SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Oleh
Moh. Amin
Pengertian
 Pengujian chi square (Chi dibaca “Kai”) adalah metoda
non parametrik yang digunakan untuk menguji ada
atau tidak ada perbedaan lebih dari dua proporsi. Ada
2 macam pengujian yang dilakukan : (1) Uji
independensi (contigency table analisys) untuk
menguji apakah variabel satu memiliki hubungan
(relationship) dengan variabel lainnya, dan (2) Uji
“Goodness of Fit” untuk mengetahui apakah distribusi
suatu percobaan sama atau tidak sama dengan
distribusi teoritisnya.
Langkah-Langkah Pengujian
1. Menentukan H0 dan H1
Untuk menganalisis “Contigency Table”
H0 : Tidak ada hubungan antara A dan B
H1 : Ada hubungan antara A dan B
Untuk uji “Goodness Of Fit”
H0 : Tidak ada perbedaan antara distribusi
teoritis dengan distribusi aktual
H1 : Ada perbedaan antara distribusi teoritis
dengan distribusi aktual
2. Menentukan daerah penerimaan H0 dan H1 dengan menggunakan
distribusi X2 (Chi Square)
Ciri-ciri distribusi Chi Square adalah :
- Nilainya selalu positif (karena merupakan nilai square atau
kuadrat)
- Ada suatu himpunan distribusi Chi Square, dimana bentuk
distribusinya ditentukan oleh nili degree of freedom (d.f).
Rumus untuk menghitung d.f = (n – 1)(k – 1), dimana n adalah
jumlah baris, k adalah jumlah kolom. Dengan demikian bentuk
distribusi Chi Square tidak dipengaruhi oleh besarnya sampel.
- Titik kritis dicari dengan menggunakan bantuan tabel
distribusi X2 yang disajikan pada lampiran, ditentukan oleh
nilai taraf nyata () dan derajat bebas (df).
df = (n – 1) (k – 1) * Jika baris hanya 1, df = k - 1
n =  baris
k =  kolom
H0 akan diterima jika nilai statistik uji lebih kecil dari titik kritis.
3. Menghitung nilai statisktik uji (X2 hitung)
dimana,
f0 = frekuensi yang diobservasi
fe = frekuensi yang diharapkan
fe = (total baris i x total kolom j)
total jumlah
4. Membandingkan nilai statistik uji dengan titik kritis ,
kemudian mengambil kesimpulan
contoh
1. Pengujian Independensi (Analisis “Contogency
Table”)
Pengujian ini digunakan untuk mengethaui apakah 2
variabel memiliki hubungan (relation ship) atau tidak.
Misalnya, apakah usia berhubungan dengna IQ, apakah
gizi berhubungan dengan indeks prestasi, dan sebagainya.
Contoh :
Ingin diuji apakah ada hubungan atau tidak antara jenis
kelamin dengan prestasi belajar (IP) mahasiswa. Untuk itu
diambil sampel 120 mahasiswa dan 80 mahasiswi. Hasilnya
adalah sebagai berikut :
Indeks Prestasi
Bgus
sekali
Bagus Cukup Kurang Total
Mahasiswa 27 35 33 25 120
Mahasiswi 13 15 27 25 80
Total 40 50 60 50 200
 Dengan  = 5%, ujilah hipotesis yang menyatakan
bahwa indeks prestasi tidak berhubungan dengan
jenis kelamin mahasiswa.
 Langkah-langkah pengujian :
Menentukan H0 dan H1
H0 : Indeks prestasi tidak berhubungan
dengan jenis kelamin
H1 : Indeks prestasi berhubungan dengan jenis
kelamin
Menentukan daerah penerimaan H0 dan H1 dengan
menggunakan distribusi X2.
df = (n – 1) (k – 1)
dimana :
n = jumlah baris
k = jumlah kolom
df = (2 – 1) (4 – 1) = 3
Pada table X2 (Lampiran 4), nilai  = 5% dan df = 3
adalah 7,815
H0 ditolak jika nilai uji statistik > 7,815
Tabel cai square
db X2 0,05 X2 0,025 X2 0,01
1
2
3 7,815
4
5
6
7
 Menghitung nilai statistik uji
x2
= Σ (fo – fe )2
fe
 fe atau expected frequency untuk setiap sel dapat
dicari dengan rumus :
fe = (total baris i x total kolom j)
total jumlah
 misalnya, fe untuk baris 1 dan kolom 1 :
fe11 = (total baris 1 x total kolom 1)
total jumlah
(120 x 40) = 24
200
fe23 = (total baris 2 x total kolom 3)
total jumlah
(80 x 60) = 24
200
Hasil perhitungan semua fe adalah
: INDEK PRESTASI
BGUS
SKL
BGUS CUKUP KURG TOTAL
FO FE FO FE FO FE FO FE FO FE
MHSW
A
27 24 35 30 33 36 25 30 120 120
MHSW
I
13 16 15 20 27 24 25 20 80 80
TOTAL 40 40 50 50 60 60 50 50 200 200
Menghitung nilai statistik uji
x2
= Σ (fo – fe )2
= 5,729
fe
4. Karena nilai statistik uji (5,729) < titik kritis (7,815),
H0 diterima. Ada bukti yang kuat bahwa indeks
prestasi tidak berhubungan dengan jenis kelamin
Contoh 2 :
Direktur pemasaran sebuah surat kabar harian ibukota
sdg mlkk studi ttg hubungan atr lngkungan tmpt tggl
pembaca dg jenis artikel srt kbr yg dibaca pertama kali
oleh pembaca, data sbb :
Asal
Pembaca
News Sport Hiburan Iklan
Kota 80 65 42 36
desa 47 52 95 12
Ujilah pada alfa 5%
CONTOH 3
 Manajer Hotel Bali Bagus di Bali ingin
mengetahui apakah ada perbedaan
tanggapan konsumen di 4 jenis kamar yang
berlainan harga sewanya terhadap
pelayanan yang diberikan oleh hotel. Dari
254 orang yang menginap di hotel tersebut
dan dipilih secara random, diperoleh data
sebagai berikut :
Jenis Kamar
Tanggapan
Kelas I Klas 2 Kls 3 Kls 4 Total
Baik skl 6 13 14 17 50
Baik 12 14 8 8 44
Biasa 38 40 11 6 95
Jelek 21 22 9 13 65
Total 77 91 42 44 254
 Dengan menggunakan  = 5%, kesimpulan apa yang
diperoleh :
 Jawab :
H0 : Tidak ada perbedaan tanggapan konsumen di 4
kelas hotel terhadap pelayanan hotel
P11 = P12 = P13 = P14
P21 = P22 = P23 = P24
P31 = P32 = P33 = P34
P41 = P42 = P43 = P44
H1 : Ada perbedaan tanggapan
konsumen di 4 kelas hotel terhadap
pelayanan hotel Atau :
P11  P12  P13  P14
P21  P22  P23  P24
P31  P32  P33  P34
P41  P42  P43  P44
 Menentukan daerah kritis
 = 5%
df = (n – 1) (k – 1)
= (4 – 1) (4 – 1) = 9
H0 diterima bila X2 < 16,919
H1 diterima bila X2 > 16,919
 Mencari nilai statistik uji
P11 = P12 = P13 = P14 = P = 50/254
P21 = P22 = P23 = P24 = P = 44/254
P31 = P32 = P33 = P34 = P = 95/254
P41 = P42 = P43 = P44 = P = 65/254
Tabel Expected Frequency
I II III IV Total
Baik
Sekali
(50/254) x
77 = .....
(50/254) x
91 = .....
(50/254) x
42 = .....
(50/254) x
44 = .....
50
Baik
(44/254) x
77 = ....
(44/254) x
91 = .....
(44/254) x
42 = ......
(44/254) x
44 = ......
44
Biasa
Jelek
(95/254) x
77 = ....
(95/254) x
91 = .....
(95/254) x
42 = ......
(95/254) x
44 = ......
95
Jelek
(65/254) x
77 = ....
(65/254) x
91 = .....
(65/254) x
42 = ......
(65/254) x
44 = ......
65
Total 77 91 42 44 254
fo fe (fo – fe) (fo – fe)2 (fo – fe)2 / fe
6
13
14
17
12
16
8
8
38
40
11
6
21
22
9
13
15.2
17.9
8.3
8.6
13.3
15.8
7.3
7.6
28.8
34
15.7
16.5
19.7
23.3
10.7
11.3
-9.2
-4.9
5.7
8.4
-1.3
0.2
0.7
0.4
9.2
6
-4.7
-10.5
1.3
-1.3
-1.7
1.7
85.64
24.01
32.49
70.56
1.69
0.04
0.49
0.16
84.64
36
22.09
110.25
1.69
1.69
1.69
2.89
5.5684
1.3413
3.9144
8.2046
0.1271
0.0025
0.0671
0.0211
2.9388
1.0588
1.4070
6.6818
0.0857
0.0725
0.2701
0.2557
32.0169
 X2 hitung = 32.0169
 X2 hitung sebesar 32.0169 terletak di daerah X2 >
16,919 sehingga H1 kita terima
 Kesimpulan :
Ada perbedaan yang nyata pada tanggapan
konsumen di 4 kelas hotel terhadap pelayanan
hotel Bali Bagus
2. Pengujian “Goodness Of Fit”
Pengujian ini adalah salah satu metode non
parametrik yang banyak digunakan. Metode yang
dikembangkan oleh Karl Pearson ini digunakan untuk
menguji apakah distribusi frekuensi suatu percobaan
sama atau tidak dengan distribusi frekuensi teoritis
(yang diharapkan).
Contoh :
Penelitian seorang profesor tentang distribusi
pendapatan di daerah pedesaan di kabupaten “X” pada
tahun 1970 menunjukkan :
Kelompok Penghasilan Persentase
Tinggi 15%
Menengah 40%
Rendah 45%
100%
Pada tahun 1980, diadakan penelitian yang
serupa di daerah tersebut. Dari sample 300
keluarga diperoleh hasil sebagai berikut :
Kelompok
Penghasilan
Jumlah
Tinggi 50
Menengah 156
Rendah 94
300
Ujilah dengan alpha = 5% apakah ada alasan untuk
mengatakan bahwa pada distribusi penghasilan di
kota “X” tidak berbeda pada tahun 1970 dan 1980.
Bagaimana hasilnya bila diuji dengan alpha = 1% ?
Jawab :
H0 : Tidak ada perbedaan pola distribusi
pendapatan di kabupaten “X”
H1 : Ada perbedaan pola distribusi pendapatan di
kabupaten “X”
- Menentukan daerah kritis
X2 = 5% d.f = k – 1 = 3 – 1 = 2
X2 (5%,2) = 5,99
- H0 diterima bila X2 < 5,99
- H1 diterima bila X2 > 5,99
- Mencari X2 hitung
Data tahun 1980 dianggap sebagai fo, dan
Data tahun 1970 dianggap sebagai fe.
Tabel fe
Kelompok
Penghasilan
Persentase fe
Tinggi
Menengah
Rendah
15%
45%
40%
15% x 300 = 45
45% x 300 = 135
40% x 300 = 120
300
fo fe (fo –fe) (fo –fe)2 (fo –fe)2 /fe
50
156
94
45
135
120
5
21
-26
25
441
676
0,555
3,267
5,633
9,455
X2 hitung = 9,455
X2 hitung sebesar 9,455 terletak di daerah X2 > 5,99
sehingga H1 diterima
Kesimpulan :
Pola distribusi pendapatan penduduk di kabupaten
“X” pada tahun 1970 berbeda dengan tahun 1980.
Bila kita menggunakan  = 1%, daerah kritisnya
menjadi :
X2 = 1% d.f = k – 1 = 3 – 1 = 2
X2 (1%,2) = 9,21
Ternyata X2 hitung = 9,455 terletak di daerah X2 >
9,21 sehingga H1 kita terima. Maka pengujian
dengan = 1% memberikan kesimpulan yang sama
seperti pada pengujian dengan  = 5%.
Meskipun lebih sering digunakan untuk menguji ada
tidaknya hubungan antara 2 variabel (contingency table)
serta cocok tidaknya frekuensi distribusi teoritis dengan
aktual (goodness of fit), pada dasarnya pengujian Chi
Square dapat digunakan untuk menguji apakah proporsi
populasi satu sama atau tidak dengan proporsi populasi
lain (dimana jumlah populasi lebih dari 2).
Contoh :
Seorang psikolog ingin mengetahui apakah ada perbedaan
tanggapan manusia terhadap warna putih, merah, hijau
dan hitam. Dari 200 sampel yang diwawancarai diperoleh
hasil :
3. Pengujian Hipotetis Tentang Lebih dari 2
Proporsi
Warna Putih Merah Hijau Hitam Jumlah
Jumlah
yang suka
33 42 67 58 200
 Pengujian dengan menggunakan  = 5%, kesimpulan
apa yang diperoleh ?
 Jawab :
 H0 : P1 = P2 = P3 = P4 = Proporsi hipotesis null = ¼
 P1 = proporsi yang suka warna putih
 P2 = proporsi yang suka warna merah
 P3 = proporsi yang suka warna hitam
 P4 = proporsi yang suka warna hijau
 H1 : Tidak semua proporsi adalah sama
 Menentukan daerah kritis
  = 5%. d.f = k – 1 = 4 – 1 = 3
 X2 (5%,3) = 7,815
 Daerah terima H0 adalah X2 < 7,815
 Daerah terima H1 adalah X2 > 7,815
 Menentukan X2 hitung
 H0 menyebutkan P1 = P2 = P3 = P4
 fe kolom 1 = ¼ x 200 = 50
 fe kolom 2 = ¼ x 200 = 50
 fe kolom 3 = ¼ x 200 = 50
 fe kolom 4 = ¼ x 200 = 50
x2
= Σ (fo – fe )2
fe
       
12
,
14
50
50
58
50
50
67
50
50
42
50
50
33
2
2
2
2









•X2 hitung = 14,12 terletak di daerah X2 > 7,815
sehingga H1 diterima
•Kesimpulan :
Ada perbedaan tanggapan manusia terhadap
warna-warna putih, merah, hijau dan hitam.

More Related Content

Similar to Langkah langkah PENGUJIAN CHI SQUARE.pptx

123 chi square-chi square-chi square.pptx
123 chi square-chi square-chi square.pptx123 chi square-chi square-chi square.pptx
123 chi square-chi square-chi square.pptx
Sanaji4
 
MA Chi Kuadrat dan Anova.pdf
MA Chi Kuadrat dan Anova.pdfMA Chi Kuadrat dan Anova.pdf
MA Chi Kuadrat dan Anova.pdf
Ilmizafitrah1
 
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
azkhaka123
 

Similar to Langkah langkah PENGUJIAN CHI SQUARE.pptx (20)

4. uji chi square
4. uji chi square4. uji chi square
4. uji chi square
 
One_Way_Anova.pptx
One_Way_Anova.pptxOne_Way_Anova.pptx
One_Way_Anova.pptx
 
123 chi square-chi square-chi square.pptx
123 chi square-chi square-chi square.pptx123 chi square-chi square-chi square.pptx
123 chi square-chi square-chi square.pptx
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
 
MA Chi Kuadrat dan Anova.pdf
MA Chi Kuadrat dan Anova.pdfMA Chi Kuadrat dan Anova.pdf
MA Chi Kuadrat dan Anova.pdf
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptxUji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
 
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
 
Analisis nonparametrik
Analisis nonparametrikAnalisis nonparametrik
Analisis nonparametrik
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
 
Basic statistics 12 - chi square - test
Basic statistics   12 - chi square - testBasic statistics   12 - chi square - test
Basic statistics 12 - chi square - test
 
Uji kolmogorov & chi square
Uji kolmogorov & chi squareUji kolmogorov & chi square
Uji kolmogorov & chi square
 
Stk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removedStk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removed
 
chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample
 
analisis_variansi-1.ppt
analisis_variansi-1.pptanalisis_variansi-1.ppt
analisis_variansi-1.ppt
 
11_Distribusi Chi_Square (1).pptx
11_Distribusi Chi_Square (1).pptx11_Distribusi Chi_Square (1).pptx
11_Distribusi Chi_Square (1).pptx
 
Uji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitasUji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitas
 
Uji Hipotesis-IPB Pak Kusman.pdf
Uji Hipotesis-IPB Pak Kusman.pdfUji Hipotesis-IPB Pak Kusman.pdf
Uji Hipotesis-IPB Pak Kusman.pdf
 
Uji chi square
Uji chi squareUji chi square
Uji chi square
 
Chi Kuadrat
Chi KuadratChi Kuadrat
Chi Kuadrat
 

Recently uploaded

TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
AbdulHalim854302
 

Recently uploaded (8)

3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
 
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiUji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
 
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
 

Langkah langkah PENGUJIAN CHI SQUARE.pptx

  • 2. Pengertian  Pengujian chi square (Chi dibaca “Kai”) adalah metoda non parametrik yang digunakan untuk menguji ada atau tidak ada perbedaan lebih dari dua proporsi. Ada 2 macam pengujian yang dilakukan : (1) Uji independensi (contigency table analisys) untuk menguji apakah variabel satu memiliki hubungan (relationship) dengan variabel lainnya, dan (2) Uji “Goodness of Fit” untuk mengetahui apakah distribusi suatu percobaan sama atau tidak sama dengan distribusi teoritisnya.
  • 3. Langkah-Langkah Pengujian 1. Menentukan H0 dan H1 Untuk menganalisis “Contigency Table” H0 : Tidak ada hubungan antara A dan B H1 : Ada hubungan antara A dan B Untuk uji “Goodness Of Fit” H0 : Tidak ada perbedaan antara distribusi teoritis dengan distribusi aktual H1 : Ada perbedaan antara distribusi teoritis dengan distribusi aktual
  • 4. 2. Menentukan daerah penerimaan H0 dan H1 dengan menggunakan distribusi X2 (Chi Square) Ciri-ciri distribusi Chi Square adalah : - Nilainya selalu positif (karena merupakan nilai square atau kuadrat) - Ada suatu himpunan distribusi Chi Square, dimana bentuk distribusinya ditentukan oleh nili degree of freedom (d.f). Rumus untuk menghitung d.f = (n – 1)(k – 1), dimana n adalah jumlah baris, k adalah jumlah kolom. Dengan demikian bentuk distribusi Chi Square tidak dipengaruhi oleh besarnya sampel. - Titik kritis dicari dengan menggunakan bantuan tabel distribusi X2 yang disajikan pada lampiran, ditentukan oleh nilai taraf nyata () dan derajat bebas (df). df = (n – 1) (k – 1) * Jika baris hanya 1, df = k - 1 n =  baris k =  kolom H0 akan diterima jika nilai statistik uji lebih kecil dari titik kritis.
  • 5. 3. Menghitung nilai statisktik uji (X2 hitung) dimana, f0 = frekuensi yang diobservasi fe = frekuensi yang diharapkan fe = (total baris i x total kolom j) total jumlah 4. Membandingkan nilai statistik uji dengan titik kritis , kemudian mengambil kesimpulan
  • 6. contoh 1. Pengujian Independensi (Analisis “Contogency Table”) Pengujian ini digunakan untuk mengethaui apakah 2 variabel memiliki hubungan (relation ship) atau tidak. Misalnya, apakah usia berhubungan dengna IQ, apakah gizi berhubungan dengan indeks prestasi, dan sebagainya. Contoh : Ingin diuji apakah ada hubungan atau tidak antara jenis kelamin dengan prestasi belajar (IP) mahasiswa. Untuk itu diambil sampel 120 mahasiswa dan 80 mahasiswi. Hasilnya adalah sebagai berikut :
  • 7. Indeks Prestasi Bgus sekali Bagus Cukup Kurang Total Mahasiswa 27 35 33 25 120 Mahasiswi 13 15 27 25 80 Total 40 50 60 50 200
  • 8.  Dengan  = 5%, ujilah hipotesis yang menyatakan bahwa indeks prestasi tidak berhubungan dengan jenis kelamin mahasiswa.  Langkah-langkah pengujian : Menentukan H0 dan H1 H0 : Indeks prestasi tidak berhubungan dengan jenis kelamin H1 : Indeks prestasi berhubungan dengan jenis kelamin Menentukan daerah penerimaan H0 dan H1 dengan menggunakan distribusi X2.
  • 9. df = (n – 1) (k – 1) dimana : n = jumlah baris k = jumlah kolom df = (2 – 1) (4 – 1) = 3 Pada table X2 (Lampiran 4), nilai  = 5% dan df = 3 adalah 7,815 H0 ditolak jika nilai uji statistik > 7,815
  • 10. Tabel cai square db X2 0,05 X2 0,025 X2 0,01 1 2 3 7,815 4 5 6 7
  • 11.  Menghitung nilai statistik uji x2 = Σ (fo – fe )2 fe  fe atau expected frequency untuk setiap sel dapat dicari dengan rumus : fe = (total baris i x total kolom j) total jumlah  misalnya, fe untuk baris 1 dan kolom 1 :
  • 12. fe11 = (total baris 1 x total kolom 1) total jumlah (120 x 40) = 24 200 fe23 = (total baris 2 x total kolom 3) total jumlah (80 x 60) = 24 200
  • 13. Hasil perhitungan semua fe adalah : INDEK PRESTASI BGUS SKL BGUS CUKUP KURG TOTAL FO FE FO FE FO FE FO FE FO FE MHSW A 27 24 35 30 33 36 25 30 120 120 MHSW I 13 16 15 20 27 24 25 20 80 80 TOTAL 40 40 50 50 60 60 50 50 200 200
  • 14. Menghitung nilai statistik uji x2 = Σ (fo – fe )2 = 5,729 fe 4. Karena nilai statistik uji (5,729) < titik kritis (7,815), H0 diterima. Ada bukti yang kuat bahwa indeks prestasi tidak berhubungan dengan jenis kelamin
  • 15. Contoh 2 : Direktur pemasaran sebuah surat kabar harian ibukota sdg mlkk studi ttg hubungan atr lngkungan tmpt tggl pembaca dg jenis artikel srt kbr yg dibaca pertama kali oleh pembaca, data sbb : Asal Pembaca News Sport Hiburan Iklan Kota 80 65 42 36 desa 47 52 95 12 Ujilah pada alfa 5%
  • 16. CONTOH 3  Manajer Hotel Bali Bagus di Bali ingin mengetahui apakah ada perbedaan tanggapan konsumen di 4 jenis kamar yang berlainan harga sewanya terhadap pelayanan yang diberikan oleh hotel. Dari 254 orang yang menginap di hotel tersebut dan dipilih secara random, diperoleh data sebagai berikut :
  • 17. Jenis Kamar Tanggapan Kelas I Klas 2 Kls 3 Kls 4 Total Baik skl 6 13 14 17 50 Baik 12 14 8 8 44 Biasa 38 40 11 6 95 Jelek 21 22 9 13 65 Total 77 91 42 44 254
  • 18.  Dengan menggunakan  = 5%, kesimpulan apa yang diperoleh :  Jawab : H0 : Tidak ada perbedaan tanggapan konsumen di 4 kelas hotel terhadap pelayanan hotel P11 = P12 = P13 = P14 P21 = P22 = P23 = P24 P31 = P32 = P33 = P34 P41 = P42 = P43 = P44
  • 19. H1 : Ada perbedaan tanggapan konsumen di 4 kelas hotel terhadap pelayanan hotel Atau : P11  P12  P13  P14 P21  P22  P23  P24 P31  P32  P33  P34 P41  P42  P43  P44
  • 20.  Menentukan daerah kritis  = 5% df = (n – 1) (k – 1) = (4 – 1) (4 – 1) = 9 H0 diterima bila X2 < 16,919 H1 diterima bila X2 > 16,919  Mencari nilai statistik uji P11 = P12 = P13 = P14 = P = 50/254 P21 = P22 = P23 = P24 = P = 44/254 P31 = P32 = P33 = P34 = P = 95/254 P41 = P42 = P43 = P44 = P = 65/254
  • 21. Tabel Expected Frequency I II III IV Total Baik Sekali (50/254) x 77 = ..... (50/254) x 91 = ..... (50/254) x 42 = ..... (50/254) x 44 = ..... 50 Baik (44/254) x 77 = .... (44/254) x 91 = ..... (44/254) x 42 = ...... (44/254) x 44 = ...... 44 Biasa Jelek (95/254) x 77 = .... (95/254) x 91 = ..... (95/254) x 42 = ...... (95/254) x 44 = ...... 95 Jelek (65/254) x 77 = .... (65/254) x 91 = ..... (65/254) x 42 = ...... (65/254) x 44 = ...... 65 Total 77 91 42 44 254
  • 22. fo fe (fo – fe) (fo – fe)2 (fo – fe)2 / fe 6 13 14 17 12 16 8 8 38 40 11 6 21 22 9 13 15.2 17.9 8.3 8.6 13.3 15.8 7.3 7.6 28.8 34 15.7 16.5 19.7 23.3 10.7 11.3 -9.2 -4.9 5.7 8.4 -1.3 0.2 0.7 0.4 9.2 6 -4.7 -10.5 1.3 -1.3 -1.7 1.7 85.64 24.01 32.49 70.56 1.69 0.04 0.49 0.16 84.64 36 22.09 110.25 1.69 1.69 1.69 2.89 5.5684 1.3413 3.9144 8.2046 0.1271 0.0025 0.0671 0.0211 2.9388 1.0588 1.4070 6.6818 0.0857 0.0725 0.2701 0.2557 32.0169
  • 23.  X2 hitung = 32.0169  X2 hitung sebesar 32.0169 terletak di daerah X2 > 16,919 sehingga H1 kita terima  Kesimpulan : Ada perbedaan yang nyata pada tanggapan konsumen di 4 kelas hotel terhadap pelayanan hotel Bali Bagus
  • 24. 2. Pengujian “Goodness Of Fit” Pengujian ini adalah salah satu metode non parametrik yang banyak digunakan. Metode yang dikembangkan oleh Karl Pearson ini digunakan untuk menguji apakah distribusi frekuensi suatu percobaan sama atau tidak dengan distribusi frekuensi teoritis (yang diharapkan). Contoh : Penelitian seorang profesor tentang distribusi pendapatan di daerah pedesaan di kabupaten “X” pada tahun 1970 menunjukkan :
  • 25. Kelompok Penghasilan Persentase Tinggi 15% Menengah 40% Rendah 45% 100% Pada tahun 1980, diadakan penelitian yang serupa di daerah tersebut. Dari sample 300 keluarga diperoleh hasil sebagai berikut :
  • 26. Kelompok Penghasilan Jumlah Tinggi 50 Menengah 156 Rendah 94 300 Ujilah dengan alpha = 5% apakah ada alasan untuk mengatakan bahwa pada distribusi penghasilan di kota “X” tidak berbeda pada tahun 1970 dan 1980. Bagaimana hasilnya bila diuji dengan alpha = 1% ?
  • 27. Jawab : H0 : Tidak ada perbedaan pola distribusi pendapatan di kabupaten “X” H1 : Ada perbedaan pola distribusi pendapatan di kabupaten “X” - Menentukan daerah kritis X2 = 5% d.f = k – 1 = 3 – 1 = 2 X2 (5%,2) = 5,99 - H0 diterima bila X2 < 5,99 - H1 diterima bila X2 > 5,99 - Mencari X2 hitung Data tahun 1980 dianggap sebagai fo, dan Data tahun 1970 dianggap sebagai fe.
  • 29. fo fe (fo –fe) (fo –fe)2 (fo –fe)2 /fe 50 156 94 45 135 120 5 21 -26 25 441 676 0,555 3,267 5,633 9,455
  • 30. X2 hitung = 9,455 X2 hitung sebesar 9,455 terletak di daerah X2 > 5,99 sehingga H1 diterima Kesimpulan : Pola distribusi pendapatan penduduk di kabupaten “X” pada tahun 1970 berbeda dengan tahun 1980. Bila kita menggunakan  = 1%, daerah kritisnya menjadi : X2 = 1% d.f = k – 1 = 3 – 1 = 2 X2 (1%,2) = 9,21 Ternyata X2 hitung = 9,455 terletak di daerah X2 > 9,21 sehingga H1 kita terima. Maka pengujian dengan = 1% memberikan kesimpulan yang sama seperti pada pengujian dengan  = 5%.
  • 31. Meskipun lebih sering digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara 2 variabel (contingency table) serta cocok tidaknya frekuensi distribusi teoritis dengan aktual (goodness of fit), pada dasarnya pengujian Chi Square dapat digunakan untuk menguji apakah proporsi populasi satu sama atau tidak dengan proporsi populasi lain (dimana jumlah populasi lebih dari 2). Contoh : Seorang psikolog ingin mengetahui apakah ada perbedaan tanggapan manusia terhadap warna putih, merah, hijau dan hitam. Dari 200 sampel yang diwawancarai diperoleh hasil : 3. Pengujian Hipotetis Tentang Lebih dari 2 Proporsi
  • 32. Warna Putih Merah Hijau Hitam Jumlah Jumlah yang suka 33 42 67 58 200
  • 33.  Pengujian dengan menggunakan  = 5%, kesimpulan apa yang diperoleh ?  Jawab :  H0 : P1 = P2 = P3 = P4 = Proporsi hipotesis null = ¼  P1 = proporsi yang suka warna putih  P2 = proporsi yang suka warna merah  P3 = proporsi yang suka warna hitam  P4 = proporsi yang suka warna hijau  H1 : Tidak semua proporsi adalah sama
  • 34.  Menentukan daerah kritis   = 5%. d.f = k – 1 = 4 – 1 = 3  X2 (5%,3) = 7,815  Daerah terima H0 adalah X2 < 7,815  Daerah terima H1 adalah X2 > 7,815  Menentukan X2 hitung  H0 menyebutkan P1 = P2 = P3 = P4  fe kolom 1 = ¼ x 200 = 50  fe kolom 2 = ¼ x 200 = 50  fe kolom 3 = ¼ x 200 = 50  fe kolom 4 = ¼ x 200 = 50
  • 35. x2 = Σ (fo – fe )2 fe         12 , 14 50 50 58 50 50 67 50 50 42 50 50 33 2 2 2 2          •X2 hitung = 14,12 terletak di daerah X2 > 7,815 sehingga H1 diterima •Kesimpulan : Ada perbedaan tanggapan manusia terhadap warna-warna putih, merah, hijau dan hitam.