Laporan praktikum memori mendeskripsikan eksperimen yang melibatkan tiga subyek untuk menguji kemampuan memori mereka dalam mengingat pasangan kata. Subyek didengarkan membaca daftar pasangan kata sebanyak tiga kali sebelum diuji kembali setelah 15 menit. Hasilnya menunjukkan tingkat kesalahan yang berbeda di antara subyek dan jenis pasangan kata.
Psikologi Kognitif mempelajari proses berpikir dan pembentukan konsep, berbeda dengan Behaviorisme yang lebih fokus pada tingkah laku. Teori-teori kognitif seperti Teori Lapangan Lewin, Teori P-O-X Fritz Heider, dan Teori Disonansi Kognitif Leon Festinger membahas proses-proses mental dan hubungan antar elemen kognitif yang dapat menimbulkan keadaan seimbang atau tidak seimbang.
Teori perkembangan manusia menurut Erik Erikson membagi delapan tahap perkembangan yang dijalani sejak bayi hingga dewasa lanjut dengan tugas utama yang harus diselesaikan pada setiap tahapnya, seperti kepercayaan, otonomi, inisiatif, identitas, keintiman, generativitas, dan integritas diri.
Psikologi Kognitif mempelajari proses berpikir dan pembentukan konsep, berbeda dengan Behaviorisme yang lebih fokus pada tingkah laku. Teori-teori kognitif seperti Teori Lapangan Lewin, Teori P-O-X Fritz Heider, dan Teori Disonansi Kognitif Leon Festinger membahas proses-proses mental dan hubungan antar elemen kognitif yang dapat menimbulkan keadaan seimbang atau tidak seimbang.
Teori perkembangan manusia menurut Erik Erikson membagi delapan tahap perkembangan yang dijalani sejak bayi hingga dewasa lanjut dengan tugas utama yang harus diselesaikan pada setiap tahapnya, seperti kepercayaan, otonomi, inisiatif, identitas, keintiman, generativitas, dan integritas diri.
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tiga jenis pengaruh sosial yaitu konformitas, compliance, dan obedience yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam masyarakat. Konformitas adalah penyesuaian diri seseorang dengan norma kelompok, compliance adalah pemenuhan permintaan orang lain, sedangkan obedience adalah kepatuhan terhadap perintah otoritas.
Teori kepribadian George A. Kelly menekankan pada proses kognitif sebagai pusat kepribadian individu dimana individu membangun konstruk untuk memahami lingkungan melalui proses hipotesis, pengujian, dan pengembangan teori. Psikopatologi dijelaskan sebagai gangguan sistem konstruk akibat ketakutan dan ancaman terhadap perubahan struktur kepribadian.
Social Psychology; Social Cognition
The manner about how we think, analyze and interpret about other people and the social world.
Psikologi Sosial; Kognisi Sosial
Membahas mengenai perilaku tentang bagaimana kita menganalisa dan menginterpretasikan orang lain dan lingkungan sosial.
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Teori psikoanalitis Carl Gustav Jung membedakan tingkat kesadaran dan aspek-aspek kepribadian seperti sikap, fungsi jiwa, ego, kompleks, arketipe, dan dinamika kepribadian melalui oposisi, kompensasi, dan penggabungan. Jung juga menjelaskan tahapan perkembangan kepribadian dari anak hingga dewasa dan lanjut usia.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi sosial, yang merupakan proses pemahaman seseorang terhadap orang lain atau realitas sosial. Persepsi sosial terbentuk dari tiga elemen yaitu pribadi, situasi, dan perilaku. Persepsi sosial dapat mempengaruhi perilaku sosial meskipun dapat menimbulkan kesalahan jika didasarkan pada sudut pandang sempit seperti stereotip atau gema.
Teori Pembelajaran Sosial menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura pada 1977 dan menjelaskan bahwa manusia dapat belajar melalui observasi tanpa penguatan langsung.
Dokumen tersebut membahas berbagai pasal dan bab dalam kode etik psikologi yang dapat dilanggar, seperti pelanggaran kerahasiaan data klien, pelanggaran dalam proses konseling seperti pelecehan, dan pelanggaran dalam penilaian seperti tidak mempertimbangkan faktor budaya. Dokumen ini juga membahas pelanggaran dalam iklan dan promosi diri, penolakan untuk membantu kasus hukum, serta pelanggaran dalam pengg
Teori psikologi ego menekankan perjuangan manusia tidak hanya untuk memuaskan insting tetapi juga memberikan makna pada pengalamannya. Anna Freud mengembangkan konsep perkembangan kepribadian anak dan mekanisme pertahanan diri seperti proyeksi, regresi, dan sublimasi.
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tiga jenis pengaruh sosial yaitu konformitas, compliance, dan obedience yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam masyarakat. Konformitas adalah penyesuaian diri seseorang dengan norma kelompok, compliance adalah pemenuhan permintaan orang lain, sedangkan obedience adalah kepatuhan terhadap perintah otoritas.
Teori kepribadian George A. Kelly menekankan pada proses kognitif sebagai pusat kepribadian individu dimana individu membangun konstruk untuk memahami lingkungan melalui proses hipotesis, pengujian, dan pengembangan teori. Psikopatologi dijelaskan sebagai gangguan sistem konstruk akibat ketakutan dan ancaman terhadap perubahan struktur kepribadian.
Social Psychology; Social Cognition
The manner about how we think, analyze and interpret about other people and the social world.
Psikologi Sosial; Kognisi Sosial
Membahas mengenai perilaku tentang bagaimana kita menganalisa dan menginterpretasikan orang lain dan lingkungan sosial.
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Teori psikoanalitis Carl Gustav Jung membedakan tingkat kesadaran dan aspek-aspek kepribadian seperti sikap, fungsi jiwa, ego, kompleks, arketipe, dan dinamika kepribadian melalui oposisi, kompensasi, dan penggabungan. Jung juga menjelaskan tahapan perkembangan kepribadian dari anak hingga dewasa dan lanjut usia.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi sosial, yang merupakan proses pemahaman seseorang terhadap orang lain atau realitas sosial. Persepsi sosial terbentuk dari tiga elemen yaitu pribadi, situasi, dan perilaku. Persepsi sosial dapat mempengaruhi perilaku sosial meskipun dapat menimbulkan kesalahan jika didasarkan pada sudut pandang sempit seperti stereotip atau gema.
Teori Pembelajaran Sosial menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura pada 1977 dan menjelaskan bahwa manusia dapat belajar melalui observasi tanpa penguatan langsung.
Dokumen tersebut membahas berbagai pasal dan bab dalam kode etik psikologi yang dapat dilanggar, seperti pelanggaran kerahasiaan data klien, pelanggaran dalam proses konseling seperti pelecehan, dan pelanggaran dalam penilaian seperti tidak mempertimbangkan faktor budaya. Dokumen ini juga membahas pelanggaran dalam iklan dan promosi diri, penolakan untuk membantu kasus hukum, serta pelanggaran dalam pengg
Teori psikologi ego menekankan perjuangan manusia tidak hanya untuk memuaskan insting tetapi juga memberikan makna pada pengalamannya. Anna Freud mengembangkan konsep perkembangan kepribadian anak dan mekanisme pertahanan diri seperti proyeksi, regresi, dan sublimasi.
Tugas ini membahas tentang memori dan lupa dengan menjelaskan konsep memori, proses memori, teori-teori memori, faktor yang mempengaruhi memori dan daya ingat, pengertian lupa, proses terjadinya lupa, dan faktor penyebab lupa. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana proses mengingat dan lupa serta penerapannya dalam pembelajaran.
Makalah ini membahas tentang memori dan kecerdasan, meliputi definisi memori dan kecerdasan, cara kerja memori dalam otak, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan."
Bangsa Yunani mengembangkan konsep memori yang mencakup 3 aspek: asosiasi, gambaran, dan lokasi. Mereka juga mengembangkan teori kerja memori berdasarkan 5 hukum asosiasi. Model kerja memori menurut Atkinson dan Shiffrin terdiri dari memori sensorik, jangka pendek, dan jangka panjang.
Dokumen tersebut membahas tentang memori dan berfikir, termasuk definisi, jenis-jenis, dan faktor yang mempengaruhinya. Memori dijelaskan sebagai proses penyimpanan informasi, sedangkan berfikir adalah aktivitas mental yang melibatkan berbagai konsep."
Grup Victory memperkenalkan diri sebagai kelompok yang terdiri dari 7 orang siswa yang akan mempelajari teori pemrosesan informasi dan kognitif tentang pembelajaran. Dokumen ini menjelaskan model pemrosesan informasi, komponen sistem memori seperti daftar sensorik, memori jangka pendek dan panjang, serta faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan dan pengingatan seseorang.
Teori Pembelajaran Kognitif menjelaskan proses pembelajaran melalui tiga peringkat utama: (1) pengkodan melalui ingatan sensori dan jangka pendek, (2) penyimpanan dalam ingatan jangka panjang, dan (3) pengingatan kembali maklumat yang disimpan. Teori ini menekankan proses kognitif dalam memproses, menyimpan, dan mengingat kembali maklumat.
Dokumen tersebut membahas tentang teori kognitif yang menjelaskan proses memori manusia meliputi memori sensoris, jangka pendek dan jangka panjang. Teori ini menyatakan bahwa otak manusia memiliki kemampuan untuk menyimpan, memproses dan mengingat informasi yang diterima melalui indra.
Teori ingatan menjelaskan proses menerima, memproses, menyimpan dan mengeluarkan maklumat. Ia terdiri daripada ingatan deria, ingatan jangka pendek dan jangka panjang. Maklumat diproses melalui pengekodan, penyimpanan dan pengingatan semula. Model yang dibincangkan termasuk teori Gagne, Atkinson-Shiffrin dan model jaringan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar kognitif dan bahasa. Pertama, dibahas penelitian awal mengenai gaya kognitif seperti field independence-field dependence dan reflektivitas-implusivitas. Kedua, dibahas mengenai memori jangka pendek, kerja, dan strategi memori. Ketiga, dibahas mengenai hakikat, perkembangan, dan jenis kesulitan belajar bahasa meliputi fonem, morfem, sintaks
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. LAPORAN PRAKTIKUM
MEMORI
ASRI HANA SAVITRI
150101114120011
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
2. Nama anggota kelompok
1. Asri Hana Savitri (011)
2. Adhita Wahyu Nurmala (021)
3. Mia Dewi Irawati (009)
4. Qonita Zahroh (017)
5. Nadya Ridya R (099)
Permasalahan
Setiap manusia pasti mempuanyai memori untuk menyimpan banyak kejadian,
kenangan, atau infrormasi yang pernah ia alami
1. Apa itu memori ?
2. Bagaimana proses pembuatan memori ?
3. Bagaimana memori bekerja pada proses mengingat ?
4. Hal-hal apa sajakah yang mempengaruhi masuknya informasi ke dalam
memori ?
5. Bandingkan tingkat kesalahan informasi antara observed pertma dan kedua
ketika dihadapkan pada pasangan kaa-kata tak bermakna, bermakna
namun tidak saling berhubungan, dan dengan kata-kata bermakna yang
saling berhubungan sebagai stimulus ?
6. bandingkan tingkat kesalahan pada setiap subyek ?
Dasar Teori
Pada dasarnya memori terdiri dari proses dasar pencatatan informasi
dalam sebuah bentuk yang dapat digunakan dalam memori yang disebut
pengodean(encoding), pemeliharan materi yang disebut penyimpanan (storage)
dan penarikan kembali material di dalam penyimpanan memori yang harus
ditempatkan dan dibawa ke kesadaran agar berguna (retrieval) (Fieldman,
2012,hlm 257). Dalam buku psikologi karangan Carole Wade dan Carol Tavis
juga dijelaskan bahwa memori merujuk pada kemampuan kita memiliki dan
mengambil kembali suatu informasi dan juga adanya struktur yang mendukung
kemampuan ini (Psikologi, hlm.54). Ketika stimulus informasi datang, awalnya
akan dicatat oleh sistem sensori dan memasuki memori sensori yang masa
penyimpanan informasinya hanya sesaat. Ingatan / memori dibedakan antara (1)
short-term memory dan (2) long-terim memory, dsamping apa yang disebut
sebagai (3) sensory mmory (Hergenhanh dan Olson, 1997). Dalam buku
3. pengantar psikologi umum karangan Bimo Walgito juga dijelaskan apabila jarak
waktu antara pemasukan stimulus dan penimbulan kembali sebagai memory
output berkisar 20-30 detik, ini merupakan short-term memory, sedangkan
selebihnya merupakan long-term memory (Morgan, dkk., 1984). Untuk sensory
memory waktunya lebih pendek lagi yaitu kira-kira 1 detik (Hergenhahn dan
Olson, 1997).
Informasi yang tersimpan dalam memori jangka pendek dapat berupa
informasi auditorik, visual atau sematik, tergantung jenis informasi atau jenis
tugas yang dialami seseorang. Ketika stimulus informasi masuk, stimulus ini akan
dikodekan. Namun, kesalahan pada pengodean ini dapat menghambat masuknya
informasi ke memori selanjutnya, yaitu memori jangka panjang. Akhirnya,jenis
memori yang terakhir adalah memori jangka panjang yang bersifat relative
permanen.Informasi yang masuk dapat bergantung pada tingkat atensi seseorang
terhadap informasi yang ada, interval latihan (pengulangan) terhadap suatu
informasi dan pengalaman seseorang di masa lalu. Untuk menempatkan informasi
dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang tergantung pada macam
dan jumlah latihan materi yang dibawa. Pengulangan merupakan salah satu teknik
penting agar kita mampu menyimpan informasi dalam memori jangka pendek dan
mengingat kembali informasi yang telah disimpan dalam memori jangka panjang
(Wade,Tavis, 2008). Pengulangan informasi bertujuan untuk mempertahankan
keberadaan informasi tersebut dalam memori. Selama informasi tersebut diulang ,
informasi tersebut terlebih dahulu disimpan dalam memori jangka pendek
sehingga dapat teruskan ke memori jangka panjang yang bersifat permanen.
Dikemukakan juga bahwa tiga hal paling signifikan yang bisa menggerakkan
sesuatu dari memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang adalah
pengaturan (organization), kebermaknaan (meaningfulness), dan perumpamaan
(imagery). Itulah sebabnya lebih mudah mengingat segala hal yang relevan
dengan diri, yang mempunyai makna dan sangat berkesan kepada kita . Selain itu,
jika kita bisa memvisualisasikan informasi tersebut, kita akan mengingatnya
dengan lebih baik (Boeree,2008). Sebuah cara lain untuk meingkatkan memori
adalah menggunakan teknik – teknik yang dirancang untuk meningkatkan
penyandian dan memudahkan pengambilan(retrieval) (Solso, Maclin,M Kimberli
,2007). Namun adanya fenomena – fenomena yang terjadi pada pemrosesan
memori menyebabkan informasi sulit untuk dipanggil kembali, salah satunya
fenomena “tip of tongue” yaitu ketidakmampuan untuk memanggil kembali
informasi yang disadari – hasil dari kesulitan menarik kembali informasi dari
memori jangka panjang (Fieldman, 2012). Adapun factor – factor yang
menyebabkan kita lupa adalah kegagalan dalan penyandian (failure to encode),
kemunduran (decay) karena memori yang tidak pernah digunakan, gangguan
(interference), ketergantungan pertanda, represi, amnesia, alzaimer, dan motivated
4. for forgetting. Adapun gangguan(interference) dibagi menjadi dua, yaitu
interferensi retroaktif karena memori baru yang mengganggu memori lama dan
interferensi proaktif karena memori lama yang mengganggu memori baru (Wade,
Tavis, 2008).
Bahan dan Peralatan
Beriut adalah daftar pasangan kata – kata sebagai stimulus
Jenis A yaitu pasangan kata – kata tak bermakna
1. Kiz – lop 6. Lut - gos
2. Yer – tib 7. Siw - tus
3. Wij – cuc 8. Mos - jas
4. Poj – dax 9. Wab - jes
5. Mof – pib 10. Mip - rus
Jenis B yaitu pasangan bermakna namun tidak saling berhubungan
1. Mulai – ayah 6. Beli - tidur
2. Pisau – surat 7. Kakak - tanah
3. Asing – niat 8. Siap - watak
4. Gemar – maksud 9. Sore - negara
5. Pohon – baju 10. Maksud - bangsa
Jenis C adalah pasangan kata – kata bermakna yang saling berhubungan
1. Surat – pos 6. Mencuri – polisi
2. Musuh – racun 7. Buku – sekolah
3. Nakal – hukuman 8. Air – mancur
4. Ujian – lulus 9. Belajar – pandai
5. Bapak – ibu 10. Meja - kursi
b. lembar jawaban dan alat tulis
c. stop watch
5. PROSEDUR EKSPERIMEN
a. Subyek duduk pada kursi yang telah disediakan, berhadapan dengan
eksperimenter.
b. Eksperimenter melakukan pendekatan kepada subyek sehingga suasana tidak
terasa kaku dan menegangkan.
c. Eksperimenter membacakan petunjuk untuk mengerjakan tes memori dengan
instruksi sebagai berikut: “Saya akan membacakan 10 pasangan kata. Pembacaan
akan dilakukan 3 kali. Tugas anda adalah mendengarkannya dengan seksama dan
berusaha mengingatnya. Anda akan ditanya tentang pasangan kata – kata
tersebut”. Daftar pasangan kata – kata dibacakan dengan nada yang hampir sama,
dengan cara jarak pembacaan tiap pasangan kata adalah 2 detik, dan jarak antara
setiap ulangan adalah 15 detik.
d. Setelah diulang 3 kali, subyek istirahat 15 menit dan selama itu subyek diajak
bercakap – cakap sehingga tidak ada kesempatan untuk mengingat materi yang
telah diberikan.
e. Subyek diminta kembali duduk berhadapan dengan eksperimenter, dan
eksperimenter akan membacakan pada anda satu kata, dan tugas anda adalah
mengatakan pasangannya: Apabila subyek menjawab benar maka eksperimen
langsung diteruskan kepertanyaan berikutnya, namun apabila jawaban salah maka
tunggulah 4 detik untuk memberi kesempatan mengkoreksi jawaban sebelumnya.
HASIL
Subyek 1
Nama : Adhita Wahyu Nurmala
Umur : 18 tahun
Subyek 2
Nama : Qonita Zahroh
Umur : 17 tahun
Subyek 3
6. Nama : Mia Dewi Irawati
Umur : 18 tahun
Pada percobaan ini subyek pertama melakukan uji coba pertama kali. Suasana
saat observasi dilakukan terasa bising,observed juga mengantuk sehingga
kurangnya konsentrasi ketika mendengarkan informasi yang masuk. Ketiga
subyek hanya mendengarkan, tanpa adanya proses bertanya dan mengulang kata
– kata dengan bisikan untuk dirinya sendiri serta tanpa adanya catatan yang
digunakan. Subyek mendengarkan eksperimenter saat pembacaan informasi
dilakukan.
Setelah selesai percoban, ketika ketiga subyek di tanya tentang strategi yang
dilakukan para subyek untuk memasukkan informasi ke dalam memori, subyek
menjawab bahwa dalam memasukan informasi tersebut
1. Dengan menggabungkan kata – kata tersebut menjadi sebuah arti yang
berbentuk dan memiliki kemiripan dengan kata – kata yang ada.
2. Subyek juga berkata bahwa ada beberapa kata yang sudah familier
sehingga tidak sulit untuk mengingatnya.
Daftar kata – kata yang benar
Jenis A
N
o
Subye
k
Kiz
-lop
Yer
-tib
Wij
-
cuc
Poj
-
dax
Mof
-pib
Lut
-
gos
Siw
-tus
Mos
-jar
Wab
-jes
Mip
-rus
1 Adhita × × √ × × × × × × ×
2 Qonita √ √ √ √ √ × √ × × ×
3 Mia √ √ √ × × √ √ √ √ ×
Keterangan :
√ = benar
× = salah
7. No Subyek Mulai
-ayah
Pisau-surat
Asing
-niat
Gemar-maksud
Pohon
-baju
Beli-tidur
Kakak-tanah
Siap-watak
Sore-negara
Maksud-bangsa
1 Adhita √ × √ × √ × √ × √ ×
2 Qonita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Mia √ √ √ × √ √ √ × √ √
Keterangan :
√ = benar
× = salah
No Subyek Surat-pos
Musuh-racun
Nakal-hukuman
Ujian-lulus
Bapak-ibu
Mencuri-polisi
Buku-sekolah
Air
Keterangan :
√ = benar
× = salah
PEMBAHASAN
mancur
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya pada Dasar Teori, para psikolog
dan peneliti telah mendefinisikan beberapa pengertian mengenai definisi memori.
Dari beberapa teori yang telah dijelaskan kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
memori adalah proses pengodean , penyimpanan, dan pengambilan kembali
informasi yang didukung oleh struktur yang ada pada diri manusia. Agar kita
dapat mengingat informasi dengan baik, kita harus melakukan proses penyandian
dengan tepat sehingga informasi tersebut dapat disampaikan dengan baik ke
memori jangka panjang yang relative permanen.
Proses mengingat (sering disebut mendapatkan kembali informasi (retrieval)
dalam literature penelitian) berasal dari dua bentuk: penyebutan kembali (recall)
dan pengakuan (recognition) (Boeree,2008). Proses mengingat pada subyek
pertama diawali ketika Adhita mendengarkan stimulus informasi dari
eksperimenter untuk pertama kali. Terlihat bahwa ia melihat dan mendengarkan
baik – baik apa yang eksperimenter ucapkan, sehingga pemusatan dan attensi
benar – benar diarahkan pada eksperimenter meskipun terkadang ia membuang
informasi yang disampaikan dengan cara mengalihkan pandangannya pada hal
Belajar-pandai
Meja-kursi
1 Adhita × √ × √ √ √ × × √ √
2 Qonita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Mia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. lain tanpa konsentrasi itu terjadi ketika infomasi sudah tersampaikan sebanyak 3x
memberi perhatian khusus (atensi) pada stimulus ini mungkin terdengar klise,
namun sangat membantu kita dalam mengingat informasi jauh lebih baik karena
seringkali kita gagal mengingat kembali karena kita tidak pernah menyandikan
informasi secara sungguh – sungguh (Wide, Tavis, 2008). Eksperimenter
mengatakan bahwa ada hal – hal yang menyebabkan informasi yang disampaikan
sulit untuk diingat kembali yaitu ketika suasana menjadi bising. Ketika
pengulangan terjadi, Adhita tidak hanya mendengarkan tetapi juga
menggabungkan kata – kata yang saling berpasangan tersebut menjadi sebuah arti
yang berbentuk dan memiliki kemiripan kata – kata. Inilah yang disebut chunk.
Strategi khusus agar informasi dapat masuk ke memori jangka panjang ,metode
mnemonics, berbagai trik dan strategi untuk meningkatkan kemampuan
mengingat dengan mengurangi jumlah informasi kemudian diubah menjadi
chucking (Wide, Tavis, 2008). bahwa kemampuan memori jangka pendek
sesungguhnya terdiri dari beberapa bongkahan memori, bukan terdiri dari
beberapa potong informasi. Dengan mengelompokkan potongan – potongan kecil
informasi menjadi unit – unit yang lebih besar dan berarti, kita bisa mengingat
informasi tersebut lebih baik (Wide, Tavis, 2008).
Subyek mengatak bahwa pada jenis C atau jenis kata yang saling berhubungan
yang paling mudah diingat karena adanya hubungan antara kata yang
berpasangan. Hal ini juga didukung dengan mudahnya kata – kata tersebut untuk
digabungakan karena telah memiliki arti yang tidak asing bagi si subyek. Kata –
kata tersebut juga lebih familier bagi subyek ketimbang kata jenis A yang tidak
mempunya arti dan kata jenis B yaitu kata bermakna tapi tidak berhubungan.
Mudahnya pemanggilan informasi khususnya pemanggilan informasi pada jenis
kata ketiga terlihat dari hasil subyek, ketiga jenis kata yang diujikan menunjukkan
hasil yang paling baik pada kata jenis C dari pada kata jenis A dan jenis B.
Adanya kata yang saling berhubungan dan pengaruh pengalaman masa lalu telah
membantu dan memudahkan subyek untuk mengingat kembali informasi tersebut
(Fieldman, 2012) .
Lain halnya dengan Subyek ke-2 dan ke-3
Qonita dan Mia melakukan tes ketika pembacaan informasi pada subyek
pertama telah selesei dilakukan. Suasana yang dialami oleh subyek ke-2 dan 3 ini
sama halnya dengan yang dialami oleh subyek pertama, dalam keadaan bising
sehingga kurangnya konsentrasi. Hal itu juga mempengaruhi ingatan pada
informasi subyek juga mengalami fenomena “tip of tongue” yaitu
ketidakmampuan untuk memanggil kembali informasi yang disadari – hasil dari
kesulitan menarik kembali informasi dari memori jangka panjang (Fieldman,
9. 2012). Diantara ketiga jenis kata, subyek 2 dan 3 juga berpendapat bahwa
pasangan kata yang mudah diingat adalah jenis kata C karena pasangan kata
tersebut memiliki makna dan saling berhubungan, kata seperti bapak – ibu, air-mancur.
Pasangan kata tersebut adalah kata yang terasa familier ditelinga
observed karena adanya pengalaman dimasa lalu yang telah dipelajari sebelumnya
(Fieldman, 2012) . Subyek 2 pada kata jenis B strategi yang digunakan dengan
cara menganalogi yaitu dengan menggabungkan dua kata tersbut supaya saling
berhubungan meskipun sebenarnya tidak berhubungan, seperti contohnya pohon-baju,
Qonita menganalogikan bahwa pohon memakai baju begitupun seterusnya.
Tetapi pada subyek ke-3
Pada jenis kata pertama dan kedua memang terasa sulit diingat karena
kurangnya kekoherensian antara pasangan kata tersebut, sehingga cukup sulit
untuk menggabungkan kedua pasangan kata menjadi sebuah arti yang mudah
diingat. Namun hal yang menarik disini adalah bahwa subyek kedua dan ketiga
telah mengalami proses latihan dan pengulangan(rehearsal) sebelumnya karena
terlebih dahulu telah mendengarkan ketika eksperimenter membacakan
informasinya kepada subyek pertama. Subyek kedua menunjukkan hasil
keseluruhan yang jauh lebih memuaskan daripada hasil yang didapat oleh subyek
pertama dan ketiga karena adanya proses mendengarkan terlebih dahulu dan juga
karena masalah umur yang mempengaruhi tingkat memori atau ingatan sesorang.
Sepertii dijelaskan bahwa Hal ini membuktikan bahwa pengulangan dan proses
belajar sangat berpengaruh pada tingkat penyampaian dan pemanggilan kembali
informasi dari memori jangka panjang (Solso, Maclin,M Kimberli,2007).
KESIMPULAN
Setelah mengetahui bahwa proses penyampaian informasi sangat penting dan
merupakan salahsatu hal yang vital bagi kita, tentu kita akan bisa belajar banyak
dari fungsi – fungsi memori sehingga dapat kita mengambil keuntungannya
dalam kehidupan sehari – hari.
· Karena memori bersifat selektif : hanya menggambil informasi
penting dan melupakan informasi yang tidak penting selamanya (Wide, Tavis,
2008).. Hal ini sangat membantu kita dalam kehidupan sehari – hari. Bayangkan
ketika segala macam stimulus informasi yang ada di sekitar kita harus mengalami
pengodean dan dimasukan ke memori jangka panjang, maka informasi penting
yang harus kita ingat akan bercampur dengan informasi yang tidak berguna
sehingga pemanggilan kembali informasi yang penting akan berlangsung sangat
lama.
10. · Adanya memori juga membantu kita melakukan semua kegiatan
sehari – hari seperti makan, tidur, mengingat nama orang, mengingat tempat,
suatu kejadian menyenangkan, dan hal – hal vital seperi buang air (Fieldman,
2012).
· Kemampuan memori untuk melupakan informasi juga dirasa
penting. Hal – hal yang menyakitkan, menakutkan atau ingatan traumatis yang
pernah kita rasakan tentu saja ingin kita lupakan (motivated forgetting) (Wide,
Tavis, 2008). . Ketika informasi tidak menyenangkan ini dapat kita lupakan, kita
tidak akan merasa terbebani dengan informasi – informasi tersebut.
SUMBER PUSTAKA
Fieldman, Robert S.Pengantar Psikologi.Jakarta: Salemba Humanika,2012.
Solsso, L Robert, dkk.Psikologi Kognitif.Jakarta:Erlangga,2007.
Wade, Carole, Carol Tavris.2008. Psikologi.Jakarta:Erlangga,2008.
Santrock, John W. Life Span Development. Jakarta: Erlangga, 2012
Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yoyakarta: ANDI, 2010