SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Miftah Ahmad, M.A.
Kritis Terhadap Teori Ilmiah
“Berpikir kritis adalah bisa berpikir secara tidak bias dan
rasional terhadap suatu persoalan yang dikaji.”
Submitted by Filsafat Ilmu
Darunnajah University
Filsafat Ilmu
Darunnajah University
Introduction
“Teori ilmiah bukan dogma.” Ingatlah bahwa teori ilmiah selalu terbuka untuk revisi dan
perbaikan berdasarkan bukti dan penelitian lebih lanjut.
“Pikirkan di luar kotak.” Terkadang, solusi terbaik muncul dari sudut pandang yang tidak biasa
atau tidak konvensional.
“Bukti lebih berharga daripada otoritas.” Jangan hanya mengandalkan nama besar atau
reputasi, tetapi selalu periksa bukti yang ada.
01
Fakta vs
Teori Ilmiah
Fakta adalah informasi yang dapat diamati secara
langsung atau diuji secara empiris
Contoh: air mendidih pada suhu 100 derajat celcius d
tekanan atmosfer.
Teori ilmiah adalah penjelasan yang didukung oleh
bukti-bukti empiris yang dikumpulkan dari observasi
dan eksperimen.
Contoh: Teori Behaviorisme berfokus pada perilaku
yang dapat diamati dan diukur.
Fakta
Teori Ilmiah
02
Fakta dan Teori
Ilmiah
Bayangkan Anda sedang memecahkan teka-teki. Fakta
adalah potongan-potongan puzzle yang Anda pegang di
tangan Anda. Teori adalah cara Anda menyusun
potongan-potongan itu menjadi gambar lengkap. Tanpa
fakta, Anda tidak akan memiliki bahan untuk membangun
teori. Dan tanpa teori, fakta hanya akan menjadi kumpulan
potongan yang tidak berarti. Jadi, fakta dan teori bekerja
bersama untuk membentuk pemahaman yang lebih
dalam tentang dunia di sekitar kita.
03
Fakta adalah data dunia. Teori adalah struktur
gagasan yang menjelaskan dan menafsirkan fakta.
Langkah Pengembangan Teori
Ilmiah
04
Observasi
Hipotesis Berdasarkan observasi tersebut, peneliti
mengajukan hipotesis bahwa faktor seperti
budaya lokal, status ekonomi, dan preferensi
individu memengaruhi keputusan pembelian
konsumen di pasar tradisional.
Seorang peneliti sosial mengamati pola perilaku
konsumen di pasar tradisional dalam memilih
produk dan berinteraksi dengan pedagang.
Eksperimen
Pengujian
Setelah mengumpulkan data, peneliti
menganalisis hasil survei untuk melihat apakah
pola perilaku konsumen yang diamati konsisten
dengan hipotesis yang diajukan. Misalnya,
apakah konsumen dengan status ekonomi yang
lebih tinggi cenderung membeli produk
berkualitas lebih tinggi? Apakah faktor budaya
memengaruhi preferensi produk tertentu?
Peneliti merancang survei atau wawancara
terstruktur untuk mengumpulkan data dari
berbagai konsumen di pasar tradisional. Data ini
mencakup pertanyaan tentang budaya, status
ekonomi, dan preferensi yang mempengaruhi
keputusan pembelian.
Metode Pengujian Teori Ilmiah 05
Studi Kasus atau
Wawancara Kualitatif
Analisis Visual Metode ini melibatkan analisis terhadap gambar, lukisan,
foto, atau karya seni visual lainnya untuk memahami makna
dan pesan yang terkandung di dalamnya.
Contoh: Seorang sejarawan seni menganalisis lukisan-
lukisan Renaissance untuk mengungkap makna simbolisnya
dan bagaimana mereka mencerminkan nilai-nilai budaya
pada waktu itu.
Penelitian kualitatif dapat melibatkan studi kasus mendalam
tentang individu, kelompok, atau fenomena tertentu dalam
konteks humaniora, seperti sejarah seni, budaya populer,
atau identitas sosial.
Contoh: Seorang antropolog melakukan wawancara
mendalam dengan anggota suatu komunitas untuk
memahami nilai-nilai budaya dan praktik sosial yang
mendasarinya.
Eksperimen dalam
Konteks Humaniora
Survei dan Analisis
kuantitatif
Meskipun lebih umum dalam ilmu sosial, survei dan analisis
kuantitatif juga dapat digunakan dalam beberapa bidang
humaniora, seperti studi komunikasi atau analisis budaya
populer.
Contoh: Seorang peneliti media melakukan survei untuk
mengukur persepsi masyarakat terhadap representasi
gender dalam film Hollywood dan kemudian menganalisis
data secara kuantitatif.
Meskipun jarang digunakan, eksperimen dapat dilakukan
dalam beberapa konteks humaniora, seperti psikologi
eksperimental atau studi bahasa.
Contoh: Seorang psikolog eksperimental mungkin
melakukan eksperimen untuk menguji efek psikologis dari
penggunaan warna dalam desain grafis atau seni rupa.
Reproduksi Teori Ilmiah 06
Definisi
Contoh Seorang peneliti ingin menguji efek dari dua
metode pengajaran yang berbeda terhadap
prestasi belajar matematika siswa sekolah
menengah. Penelitian ini melibatkan dua
kelompok siswa yang masing-masing diajarkan
dengan metode A dan metode B. Setelah
periode waktu tertentu, tes matematika diberikan
kepada kedua kelompok untuk mengukur
prestasi belajar mereka.
Kemudian, penelitian ini direproduksi oleh tim
peneliti lain yang berbeda di lokasi yang
berbeda, menggunakan populasi siswa yang
berbeda tetapi dengan metode pengajaran yang
sama. Hasil yang diperoleh dari kedua penelitian
tersebut kemudian dibandingkan untuk melihat
apakah temuan yang konsisten dapat
diandalkan dalam konteks yang berbeda. Jika
kedua penelitian menunjukkan hasil yang
serupa, ini dapat memperkuat keyakinan akan
efek metode pengajaran terhadap prestasi
belajar matematika.
kemampuan untuk mengulang kembali
eksperimen atau studi yang sama dengan
kondisi yang sama atau serupa untuk
memastikan bahwa hasil yang diperoleh
konsisten dan dapat diandalkan.
Kritik Teori Ilmiah: Falsifikasi 07
Definisi
Contoh Teori Jean Piaget tentang tahapan
perkembangan kognitif menyatakan bahwa
anak-anak melalui serangkaian tahapan
perkembangan kognitif yang berbeda, mulai dari
tahap sensorimotor hingga tahap operasi formal.
Namun, beberapa peneliti skeptis terhadap teori
ini mempertanyakan apakah anak-anak benar-
benar melewati tahapan perkembangan ini
secara universal.
Sebuah penelitian dilakukan di mana anak-anak
dari berbagai latar belakang budaya dan
lingkungan diuji untuk melihat apakah
perkembangan kognitif mereka sesuai dengan
tahapan yang dijelaskan dalam teori Piaget.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa
anak tidak mengikuti pola perkembangan yang
dijelaskan oleh Piaget, dan beberapa bahkan
mengalami kemajuan kognitif yang lebih cepat
atau lebih lambat dari yang diharapkan menurut
teori tersebut.
Falsifikasi teori ilmiah adalah proses di mana
suatu teori atau hipotesis diuji dengan sengaja
untuk mencari bukti yang bertentangan atau
menolak teori tersebut.
Kritik Teori Ilmiah: Keterbatasan Data 08
Definisi
Contoh Teori "Multiple Intelligences" (MI) oleh Howard
Gardner. Teori ini menyatakan bahwa
kecerdasan tidak hanya terbatas pada
kecerdasan verbal-linguistik dan logis-
matematis, tetapi juga mencakup berbagai jenis
kecerdasan lainnya, seperti musikal, kinestetik,
visual-ruang, interpersonal, intrapersonal, dan
naturalis.
Meskipun teori ini awalnya banyak diterima dan
memiliki dampak besar dalam pendidikan,
namun kemudian banyak peneliti yang
mempertanyakan validitas dan dasar empiris
dari teori Multiple Intelligences. Salah satu kritik
utama adalah bahwa kurangnya bukti empiris
yang kuat untuk mendukung eksistensi dan
pemisahan antara jenis-jenis kecerdasan yang
diusulkan oleh Gardner.
Kritik terhadap teori ilmiah dapat timbul jika data
yang diberikan tidak lengkap dan tidak akurat
Etika dan Bias 09
Bias Kultural dan Sosial
Bias Gender Beberapa teori dalam ilmu pendidikan cenderung
mengabaikan perbedaan gender atau mengasumsikan
bahwa perbedaan-perbedaan ini tidak signifikan dalam
konteks pembelajaran. Ini dapat mengarah pada stereotip
gender dan pengabaian terhadap kebutuhan atau
pengalaman unik siswa berdasarkan jenis kelamin mereka.
Teori-teori dalam ilmu pendidikan sering kali mencerminkan
bias kultural dan sosial yang tersembunyi. Misalnya, teori-
teori yang dikembangkan dalam konteks budaya tertentu
mungkin tidak relevan atau berlaku bagi kelompok budaya
atau etnis lainnya. Hal ini dapat menyebabkan generalisasi
yang tidak tepat atau tidak adil terhadap kelompok-kelompok
tertentu.
Bias dalam pengumpulan
dan interpretasi data
Implikasi Praktis
Beberapa teori dalam ilmu pendidikan mungkin memiliki
implikasi praktis yang tidak etis atau dapat menimbulkan
dampak negatif bagi siswa atau masyarakat secara
keseluruhan. Misalnya, teori-teori yang mengarah pada
praktik-praktik pendidikan yang merugikan atau diskriminatif,
atau yang tidak memperhatikan kesejahteraan atau
kebutuhan siswa secara holistik.
Penelitian dalam ilmu pendidikan sering kali rentan terhadap
bias dalam pengumpulan dan interpretasi data. Misalnya,
penelitian yang didanai oleh pihak-pihak dengan kepentingan
tertentu atau penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
keyakinan atau pandangan tertentu dapat cenderung
menghasilkan hasil yang sesuai dengan harapan atau
kepentingan mereka.
Discuss 10
• Bagaimana kita dapat mengidentifikasi dan
mengatasi bias dalam teori ilmiah, terutama
dalam konteks ilmu pendidikan?
• Bagaimana kritik terhadap teori ilmiah dapat
memperkaya pemahaman kita tentang suatu
fenomena atau masalah yang sedang dipelajari?
• Bagaimana hubungan antara kritik terhadap teori
ilmiah dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan pemahaman manusia tentang dunia?
Last Quote
"There is no theory that is completely free from criticism. Criticism is a
natural process in the development of human knowledge and is the
foundation of scientific progress." - Richard Feynman
11
"Seorang Muslim harus selalu mempertanyakan, memeriksa, dan
menafsirkan dengan hati-hati, karena kebenaran tidak boleh diambil
begitu saja tanpa pemikiran kritis." - Ibn al-Qayyim

More Related Content

Similar to Kritis Terhadap Teori Ilmiah dan Filsafat Ilmu

Kelp ika kurnia r. kelebihan dan kekurangan behavioralisme
Kelp ika kurnia r.   kelebihan dan kekurangan behavioralismeKelp ika kurnia r.   kelebihan dan kekurangan behavioralisme
Kelp ika kurnia r. kelebihan dan kekurangan behavioralismeBuntaran wasi
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian IlmiahAndi Iswoyo
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFSanjaya Koembara
 
Menyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosialMenyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosialadult415
 
Metode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasi
Metode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasiMetode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasi
Metode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasiArumNingtiyas1
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu PenelitianRatzman III
 
filsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docxfilsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docxnurulkholifah23
 
Metode Risat Akuntansi Keperilakuan
Metode Risat Akuntansi KeperilakuanMetode Risat Akuntansi Keperilakuan
Metode Risat Akuntansi KeperilakuanYohanaMagdalenaK
 
Metodelogi Penelitian Bag 1.ppsx
Metodelogi Penelitian Bag 1.ppsxMetodelogi Penelitian Bag 1.ppsx
Metodelogi Penelitian Bag 1.ppsxAgusHartawan41
 
Kuliah Umum Metodologi Penelitian RIK
Kuliah Umum Metodologi Penelitian RIKKuliah Umum Metodologi Penelitian RIK
Kuliah Umum Metodologi Penelitian RIKCatatan Medis
 
Buku yang dikarang oleh jammes a
Buku yang dikarang oleh jammes aBuku yang dikarang oleh jammes a
Buku yang dikarang oleh jammes acitrarafika
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianSuaidin -Dompu
 
Metode penelitian sosiologi kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatifMetode penelitian sosiologi kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatifYaser Lopekabausirah
 
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahBahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahMuhammad Idris
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1setiawan02
 
Rancangan penelitian
Rancangan penelitianRancangan penelitian
Rancangan penelitianLearning 3.0
 
Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)
Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)
Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)MadnurMadnur1
 
Identifikasi permasalahan penelitian
Identifikasi permasalahan penelitianIdentifikasi permasalahan penelitian
Identifikasi permasalahan penelitianpristanti
 

Similar to Kritis Terhadap Teori Ilmiah dan Filsafat Ilmu (20)

Kelp ika kurnia r. kelebihan dan kekurangan behavioralisme
Kelp ika kurnia r.   kelebihan dan kekurangan behavioralismeKelp ika kurnia r.   kelebihan dan kekurangan behavioralisme
Kelp ika kurnia r. kelebihan dan kekurangan behavioralisme
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
 
Menyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosialMenyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosial
 
Metode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasi
Metode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasiMetode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasi
Metode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasi
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian
 
filsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docxfilsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docx
 
Metode Risat Akuntansi Keperilakuan
Metode Risat Akuntansi KeperilakuanMetode Risat Akuntansi Keperilakuan
Metode Risat Akuntansi Keperilakuan
 
Metodelogi Penelitian Bag 1.ppsx
Metodelogi Penelitian Bag 1.ppsxMetodelogi Penelitian Bag 1.ppsx
Metodelogi Penelitian Bag 1.ppsx
 
Kuliah Umum Metodologi Penelitian RIK
Kuliah Umum Metodologi Penelitian RIKKuliah Umum Metodologi Penelitian RIK
Kuliah Umum Metodologi Penelitian RIK
 
Buku yang dikarang oleh jammes a
Buku yang dikarang oleh jammes aBuku yang dikarang oleh jammes a
Buku yang dikarang oleh jammes a
 
Kul metpen1
Kul metpen1Kul metpen1
Kul metpen1
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitian
 
Belajar Tentang Studi Kasus
Belajar Tentang Studi Kasus Belajar Tentang Studi Kasus
Belajar Tentang Studi Kasus
 
Metode penelitian sosiologi kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatifMetode penelitian sosiologi kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatif
 
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahBahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1
 
Rancangan penelitian
Rancangan penelitianRancangan penelitian
Rancangan penelitian
 
Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)
Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)
Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)
 
Identifikasi permasalahan penelitian
Identifikasi permasalahan penelitianIdentifikasi permasalahan penelitian
Identifikasi permasalahan penelitian
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

Kritis Terhadap Teori Ilmiah dan Filsafat Ilmu

  • 1. Miftah Ahmad, M.A. Kritis Terhadap Teori Ilmiah “Berpikir kritis adalah bisa berpikir secara tidak bias dan rasional terhadap suatu persoalan yang dikaji.” Submitted by Filsafat Ilmu Darunnajah University
  • 2. Filsafat Ilmu Darunnajah University Introduction “Teori ilmiah bukan dogma.” Ingatlah bahwa teori ilmiah selalu terbuka untuk revisi dan perbaikan berdasarkan bukti dan penelitian lebih lanjut. “Pikirkan di luar kotak.” Terkadang, solusi terbaik muncul dari sudut pandang yang tidak biasa atau tidak konvensional. “Bukti lebih berharga daripada otoritas.” Jangan hanya mengandalkan nama besar atau reputasi, tetapi selalu periksa bukti yang ada. 01
  • 3. Fakta vs Teori Ilmiah Fakta adalah informasi yang dapat diamati secara langsung atau diuji secara empiris Contoh: air mendidih pada suhu 100 derajat celcius d tekanan atmosfer. Teori ilmiah adalah penjelasan yang didukung oleh bukti-bukti empiris yang dikumpulkan dari observasi dan eksperimen. Contoh: Teori Behaviorisme berfokus pada perilaku yang dapat diamati dan diukur. Fakta Teori Ilmiah 02
  • 4. Fakta dan Teori Ilmiah Bayangkan Anda sedang memecahkan teka-teki. Fakta adalah potongan-potongan puzzle yang Anda pegang di tangan Anda. Teori adalah cara Anda menyusun potongan-potongan itu menjadi gambar lengkap. Tanpa fakta, Anda tidak akan memiliki bahan untuk membangun teori. Dan tanpa teori, fakta hanya akan menjadi kumpulan potongan yang tidak berarti. Jadi, fakta dan teori bekerja bersama untuk membentuk pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita. 03 Fakta adalah data dunia. Teori adalah struktur gagasan yang menjelaskan dan menafsirkan fakta.
  • 5. Langkah Pengembangan Teori Ilmiah 04 Observasi Hipotesis Berdasarkan observasi tersebut, peneliti mengajukan hipotesis bahwa faktor seperti budaya lokal, status ekonomi, dan preferensi individu memengaruhi keputusan pembelian konsumen di pasar tradisional. Seorang peneliti sosial mengamati pola perilaku konsumen di pasar tradisional dalam memilih produk dan berinteraksi dengan pedagang. Eksperimen Pengujian Setelah mengumpulkan data, peneliti menganalisis hasil survei untuk melihat apakah pola perilaku konsumen yang diamati konsisten dengan hipotesis yang diajukan. Misalnya, apakah konsumen dengan status ekonomi yang lebih tinggi cenderung membeli produk berkualitas lebih tinggi? Apakah faktor budaya memengaruhi preferensi produk tertentu? Peneliti merancang survei atau wawancara terstruktur untuk mengumpulkan data dari berbagai konsumen di pasar tradisional. Data ini mencakup pertanyaan tentang budaya, status ekonomi, dan preferensi yang mempengaruhi keputusan pembelian.
  • 6. Metode Pengujian Teori Ilmiah 05 Studi Kasus atau Wawancara Kualitatif Analisis Visual Metode ini melibatkan analisis terhadap gambar, lukisan, foto, atau karya seni visual lainnya untuk memahami makna dan pesan yang terkandung di dalamnya. Contoh: Seorang sejarawan seni menganalisis lukisan- lukisan Renaissance untuk mengungkap makna simbolisnya dan bagaimana mereka mencerminkan nilai-nilai budaya pada waktu itu. Penelitian kualitatif dapat melibatkan studi kasus mendalam tentang individu, kelompok, atau fenomena tertentu dalam konteks humaniora, seperti sejarah seni, budaya populer, atau identitas sosial. Contoh: Seorang antropolog melakukan wawancara mendalam dengan anggota suatu komunitas untuk memahami nilai-nilai budaya dan praktik sosial yang mendasarinya. Eksperimen dalam Konteks Humaniora Survei dan Analisis kuantitatif Meskipun lebih umum dalam ilmu sosial, survei dan analisis kuantitatif juga dapat digunakan dalam beberapa bidang humaniora, seperti studi komunikasi atau analisis budaya populer. Contoh: Seorang peneliti media melakukan survei untuk mengukur persepsi masyarakat terhadap representasi gender dalam film Hollywood dan kemudian menganalisis data secara kuantitatif. Meskipun jarang digunakan, eksperimen dapat dilakukan dalam beberapa konteks humaniora, seperti psikologi eksperimental atau studi bahasa. Contoh: Seorang psikolog eksperimental mungkin melakukan eksperimen untuk menguji efek psikologis dari penggunaan warna dalam desain grafis atau seni rupa.
  • 7. Reproduksi Teori Ilmiah 06 Definisi Contoh Seorang peneliti ingin menguji efek dari dua metode pengajaran yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika siswa sekolah menengah. Penelitian ini melibatkan dua kelompok siswa yang masing-masing diajarkan dengan metode A dan metode B. Setelah periode waktu tertentu, tes matematika diberikan kepada kedua kelompok untuk mengukur prestasi belajar mereka. Kemudian, penelitian ini direproduksi oleh tim peneliti lain yang berbeda di lokasi yang berbeda, menggunakan populasi siswa yang berbeda tetapi dengan metode pengajaran yang sama. Hasil yang diperoleh dari kedua penelitian tersebut kemudian dibandingkan untuk melihat apakah temuan yang konsisten dapat diandalkan dalam konteks yang berbeda. Jika kedua penelitian menunjukkan hasil yang serupa, ini dapat memperkuat keyakinan akan efek metode pengajaran terhadap prestasi belajar matematika. kemampuan untuk mengulang kembali eksperimen atau studi yang sama dengan kondisi yang sama atau serupa untuk memastikan bahwa hasil yang diperoleh konsisten dan dapat diandalkan.
  • 8. Kritik Teori Ilmiah: Falsifikasi 07 Definisi Contoh Teori Jean Piaget tentang tahapan perkembangan kognitif menyatakan bahwa anak-anak melalui serangkaian tahapan perkembangan kognitif yang berbeda, mulai dari tahap sensorimotor hingga tahap operasi formal. Namun, beberapa peneliti skeptis terhadap teori ini mempertanyakan apakah anak-anak benar- benar melewati tahapan perkembangan ini secara universal. Sebuah penelitian dilakukan di mana anak-anak dari berbagai latar belakang budaya dan lingkungan diuji untuk melihat apakah perkembangan kognitif mereka sesuai dengan tahapan yang dijelaskan dalam teori Piaget. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa anak tidak mengikuti pola perkembangan yang dijelaskan oleh Piaget, dan beberapa bahkan mengalami kemajuan kognitif yang lebih cepat atau lebih lambat dari yang diharapkan menurut teori tersebut. Falsifikasi teori ilmiah adalah proses di mana suatu teori atau hipotesis diuji dengan sengaja untuk mencari bukti yang bertentangan atau menolak teori tersebut.
  • 9. Kritik Teori Ilmiah: Keterbatasan Data 08 Definisi Contoh Teori "Multiple Intelligences" (MI) oleh Howard Gardner. Teori ini menyatakan bahwa kecerdasan tidak hanya terbatas pada kecerdasan verbal-linguistik dan logis- matematis, tetapi juga mencakup berbagai jenis kecerdasan lainnya, seperti musikal, kinestetik, visual-ruang, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Meskipun teori ini awalnya banyak diterima dan memiliki dampak besar dalam pendidikan, namun kemudian banyak peneliti yang mempertanyakan validitas dan dasar empiris dari teori Multiple Intelligences. Salah satu kritik utama adalah bahwa kurangnya bukti empiris yang kuat untuk mendukung eksistensi dan pemisahan antara jenis-jenis kecerdasan yang diusulkan oleh Gardner. Kritik terhadap teori ilmiah dapat timbul jika data yang diberikan tidak lengkap dan tidak akurat
  • 10. Etika dan Bias 09 Bias Kultural dan Sosial Bias Gender Beberapa teori dalam ilmu pendidikan cenderung mengabaikan perbedaan gender atau mengasumsikan bahwa perbedaan-perbedaan ini tidak signifikan dalam konteks pembelajaran. Ini dapat mengarah pada stereotip gender dan pengabaian terhadap kebutuhan atau pengalaman unik siswa berdasarkan jenis kelamin mereka. Teori-teori dalam ilmu pendidikan sering kali mencerminkan bias kultural dan sosial yang tersembunyi. Misalnya, teori- teori yang dikembangkan dalam konteks budaya tertentu mungkin tidak relevan atau berlaku bagi kelompok budaya atau etnis lainnya. Hal ini dapat menyebabkan generalisasi yang tidak tepat atau tidak adil terhadap kelompok-kelompok tertentu. Bias dalam pengumpulan dan interpretasi data Implikasi Praktis Beberapa teori dalam ilmu pendidikan mungkin memiliki implikasi praktis yang tidak etis atau dapat menimbulkan dampak negatif bagi siswa atau masyarakat secara keseluruhan. Misalnya, teori-teori yang mengarah pada praktik-praktik pendidikan yang merugikan atau diskriminatif, atau yang tidak memperhatikan kesejahteraan atau kebutuhan siswa secara holistik. Penelitian dalam ilmu pendidikan sering kali rentan terhadap bias dalam pengumpulan dan interpretasi data. Misalnya, penelitian yang didanai oleh pihak-pihak dengan kepentingan tertentu atau penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan keyakinan atau pandangan tertentu dapat cenderung menghasilkan hasil yang sesuai dengan harapan atau kepentingan mereka.
  • 11. Discuss 10 • Bagaimana kita dapat mengidentifikasi dan mengatasi bias dalam teori ilmiah, terutama dalam konteks ilmu pendidikan? • Bagaimana kritik terhadap teori ilmiah dapat memperkaya pemahaman kita tentang suatu fenomena atau masalah yang sedang dipelajari? • Bagaimana hubungan antara kritik terhadap teori ilmiah dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman manusia tentang dunia?
  • 12. Last Quote "There is no theory that is completely free from criticism. Criticism is a natural process in the development of human knowledge and is the foundation of scientific progress." - Richard Feynman 11 "Seorang Muslim harus selalu mempertanyakan, memeriksa, dan menafsirkan dengan hati-hati, karena kebenaran tidak boleh diambil begitu saja tanpa pemikiran kritis." - Ibn al-Qayyim