1. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 1
Daurah Al Qur’an
“Kunci Tadabbur Al Qur’an”
Wahdah Islamiyah Bandung
Melahirkan Generarsi Qur’ani
2. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 2
Rujukan utama dari pemaparan ini adalah
buku
”Mafaatih Tadabburil Qur’an wa an Najaah
fiil Hayaat”
tulisan Dr. Khalid bin Abdul Karim Al
Laahim.
(Buku ini diterjemahkan dengan judul ”Kunci-kunci
Tadabbur Al Qur’an” diterbitkan oleh Pustaka An Naba’).
3. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 3
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
Materi ini akan memaparkan pentingnya tadabbur
Al Qur’an bagi seorang muslim. Masalah ini
akan dipaparkan dalam lima sudut pandang
berikut :
1. Janji Allah dan rasul-Nya
2. Penyesalan ahli neraka
3. Makar musuh-musuh Islam
4. Tadabbur Al Qur’an sbg sumber kekuatan.
5. Solusi keterpurukan ummat
4. Urgensi Tadabbur Al Qur’an
1. Janji Allah dan Rasul-Nya
QS Al Isra ayat 9
: قال قد وسلم عليه ال صلى نبيكم إن أما : قال عنه ال رضي عمر وعن
آخرين به ويضع أقواما الكتاب بهذا يرفع ال "إن
Dari Umar ra, ia berkata : Nabi kalian telah berkata
Sesungguhnya dengan Al Qur’an ini Allah mengangkat
suatu kaum dan merendah yang lainnya.[Shohih Muslim]
عليه ال صلى ال رسول قال : قال عنه ال رضي عثمان وعن
وعلمه القرآن تعلم من :"خيركم "وسلم
Dari Utsman ra, ia berkata : Rasulullah bersabda :
”Yang terbaik diantara kalian adalah yang belajar dan
mengajarkan Al Qur’an” [Shohih Bukhari]
5. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 5
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
2. Penyesalan Ahli neraka
QS Al Furqaan ayat 27-29.
Ayat-ayat ini memberikan informasi penting
tentang hal-hal yang disesalkan oleh ahli
neraka (merupakan sebab terjatuhnya
mereka ke dalam neraka) yaitu : tidak
mengikuti rasulullah, dan tersesat dari
Al Qur’an.
6. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 6
3. Makar musuh-musuh Islam
QS Al An’am ayat 26
QS Fushilat ayat 46
Diantara strategi musuh islam untuk
mengalahkan ummat islam adalah dengan
mencegahnya dari mentadabburi ayat Al
Qur’an, dan mereka sendiri berpaling dari
mendengarkan Al Qur’an.
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
7. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 7
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
4. Al Qur’an sebagai sumber kekuatan para nabi dan para
pembela risalah kenabian.
- bekal Rasulullah di awal dakwah [QS Al Muzammil ayat 1- 5 ]
- sumber kekuatan harian Rasulullah dan para pembela
panji-panji Islam
عن نام من " : ' ال رسول قال : قال عنه ال رضي الخطاب بن عمر عن
له كتب الظهر وصل ة الفجر صل ة بين فيما فقرأه منه شيء عن أو حزبه
"الليل من قرأه كأنما
[Hadits Shohih Muslim]
فكانوا ربهم من رسائل القرآن رأوا قبلكم كان من إن " : علي بن الحسن قال
النهار في ويتفقدونها بالليل يتدبرونها"
[At-Tibyan An Nawawi]
8. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 8
5. Solusi Keterpurukan Ummat.
" ال سلط الجهاد وتركتم بالزرع ورضيتم البقر أذناب وأخذتم بالعينة تبايعتم إذا
دينكم إلى ترجعوا حتى ينزعه ل ذل عليكم ”
[Hadits Shohih,Abu Dawud]
• Solusinya adalah dengan kembali kepada Agama
Islam, yaitu kembali mempelajari sumber Agama Islam,
memahami, dan mengamalkan.
• Diantara bentuk jihad yang Allah perintahkan kepada
kaum muslimin adalah berjihad dengan Al Qur’an
sebagaimana Allah sebutkan dalam Surat Al Furqan
ayat 52.
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
10. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 10
Makna Tadabbur Al Qur’an
Tadabbur Al Qur’an adalah perenungan dan
percermatan ayat-ayat Al Qur’an untuk
dapat memahami makna, hikmah,
ataupun maksudnya
:القرآن تدبر ومعنىلايات والتأمل التفكر هو
وحكمه معانيه وإدارك فهمه أجل من القرآن
منه والمراد .
11. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 11
Ciri Tadabbur Al Qur’an
• Ayat – ayat fenomena tadabbur al qur’an :
QS Al Maa-idah ayat 83 ; QS Al Anfaal ayat 2
QS At Taubah ayat 124 ; QS Al Israa ayat 107-109
QS Maryam ayat 58 ; QS Al Furqaan ayat 73
QS Al Qashash ayat 53 ; QS Az Zumar ayat 23
• Atsar sikap para shahabat :
القرآن عليهم قرئ إذا ' النبي أصحاب كان : قالت _ما بكر أبي بنت أسماء وعن
) " جلودهم وتقشعر أعينهم تدمع ال نعتهم كما6(
Dari ‘Asma binti Abu Bakr : Dahulu para shahabat apabila dibacakan
kepada mereka Al Qur’an, maka air mata mereka meleleh dan kulit
mereka bergetar, sebagaimana Allah telah menjelaskan sifat mereka.
[Tafsiir Al Qurthubi[
12. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 12
Ciri Tadabbur Al Qur’an
Dari ayat-ayat diatas dapat disimpulkan tanda tadabbur Al
Qur’an :
1. Menyatunya hati dan fikiran ketika membaca Al
Qur’an, dibuktikan dengan berhenti karena takjub dan
mengagumi makna yang terkandung.
2. Menangis karena takut kepada Allah
3. Bertambahnya kekhusyuan
4. Bertambahnya iman, diantaranya diketahui dengan
pengulangan ayat secara spontan.
5. Merasa bahagia dan gembira
6. Gemetar karena rasa takut yang kemudian diikuti oleh
rasa harap dan ketenangan.
7. Sujud sebagai bentuk pengagungan kepada Allah.
13. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 13
Pemahaman salah tentang
tadabbur Al Qur’an
“Bahwa tadabbur alqur’an adalah susah dan hanya bisa dilakukan oleh
orang-orang tertentu.”
Pemahaman ini salah dengan perhatikan nash dan atsar sbb:
QS Al Qamar ayat 17
“Dan sungguh telah kami mudahkan Al Qur’an untuk dipelajari,
maka adakah orang yang mengambil pelajaran? “
Berkata Ibnu Hubairah : “ Diantara makar syaithon adalah menjauhkan
hamba Allah dari tadabbur Al Qur’an. Sebab ia tahu bahwa
tadabbur akan menghasilkan hidayah. Syaithon berkata : “Ini
sangat berbahaya.” Sehingga dengan makarnya manusia akan
berkata : “ Saya tidak mau berbicara tentang Al Qur’an”. [dziil
thobaqaat al hanaabilah karya Ibnu Rajab]
14. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 14
Kunci Tadabbur Al Qur’an :
1. Hubbul qur’an /Mencintai Al Qur’an
2. Ahdaaf qiraatil qur’an
3. Al qiyaamu bil qur’an
4. An takuunal qiraah fiillail
5. An takuunal qiraah hifzhan
6. At tikraar al usbuu’i lilqur’an
7. Tikraarul ayaat
8. Rabthul aayat bil ma’ani
9. At tartiil
10. Al Jahru bil qira’ah
15. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 15
Cinta Al Qur’an
A. Hati sebagai sarana untuk memahami dan berfikir.
[menunjukkan urgensi pentingnya kecintaan terhadap Al
Qur’an untuk dapat mentadabburinya.[
Nash – nash yang menunjukkan hati sebagai sarana untuk
berfikir dan memahami :
QS Al Kahfi ayat 57 ; QS Al Hajj ayat 46 ; QS Al Ahzaab ayat 4
B. Hati manusia berada di tangan Allah
[menunjukkan pentingnya memohon kepada Allah untuk
diberikan kecintaan pada Al qur’an[
Nash-nash yang menunjukkan hal ini :
QS Al Anfaal ayat 24 ; QS Al Kahfi ayat 57 ; QS Al A’raaf ayat 146
16. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 16
C. Tanda kecintaan pada Al qur’an
1. Senang bermuamalah dengan Al qur’an
2. Mampu untuk duduk bersama al qur’an tanpa merasa jenuh/bosan.
3. Rindu terhadap al qur’an ketika terhalang untuk dapat bermu’amalah
dengannya.
4. Banyak membicarakan al qur’an dan yakin terhadap pelajaran dari Al
qur’an dan merujuk kepada Al qur’an ketika ada permasalahan hidup
baik kecil ataupun besar.
5. Menta’ati Al qur’an baik perintah maupun larangan.
فإنه القرآن ايحب كان فإن بالقرآن إل نفسه عن عبد ايسأل "ل : عبيد أبو قال
ورسوله ال “ايحب
Abu ‘Ubaid berkata : “ Tidak seseorang bertanya kepada dirinya
kecuali terhadap Al Qur’an. Bila ia mencintai Al Qur’an maka
ia mencintai Allah dan Rasul-Nya”
[Mushonnaf ibnu abi syaibah[
Cinta Al Qur’an
17. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 17
D. Sarana memperoleh Cinta Al Qur’an
1. Tawakkal dan meminta pada Allah
ta’ala.
2. Banyak membaca tulisan terkait
keagungan Al qur’an dalam Al qur’an,
As Sunnah maupun perkataan Salaf
Ash Sholih.
3. Bergaul dengan lingkungan yang cinta
atau perhatian terhadap Al Qur’an.[QS
Al Furqaan a28-29]
Cinta Al Qur’an
18. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 18
Menyempurnakan Tujuan
A. Pendahuluan
Dalam sebuah amal terdapat dua jenis niyat yang perlu dihadirkan :
1. Niyat secara umum. Untuk jenis ini maka semua amal kita haruslah hanya
ditujukan sebagai ibadah atau persembahan kepada Allah ta’ala.
2. Niyat yang khusus terkait amal tertentu. Untuk jenis ini maka tujuan/niyat
dapat muncul dalam beberapa bentuk.
Contoh :
- Berdakwah
Niyat ikhlas secara umum adalah untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan niyat khususnya
diantara “mengeluarkan orang lain dari gelapnya kekufuran dan maksiyat kepada terangnya
tauhid dan keimanan”
- Menuntut ilmu
Niyat ikhlas secara umum adalah untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan niyat khususnya
diantaranya untuk “mengangkat kebodohan dari diri kita dan juga dari orang lain”
Yang dimaksud ‘tujuan’ dalam langkah kedua ini adalah
tujuan/niyat khusus dari amalan membaca atau
bermu’amalah dengan Al Qur’an.
19. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 19
B. Urgensi menghadirkan tujuan/niyat dalam membaca Al
Qur’an.
Balasan dari amal kita bergantung dari tujuan/niyat kita dengan amal tersebut.
نوى ما امرئ لكل وإنما بالنيات المعمال إنما " : ' النبي قال “ [Muttafaq ‘alaihi]
الحق طريق له تبين منه الهدى طالبا القرآن تدبر من " : ال رحمه تيمية ابن قال “
[Al Aqiidah Al Waasitiyah]
ال يحب ما معلى صادقة بنية ' نبيه وسنة تعالى ال كتاب إلى العبد استمع فإذا " : القرطبي قال
نورا قلبه في وجعل ، يجب كما “أفهمه
[Tafsiir Al Qurthubi]
Dalam semua amal kita, semakin banyak tujuan/niyat yang diinginkan
maka semakin besar nilai amal tersebut. Contohnya : lebih mulianya
sedekah kepada kerabat karena selain sedekah ada unsur menjaga shilaturahim.
Menyempurnakan Tujuan
20. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 20
C. Tujuan dalam membaca Al Qur’an
Dalam membaca Al Qur’an sebaiknya
dihadirkan lima tujuan berikut :
1. Menambah ilmu
2. Untuk beramal
3. bermunajat kepada Allah
4. Mencari pahala
5. Berobat dengan Al Qur’an
Menyempurnakan Tujuan
21. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 21
Membaca Qur’an untuk Ilmu
• Tujuan ini termasuk tujuan yang paling penting dan
agung dari diturunkannya Al Qur’an, dan perintah untuk
membacanya.
• Nash Al Qur’an tentang hal ini :
– QS Shad ayat 29
– QS An Nisaa (4): 82
– QS Al Mu-minuun (23): 68
– QS Qaf (50): 37.
• Atsar tentang hal ini :
الولين معلم فيه فإن القرآن هذا فانثروا العلم أردتم إذا " : _ مسعود ابن قال
والرخرين “ [Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah]
22. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 22
Membaca Al Qur’an untuk Amal
• Yaitu membaca Al Qur’an dengan niyat
mengamalkannya.
• Dengan memperhatikan kandungannya. Apabila ada
perintah maka ia berusaha melaksanakan dan
menghiasi dirinya dengan hal itu, apabila ada larangan
maka ia berjuang menjauhinya
فليست ينهك لم فإذا نهاك ما القرآن "اقرأ : معلي بن الحسن وقال
"بقراءة
Al Hasan bin Ali berkata : “Bacalah Al Qur’an sehingga bisa
mencegahmu (melakukan dosa), bila belum demikian
maka (pada hakikatnya) Anda belum membaca”.
(Kanzul ‘Ummal: 1/2776)
23. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 23
Membaca Al Qur’an untuk Munajat
• Dengan merasakan bahwa dengan membaca Al Qur’an ia sedang
berdialog dengan Allah ta’ala.
• Selama membaca Al Qur’an ia menyadari lima hal yaitu :
Allah mencintainya dengan bacaan tersebut, Allah melihat
dan mendengarnya, Allah memujinya, dan Allah akan
memberikan pahala serta apa yang ia minta dalam
bacaannya.
ينوي شيء أي الصل ة إلى قام إذا الرجل : قلت الثوري سفيان سألت : قال المبارك بن ال عبد
ربه يناجي أنه ينوي : قال ؟ وصلهته بقراءهته "
Abdullah bin Mubarak berkata : “Saya pernah bertanya kepada
Sufyan Ats Tsauri :”Apabila seseorang sholat apa yang ia
niyatkan dengan bacaan dan sholatnya ? “ maka ia menjawab
“Hendaklah ia berniyat untuk bermunajat kepada
Rabbnya.”(Ta’zhiimu Qadri Ash Sholah : I/92)
24. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 24
Membaca Al Qur’an untuk Pahala
• Yaitu membaca Al Qur’an dengan tujuan untuk
mendapatkan pahala atau keutuamaan yang dijanjikan
oleh Allah ta’ala.
ال رسول قال قال عنه ال رضي مسعود ابن عن
أمثالها بعشر والحسنة حسنة فله ال كتاب من حرفا قرأ "من : وسلم عليه ال صلى
حرف وميم حرف ولم حرف ألف ولكن حرف الم أقول "ل
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an
maka ia akan mendapatkan satu kebaikan, dan satu
kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak
mengatakan Alif laam miim satu huruf, namun alif satu
huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf. (H.R
Tirmidzi, Hasan Shohih)
25. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 25
Membaca Al Qur’an sebagai
Penyembuh
• Yaitu membaca Al Qur’an dengan tujuan memperolah
penyembuhan rohani dan jasmani.
• Al Qur’an adalah obat bagi hati dari berbagai penyakit syahwat dan
syubhat. Al Qur’an dapat pula digunakan dalam bentuk ruqyah
untuk mengobati penyakit-penyakit jasmani.
د ىً ىهًُد وَه رِ دوًُدصُّ ال ف يِ م اَه لِّ ف اءَهشِ وَه مْ و كًُد بِّرَّ مر نِّ ةٌ مظَه عِ وْ و مَّ كمًُد تْ وج اءَه دْ و قَه سًُد ن اَّال ه اَه يُّأَه ي اَه
ر نَه ننيِ مِ ؤْ و مًُد لْ ولِّ ةٌ ممَه حْ و رَه وَه
Hai manusia, sesungguhnya telah datang pelajaran dari Rabbmu, dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada, serta petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman”(QS Yunus:57)
القرآن الدواء "خنير :وسلم علنيه ال صلى ال رسول ق ال : ق ال
Dari Ali, berkata Rasulullah : “Sebaik-baik obat adalah Al Qur;an”
(Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah)
26. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 26
Membaca Al Qur’an dalam Sholat
Malam
• Malam hari, terutama akhir malam, merupakan waktu yang paling
utama untuk berdzikir dan mentadabburi ayat Al Qur’an.
داً ىموًُد حْ و مَّ م اً ى ق اَهمَه كَه بُّرَه كَه ثَهعَه بْ ويَه أنَه سىَه عَه كَه لَّ ةً ى لَهفِ ن اَه هِ بِ دْ و جَّ هَه تَهفَه لِ نيْ لوَّال ر نَه مِ وَه
“dan pada sebagian malam, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan. Mudah-mudahab Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang
terpuji.”(QS Al Israa:79)
"م ال ال آت اه ورجل ، النه ار وآن اء اللنيل آن اء به يقوم فهو القرآن ال آت اه رجل اثنتنير ن ف ي إل حسد ل
النه ار وآن اء اللنيل آن اء ينفقه فهو "
:”Tidak boleh hasad kecuali dalam dua hal; seseorang yang telah Allah
beri (pemahaman) Al Qur’an, lalu ia membacanya dalam sholat di
malam dan siang hari. Dan seseorang yang Allah beri harta dan ia
menginfakannya malam dan siang hari.
27. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 27
Mengulang Bacaan Al Qur’an
• Semakin sering kita membaca Al Qur’an dan mentadabburinya
maka akan semakin kuta tertanam makna-makna Al Qur’an dalam
hati.
• Untuk itu para salafus shalih membiasakan membaca Al Qur’an dan
bersemangat memperbanyak bacaannya dan terus menerus
mengulangnya.
Ibnul Qayyim berkata : “ Inilah kebiasaan salaf,
yaitu mengulang-ulang ayat hingga
shubuh”(Miftaah Daarus Sa’adah)
Imam Nawawi : “Sebagian kaum salaf bermalam
dengan membaca satu ayat semalaman atau
sebagian besar dari waktu malam, mereka
bertadabbur ketika membacanya.”(Al Adzkar:50)
28. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 28
Menghafal Al Qur’an
• Menghafal lafadz-lafadz Al Qur’an adalah sarana untuk
menghafal makna-makna Al Qur’an dan memanfaatkannya
dalam kehidupan.
• Perumpamaan penghafal al qur’an dengan yang tidak
menghafal ibarat dua orang dalam perjalanan. Yang pertama
berbekal roti sedangkan yang kedua berbekal tepung. Yang
pertama dapat memakan bekalnya kapan saja, sedangkan
yang kedua harus melakukan berbagai persiapan terlebih
dahulu.
مَهلْ وعِ لْ وا تواًُدأوًُد ر نَه ذيِ لَّا رِ دوًُدصًُد ف يِ تٌ م ن اَهنيِّبَه تٌ م ي اَهآَه وَه هًُد لْ و بَه
”ِ Al qur’an adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada
orang-orang yang diberi ilmu.(QS Al Ankabut : 49)
29. Daurah Al Qur'an, 19 April 2009 29
Tartil dan Menjaharkan Bacaan
• Membaca ayat Al Qur’an secara perlahan
dan tidak tergesa-gesa. Dengan
memperhatikan potongan ayat,
permulaan, dan kesempurnaan makna.
• Memperbaiki dan mengeraskan bacaan.
ترتنيل القرآن ورتل
“Dan bacalah Al Qur’an secara perlahan-
lahan”(QS.Muzammil : 4)
Editor's Notes
1. Qaala ‘Umar, ammaa inna nabiyyakum shallallahu ‘alaihi wasallam qad qaala “ Innallaha yarfa’u bi haadzal kitaabi aqwaaman wa yadho’u bihi akhoriin. [Shohih Muslim]
2. ‘an Utsman radhiyallahu ‘anhu qaala, qaala rasuulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “khairukum man ta’allamal qur’aana wa ‘allamahu” [SHohih BUkhari]
‘an ‘Umar ibnil khoththob radiyallahu’anhu qoola, qoola rasulullah shallallahu’alaihi wasallam : “ man naama ‘an hizbihi au ‘an syai-in minhu faqoro-a hu fiimaa baina sholatil fajri wa sholatizh zhuhri kutiba lahu ka annamaa qora-a hu minal lail.
2.Qoola al Hasan ibni ‘aliy : “ Inna man kaana qablakum ra –aul qur’ana rasaa-il min robbihim fakaanuu yatadabbaruunahaa bil laili wa yatafaqqaduunahaa fiin nahaar”
1. “idzaa tabaya’tum il ‘iinah wa akhodztum adznaabal baqoru, wa radhiitum biz zar’I, wa taraltumul jihaad, sallathollahu ‘laikum dz-dzullah. Laa yanzi’uhu ‘ankum hatta tarji’a ilaa diinikum.”
Sarana no.3 menunjukkan pentingnya tarbiyah qur’aniyah yang dilakukan rutin sebagai lingkungan untuk berkembang.