Peneraan volumetri dilakukan untuk mengkalibrasi pipet volume 10 mL dan 15 mL serta labu takar 50 mL dan 100 mL. Hasil peneraan menunjukkan penyimpangan volume sampai 3,3 mL pada pipet dan 1,3 mL pada labu takar 50 mL, menandakan perlu penyesuaian skala alat. Tujuannya untuk mendapatkan hasil pengukuran volume yang akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang kinetika kimia, khususnya hukum laju reaksi. Hukum laju reaksi menyatakan hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan, dan dapat ditentukan melalui eksperimen untuk mengukur orde reaksi masing-masing reaktan. Plot grafik bentuk integral yang sesuai, seperti konsentrasi vs waktu, ln konsentrasi vs waktu, atau 1/konsentrasi vs wak
Eksperimen ini bertujuan untuk memahami konsep kinematika dan hukum Newton serta menghitung momen inersia katrol dengan menggunakan pesawat Atwood. Eksperimen ini melibatkan pengukuran percepatan dan kecepatan beban yang bergerak di bawah pengaruh gravitasi dengan menambah beban tambahan.
Dokumen tersebut membahas spektrum emisi atom hidrogen dan hubungannya dengan deret Balmer, Rydberg, Lyman, dan Paschen. Spektrum emisi atom hidrogen terdiri atas serangkaian garis-garis diskret pada inframerah, visible, dan ultraviolet yang dapat dijelaskan oleh rumus-rumus tersebut.
Peneraan volumetri dilakukan untuk mengkalibrasi pipet volume 10 mL dan 15 mL serta labu takar 50 mL dan 100 mL. Hasil peneraan menunjukkan penyimpangan volume sampai 3,3 mL pada pipet dan 1,3 mL pada labu takar 50 mL, menandakan perlu penyesuaian skala alat. Tujuannya untuk mendapatkan hasil pengukuran volume yang akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang kinetika kimia, khususnya hukum laju reaksi. Hukum laju reaksi menyatakan hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan, dan dapat ditentukan melalui eksperimen untuk mengukur orde reaksi masing-masing reaktan. Plot grafik bentuk integral yang sesuai, seperti konsentrasi vs waktu, ln konsentrasi vs waktu, atau 1/konsentrasi vs wak
Eksperimen ini bertujuan untuk memahami konsep kinematika dan hukum Newton serta menghitung momen inersia katrol dengan menggunakan pesawat Atwood. Eksperimen ini melibatkan pengukuran percepatan dan kecepatan beban yang bergerak di bawah pengaruh gravitasi dengan menambah beban tambahan.
Dokumen tersebut membahas spektrum emisi atom hidrogen dan hubungannya dengan deret Balmer, Rydberg, Lyman, dan Paschen. Spektrum emisi atom hidrogen terdiri atas serangkaian garis-garis diskret pada inframerah, visible, dan ultraviolet yang dapat dijelaskan oleh rumus-rumus tersebut.
Eksperimen ini bertujuan untuk membuat larutan standar NaOH 0,1 M dan menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan NaOH yang telah distandarisasi dengan asam oksalat. Mahasiswa melakukan titrasi larutan asam oksalat dengan NaOH untuk mendapatkan molaritas NaOH sebesar 0,099 M. Kemudian larutan cuka dititrasi dengan NaOH untuk menent
Laporan praktikum kimia fisika tentang pengaruh suhu terhadap kelarutan zat. Mahasiswa mengukur kelarutan asam oksalat, benzoat, dan borat pada berbagai suhu dan menghitung kalor pelarutannya menggunakan persamaan Van't Hoff. Hasilnya menunjukkan kelarutan zat-zat tersebut berkurang dengan penurunan suhu dan kalor pelarutannya dapat dihitung.
Titrasi konduktometri digunakan untuk menentukan titik ekivalen reaksi asam-basa dengan mengukur perubahan konduktivitas larutan selama titrasi. Titik ekivalen didapat pada volume titran 13 mL.
Laporan praktikum ini mendeskripsikan percobaan untuk menentukan viskositas larutan gliserol dengan berbagai konsentrasi menggunakan metode Ostwald. Hasilnya menunjukkan bahwa viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi gliserol.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem dan lingkungan, serta hubungan antara keduanya. Sistem dapat berupa zat atau campuran zat yang dipelajari sifat-sifatnya pada kondisi tertentu, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem. Sistem dan lingkungan dapat melakukan pertukaran energi atau materi, dan tergantung pada jenis pertukarannya sistem dibedakan menjadi sistem tersekat, tertutup
Percobaan ini bertujuan untuk memisahkan nikel dan zink dengan menggunakan resin penukar ion. Resin dicuci terlebih dahulu dengan amonia, air, dan asam klorida untuk meregenerasi dan mengaktifkannya. Larutan sampel yang mengandung nikel dan zink dimasukkan ke kolom resin, dimana zink akan terikat karena membentuk kompleks anion sementara nikel tidak. Elusi dilakukan dengan asam klorida dan air untuk memis
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok II yang terdiri dari 7 orang mahasiswa dan latar belakang tentang kimia analitik khususnya volumetri. Volumetri merupakan analisis kuantitatif yang mengukur volume larutan standar yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan analit. Metode ini memenuhi syarat tertentu seperti reaksi harus cepat dan sempurna serta larutan standar yang stabil. Volumetri memiliki berbagai manfaat seperti diagnosa
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Pada percobaan ini dilakukan 3 kali uji coba untuk menentukan angka kesetaraan kalor listrik dengan mengubah massa air. Hasilnya adalah (5,95±0,06)x103 joule/kalori, (4,801 ± 0,034)x103 joule/kalori, dan (5,493±0,028)x103 joule/kalori.
Dokumen tersebut membahas tentang fenomena perpindahan yang mencakup perpindahan momentum, energi panas, dan massa. Ketiga fenomena perpindahan tersebut dapat terjadi melalui proses difusi dan dipengaruhi oleh hukum-hukum fisika seperti hukum Newton, Fourier, dan Fick."
Dokumen ini menjelaskan Persamaan Schrodinger, yang merupakan persamaan penting untuk menjelaskan perilaku elektron. Persamaan ini dikembangkan dari konsep mekanika klasik dan mekanika kuantum, dan solusinya dapat menunjukkan sifat diskrit energi elektron. Pemisahan variabel digunakan untuk mendapatkan Persamaan Schrodinger bebas waktu.
Dokumen tersebut membahas tentang gas ideal dan gas nyata. Gas ideal adalah gas hipotetis yang benar-benar mengikuti hukum gas seperti hukum Boyle, Charles, dan Gay-Lussac pada semua kondisi, sedangkan gas nyata hanya mengikuti hukum-hukum tersebut pada tekanan dan suhu rendah karena adanya interaksi antar molekul. Dokumen juga menjelaskan perbedaan antara gas ideal dan gas nyata serta hukum-hukum terk
Eksperimen Davisson dan Germer menunjukkan bukti langsung hipotesis de Broglie tentang sifat gelombang partikel bergerak. Mereka menemukan pola difraksi elektron yang mengindikasikan elektron berperilaku seperti gelombang saat berinteraksi dengan kisi kristal nikel. Partikel yang terperangkap dalam kotak hanya dapat memiliki energi tertentu yang ditentukan oleh ukuran kotak, menunjukkan sifat kuantis
Dokumen tersebut merangkum hasil percobaan mengukur sudut putar bidang polarisasi pada larutan gula dengan menggunakan polarimeter. Percobaan dilakukan dengan mengukur sudut putar pada larutan gula dengan berbagai konsentrasi dan menggunakannya untuk menghitung konsentrasi larutan gula yang tidak diketahui. Hasilnya menunjukkan bahwa sudut putar bidang polarisasi meningkat dengan peningkatan konsentrasi gula
Eksperimen ini bertujuan untuk membuat larutan standar NaOH 0,1 M dan menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan NaOH yang telah distandarisasi dengan asam oksalat. Mahasiswa melakukan titrasi larutan asam oksalat dengan NaOH untuk mendapatkan molaritas NaOH sebesar 0,099 M. Kemudian larutan cuka dititrasi dengan NaOH untuk menent
Laporan praktikum kimia fisika tentang pengaruh suhu terhadap kelarutan zat. Mahasiswa mengukur kelarutan asam oksalat, benzoat, dan borat pada berbagai suhu dan menghitung kalor pelarutannya menggunakan persamaan Van't Hoff. Hasilnya menunjukkan kelarutan zat-zat tersebut berkurang dengan penurunan suhu dan kalor pelarutannya dapat dihitung.
Titrasi konduktometri digunakan untuk menentukan titik ekivalen reaksi asam-basa dengan mengukur perubahan konduktivitas larutan selama titrasi. Titik ekivalen didapat pada volume titran 13 mL.
Laporan praktikum ini mendeskripsikan percobaan untuk menentukan viskositas larutan gliserol dengan berbagai konsentrasi menggunakan metode Ostwald. Hasilnya menunjukkan bahwa viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi gliserol.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem dan lingkungan, serta hubungan antara keduanya. Sistem dapat berupa zat atau campuran zat yang dipelajari sifat-sifatnya pada kondisi tertentu, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem. Sistem dan lingkungan dapat melakukan pertukaran energi atau materi, dan tergantung pada jenis pertukarannya sistem dibedakan menjadi sistem tersekat, tertutup
Percobaan ini bertujuan untuk memisahkan nikel dan zink dengan menggunakan resin penukar ion. Resin dicuci terlebih dahulu dengan amonia, air, dan asam klorida untuk meregenerasi dan mengaktifkannya. Larutan sampel yang mengandung nikel dan zink dimasukkan ke kolom resin, dimana zink akan terikat karena membentuk kompleks anion sementara nikel tidak. Elusi dilakukan dengan asam klorida dan air untuk memis
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok II yang terdiri dari 7 orang mahasiswa dan latar belakang tentang kimia analitik khususnya volumetri. Volumetri merupakan analisis kuantitatif yang mengukur volume larutan standar yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan analit. Metode ini memenuhi syarat tertentu seperti reaksi harus cepat dan sempurna serta larutan standar yang stabil. Volumetri memiliki berbagai manfaat seperti diagnosa
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Pada percobaan ini dilakukan 3 kali uji coba untuk menentukan angka kesetaraan kalor listrik dengan mengubah massa air. Hasilnya adalah (5,95±0,06)x103 joule/kalori, (4,801 ± 0,034)x103 joule/kalori, dan (5,493±0,028)x103 joule/kalori.
Dokumen tersebut membahas tentang fenomena perpindahan yang mencakup perpindahan momentum, energi panas, dan massa. Ketiga fenomena perpindahan tersebut dapat terjadi melalui proses difusi dan dipengaruhi oleh hukum-hukum fisika seperti hukum Newton, Fourier, dan Fick."
Dokumen ini menjelaskan Persamaan Schrodinger, yang merupakan persamaan penting untuk menjelaskan perilaku elektron. Persamaan ini dikembangkan dari konsep mekanika klasik dan mekanika kuantum, dan solusinya dapat menunjukkan sifat diskrit energi elektron. Pemisahan variabel digunakan untuk mendapatkan Persamaan Schrodinger bebas waktu.
Dokumen tersebut membahas tentang gas ideal dan gas nyata. Gas ideal adalah gas hipotetis yang benar-benar mengikuti hukum gas seperti hukum Boyle, Charles, dan Gay-Lussac pada semua kondisi, sedangkan gas nyata hanya mengikuti hukum-hukum tersebut pada tekanan dan suhu rendah karena adanya interaksi antar molekul. Dokumen juga menjelaskan perbedaan antara gas ideal dan gas nyata serta hukum-hukum terk
Eksperimen Davisson dan Germer menunjukkan bukti langsung hipotesis de Broglie tentang sifat gelombang partikel bergerak. Mereka menemukan pola difraksi elektron yang mengindikasikan elektron berperilaku seperti gelombang saat berinteraksi dengan kisi kristal nikel. Partikel yang terperangkap dalam kotak hanya dapat memiliki energi tertentu yang ditentukan oleh ukuran kotak, menunjukkan sifat kuantis
Dokumen tersebut merangkum hasil percobaan mengukur sudut putar bidang polarisasi pada larutan gula dengan menggunakan polarimeter. Percobaan dilakukan dengan mengukur sudut putar pada larutan gula dengan berbagai konsentrasi dan menggunakannya untuk menghitung konsentrasi larutan gula yang tidak diketahui. Hasilnya menunjukkan bahwa sudut putar bidang polarisasi meningkat dengan peningkatan konsentrasi gula
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan hukum dan tetapan kesetimbangan kimia. Mahasiswa melakukan serangkaian percobaan dengan larutan Fe(NO3)3 dan KCNS untuk menentukan konsentrasi spesies dalam keadaan setimbang menggunakan spektrofotometer. Data absorbansi digunakan untuk menghitung konsentrasi spesies awal dan setimbang, serta menghitung nilai konstanta kesetimbangan Kc.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip spektrofotometri UV-Vis yang menganalisis interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan molekul dalam larutan sampel untuk menentukan konsentrasinya secara kuantitatif berdasarkan hukum Lambert-Beer."
Laporan praktikum mekanika fluida membahas aliran seragam dan kemiringan saluran. Tujuan praktikum adalah menentukan debit aktual, koefisien Chezy, dan Manning serta bilangan Reynold pada aliran seragam dengan kemiringan tertentu. Data pengukuran seperti massa, suhu, lebar saluran, dan kedalaman digunakan untuk menghitung volume air, luas penampang, debit aktual, dan jari-jari hidrolis saluran.
Materi ini membahas tentang pengukuran besaran fisika, sistem satuan, aturan angka penting, notasi ilmiah, dan alat ukur besaran panjang, massa, arus listrik, volume, dan waktu."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan prinsip kerja XRD dan FTIR. XRD digunakan untuk mengidentifikasi fasa dan menentukan ukuran kristal pada sampel, sedangkan FTIR digunakan untuk menganalisis ikatan kimia pada sampel melalui pendeteksian getaran yang ditimbulkan. Dokumen ini menjelaskan hasil uji XRD dan FTIR pada sampel WO3 dan mika, dimana XRD mengidentifikasi WO3 sebagai f
Laporan praktikum ini memberikan ringkasan singkat tentang percobaan efek fotolistrik. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari efek fotolistrik secara eksperimen dan menentukan fungsi kerja sel foto, nilai tetapan Planck, serta tenaga kinetik maksimum fotoelektron. Hasilnya menunjukkan bahwa tegangan penghenti yang diukur merupakan fungsi kerja sel foto, dan nilai tetapan Planck yang diperoleh sesuai den
Dokumen tersebut membahas tentang besaran fisika dan pengukurannya. Terdapat penjelasan tentang besaran pokok dan turunan, satuan SI, faktor awalan, dimensi besaran, dan cara melakukan pengukuran secara tepat dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti posisi pembacaan dan ketelitian alat. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penentuan angka penting dan aturan penulisan hasil peng
Modul ini memberikan penjelasan tentang teori ketidakpastian dalam pengukuran fisika. Terdapat tiga sumber kesalahan pengukuran yaitu kesalahan bersistem, acak, dan ketelitian alat ukur. Modul ini juga menjelaskan cara menghitung nilai rata-rata, deviasi standar, kesalahan mutlak, dan ketelitian hasil pengukuran.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri UV-Vis, termasuk prinsipnya, komponen-komponen, hukum Lambert-Beer, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran."
Similar to Laporan eksperimen hukum beer lambert (20)
3. 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan
komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara
materi dengan cahaya. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV, ataupun inframerah,
sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi.
1.2 Rumusan Masalah
Sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengamati hubungan transmitansi (T) dan absorbansi (A) terhadap konsentrasi penyerap.
2. Mengamati hubungan transmitansi (T) dan absorbansi (A) terhadap ketebalan penyerap.
Sehingga berdasarkan tujuan tersebut, pokok-pokok masalah yang dibahas disini tidak jauh mengenai
kedua hal tersebut.
1.3 Pembatasan Masalah
Disini, hal-hal yang dibahas hanyalah mengenai :
1. Pembahasan terhadap kurva antara daya laser yang ditransmitasikan (T) terhadap konsentrasi
larutan (c) untuk setiap larutan.
2. Pembahasan terhadap kurva antara absorbansi (A) terhadap konsentrasi masing-masing larutan
(c) serta mengenai perhitungan dan pembahasan koefisien absorpsi (α) larutan.
3. Pembahasan terhadap kurva antara daya laser yang ditransmitasikan (T) terhadap ketebalan filter
plastik.
4. Pembahasan terhadap kurva ln(P/P0) terhadap ketebalan filter plastik serta mengenai perhitungan
dan pembahasan koefisien absorpsi (α) filter plastik.
5. Pembahasan terhadap kurva absorbansi (A) terhadap ketebalan penyerap (x).
yang merupakan pengembangan atau perluasan dari tujuan/rumusan masalah yang dibahas di sini.
3
4. 2 Tinjauan Pustaka
Ketika cahaya dengan berbagai panjang gelombang (Cahaya polikromatis) mengenai suatu zat, ma-
ka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan diserap. Di dalam suatu molekul yang
memegang peranan penting adalah elektron valensi dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu
materi. Elektron-elektron yang dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (Eksitasi), berputar (Ro-
tasi), dan bergetar (Vibrasi) jika dikenai suatu energi.
Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV, maka akan terjadi perpindahan elektron dari keadaan dasar
menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini disebut transisi elektronik. Apabila cahaya yang
diserap adalah cahaya inframerah maka elektron yang ada dalam atom atau ikatan elektron pada suatu
molekul hanya akan bergetar (Vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron terjadi pada energi yang
lebih rendah lagi misalnya pada gelombang radio.
Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi suatu suatu yang ada dalam
suatu sampel. Dimana zat yang ada dalam sel sampel disinari dengan cahaya yang memiliki panjang
gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan
dan sebagian lagi akan diteruskan.
Pada spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau cahaya yang mengenai permukaan zat
dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah It
I0
(Perbandingan cahaya
datang dengan cahaya setelah melewati materi (Sampel).
Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang hamburkan diukur sebagai
transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum Beer-Lambert, yang berbunyi :
”Jumlah radiasi cahaya tampak (Ultraviolet, inframerah, dan sebagainya) yang diserap atau ditrans-
misikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”.
It = I0e−αxc
(1)
Atau, kita dapat ubah bentuknya menjadi :
It
I0
= e−αxc
Sehingga :
ln
It
I0
= −αxc (2)
Berdasarkan hukum Beer-Lambert, rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya cahaya yang
dihamburkan adalah :
T =
It
I0
(3)
dan absorbansi dinyatakan dengan rumus :
A = log
1
T
= log
I0
It
(4)
dimana I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah intensitas cahaya setelah melewati
sampel.
Persamaan yang diturunkan dari hukum Beer-Lambert dapat ditulis sebagai
A = α.x.c (5)
atau :
A = a.x.c (6)
dimana :
A = Absorbansi.
α = Tetapan absorptivitas molar (Jika konsentrasi larutan dinyatakan dalam molar).
a = Tetapan absorptivitas (Jika konsentrasi larutan dinyatakan dalam ppm).
x = Ketebalan larutan (Termasuk ketebalan kuvet).
c = Konsentrasi larutan yang digunakan.
4
5. 3 Metode Penelitian
3.1 Alat dan Bahan
Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sebuah sumber cahaya (Dalam hal ini laser).
2. Sebuah Solar Powermeter.
3. Meja optik.
4. 10 gram gula (Sukrosa).
5. 150 ml air.
6. 30 lembar filter plastik dengan 3 warna berbeda (Merah, biru, dan hijau).
7. Sebuah mikrometer.
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1 Variasi Ketebalan
1. Mengukur ketebalan filter plastik menggunakan mikrometer.
2. Menempatkan selembar potongan filter plastik pada lintasan sinar laser, kemudian mengukur in-
tensitas cahaya sinar laser yang melewati filter tersebut (I t).
3. Melakukan atau mengulang kembali langkah ke-1 dan ke-2 dengan menambah jumlah filter plastik
(Menambah ketebalan filter) yang dipasang pada lintasan hingga 10 filter.
4. Melakukan atau mengulang kembali langkah 1 sampai 3 dengan mengganti filter plastik yang digu-
nakan sebelumnya dengan filter plastik berwarna lain.
3.2.2 Variasi Konsentrasi
1. Menyiapkan 10 sampel gula (Sukrosa) dengan massa 1 gram.
2. Mengisi kuvlet dengan air sebanyak 150 ml, kemudian mengukur ketebalan larutan (Serta ketebalan
kuvlet). Selanjutnya mengarahkan sinar laser pada kuvlet yang berisi air, dan mengukur intensitas
cahaya sinar laser yang melewati kuvlet berisi air (I0) menggunakan Solar Powermeter.
3. Melarutkan 1 gram gula dalam air, kemudian mengarahkan sinar laser pada kuvlet yang berisi
larutan gula tersebut, dan mengukur intensitas cahaya sinar laser yang melewati kuvlet (It) meng-
gunakan Solar Powermeter.
4. Melakukan atau mengulang kembali langkah ke-3 dengan menambah massa gula hingga massa
totalnya 10 gram.
5
7. 5 Hasil dan Pembahasan
Dalam percobaan pertama ini (Variasi ketebalan), kita peroleh P0 = 198,9 W.m−2
, dan data lain seperti
yang tercantum dalam tabel berikut. Nilai ini (P0) berlaku untuk semua warna filter.
Tabel 1, data dan pengolahan data percobaan variasi ketebalan filter merah.
No. I t (W.m-2
) T A x (m) ln T
1. 194.2 0.976 0.024 0.00031 -0.024
2. 145.2 0.730 0.315 0.00062 -0.315
3. 86.5 0.435 0.833 0.00093 -0.833
4. 50.2 0.252 1.377 0.00124 -1.377
5. 31.4 0.158 1.846 0.00155 -1.846
6. 21.2 0.107 2.239 0.00186 -2.239
7. 11.5 0.058 2.850 0.00217 -2.850
8. 9.2 0.046 3.074 0.00248 -3.074
9. 5.9 0.030 3.518 0.00279 -3.518
10. 2.9 0.015 4.228 0.00310 -4.228
Tabel 2, data dan pengolahan data percobaan variasi ketebalan filter biru.
No. I t (W.m-2
) T A x (m) ln T
1. 137.0 0.689 0.373 0.00030 -0.373
2. 41.0 0.206 1.579 0.00060 -1.579
3. 10.4 0.052 2.951 0.00090 -2.951
4. 3.2 0.016 4.130 0.00120 -4.130
5. 1.3 0.007 5.030 0.00150 -5.030
6. 0.5 0.003 5.986 0.00180 -5.986
7. 0.3 0.002 6.497 0.00210 -6.497
8. 0.3 0.002 6.497 0.00240 -6.497
9. 0.3 0.002 6.497 0.00270 -6.497
10. 0.3 0.002 6.497 0.00300 -6.497
Tabel 3, data dan pengolahan data percobaan variasi ketebalan filter hijau.
No. I t (W.m-2
) T A x (m) ln T
1. 188.0 0.945 0.056 0.00031 -0.056
2. 144.9 0.729 0.317 0.00062 -0.317
3. 141.2 0.710 0.343 0.00093 -0.343
4. 93.2 0.469 0.758 0.00124 -0.758
5. 56.6 0.285 1.257 0.00155 -1.257
6. 32.8 0.165 1.802 0.00186 -1.802
7. 23.7 0.119 2.127 0.00217 -2.127
8. 14.6 0.073 2.612 0.00248 -2.612
9. 9.6 0.048 3.031 0.00279 -3.031
10. 7.7 0.039 3.252 0.00310 -3.252
Dari grafik yang dibuat berdasarkan data pada ketiga tabel di atas, kita mendapatkan persamaan :
1. Grafik ln T terhadap Ketebalan Filter (x).
• Filter merah :
y = mx + b
= −1491.3x + 0.5123
sehingga :
α = - m = - (-1491.3) = 1491.3
7
8. • Filter biru :
y = mx + b
= −2329.8x − 0.7595
sehingga :
α = - m = - (-2329.8) = 2329.8
• Filter hijau :
y = mx + b
= −1246.5x + 0.5697
sehingga :
α = - m = - (-1246.5) = 1246.5
2. Grafik Absorbansi (A) terhadap Ketebalan Filter (x).
• Filter merah :
y = mx + b
= 1491.3x − 0.5123
sehingga :
α = m = 1491.3
• Filter biru :
y = mx + b
= 2329.8x + 0.7595
sehingga :
α = m = 2329.8
• Filter hijau :
y = mx + b
= 1246.5x − 0.5697
sehingga :
α = m = 1246.5
Dan dalam percobaan ke-dua (Variasi konsentrasi), kita peroleh P0 = 198,9 W.m−2
, x = 0,078 m, dan
data lain seperti yang tercantum dalam tabel berikut.
Tabel 4, data dan pengolahan data percobaan variasi konsentrasi larutan gula.
No. m(kg) I t (W.m-2
) mol (mol) Molar (mol/l) T A
1. 0.001 188.0 0.003 0.019 0.945 0.056
2. 0.002 144.9 0.006 0.039 0.729 0.317
3. 0.003 141.2 0.009 0.058 0.710 0.343
4. 0.004 93.2 0.012 0.078 0.469 0.758
5. 0.005 56.6 0.015 0.097 0.285 1.257
6. 0.006 32.8 0.018 0.117 0.165 1.802
7. 0.007 23.7 0.020 0.136 0.119 2.127
8. 0.008 14.6 0.023 0.156 0.073 2.612
9. 0.009 9.6 0.026 0.175 0.048 3.031
10. 0.010 7.7 0.029 0.195 0.039 3.252
Dari grafik yang dibuat berdasarkan data pada tabel 4 di atas, kita mendapatkan persamaan :
8
9. 1. Grafik ln T terhadap Konsentrasi Larutan (c).
y = mx + b
= −19.822x + 0.5697
sehingga :
α = −
m
x
= − −
19.822
0, 078
= 254, 1
2. Grafik Absorbansi (A) terhadap Konsentrasi Larutan (c).
y = mx + b
= 19.822x − 0.5697
sehingga :
α =
m
x
=
19.822
0, 078
= 254, 1
9
12. LAMPIRAN
Penurunan persamaan dalam pembuatan grafik.
• Percobaan variasi ketebalan.
It = I0e−αx
It
I0
= e−αx
ln
It
I0
= −αx
lnT = −αx (7)
Jadi, data serta variabel yang digunakan sebagai komponen sumbu y adalah ln T dan data serta
variabel yang digunakan sebagai komponen sumbu x adalah ketebalan filter (x). Selain itu, kita
peroleh :
y = mx + b
lnT = mx + 0
lnT = −αx
−α = m
α = −m (8)
It = I0e−αx
1
e−αx
=
I0
It
eαx
=
1
T
ln
1
T
= αx
A = αx (9)
Jadi, data serta variabel yang digunakan sebagai komponen sumbu y adalah absorbansi (A) dan
data serta variabel yang digunakan sebagai komponen sumbu x adalah ketebalan filter (x). Selain
itu, kita peroleh :
y = mx + b
A = mx + 0
A = αx
α = m (10)
• Percobaan variasi konsentrasi.
It = I0e−αxc
It
I0
= e−αxc
ln
It
I0
= −αxc
lnT = −αxc (11)
Jadi, data serta variabel yang digunakan sebagai komponen sumbu y adalah ln T dan data serta
variabel yang digunakan sebagai komponen sumbu x adalah konsentrasi larutan (c). Selain itu,
kita peroleh :
y = mx + b
lnT = mc + 0
lnT = −αxc
−αx = m
α = −
m
x
(12)
12
13. It = I0e−αxc
1
e−αxc
=
I0
It
eαxc
=
1
T
ln
1
T
= αxc
A = αxc (13)
Jadi, data serta variabel yang digunakan sebagai komponen sumbu y adalah absorbansi (A) dan
data serta variabel yang digunakan sebagai komponen sumbu x adalah konsentrasi larutan (c).
Selain itu, kita peroleh :
y = mx + b
b = mc + 0
cA = αxc
αx = m
α =
m
x
(14)
Massa molar sukrosa (C12H22O11).
C12H22O11 = (MrC × 12) + (MrH × 22) + (MrO × 11)
C12H22O11 = (12 gram/mol × 12) + (1 gram/mol × 22) + (16 gram/mol × 11)
C12H22O11 = 144 gram/mol + 22 gram/mol + 176 gram/mol)
C12H22O11 = 342 gram/mol
Gambar 2: Grafik ln T terhadap Ketebalan Filter (x).
13
14. Gambar 3: Grafik Absorbansi (A) terhadap Ketebalan Filter (x).
Gambar 4: Grafik ln T terhadap Konsentrasi Larutan (c).
14
15. Gambar 5: Grafik Absorbansi (A) terhadap Konsentrasi Larutan (c).
15