Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal, yakni dalam endometrium cavum uteri. Istilah kehamilan ektopik lebih tepat daripada istilah ekstrauterin yang sekarang masih juga banyak dipakai, oleh karena terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik yang berimplantasi dalam uterus tetapi tidak pada tempat yang normal, misalnya kehamilan pada pars interstitial tuba dan kehamilan pada serviks uteri.
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal, yakni dalam endometrium cavum uteri. Istilah kehamilan ektopik lebih tepat daripada istilah ekstrauterin yang sekarang masih juga banyak dipakai, oleh karena terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik yang berimplantasi dalam uterus tetapi tidak pada tempat yang normal, misalnya kehamilan pada pars interstitial tuba dan kehamilan pada serviks uteri.
Ikterus neonatorum merupakan fenomena biologis yang timbul akibat tingginya produksi dan rendahnya ekskresi bilirubin selama masa transisi pada neonatus.
Case Report Stase Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kandungan dan Kebidanan
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Pencegahan transmisi perinatal Hepatitis B adalah salah satu langkah pencegahan utama timbulnya kasus Hepatitis Kronis pada dewasa. Beberapa langkah PMTCT pada hepatitis B akan dijelaskan dalam presentasi ini.
Dipresentasikan pada CME: 1st Surabaya Fetomaternal Update, 14 Mei 2016.
Ikterus neonatorum merupakan fenomena biologis yang timbul akibat tingginya produksi dan rendahnya ekskresi bilirubin selama masa transisi pada neonatus.
Case Report Stase Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kandungan dan Kebidanan
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Pencegahan transmisi perinatal Hepatitis B adalah salah satu langkah pencegahan utama timbulnya kasus Hepatitis Kronis pada dewasa. Beberapa langkah PMTCT pada hepatitis B akan dijelaskan dalam presentasi ini.
Dipresentasikan pada CME: 1st Surabaya Fetomaternal Update, 14 Mei 2016.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. PEMERIKSAAN INTEGUMEN
INSPEKSI
Adakah lesi, warna, jaringan parut, vaskularisasi.
Warna Kulit :
• Coklat : deposit melanin
• Biru : Hipoxia jaringan perifer
• Merah : peningkatan oxihaemoglobin
• Pucat : Anoxia jaringan kulit
• Kuning : peningkatan bilirubin indirek dalam
darah
4. Palpasi
Suhu kulit, tekstur halus/ kasar, torgor /
kelenturan keriput /tegang, oedema
derajat berapa?
• Derajat 0 : Kembali spontan
• Derajat 1 : Kembali dalam 1 detik
• Derajat 2 : Kembali dalam 2 detk
• Derajat 3 : Kembali dalam waktu lebih
dari 2 detik
5. Identifikasi luka pada kulit
A. Tipe Primer
▫ Makula : Perubahan warna kulit, tidak
teraba, batas jelas, bentuk melingkar kurang
dari 1 Cm, Patch : bentuk melingkar lebih dari
1 Cm
6. ▫ Papula : Menonjol, batas jelas, elevasi
kulit padat, kurang dari 1 Cm, Plaque
lebih dari 1 Cm
7. ▫ Nodule : Tonjolan padat berbatas jelas, lebih
dalam dan lebih jelas dari pada papula ukuran
1-2 Cm, Tumor lebih dari 2 Cm
8. • Vesikula : Penonjolan pada kulit, bentuk
bundar, berisi cairan serosa, diameter kurang
dari 1 Cm, Bulla diameter lebih dari 1 Cm
12. Crusta : Cairan tubuh yang mongering
( serum, darah / nanah )
Exsoriasi : Pengelupasan epidermis
Scar : Pecahnya jaringan kulit
sehingga terbentuk celah retakan
Lichenifikasi : Penebalan kulit
karena garukan atau tertekan terus
13. Kelainan- kelainan pada kulit
• Naevus Pigmentosus : Hiperpigmentasi pada
kulit dengan batas jelas ( tahi lalat )
• Hiperpigmentasi : Daerah kulit yang warnanya
lebih gelap dari yang lain ( Cloasma Gravidarum )
• Vitiligo / Hipopigmentasi : Daerah kulit yang
kurang berpigment
14. • Tatto : Hiperpigmentasi buatan
• Haemangioma : Bercak kemerahan pad
pembuluh darah, dapat merupakan tumor jinak
atau tahi lalat
• Angioma / toh : Pembengkakan yang
terbentuk oleh proliferasi yang berlebihan dari
pembuluh darah
• Spider Naevi : Pelebaran pembuluh darah
arteriola dengan bentuk aliran yang
khasseperto kalajengking dan bila ditekan hilang
• Strie : Garis putih pada kulit yang terjadi akibat
pelebaran kulit dapat ditemui pada ibu hamil
16. Warna Proses Penyebab Lokasi
Coklat Deposisi melanin Sinar matahari
Hamil
Penyakit Addison
Tumor Pituitari
Area terbuka
Muka
Putting susu
Areola
Linea Nigra
Vulva
Deposisi melanin
hemosiderin
Hemakromatosis Area terbuka
Genetalia
Jaringan parut
Menyeluruh
Biru
(Sianosis )
Deoksi Hemoglobin
meningkat akibat
hipoksia
Hemoglobin
abnormal
Anxietas
Dingin
Penyakit jantung
Penyakit paru-paru
Methemoglobinemi
a dapat / congenital
Kuku
Bibir
Mukosa mulut
Lidah
Kuku
VARIASI WARNA KULIT
17. Warna Proses Penyebab Lokasi
Biru
kemerah-
merahan
Kombinasi akibat
jumlah total
hemoglobin
meningkat
Peningatan
hemoglobin reduksi
Statis kapiler
Polisitemia Muka
Konjungtiva
Mulut
Tangan
Kaki
Merah Peningkatan
visibilitas
oksihemoglobin krn
- Dilatasi atau
peningkatan jlh.
pemb. darah
superficial /
peningkatan aliran
darah
- Penggunaan oksigen
di kulit menurun
Demam
Alcohol
Peradangan local
Lingkungan yang
dingin
Muka
Dada
Daerah sekitar
peradangan
Area yang
terkena dingin
18. Warna Proses Penyebab Lokasi
Kuning Kadar bilirubin
meningkat
Penyakit hati
Hemolisis sel darah
merah
Konjungtiva
Sclera
Karotemia Kadar karotin
meningkat
Peningkatan asupan
karotin yang
mengandung sayur
dan buah-buahan
Miksedemia
Hipotuitarisme
DM
Anoreksia nervosa
Telapak tangan
Telapak kaki
Muka
Uremia
kronis
Akibat retensi
kromogen
urinaria
Penyakit ginjal
kronik
Area terbuka
19. Warna Proses Penyebab Lokasi
Warna
berkurang
Penurunan kadar
melanin :
- Kelainan bawaan
karena tidak dapat
membentuk melanin
- Kehilangan melanin
Kemunduran
visibilitas
oksihemoglobin
- Aliran darah menurun
dalam aliran darah
superfisial
- Kadar
oksihemoglobin
menurun
Edema
Albinisme
Vetiligo
Tinea versikolor (
infeksi jamur yang
umum )
Sinkop
Syok
Anemia
Nefrotik sindrom
Kulit
Rambut
Mata
Area yang
terbuka
Dada
Punggung atas
Leher
Muka
Konjungtiva
Mulut
Kuku
Konjungtiva
Mulut
Kuku
Area yang edema
20. Pemeriksaan rambut
Inspeksi dan Palpasi :
• Penyebaran, bau, rontok ,warna.
• Distribusi, merata atau tidak, adakah
alopesia, daerah penyebaran
▫ Quality, Hirsutisme ( pertumbuhan rambut
melebihi normal ) pada sindrom chasing,
polycistik ovari’i, dan akromegali,
▫ Warna, putih sebelum waktunya terjadi
pada penderita anemia perniciosa, merah
dan mudah rontok pada malnutrisi.
21. • penurunan jumlah dan pertumbuhan
rambut seperti pada penderita
hipotiroitisme ( alopesia ).
22. Pemeriksaan Kuku
Inspeksi dan palpasi
• Warna ,bentuk, kebersihan
• Bagian –bagian kuku :
▫ Matrik/ akar kuku : tempat lempeng
kuku tumbuh
▫ Lempeng kuku
▫ Dasar kuku : berdekatan dengan
lempeng kuku
▫ Jaringan peringeal : terdiri dari
ephonicium, perionycium
24. Gambar Keterangan Contoh pada kondisi
Klubing Hipoksia, kangker paru-paru
Beau”s line Penyakit akut berat
Anemia defisiensi berat
Splinter hemorrhages Endokarditis bacterial
trichinosis trauma
Paronychia