SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar
Non Destructive Testing (NDT) Adalah Aktivitas tes atau inpeksi terhadap
suatu benda untuk mengetahui adanya defect, retak, atau discontinuity lain
tanpa merusak benda yang kita tes atau inpeksi. Pada dasarnya, test ini
dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan memiliki mutu
yang baik sesuai dengan standar yang berlaku. Non Destructive Testing (NDT)
ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen dalam proses
produksi terutama untuk industri fabrikasi. Dalam aplikasinya NDT
menggunakan bermacam – macam metode yang sekarang terus berkembang
untuk memperoleh cara yang lebih baik. Beberapa metode Non Destructive
Test meliputi : Pengujian Visual, Pengujian dengan Penetrant Testing,
Magnetic Particle Testing, Radiographic Testing, Ultrasonic Testing, Eddy
Current Testing, Acoustic Emission Testing, Leak Test, Proof Test, Magnetic
Test for Delta ferrite.
2.2 Pengertian dan Prinsip dasar Magnetic Particle Inspection
Berikut ini penjelasan dari pengertian dan prinsip dasar magnetic particle
inspection :
A. Pengertian
Magnetic Particle Inspection (MPI) yaitu pengujian tidak merusak
yang dilakukan untuk mengetahui cacat permukaan (Surface) dan
permukaan bawah (Subsurface) pada suatu komponen dari bahan
ferromagnetik.
B. Prinsip dasar
Prinsip nya yaitu memagnetisasi bahan yang akan diuji yaitu dengan
cara mengalirkan arus listrik dalam bahan yang diinspeksi. Adanya cacat
yang tegak lurus arah medan magnet akan menyebabkan kebocoran medan
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung
6
magnet. Kebocoran medan magnet ini mengindikasikan adanya cacat pada
material. Cara yang digunakan untuk mendeteksi cacat adanya kebocoran
medan magnet adalah dengan menaburkan partikel magnetik di permukaan.
Partikel - parikel tersebut akan berkumpul pada daerah kebocoran medan
magnet atau arah medan magnet akan berbelok sehingga terjadi kebocoran
fluks magnetik. Bocoran fluks magnetik akan menarik butir - butir
ferromagnetik di permukaan sehingga lokasi cacat dapat ditunjukkan.
Gambar 2.1 Aliran magnet dan pertikel - partikel magnet
(Sumber : Google)
Untuk menciptakan medan magnet pada Magnetic Particle Inspection
digunakan arus listrilk. Ada beberapa jenis arus listrik yang digunakan di
MPI yaitu alternating current (AC) dan direct current. Alternating current
(AC) digunakan untuk mendeteksi diskontinuitas permukaan. Sedangkan
kemampuannya untuk mendeteksi diskontinuitas bawah permukaan terbatas.
Untuk itu digunakan direct current (DC) yang berfungsi untuk mendeteksi
diskontinuitas bagian bawah permukaan yang tidak mampu ditembus oleh
arus AC. Jumlah penetrasi magnet tergantung pada jumlah arus melewati
bagian DC juga terbatas pada bagian - bagian yang sangat besar cross
sectional seberapa efektif akan menarik bagiannya.
2.3 Magnetisasi dan Demagnetisasi pada Magnetic Particle Inspection
Berikut ini penjelasan tentang magnetisasi dan demagnetisasi magnetic
particle inspection :
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung
7
A. Magnetisasi
Proses yang dilakukan untuk membangkitkan medan magnet pada benda
yang akan di inspeksi. Ada beberapa metode dalam magnetisasi suatu benda
kerja yang akan diuji, yaitu:
1) Magnetisasi Longitudinal yang dihasilkan dari arus listrik yang
dialirkan dalam koil.
2) Magnetisasi Yoke, dengan cara ditempelkan pada material yang akan
dimagnetisasi.
3) Magnetisasi Siskular yang terdiri dari:
a. Magnetik Tak Langsung, dilakukan dengan mengalirkan arus listrik
ke konduktor sentral. Medan magnet mengenai bahan dan benda
yang dilingkupinya.
b. Magnetisasi Langsung, dilakukan dengan mengalirkan arus listrik
pada bahan yang akan dimagnetisasi.
c. Prod, magnetisasi dengan cara material ferromagnetik dililit dengan
logam tembaga kemudian dialiri listrik.
Setelah benda memiliki medan magnet, benda itu harus di
demagnetisasi untuk membalikkan kekeadaan benda semula, yaitu tidak
mengandung medan magnet.
B. Demagnetisasi
Proses penghilangan magnet sisa pada benda uji setelah dilakukan
pengujian. Tujuan dilakukannya prosesdemagnetisasi adalah agar setelah
pengujian benda yang diuji tidak mengganggu atau mempengaruhi proses
yang berikutnya dilakukan. Demagnetisasi dapat dilakukan menggunakan
arus AC atau DC.Jika menggunakan arus AC, benda uji dimasukkan ke
dalam koil yang dialiri arus AC kemudian diturunkan dengan perlahan -
lahan. Jika menggunakan arus DC maka dengan step down bolak - balik
berulang.
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung
8
2.4 Jenis – jenis Magnet
Berikut ini jenis – jenis magnet :
1. Magnet permanen
Merupakan bahan-bahan logam tertentu yang jika di magnetisasi maka
bahan logam tersebut akan mampu mempertahankan sifat magnetnya dalam
jangka waktu yang lama (permanen), Secara umum magnet permanent
terbagi atas 4 jenis, yaitu:
i. Ceramic or Ferrite
Jenis magnet ini dapat ditemukan dimana saja khususnya dalam
bentuk aksesoris rumah tangga, seperti magnet aksesoris kulkas,
mainan anak - anak, white board, jam dinding, dan lain-lain.
Magnet ini kekuatannya relatif kecil dan kemampuan terapinya
sangat lemah dan tidak dianjurkan untuk digunakan dalam terapi
magnet. Harganya murah dan warnanya hitam. magnet ini adalah
magnet paling rendah tingkatannya.
ii. Alnico
Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat - alat motor (kipas
angin, speaker, mesin motor), juga sering dijumpai dalam perkakas
rumah tangga, mainan anak-anak,dan lain-lain. Magnet ini juga
sering dijumpai dalam lab sekolahan bahkan juga dapat ditemukan
pada sepatu kuda yang berfungsi untuk meningkatkan daya lari
kuda. Magnet ini kekuatannya relatif sedang dan kemampuan
terapinya sangat lemah dan tidak dianjurkan untuk digunakan dalam
terapi magnet. Harganya murah, magnet ini adalah magnet yang
masih termasuk kategori berenergi rendah.
iii. Samarium Cobalt (SmCo)
Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat elektronik
seperti VCD, DVD, VCR Player, Handphone, dan banyak lagi.
Magnet ini kekuatannya relatif kuat dan kemampuan terapinya
biasa saja, jarang digunakan dalam terapi magnet pada umumnya.
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung
9
Harganya cukup mahal. magnet ini adalah magnet yang termasuk
kategori berenergi sedang.
iv. Neodymium Iron Boron (NdFeB or NIB)
Jenis magnet ini dikenal juga dengan sebutan “King Of Magnet”
yaitu raja dari segala magnet permanent yang kita sebut tadi baik
dari segi kekuatan magnet, daya terapi, harga, dan manfaat dalam
membantu memulihkan kesehatan tubuh manusia. Magnet ini
sangat terkenal diberbagai bidang kesehatan baik secara
fisiotherapy dan pengobatan alternatif, juga digunakan oleh rumah
sakit - rumah sakit (seperti MRI), dan terapi magnet dalam pakar
fisiotherapy. Magnet ini sangat dianjurkan untuk kebutuhan terapi
karena memiliki energi yang sangat kuat.
2. Elektromagnet
Merupakan magnet yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang jika
diberikn arus listrik maka bahan tersebut akanmenjadi magnet, tetapi jika
pemberian arus listrik di hentikan, maka sifat magnet pada bahan tersebut
akan hilang. Elektromagnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan
menggunakan arus listrik. Aplikasi praktisnya kita temukan pada motor
listrik, speaker, relay dsb. Sebatang kawat yang diberikan listrik DC arahnya
meninggalkan kita (tanda silang), maka disekeliling kawat timbul garis gaya
magnet melingkar, lihat gambar 2.2 Sedangkan gambar visual garis gaya
magnet didapatkan dari serbuk besi yang ditaburkan disekeliling kawat
beraliran listrik, seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2.2 Sifat Elektromagnetik
(Sumber : Google)
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung
10
2.5 Klasifikasi Metode Magnetic Particle Inspection
Berikut ini klasifikasi metode magnetic particle inspection:
I. Magnetic Particle Inspection metode Dry Visible
Magnetic Particle Inspection Dry Visible atau Partikel magnetik
kering biasanya dapat dibeli dalam banyak warna yaitu merah, hitam,
abu-abu, kuning dan banyak lagi sehingga tingkat tinggi kontras antara
partikel dan bagian yang sedang diperiksa dapat dicapai. Ukuran partikel
magnetik juga sangat penting. Produk Partikel magnetik kering
diproduksi untuk menyertakan berbagai ukuran partikel. Partikel halus
adalah sekitar 50 mm (0,002 inci) dalam ukuran, dan sekitar tiga kali
lebih kecil dengan diameter lebih dari 20 kali lebih ringan dari partikel
kasar (150 mm atau 0.006 inci). Ini membuat mereka lebih sensitif
terhadap bidang kebocoran dari diskontinuitas yang sangat kecil. Namun,
pengujian partikel kering tidak bisa dibuat secara eksklusif dari partikel
- partikel halus. Partikel kasar yang diperlukan untuk menjembatani
diskontinuitas besar dan untuk mengurangi sifat berdebu bubuk itu.
Selain itu, partikel kecil mudah melekat ke permukaan kontaminasi,
seperti sisa - sisa kotoran atau uap air, dan terjebak dalam fitur kekasaran
permukaan. Ini juga harus diakui bahwa partikel halus akan lebih mudah
terpesona oleh angin, karena itu, kondisi berangin dapat mengurangi
sensitivitas inspeksi. Selain itu, reklamasi partikel - partikel kering tidak
dianjurkan karena partikel kecil cenderung ditangkap kembali dan
“pernah digunakan” campuran akan menghasilkan inspeksi yang kurang
sensitif. Bentuk partikel juga berpengaruh. Bentuk yang panjang, partikel
ramping cenderung menyesuaikan diri sepanjang garis gaya magnetik.
Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa jika serbuk kering hanya
terdiri dari bentuk panjang, partikel ramping, proses aplikasi akan kurang
diinginkan. Partikel memanjang berasal dari dispenser di rumpun dan
kurangnya kemampuan untuk mengalir bebas dan membentuk “awan”
yang diinginkan partikel mengambang pada komponen. Oleh karena itu,
partikel bulat ditambahkan yang lebih pendek. Campuran hasil partikel
bulat dan memanjang dalam bubuk kering yang mengalir dengan baik
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung
11
dan mempertahankan sensitivitas yang baik. Kebanyakan partikel kering
campuran memiliki partikel dengan rasio L / D antara satu dan dua. Salah
satu keuntungan dari inspeksi partikel magnetik ini adalah memiliki
beberapa metode evaluasi yaitu indikasi cacat umumnya menyerupai
cacat sebenarnya. Ini tidak terjadi dengan metode NDT seperti inspeksi
saat ultrasonik dan eddy, di mana sebuah sinyal elektronik harus
ditafsirkan. Ketika pemeriksaan partikel magnetik digunakan, retak pada
permukaan bagian muncul sebagai garis tajam yang mengikuti jalan
retak. Cacat yang ada di bawah permukaan bagian yang kurang
didefinisikan dan lebih sulit untuk dideteksi. Berikut adalah beberapa
contoh indikasi partikel magnetik diproduksi menggunakan dry particle
(partikel kering).
Gambar 2.3 Pengujian logam dengan metode Dry Visible
(Sumber : Google)
II. Magnetic Particle Inspection metode Wet Visible
Partikel digunakan dengan metode basah lebih kecil dalam ukuran
daripada yang digunakan dalam metode kering karena alasan yang
disebutkan di atas. Partikel biasanya 10 mm (0,0004 inci) dan lebih kecil
dan oksida besi sintetis memiliki diameter partikel sekitar 0,1 mm
(0,000004 inci). Ukuran sangat kecil merupakan hasil dari proses yang
digunakan untuk membentuk partikel dan tidak terlalu diinginkan, karena
partikel hampir terlalu halus untuk menyelesaikan keluar dari suspensi.
Namun, karena magnetisme sisa sedikit, partikel oksida yang hadir
sebagian besar dalam kelompok yang menyelesaikan keluar dari suspensi
jauh lebih cepat dibandingkan dengan partikel individu. Hal ini
memungkinkan untuk melihat dan mengukur konsentrasi partikel untuk
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung
12
tujuan pengendalian proses. partikel basah juga merupakan campuran
ramping panjang dan partikel bulat. Solusi pembawa dapat air atau
berbasis minyak. pembawa air berbasis bentuk indikasi lebih cepat,
umumnya lebih murah, hadiah kecil atau tidak ada bahaya kebakaran,
tidak mengeluarkan asap petrokimia, dan lebih mudah untuk
membersihkan dari bagian tersebut. solusi berbasis air biasanya
dirumuskan dengan inhibitor korosi untuk menawarkan beberapa
perlindungan korosi. Namun, solusi carrier berbasis minyak menawarkan
perlindungan embrittlement unggul korosi dan hidrogen untuk bahan-
bahan yang rentan terhadap serangan oleh mekanisme ini.
Gambar 2.4 Pengujian logam dengan metode Wet Visible
(Sumber : Google)
III. Magnetic Particle Inspection metode Wet Fluorescent
Pengujian logam dengan metode Magnetic Particle Inspection Wet
Fluorescent pada dasarnya hampir sama dengan metode wet visible,
hanya metode ini menggunakan serbuk maget yang akan terlihat dengan
sinar UV (20 Lux) dan Black light (1000 Lux).
Gambar 2.4 Pengujian logam dengan metode Wet Fluorescent
(Sumber : Google)
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung
13
2.6 Keuntungan dan Kekurangan Magnetic Particle Inspection
Berikut ini keuntungan dan kekurangan pada magnetic particle inspection:
a) Keuntungan
 Biaya yang murah
 Dapat mendeteksi flaw yang ada pada subsurface dan permukaan
 Alat yang mudah dibawa, pengujian yang mudah
 Dapat menguji material yang luas secara langsung.
b) Kekurangan
 Hanya dapat menguji material yang bersifat ferromagnetic
 Permukaan benda harus halus
 Tidak dapat menguji pada material yang telah dilapisi cat
2.7 Pengertian Fly Wheel
Fly wheel (Roda Gila) adalah perangkat mekanik berputar yang digunakan
untuk menyimpan energi rotasi. Fly wheel memiliki momen inersia yang
signifikan, dan dengan demikian menahan perubahan kecepatan rotasi. Jumlah
energi yang tersimpan dalam fly wheel adalah sebanding dengan kuadrat
kecepatan rotasi. Energi ditransfer ke fly wheel dengan menggunakan torsi,
sehingga meningkatkan kecepatan rotasi, dan karenanya energi dapat
tersimpan. Sebaliknya, fly wheel melepaskan energi yang tersimpan dengan
melakukan torsi ke beban mekanik, sehingga mengurangi kecepatan rotasi.
2.8 Fungsi dan Penggunaan Secara Umum pada Fly Wheel
1) Fungsi Fly Wheel ialah untuk mempertahankan putaran mesin dan
memungkinkan mesin bekerja (berputar) dengan lembut walaupun tenaga
yang dihasilkan oleh mesin tidak konstan (stabil).
2) Penggunaan secara umum pada Fly Wheel:
 Menyediakan energi yang terus menerus ketika sumber energi terputus.
Misalnya, flywheel yang digunakan dalam mesin piston (piston engine
/ reciprocating engine), karena sumber energi berupa torsi dari mesin,
berselang (tidak konstan).
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung
14
 Memberikan energi pada tingkat di luar kemampuan sumber energi yang
terus menerus. Hal ini dicapai dengan mengumpulkan energi dalam
flywheel dari waktu ke waktu dan kemudian melepaskan energi dengan
cepat, dengan tingkat yang melebihi kemampuan sumber energi.
 Mengontrol orientasi dari sebuah sistem mekanik. Dalam aplikasi
tersebut, momentum sudut dari flywheel sengaja ditransfer ke beban
ketika energi ditransfer ke atau dari flywheel.

More Related Content

What's hot

Introduction of-ndt-non-destructive-test
Introduction of-ndt-non-destructive-testIntroduction of-ndt-non-destructive-test
Introduction of-ndt-non-destructive-testArjubono
 
Pengujian tidak merusak utrasonic testing
Pengujian tidak merusak  utrasonic testingPengujian tidak merusak  utrasonic testing
Pengujian tidak merusak utrasonic testingartyudy
 
Laporan pengujian
Laporan pengujianLaporan pengujian
Laporan pengujianChache Go
 
Laporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanLaporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanTri Lestari
 
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationMakalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationActur Saktianto
 
Magnetic separator
Magnetic separatorMagnetic separator
Magnetic separatorrama rama
 

What's hot (10)

Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
NDT
NDTNDT
NDT
 
Introduction of-ndt-non-destructive-test
Introduction of-ndt-non-destructive-testIntroduction of-ndt-non-destructive-test
Introduction of-ndt-non-destructive-test
 
Pengujian tidak merusak utrasonic testing
Pengujian tidak merusak  utrasonic testingPengujian tidak merusak  utrasonic testing
Pengujian tidak merusak utrasonic testing
 
Laporan pengujian
Laporan pengujianLaporan pengujian
Laporan pengujian
 
Laporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanLaporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahan
 
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationMakalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
 
Presentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas AkhirPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir
 
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
 
Magnetic separator
Magnetic separatorMagnetic separator
Magnetic separator
 

Similar to Bab 2

eddycurrents-221209040647-2e4152d5.pptx
eddycurrents-221209040647-2e4152d5.pptxeddycurrents-221209040647-2e4152d5.pptx
eddycurrents-221209040647-2e4152d5.pptxWidyoIsworo1
 
71014827 metalografi
71014827 metalografi71014827 metalografi
71014827 metalografiyyudi21
 
Nanomaterial.pptx
Nanomaterial.pptxNanomaterial.pptx
Nanomaterial.pptxWatiUsman1
 
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayaLaporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayafikar zul
 
3. aplikasi-bahan-magnet
3. aplikasi-bahan-magnet3. aplikasi-bahan-magnet
3. aplikasi-bahan-magnetSuci Winarsih
 
202112077_Joko Windriarto_Radiography Test.pptx
202112077_Joko Windriarto_Radiography Test.pptx202112077_Joko Windriarto_Radiography Test.pptx
202112077_Joko Windriarto_Radiography Test.pptxWidyoIsworo1
 
PPT Nano teknologi.ppsx
PPT Nano teknologi.ppsxPPT Nano teknologi.ppsx
PPT Nano teknologi.ppsxNiniNurviani3
 
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)r8key
 
437072886 spektrofotometri-infra-red
437072886 spektrofotometri-infra-red437072886 spektrofotometri-infra-red
437072886 spektrofotometri-infra-red20010DindaAnggraini
 

Similar to Bab 2 (20)

Nanopartikel, nanosains, nanoteknologi
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologiNanopartikel, nanosains, nanoteknologi
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologi
 
1h last exam
1h last exam1h last exam
1h last exam
 
Eddy currents.en.id.pptx
Eddy currents.en.id.pptxEddy currents.en.id.pptx
Eddy currents.en.id.pptx
 
eddycurrents-221209040647-2e4152d5.pptx
eddycurrents-221209040647-2e4152d5.pptxeddycurrents-221209040647-2e4152d5.pptx
eddycurrents-221209040647-2e4152d5.pptx
 
Mikroscop screening
Mikroscop screeningMikroscop screening
Mikroscop screening
 
71014827 metalografi
71014827 metalografi71014827 metalografi
71014827 metalografi
 
non destructive test
non destructive testnon destructive test
non destructive test
 
Nanomaterial.pptx
Nanomaterial.pptxNanomaterial.pptx
Nanomaterial.pptx
 
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayaLaporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
 
3. aplikasi-bahan-magnet
3. aplikasi-bahan-magnet3. aplikasi-bahan-magnet
3. aplikasi-bahan-magnet
 
Makalah Nanomaterial
Makalah NanomaterialMakalah Nanomaterial
Makalah Nanomaterial
 
202112077_Joko Windriarto_Radiography Test.pptx
202112077_Joko Windriarto_Radiography Test.pptx202112077_Joko Windriarto_Radiography Test.pptx
202112077_Joko Windriarto_Radiography Test.pptx
 
UV_1.ppt
UV_1.pptUV_1.ppt
UV_1.ppt
 
Sifat material nano
Sifat material nanoSifat material nano
Sifat material nano
 
Nanopartikel
NanopartikelNanopartikel
Nanopartikel
 
Bahan magnet kelmpok1
Bahan magnet kelmpok1Bahan magnet kelmpok1
Bahan magnet kelmpok1
 
PPT Nano teknologi.ppsx
PPT Nano teknologi.ppsxPPT Nano teknologi.ppsx
PPT Nano teknologi.ppsx
 
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
 
437072886 spektrofotometri-infra-red
437072886 spektrofotometri-infra-red437072886 spektrofotometri-infra-red
437072886 spektrofotometri-infra-red
 
Nanoteknologi Musa
Nanoteknologi  MusaNanoteknologi  Musa
Nanoteknologi Musa
 

Recently uploaded

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiIhsanGaffar3
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika3334230074
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madyadedekhendro370
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxHeruHadiSaputro
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 

Recently uploaded (19)

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 

Bab 2

  • 1. PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Non Destructive Testing (NDT) Adalah Aktivitas tes atau inpeksi terhadap suatu benda untuk mengetahui adanya defect, retak, atau discontinuity lain tanpa merusak benda yang kita tes atau inpeksi. Pada dasarnya, test ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan memiliki mutu yang baik sesuai dengan standar yang berlaku. Non Destructive Testing (NDT) ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen dalam proses produksi terutama untuk industri fabrikasi. Dalam aplikasinya NDT menggunakan bermacam – macam metode yang sekarang terus berkembang untuk memperoleh cara yang lebih baik. Beberapa metode Non Destructive Test meliputi : Pengujian Visual, Pengujian dengan Penetrant Testing, Magnetic Particle Testing, Radiographic Testing, Ultrasonic Testing, Eddy Current Testing, Acoustic Emission Testing, Leak Test, Proof Test, Magnetic Test for Delta ferrite. 2.2 Pengertian dan Prinsip dasar Magnetic Particle Inspection Berikut ini penjelasan dari pengertian dan prinsip dasar magnetic particle inspection : A. Pengertian Magnetic Particle Inspection (MPI) yaitu pengujian tidak merusak yang dilakukan untuk mengetahui cacat permukaan (Surface) dan permukaan bawah (Subsurface) pada suatu komponen dari bahan ferromagnetik. B. Prinsip dasar Prinsip nya yaitu memagnetisasi bahan yang akan diuji yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik dalam bahan yang diinspeksi. Adanya cacat yang tegak lurus arah medan magnet akan menyebabkan kebocoran medan
  • 2. PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung 6 magnet. Kebocoran medan magnet ini mengindikasikan adanya cacat pada material. Cara yang digunakan untuk mendeteksi cacat adanya kebocoran medan magnet adalah dengan menaburkan partikel magnetik di permukaan. Partikel - parikel tersebut akan berkumpul pada daerah kebocoran medan magnet atau arah medan magnet akan berbelok sehingga terjadi kebocoran fluks magnetik. Bocoran fluks magnetik akan menarik butir - butir ferromagnetik di permukaan sehingga lokasi cacat dapat ditunjukkan. Gambar 2.1 Aliran magnet dan pertikel - partikel magnet (Sumber : Google) Untuk menciptakan medan magnet pada Magnetic Particle Inspection digunakan arus listrilk. Ada beberapa jenis arus listrik yang digunakan di MPI yaitu alternating current (AC) dan direct current. Alternating current (AC) digunakan untuk mendeteksi diskontinuitas permukaan. Sedangkan kemampuannya untuk mendeteksi diskontinuitas bawah permukaan terbatas. Untuk itu digunakan direct current (DC) yang berfungsi untuk mendeteksi diskontinuitas bagian bawah permukaan yang tidak mampu ditembus oleh arus AC. Jumlah penetrasi magnet tergantung pada jumlah arus melewati bagian DC juga terbatas pada bagian - bagian yang sangat besar cross sectional seberapa efektif akan menarik bagiannya. 2.3 Magnetisasi dan Demagnetisasi pada Magnetic Particle Inspection Berikut ini penjelasan tentang magnetisasi dan demagnetisasi magnetic particle inspection :
  • 3. PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung 7 A. Magnetisasi Proses yang dilakukan untuk membangkitkan medan magnet pada benda yang akan di inspeksi. Ada beberapa metode dalam magnetisasi suatu benda kerja yang akan diuji, yaitu: 1) Magnetisasi Longitudinal yang dihasilkan dari arus listrik yang dialirkan dalam koil. 2) Magnetisasi Yoke, dengan cara ditempelkan pada material yang akan dimagnetisasi. 3) Magnetisasi Siskular yang terdiri dari: a. Magnetik Tak Langsung, dilakukan dengan mengalirkan arus listrik ke konduktor sentral. Medan magnet mengenai bahan dan benda yang dilingkupinya. b. Magnetisasi Langsung, dilakukan dengan mengalirkan arus listrik pada bahan yang akan dimagnetisasi. c. Prod, magnetisasi dengan cara material ferromagnetik dililit dengan logam tembaga kemudian dialiri listrik. Setelah benda memiliki medan magnet, benda itu harus di demagnetisasi untuk membalikkan kekeadaan benda semula, yaitu tidak mengandung medan magnet. B. Demagnetisasi Proses penghilangan magnet sisa pada benda uji setelah dilakukan pengujian. Tujuan dilakukannya prosesdemagnetisasi adalah agar setelah pengujian benda yang diuji tidak mengganggu atau mempengaruhi proses yang berikutnya dilakukan. Demagnetisasi dapat dilakukan menggunakan arus AC atau DC.Jika menggunakan arus AC, benda uji dimasukkan ke dalam koil yang dialiri arus AC kemudian diturunkan dengan perlahan - lahan. Jika menggunakan arus DC maka dengan step down bolak - balik berulang.
  • 4. PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung 8 2.4 Jenis – jenis Magnet Berikut ini jenis – jenis magnet : 1. Magnet permanen Merupakan bahan-bahan logam tertentu yang jika di magnetisasi maka bahan logam tersebut akan mampu mempertahankan sifat magnetnya dalam jangka waktu yang lama (permanen), Secara umum magnet permanent terbagi atas 4 jenis, yaitu: i. Ceramic or Ferrite Jenis magnet ini dapat ditemukan dimana saja khususnya dalam bentuk aksesoris rumah tangga, seperti magnet aksesoris kulkas, mainan anak - anak, white board, jam dinding, dan lain-lain. Magnet ini kekuatannya relatif kecil dan kemampuan terapinya sangat lemah dan tidak dianjurkan untuk digunakan dalam terapi magnet. Harganya murah dan warnanya hitam. magnet ini adalah magnet paling rendah tingkatannya. ii. Alnico Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat - alat motor (kipas angin, speaker, mesin motor), juga sering dijumpai dalam perkakas rumah tangga, mainan anak-anak,dan lain-lain. Magnet ini juga sering dijumpai dalam lab sekolahan bahkan juga dapat ditemukan pada sepatu kuda yang berfungsi untuk meningkatkan daya lari kuda. Magnet ini kekuatannya relatif sedang dan kemampuan terapinya sangat lemah dan tidak dianjurkan untuk digunakan dalam terapi magnet. Harganya murah, magnet ini adalah magnet yang masih termasuk kategori berenergi rendah. iii. Samarium Cobalt (SmCo) Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat elektronik seperti VCD, DVD, VCR Player, Handphone, dan banyak lagi. Magnet ini kekuatannya relatif kuat dan kemampuan terapinya biasa saja, jarang digunakan dalam terapi magnet pada umumnya.
  • 5. PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung 9 Harganya cukup mahal. magnet ini adalah magnet yang termasuk kategori berenergi sedang. iv. Neodymium Iron Boron (NdFeB or NIB) Jenis magnet ini dikenal juga dengan sebutan “King Of Magnet” yaitu raja dari segala magnet permanent yang kita sebut tadi baik dari segi kekuatan magnet, daya terapi, harga, dan manfaat dalam membantu memulihkan kesehatan tubuh manusia. Magnet ini sangat terkenal diberbagai bidang kesehatan baik secara fisiotherapy dan pengobatan alternatif, juga digunakan oleh rumah sakit - rumah sakit (seperti MRI), dan terapi magnet dalam pakar fisiotherapy. Magnet ini sangat dianjurkan untuk kebutuhan terapi karena memiliki energi yang sangat kuat. 2. Elektromagnet Merupakan magnet yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang jika diberikn arus listrik maka bahan tersebut akanmenjadi magnet, tetapi jika pemberian arus listrik di hentikan, maka sifat magnet pada bahan tersebut akan hilang. Elektromagnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan menggunakan arus listrik. Aplikasi praktisnya kita temukan pada motor listrik, speaker, relay dsb. Sebatang kawat yang diberikan listrik DC arahnya meninggalkan kita (tanda silang), maka disekeliling kawat timbul garis gaya magnet melingkar, lihat gambar 2.2 Sedangkan gambar visual garis gaya magnet didapatkan dari serbuk besi yang ditaburkan disekeliling kawat beraliran listrik, seperti gambar di bawah ini. Gambar 2.2 Sifat Elektromagnetik (Sumber : Google)
  • 6. PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung 10 2.5 Klasifikasi Metode Magnetic Particle Inspection Berikut ini klasifikasi metode magnetic particle inspection: I. Magnetic Particle Inspection metode Dry Visible Magnetic Particle Inspection Dry Visible atau Partikel magnetik kering biasanya dapat dibeli dalam banyak warna yaitu merah, hitam, abu-abu, kuning dan banyak lagi sehingga tingkat tinggi kontras antara partikel dan bagian yang sedang diperiksa dapat dicapai. Ukuran partikel magnetik juga sangat penting. Produk Partikel magnetik kering diproduksi untuk menyertakan berbagai ukuran partikel. Partikel halus adalah sekitar 50 mm (0,002 inci) dalam ukuran, dan sekitar tiga kali lebih kecil dengan diameter lebih dari 20 kali lebih ringan dari partikel kasar (150 mm atau 0.006 inci). Ini membuat mereka lebih sensitif terhadap bidang kebocoran dari diskontinuitas yang sangat kecil. Namun, pengujian partikel kering tidak bisa dibuat secara eksklusif dari partikel - partikel halus. Partikel kasar yang diperlukan untuk menjembatani diskontinuitas besar dan untuk mengurangi sifat berdebu bubuk itu. Selain itu, partikel kecil mudah melekat ke permukaan kontaminasi, seperti sisa - sisa kotoran atau uap air, dan terjebak dalam fitur kekasaran permukaan. Ini juga harus diakui bahwa partikel halus akan lebih mudah terpesona oleh angin, karena itu, kondisi berangin dapat mengurangi sensitivitas inspeksi. Selain itu, reklamasi partikel - partikel kering tidak dianjurkan karena partikel kecil cenderung ditangkap kembali dan “pernah digunakan” campuran akan menghasilkan inspeksi yang kurang sensitif. Bentuk partikel juga berpengaruh. Bentuk yang panjang, partikel ramping cenderung menyesuaikan diri sepanjang garis gaya magnetik. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa jika serbuk kering hanya terdiri dari bentuk panjang, partikel ramping, proses aplikasi akan kurang diinginkan. Partikel memanjang berasal dari dispenser di rumpun dan kurangnya kemampuan untuk mengalir bebas dan membentuk “awan” yang diinginkan partikel mengambang pada komponen. Oleh karena itu, partikel bulat ditambahkan yang lebih pendek. Campuran hasil partikel bulat dan memanjang dalam bubuk kering yang mengalir dengan baik
  • 7. PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung 11 dan mempertahankan sensitivitas yang baik. Kebanyakan partikel kering campuran memiliki partikel dengan rasio L / D antara satu dan dua. Salah satu keuntungan dari inspeksi partikel magnetik ini adalah memiliki beberapa metode evaluasi yaitu indikasi cacat umumnya menyerupai cacat sebenarnya. Ini tidak terjadi dengan metode NDT seperti inspeksi saat ultrasonik dan eddy, di mana sebuah sinyal elektronik harus ditafsirkan. Ketika pemeriksaan partikel magnetik digunakan, retak pada permukaan bagian muncul sebagai garis tajam yang mengikuti jalan retak. Cacat yang ada di bawah permukaan bagian yang kurang didefinisikan dan lebih sulit untuk dideteksi. Berikut adalah beberapa contoh indikasi partikel magnetik diproduksi menggunakan dry particle (partikel kering). Gambar 2.3 Pengujian logam dengan metode Dry Visible (Sumber : Google) II. Magnetic Particle Inspection metode Wet Visible Partikel digunakan dengan metode basah lebih kecil dalam ukuran daripada yang digunakan dalam metode kering karena alasan yang disebutkan di atas. Partikel biasanya 10 mm (0,0004 inci) dan lebih kecil dan oksida besi sintetis memiliki diameter partikel sekitar 0,1 mm (0,000004 inci). Ukuran sangat kecil merupakan hasil dari proses yang digunakan untuk membentuk partikel dan tidak terlalu diinginkan, karena partikel hampir terlalu halus untuk menyelesaikan keluar dari suspensi. Namun, karena magnetisme sisa sedikit, partikel oksida yang hadir sebagian besar dalam kelompok yang menyelesaikan keluar dari suspensi jauh lebih cepat dibandingkan dengan partikel individu. Hal ini memungkinkan untuk melihat dan mengukur konsentrasi partikel untuk
  • 8. PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung 12 tujuan pengendalian proses. partikel basah juga merupakan campuran ramping panjang dan partikel bulat. Solusi pembawa dapat air atau berbasis minyak. pembawa air berbasis bentuk indikasi lebih cepat, umumnya lebih murah, hadiah kecil atau tidak ada bahaya kebakaran, tidak mengeluarkan asap petrokimia, dan lebih mudah untuk membersihkan dari bagian tersebut. solusi berbasis air biasanya dirumuskan dengan inhibitor korosi untuk menawarkan beberapa perlindungan korosi. Namun, solusi carrier berbasis minyak menawarkan perlindungan embrittlement unggul korosi dan hidrogen untuk bahan- bahan yang rentan terhadap serangan oleh mekanisme ini. Gambar 2.4 Pengujian logam dengan metode Wet Visible (Sumber : Google) III. Magnetic Particle Inspection metode Wet Fluorescent Pengujian logam dengan metode Magnetic Particle Inspection Wet Fluorescent pada dasarnya hampir sama dengan metode wet visible, hanya metode ini menggunakan serbuk maget yang akan terlihat dengan sinar UV (20 Lux) dan Black light (1000 Lux). Gambar 2.4 Pengujian logam dengan metode Wet Fluorescent (Sumber : Google)
  • 9. PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung 13 2.6 Keuntungan dan Kekurangan Magnetic Particle Inspection Berikut ini keuntungan dan kekurangan pada magnetic particle inspection: a) Keuntungan  Biaya yang murah  Dapat mendeteksi flaw yang ada pada subsurface dan permukaan  Alat yang mudah dibawa, pengujian yang mudah  Dapat menguji material yang luas secara langsung. b) Kekurangan  Hanya dapat menguji material yang bersifat ferromagnetic  Permukaan benda harus halus  Tidak dapat menguji pada material yang telah dilapisi cat 2.7 Pengertian Fly Wheel Fly wheel (Roda Gila) adalah perangkat mekanik berputar yang digunakan untuk menyimpan energi rotasi. Fly wheel memiliki momen inersia yang signifikan, dan dengan demikian menahan perubahan kecepatan rotasi. Jumlah energi yang tersimpan dalam fly wheel adalah sebanding dengan kuadrat kecepatan rotasi. Energi ditransfer ke fly wheel dengan menggunakan torsi, sehingga meningkatkan kecepatan rotasi, dan karenanya energi dapat tersimpan. Sebaliknya, fly wheel melepaskan energi yang tersimpan dengan melakukan torsi ke beban mekanik, sehingga mengurangi kecepatan rotasi. 2.8 Fungsi dan Penggunaan Secara Umum pada Fly Wheel 1) Fungsi Fly Wheel ialah untuk mempertahankan putaran mesin dan memungkinkan mesin bekerja (berputar) dengan lembut walaupun tenaga yang dihasilkan oleh mesin tidak konstan (stabil). 2) Penggunaan secara umum pada Fly Wheel:  Menyediakan energi yang terus menerus ketika sumber energi terputus. Misalnya, flywheel yang digunakan dalam mesin piston (piston engine / reciprocating engine), karena sumber energi berupa torsi dari mesin, berselang (tidak konstan).
  • 10. PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. Mitsuba Indonesia Tangerang Plant Jatiuwung 14  Memberikan energi pada tingkat di luar kemampuan sumber energi yang terus menerus. Hal ini dicapai dengan mengumpulkan energi dalam flywheel dari waktu ke waktu dan kemudian melepaskan energi dengan cepat, dengan tingkat yang melebihi kemampuan sumber energi.  Mengontrol orientasi dari sebuah sistem mekanik. Dalam aplikasi tersebut, momentum sudut dari flywheel sengaja ditransfer ke beban ketika energi ditransfer ke atau dari flywheel.