SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM 
MEMORI 
ASRI HANA SAVITRI 
150101114120011 
FAKULTAS PSIKOLOGI 
UNIVERSITAS DIPONEGORO 
2014
Nama anggota kelompok 
1. Asri Hana Savitri (011) 
2. Adhita Wahyu Nurmala (021) 
3. Mia Dewi Irawati (009) 
4. Qonita Zahroh (017) 
5. Nadya Ridya R (099) 
Permasalahan 
Setiap manusia pasti mempuanyai memori untuk menyimpan banyak kejadian, 
kenangan, atau infrormasi yang pernah ia alami 
1. Apa itu memori ? 
2. Bagaimana proses pembuatan memori ? 
3. Bagaimana memori bekerja pada proses mengingat ? 
4. Hal-hal apa sajakah yang mempengaruhi masuknya informasi ke dalam 
memori ? 
5. Bandingkan tingkat kesalahan informasi antara observed pertma dan kedua 
ketika dihadapkan pada pasangan kaa-kata tak bermakna, bermakna 
namun tidak saling berhubungan, dan dengan kata-kata bermakna yang 
saling berhubungan sebagai stimulus ? 
6. bandingkan tingkat kesalahan pada setiap subyek ? 
Dasar Teori 
Pada dasarnya memori terdiri dari proses dasar pencatatan informasi 
dalam sebuah bentuk yang dapat digunakan dalam memori yang disebut 
pengodean(encoding), pemeliharan materi yang disebut penyimpanan (storage) 
dan penarikan kembali material di dalam penyimpanan memori yang harus 
ditempatkan dan dibawa ke kesadaran agar berguna (retrieval) (Fieldman, 
2012,hlm 257). Dalam buku psikologi karangan Carole Wade dan Carol Tavis 
juga dijelaskan bahwa memori merujuk pada kemampuan kita memiliki dan 
mengambil kembali suatu informasi dan juga adanya struktur yang mendukung 
kemampuan ini (Psikologi, hlm.54). Ketika stimulus informasi datang, awalnya 
akan dicatat oleh sistem sensori dan memasuki memori sensori yang masa 
penyimpanan informasinya hanya sesaat. Ingatan / memori dibedakan antara (1) 
short-term memory dan (2) long-terim memory, dsamping apa yang disebut 
sebagai (3) sensory mmory (Hergenhanh dan Olson, 1997). Dalam buku
pengantar psikologi umum karangan Bimo Walgito juga dijelaskan apabila jarak 
waktu antara pemasukan stimulus dan penimbulan kembali sebagai memory 
output berkisar 20-30 detik, ini merupakan short-term memory, sedangkan 
selebihnya merupakan long-term memory (Morgan, dkk., 1984). Untuk sensory 
memory waktunya lebih pendek lagi yaitu kira-kira 1 detik (Hergenhahn dan 
Olson, 1997). 
Informasi yang tersimpan dalam memori jangka pendek dapat berupa 
informasi auditorik, visual atau sematik, tergantung jenis informasi atau jenis 
tugas yang dialami seseorang. Ketika stimulus informasi masuk, stimulus ini akan 
dikodekan. Namun, kesalahan pada pengodean ini dapat menghambat masuknya 
informasi ke memori selanjutnya, yaitu memori jangka panjang. Akhirnya,jenis 
memori yang terakhir adalah memori jangka panjang yang bersifat relative 
permanen.Informasi yang masuk dapat bergantung pada tingkat atensi seseorang 
terhadap informasi yang ada, interval latihan (pengulangan) terhadap suatu 
informasi dan pengalaman seseorang di masa lalu. Untuk menempatkan informasi 
dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang tergantung pada macam 
dan jumlah latihan materi yang dibawa. Pengulangan merupakan salah satu teknik 
penting agar kita mampu menyimpan informasi dalam memori jangka pendek dan 
mengingat kembali informasi yang telah disimpan dalam memori jangka panjang 
(Wade,Tavis, 2008). Pengulangan informasi bertujuan untuk mempertahankan 
keberadaan informasi tersebut dalam memori. Selama informasi tersebut diulang , 
informasi tersebut terlebih dahulu disimpan dalam memori jangka pendek 
sehingga dapat teruskan ke memori jangka panjang yang bersifat permanen. 
Dikemukakan juga bahwa tiga hal paling signifikan yang bisa menggerakkan 
sesuatu dari memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang adalah 
pengaturan (organization), kebermaknaan (meaningfulness), dan perumpamaan 
(imagery). Itulah sebabnya lebih mudah mengingat segala hal yang relevan 
dengan diri, yang mempunyai makna dan sangat berkesan kepada kita . Selain itu, 
jika kita bisa memvisualisasikan informasi tersebut, kita akan mengingatnya 
dengan lebih baik (Boeree,2008). Sebuah cara lain untuk meingkatkan memori 
adalah menggunakan teknik – teknik yang dirancang untuk meningkatkan 
penyandian dan memudahkan pengambilan(retrieval) (Solso, Maclin,M Kimberli 
,2007). Namun adanya fenomena – fenomena yang terjadi pada pemrosesan 
memori menyebabkan informasi sulit untuk dipanggil kembali, salah satunya 
fenomena “tip of tongue” yaitu ketidakmampuan untuk memanggil kembali 
informasi yang disadari – hasil dari kesulitan menarik kembali informasi dari 
memori jangka panjang (Fieldman, 2012). Adapun factor – factor yang 
menyebabkan kita lupa adalah kegagalan dalan penyandian (failure to encode), 
kemunduran (decay) karena memori yang tidak pernah digunakan, gangguan 
(interference), ketergantungan pertanda, represi, amnesia, alzaimer, dan motivated
for forgetting. Adapun gangguan(interference) dibagi menjadi dua, yaitu 
interferensi retroaktif karena memori baru yang mengganggu memori lama dan 
interferensi proaktif karena memori lama yang mengganggu memori baru (Wade, 
Tavis, 2008). 
Bahan dan Peralatan 
Beriut adalah daftar pasangan kata – kata sebagai stimulus 
 Jenis A yaitu pasangan kata – kata tak bermakna 
1. Kiz – lop 6. Lut - gos 
2. Yer – tib 7. Siw - tus 
3. Wij – cuc 8. Mos - jas 
4. Poj – dax 9. Wab - jes 
5. Mof – pib 10. Mip - rus 
 Jenis B yaitu pasangan bermakna namun tidak saling berhubungan 
1. Mulai – ayah 6. Beli - tidur 
2. Pisau – surat 7. Kakak - tanah 
3. Asing – niat 8. Siap - watak 
4. Gemar – maksud 9. Sore - negara 
5. Pohon – baju 10. Maksud - bangsa 
 Jenis C adalah pasangan kata – kata bermakna yang saling berhubungan 
1. Surat – pos 6. Mencuri – polisi 
2. Musuh – racun 7. Buku – sekolah 
3. Nakal – hukuman 8. Air – mancur 
4. Ujian – lulus 9. Belajar – pandai 
5. Bapak – ibu 10. Meja - kursi 
b. lembar jawaban dan alat tulis 
c. stop watch
PROSEDUR EKSPERIMEN 
a. Subyek duduk pada kursi yang telah disediakan, berhadapan dengan 
eksperimenter. 
b. Eksperimenter melakukan pendekatan kepada subyek sehingga suasana tidak 
terasa kaku dan menegangkan. 
c. Eksperimenter membacakan petunjuk untuk mengerjakan tes memori dengan 
instruksi sebagai berikut: “Saya akan membacakan 10 pasangan kata. Pembacaan 
akan dilakukan 3 kali. Tugas anda adalah mendengarkannya dengan seksama dan 
berusaha mengingatnya. Anda akan ditanya tentang pasangan kata – kata 
tersebut”. Daftar pasangan kata – kata dibacakan dengan nada yang hampir sama, 
dengan cara jarak pembacaan tiap pasangan kata adalah 2 detik, dan jarak antara 
setiap ulangan adalah 15 detik. 
d. Setelah diulang 3 kali, subyek istirahat 15 menit dan selama itu subyek diajak 
bercakap – cakap sehingga tidak ada kesempatan untuk mengingat materi yang 
telah diberikan. 
e. Subyek diminta kembali duduk berhadapan dengan eksperimenter, dan 
eksperimenter akan membacakan pada anda satu kata, dan tugas anda adalah 
mengatakan pasangannya: Apabila subyek menjawab benar maka eksperimen 
langsung diteruskan kepertanyaan berikutnya, namun apabila jawaban salah maka 
tunggulah 4 detik untuk memberi kesempatan mengkoreksi jawaban sebelumnya. 
HASIL 
Subyek 1 
Nama : Adhita Wahyu Nurmala 
Umur : 18 tahun 
Subyek 2 
Nama : Qonita Zahroh 
Umur : 17 tahun 
Subyek 3
Nama : Mia Dewi Irawati 
Umur : 18 tahun 
Pada percobaan ini subyek pertama melakukan uji coba pertama kali. Suasana 
saat observasi dilakukan terasa bising,observed juga mengantuk sehingga 
kurangnya konsentrasi ketika mendengarkan informasi yang masuk. Ketiga 
subyek hanya mendengarkan, tanpa adanya proses bertanya dan mengulang kata 
– kata dengan bisikan untuk dirinya sendiri serta tanpa adanya catatan yang 
digunakan. Subyek mendengarkan eksperimenter saat pembacaan informasi 
dilakukan. 
Setelah selesai percoban, ketika ketiga subyek di tanya tentang strategi yang 
dilakukan para subyek untuk memasukkan informasi ke dalam memori, subyek 
menjawab bahwa dalam memasukan informasi tersebut 
1. Dengan menggabungkan kata – kata tersebut menjadi sebuah arti yang 
berbentuk dan memiliki kemiripan dengan kata – kata yang ada. 
2. Subyek juga berkata bahwa ada beberapa kata yang sudah familier 
sehingga tidak sulit untuk mengingatnya. 
Daftar kata – kata yang benar 
Jenis A 
N 
o 
Subye 
k 
Kiz 
-lop 
Yer 
-tib 
Wij 
- 
cuc 
Poj 
- 
dax 
Mof 
-pib 
Lut 
- 
gos 
Siw 
-tus 
Mos 
-jar 
Wab 
-jes 
Mip 
-rus 
1 Adhita × × √ × × × × × × × 
2 Qonita √ √ √ √ √ × √ × × × 
3 Mia √ √ √ × × √ √ √ √ × 
Keterangan : 
√ = benar 
× = salah
No Subyek Mulai 
-ayah 
Pisau-surat 
Asing 
-niat 
Gemar-maksud 
Pohon 
-baju 
Beli-tidur 
Kakak-tanah 
Siap-watak 
Sore-negara 
Maksud-bangsa 
1 Adhita √ × √ × √ × √ × √ × 
2 Qonita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 
3 Mia √ √ √ × √ √ √ × √ √ 
Keterangan : 
√ = benar 
× = salah 
No Subyek Surat-pos 
Musuh-racun 
Nakal-hukuman 
Ujian-lulus 
Bapak-ibu 
Mencuri-polisi 
Buku-sekolah 
Air 
Keterangan : 
√ = benar 
× = salah 
PEMBAHASAN 
mancur 
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya pada Dasar Teori, para psikolog 
dan peneliti telah mendefinisikan beberapa pengertian mengenai definisi memori. 
Dari beberapa teori yang telah dijelaskan kita dapat mengambil kesimpulan bahwa 
memori adalah proses pengodean , penyimpanan, dan pengambilan kembali 
informasi yang didukung oleh struktur yang ada pada diri manusia. Agar kita 
dapat mengingat informasi dengan baik, kita harus melakukan proses penyandian 
dengan tepat sehingga informasi tersebut dapat disampaikan dengan baik ke 
memori jangka panjang yang relative permanen. 
Proses mengingat (sering disebut mendapatkan kembali informasi (retrieval) 
dalam literature penelitian) berasal dari dua bentuk: penyebutan kembali (recall) 
dan pengakuan (recognition) (Boeree,2008). Proses mengingat pada subyek 
pertama diawali ketika Adhita mendengarkan stimulus informasi dari 
eksperimenter untuk pertama kali. Terlihat bahwa ia melihat dan mendengarkan 
baik – baik apa yang eksperimenter ucapkan, sehingga pemusatan dan attensi 
benar – benar diarahkan pada eksperimenter meskipun terkadang ia membuang 
informasi yang disampaikan dengan cara mengalihkan pandangannya pada hal 
Belajar-pandai 
Meja-kursi 
1 Adhita × √ × √ √ √ × × √ √ 
2 Qonita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 
3 Mia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
lain tanpa konsentrasi itu terjadi ketika infomasi sudah tersampaikan sebanyak 3x 
memberi perhatian khusus (atensi) pada stimulus ini mungkin terdengar klise, 
namun sangat membantu kita dalam mengingat informasi jauh lebih baik karena 
seringkali kita gagal mengingat kembali karena kita tidak pernah menyandikan 
informasi secara sungguh – sungguh (Wide, Tavis, 2008). Eksperimenter 
mengatakan bahwa ada hal – hal yang menyebabkan informasi yang disampaikan 
sulit untuk diingat kembali yaitu ketika suasana menjadi bising. Ketika 
pengulangan terjadi, Adhita tidak hanya mendengarkan tetapi juga 
menggabungkan kata – kata yang saling berpasangan tersebut menjadi sebuah arti 
yang berbentuk dan memiliki kemiripan kata – kata. Inilah yang disebut chunk. 
Strategi khusus agar informasi dapat masuk ke memori jangka panjang ,metode 
mnemonics, berbagai trik dan strategi untuk meningkatkan kemampuan 
mengingat dengan mengurangi jumlah informasi kemudian diubah menjadi 
chucking (Wide, Tavis, 2008). bahwa kemampuan memori jangka pendek 
sesungguhnya terdiri dari beberapa bongkahan memori, bukan terdiri dari 
beberapa potong informasi. Dengan mengelompokkan potongan – potongan kecil 
informasi menjadi unit – unit yang lebih besar dan berarti, kita bisa mengingat 
informasi tersebut lebih baik (Wide, Tavis, 2008). 
Subyek mengatak bahwa pada jenis C atau jenis kata yang saling berhubungan 
yang paling mudah diingat karena adanya hubungan antara kata yang 
berpasangan. Hal ini juga didukung dengan mudahnya kata – kata tersebut untuk 
digabungakan karena telah memiliki arti yang tidak asing bagi si subyek. Kata – 
kata tersebut juga lebih familier bagi subyek ketimbang kata jenis A yang tidak 
mempunya arti dan kata jenis B yaitu kata bermakna tapi tidak berhubungan. 
Mudahnya pemanggilan informasi khususnya pemanggilan informasi pada jenis 
kata ketiga terlihat dari hasil subyek, ketiga jenis kata yang diujikan menunjukkan 
hasil yang paling baik pada kata jenis C dari pada kata jenis A dan jenis B. 
Adanya kata yang saling berhubungan dan pengaruh pengalaman masa lalu telah 
membantu dan memudahkan subyek untuk mengingat kembali informasi tersebut 
(Fieldman, 2012) . 
Lain halnya dengan Subyek ke-2 dan ke-3 
Qonita dan Mia melakukan tes ketika pembacaan informasi pada subyek 
pertama telah selesei dilakukan. Suasana yang dialami oleh subyek ke-2 dan 3 ini 
sama halnya dengan yang dialami oleh subyek pertama, dalam keadaan bising 
sehingga kurangnya konsentrasi. Hal itu juga mempengaruhi ingatan pada 
informasi subyek juga mengalami fenomena “tip of tongue” yaitu 
ketidakmampuan untuk memanggil kembali informasi yang disadari – hasil dari 
kesulitan menarik kembali informasi dari memori jangka panjang (Fieldman,
2012). Diantara ketiga jenis kata, subyek 2 dan 3 juga berpendapat bahwa 
pasangan kata yang mudah diingat adalah jenis kata C karena pasangan kata 
tersebut memiliki makna dan saling berhubungan, kata seperti bapak – ibu, air-mancur. 
Pasangan kata tersebut adalah kata yang terasa familier ditelinga 
observed karena adanya pengalaman dimasa lalu yang telah dipelajari sebelumnya 
(Fieldman, 2012) . Subyek 2 pada kata jenis B strategi yang digunakan dengan 
cara menganalogi yaitu dengan menggabungkan dua kata tersbut supaya saling 
berhubungan meskipun sebenarnya tidak berhubungan, seperti contohnya pohon-baju, 
Qonita menganalogikan bahwa pohon memakai baju begitupun seterusnya. 
Tetapi pada subyek ke-3 
Pada jenis kata pertama dan kedua memang terasa sulit diingat karena 
kurangnya kekoherensian antara pasangan kata tersebut, sehingga cukup sulit 
untuk menggabungkan kedua pasangan kata menjadi sebuah arti yang mudah 
diingat. Namun hal yang menarik disini adalah bahwa subyek kedua dan ketiga 
telah mengalami proses latihan dan pengulangan(rehearsal) sebelumnya karena 
terlebih dahulu telah mendengarkan ketika eksperimenter membacakan 
informasinya kepada subyek pertama. Subyek kedua menunjukkan hasil 
keseluruhan yang jauh lebih memuaskan daripada hasil yang didapat oleh subyek 
pertama dan ketiga karena adanya proses mendengarkan terlebih dahulu dan juga 
karena masalah umur yang mempengaruhi tingkat memori atau ingatan sesorang. 
Sepertii dijelaskan bahwa Hal ini membuktikan bahwa pengulangan dan proses 
belajar sangat berpengaruh pada tingkat penyampaian dan pemanggilan kembali 
informasi dari memori jangka panjang (Solso, Maclin,M Kimberli,2007). 
KESIMPULAN 
Setelah mengetahui bahwa proses penyampaian informasi sangat penting dan 
merupakan salahsatu hal yang vital bagi kita, tentu kita akan bisa belajar banyak 
dari fungsi – fungsi memori sehingga dapat kita mengambil keuntungannya 
dalam kehidupan sehari – hari. 
· Karena memori bersifat selektif : hanya menggambil informasi 
penting dan melupakan informasi yang tidak penting selamanya (Wide, Tavis, 
2008).. Hal ini sangat membantu kita dalam kehidupan sehari – hari. Bayangkan 
ketika segala macam stimulus informasi yang ada di sekitar kita harus mengalami 
pengodean dan dimasukan ke memori jangka panjang, maka informasi penting 
yang harus kita ingat akan bercampur dengan informasi yang tidak berguna 
sehingga pemanggilan kembali informasi yang penting akan berlangsung sangat 
lama.
· Adanya memori juga membantu kita melakukan semua kegiatan 
sehari – hari seperti makan, tidur, mengingat nama orang, mengingat tempat, 
suatu kejadian menyenangkan, dan hal – hal vital seperi buang air (Fieldman, 
2012). 
· Kemampuan memori untuk melupakan informasi juga dirasa 
penting. Hal – hal yang menyakitkan, menakutkan atau ingatan traumatis yang 
pernah kita rasakan tentu saja ingin kita lupakan (motivated forgetting) (Wide, 
Tavis, 2008). . Ketika informasi tidak menyenangkan ini dapat kita lupakan, kita 
tidak akan merasa terbebani dengan informasi – informasi tersebut. 
SUMBER PUSTAKA 
Fieldman, Robert S.Pengantar Psikologi.Jakarta: Salemba Humanika,2012. 
Solsso, L Robert, dkk.Psikologi Kognitif.Jakarta:Erlangga,2007. 
Wade, Carole, Carol Tavris.2008. Psikologi.Jakarta:Erlangga,2008. 
Santrock, John W. Life Span Development. Jakarta: Erlangga, 2012 
Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yoyakarta: ANDI, 2010

More Related Content

What's hot

Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiIrvan Khoerul
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertrina_nurjanah96
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
elmakrufi
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
State University of Makassar
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
Munna Hab
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Vivia Maya Rafica
 
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
elianaherawati
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
Ilma Urrutyana
 
Perilaku prososial
Perilaku prososialPerilaku prososial
Perilaku prososialNnisa Mukti
 
Copy of teori psikoanalitik
Copy of teori psikoanalitikCopy of teori psikoanalitik
Copy of teori psikoanalitik
elmakrufi
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiSeta Wicaksana
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
Diana Amelia Bagti
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
mankoma2012
 
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiContoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Tyaseta Sardjono
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
IFTITAH INDRIANI
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
Wulandari Rima Kumari
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Fauzi Taha Ush
 
Anna freud
Anna freudAnna freud
Anna freud
Reyvaa Novella
 

What's hot (20)

Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologi
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
Perilaku prososial
Perilaku prososialPerilaku prososial
Perilaku prososial
 
Copy of teori psikoanalitik
Copy of teori psikoanalitikCopy of teori psikoanalitik
Copy of teori psikoanalitik
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiContoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Emosi
EmosiEmosi
Emosi
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
 
Anna freud
Anna freudAnna freud
Anna freud
 

Similar to Laporan Praktikum Memori

Psi. kognitif
Psi. kognitifPsi. kognitif
Psi. kognitif
Arika Arika
 
Psi. kognitif
Psi. kognitifPsi. kognitif
Psi. kognitif
Arika Arika
 
Ingatan
IngatanIngatan
141353672 makalah-memory-and-forgetting
141353672 makalah-memory-and-forgetting141353672 makalah-memory-and-forgetting
141353672 makalah-memory-and-forgetting
Wirhan Karwa
 
Makalah faal
Makalah faalMakalah faal
Makalah faal
fitsabilla
 
Memori
MemoriMemori
Memori dan berpikir ppt
Memori dan berpikir pptMemori dan berpikir ppt
Memori dan berpikir ppt
SyarifHidayat217
 
Information-Processing-and-Cognitive-Theories-of-Learning-Kelompok-4.pptx
Information-Processing-and-Cognitive-Theories-of-Learning-Kelompok-4.pptxInformation-Processing-and-Cognitive-Theories-of-Learning-Kelompok-4.pptx
Information-Processing-and-Cognitive-Theories-of-Learning-Kelompok-4.pptx
cipta73
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
salamoon
 
Tugas akhir m3_medisatria
Tugas akhir m3_medisatriaTugas akhir m3_medisatria
Tugas akhir m3_medisatria
medimedi6
 
NEUROSAINS KOGNITIF..pptx
NEUROSAINS KOGNITIF..pptxNEUROSAINS KOGNITIF..pptx
NEUROSAINS KOGNITIF..pptx
nurrohmahtriaramadha
 
Tugas modul 3
Tugas modul 3Tugas modul 3
Tugas modul 3
PitoAgustian
 
Bagaimana Manusia Menyimpan Informasi
Bagaimana Manusia Menyimpan InformasiBagaimana Manusia Menyimpan Informasi
Bagaimana Manusia Menyimpan Informasi
Andhi Pratama
 
BAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASI
BAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASIBAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASI
BAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASISiti Maulidah
 
Ingat dan lupa
Ingat dan lupa Ingat dan lupa
Ingat dan lupa
Kuntum Yuliana
 
2.3 ingatan dan lupaan
2.3 ingatan dan lupaan2.3 ingatan dan lupaan
2.3 ingatan dan lupaan
Farah Husna
 
Kesulitan belajar bahasa
Kesulitan belajar bahasaKesulitan belajar bahasa
Kesulitan belajar bahasa
Susan MuaNistt
 
Memori dan berfikir
Memori dan berfikirMemori dan berfikir
Memori dan berfikir
GalihSetyo5
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI REVISI.pptx
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI REVISI.pptxPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI REVISI.pptx
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI REVISI.pptx
Ferihana
 

Similar to Laporan Praktikum Memori (20)

Psi. kognitif
Psi. kognitifPsi. kognitif
Psi. kognitif
 
Psi. kognitif
Psi. kognitifPsi. kognitif
Psi. kognitif
 
Ingatan
IngatanIngatan
Ingatan
 
141353672 makalah-memory-and-forgetting
141353672 makalah-memory-and-forgetting141353672 makalah-memory-and-forgetting
141353672 makalah-memory-and-forgetting
 
Makalah faal
Makalah faalMakalah faal
Makalah faal
 
Memorya
MemoryaMemorya
Memorya
 
Memori
MemoriMemori
Memori
 
Memori dan berpikir ppt
Memori dan berpikir pptMemori dan berpikir ppt
Memori dan berpikir ppt
 
Information-Processing-and-Cognitive-Theories-of-Learning-Kelompok-4.pptx
Information-Processing-and-Cognitive-Theories-of-Learning-Kelompok-4.pptxInformation-Processing-and-Cognitive-Theories-of-Learning-Kelompok-4.pptx
Information-Processing-and-Cognitive-Theories-of-Learning-Kelompok-4.pptx
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Tugas akhir m3_medisatria
Tugas akhir m3_medisatriaTugas akhir m3_medisatria
Tugas akhir m3_medisatria
 
NEUROSAINS KOGNITIF..pptx
NEUROSAINS KOGNITIF..pptxNEUROSAINS KOGNITIF..pptx
NEUROSAINS KOGNITIF..pptx
 
Tugas modul 3
Tugas modul 3Tugas modul 3
Tugas modul 3
 
Bagaimana Manusia Menyimpan Informasi
Bagaimana Manusia Menyimpan InformasiBagaimana Manusia Menyimpan Informasi
Bagaimana Manusia Menyimpan Informasi
 
BAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASI
BAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASIBAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASI
BAGAIMANA MANUSIA MENYIMPAN INFORMASI
 
Ingat dan lupa
Ingat dan lupa Ingat dan lupa
Ingat dan lupa
 
2.3 ingatan dan lupaan
2.3 ingatan dan lupaan2.3 ingatan dan lupaan
2.3 ingatan dan lupaan
 
Kesulitan belajar bahasa
Kesulitan belajar bahasaKesulitan belajar bahasa
Kesulitan belajar bahasa
 
Memori dan berfikir
Memori dan berfikirMemori dan berfikir
Memori dan berfikir
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI REVISI.pptx
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI REVISI.pptxPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI REVISI.pptx
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI REVISI.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 

Laporan Praktikum Memori

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM MEMORI ASRI HANA SAVITRI 150101114120011 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO 2014
  • 2. Nama anggota kelompok 1. Asri Hana Savitri (011) 2. Adhita Wahyu Nurmala (021) 3. Mia Dewi Irawati (009) 4. Qonita Zahroh (017) 5. Nadya Ridya R (099) Permasalahan Setiap manusia pasti mempuanyai memori untuk menyimpan banyak kejadian, kenangan, atau infrormasi yang pernah ia alami 1. Apa itu memori ? 2. Bagaimana proses pembuatan memori ? 3. Bagaimana memori bekerja pada proses mengingat ? 4. Hal-hal apa sajakah yang mempengaruhi masuknya informasi ke dalam memori ? 5. Bandingkan tingkat kesalahan informasi antara observed pertma dan kedua ketika dihadapkan pada pasangan kaa-kata tak bermakna, bermakna namun tidak saling berhubungan, dan dengan kata-kata bermakna yang saling berhubungan sebagai stimulus ? 6. bandingkan tingkat kesalahan pada setiap subyek ? Dasar Teori Pada dasarnya memori terdiri dari proses dasar pencatatan informasi dalam sebuah bentuk yang dapat digunakan dalam memori yang disebut pengodean(encoding), pemeliharan materi yang disebut penyimpanan (storage) dan penarikan kembali material di dalam penyimpanan memori yang harus ditempatkan dan dibawa ke kesadaran agar berguna (retrieval) (Fieldman, 2012,hlm 257). Dalam buku psikologi karangan Carole Wade dan Carol Tavis juga dijelaskan bahwa memori merujuk pada kemampuan kita memiliki dan mengambil kembali suatu informasi dan juga adanya struktur yang mendukung kemampuan ini (Psikologi, hlm.54). Ketika stimulus informasi datang, awalnya akan dicatat oleh sistem sensori dan memasuki memori sensori yang masa penyimpanan informasinya hanya sesaat. Ingatan / memori dibedakan antara (1) short-term memory dan (2) long-terim memory, dsamping apa yang disebut sebagai (3) sensory mmory (Hergenhanh dan Olson, 1997). Dalam buku
  • 3. pengantar psikologi umum karangan Bimo Walgito juga dijelaskan apabila jarak waktu antara pemasukan stimulus dan penimbulan kembali sebagai memory output berkisar 20-30 detik, ini merupakan short-term memory, sedangkan selebihnya merupakan long-term memory (Morgan, dkk., 1984). Untuk sensory memory waktunya lebih pendek lagi yaitu kira-kira 1 detik (Hergenhahn dan Olson, 1997). Informasi yang tersimpan dalam memori jangka pendek dapat berupa informasi auditorik, visual atau sematik, tergantung jenis informasi atau jenis tugas yang dialami seseorang. Ketika stimulus informasi masuk, stimulus ini akan dikodekan. Namun, kesalahan pada pengodean ini dapat menghambat masuknya informasi ke memori selanjutnya, yaitu memori jangka panjang. Akhirnya,jenis memori yang terakhir adalah memori jangka panjang yang bersifat relative permanen.Informasi yang masuk dapat bergantung pada tingkat atensi seseorang terhadap informasi yang ada, interval latihan (pengulangan) terhadap suatu informasi dan pengalaman seseorang di masa lalu. Untuk menempatkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang tergantung pada macam dan jumlah latihan materi yang dibawa. Pengulangan merupakan salah satu teknik penting agar kita mampu menyimpan informasi dalam memori jangka pendek dan mengingat kembali informasi yang telah disimpan dalam memori jangka panjang (Wade,Tavis, 2008). Pengulangan informasi bertujuan untuk mempertahankan keberadaan informasi tersebut dalam memori. Selama informasi tersebut diulang , informasi tersebut terlebih dahulu disimpan dalam memori jangka pendek sehingga dapat teruskan ke memori jangka panjang yang bersifat permanen. Dikemukakan juga bahwa tiga hal paling signifikan yang bisa menggerakkan sesuatu dari memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang adalah pengaturan (organization), kebermaknaan (meaningfulness), dan perumpamaan (imagery). Itulah sebabnya lebih mudah mengingat segala hal yang relevan dengan diri, yang mempunyai makna dan sangat berkesan kepada kita . Selain itu, jika kita bisa memvisualisasikan informasi tersebut, kita akan mengingatnya dengan lebih baik (Boeree,2008). Sebuah cara lain untuk meingkatkan memori adalah menggunakan teknik – teknik yang dirancang untuk meningkatkan penyandian dan memudahkan pengambilan(retrieval) (Solso, Maclin,M Kimberli ,2007). Namun adanya fenomena – fenomena yang terjadi pada pemrosesan memori menyebabkan informasi sulit untuk dipanggil kembali, salah satunya fenomena “tip of tongue” yaitu ketidakmampuan untuk memanggil kembali informasi yang disadari – hasil dari kesulitan menarik kembali informasi dari memori jangka panjang (Fieldman, 2012). Adapun factor – factor yang menyebabkan kita lupa adalah kegagalan dalan penyandian (failure to encode), kemunduran (decay) karena memori yang tidak pernah digunakan, gangguan (interference), ketergantungan pertanda, represi, amnesia, alzaimer, dan motivated
  • 4. for forgetting. Adapun gangguan(interference) dibagi menjadi dua, yaitu interferensi retroaktif karena memori baru yang mengganggu memori lama dan interferensi proaktif karena memori lama yang mengganggu memori baru (Wade, Tavis, 2008). Bahan dan Peralatan Beriut adalah daftar pasangan kata – kata sebagai stimulus  Jenis A yaitu pasangan kata – kata tak bermakna 1. Kiz – lop 6. Lut - gos 2. Yer – tib 7. Siw - tus 3. Wij – cuc 8. Mos - jas 4. Poj – dax 9. Wab - jes 5. Mof – pib 10. Mip - rus  Jenis B yaitu pasangan bermakna namun tidak saling berhubungan 1. Mulai – ayah 6. Beli - tidur 2. Pisau – surat 7. Kakak - tanah 3. Asing – niat 8. Siap - watak 4. Gemar – maksud 9. Sore - negara 5. Pohon – baju 10. Maksud - bangsa  Jenis C adalah pasangan kata – kata bermakna yang saling berhubungan 1. Surat – pos 6. Mencuri – polisi 2. Musuh – racun 7. Buku – sekolah 3. Nakal – hukuman 8. Air – mancur 4. Ujian – lulus 9. Belajar – pandai 5. Bapak – ibu 10. Meja - kursi b. lembar jawaban dan alat tulis c. stop watch
  • 5. PROSEDUR EKSPERIMEN a. Subyek duduk pada kursi yang telah disediakan, berhadapan dengan eksperimenter. b. Eksperimenter melakukan pendekatan kepada subyek sehingga suasana tidak terasa kaku dan menegangkan. c. Eksperimenter membacakan petunjuk untuk mengerjakan tes memori dengan instruksi sebagai berikut: “Saya akan membacakan 10 pasangan kata. Pembacaan akan dilakukan 3 kali. Tugas anda adalah mendengarkannya dengan seksama dan berusaha mengingatnya. Anda akan ditanya tentang pasangan kata – kata tersebut”. Daftar pasangan kata – kata dibacakan dengan nada yang hampir sama, dengan cara jarak pembacaan tiap pasangan kata adalah 2 detik, dan jarak antara setiap ulangan adalah 15 detik. d. Setelah diulang 3 kali, subyek istirahat 15 menit dan selama itu subyek diajak bercakap – cakap sehingga tidak ada kesempatan untuk mengingat materi yang telah diberikan. e. Subyek diminta kembali duduk berhadapan dengan eksperimenter, dan eksperimenter akan membacakan pada anda satu kata, dan tugas anda adalah mengatakan pasangannya: Apabila subyek menjawab benar maka eksperimen langsung diteruskan kepertanyaan berikutnya, namun apabila jawaban salah maka tunggulah 4 detik untuk memberi kesempatan mengkoreksi jawaban sebelumnya. HASIL Subyek 1 Nama : Adhita Wahyu Nurmala Umur : 18 tahun Subyek 2 Nama : Qonita Zahroh Umur : 17 tahun Subyek 3
  • 6. Nama : Mia Dewi Irawati Umur : 18 tahun Pada percobaan ini subyek pertama melakukan uji coba pertama kali. Suasana saat observasi dilakukan terasa bising,observed juga mengantuk sehingga kurangnya konsentrasi ketika mendengarkan informasi yang masuk. Ketiga subyek hanya mendengarkan, tanpa adanya proses bertanya dan mengulang kata – kata dengan bisikan untuk dirinya sendiri serta tanpa adanya catatan yang digunakan. Subyek mendengarkan eksperimenter saat pembacaan informasi dilakukan. Setelah selesai percoban, ketika ketiga subyek di tanya tentang strategi yang dilakukan para subyek untuk memasukkan informasi ke dalam memori, subyek menjawab bahwa dalam memasukan informasi tersebut 1. Dengan menggabungkan kata – kata tersebut menjadi sebuah arti yang berbentuk dan memiliki kemiripan dengan kata – kata yang ada. 2. Subyek juga berkata bahwa ada beberapa kata yang sudah familier sehingga tidak sulit untuk mengingatnya. Daftar kata – kata yang benar Jenis A N o Subye k Kiz -lop Yer -tib Wij - cuc Poj - dax Mof -pib Lut - gos Siw -tus Mos -jar Wab -jes Mip -rus 1 Adhita × × √ × × × × × × × 2 Qonita √ √ √ √ √ × √ × × × 3 Mia √ √ √ × × √ √ √ √ × Keterangan : √ = benar × = salah
  • 7. No Subyek Mulai -ayah Pisau-surat Asing -niat Gemar-maksud Pohon -baju Beli-tidur Kakak-tanah Siap-watak Sore-negara Maksud-bangsa 1 Adhita √ × √ × √ × √ × √ × 2 Qonita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 Mia √ √ √ × √ √ √ × √ √ Keterangan : √ = benar × = salah No Subyek Surat-pos Musuh-racun Nakal-hukuman Ujian-lulus Bapak-ibu Mencuri-polisi Buku-sekolah Air Keterangan : √ = benar × = salah PEMBAHASAN mancur Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya pada Dasar Teori, para psikolog dan peneliti telah mendefinisikan beberapa pengertian mengenai definisi memori. Dari beberapa teori yang telah dijelaskan kita dapat mengambil kesimpulan bahwa memori adalah proses pengodean , penyimpanan, dan pengambilan kembali informasi yang didukung oleh struktur yang ada pada diri manusia. Agar kita dapat mengingat informasi dengan baik, kita harus melakukan proses penyandian dengan tepat sehingga informasi tersebut dapat disampaikan dengan baik ke memori jangka panjang yang relative permanen. Proses mengingat (sering disebut mendapatkan kembali informasi (retrieval) dalam literature penelitian) berasal dari dua bentuk: penyebutan kembali (recall) dan pengakuan (recognition) (Boeree,2008). Proses mengingat pada subyek pertama diawali ketika Adhita mendengarkan stimulus informasi dari eksperimenter untuk pertama kali. Terlihat bahwa ia melihat dan mendengarkan baik – baik apa yang eksperimenter ucapkan, sehingga pemusatan dan attensi benar – benar diarahkan pada eksperimenter meskipun terkadang ia membuang informasi yang disampaikan dengan cara mengalihkan pandangannya pada hal Belajar-pandai Meja-kursi 1 Adhita × √ × √ √ √ × × √ √ 2 Qonita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 Mia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
  • 8. lain tanpa konsentrasi itu terjadi ketika infomasi sudah tersampaikan sebanyak 3x memberi perhatian khusus (atensi) pada stimulus ini mungkin terdengar klise, namun sangat membantu kita dalam mengingat informasi jauh lebih baik karena seringkali kita gagal mengingat kembali karena kita tidak pernah menyandikan informasi secara sungguh – sungguh (Wide, Tavis, 2008). Eksperimenter mengatakan bahwa ada hal – hal yang menyebabkan informasi yang disampaikan sulit untuk diingat kembali yaitu ketika suasana menjadi bising. Ketika pengulangan terjadi, Adhita tidak hanya mendengarkan tetapi juga menggabungkan kata – kata yang saling berpasangan tersebut menjadi sebuah arti yang berbentuk dan memiliki kemiripan kata – kata. Inilah yang disebut chunk. Strategi khusus agar informasi dapat masuk ke memori jangka panjang ,metode mnemonics, berbagai trik dan strategi untuk meningkatkan kemampuan mengingat dengan mengurangi jumlah informasi kemudian diubah menjadi chucking (Wide, Tavis, 2008). bahwa kemampuan memori jangka pendek sesungguhnya terdiri dari beberapa bongkahan memori, bukan terdiri dari beberapa potong informasi. Dengan mengelompokkan potongan – potongan kecil informasi menjadi unit – unit yang lebih besar dan berarti, kita bisa mengingat informasi tersebut lebih baik (Wide, Tavis, 2008). Subyek mengatak bahwa pada jenis C atau jenis kata yang saling berhubungan yang paling mudah diingat karena adanya hubungan antara kata yang berpasangan. Hal ini juga didukung dengan mudahnya kata – kata tersebut untuk digabungakan karena telah memiliki arti yang tidak asing bagi si subyek. Kata – kata tersebut juga lebih familier bagi subyek ketimbang kata jenis A yang tidak mempunya arti dan kata jenis B yaitu kata bermakna tapi tidak berhubungan. Mudahnya pemanggilan informasi khususnya pemanggilan informasi pada jenis kata ketiga terlihat dari hasil subyek, ketiga jenis kata yang diujikan menunjukkan hasil yang paling baik pada kata jenis C dari pada kata jenis A dan jenis B. Adanya kata yang saling berhubungan dan pengaruh pengalaman masa lalu telah membantu dan memudahkan subyek untuk mengingat kembali informasi tersebut (Fieldman, 2012) . Lain halnya dengan Subyek ke-2 dan ke-3 Qonita dan Mia melakukan tes ketika pembacaan informasi pada subyek pertama telah selesei dilakukan. Suasana yang dialami oleh subyek ke-2 dan 3 ini sama halnya dengan yang dialami oleh subyek pertama, dalam keadaan bising sehingga kurangnya konsentrasi. Hal itu juga mempengaruhi ingatan pada informasi subyek juga mengalami fenomena “tip of tongue” yaitu ketidakmampuan untuk memanggil kembali informasi yang disadari – hasil dari kesulitan menarik kembali informasi dari memori jangka panjang (Fieldman,
  • 9. 2012). Diantara ketiga jenis kata, subyek 2 dan 3 juga berpendapat bahwa pasangan kata yang mudah diingat adalah jenis kata C karena pasangan kata tersebut memiliki makna dan saling berhubungan, kata seperti bapak – ibu, air-mancur. Pasangan kata tersebut adalah kata yang terasa familier ditelinga observed karena adanya pengalaman dimasa lalu yang telah dipelajari sebelumnya (Fieldman, 2012) . Subyek 2 pada kata jenis B strategi yang digunakan dengan cara menganalogi yaitu dengan menggabungkan dua kata tersbut supaya saling berhubungan meskipun sebenarnya tidak berhubungan, seperti contohnya pohon-baju, Qonita menganalogikan bahwa pohon memakai baju begitupun seterusnya. Tetapi pada subyek ke-3 Pada jenis kata pertama dan kedua memang terasa sulit diingat karena kurangnya kekoherensian antara pasangan kata tersebut, sehingga cukup sulit untuk menggabungkan kedua pasangan kata menjadi sebuah arti yang mudah diingat. Namun hal yang menarik disini adalah bahwa subyek kedua dan ketiga telah mengalami proses latihan dan pengulangan(rehearsal) sebelumnya karena terlebih dahulu telah mendengarkan ketika eksperimenter membacakan informasinya kepada subyek pertama. Subyek kedua menunjukkan hasil keseluruhan yang jauh lebih memuaskan daripada hasil yang didapat oleh subyek pertama dan ketiga karena adanya proses mendengarkan terlebih dahulu dan juga karena masalah umur yang mempengaruhi tingkat memori atau ingatan sesorang. Sepertii dijelaskan bahwa Hal ini membuktikan bahwa pengulangan dan proses belajar sangat berpengaruh pada tingkat penyampaian dan pemanggilan kembali informasi dari memori jangka panjang (Solso, Maclin,M Kimberli,2007). KESIMPULAN Setelah mengetahui bahwa proses penyampaian informasi sangat penting dan merupakan salahsatu hal yang vital bagi kita, tentu kita akan bisa belajar banyak dari fungsi – fungsi memori sehingga dapat kita mengambil keuntungannya dalam kehidupan sehari – hari. · Karena memori bersifat selektif : hanya menggambil informasi penting dan melupakan informasi yang tidak penting selamanya (Wide, Tavis, 2008).. Hal ini sangat membantu kita dalam kehidupan sehari – hari. Bayangkan ketika segala macam stimulus informasi yang ada di sekitar kita harus mengalami pengodean dan dimasukan ke memori jangka panjang, maka informasi penting yang harus kita ingat akan bercampur dengan informasi yang tidak berguna sehingga pemanggilan kembali informasi yang penting akan berlangsung sangat lama.
  • 10. · Adanya memori juga membantu kita melakukan semua kegiatan sehari – hari seperti makan, tidur, mengingat nama orang, mengingat tempat, suatu kejadian menyenangkan, dan hal – hal vital seperi buang air (Fieldman, 2012). · Kemampuan memori untuk melupakan informasi juga dirasa penting. Hal – hal yang menyakitkan, menakutkan atau ingatan traumatis yang pernah kita rasakan tentu saja ingin kita lupakan (motivated forgetting) (Wide, Tavis, 2008). . Ketika informasi tidak menyenangkan ini dapat kita lupakan, kita tidak akan merasa terbebani dengan informasi – informasi tersebut. SUMBER PUSTAKA Fieldman, Robert S.Pengantar Psikologi.Jakarta: Salemba Humanika,2012. Solsso, L Robert, dkk.Psikologi Kognitif.Jakarta:Erlangga,2007. Wade, Carole, Carol Tavris.2008. Psikologi.Jakarta:Erlangga,2008. Santrock, John W. Life Span Development. Jakarta: Erlangga, 2012 Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yoyakarta: ANDI, 2010