Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pema...Soal Universitas Terbuka
Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
Modul Ajar PPKn BAB 5 Kelas 1
Tujuan Pembelajaran :
Tujuan umum yang diharapkan pada unit V “Aku Suka Bergotong Royong” dikembangkan berdasarkan capaian pembelajaran Elemen Pancasila dan Bhinneka Tunnggal Ika. Tujuan umum yang diharapkan pada unit “Aku Suka Bergotong Royong” diharapkan mampu menyadari pentingnya gotong royong dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Dengan memahami pentingnya gotong royong, peserta didik diharapakan mampu menganalisis karakteristik peran setiap individu untuk dapat berkontribusi dalam gotong royong. Tujuan khusus yang diharapkan pada unit V “Aku Suka Bergotong Royong” antara lain :
• Menunjukkan sikap bersyukur kepada Tuhan YME terhadap kondisi diri.
• Menunjukkan sikap menerima dan berempati terhadap kondisi orang lain.
• Membandingkan pekerjaan rumah yang dilaksanakan sendiri dan bersama-sama.
modulguruku.com
Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pema...Soal Universitas Terbuka
Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
Modul Ajar PPKn BAB 5 Kelas 1
Tujuan Pembelajaran :
Tujuan umum yang diharapkan pada unit V “Aku Suka Bergotong Royong” dikembangkan berdasarkan capaian pembelajaran Elemen Pancasila dan Bhinneka Tunnggal Ika. Tujuan umum yang diharapkan pada unit “Aku Suka Bergotong Royong” diharapkan mampu menyadari pentingnya gotong royong dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Dengan memahami pentingnya gotong royong, peserta didik diharapakan mampu menganalisis karakteristik peran setiap individu untuk dapat berkontribusi dalam gotong royong. Tujuan khusus yang diharapkan pada unit V “Aku Suka Bergotong Royong” antara lain :
• Menunjukkan sikap bersyukur kepada Tuhan YME terhadap kondisi diri.
• Menunjukkan sikap menerima dan berempati terhadap kondisi orang lain.
• Membandingkan pekerjaan rumah yang dilaksanakan sendiri dan bersama-sama.
modulguruku.com
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko PrasetiyoJoko Prasetiyo
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI SISTEM HIDROLIK DENGAN MENGUNAKAN SOFTWARE FLUID SIM-H DAN ALAT PERAGA SEDERHANA
Diajukan untuk Mengikuti Seleksi Guru SMK Berprestasi
Tingkat Nasional
Kegiatan pengembangan diri, tidak seperti regulasi lama, cukup melampirkan fotokopi sertifikat yang disahkan oleh kepala sekolah, akan tetapi perlu juga dilengkapi dengan laporan pengembangan diri dan surat tugas
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko PrasetiyoJoko Prasetiyo
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI SISTEM HIDROLIK DENGAN MENGUNAKAN SOFTWARE FLUID SIM-H DAN ALAT PERAGA SEDERHANA
Diajukan untuk Mengikuti Seleksi Guru SMK Berprestasi
Tingkat Nasional
Kegiatan pengembangan diri, tidak seperti regulasi lama, cukup melampirkan fotokopi sertifikat yang disahkan oleh kepala sekolah, akan tetapi perlu juga dilengkapi dengan laporan pengembangan diri dan surat tugas
Deskripsi Kegiatan Benahi 1-10 Satpen - Kemdikbud .pptxMulYadi99716
Guru sebagai tenaga professional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan
yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu menciptakan insan
Indonesiacerdas dan kompetitif. Oleh karena itu, profesi guru harus dikembangkan
sebagai profesi yang bermartabat.
Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, tidak cukup bila guru hanya
melakukan tugasnya mengajar, membimbing dan mendidik para siswanya, melainkan
harus selalu mengembangkan profesinya tersebut. Pengembangan terhadap profesi
guru tersebut hendaklah dilaksanakan secara terprogram dan berkelanjutan, melalui
kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang memang merupakan
salah satu kegiatan yang dirancang untuk mewujudkan terbentuknya guru yang
professional. Salah satu jenis kegiatan PKB adalah pengembangan diri.
Kegiatan pengembangan diri tersebut dapat dilakukan melalui dua jenis
kegitan, yaitu: 1) Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional
dan/atau 2) Mengikuti kegiatan kolektif guru. Menyadari akan berbagai kekurangan
yang ada penulis, maka untuk meningkatkan profesionalisme yang penulis rasakan
masih kurang, maka untuk meningkatkan profesionalisme Guru sebagai tenaga professional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan
yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu menciptakan insan
Indonesiacerdas dan kompetitif. Oleh karena itu, profesi guru harus dikembangkan
sebagai profesi yang bermartabat.
Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, tidak cukup bila guru hanya
melakukan tugasnya mengajar, membimbing dan mendidik para siswanya, melainkan
harus selalu mengembangkan profesinya tersebut. Pengembangan terhadap profesi
guru tersebut hendaklah dilaksanakan secara terprogram dan berkelanjutan, melalui
kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang memang merupakan
salah satu kegiatan yang dirancang untuk mewujudkan terbentuknya guru yang
professional. Salah satu jenis kegiatan PKB adalah pengembangan diri.
Kegiatan pengembangan diri tersebut dapat dilakukan melalui dua jenis
kegitan, yaitu: 1) Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional
dan/atau 2) Mengikuti kegiatan kolektif guru. Menyadari akan berbagai kekurangan
yang ada penulis, maka untuk meningkatkan profesionalisme yang penulis rasakan
masih kurang, maka untuk meningkatkan profesionalisme, penulis mengikuti kegiatan
pengembangan diri yakni sebagai berikut:
1. Gelar Karya dan Sharing Praktik Baik (Best Practice)
Sebagai tanggung jawab atas tugas yang telah diberikan Kepala Sekolah
kepada penulis untuk mengikuti kegiatan pengembangan diri, dan sekedar untuk
mengimbaskan hasil yang penulis peroleh selama mengikuti kegiatan pengembangan
diri tersebut, maka penulis pandang perlu untuk menuliskan laporan kegiatan ini. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pengembangan diri ini adalah untuk meningkatkan
kompetensi penulis sebagai guru, baik kompetensi pedagodik, professional,
managerial maupun kompetensi social yang penulis rasakan masih kurang.
C. Manfaat
Dapat meme
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI PMM 6.docx
1. LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI
PLATFORM MERDEKA MENGAJAR
TOPIK :
PROJEK PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA SMP / PAKET B
MOHAMAD TARJONO, S.Pd.
NIP.19660831 199412 1 004
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 1 DUKUHTURI
2. IDENTITAS GURU
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Dukuhturi
2. Nama Guru : Mohamad Tarjono, S.Pd.
3. NIP : 19660831 199412 1 004
4.
5.
Pangkat / Golongan Guru
Jabatan
:
:
Pembina Tk I / IV/b
Guru Ahli Madya
6. Alamat Sekolah
Jalan
Kota / Kabupaten
Provinsi
Telpon/Fax
:
:
:
:
Jalan Raya Kepandean Dukuhturi
Tegal
Jawa Tengah
7. Mengajar Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
8. Alamat Rumah
Jalan
Kota
Provinsi
Telpon/HP
:
:
:
:
Arjuna 28 Gang Buntu RT 04 RW 03 Selrok
Tegal
Jawa Tengah
085643464999
3. LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI
Judul Laporan : Laporan Kegiatan Pengembangan Diri
Nama Guru : Mohamad Tarjono, S.Pd.
NIP : 19660831 199412 1 004
Pangkat /Golongan : Pembina Tk I / IV/b
Jabatan : Guru Madya
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal
Jenis Kegiatan : Pelatihan Mandiri Plafrom Merdeka Mengajar (PMM)
Topik : P5 SMP/Paket B
Membenarkan bahwa semua isi dalam Laporan Kegiatan Pengembangan Diri ini adalah
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan berdasarkan bukti dukung yang dilampirkan pada
laporan ini.
Dukuhturi, 31 Desember 2023
Guru Pembuat Laporan
Mohamad Tarjono, S.Pd,
NIP. 19660831 199412 1 004
Disahkan Oleh:
Kepala SMP Negeri 1 Dukuhturi Koordinator PKB
Indit Undiarto, S.Pd.,M.M. Mohamad Tarjono S.Pd
NIP.19720229 199412 1 001 NIP. 19660831 199412 1 004
4. KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hadiyah-
Nya kepada penulis, sehingga Laporan Pengembangan Diri ”Platform Merdeka
Mengajar Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMP / paket B” dapat
diselesaikan sesuai dengan rencana.
Platform Merdeka Mengajar merupakan Aplikasi Pelatihan Mandiri Kurikulum
Merdeka yang dibangun oleh Kemendikbud Ristek untuk menunjang implementasi
Kurikulum Merdekaagar membantu guru dalam mendapatkan reerensi, inspirasi dan
pemahaman tentang Kurikulum Merdeka..
Di dalam Platform Merdeka Mengajar terdapat lebih 20 topik pengembangan
diri yang bisa kita pilih. Dalam laporan pengembangan diri ini dengan topik Merdeka
Belajar
Bentuk kegiatan ini dilaksanakan secara daring menggunakan Akun belajar.id
yang dapat diikuti oleh Guru dan Kepala Sekolah yang pelaksanaatunyannya diatur
sendiri waktunya.
Dalam pembuatan Laporan Pengembangan Diri ini, penyusun mendapat
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun ucapkan terima kasih kepada:
1) Platform Merdeka Mengajar
2) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
3) Teman-teman sejawat yang telah memberikan dorongan semangat kepada
penyusun, dan
4) Dukungan keluarga yang selalu memberi inspirasi kepada penyusun.
Penyusun menyadari bahwa Laporan Pengembangan Diri ini masih terdapat
beberapa kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca sangat penyusun
harapkan. Atas saran dan kritiknya, penyusun ucapkan terima kasih.
Penyusun,
5. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
. Platform Merdeka Mengajar dibangun untuk menunjang
Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam
mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum
Merdeka. Platform ini juga disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi
guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya
Hasil for International Student Assessment (PISA) menunjukkan
bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum
dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika
dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam
sepuluh hingga lima belas tahun terakhir. Studi tersebut memp erlihatkan
adanya kesenjangan besar antarwilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi
dalam hal kualitas belajar. Hal ini diperparah dengan adanya pandemi
COVID-19.
Pada bagian Belajar Kurikulum Merdeka, terdapat menu tentang
Kurikulum Merdeka, yang berisi informasi pengenalan prinsip dasar dan
konsep pembelajaran paradigma baru yang berpusat pada murid, serta
informasi penerapan kurikulum dengan mempelajari profil pelajar pancasila
dan capaian pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.
Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka, yang berisi kumpulan
materi tentang Kurikulum Merdeka di pelajari secara mandiri melalui
Pelatihan Mandiri
2. Tujuan
Umum
Platform Merdeka Mengajar ditujukan untuk menunjang implementasi
kurikulum merdeka agar dapat membantu guru mendapatkan referensi,
inspirasi dan pemahaman tentang kurikulum merdeka.
Khusus
Setelah mempelajari topik Kurikulum Merdeka diharapkan penulis sebagai guru
Mampu :
a. Memaham, merancang dan melaksanakan kegiatan P5
b. Memulai implementasi Kurikulum Merdeka di kelas.
6. BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Pengembangan Diri Pelatihan Platform Merdeka Mengajar
Topik Projek penguatan profil pelajar pancasila SMP / paket B sebagai
berikut:
1. Waktu dan tempat
a. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja dengan
alokasiwaktu sebagai berikut :
1) Mempelajari modul : 13 – 17 hari
2) Mengerjakan Aksi Nyata : 7 – 10 hari
b. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengakses Platform Merdeka
Mengajar danpelakanaan aksi nyata di SMP N 1 Dukuhturi.
2. Ringkasan Materi
Secara ringkas, materi pada Pelatihan Platform Merdeka Mengajar
Projek penguatan profilpelajar pancasila SMP / paket B adalah sebagai
berikutProjek dan profil pelajar pancasila
a. Tema Projek SMP / SMA
b. Merancang Projek P5
c. Merancang Modul P5
d. Pelaksanaan Projek P5
e. Dokumentsi Projek
f. Evaluasi Projek
g. Mendokumentasikan Praktik Baik
Setiap pokok sub materi kegiatan, peserta diwajibkan melaksanakan
kegiatansecara berurutan untuk dapat mengikuti ke tahap selanjutnya.
3. Tindak Lanjut
Setelah mengikuti Pelatihan Platform Merdeka Mengajar Topik Projek
penguatan profilpelajar pancasila SMP / paket B peserta diminta untuk
melakukan Aksi Nyata mengikuti ketentuan yang ada.
4. Dampak Pengembangan Diri (PD)
Melalui kegiatan Pelatihan Platform Merdeka Mengajar Topik Projek
penguatan profilpelajar pancasila SMP / paket B diharapkan peserta
Memaham, merancang dan melaksanakan kegiatan P5, Memulai
implementasi Kurikulum Merdeka di kelas.
7. 1. Simpulan
BAB III
PENUTUP
Puji syukur semua kegiatan Pelatihan Platform Merdeka Mengajar Topik
Projek penguatan profil pelajar pancasila SMP/ paket B yang dilaksanakan
secara daring dan aksi nyata telah kami lakukan dengan baik dan lancar.
Kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan ini, kami mengucapkan
terima kasih atas bantuannya, semoga amal baiknya diterima Allah dan
mendapatkan balasan yang setimpal.
Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu
diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru. Semua kegiatan yang dilakukan
oleh guru di kelompok kerja atau MGMP termasuk ke dalam kegiatan kolektif
guru, sedangkan kegiatan yang diadakan di luar kolektif salah satunya
termasuk ke dalam diklat fungsional. Yaitu diklat yang diadakan oleh dinas
pendidikan baik dinas pendidikan kabupaten maupun dinas pendidikan
provinsi.
Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan lainya, disamping akan dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru juga
mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk
perkembangan kariernya. Sehingga dengan adanya pengembangan diri ini
memepermudah guru untuk meningkatkan kompetensi guru dan memperoleh
angka kredit untuk kenaikan pangkat.
2. Saran
Laporan Pengembangan Diri ini saya gunakan sebagai bentuk bahan
laporan kepada Kepala Sekolah selaku atasan penulis selama kegiatan yang
telah penulis ikuti sebagai peserta.
Diharapkan dengan adanya penulisan pengembangan diri ini, pendidik tidak
hanya mendapatkan ilmu atau menambah wawasan tetapi juga diharapkan
dapat menerapkan ilmu tersebut baik kepada peserta didik maupun teman
sejawat. Kepada rekan sejawat untuk bisa mengikuti pelatihan di PMM karena
banyaknya
Pada laporan kegiatan ini masih ditemukan beberapa kekurangan. Untuk itu,
saran dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan.
8. Nama Diklat
Tempat
Kegiatan
Jumlah
Jam
Kegiatan
Mata Diklat/Kompetensi
Nama
Penyelenggara
Kegiatan
Dampak*)
Pelatihan Mandiri Topik
Projek penguatan
profilpelajar pancasila
smp / paket B
Daring
PMM
30 jam a. Projek Dan Profil Pelajar
Pancasila
b. Tema Projek SMP / SMA
c. Merancang Projek P5
d. Merancang Modul P5
e. Pelaksanaan Projek P5
f. Dokumentsi Projek
g. Evluasi Projek
Kemendikbud
ristek
a. Guru dapat Memaham, merancang
danmelaksanakan kegiatan Projek p5
b. Memulai implementasi Kurikulum
Merdeka dikelas