SlideShare a Scribd company logo
SEJARAH DAN DASAR PEMIKIRAN BERDIRINYA BANK
ISLAM
 RIBA
 PENGERTIAN
 PANDANGAN TENTANG RIBA SEBELUM ISLAM
 RIBA DALAM AJARAN ISLAM
 DAMPAK NEGATIF RIBA
 JENIS-JENIS RIBA
 ATURAN PERMAINAN BARANG RIBAWI
 ALASAN PEMBENAR PENGAMBILAN RIBA
 FIQH TENTANG RIBA DAN BUNGA
 DASAR PEMIKIRAN TERBENTUKNYA BANK ISLAM
 PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN ISLAM
 PERANAN BANK ISLAM DALAM PEMBANGUNAN
Definisi
Segala tambahan atas pinjaman atau tambahan
dari pertukaran pada satu jenis barang yang sama
adalah RIBA.
(QS. 2:275-281, 3:130-132, 4:161, 30:39)
Transaksi ekonomi tanpa unsur ‘Iwad sama dengan
RIBA (Ibnu Arabi)
TAMBAHAN YANG DIBERIKAN OLEH DEBITUR
KEPADA KREDITUR ATAS PINJAMAN POKOK YANG
DIBERIKAN KEPADANYA, SEBAGAI IMBALAN ATAS
TEMPO PEMBAYARAN YANG TELAH
DIISYARATKAN
3 unsur Riba:
1. Kelebihan atas pokok pembayaran
2. Kelebihan pembayaran sebagai imbalan tempo
pembayaran
3. Jumlah pembayaran yang disyaratkan dalam
transaksi
DALAM PERSPEKTIF
SEJARAH & AGAMA
YUNANI
 Plato (427-347 SM):
 Bunga menyebabkan perpecahan dan perasaan tidak puas dalam
masyarakat.
 Bunga merupakan alat golongan kaya untuk mengeksploitasi
golongan miskin
 Aristoteles (384-322 SM):
 Fungsi uang adalah sebagai alat tukar (medium of exchange) bukan
alat menghasilkan tambahan melalui bunga
 “….Istilah riba, yang berarti lahirnya uang dari uang, diterapkan
kepada pengembangbiakan uang karena analogi keturunan dan
orang tua. Dibanding dengan semua cara mendapatkan uang, cara
seperti ini adalah yang paling tidak alami” (Politics, 1258)
 YAHUDI
 Kitab Eksodus (Keluaran) 22: 25
 “Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang umatku, orang
yang miskin diantaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai
penagih hutang terhadap dia, janganlah engkau bebankan bunga
terhadapnya.”
 Kitab Deuteronomy (Ulangan) 23: 19
 “Janganlah engkau membungakan uang kepada saudaramu, baik uang
maupun bahan makanan, atau apapun yang dapat dibungakan.”
 Kitab Levicitus (Imamat) 35: 7
 “Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba darinya, melainkan
engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu bisa hidup
diantaramu. Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan
meminta bunga, juga makananmu janganlah kau berikan dengan
meminta riba.”
 Lukas 6: 35
 “Cintailah musuhmu… dan janganlah meminjamkan kepada mereka
dengan berharap untuk mendapatkan sesuatu (yang lebih)”
 KRISTEN
 “Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena
kamu berharap akan menerima sesuatu daripadanya, apakah
jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang
berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi
kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan
pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu
akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Tuhan Yang Maha
Tinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu
berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat” (Lukas 6:34-35
 Karena tidak disebutkan secara jelas, timbul berbagai tanggapan
dan tafsiran tentang boleh tidaknya melakukan praktek
pembungaan. Pandangan para sarjana Kristen terhadap praktek
pembungaan terbagi pada tiga periode, yaitu
1. Pandangan Pendeta Awal (Abad I-XII):
2. Pandangan Para Sarjana Kristen (Abad XII-XV):
3. Pandangan Para Reformis Kristen (Abad XVI- Tahun 1836):
 KRISTEN
I. Pandangan Pendeta Awal (Abad I-XII):
 Larangan mengambil bunga merujuk kepada Old Testament yang
juga diimani oleh orang Kristen.
St. Basil (329-379)
St. Gregory dari Nyssa (335-395)
St. John Chrysostom (344-407)
St. Ambrose
St. Augustine
St. Alsem dari Centerbury (1033-1109)
 Larangan yang dikeluarkan oleh gereja dalam bentuk undang-
undang (Canon)
Council of Elvira (Spanyol tahun 306)
Council of Arles (tahun 314)
First Council of Nicaea (tahun 325)
Council of Carthage (tahun 345) & Council of Aix la Chapelle
(789)
Council of Latern (1179)
Council of Lyons (1274)
Council of Vienne (1311)
 KRISTEN
 Kesimpulan Pandangan para Pendeta Awal (Abad I-XII):
 Bunga adalah semua bentuk yang diminta sebagai imbalan yang
melebihi jumlah barang yang dipinjamkan di awal.
 Mengambil bunga adalah suatu dosa yang dilarang baik dalam
Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
 Keinginan atau niat untuk mendapat imbalan melebihi apa yang
dipinjamkan adalah suatu dosa.
 Bunga harus dikembalikan kepada pemiliknya.
 Harga barang yang tinggi untuk penjualan secara kredit juga
merupakan bunga yang terselubung.
 KRISTEN
II. Pandangan Para Sarjana Kristen (Abad XII-
XV):
Robert of Courcon (1152-1218),
William Auxxerre (1160-1220),
St.Raymond of Pennafore (1180-1278),
St.Bonaventure (1221-1274)
St.Thomas Aquinas (1225-1274)
 Bunga dibedakan menjadi interest dan usury
 Niat atau perbuatan untuk mendapatkan keuntungan dengan
memberikan pinjaman adalah suatu dosa yang bertentangan
dengan konsep keadilan
 Mengambil bunga dari pinjaman diperbolehkan, namun haram
atau tidaknya tergantung niat si pemberi hutang.
 KRISTEN
III. Pandangan Para Reformis Kristen (Abad
XVI- Tahun 1836):
John Calvin (1509-1564)
Charles du Moulin (1500-1566)
Claude Saumaise (1588-1653)
Martin Luther (1483-1546)
Melancthon (1497-1560)
Zwingli (1484-1531)
 Dosa apabila bunga memberatkan
 Uang dapat membiak (kontra dengan Aristoteles)
 Tidak menjadikan pengambil bunga sebagai profesi
 Jangan mengambil bunga dari orang miskin
 ISLAM
 Ar Ruum: 39
 “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar ia bertambah
pada harta manusia, maka pada sisi Allah itu tidak bertambah. Dan apa
yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang
yang melipatgandakan (pahalanya).”
 An Nisaa: 160-161
 Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan
diatas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya)
dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi
(manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba,
padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena
mereka memakan harta orang dengan jalan yang bathil. Kami telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu siksa
yang pedih.
 ISLAM
 Ali Imran: 130
 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan.”
 Al Baqarah: 278-279
 “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-
orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan
RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak pula dianiaya.”
 ISLAM
 Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang yang
menerima riba, orang yang membayarnya dan orang yang
mencatatnya, dan dua orang saksinya, kemudian beliau bersabda:
“Mereka semuanya sama“ (HR. Muslim)
 Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW berkata: “Pada
malam perjalananku Mi’raj, aku melihat orang-orang yang perutnya
seperti rumah, didalamnya dipenuhi oleh ular-ular yang kelihatan
dari luar. Aku bertanya kepada Jibril siapakah mereka itu. Jibril
menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang menerima riba.”
 Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda: “Riba
itu memiliki tujuh puluh tingkatan, adapun tingkat yang paling
rendah (dosanya) sama dengan seseorang yang melakukan zina
dengan ibunya sendiri.”
JENIS RIBA
1. Riba Utang
 Riba Dayn /Qard (Riba dalam pinjaman): tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan kepada yang berutang
 Riba jahilliyah: adalah utang yang dibayar lebih dari pokok karena
sipeminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan
2. Riba Bai’
 Riba Fadl
Riba karena pertukaran barang yang sejenis, tapi jumlahnya tidak seimbang,
dan barang yang dipertukarkan adalah termasuk barang ribawi
 Riba Nasiah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan barang. Atau riba karena
pertukaran yang sejenis dan jumlahnya dilebihkan karena melibatkan jangka
waktu
Barang ribawi: mata uang (emas, perak, lainnya) dan bahan makanan pokok
ATURAN PERMAINAN BARANG RIBAWI
1. Dalam jual beli barang sejenis, hendaknya sama jumlah dan kadarnya,
serta serahkan dalam jual beli
 Selembar uang Rp100.000,- dengan 100 lembar uang Rp.1.000,-
2. Jual beli barang yang berlainan jenis diperbolehkan untuk berbeda
dalam jumlah dan kadar, dengan syarat: barang diserahkan pada saat
akad
 Rp.9.500,- dengan 1 US$
3. Jual beli barang ribawi dengan barang bukan ribawi tidak disyaratkan
persamaan dalam jumlah maupun penyerahan pada saat yang sama
 1 buah lap top = Rp.10.000.000,-
4. Jual beli antara barang-barang yang bukan ribawi diperbolehkan tanpa
persamaan dan diserahkan pada waktu akad
 Baju + celana = sepatu
Para ulama sepakat bahwa
hukum Riba adalah
haram
MASALAH:
Apakah bunga bank
sama dengan riba?
Sudah menjadi keputusan
hampir seluruh ahli fiqih di
dunia bahwa BUNGA BANK
masuk dalam kategori RIBA
(Dr. Umer Chapra)
BUNGA BANK:
PANDANGAN DUNIA ISLAM
 Dewan Studi Islam AlAzhar, Cairo
 Bunga dalam segala bentuk pinjaman adalah riba yang
diharamkan.(Konferensi DSI AlAzhar, Muharram 1385 H/ Mei 1965
M)
 Rabithah Alam Islamy
 Bunga bank yang berlaku dalam perbankan konvensional adalah
riba yang diharamkan. (Keputusan No. 6 Sidang ke 9, Mekkah 12-19
Rajab 1406 H)
 Majma’ Fiqih Islamy, Organisasi Konferensi Islam
 Seluruh tambahan dan bunga atas pinjaman yang jatuh tempo dan
nasabah tidak mampu membayarnya, demikian pula tambahan
(atau bunga) atas pinjaman dari permulaan perjanjian adalah dua
gambaran dari riba yang diharamkan secara syariah (Keputusan No.
10 Majelis Majma’ Fiqih Islamy, Koneferensi OKI ke II, 22-28
Desembeer 1985)
BUNGA BANK:
PANDANGAN ULAMA INDONESIA
 Nahdhatul Ulama
 Sebagian ulama mengatakan bunga sama dengan riba, sebagian
lain mengatakan tidak sama dan sebagian lain mengatakan
syubhat.
 Rekomendasi: Agar PB NU mendirikan bank Islam NU dengan
sistem tanpa bunga (Bahtsul Masail, Munas Bandar Lampung,
1992)
 Muhammadiyah
 Bunga yang diberikan oleh bank-bank milik negara kepada
nasabahnya atau sebaliknya yang selama ini berlaku, termasuk
perkara “mustasyabihat.”
 Menyarankan kepada PP Muhammadiyah untuk mengusahakan
terwujudnya konsepsi sistem perekonomian khususnya lembaga
perbankan yang sesuai dengan qaidah Islam (Lajnah Tarjih
Sidoarjo, 1968)
BUNGA BANK:
PANDANGAN ULAMA INDONESIA
Majelis Ulama Indonesia
1)Bunga bank sama dengan riba
2) tidak sama dengan riba
3) Syubhat. MUI harus mendirikan bank alternatif. (Lokakarya Alim Ulama,
Cisarua 1991)
Lajnah Ulama Komisi Fatwa se Indonesia, Majelis
Ulama Indonesia
1)Bunga bank sama dengan riba (Silaknas MUI, 16 Desember 2003)
Berbagai pandangan tentang Bunga:
 Boleh mengambil Bunga karena darurat
(membedakan keinginan dengan kebutuhan)
 Pada tingkat wajar, tidak mengapa bunga
dibebankan.
 Opportunity Lost yang ditanggung pemilik dana
disebabkan penggunaan uang oleh pihak lain.
 Bunga untuk konsumtif dilarang, tapi untuk
produktif dibolehkan.
 Riba haran pada yang berganda-ganda
 Memperbolehkan bunga deposito bank
konvensional
 Uang sebagai komoditi, karena itu ada harganya.
Dan harga uang itu adalah bunga. (Boehm-
Bowerk)
 Bunga sebagai penyeimbang laju inflasi.
 Bunga sebagai upah menunggu (Abstinence
Concept, Senior, Irving Fisher).
 Nilai uang sekarang lebih besar daripada nilai
uang pada masa depan (Time Value of Money).
 Di zaman Nabi tidak ada bank, dan bank bukan
Syakhsiyyah Mukallafah (yang terkena kewajiban
menjalankan hukum syariah).
3 ALIRAN/PANDANGAN
TENTANG RIBA
1. PANDANGAN PRAGMATIS
 Melarang penggunaan usury, akan tetapi tidak melarang
penggunaan interest
 Ali Imron 130: larangan riba berganda-ganda
 Tidak ada bukti kuat hadits yang melarang bahwa yang dilarang
adalah termasuk bunga dalam sistem keuangan modern
 Pembebanan bunga adalah suatu kebutuhan untuk
pembangunan ekonomi negara-negara muslim
2. PANDANGAN KONSERVATIF
 Riba berarti usury maupun interrest
 Al Baqarah 275: riba nasi’ah (imbalan karena penundaan waktu)
 Hadist: riba fadl (kelebihan dalam penukaran barang sejenis)
3. PANDANGAN SOSIO EKONOMIS
 Melarang penggunaan bunga bank dengan dasar sosio
ekonomis, yaitu dalam prinsip keuangan Islam
mengharuskan para pihak dalam posisi sejajar (mukhatara)
dalam menghadapi risiko.
 Perjanjian tidak seimbang mementingkan diri sendiri dan
bertentangan dengan ukhuwah
 Bunga cenderung berpihak pada posisi yang kuat dan pengumpulan
harta ketangan segelintir orang
 Surplus unit seharusnya tidak tergantung pada ketidakpastian yang
diterima deficit unit
 Modal bukan faktor produksi yang terpisah dengan faktor produksi
lainnya, sehingga dimungkinkan mengalami penyusutan seiring
waktu
UPAYA ULAMA
 Istinbath para ulama terhadap sumber-sumber
Syariah merupakan upaya menghindari riba.
Diantara hasilnya adalah produk muamalah:
 Musyarakah, Mudharabah (Qiradh), Muzara’ah,
Musaqat, Mugharatsah
 Murabahah, Bai’ Muajal, Salam, Istisna, Sharf, Jazzaf,
 Ijarah
 Wadi’ah, Wakalah, Kafalah, Hawalah, Rahn, Qardh,
I’arah, Sulh, Muqashah, Ihya Ardhil Mawat, Iqtha’,
Hima
PENYIMPAN BANK PEMINJAM YG
MAMPU
BUNGA
SIMPANAN
PERSAINGAN
DALAM
NEGERI
TK. INFLASI
DALAM
NEGERI
TK. BUNGA
LUAR NEGERI
PERSAINGAN
LUAR NEGERI
SPREAD BUNGA
PINJAMAN
PEDAGANG
PABRIKAN
PEMBELI
UPAH
BURUH
KUALITAS
INFLATOIR
ANIAYA
PROSES PERGESERAN BIAYA
SELEKSI
YANG
MAMPU
PEMINDAHAN
HARTA KEPADA
YANG MAMPU
BELUM JENUH
TELAH JENUH
KE
PEMBELI
TDAK
MAMPU
MEMBAYAR
POKOK + BUNGA
SITA JAMINANTIDAK CUKUP
CUKUP
BANK RUGI
PROSES
PENERAPAN
SISTEM
BUNGA
Fakta Implikasi Riba
 Volume transaksi yang terjadi di pasar uang (currency speculation dan
derivative market) dunia berjumlah US$ 1.5 trillion dalam sehari,
sedangkan volume transaksi yang terjadi pada perdagangan dunia di
sektor real hanya US$ 6 trillion setiap tahun.
 Sepanjang abad 20, (Roy Davies dan Glyn Davies (1996) dalam buku
mereka a history of money from ancient times to the present day),
telah terjadi lebih dari 20 krisis (kesemuanya merupakan krisis sektor
keuangan).
 Kekuatan berupa voting powers negara-negara maju atas kebijakan
yang ada dalam institusi keuangan dunia adalah sebagai berikut: 24%
di WTO, 48% di IDB, 60% di ADB, 61% di WB dan 62% di IMF.
 Hutang negara berkembang lebih dari tiga trillion US dollars dan masih
terus tumbuh. Hasilnya adalah setiap laki-laki, wanita, anak-anak di
negara berkembang (80% dari populasi dunia) memiliki hutang $ 600,
dimana pendapatan rata-rata pada negara yang paling miskin kurang
dari satu dollar perhari.
PROBLEM AKIBAT SOLUSI BANK SYARIAH
Praktik penggunaan
bunga
Kesenjangan dalam berusaha
pada masyarakat
Pemerasan pihak kuat pada
yang lemah
Rentan terhadap gejolak
keuangan
Konsep bagi hasil dan
margin keuntungan
Berbasis pada kondisi riel
Penyamarataan %
bunga
Menekan pihak yang berada
pada posisi lemah
fleksibel
Profit oriented Para pihak pada posisi yang
berseberangan
Uang sebagai komoditas
Mitra sejajar
investasi
Persaingan antar
bank
Tingkat suku bunga
hadiah
Profesionalisme dalam
berusaha
Keraguan hukum
bunga
Fungsi uang dapat terhenti Investasi berjalan
PROBLEM AKIBAT SOLUSI BANK SYARIAH
Jaminan Tidak dapat dipenuhi, sektor
riel terhambat
Jaminan bukan syarat
mutlak
Kontrak standart Berpihak pada pihak yang
kuat
Tawar menawar
Penyalahgunaan
pinjaman
Kredit bermasalah Penyaluran pembiayaan
bukan uang tunai
Pihak II (independen)
Keuntungan bank
dalam bentuk fix
Menekan pihak debitur,
khususnya jika gagal
Oreintasi pada hasil riel
usaha
Tujuan para pihak
berbeda
Kecenderungan menutupi
permasalahan yang ada
keterbukaan

More Related Content

What's hot

Power Point Hutang
Power Point HutangPower Point Hutang
Power Point Hutang
syarafinaazzahra
 
Fiqih Riba
Fiqih RibaFiqih Riba
Fiqih Riba
Muhammad Jamhuri
 
Riba
RibaRiba
Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
 
Kelompokfiqih 160119032428(1)
Kelompokfiqih 160119032428(1)Kelompokfiqih 160119032428(1)
Kelompokfiqih 160119032428(1)
aldibadul
 
Utang Piutang
Utang PiutangUtang Piutang
Utang Piutang
Ferdiana Agustin
 
Riba Dalam Pandangan Syari'ah Islam
Riba Dalam Pandangan Syari'ah Islam  Riba Dalam Pandangan Syari'ah Islam
Riba Dalam Pandangan Syari'ah Islam
alhazimy
 
Konsep kewajipan zakat dan pengharaman riba dalam kehidupan manusia
Konsep kewajipan zakat dan pengharaman riba dalam kehidupan manusiaKonsep kewajipan zakat dan pengharaman riba dalam kehidupan manusia
Konsep kewajipan zakat dan pengharaman riba dalam kehidupan manusia
Mohd Adib Abd Muin, Senior Lecturer at Universiti Utara Malaysia
 
Riba
RibaRiba
Mengenal Riba
Mengenal RibaMengenal Riba
Mengenal Riba
Erwin Wahyu
 
Modul iii riba
Modul iii ribaModul iii riba
Modul iii riba
Muhammad Zen
 
01. membangun bisnis syariah
01. membangun bisnis syariah01. membangun bisnis syariah
01. membangun bisnis syariah
Rendra Visual
 
Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)
Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)
Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)
Ardhia Pramesti
 
Riba dalam perspektif islam
Riba dalam perspektif islamRiba dalam perspektif islam
Riba dalam perspektif islam
Maisa Rifa
 
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Anas Wibowo
 
Transaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islamTransaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islam
Lataniadzikri
 
All About Riba v2003
All About Riba v2003All About Riba v2003
All About Riba v2003
Erwin Wahyu
 
Jual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadaiJual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadai
Isma Jihan
 
Ekonimi syariah
Ekonimi syariahEkonimi syariah
Ekonimi syariah
fendy99
 
06 hukum riba 2015
06 hukum riba 201506 hukum riba 2015
06 hukum riba 2015
Encep Bahauddin
 

What's hot (20)

Power Point Hutang
Power Point HutangPower Point Hutang
Power Point Hutang
 
Fiqih Riba
Fiqih RibaFiqih Riba
Fiqih Riba
 
Riba
RibaRiba
Riba
 
Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
 
Kelompokfiqih 160119032428(1)
Kelompokfiqih 160119032428(1)Kelompokfiqih 160119032428(1)
Kelompokfiqih 160119032428(1)
 
Utang Piutang
Utang PiutangUtang Piutang
Utang Piutang
 
Riba Dalam Pandangan Syari'ah Islam
Riba Dalam Pandangan Syari'ah Islam  Riba Dalam Pandangan Syari'ah Islam
Riba Dalam Pandangan Syari'ah Islam
 
Konsep kewajipan zakat dan pengharaman riba dalam kehidupan manusia
Konsep kewajipan zakat dan pengharaman riba dalam kehidupan manusiaKonsep kewajipan zakat dan pengharaman riba dalam kehidupan manusia
Konsep kewajipan zakat dan pengharaman riba dalam kehidupan manusia
 
Riba
RibaRiba
Riba
 
Mengenal Riba
Mengenal RibaMengenal Riba
Mengenal Riba
 
Modul iii riba
Modul iii ribaModul iii riba
Modul iii riba
 
01. membangun bisnis syariah
01. membangun bisnis syariah01. membangun bisnis syariah
01. membangun bisnis syariah
 
Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)
Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)
Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)
 
Riba dalam perspektif islam
Riba dalam perspektif islamRiba dalam perspektif islam
Riba dalam perspektif islam
 
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
 
Transaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islamTransaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islam
 
All About Riba v2003
All About Riba v2003All About Riba v2003
All About Riba v2003
 
Jual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadaiJual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadai
 
Ekonimi syariah
Ekonimi syariahEkonimi syariah
Ekonimi syariah
 
06 hukum riba 2015
06 hukum riba 201506 hukum riba 2015
06 hukum riba 2015
 

Similar to Kuliah 4 riba dan sejarahnya

TEORI RIBA DAN PERMASALAHANNYA DALAM FIQIH MUAMALAH
TEORI RIBA DAN PERMASALAHANNYA DALAM FIQIH MUAMALAHTEORI RIBA DAN PERMASALAHANNYA DALAM FIQIH MUAMALAH
TEORI RIBA DAN PERMASALAHANNYA DALAM FIQIH MUAMALAH
abdou hamadah
 
Riba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan AsuransiRiba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan Asuransi
vinaidamatusilmi
 
Riba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransiRiba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransi
fawaida
 
Pandangan Riba dalam Agama Samawi.pptx
Pandangan Riba dalam Agama Samawi.pptxPandangan Riba dalam Agama Samawi.pptx
Pandangan Riba dalam Agama Samawi.pptx
agussalimmjl
 
Riba_dan_bunga_bank.pptx
Riba_dan_bunga_bank.pptxRiba_dan_bunga_bank.pptx
Riba_dan_bunga_bank.pptx
KLEKtipiStudio
 
Riba dan bunga bank
Riba dan bunga bankRiba dan bunga bank
Riba dan bunga bank
sultanZuhriKurniawan
 
PRESENTASI RESELLER BEST 2023 terbaru.pptx
PRESENTASI RESELLER BEST 2023 terbaru.pptxPRESENTASI RESELLER BEST 2023 terbaru.pptx
PRESENTASI RESELLER BEST 2023 terbaru.pptx
sitimuf371
 
Saham saham-bank
Saham saham-bankSaham saham-bank
Saham saham-bank
Ra Hardianto
 
EKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptx
EKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptxEKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptx
EKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptx
IrenizaPratiwiBangun
 
Riba dalam syariat islam
Riba dalam syariat islamRiba dalam syariat islam
Riba dalam syariat islam
salmy1001
 
Riba dan bahayanya
Riba dan bahayanyaRiba dan bahayanya
Riba dan bahayanyamr_haryono
 
Membangun Bisnis Syariah
 Membangun Bisnis Syariah Membangun Bisnis Syariah
Membangun Bisnis Syariah
Mye Gucci
 
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMRIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Kamilafaradila1
 
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.Solehah Dwi P.
 
Riba&Bank
Riba&Bank Riba&Bank
AYAT_AYAT_TENTANG_RIBA.docx
AYAT_AYAT_TENTANG_RIBA.docxAYAT_AYAT_TENTANG_RIBA.docx
AYAT_AYAT_TENTANG_RIBA.docx
IsmanLeandro
 
#02# riba dan jenis jenisnya
#02# riba dan jenis jenisnya#02# riba dan jenis jenisnya
#02# riba dan jenis jenisnya
Buya Dicky Natamihardja
 
Riba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasi
Riba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasiRiba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasi
Riba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasi
Setiono Winardi
 
Materi sesi 4.pptx
Materi sesi 4.pptxMateri sesi 4.pptx
Materi sesi 4.pptx
sandi217
 

Similar to Kuliah 4 riba dan sejarahnya (20)

TEORI RIBA DAN PERMASALAHANNYA DALAM FIQIH MUAMALAH
TEORI RIBA DAN PERMASALAHANNYA DALAM FIQIH MUAMALAHTEORI RIBA DAN PERMASALAHANNYA DALAM FIQIH MUAMALAH
TEORI RIBA DAN PERMASALAHANNYA DALAM FIQIH MUAMALAH
 
Riba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan AsuransiRiba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan Asuransi
 
Riba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransiRiba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransi
 
Pandangan Riba dalam Agama Samawi.pptx
Pandangan Riba dalam Agama Samawi.pptxPandangan Riba dalam Agama Samawi.pptx
Pandangan Riba dalam Agama Samawi.pptx
 
4.teori dasar ekonomi islam (1)
4.teori dasar ekonomi islam (1)4.teori dasar ekonomi islam (1)
4.teori dasar ekonomi islam (1)
 
Riba_dan_bunga_bank.pptx
Riba_dan_bunga_bank.pptxRiba_dan_bunga_bank.pptx
Riba_dan_bunga_bank.pptx
 
Riba dan bunga bank
Riba dan bunga bankRiba dan bunga bank
Riba dan bunga bank
 
PRESENTASI RESELLER BEST 2023 terbaru.pptx
PRESENTASI RESELLER BEST 2023 terbaru.pptxPRESENTASI RESELLER BEST 2023 terbaru.pptx
PRESENTASI RESELLER BEST 2023 terbaru.pptx
 
Saham saham-bank
Saham saham-bankSaham saham-bank
Saham saham-bank
 
EKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptx
EKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptxEKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptx
EKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptx
 
Riba dalam syariat islam
Riba dalam syariat islamRiba dalam syariat islam
Riba dalam syariat islam
 
Riba dan bahayanya
Riba dan bahayanyaRiba dan bahayanya
Riba dan bahayanya
 
Membangun Bisnis Syariah
 Membangun Bisnis Syariah Membangun Bisnis Syariah
Membangun Bisnis Syariah
 
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMRIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
 
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
 
Riba&Bank
Riba&Bank Riba&Bank
Riba&Bank
 
AYAT_AYAT_TENTANG_RIBA.docx
AYAT_AYAT_TENTANG_RIBA.docxAYAT_AYAT_TENTANG_RIBA.docx
AYAT_AYAT_TENTANG_RIBA.docx
 
#02# riba dan jenis jenisnya
#02# riba dan jenis jenisnya#02# riba dan jenis jenisnya
#02# riba dan jenis jenisnya
 
Riba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasi
Riba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasiRiba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasi
Riba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasi
 
Materi sesi 4.pptx
Materi sesi 4.pptxMateri sesi 4.pptx
Materi sesi 4.pptx
 

Recently uploaded

Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
azfikar96
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 

Recently uploaded (15)

Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 

Kuliah 4 riba dan sejarahnya

  • 1.
  • 2. SEJARAH DAN DASAR PEMIKIRAN BERDIRINYA BANK ISLAM  RIBA  PENGERTIAN  PANDANGAN TENTANG RIBA SEBELUM ISLAM  RIBA DALAM AJARAN ISLAM  DAMPAK NEGATIF RIBA  JENIS-JENIS RIBA  ATURAN PERMAINAN BARANG RIBAWI  ALASAN PEMBENAR PENGAMBILAN RIBA  FIQH TENTANG RIBA DAN BUNGA  DASAR PEMIKIRAN TERBENTUKNYA BANK ISLAM  PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN ISLAM  PERANAN BANK ISLAM DALAM PEMBANGUNAN
  • 3. Definisi Segala tambahan atas pinjaman atau tambahan dari pertukaran pada satu jenis barang yang sama adalah RIBA. (QS. 2:275-281, 3:130-132, 4:161, 30:39) Transaksi ekonomi tanpa unsur ‘Iwad sama dengan RIBA (Ibnu Arabi)
  • 4. TAMBAHAN YANG DIBERIKAN OLEH DEBITUR KEPADA KREDITUR ATAS PINJAMAN POKOK YANG DIBERIKAN KEPADANYA, SEBAGAI IMBALAN ATAS TEMPO PEMBAYARAN YANG TELAH DIISYARATKAN 3 unsur Riba: 1. Kelebihan atas pokok pembayaran 2. Kelebihan pembayaran sebagai imbalan tempo pembayaran 3. Jumlah pembayaran yang disyaratkan dalam transaksi
  • 6. YUNANI  Plato (427-347 SM):  Bunga menyebabkan perpecahan dan perasaan tidak puas dalam masyarakat.  Bunga merupakan alat golongan kaya untuk mengeksploitasi golongan miskin  Aristoteles (384-322 SM):  Fungsi uang adalah sebagai alat tukar (medium of exchange) bukan alat menghasilkan tambahan melalui bunga  “….Istilah riba, yang berarti lahirnya uang dari uang, diterapkan kepada pengembangbiakan uang karena analogi keturunan dan orang tua. Dibanding dengan semua cara mendapatkan uang, cara seperti ini adalah yang paling tidak alami” (Politics, 1258)
  • 7.  YAHUDI  Kitab Eksodus (Keluaran) 22: 25  “Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang umatku, orang yang miskin diantaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih hutang terhadap dia, janganlah engkau bebankan bunga terhadapnya.”  Kitab Deuteronomy (Ulangan) 23: 19  “Janganlah engkau membungakan uang kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan, atau apapun yang dapat dibungakan.”  Kitab Levicitus (Imamat) 35: 7  “Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba darinya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu bisa hidup diantaramu. Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kau berikan dengan meminta riba.”  Lukas 6: 35  “Cintailah musuhmu… dan janganlah meminjamkan kepada mereka dengan berharap untuk mendapatkan sesuatu (yang lebih)”
  • 8.  KRISTEN  “Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu daripadanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Tuhan Yang Maha Tinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat” (Lukas 6:34-35  Karena tidak disebutkan secara jelas, timbul berbagai tanggapan dan tafsiran tentang boleh tidaknya melakukan praktek pembungaan. Pandangan para sarjana Kristen terhadap praktek pembungaan terbagi pada tiga periode, yaitu 1. Pandangan Pendeta Awal (Abad I-XII): 2. Pandangan Para Sarjana Kristen (Abad XII-XV): 3. Pandangan Para Reformis Kristen (Abad XVI- Tahun 1836):
  • 9.  KRISTEN I. Pandangan Pendeta Awal (Abad I-XII):  Larangan mengambil bunga merujuk kepada Old Testament yang juga diimani oleh orang Kristen. St. Basil (329-379) St. Gregory dari Nyssa (335-395) St. John Chrysostom (344-407) St. Ambrose St. Augustine St. Alsem dari Centerbury (1033-1109)  Larangan yang dikeluarkan oleh gereja dalam bentuk undang- undang (Canon) Council of Elvira (Spanyol tahun 306) Council of Arles (tahun 314) First Council of Nicaea (tahun 325) Council of Carthage (tahun 345) & Council of Aix la Chapelle (789) Council of Latern (1179) Council of Lyons (1274) Council of Vienne (1311)
  • 10.  KRISTEN  Kesimpulan Pandangan para Pendeta Awal (Abad I-XII):  Bunga adalah semua bentuk yang diminta sebagai imbalan yang melebihi jumlah barang yang dipinjamkan di awal.  Mengambil bunga adalah suatu dosa yang dilarang baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.  Keinginan atau niat untuk mendapat imbalan melebihi apa yang dipinjamkan adalah suatu dosa.  Bunga harus dikembalikan kepada pemiliknya.  Harga barang yang tinggi untuk penjualan secara kredit juga merupakan bunga yang terselubung.
  • 11.  KRISTEN II. Pandangan Para Sarjana Kristen (Abad XII- XV): Robert of Courcon (1152-1218), William Auxxerre (1160-1220), St.Raymond of Pennafore (1180-1278), St.Bonaventure (1221-1274) St.Thomas Aquinas (1225-1274)  Bunga dibedakan menjadi interest dan usury  Niat atau perbuatan untuk mendapatkan keuntungan dengan memberikan pinjaman adalah suatu dosa yang bertentangan dengan konsep keadilan  Mengambil bunga dari pinjaman diperbolehkan, namun haram atau tidaknya tergantung niat si pemberi hutang.
  • 12.  KRISTEN III. Pandangan Para Reformis Kristen (Abad XVI- Tahun 1836): John Calvin (1509-1564) Charles du Moulin (1500-1566) Claude Saumaise (1588-1653) Martin Luther (1483-1546) Melancthon (1497-1560) Zwingli (1484-1531)  Dosa apabila bunga memberatkan  Uang dapat membiak (kontra dengan Aristoteles)  Tidak menjadikan pengambil bunga sebagai profesi  Jangan mengambil bunga dari orang miskin
  • 13.  ISLAM  Ar Ruum: 39  “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar ia bertambah pada harta manusia, maka pada sisi Allah itu tidak bertambah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang yang melipatgandakan (pahalanya).”  An Nisaa: 160-161  Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan diatas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu siksa yang pedih.
  • 14.  ISLAM  Ali Imran: 130  “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”  Al Baqarah: 278-279  “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang- orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya.”
  • 15.  ISLAM  Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang yang menerima riba, orang yang membayarnya dan orang yang mencatatnya, dan dua orang saksinya, kemudian beliau bersabda: “Mereka semuanya sama“ (HR. Muslim)  Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW berkata: “Pada malam perjalananku Mi’raj, aku melihat orang-orang yang perutnya seperti rumah, didalamnya dipenuhi oleh ular-ular yang kelihatan dari luar. Aku bertanya kepada Jibril siapakah mereka itu. Jibril menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang menerima riba.”  Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda: “Riba itu memiliki tujuh puluh tingkatan, adapun tingkat yang paling rendah (dosanya) sama dengan seseorang yang melakukan zina dengan ibunya sendiri.”
  • 16. JENIS RIBA 1. Riba Utang  Riba Dayn /Qard (Riba dalam pinjaman): tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan kepada yang berutang  Riba jahilliyah: adalah utang yang dibayar lebih dari pokok karena sipeminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan 2. Riba Bai’  Riba Fadl Riba karena pertukaran barang yang sejenis, tapi jumlahnya tidak seimbang, dan barang yang dipertukarkan adalah termasuk barang ribawi  Riba Nasiah Penangguhan penyerahan atau penerimaan barang. Atau riba karena pertukaran yang sejenis dan jumlahnya dilebihkan karena melibatkan jangka waktu Barang ribawi: mata uang (emas, perak, lainnya) dan bahan makanan pokok
  • 17. ATURAN PERMAINAN BARANG RIBAWI 1. Dalam jual beli barang sejenis, hendaknya sama jumlah dan kadarnya, serta serahkan dalam jual beli  Selembar uang Rp100.000,- dengan 100 lembar uang Rp.1.000,- 2. Jual beli barang yang berlainan jenis diperbolehkan untuk berbeda dalam jumlah dan kadar, dengan syarat: barang diserahkan pada saat akad  Rp.9.500,- dengan 1 US$ 3. Jual beli barang ribawi dengan barang bukan ribawi tidak disyaratkan persamaan dalam jumlah maupun penyerahan pada saat yang sama  1 buah lap top = Rp.10.000.000,- 4. Jual beli antara barang-barang yang bukan ribawi diperbolehkan tanpa persamaan dan diserahkan pada waktu akad  Baju + celana = sepatu
  • 18. Para ulama sepakat bahwa hukum Riba adalah haram MASALAH: Apakah bunga bank sama dengan riba?
  • 19. Sudah menjadi keputusan hampir seluruh ahli fiqih di dunia bahwa BUNGA BANK masuk dalam kategori RIBA (Dr. Umer Chapra)
  • 20. BUNGA BANK: PANDANGAN DUNIA ISLAM  Dewan Studi Islam AlAzhar, Cairo  Bunga dalam segala bentuk pinjaman adalah riba yang diharamkan.(Konferensi DSI AlAzhar, Muharram 1385 H/ Mei 1965 M)  Rabithah Alam Islamy  Bunga bank yang berlaku dalam perbankan konvensional adalah riba yang diharamkan. (Keputusan No. 6 Sidang ke 9, Mekkah 12-19 Rajab 1406 H)  Majma’ Fiqih Islamy, Organisasi Konferensi Islam  Seluruh tambahan dan bunga atas pinjaman yang jatuh tempo dan nasabah tidak mampu membayarnya, demikian pula tambahan (atau bunga) atas pinjaman dari permulaan perjanjian adalah dua gambaran dari riba yang diharamkan secara syariah (Keputusan No. 10 Majelis Majma’ Fiqih Islamy, Koneferensi OKI ke II, 22-28 Desembeer 1985)
  • 21. BUNGA BANK: PANDANGAN ULAMA INDONESIA  Nahdhatul Ulama  Sebagian ulama mengatakan bunga sama dengan riba, sebagian lain mengatakan tidak sama dan sebagian lain mengatakan syubhat.  Rekomendasi: Agar PB NU mendirikan bank Islam NU dengan sistem tanpa bunga (Bahtsul Masail, Munas Bandar Lampung, 1992)  Muhammadiyah  Bunga yang diberikan oleh bank-bank milik negara kepada nasabahnya atau sebaliknya yang selama ini berlaku, termasuk perkara “mustasyabihat.”  Menyarankan kepada PP Muhammadiyah untuk mengusahakan terwujudnya konsepsi sistem perekonomian khususnya lembaga perbankan yang sesuai dengan qaidah Islam (Lajnah Tarjih Sidoarjo, 1968)
  • 22. BUNGA BANK: PANDANGAN ULAMA INDONESIA Majelis Ulama Indonesia 1)Bunga bank sama dengan riba 2) tidak sama dengan riba 3) Syubhat. MUI harus mendirikan bank alternatif. (Lokakarya Alim Ulama, Cisarua 1991) Lajnah Ulama Komisi Fatwa se Indonesia, Majelis Ulama Indonesia 1)Bunga bank sama dengan riba (Silaknas MUI, 16 Desember 2003)
  • 23. Berbagai pandangan tentang Bunga:  Boleh mengambil Bunga karena darurat (membedakan keinginan dengan kebutuhan)  Pada tingkat wajar, tidak mengapa bunga dibebankan.  Opportunity Lost yang ditanggung pemilik dana disebabkan penggunaan uang oleh pihak lain.  Bunga untuk konsumtif dilarang, tapi untuk produktif dibolehkan.  Riba haran pada yang berganda-ganda  Memperbolehkan bunga deposito bank konvensional
  • 24.  Uang sebagai komoditi, karena itu ada harganya. Dan harga uang itu adalah bunga. (Boehm- Bowerk)  Bunga sebagai penyeimbang laju inflasi.  Bunga sebagai upah menunggu (Abstinence Concept, Senior, Irving Fisher).  Nilai uang sekarang lebih besar daripada nilai uang pada masa depan (Time Value of Money).  Di zaman Nabi tidak ada bank, dan bank bukan Syakhsiyyah Mukallafah (yang terkena kewajiban menjalankan hukum syariah).
  • 25. 3 ALIRAN/PANDANGAN TENTANG RIBA 1. PANDANGAN PRAGMATIS  Melarang penggunaan usury, akan tetapi tidak melarang penggunaan interest  Ali Imron 130: larangan riba berganda-ganda  Tidak ada bukti kuat hadits yang melarang bahwa yang dilarang adalah termasuk bunga dalam sistem keuangan modern  Pembebanan bunga adalah suatu kebutuhan untuk pembangunan ekonomi negara-negara muslim 2. PANDANGAN KONSERVATIF  Riba berarti usury maupun interrest  Al Baqarah 275: riba nasi’ah (imbalan karena penundaan waktu)  Hadist: riba fadl (kelebihan dalam penukaran barang sejenis)
  • 26. 3. PANDANGAN SOSIO EKONOMIS  Melarang penggunaan bunga bank dengan dasar sosio ekonomis, yaitu dalam prinsip keuangan Islam mengharuskan para pihak dalam posisi sejajar (mukhatara) dalam menghadapi risiko.  Perjanjian tidak seimbang mementingkan diri sendiri dan bertentangan dengan ukhuwah  Bunga cenderung berpihak pada posisi yang kuat dan pengumpulan harta ketangan segelintir orang  Surplus unit seharusnya tidak tergantung pada ketidakpastian yang diterima deficit unit  Modal bukan faktor produksi yang terpisah dengan faktor produksi lainnya, sehingga dimungkinkan mengalami penyusutan seiring waktu
  • 27. UPAYA ULAMA  Istinbath para ulama terhadap sumber-sumber Syariah merupakan upaya menghindari riba. Diantara hasilnya adalah produk muamalah:  Musyarakah, Mudharabah (Qiradh), Muzara’ah, Musaqat, Mugharatsah  Murabahah, Bai’ Muajal, Salam, Istisna, Sharf, Jazzaf,  Ijarah  Wadi’ah, Wakalah, Kafalah, Hawalah, Rahn, Qardh, I’arah, Sulh, Muqashah, Ihya Ardhil Mawat, Iqtha’, Hima
  • 28.
  • 29. PENYIMPAN BANK PEMINJAM YG MAMPU BUNGA SIMPANAN PERSAINGAN DALAM NEGERI TK. INFLASI DALAM NEGERI TK. BUNGA LUAR NEGERI PERSAINGAN LUAR NEGERI SPREAD BUNGA PINJAMAN PEDAGANG PABRIKAN PEMBELI UPAH BURUH KUALITAS INFLATOIR ANIAYA PROSES PERGESERAN BIAYA SELEKSI YANG MAMPU PEMINDAHAN HARTA KEPADA YANG MAMPU BELUM JENUH TELAH JENUH KE PEMBELI TDAK MAMPU MEMBAYAR POKOK + BUNGA SITA JAMINANTIDAK CUKUP CUKUP BANK RUGI PROSES PENERAPAN SISTEM BUNGA
  • 30. Fakta Implikasi Riba  Volume transaksi yang terjadi di pasar uang (currency speculation dan derivative market) dunia berjumlah US$ 1.5 trillion dalam sehari, sedangkan volume transaksi yang terjadi pada perdagangan dunia di sektor real hanya US$ 6 trillion setiap tahun.  Sepanjang abad 20, (Roy Davies dan Glyn Davies (1996) dalam buku mereka a history of money from ancient times to the present day), telah terjadi lebih dari 20 krisis (kesemuanya merupakan krisis sektor keuangan).  Kekuatan berupa voting powers negara-negara maju atas kebijakan yang ada dalam institusi keuangan dunia adalah sebagai berikut: 24% di WTO, 48% di IDB, 60% di ADB, 61% di WB dan 62% di IMF.  Hutang negara berkembang lebih dari tiga trillion US dollars dan masih terus tumbuh. Hasilnya adalah setiap laki-laki, wanita, anak-anak di negara berkembang (80% dari populasi dunia) memiliki hutang $ 600, dimana pendapatan rata-rata pada negara yang paling miskin kurang dari satu dollar perhari.
  • 31. PROBLEM AKIBAT SOLUSI BANK SYARIAH Praktik penggunaan bunga Kesenjangan dalam berusaha pada masyarakat Pemerasan pihak kuat pada yang lemah Rentan terhadap gejolak keuangan Konsep bagi hasil dan margin keuntungan Berbasis pada kondisi riel Penyamarataan % bunga Menekan pihak yang berada pada posisi lemah fleksibel Profit oriented Para pihak pada posisi yang berseberangan Uang sebagai komoditas Mitra sejajar investasi Persaingan antar bank Tingkat suku bunga hadiah Profesionalisme dalam berusaha Keraguan hukum bunga Fungsi uang dapat terhenti Investasi berjalan
  • 32. PROBLEM AKIBAT SOLUSI BANK SYARIAH Jaminan Tidak dapat dipenuhi, sektor riel terhambat Jaminan bukan syarat mutlak Kontrak standart Berpihak pada pihak yang kuat Tawar menawar Penyalahgunaan pinjaman Kredit bermasalah Penyaluran pembiayaan bukan uang tunai Pihak II (independen) Keuntungan bank dalam bentuk fix Menekan pihak debitur, khususnya jika gagal Oreintasi pada hasil riel usaha Tujuan para pihak berbeda Kecenderungan menutupi permasalahan yang ada keterbukaan