2. Skripsi Dihapus Diganti Apa?
Skripsi adalah salah satu bentuk tugas akhir yang
biasanya dikerjakan oleh mahasiswa program sarjana
(S1) atau diploma empat (D4) sebagai syarat kelulusan
3. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim
mengeluarkan aturan baru yang menghapus
kewajiban skripsi bagi mahasiswa S1 atau D4.
Lantas, apa yang akan menggantikan skripsi sebagai tugas akhir
mahasiswa?
4. Alasan Menghapus Skripsi
• Banyak mahasiswa yang mengalami kendala
saat mengerjakan skripsi, baik dari segi waktu,
biaya, maupun bimbingan.
• Mahasiswa dapat memiliki ruang lebih luas
untuk mengembangkan kompetensi dan
kreativitas mereka
• Skripsi tidak selalu relevan dengan dunia nyata
dan kebutuhan industri.
5. Alternatif Tugas Akhir Mahasiswa
• Proyek: Tugas akhir berupa kegiatan atau inisiatif yang dapat
memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Contohnya adalah proyek sosial, kewirausahaan, atau
penelitian kolaboratif dengan mitra luar kampus.
• Prototipe: Tugas akhir berupa produk atau layanan yang
dapat diuji coba dan dimanfaatkan oleh masyarakat atau
industri. Contohnya adalah prototipe aplikasi, alat, atau
sistem yang dapat menyelesaikan masalah tertentu.
• Bentuk lain: Tugas akhir berupa karya seni, karya sastra,
karya jurnalistik, atau bentuk lain yang sesuai dengan bidang
keilmuan dan minat mahasiswa. Contohnya adalah karya
lukis, puisi, novel, artikel, atau podcast.
6. Syarat Penerapan Alternatif Tugas Akhir Mahasiswa
Kebijakan menghapus skripsi tidak berarti menghapus tugas akhir
mahasiswa sama sekali.
Tugas akhir tetap harus dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah
satu bentuk penilaian capaian pembelajaran mereka.
Namun, bentuk tugas akhir tersebut dapat disesuaikan dengan
kurikulum dan standar mutu masing-masing program studi.
7. Peraturan Mendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. memberikan syarat-syarat
bagi program studi yang ingin menerapkan alternatif tugas akhir
mahasiswa selain skripsi, yaitu:
Program studi telah menerapkan kurikulum berbasis proyek atau bentuk lain yang
sejenis.
Program studi telah menetapkan standar capaian lulusan yang sesuai dengan visi,
misi, tujuan, dan sasaran program studi.
Program studi telah menetapkan mekanisme penilaian tugas akhir yang objektif,
transparan, dan akuntabel.
Program studi telah melibatkan pihak eksternal dalam proses penilaian tugas akhir.
8. Dampak Kebijakan Menghapus Skripsi
Meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan perguruan tinggi dengan dunia nyata
dan kebutuhan industri.
Mendorong mahasiswa untuk lebih kreatif, inovatif, dan mandiri dalam
mengembangkan kompetensi dan minat mereka.
Memberikan fleksibilitas dan kebebasan bagi program studi untuk menyesuaikan
kurikulum dan standar mutu mereka dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Mengurangi beban dan kendala yang dialami oleh mahasiswa, dosen, dan kampus
dalam proses pembuatan dan bimbingan skripsi.
10. Jawabannya adalah tidak dihapus,
tetapi diganti dengan bentuk tugas akhir yang lebih sesuai
dengan bidang keilmuan dan minat mahasiswa.
Tugas akhir tersebut dapat berupa prototipe, proyek, atau
bentuk lain yang dapat menunjukkan capaian pembelajaran
mahasiswa.
Namun, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh program
studi yang ingin menerapkan alternatif tugas akhir tersebut.
Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan
relevansi lulusan perguruan tinggi dengan dunia nyata dan
kebutuhan industri.
Peraturan terbaru menteri Nadiem sesungguhnya tidak
mengharamkan skripsi namun menyatakan bahwa tugas
akhir tidak harus berbentuk skripsi.
11. Jadi, apakah mahasiswa akan wajib mengerjakan
skripsi atau tidak supaya bisa lulus kuliah
diserahkan kepada perguruan tinggi masing-
masing.
“Kalau perguruan tinggi itu merasa memang masih perlu
skripsi atau yang lain itu adalah haknya Perguruan tinggi”
“Kalau perguruan tinggi itu merasa memang masih perlu
skripsi atau yang lain itu adalah haknya Perguruan tinggi”
“Jadi jangan keburu senang dulu, Itu masing-masing perguruan
tinggi haknya.