Pengukuran psikologis bertujuan mengukur variabel psikologis seperti sifat kognitif, afektif, dan psikomotor seseorang. Namun, variabel-variabel ini bersifat laten dan sulit diukur secara tepat karena terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil pengukurannya seperti item-item terbatas dalam skala dan respons subjek yang dipengaruhi faktor lain. Selain itu, interpretasi hasil pengukuran vari
Psikometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran psikologis, seperti pengembangan alat ukur psikologi seperti tes dan skala serta analisis datanya. Statistika adalah ilmu yang mempelajari pengolahan dan analisis data, terdiri atas statistika deskriptif untuk mendeskripsikan data dan statistika inferensial untuk menarik kesimpulan dari sampel ke populasi."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asesmen dalam bimbingan dan konseling. Ia menjelaskan pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip asesmen serta perbedaan antara pengukuran, evaluasi, tes, dan asesmen. Dokumen tersebut juga membahas kedudukan asesmen dalam bimbingan dan kode etik penggunaan asesmen.
Skala Penyesuaian Diri bertujuan untuk mengukur tingkat penyesuaian diri siswa SMA terhadap lingkungan, konflik internal, dan norma sosial. Skala ini terdiri dari 51 pernyataan yang mencakup tiga dimensi penyesuaian diri yaitu adaptasi, konformitas, dan penguasaan diri. Hasil pengukuran skala diharapkan dapat menunjukkan profil penyesuaian diri siswa dan memberikan masukan untuk perbaikan.
Psikometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran psikologis, seperti pengembangan alat ukur psikologi seperti tes dan skala serta analisis datanya. Statistika adalah ilmu yang mempelajari pengolahan dan analisis data, terdiri atas statistika deskriptif untuk mendeskripsikan data dan statistika inferensial untuk menarik kesimpulan dari sampel ke populasi."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asesmen dalam bimbingan dan konseling. Ia menjelaskan pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip asesmen serta perbedaan antara pengukuran, evaluasi, tes, dan asesmen. Dokumen tersebut juga membahas kedudukan asesmen dalam bimbingan dan kode etik penggunaan asesmen.
Skala Penyesuaian Diri bertujuan untuk mengukur tingkat penyesuaian diri siswa SMA terhadap lingkungan, konflik internal, dan norma sosial. Skala ini terdiri dari 51 pernyataan yang mencakup tiga dimensi penyesuaian diri yaitu adaptasi, konformitas, dan penguasaan diri. Hasil pengukuran skala diharapkan dapat menunjukkan profil penyesuaian diri siswa dan memberikan masukan untuk perbaikan.
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9novyaindri29
Makalah ini membahas tentang sikap dalam psikologi sosial. Sikap didefinisikan sebagai evaluasi terhadap objek, isu, atau orang yang bersifat positif atau negatif. Sikap terbentuk dari pengalaman dan pembelajaran seseorang, dan memiliki tiga komponen utama: afektif (perasaan), kognitif (pemikiran), dan perilaku. Sikap berfungsi untuk mencapai tujuan, melindungi ego, dan menge
Dokumen tersebut membahas konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial seperti menolong orang lain tanpa imbalan langsung. Beberapa teori yang disebutkan antara lain empathy-altruism hypothesis, negative-state relief model, dan pengaruh faktor situasional seperti kemiripan dan tanggung jawab atas kejadian."
Mata kuliah Psikologi Komunikasi membahas ruang lingkup dan pendekatan ilmu ini dalam memahami komunikasi manusia. Mata kuliah ini menganalisis proses komunikasi dari perspektif psikologi dengan mempelajari konsep-konsep seperti persepsi, motivasi, dan konsep diri. Psikologi Komunikasi juga mempelajari berbagai jenis komunikasi seperti intrapersonal, interpersonal, kelompok, dan massa.
Dokumen tersebut merupakan contoh hasil skoring tes CFIT pada seorang testee berusia 14 tahun 5 bulan dengan nilai raw score 32 dan skor standar 16 yang menghasilkan IQ 134.
1. AUM PTSDL adalah alat untuk mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar. Alat ini terdiri dari beberapa format untuk mahasiswa dan siswa SD sampai SLTA.
2. Alat ini digunakan untuk mengungkap masalah belajar terkait prasyarat materi, keterampilan, sarana, kondisi pribadi, dan lingkungan belajar. Hasilnya digunakan se
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi pembelajaran untuk anak usia dini. Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan program stimulasi dan pencapaian hasilnya, serta meningkatkan kualitas proses dan hasil program stimulasi. Evaluasi pembelajaran PAUD meliputi pengumpulan, analisis, interpretasi, dan pengambilan keputusan tentang perkembangan dan belajar anak berdasarkan kegiatan pembelajaran.
Tes IST merupakan tes inteligensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer pada tahun 1953 di Jerman. Tes ini terdiri dari sembilan subtes yang masing-masing mengukur aspek kecerdasan tertentu. Hasil tes digunakan untuk menentukan taraf kecerdasan, gaya berpikir (Festigung-Flexibilität dan profil M-W), serta rekomendasi jurusan berdasarkan kekuatan subtes tertentu. Tes ini telah diadaptasi di Indonesia.
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
Terima kasih atas materinya. Saya mengerti perbedaan antara event sampling dan time sampling dalam melakukan observasi tingkah laku. Event sampling lebih fokus pada kejadian tertentu sedangkan time sampling lebih mengukur frekuensi tingkah laku dalam interval waktu tertentu.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis norma yang digunakan dalam tes psikologi dan pendidikan, yaitu norma umur, kelas, persentil, dan skor standar. Jenis norma yang paling umum digunakan adalah norma persentil, yang menunjukkan persentase subjek yang memperoleh skor tertentu atau di bawahnya dibandingkan dengan sampel acuan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
Proposal ini menawarkan jasa pembuatan software psikogram otomatis untuk mempermudah proses penyusunan laporan hasil tes psikologi dengan memasukkan data tes secara online. Software ini dapat diadaptasi dengan berbagai alat tes dan harganya disesuaikan dengan tingkat kesulitan pembuatannya. Beberapa contoh software yang ditawarkan adalah software psikogram untuk tes IST, PAPI, SPM, dan MBTI dengan harga antara Rp948.000 sampai Rp3.450.
Psikometri mempelajari teori pengukuran psikologis untuk merancang dan mengevaluasi alat ukur psikologi. Tujuannya adalah mengukur atribut psikologis yang tidak dapat diamati secara langsung melalui indikator perilaku. Ada tantangan karena atribut psikologis mudah berubah dan pengukuran dipengaruhi faktor di luar konstruk yang diukur.
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9novyaindri29
Makalah ini membahas tentang sikap dalam psikologi sosial. Sikap didefinisikan sebagai evaluasi terhadap objek, isu, atau orang yang bersifat positif atau negatif. Sikap terbentuk dari pengalaman dan pembelajaran seseorang, dan memiliki tiga komponen utama: afektif (perasaan), kognitif (pemikiran), dan perilaku. Sikap berfungsi untuk mencapai tujuan, melindungi ego, dan menge
Dokumen tersebut membahas konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial seperti menolong orang lain tanpa imbalan langsung. Beberapa teori yang disebutkan antara lain empathy-altruism hypothesis, negative-state relief model, dan pengaruh faktor situasional seperti kemiripan dan tanggung jawab atas kejadian."
Mata kuliah Psikologi Komunikasi membahas ruang lingkup dan pendekatan ilmu ini dalam memahami komunikasi manusia. Mata kuliah ini menganalisis proses komunikasi dari perspektif psikologi dengan mempelajari konsep-konsep seperti persepsi, motivasi, dan konsep diri. Psikologi Komunikasi juga mempelajari berbagai jenis komunikasi seperti intrapersonal, interpersonal, kelompok, dan massa.
Dokumen tersebut merupakan contoh hasil skoring tes CFIT pada seorang testee berusia 14 tahun 5 bulan dengan nilai raw score 32 dan skor standar 16 yang menghasilkan IQ 134.
1. AUM PTSDL adalah alat untuk mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar. Alat ini terdiri dari beberapa format untuk mahasiswa dan siswa SD sampai SLTA.
2. Alat ini digunakan untuk mengungkap masalah belajar terkait prasyarat materi, keterampilan, sarana, kondisi pribadi, dan lingkungan belajar. Hasilnya digunakan se
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi pembelajaran untuk anak usia dini. Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan program stimulasi dan pencapaian hasilnya, serta meningkatkan kualitas proses dan hasil program stimulasi. Evaluasi pembelajaran PAUD meliputi pengumpulan, analisis, interpretasi, dan pengambilan keputusan tentang perkembangan dan belajar anak berdasarkan kegiatan pembelajaran.
Tes IST merupakan tes inteligensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer pada tahun 1953 di Jerman. Tes ini terdiri dari sembilan subtes yang masing-masing mengukur aspek kecerdasan tertentu. Hasil tes digunakan untuk menentukan taraf kecerdasan, gaya berpikir (Festigung-Flexibilität dan profil M-W), serta rekomendasi jurusan berdasarkan kekuatan subtes tertentu. Tes ini telah diadaptasi di Indonesia.
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
Terima kasih atas materinya. Saya mengerti perbedaan antara event sampling dan time sampling dalam melakukan observasi tingkah laku. Event sampling lebih fokus pada kejadian tertentu sedangkan time sampling lebih mengukur frekuensi tingkah laku dalam interval waktu tertentu.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis norma yang digunakan dalam tes psikologi dan pendidikan, yaitu norma umur, kelas, persentil, dan skor standar. Jenis norma yang paling umum digunakan adalah norma persentil, yang menunjukkan persentase subjek yang memperoleh skor tertentu atau di bawahnya dibandingkan dengan sampel acuan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
Proposal ini menawarkan jasa pembuatan software psikogram otomatis untuk mempermudah proses penyusunan laporan hasil tes psikologi dengan memasukkan data tes secara online. Software ini dapat diadaptasi dengan berbagai alat tes dan harganya disesuaikan dengan tingkat kesulitan pembuatannya. Beberapa contoh software yang ditawarkan adalah software psikogram untuk tes IST, PAPI, SPM, dan MBTI dengan harga antara Rp948.000 sampai Rp3.450.
Psikometri mempelajari teori pengukuran psikologis untuk merancang dan mengevaluasi alat ukur psikologi. Tujuannya adalah mengukur atribut psikologis yang tidak dapat diamati secara langsung melalui indikator perilaku. Ada tantangan karena atribut psikologis mudah berubah dan pengukuran dipengaruhi faktor di luar konstruk yang diukur.
Makalah ini membahas tentang psikometri, yaitu ilmu pengukuran psikologis yang berfokus pada pengembangan dan validasi instrumen pengukuran. Secara ringkas, makalah ini menjelaskan sejarah dan konsep kunci psikometri seperti validitas, reliabilitas, dan model-model pengukuran seperti teori respons butir dan tes adaptif. Makalah ini juga membahas perkembangan terkini dalam teori dan praktik psikometri.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pengukuran (psikometri) yang merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun dasar-dasar pengembangan tes yang lebih baik. Dokumen ini menjelaskan konsep pengukuran, karakteristik pengukuran dan evaluasi, tingkat hasil pengukuran, contoh skala pengukuran, serta permasalahan yang ada dalam tes psikologi.
Dokumen tersebut membahas tentang tes psikologi dan pengukuran psikologis. Tes psikologi digunakan untuk mengukur berbagai sifat psikologis seseorang seperti kecerdasan, bakat, sikap, dan kepribadian guna membantu individu menyelesaikan masalahnya. Tes harus memenuhi syarat-syarat seperti valid, reliabel, distandarkan, obyektif, dan diskriminatif agar hasilnya dapat diandalkan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan karakteristik tes sebagai instrumen ukur dalam psikologi. Tes didefinisikan sebagai kumpulan pertanyaan yang bertujuan mengungkap aspek psikologis seseorang berdasarkan jawabannya. Tes harus sistematis, berisi sampel perilaku yang diukur, dan dapat mengukur perilaku secara objektif. Tes yang baik harus valid, reliabel, objektif, standar, dan mudah digunakan. Tes dig
Dokumen tersebut membahas konsep dan metode pengembangan alat ukur atribut non-kognitif. Secara umum, dibahas mengenai pengukuran ranah afektif, psikomotorik, dan kinerja menggunakan berbagai skala seperti Likert, Thurstone, Guttman, dan diferensial. Langkah-langkah pengembangan instrumen juga dijelaskan untuk masing-masing ranah.
Dokumen tersebut membahas tentang skala bertingkat sebagai salah satu skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian kuantitatif untuk mengumpulkan data. Secara singkat, skala bertingkat menggunakan sistem angka yang disusun secara bertingkat untuk mengukur sikap, pandangan, atau nilai-nilai kualitatif secara kuantitatif. Contoh skala bertingkat juga diberikan untuk mengukur tingkat suka dari 1 untuk tidak
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Meta-analisis merupakan desain studi yang mensintesis dan menganalisis secara sistematis hasil-hasil penelitian yang bertujuan menjawab pertanyaan penelitian yang sama;
2. Meta-analisis dapat meningkatkan validitas internal dan eksternal hasil penelitian dengan mempersempit confidence interval dan mengurangi kesalahan random;
3. Heterogenitas antar studi primer perlu diminimalisir agar meta-analisis lebi
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan tes non-kognitif, meliputi spesifikasi tes, operasionalisasi konsep, penskalaan, pemilihan format stimulus, penulisan item, telaah item, analisis item, seleksi item, uji reliabilitas, dan validasi tes."
Teknik penilaian autentik mencakup penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap menggunakan observasi, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal; penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis dan lisan serta penugasan; penilaian keterampilan menilai kemampuan fisik dengan mengacu pada tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut merangkum tentang metode penelitian sosial. Metode penelitian sosial adalah proses sistematis untuk mengungkapkan gejala sosial guna menemukan kebenaran yang bermanfaat bagi masyarakat. Dokumen ini menjelaskan definisi penelitian dan metode penelitian, jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan analisis data, proses berpikir induktif, serta kriter
Bab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.pptAlleriaWarmane
Dokumen tersebut membahas metode dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian, termasuk:
1) Pengukuran variabel abstrak melalui indikator dan proksi yang dapat diamati secara empiris.
2) Kriteria instrumen penelitian yang baik yaitu valid, reliabel, sensitif, obyektif dan praktis.
3) Langkah penyusunan instrumen meliputi menentukan variabel, subvariabel, indikator dan butir pertanyaan.
4) Metode peng
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis penelitian pendidikan, yaitu penelitian deskriptif, penelitian survei, penelitian korelasional, penelitian studi kasus, penelitian studi komparasi, penelitian evaluasi, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan kelas. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan prosedur dari masing-masing jenis penelitian tersebut.
Similar to Konstruksi Alat Ukur 1 - Pengantar Pengukuran.pptx (20)
2. Pengukuran
Ilmu Pengukuran merupakan cabang dari
statistika terapan yang bertujuan membangun
dasar-dasar pengembangan tes yang lebih baik
sehingga dapat menghasilkan tes yang
berfungsi secara optimal, valid dan reliable.
Suatu prosedur pemberian angka terhadap
atribut atau variabel
4. Pengukuran
Psikologis
Pengukuran psikologis merupakan suatu
prosedur pemberian angka terhadap atribut
atau variabel (psikologis) sepanjang suatu
kontinum (psikologis).
Variabel adalah suatu konstruk teoritik yang
dikonsepkan guna mendeskripsikan dimensi
psikologis yang ada di dalam individu.
7. Tes Psikologi
Alat ukur yang objektif dan terstandar dari
suatu sampel tingkah laku
Suatu set soal-soal yang didesain untuk
mengukur karakteristik manusia yang
berhubungan dengan tingkah laku
9. Variabel
Fisik
Variabel yang mudah diamati dan
diukur
Psikis
Bersifat kognitif, afektif maupun
psikomotor
10. Pengukuran
Ilmu Pengukuran merupakan cabang dari
statistika terapan yang bertujuan membangun
dasar-dasar pengembangan tes yang lebih baik
sehingga dapat menghasilkan tes yang
berfungsi secara optimal, valid dan reliable.
Suatu prosedur pemberian angka terhadap
atribut atau variabel
11. Alasan sulitnya
mengukur
variabel
psikologis
1. Varibel psikologi bersifat laten
2. Aitem-aitem dalam skala psikologi ditulis
berdasarkan indikator keperilakuan yang
jumlahnya pasti terbatas
3. Respon subjek terhadap stimulus dalam
skala psikologi dapat dipengaruhi variabel
yang tidak relevan
4. Tidak banyak variabel psikologi yang
terdapat dalam diri seseorang yang
stabilitasnya tinggi
5. Interpretasi terhadap hasil ukur psikologi
hanya dapat dilakukan secara normatif
12. Permasalahan
utama
pengukuran
variabel
psikologis
1. Tidak ada pendekatan tunggal dalam
pengukuran konstrak apapun yang dapat
diterima secara universal
2. Pengukuran psikologis pada umumnya
didasarkan pada sampel perilaku yang
jumlahnya terbatas
3. Pengukuran selalu mengandung adanya
kemungkinan eror
4. Satuan dalam skala pengukuran tidak dapat
didefinisikan dengan baik
5. Konstrak psikologis tidak dapat didefinisikan
secara operasional semata tetapi harus pula
menampakkan hubungan dengan
kontrak/fenomena lain yang dapat diamati
Editor's Notes
Yang diukur adalah atributnya, bukan bendanya. Benda atau manusia yang diiukur merupakan subjek pengukuran. Objek pengukuran adalah dimensi atau variabel yang diukur. Kita dapat mengetahui alat ukurnya bila atribut yang hendak diukur telah diketahui terlebih dahulu
Berwujud angka selalu benar dalam setiap pengukuran, baik pada aspek fisik dan nonfisik
Hanya berbentuk angka. Untuk diinterpretasikan secara lebih jauh butuh pengukuran dan perbandingan lebih jauh (evaluasi)
Mempelajari hubungan antara kejadian-kejadian fisik dengan kejadian-kejadian psikologis stimulus respon
Perbedaan orang dalam satu keluarga dan yang bukan satu keluarga (hereditas) mendirikan lab antropometri
James M. Cattel mempopulerkan istilah “mental test”
(Anastasi, 1990)
(Kaplan & Saccuzo, 1993)
Keseragaman cara (prosedur) dalam administrasi dan skoring tes (waktu, instruksi, situasi tes, cara menjawab)
Lepas dari penilaian subjektif penguji
Seberapa baik res memenuhi fungsinya sbg alat tes
Konsistensi hasil tes keajegan kehandalan
, yaitu eksistensinya hanya ada secara konseptual. Artinya, semua objek pengukuran psikologi merupakan konstrak teoretik yang tidak dapat teramati secara langsung melainkan hanya dapat diungkap secara tidak langsung melalui aitem-aitem yang berasal dari indikator keperilakuan. Merumuskan indikator keperilakuan dan menulis aitem dengan baik bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan.
. Keterbatasan tersebut menyebabkan cakupan (domain) pengukuran menjadi tidak cukup komprehensif untuk mendeskripsikan secara baik atribut yang akan diukur. Sebagian dari indikator keperilakuan yang terbatas itu pun mungkin pula tumpang-tindih dengan indikator keperilakuan dari atribut psikologi yang lain.
gangguan kondisi dan situasi di sekitar, dan semacamnya. Dalam istilah pengukuran, dikatakan bahwa pada pengukuran psikologi terdapat lebih banyak sumber eror dibanding pengukuran atribut fisik.
Berbagai macam atribut psikologi mudah berubah sejalan dengan waktu dan situasi
Angka yang didapat sebagai hasil pengukuran psikologi tidak menunjukkan takaran yang dapat diterjemahkan ke dalam satuan ukur yang objektif. Angka 220 dan angka 205 sebagai hasil tes kecemasan, contohnya, hanya memperlihatkan bahwa individu yang memiliki angka 220 adalah lebih cemas dibandingkan yang memiliki angka 205. Sama sekali tidak menunjukkan makna selisih 15 angka tersebut dalam takaran kecemasan.
Satu konstrak dapat dioperasionalkan secara berbeda tergantug teori yang dipakai. Konstrak yang sama, tipe prilaku berbeda, maka prosedur penelitian dan kesimpulan berbeda
Indikator atribut psikologis sangat banyak. Terkadang subjek tidak bida diminta untuk menjawab soal yang banyak dengan lasan keterbatasan dan efisiensi. Perlu memperhatikan dalam memilih sampel perilaku yang merupakan kawasan konstrak yang akan diukur
Karena manusia itu dinamis, sehingga inkonsistensi bisa menjadi sumber eror dalam pengukuran
Sulit menentukan skor kontrak psikologis. Skor 0 ≠ tidak memiliki atribut yang diukur
Konstrak psikologis harus didefinisikan dalam bentuk hubungan logis dengan konstrak/fenomena lain.