1. Miftah Ahmad, M.A.
Kritis Terhadap Teori Ilmiah
“Berpikir kritis adalah bisa berpikir secara tidak bias dan
rasional terhadap suatu persoalan yang dikaji.”
Submitted by Filsafat Ilmu
Darunnajah University
2. Filsafat Ilmu
Darunnajah University
Introduction
“Teori ilmiah bukan dogma.” Ingatlah bahwa teori ilmiah selalu terbuka untuk revisi dan
perbaikan berdasarkan bukti dan penelitian lebih lanjut.
“Pikirkan di luar kotak.” Terkadang, solusi terbaik muncul dari sudut pandang yang tidak biasa
atau tidak konvensional.
“Bukti lebih berharga daripada otoritas.” Jangan hanya mengandalkan nama besar atau
reputasi, tetapi selalu periksa bukti yang ada.
01
3. Fakta vs
Teori Ilmiah
Fakta adalah informasi yang dapat diamati secara
langsung atau diuji secara empiris
Contoh: air mendidih pada suhu 100 derajat celcius d
tekanan atmosfer.
Teori ilmiah adalah penjelasan yang didukung oleh
bukti-bukti empiris yang dikumpulkan dari observasi
dan eksperimen.
Contoh: Teori Behaviorisme berfokus pada perilaku
yang dapat diamati dan diukur.
Fakta
Teori Ilmiah
02
4. Fakta dan Teori
Ilmiah
Bayangkan Anda sedang memecahkan teka-teki. Fakta
adalah potongan-potongan puzzle yang Anda pegang di
tangan Anda. Teori adalah cara Anda menyusun
potongan-potongan itu menjadi gambar lengkap. Tanpa
fakta, Anda tidak akan memiliki bahan untuk membangun
teori. Dan tanpa teori, fakta hanya akan menjadi kumpulan
potongan yang tidak berarti. Jadi, fakta dan teori bekerja
bersama untuk membentuk pemahaman yang lebih
dalam tentang dunia di sekitar kita.
03
Fakta adalah data dunia. Teori adalah struktur
gagasan yang menjelaskan dan menafsirkan fakta.
5. Langkah Pengembangan Teori
Ilmiah
04
Observasi
Hipotesis Berdasarkan observasi tersebut, peneliti
mengajukan hipotesis bahwa faktor seperti
budaya lokal, status ekonomi, dan preferensi
individu memengaruhi keputusan pembelian
konsumen di pasar tradisional.
Seorang peneliti sosial mengamati pola perilaku
konsumen di pasar tradisional dalam memilih
produk dan berinteraksi dengan pedagang.
Eksperimen
Pengujian
Setelah mengumpulkan data, peneliti
menganalisis hasil survei untuk melihat apakah
pola perilaku konsumen yang diamati konsisten
dengan hipotesis yang diajukan. Misalnya,
apakah konsumen dengan status ekonomi yang
lebih tinggi cenderung membeli produk
berkualitas lebih tinggi? Apakah faktor budaya
memengaruhi preferensi produk tertentu?
Peneliti merancang survei atau wawancara
terstruktur untuk mengumpulkan data dari
berbagai konsumen di pasar tradisional. Data ini
mencakup pertanyaan tentang budaya, status
ekonomi, dan preferensi yang mempengaruhi
keputusan pembelian.
6. Metode Pengujian Teori Ilmiah 05
Studi Kasus atau
Wawancara Kualitatif
Analisis Visual Metode ini melibatkan analisis terhadap gambar, lukisan,
foto, atau karya seni visual lainnya untuk memahami makna
dan pesan yang terkandung di dalamnya.
Contoh: Seorang sejarawan seni menganalisis lukisan-
lukisan Renaissance untuk mengungkap makna simbolisnya
dan bagaimana mereka mencerminkan nilai-nilai budaya
pada waktu itu.
Penelitian kualitatif dapat melibatkan studi kasus mendalam
tentang individu, kelompok, atau fenomena tertentu dalam
konteks humaniora, seperti sejarah seni, budaya populer,
atau identitas sosial.
Contoh: Seorang antropolog melakukan wawancara
mendalam dengan anggota suatu komunitas untuk
memahami nilai-nilai budaya dan praktik sosial yang
mendasarinya.
Eksperimen dalam
Konteks Humaniora
Survei dan Analisis
kuantitatif
Meskipun lebih umum dalam ilmu sosial, survei dan analisis
kuantitatif juga dapat digunakan dalam beberapa bidang
humaniora, seperti studi komunikasi atau analisis budaya
populer.
Contoh: Seorang peneliti media melakukan survei untuk
mengukur persepsi masyarakat terhadap representasi
gender dalam film Hollywood dan kemudian menganalisis
data secara kuantitatif.
Meskipun jarang digunakan, eksperimen dapat dilakukan
dalam beberapa konteks humaniora, seperti psikologi
eksperimental atau studi bahasa.
Contoh: Seorang psikolog eksperimental mungkin
melakukan eksperimen untuk menguji efek psikologis dari
penggunaan warna dalam desain grafis atau seni rupa.
7. Reproduksi Teori Ilmiah 06
Definisi
Contoh Seorang peneliti ingin menguji efek dari dua
metode pengajaran yang berbeda terhadap
prestasi belajar matematika siswa sekolah
menengah. Penelitian ini melibatkan dua
kelompok siswa yang masing-masing diajarkan
dengan metode A dan metode B. Setelah
periode waktu tertentu, tes matematika diberikan
kepada kedua kelompok untuk mengukur
prestasi belajar mereka.
Kemudian, penelitian ini direproduksi oleh tim
peneliti lain yang berbeda di lokasi yang
berbeda, menggunakan populasi siswa yang
berbeda tetapi dengan metode pengajaran yang
sama. Hasil yang diperoleh dari kedua penelitian
tersebut kemudian dibandingkan untuk melihat
apakah temuan yang konsisten dapat
diandalkan dalam konteks yang berbeda. Jika
kedua penelitian menunjukkan hasil yang
serupa, ini dapat memperkuat keyakinan akan
efek metode pengajaran terhadap prestasi
belajar matematika.
kemampuan untuk mengulang kembali
eksperimen atau studi yang sama dengan
kondisi yang sama atau serupa untuk
memastikan bahwa hasil yang diperoleh
konsisten dan dapat diandalkan.
8. Kritik Teori Ilmiah: Falsifikasi 07
Definisi
Contoh Teori Jean Piaget tentang tahapan
perkembangan kognitif menyatakan bahwa
anak-anak melalui serangkaian tahapan
perkembangan kognitif yang berbeda, mulai dari
tahap sensorimotor hingga tahap operasi formal.
Namun, beberapa peneliti skeptis terhadap teori
ini mempertanyakan apakah anak-anak benar-
benar melewati tahapan perkembangan ini
secara universal.
Sebuah penelitian dilakukan di mana anak-anak
dari berbagai latar belakang budaya dan
lingkungan diuji untuk melihat apakah
perkembangan kognitif mereka sesuai dengan
tahapan yang dijelaskan dalam teori Piaget.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa
anak tidak mengikuti pola perkembangan yang
dijelaskan oleh Piaget, dan beberapa bahkan
mengalami kemajuan kognitif yang lebih cepat
atau lebih lambat dari yang diharapkan menurut
teori tersebut.
Falsifikasi teori ilmiah adalah proses di mana
suatu teori atau hipotesis diuji dengan sengaja
untuk mencari bukti yang bertentangan atau
menolak teori tersebut.
9. Kritik Teori Ilmiah: Keterbatasan Data 08
Definisi
Contoh Teori "Multiple Intelligences" (MI) oleh Howard
Gardner. Teori ini menyatakan bahwa
kecerdasan tidak hanya terbatas pada
kecerdasan verbal-linguistik dan logis-
matematis, tetapi juga mencakup berbagai jenis
kecerdasan lainnya, seperti musikal, kinestetik,
visual-ruang, interpersonal, intrapersonal, dan
naturalis.
Meskipun teori ini awalnya banyak diterima dan
memiliki dampak besar dalam pendidikan,
namun kemudian banyak peneliti yang
mempertanyakan validitas dan dasar empiris
dari teori Multiple Intelligences. Salah satu kritik
utama adalah bahwa kurangnya bukti empiris
yang kuat untuk mendukung eksistensi dan
pemisahan antara jenis-jenis kecerdasan yang
diusulkan oleh Gardner.
Kritik terhadap teori ilmiah dapat timbul jika data
yang diberikan tidak lengkap dan tidak akurat
10. Etika dan Bias 09
Bias Kultural dan Sosial
Bias Gender Beberapa teori dalam ilmu pendidikan cenderung
mengabaikan perbedaan gender atau mengasumsikan
bahwa perbedaan-perbedaan ini tidak signifikan dalam
konteks pembelajaran. Ini dapat mengarah pada stereotip
gender dan pengabaian terhadap kebutuhan atau
pengalaman unik siswa berdasarkan jenis kelamin mereka.
Teori-teori dalam ilmu pendidikan sering kali mencerminkan
bias kultural dan sosial yang tersembunyi. Misalnya, teori-
teori yang dikembangkan dalam konteks budaya tertentu
mungkin tidak relevan atau berlaku bagi kelompok budaya
atau etnis lainnya. Hal ini dapat menyebabkan generalisasi
yang tidak tepat atau tidak adil terhadap kelompok-kelompok
tertentu.
Bias dalam pengumpulan
dan interpretasi data
Implikasi Praktis
Beberapa teori dalam ilmu pendidikan mungkin memiliki
implikasi praktis yang tidak etis atau dapat menimbulkan
dampak negatif bagi siswa atau masyarakat secara
keseluruhan. Misalnya, teori-teori yang mengarah pada
praktik-praktik pendidikan yang merugikan atau diskriminatif,
atau yang tidak memperhatikan kesejahteraan atau
kebutuhan siswa secara holistik.
Penelitian dalam ilmu pendidikan sering kali rentan terhadap
bias dalam pengumpulan dan interpretasi data. Misalnya,
penelitian yang didanai oleh pihak-pihak dengan kepentingan
tertentu atau penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
keyakinan atau pandangan tertentu dapat cenderung
menghasilkan hasil yang sesuai dengan harapan atau
kepentingan mereka.
11. Discuss 10
• Bagaimana kita dapat mengidentifikasi dan
mengatasi bias dalam teori ilmiah, terutama
dalam konteks ilmu pendidikan?
• Bagaimana kritik terhadap teori ilmiah dapat
memperkaya pemahaman kita tentang suatu
fenomena atau masalah yang sedang dipelajari?
• Bagaimana hubungan antara kritik terhadap teori
ilmiah dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan pemahaman manusia tentang dunia?
12. Last Quote
"There is no theory that is completely free from criticism. Criticism is a
natural process in the development of human knowledge and is the
foundation of scientific progress." - Richard Feynman
11
"Seorang Muslim harus selalu mempertanyakan, memeriksa, dan
menafsirkan dengan hati-hati, karena kebenaran tidak boleh diambil
begitu saja tanpa pemikiran kritis." - Ibn al-Qayyim