dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kegiatan yang dilakukan guru
tersebut merupakan implementasi strategi pembelajaran ....
A. Project based learning B. Inquiry learning
C. Discovery learning D. Kooperatif
E. Problem based learning
16. Seorang guru mengajak siswa melakukan kunjuangan ke suatu lembaga, namun sesampai
dilembaga tersebut belum ada petugas dan nara sumber yang melayani. Untuk mengisi
kekosongan waktu guru tersebut memulai pembelajaran dengan memilih menggunakan
strategi pembelajaran ekspositori, pertimbangan guru memilih strategi tersebut yaitu....
A. Waktu belajar cukup banyak
B. Sumber belajar hanya dimiliki pendidik
C. Sedikitnya jumlah guru
D. Ruang kelas yang terbatas
E. Tidak ada sumber belajar dan media pembelajaran
17. Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran project
based learning :
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar,
2) Mendesain Perencanaan Proyek,
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule),
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress
of the Project),
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome),
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).
Urutan yang benar adalah ....
A. 1-2-3-4-5-6 B. 1-2-4-3-5-6 C. 1-3-2-4-5-6 D. 1-3-2-5-6-4 E. 1-2-3-5-4-6
18. Perhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang masih acak berikut ini!
1) Mengorganisasi siswa dalam belajar
2) Orientasi siswa pada masalah
3) Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Jika langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutan model pembelajaran Problem
Based Learning, urutan langkah yang tepat adalah ....
A. 1-2-3-4 B. 1-3-2-4 C. 2-3-1-4 D. 3-2-1-4 E. 2-3-1-4
19. Siswa melakukan kegiatan dengan berpedoman pada langkah-langkah yang telah ditetapkan
guru, yaitu mengamati fenomena sosial disekeliling sekolah dan hasil pengamatan ditulis,
disusun menjadi laporkan serta didiskusikan bersama guru dan teman sekelas, pilihan
strategi yang digunakan….
A. Discovery B. Heuristik C. Pemecahan Masalah
D. Belajar Aktif E. Projek Based Learning
20. Seorang guru ingin membelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif.
Maka urutan tahapan yang tepat pada model pembelajaran kooperatif adalah…
A. Orientasi, bekerja kelompok, kuis, penghargaan kelompok
B. Kuis, penghargaan kelompok, bekerja kelompok, orientasi
C. Kuis, bekerja kelompok, orientasi, penghargaan kelompok
D. Orientasi, penghargaan kelompok, bekerja kelompok, kuis
E. Orientasi, pengamatan, bekerja kelompok, kuis, penghargaan kelompok
21. Kriteria keberhasilan belajar siswa ditentukan dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)/ Kreteria Belajar Minimal (KBM). KKM/KBM adalah rata-rata setiap
unsur dari kriteria yang ditentukan. Untuk menentukan KKM diperlukan faktor-faktor….
A. Kompleksitas indikator, daya dukung, dan kemampuan guru
B. Kemampuan guru, sarana/prasarana, dan intake siswa
C. Daya dukung, tingkat kesulitan, dan kemampuan guru
D. Kompleksitas indikator, daya dukung, dan intake siswa
E. Kemampuan guru, tingkat kesulitan kompetensi dasar, dan intake siswa
22. Seorang guru harus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)/ Kreteria Belajar
Minimal (KBM). Berikut merupakan fungsi KKM/KBM, kecuali....
A. Sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran
B. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran
C. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
D. Untuk bahan laporan dan kelengkapan administrasi sekolah
E. Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif
atau kuantitatif.
23. Pada proses pembelajaran seorang guru ingin melakukan penilaian terhadap prilaku siswa,
maka Instrumen yang diguanakan dalam proses pembelajaran tersebut adalah….
A. Pedoman observasi B. Kuesioner C. Tes tulis
D. Pedoman wawancara E. Tes hasil belajar
24. Setiapkalidiakhirpembelajaranseorangguruakanmelakukanprosespenilaian.Sebelumguru
menyusun soal-soal untuk menilai hasil belajar siswa, manakah yang pertama kali harus
dipelajari....
A. Buku sumber yang digunakan B. Kurikulum dan silabus
C. Karateristik siswa D. Indikator pencapaian kompetensi
E. Kemampuan awal siswa
25. Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal
tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut….
A. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda
B. Memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi
C. Memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang
tinggi berikut instrument testnya yang sesuai
D. Diberi soal serupak untuk memastikan tingkat keberhasilan belajar
E. diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal
yang memiliki kesulitan tinggi
26. Dalam kegiatan penilaian otentik banyak model yang dapat digunakan. Pada suatu penilaian
seorang guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan tugas belajar tertentu. Bentuk
penilaian otentik tersebut merupakan contoh penilaian otentik berbentuk….
A. Penilaian proyek. B. Peniaian kinerja
C. Peniaian portofolio D. Penilaian antar teman
E. Penilaian diri
27. Setiap akhir evaluasi dimungkinkan ada siswa yang prestasi belajarnya belum memenuhi
ketuntasan, sehingga guru perlu melakukan remedi. Dasar rancangan program remedi bagi
siswa yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar yaitu….
A. Proses Pengajaran Remedial Pada Dasarnya Adalah Proses Belajar Mengajar Biasa
B. Tujuan Pengajaran Remedial Adalah Sama Dengan Test Diagnostik
C. Sasaran Terpenting Pengajaran Remedial Adalah Peningkatan Kecerdasan Siswa
D. Strategi Yang Dipilih Hanya Berbentuk Test Ulang
E. Agar prestasi sekolah menjadi meningkat
28. Jika seorang guru ingin melakukan kegiatan remedi maka salah satu prinsip yang penting
dipahami guru dalam merancang program remedial bagi siswa yaitu tampak dalam kegiatan
berikut….
A. Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial
B. Menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil
temuan analisis evaluasi belajar siswa
C. Menurunkan standar ketuntasan belajar
D. Menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan
yang ada.
E. Merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi
29. Jika seorang guru ingin melakukan penilaian portofolio pada proses pembelajaran, maka
Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan cara….
A. Memberikan penilaian menyeluruh terhadap tugas-tugas siswa
B. Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif tiap siswa
C. Memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah
D. Mengumpulkan hasil kerja masing-masing siswa yang telah diberikan masukan baik
oleh guru dan rekan siswa dalam suatu album sebagai bukti hasil belajar
E. Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa untuk melihat
kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu dan kemudian diberikan
pengajarandan test remedial
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
30. Berdasarkan data hasil evaluasi pembelajaran tentang memahami teks anekdot ternyata
hasilnya tidak maksimal. Dari 30 siswa dinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sehingga
mengikuti program remedial. Sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang
mengikuti program pengayaan. Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan oleh
guru dengan cara....
A. Mengadakan pendalaman materi terkait dengan KD tersebut
B. Diberikan bahan ajar berupa modul
C. Digabung dengan siswa yang belum tuntas ikut remedial
D. Melanjutkan materi pada KD selanjutnya
E. Memberi tugas mengerjakan lembar kerja siswa
B. UMPAN BALIK
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat pada bagian akhir pedoman
ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi pada buku pedoman ini.
Rumus:
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar x 100%
n
Keterangan :
n = banyaknya soal
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 – 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
BilaAnda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih,Anda dapat melanjutkan dengan materi
pada buku pedoman selanjunya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat penguasaan
Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi yang ada pada buku
pedoman ini terutama bagian yang belum Anda kuasai.
BAB IV
PENUTUP
B
ahan pengayaan dan remedi ini merupakan sumber belajar yang dimaksudkan untuk
membantu belajar bagi peserta PPG-PGDK untuk mempersiapkan diri menghadapi
UP-PPG. Soal-soal yang termuat dalam Bahan pengayaan dan remedi pedagogik ini
dikembangkan sesuai dengan kisi-kisi ujian pengetahuan (UP) dan memiliki kualitas yang
setara dengan soal UP. Coba kerjakan soal-soal yang ada di BAB III, seandainya skor yang
anda capai belum melampaui 80, maka anda harus pelajari kembali lebih cermat dan perkaya
dengan latihan soal-soal dan bahan lain.
Untuk selanjutnya, selain tujuan jangka pendek bagi peserta PPG-PGDK untuk dapat lolos UP,
diharapkan melalui bahan pengayaan dan remedi ini dapat menjadi pemicu bagi peserta dan
guru lain untuk senantiasa mengembangkan profesionalitasnya.
Setelahselesaidenganbukubahanpengayaaninisilahkanandalanjutkandenganmemperbanyak
latihan soal dan membahasnya, setelah ini akan disajikan soal-soal, jawaban dan pembahasan
tryout yang dapat anda pelajari.
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum
DAFTAR REFERENSI
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R.(2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing; A revision of
Bloom’s Taxonomy of Educa on Objec ves. New York: Addison Wesley Lonman Inc.
Anitah, S. W., dkk. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Anita Lie. (2008). Coopera ve learning: Memprak kkan coopera ve learning di ruang-ruang kelas. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Arief S. Sadiman, dkk. (1986). Seri PustakaTeknologi Pendidikan No.6 Media Pendidikan. Penger an, Pengemban-
gan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : CV Rajawali.
Asmawi Zainul dan Noehi Nasu on. (2005). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Pusat Antar Universitas untuk Pening-
katan dan Pengembangan Ak vitas Instruksional Universitas Terbuka (PAU-PPAI-UT). Dirjen Dik ,
Depdiknas.
Atwi Suparman (2014). Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar dan Inovator Pendidkan, Edisi Ke-
empat, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Bender, W. N. (2012). Project-based learning differen a ng instruc on for the 21st
century. California: Corwin.
Bloom, Benjamin S., etc. (1956). Taxonomy of Educa onal Objec ves : The Classifica on of Educa onal Goals,
Handbook I Cogni ve Domain. New York : Longmans, Green and Co.
Briggs, Leslie J. (1977). Instruc onal Design, Educa onal Technology Publica ons Inc. NewJersey : Englewood
Cliffs
Degeng, I.N.Sudana, 2004, Teori Pembelajaran Terapan, Malang: PPS UM Malang.
Depdiknas, (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jendral Manajemen
Gagne, R. M., Briggs, L. J. & Wagner, W. W. (1992).Principles of instruc onal design (4th ed.). New York: Holt,
Reihhart and Winston.
Gerlach dan Ely. (1971). Teaching & Media: A Systema c Approach. Second Edi on, by V.S. Gerlach & D.P. Ely,
1980, Boston, MA: Allyn and Bacon. Copyright 1980 by Pearson Educa on.
Haryanto. (2015). Teknologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY PRESS
Heinich, R., dkk. (2002). Instruc onal Media and Technology for Learning (7th
Ed.). New Jersey: Pren ce Hall, Inc.
Hill, S. dan Hill, T. (1993). The Collabora ve Classroom: A guide to coopera ve learning. Victoria Australia: Eleanor
Curtain Publishing.
Joyce, B., & Weil, M., (1996). Models of Teaching. New Jersey: Pre ce-Hall, Inc
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (Model-model Pembelajaran. (8th
Ed.). (Terjemahan
Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza). Yogyakarta: Pustaka Belajar (Edisi asli diterbitkan tahun 2009
oleh Person Educa on, Inc, New Jersey, USA)
Nur Irwantoro & Yusuf Suryana (2016). Kompetensi Pedagogik; untuk peningkatan dan penilaian kinerja guru
dalam rangka implementasi kurikulum Nasional. Surabaya: Genta Group Praduc on
Rusman. (2016). Model-model Pembelajaran: mengembangkan profesionalitas guru. Jakarta: PT Grafindo Persa-
da
Smaldino, Sharon E. at.al. (2015). Instruc onal Technology and Media for Learning, Eleventh Edi on. Boston:
Pearson.
Slavin, R.E. (1994). Coopera ve Learning : Theory, Research ang Prac ce. Englewood Cliff. NJ: Pren ce Hall.
Slavin, R.E. (1995). Coopera ve Learning (2nd
Ed.). Boston. Allun and Bacon.
Sufairoh. (2016). Pendekatan Sain fik & Model Pembelajaran K-13. Jurnal Pendidikan Profesional, Volume 5, No.
3, Desember 2016.
Sudji Munadi. 2017. Asesmen Pembelajaran Prak k. Yogyakarta: UNY Press.
Sumadi Suryabrata. (1997). Pengembangan Tes Hasil Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Walvoord, B.E. (2012). Assessmen Clear and Simple: A Prac cal Guide for Ins tu ons, Departements, and General
Educa on. Second Edi on. San Fransisco, CA: Jossey-Bass A Wiley Imprint.
Wang, Hai., et al. (2008). Applica on of Project-Based Coopera ve Learning in Computer Educa on. (Versi elek-
tronik). The 9th Interna onal Conference for Young Computer Scien sts. CYCS.2008.282.
Yam, Lee H. S. & Rossini, P. (2010). Implemen ng a project based learning approach in an introductory property
course. (Versi elektronik). 16th
Pacific Rim Real Estate Society Corpora on
Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019
KUNCI JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN
No Jawaban No Jawaban
1 B 16 B
2 A 17 A
3 E 18 C
4 B 19 A
5 A 20 A
6 C 21 D
7 D 22 E
8 E 23 A
9 B 24 D
10 D 25 E
11 C 26 B
12 D 27 C
13 C 28 D
14 A 29 D
15 E 30 A

More Related Content

Similar to Pengayaan PGDK Padagogik Umum PPG tahun 2022/2023

Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk aModul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk ayappaid
 
Tik smp a
Tik smp aTik smp a
Tik smp ayappaid
 
BUKU PEDOMAN GURU PARWOTO, S.Pd.docx
BUKU PEDOMAN GURU PARWOTO, S.Pd.docxBUKU PEDOMAN GURU PARWOTO, S.Pd.docx
BUKU PEDOMAN GURU PARWOTO, S.Pd.docxParwotoWowo
 
1 MODEL PENILAIAN FORMATIF 2019
1 MODEL PENILAIAN FORMATIF 20191 MODEL PENILAIAN FORMATIF 2019
1 MODEL PENILAIAN FORMATIF 2019RudyAsnady1
 
Model penilaian formatif 2019 untuk sd
Model penilaian formatif 2019 untuk sdModel penilaian formatif 2019 untuk sd
Model penilaian formatif 2019 untuk sdSMANEDA HIJAU BERSERI
 
Novi umi bimawati 10410205 pbsi
Novi umi bimawati 10410205 pbsiNovi umi bimawati 10410205 pbsi
Novi umi bimawati 10410205 pbsiNovi-Umi-Bimawati
 
Pengayaan PGDK Fisika.pdf
Pengayaan PGDK Fisika.pdfPengayaan PGDK Fisika.pdf
Pengayaan PGDK Fisika.pdfRamphakThat
 
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptxPPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptxElviraApriani1
 
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfModul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfMilawati44
 
Modul pakem-sd-dalam-mgmp-bermutu
Modul pakem-sd-dalam-mgmp-bermutuModul pakem-sd-dalam-mgmp-bermutu
Modul pakem-sd-dalam-mgmp-bermutuMocha Mohamad
 
Laporan Hasil Wawancara Inovasi Pendidikan Dasar
Laporan Hasil Wawancara Inovasi Pendidikan DasarLaporan Hasil Wawancara Inovasi Pendidikan Dasar
Laporan Hasil Wawancara Inovasi Pendidikan DasarDikal Hadiansyah
 
Modul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfModul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfIrman Ramly
 
implementasikurikulummerdeka.pptx
implementasikurikulummerdeka.pptximplementasikurikulummerdeka.pptx
implementasikurikulummerdeka.pptxRiriPermala1
 
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikModul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikRiska Nur'Akhidah Sari
 
MATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptx
MATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptxMATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptx
MATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptxmuhelyasprabowo
 

Similar to Pengayaan PGDK Padagogik Umum PPG tahun 2022/2023 (20)

Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk aModul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
 
Tik smp a
Tik smp aTik smp a
Tik smp a
 
BUKU PEDOMAN GURU PARWOTO, S.Pd.docx
BUKU PEDOMAN GURU PARWOTO, S.Pd.docxBUKU PEDOMAN GURU PARWOTO, S.Pd.docx
BUKU PEDOMAN GURU PARWOTO, S.Pd.docx
 
1 MODEL PENILAIAN FORMATIF 2019
1 MODEL PENILAIAN FORMATIF 20191 MODEL PENILAIAN FORMATIF 2019
1 MODEL PENILAIAN FORMATIF 2019
 
Model penilaian formatif 2019 untuk sd
Model penilaian formatif 2019 untuk sdModel penilaian formatif 2019 untuk sd
Model penilaian formatif 2019 untuk sd
 
MODEL PENILAIAN FORMATIF2023.pdf
MODEL PENILAIAN FORMATIF2023.pdfMODEL PENILAIAN FORMATIF2023.pdf
MODEL PENILAIAN FORMATIF2023.pdf
 
Laporan andi yusup pdf
Laporan andi  yusup pdfLaporan andi  yusup pdf
Laporan andi yusup pdf
 
Novi umi bimawati 10410205 pbsi
Novi umi bimawati 10410205 pbsiNovi umi bimawati 10410205 pbsi
Novi umi bimawati 10410205 pbsi
 
Pengayaan PGDK Fisika.pdf
Pengayaan PGDK Fisika.pdfPengayaan PGDK Fisika.pdf
Pengayaan PGDK Fisika.pdf
 
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptxPPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
 
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfModul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
 
Modul pakem-sd-dalam-mgmp-bermutu
Modul pakem-sd-dalam-mgmp-bermutuModul pakem-sd-dalam-mgmp-bermutu
Modul pakem-sd-dalam-mgmp-bermutu
 
Laporan Hasil Wawancara Inovasi Pendidikan Dasar
Laporan Hasil Wawancara Inovasi Pendidikan DasarLaporan Hasil Wawancara Inovasi Pendidikan Dasar
Laporan Hasil Wawancara Inovasi Pendidikan Dasar
 
Modul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfModul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3 Angkatan 5 Reguler. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
 
implementasikurikulummerdeka.pptx
implementasikurikulummerdeka.pptximplementasikurikulummerdeka.pptx
implementasikurikulummerdeka.pptx
 
IKM.pptx
IKM.pptxIKM.pptx
IKM.pptx
 
RPP MIDA DAMI KLS 2.pdf
RPP MIDA DAMI KLS 2.pdfRPP MIDA DAMI KLS 2.pdf
RPP MIDA DAMI KLS 2.pdf
 
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikModul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
 
MATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptx
MATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptxMATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptx
MATERI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 2022 .pptx
 
PPM Kurikulum 2013
PPM Kurikulum 2013PPM Kurikulum 2013
PPM Kurikulum 2013
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

Pengayaan PGDK Padagogik Umum PPG tahun 2022/2023

  • 2. Pedagogik Umum BAHAN PENGAYAAN DAN REMEDI PEDAGOGIK UMUM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS 2019
  • 3. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum KATA PENGANTAR I ndonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang mempunyai wilayah geografis sangat luas dan beragam, memiliki tantangan tersendiri terkait upaya peningkatan kualitas guru. Guru merupakan gardaterdepandalamsebuahsistempendidikan.Betapapuncanggihkonseppendidikandirancang, tanpa diimbangi oleh guru yang kompeten, maka hanya akan menjadi wacana tanpa realisasi yang optimal. Dengan kata lain kualitas guru merupakan kunci utama kualitas pendidikan. Sampai saat ini masih banyak wilayah di Indonesia yang memiliki keterbatasan akses. Wilayah seperti ini seringkali disebut sebagai daerah khusus. Keterbatasan ini berimbas pada proses peningkatan kualitas guru yang bertugas pada wilayah tersebut. Minimnya jaringan komunikasi dan beratnya jarak tempuh menjadikan para guru daerah khusus (gurdasus) relatif sulit untuk mengikutiperkembanganpendidikansebagaiupayameningkatkanprofesionalitasnya.Persoalan ini menjadi semakin nyata tatkala fakta menunjukkan bahwa banyak gurdasus tidak mampu melampaui passing grade yang dicanangkan dalam uji pengetahuan (UP) yang merupakan bagian dari Uji Kompetensi Mahasiswa Pengembangan Profesi Guru (UKMPPG) sebagai prasyarat uji profesionalitasinya. Hal ini bukanlah persoalan yang sederhana, karena kelulusan dalam UPUKMPPG merupakan salah satu indikator guru dikatakan profesional. Oleh karena itu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalitas gurdasus. Salah satu langkah yang ditempuh pemerintah adalah melakukan pembuatan sumber belajar bagi gurdasus dalam bentuk “Bahan Pengayaan dan Remedi”. Produk ini akan dicetak dalam bentuk buku dan dibagikan bagi semua gurdasus yang belum lulus UP UKMPPG. Melalui buku ini diharapkan guru dapat berproses secara mandiri maupun terbimbing untuk meningkatkan profesionalitasnya. Lebih jauh, melalui sumber belajar buku “Bahan Pengayaan dan Remedi” ini, guru diharapkan akan terpicu untuk terus belajar dalam usaha meningkatkan kemampuan dan profesionalitasnya. Selanjutnya, buku ini pastinya mempunyai keterbatasan mengingat luasnya cakupan keilmuan yang seharusnya dimasukkan. Pendekatan pelatihan yang dikemas dalam buku ini berbasis pada kisi-kisi soal UP. Buku “Bahan Pengayaan dan Remedi” dilengkapi dengan dua jilid buku pendamping yang berisikan soal-soal latihan sebagai pengayaan tambahan. Diharapkan, guru tidak hanya menggunakan satu sumber buku ini tetapi dapat mengakses berbagai sumber-sumber pendukung lainnya. Dengan demikian diharapkan kompetensi guru akan meningkat yang pada akhirnya akan berimbas pada peningkatan kualitas pendidikan sebagai pendukung laju proses pembangunan bangsa. Tidak lupa, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini. Semua kerja keras dan sumbangsih dari berbagai pihak dalam penyelesaian buku ini merupakan bentuk kesadaran bersama bahwa peningkatan kualitas di daerah-daerah khusus merupakan salah satu kunci pembangunan bangsa secara keseluruhan. Jakarta, Maret 2019 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano NIP 196208161991031001
  • 4. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................................ iii DAFTAR ISI......................................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 A. RASIONAL.................................................................................................... 1 B. TUJUAN PENULISAN................................................................................. 2 C. CARA PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN PENGAYAAN DAN REMEDI............................................................................................... 2 BAB II KISI-KISI (KOMPETENSI, CAPAIAN PEMBELAJARAN, INDIKATOR ESSENSIAL, CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN) PEDAGOGIK UMUM ... 3 BAB III SOAL-SOAL LATIHAN FORMATIF ................................................................ 23 A. SOAL-SOAL LATIHAN ............................................................................. 23 B. UMPAN BALIK ........................................................................................... 28 BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 29 DAFTAR REFERENSI......................................................................................................... 30 KUNCI JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN .................................................................... 32 BAB I PENDAHULUAN A. RASIONAL Undang Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Hal ini berlaku pula untuk Guru daerah khusus (Gurdasus), bahwa di samping harus memenuhi kualifikasi S1/DIV, juga harus memiliki sertifikat pendidik yang diperoleh melalui PPG. Gurdasus yang telah mengabdi di daerah khusus umumnya memiliki kendala dalam meningkatkan kompetensi dan keprofesionalannya yang diperoleh melalui program PPG. Dikarenakan kondisi, tantangan, dan hambatan yang dihadapi Gurdasus dalam mengikuti program PPG, maka pada tahun 2108 dilakukan kegiatan prakondisi dalam bentuk pelatihan yaitu PGDK untuk menyiapkan Gurdasus agar berhasil dalam menyelesaikan program PPG. Hal ini dalam rangka memenuhi amanat UU Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 Pasal 12, bahwa setiap orang yang memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu. Namun demikian hasil evaluasi penyelenggaraan pra kondisi dan PPG PGDK tahun 2018 dalam rangka sertifikasi guru melalui PPG, menunjukkan angka tingkat kelulusan peserta khususnyadiUPPPG-PDGKrelatifmasihrendahyaitudibawah35%.Beberapacatatanhasil evaluasi pada saat pembeklan awal sebelum program PPG berlangsung yaitu pelaksanaan pembekalan yang berlangsung sebelum PPG dirasa masih kurang efektif karena beberapa peserta mengalami penyesuaian budaya dan lingkungan, penyampaian materi dan soal yang diujikan di UP kurang sinkron, tingkat kesukaran soal UP cukup tinggi dan lain sebagainya. Untuk itu perlu adanya upaya dan strategi lain dalam rangka membekali peserta PPG-PGDK agar dapat sukses mengikuti UP PPG khususnya pada waktu melakukan remedi. Pengembangan bahan pengayaan dan remedi disusun sebagai upaya agar peserta PGDK yang belum lulus dapat sukses ketika mengikuti program remedi UP PPG tahun 2019. Bahan pengayaan dan remedi yang dikembangkan berisi kompetensi, capaian pembelajaran, indikator esensial, soal dan pembahasan yang kisi-kisinya telah disinkronkan dengan kisi- kisi UP PPG. Usaha ini tidak lain agar peserta Gurdasus memiliki sumber belajar yang memudahkan guru dalam mengikuti program remedi UP PPG. Bahan pengayaan dan remedi ini khusus untuk materi pedagogik, karena salah satu kompetensi yang penting dikuasai oleh guru adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembeajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi inti pedagogi meliputi; (a) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (b) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (c) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, (d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (e) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, (f) memfasilitasi
  • 5. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (g) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, (h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (i) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, (j) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. B. TUJUAN PENULISAN Penulisan bahan pengayaan dan remedi ini bertujuan untuk membantu peserta PPG-PGDK dalam mempersiapkan diri menghadapi Uji Pengetahuan (UP) PPG. Bahan pengayaan dan remedi ini dikembangkan sebagai sumber belajar yang dapat digunakan secara mandiri maupun terbimbing. C. CARA PENGGUNAAN BAHAN PENGAYAAN DAN REMEDI Agar peserta dapat lebih mudah memahami buku bahan pengayaan dan remedi ini maka pahamilah cara penggunaan berikut; 1. Bacalah secara menyeluruh dengan cermat maksud dan tujuan pembuatan yang termuat di BAB I. 2. Perhatikan indikator/ kisi-kisi yang disajikan di BAB II 3. Perhatikan setiap soal yang menjadi contoh dari setiap indikator. Coba kerjakan, serta cocokkan hasilnya dengan kunci jawaban yang tersedia. Pelajari pembahasan yang tertera dari setiap soal/ indikator. 4. Tulislah hal yang dianggap penting dalam buku catatan dan didiskusikan dengan sejawat, baik isi, penjelasan dan peluang pengembangan soalnya. 5. Coba kerjakan soal-soal latihan formatif yang ada di BAB III tanpa melihat kunci jawaban. 6. Cocokan hasil kerjaan dengan kunci jawaban. Jika masih ada kesalahan, cek kembali pemahaman anda dengan pembahasan yang ada di BAB II 7. Perluas pengetahuan anda dengan mencari soal maupun sumber materi yang lain. 8. Untuk semakin meningkatkan pemahaman anda terhadap materi pedagogik, silahkan anda lanjutkan untuk mengerjakan soal-soal tryout 1 dan 2. BAB II KISI-KISI (KOMPETENSI, CAPAIAN PEMBELAJARAN, INDIKATOR ESSENSIAL, CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN) PEDAGOGIK UMUM Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Perencanaan pembelajaran Merumuskan indikator kompetensi dan capaian pembelajaran berdasarkan standar kompetensi lulusan 1. Dengan mencermati standar kompetensi lulusan peserta dapat merumuskan indikator kompetensi Soal 1. Pada rancangan pembelajaran terdapat contoh kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi jenis, sifat, dan fungsi bahan alam dari tanaman untuk produk karya seni rupa dan kriya, maka rumusan indikator yang bisa dikembangkan guru pada tingkatan kognitif mencipta (C6) yang tepat, adalah…. A. Mengelompokan bahan alam dari tanaman pandan untuk produk karya seni rupa B. Menyebutkan fungsi tanaman pandan untuk produk karya seni rupa C. Menjelaskan sifat tanaman pandan untuk produk karya seni rupa D. Membedakan sifat tanaman pandan dengan tanaman suji untuk produk karya seni rupa E. Membuat produk karya sei rupa dari tanaman pandan Pembahasan Untuk menjawab soal tersebut peserta harus memahami tingkatan kognitif dengan kata kerja operasionalnya contoh; Tingkatan kognitif Contoh kata kerja operasional C1: Mengingat menyebutkan, menghafalkan, mengetahui, menuliskan, memberi label C2: memahami Membedakan,menerangkan,mengartikan,merangkum,mengelompokan C3: Menerapkan Melaksanakan, melakukan, melatih, membiasaan, membedakan, menyelesaikan, menggunakan C4: Menganalisis Memilih, menata, menyeleksi, megdiagnosis, mengedit, menguraikan C5: Mengevaluasi Membuktikan, memisahkan, menguji, mengukur, mengkritik, memvalidasi, memonitor C6: Mencipta Membangun, membentuk, membuat, menamilkan, memperjelas, menemukan, menyususn Kata kerja operasional “membuat” termasuk dalam tingkatan kognitif C6 (Mencipta). Jawaban: E Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Perencanaan pembelajaran Merumuskan indikator kompetensi dan capaian pembelajaran berdasarkan standar kompetensi lulusan 2. Berdasarkan rumusan indika- tor kompetensi peserta dapat merumuskan capaian pembelajaran (tujuan pembelajaran)
  • 6. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum Soal 2. Pada sebuah rancangan pembelajaran (RPP) tertulis contoh rumusan indikator kompetensi yaitu “menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras”, jika seorang pendidik akan menyusun menjadi tujuan pembelajaran maka rumusan yang tepat adalah…. A. Setelah melaksanakan proses pembelajaran melalui praktik, siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras berupa komponen input, proses dan output B. Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras secara benar C. Siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras berupa komponen input, proses dan output secara benar D. Menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras komponen input, proses dan output tanpa melihat catatan E. Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi, materi kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras secara benar tanpa melihat catatan. Pembahasan Unsur-unsur dalam merumuskan tujuan pembelajaran hendaknya memenuhi kaidah ABCD yaitu; A : Audience adalah peserta didik yang akan belajar B : Behavior adalah perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh peserta didik setelah selesai memperoleh pengalaman belajar dalam pelajaran tersebut C : Condition adalah kondisi, yang berarti batasan yang dikenakan kepada peserta didik atau alat/peralatan yang digunakan peserta didik pada saat dilakukan penilaian D : Degree adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai perilaku Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras secara benar Jawaban: B Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Perencanaan pembelajaran Menetapkan materi, proses, sumber, media, penilaian, dan evaluasi pembelajaran 3. Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan pembelajaran) yang telah dirumuskan, peserta dapat menetapkan materi pembelajaran yang diperlukan Soal 3. Pada saat menyusun perencanaan pembelajaran pokok materi tentang Unggas, seorang guru merumuskan tujuan pembelajaran agar siswa dapat mendefinisikan hewan unggas, mengelompokan dan membedakan jenis-jenis unggas. Adapun pilihan strategi pembelajaran untuk menjelaskan materi kepada siswa tersebut yaitu strategi pembelajaran deduktif. Mendasarkan tujuan dan strategi pembelajaran tersebut mencerminkan ragam pengetahuan yang jenisnya…. A. Fakta B. Prosedur C. Keterampilan D. Konsep E. Prinsip C B D A Pembahasan Berikut merupakan tabel untuk mempermudah dalam menentukan jenis materi Jenis Materi Indikator hasil belajar yang harus dikuasai siswa Fakta Apabila siswa diminta untuk menyebutkan nama, kapan, dimana suatu peristiwa terjadi Konsep Apabila siswa diminta untuk mengemukakan definisi, membedakan dua hal, mengklasifikasikan Prosedur Apabila siswa diminta untuk menjelaskan langkah-langkah pemecahan suatu persoalan menurut prosedur tertentu Prinsip Apabila siswa diminta untuk menjelaskan hubungan antar berbagai konsep, sebab akibat Keterampilan Apabila siswa diminta untuk membuat sesuatu Aspek afektif Apabila siswa diminta memilih dan melakukan sikap tertentu terhadap suatu kejadian Aspek motorik Apabila siswa diminta untuk melakukan kegiatan menggunakan anggota badan Tujuan pembelajaran yang meminta siswa dapat mendefinisikan hewan unggas, mengelompokan dan membedakan jenis-jenis unggas termasuk jenis materi berupa konsep Jawaban: D Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Perencanaan pembelajaran Menetapkan materi, proses, sumber, media, penilaian, dan evaluasi pembelajaran 4. Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan pembelajaran) yang telah dirumuskan dan materi yang ditentukan, peserta dapat menetapkan proses pembelajaran yang sesuai. Soal 4. Perencanaan pembelajaran yang menenkankan pada proses keterlibatan peserta didik secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan dihubungkan dengan situasi kehidupan sehari-hari sehingga mendorong peserta didik dapat menerapkan dalam kehidupan mereka, pilihan strategi pembelajaran yang tepat yaitu…. A. Kooperatif B. Inkuiri C. Problem solving D. Discovery E. Kontekstual Pembahasan Untuk menjawab soal di atas peserta harus memahami model-model pembelajaran dan karateristiknya, seperti; • Kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana siswa-siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota antara empat sampai lima orang secara heterogen untuk mencapai tujuan-tujuan bersama • Problem solving merupakan kerangka konseptual tentang proses pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat tidak tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa berpikir kritis untuk memecahkannya. • Inkuiri adalah proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan berpikir kritis dan logis
  • 7. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum • Discovery learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk mencari dan menyelidiki suatu permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan konsep dari pembelajaran yang telah dipelajari • Kontektual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang mengaitkan antara materi yang diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Jawaban: E Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Perencanaan pembelajaran Menetapkan materi, proses, sumber, media, penilaian, dan evaluasi pembelajaran 5. Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan pembelajaran) yang telah dirumuskan dan materi yangditentukan,pesertadapatmenetapkansumber belajar/media pembelajaran yang diperlukan. Soal 5. Saat merancang pembelajaran seorang guru ingin menyederhanakan konsep/prinsip / hukum yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan secara tertulis, media apa yang paling tepat dipilih oleh guru tersebut.... A. Bagan B. APE (Alat Permaian Edukadif) C. Flip Chart D. Foto E. Gambar Pembahasan Untuk menjawab soal ini, peserta harus memahami pengertian, jenis, keunggulan dan kelemahan masing-masing media pembelajaran; 1. Media foto Kelebihan • Sifatnya konkret, menunjukkan pokok masalah dibanding media verbal. • Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. • Mengatasi keterbatasan pengamatan • Dapat memperjelas suatu masalah • Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan. Kelemahan: • Hanya menekankan persepsi indera mata • Gambar /foto yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran • Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Syarat pembuatan media foto yang baik: • Autentik • Sederhana • Ukuran relatif (menyesuaikan ruang) • Mengandung gerak atau perbuatan • Gambar hendaklah bagus dari sudut seni 2. Sketsa Sketsa adalah gambar yang sederhana, draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknyatanpadetail.Sketsa,selaindapatmemeperjelaspenyampaianpesan,menghindari verbalisme, menarik perhatian siswa, harganyapun tak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru. Sketsa, yang dibuat secara cepat sementara guru menerangkan dapat pula dipakai untuk tujuan tersebut. 3. Diagram Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol, diagram, atau skema menggambarkan struktur dari obeyeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang terjadi. Ciri-ciri diagram yang perlu diketahui: • bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang sulit dimengerti • untuk dapat membaca diagram seoarang harus punya latar belakang tentang apa yang didiagramkan • walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti Diagram yang baik sebagai media pendidikan: • Benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu. • Cukup besar dan ditempatkan secara strategis • Penyusunanya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, dari kiri ke kanan, dan dari atas ke bawah. 4. Bagan/chart Seperti halnya media grafis yang lain, fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep yang sulit disampaikan secara tertulis atau secara. Syarat bagan yang baik, adalah: • Dapat dimengerti anak • Sederhana dan lugas, tidak rumit dan berbelit-belit • Diganti pada waktu-waktu tertentu agar tetap termasa juga tidak kehilangan daya tarik. Contoh: bagan organisasi, bagan alur siklus air 5. Grafik Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik- titik, garis atau gambar. Grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif. Kelebihan grafik sebagai media adalah: • Bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungan- hubungannya. • Memungkinkan secara cepat kita mengadakan analisis, interpretasi, dan perbandingan anatara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, pertumbuhan dan arah. • Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis. Media grafis dikatakan baik, jika memenuhi ketentuan sebagai berikut: • Jelas untuk dilihat seluruh kelas • Hanya menyajikan satu ide setiap grafik • Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya • Warna yang digunakan kontras dan harmonis • Berjudul dan ringkas • Sederhana • Mudah dibaca • Praktis, mudah diatur • Menggambarkan kenyataan/realisme • Menarik • Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan • Teliti 6. APE Alat permainan edukatif (APE) adalah alat yang digunakan oleh anak untuk bermain sambil belajar artinya alat dan bermain itu sendiri merupakan sarana belajar yang menyenangkan. Anak tidak akan bosan-bosan bermain, di samping itu dengan bermain akan membawa anak kepada pengalaman yang positif dalam segala aspek, seperti aspek pengembangan keimanan dan ketakwaan, daya pikir, daya cipta, kemampuan olah tubuh (jasmani)”. Jawaban: A
  • 8. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Perencanaan pembelajaran Menetapkan materi, proses, sumber, media, penilaian, dan evaluasi pembelajaran 6. Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan pembelajaran) dan proses pembelajaran yang telah ditentukan, peserta dapat menetapkan jenis evaluasi yang tepat Soal 6. Seorang guru merancang evaluasi dengan mendasarkan pada indikator dan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan di RPP. Evaluasi tersebut dimaksudkan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa, maka jenis evalausi yang tepat dipilih oleh guru adalah…. A. Evaluasi formatif B. Evaluasi sumatif C. Evaluasi selektif D. Evaluasi diagnostik E. Evaluasi penempatan Pembahasan Jenis evaluasi berdasarkan tujuan 1. Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan- kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya. 2. Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu. 3. Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa. 4. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar. 5. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran 1. Evaluasi konteks adalah valuasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan. 2. Evaluasi input adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan. 3. Evaluasi proses adalah evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya. 4. Evaluasi hasil atau produk adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan. 5. Evaluasi outcome atau lulusan adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yaitu evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat. Jenis evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran 1. Evaluasi program pembelajaran; evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain. 2. Evaluasi proses pembelajaran; evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 3. Evaluasi hasil pembelajaran; evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi Berdasarkan objek: 1. Evaluasi input adalah evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan. 2. Evaluasi transformasi adalah evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain. 3. Evaluasi output adalah evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran. Berdasarkan subjek: 1. Evaluasi internal adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru. 2. Evaluasi eksternal adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat. Jawaban: B Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Perencanaan pembelajaran Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai silabus 7. Dengan mencermati silabus, peserta dapat menganalisis keterkaitan antar komponen silabus Soal 7. Seorang Guru mencari materi dan media dari internet saat menyusun rencana pembelajaran (RPP), materi dan media tersebut akan disampaikan pada proses pembelajaran dengan maksud agar siswa tidak mengalami kesulitan memahami pelajaran. Langkah apa yang harus dilakukan oleh seorang Guru saat memilih materi pelajaran…. A. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator B. Menganalisis potensi peserta didik; relevansi dengan karakteristik daerah; dan struktur keilmuan C. Menyesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik D. Melihat kebermanfaatan bagi peserta didik; aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran E. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, alat dan sumber bahan, dan alokasi waktu Pembahasan Langkah-langkah dalam memilih materi pelajaran • Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator • Mengidentifikasi jenis-jenis materi pelajaran
  • 9. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum • MemilihmateripembelajaranyangsesuaiataurelevandenganKDdanindicatorpencapaian • Memilih sumber materi pelajaran Sementara • Potensi peserta didik, relevansi dengan karakteristik daerah, dan struktur keilmuan • Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik • Kebermanfaatan bagi peserta didik, aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran • Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, alat dan sumber bahan, dan alokasi waktu Bukan termasuk langkah-langkah memilih materi tetapi prinsip dalam memilih materi Jawaban: A Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Perencanaan pembelajaran Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai silabus 8. Dengan mencermati silabus yang telah ditentukan, peserta dapat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan tepat Soal 8. Dengan mencermati silabus, seorang guru akan merancang pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud RI No 22 tahun 2016 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mencakup sekurang-kurangnya.... A. Kompetesi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi ajar, model pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan penilaian hasil belajar B. Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi ajar, model pembelajaran, metode pengajaran, sumber belajar, penilaian hasil belajar, dan bobot penilaian hasil belajar C. Standar kompetensi, kompetensi dasar, metode pengajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah pembelajaran, tes hasil belajar, dan kunci jawaban tes D. Identitas mata pelajaran, tujuan pembelajaran, materi ajar, model pembelajaran, media, sumber belajar, langkah pembelajaran, dan penilaian hasil belajar E. Identitas sekolah, identitas mata pelajaran, tujuan pembelajaran, materi ajar, media, sumber belajar, langkah pembelajaran, dan penilaian hasil belajar Pembahasan Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah menjelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan satu kali pertemuan atau lebih. Dalam Permendikbud No 22 tahun 2016, secara tegas menjelaskan komponen minimal RPP terdiri atas: 1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; 2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema, mencakup: 1) kelas/semester, 2) materi pokok, dan 3) alokasi waktu ditentukan berdasarkan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar, dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; 3. Kompetensi Dasar, adalah sejumlah kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator pencapaian kompetensi. Kompetensi dasar dalam RPP, merujuk kompetensi dasar yang tercantum dalam silabus; 4. Indikatorpencapaiankompetensiadalahperilakuyangdapatdiukurdan/ataudiobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu. Indikator pencapaian kompetensi menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi disusun guru dengan merujuk kompetensi dasar. Dengan pertimbangan tertentu, guru dapat menentukan tingkatan indikator lebih tinggi dari kompetensi dasar (kemampuan minimal) yang ditentukan silabus. Pertimbangan tertentu yang dimaksud, antara lain: agar lulusan memiliki nilai kompetitif, atau kelengkapan fasilitas laboratorium lebih baik dari satuan pendidikan sejenis. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan/atau diukur, yang mencakup kompetensi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor); 5. Tujuan Pembelajaran dirumuskan lebih spesifik atau detail dengan merujuk indikator pencapaian kompetensi. Jika cakupan dan kedalaman materi pembelajaran sudah tidak dapat dijabarkan lebih detail dan spesifik lagi, maka tujuan pembelajaran disusun sama persis dengan indikator pencapaian kompetensi. 6. Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir pokok bahasan/sub pokok bahasan sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Materi pembelajaran secara lengkap dalam bentuk Lembar Kerja Peserta Didik dapat dilampirkan. 7. Model/Metode pembelajaran, model pembelajaran (lebih luas dari metode, dan mempunyai sintak jelas) digunakan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar yang mengaktifkan peserta didik untuk mencapai kompetensi dasar. Penggunaan model pembelajaran hendaknya mempertimbangkan karakteristik peserta didik, dan karakteristik materi pembelajaran. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/ penelitian (model pembelajaran discovery/inquiry). Untuk mendorong kemampuan berpikir peserta didik abad 21, baik secara individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan model pembelajaran berbasis pemecahan masalah (problem based learning). Untuk menstimulan kemampuan ketrampilan dan berkarya peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, maka pemilihan model pembelajaran berbasis proyek sangat tepat. Tentunya para guru harus memahami berbagai model pembelajaran lain yang dapat mengaktifkan pengalaman belajar peserta didik. 8. MediaPembelajaran,berupa alat bantu guru untukmenyampaikanmateripembelajaran, agar peserta didik termotivasi, menarik perhatian, dan berminat mengikuti pelajaran. Jenis-jenis media pembelajaran dan karakterisnya, perlu dipahami pada guru, sehingga pemilihan media pembelajaran dapat mengoptimalkan perhatian dan hasil belajar peserta didik. 9. Sumber belajar, dapat berupa buku cetak, buku elektronik, media yang berfungsi sebagai sumber belajar, peralatan, lingkungan belajar yang relevan;
  • 10. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum 10. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, serangkaian aktivitas pengelolaan pengalamanbelajarsiswa,melaluitahapanpendahuluan,intidanpenutup.Padatahapan pendahuluan, guru melakukan kegiatan: 1) memimpin doa dan mempresensi kehadiran peserta didik, 2) memberikan apersepsi, 3) menyampaikan tujuan pembelajaran, dan 4) memotivasi peserta didik. Pada tahapan inti, guru mengelola pembelajaran merujuk pada sintak (prosedur) model pembelajaran yang dipilihnya. Tahapan penutup, guru melakukan kegiatan: 1) rangkuman materi pembelajaran, 2) penilaian, dan 3) tindak lanjut pembelajaran berikutnya. 11. Penilaian, penilaian proses belajar dan hasil belajar dikembangkan oleh guru, dilakukan dengan prosedur: 12.menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun; 13.menyusun kisi-kisi penilaian; a. membuat instrumen penilaian serta pedoman penilaian; b. melakukan analisis kualitas instrumen penilaian; c. melakukan penilaian; d. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian; e. melaporkan hasil penilaian; dan f. memanfaatkan laporan hasil penilaian. Jawaban: E Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Melaksanakan pembelajaran Melaksanakan pembelajaran dengan mewujudkan suasana dan proses pembelajaran yang sesuai dengan kaidah pedagogik untuk memfasilitasi pengembangan potensi diri dan karakter siswa 9. Melalui paparan kasus, peser- ta dapat memberikan pilihan pemecahan masalah pelaksana- an pembelajaran untuk mengem- bangkan potensi siswa. Soal 9. Seorang guru senior mengajar siswanya dengan metode diskusi dan menggunakan media gambar yang sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Pada awal semester baru 2019 siswa dikelas tersebut diketahui 70% memiliki preferensi belajar kinestetik sehingga mereka tidak fokus saat pembelajaran dan diskusi berlangsung, siswa lebih senang jika mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dari kasus tersebut strategi pembelajaran yang paling tepat dipilih guru…. A. Kooperatif B. Project based learning C. Kontekstual D. Inqury E. Discovery Pembahasan Untuk menjawab pertanyaan, anda harus memahami macam-macam strategi pembelajaran; • Kooperatif pada intinya adalah suatu strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana siswa-siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota antara empat sampai lima orang secara heterogen untuk mencapai tujuan-tujuan bersama • Problem solving merupakan kerangka konseptual tentang proses pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat tidak tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa berpikir kritis untuk memecahkannya. • Project based learning atau PjBL merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan penerapan proyek dengan melibatkan siswa menyelidiki masalah dunia nyata • Inkuiri adalah proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan berpikir kritis dan logis • Discovery learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk mencari dan menyelidiki suatu permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan konsep dari pembelajaran yang telah dipelajari • Kontektual kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidu-pan mereka sehari-hari. Jawaban: B Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Melaksanakan pembelajaran Melaksanakan pembelajaran dengan mewujudkan suasana dan proses pembelajaran yang sesuai dengan kaidah pedagogik untuk memfasilitasi pengembangan potensi diri dan karakter siswa 10. Melalui paparan kasus, peserta dapat memberikan pilihan pemecahan masalah pelaksanaan pembelajaran untuk mengembangkan karakter siswa. Soal 10. Di sekolah seorang guru menuliskan beberapa aturan seperti dilarang menginjak rumput dan mencoret-coret meja hal ini merupakan pembiasaan kepada peserta didik agar berkembang kecerdasan…. A. Naturalis B. Kinestetis C. Visual spasial D. Verbal linguistic E. Logis matematis Pembahasan Pembelajaran logis matematis di sekolah dapat dikembangkan melalui beberapa strategi seperti berikut ini: 1. Menceritakan masalah yang dihadapi sehari-hari, kemudian dipecahkan dengan bantuan pemikiran matematis dengan mengatur waktu penyelesaian dengan tepat dan efektif. 2. Merencanakan suatu eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah yang diawali dengan mengungkapkan masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan, menafsirkan data, dan menarik kesimpulan. 3. Membuat diagram venn untuk mempolakan masalah agar mudah membangun pengertian sehingga mudah dipecahkan. 4. Membuat analogi untuk menjelaskan sesuatu sehingga mudah dipahami, misalnya menjelaskan tentang peristiwa erosi diwujudkan dengan analogi menumpahkan air pada kepala yang tidak berambut, air akan cepat mengalir ke badan. 5. Menggunakan ketrampilan berpikir dari tingkat rendah hingga berpikir tingkat tinggi untuk menyelesaikan masalah. 6. Mengkategorikan fakta–fakta yang dipelajari sesuai sifat dan jenisnya untuk memudahkan mengingat. 7. Merancang suatu pola atau kode, atau simbol untuk mengetahui obyek yang ingin dipelajari.
  • 11. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum Pembelajaran yang dirancang untuk mengaktifkan kecerdasan visual spasial adalah 1. Visualisasi Penerapan metode ini dengan menciptakan “layar lebar” di benak siswa, guru dapat membimbing dengan memejamkan mata dan membayangkan apa yang baru saja mereka pelajari dan diminta untuk menceritakan kembali. 2. Penggunaan warna Penggunaan warna untuk memberi penekanan pada pola peraturan atau klasifikasi selama proses pembelajaran, misal warna merah pada semua kata–kata penting yang harus dipahami peserta didik. Warna juga sebagai penghilang stress peserta didik ketika menghadapi hal sulit menemukan makna. 3. Metafora gambar Metafora gambar adalah pengekspresian gagasan melalui pencitraan visual. Nilai pendidikan metafora ada pembentukan hubungan hal yang sudah diketahui siswa dan yang diajarkan. 4. Sketsa gagasan Strategi sketsa gagasan ini meminta peserta didik menggambarkan poin kunci, gagasan utama, tema sentral, atau konsep yang diajarkan, agar cepat dan mudah sketsa tidak harus rapi menyerupai kenyataan. 5. Simbol grafis Pembelajaran yang dapat membangkitkan kecerdasan linguistik dalam diri peserta didik dengan strategi berikut; 6. Bercerita Peserta didik akan senang menceritakan kisah yang dimiliki kepada temannya sebayanya, sebagian yang lain merasa malu. Mendengarkan cerita melibatkanketerampilan mendengar dan linguistik. Metode bercerita bisa diajarkan kepada peserta didik dengan pendahuluan yang menarik, pemilihan karakter, cerita yang dipilih mengandung imajinasi yang bias dibayangkan oleh pendengar, memakai efek suara, tangan dan gerakan tubuh, suara jelas serta ekspresif, dan kontak mata dengan pendengar. 7. Diskusi Diskusi kelas digunakan hampir disetiap mata pelajaran dan semua tingkat. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi agar hasilnya positif dan memuaskan. 8. Merekam dengan tape recorder Tape recorder digunakan untuk sebagai pengumpul informasi, wawancara, dan dapat digunakan untuk menyediakan informasi. Peserta didik dapat menggunakan untuk mempersiapkan tulisan, mengolah gagasan, sekaligus membicarakan topic mereka. Peserta didik yang kurang cakap menulis mungkin bisa merekam pemikiran mereka sebagai mode ekspresi alternative. Manfaat lain bias digunakan mengirim surat lisan kepada peserta didik lain untuk menceritakan pengalaman pribadi mereka, dan memperoleh umpan balik tentang sosialisasi di lingkungan kelas. 9. Menulis jurnal Jurnal ini dapat dibuat sangat pribadi dan hanya diceritakan pada guru atau dibacakan secara teratur di depan kelas. Jurnal ini dapat merangkum kecerdasan majemuk dengan menggunakan gambar, sketsa foto, dialog, dan data non verbal. Topic yang ditulis bias bidang umum, spesifik, catatan matematika, gagasan baru, dan mata pelajaran lain 10. Publikasi Publikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tulisan peserta didik dapat difotocopi dan disebarkan.Tulisan–tulisan dapat dijilid dalam bentuk buku dan ditempatkan khusus dikelas atau perpustakaan, dan dipublikasikan di web site sekolah. Jika memungkinkan membentuk kelompok khusus kepenulisan utuk diskusi buku dan tulisan peserta didik. Apabila peserta didik tahu bahwa orang lain menggandakan, mendiskusikan, bahkan memperdebatkan tulisan mereka, hal itu memotivasi untuk terus mengembangkan keahliannya. Pembelajaran dikelas yang dapat mengaktifkan kecerdasan kinestetik adalah; 1. Respon tubuh Mintalah peserta didik menanggapi pelajaran menggunakan tubuh sebagai media respon misalnya mengangkat tangan, mengangguk, atau tersenyum jika memahami penjelasan guru. 2. Teater kelas Meminta peserta didik memerankan teks, soal, atau materi lain yang harus dipelajari dengan mendramakan isinya. 3. Konsep kinestetis Permainan tebak–tebakan yang dilakukan dengan gerakan yang menantang kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan pengetahuan dengan cara tidak konvensional. 4. Hands on thinking Memberi kesempatan peserta didik untuk memanipulasi obyek atau menciptakan sesuatu dari tangan mereka dengan membuat patung, kolase, atau bentuk kerajinan lain. 5. Peta tubuh Tubuh manusia dapat digunakan sebagai alat pedagogis yang berguna, missal jari untuk menghitung, dengan menggunakan gerakan fisik akan menginternalisasikan gagasan. Pembelajaran di kelas yang mengembangkan kecerdasan naturalis adalah; 1. Jalan–jalan di alam terbuka Cara ini untuk menguatkan materi yang akan dipelajari untuk semua mata pelajaran, misalnya untuk melukiskan perjuangan pahlawan, mempelajari pertumbuhan dan cuaca. 2. Melihat keluar jendela Untuk mengurangi kebosanan peserta didik di kelas, metode ini dapat dilakukan oleh guru dengan observasi diluar kelas, melakukan pengamatan, dan mencatatat hasilnya. 3. Ekostudi Strategi ini mengintegrasikan kepedulian peserta didik pada kelangsungan bumi untuk semua mata pelajaran, misal; tidak menginjak rumput, tidak membuang sampah sembarangan. Jawaban: A Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Menilai dan mengevaluasi pembelajaran Melaksanakan penilaian otentik-holistik yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 11. Dengan mencermati RPP dan proses pembelajaran, peserta dapat memberikan pilihan jenis penilaian otentik-holistik terhadap aspek sikap Soal 11. Seorang guru ingin mengetahui kemampuan siswa dalam mengatur dan mengelola perbedaan pendapatketikadilakukandiskusikelompok.Gurutersebutmembuatlembardaftarcek(check list) dalam bentuk skala yang harus diisikan oleh siswa untuk menilai teman kelompoknya. Jenis penilaian otentik-holistik yang dapat dipilih oleh guru tersebut yaitu…. A. Penilaian kinerja B. Penilaian proyek C. Penilaian portofolio D. Pertanyaan terbuka E. Penilaian diri
  • 12. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum Pembahasan Penilaian Kinerja Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance assessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar tertentu dengan maksud agar peserta didik mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale). Penilaian Proyek Penilaian proyek (project assessment) adalah bentuk penilaian yang diujudkan dalam bentuk pemberian tugas kepada peserta didik secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada penilaian terhadap tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode/ waktu tertentu. Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai penilaian berbentuk penugasan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik menghasilkan karya tertentu yang dilakukan secara berkelompok. Dengan menggunakan penilaian proyek pendidik dapat memperoleh informasi berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis informasi atau data, sampai dengan pemaknaan atau penyimpulan. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan salah satu penilaian otentik yang dikenakan pada sekumpulan karya peserta didik yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Karya-karya ini berkaitan dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir. Proses penilaian portofolio dilakukan secara bersama antara antara peserta didik dan guru. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses bagaimana fakta-fakta tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan yang telah ditetapkan. Untuk melakukan penilaian portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut ini, yaitu: kesesuaian, saling percaya antara pendidik dan peserta didik, kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik, kepuasan, milik bersama antara pendidik guru dan peserta didik, penilaian proses dan hasil. Jurnal Jurnal belajar merupakan rekaman tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan dengan apa-apa yang telah dipelajari. Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk merekam atau meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang dipelajari. Misalnya, perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang dialami, atau keberhasilan di dalam memecahkan masalah atau topik tertentu atau berbagai macam catatan dan komentar yang dibuat siswa.Jurnal merupakan tulisan yang dibuat peserta didik untuk menunjukkan segala sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal dapat juga diartikan sebagai catatan pribadi siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru di kelas maupun kondisi proses pembelajaran di kelas. Penilaian Diri Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang diperolehnya dalam pelajaran tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan berarti tugas pendidik untuk menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas dari kegiatan melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat melengkapi dan menambah penilaian yang telah dilakukan pendidik. Untuk melaksanakan penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu memperhatikan hal-hal seperti: menentukan terlebih dahulu kompetensi atau aspek apa yang akan dinilai; langkah berikutnya menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan; merancang format penilaian yang akan digunakan seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian; peserta didik diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif; dan pendidik menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang didasarkan pada hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak. Penilaian Antarteman Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peseta didik untuk saling menilai temannya terkait dengan pencapain kompetensi, sikap, dan perilaku keseharianpesertadidik.Penilaianinidapatdilakukansecaraberkelompokuntukmendapatkan informasi sekitar kompetensi peserta didik dalam kelompok. Informasi ini dapat dijadikan sebagai bahan menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Pertanyaan Terbuka Penilaian otentik juga dilakukan dengan cara meminta peserta didik membaca materi pelajaran, kemudian merespon pertanyaan terbuka. Penilaian ini lebih difokuskan terhadap bagaimana peserta didik mengaplikasikan informasi daripada seberapa banyak peserta didik memanggil kembali apa yang telah diajarkan. Pertanyaan terbuka tesebut harus dibatasi supaya jawabannya tidak terlalu luas dan bermakna sesuai dengan tujuannya. Jawaban: A Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Menilai dan mengevaluasi pembelajaran Melaksanakan penilaian otentik-holistik yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan 12. Dengan mencermati RPP dan proses pembelajaran, peserta dapat memberikan pilihan jenis penilaian otentik-holistik terhadap aspek pengetahuan Soal 12. Jika guru memberikan penugasan kepada siswa yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dalam menghasilkan karya tertentu dan dilakukan secara berkelompok. Maka jenis penilaian otentik yang tepat adalah…. A. Peniaian kinerja B. Peniaian portofolio C. Penilaian proyek D. Penilaian jurnal E. Penilaian diri Pembahasan Penilaian Kinerja Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance assessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar tertentu dengan maksud agar peerta didik mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale). Penilaian Proyek Penilaian proyek (project assessment) adalah bentuk penilaian yang diwujudkan dalam bentuk pemberian tugas kepada peserta didik secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada penilaian terhadap tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode/ waktu tertentu. Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai penilaian berbentuk penugasan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik menghasilkan karya tertentu yang dilakukan secara berkelompok. Dengan menggunakan penilaian proyek pendidik dapat memperoleh informasi berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan, pemahaman,aplikasi,sintesisinformasiataudata,sampaidenganpemaknaanataupenyimpulan.
  • 13. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan salah satu penilaian otentik yang dikenakan pada sekumpulan karya peserta didik yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Karya-karya ini berkaitan dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir. Proses penilaian portofolio dilakukan secara bersama antara antara peserta didik dan guru. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses bagaimana fakta-fakta tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan yang telah ditetapkan. Untuk melakukan penilaian portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut ini, yaitu: kesesuaian, saling percaya antara pendidik dan peserta didik, kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik, kepuasan, milik bersama antara pendidik guru dan peserta didik, penilaian proses dan hasil. Jurnal Jurnal belajar merupakan rekaman tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan dengan apa-apa yang telah dipelajari. Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk merekam atau meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang dipelajari. Misalnya, perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang dialami, atau keberhasilan di dalam memecahkan masalah atau topik tertentu atau berbagai macam catatan dan komentar yang dibuat siswa.Jurnal merupakan tulisan yang dibuat peserta didik untuk menunjukkan segala sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal dapat juga diartikan sebagai catatan pribadi siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru di kelas maupun kondisi proses pembelajaran di kelas. Penilaian Tertulis Penilaian tertulis mensuplai jawaban isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek dan uraian. Penilaian tertulis yang termasuk dalam model penilaian otentik adalah penilaian yang berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan sebagainya atas materi yang telah dipelajari. Penilaian ini sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal seperti kesesuaian soal dengan indikator pada kurikulum, konstruksisoal atau pertanyaan harus jelas dan tegas, dan bahasa yang digunakan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Penilaian Diri Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang diperolehnya dalam pelajaran tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan berarti tugas pendidik untuk menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas dari kegiatan melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat melengkapi dan menambah penilaian yang telah dilakukan pendidik. Untuk melaksanakan penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu memperhatikan hal-hal seperti: menentukan terlebih dahulu kompetensi atau aspek apa yang akan dinilai; langkah berikutnya menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan; merancang format penilaian yang akan digunakan seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian; peserta didik diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif; dan pendidik menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang didasarkan pada hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak. Jawaban: C Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Menilai dan mengevaluasi pembelajaran Melaksanakan penilaian otentik-holistik yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan 13. Dengan mencermati RPP dan proses pembelajaran,pesertadapatmemberikan pilihan jenis penilaian otentik-holistik terhadap aspek keterampilan Soal 13. Pada akhir pembelajaran siswa diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar yang diberikan guru dengan tujuan agar siswa tersebut mengaplikasikan kemampuan keterampilan yang dimilikinya dan guru dapat menilai kompetensinya. Instrumen yang dapat dipilih oleh guru untuk merekam hasil belajar yaitu…. A. Daftar cek (check list) B. Benar salah (true false) C. Pilihan ganda (multiple choice) D. Menjodohkan (matching) E. Jawaban bebas (Completion test) Pembahasan Penilaian Kinerja Secara umum tes dapat dipilahkan kedalam bentuk tes penampilan atau unjuk kerja (performance test), tes lisan, dan tes tulis. Tes penampilan adalah tes dalam bentuk tindakan atau unjuk kerja untuk mengukur seberapajauh seseorang dapat melakukan sesuatu tugas atau pekerjaan sesuai dengan standar atau kriteria yang ditetapkan. Misalnya tes keterampilan dalam mengoperasikan alat atau peralatan seperti komputer, peralatan produk teknologi, memperagakan gerakan, dan kegiatan belajar lain yang sejenis. Dengan menggunakan tes penampilan atau tes keterampilan maka dapat diketahui secara langsung tingkat atau kualitas keterampilan peserta didik yang sudah dirumuskan dan ditetapkan dalam kompetensi dasar. Di samping itu, tes keterampilan atau tes praktek dapat berfungsi sebagai media belajar untuk mengurangi kejenuhan. Namun demikian, penggunaan tes keterampilan akan menghadapi kendala jika peralatan yang digunakan tidak memadai untuk mendukung pelaksanaan tes itu sendiri. Dilihat dari segi biaya, tes keterampilan relatif mahal manakala dibutuhkan kelengkapan fasilitas tes keterampilan yang lebih kompleks. Tes lisan (oral test) yang dilaksanakan secara lisan, soal atau pertanyaan diberikan secara lisan dan jawaban yang diberikan juga dinyatakan secara lisan. Tes tulis (written test) adalah tes yang dilaksanakan secara tertulis, pertanyaan atau soal dinyatakan secara tertulis dan jawaban yang diberikan oleh peserta tes juga dinyatakan secara tertulis. Tes tulis dapat dikelompokkan menjadi dua yakni tes bentuk uraian (essay test) dan tes bentuk obyektif (objective test). Tes bentuk uraian adalah tes yang jawabannya tidak disediakan pada lembar soal, tetapi harus diungkap atau diberikan sendiri oleh peserta tes. Pengungkapan jawaban oleh peserta tes sangat bervariasi dilihat dari sisi gaya bahasa dan keluasan lingkup jawaban. Berdasarkan sifat jawaban inilah maka tes bentuk uraian dapat dipilah menjadi uraian bebas dan uraian terbatas. Tes uraian bebas memberi keleluasaan pada peserta tes untuk mengungkapkan secara panjang lebar jawaban yang diberikan. Tes uraian terbatas membatasi peserta tes dalam menjawab berdasarkan aspek-aspek tertentu dari materi yang diujikan. Tes bentuk obyektif adalah yang jawabannya disediakan oleh pembuat soal, peserta tes hanya memilih jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X), tanda centang (V), atau lingkaran (O). Secara umum tes bentuk obyektif dapat dipilahkan menjadi dua yaitu tes menyajikan (supply test) dan tes pilihan (selection test). Tes bentuk pilihan (selection test) dapat dipilah menjadi benar – salah (true – false), menjodohkan (matching test), pilihan ganda (multiple choice), tes analogi (analogy test), dan tes menyusun kembali (rearrangement test).
  • 14. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum Tes menyajikan (supply test) adalah tes yang pertanyaan atau soalnya disusun sedemikian rupa dengan maksud agar peserta tes memberikan jawaban cukup dengan satu atau dua kata saja. Tes bentuk pilihan (selection test) adalah tes yang formatnya disusun sedemikian rupa yang mengharuskan peserta tes menjawab dengan cara memilih alternatif jawaban yang disediakan dengan memberi tanda sesuai petunjuk. Tes bentuk pilihan ini dapat disusun dalam bentuk benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda. Tes benar-salah (true-false) adalah bentuk tes yang soal atau pertanyaannya berupa pernyataan. Pernyataan tersebut dapat berupa pernyataan yang benar dan pernyataan yang salah. Peserta tes diminta untuk merespons pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda atau memilih huruf B jika pernyataan benar dan memberi tanda atau memilih S jika pernyataan salah. Tes menjodohkan (matching test) adalah format tes yang disusun dalam dua bagian yaitu bagian pertanyaan atau pernyataan dan bagian jawaban.Tes pilihan ganda adalah bentuk tes yang disusun berupa pertanyaan sebagai pokok soal (stem) dan alternatif pilihan jawaban. Alternatif pilihan jawaban dapat terdiri tiga, empat, atau lima. Peserta tes diminta memilih satu jawaban yang benar dari alternatif jawaban yang disediakan dengan cara memberi tanda sesuai dengan petunjuk. Tes pilihan ganda ini dapat dipilah menjadi pilihan ganda, pilihan ganda sebab–akibat, pilihan ganda analisis kasus, pilihan ganda kompleks, dan pilihan ganda membaca diagram/grafik/peta. Tes analogi (analogy test) adalah jenis tes bentuk obyektif yang disusun sedemikian rupa dimana dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan peserta tes diminta memilih bentuk yang sesuai dengan pernyataan sebelumnya. Tes menyusun kembali (rearrangement test) adalah jenis tes obyektif yang disusun sedemikian rupa sehingga format pernyataan atau pertanyaan tersusun dalam kalimat yang tidak teratur. Dalam tes jenis ini peserta tes diminta untuk menyusun kembali rangkaian kalimat yang tidak teratur tersebut menjadi urutan pengertian atau proses yang benar. Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance assessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar tertentu dengan maksud agar peerta didik mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale). Jawaban: A Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Menilai dan mengevaluasi pembelajaran Menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 14. Melalui paparan kasus, peserta dapat menganalisis hasil penilaian pembelajaran Soal 14. Sebagian siswa mengalami kesulitan menjawab soal tes pilihan ganda yang disusun oleh guru hal tersebut disebabkan materi dalam soal sebagian belum dipelajari oleh siswa, karena materi tersebut seharusnya diberikan pada pertemuan berikutnya. Hal yang seharusnya dilakukan guru dalam menyusun soal tes pilihan ganda pada aspek materi yaitu…. A. Soal harus sesuai dengan indikator B. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas C. Pilihan jawaban harus homogen dan logis D. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama E. Butir tes tidak tergantung pada jawaban sebelumnya Pembahasan Analisis secara teoritis adalah telaah soal yang difokuskan pada aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Penelaahan kualitas soal bentuk obyektif pada aspek materi dimaksudkan untuk mengetahui apakah materi yang diujikan sudah sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang ditetapkan, dan apakah materi soal sudah sesuai dengan tingkat atau jenjang kemampuan berpikir peserta tes, serta apakah kunci jawaban sudah sesuai dengan isi pokok soal. Telaah kualitas soal pada aspek konstruksi dimaksudkan untuk mengetahui teknik penulisan butir- butir soal sudah merujuk pada kaidah-kaidah penulisan soal yang baik. Pada aspek bahasa, telaah soal dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan cukup jelas dan mudah dimengerti, tidak menimbulkan multi interpretasi, serta sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa yang berlaku. Secara teoritis, kualitas soal tes bentuk objektif dapat ditelaah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: • Butir harus sesuai dengan indicator yang ditetapkan • Hanya ada satu jawaban yang benar • Pengecoh homogin, dan berfungsi Kelebihan tes bentuk obyektif • Lingkup materi yang diujikan luas sehingga dapat mewakili materi yang sudah diajarkan (representatif) • Tingkat validitas isi relatif tinggi • Proses koreksi dan penyekoran mudah dan obyektif • Tidak memungkinkan peserta tes untuk mengemukakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pertanyaan • Informasi hasil tes dapat lebih cepat • Tingkat reliabilitas tinggi • Memungkinkan penyelenggaraan tes bersama pada wilayah yang luas Kelemahan tes obyektif • Tidak mengembangkan daya nalar peserta tes • Peserta tes cenderung menjawab dengan jalan menerka • Memungkinkan terjadinya kecurangan, saling menyontek • Mengembangkan dan menyusun soal relatif sulit dan waktu lama • Membutuhkan waktu untuk membaca soal dan jawabannya sehinnga mengurangi waktu ujian Salah satu bentuk tes obyektif yaitu tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda adalah bentuk tes yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Jawaban: A Kompetensi Capaian Pembelajaran Indikator Esensial Menilai dan mengevaluasi pembelajaran Menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 15. Melalui paparan kasus, peserta dapat menentukan tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran Soal 15. Hasil penilaian akhir yang dilakukan oleh guru diketahui beberapa siswa telah memenuhi ketuntasan belajar dan ada juga siswa yang belum memenuhi kreteria ketuntasan belajar. Mendasarkan pada kasus tersebut guru dapat melakukan tindak lanjut hasil penilaian yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal. Berikut merupakan pemanfaatan hasil penilaian oleh Guru, kecuali…
  • 15. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum A. Memperbaiki program pembelajaran B. Menyelenggarakan program remedial bagi siswa yang hasilnya rendah C. Menyelenggarakan program pengayaan bagi siswa yang hasilnya tinggi D. Mengadministrasikan hasil penilaian E. Menyusun laporan hasil penilaian Pembahasan Hasil tes atau hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam tugas tertentu. Di samping itu hasil penilaian dapat juga memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan pada satuan pendidikan. Berdasarkan analisis hasil penilaian, dapat ditentukan langkah atau upaya yang harus dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Oleh sebab itu hasil penilaian yang diperoleh harus diinformasikan langsung kepada peserta didik sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik (assessment as learning), pendidik (assessment for learning), dan satuan pendidikan selama proses pembelajaran berlangsung (melalui Penilaian Harian/pengamatan harian) maupun setelah beberapa kali program pembelajaran (Penilaian Tengah Semester), atau setelah selesai program pembelajaran selama satu semester. Hasil penilaian berupa informasi tentang peserta didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)/ Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) dan peserta didik yang belum mencapai KKM/KBM, perlu ditindaklanjuti dengan program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi peserta didik yang telah melampaui KKM/KBM. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik juga digunakan untuk mengetahui capaian akhir penguasaan kompetensi peserta didik yang dituangkan dalam rapor. Hasil penilaian merupakan cerminan prestasi dan tingkah laku peserta didik selama melakukan kegiatan belajar. Dengan melihat hasil akhir beserta keterangan yang ada peserta didik dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga dia dapat memperbaiki sikap dalam pembelajaran selanjutnya. Bagi pendidik, hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan cerminan prestasi dan kondisi yang dapat dicapainya dalam mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dirancang di dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Oleh karena itu, hasil penilaian yang diperoleh peserta didik menjadi bahan untuk memperbaiki program pembelajaran yang disusunnya sekaligus mencari upaya untuk meningkatkan keprofesionalannya. Selain itu, pendidik bertanggung jawab pula untuk memperbaiki prestasi peserta didik yang belum berhasil melalui program perbaikan/remediasi. Bagi peserta didik yang sudah mencapai batasmaksimum,pendidikdapatmemberiprogrampengayaandengantujuanmengembangkan prestasinya. Hal yang tidak boleh dilupakan dalam pemanfaatan hasil penilaian peserta didik adalah untuk menyusun laporan hasil penilaian sebagai fungsí administrasi. Pada prinsipnya nilai akhir suatu mata pelajaran adalah gabungan dari seluruh pencapaian KD yang ditargetkan. Dengan demikian, pendidik harus membuat tabel spesifikasi yang memuat macam KD dan pencapaian hasil setiap KD, termasuk aspek yang dinilai dalam setiap KD. Pendidik juga harus membuat pembobotan atas dasar hasil yang diperoleh sesuai dengan jenis penilaian yang dilakukan. Perlu diperhatikan bahwa yang lebih penting adalah penilaian harus terbuka dalam arti bahwa peserta didik sejak awal sudah memahami bagaimana pendidik dalam menilai keberhasilan belajarnya. Jawaban: D BAB III SOAL-SOAL LATIHAN FORMATIF Ketentuan mengerjakan soal latihan formatif; • Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang menurut anda paling benar. • Cocokan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban • Hitunglah jawaban Anda yang benar dengan rumus yang telah disediakan • Berilah penilaian atas tingkat pengethuan yang telah anda kuasai A. Soal-Soal Formatif 1. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dengan mengintegrasikan teknologi merupakan kompetensi inti pedagogik pada aspek… A. Penguasaan terhadap karateristik peserta didik B. Penguasaan pada teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran C. Pengembangan kurikulum D. Penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik E. berkomunikasi pada peserta didik 2. Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) dan balasan dari siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar yang dimaksud adalah…. A. Behaviorisme B. Kognitif C. Humanistik D. Sibernetik E. Kontruktivisme 3. Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan teori belajar…. A. Sibernetik B. Kognitif C. Humannistik D. Behaviorisme E. Konstruktivisme 4. Seorang guru yang mengembangkan tujuan pembelajaran untuk menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam.... A. Silabus B. RPP C. Silabus dan RPP D. SKL E. Lembar penilaian 5. Dalammempersiapkanpembelajaranseorangguruakanselalubertemudenganistilahsilabus dan RPP. Silabus dan RPP sama-sama sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya adalah sebagai berikut... A. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar B. Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan, sedangkan RPP bersumber dari standar kompetensi lulusan
  • 16. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum C. RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat oleh tim guru D. RPP dan silabus keduanya disusun oleh setiap satan pendidikan. E. Dalam silabus dijelaskan metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi secara rinci 6. Model pembelajaran yang mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan bertindak kreatif, memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis, merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat, adalah…. A. Role Playing B. Inquiry C. Problem Solving D. Picture and Picture E. Kontektual 7. Seorang guru mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan tujuan agar siswa tersebut mengingat kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya, hal tersebut termasuk kegiatan... A. Memberikan acuan B. Melaksanakan tes awal C. Memberikan bimbingan D. Membuat kaitan E. Meningkatkan motivasi 8. Seorang guru menjumpai kebiasaan belajar yang kurang tepat yang dilakukan oleh salah seorang siswa-nya sehingga kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Langkah awal yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar demikian yaitu.... A. Tunjukkan akibat atau dampak kebiasaan belajar yang salah terhadap prestasi belajar B. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan aspirasinya secara rasional C. Ciptakan iklim sosial yang sehat antara guru dengan siswa dan antar siswa didalam kelas D. Susun aturan dan batasan-batasan dalam proses pembelajaran E. Berikan kesempatan memperoleh pengalaman yang menyenangkan atau memperoleh sukses dalam belajar meskipun prestasinya minimal 9. Faktor yang penting dipertimbangkan oleh seorang guru dalam melaksanakan diskusi pemecahan masalah pada proses pembelajaran adalah.... A. Waktu yang tersedia untuk melaksanakan diskusi B. Rumusan masalah yang harus didiskusikan C. Jumlah peserta didik yang mengikti pembelajaran D. Motivasi belajar siswa E. Ruang yang tersedia 10. Seorang guru menjumpai kelas yang motivasi dan prestasi belajar siswanya rendah, hal utama yang menyebabkan motivasi dan prestasi belajar rendah karena.... A. Suasana kelas kurang kondusif karena tidak tersedia sarana belajar yang lengkap. B. Siswa pasif dalam belajar dan lebih senang bemain. C. Siswa tidak mendapat bimbingan belajar dari orang tua. D. Pembelajaran kurang menghargai perbedaan individu siswa. E. Siswa cenderung lebih suka belajar dalam kelompok 11. Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru dapat menyusun strategi pembelajaran dan menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang guru terkait dengan keterampilan memilih media pembelajaran adalah… A. Guru harus mengetahui latar sosial budaya siswa dan sekolah B. Guru mengetahui cara mengevaluasi pembelajarang dengan media C. Guru harus memahami karakteristik dari media pembelajaran tersebut. D. Guru harus menyesuaikan diri dengan kemampuan sekolah. E. Guru menyesuaikan dengan materi pembelajaran. 12. Seorang guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaraan utuh. Pernyataan berikut yang benar terkait dengan media pembelajaran adalah... A. Media pembelajaran yang paling baik adalah media yang berbasis TIK B. Sebuah media dapat digunakan untuk semua kegiatan pembelajaran C. Semua media pembelajaran sama cara pemanfaatannya D. Media dapat digunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran E. Memilih media tidak perlu banyak pertimbangan agar tidak merepotkan 13. Setiap materi pembelajaran memiliki tingkat kesukaran yangbervariasi. Untuk memudahkan siswa memahami materi yang memiliki tingkat kesukaran tinggi guru sering memanfaatkan media pembelajaran. Misalnya, media gambar atau tayangan video yang berisi sistem peredaran darah. Fungsi media pada pernyataan tersebut adalah…. A. Menampilkan objek yang terlalu besar B. Menampilkan obyek yang sulit diamati C. Membuat konkrit konsep yang abstrak D. Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang. E. Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar 14. Jika guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pembelajaran yang dilakanakan oleh guru merupakan strategi pembelajaran.... A. Projek based learning B. Kontektual C. Discovery Learning D. Problem Based Learning E. Inquiry learning 15. Seorang guru melaksanakan pembelajaran yang mengakomodasi semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kegiatan yang dilakukan guru tersebut merupakan implementasi strategi pembelajaran .... A. Project based learning B. Inquiry learning C. Discovery learning D. Kooperatif E. Problem based learning 16. Seorang guru mengajak siswa melakukan kunjuangan ke suatu lembaga, namun sesampai dilembaga tersebut belum ada petugas dan nara sumber yang melayani. Untuk mengisi kekosongan waktu guru tersebut memulai pembelajaran dengan memilih menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, pertimbangan guru memilih strategi tersebut yaitu.... A. Waktu belajar cukup banyak B. Sumber belajar hanya dimiliki pendidik C. Sedikitnya jumlah guru D. Ruang kelas yang terbatas E. Tidak ada sumber belajar dan media pembelajaran 17. Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning : 1) Penentuan Pertanyaan Mendasar, 2) Mendesain Perencanaan Proyek, 3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule), 4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project),
  • 17. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum 5) Menguji Hasil (Assess the Outcome), 6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience). Urutan yang benar adalah .... A. 1-2-3-4-5-6 B. 1-2-4-3-5-6 C. 1-3-2-4-5-6 D. 1-3-2-5-6-4 E. 1-2-3-5-4-6 18. Perhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang masih acak berikut ini! 1) Mengorganisasi siswa dalam belajar 2) Orientasi siswa pada masalah 3) Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau kelompok 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Jika langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutan model pembelajaran Problem Based Learning, urutan langkah yang tepat adalah .... A. 1-2-3-4 B. 1-3-2-4 C. 2-3-1-4 D. 3-2-1-4 E. 2-3-1-4 19. Siswa melakukan kegiatan dengan berpedoman pada langkah-langkah yang telah ditetapkan guru, yaitu mengamati fenomena sosial disekeliling sekolah dan hasil pengamatan ditulis, disusun menjadi laporkan serta didiskusikan bersama guru dan teman sekelas, pilihan strategi yang digunakan…. A. Discovery B. Heuristik C. Pemecahan Masalah D. Belajar Aktif E. Projek Based Learning 20. Seorang guru ingin membelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif. Maka urutan tahapan yang tepat pada model pembelajaran kooperatif adalah… A. Orientasi, bekerja kelompok, kuis, penghargaan kelompok B. Kuis, penghargaan kelompok, bekerja kelompok, orientasi C. Kuis, bekerja kelompok, orientasi, penghargaan kelompok D. Orientasi, penghargaan kelompok, bekerja kelompok, kuis E. Orientasi, pengamatan, bekerja kelompok, kuis, penghargaan kelompok 21. Kriteria keberhasilan belajar siswa ditentukan dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)/ Kreteria Belajar Minimal (KBM). KKM/KBM adalah rata-rata setiap unsur dari kriteria yang ditentukan. Untuk menentukan KKM diperlukan faktor-faktor…. A. Kompleksitas indikator, daya dukung, dan kemampuan guru B. Kemampuan guru, sarana/prasarana, dan intake siswa C. Daya dukung, tingkat kesulitan, dan kemampuan guru D. Kompleksitas indikator, daya dukung, dan intake siswa E. Kemampuan guru, tingkat kesulitan kompetensi dasar, dan intake siswa 22. Seorang guru harus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)/ Kreteria Belajar Minimal (KBM). Berikut merupakan fungsi KKM/KBM, kecuali.... A. Sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran B. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran C. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. D. Untuk bahan laporan dan kelengkapan administrasi sekolah E. Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif atau kuantitatif. 23. Pada proses pembelajaran seorang guru ingin melakukan penilaian terhadap prilaku siswa, maka Instrumen yang diguanakan dalam proses pembelajaran tersebut adalah…. A. Pedoman observasi B. Kuesioner C. Tes tulis D. Pedoman wawancara E. Tes hasil belajar 24. Setiapkalidiakhirpembelajaranseorangguruakanmelakukanprosespenilaian.Sebelumguru menyusun soal-soal untuk menilai hasil belajar siswa, manakah yang pertama kali harus dipelajari.... A. Buku sumber yang digunakan B. Kurikulum dan silabus C. Karateristik siswa D. Indikator pencapaian kompetensi E. Kemampuan awal siswa 25. Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut…. A. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda B. Memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi C. Memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai D. Diberi soal serupak untuk memastikan tingkat keberhasilan belajar E. diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi 26. Dalam kegiatan penilaian otentik banyak model yang dapat digunakan. Pada suatu penilaian seorang guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan tugas belajar tertentu. Bentuk penilaian otentik tersebut merupakan contoh penilaian otentik berbentuk…. A. Penilaian proyek. B. Peniaian kinerja C. Peniaian portofolio D. Penilaian antar teman E. Penilaian diri 27. Setiap akhir evaluasi dimungkinkan ada siswa yang prestasi belajarnya belum memenuhi ketuntasan, sehingga guru perlu melakukan remedi. Dasar rancangan program remedi bagi siswa yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar yaitu…. A. Proses Pengajaran Remedial Pada Dasarnya Adalah Proses Belajar Mengajar Biasa B. Tujuan Pengajaran Remedial Adalah Sama Dengan Test Diagnostik C. Sasaran Terpenting Pengajaran Remedial Adalah Peningkatan Kecerdasan Siswa D. Strategi Yang Dipilih Hanya Berbentuk Test Ulang E. Agar prestasi sekolah menjadi meningkat 28. Jika seorang guru ingin melakukan kegiatan remedi maka salah satu prinsip yang penting dipahami guru dalam merancang program remedial bagi siswa yaitu tampak dalam kegiatan berikut…. A. Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial B. Menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis evaluasi belajar siswa C. Menurunkan standar ketuntasan belajar D. Menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada. E. Merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi 29. Jika seorang guru ingin melakukan penilaian portofolio pada proses pembelajaran, maka Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan cara…. A. Memberikan penilaian menyeluruh terhadap tugas-tugas siswa B. Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif tiap siswa C. Memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah D. Mengumpulkan hasil kerja masing-masing siswa yang telah diberikan masukan baik oleh guru dan rekan siswa dalam suatu album sebagai bukti hasil belajar E. Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa untuk melihat kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu dan kemudian diberikan pengajarandan test remedial
  • 18. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum 30. Berdasarkan data hasil evaluasi pembelajaran tentang memahami teks anekdot ternyata hasilnya tidak maksimal. Dari 30 siswa dinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sehingga mengikuti program remedial. Sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang mengikuti program pengayaan. Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan oleh guru dengan cara.... A. Mengadakan pendalaman materi terkait dengan KD tersebut B. Diberikan bahan ajar berupa modul C. Digabung dengan siswa yang belum tuntas ikut remedial D. Melanjutkan materi pada KD selanjutnya E. Memberi tugas mengerjakan lembar kerja siswa B. UMPAN BALIK Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat pada bagian akhir pedoman ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi pada buku pedoman ini. Rumus: Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar x 100% n Keterangan : n = banyaknya soal Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : 90 – 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang BilaAnda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih,Anda dapat melanjutkan dengan materi pada buku pedoman selanjunya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi yang ada pada buku pedoman ini terutama bagian yang belum Anda kuasai. BAB IV PENUTUP B ahan pengayaan dan remedi ini merupakan sumber belajar yang dimaksudkan untuk membantu belajar bagi peserta PPG-PGDK untuk mempersiapkan diri menghadapi UP-PPG. Soal-soal yang termuat dalam Bahan pengayaan dan remedi pedagogik ini dikembangkan sesuai dengan kisi-kisi ujian pengetahuan (UP) dan memiliki kualitas yang setara dengan soal UP. Coba kerjakan soal-soal yang ada di BAB III, seandainya skor yang anda capai belum melampaui 80, maka anda harus pelajari kembali lebih cermat dan perkaya dengan latihan soal-soal dan bahan lain. Untuk selanjutnya, selain tujuan jangka pendek bagi peserta PPG-PGDK untuk dapat lolos UP, diharapkan melalui bahan pengayaan dan remedi ini dapat menjadi pemicu bagi peserta dan guru lain untuk senantiasa mengembangkan profesionalitasnya. Setelahselesaidenganbukubahanpengayaaninisilahkanandalanjutkandenganmemperbanyak latihan soal dan membahasnya, setelah ini akan disajikan soal-soal, jawaban dan pembahasan tryout yang dapat anda pelajari.
  • 19. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 Pedagogik Umum DAFTAR REFERENSI Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R.(2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing; A revision of Bloom’s Taxonomy of Educa on Objec ves. New York: Addison Wesley Lonman Inc. Anitah, S. W., dkk. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Anita Lie. (2008). Coopera ve learning: Memprak kkan coopera ve learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Arief S. Sadiman, dkk. (1986). Seri PustakaTeknologi Pendidikan No.6 Media Pendidikan. Penger an, Pengemban- gan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : CV Rajawali. Asmawi Zainul dan Noehi Nasu on. (2005). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Pusat Antar Universitas untuk Pening- katan dan Pengembangan Ak vitas Instruksional Universitas Terbuka (PAU-PPAI-UT). Dirjen Dik , Depdiknas. Atwi Suparman (2014). Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar dan Inovator Pendidkan, Edisi Ke- empat, Jakarta: Penerbit Erlangga. Bender, W. N. (2012). Project-based learning differen a ng instruc on for the 21st century. California: Corwin. Bloom, Benjamin S., etc. (1956). Taxonomy of Educa onal Objec ves : The Classifica on of Educa onal Goals, Handbook I Cogni ve Domain. New York : Longmans, Green and Co. Briggs, Leslie J. (1977). Instruc onal Design, Educa onal Technology Publica ons Inc. NewJersey : Englewood Cliffs Degeng, I.N.Sudana, 2004, Teori Pembelajaran Terapan, Malang: PPS UM Malang. Depdiknas, (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Gagne, R. M., Briggs, L. J. & Wagner, W. W. (1992).Principles of instruc onal design (4th ed.). New York: Holt, Reihhart and Winston. Gerlach dan Ely. (1971). Teaching & Media: A Systema c Approach. Second Edi on, by V.S. Gerlach & D.P. Ely, 1980, Boston, MA: Allyn and Bacon. Copyright 1980 by Pearson Educa on. Haryanto. (2015). Teknologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY PRESS Heinich, R., dkk. (2002). Instruc onal Media and Technology for Learning (7th Ed.). New Jersey: Pren ce Hall, Inc. Hill, S. dan Hill, T. (1993). The Collabora ve Classroom: A guide to coopera ve learning. Victoria Australia: Eleanor Curtain Publishing. Joyce, B., & Weil, M., (1996). Models of Teaching. New Jersey: Pre ce-Hall, Inc Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (Model-model Pembelajaran. (8th Ed.). (Terjemahan Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza). Yogyakarta: Pustaka Belajar (Edisi asli diterbitkan tahun 2009 oleh Person Educa on, Inc, New Jersey, USA) Nur Irwantoro & Yusuf Suryana (2016). Kompetensi Pedagogik; untuk peningkatan dan penilaian kinerja guru dalam rangka implementasi kurikulum Nasional. Surabaya: Genta Group Praduc on Rusman. (2016). Model-model Pembelajaran: mengembangkan profesionalitas guru. Jakarta: PT Grafindo Persa- da Smaldino, Sharon E. at.al. (2015). Instruc onal Technology and Media for Learning, Eleventh Edi on. Boston: Pearson. Slavin, R.E. (1994). Coopera ve Learning : Theory, Research ang Prac ce. Englewood Cliff. NJ: Pren ce Hall. Slavin, R.E. (1995). Coopera ve Learning (2nd Ed.). Boston. Allun and Bacon. Sufairoh. (2016). Pendekatan Sain fik & Model Pembelajaran K-13. Jurnal Pendidikan Profesional, Volume 5, No. 3, Desember 2016. Sudji Munadi. 2017. Asesmen Pembelajaran Prak k. Yogyakarta: UNY Press. Sumadi Suryabrata. (1997). Pengembangan Tes Hasil Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Walvoord, B.E. (2012). Assessmen Clear and Simple: A Prac cal Guide for Ins tu ons, Departements, and General Educa on. Second Edi on. San Fransisco, CA: Jossey-Bass A Wiley Imprint. Wang, Hai., et al. (2008). Applica on of Project-Based Coopera ve Learning in Computer Educa on. (Versi elek- tronik). The 9th Interna onal Conference for Young Computer Scien sts. CYCS.2008.282. Yam, Lee H. S. & Rossini, P. (2010). Implemen ng a project based learning approach in an introductory property course. (Versi elektronik). 16th Pacific Rim Real Estate Society Corpora on
  • 20. Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019 KUNCI JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN No Jawaban No Jawaban 1 B 16 B 2 A 17 A 3 E 18 C 4 B 19 A 5 A 20 A 6 C 21 D 7 D 22 E 8 E 23 A 9 B 24 D 10 D 25 E 11 C 26 B 12 D 27 C 13 C 28 D 14 A 29 D 15 E 30 A