Laporan ini mendeskripsikan pengukuran diameter xilem batang Talinum paniculatum menggunakan mikroskop. Dilakukan kalibrasi mikrometer okuler pada perbesaran 16x10 dan 16x40 untuk menentukan nilai satu skala. Diameter xilem diukur pada kedua perbesaran tersebut dan hasilnya adalah 31,5 μm dan 31,2 μm. Ada perbedaan akibat ketidaktepatan penghitungan skala pada perbesaran 16x40.
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Laporan Praktikum Mikrometri@Lab Bio UNNES
1. LAPORAN MIKROTEKNIK
PENGUKURAN MIKROSKOPIS MIKROMETRI
XILEM BATANG Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Praktikum Mikroteknik
Dosen Pengampu : Dra. Ely Rudyatmi, M.Si
Oleh
Suyati (4401410046)
Pendidikan Biologi
Rombel 4
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2013
2. A. JUDUL
Pengukuran Mikroskopis Mikrometri Xilem Batang Talinum Paniculatum Jacq Gaertn
B. TUJUAN
1. Menghitung nilai kalibrasi mikrometer okuler pada perbesran 16 X 10 dan 16 X 40
2. Mengukur diameter xylem batang Talinum Paniculatum Jacq Gaertn
C. LANDASAN TEORI
Benda yang diamati dengan menggunakan mikroskop dapat diketahui ukurannya
dengan menggunakan beberapa alat bantu yang disebut dengan mikrometer
punggung/mikrometer obyektif dan mikrometer oluler.
Mikrometer punggung/mikrometer objektif terbuat dari kaca benda yang biasanya
terbagi menjadi 10 skala besar yang masing-masing skala berukuran 0,1 mm. Skala
tersebut terbagi lagi menjadi 10 skala yang lebih kecil berukuran 0,01 µm. Mikrometer
okuler juga terbuat dari kaca tetapi berbentuk seperti filter. Diameter micrometer okuler
sama dengan diameter lensa okuler mikroskop. Didalam micrometer okuler juga terukir
skala kecil- kecil yang ukurannya belum diketahui, maka baru dapat ditentukan dengan
cara melakukan kalibrasi dengan bantuan micrometer obyektif. Teknik melakukan
pengukuran obyek di dalam mikroskop menggunkan alat mekrometer disebut mikrometri.
Skala obyektif ada 16 skala, pada skala obyektif tidak ada angkanya dan tidak bisa
digerakan. Sedangkan untuk skala okuler ada 10 skala, pada skala okuler ada angkanya
dan bisa digerakan. 1 skala obyektif mikrometer adalah 0,01 mm, berarti 10 skala okuler
mikrometer sama dengan 160 µm. Jadi skala okuler mikrometer adalah 160 µm /10=16
µm
D. CARA KERJA
1. Menentukan skala pada micrometer okuler (kalibrasi)
Menyiapkan mikrometer okuler dan objektif kemudian memasukkan
mikrometer okuler ke dalam tabung lensa okuler yang pasling atas pada posisi yang
tepat sampai terlihat adanya gamabaran deretan skala. Mengatur lensa objek dengan
perbesaran lemah (10x), mengatur lensa di bawah meja preparat sehingga padaposisi
yang tepat (bidang pandang terlihat putih jernih). Meletakkan mikrometer objektif di
atas meja preparat pada mikroskop tepat dibawah lensa obyaktif, sama seperti
meletakan preparat yang alan diamati. Memfokuskan bayangan yang terlihat sehingga
3. diperoleh gambaran skala obyektif yang jelas. Memposisikan lensa obyektif
perbesaran 10X sehingga lurus dengan tabung mikroskop dengan cara memutar
revolver. Memfokuskan dan mengatur skala nol mikrometer objek dan skala ujung kiri
mikrometer okuler yang keduanya saling berhimpitan. Menggeser mirometer obyektif
sehingga satu bats skala obyektif berada sejajar dengan batas ujung skla mikrometer
okuler. Mencari dan mengamati skala berikut yang bayangan kedua skalanya saling
berhimpitan. Menghitung dan menentukan besarnya ukuran satu skala mikrometer.
Mikrometer siap untuk digunakan.
2. Mengukur objek yang diamati (diameter xilem batang Talinum
Paniculatum Jacq Gaertn).
Melepas mikrometer objek dan mengganti dengan preparat yang akan diamati
yaitu preparat irisan melintang batang Talinum Paniculatum Jacq Gaertn untuk
mengukur diameter xilem. Kemudian mencari bayangan objek pada preparat
mikroskopis yang paling jelas (menggunakan perbesaran 16X10) yang SebElumnya
sudah dikalibrasi, mengusahakan skala mikrometer objek tepat pada bayangan preparat
agar mudah dalam pengukuran. Menentukan jumlah bagian skala yang teramati yang
membatasi bagian preparat yang diukur dan menentukan ukuran objek yang
bersangkutan dengan cara mengalikan jumlah bagian skala yang teramati dengan nilai
kalibrasi. Mendokumentasikan hasil pengamatan. Melakukan langkah yang sama
untuk pengamatan hasil kalibrasi pada perbesaran 16X40.
4. E. HASIL PENGAMATAN
NAMA PREPARAT HASIL PENGAMATAN KETERANGAN
PL.Talinum
Paniculatum Jacq
Gaertn
Objek pengukuran
mikrometri :
Xilem batang.
15 Mei 2013
Awal sebelum
dilakukan kalibrasi
Perbesaran 16X10
skala Okuler = 19
skala Obyektif =20
1 skala Okuler =
0,01mm X 20/19
=0,2/19
= 0,0105263
=0,0105mm
=10,5µm
Perbesaran 16X40
skala Okuler = 19
skala Obyektif =5 1
skala Okuler = 0,01mm
X 5/19
=0,05/19
= 0,0026316
= 0,0026
=2,6 µm
5. Diameter xilem yang
dihitung
Perbesaran 16 X 10
1 skala Okuler =
10,5µm
Jumlah skala okuler
micrometer = 3
D xilem = 3 x 10,5µm
= 31,5 µm
Diameter xilem yang
dihitung
Perbesaran 16 X 40
1 skala Okuler =
2,6 µm
Jumlah skala okuler
micrometer = 12
D xilem = 12x 2,6 µm
= 31,2 µm
6. F. PEMBAHASAN
Mikrometri adalah pengukuran pada objek mikroskopis. Dalam praktikum ini
praktikan mencoba mengukur ukuran diameter xylem batang Talinum Paniculatum Jacq
Gaertn. Preparat yang digunakan adalah preparat irisan melintang Batang Talinum
Paniculatum Jacq Gaertn yang telah dibuat pada praktikum sebelumnya.
Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop pada perbesaran 16 X 10
diperoleh skala lensa okuler yaitu 19, skala lensa obyektif 20. Karena 1 skala obyektif
mikrometer adalah 0,01 maka hasil perkaliannya dihasilkan 0,2 mm. Untuk mencari
nilai dari 1 skala okuler adalah dengan cara mengalikan 0,01 dengan skala obyektif
dibagi dengan skala okuler. Setelah dilkaukan perhitungan dihasilkan 1 skala okuler
adalah 10,5 µm, hasil tersebut adalah nilai kalibrasi untuk perbesaran 16 X 10. Praktikan
mengukur diamter xilem batang Talinum Paniculatum Jacq Gaertn. Berdasarkan
pengamatan di bawah mikroskop didapatkan jumlah skala okulernya 3, untuk mnghitung
diameternya dengan mengalikan jumlah skala okuler dengan nilai kalibrasi. Setelah
dilakukan perhitungan didapatkan hasil 31,5 µm. Jadi diameter xilem batang Talinum
Paniculatum Jacq Gaertn pada perbesaran 16 X 10 adalah 31, 5 µm.
Sedangkan pada perbesaran 16 X 40 diperoleh skala lensa okuler yaitu 19, skala
lensa obyektif 5. Untuk mencari 1 skala okuler caranya sama dengan perbesaran 16 X 10,
yaitu dengan mengalikan 0,01 dengan skala obyektif dibagi dengan skala okuler. Setelah
dilakakan perhitungan dihasilkan 1 skala okuler adalah 2,6 µm, hasil tersebut adalah nilai
kalibrasi untuk perbesaran 16 X 40. Pengukuran diameter xilem batang Talinum
Paniculatum Jacq Gaertn pada perbesaran 16 X 40 dihasilkan 31,2 µm. Hasil tersebut
dihasilkan dari perkalian antara jumlah skala okuler dengan nilai kalibrasi. Dengan
jumlah skala okuler 12 dan nilai kalibrasi 2,6 µm. Jadi diameter xilem batang Talinum
Paniculatum Jacq Gaertn pada perbesaran 16 X 40 adalah 31,2 µm.
Setelah dibandingkan ternyata, diameter xilem batang Talinum Paniculatum Jacq
Gaertn pada perbesaran 16 X 10 dan 16 X 40 tidak sama. Berdasarkan teori yang ada,
harusnya hasil pengukuran sama waluapun pada perbesaran yang berbeda. Selisih dari
kedua diameter adalah 0,3 µm. Jika bagian yang diukur tidak merupakan bagian yang
sama, maka tidak dapat dibandingkan ukuran diameternya. Untuk dapat membandingkan
apakah hasil pengukuran diameter xilemnya sama baik pada perbesaran 16 X 10 dan 16 X
40 harus menggunakan bagian dari preparat yang sama. Misal yang diukur oleh praktikan
adalah xilem bagian pojok, maka pada kedua perbesaran harus menggunakan xilem
tersebut supaya dapat dicek apakah pengukurannya sudah tepat atau belum.
7. Hasil pengukuran yang tidak sama ini mungkin dikarenakan kurang teliti saat
menghitung skala pada perbesaran 16 X 40 . Ketika pereparat diamati pada perbesaran
tersebut, xilem yang akan diukur kurang begitu jelas, sehingga penghitungan skala
okulernya kurang tepat. Selain preparat yang kurang jelas mungkin dikarenakan
pengamatan yang hanya satu kali untuk masing-masing perbesaran. Seharusnya dilakukan
pengamatan berkali-kali, supaya dihasilkan jumlah skala okuler yang tepat. Pengamatan
pada masing-masing preparat minimal 10 kali, supaya dihasilkan pengukuran yang
akurat. Karena untuk menentukan ukuran dari preparat mikroskopis ukurannnya tidak lagi
mm, cm, maupun m tapi sudah menggunakan µm. Walaupun masih ada selisih pada
kedua perhitungan, namun selisihnya tidak terlalu besar, hanya 0,3 µm. Jadi dapat
dikatakan hasil perhitungan diameter batang xilem sudah cukup akurat dan akan lebih
baik jika pengamatn dilakukan berkali-kali untuk mendapatkan jumlah skala yang benar.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai kalibrasi mikrometer okuler pada perbesaran 16 X 10 adalah 10, 5 µm dan
perbesaran 16 X 40 adalah 2,6 µm.
2. Diameter xilem batang Talinum Paniculatum Jacq Gaertn pada perbesaran 16 X 10
adalah 31, 5 µm
3. Diameter xilem batang Talinum Paniculatum Jacq Gaertn pada perbesaran 16 X 40
adalah 31, 2 µm
H. SARAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah sebagi berikut:
1. Prosedur kalibrasi mikrometer okuler harus dilakukan dengan tepat agar diperoleh
skala yang tepat.
2. Pengukuran preparat harus disesuaikan degan ukuran hasil kalibrasi.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rudyatmi, Ely. 2013. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA
UNNES.