1. Agama Buddha memenuhi kriteria sebagai agama karena memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Buddha Gautama sebagai pendirinya, kitab suci Tipitaka, umat, tempat ibadah, dan ritual keagamaan.
2. Kriteria Agama Buddha ditetapkan pada tahun 1979 dan direvisi pada 1986, mencakup keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Tri Ratna, Hukum Karma, dan Nirvana.
3. Semua sekte Agama Buddha di Indonesia men
2. Pengertian Agama.
Agama memiliki ciri dan kriteria tertentu sehingga dapat disebut “ agama “
sebagai sistem kepercayaan.
Pengertian “ Agama “, yakni :
a. Dalam “ Encyclopedia of Buddhism “, diartikan mendekati, menemui,
sumber, doktrin dan pengetahuan tradisional yang menunjuk pada kitab suci.
b. Menjadi judul naskah Buddha Mahayana yakni Dirgha Agama,
Madhyama Agama, Samyukta Agama dan Ekottarika Agama sebagai bagian
dari Tri Pitaka.
c. Berdasarkan bahasa Sansekerta dan Pali, “ gam “ artinya “pergi”
atau”berjalan” mendapat awalan “ a” yang berarti “ tidak “ sehingga
diartikan dengan “ tidak pergi “ atau“ tidak berjalan “ atau “ tetap”.
d. Gama diartikan sebagai “ kacau “, sedangkan a-gama diartikan
sebagai “ tidak kacau “.
3. Kata agama merupakan padanan dari kata “ religion ( Inggris )”,
berasal dari religio ( bahasa latin ) dengan akar kata “ religare” yang
berarti “ mengikat dengan kencang “ atau “
menghubungkan kembali sesuatu yang telah putus “.
Pendapat lain mengatakan asal katanya “ relegere” yang berarti “
membaca berulang-ulang dengan penuh perhatian “ atau “ re-eligare “
yang berarti “ memilih kembali “ dari jalan sesat ke jalan Tuhan.
4. Dalam KBBI, kata “ Agama” didefinisikan
1. suatu sistem, prinsip kepercayaan kepada Tuhan (
Dewa dan sebagainya ) dengan ajaran puja bakti dan
kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan
itu.
2. Seperangkat nilai-nilai atau norma-norma ajaran moral
spritual kerohanian yang mendasari dan membimbing
hidup dan kehidupan manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai warga masyarakat.
5. Sistem kepercayaan disebut
sebagai agama jika memiliki
kriteria sbb :
1. Mengajarkan keyakinan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mempunyai pendiri atau
nabi.
3. Mempunyai kitab Suci.
4. Mempunyai umat.
5. Mempunyai tempat ibadah.
6. Mempunyai kegiatan ritual.
6. Fungsi agama :
a. Fungsi edukatif agama sebagai pengajar
dan pembimbing.
b. Fungsi penyelamatan agama dapat
menyelamatkan manusia dalam hidup sekarang
maupun setelah meninggal.
c. Fungsi pengawasan sosial agama
menjadi pengawas dalam berkehidupan sosial
bermasyarakat.
d. Fungsi memupuk persaudaraan agama
mengajarkan persaudaraan.
7. Peran agama :
1. Membawa perubahan thd pribadi manusia.
2. Memberikan pendidikan (edukasi)
3. Membawa perbaikan keadaan masyarakat.
4. Menciptakan persatuan dalam masyarakat
8. Pengertian Agama Buddha.
Agama Buddha bukanlah sebuah agama dalam pengertian secara umum
karena bukan suatu sistem kepercayaan dan pemujaan yang disebabkan
karena adanya kekuatan makhluk yang paling tinggi ( Adi kodrati ).
Di kalangan umat Buddha, Agama Buddha dikenal dengan “ Buddha
Dhamma “ atau “ Buddha Sasana “ Ajaran Buddha sebagai
pedoman untuk membebaskan diri dari penderitaan.
9. Kriteria Agama Buddha sebagai agama, yaitu :
1. Agama Buddha memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dengan konsep yang terdapat dalam Sutta Pitaka, Udana
VIII:3.
2. Agama Buddha memiliki pendiri yaitu Buddha Gautama (
Buddha Sakyamuni )
3. Buddha Sasana memiliki kitab suci yaitu Tipitaka atau Tripitaka.
4. Agama Buddha memiliki umat atau pengikut yang diawali dari 5
pertapa.
5. Agama Buddha memiliki tempat ibadah yakni Vihara, Cetiya ,
Arama dan Candi.
6. Agama Buddha memiliki kegiatan ritual atau ibadah yang
biasanya dilaksanakan pada hari Minggu atau sesuai kesepakatan
umat Buddha
10. Komponen atau kriteria suatu sistem disebut agama Buddha
merupakan hasil konsensus bersama mengenai “ Kriteria Agama
Buddha “, yang diikuti oleh Pimpinan Majelis-majelis Agama Buddha
yang dipimpin oleh Herma S. Endro, S.H pada tanggal 14 Desember
1978.
11. Kriteria Agama Buddha tersebut disahkan menjadi Ketetapan
Kongres Umat Buddha Indonesia bernomor : IV/Kongres/1979
dan diperkuat Keputusan Kongres Walubi bernomor:
XII/Walubi/I/1986 dengan bunyi kriteria sbb :
a. Adanya Tuhan Yang Maha Esa.
b. Adanya Tri Ratna/Tiratana.
c. Adanya Hukum Catur Arya Saccani / Cattari Ariya Saccani
d. Adanya Hukum Karma/Kamma.
e. Adanya Hukum Punarbhava/Punnabhava.
f. Adanya Nirvana/Nibbana.
g. Adanya Bodhisattva/Bodhisatta.
12. Pada tanggal 20 Februari 1979, diselenggarakan Lokakarya Pemantapan Ajaran Buddha dengan
Kepribadian Nasional Indonesia. Berdasarkan Ketetapan Kongres Umat Buddha No.
I/Kongres/1979 dan diperkuat Keputusan Kongres I Walubi No.X/Walubi/I/1986 ditetapkan hasil
lokakarya dengan judul “ Ajaran Agama Buddha dengan Kepribadian Nasional Indonesia “, yang
di dalamnya menyebutkan bahwa :
a. Tuhan Yang Maha Esa.
i. Semua sekte agama Buddha di Indonesia berkeyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa.
ii. Semua sekte di Indonesia, menyebut Tuhan Yang Maha Esa dengan sebutan yang berbeda-beda
tetapi pada hakekatnya adalah satu dan sama.
iii. Semua sekte agama Buddha di Indonesia bersikap menghormati sebutan yang dipergunakan oleh
sekte-sekt agama Buddha yang lain.
b. Semua sekte agama Buddha di Indonesia mengakui adanya Buddha Gautama ( Buddha
Sakyamuni ) sebagai Guru Agung/Pembabar/Nabi Agama Buddha.
c Semua sekte agama Buddha di Indonesia berpedoman kepada kitab suci Tipitaka/Tripitaka
d. Semua sekte agama Buddha di Indonesia mempunyai umat yang berbeda di seluruh pelosok
Tanah Air Indonesia.
e. Semua sekte agama Buddha di Indonesia bertekad untuk melaksanakan Pedoman Penghayatan
Pancasila ( Eka Prasetya Panca Karsa ).