SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
RESUME
Forces in Structures and Machines
Nama Kelompok:
Sujalmo 2113100084
Nurul Khafidatus Sholihah 2113100089
Ibnu Faqih Yuritsul Kautsar 2113100094
Muhammad Firdaus 2113100099
Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Forces in Structuresand Machines
Chapter Objectives
 Break a force down into its rectangular and polar
components.
 Determine the resultant of a system of forces by
using the vector algebra and polygon methods.
 Calculate the moment of a force using the
perpendicular lever arm and moment component
methods.
 Understand the requirements for equilibrium,
and be able to calculate unknown forces in
simple structures and machines.
 From the design standpoint, explain the
circumstances in which one type of rolling
element bearing would be selectedfor use
over another, and calculate the forces acting on them
@Suatu benda jika terkena beban dinamis ( ada beban, tidak ada beban, ada beban,
tidak ada beban ) akan cepat rusak.
Contoh: seorang anak dengan berat 70kg tidur dengan posisi berbaring, maka tempat
tidur/ dipannya tidak cepat rusak karena beban pada dipan tersebut bersifat statis
(bebannya tetap), tetapi jika dengan berat yang sama (70kg) seorang anak berlonjak
lonjak diatas tempat tidur tersebut, tempat tidur tersebut akan cepat rusak karena dipan
mendapat gaya dinamis.
@ Misalkan terdapat laptop diatas meja, maka gaya yang bekerja pada sistem ini
Beban terpusat Beban merata
.
@Lalu bagaimana pesawat udara dapat terbang?
Pada dasarnya, sayap lah yang memberi gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang,
sedangkan engine hanya memberi gaya dorong (thrust) untuk bengerak maju. Jadi,
kesimpulan mudahnya adalah bahwa pesawat udara dapat terbang karena memiliki
sayap.Secara mudah dapat dijelaskan bahwa gaya angkat terbangkitkan karena ada
perbedaan tekanan di permukaan atas dan permukaan bawah sayap. Bentuk airfoil
sayap diciptakan sedemikian rupa agar tercipta karakteristik aliran yang sesuai dengan
keinginan. Singkatnya, gaya angkat akan ada jika tekanan dibawah permukaan sayap
lebih tinggi dari tekanan diatas permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat terjadi
karena perbedaan kecepatan aliran udara diatas dan dibawah permukaan sayap. Sesuai
hukum Bernoulli semakin cepat kecepatan aliran maka tekanannya makin rendah.
Besarnya gaya angkat yang dibangkitkan berbanding lurus dengan Luas permukaan
sayap, kerapatan udara, kuadrat kecepatan, dan koefisien gaya angkat.
Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar pesawat
dapat bergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan relatif udara di
permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan sudut serang sayap
(angel of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu karakteristik aliran udara
dipermukaan sayap yang kemudian akan menciptakan beda tekanan dipermukaan atas
dan permukaan bawah sayap yang kemudian membangkitkan gaya angkat yang
dibutuhkan untuk terbang.
Ada 4 gaya yang bekerja pada pesawat udara selama penerbangan yaitu Gaya angkat (
LIFT) atau gaya keatas, Gaya berat ( WEIGHT ) atau gaya kebawah, selanjutnya
Gaya maju ( THRUST ) serta Gaya kebelakang ( DRAG ). Dua gaya berikut dapat
mudah dipahami. Gaya berat ( WEIGHT ) bekerja menarik benda kembali ke bumi,
sebagai contoh apabila kita melemparkan batu ke atas maka akan jatuh. Selanjutnya
apabila kita mengendarai sepeda, maka terasa hambatan dari depan.
Gaya lain yang bekerja pada pesawat selama diudara yaitu LIFT dan THRUST yang
keduanya merupakan kunci untuk penerbangan. Gaya-gaya tersebut oleh para
perancang pesawat diperhitungkan untuk mengatasi DRAG dan WEIGHT. Gaya
angkat ( LIFT ) dihasilkan oleh permukaan sayap yang dirancang agar tekanan udara
diatas permukaan lebih kecil dari bagiah bawah. Gaya-gaya lain yang bekerja untuk
menjaga agar pesawat tetap berada di udara yaitu THRUST. Gaya ini menarik
pesawat kearah depan, biasanya gaya ini diperoleh dari putaran baling-baling (
PROPELLER ) mesin atau dorongan mesin jet. Gaya maju ( THRUST ) dan gaya
angkat ( LIFT ) akan bekerja bersamaan untuk menarik pesawat kearah depan dan
meninggalkan darat.
Kesetimbangan gaya
∑Fy = 0
L + T sin (a+b)0
= D sin a0
+ W
∑Fx = 0
T cos (a+b)0
= D cos a0
L = gaya lift = ½ ρv2
AClift
D = gaya drag = ½ ρv2
ACdrag
F engine = Wmobil sin 150
+ μk W cos 150
+ ½ ρv2
ACD
Saat pesawat landing, sayap pesaat akan memperluas luas permukaannya. Hal ini
dilakukan untuk tetap mempertahankan besar gaya lift pesawat. Mengapa? Hal ini
karena saat landing, pesawat akan mengurangi kecepatannya. Hal ini menyababkan
besar gaya lift akan berkurang. Untuk mempertahankan nlai ini agar tetap konstan,
hal yang bisa dilakukan hanya dengan memperluas permukaan sayap. Sesuai dengan
rumus
Flift = ½ ρv2
AClift
Terlihat jika variabel yang bisa kita kendalikan hanyalah v (kecepatan) dan A (lusa
permukaan). Sedangkan itu, nilai ρ (massa jenis udara) dan Clift (konstanta lift)
bersifat konstan.
Sesi Tanya Jawab:
@Adul: Kenapa ada kereta api dengan panjang 2km, dipasang empat lokomotif, yakni
dua berada di depan dan dua lainnya di pasang dibelakang?
Jawab: dikarenakan panjang gerbong kereta yang mencapai 2km maka dibutuhkan
gaya yang sangat besar untuk menggerakkannya. Dua lokomotif dipasang di belakang
gerbong kereta di fungsikan untuk mendorong terlebih dahulu gerbong kereta,
sehingga kereta dapat berjalan pelan lalu setelah itu ditarik oleh dua lokomotif yang
didepan, sehingga 2 lokomotif yang berada di depan gerbong tidak bekerja terlalu
ngoyo.
D. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari paparan di atas adalah:
Pesawat terbang bisa terbang (mengudara) karena ada Gaya Dorong (Thrust) dari
Mesin (Engine) yang besarannya jauh lebih besar dari Gaya Hambat (Drag) sehingga
pesawat dapat melaju dengan kecepatan tertentu dan menimbulkan Gaya
Aerodinamik, yaitu timbulnya Gaya Angkat (Lift) yang lebih besar dari Gaya
Gravitasi (Weight) sehingga mampu mengangkat pesawat untuk terbang.
Gaya Angkat (Lift) pada sayap (dan pesawat secara keseluruhan) timbul sebagai
akibat adanya perbedaan kecepatan aliran udara pada sayap, yang konstruksinya
dirancang sedemikian rupa (Aerofoil), sehingga menimbulkan perbedaan tekanan
udara di bagian atas dan di bagian bawah sayap.
Fuselage: penyambungan sayap dengan badan pesawat
@Destruction test, sebuah simulasi yang sengaja dibuat untuk menguji kendaraan
sebagai contoh perbandingan pengujian mobil brabus dengan mobil yang
berukuran lebih besar dengan cara menghantamkan mobil brabus dan mobil besar
tersebut pada dinding dengan kecepatan yang sama .pada hal ini mobil brabus hanya
mengalami kerusakan di bagian depan sedangkan mobil yang berukuran lebih besar
mengalami kerusakan yang lebih besar dan terpelanting pada jarak yang lebih jauh
dibandingkan dengan mobil brabus. Hali ini dikarenakan konstruksi dan material
penyusun pada mobil brabus lebih berkualitas.
Forces in structures and machines

More Related Content

What's hot

Gaya angkat pesawat dan bernaulli
Gaya angkat pesawat dan bernaulliGaya angkat pesawat dan bernaulli
Gaya angkat pesawat dan bernaulliSagita Bagoes
 
Andika Widia Putra_Teknik Pelaksanaaan Konstruksi_Alat berat_Crane
Andika Widia Putra_Teknik Pelaksanaaan Konstruksi_Alat berat_CraneAndika Widia Putra_Teknik Pelaksanaaan Konstruksi_Alat berat_Crane
Andika Widia Putra_Teknik Pelaksanaaan Konstruksi_Alat berat_CraneAndika Widia Putra
 
Konsep fisika dalam permainan bumerang
Konsep fisika dalam permainan bumerangKonsep fisika dalam permainan bumerang
Konsep fisika dalam permainan bumerangPrincess of teeth
 
4. bagian bagian pesawat terbang
4. bagian bagian pesawat terbang4. bagian bagian pesawat terbang
4. bagian bagian pesawat terbangNur Wahid F R
 
Pengetahuan Dasar Scaffold Tubes
Pengetahuan Dasar Scaffold TubesPengetahuan Dasar Scaffold Tubes
Pengetahuan Dasar Scaffold TubesBadaruddin kendari
 
Jenis – jenis sistem gantungan hadapan
Jenis – jenis sistem gantungan hadapanJenis – jenis sistem gantungan hadapan
Jenis – jenis sistem gantungan hadapanrosdi_kolejkomuniti
 
Susur gua-vertikal-dan-horisontal
Susur gua-vertikal-dan-horisontalSusur gua-vertikal-dan-horisontal
Susur gua-vertikal-dan-horisontalArdhat Muhuruna
 
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANAKONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANAKailifa Azzahra
 
Lompat Jangkit
Lompat JangkitLompat Jangkit
Lompat JangkitSyam Sul
 
Gyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasingGyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasingGunawan Manalu
 
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREdi Supriyanto
 

What's hot (20)

Gaya angkat pesawat dan bernaulli
Gaya angkat pesawat dan bernaulliGaya angkat pesawat dan bernaulli
Gaya angkat pesawat dan bernaulli
 
Andika Widia Putra_Teknik Pelaksanaaan Konstruksi_Alat berat_Crane
Andika Widia Putra_Teknik Pelaksanaaan Konstruksi_Alat berat_CraneAndika Widia Putra_Teknik Pelaksanaaan Konstruksi_Alat berat_Crane
Andika Widia Putra_Teknik Pelaksanaaan Konstruksi_Alat berat_Crane
 
Konsep fisika dalam permainan bumerang
Konsep fisika dalam permainan bumerangKonsep fisika dalam permainan bumerang
Konsep fisika dalam permainan bumerang
 
4. bagian bagian pesawat terbang
4. bagian bagian pesawat terbang4. bagian bagian pesawat terbang
4. bagian bagian pesawat terbang
 
Tower crane
Tower craneTower crane
Tower crane
 
Keselamatan crane
Keselamatan crane Keselamatan crane
Keselamatan crane
 
Pengetahuan Dasar Scaffold Tubes
Pengetahuan Dasar Scaffold TubesPengetahuan Dasar Scaffold Tubes
Pengetahuan Dasar Scaffold Tubes
 
Flight Control
Flight ControlFlight Control
Flight Control
 
Jenis – jenis sistem gantungan hadapan
Jenis – jenis sistem gantungan hadapanJenis – jenis sistem gantungan hadapan
Jenis – jenis sistem gantungan hadapan
 
Lompat jauh
Lompat jauhLompat jauh
Lompat jauh
 
Susur gua-vertikal-dan-horisontal
Susur gua-vertikal-dan-horisontalSusur gua-vertikal-dan-horisontal
Susur gua-vertikal-dan-horisontal
 
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANAKONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
 
Pertemuan 1 pesawat angkat
Pertemuan 1 pesawat angkatPertemuan 1 pesawat angkat
Pertemuan 1 pesawat angkat
 
Gyroscope Instrumen
Gyroscope InstrumenGyroscope Instrumen
Gyroscope Instrumen
 
Lompat Jangkit
Lompat JangkitLompat Jangkit
Lompat Jangkit
 
Gyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasingGyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasing
 
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
 
Lompat jangkit
Lompat jangkitLompat jangkit
Lompat jangkit
 
Pertemuan 4 pesawat angkat
Pertemuan 4 pesawat angkat Pertemuan 4 pesawat angkat
Pertemuan 4 pesawat angkat
 
Pertemuan 2 pesawat angkat
Pertemuan 2 pesawat angkatPertemuan 2 pesawat angkat
Pertemuan 2 pesawat angkat
 

Similar to Forces in structures and machines

PPT fisika pesawat
PPT fisika pesawatPPT fisika pesawat
PPT fisika pesawathaqiemisme
 
Aerodynamic
AerodynamicAerodynamic
AerodynamicEdwin P
 
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptxFISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptxPusatStudi
 
Assignment : Paper Aerodynamic Test
Assignment : Paper Aerodynamic TestAssignment : Paper Aerodynamic Test
Assignment : Paper Aerodynamic TestAushafNurIlham
 
Menganalisis Gerakan Kenderaan di Udara
Menganalisis Gerakan Kenderaan di UdaraMenganalisis Gerakan Kenderaan di Udara
Menganalisis Gerakan Kenderaan di UdaraMohd Shukri Suib
 
ipa-kelas-8-usaha-pesawat-sederhana-dan-kerja-otot-rangka_compress.pdf
ipa-kelas-8-usaha-pesawat-sederhana-dan-kerja-otot-rangka_compress.pdfipa-kelas-8-usaha-pesawat-sederhana-dan-kerja-otot-rangka_compress.pdf
ipa-kelas-8-usaha-pesawat-sederhana-dan-kerja-otot-rangka_compress.pdfRIYANTO2121
 
Flight Dynamic by Robbi H
Flight Dynamic by Robbi HFlight Dynamic by Robbi H
Flight Dynamic by Robbi HRobbi Hamdika
 
2 karakteristik pesawat terbang
2 karakteristik pesawat terbang2 karakteristik pesawat terbang
2 karakteristik pesawat terbangBarryLabdul1
 
Bekerjanya alat berat kelompok 2
Bekerjanya alat berat kelompok 2Bekerjanya alat berat kelompok 2
Bekerjanya alat berat kelompok 2HanifSatriaW
 
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)Wardhani_Endah
 
pdf_20230413_211626_0000.pdf utrfhy4rfghu65rfgh6444rgyu65tghj
pdf_20230413_211626_0000.pdf utrfhy4rfghu65rfgh6444rgyu65tghjpdf_20230413_211626_0000.pdf utrfhy4rfghu65rfgh6444rgyu65tghj
pdf_20230413_211626_0000.pdf utrfhy4rfghu65rfgh6444rgyu65tghjFathinMuzzammilAshri1
 
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang Syafutri Asbintari
 
Teori dasar kd baru
Teori dasar kd baruTeori dasar kd baru
Teori dasar kd baruoksa28
 

Similar to Forces in structures and machines (20)

PPT fisika pesawat
PPT fisika pesawatPPT fisika pesawat
PPT fisika pesawat
 
Aplikasi Hukum Bernouli
Aplikasi Hukum BernouliAplikasi Hukum Bernouli
Aplikasi Hukum Bernouli
 
Group3 aero 100%
Group3 aero 100%Group3 aero 100%
Group3 aero 100%
 
Aerodynamic
AerodynamicAerodynamic
Aerodynamic
 
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptxFISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
 
Assignment : Paper Aerodynamic Test
Assignment : Paper Aerodynamic TestAssignment : Paper Aerodynamic Test
Assignment : Paper Aerodynamic Test
 
Mesin Roket dan Propulsi
Mesin Roket dan PropulsiMesin Roket dan Propulsi
Mesin Roket dan Propulsi
 
Ilmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasarIlmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasar
 
Menganalisis Gerakan Kenderaan di Udara
Menganalisis Gerakan Kenderaan di UdaraMenganalisis Gerakan Kenderaan di Udara
Menganalisis Gerakan Kenderaan di Udara
 
ipa-kelas-8-usaha-pesawat-sederhana-dan-kerja-otot-rangka_compress.pdf
ipa-kelas-8-usaha-pesawat-sederhana-dan-kerja-otot-rangka_compress.pdfipa-kelas-8-usaha-pesawat-sederhana-dan-kerja-otot-rangka_compress.pdf
ipa-kelas-8-usaha-pesawat-sederhana-dan-kerja-otot-rangka_compress.pdf
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
pesawat.docx
pesawat.docxpesawat.docx
pesawat.docx
 
Flight Dynamic by Robbi H
Flight Dynamic by Robbi HFlight Dynamic by Robbi H
Flight Dynamic by Robbi H
 
2 karakteristik pesawat terbang
2 karakteristik pesawat terbang2 karakteristik pesawat terbang
2 karakteristik pesawat terbang
 
Bekerjanya alat berat kelompok 2
Bekerjanya alat berat kelompok 2Bekerjanya alat berat kelompok 2
Bekerjanya alat berat kelompok 2
 
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
 
pdf_20230413_211626_0000.pdf utrfhy4rfghu65rfgh6444rgyu65tghj
pdf_20230413_211626_0000.pdf utrfhy4rfghu65rfgh6444rgyu65tghjpdf_20230413_211626_0000.pdf utrfhy4rfghu65rfgh6444rgyu65tghj
pdf_20230413_211626_0000.pdf utrfhy4rfghu65rfgh6444rgyu65tghj
 
Tugas pokok.ppt
Tugas pokok.pptTugas pokok.ppt
Tugas pokok.ppt
 
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
 
Teori dasar kd baru
Teori dasar kd baruTeori dasar kd baru
Teori dasar kd baru
 

Forces in structures and machines

  • 1. RESUME Forces in Structures and Machines Nama Kelompok: Sujalmo 2113100084 Nurul Khafidatus Sholihah 2113100089 Ibnu Faqih Yuritsul Kautsar 2113100094 Muhammad Firdaus 2113100099 Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
  • 2. Forces in Structuresand Machines Chapter Objectives  Break a force down into its rectangular and polar components.  Determine the resultant of a system of forces by using the vector algebra and polygon methods.  Calculate the moment of a force using the perpendicular lever arm and moment component methods.  Understand the requirements for equilibrium, and be able to calculate unknown forces in simple structures and machines.  From the design standpoint, explain the circumstances in which one type of rolling element bearing would be selectedfor use over another, and calculate the forces acting on them @Suatu benda jika terkena beban dinamis ( ada beban, tidak ada beban, ada beban, tidak ada beban ) akan cepat rusak. Contoh: seorang anak dengan berat 70kg tidur dengan posisi berbaring, maka tempat tidur/ dipannya tidak cepat rusak karena beban pada dipan tersebut bersifat statis (bebannya tetap), tetapi jika dengan berat yang sama (70kg) seorang anak berlonjak lonjak diatas tempat tidur tersebut, tempat tidur tersebut akan cepat rusak karena dipan mendapat gaya dinamis. @ Misalkan terdapat laptop diatas meja, maka gaya yang bekerja pada sistem ini
  • 3. Beban terpusat Beban merata . @Lalu bagaimana pesawat udara dapat terbang? Pada dasarnya, sayap lah yang memberi gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang, sedangkan engine hanya memberi gaya dorong (thrust) untuk bengerak maju. Jadi, kesimpulan mudahnya adalah bahwa pesawat udara dapat terbang karena memiliki sayap.Secara mudah dapat dijelaskan bahwa gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan tekanan di permukaan atas dan permukaan bawah sayap. Bentuk airfoil sayap diciptakan sedemikian rupa agar tercipta karakteristik aliran yang sesuai dengan keinginan. Singkatnya, gaya angkat akan ada jika tekanan dibawah permukaan sayap lebih tinggi dari tekanan diatas permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat terjadi karena perbedaan kecepatan aliran udara diatas dan dibawah permukaan sayap. Sesuai hukum Bernoulli semakin cepat kecepatan aliran maka tekanannya makin rendah. Besarnya gaya angkat yang dibangkitkan berbanding lurus dengan Luas permukaan sayap, kerapatan udara, kuadrat kecepatan, dan koefisien gaya angkat. Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar pesawat dapat bergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan relatif udara di permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan sudut serang sayap (angel of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu karakteristik aliran udara
  • 4. dipermukaan sayap yang kemudian akan menciptakan beda tekanan dipermukaan atas dan permukaan bawah sayap yang kemudian membangkitkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang. Ada 4 gaya yang bekerja pada pesawat udara selama penerbangan yaitu Gaya angkat ( LIFT) atau gaya keatas, Gaya berat ( WEIGHT ) atau gaya kebawah, selanjutnya Gaya maju ( THRUST ) serta Gaya kebelakang ( DRAG ). Dua gaya berikut dapat mudah dipahami. Gaya berat ( WEIGHT ) bekerja menarik benda kembali ke bumi, sebagai contoh apabila kita melemparkan batu ke atas maka akan jatuh. Selanjutnya apabila kita mengendarai sepeda, maka terasa hambatan dari depan. Gaya lain yang bekerja pada pesawat selama diudara yaitu LIFT dan THRUST yang keduanya merupakan kunci untuk penerbangan. Gaya-gaya tersebut oleh para perancang pesawat diperhitungkan untuk mengatasi DRAG dan WEIGHT. Gaya angkat ( LIFT ) dihasilkan oleh permukaan sayap yang dirancang agar tekanan udara diatas permukaan lebih kecil dari bagiah bawah. Gaya-gaya lain yang bekerja untuk menjaga agar pesawat tetap berada di udara yaitu THRUST. Gaya ini menarik pesawat kearah depan, biasanya gaya ini diperoleh dari putaran baling-baling ( PROPELLER ) mesin atau dorongan mesin jet. Gaya maju ( THRUST ) dan gaya angkat ( LIFT ) akan bekerja bersamaan untuk menarik pesawat kearah depan dan meninggalkan darat.
  • 5. Kesetimbangan gaya ∑Fy = 0 L + T sin (a+b)0 = D sin a0 + W ∑Fx = 0 T cos (a+b)0 = D cos a0 L = gaya lift = ½ ρv2 AClift D = gaya drag = ½ ρv2 ACdrag
  • 6. F engine = Wmobil sin 150 + μk W cos 150 + ½ ρv2 ACD Saat pesawat landing, sayap pesaat akan memperluas luas permukaannya. Hal ini dilakukan untuk tetap mempertahankan besar gaya lift pesawat. Mengapa? Hal ini karena saat landing, pesawat akan mengurangi kecepatannya. Hal ini menyababkan besar gaya lift akan berkurang. Untuk mempertahankan nlai ini agar tetap konstan, hal yang bisa dilakukan hanya dengan memperluas permukaan sayap. Sesuai dengan rumus Flift = ½ ρv2 AClift Terlihat jika variabel yang bisa kita kendalikan hanyalah v (kecepatan) dan A (lusa permukaan). Sedangkan itu, nilai ρ (massa jenis udara) dan Clift (konstanta lift) bersifat konstan. Sesi Tanya Jawab: @Adul: Kenapa ada kereta api dengan panjang 2km, dipasang empat lokomotif, yakni dua berada di depan dan dua lainnya di pasang dibelakang? Jawab: dikarenakan panjang gerbong kereta yang mencapai 2km maka dibutuhkan gaya yang sangat besar untuk menggerakkannya. Dua lokomotif dipasang di belakang gerbong kereta di fungsikan untuk mendorong terlebih dahulu gerbong kereta, sehingga kereta dapat berjalan pelan lalu setelah itu ditarik oleh dua lokomotif yang
  • 7. didepan, sehingga 2 lokomotif yang berada di depan gerbong tidak bekerja terlalu ngoyo. D. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari paparan di atas adalah: Pesawat terbang bisa terbang (mengudara) karena ada Gaya Dorong (Thrust) dari Mesin (Engine) yang besarannya jauh lebih besar dari Gaya Hambat (Drag) sehingga pesawat dapat melaju dengan kecepatan tertentu dan menimbulkan Gaya Aerodinamik, yaitu timbulnya Gaya Angkat (Lift) yang lebih besar dari Gaya Gravitasi (Weight) sehingga mampu mengangkat pesawat untuk terbang. Gaya Angkat (Lift) pada sayap (dan pesawat secara keseluruhan) timbul sebagai akibat adanya perbedaan kecepatan aliran udara pada sayap, yang konstruksinya dirancang sedemikian rupa (Aerofoil), sehingga menimbulkan perbedaan tekanan udara di bagian atas dan di bagian bawah sayap. Fuselage: penyambungan sayap dengan badan pesawat @Destruction test, sebuah simulasi yang sengaja dibuat untuk menguji kendaraan sebagai contoh perbandingan pengujian mobil brabus dengan mobil yang berukuran lebih besar dengan cara menghantamkan mobil brabus dan mobil besar tersebut pada dinding dengan kecepatan yang sama .pada hal ini mobil brabus hanya mengalami kerusakan di bagian depan sedangkan mobil yang berukuran lebih besar mengalami kerusakan yang lebih besar dan terpelanting pada jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan mobil brabus. Hali ini dikarenakan konstruksi dan material penyusun pada mobil brabus lebih berkualitas.