2. Biodata
• Nama : Sukhitta Dewi
• Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 9 Juni 1993
• Alamat : RT 01/RW 02, Deplongan, Wates, Getasan,
Semarang 50774
• No Hp : 0838-7234-1987
• Email : sukhittadewi123@gmail.com
3. PENGERTIAN AGAMA BUDDHA
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata ‘agama’ berarti
suatu sistem, prinsip kepercayaan terhadap Tuhan. dengan
ajaran sembahyang/kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang
bertalian dengan kepercayaan.
Kata ‘agama’ dapat juga didefinisikan sebagai perangkat nilai-
nilai atau norma-norma ajaran moral spiritual kerohanian yang
mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia,
baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.
Dalam Buddha , kata “Agama” lebih dikenal dengan sebutan
Sasana atau Dhamma, yang secara harfiah, berarti kebenaran
atau kesunyataan.
4. Agama Buddha sering disebut Buddha
Dhamma atau Buddha Sasana, yaitu
ajaran yang mengantarkan seseorang yang
melaksanakannya agar dapat hidup
bahagia di dunia ini, setelah mati masuk
surga dan tujuan nya berhasil. Tujuan akhir
umat Buddha yaitu Tercapainya Nibbana.
5. SEJARAH PERKEMBANGAN
AGAMA BUDDHA
Sejarah menyatakan bahwa BUDDHA
GAUTAMA sebagai pendiri agama
Buddha.
Sang Buddha (BUDDHA GAUTAMA) dikenal
oleh para umat Buddha sebagai seorang guru
yang telah sadar atau tercerahkan yang
membagikan wawasan-Nya untuk membantu
makhluk hidup mengakhiri :
1. ketidaktahuan/kebodohan (avidyā),
2. kehausan/napsu rendah (taṇhā), dan
6. Agama Buddha mulai berkembang di India, yaitu tempat dimana
Buddha Gautama mengajarkan ajarannya.
Setelah wafatnya Buddha Gautama, ajaran tsb tdk lenyap begitu
saja, melainkan disebarkan oleh pr pemuka agama shg bertahan
sampai skrg diberbagai belahan dunia, khususnya di Asia
Pada akhir abad ke-5, seorang biksu Buddha dari India mendarat
di sebuah kerajaan di Pulau Jawa, Pada akhir abad ke-7, I Tsing,
seorang peziarah Buddha dari Tiongkok, berkunjung ke Pulau
Sumatera, yg kala itu mrpk bagian dari kerajaan Sriwijaya. Ia
menemukan bahwa Buddhisme diterima secara luas oleh rakyat,
dan akhirnya ibukota Sriwijaya mrpk pusat penting unt
pembelajaran Buddhisme. I Tsing belajar di Sriwijaya selama
7. Pd pertengahan abad ke-8, Jateng berada di bawah kekuasaan
raja-raja Dinasti Syailendra yg mrpk penganut Buddhisme. Mrk
membangun berbagai monumen Buddha di Jawa, yg paling
terkenal yaitu Candi Borobudur. Monumen ini selesai di bagian
awal abad ke-9.
Pd akhir abad ke-13 seiring berkembang pesatnya pengaruh
Islam dari Timur Tengah, kerajaan-kerajaan Islam mulai berdiri di
Sumatera, dan segera menyebar ke Jawa dan Semenanjung
Malaya lewat sekelompok ulama yg dikenal dgn sebutan Wali
Sanga. Akibatnya Buddhisme mengalami penurunan popularitas
dan pada akhir abad ke-15 Islam adalah agama yang dominan di
nusantara dan Semenanjung Malaya. Buddhisme diperkenalkan
kembali ke nusantara pada abad ke-19, dengan kedatangan
pedagang dan orang-orang Tiongkok, Srilanka dan imigran
Buddhis lainnya.
8. SUMBER-SUMBER HUKUM
Sumber-sumber hukum agama Budha yaitu,
Kitab suci agama budha ( TRIPITAKA ), tripitaka terbagi
3 macam yaitu;
Kitab suci agama Buddha yang paling tua yang diketahui
hingga sekarang tertulis dalam bahasa Pâli dan
Sansekerta; terbagi dalam tiga kelompok besar yang
dikenal sebagai 'pitaka' atau 'keranjang', yaitu :
1. Vinaya Pitaka
2. Sutta Pitaka, dan
3. Abhidhamma Pitaka
9. PERAN AGAMA :
merupakan sumber moral
merupakan petunjuk kebenaran
merupakan sumber informasi tentang masalah – masalah
diluar duniawi.
memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala
suka, maupun di kala duka.
FUNGSI AGAMA :
1. fungsi edukatif (mendidik),
2. fungsi salvatif (penyelamatan),
3. fungsi profetik (kenabian),
4. fungsi integratif (pemersatu),
5. fungsi transformatif (mengubah)
6. fungsi solutif (pemecahan masalah).
10. FUNGSI AGAMA DALAM MASYARAKAT :
1. Agama di bidang social : dimana agama bisa membantu
para anggota-anggota masyarakat dlm kewajiban social.
2. Fungsi agama dalam keluarga
3. Fungsi agama dlm sosialisasi : dpt membantu individu unt menjadi
lebih baik diantara lingkungan masyarakat-masyarakat
yang lain supaya dapat berinteraksi dengan baik.
11. MOTIVASI DAN TUJUAN
BERAGAMA
MOTIVASI
• Di dalam agama Buddha kita dapat menemukan dua bentuk
motivasi, yaitu :
• 1. . Motivasi yang rendah / motivasi yang masih diliputi oleh
kepentingan pribadi , yaitu motivasi yang masih dilandasi oleh
keserakahan (lobha), kebencian (dosa), dan kebodohan batin
(moha) atau seringkali disebut sebagai akusalakamma.
2. motivasi yang luhur / motivasi yang tidak lagi dilandasi oleh
kepentingan pribadi yaitu motivasi yang tidak lagi dilandasi
oleh keserakahan (lobha), kebencian (dosa), dan kebodohan
batin (moha).
13. TOLERANSI HIDUP BERAGAMA
Teladan luar biasa dari toleransi umat Buddha ditunjukkan oleh
Kaisar Asoka. Salah satu dekritnya terukir di batu karang, yang
masih ada sampai hari ini di India:“Seseorang seharusnya tidak
hanya menghormati agamanya sendiri dan mencela agama lain, tapi
juga harus menghormati agama lain karena satu dan lain hal.
Dengan bertindak demikian, seseorang membantu agamanya sendiri
untuk tumbuh sekaligus memberikan pelayanan bagi agama lain.
Dengan bertindak sebaliknya, seseorang menggali kubur bagi
agamanya sendiri sekaligus merugikan agama la
14. Suatu ketika, seorang pengikut agama lain menjadi yakin bahwa
pandangan Buddha adalah benar dan pandangan gurunya
adalah keliru, dia memohon kepada Buddha untuk menerimanya
sebagai murid-Nya. Namun Buddha memintanya untuk
mempertimbangkannya kembali dan tidak tergesa-gesa. Ketika
orang tersebut mengungkapkan hasratnya kembali, Buddha
memenuhi permintaannya dengan syarat dia meneruskan
dukungan dan rasa hormatnya kepada gurunya yang dulu.
15. KAIDAH DAN ETIKA AGAMA BUDDHA YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN
Cinta Kasih dan Kasih Sayang yang tidak terbatas
menolong semua makhluk.
Menolak semua keinginan nafsu keduniawian.
Mempelajari, menghayati dan mengamalkan
Dharma(mengendalikan pikiran).
Berusaha mencapai Pencerahan Sempurna.
16. PENGERTIAN MANUSIA DAN
KOMPONEN PENTING DALAM
DIRI MANUSIA
Menurut agama Buddha, manusia adalah gabungan jiwa dan
tubuh dari batin dan jasmani ( nama rupa ). Bagian “ batin “ dibagi
dalam empat kelompok, yaitu : perasaan ( vedana ) ; pencerapan,
berupa kesan – kesan, gambaran atau gagasan dan konsep (
sanna ), bentuk – bentuk pikiran atau bentuk karma dan
sejenisnya ( sankhara ), dan kesadaran ( vinnana ). Empat
kelompok batin inilah yang merupakan unsur non fisik dalam diri
manusia yang secara bersama – sama dianggap sebagai batin
(nama). Bersama dengan unsur jasmani (rupa), yang disebut
manusia ini dikenal sebagai lima agregat (pancakkhandha) yang
membentuk sesosok individu.
17. PROSES KEJADIAN MANUSIA
MENURUT AGAMA BUDDHA
Proses terbentuknya bumi dan manusia yang muncul di bumi
ini diuraikan oleh Sang Buddha dalam Aganna Sutta, Patika
Sutta dan Brahmajala Sutta, yang merupakan bagian dari
Digha Nikaya, Sutta Pitaka.