Dokumen tersebut membahas larangan mengkonsumsi riba dalam Islam dan akibat-akibatnya. Terdapat beberapa alasan mengapa umat Muslim masih mengambil riba walaupun dilarang, antara lain karena menganggap dosanya ringan atau mengira bunga bukan termasuk riba. Dokumen tersebut kemudian menjelaskan bahwa riba adalah dosa besar yang diancam neraka, serta mengutip beberapa hadist Nabi yang menyatakan bahwa

2. SABDA RASULULLAH SAW:
 “Sungguh akan datang kepada manusia
itu suatu masa, tidak tersisa seorangpun
dari mereka kecuali memakan riba. Dan
barang siapa yang tidak memakannya,
pasti terkena debunya” (HR. Abu Dawud
dan Ibnu Majah).
MENGAPA SEORANG MUSLIM
MASIH MENGAMBIL RIBA?
 1. MENGIRA DOSA RIBA ITU RINGAN
 2. MENGIRA BUNGA BUKAN RIBA
 3. SAYA TIDAK MAKAN KOK, SAYA
GUNAKAN UNTUK AKTIVITAS LAIN
 1.Dosanya ringan?
 ALLAH SWT BERFIRMAN: (QS. AL-BAQARAH: 275)
‫ذ‬‫ال‬
ِ
‫ا‬ َ‫ون‬‫ل‬‫م‬‫و‬‫ل‬‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫َب‬ِ‫الر‬ َ‫ون‬‫ل‬ ‫ل‬‫ُك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ ‫ذ‬
‫اَّل‬
‫ذ‬‫ب‬َ‫خ‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ ‫ذ‬
‫اَّل‬ ‫ل‬‫م‬‫و‬‫ل‬‫ق‬َ‫ي‬ َ َ
‫مَك‬
ِ
‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ل‬‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ي‬ ‫ذ‬‫ش‬‫ل‬‫ا‬ ‫ل‬‫ه‬‫ل‬‫ط‬
ِ‫م‬ ‫ل‬‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ذ‬‫ن‬
ِ
‫ا‬ ْ‫ا‬‫و‬‫ل‬‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫م‬‫ل‬‫َّنذ‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ َ ِ
‫ِل‬َ‫ذ‬
ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ل‬‫اّلل‬ ‫ذ‬‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫َب‬ِ‫الر‬ ‫ل‬‫ل‬ْ‫ث‬
‫ل‬‫ه‬‫اء‬َ‫ج‬ ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ َ‫َب‬ِ‫الر‬ َ‫م‬‫ذ‬‫ر‬َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫ع‬
َ‫م‬ ‫ل‬َ
‫َل‬َ‫ف‬ َ‫ى‬َ َ‫نَت‬‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ذ‬‫ر‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ة‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ْ‫و‬َ‫م‬
ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫اّلل‬ َ
‫َل‬
ِ
‫ا‬ ‫ل‬‫ه‬‫ل‬‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ
‫ف‬َ‫ل‬ َ‫س‬ ‫ا‬
‫ل‬
‫اب‬َ ْ
‫ْص‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ـ‬َ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬
﴿ َ‫ون‬‫ل‬ ِ
‫َاِل‬‫خ‬ ‫ا‬َ‫هي‬ِ‫ف‬ ْ‫ل‬
‫ُه‬ ِ‫ر‬‫ا‬‫ذ‬‫ن‬‫ل‬‫ا‬
٢٧٥
﴾

3. 1a.Ancamannya paling keras!
 ﴿ َ‫ون‬‫ل‬ ِ
‫َاِل‬‫خ‬ ‫ا‬َ‫هي‬ِ‫ف‬ ْ‫ل‬
‫ُه‬ ِ‫ار‬‫ذ‬‫ن‬‫ال‬ ‫ل‬
‫اب‬َ ْ
‫ْص‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ـ‬َ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬
٢٧٥
﴾
 Peringatan keras! ancaman paling berat. Hanya ada 2 dosa yang diancam selamanya di neraka:
Membunuh jiwa tanpa hak, Mengulang mengambil riba Bahaya jika menyepelekan
1b.Termasuk dosa besar
 Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 Jauhilah tujuh dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya dalam neraka.” Para sahabat
bertanya, “Wahai Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?” Beliau mengatakan, “[1]
Menyekutukan Allah, [2] Sihir, [3] Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali
dengan alasan yang dibenarkan, [4] Memakan harta anak yatim, [5] memakan riba, [6]
melarikan diri dari medan peperangan, [7] menuduh wanita yang menjaga kehormatannya
(bahwa ia dituduh berzina).” (HR. Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 89)
1c. Harta kotor= tidak bisa disedekahkan
 “Barangsiapa yang mengumpukan harta dari jalan yang haram, kemudian dia
menyedekahkan harta itu, maka sama sekali dia tidak akan memperoleh pahala,
bahkan dosa akan menimpanya”. (HR Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban, dan al-
Hakim).
 Allah tidak akan menerima sedekah yang diperoleh dari riba, karena Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak
akan menerima sesuatu kecuali yang baik.” (HR. Muslim 2/3 nomor 1014)

4. 1d. Doa pemakan riba tidak terkabul
 Do’a seorang pemakan riba tidak akan terkabul. Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah menceritakan bahwa ada seorang yang bersafar kemudian
menengadahkan tangannya ke langit seraya berdo’a, “Ya Rabbi, ya Rabbi!” Akan
tetapi makanan dan minumannya berasal dari yang haram, pakaiannya haram
dan dikenyangkan oleh barang yang haram. Maka bagaimana bisa do’anya akan
dikabulkan?! (HR. Muslim nomor 1014)
1e. Terancam miskin
 “Tidaklah seseorang memperbanyak harta kekayaan dari hasil riba,
melainkan berakibat pada kebangkrutan dan melarat.” (HR.Ibnu Majah).
1f. Halalnya Azab
 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 ‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ٍ‫ة‬َ‫ي‬ْ‫ر‬َ‫ق‬ ِ
‫ِف‬ َ‫َب‬ِ‫ر‬‫ال‬َ‫و‬ َ‫ان‬ِ‫الز‬ َ‫َر‬‫ه‬َ‫ظ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬
ِ
‫ا‬
ِ‫ل‬ َ
‫اب‬َ‫ا‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ
‫ه‬‫ل‬‫س‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ْ‫و‬
 “Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri,
maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri
mereka untuk diadzab oleh Allah.” (HR. Al Hakim.

5. 1g. Neraka berhak… SABDA RASULULLAH SAW:
 “Siapa yang memakan satu dirham dari hasil riba, dirinya sama dengan
tiga puluh tiga kali berbuat zina. Dan siapa yang dagingnya tumbuh
dari harta yang haram, maka neraka lebih pantas untuknya”.
1h. Seperti Menzinai Ibu Kandungnya Sendiri
 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ل‬‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ه‬‫ل‬ َ
‫َْس‬‫ي‬‫أ‬ ‫ا‬‫َب‬ َ‫َب‬ َ‫ن‬ْ‫و‬‫ل‬‫ع‬ْ‫ب‬ َ‫س‬َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ َ‫َب‬ِ‫ر‬‫ال‬
‫ل‬‫ه‬‫ذ‬‫م‬ُ‫أ‬ ‫ل‬‫ل‬‫ل‬‫ج‬‫الر‬ ََِِْ‫ن‬
“
 Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang
yang menzinai ibu kandungnya sendiri. (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi)
1i. Seperti 36x zina
 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 ‫ذ‬‫ت‬ ِ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫د‬ َ‫ش‬َ‫أ‬ ‫ل‬َ‫َل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫لو‬‫ه‬َ‫و‬ ‫ل‬‫ل‬‫ل‬‫ج‬‫ذ‬‫الر‬ ‫ل‬‫ه‬‫ل‬ ‫ل‬‫ُك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ‫ا‬‫َب‬ِ‫ر‬ ‫ل‬َ‫ُه‬ ْ‫ر‬ِ‫د‬
‫ا‬‫ة‬َ‫ي‬ْ‫ن‬َ‫ن‬ َ ْ
‫َن‬ِ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬َ‫و‬ ِ‫ة‬
 “Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui,
lebih besar dosanya daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad
dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

6. 2.Bunga bukan riba?
Saya tidak makan riba, tapi
makan bunga
“Pada waktu aku dimi’rajkan ke
langit, aku memandang ke langit dunia, ternyata
di sana terdapat banyak orang yang memiliki
perut seperti rumah-rumah yang besar dan telah
doyong perut-perut mereka. Mereka
dilemparkan dan disusun secara bertumpuk di
atas jalur yang dilewati oleh para pengikut
Fir’aun. Mereka diberdirikan di dekat api neraka
setiap pagi dan sore hari. Mereka berkata:
“Wahai Rabb kami, janganlah pernah terjadi
hari kiamat”. Aku tanyakan, “Hai Jibril, siapa
mereka?” Jawabnya, “Mereka adalah para
pemakan riba dari kalangan umatmu yang tidak
dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kerasukan setan lantaran (tekanan)
penyakit gila”.
“Pada waktu aku diisra’kan, tatkala
kami telah sampai ke langit ke tujuh, aku
melihat ke arah atasku, ternyata aku
menyaksikan kilat, petir dan badai. Lalu aku
mendatangi sekelompok orang yang memiliki
perut seperti rumah, di dalamnya banyak
terdapat ular berbisa yang dapat terlihat
dengan jelas dari luar perut mereka. Aku
tanyakan, “Hai Jibril, siapa mereka?” Dia
menjawab, “Mereka adalah para pemakan riba”.

7. MENGAPA HAL ITU
DAPAT TERJADI?
ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ذ‬‫ن‬
ِ
‫ا‬ ْ‫ا‬‫و‬‫ل‬‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫م‬‫ل‬‫َّنذ‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ َ ِ
‫ِل‬َ‫ذ‬
‫ا‬ ‫ل‬‫اّلل‬ ‫ذ‬‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫َب‬ِ‫الر‬ ‫ل‬‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ‫ل‬‫ع‬
َ‫َب‬ِ‫الر‬ َ‫م‬‫ذ‬‫ر‬َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬
Bunga dan riba
memang beda tipis
 Manusia tidak bisa membedakan
jika tidak diberitahu oleh wahyu.
Contoh:
 Modal 10 juta untuk jual
motor, jual 11 juta untung 1
juta
 Modal 10 juta dipinjamkan,
kembali 11 juta, untung 1 juta
 Pebisnis sekarang menyamakan,
karena pemahaman kurang
mendalam.
 Denda termasuk riba
 Masa jahiliyah = terjadi dalam pinjam
meminjam uang. masyarakat Mekah
masyarakat pedangang, pada musim
tertentu mereka memerlukan modal.
Jarang sekali pinjam untuk memenuhi
kebutuhan konsumtif. Uniknya, baru
dikenakan bunga, bila tidak bisa
melunasi tepat waktu. Rasulullah
SAW menyebut ini riba jahiliyah.

8. 3.Saya tidak makan riba,
hanya memberi
 Dari Jabir bin ‘Abdillah, beliau berkata,
 ِ ‫ذ‬
‫اّلل‬ ‫ل‬‫ل‬‫و‬ ‫ل‬‫س‬َ‫ر‬ َ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬
-
‫و‬ ‫يه‬‫عل‬ ‫ل‬ ‫صىل‬
‫سَل‬
-
َ‫َب‬ِ‫الر‬ َ ِ
‫ِك‬‫أ‬
ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ه‬‫ا‬ َ‫ش‬َ‫و‬ ‫ل‬‫ه‬َ‫ب‬ِ‫ت‬ َ‫َك‬َ‫و‬ ‫ل‬‫ه‬َ ِ
‫وُك‬‫ل‬‫م‬َ‫و‬
ٌ‫ء‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫س‬ ْ‫ل‬
‫ُه‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬
 “Yaitu sama dalam dosa atau sama dalam
beramal dengan yang haram.
 Laknat = berhukum haram
APAKAH RIBA ITU?
 PENJELASAN RASUL SAW:
 Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda,
“Jika seseorang dari kamu memberi utang
dan pengutang menawarkan kepadanya
makanan, janganlah kamu menerimanya;
dan jika pengutang menawarkan
tunggangan, janganlah ia menerimanya;
kecuali apabila sudah terbiasa dengan saling
menukar yang demikian” (HR. Baihaqi).

9.  Riba menurut istilah
syariah :
 ‫حد‬‫ل‬ ‫نايدة‬ ‫ِك‬ ‫هو‬ ‫الرَب‬
‫املعاوض‬ ‫عقد‬ ‫ِف‬ ‫تعاقدين‬‫مل‬‫ا‬
‫ة‬
‫مقابل‬ ‫غري‬ ‫من‬
 Riba adalah setiap
tambahan bagi salah satu
pihak yang berakad
dalam akad pertukaran
tanpa ada pengganti.
Riba
Fadhl
Riba
Nasi`ah
 Riba menurut istilah
syariah :

‫ال‬ ‫مقابل‬ ‫ِف‬ ‫الزايدة‬ ‫الرَب‬
‫جل‬
 Riba adalah tambahan
sebagai pengganti dari
waktu.
 (Abdul Aziz al-Khayyath,
Asy-Syarikat fi Asy Syari’ah
Al Islamiyyah wa Al Qanun Al
Wadh’i, 2/168)

10. BAGAIMANA JIKA
SUDAH TERLANJUR
MENGAMBIL RIBA?
َ‫ى‬َ َ‫نَت‬‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ذ‬‫ر‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ة‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ْ‫و‬َ‫م‬ ‫ل‬‫ه‬‫اء‬َ‫ج‬ ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬
ِ‫اّلل‬ َ
‫َل‬
ِ
‫ا‬ ‫ل‬‫ه‬‫ل‬‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ
‫ف‬َ‫ل‬ َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ل‬َ
‫َل‬َ‫ف‬
BAGAIMANA DENGAN
YANG MENGULANG-
ULANG MENGAMBIL
RIBA?
َ ْ
‫ْص‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ـ‬َ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬
َ‫هي‬ِ‫ف‬ ْ‫ل‬
‫ُه‬ ِ‫ار‬‫ذ‬‫ن‬‫ل‬‫ا‬ ‫ل‬
‫اب‬
َ‫ون‬‫ل‬ ِ
‫اِل‬َ‫خ‬ ‫ا‬
BAGAIMANA CARANYA
BERTAUBAT?
ْ‫ا‬‫و‬‫ل‬‫ن‬َ‫ذ‬ْ‫أ‬َ‫ف‬ ْ‫ا‬‫و‬‫ل‬‫ل‬َ‫ع‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ْ‫م‬‫ذ‬‫ل‬ ‫ن‬
ِ
‫ا‬َ‫ف‬
‫ل‬‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬ ِ‫اّلل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ
‫ب‬ْ‫ر‬َ ِ
‫ِب‬
َ‫ل‬َ‫ف‬ ْ ‫ل‬
‫ُت‬ْ‫ب‬‫ل‬‫ت‬ ‫ن‬
ِ
‫ا‬َ‫و‬ ِ ِ
‫وِل‬
ْ ‫ل‬
‫ُك‬
‫و‬‫ل‬‫م‬ِ‫ل‬ ْ‫ظ‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ْ ‫ل‬
‫ُك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫ل‬
‫وس‬‫ل‬‫ؤ‬‫ل‬‫ر‬
َ‫ون‬‫ل‬‫م‬َ‫ل‬ ْ‫لظ‬‫ت‬ َ‫ال‬َ‫و‬ َ‫ن‬
﴿
٢٧٩
﴾