SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Sukhitta Dewi
Biodata
• Nama : Sukhitta Dewi
• Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 9 Juni 1993
• Alamat : RT 01/RW 02, Deplongan, Wates, Getasan,
Semarang 50774
• No Hp : 0838-7234-1987
• Email : sukhittadewi123@gmail.com
PENGERTIAN AGAMA BUDDHA
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata ‘agama’ berarti
suatu sistem, prinsip kepercayaan terhadap Tuhan. dengan
ajaran sembahyang/kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang
bertalian dengan kepercayaan.
Kata ‘agama’ dapat juga didefinisikan sebagai perangkat nilai-
nilai atau norma-norma ajaran moral spiritual kerohanian yang
mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia,
baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.
Dalam Buddha , kata “Agama” lebih dikenal dengan sebutan
Sasana atau Dhamma, yang secara harfiah, berarti kebenaran
atau kesunyataan.
Agama Buddha sering disebut Buddha
Dhamma atau Buddha Sasana, yaitu
ajaran yang mengantarkan seseorang yang
melaksanakannya agar dapat hidup
bahagia di dunia ini, setelah mati masuk
surga dan tujuan nya berhasil. Tujuan akhir
umat Buddha yaitu Tercapainya Nibbana.
SEJARAH PERKEMBANGAN
AGAMA BUDDHA
Sejarah menyatakan bahwa BUDDHA
GAUTAMA sebagai pendiri agama
Buddha.
Sang Buddha (BUDDHA GAUTAMA) dikenal
oleh para umat Buddha sebagai seorang guru
yang telah sadar atau tercerahkan yang
membagikan wawasan-Nya untuk membantu
makhluk hidup mengakhiri :
1. ketidaktahuan/kebodohan (avidyā),
2. kehausan/napsu rendah (taṇhā), dan
Agama Buddha mulai berkembang di India, yaitu tempat dimana
Buddha Gautama mengajarkan ajarannya.
Setelah wafatnya Buddha Gautama, ajaran tsb tdk lenyap begitu
saja, melainkan disebarkan oleh pr pemuka agama shg bertahan
sampai skrg diberbagai belahan dunia, khususnya di Asia
Pada akhir abad ke-5, seorang biksu Buddha dari India mendarat
di sebuah kerajaan di Pulau Jawa, Pada akhir abad ke-7, I Tsing,
seorang peziarah Buddha dari Tiongkok, berkunjung ke Pulau
Sumatera, yg kala itu mrpk bagian dari kerajaan Sriwijaya. Ia
menemukan bahwa Buddhisme diterima secara luas oleh rakyat,
dan akhirnya ibukota Sriwijaya mrpk pusat penting unt
pembelajaran Buddhisme. I Tsing belajar di Sriwijaya selama
Pd pertengahan abad ke-8, Jateng berada di bawah kekuasaan
raja-raja Dinasti Syailendra yg mrpk penganut Buddhisme. Mrk
membangun berbagai monumen Buddha di Jawa, yg paling
terkenal yaitu Candi Borobudur. Monumen ini selesai di bagian
awal abad ke-9.
Pd akhir abad ke-13 seiring berkembang pesatnya pengaruh
Islam dari Timur Tengah, kerajaan-kerajaan Islam mulai berdiri di
Sumatera, dan segera menyebar ke Jawa dan Semenanjung
Malaya lewat sekelompok ulama yg dikenal dgn sebutan Wali
Sanga. Akibatnya Buddhisme mengalami penurunan popularitas
dan pada akhir abad ke-15 Islam adalah agama yang dominan di
nusantara dan Semenanjung Malaya. Buddhisme diperkenalkan
kembali ke nusantara pada abad ke-19, dengan kedatangan
pedagang dan orang-orang Tiongkok, Srilanka dan imigran
Buddhis lainnya.
SUMBER-SUMBER HUKUM
Sumber-sumber hukum agama Budha yaitu,
Kitab suci agama budha ( TRIPITAKA ), tripitaka terbagi
3 macam yaitu;
Kitab suci agama Buddha yang paling tua yang diketahui
hingga sekarang tertulis dalam bahasa Pâli dan
Sansekerta; terbagi dalam tiga kelompok besar yang
dikenal sebagai 'pitaka' atau 'keranjang', yaitu :
1. Vinaya Pitaka
2. Sutta Pitaka, dan
3. Abhidhamma Pitaka
PERAN AGAMA :
merupakan sumber moral
merupakan petunjuk kebenaran
merupakan sumber informasi tentang masalah – masalah
diluar duniawi.
memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala
suka, maupun di kala duka.
FUNGSI AGAMA :
1. fungsi edukatif (mendidik),
2. fungsi salvatif (penyelamatan),
3. fungsi profetik (kenabian),
4. fungsi integratif (pemersatu),
5. fungsi transformatif (mengubah)
6. fungsi solutif (pemecahan masalah).
FUNGSI AGAMA DALAM MASYARAKAT :
1. Agama di bidang social : dimana agama bisa membantu
para anggota-anggota masyarakat dlm kewajiban social.
2. Fungsi agama dalam keluarga
3. Fungsi agama dlm sosialisasi : dpt membantu individu unt menjadi
lebih baik diantara lingkungan masyarakat-masyarakat
yang lain supaya dapat berinteraksi dengan baik.
MOTIVASI DAN TUJUAN
BERAGAMA
MOTIVASI
• Di dalam agama Buddha kita dapat menemukan dua bentuk
motivasi, yaitu :
• 1. . Motivasi yang rendah / motivasi yang masih diliputi oleh
kepentingan pribadi , yaitu motivasi yang masih dilandasi oleh
keserakahan (lobha), kebencian (dosa), dan kebodohan batin
(moha) atau seringkali disebut sebagai akusalakamma.
2. motivasi yang luhur / motivasi yang tidak lagi dilandasi oleh
kepentingan pribadi yaitu motivasi yang tidak lagi dilandasi
oleh keserakahan (lobha), kebencian (dosa), dan kebodohan
batin (moha).
MOTIVASI BUDDHIS
hukum karma
anicca/ ketidak kekalan
ehipassiko
TUJUAN BERAGAMA
mencapai kebahagiaan di dunia ini dan dunia
selanjutnya
TOLERANSI HIDUP BERAGAMA
Teladan luar biasa dari toleransi umat Buddha ditunjukkan oleh
Kaisar Asoka. Salah satu dekritnya terukir di batu karang, yang
masih ada sampai hari ini di India:“Seseorang seharusnya tidak
hanya menghormati agamanya sendiri dan mencela agama lain, tapi
juga harus menghormati agama lain karena satu dan lain hal.
Dengan bertindak demikian, seseorang membantu agamanya sendiri
untuk tumbuh sekaligus memberikan pelayanan bagi agama lain.
Dengan bertindak sebaliknya, seseorang menggali kubur bagi
agamanya sendiri sekaligus merugikan agama la
Suatu ketika, seorang pengikut agama lain menjadi yakin bahwa
pandangan Buddha adalah benar dan pandangan gurunya
adalah keliru, dia memohon kepada Buddha untuk menerimanya
sebagai murid-Nya. Namun Buddha memintanya untuk
mempertimbangkannya kembali dan tidak tergesa-gesa. Ketika
orang tersebut mengungkapkan hasratnya kembali, Buddha
memenuhi permintaannya dengan syarat dia meneruskan
dukungan dan rasa hormatnya kepada gurunya yang dulu.
KAIDAH DAN ETIKA AGAMA BUDDHA YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN
Cinta Kasih dan Kasih Sayang yang tidak terbatas
menolong semua makhluk.
Menolak semua keinginan nafsu keduniawian.
Mempelajari, menghayati dan mengamalkan
Dharma(mengendalikan pikiran).
Berusaha mencapai Pencerahan Sempurna.
PENGERTIAN MANUSIA DAN
KOMPONEN PENTING DALAM
DIRI MANUSIA
Menurut agama Buddha, manusia adalah gabungan jiwa dan
tubuh dari batin dan jasmani ( nama rupa ). Bagian “ batin “ dibagi
dalam empat kelompok, yaitu : perasaan ( vedana ) ; pencerapan,
berupa kesan – kesan, gambaran atau gagasan dan konsep (
sanna ), bentuk – bentuk pikiran atau bentuk karma dan
sejenisnya ( sankhara ), dan kesadaran ( vinnana ). Empat
kelompok batin inilah yang merupakan unsur non fisik dalam diri
manusia yang secara bersama – sama dianggap sebagai batin
(nama). Bersama dengan unsur jasmani (rupa), yang disebut
manusia ini dikenal sebagai lima agregat (pancakkhandha) yang
membentuk sesosok individu.
PROSES KEJADIAN MANUSIA
MENURUT AGAMA BUDDHA
Proses terbentuknya bumi dan manusia yang muncul di bumi
ini diuraikan oleh Sang Buddha dalam Aganna Sutta, Patika
Sutta dan Brahmajala Sutta, yang merupakan bagian dari
Digha Nikaya, Sutta Pitaka.
PERKEMBANGAN

More Related Content

Similar to PERKEMBANGAN

Konsep Agama Budha
Konsep Agama BudhaKonsep Agama Budha
Konsep Agama Budhapjj_kemenkes
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)Erwin Line
 
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas XNila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas XRizka A. Hutami
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaSutipyo Ru'iya
 
Agama tinjauan
Agama tinjauanAgama tinjauan
Agama tinjauanNafi Uddin
 
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individuFungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individuVJ Asenk
 
Konsep Agama Hindu
Konsep Agama HinduKonsep Agama Hindu
Konsep Agama Hindupjj_kemenkes
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Konsep Agama Kristen Hindu
Konsep Agama Kristen HinduKonsep Agama Kristen Hindu
Konsep Agama Kristen Hindupjj_kemenkes
 
Agama Kristen Hindu
Agama Kristen HinduAgama Kristen Hindu
Agama Kristen Hindupjj_kemenkes
 
Teori masuknya hindu
Teori masuknya hinduTeori masuknya hindu
Teori masuknya hinduhypeerion
 
Mistik Jawa dalam Islam Kebatinan
Mistik Jawa dalam Islam KebatinanMistik Jawa dalam Islam Kebatinan
Mistik Jawa dalam Islam KebatinanFAJAR MENTARI
 

Similar to PERKEMBANGAN (20)

Konsep Agama Budha
Konsep Agama BudhaKonsep Agama Budha
Konsep Agama Budha
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)
 
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas XNila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Agama tinjauan
Agama tinjauanAgama tinjauan
Agama tinjauan
 
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individuFungsi agama dan kepercayaan bagi individu
Fungsi agama dan kepercayaan bagi individu
 
Agama buddha
Agama buddhaAgama buddha
Agama buddha
 
Konsep Agama Hindu
Konsep Agama HinduKonsep Agama Hindu
Konsep Agama Hindu
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Konsep Agama Kristen Hindu
Konsep Agama Kristen HinduKonsep Agama Kristen Hindu
Konsep Agama Kristen Hindu
 
Agama Kristen Hindu
Agama Kristen HinduAgama Kristen Hindu
Agama Kristen Hindu
 
Teori masuknya hindu
Teori masuknya hinduTeori masuknya hindu
Teori masuknya hindu
 
Makalah kkn ihdn
Makalah kkn ihdnMakalah kkn ihdn
Makalah kkn ihdn
 
Mistik Jawa dalam Islam Kebatinan
Mistik Jawa dalam Islam KebatinanMistik Jawa dalam Islam Kebatinan
Mistik Jawa dalam Islam Kebatinan
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desassuser274be0
 

Recently uploaded (10)

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
 

PERKEMBANGAN

  • 2. Biodata • Nama : Sukhitta Dewi • Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 9 Juni 1993 • Alamat : RT 01/RW 02, Deplongan, Wates, Getasan, Semarang 50774 • No Hp : 0838-7234-1987 • Email : sukhittadewi123@gmail.com
  • 3. PENGERTIAN AGAMA BUDDHA Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata ‘agama’ berarti suatu sistem, prinsip kepercayaan terhadap Tuhan. dengan ajaran sembahyang/kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan. Kata ‘agama’ dapat juga didefinisikan sebagai perangkat nilai- nilai atau norma-norma ajaran moral spiritual kerohanian yang mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat. Dalam Buddha , kata “Agama” lebih dikenal dengan sebutan Sasana atau Dhamma, yang secara harfiah, berarti kebenaran atau kesunyataan.
  • 4. Agama Buddha sering disebut Buddha Dhamma atau Buddha Sasana, yaitu ajaran yang mengantarkan seseorang yang melaksanakannya agar dapat hidup bahagia di dunia ini, setelah mati masuk surga dan tujuan nya berhasil. Tujuan akhir umat Buddha yaitu Tercapainya Nibbana.
  • 5. SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA Sejarah menyatakan bahwa BUDDHA GAUTAMA sebagai pendiri agama Buddha. Sang Buddha (BUDDHA GAUTAMA) dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri : 1. ketidaktahuan/kebodohan (avidyā), 2. kehausan/napsu rendah (taṇhā), dan
  • 6. Agama Buddha mulai berkembang di India, yaitu tempat dimana Buddha Gautama mengajarkan ajarannya. Setelah wafatnya Buddha Gautama, ajaran tsb tdk lenyap begitu saja, melainkan disebarkan oleh pr pemuka agama shg bertahan sampai skrg diberbagai belahan dunia, khususnya di Asia Pada akhir abad ke-5, seorang biksu Buddha dari India mendarat di sebuah kerajaan di Pulau Jawa, Pada akhir abad ke-7, I Tsing, seorang peziarah Buddha dari Tiongkok, berkunjung ke Pulau Sumatera, yg kala itu mrpk bagian dari kerajaan Sriwijaya. Ia menemukan bahwa Buddhisme diterima secara luas oleh rakyat, dan akhirnya ibukota Sriwijaya mrpk pusat penting unt pembelajaran Buddhisme. I Tsing belajar di Sriwijaya selama
  • 7. Pd pertengahan abad ke-8, Jateng berada di bawah kekuasaan raja-raja Dinasti Syailendra yg mrpk penganut Buddhisme. Mrk membangun berbagai monumen Buddha di Jawa, yg paling terkenal yaitu Candi Borobudur. Monumen ini selesai di bagian awal abad ke-9. Pd akhir abad ke-13 seiring berkembang pesatnya pengaruh Islam dari Timur Tengah, kerajaan-kerajaan Islam mulai berdiri di Sumatera, dan segera menyebar ke Jawa dan Semenanjung Malaya lewat sekelompok ulama yg dikenal dgn sebutan Wali Sanga. Akibatnya Buddhisme mengalami penurunan popularitas dan pada akhir abad ke-15 Islam adalah agama yang dominan di nusantara dan Semenanjung Malaya. Buddhisme diperkenalkan kembali ke nusantara pada abad ke-19, dengan kedatangan pedagang dan orang-orang Tiongkok, Srilanka dan imigran Buddhis lainnya.
  • 8. SUMBER-SUMBER HUKUM Sumber-sumber hukum agama Budha yaitu, Kitab suci agama budha ( TRIPITAKA ), tripitaka terbagi 3 macam yaitu; Kitab suci agama Buddha yang paling tua yang diketahui hingga sekarang tertulis dalam bahasa Pâli dan Sansekerta; terbagi dalam tiga kelompok besar yang dikenal sebagai 'pitaka' atau 'keranjang', yaitu : 1. Vinaya Pitaka 2. Sutta Pitaka, dan 3. Abhidhamma Pitaka
  • 9. PERAN AGAMA : merupakan sumber moral merupakan petunjuk kebenaran merupakan sumber informasi tentang masalah – masalah diluar duniawi. memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka. FUNGSI AGAMA : 1. fungsi edukatif (mendidik), 2. fungsi salvatif (penyelamatan), 3. fungsi profetik (kenabian), 4. fungsi integratif (pemersatu), 5. fungsi transformatif (mengubah) 6. fungsi solutif (pemecahan masalah).
  • 10. FUNGSI AGAMA DALAM MASYARAKAT : 1. Agama di bidang social : dimana agama bisa membantu para anggota-anggota masyarakat dlm kewajiban social. 2. Fungsi agama dalam keluarga 3. Fungsi agama dlm sosialisasi : dpt membantu individu unt menjadi lebih baik diantara lingkungan masyarakat-masyarakat yang lain supaya dapat berinteraksi dengan baik.
  • 11. MOTIVASI DAN TUJUAN BERAGAMA MOTIVASI • Di dalam agama Buddha kita dapat menemukan dua bentuk motivasi, yaitu : • 1. . Motivasi yang rendah / motivasi yang masih diliputi oleh kepentingan pribadi , yaitu motivasi yang masih dilandasi oleh keserakahan (lobha), kebencian (dosa), dan kebodohan batin (moha) atau seringkali disebut sebagai akusalakamma. 2. motivasi yang luhur / motivasi yang tidak lagi dilandasi oleh kepentingan pribadi yaitu motivasi yang tidak lagi dilandasi oleh keserakahan (lobha), kebencian (dosa), dan kebodohan batin (moha).
  • 12. MOTIVASI BUDDHIS hukum karma anicca/ ketidak kekalan ehipassiko TUJUAN BERAGAMA mencapai kebahagiaan di dunia ini dan dunia selanjutnya
  • 13. TOLERANSI HIDUP BERAGAMA Teladan luar biasa dari toleransi umat Buddha ditunjukkan oleh Kaisar Asoka. Salah satu dekritnya terukir di batu karang, yang masih ada sampai hari ini di India:“Seseorang seharusnya tidak hanya menghormati agamanya sendiri dan mencela agama lain, tapi juga harus menghormati agama lain karena satu dan lain hal. Dengan bertindak demikian, seseorang membantu agamanya sendiri untuk tumbuh sekaligus memberikan pelayanan bagi agama lain. Dengan bertindak sebaliknya, seseorang menggali kubur bagi agamanya sendiri sekaligus merugikan agama la
  • 14. Suatu ketika, seorang pengikut agama lain menjadi yakin bahwa pandangan Buddha adalah benar dan pandangan gurunya adalah keliru, dia memohon kepada Buddha untuk menerimanya sebagai murid-Nya. Namun Buddha memintanya untuk mempertimbangkannya kembali dan tidak tergesa-gesa. Ketika orang tersebut mengungkapkan hasratnya kembali, Buddha memenuhi permintaannya dengan syarat dia meneruskan dukungan dan rasa hormatnya kepada gurunya yang dulu.
  • 15. KAIDAH DAN ETIKA AGAMA BUDDHA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN Cinta Kasih dan Kasih Sayang yang tidak terbatas menolong semua makhluk. Menolak semua keinginan nafsu keduniawian. Mempelajari, menghayati dan mengamalkan Dharma(mengendalikan pikiran). Berusaha mencapai Pencerahan Sempurna.
  • 16. PENGERTIAN MANUSIA DAN KOMPONEN PENTING DALAM DIRI MANUSIA Menurut agama Buddha, manusia adalah gabungan jiwa dan tubuh dari batin dan jasmani ( nama rupa ). Bagian “ batin “ dibagi dalam empat kelompok, yaitu : perasaan ( vedana ) ; pencerapan, berupa kesan – kesan, gambaran atau gagasan dan konsep ( sanna ), bentuk – bentuk pikiran atau bentuk karma dan sejenisnya ( sankhara ), dan kesadaran ( vinnana ). Empat kelompok batin inilah yang merupakan unsur non fisik dalam diri manusia yang secara bersama – sama dianggap sebagai batin (nama). Bersama dengan unsur jasmani (rupa), yang disebut manusia ini dikenal sebagai lima agregat (pancakkhandha) yang membentuk sesosok individu.
  • 17. PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AGAMA BUDDHA Proses terbentuknya bumi dan manusia yang muncul di bumi ini diuraikan oleh Sang Buddha dalam Aganna Sutta, Patika Sutta dan Brahmajala Sutta, yang merupakan bagian dari Digha Nikaya, Sutta Pitaka.